Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku...

52
i HUBUNGAN SELF CONTROL, PERENCANAAN KEUANGAN, DAN PERILAKU KONSUMTIF (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 09 Kelurahan Salatiga) Oleh : FELLYA ASTRINI NIM : 212009051 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013

Transcript of Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku...

Page 1: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

i

HUBUNGAN SELF CONTROL, PERENCANAAN

KEUANGAN, DAN PERILAKU KONSUMTIF

(Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 09 Kelurahan Salatiga)

Oleh :

FELLYA ASTRINI

NIM : 212009051

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2013

Page 2: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,
Page 3: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

ii

Page 4: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

iii

Page 5: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

iv

Abstract

This study aims to determine how self-control, financial planning, and consumer

behavior in housewives, and analyze the relationship of self control and financial

planning with the consumer behavior. Analysis technique used is the chi-square

test using phi correlation. The results showed that housewives tend to have low

self control, do not make a financial planning, and tend to have consumer

behavior. The results also show that there is a negative relationship between self

control with the consumer behavior, the higher of self-control, so the lower of the

consumer behavior, can be explained by (sig = 0.000<0.1, phi = -0.879). The

results of the analysis of the financial planning relationship with the consumer

behavior is obtained (sig = 0.000<0.1, phi = -0.905), which means there is a

negative relationship between financial planning with consumer behavior.

Individuals who make a financial planning showing lower consumer behavior

compared with individuals who did not make financial planning.

Keywords : self control, financial planning, consumer behavior

Page 6: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

v

Saripati

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana self control, perencanaan

keuangan, dan perilaku konsumtif pada ibu rumah tangga, serta menganalisis

hubungan self control dan perencanaan keuangan dengan perilaku konsumtif.

Teknik analisis yang digunakan yaitu uji chi-square dengan menggunakan korelasi

phi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu rumah tangga cenderung memiliki self

control yang rendah, tidak membuat perencanaan keuangan, serta cenderung

memiliki perilaku konsumtif. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa adanya

hubungan negatif antara self control dengan perilaku konsumtif, semakin tinggi self

control maka akan semakin rendah perilaku konsumtif, dapat dijelaskan oleh (sig =

0,000 < 0,1; phi = -0,879). Hasil analisis mengenai hubungan perencanaan keuangan

dengan perilaku konsumtif diperoleh (sig = 0,000 < 0,1; phi = -0,905), yang artinya

perencanaan keuangan dengan perilaku konsumtif memiliki hubungan negatif.

Individu yang membuat perencanaan keuangan menunjukkan perilaku konsumtif

yang lebih rendah dibandingkan dengan individu yang tidak membuat perencanaan

keuangan.

Kata kunci : self control, perencanaan keuangan, perilaku konsumtif.

Page 7: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

vi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat

yang telah dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas kerja

yang berjudul “Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku

Konsumtif (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 09 Kelurahan Salatiga)” dengan

baik sebagai syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada program studi

Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control, perencanaan keuangan,

dan perilaku konsumtif pada ibu rumah tangga di RW 09 kelurahan Salatiga, serta

melihat hubungan antara self control dan perencanaan keuangan dengan perilaku

konsumtif. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan kertas kerja ini masih

terdapat kekurangan dan kelemahan serta jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis

sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna mencapai

kesempurnaan kertas kerja ini. Semoga penelitian ini mampu memberikan wawasan

dan bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.

Salatiga, Agustus 2013

Penulis

Page 8: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

vii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

segala berkat, rahmat, kasih, anugerah, dan penyertaan-Nya penulis dapat

menyelesaikan kertas kerja ini guna memenuhi tugas akhir dari masa perkuliahan.

Dalam penyelesaian keras kerja ini, tentunya penulis tidak lepas dari bantuan,

dukungan, nasihat, serta bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini,

penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

memberikan dukungan baik moral maupun spiritual kepada penulis selama

menyelesaikan kertas kerja ini, antara lain:

1. Papa dan Mama tercinta yang selalu memberikan doa, dukungan, motivasi,

dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan kertas kerja

ini.

2. Prof. Supramono, SE., MBA., DBA selaku dosen pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan ide, masukan,

dan saran kepada penulis selama proses penyusunan kertas kerja ini dari awal

sampai akhir kertas kerja ini disusun.

3. Kedua adikku tersayang, Sathya dan Mitha yang telah memberikan semangat

dan doa untuk penulis.

4. Bapak Hari Sunarto, SE., MBA.,PhD selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan

Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

5. Ibu Roos Kities Andadari, SE., MBA., Ph.D selaku ketua program studi

Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya

Wacana.

6. Ibu Lieli Suharti, Ir., MM., PhD selaku wali studi penulis selama masa studi di

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

7. Seluruh dosen dan staff pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas

Kristen Satya Wacana. Terima kasih atas ilmu dan pengajaran yang telah

diberikan kepada penulis selama masa studi.

Page 9: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

viii

8. Teman-temanku Dinda, Gladys, Alvi, Hartika, Arum, Lauditta, Rika, Prissa,

Lurry. Terima kasih atas dukungan, semangat, keceriaan, dan kebersamaan

yang telah diberikan selama ini.

9. Bapak Shinwan selaku ketua RW 09 kelurahan Salatiga. Terima kasih atas

informasi yang diberikan kepada penulis selama proses penelitian.

10. Semua pihak yang telah mendukung baik secara langsung maupun tidak

langsung hingga terselesaikannya kertas kerja ini.

Salatiga, Agustus 2013

Penulis

Page 10: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................... i

Halaman Pernyataan Keaslian Kertas Kerja ...................................................... ii

Halaman Persetujuan/Pengesahan...................................................................... iii

Abstract .............................................................................................................. iv

Saripati ............................................................................................................... v

Kata pengantar ................................................................................................... vi

Ucapan Terima Kasih......................................................................................... vii

Daftar Isi ............................................................................................................ ix

Daftar Tabel ....................................................................................................... xi

Daftar Lampiran ................................................................................................. xii

1. Pendahuluan ............................................................................................... 1

2. Telaah Teoritis

2.1 Self Control ......................................................................................... 3

2.2 Perencanaan Keuangan ....................................................................... 5

2.3 Perilaku Konsumtif ............................................................................. 7

2.4 Hubungan Self Control dan Perilaku Konsumtif ................................ 11

2.5 Hubungan Perencanaan Keuangan dan perilaku Konsumtif............... 12

3. Metode Penelitian

3.1 Populasi dan Sampel ........................................................................... 13

3.2 Pengukuran Konsep ............................................................................ 14

3.3 Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 14

3.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................. 14

3.5 Teknik Analisis Data ........................................................................... 14

4. Analisis Data dan Pembahasan

4.1 Karakteristik Responden ..................................................................... 15

4.2 Self Control, Perencanaan Keuangan,

dan Perilaku Konsumtif ...................................................................... 18

4.3 Pengujian Hipotesis ............................................................................ 22

4.3.1 Hubungan Self Control dengan Perilaku Konsumtif ................ 22

Page 11: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

x

4.3.2 Hubungan Perencanaan Keuangan

dengan Perilaku Konsumtif ...................................................... 23

4.4 Pembahasan ......................................................................................... 24

5. Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 28

5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 28

5.3 Saran Bagi Penelitian Mendatang ........................................................ 29

Daftar Pustaka .................................................................................................. 30

Lampiran ........................................................................................................... 33

Page 12: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Karakteristik Responden ............................................................. 16

Tabel 4.2 Sumber Pendapatan Responden .................................................. 17

Tabel 4.3 Jenis Pekerjaan Responden ......................................................... 17

Tabel 4.4 Gambaran Umum Self Control, Perencanaan Keuangan,

Dan Perilaku Konsumtif Responden ........................................... 18

Tabel 4.5 Bentuk-Bentuk Pengendalian Diri Responden ........................... 20

Tabel 4.6 Alasan-Alasan Responden yang Memiliki

Perilaku Konsumtif ..................................................................... 20

Tabel 4.7 Perilaku Konsumtif Berdasarkan

Sumber Pendapatan Responden .................................................. 21

Tabel 4.8 Hasil Uji Chi-Square Self Control

dengan Perilaku Konsumtif ......................................................... 23

Tabel 4.9 Hasil Uji Chi-Square Perencanaan Keuangan

dengan Perilaku Konsumtif ......................................................... 24

Page 13: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ............................................................... 34

Lampiran 2 Hasil Uji Binomial Self Control, Perencanaan Keuangan,

dan Perilaku Konsumtif .......................................................... 37

Lampiran 3 Hasil Uji Chi-Square Self Control dan

Perilaku Konsumtif ................................................................. 38

Lampiran 4 Hasil Uji Chi-Square Perencanaan Keuangan

dan Perilaku Konsumtif .......................................................... 39

Page 14: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

1

1. PENDAHULUAN

Di tengah semakin melambungnya harga barang dan jasa, diperlukan suatu

perencanaan tersendiri untuk mengelola keuangan pribadi sehingga tetap dalam

kondisi sehat dan dapat mencukupi semua kebutuhan (http://managedaily.co.id).

Dalam mencukupi kebutuhannya, setiap orang memiliki perilaku yang berbeda-

beda, ada yang memenuhi kebutuhannya secara wajar dan ada juga yang

memenuhi secara berlebihan. Hal tersebut menyebabkan seseorang untuk

berprilaku konsumtif (Harnum, 2011).

Rizal (dalam Kurniawan 2012) mengungkapkan, para karyawan dengan

gaji bulanan cenderung bersikap boros, mereka yakin bulan depan akan

memperoleh gaji, begitu juga dengan mahasiswa yang merasa setiap bulan akan

mendapatkan uang saku dari orang tua, sehingga hal ini menyebabkan

pemborosan. Rudy (dalam Ika, 2011), menunjukkan bahwa para eksekutif muda

yang bergaji di atas Rp15 juta per bulan terancam miskin di masa depannya

karena gaya hidup yang boros, tidak memiliki rencana investasi, tidak memiliki

tujuan keuangan dan pengelolaan keuangan yang tidak benar. Hal ini

menunjukkan adanya faktor kepribadian yaitu self control yang mempengaruhi

seseorang dalam melakukan kegiatan ekonominya.

