PENGARUH PELATIHAN KONTROL DIRI ( SELF CONTROL...
Transcript of PENGARUH PELATIHAN KONTROL DIRI ( SELF CONTROL...
PENGARUH PELATIHAN KONTROL DIRI (SELF CONTROL
TRAINING) UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU DISIPLIN SISWA
DI SMK SRIWIJAYA KARANGPUCUNG
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Dosen Pembimbing : Lisnawati, S.Psi., M.Si.
Disusun Oleh :
Nama : Suhud Prasetiyo
NIM : 12710037
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2018
f
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Suhud Prasetiyo
NIM : 12710037
Program Studi : Psikologi
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang beljudul --Pengaruh
Pelatihan Kontrol Diri (Setf Control Training) Untuk Meningkatkan Perilaku
Disiplin siswa Di SMK Sriwijaya Karangpucung" adalah benar mempakan hasil
karya peneliti dan bukan plagiasi dari karya orang lain. Bila dikel11udian hari
ditemukan adanya plagiasi , maka saya siap menerima konsekuensi yang diberikan
sesuai dengan aturan yang berlaku di prodi Psikologi Universitas ls1an1 Ncgeri
Sunan Kalijaga Yogyaka11a.
Demikian pemyataan ini saya buat untuk digunakan seperlunya. Terima kasih .
Yogyakarta, 06 November 2017
• . . _ y~ang lVl .:.nyatakan. . RAJ. .-'l>d~~L .. >-
\ fGl 10
E6AEF668841026 , ,1 .
-. QQ :; uh ud Praseti yo
NIM.12710037
---_/
KEMENfERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KAUJAGA
FAKULTAS ILMU SOSlAL DAN HUMANIORA JL Marsda Adisucipto Telp. (0214) 585300 Fax. (0274) 519571 Yogya.k.arta 5528l
Tugas Akhir deugan judul
PENGESAHAN TUGAS AKIflR
Nomor : B-1 JlUIL02/DSHIPP.OO.9101120l 8
; PENGARUH PELATIHAN KONTROL 000 (SELF CONTROL TRAINING) UNTUK MENING.KA1'K.AN PI:lULAKU mslPUN SfSWA DI SMK SRlWUAYA KARANGPUCUNG
yang dipersiapkan dan disusun <rldt:
Nama
Tcluh diujikan pada Ni.ai ujian Tuga Albir
: SUHUD PRASETIYO : 12710037 : Jnmat 15 Deserober 2017 : AlB
dinyatakan teJah dlterima olch Fakultas nmu SosiaJ dan Humaniora urN Sunan KaJijaga Yogyakarta
TIM UJIAN roGAS AKHIR
NIP. 1 9750StO 201 H}l 200.
VU"j J . .Psi. NIP. 19880717 2Ot503 1003
-Q~'-"Jlmi!ld Sodik, S.SOS. , M.SI . . 196804161995031 ()()4.
111 15m112018
iv
MOTTO
“Semua orang punya sesuatu yang baik dalam dirinya,
bahkan bagi penjahat sekalipun”
“Sabar itu bagaikan sungai tanpa tepi dan muara”
“Bukan minyak bumi, gas bumi, maupun batu bara.
Sumber daya paling berharga di alam semesta adalah
waktu” (Jupiter Ascending)
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya tulis sederhana ini ku persembahkan untuk :
Almamaterku tercinta Program Studi Psikologi Fakultas
Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta
Orang tuaku tercinta
Bapak Ruswono dan Ibu Sukimah yang paling “Waw”.
Sahabat-sahabat terbaikku, yang telah berjuang bersama
untuk mendapatkan dunia dan akhirat
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat
serta salam senantiasa tercurahkan kapada Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarganya, kepada sahabatnya, dan kepada umatnya hingga akhir zaman, amin.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pada program Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan
Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penyusunan
Skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari beberapa
pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis dengan senang hati
menyampaikan terimakasih, kepada yang terhormat :
1. Dr. Mochamad Sodik, S.Sos. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Dr. Mustadin, M.Si. selaku Ketua Prodi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial
dan Humaniora Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Ibu Miftahun Ni’mah Suseno, S. Psi., Psi., M. A selaku Dosen
Pembimbing Akademik yang dengan sabar telah mengarahkan dan
memberikan informasi terkait perkembangan perkuliahan kepada peneliti
selama di bangku kuliah.
4. Ibu Lisnawati, S.Psi., M.Si. selaku pembimbing yang selalu bijaksana
memberikan bimbingan, nasihat serta waktunya selama penelitian dan
penulisan skripsi, sehingga penulisan skripsi ini berjalan lancar.
vii
5. Bapak Zidni Immawan, S.Psi., M.Si., selaku penguji satu yang telah
memberikan kritik dan saran untuk penyelesaian skripsi ini dan motivasi
dalam perjalanan kecilku di jogja semoga Allah SWT membalas semua
kebaikan.
6. Bapak Very Julianto M.Psi., selaku pengji dua yang telah memberikan
kritik dan saran untuk penyelesaian skripsi ini.
7. Segenap dosen di program studi Psikologi yang telah mengajarkan banyak
hal kepada peneliti selama di bangku kuliah.
8. Seluruh guru dan karyawan SMK Sriwijaya Karangpucung yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk membantu dan mendukung penelitian
ini
9. Seluruh siswa SMK Sriwijaya Karangpucung khususnya jurusan TKR
yang telah bersedia menjadi subjek penelitian ini. Semoga menjadi pribadi
yang lebih baik.
10. Orangtua saya Ibu Sukimah dan Bapak Ruswono yang selalu mendoakan
dan mendukung semua yang saya lakukan demi masa depan saya.
11. Adiku tercinta Alivah Rizki Barokah, serta semua keponakan dan keluarga
tercinta Mas Edi, Mba Liza, Mba Rina, Mba Kamti, Mas Tarwo, Mas
Yuyun, Ani, Ari, Rafael, Indira, dan Kayfan, terimakasih atas semua
dorongan, pengertian, kekeluargaan dan keceriaan di rumah. Semoga
selamanya senantiasa hidup rukun dan harmonis.
12. Khaerul Mahesa Priyanto sahabat yang selalu memberikan dukungan,
semoga kita bisa wisuda bersama dan jangan jadi jomblo terus.
viii
13. Sahabat-sahabatku the gembels (Syukron, Taufiq, Joko, Bangga) yang
telah bersama-sama dalam suka dan duka menjalani masa-masa
perkuliahan.
14. Teman-teman seperjuangan mengerjakan skripsi Rohman, Dedy, Kenang,
asrofi, hedrik, jihan, Rina, Hikmah, Izur, Nia, Fathina, Imam, dan Zain)
yang telah mengisi dan menemani di masa-masa kuliah
15. Segenap sahabat Psikologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta angkatan
2012 yang selalu mendukung setiap langkah penulis.
Kepada semua pihak tersebut, semoga diberikan limpahan rahmat dari
Allah SWT. Penulis menyadari bahwa tidak ada kesempurnaan yang melebihi
kuasa-Nya, karena kesempurnaaan hanyalah milik-Nya dan atas ijin-Nyalah
skripsi ini dapat selesai. Penulis hanya manusia biasa yang hanya mampu
berusaha dan berdo’a. oleh karena itu kritik dan saran yang ebrsifat membangun
sangat diharapkan guna menyempurnakan penelitian ini menjadi lebih baik.
Yogyarta, 01 November 2017
Suhud Prasetiyo
NIM. 12710037
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN .................................................................................. ii
NOTA DINAS PEMBIMBING ............................................................................... iii
HALAMAN MOTTO .............................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v
KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................. x
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xiv
ABSTRAK ................................................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 12
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 12
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 13
E. Keaslian Penelitian ............................................................................... 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 17
A. Perilaku Disiplin ........................................................................................ 17
1. Pengertian Perilaku Disiplin................................................................. 17
2. Fungsi Perilaku Disiplin ....................................................................... 19
3. Aspek-aspek Perilaku Disiplin ............................................................. 21
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Disiplin .......................... 23
B. Kontrol Diri ................................................................................................ 28
1. Pengertian Kontrol Diri ........................................................................ 28
2. Aspek-aspek Kontrol Diri .................................................................... 30
3. Faktor yang Mempengaruhi Kontrol Diri ........................................... 33
C. Pelatihan Kontrol Diri ................................................................................ 36
x
1. Pengertian Pelatihan Kontrol Diri ........................................................ 36
2. Materi Pelatihan Kontrol Diri .............................................................. 37
D. Dinamika Hubungan Pelatihan Kontrol Diri
dan Perilaku Disiplin .................................................................................. 39
E. Hipotesis .................................................................................................... 43
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 44
A. Identifikasi Variabel Penelitian .................................................................. 44
B. Definisi Operasional................................................................................... 44
1. Perilaku Disiplin ............................................................................ 45
2. Pelatihan Kontrol Diri .................................................................... 46
C. Populasi dan Responden Penelitian .......................................................... 47
1. Populasi .......................................................................................... 47
2. Responden Penelitian ..................................................................... 47
D. Rancangan Penelitian ................................................................................. 48
1. Desain Penelitian ............................................................................ 48
2. Tema Penelitian .............................................................................. 49
3. Tujuan Penelitian ........................................................................... 49
4. Materi Penelitian ............................................................................ 49
5. Peserta Penelitian ........................................................................... 49
6. Alokasi Waktu Penelitian ............................................................... 49
7. Instrumen Penelitian....................................................................... 50
8. Kualifikasi Trainer ......................................................................... 50
E. Metode Pengambilan Data ......................................................................... 53
F. Validitas dan Reliabilitas ........................................................................... 55
1. Validitas ......................................................................................... 55
2. Reliabilitas ..................................................................................... 56
G. Mateode Analisis Data ............................................................................... 58
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 59
A. Orientasi Kancah ........................................................................................ 59
B. Prosedur Penelitian..................................................................................... 61
xi
1. Prosedur Perizinan ............................................................................... 62
2. Persiapan Penelitian ............................................................................. 63
a. Uji Coba Alat Ukur ........................................................................ 63
b. Persiapan Modul Penelitian............................................................ 66
C. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................... 68
1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 68
2. Seleksi Subjek ..................................................................................... 72
3. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 72
4. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 72
D. Analisis Data .............................................................................................. 79
1. Deskripsi Data Penelitian ..................................................................... 79
2. Uji Hipotesis ........................................................................................ 82
E. Pembahasan ................................................................................................ 86
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 87
A. Kesimpulan ................................................................................................ 87
B. Saran ........................................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 89
LAMPIRAN .......................................................................................................... 93
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Bagan Hubungan antar Variabel .............................................................. 42
Tabel 2. Desain Eksperimen .................................................................................. 48
Tabel 3.Rancangan Pelatihan Hari Pertama ........................................................... 50
Tabel 4. Rancangan Pelatihan Hari Kedua ............................................................ 51
Tabel 5. Rancangan Pelatihan Hari Ketiga ............................................................ 52
Tabel 6. Blue Print Skala Perilaku Disiplin ........................................................... 54
Tabel 7. Daftar Aitem Gugur Setelah Tryout ......................................................... 63
Tabel 8 Sebaran Aitem Skala Perilaku DisiplinSebelum Tryout ......................... 65
Tabel 9. Sebaran Aitem Skala Perilaku Disiplin Setelah Tryout .......................... 65
Tabel 10.Perbaikan Modul Pelatihan ..................................................................... 67
Tabel 11. Rancangan Modul setelah Tryout Hari Pertama .................................... 67
Tabel 12 Rancangan Modul setelah Tryout Hari Kedua. ....................................... 69
Tabel 13. Kategorisasi Skor Pretest ....................................................................... 79
Tabel 14. Kategorisasi Skor Posttest ..................................................................... 81
Tabel 15. Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest .............................................. 81
Tabel 16. Hasil Uji Hipotesis Data Penelitian ....................................................... 82
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Tabulasi Data uji coba
Lampiran 2. Skala Perilaku Disiplin Sebelum uji coba
Lampiran 3. Skala Perilaku Disiplin Sesudah uji coba
Lampiran 4. Tabulasi Data pretest
Lampiran 5. Tabulasi Data posttest
Lampiran 6. Uji statistika wilcoxon
Lampiran 7. Modul Pelatihan Kontrol Diri
Lampiran 8. Foto pretest dan Pelatihan
Lampiran 9. Lembar Kerja Peserta Pelatihan
Lampiran 10. Surat Izin
xiv
PENGARUH PELATIHAN KONTROL DIRI (SELF CONTROL
TRAINING) UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU DISIPLIN
SISWA DI SMK SRIWIJAYA KARANGPUCUNG
INTISARI
Peraturan yang dimiliki sekolah, seharusnya siswa dapat berperilaku disiplin
sesuai dengan peraturan, namun kenyataannya banyak siswa yang justru
melanggar peraturan dan bertindak tidak disiplin.Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pelatihan kontrol diri untuk meningkatkan perilaku disiplin
siswa di SMK Sriwijaya.Sampel dari penelitian ini adalah siswa laki-laki jurusan
TKR yang yang berjumlah 6 siswa. Pengambilan sampel pada penelitian ini
dibantu oleh pihak sekolah dengan kriteria tertentu. Metode pengumpulan data
pada penelitian ini menggunakan skala perilaku disiplin untuk pretest dan
posttest. Desain eksperimen yang digunakan adalah one group pre test-post test.
