HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP...

133
HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK Se- KELURAHAN CINERE-DEPOKSKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : MEILINDA AZIZAH NIM. 11140184000028 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Transcript of HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP...

Page 1: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

“HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP

KEMANDIRIAN ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK Se-

KELURAHAN CINERE-DEPOK”

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

MEILINDA AZIZAH

NIM. 11140184000028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Page 2: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 3: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 4: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 5: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

iv

Abstrak

Meilinda Azizah 11140184000028 Hubungan Pola Asuh Ibu Bekerja Terhadap

Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Se Kelurahan Cinere Depok

2018/2019

Penelitian Kuantitatif ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

yang signifikan antara pola asuh ibu bekerja terhadap kemandirian anak usia 5-6

tahun di TK se kelurahan cinere depok. Jenis penelitian yang digunakan adalah

metode kuantitatif dengan desain korelasional, Penelitian ini dilakukan di TK Se

Kelurahan Cinere Depok. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode Simple

Random Sampling jumlah sampel yaitu 50 responden ibu bekerja dan anak kelompok

TK B. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

pola asuh ibu bekerja dan kemandirian anak . Teknik analisis data dilakukan

menggunakan uji statistik Kolmogrov Smirnov dengan perhitungan SPSS.

Hasil penelitian menunjukkan Pola asuh yang diterapkan oleh ibu bekerja

pada anak usia 5-6 tahun yang bersekolah di TK se kelurahan cinere depok yakni

pola asuh demokratis. Ada hubungan antara pola asuh ibu bekerja terhadap

kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika pola asuh yang

baik maka anak akan menjadi mandiri dan sebaliknya jika pola asuh buruk maka anak

tidak akan mandiri. Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan menggunakan uji

kolmogrov smirnov didapatkan nilai 0,200 kolerasi sebesar 0,560 dengan taraf

signifikasi 5% (0,05) dengan p value sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa Ha

diterima, artinya ada hubungan yang cukup atau sedang antara pola asuh ibu bekerja

terhadap kemandirian anak kemandirian anak usia pra sekolah (0,40-0,599).

Kata Kunci: pola asuh ibu bekerja, kemandirian anak

Page 6: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, wr. wb

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmad dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Hubungan Pola Asuh Ibu Bekerja Terhadap Kemandirian Anak Usia 5-

6 Tahun Di Tk Se Kelurahan Cinere Depok” dapat terselesaikan. Skripsi ini diajukan

kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi salah satu persyaratan guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terwujudnya skripsi ini atas dukungan

dan bantuan serta kerjasama dari berbagai pihak didalamnya. Oleh karena itu,

perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Dr. Sururin, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Siti Khadijah, MA, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia

Dini dan Selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan izin dan

motivasi serta pengarahan dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Ibu Rina Syafrida, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia

memberikan pengarahan, bimbingan, motivasi kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

4. Ibu Suhartini, S.Pd.I , Ibu Azizah, S.Pd.I, Ibu Siti Rahmah S.Pd.I, Ibu Rahmi

S.pd dan Ibu Mariyam S.pd.I selaku Kepala Sekolah TK Islam Se Kelurahan

Cinere Depok yang telah memberikan izin penelitian dan memberikan

pengarahan selama proses penelitian.

5. Guru-guru TK Islam Se Kelurahan Cinere Depok yang selalu membantu

peneliti selama skripsi dan penelitian, memberikan motivasi, dan selalu

memberikan semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

Page 7: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

vi

6. Semua siswa kelompok B TK Islam Cinere Depok , terima kasih atas

kerjasamanya, yang selalu memberikan senyum, semangat dan keceriaan

kepada peneliti.

7. Segenap keluarga tercinta Ayahanda Abdullah (ALM), Ibu Hj. Halimah,

H.Ahmad Sofyan, Mansyur, Ismail Marjuki, Desi Agustin Riani, Ziaul

Fahmi, Ahmad Kosasih, Khaidir Abdilah dan seluruh keluarga yang tidak

dapat saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan, motivasi

dan doanya.

8. Partner terdekat Anti Ma’rifah, Henejela Oktavia, Anita Aulia, Nurhidayah,

yang sudah membantu peneliti dalam memberikan saran, motivasi, semangat

yang tiada hentinya diberikan kepada peneliti.

9. Sahabat-sahabatku Putri Ni’mah Fauziah, Dinda Tiara, Aina Fauziah, Siti

Nurhanifah, Nur Arsyiah, Rafiatul Jannah, Mira Nuraahmah,Nabighoh

Khoirunisa. terimakasih banyak atas motivasi, masukan, dan kerjasamanya

telah memberikan semangat, dan kecerian selama menyelesaikan penelitian.

10. Teman-teman SI PIAUD angkatan 2014 dan angkatan 2015, terimakasih atas

motivasi dan kerjasamanya.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini.

Semoga segala bantuan, dukungan dan pengorbanan yang telah diberikan kepada

penulis menjadi amal kebaikan dan mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Wassalamu’alaikum, wr. wb.