Soegito dalam (Harnum, 2011), mengemukakan bahwa perilaku konsumtif

masyarakat Indonesia tergolong berlebihan dibandingkan dengan bangsa-bangsa

di Asia Tenggara. Hal ini dilihat dari rendahnya tingkat tabungan masyarakat

Indonesia dibandingkan negara lain seperti Malaysia, Philipina, dan Singapura.

Perilaku konsumtif sebenarnya bisa dicegah ketika seseorang memiliki self

control yang baik dan melakukan perencanaan keuangan dalam kegiatan

perekonomiannya, karena dengan adanya self control dan perencanaan keuangan

individu dapat mengendalikan keinginan-keinginan yang timbul dalam dirinya

sehingga kegiatan perekonomiannya menjadi lebih terarah.

Dalam kegiatan perekonomian, perencanaan keuangan individu masih

jarang dilakukan oleh sebagian orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari

30 responden, hanya 11 orang yang melakukan perencanaan keuangan pribadi,

dan 19 orang lainnya tidak melakukan perencanaan keuangan (Kurniawan, 2012).

Page 15: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

2

Hal ini menunjukkan tingkat kesadaran individu yang cukup rendah dalam

perencanaan keuangan.

Perencanaan keuangan sebenarnya tidak hanya diperlukan oleh perusahaan

saja, tetapi individu juga sebaiknya memiliki perencanaan keuangan dalam

menjalankan aktivitas perekonomian, terutama bagi yang telah berkeluarga.

Keluarga dituntut membuat perencanaan keuangan yang baik untuk

mengantisipasi ketidakpastian dalam kehidupan keluarga dimasa datang dan

mencapai tingkat kesejahteraan yang diinginkan (Andrawina, 2011). Perencanaan

keuangan diperlukan untuk menentukan arah yang jelas bagi pengelolaan

keuangan karena tanpa perencanaan keuangan cenderung akan memboroskan

uang yang telah diperoleh (Panigoro, 2011). Salah satu faktor pada proses

pengambilan keputusan dalam perencanaan keuangan seringkali dihubungkan

dengan masalah psikologis, sehingga perencanaan keuangan bukan didasarkan

oleh kaidah pada umumnya, tapi berdasarkan kondisi psikologis orang tersebut

(Ika, 2011 : 118).

Dalam keuangan pada umumnya, jarang ditemukan pembahasan mengenai

keuangan pribadi, pembahasan lebih ditujukan mengenai kondisi keuangan

perusahaan, bagaimana membuat keputusan keuangan bagi suatu perusahaan,

bagaimana melakukan investasi yang baik, dan juga bagaimana pengelolaan serta

perencanaan keuangan pada perusahaan. Padahal, dalam kegiatan keuangan

individu pun menghadapi situasi yang hampir sama dengan perusahaan

(http://rowenasuryobroto.multiply.com).

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti mencoba mengkaji tentang hubungan

self control, perencanaan keuangan dan perilaku konsumtif pada ibu rumah

tangga. Hal ini dikarenakan masih jarang ditemukan penelitian mengenai perilaku

konsumtif pada ibu rumah tangga, karena biasanya penelitian ini dilakukan pada

remaja, seperti penelitian yang dilakukan oleh Puswati (2010) mengenai

kontribusi kontrol diri pada perilaku konsumtif remaja dan implikasinya terhadap

bimbingan dan konseling. Untuk lebih memperjelas permasalahan yang ada maka

dapat dirumuskan persoalan penelitian sebagai berikut: 1). Bagaimanakah

gambaran self control, perencanaan keuangan, dan perilaku konsumtif pada ibu

Page 16: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

3

rumah tangga di RW 09 kelurahan Salatiga? 2). Apakah terdapat hubungan antara

self control dengan perilaku konsumtif pada ibu rumah tangga di RW 09

kelurahan Salatiga? 3). Apakah terdapat hubungan antara perencanaan keuangan

dengan perilaku konsumtif pada ibu rumah tangga di RW 09 kelurahan Salatiga?

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan mengenai self control,

perencanaan keuangan, dan perilaku konsumtif pada ibu rumah tangga di RW 09

kelurahan Salatiga, serta menganalisis hubungan self control dan perencanaan

keuangan dengan perilaku konsumtif. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberi informasi sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya, khususnya

tentang perilaku konsumtif. Manfaat yang dapat diperoleh bagi ibu rumah tangga

yaitu agar menyadari pentingnya self control dan perencanaan keuangan dalam

menghindari perilaku konsumtif. Jika dari hasil penelitian ini menunjukkan

adanya hubungan self control dan perencanaan keuangan dengan perilaku

konsumtif, maka individu diharapkan memiliki self control sebagai salah satu cara

untuk mengatur agar penggunaan uang menjadi lebih hemat melalui perencanaan

keuangan dan perencanaan keuangan tersebut dapat digunakan untuk mencegah

perilaku konsumtif.

2. TELAAH TEORITIS

2.1 Self Control

Chaplin (2001) menyatakan kontrol diri (self control) adalah kemampuan

untuk membimbing tingkah laku sendiri, kemampuan untuk menekan atau

merintangi impuls-impuls atau tingkah laku impulsif. Papalia et al. (dalam

Amalia, 2010) mengatakan self control adalah kemampuan individu untuk

menahan dorongan-dorongan dan kemampuan individu untuk mengendalikan

tingkah lakunya pada saat tidak adanya kontrol dari lingkungan.

Menurut Goldfried dan Merbaum (http://damaniri.or.id), kontrol diri

diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan

mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa individu ke arah konsekuensi

positif. Kontrol diri juga menggambarkan keputusan individu yang melalui

pertimbangan kognitif untuk menyatukan perilaku yang disusun untuk

Page 17: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

4

meningkatkan hasil dan tujuan tertentu seperti yang diinginkan. Definisi lain

menurut Baumeister (dalam Naomi dan Mayasari, 2008) kontrol diri merupakan

suatu kapasitas untuk memberikan alternatif kondisi dan respon tertentu.

Averill (dalam Kusumadewi et al, 2012) mendefinisikan kontrol diri

sebagai variabel psikologis yang mencakup kemampuan individu untuk

memodifikasi perilaku, kemampuan individu dalam mengelola informasi yang

tidak diinginkan, dan kemampuan individu untuk memilih suatu tindakan

berdasarkan sesuatu yang diyakini. Berdasarkan definisi-definisi dari beberapa

tokoh yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa kontrol diri (self control)

merupakan salah satu aspek psikologis yang dimiliki oleh individu untuk

mengendalikan tindakan-tindakan yang dilakukannya ke arah yang lebih positif.

Menurut Averill (http://id.shvoong.com), terdapat 3 aspek kontrol diri,

yaitu Kontrol Perilaku (behavior control), Kontrol Kognitif (cognitive control),

Kontrol Keputusan (decisional control). Pertama, Kontrol Perilaku (behavior

control): merupakan kesiapan atau tersedianya suatu respon yang dapat secara

langsung mempengaruhi atau memodifikasi suatu keadaan yang tidak

menyenangkan. Kemampuan mengontrol perilaku diperinci menjadi dua

komponen, yaitu kemampuan mengatur pelaksanaan (regulated administration)

dan kemampuan memodifikasi stimulus (stimulus modifiability). Kemampuan

mengatur pelaksanaan merupakan kemampuan individu untuk menentukan siapa

yang mengendalikan situasi atau keadaan. Kemampuan mengatur stimulus

merupakan kemampuan untuk mengetahui bagaimana dan kapan suatu stimulus

yang tidak dikehandaki untuk dihadapi.

Kedua, Kontrol Kognitif (cognitive control) merupakan kemampuan

individu dalam mengelola informasi yang tidak diinginkan dengan cara

menginterpretasi menilai atau menggabungkan suatu kejadian dalam suatu

kerangka kognitif sebagai adaptasi psikologis atau mengurangi tekanan. Kontrol

kognitif memiliki tiga komponen, yaitu memperoleh informasi (information gain)

dan melakukan penilaian (appraisal). Informasi mengenai keadaan tidak

menyenangkan yang diperoleh individu dapat mengantisipasi keadaan tersebut

dengan berbagai pertimbangan. Melakukan penilaian artinya individu berusaha

Page 18: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

5

menilai dan menafsirkan suatu keadaan atau peristiwa dengan cara

memperhatikan segi-segi positif secara subjektif. Ketiga Kontrol Keputusan

(decisional control) merupakan kemampuan seseorang untuk memilih hasil atau

suatu tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakini atau disetujuinya.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa aspek kontrol diri

terdiri atas kemampuan mengontrol perilaku, kemampuan mengontrol stimulus,

kemampuan mengantisipasi peristiwa melalui informasi yang diperoleh,

kemampuan menafsairkan peristiwa, dan kemampuan mengambil keputusan.

2.2 Perencanaan Keuangan

Wibawa (2003), mengartikan perencanaan keuangan sebagai suatu cara

menyusun keseimbangan dari penghasilan disatu sisi dengan pengeluaran disisi

lain yang berupa konsumsi, tabungan dan investasi. Indriani et al. (dalam Ika,

2011) mendefinisikan rencana keuangan sebagai suatu strategi yang apabila

dijalankan bisa membantu mencapai tujuan keuangan di masa datang. Menurut

Senduk (dalam Yohnson, 2004), perencanaan keuangan adalah kegiatan

merencanakan tujuan-tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

Dorimulu (dalam Ika, 2011), mendefinisikan perencanaan keuangan atau financial

planning merupakan proses pencapaian tujuan hidup yakni masa depan yang

sejahtera dan bahagia lewat penataan keuangan.