Analisis data dilakukan dengan teknik Wilcoxon Signed-Rank Test.Siswa dengan
kontrol diri yang baik maka perilakunya terarah (Hurlock, 1991). Hasil penelitian
menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara pelatihan
kontrol diri dan perilaku disiplin siswa SMK Sriwijaya. Hal ini ditunjukan dengan
hasil analisi -0,207 dengan p = 0,027 (p<0,05), dengan demikian hipotesis
diterima.
Kata kunci : Pelatihan kontrol diri, Perilaku disiplin, Siswa SMK Sriwijaya
xv
THE EFFECT OF SELF CONTROL TRAINING TO INCREASE
STUDENT DISCIPLINE BEHAVIOR IN VOCATIONAL HIGH
SCHOOL SRIWIJAYA KARANGPUCUNG
ABSTRACT
The regulation is owned by the school should be able to behave discipline in
accordance with the rules, but in fact many students who actually violate the rules
and act undisciplined.This research aims to determine the effect of self-control
training to improve student discipline behavior in Vocational High School
Sriwijaya. Sampel of this study is male students majoring in TKR which totals 6
students. Sampling in this study assisted by the school with certain criteria.
Sampling in this study assisted by the school with certain criteria. Methods of
data collection in this study used scale of discipline behavior for pretest and
posttest. Experiment design in this research is one group pre test-post test design.
Data analysis was performed by Wilcoxon Signed-Rank Test technique. Student
with good self-control hence the behavior is directed (Hurlock, 1991) The result
showed that there is signififant positive influence between self control training
and disciplinary behavior of students of Vocational High School of Sriwijaya.
This indicated by result of analysis -0,0207 with p=0,027 (p<0,05), thus the
hypothesis accepted.
Keyword : Self control training, Student discipline, Student of Sriwijaya High
school
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah sebagai sarana pendidikan menerapkan beberapa upaya untuk melatih
disiplin siswa. Beberapa diantaranya adalah sekolah mewajibkan semua guru untuk
menjadi contoh yang baik bagi siswanya dalam bertindak di dalam maupun di luar
kelas. Kemudian, sekolah juga menerapkan tata tertib atau peraturan sebagai sarana
untuk membentuk perilaku disiplin. Menurut Santoso (2011) peraturan yang berlaku di
sekolah mempunyai nilai mendidik, nilai motivasi dan bukan untuk menghakimi siswa.
Kedua hal tersebut menjadi penting dalam pembentukan perilaku disiplin di sekolah.
Perilaku disiplin merupakan bagian dari karakter baik yang penting dimiliki
semua siswa. Mendidik karakter menjadi tugas penting sekolah, karena peran sekolah
bukan hanya untuk mendidik segala mata pelajaran umum saja, namun juga mendidik
dan memotivasi siswa secara mental dan memiliki karakter yang baik. salah satu upaya
yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan perilaku disiplin siswa adalah dengan
membiasakan siswa untuk mematuhi aturan sekolah, dengan segala konsekuensi yang
diberikan langsung jika melakukan pelanggaran, sehingga siswa akan memiliki
karakter yang baik di dalam lingkungan sekolah maupun saat berada di lingkungan
masyarakat umum.
Kedisiplinan adalah sekumpulan tingkah laku individu maupun masyarakat
yang mencerminkan rasa ketaatan dan kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk
menunaikan tugas serta kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan (Ekosiswoyo dan
Rachman, 2000). Rasa kepatuhan terhadap tugas dan kewajiban individu, sangat
2
tergantung dengan rasa kesadaraan diri. Individu dengan rasa kesadaran diri yang
tinggi, akan memiliki rasa patuh dan taat yang tinggi pula, sedangkan individu dengan
kesadaan diri rendah akan memiliki rasa patuh dan taat yang rendah pula terhadap tugas
dan kewajibannya.
Tingkah laku individu dalam melaksanakan kedisiplinan inilah yang biasa
disebut dengan perilaku disiplin. Perilaku sendiri adalah reaksi, perbuatan atau
aktivitas, dan suatu gerak yang kompleks (Chaplin, 2006). Disiplin dapat digunakan
sebagai proses belajar perilaku agar individu menganut standar yang ditetapkan
masyarakat dan dipatuhinya agar tidak ditolak masyarakat. Menurut Hurlock (2011)
perilaku disiplin adalah respon atau aktivitas yang sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan masyarakat agar seorang individu dapat diterima oleh lingkungannya
Disiplin memiliki tujuan untuk mengarahkan individu agar belajar mengenai
hal-hal baik, yang merupakan persiapan baginya di masa dewasa pada lingkungan
masyarakat, pada saat mereka bergantung pada disiplin diri (Rimm, 2003).
Membiasakan berdisiplin di usia muda, akan membentuk karakter individu yang baik
dan berguna untuknya di masa dewasa. Individu yang sudah terbiasa berdisiplin, akan
mudah menyesuaikan dengan peraturan-peraturan baru di lingkungan baru, sehingga
membuatnya lebih mudah menerima dan diterima masyarakat.
Disiplin di lingkungan sekolah bertujuan untuk mengatur dan membuat
lingkungan belajar lebih kondusif (Ningsih, 2014). Sebagai tempat menuntut ilmu,
sekolah harus memiliki lingkungan yang nyaman untuk proses belajar dan mengajar.
Lingkungan yang nyaman ini, bukan hanya lingkungan fisik, namun juga termasuk
3
hubungan antar elemen sekolah. Dengan demikian fungsi sekolah bukan hanya
mengajarkan tentang ilmu-ilmu umum, namun agar siswa memiliki karakter yang baik.
Kedisiplinan sangat berguna bagi siswa untuk mengendalikan perilakunya agar
tetap menghormati dan tidak keluar dari norma yang berlaku di sekolah maupun
masyarakat (Gunarsa, 2012). Siswa yang memiliki perilaku disiplin tinggi, maka dia
juga akan berperilaku baik di lingkungan masyarakat, namun sebaliknya siswa yang
sering berperilaku tidak disiplin di sekolah, maka dia akan berperilaku tidak baik di
lingkungan masyarakat. Siswa yang kurang disiplin akan mengalami kesulitan dalam
proses belajar dan meraih prestasi.
Shochib (2000) mengatakan, disiplin merupakan subtansi esensial di era
globalisasi untuk dimiliki dan dikembangkan, supaya siswa tidak hanyut oleh arus
globalisasi dan tetap bisa berpegang teguh pada moral serta norma yang berkembang.
Disiplin dapat mengontrol siswa untuk tetap memegang teguh pada norma masyarakat
dan tidak tenggelam kepada efek negatif arus globalisasi.
Berdasarkan uraian tersebut disiplin menjadi sangat penting dimiliki setiap
siswa. Siswa yang memiliki perilaku disiplin di sekolah akan lebih mudah dalam
mengikuti proses belajar dan mengajar. Menurut Gunarsa (2012) Disiplin juga memilki
dampak membuat kondisi belajar kondusif, sehingga siswa lebih mudah dalam meraih
prestasi khususnya dalam bidang akademik. Namun, dalam kenyataannya masih
terdapat sejumlah siswa yang berperilaku tidak disiplin dan melanggar peraturan
sekolah. Menurut Tu’u (2004), pelanggaran perilaku disiplin di sekolah yang sering
terjadi diantaranya membolos, tidak mengerjakan tugas, sering terlambat, merokok,
4
tidak memakai atribut sekolah lengkap, dan terlibat perkelahian antar siswa atau
tawuran.
Beberapa kasus pelanggaran perilaku disiplin yang terjadi di sekolah. Kasus
perilaku pelanggaran disiplin terjadi di SMA Negeri 3 Purwakarta. Kasus dimana
seorang Siswa SMA yang dikeluarkan dari sekolah karena dianggap melanggar
peraturan terkait larangan membawa kendaraan ke sekolah. (Regional.Liputan6.com).
Kaus selanjutnya terjadi di SMA Negeri 6 jakarta selatan, sebanyak 42 siswa
melakukan pelanggaran tata tertib sekolah seperti bullying dan intimidasi diantara para
siswa (Republika.co.id). Terjadi juga kasus di salah satu SMA swasta di kota
Sukabumi dimana seorang murid yang memukul gurunya. Hal ini diakibatkan sang
guru menegur siswa tersebut yang membolos saat jam mata pelajaran.
(Detik.com/news).
Kasus pelanggaran disiplin selanjutnya adalah kasus yang terjadi di Bekasi.
Kasus tersebut adalah tawuran antar SMA Pelita Harapan dan SMAS PGRI hingga
menewaskan salah satu siswa SMA PGRI. (Merdeka.com). Kasus selanjutnya adalah
yang terjadi di daerah wonogiri. Siswa SMK swasta di daerah Eromoko dan
Wuryantoro kabupaten wonogiri ditangkap polisi dikarenakan membolos saat jam
sekolah. (m.Harianjogja.com)
Selain itu kasus pelanggaran perilaku disiplin siswa lainnya, adalah siswa yang
merokok di sekolah. Selain merokok, pelanggaran perilaku disiplin yang terjadi di
sekolah adalah, perilaku tidak disiplin saat mengikuti mata pelajaran. Seperti penelitian
yang dilakukan di SMA Negeri 1 Lamongan, sebanyak 50% siswa tidak disiplin saat
mengikuti mata pelajaran Penjasorkes Siswa tersebut ada yang membolos mata
5
pelajaran Penjasorkes, tidak mendengarkan saat guru menjelaskan, dan beberapa siswa
bermain gadget saat pelajaran dimulai (Indrawati, 2013).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 11 dan 16
Agustus 2016, pelanggaran perilaku disiplin juga terjadi di Sekolah Menengah
Kejuruan Sriwijaya Karangpucung. Melalui wawancara dengan guru di SMK Sriwijaya
yang terletak di Kabupaten Cilacap, terjadi pelanggaran di sekolah tersebut yang
dilakukan oleh siswa seperti membolos, terlambat, merokok di toilet sekolah, dan tidak
menggunakan seragam sesuai peraturan. Perilaku pelanggaran disiplin di sekolah ini
yang sering terjadi hampir setiap hari adalah membolos dan terlambat datang ke
sekolah. Tercatat dari absen siswa, untuk pelanggaran yang terjadi pada bulan juli 2016
hingga Januari 2017 tercatat 6-10 siswa yang membolos setiap harinya pada kelas X
TKR A. Terdapat pula siswa yang dikeluarkan dari sekolah karena sudah lebih dari 20
kali membolos. Kemudian untuk pelanggaran lain seperti seragam yang tidak sesuai
peraturan lebih dari 20 siswa setiap harinya antara bulan Juli 2016 hingga Januari 2017
dan rata-rata mereka siswa dari kelas X dan XI TKR.
Berdasarkan wawancara tanggal 11 Agustus 2016 dengan guru mata pelajaran
Akuntansi, perilaku tidak disiplin yang banyak terjadi diantaranya, perlengkapan
sekolah yang tidak sesuai peraturan. Sebagai contoh, sekolah mewajibkan sepatu hitam,
namun para siswa tidak menggunakannya. Selain itu beberapa siswa sering terlambat,
merokok di toilet sekolah, dan membolos. Siswa yang terlambat sebenarnya membawa
kendaraan pribadi yaitu motor dan rumahnya tidak terlalu jauh dari sekolah.
Dampak perilaku tidak disiplin adalah seorang individu akan kesulitan untuk
diterima di lingkungan masyarakat (Hurlock, 2011). Dampak perilaku tidak disiplin di
6
lingkungan sekolah dapat membuat seorang siswa kesulitan dalam proses belajar dan
meraih prestasi, serta dapat berdampak pada hasil belajarnya dan dapat tertinggal dalam
pelajaran (Gunarsa, 2012). Dampak perilaku tidak disiplin di SMK Sriwijaya,
berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan, siswa yang berperilaku tidak
disiplin cenderung tidak lulus dalam beberapa mata pelajaran dan harus mengikuti
“remedial”. Oleh karena itu penting dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan
perilaku disiplin siswa.
Berdasarkan wawancara tanggal 16 Agustus 2016 dengan guru Ketrampilan
Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI), SMK Sriwijiaya memiliki tiga jurusan
unggulan, seperti Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Multimedia, dan Akuntansi.
Beliau mengatakan, jika perilaku pelanggaran disiplin di sekolah ini lebih banyak
dilakukan siswa laki-laki yang berada di jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan
sulit dikendalikan. Sedangkan siswa yang berada dijurusan Akuntansi lebih mudah
dikendalikan karena mayoritas perempuan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan Booth et.al. (Suryaningsih, 2010) tentang
perbedaan kenakalan yang dilakukan anak laki-laki dan perempuan membuktikan
bahwa anak perempuan memiliki kontrol diri yang lebih kuat dari pada anak laki-laki.