Menurut Warsono (2010) bagian pendapatan dialokasikan untuk tiga

komponen. Pertama, digunakan untuk konsumsi yaitu untuk memenuhi kebutuhan

hidup sehari-hari maupun jangka panjang. Jamal dalam Anita dan Rita (2008)

mendefinisikan konsumsi sebagai pengeluaran total untuk memperoleh barang

dan jasa dalam suatu perekonomian. Dalam melakukan pembelian, prinsip

keuangan yang dapat digunakan adalah membeli barang dan jasa yang

berdasarkan kebutuhan (need), bukan keinginan (want).

Kedua, alokasi untuk tabungan terutama digunakan untuk keperluan

berjaga-jaga dan terkadang untuk spekulasi. Tabungan merupakan sejumlah uang

yang ditarik individu dari pendapatan untuk investasi (Leny, 2004). Ketiga,

digunakan untuk kegiatan investasi. Investasi merupakan kegiatan keuangan

Page 19: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

6

dengan cara menyimpan uang, yang artinya orang bisa membutuhkan uang guna

bespekulasi dengan menanamkan uang ke dalam produk investasi (Anita dan Rita,

2008).

Menurut Goss (dalam Yohnson, 2004), untuk mencapai hasil yang optimal

ketika mengerjakan sebuah perencanaan keuangan, seorang perencana keuangan

harus: Pertama, menetapkan tujuan keuangan yang terukur. Tujuan keuangan

harus khusus dan mempunyai jangka waktu. Setiap tujuan yang sudah ditetapkan

akan mempunyai konsekuensi tertentu terhadap cashflow yang akan dibuat atau

program pensiun akan semakin lama. Jadi semua keputusan keuangan mempunyai

hubungan yang erat. Kedua, evaluasi kembali kondisi keuangan secara periodik.

Perencanaan keuangan adalah suatu proses yang dinamis. Tujuan keuangan boleh

berganti dengan berjalannya waktu karena perubahan pola hidup seseorang seperti

menikah, kenaikan pangkat, atau mempunyai anak. Jadi perencanaan keuangan

perlu dilakukan evaluasi kembali disesuaikan dengan kondisi yang berubah.

Ketiga, mulai perencanaan sedini mungkin. Seringkali seseorang selalu

menunda dalam membuat perencanaan keuangan. Dengan mengembangkan

kebiasaan perencanaan keuangan yang baik, seperti menabung, anggaran,

investasi, dan mengevaluasi secara teratur, kehidupan seseorang dapat berubah

dan dapat mengatasi keadaan darurat. Keempat, penetapan tujuan keuangan

haruslah realistis. Perencanaan keuangan adalah sebuah pendekatan untuk

mengatur keuangan dalam mencapai tujuan keuangan. Tujuan keuangan tersebut

memerlukan suatu proses yang panjang karena adanya ketidakpastian dan resiko

seperti terjadi inflasi, perubahan harga saham, perubahan tingkat suku bunga yang

akan mempengaruhi hasil perencanaan keuangan. Kelima, mencapai tujuan

keuangan memerlukan perjuangan. Setiap orang yang merencanakan keuangan

harus mengerti proses perencanaan keuangan dan tahu apa yang harus dilakukan.

Informasi yang relevan dengan kondisi keuangan harus didapat. Jadi suatu proses

perencanaan keuangan tidak berhenti pada sebuah perencanaan melainkan harus

terus diikuti perkembangannya.

Senduk (2001) menjelaskan alasan mengapa keluarga memerlukan

perencanaan keuangan yaitu karena adanya tujuan keuangan yang ingin dicapai,

Page 20: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

7

kenaikan biaya hidup setiap tahunnya, tingginya biaya hidup, banyaknya alternatif

produk keuangan, fisik manusia yang tidak selalu sehat, dan keadaan

perekonomian yang tidak stabil. Menurut Wibawa (2003) perencanaan keuangan

diperlukan karena pada dasarnya setiap orang memiliki ketidakpastian yaitu

ketakutan akan masa depan kehidupan finansial, dan dengan perencanaan

keuangan akan memberikan pilihan untuk menghadapi masa depan.

2.3 Perilaku Konsumtif

Menurut Lubis dalam Puswati (2010), perilaku konsumtif adalah suatu

perilaku membeli yang tidak lagi didasarkan pada pertimbangan yang rasional

melainkan karena adanya keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah tidak

rasional lagi. Menurut Neufeldt (dalam Harnum, 2011), perilaku konsumtif adalah

suatu tindakan yang tidak rasional dan bersifat kompulsif sehingga secara

ekonomis menimbulkan pemborosan dan inefisiensi biaya. Secara psikologis hal

ini menimbulkan kecemasan dan rasa tidak aman. Muharsih dalam Puswati (2010)

mengungkapkan perilaku konsumtif adalah pola konsumsi yang berada diluar

kebutuhan rasional, yang lebih mementingkan faktor keinginan daripada faktor

kebutuhan untuk tujuan kebahagiaan, rasa dihargai, atau pengakuan sosial.

Sumartono (dalam Harnum, 2011) mengatakan bahwa perilaku konsumtif

adalah tindakan menggunakan suatu produk secara tidak tuntas, artinya belum

habis suatu produk yang dipakai, seseorang telah menggunakan produk jenis yang

sama dari merek lain atau membeli suatu produk karena banyak orang yang

menggunakan produk tersebut. Predikat konsumtif biasanya melekat pada

seseorang bila orang tersebut membeli sesuatu diluar kebutuhan yang rasional,

sebab pembelian tidak lagi didarkan pada fakor kebutuhan, tetapi sudah pada taraf

keinginan yang berlebihan (Lina & Rosyid, 1997). Berdasarkan definisi-definisi

tersebut, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumtif yaitu tindakan irasional

yang membeli suatu produk berdasarkan keinginan bukan kebutuhan sehingga

dapat menimbulkan pemborosan.

Sumartono (dalam Harnum, 2011) menyebutkan terdapat delapan ciri-ciri

perilaku konsumtif. (1) Membeli karena penawaran hadiah yang menarik sehingga

Page 21: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

8

pembelian tidak melihat pada manfaatnya tetapi tujuannya hanya untuk

mendapatkan hadiah yang ditawarkan. (2) Membeli karena kemasan yang

menarik. Individu tertarik untuk membeli karena kemasan yang berbeda dari yang

lain. (3) Membeli karena untuk menjaga penampilan dan gengsi. Gengsi membuat

individu memilih barang yang dianggap dapat menjaga penampilan dibandingkan

membeli barang yang dibutuhkan.

(4) Membeli barang karena potongan harga, biasanya individu membeli

barang karena harga yang ditawarkan menarik. (5) Kecendrungan membeli barang

yang dianggap dapat menjaga status sosial, dalam hal ini individu menganggap

barang yang digunakan adalah simbol status sosialnya. (6) Memakai suatu barang

karena pengaruh model yang mengiklankan barang. Individu memakai barang

karena tertarik untuk bisa menjadi seperti model iklan tersebut. (7) Penilaian

bahwa membeli barang dengan harga yang mahal akan menimbulkan rasa percaya

diri yang tinggi. (8) Individu membeli lebih dari dua barang sejenis dengan merek

yang berbeda.

Menurut Secord dan Backman, dalam Mardani (2009), aspek perilaku

konsumtif ada tiga: Pertama, aspek kognitif, meliputi keseluruhan pikiran yang

dimiliki mengenai suatu objek dengan sikap tertentu, dapat berupa pengetahuan,

fakta, dan keyakinan mengenai suatu barang atau objek. Dalam mengkonsumsi

suatu produk, biasanya individu mencari informasi sebagai langkah awal

perkenalan terhadap produk tersebut. Bila produk tersebut laku di pasaran bahkan

banyak diminati maka individu akan terdorong untuk segera mengkonsumsinya

agar tidak dianggap ketinggalan mode sehingga individu tersebut berperilaku

konsumtif.

Kedua, aspek afektif, yaitu seluruh perasaan atau emosi seseorang

terhadap suatu objek atau produk. Bila ada perasaan senang terhadap produk

tertentu, akan menimbulkan keinginan untuk membelinya. Ketiga, aspek konatif

yaitu kesiapan seseorang untuk bereaksi atau kecenderungan untuk bertindak

konsumtif dengan melakukan beberapa cara untuk memenuhinya, misalnya

dengan meminjam uang dari teman demi untuk membeli produk yang diinginkan.

Page 22: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

9

Menurut Swastha dan Handoko (1987) faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumtif antara lain: 1). Faktor eksternal yang meliputi kebudayaan,

kelompok referensi, keluarga, dan kelas sosial. Budaya memiliki pengaruh yang

paling luas dan mendalam dalam perilaku konsumen. Berkaitan dengan perubahan

mode secara tidak langsung dapat menjadikan individu berprilaku konsumtif.

Kelompok referensi merupakan kumpulan kelompok teman atau organisasi yang

mempunyai pengaruh kuat terhadap perilaku seseorang, termasuk meminta

pertimbangan teman dalam memilih barang yang dibeli. Keluarga merupakan

pengaruh utama pada perilaku individu, termasuk perilaku membeli. Seseorang

yang dibesarkan dalam keluarga mampu dan memiliki kebiasaan hidup mewah

akan lebih mudah berperilaku konsumtif. Kelas sosial dapat dilihat dari golongan

ekonomi, pada umumnya seseorang yang berasal dari golongan ekonomi bawah

akan lebih cermat dalam menggunakan uangnya dibandingkan dengan yang

berasal dari golongan ekonomi atas.

2). Faktor internal yang meliputi pengamatan, sikap, belajar, konsep diri.

Pengamatan dapat dipengaruhi oleh pengalaman, melihat dan mencari informasi

mengenai suatu produk yang akhirnya membentuk pandangan tertentu terhadap

kualitas dari barang tersebut. Sikap membeli dilakukan konsumen berdasarkan

pengalaman dan proses belajar yang dapat berupa sikap positif atau negative

terhadap suatu produk. Proses belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku

yang bersumber dari pengalaman. Proses mengamati dan mengikuti

perkembangan mode merupakan proses belajar yang disertai dengan

mengkonsumsi suatu barang secara berlebihan. Konsep diri yang berbeda pada

setiap orang menyebabkan pandangan yang berbeda pada seseorang dalam

membeli produk (Pudjiyogyanti dalam Harnani, 2005).

Sedangkan menurut Pride dan Ferrel (1995) faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumtif antara lain:

1. Faktor pribadi, meliputi faktor demografi seperti jenis kelamin, ras, suku

bangsa, usia, siklus kehidupan keluarga, pekerjaan, dan pendapatan. Biasanya

perempuan lebih mudah tergoda dan kurang bisa mengendalikan keinginan

membelinya walaupun barang tersebut kurang bermanfaat. Berdasarkan usia

Page 23: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

10

biasanya usia muda lebih cenderung untuk berperilaku konsumtif karena ingin

coba-coba dan dianggap tidak ketinggalan mode.

2. Faktor situasional merupakan kondisi atau keadaan yang ada ketika konsumen

membuat keputusan membeli dapat dikarenakan adanya obral besar-besaran

terhadap barang yang diinginkan.

3. Faktor psikis, meliputi persepsi, kemampuan dan pengetahuan, motivasi, sikap

serta kepribadian. Bila individu mempunyai persepsi bahwa barang tersebut

bagus maka akan tercipta kainginan untuk membelinya walaupun sebenarnya

tidak dibutuhkan.

4. Faktor sosial, meliputi peran keluarga, budaya, dan kelompok acuan. Keluarga

merupakan faktor utama dikarenakan biasanya saran dari keluarga menjadi

pertimbangan dalam membuat keputusan.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa

faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif bersumber dari internal dan

eksternal. Faktor internal antara lain meliputi pengamatan, sikap, belajar, konsep

diri, jenis kelamin, dan usia. Sedangkan faktor eksternalnya meliputi kebudayaan,

kelas sosial, teman atau kelompok referensi, dan keluarga.

Menurut Harnum (2011), perilaku konsumtif mempunyai dampak negatif

yaitu menimbulkan pemborosan, inefisiensi biaya, dan secara psikologis dapat

menimbulkan kecemasan dan rasa tidak aman. Pemborosan terjadi disebabkan

karena perilaku membeli bukan untuk memenuhi kebutuhan tetapi hanya untuk

memenuhi kesenangan sesaat. Dana yang seharusnya digunakan untuk membeli

barang-barang yang dibutuhkan, digunakan untuk pembelian barang yang tidak

bermanfaat sehingga menimbulkan inefisiensi biaya. Selain itu, rasa cemas juga

dapat timbul karena individu selalu merasa bahwa ada tuntutan untuk membeli

barang yang diinginkannya, akan tetapi keinginan membeli tersebut tidak

ditunjang dengan keadaan finansial yang mendukung sehingga menimbulkan rasa

cemas karena keinginanya tidak terpenuhi.

Selain pemborosan, inefisiensi biaya, serta kecemasan, perilaku konsumtif

juga akan menimbulkan rasa tidak aman. Rasa tidak aman yang disebabkan

perilaku konsumtif adalah ketika individu melakukan pembelian barang secara

Page 24: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

11

berlebihan. Rasa tidak aman timbul karena menipisnya keadaan keuangan

sedangkan masih ada kebutuhan-kebutuhan lain yang harus dipenuhi.

2.4 Hubungan Self Control dan Perilaku Konsumtif

Sebuah pepatah Wall Street mengatakan bahwa pasar termotivasi oleh

dua emosi yaitu ketakutan dan keserakahan (Nofsinger, 2005). Ketakutan dan

keserakahan dapat membuat seseorang terkadang hanya bertindak sesuai dengan

emosinya sehingga kurang bijaksana dalam mengambil keputusan. Untuk

mengurangi hal tersebut, dalam bidang keuangan juga dibutuhkan kontrol diri

(self control) yang dapat menekan emosi yang terjadi didalam diri individu agar

dapat bertindak lebih rasional.

Thaler dan Shefrin (dalam Nofsinger, 2005) menggambarkan masalah

kontrol diri seperti hubungan seseorang antara dua perilaku yaitu sebagai

perencana dan pelaku. Seorang pelaku ingin melakukan kegiatan konsumsi

sekarang dan cenderung untuk menunda-nunda tugas yang tidak diinginkannya,

sedangkan seorang perencana lebih mengutamakan menabung yang akan

digunakan untuk konsumsi yang akan datang. Konflik ini terjadi karena seseorang

dipengaruhi oleh pemikiran jangka panjang secara rasional dan emosi yang ada

dalam dirinya.

Goldfried dan Merbaum mendefinisikan kontrol diri (self control) sebagai

suatu kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan

bentuk perilaku yang dapat membawa individu ke arah konsekuensi positif. Self

control dalam perencanaan keuangan merupakan salah satu cara untuk mencegah

terjadinya pemborosan.

Sebagai salah satu sifat dari kepribadian, self control juga dapat

mempengaruhi perilaku pembelian seseorang, seperti pendapat yang dikemukakan

oleh Munandar (dalam Harnum, 2011) bahwa kontrol diri merupakan salah satu

sifat kepribadian yang mempengaruhi seseorang dalam membeli atau

menggunakan barang dan jasa. Self control sangat mempengaruhi tinggi

rendahnya perilaku konsumtif yang bisa terjadi. Individu harus memiliki self

control yang tinggi untuk mencegah perilaku konsumtif yang dapat ditimbulkan.

Page 25: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

12

Individu yang memiliki self control yang tinggi mampu mengendalikan

perilakunya untuk tidak membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan sehingga

dapat mencegah terjadinya perilaku konsumtif. Sebaliknya, apabila individu

dengan self control rendah maka individu tersebut akan cenderung sulit menahan

diri dalam membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan sehingga

pembelian barang-barang bukan berdasarkan kebutuhan tapi hanya berdasarkan

keinginan saja dan akan menimbulkan perilaku konsumtif. Berdasarkan

pernyataan-pernyataan tersebut hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini

adalah:

H1 : Terdapat hubungan antara self control dengan perilaku konsumtif pada ibu

rumah tangga RW 09 kelurahan Salatiga.

2.5 Hubungan Perencanaan Keuangan dengan Perilaku Konsumtif

Wibawa (2003), mengartikan perencanaan keuangan sebagai suatu cara

menyusun keseimbangan dari penghasilan disatu sisi dengan pengeluaran disisi

lain yang berupa konsumsi, tabungan dan investasi. Perencanaan keuangan

digunakan sebagai salah satu cara untuk menghindari perilaku konsumtif karena

dengan membuat perencanaan keuangan maka individu akan lebih terarah dalam

menggunakan uangnya dalam kegiatan ekonomi. Hal ini terjadi karena ketika

individu membuat perencanaan keuangan maka individu tersebut sudah memiliki

daftar kebutuhan yang akan dipenuhi sehingga individu tersebut akan

menggunakan uangnya sesuai dengan apa yang sudah direncanakan.

Panigoro (2011) mengungkapkan bahwa perencanaan keuangan

diperlukan untuk menentukan arah yang jelas bagi pengelolaan keuangan karena

tanpa perencanaan keuangan cenderung akan memboroskan uang yang telah

diperoleh. Selain dapat mencegah terjadinya pemborosan, perencanaan keuangan

juga dapat mengurangi terjadinya perilaku konsumtif. Hal ini dimaksudkan karena

dengan membuat perencanaan keuangan, individu biasanya sudah memiliki daftar

pengeluaran sehingga dapat menghindari pengeluaran yang tidak dibutuhkan yang

akan dapat menimbulkan perilaku konsumtif. Berdasarkan pemaparan tersebut

hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:

Page 26: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

13

H2 : Terdapat hubungan antara perencanaan keuangan dengan perilaku konsumtif

pada ibu rumah tangga RW 09 kelurahan Salatiga.

3. METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012 : 80). Dalam

penelitian ini, populasi yang digunakan adalah ibu rumah tangga yang bermukim

di RW 09 Kelurahan Salatiga. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 580 ibu

rumah tangga yang termasuk dalam warga di RW 09 Kelurahan Salatiga.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2012 : 81). Pemilihan sampel penelitian dilakukan

menggunakan teknik accidental sampling, yaitu pengambilan anggota sampel

dilakukan berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu

dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang cocok sebagai

sumber data (Sugiyono, 2012 : 85). Perolehan data sampel dari populasi yang ada

dalam penelitian ini menggunakan rumus yang dikembangkan oleh Yamane

(Supramono dan Utami, 2003 : 66)

n

d .......................................................................................................... (1)

Keterangan:

n : jumlah sampel

N : jumlah populasi

1 : angka konstan

d : prosentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan.

Jadi,

n 5 0

5 0 (0 ) ................................................................................................ (2)

n 5 9

n 5

Page 27: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

14

Berdasarkan rumus tersebut dengan jumlah populasi sebanyak 580 orang

dan menggunakan tingkat kepercayaan 10% maka jumlah sampel yang diambil

dalam penelitian ini adalah 85 orang.

3.2 Pengukuran Konsep

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

berhubungan dengan apa yang diteliti dan disusun oleh peneliti. Kuesioner terdiri

dari 6 item pertanyaan mengenai karakteristik responden dan pertanyaan yang

berhubungan dengan self control, perencanaan keuangan, dan perilaku konsumtif

yang disusun dengan menggunakan skala guttman. Skala guttman merupakan

skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten

(Riduwan dan Akdon, 2009 : 20).

3.3 Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini menggunakan jenis data primer. Data primer adalah

data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh penulis langsung dari responden

(Supramono dan Sugiarto, 1993). Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari

kuesioner yang dibagikan dan diisi oleh responden mengenai masalah yang

berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, yaitu daftar

pertanyaan yang diberikan kepada responden. Setelah diberi kesempatan dalam

jangka waktu tertentu untuk mengisi daftar pertanyaan tersebut kemudian ditarik

kembali oleh peneliti untuk dijadikan data primer bagi penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

statistik inferensia, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel,

dan hasilnya akan digeneralisasikan untuk populasi dimana sampel diambil .