Itulah yang menyebabkan anak laki-laki lebih nakal atau kurang disiplin daripada anak
perempuan jika dilihat dari sudut pandang kontrol diri. Berdasarkan data tersebut dapat
disimpulkan jika jenis kelamin menjadi salah satu faktor dasar dari perilaku
pelanggaran perilaku disiplin.
Putri (2014) mengatakan faktor yang menjadi dasar dari perilaku disiplin adalah
faktor-faktor yang berada di dalam diri anak sendiri, faktor lingkungan keluarga, faktor
7
yang berasal dari lingkungan masyarakat, dan faktor yang berasal dari lingkungan
sekolah. Faktor lingkungan merupakan fakor yang paling mempengaruhi perilaku
tersebut. Contoh faktor lingkungan yang terjadi adalah ajakan dari teman sebaya.
Teman sebaya sebagai wadah seorang siswa untuk mengikuti segala kegiatan
sekolah. Sebagai seorang remaja, semua siswa memiliki kebutuhan yang kuat untuk
disukai dan diterima dan sebaliknya akan merasa tertekan dan cemas apabila
dikeluarkan dan diremehkan oleh teman sebayanya (Santrock, 2007). Hal tersebut
membuat seorang siswa sangat mudah dipengaruhi oleh teman sebayanya, bahkan
untuk melakukan aktivitas pelanggaran yang merugikan.
Berdasarkan wawancara tanggal 16 Agustus 2016 dengan tiga orang siswa
SMK Sriwijaya didapatkan informasi jika penyebab ketiga orang siswa tersebut
melanggar peraturan adalah diajak temannya. Selain itu, satu orang siswa menjawab dia
sering terlambat dengan alasan bangun kesiangan karena siswa tersebut ketagihan
bermain gadget sampai malam bahkan dini hari dan dia juga mengatakan lebih baik
membolos sekaliaan daripada malu dihukum karena terlambat. Menurut informasi
guru melalui wawancara diperoleh data bahwa satu minggu bisa 3-4 kali terlambat dan
lebih dari tiga siswa yang terlambat dan membolos karena diajak oleh temannya.
Alasan ketiga siswa mengikuti ajakan tersebut adalah, dipaksa oleh temannya, rasa
tidak enak jika menolak, dan perasaan malas dengan aktivitas di sekolah. Hal tersebut
menunjukan setiap siswa belum memiliki kemampuan untuk mengendalikan tingkah
laku, serta belum memiliki kemampuan untuk mengikuti peraturan dan
mengungkapkan keinginan serta perasaannya kepada orang lain.
8
Upaya yang dapat dilakukan sekolah untuk meningkatkan perilaku disiplin
siswa, salah satunya dengan menerapkan peraturan yang wajib dipatuhi semua siswa
dan bagi yang melanggar akan mendapatkan hukuman. Sebagai sekolah yang berbasis
kejuruan, kedisiplinan menjadi sangat penting di sana. Oleh karena itu SMK Sriwijaya
Karangpucung menerapkan beberapa upaya untuk meningkatkan disilin siswa,
diantaranya setiap hari selalu diadakan apel pagi sekitar pukul 07.00 WIB yang diikuti
oleh semua elemen sekolah termasuk guru dan siswa. Berdasarkan wawancara dengan
salah satu guru, sampai saat ini tidak ada guru yang terlambat atau tidak mengikuti apel
setiap paginya. Tujuan apel pagi ini bukan hanya sekedar untuk menertibkan siswa
yang terlambat dan berpakaian kurang sesuai, namun juga pihak sekolah akan
memberikan motivasi yang dilakukan oleh guru yang telah ditunjuk.
Pihak sekolah juga melakukan sosialisasi peraturan kepada siswa melalui
beberapa cara, diantaranya peraturan tertulis yang ditempel di beberapa sudut sekolah,
sosialisasi peraturan pada saat tahap seleksi dan masa orientasi siswa baru. Berdasarkan
wawancara dengan guru mata pelajaran Akuntansi, sekolah bahkan mengundang pihak
kepolisian untuk membantu mensosialisasikan pentingnya berdisiplin. Hal tersebut
dilakukan demi terciptanya lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif.
Berdasarkan wawancara pada tanggal 16 Agustus 2016 dengan guru
Bimbingan Konseling (BK), sekolah menunjuk guru piket untuk mengawasi semua
siswa setiap harinya. Setiap guru piket memiliki wewenang untuk menghukum
langsung siswa yang melanggar peraturan sekolah dari cara berpakaian, merokok,
hingga mereka yang terlambat. Hukuman yang diberikan berbeda tergantung guru piket
yang menghukum siswa. Sekolah juga ingin membuat buku pedoman tata tertib beserta
9
dengan hukuman yang diberikan agar setiap pelanggaran mendapatkan hukuman yang
sama dan sesuai. Uraian tersebut menunjukan berbagai upaya yang sudah dilakukan
sekolah untuk membentuk disiplin siswa. Namun, pelanggaran disiplin masih saja
terjadi.
Kohlberg (Widodo, 2013) mengatakan jika perilaku disiplin akan lebih mudah
tumbuh dan berkembang bila muncul dari kesadaran dalam diri. Kesadaran diri dapat
mewujudkan pengendalian diri yang baik. seorang indivudu dengan penegendalian diri
yang baik dapat berperilaku sesuai norma yang berlaku. Seseorang remaja dengan
kontrol diri yang baik, maka ia mampu menekan emosinya, sehingga perilakunya
terarah (Hurlock, 1991). Dengan demikian perilaku disiplin bukan hanya mengacu
pada kepatuhan pada norma yang dipaksakan oleh pihak luar diri, tetapi bagaimana
seorang individu dapat mengontrol diri yang didasarkan pada keinginan untuk
mencapai keteraturan.
Hurlock (2000) mengemukakan jika kontrol diri berkaitan dengan bagaimana
individu mengendalikan emosi serta dorongan dalam dirinya. Sedangkan menurut
Gunarsa (2009) kontrol diri adalah kemampuan individu yang terdiri dari tiga aspek
yaitu kemampuan mengendalikan atau menahan tingkah laku yang bersifat menyakiti
atau merugikan orang lain, kemampuan bekerjasama dengan orang lain, dan
kemampuan mengikuti peraturan yang berlaku serta kemampuan untuk
mengungkapkan keinginan atau perasaan kepada orang lain. Peningkatan kontrol diri
siswa menjadi penting untuk meningkatkan perilaku disiplin. Berdasarkan hal tersebut,
pelatihan untuk meningkatkan kemampuan kontrol diri akan digunakan dalam
penelitian ini.
10
Aspek kontrol diri yang dikemukakan Averill (Ghufron dan Risnawati, 2010)
adalah kontrol perilaku, kontrol kognisi, dan kontrol keputusan. Aspek ini bergerak dari
kognisi atau pemikiran, pengambilan keputusan, dan menuju perilaku individu. Ketiga
aspek yang dikemukakan oleh averill inilah yang akan dijadikan dasar pelatihan kontrol
diri dalam penelitian ini.
Pelatihan Kontrol Diri terdiri dari dua kata yaitu pelatihan dan kontrol diri itu
sendiri. Pelatihan menurut Chaplin (2006) adalah seri sistematis kegiatan, intruksi,
praktik, pemeriksaan yang dikenakan pada seseorang yang tengah dilatih. Sedangkan
Tulus (1995) mengemukakan jika pelatihan adalah proses pendidikan dalam jangka
waktu pendek untuk memperoleh ketrampilan yang sistematis. Menurut deskripsi
diatas pelatihan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh ketrampilan
secara sistematis atau proses belajar yang sistematis untuk meningkatkan atau
mendapatkan ketrampilan. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan jika pelatihan
kontrol diri adalah suatu kegiatan sistematis untuk meningkatkan ketrampilan
mengontrol diri yang terkait dengan kontrol keputusan, kognitif, dan perilaku, sehingga
memiliki kontrol diri yang baik dan membuat seorang individu dapat berbuat sesuai
peraturan.
Penelitian mengenai keterkaitan antara kontrol diri dan disiplin telah banyak
dilakukan. Diantaranya, penelitian dengan judul “Hubungan Antara Kontrol Diri dan
Perilaku Disiplin Pada Santri Di Pondok Pesantren” menghasilkan jika semakin tinggi
kontrol diri maka semakin tinggi pula perilaku disiplin yang dimiliki santri. Penelitian
dengan judul “Perilaku Disiplin Siswa Ditinjau Dari Aspek Pengendalian Diri (Self
Control) Dan Keterbukaan Diri (Self Disclosure) Pada Siswa SMK Wonoasri Caruban
11
Madiun”. Penelitian ini menghasilkan jika ada pengaruh yang signifikan antara
pengendalian diri dengan perilaku disiplin, lalu ada pengaruh yang signifikan antara self
disclosure terhadap perilaku disiplin siswa, dan ada pengaruh antara pengendalian diri
dengan self disclosure.
Penelitian yang dilakukan Aroma dan Suminar tahun 2012 dengan judul
“Hubungan Antara Tingkat Kontrol Diri Dengan Kecenderungan Perilaku Kenakalan
Remaja”. Menghasilkan kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat kontrol diri maka
semakin rendah kecenderungan kenakalan remaja, dan semakin rendah tingkat kontrol
diri seseorang maka semakin tinggi kecenderungan tingkat kenakalan remaja.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk menguji pengaruh pelatihan kontrol
diri untuk meningkatkan perilaku disiplin siswa.
Pelatihan kontrol diri dalam penelitian ini, menggunakan aspek-aspek kontrol
diri yang dikemukakan oleh Averill sebagai dasar pelatihan. Aspek-aspek tersebut
adalah kontrol perilaku, kontrol kognisi, dan kontrol keputusan. Berdasarkan penelitian
terdahulu mengenai pelatihan kontrol diri, seperti penelitian yang dilakukan oleh
Maslichah raichatul janah, pelatihan kontrol diri dilakukan dalam tiga hari berturut-
turut dan dalam satu hari terdiri dari 4-6 sesi termasuk pre-test dan post-test. Selain itu
pelatihan kontrol diri dalam penelitian ini terdiri dari banyak permainan (role play) dan
tidak begitu memakan banyak waktu sehingga tidak membuat peserta bosan.
12
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di susun di atas. Rumusan masalah yang
di teliti dalam penelitian ini adalah, apakah perilaku disiplin siswa dapat ditingkatkan
dengan pelatihan kontrol diri?. Rumusan masalah tersebut memberikan beberapa tujuan
dan manfaat dari penelitian ini.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas terdapat tujuan penelitian yang diambil.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pelatihan kontrol diri untuk
meningkatkan perilaku disiplin pada siswa SMK Sriwijaya Karangpucung.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat, yaitu :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan bukti bahwa pelatihan kontrol diri
mampu meningkatkan perilaku disiplin siswa di sekolah, sehingga dapat
memberikan sumbangan bagi ilmu psikologi, khususnya psikologi pendidikan
dan sosial.
13
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peserta pelatihan, pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan
mengontrol diri, sehingga dapat meningkatkan kedisiplinan mereka.
b. Bagi sekolah, penelitian ini dapat memberikan sumbangsih kepada
sekolah, yaitu berupa salah satu upaya yang dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku disiplin siswa dan menurunkan perilaku
pelanggaran kedisiplinan siswa di sekolah.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian dengan tema “Pengaruh Pelatihan Kontrol Diri Dalam
Meningkatkan Perilaku Disiplin Di SMK Sriwijaya Karangpucung”, sejauh
pengetahuan peneliti belum pernah ada yang meneliti sebelumnya. Namun terdapat
beberapa penelitian dengan variabel terkait dengan tema dari penelitian yang diajukan
yaitu variabel kontrol diri dan perilaku disiplin.
Penelitian dengan judul “Hubungan Kontrol Diri Dengan Prokastinasi Dalam
Menyelesaikan Skripsi Pada Mahasiswa Universitas Muria Kudus”. Yang diteliti oleh
Aliya Nor Aini dan Iranita hervi mahardayani pada tahun 2011. Metode yang
digunakan adalah kuantitatif dengan metode pengambilan sampel “Purposive
Sampling” dan pengumpulan data menggunakan skala dengan subjek mahasiswa
Universitas Muria Kudus yang sudah mengambil mata kuliah skripsi. Hail dari
penelitian ini adalah semakin tinggi kontrol diri maka semakin rendah prokastinasi
dalam menyelesaikan skripsi, dan semakin rendah kontrol diri maka semakin tinggi
prokastinasi dalam menyelesaikan skripsi.
14
Penelitian dengan judul “Hubungan Antara Tingkat Kontrol Diri Dengan
Kecenderungan Perilaku Kenakalan Remaja”. Penelitian yang diteliti oleh Iga
sarpianing aroma dan Dewi retno seminar pada tahun 2012 denga metode kuantitatif
dengan analisis data dengan teknik korelasi “Product Moment”. Subjek dalam
penelitian ini adalah 265 remaja dengan rentan usia 14-19 tahun di SMK X Kediri yang
menghasilkan semakin tinggi tingkat kontrol diri maka semakin rendah pula
kecenderungan perilaku kenakalan remaja.