(Sugiyono, 2012 : 148). Untuk melihat hubungan self control dan perencanaan

Page 28: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

15

keuangan dengan perilaku konsumtif menggunakan uji khi kuadrat (chi-square

test) dengan menggunakan fungsi tabulasi silang (crosstabs), dan untuk

menemukan koefisien korelasi antara self control dengan perilaku konsumtif dan

juga perencanaan keuangan dengan perilaku konsumtif digunakan korelasi phi.

4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan di RW 09 kelurahan Salatiga kecamatan

Sidorejo kota Salatiga. Data diperoleh melalui pembagian kuesioner selama bulan

Mei 2013 kepada ibu rumah tangga di RW 09 kelurahan Salatiga. Berdasarkan

informasi yang diperoleh dari Ketua RW 09 kelurahan Salatiga, terdapat 580 ibu

rumah tangga, namun sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 85

responden.

4.1 Karakteristik responden

Karakeristik responden dalam penelitian ini menampilkan jumlah beserta

persentasenya dari setiap karakteristik dari jumlah keseluruhan yang menjadi

sampel sebanyak 85 orang. Berikut ini merupakan gambaran secara umum

mengenai karakteristik responden, yaitu mengenai usia, latar belakang

pendidikan, dan juga jumlah anggota keluarga.

Page 29: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

16

Tabel 4.1

Karakteristik Responden

∑ %

1. Usia

20 – 30

31 – 40

41 – 50

51 – 60

≥ 60

12

22

26

21

4

14,12

25,88

30,59

24,70

4,70

Jumlah 85 100

2. Pendidikan Terakhir

SD

SMP

SMA

Diploma

Sarjana

13

9

42

7

14

15,29

10,59

49,41

8,23

16,47

Jumlah 85 100

3. Jumlah Anggota

Keluarga

2

3

4

5

≥ 5

14

27

21

12

11

16,47

31,76

24,70

14,12

12,94

Jumlah 85 100

Sumber: Data diolah, 2013

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa berdasarkan usia responden, rata-rata

responden memiliki usia antara 41–50 tahun yaitu sebesar 30,59%. Berdasarkan

karakteristik mengenai latar belakang pendidikan responden, dapat dijelaskan

bahwa sebesar 49,41% responden memiliki latar belakang pendidikan SMA, dan

dari data jumlah anggota keluarga responden, dapat dilihat bahwa sebesar 31,76%

responden memiliki anggota keluarga yang berjumlah tiga orang.

Dalam penelitian ini, responden memiliki sumber pendapatan yang tidak

hanya berasal dari pendapatan suami, tetapi ada juga responden yang bekerja untuk

memperoleh pendapatan. Data mengenai sumber pendapatan responden dapat

dilihat pada tabel 4.2 berikut ini.

Page 30: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

17

Tabel 4.2

Sumber Pendapatan Responden

Sumber Pendapatan ∑ %

1. Suami

2. Diri Sendiri (Istri)

3. Suami dan Istri

22

6

57

25,88

7,06

67,06

Jumlah 85 100

Sumber: Data diolah, 2013

Dilihat dari sumber pendapatan responden, sebanyak 67,06% responden

memiliki sumber pendapatan yang berasal dari pendapatan suami dan juga diri

sendiri; 25,88% responden yang sumber pendapatannya berasal dari suami; dan

hanya sebanyak 7,06% responden yang hanya memiliki sumber pendapatan yang

berasal dari diri sendiri. Secara keseluruhan, responden memiliki pendapatan yang

berasal dari pendapatan suami maupun diri sendiri. Berdasarkan jenis pekerjaan,

jenis pekerjaan responden dapat diklasifikasikan seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.3

Jenis Pekerjaan Responden

Jenis Pekerjaan Suami Istri

∑ % ∑ %

Pegawai Negeri

Pegawai Swasta

Wirausaha

Pensiun

Lainnya

Ibu Rumah Tangga

8

34

19

16

8

-

9,41

40

22,35

18,82

9,41

-

9

31

17

2

4

22

10,59

36,47

20

2,35

4,70

25,89

Jumlah 85 100 85 100

Sumber: Data diolah, 2013

Berdasarkan tabel 4.3, dapat dilihat bahwa pekerjaan suami didominasi oleh

jenis pekerjaan sebagai pegawai swasta, hal ini dapat dilihat dari 85 orang

responden ada sebesar 34 (40%) responden yang jenis pekerjaan suaminya sebagai

pegawai swasta. Hal yang sama juga ditunjukkan oleh jenis pekerjaan responden

sendiri yang sebagian besar juga sebagai pegawai swasta. Dari 85 orang responden,

sebanyak 31 orang atau sebesar 36,47% responden memiliki pekerjaan sebagai

pegawai swasta.

Page 31: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

18

4.2 Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku Konsumtif

Dalam penelitian ini self control dikelompokkan menjadi dua yaitu

responden yang memiliki self control yang baik yaitu responden yang mampu

mengendalikan dirinya untuk menghindari perilaku konsumtif, dan responden

yang memiliki self contol yang buruk yaitu responden yang sulit mengendalikan

dirinya untuk menghindari perilaku konsumtif. Tabel berikut ini merupakan

gambaran mengenai jumlah rata-rata responden dilihat dari self control,

perencanaan keuangan, dan perilaku konsumtif.

Tabel 4.4

Gambaran Umum Self Control, Perencanaan Keuangan,

dan Perilaku Konsumtif Responden

Pertanyaan Ya Tidak Total Asymp. Sig.

(2-tailed) ∑ % ∑ % ∑ %

1. Self Control

Apakah Anda merasa

memiliki self control

yang baik untuk

menghindari perilaku

konsumtif?

36 42,35 49 57,65 85 100

0,19

2. Perencanaan

Keuangan

Dalam kegiatan

ekonomi yang Anda

lakukan, apakah Anda

selalu membuat

perencanaan

keuangan?

37 43,53 48 56,48 85 100

0,28

3. Perilaku Konsumtif

Apakah Anda merasa

bahwa Anda termasuk

orang yang konsumtif?

50 58,82 35 41,18 85 100

0,13

Sumber: Data diolah, 2013

Berdasarkan tabel 4.4 mengenai self control dapat dilihat bahwa dari 85

responden sebanyak 36 (42,35%) responden menjawab ya, dan 49 (57,65%)

responden menjawab tidak. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak

42,35% responden memiliki self control yang baik karena dapat mengendalikan diri

untuk menghindari perilaku konsumtif, dan 57,65% responden memiliki self control

Page 32: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

19

buruk. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua responden memiliki self control

yang baik dan hasilnya menunjukkan jumlah yang lebih kecil pada responden yang

memiliki self control yang baik.

Tabel 4.4 menunjukkan sebesar 43,53% responden yang membuat

perencanaan keuangan, hasil ini lebih kecil dibandingkan dengan responden yang

tidak membuat perencanaan keuangan yaitu sebanyak 56,48%. Tabel tersebut

menunjukkan bahwa masih sedikitnya responden yang membuat perencanaan

keuangan dalam kegiatan ekonomi.

Berdasarkan tabel 4.4 mengenai jumlah responden yang memiliki perilaku

konsumtif dapat dilihat bahwa sebesar 58,82% responden memiliki perilaku

konsumtif dan sebesar 41,18% responden yang tidak memiliki perilaku konsumtif.

Hal ini terjadi karena responden sulit untuk menahan diri ketika melihat barang-

barang yang menarik walaupun barang-barang tersebut sebenarnya tidak

dibutuhkan, sehingga barang yang dibeli hanya berdasarkan keinginan yang timbul

oleh responden ketika melihat barang tersebut.

Untuk melihat perbedaan jumlah responden dalam hal self control,

perencanaan keuangan, dan perilaku konsumtif dilakukan uji binomial. Berdasarkan

uji binomial yang dilakukan menurut self control, diperoleh hasil Asymp. Sig. (2-

tailed) sebesar 0,19 dengan α 0 Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada

perbedaan jumlah responden yang memiliki self control yang baik dan buruk.

Uji binomial mengenai ada tidaknya perbedaan jumlah responden yang

membuat perencanaan keuangan dengan yang tidak membuat menunjukkan hasil

Asymp. Sig. (2-tailed) 0 dengan α 0 Hal ini berarti tidak ada perbedaan

jumlah responden yang membuat perencanaan keuangan dengan yang tidak

membuat perencanaan keuangan. Uji binomial yang dilakukan pada perilaku

konsumtif menunjukkan Asymp. Sig. (2-tailed) 0 3 dengan α 0 artinya tidak

terdapat perbedaan antara jumlah responden yang memiliki perilaku konsumtif

dengan responden yang memiliki perilaku konsumtif.

Banyak cara yang dilakukan responden untuk mengendalikan diri agar

terhindar dari perilaku konsumtif. Berikut ini merupakan gambaran bentuk-bentuk

Page 33: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

20

pengendalian diri yang dilakukan responden untuk menghindari perilaku konsumtif

yang sudah dikelompokkan menjadi tiga bagian.

Tabel 4.5

Bentuk-Bentuk Pengendalian Diri Responden

Bentuk Pengendalian Diri ∑ %

Mendahulukan kebutuhan daripada keinginan

Menyisihkan pendapatan untuk ditabung

Membuat perencanaan keuangan

82

69

37

43,62

36,70

19,68

Total 188 100

Sumber : Data diolah, 2013

Keterangan : jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 85 responden,

dalam pertanyaan ini responden dimungkinkan menjawab lebih dari satu jawaban.

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa sebesar 43,62% responden

mengendalikan diri dengan cara mendahulukan kebutuhan daripada keinginan;

36,70% responden menyisihkan pendapatan untuk ditabung; 19,68% responden

membuat perencanaan keuangan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa salah satu

bentuk pengendalian diri (self control) yang paling banyak dilakukan responden

yaitu responden lebih mengutamakan kebutuhan dibandingkan dengan keinginan.

Perilaku konsumtif sulit dihindari karena beberapa alasan tertentu. Berikut

ini merupakan tabel yang menunjukkan alasan-alasan responden memiliki perilaku

konsumtif.