Penelitian yang mengaitkan kontrol diri dengan perilaku konsumtif, yaitu
penelitian dengan judul utama “Hubungan Antara Kontrol Diri Dan Perilaku
Konsumtif Mahasiswi Universitas Esa Unggul” yang diteliti oleh ririn anggraeni dan
sulis mariyanti pada tahun 2014. Metode yang digunakan adalah kuantitatif non
eksperimental menggunakan metode korelasional yang bertujuan untuk mencari
hubungan antara kedua variabel tersebut. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh
mahasiswi Universitas Esa Unggul angkatan 2010-2012 reguler aktif dengan total 1801
dan mengambil sampel 5% sekitar 101 orang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa
semakin kuat kontrol diri mahasiswi maka semakin rendah perilaku konsumtif
mahasiswi tersebut. Sebaliknya semakin lemah kontrol diri mahasiswi maka semakin
tinggi perilaku konsumtif mahasiswi Universitas Esa Unggul.
Penelitian internasional yang berjudul “Trust and self-control: The moderating
role of the default” yang di tulis oleh Anthony M. Evans, Kyle D. Dillon, Gideon
Goldin, dan Joachim I. Krueger. Pada tahun 2011 mengungkapkan jika ada hubungan
langsung antara konrol diri dan kepercayaan berdasarkan pengaruh kontrol diri dalam
pengambilan keputusan.
15
Penelitian internasional dengan judul “Self-Control and Aggression” karya
Thomas F. Denson, C. Nathan DeWall, and Eli J. Finkel pada tahun 2012
mengungkapkan jika ketidakmampuan mengatur kemarahan dapat menurunkan
pengendalian diri akibatnya meningkatkan agresi. Dan kontrol diri dapat menurunkan
tingkat agresi, sehingga terdapat hubungan antara kontrol diri dan agresi.
Penelitian Internasional selanjutnya adalah penelitian dengan judul “Self-
Control and the Developing Brain” karya Amanda R. Tarullo, Jelena Obradovic, dan
Megan R. Gunnar menjelaskan jika wilayah dalam otak mendukung keterampilan yang
relevan dengan pengendalian diri. Untuk pengendalian diri yang efektif, semua
wilayah ini harus saling berhubungan dan harus berkomunikasi satu sama lain. perilaku
anak ditentukan oleh sistem ”checks and balances” antara bagian-bagian berbeda dari
otak yang harus bekerja sama.
Penelitian yang bertema sama dengan penelitian saya selanjutnya adalah
penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Melalui Layanan
Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Behavior Pada Siswa” yang ditulis oleh Lilik
widosari pada tahun 2014. Subjek pada penelitian ini adalah Sembilan siswa kelas VIII
A MTs Fatahillah Rejosari, Demak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah quasi eksperimen dengan jenis desain “One Group Pretest Postest”. Penelitian
ini menyimpulkan jika layanan bimbingan kelompok dengan teknik behavior ini efektif
dalam meningkatkan kedisiplinan siswa.
16
Penelitian dengan judul “Hubungan Antara Kontrol Diri Dan Perilaku Disiplin
Pada Santri Di Pondok Pesantren” yang disusun oleh Nur Lailatul Muniroh pada
tahun 2013. Subjek pada penelitian ini ini adalah santri komplek N Pondok Pesantren
Krapyak Yayasan Ali Maksum Yogyakarta dengan jumlah 87 orang. Metode penelitian
ini adalah kuantitatif dengan teknik analisis korelasi yang menunjukan adanya
hubungan yang signifikan antara kontrol diri dan perilaku disiplin.
Berdasarkan beberapa penelitian diatas, penelitian dengan judul “Pengaruh
Pelatihan Kontrol Diri Untuk Meningkatkan Perilaku Disiplin Pada Siswa SMK
Sriwijaya Karangpucung” belum pernah dilakukan. Meskipun terdapat beberapa
penelitian yang memiliki keterkaitan dengan variabel yang akan diteliti. Metode yang
digunakanpun berbeda karena kebanyakan hanya kuantitatif dengan metode korelasi,
sedangkan penelitian ini kuantitatif eksperimen.
87
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan serangkaian penelitian yang telah dilakukan, dapat dilihat
berdasarkan hasil uji statistik non parametric wilcoxon pada kelompok eksperimen
menghasilkan nilai -2,207 dengan nilai p=0,027 (p<0,05) sehingga hipotesis diterima.
Hal ini membuktikan jika terdapat peningkatan perilaku disiplin setelah mengikuti
pelatihan kontrol diri. Berdasarkan uji statistik tersebut pelatihan kontrol diri
berpengaruh terhadap perilaku disiplin dibuktikan dengan perbandingan skor pretest–
posttest kelompok eksperimen mengalami perubahan secara signifikan.
Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan jika terdapat perbedaan dan
pengaruh pelatihan kontrol diri terhadap perilaku disiplin siswa yang mengikuti
pelatihan kontrol diri berdasarkan perubahan dan kenaikan hasil pretest dan postest
pada kelompok eksperimen. Namun hasil dari penelitian ini lemah untuk di
generalisasikan, karena jumlah subjek yang sedikit.
88
B. Saran
Setelah melakukan serangkaian penelitian ini, peneliti mencoba memberikan
saran atau rekomendasi sebagai berikut:
1. Bagi pihak sekolah, dapat menggunakan pelatihan kontrol diri ini sebagai
salah satu metode untuk meningkatkan perilaku disiplin.
2. Bagi subjek, dapat meningkatkan kemampuan kontrol dirinya dan diharapkan
dapat mempertahankannya.
3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan agar mengambil subjek penelitian yang
lebih banyak sehingga hasil peneleitiannya kuat untuk digeneralisasikan.
Sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik lagi. Selain itu diharapkan
dapat mencari, menemukan dan mencoba variabel lain yang juga
mempengaruhi perilaku disiplin seperti layanan bimbingan kelompok dengan
teknik behavior, motivasi belajar, dukungan keluarga dan sosial, dan
sebagainya yang dapat digunakan pula sebagai bentuk intervensi psikologis.
Demikian saran yang dapat peneliti berikan semoga hasil dari penelitian ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama pihak yang terkait dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Aini, N.A. & Mahardayani, I.H. (2011). Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Prokastinasi
menyelesaikan Skripsi Pada Mahasiswa Universitas Muria Kudus.. (Vol 2, No.2)
Universitas Muria Kudus.
Anggraini, R. & Maryanti, S. (2014). Hubungan Antara Kontrol Diri dan Perilaku Konsumtif
Mahasiswi Universitas Esa Unggul. (Vol 12, No 1) Fakultas Psikologi Universitas Esa
Unggul.
Aroma, I.S. & Suminar, D.R. (2012). Hubungan Antara Tingkat Kontrol Diri Dengan
Kecenderungan Kenakalan Remaja. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan.
(Vol 01, No 02). Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.
Arikunto, S. (1990). Management Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, S. (1993). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Averill, J.R. (1973). Personal Control Over Aversive Stimuli and It’s Relationship to Stress
(Abstact). Psychological Bulletin. 88: 286-303.
Azwar, S. (1999). Metode Penelitian.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2011). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Calhoun, J. R. &Acocella, J. R. (1990).Psychology of Adjustment and Human Relationship.
Naskah tidak dipublikasikan. Mc Grow Hill Inc, New York.
Chaplin, J.P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : Rajawali Pers.
Denson, T.F., C. Nathan DeWall, and Eli J. Finkel (2012). Self Control and Aggresion. Vol 21.
University of New South Wales, Australia.
Durkheim, Emile. (1990). Pendidikan Moral. Dalam Lukas Ginting. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Evan, A.M. , Kyle D. Dillon, Gideon Goldin, Joachim I. Krueger (2011). Trust and self-control:
The moderating role of the default. (Vol 6, No 7). Department of Cognitive, Linguistic,
and Psychological Sciences Brown University.
Ekosiswoyo, R. & Rachman, M. (2000). Manajemen Kelas. Semarang: IKIP Smeranag Press.
Gunarso, S.D. (2009). Dari Anak Sampai Usia Lanjut Bunga Rampai Psikologi Perkembangan.
Jakarta: Gunung Mulia.
Ghufron, N.M & Risnawati, S.R. (2010). Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta : Ar-ruzz Media.
Hurlock, E.B. (2001) Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
Indrawati, R. & Maksum, A. (2013). Peningkatan Perilaku Disiplin Siswa melalui Pemberian
Reward dan Punishment dalam Pelajararan Penjasorkes pada Siswa kelas XII IPS ! SMA
Negeri 1 Lamongan.(Vol 1, No 02). Universitas Esa Unggul.
Kartono, K & Gulo, D. (2003). Kamus Psikologi. Bandung: Pionir Jaya.
Latipun. (2011). Psikologi Eksperimen. Malang: UMM Press.
Lazarus, R. S. (1991). Pattern of Adjustment. Third Edition. Tokyo: McGrow Hill Koga Kusha,
LTD.
Marcal, A.F. (2006). Pengaruh Motivasi Belajar dan Disiplin Diri Terhadap Prestasi Belajar.
Karya Siswa Timor-Leste Di Jakarta. Jurnal Nanajemen Publik dan Bisnis. 5, 1-19.
Meichati, S. (1993). Kesehatan Mental. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi
Universitas Gajah Mada.
Notoatmodjo, S. (1997). Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan.
Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
Rimm. S. (2003). Mendidik dan Menerapkan Disiplin pada Anak Prasekolah. Jakarta : Erlangga.
Sarafino, E.P. (1999).Health Psychology, biopsychological. USA : Interactions.
Sarwono, S.W. (2007). Psikologi Remaja. Jakarta: Gramedia.
Santrock, J.W. (2003). Adolesence Perkembangan Remaja. Jakarta : Erlangga.
Shochib, M. (2000). Pola Asuh Orangtua Untuk Membantu Anak Mengembangkan Disiplin
Diri. Jakarta : PT. Rineka CIpta.
Siswanto, B. (2005). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sobur, A. (1991). Komunikasi Orangtua dan Anak. Bandung : Angkasa.
Sumarmo. (2004). Gerakan Disiplin Nasional. Jakarta: CV. Mini Jaya Abadi.
Suseno, M. N. (2012). Statistika : Teori dan Aplikasi untuk Penelitian Ilmu Sosial dan
Humaniora. Yogyakarta : Ash-Shaff.
Tu’u, T. (2004). Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta : Grasindo.
Tulus, A.M. (1995). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia.
Tarullo, A.R. ,Obradovic, J.& Gunnar, M.N. (2009). Self-Control and the Developing Brain.
Naskah tidak dipublikasikan. Columbia University
Unaradjan, D. (2003). Manajemen Disiplin. Jakarta: PT Gramedia.
Notoatmodjo, S. (1997). Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan.
Yogyakarta : Penerbit Andi offset.
Prijodarminto. (1994). Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Widodo, B. (2013). Perilaku Disiplin Siswa Ditinjau Dari Aspek Pengendalian Diri (Self
Control) Dan Keterbukaan Diri (Self Disclosure) Pada Siswa SMK Wonosari Caruban
Kabupaten Madiun. Jurnal Widya Warta, 01, 140-151.
Widosari, L. (2014). Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Melalui Layanan Bimbingan Kelompok
Dengan Teknik Behavior Pada Siswa. (Vol 2, No. 1). IKIP Veteran Semarang
Yahya, Yudrik (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana.
Yuwono, dkk. (2005). Psikologi Industri dan Organisasi. Surabaya: Fakultas Psikologi
Universitas Airlangga.
.
DAFTAR LAMAN
Detik.com. Sungguh terlalu muri dini pukul gurunya karena ditegur saat bolos pelajaran.
(https;//m.detik.com/news/berita/3019811/sungguh-terlalu-murid-ini-pukul-gurunya-
karena-ditegur-saat-bolos-pelajaran/15/09/2015 diakses pada tanggal 18 Februari 2017).
HarianJogja.com. (2016). Razia Wonogiri Sekolah 4 Siswa Dikukut Polisi.
(http;/m.Harianjogja.com/baca/2016/11/24/razia-wonogiri-sekolah-4-siswa-smk-dikukut-
polisi-771180 yang diakses pada tanggal 18 Februari 2017).
Liputan6.com (2016). Seorang pelajar kelas 2 SMA dikeluarkan dari sekolah, karena dianggap
melanggar peraturan terkait larangan membawa kendaraan ke sekolah.
(http://regional.liputan6. com/read/2575539/bawa-mobil-kesekolah-siswa-sma-3-
purwakarta-dikeluarkan. diakses pada tanggal 14 November 2016).
Merdeka.com. (2016). Tawuran Tewaskan Pelajar Siswa Pelita Harapan.
(https;//merdeka.com/news/ikut-tawuran-tewaskan-pelajar-siswa-pelita-harapan-
ditangkap/7/06/2015 diakses pada tanggal 18 februari 2017).