Tabel 4.6

Alasan-Alasan Responden yang Memiliki Perilaku Konsumtif

Alasan ∑ %

Tergoda iklan yang ditayangkan

Mudah tergoda oleh hadiah yang ditawarkan

Tergoda diskon yang diberikan

68

41

59

40,48

24,40

35,12

Total 168 100

Sumber : Data diolah, 2013

Keterangan : jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 85 responden,

dalam pertanyaan ini responden dimungkinkan menjawab lebih dari satu jawaban.

Berdasarkan tabel 4.6 mengenai alasan-alasan responden memiliki perilaku

konsumtif, diperoleh hasil sebanyak 40,48% responden sulit menghindari perilaku

konsumtif karena responden mudah tergoda oleh iklan-iklan yang ditayangkan.

Page 34: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

21

Responden mudah terbujuk untuk membeli barang yang diiklankan meskipun

barang tersebut sebenarnya kurang dibutuhkan. Selain itu sebanyak 24,40%

responden menyatakan alasan memiliki perilaku konsumtif yaitu karena penawaran

hadiah yang diberikan ketika membeli suatu barang, dan sebanyak 35,12%

responden memberikan alasan mudah tergoda oleh diskon yang ditawarkan.

Dalam penelitian ini, sumber pendapatan responden digolongkan menjadi

tiga yaitu suami, diri sendiri (istri), dan pendapatan yang bersumber dari suami dan

juga diri sendiri (istri). Tabel berikut ini merupakan gambaran perilaku konsumtif

responden dilihat dari sumber pendapatan yang diterima.

Tabel 4.7

Perilaku Konsumtif Berdasarkan Sumber Pendapatan Responden

Perilaku Konsumtif Total

Ya Tidak

∑ % ∑ % ∑ %

Sumber

Pendapatan

Suami 12 14,12 10 11,77 22 25,88

Diri Sendiri (Istri) 0 0 6 7,06 6 7,06

Suami dan Diri

Sendiri (Istri) 38 44,70 19 22,35 57 67,06

Total 50 58,82 35 41,18 85 100

Sumber: Data diolah, 2013

Berdasarkan tabel 4.7 mengenai perilaku konsumtif responden, diperoleh

hasil sebanyak 25,88% responden memiliki pendapatan yang bersumber dari suami.

Responden yang memiliki sumber pendapatan dari suami menunjukkan sebanyak

14,12% responden memiliki perilaku konsumtif sedangkan 11,77% responden tidak

memiliki perilaku konsumtif. Responden yang memiliki pendapatan hanya dari diri

sendiri tidak menunjukkan adanya perilaku konsumtif.

Sebanyak 57 responden yang memiliki pendapatan yang bersumber dari

suami maupun diri sendiri. Berdasarkan 57 responden tersebut, sebanyak 38

(44,70%) responden memiliki perilaku konsumtif, dan sebanyak 22,35% responden

tidak memiliki perilaku konsumtif.

Page 35: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

22

4.3 Pengujian Hipotesis

Hubungan antara self control dengan perilaku konsumtif dan juga

perencanaan keuangan dengan perilaku konsumtif dapat diketahui dengan

menggunakan uji hipotesis. Teknik analisis yang dipakai untuk pengujian

hipotesis penelitian tersebut menggunakan chi-square dengan membuat fungsi

crosstabs dan menggunakan korelasi Phi. Penelitian terhadap pengujian hipotesis

didasarkan pada hipotesis yang telah dibuat yaitu:

H1 : Terdapat hubungan antara self control dengan perilaku konsumtif pada ibu

rumah tangga RW 09 kelurahan Salatiga.

H2 : Terdapat hubungan antara perencanaan keuangan dengan perilaku konsumtif

pada ibu rumah tangga RW 09 kelurahan Salatiga.

Pengambilan keputusan terhadap penerimaan atau penonalakan hipotesis

didasarkan pada tingkat signifikan yang dihasilkan, yaitu sebagai berikut:

a. Jika signifikan < α maka hipotesis diterima yang artinya terdapat hubungan

antara variabel X dengan variabel Y.

b. Jika signifikan > α maka hipotesis ditolak yang artinya tidak terdapat

hubungan antara variabel X dengan variabel Y.

4.3.1 Hubungan Self Control dengan Perilaku Konsumtif

Hasil penelitian terhadap 85 responden, sebanyak 50 responden (58,82%)

menunjukkan bahwa responden memiliki perilaku konsumtif dan hanya 41,18%

responden yang tidak memiliki perilaku konsumtif. Berikut ini merupakan tabel

hasil uji chi-square self control dengan perilaku konsumtif.

Page 36: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

23

Tabel 4.8

Hasil Uji Chi-Square Self Control dengan Perilaku Konsumtif

Perilaku Konsumtif α Sig Phi Kesimpulan

Ya Tidak

∑ % ∑ %

0,1 0,000 -0,879 Signifikan Self

Control

Baik 3 3,53 33 38,82

Buruk 47 55,29 2 2,36

Total 50 58,82 35 41,18

Sumber: Data diolah, 2013

Berdasarkan tabel 4.8, menunjukkan bahwa 38,82% responden memiliki self

control yang baik dan tidak memiliki perilaku konsumtif, dan hanya 3,53%

responden yang memiliki self control yang baik tetapi memiliki perilaku konsumtif.

Sebesar 55,29% responden memiliki self control yang buruk dan cenderung

memiliki perilaku konsumtif.

Hubungan antara self control dengan perilaku konsumtif dapat diketahui

setelah uji hipotesis. Teknik analisis yang dipakai untuk pengujian hipotesis

penelitian tersebut menggunakan chi-square dengan menggunakan korelasi Phi.

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan tingkat signifikan yang lebih kecil dari α yaitu

sebesar 0,000 artinya hipotesis penelitian diterima yaitu ada hubungan antara self

control dengan perilaku konsumtif. Untuk melihat arah hubungan self control

dengan perilaku konsumtif dapat dilihat dari besarnya nilai phi yaitu -0,879. Hal ini

menunjukkan bahwa ada hubungan negatif signifikan antara self control dengan

perilaku konsumtif. Responden yang memiliki self control yang baik cenderung

tidak memiliki perilaku konsumtif, sedangkan responden yang memiliki self control

yang buruk cenderung memiliki perilaku konsumtif.

4.3.2 Hubungan Perencanaan Keuangan dengan Perilaku Konsumtif

Untuk Penelitian yang dilakukan terhadap 85 responden, sebanyak 37

responden (43,53%) menunjukkan bahwa responden membuat perencanaan

keuangan dan 48 responden (56,48%) yang tidak membuat perencanaan

keuangan. Tabel berikut merupakan hasil uji chi-square mengenai perencanaan

keuangan dengan perilaku konsumtif responden:

Page 37: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

24

Tabel 4.9

Hasil Uji Chi-Square Perencanaan Keuangan

dengan Perilaku Konsumtif

Perilaku Konsumtif α Sig Phi Kesimpulan

Ya Tidak

∑ % ∑ %

0,1 0,000 -0,905 Signifikan Perencanaan

Keuangan

Ya 3 3,53 34 40

Tidak 47 55,3 1 1,18

Total 50 58,83 35 41,18

Sumber: Data diolah, 2013

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa 40% responden membuat perencanaan

keuangan dan tidak memiliki perilaku konsumtif, dan 3,53% responden yang

membuat perencanaan keuangan tetapi memiliki perilaku konsumtif. Sebesar 55,3%

responden tidak membuat perencanaan keuangan dan cenderung memiliki perilaku

konsumtif.

Hubungan antara perencanaan keuangan dengan perilaku konsumtif

dilakukan dengan teknik analisis chi-square dengan menggunakan korelasi Phi.

Hasil korelasi antara perencanaan keuangan dengan perilaku konsumtif pada tabel

4.9 menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0.000 dan phi sebesar -0,905. Hal ini

berarti bahwa terdapat hubungan negatif signifikan antara perencanaan keuangan

dengan perilaku konsumtif. Responden yang membuat perencanaan keuangan

cenderung tidak memiliki perilaku konsumtif, sedangkan responden yang tidak

membuat perencanaan keuangan cenderung memiliki perilaku konsumtif.

4.4 Pembahasan

Menurut Neufeldt dalam Harnum (2011), perilaku konsumtif adalah suatu

tindakan yang tidak rasional dan bersifat kompulsif sehingga secara ekonomis

menimbulkan pemborosan dan inefisiensi biaya. Dalam mencukupi

kebutuhannya, setiap orang memiliki perilaku yang berbeda-beda, ada yang

memenuhi kebutuhannya secara wajar dan ada juga yang memenuhi secara

berlebihan. Hal tersebut menyebabkan seseorang untuk berprilaku konsumtif

(Harnum, 2011).

Page 38: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

25

Berdasarkan hasil analisis data yang telah diperoleh peneliti mengenai

perilaku konsumtif pada ibu rumah tangga di RW 09 kelurahan Salatiga, hasil

analisis menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara responden yang

memiliki perilaku konsumtif dengan yang tidak memiliki perilaku konsumtif.

Berdasarkan data yang diperoleh dari 85 responden, dapat dilihat bahwa sebanyak

50 responden (58,82%) menunjukkan bahwa responden memiliki perilaku

konsumtif dan 41,18% responden yang tidak memiliki perilaku konsumtif, berarti

lebih dari 50% responden memiliki perilaku konsumtif. Padahal, perilaku

konsumtif mempunyai dampak negatif yaitu menimbulkan pemborosan,

inefisiensi biaya, dan secara psikologis dapat menimbulkan kecemasan dan rasa

tidak aman (Harnum, 2011).

Alasan responden memiliki perilaku konsumtif yaitu karena responden

sulit untuk menahan diri ketika melihat barang-barang yang menarik walaupun

barang-barang tersebut sebenarnya tidak dibutuhkan, sehingga barang yang dibeli

hanya berdasarkan keinginan yang timbul oleh responden ketika melihat barang

tersebut. Berdasarkan pernyatan tersebut dapat dilihat bahwa masih kurangnya

self control yang dimiliki responden dalam kegiatan ekonominya.

Berdasarkan alasan-alasan mengapa responden memiliki perilaku

konsumtif, diperoleh hasil sebanyak 40,48% responden sulit menghindari perilaku

konsumtif karena responden mudah tergoda oleh iklan-iklan yang ditayangkan.

Selain itu sebanyak 24,40% responden menyatakan alasan memiliki perilaku

konsumtif yaitu karena penawaran hadiah yang diberikan ketika membeli suatu

barang, dan sebanyak 35,12% responden memberikan alasan mudah tergoda oleh

diskon yang ditawarkan.

Dalam penelitian ini, jika dilihat dari self control responden sebesar

42,35% responden memiliki self control yang baik sehingga mampu

mengendalikan dirinya untuk menghindari perilaku konsumtif, sedangkan 57,65%

responden memiliki self control yang buruk. Bentuk-bentuk pengendalian diri

responden diantaranya mendahulukan kebutuhan daripada keinginan,

menyisihkan pendapatan untuk ditabung, dan juga membuat perencanaan

keuangan.

Page 39: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

26

Berdasarkan hasil analisis mengenai perilaku konsumtif responden

berdasarkan sumber pendapatannya diperoleh hasil dari 25,88% responden yang

memiliki pendapatan yang bersumber dari suami menunjukkan, sebanyak 14,12%

responden memiliki perilaku konsumtif sedangkan 11,77% responden tidak

memiliki perilaku konsumtif. Responden yang memiliki pendapatan hanya dari

diri sendiri tidak menunjukkan adanya perilaku konsumtif. Sedangkan, dari 57

responden yang memiliki pendapatan yang bersumber dari suami maupun diri

sendiri, sebanyak 38 (44,70%) responden memiliki perilaku konsumtif, dan

sebanyak 22,35% responden tidak memiliki perilaku konsumtif.

Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 36 responden yang memiliki self

control yang baik terdapat 33 responden atau 38,82% responden yang tidak

memiliki perilaku konsumtif. Responden yang sulit untuk mengendalikan dirinya

atau memiliki self control yang lebih rendah menunjukkan perilaku konsumtif

yang lebih tinggi lebih tinggi, yaitu dari 49 responden terdapat sebanyak 47

(55,29%) responden yang memiliki perilaku konsumtif. Hal ini dikarenakan

responden yang memiliki self control yang tinggi lebih mampu untuk

mengendalikan diri dari perilaku-perilaku yang boros dalam penggunaan uang

yang akan memperbesar kemungkinan terjadinya perilaku konsumtif.

Pada penelitian ini, analisis yang diakukan untuk mengetahui hubungan

antara self control dengan perilaku konsumtif diperoleh hasil (sig = 0,000 < 0,1;

phi = -0,879), yang artinya ada hubungan negatif signifikan antara self control

dengan perilaku konsumtif. Responden yang memiliki self control yang baik

cenderung tidak memiliki perilaku konsumtif, sedangkan responden yang

memiliki self control yang buruk cenderung memiliki perilaku konsumtif.

Salah satu bentuk pengendalian diri yang dilakukan responden, yaitu

dengan membuat perencanaan keuangan yang dapat membantu untuk

menghindari perilaku konsumtif. Jika dilihat dari jumlah responden yang

membuat perencanaan keuangan, dalam penelitian ini jumlah responden yang

membuat perencanaan keuangan masih sedikit dibandingkan responden yang

tidak membuat perencanaan keuangan yaitu sebesar 43,53%. Padahal perencanaan

keuangan diperlukan untuk menentukan arah yang jelas bagi pengelolaan

Page 40: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

27

keuangan pribadi karena tanpa perencanaan keuangan cenderung akan

memboroskan uang yang telah diperoleh (Panigoro, 2011). Hal ini juga

berpengaruh terhadap perilaku konsumtif yang ditunjukkan oleh responden.

Berdasarkan analisis data yang dilakukan mengenai perencanan keuangan

terhadap 85 responden, diperoleh sebanyak 37 (43,53%) responden yang

membuat perencanaan keuangan dan sebanyak 48 (56,48%) responden yang tidak

membuat perencanaan keuangan. Berdasarkan 37 responden yang membuat

perencanaan keuangan sebanyak 34 (43,53%) responden menunjukkan bahwa

responden tidak memiliki perilaku konsumtif. Sebaliknya, dari 48 responden yang

tidak membuat perencanaan keuangan menunjukkan 47 (55,3%) responden

cenderung memiliki perilaku konsumtif.

Analisis korelasi phi digunakan untuk mengetahui hubungan antara

perencanaan keuangan dengan perilaku konsumtif, dan diperoleh hasil (sig =

0,000 < 0,1; phi = -0,905), yang menunjukkan ada hubungan negatif signifikan

antara perencanaan keuangan dengan perilaku konsumtif. Responden yang

membuat perencanaan keuangan perilaku konsumtifnya lebih rendah jika

dibandingkan dengan responden yang tidak membuat perencanaan keuangan.

Responden yang membuat perencanaan keuangan akan lebih mudah untuk

mengontrol dirinya agar terhindar dari perilaku konsumtif karena responden yang

membuat perencanaan keuangan biasanya akan menggunakan uang mereka sesuai

dengan apa yang sudah direncanakan atau dianggarkan sehingga dapat

menghindari perilaku konsumtif.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat hubungan antara self control,

perencanaan keuangan, dan juga perilaku konsumtif yaitu self control dan

perencanaan keuangan memiliki hubungan negatif dengan perilaku konsumtif.

Selain itu self control dan perencanaan keuangan merupakan salah satu cara yang

dapat yang dapat menghindari diri dari perilaku konsumtif dalam melakukan

kegiatan ekonomi, hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil analisis data yaitu

responden yang memiliki self control yang baik dan responden yang membuat

perencanaan keuangan memiliki kecenderungan perilaku konsumtif yang lebih

rendah.

Page 41: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

28

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang dilakukan, hasil penelitian menunjukkan

bahwa ibu rumah tangga yang merupakan warga RW 09 kelurahan Salatiga

cenderung memiliki perilaku konsumtif. Hal ini dapat dilihat dari sebesar 58,82%

responden memiliki perilaku konsumtif. Pada penelitian ini self control dan

perencanaan keuangan pada ibu rumah tangga masih belum optimal karena hasil

analisis mengenai self control menunjukkan self control yang rendah atau buruk

dan hanya sebagian dari ibu rumah tangga yang membuat perencanaan keuangan

dan masih banyak yang belum membuat perencanaan keuangan.

Self control memiliki hubungan negatif dengan perilaku konsumtif, hal ini

dilihat dari hasil (sig = 0,000 < 0,1; phi = -0,879), yang artinya ada hubungan

negatif signifikan antara self control dengan perilaku konsumtif. Semakin baik

self control maka akan semakin rendah tingkat perilaku konsumtif. Sebaliknya,

semakin buruk self control maka semakin tinggi tingkat perilaku konsumtif.

Perencanaan keuangan memiliki hubungan negatif dengan perilaku

konsumtif. Berdasarkan analisis yang dilakukan, diperoleh hasil (sig = 0,000 <

0,1; phi = -0,905), yang menunjukkan ada hubungan negatif signifikan antara

perencanaan keuangan dengan perilaku konsumtif. Ketika responden membuat

perencanaan keuangan dapat dilihat bahwa perilaku konsumtifnya lebih kecil

dibandingkan dengan responden yang tidak membuat perencanaan keuangan.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian yang ada dalam penelitian ini yaitu peneliti hanya

melihat self control, perencanaan keuangan, dan perilaku konsumtif yang ada

pada ibu rumah tangga secara umum. Selain itu, dalam penelitian ini juga terdapat

beberapa kuesioner yang tidak dikembalikan oleh responden dalam proses

pengambilan data.

Page 42: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

29

5.3 Saran Bagi Penelitian Mendatang

Berdasarkan keterbatasan penelitian tersebut, maka rekomendasi yang

dapat disampaikan antara lain yaitu penelitian selanjutnya dapat meneliti

mengenai self control, perencanaan keuangan, dan perilaku konsumtif secara lebih

spesifik. Dalam proses pengambilan data, sebaiknya kuesioner dibagikan dan

diambil pada waktu yang sama sehingga meminimalkan terjadinya jumlah

kuesioner yang tidak kembali kepada peneliti.

Page 43: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

30

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Henny. 2010. Hubungan Antara Komunikasi Orang Tua-Anak Mengenai

Seksualitas dan Kontrol Diri dengan Perilaku Seks Pranikah. Skripsi Program

S1 Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim

Malang (dipublikasikan).

Andrawina, Aditya Agung. 2011. Pengaruh Variabel Demografi Terhadap Minat

dan Perencanaan Keuangan Keluarga di Perumahan Watutelenan Pulisen

Boyolali. Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas

Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan).

Anita, Dwi Marta R. & Maria Rio Rita. 2008. Perencanaan Keuangan

Berdasarkan Insentif yang Diterima. Salatiga : Fakultas Ekonomi Universitas

Kristen Satya Wacana Press.

Averill. 2011. Jenis Kontrol Diri.

http://id.shvoong.com/social-sciences/counseling/2205681-jenis-kontrol-diri/.

Diunduh tanggal 5 November 2012.

Chaplin, J.P. 2001. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

Harnani, Tri. 2005. Hubungan Antara Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif pada

Siswa Kelas XI SMA Ronggolawe Semarang. Skripsi Program S1 Fakultas

Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan).

Harnum, Dewi. 2011. Hubungan Teknik Kontrol Diri Dengan Kecenderungan

Perilaku Konsumtif Mahasiswi di Ma’had Sunan Ampel Al-Aly Universitas

Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Skripsi Program S1

Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

(dipublikasikan).

Ika, Ardiani. 2011. Personality Traits sebagai Penentu Perencanaan Keuangan

Keluarga. Ragam Jurnal Pengembangan Humaniora , Vol. 11, No.2, pp 118-

119.