Republika.co.id (2016). Sebanyak 42 siswa di keluarkan dari sekolah, karena dianggap telah
melakukan pelanggaran tata tertib sekolah. (http://www.republika.co.id/berita/
pendidikan/berita-pendidikan/16/09/25/mawy5a-42-siswa-sman-6-langgar-tata-tertib.
diakses pada tanggal 14 November 2016.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Ta
bu
lasi T
ryou
t ska
la p
erilak
u d
isiplin
Sub
jek a1
a2
a3
a4
a5
a6
a7
a8
a9
a10
a1
1
a12
a1
3
a14
a1
5
a16
1 3
1
2
3
3
3 3
3
4 2
3 4
4 4
2
3
2 2
2
3
2
4
3 2
3
3 3
3 3
4 3
2
3
3 3
1
3
3
3
4 4
4
4 3
3 4
4 3
3
2
4 4
4
2
2
1
4 2
3
4 3
2 4
1 4
2
1
5 3
2
2
2
4
4 2
3
3 3
2 3
2 3
2
4
6 2
2
2
2
3
3 2
3
3 3
3 4
4 3
2
3
7 3
1
3
3
3
3 4
4
3 2
3 3
4 3
2
3
8 3
4
3
2
3
4 3
3
3 3
4 4
4 4
2
3
9 3
3
4
2
4
3 3
4
4 2
4 4
4 3
2
3
10
2
3
3
2
2
4 4
4
3 2
3 4
4 3
3
3
11
2
2
3
2
3
3 3
3
3 2
3 3
3 3
2
3
12
3
4
3
2
4
2 3
3
3 2
3 3
4 3
3
3
13
2
3
4
1
4
4 4
4
4 3
4 4
4 4
4
4
14
3
3
4
4
4
4 4
4
4 2
4 4
4 3
4
2
15
3
3
4
3
3
4 3
3
4 4
4 4
4 4
4
3
16
2
3
4
2
3
4 3
3
4 3
2 2
4 4
4
3
17
4
2
3
2
4
4 3
3
4 2
3 4
4 4
1
3
18
2
3
3
2
2
3 3
3
3 3
3 3
4 3
3
2
19
3
3
4
3
3
4 3
3
3 3
3 3
4 4
4
4
20
2
3
3
2
2
3 4
3
3 3
4 4
4 3
3
2
21
2
1
3
1
4
4 1
3
4 1
3 4
4 4
1
1
22
3
3
4
4
4
4 4
3
4 3
4 4
4 3
3
2
23
2
2
3
3
2
4 4
3
4 3
4 3
1 4
3
3
24
3
2
4
3
4
4 4
3
4 2
3 4
4 2
4
1
25
3
3
3
2
4
4 3
3
3 2
3 4
4 4
3
1
26
3
3
3
3
4
4 3
2
4 2
4 4
4 3
1
2
27
3
1
3
3
3
4 2
4
4 2
4 3
4 4
2
3
28
3
4
3
3
3
3 2
3
4 3
3 3
3 3
3
3
29
2
3
4
2
4
4 2
2
2 3
4 4
4 3
4
3
30
4
4
4
2
4
4 3
3
4 3
2 4
4 3
4
1
31
3
1
3
2
3
2 2
2
4 2
3 2
4 4
1
1
32
3
4
2
3
4
3 1
1
4 3
3 1
2 4
3
1
33
3
3
4
4
4
4 4
4
4 1
4 4
1 4
4
1
34
2
3
2
2
2
3 3
4
2 2
3 4
2 2
4
2
35
3
2
3
2
4
3 2
3
3 2
3 4
4 3
2
2
36
3
3
3
2
3
3 2
2
3 2
3 3
2 2
2
2
37
3
1
3
3
3
3 3
3
3 3
3 2
2 3
4
2
38
4
2
4
4
4
4 4
4
4 3
4 4
4 4
4
4
39
2
3
3
3
2
3 4
3
3 2
3 4
4 2
3
2
40
2
2
2
2
2
1 3
3
2 1
2 2
3 3
3
3
a17
a1
8
a19
a2
0
a21
a2
2
a23
a2
4
a25
a2
6
a27
a2
8
a29
a3
0
a31
a3
2
a33
a3
4
a35
a3
6
4
4 4
3 3
2
3 3
3
2
3
3 2
4
4
3
3 3
3
3
3
3 3
3 3
3
3 3
3
3
3
3 2
3
4
4
4 3
3
2
3
4 3
3 3
3
3 3
3
3
3
3 3
4
4
4
3 3
3
4
1
1 4
1 1
1
3 2
3
3
1
3 3
1
2
2
4 3
1
1
3
2 3
3 3
4
2 1
3
3
3
4 4
3
3
3
3 3
4
3
3
4 4
2 3
3
3 3
3
4
3
3 2
4
4
2
3 3
3
4
3
4 4
3 3
3
3 3
3
3
3
3 3
3
3
4
3 3
3
3
3
4 3
4 3
2
3 3
3
3
3
3 3
3
4
3
3 4
4
3
4
4 4
2 3
3
3 3
3
3
3
3 3
4
4
3
4 4
4
4
3
4 3
3 4
4
2 3
3
3
3
3 3
4
4
3
3 3
4
3
3
3 3
2 3
3
3 3
3
3
3
3 2
3
3
3
3 3
3
3
4
4 4
2 4
4
3 3
3
3
3
3 2
3
3
4
4 4
3
4
4
4 4
4 4
4
3 2
4
4
4
4 2
4
4
4
4 4
4
4
4
4 3
4 4
4
4 4
3
4
4
4 3
4
4
3
3 4
3
4
4
4 4
1 3
3
3 3
3
3
4
3 3
4
4
4
3 4
4
3
1
4 4
2 4
4
1 3
3
4
2
2 3
3
4
4
4 2
3
4
4
4 4
3 4
4
3 1
4
3
4
3 3
4
4
2
4 4
4
4
3
4 3
3 3
3
3 3
3
3
3
3 4
3
3
4
4 3
3
3
4
4 4
3 4
3
3 3
3
3
4
3 3
4
4
4
3 3
3
3
3
4 4
3 3
3
3 3
3
3
3
3 2
4
4
3
3 3
3
3
4
4 4
2 4
4
4 4
3
3
4
1 2
4
4
4
4 2
4
4
3
4 4
3 4
3
3 3
3
4
4
4 3
4
4
3
3 3
3
4
3
4 4
3 4
2
3 3
3
4
4
3 1
3
4
3
4 2
2
3
4
4 4
2 4
4
3 3
3
2
2
3 2
4
4
4
3 4
3
4
3
3 3
3 3
3
3 2
4
2
3
3 3
3
4
3
3 3
3
4
4
4 4
3 4
3
4 4
3
1
4
3 3
4
4
2
4 2
4
2
3
3 3
3 3
3
3 3
4
3
3
4 3
4
4
2
4 4
3
4
4
3 3
3 4
3
4 3
3
3
3
3 2
4
4
3
3 3
3
4
3
4 3
3 4
2
3 3
3
3
4
3 3
4
4
3
3 3
3
4
4
3 4
2 3
3
2 1
4
2
3
2 2
3
3
1
3 4
4
3
3
4 4
2 3
3
1 2
2
1
3
3 1
4
4
3
3 2
3
1
2
4 2
2 1
4
2 3
1
3
3
1 4
1
3
4
3 2
2
1
4
2 3
2 2
3
2 3
2
2
3
2 3
2
2
3
4 3
3
1
2
2 3
3 3
3
3 2
4
3
3
3 4
3
1
3
1 1
3
3
3
3 4
3 3
3
3 3
3
3
3
3 3
3
3
3
4 3
3
3
3
3 3
2 2
3
2 2
3
2
3
3 3
2
2
3
3 2
3
3
3
3 3
3 3
2
3 3
3
3
3
3 2
3
3
3
3 3
3
2
4
4 4
4 4
4
4 4
4
4
4
4 4
4
4
4
4 4
4
4
3
4 3
2 4
4
4 4
3
3
3
1 3
4
4
3
3 3
3
2
3
2 3
2 3
3
3 2
3
3
3
3 2
2
3
3
3 2
3
3
a37
a3
8
a39
a4
0
a41
a4
2
a43
a4
4
a45
a4
6
a47
a4
8
3 3
4 3
4 3
4 3
4
4 4
4
2 3
3 2
3 2
2 3
3
3 3
3
3 4
3 3
3 2
3 3
3
3 4
3
2 1
2 4
3 2
2 2
1
1 3
4
3 3
2 2
4 1
3 3
3
4 4
4
3 3
2 2
3 2
2 3
2
4 4
4
3 3
3 3
4 2
4 3
3
4 3
4
3 4
4 3
3 3
4 3
3
3 3
3
4 4
3 3
4 3
4 4
3
4 4
4
3 4
3 2
3 2
4 4
4
3 4
3
3 3
2 3
3 2
2 3
3
3 2
3
3 3
3 2
3 2
3 4
2
4 2
4
4 4
4 4
4 1
4 4
4
4 4
4
3 4
4 4
4 2
4 4
4
4 4
4
4 3
3 3
4 1
4 4
3
4 4
4
4 3
3 2
2 1
2 4
2
2 1
4
4 4
4 3
3 1
3 3
2
4 4
4
3 3
2 3
3 2
3 3
3
3 3
3
3 3
2 3
3 3
4 3
3
3 4
4
3 3
3 3
4 2
4 3
3
3 3
3
3 4
4 3
4 2
1 3
1
4 4
4
4 4
3 3
3 2
4 4
4
4 4
4
4 4
2 3
3 1
4 3
3
4 4
4
4 4
3 3
4 2
4 3
3
3 4
4
3 3
3 3
3 2
2 3
3
4 4
4
3 4
3 3
2 1
2 2
4
4 3
4
3 4
2 3
4 2
4 3
3
4 4
4
3 4
3 3
3 2
3 3
3
4 4
4
3 4
1 4
4 2
4 3
4
4 4
4
4 3
4 3
2 1
1 4
3
4 4
4
3 4
2 3
3 2
2 2
2
4 4
3
4 3
2 3
1 2
4 3
3
1 3
4
4 3
3 1
4 1
4 4
3
2 2
4
2 1
2 3
2 3
3 3
3
3 2
4
3 3
3 3
3 3
2 3
3
3 4
3
3 3
2 3
3 2
2 2
3
3 3
3
3 3
3 3
3 2
3 3
3
4 4
3
4 4
4 4
4 1
4 4
4
4 4
4
3 3
3 2
2 1
3 2
3
3 4
3
2 2
2 2
3 2
2 3
2
3 3
3
SK
AL
A P
SIK
OL
OG
I
NA
MA
(Inisial)
:
US
IA
:
JEN
IS K
EL
AM
IN
: Lak
i-laki / P
eremp
uan
PE
TU
NJ
UK
PE
NG
ISIA
N S
KA
LA
1.
Di b
awah
ini terd
apat b
eberap
a aitem d
alam b
entu
k P
ER
NY
AT
AA
N
2.
An
a dim
inta u
ntu
k m
emilih
salah satu
alternativ
e respo
n y
ang su
dah
dised
iakan
pad
a pilih
an jaw
aban
sebelah
kan
an d
ari
pern
yataan
3.
Pilih
lah d
iantara altern
atif pilih
an resp
on
den
gan
men
ulisk
an ch
ek list (√
)
4.
Jika in
gin
men
gg
anti jaw
aban
, mak
a berilah
coretan
beru
pa satu
garis p
ada k
olo
m y
ang seb
elum
nya d
iberi tan
da ch
ek list d
an
berilah
tand
a chek
list pad
a ko
lom
lain, y
ang b
enar-b
enar m
eng
gam
bark
an d
iri and
a
Altern
atif pilih
an resp
on
tersebu
t adalah
:
S
an
ga
t Sesu
ai (S
S) : Jik
a pern
yataan
tersebu
t san
ga
t sesua
i den
gan
ko
nd
isi and
a
S
esua
i (S) : Jik
a pern
yataan
tersebu
t sesua
i atau m
ewak
ili kead
aan an
da
T
ida
k sesu
ai (T
S) : Jik
a pern
yataan
tersebu
t tida
k sesu
ai d
engan
ko
nd
isi and
a
S
an
ga
t Tid
ak
Sesu
ai (S
TS
) : Jika p
ernyataan
tersebu
t san
ga
t tida
k sesu
ai d
eng
an k
on
disi an
da
Dalam
skala in
i tidak
ada jaw
aban
salah, sem
ua jaw
aban
yan
g an
da p
ilih ad
alah b
enar, asalk
an an
da m
enjaw
ab d
eng
an ju
jur.
Kerah
asiaan id
entitas d
an jaw
aban
and
a dijam
in o
leh p
eneliti, o
leh k
arena itu
usah
akan
sup
aya jan
gan
samp
ai ada n
om
or
yan
g
terlewati u
ntu
k d
ijawab
.
Kam
i men
gu
capk
an b
anyak
terimak
asih atas k
erjasama, b
antu
an serta k
esediaan
and
a un
tuk
men
gisi sk
ala ini. S
emo
ga an
da d
apat
meraih
cita-cita and
a. amin
No
. P
ern
ya
taan
J
aw
ab
an
SS
S
T
S
ST
S
1.
Say
a datan
g leb
ih aw
al ke sek
olah
, saat haru
s men
gerjak
an p
iket h
arian d
i kelas
2.
Say
a beran
gk
at seko
lah jik
a tidak
ada h
alangan
3.
Walau
pu
n g
uru
berh
alangan
had
ir, saya tetap
berad
a di d
alam k
elas dan
men
gerjak
an tu
gas
yan
g telah
dib
erikan
sebelu
mn
ya
4.
Say
a malas b
elajar, jika tid
ak ad
a tugas
5.
Say
a mem
oto
ng ram
bu
t ketik
a sud
ah p
anjan
g, su
pay
a tidak
men
ggan
ggu
pro
ses belajar
men
gajar
6.
Say
a selalu m
engik
uti ap
el pag
i yan
g d
iadak
an sek
olah
den
gan
sun
ggu
h-su
ng
gu
h
7.
Saat g
uru
tidak
datan
g m
eng
ajar, saya m
emu
ku
l-mu
ku
l meja u
ntu
k m
eng
hilan
gk
an rasa
bo
san
8.
Say
a senan
g b
ercerita kep
ada tem
an-tem
an sa
ya ten
tang sesu
atu y
ang h
ebat ten
tang d
iri
saya, m
eskip
un
seben
arnya sa
ya tid
ak p
ernah
melak
uk
ann
ya.
9.
Ketik
a tidak
dap
at beran
gk
at seko
lah k
arena sak
it, saya m
engirim
surat izin
.
10
. S
aya b
iasa men
gerjak
an P
R d
i seko
lah seb
elum
pelajaran
dim
ulai
11
. S
aya m
alas men
gik
uti setiap
pelajaran
di sek
olah
12
. S
aya su
dah
berad
a di sek
olah
sebelu
m b
el pertam
a berb
un
yi
13
. Jik
a ada k
esemp
tan, sa
ya b
ermain
han
dp
ho
ne saat p
elajaran b
erlangsu
ng,
14
. S
aya m
enerim
a hu
ku
man
dari sek
olah
tanp
a rasa den
dam
15
. S
aya b
erangk
at seko
lah selam
a tidak
ada h
alangan
16
. Jik
a saya tid
ak m
emb
awa b
olp
oin
, saya m
emak
ai bo
lpo
in y
ang b
erada d
i meja seb
elah sa
ya
17
. K
etika sa
ya m
engik
uti p
erlom
baan
, saya m
engik
utin
ya d
engan
spo
rtif
18
. S
aat apel p
agi d
imu
lai saya m
emilih
men
un
ggu
dilu
ar dan
tidak
men
gik
utin
ya
19
. D
engan
men
gik
uti an
juran
-anju
ran g
uru
di sek
olah
, saya ak
an b
erhasil d
alam m
enu
ntu
t
ilmu
20
. K
etika sa
ya sed
ang m
elaksan
akan
ujian
, saya m
emin
ta teman
un
tuk
mem
berik
an jaw
aban
kep
ada sa
ya
21
. S
aya leb
ih m
emilih
un
tuk
kab
ur, d
aripad
a datan
g terlam
bat d
an m
end
apatk
an h
uk
um
an
22
. say
a han
ya m
emb
awa p
erlengk
apan
belajar m
eng
ajar saat perg
i ke sek
olah
23
. S
aya b
erusah
a men
utu
pi k
esalahan
saya, k
etika say
a melak
uk
an p
elang
garan
24
. M
ematu
hi p
eraturan
adalah
hal y
ang b
erat un
tuk
dilak
uk
an
No
. P
ern
ya
taan
S
S
S
TS
S
TS
25
. S
aya selalu
men
jawab
pertan
yaan
dari g
uru
den
gan
jawab
an y
angs esu
ai den
gan
ken
yataan
26
. S
aya su
ka m
emin
jam b
arang m
ilik tem
an d
an m
alas un
tuk
men
gem
balik
ann
ya
27
. S
aya m
elaksan
akan
pik
et di k
elas den
gan
tertib, d
emi k
epen
ting
an b
ersama
28
. S
aya m
alas un
tuk
men
gik
uti jad
wal p
iket h
arian d
i kelas
29
. S
aya b
elajar setiap h
ari sesuai d
engan
jadw
al yan
g sa
ya b
uat sen
diri
30
. S
aya m
emb
olo
s, ketik
a jam p
elajaran terseb
ut terasa m
emb
osan
kan
31
. S
aya m
eng
gu
nak
an u
ang
SP
P u
ntu
k m
emb
eli sesuatu
yan
g sa
ya in
gin
kan
32
. K
etika m
enem
uk
an b
arang y
ang b
uk
an m
ilik say
a, saya ak
an b
erusah
a men
cari pem
ilikn
ya
33
. S
aya m
engak
ui k
esalahan
saya, k
etika sa
ya b
ersalah
34
. Jik
a saya terlam
bat m
asuk
seko
lah, sa
ya m
asuk
secara diam
-diam
agar tid
ak d
iketah
ui g
uru
35
. W
alaup
un
berat sa
ya d
apat m
enerim
a hu
ku
man
yan
g d
iberik
an sek
olah
, apab
ila saya
melan
gg
ar peratu
ran sek
olah
36
Jik
a saya m
alas men
gik
uti p
elajaran, sa
ya ak
an m
emin
ta teman
un
tuk
men
gizin
kan
sakit
kep
ada g
uru
37
. K
etika g
uru
berh
alang
an m
asuk
dan
men
ing
galk
an tu
gas, m
aka sa
ya m
engerjak
an tu
gas
yan
g d
iberik
an
38
. S
aya m
emilih
mem
bo
los d
aripad
a haru
s men
gik
uti p
elajaran y
ang tid
ak sa
ya su
kai
39
W
alaup
un
sulit say
a men
gerjak
an u
jian d
engan
kem
amp
uan
send
iri
40
. S
aya su
ka m
enu
nd
a melak
sanak
an tu
gas y
ang d
iberik
an
41
. S
aya m
alas men
den
gark
an n
asihat g
uru
42
. K
etika m
engik
uti p
erlom
baan
antar k
elas, saya ak
an b
erpik
ir bag
aiman
a un
tuk
meraih
kem
enan
gan
43
. S
esekali sa
ya isen
g m
enco
ret-coret d
ind
ing, m
eja, atau k
ursi
44
. S
aya m
engem
balik
an b
arang y
ang sa
ya p
injam
dari tem
an
45
. S
aya serin
gk
ali men
gab
aikan
tugas y
ang d
iberik
an o
leh g
uru
46
. S
aya b
angu
n leb
ih aw
al agar tid
ak terlam
bat k
e seko
lah
47
. S
aya m
emak
ai sepatu
berw
arna h
itam saat p
ergi k
e sekolah
48
. S
aya b
erbicara secara so
pan
dan
santu
n terh
adap
gu
ru, k
aryaw
an sek
olah
, dan
oran
g y
ang
lebih
tua d
ari saya.
T
ER
IMA
KS
IH A
TA
S K
ER
JAS
AM
AN
YA
SKALA PSIKOLOGI
NAMA (Inisial) :
USIA :
KELAS :
JENIS KELAMIN : Laki-laki / Perempuan
PETUNJUK PENGISIAN SKALA
1. Di bawah ini terdapat beberapa aitem dalam bentuk PERNYATAAN
2. Ana diminta untuk memilih salah satu alternative respon yang sudah
disediakan pada pilihan jawaban sebelah kanan dari pernyataan
3. Pilihlah diantara alternatif pilihan respon dengan menuliskan chek list (√)
4. Jika ingin mengganti jawaban, maka berilah coretan berupa satu garis pada
kolom yang sebelumnya diberi tanda chek list dan berilah tanda chek list pada
kolom lain, yang benar-benar menggambarkan diri anda
Alternatif pilihan respon tersebut adalah :
Sangat Sesuai (SS) : Jika pernyataan tersebut sangat sesuai dengan kondisi
anda
Sesuai (S) : Jika pernyataan tersebut sesuai atau mewakili keadaan anda
Tidak sesuai (TS) : Jika pernyataan tersebut tidak sesuai dengan kondisi
anda
Sangat Tidak Sesuai (STS) : Jika pernyataan tersebut sangat tidak sesuai
dengan kondisi anda
Dalam skala ini tidak ada jawaban salah, semua jawaban yang anda pilih adalah
benar, asalkan anda menjawab dengan jujur. Kerahasiaan identitas dan jawaban anda
dijamin oleh peneliti, oleh karena itu usahakan supaya jangan sampai ada nomor yang
terlewati untuk dijawab.
Kami mengucapkan banyak terimakasih atas kerjasama, bantuan serta kesediaan
anda untuk mengisi skala ini. Semoga anda dapat meraih cita-cita anda. Amin
SELAMAT MENGERJAKAN
No. Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1. Walaupun guru berhalangan hadir, saya tetap berada di
dalam kelas dan mengerjakan tugas yang telah diberikan
sebelumnya
2. Saya memotong rambut ketika sudah panjang, supaya
tidak mengganggu proses belajar mengajar
3. Saya selalu mengikuti apel pagi yang diadakan sekolah
dengan sungguh-sungguh
4. Saat guru tidak datang mengajar, saya memukul-mukul
meja untuk menghilangkan rasa bosan
5. Saya senang bercerita kepada teman-teman saya tentang
sesuatu yang hebat tentang diri saya, meskipun sebenarnya
saya tidak pernah melakukannya.
6. Ketika tidak dapat berangkat sekolah karena sakit, saya
mengirim surat izin.
7. Saya malas mengikuti setiap pelajaran di sekolah
8. Saya sudah berada di sekolah sebelum bel pertama
berbunyi
9. Jika ada kesemptan, saya bermain handphone saat
pelajaran berlangsung,
10. Jika saya tidak membawa bolpoin, saya memakai bolpoin
yang berada di meja sebelah saya
11. Ketika saya mengikuti perlombaan, saya mengikutinya
dengan sportif
12. Saat apel pagi dimulai saya memilih menunggu diluar dan
tidak mengikutinya
13. Dengan mengikuti anjuran-anjuran guru di sekolah, saya
akan berhasil dalam menuntut ilmu
14. Ketika saya sedang melaksanakan ujian, saya meminta
teman untuk memberikan jawaban kepada saya
15. Saya lebih memilih untuk kabur, daripada datang
terlambat dan mendapatkan hukuman
16. Saya berusaha menutupi kesalahan saya, ketika saya
melakukan pelanggaran
17. Mematuhi peraturan adalah hal yang berat untuk
dilakukan
18. Saya selalu menjawab pertanyaan dari guru dengan
jawaban yangs esuai dengan kenyataan
19. Saya suka meminjam barang milik teman dan malas untuk
mengembalikannya
No. Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
20. Saya melaksanakan piket di kelas dengan tertib, demi
kepentingan bersama
21. Saya malas untuk mengikuti jadwal piket harian di kelas
22. Saya membolos, ketika jam pelajaran tersebut terasa
membosankan
23. Saya menggunakan uang SPP untuk membeli sesuatu yang
saya inginkan
24. Jika saya terlambat masuk sekolah, saya masuk secara
diam-diam agar tidak diketahui guru
25. Walaupun berat saya dapat menerima hukuman yang
diberikan sekolah, apabila saya melanggar peraturan
sekolah
26. Jika saya malas mengikuti pelajaran, saya akan meminta
teman untuk mengizinkan sakit kepada guru
27. Ketika guru berhalangan masuk dan meninggalkan tugas,
maka saya mengerjakan tugas yang diberikan
28. Saya memilih membolos daripada harus mengikuti
pelajaran yang tidak saya sukai
29. Walaupun sulit saya mengerjakan ujian dengan
kemampuan sendiri
30. Saya suka menunda melaksanakan tugas yang diberikan
31. Saya malas mendengarkan nasihat guru
32. Sesekali saya iseng mencoret-coret dinding, meja, atau
kursi
33. Saya mengembalikan barang yang saya pinjam dari teman
34. Saya bangun lebih awal agar tidak terlambat ke sekolah
35. Saya memakai sepatu berwarna hitam saat pergi ke
sekolah
36. Saya berbicara secara sopan dan santun terhadap guru,
karyawan sekolah, dan orang yang lebih tua dari saya.