Kurniawan, Andi. 2012. Analisis Kepribadian Terhadap Perencanaan Keuangan

Pribadi Ditinjau Dari Perspektif Gender pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi

UPN “Veteran” Jawa Timur. Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional Veteran (dipublikasikan).

Kusumadewi, S., Hardjajani, T., Priyatama, A.N. 2012. Hubungan antara Dukungan

Sosial Peer Group dan Kontrol Diri dengan Kepatuhan terhadap Peraturan

pada Remaja Putri di Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Sukoharjo.

Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa. Vol. 1, No.2.

Page 44: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

31

Leny, Marsanti. 2004. Pengaruh Tingkat Pendapatan Terhadap Tabungan

Pedagang Kaki Lima di Kelurahan Panjang Magelang. Skripsi Program S1

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak

dipublikasikan).

Lina & Rosyid F. Haryanto. 1997. Perilaku Konsumtif berdasarkan Locus of

Control pada Remaja Puteri. Jurnal Psikologika.

Mardani, Ivararosa. 2009. Perbedaan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Tingkat

Akhir Ekstrovert dan Introvert. Skripsi Program S1 Fakultas Psikologi

Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan).

Naomi, Prima & Iin Mayasari. 2008. Perilaku Kontrol Diri Terhadap Pembelian

Kompulsif. Telaah Bisnis, Vol.9, No.2, pp 180.

Nofsinger, J.R. 2005. The Psychology of Investing. Second Edition. New Jersey :

Pearson Prentice Hall.

Panigoro, Attalarik Syah. 2011. Analisis Kepribadian Terhadap Perencanaan

Keuangan Pribadi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa

Timur. Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan

Nasional Veteran (dipublikasikan).

Pride, W. M. & Ferrel. 1995. Pemasaran Teori dan Praktek Sehari-Hari, Jilid 1.

Jakarta : Binarupa Aksara.

Puswati, Rien Dwi. 2010. Kontribusi Kontrol Diri Pada Perilaku Konsumtif Remaja

dan Implikasinya terhadap Bimbingan dan Konseling: Studi Deskriptif

terhadap siswa Kelas XI SMA Laboratorium – Percontohan Universitas

Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi Program S1 Fakultas

Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (dipublikasikan).

Riduwan & Akdon. 2009. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung :

Alfabeta.

Setiawati, Ana. 2012. Mengelola Keuangan Pribadi dengan Bijak dan Sederhana.

http://managedaily.co.id/journal/index/category/financial/1703. Diunduh

tanggal 23 September 2012.

Senduk, Safir. 2001. Mengelola Keuangan Keluarga. Jakarta : PT. Elex Media

Komputindo.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

Page 45: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

32

Supramono dan Intiyas Utami. 2003. Desain Proposal Penelitian. Salatiga :

Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana Press.

Supramono dan Sugiarto. 1993. Statistika. Yogyakarta : Andy Offset

Suryobroto, Rowena. 2012. Apa yang Mempengaruhi Perencanaan Keuangan

Anda?.http://rowenasuryobroto.multiply.com/journal/item/7/Apa-yang-

Mempengaruhi-Perencanaan-Keuangan-

Anda?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem. Diunduh tanggal 8

Oktober 2012.

Swastha, B & Handoko, H. 1987. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku

Konsumen. Yogyakarta: Liberty.

Warsono. 2010. Prinsip-Prinsip dan Praktik Keuangan Pribadi.

http://www.daneprairie.com. Diunduh tanggal 11 September 2012.

Wibawa, H. K. 2003. Perencanaan keuangan keluarga. Jakarta : Salemba Empat.

Yohnson. 2004. Peran Universitas di Surabaya dalam Meningkatkan Jumlah

Keluarga Mapan di Surabaya. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 6,

No. 1, pp 56.

www.damandiri.or.id/file/mnurgufronugmbab2.html. Diunduh tanggal 25 Februari

2013.

Page 46: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

33

LAMPIRAN

Page 47: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

34

Lampiran 1

Kuesioner

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan penulisan skripsi yang sedang saya lakukan sebagai

tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana, saya memohon kepada Ibu untuk berkenan

membantu saya dengan berpartisipasi untuk menjawab pertanyaaan yang akan saya

tanyakan kepada Ibu yang berhubungan dengan perilaku konsumtif. Partisipasi Ibu

sangat membantu dalam penyelesaian studi saya. Atas bantuan dan partisipasinya,

saya ucapkan terima kasih.

I. Karakteristik Responden

Silahkan mengisi identitas diri Saudara dengan memberikan tanda (√)

pada tempat yang tersedia:

1. Usia :… tahun

2. Pendidikan terakhir :

( ) SD ( ) SMP

( ) SMA ( ) Diploma

( ) Sarjana

3. Sumber pendapatan

a. Suami, per bulan

( ) ≤ Rp 500 000

( ) Rp 2.500.000 – Rp 5.000.000

( ) Rp 5.000.000 – Rp 7.500.000

( ) Rp 7.500.000 – Rp 10.000.000

( ) Rp 10.000.000 – Rp 12.500.000

( ) ≥ Rp 500 000

b. Diri sendiri, per bulan

( ) ≤ Rp 500 000

( ) Rp 2.500.000 – Rp 5.000.000

Page 48: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

35

( ) Rp 5.000.000 – Rp 7.500.000

( ) Rp 7.500.000 – Rp 10.000.000

( ) Rp 10.000.000 – Rp 12.500.000

( ) ≥ Rp 500 000

4. Pekerjaan suami (dimungkinkan jawaban lebih dari satu)

( ) Pegawai negeri ( ) Pegawai swasta

( ) Wirausaha ( ) Pensiun

( ) Lainnya……………

5. Pekerjaan istri (dimungkinkan jawaban lebih dari satu)

( ) Pegawai negeri ( ) Pegawai swasta

( ) Wirausaha ( ) Pensiun

( ) Ibu Rumah Tangga ( ) Lainnya……………

6. Jumlah anggota keluarga: ……

II. Berikanlah jawaban untuk setiap pertanyaan-pertanyaan berikut

sesuai dengan keadaan dan penilaian Anda:

1. Dengan pendapatan yang diterima, apakah Anda masih bisa

menyisihkan sebagian pendapatan untuk ditabung setiap bulannya?

o Ya

o Tidak

Alasan: ....................................................................................................

.................................................................................................................

.................................................................................................................

2. Apakah Anda merasa bahwa Anda termasuk orang yang berprilaku

konsumtif?

o Ya

o Tidak

Alasan: ....................................................................................................

.................................................................................................................

.................................................................................................................

Contoh: ....................................................................................................

Page 49: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

36

3. Apakah Anda memiliki self control yang baik untuk menghindari

perilaku konsumtif?

o Ya

o Tidak

Alasan: ....................................................................................................

.................................................................................................................

.................................................................................................................

4. Bagaimana cara Anda mengendalikan diri untuk menghindari perilaku

konsumtif?

a. . ..........................................................................................................

b. . ..........................................................................................................

c. . ..........................................................................................................

d. . ..........................................................................................................

5. Dalam kegiatan ekonomi yang Anda lakukan, apakah Anda selalu

membuat perencanaan keuangan?

o Ya

o Tidak

Alasan: ....................................................................................................

.................................................................................................................

.................................................................................................................

Page 50: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

37

Lampiran 2

HASIL UJI BINOMIAL SELF CONTROL, PERENCANAAN KEUANGAN,

DAN PERILAKU KONSUMTIF

Descriptive Statistics

N Mean

Std.

Deviation Minimum Maximum

Self Control 85 .42 .497 0 1

Perencanaan

Keuangan 85 .44 .499 0 1

Perilaku

Konsumtif 85 .59 .495 0 1

Binomial Test

Category N

Observed

Prop. Test Prop.

Asymp.

Sig. (2-

tailed)

Self Control Group 1 1 36 .42 .50 .193a

Group 2 0 49 .58

Total 85 1.00

Perencanaan

Keuangan

Group 1 1 37 .44 .50 .278a

Group 2 0 48 .56

Total 85 1.00

Perilaku

Konsumtif

Group 1 1 50 .59 .50 .128a

Group 2 0 35 .41

Total 85 1.00

a. Based on Z Approximation.

Page 51: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

38

Lampiran 3

HASIL UJI CHI-SQUARE SELF CONTROL DENGAN PERILAKU

KONSUMTIF

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Self Control * Perilaku Konsumtif

85 100.0% 0 .0% 85 100.0%

Self Control * Perilaku Konsumtif Crosstabulation

Perilaku Konsumtif

Total Tidak ya

Self Control tidak Count 2 47 49

Expected Count 20.2 28.8 49.0

ya Count 33 3 36

Expected Count 14.8 21.2 36.0

Total Count 35 50 85

Expected Count 35.0 50.0 85.0

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 65.726a 1 .000

Continuity Correctionb 62.160 1 .000

Likelihood Ratio 77.810 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 64.953 1 .000

N of Valid Casesb 85

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14.82.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Phi -.879 .000

Cramer's V .879 .000

N of Valid Cases 85

Page 52: Hubungan Self Control, Perencanaan Keuangan, dan Perilaku ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7067/2/T1_212009051_Full... · Penelitian ini bertujuan untuk melihat self control,

39

Lampiran 4

HASIL UJI CHI-SQUARE PERENCANAAN KEUANGAN DENGAN

PERILAKU KONSUMTIF

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Perencanaan Keuangan * Perilaku Konsumtif

85 100.0% 0 .0% 85 100.0%

Perencanaan Keuangan * Perilaku Konsumtif Crosstabulation

Perilaku Konsumtif

Total tidak ya

Perencanaan Keuangan * Perilaku Konsumtif

tidak Count 1 47 48

Expected Count 19.8 28.2 48.0

Ya Count 34 3 37

Expected Count 15.2 21.8 37.0

Total Count 35 50 85

Expected Count 35.0 50.0 85.0

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 69.576a 1 .000

Continuity Correctionb 65.918 1 .000

Likelihood Ratio 84.629 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 68.757 1 .000

N of Valid Casesb 85

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15.24.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Phi -.905 .000

Cramer's V .905 .000

N of Valid Cases 85