TERIMAKSIH
Ha
sil tab
ula
si pretest
Sub
jek a1
a2
a3
a4
a5
a6
a7
a8
a9
a1
0
a11
a1
2
a13
a1
4
a15
a1
6
a17
a1
8
1
3
4 4
4
3
4
4
4 4
2
4 4
4
2
3
3
3 3
2
4
4 4
3
3
4
3
4 3
3
4 3
4
3
3
3
1 4
3
3
2 4
4
3
3
2
4 3
3
3 3
3
2
2
2
3 2
4
2
4 4
4
3
4
3
4 3
2
3 3
3
2
1
3
3 3
5
3
3 4
3
3
3
3
4 3
3
3 4
3
2
4
3
4 3
6
4
4 4
4
2
4
4
3 3
3
3 4
4
4
4
4
3 3
Sub
jek a1
9
a20
a2
1
a22
a2
3
a24
a2
5
a26
a2
7
a28
a2
9
a30
a3
1
a32
a3
3
a34
a3
5
a36
1
3
3
2
4
4
4
3 4
4
4 3
3 4
4
4
4
4
4
2
1
4
3
3
3
3
4 3
4
3 4
3 3
3
4
4
4
4
3
3
2
3
3
3
2
3 3
2
3 3
3 3
2
3
3
3
3
4
3
3
1
1
3
3
3 1
3
3 2
3 4
4
4
4
3
3
5
3
4
3
4
4
3
3 3
3
3 3
3 3
3
3
4
4
3
6
3
3
3
4
4
4
3 3
4
4 3
3 3
4
4
4
4
4
Hasil tabulasi posttest
Subjek a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a11 a12 a13 a14 a15 a16 a17 a18
1 3 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 3 3 3
2 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4
3 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2
4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3
5 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3
6 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3
Subjek a19 a20 a21 a22 a23 a24 a25 a26 a27 a28 a29 a30 a31 a32 a33 a34 a35 a36
1 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3
4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3
5 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
6 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Hasil uji statistik Wilcoxon
NPar Tests
[DataSet0]
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
postdisiplin - `predisiplin Negative Ranks 0a .00 .00
Positive Ranks 6b 3.50 21.00
Ties 0c
Total 6
a. postdisiplin < `predisiplin
b. postdisiplin > `predisiplin
c. postdisiplin = `predisiplin
Test Statisticsb
postdisiplin -
`predisiplin
Z -2.207a
Asymp. Sig. (2-tailed) .027
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
BY : SUHUD PRASETIYO
12710037
MODUL PELATIHAN KONTROL DIRI
A. Pengantar
Sekolah merupakan sarana pendidikan yang bertujuan untuk mendidik
siswanya dalam berbagai bidang pelajaran dan juga untuk melatih disiplin serta
mengembangkan karakter siswa kearah yang lebih baik. Sekolah yang baik bukan
hanya mengedepankan materi pelajaran umum saja, namun juga hal-hal yang
dapat meningkatkan mental serta karakter siswa. Beberapa hal yang biasanya
dilakukan sekolah adalah membuat peraturan yang harus dipatuhi oleh semua
siswa. Peraturan memiliki peran penting sebagai cara untuk mendisiplinkan
siswa. Terdapat banyak siswa yang patuh pada aturan yang berlaku, karena sadar
bahwa peraturan penting untuk masa depan mereka. namun banyak juga siswa
yang tidak patuh dan memilih untuk melanggar beberapa jenis peraturan yang
berlaku. Mereka acuh terhadap fungsi aturan dan merasa jika aturan dibuat untuk
mengekang mereka.
Kesadaran akan pentingnya peraturan merupakan faktor pendukung
dalam berperilaku disiplin siswa. Dengan memiliki rasa kesadaran akan
pentingnya berdisiplin, maka seorang individu akan langsung patuh terhadap
aturan tanpa diperintah. Kesadaran juga meningkatkan rasa tanggung jawab
mereka untuk berperilaku disiplin sehingga lebih patuh terhadap peraturan yang
ada.
Kontrol diri merupakan salah satu cara untuk meningkatkan rasa
kesadaran sehingga siswa akan lebih berperilaku disiplin. Kontrol diri dapat
didefinisikan sebagai kemampuan untuk membimbing tingkah laku sendiri serta
kemampuan untuk menekan tingkah laku impulsive. Averill (Ghufron dan
Risnawati, 2010) mengungkapkan, terdapat tiga aspek yang mempengaruhi
kontrol diri yaitu kontrol kognitif, kontrol perilaku, dan kontrol keputusan.
Kontrol kognitif bertujuan menilai dan menafsirkan suatu keadaan atau peristiwa
dari informasi yang diperoleh kemudian diberikan nilai positif maupun negatif
tergantung dari nilai yang diutamakan individu.
Kontrol keputusan adalah kemampuan seseorang untuk memilih hasil
atau suatu tindakan berdasarkan atas apa yang diyakininya. Kontrol keputusan
seseorang bergantung pada faktor Kesadaran terhadap norma yang berlaku dan
dianutnya. Kontrol perilaku merupakan kemampuan untuk mencegah atau
menjauhi stimulus yang tidak sesuai dengan norma yang dianutnya. Kontrol
perilaku merupakan hasil dari kesadaran diri dan keputusan yang kemudian
diinterpretasikan dengan tindakan seperti patuh terhadap segala peraturan yang
diyakininya.
Untuk meningkatkan perilaku disiplin siswa, peneliti membuat sebuah
modul pelatihan kontrol diri. Modul ini dibuat berdasarkan teori dari Averiil
(Ghufron dan Risnawati, 2010) yang menyatakan kontrol diri memiliki tiga aspek
yaitu, kontrol kognitif, kontrol keputusan, dan kontrol perilaku.
B. Tujuan Pelatihan
1. Meningkatkan kemampuan kontrol diri pada siswa SMK Sriwijaya
Karangpucung
2. Memberikan kesempatan kepada siswa untukdapat mengembangkan
kemampuan kontrol diri dalam kegiatan sehari-hari dalam hal ini
berperilaku disiplin di sekolah.
C. Materi Pelatihan
1. Kontrol perilaku
2. Kontrol kognitif
3. Kontrol keputusan
D. Peserta Pelatihan
Adapun peserta dari penelitian ini adalah Siswa laki-laki SMK Sriwijaya
Karangpucung yang tercatat sering melakukan pelanggaran perilaku disiplin.
E. Alokasi Waktu Pelatihan
Pelatihan ini dilakukan selama 2 hari dan setiap harinya terdiri dari 4-6 sesi.
F. Instrumen Pelatihan
1. LCD Proyektor
2. Alat tulis seperti : bolpoin dan kertas
3. Peralatan role plays dan game : uang monopoli, katalog belanja, kertas
Ta
bel 8
Ru
nd
ow
n a
cara
ha
ri perta
ma
Wak
tu
Keg
iatan P
elatihan
T
uju
an K
egiatan
R
incian
keg
iatan
08
.00-0
8.3
0
(30
men
it)
Pen
go
nd
isian p
eserta U
ntu
k
mem
persiap
kan
p
eserta
dalam
men
gik
uti p
elatihan
Mem
persiap
kan
k
elengk
apan
p
eserta d
an
men
gajak
sem
ua
peserta
mem
asuk
i ru
ang
an
pelatih
an
08
.30-0
9.3
0
(60
men
it)
Ko
ntrak
P
elatihan
pelak
sanaan
Pre test
Ice brea
king
: it’s me
Pesrta
mem
pero
leh
gam
baran
men
gen
ai p
elatihan
yan
g
akan
dim
ulai
dan
m
emo
tivasi
peserta
un
tuk
teru
s m
engik
uti
pelatih
an
samp
ai selesai.
Peserta
men
gisi
ko
ntrak
p
elatihan
yan
g
telah
dised
iakan
d
an
men
gisi
skala
perilak
u
disip
lin
yan
g telah
dised
iakan
. Perk
enalan
antar p
eserta
dan
den
gan
fasilitator serta p
emb
agian
kelo
mp
ok
09
.30-1
0.1
5
(45
men
it)
Ko
ntro
l ko
gn
itif
(Pen
gen
alan d
iri)
Un
tuk
m
enin
gk
atkan
k
emam
pu
an
ko
ntro
l ko
gn
itif peserta.
Peserta
diajak
u
ntu
k
men
gen
al d
irinya
send
iri,
den
gan
su
atu
ben
da
yan
g
men
ggam
bark
an
dirin
ya, d
an m
eng
gam
bark
an d
ikertas y
ang telah
dised
iakan
.
Peserta
diajak
u
ntu
k
men
gen
al sisi
po
sitif
masin
g-m
asing b
erdasark
an
gam
bar
yan
g telah
dib
uatn
ya lalu
men
jelaskan
nya.
10
.15-1
1.1
5
(60
men
it)
Stu
di k
asus
Un
tuk
m
enin
gk
atkan
k
on
trol
ko
gn
itif peserta atau
meru
bah
po
la
berfik
ir m
ereka
agar
lebih
bertan
ggu
ng
jawab
d
alam
berp
erilaku
Fasilitato
r
mem
berik
an
kasu
s yan
g
berb
eda
kep
ada setiap
peserta terg
antu
ng
pen
bg
gam
baran
diri m
ereka m
asing
-masin
g saat sesi p
engen
alan
diri,
kem
ud
ian
setiap
siswa
haru
s m
engatasi
masalah
terseb
ut
berd
asarkan
atu
ran
yan
g
berlak
u.
Ta
bel 9
Ru
nd
ow
n a
cara
ha
ri ked
ua
Wak
tu
Keg
iatan P
elatihan
T
uju
an K
egiatan
R
incian
Pelatih
an
08
.00
-08
.40
(40
men
it)
Gam
e mo
no
po
li belan
ja A
gar
peserta
rileks
dan
d
alam k
eadaan
senan
g d
alam
men
gik
uti
pelatih
an h
ari
ked
ua.
Ag
ar p
eserta leb
ih
mam
pu
u
ntu
k
mem
ikirk
an
segala
ko
nsek
uen
si d
alam
setiap tin
dak
an.
Peserta
dib
agik
an
sejum
lah
uan
g
mo
no
po
li.
Kem
ud
ian
setiap
siswa
haru
s m
emilih
b
arang
sesuai d
engan
harg
anya d
an k
ebu
tuh
ann
ya p
ada
katalo
g y
ang telah
dised
iakan
.
08
.40
-09
.00
(20
men
it)
Riv
iew M
ateri hari
pertam
a
Un
tuk
m
eng
etahu
i sejau
h
man
a
pen
getah
uan
peserta m
engen
ai materi d
i
hari p
ertama
Peserta
diajak
u
ntu
k
men
jawab
p
ertanyaan
-
pertan
yaan
dari fasilitato
r men
gen
ai materi h
ari
pertam
a dan
men
ulisk
ann
ya d
i kertas y
ang telah
dised
iakan
.
09
.00
-09
.45
(45
men
it)
Ko
ntro
l perilak
u
Un
tuk
m
emb
erikan
m
otiv
asi k
epad
a
peserta
tentan
g
hal
po
sitif d
alam
men
taati aturan
Peserta d
iajak u
ntu
k m
eno
nto
n seb
uah
tayan
gan
tentan
g d
amp
ak p
ositif d
alam b
erperilak
u sesu
ai
aturan
, kem
ud
ian p
eserta mem
berik
an tan
ggap
an
09
.45
-10
.15
(30
men
it)
Ca
se Stu
dy
Un
tuk
m
enin
gk
atkan
k
emam
pu
an
peserta u
ntu
k m
eng
amb
il kep
utu
san d
ari
setiap m
asalah y
ang d
i had
apin
ya.
Peserta
berk
elom
po
k
sesuai
den
gan
k
elom
po
k
yan
g
telah
dib
agi
pad
a saat
sesi ice
brea
king
.
Kem
ud
ian p
eserta dib
agik
an b
eberap
a kasu
s dan
merek
a d
imin
ta u
ntu
k
mem
berik
an
solu
si d
ari
masalah
terseb
ut
dan
m
enu
liskan
ap
a yan
g
dirasak
ann
ya
ketik
a m
ereka
berad
a d
i d
alam
situasi y
ang sam
a
10
.15
-10
.45
(30
men
it)
Ro
le Pla
y
(ko
ntro
l perilak
u)
Ag
ar p
eserta m
engetah
ui
dan
m
amp
u
melih
at bag
aiman
a men
yelesaik
an su
atu
masalah
dalam
situasi terten
tu
Peserta
dim
inta
un
tuk
mem
erank
an
seb
uah
peran
d
an d
iberi
situasi
tertentu
tan
pa
sken
ario
lalu
peran
u
tama
haru
s m
amp
u
men
yelesaik
an
masalah
den
gan
jalann
ya sen
diri.
10
.45
-11
.30
(45
men
it)
Ko
ntro
l kep
utu
san
Ag
ar p
eserta m
engin
gat
kem
bali
apa
yan
g
telah
dilak
uk
ann
ya
di
wak
tu
lamp
au, d
an k
eingin
ann
ya u
ntu
k w
aktu
yan
g ak
an d
atang
Fasilitato
r m
eng
arahk
an
peserta
un
tuk
men
ulisk
an tu
gas d
an k
ewajib
ann
ya d
i seko
lah
dan
diru
mah
yan
g telah
dilak
sanak
an d
an b
elum
dilak
sanak
an.
kem
ud
ian
peserta
dim
inta
un
tuk
mem
presen
tasikan
nya d
i dep
an k
elas dan
semu
a
mem
beri tan
ggap
an.
11
.30
-12
.00
(30
men
it)
Bu
ildin
g th
e Drea
m
Ag
ar p
eserta b
erkein
gin
an
un
tuk
men
jadi
lebih
b
aik
dan
leb
ih
dap
at
men
gik
uti atu
ran y
ang b
erlaku
Peserta
dim
inta
un
tuk
m
enu
liskan
im
pian
ked
epan
nya
setelah m
engik
uti
pelatih
an k
on
trol
diri.
12
.00
-12
.20
(20
men
it)
Po
st test dan
pen
utu
pan
U
ntu
k
men
getah
ui
bag
aiman
a tin
gk
at
perilak
u d
isiplin
siswa setelah
men
gik
uti
pelatih
an k
on
trol d
iri.
Fasilitato
r m
emb
agik
an
skala
perilak
u
disip
lin
yan
g telah
disiap
kan
, dan
mem
inta p
eserta un
tuk
men
gisin
ya d
eng
an len
gk
ap d
an jelas.
Fasilitato
r men
utu
p p
elatihan
.
RANCANGAN KEGIATAN
Pertemuan hari pertama
Durasi : 3,40 jam = 210 menit
A. Pengondisian Peserta
Waktu : 30 menit
Sesi pertama ini adalah pembukaan pelatihan yang bertujuan untuk
memberikan pengarahan awal kepada peserta. Pertemuan ini diawali dengan
mempersilahkan semua peserta memasuki ruangan pelatihan. Setelah itu trainer juga
memberikan pengarahan tentang pelatihan yang akan dilaksanakan.
Tujuan :
1. Untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti pelatihan
2. Peserta memperoleh gambaran tentang pelatihan yang akan dilaksanakan
3. Peserta memiliki semangat untuk mengikuti pelatihan dan nantinya memiliki
semangat untuk menjadi lebih baik.
Alat dan bahan : LCD, Laptop, Sound system
Prosedur :
1. Fasilitator mempersilahkan peserta masuk ke dalam ruangan
2. Fasilitator menjelaskan berbagai hal mengenai pelatihan yang akan
dilaksanakan, mengenai tujuan, materi serta manfaat yang akan didapatkan
peserta.
3. Fasilitator menutup sesi pertama ini dengan memberikan semangat motivasi
dan mengajak peserta untuk berteriak sekeras-kerasnya untuk memacu
semangat mereka.
B. Kontrak Pelatihan, pelaksanaan Pre test, dan ice breaking : it’s me
Waktu : 60 menit
Sesi kedua ini dimulai dengan pemberian kertas kontrak pelatihan, untuk
memicu komitmen peserta mengikuti segala kegiatan pelatihan. Kemudian peserta
diminta untuk menandatangani kontrak pelaihan tersebut. Setelah kontrak
ditandatangani, fasilitator membagikan skala perilaku disiplin sebagai pretest. Setelah
pelaksanaan pre test dilakukan ice breaking yaitu semua peserta memperkenalkan
dirinya termasuk hobi, kemudian dibagi kelompok berdasarkan hobi yang sama.
Tujuan :
1. Memicu peserta untuk berkomitmen terus mengikuti semua kegiatan pelatihan
2. Mendapatkan data mengenai peserta dengan perilaku disiplin rendah dan
sedang hingga tinggi.
3. Antar peserta saling mengenal begitupula antar peserta dengan fasilitator
Alat dan bahan : kontrak pelatihan, pulpen, dan skala perilaku disiplin.
Prosedur :
1. Fasilitator memulai sesi ini dengan membagikan kontrak pelatihan kepada
peserta, dan meminta mereka menandatangani kontrak tersebut. Setelah
kontrak selesai ditandatangani fasilitator mengambil kembali semua kontrak
pelatihan tersebut.
2. Fasilitator membagikan skala perilaku disiplin kepada semua peserta, dan
meminta mereka untuk mengisinya tanpa ada yang terlewat.
3. Fasilitator meminta peserta untuk menulis nama lengkap dan hobinya masing-
masing, lalu dibacakan didepan kelas dan dibagi kelompok sesuai dengan
hobi yang sama.
C. Kontrol Kognitif (Pengenalan Diri)
Waktu : 45 menit
Materi ini merupakan materi yang diwujudkan dengan permainan. Peserta
diminta menggambarkan suatu benda yang benda tersebut merupakan perwujudan
dirinya. Tujuan :
1. Peserta memahami dirinya dengan menggambarkannya seperti suatu benda
tertentu.
2. Peserta mampu melihat kelebihan serta kekurangan dirinya seperti berkaca
pada benda tersebut.
3. Mampu mengenali dirinya dengan lebih baik
Alat dan bahan : Blanksheet dan pulpen
Prosedur :
1. Fasilitator memulai sesi ini dengan memahamkan bahwa setiap orang
diciptakan dengan potensi, berupa kelebihan dan kekurangan. Sehingga kita
diwajibkan untuk menggali segala potensi dalam dirinya.
2. Fasilitator membagikan blanksheet kepada peserta dan meminta mereka
untuk menggambarkan suatu benda ataupun binatang tertentu, dan
menyertakan alas an serta apa saja hal-hal baik ataupun buruk yang terdapat
dalam benda yang digambarkan tersebut. Sesuatu yang digambarkan tersebut
akan menjadi panggilan mereka selama pelatihan berlangsung.
3. Peserta diminta untuk menjelaskan apa yang telah ditulisnya satu persatu dan
peserta lain harus member tanggapan
4. Pemaknaan oleh fasilitator.
D. Studi Kasus
Waktu : 60 menit
Materi ini menjelaskan tentang kontrol diri dalam kehidupan sehari-hari,
serta manfaat yang didapatkan ketika seseorang memiliki kontrol diri yang baik.
Tujuan :
Untuk meningkatkan kontrol kognitif peserta atau merubah pola berfikir mereka agar
lebih bertanggung jawab dalam berperilaku
Alat dan bahan : LCD, Laptop, Speaker
Prosedur :
1. Fasilitator memberikan kasus yang berbeda kepada setiap peserta tergantung
dengan kekurangan yang didapat dalam sesi pengenalan diri.
2. Setiap peserta harus mengatasi masalah tersebut berdasarkan aturan yang
berlaku.
3. Fasilitator meminta peserta mempresentasikannya di depan kelas dan peserta
lain m,emberikan tanggapan
4. Fasilitator memberikan feedback
Pertemuan hari kedua
Durasi : 2,5 jam = 150 menit
A. Game Monopoli Belanja
Waktu : 40 menit
Kegiatan ini merupakan pembuka pelatihan hari kedua. Selain kegiatan
pembuka game ini merupakan game yang diharapkan mampu membuat peserta lebih
mengontrol perilakunya, yang diaplikasikan dalam sebuah game sederhana.
Tujuan :
1. Agar peserta rileks dan dalam keadaan senang untuk mengikuti pelatihan hari
kedua.
2. Agar peserta lebih bisa memikirkan segala konsekuensi dalam setiap
perilakunya
Prosedur :
1. Fasilitator membagikan uang monopoli dalam jumlah terbatas
2. Fasilitator membagikan katalog barang
3. Fasilitator memberikan sebuah situasi dan meminta peserta untuk memilih
barang yang paling sesuai untuk situasi tersebut dan dengan jumalah uang
yang terbatas.
4. Pemaknaan fasilitator menganai game yang dilakukan
B. Riview Materi Hari Pertama
Waktu : 20 menit
Materi ini merupakan review meteri dari pertemuan hari pertama. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan serta fungsi kognitif peserta
dalam memahami materi dihari pertama.
Tujuan :
1. Untuk mengatahui sejauh mana pengetahuan peserta menganai materi yang
disampaikan di hari pertama.
Alat dan bahan : Flipchart dan spido
Prosedur :
1. Fasilitator meminta peserta untuk menjawab pertanyaannya, yaitu apa saja
yang telah didapatkan dari pertemuan kemarin?
2. Fasilittaor menampung jawaban peserta yang dituliskan pada flipchart
3. Setelah semua peserta memberikan pendapatnya, fasilitator memberikan
feedback.
C. Kontrol perilaku
Waktu : 45 menit
Materi ini peserta diajak untuk menonton sebuah tayangan tentang kontrol diri
dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan :
Untuk memberikan motivasi kepada peserta tentang hal positif dalam mentaati aturan
Alat dan bahan : LCD, laptop, Speaker
Prosedur :
1. Fasilitator menayangkan video tentang dampak positif dari berperilaku sesuai
aturan
2. Fasilitator meminta peserta untuk memberikan komentarnya setelah melihat
video
3. Fasilitator memberikan feedback
D. Case Study
Waktu : 30 menit
Sesi ini adalah peserta berkelompok dalam sebuah kelompok kecil, yang telah
dibagi di sesi ice breaking pada hari pertama.
Tujuan : Untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan dalam
menghadapi setiap masalah.
Alat dan bahan : blanko kasus, kertas kosong, pulpen
Prosedur :
1. Peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang. Kemudian masing-
masing kelompok dibagikan blanko kasus dan kertas kosong dan
didiskusikan bersama anggota kelompoknya.
2. Fasilitator meminta peserta untuk menceritakan kembali kasus tersebut
dengan bahasa mereka sendiri, meminta peserta untuk menuliskan bagaimana
perasaan mereka ketika berada dalam situasi tersebut, apa yang akan
dilakukannya sekarang dan di masa depan?
3. Fasilitator meminta perwakilan dari kelompok untuk mempresentasikannya
dalam kelompok besar.
4. Setiap kelompok memberikan tanggapan kepada kelompok lain
5. Fasilitator memberikan Feedback.
E. Role Play
(Kontrol Keputusan)
Waktu : 30 menit
Materi role play adalah Peserta diminta untuk memerankan sebuah peran
dan diberi situasi tertentu tanpa skenario lalu peran utama harus mampu
menyelesaikan masalah dengan jalannya sendiri
Tujuan :
1. Agar peserta mengetahui dan mampu melihat bagaimana menyelesaikan
suatu masalah dalam situasi tertentu
2. Melatih peserta untuk mlebih memikirkan dengan matang tindakan yang akan
diambil.
Prosedur :
1. Peserta diberikan sudut pandang berdasarkan peran yang dimainkan
2. Peserta diberi situasi tertentu
3. Peserta harus menyelesaikan masalah berdasarkan situasi tertentu yang
diperankannya
4. Pemberian makna dari kegiatan tersebut oleh fasilitator
F. Kontrol Keputusan
Waktu : 45 menit
Materi ini adalah wujud komitmen peserta untuk dapat mengenali perilaku
mereka yang telah lalu yang menyimpang dari norma, serta keinginan untuk berubah
menjadi lebih baik kedapannya.
Tujuan :
1. Agar peserta mengingat kembali apa yang telah dilakukannya di waktu
lampau, dan keinginannya untuk waktu yang akan datang.
Alat dan bahan : Blank sheet dan pulpen
Prosedur :
1. Fasilitator menjelaskan bahwa kita hidup harus senantiasa berkeinginan
menjadi lebih baik
2. Fasilitator mengarahkan agar peserta dapat mengenali sikap ataupun perilaku
yang pernah dilakukannya yang merupakan sesuatu yang melanggar norma
3. Fasilitator meminta peserta untuk menuliskan tugas dan kewajibannya
dirumah maupun di sekolah yang sudah dan belum dilaksanakan.
4. Fasilitator meminta peserta membacakan apa yang telah ditulisnya dan
member tanggapan
G. Building Dream
Waktu : 30 menit
Materi pada sesi ini adalah membangun impian ke depan, bagaimana mimpi
mereka untuk menjadi lebih baik dan lebih dapat mengikuti norma setelah mengikuti
pelatihan kontrol diri.
Tujuan :
1. Agar peserta berkeinginan untuk menjadi lebih baik dan lebih dapat mengikuti
norma yang berlaku
Alat dan bahan : Kertas HVS dan pulpen
Prosedur :
1. Fasilitator menjelaskan tentang impian untuk menjadi lebih baik dari
sebelumnya.
2. Fasilitator meminta peserta untuk menuliskan impian ke depan setelah
mengikuti pelatihan kontrol diri.
H. Posttest dan penutupan
Waktu : 20 menit
Sesi ini merupakan penutup dari pelatihan yang etlah diselenggarakan. Sesi
ini terdiri dari pengisian skala perilaku disiplin sebagai posttest
Tujuan :
1. Untuk mengetahui bagaimana tingkat perilaku disiplin siswa setelah
mengikuti pelatihan kontrol diri
2. Untuk mengevaluasi pelatihan yang telah diselenggarakan
Alat dan bahan : Skala, pulpen, dan kertas
Prosedur :
1. Fasilitator membagikan skala perilaku disiplin dan meminta peserta untuk
mengisinya secara lengkap dan tak ada yang terlewati
2. Setelah selesai, skala dikembalikan
3. Fasilitator mengajak peserta untuk menuliskan kesan dan pesan setelah
mengikuti pelatihan dikertas kosong, dan dikumpulkan.
4. Fasilitator menutup pelatihan
Pengerjaan pretest