Jakarta, 11 Juni 2019

Penulis

Meilinda Azizah

Page 8: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................. iii

ABSTRAK ........................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................... v

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 7

C. Pembatasan masalah ............................................................................ 8

D. Rumusan Masalah ............................................................................... 8

E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8

F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Pola Asuh ...................................................................................... 10

a. Pengertian Pola Asuh ............................................................. 10

b. Macam-Macam Pola Asuh ...................................................... 11

c. Ciri-Ciri Pola Asuh Orang Tua ................................................ 15

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh ....................... 17

e. Dampak Tipe Pola Asuh Terhadap Perkembangan Anak Asuh

................................................................................................. .19

Page 9: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

viii

2. Pengertian Ibu Bekerja .................................................................. 29

3. Kemandirian Anak......................................................................... 21

a. Pengertian Kemandirian ......................................................... 21

b. Aspek-Aspek Kemandirian ..................................................... 23

c. Ciri-Ciri Kemandirian Anak ................................................... 24

d. Indikator Kemandirian Kemandirian Anak ............................. 26

e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Anak ......... 28

4. Hubungan Antara Pola Asuh Ibu Bekerja Dengan Kemandirian

Anak……………………………………………………………..

B. Hasil Penelitian yang Relevan............................................................ 30

C. Kerangka Berfikir ............................................................................... 33

D. Hipotesis Penelitian Berfikir .............................................................. 34

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 35

1. Tempat Penelitian ....................................................................... 35

2. Waktu Penelitian ........................................................................ 36

B. Metode Penelitian ........................................................................... 36

C. Populasi dan Sampel ....................................................................... 36

D. Teknik Pengumpulan Data Sampel ................................................. 36

1. Variabel Pola Asuh Ibu Bekerja ................................................. 37

a.Definisi Konseptual ................................................................. 37

b.Definisi Operasional................................................................. 37

c.Uji Validitas ............................................................................. 40

d.Uji Reabilitas ............................................................................ 42

2. Variabel Kemandirian Anak ..................................................... 43

a.Definisi Konseptual ................................................................. 43

b.Definisi Operasional................................................................. 43

c.Uji Validitas ............................................................................. 44

Page 10: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

ix

d.Uji Reabilitas ............................................................................ 45

E. Teknik Analisis Data

1. Uji Persyaratan Analisis ............................................................ 46

a. Uji Normalitas ...................................................................... 46

b. Uji Hipotesis Penelitian ...................................................... 46

1.Uji Korelasi ...................................................................... 47

2.Koefisien Determinasi Korelasi ....................................... 47

F. Hipotesis Statistik ……………………………………………….. 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Karakteristik Pola Asuh Ibu Bekerja ....................................... 49

2. Karakteristik Kemandirian Anak .............................................. 50

B. Penagujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis

1. Hasil Uji Normalitas ................................................................ 54

2. Uji Hipotesis ............................................................................ 57

C. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 61

1. Pola Asuh Ibu Bekerja ............................................................ 61

2. Kemandirian Anak Bekerja .................................................... 64

3. Hubungan Pola Asuh Ibu Bekerja terhadap Kemandirian Anak Usia

5-6 Tahun Di TK Se Keluruhan Cinere Depok Bekerja ......... 65

D. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ..................................................................................... 69

B. Implikasi .......................................................................................... 69

C. Saran ............................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 71

LAMPIRAN

Page 11: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

x

DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 : Dampak Tipe Pola Asuh Terhadap Perkembangan Anak

TABEL 3.1 : Jadwal Kegiatan Penelitian

TABEL 3.2: Alternatif Jawaban Responden

TABEL 3.3: Kisi-Kisi Variabel (X) Pola Asuh

TABEL 3.4 : Hasil Uji Validitas Pola Asuh Ibu Bekerja

TABEL 3.5 : Reabilitas Pola Asuh Ibu Bekerja

TABEL 3.6 : Kisi-Kisi Variabel (Y) Kemandirian Anak

TABEL 3.7 : Hasil Uji Validitas Kemandirian Anak

TABEL 3.8 : Reabilitas Pola Asuh Ibu Bekerja

TABEL 3.9 : Interpretasi Nilai “r” Tabel

TABEL 4.1 : Distribusi Angket

TABEL 4.2 : Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia

TABEL 4.3 : Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan

TABEL 4.4 : Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis pekerjaan

TABEL 4.5 : Distribusi frekuensi responden berdasarkan waktu bekerja

TABEL 4.6 : Distribusi frekuensi responden berdasarkan Jenis Kelamin

TABEL 4.7 : Distribusi frekuensi responden berdasarkan Usia

TABEL 4.8 : Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov

TABEL 4.9 : Interpretasi Nilai Korelasi

TABEL 4.10 : Hasil Korelasi

Page 12: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

xi

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 4.1 : Diagram Pola Asuh Ibu Bekerja

GAMBAR 4.2 : Diagram frekuensi Kemandirian Anak

GAMBAR 4.3 : Histogram Pola Asuh Ibu Bekerja

GAMBAR 4.4 : Histogram Kemandirian Anak

GAMBAR 4.5 : P-PLOT Kemandirian Anak

GAMBAR 4.6 : P-PLOT Pola Asuh Ibu Bekerja

Page 13: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

xii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Instrumen Pola Asuh Ibu Bekerja dan Kemandirian Anak

LAMPIRAN 2 Uji Validitas Instrumen Penelitian Pola Asuh Ibu bekerja dan

Kemandirian Anak

LAMPIRAN 3 Hasil uji coba Instrumen Pola Asuh Ibu Bekerja dan

Kemandirian Anak

LAMPIRAN 4 Hasil Uji Reabilitas Instrumen Penelitian Pola Asuh Ibu

bekerja dan Kemandirian Anak

LAMPIRAN 5 Uji Normalitas Pola Asuh Ibu Bekerja dan Kemandirian Anak

LAMPIRAN 6 Alternatif Jawaban Responden Pola Asuh Ibu Bekerja dan

Kemandirian Anak

LAMPIRAN 7 Perhitungan Uji Normalitas dan korelasi dengan Rumus SPSS

LAMPIRAN 8 Tabel r hitung

LAMPIRAN 9 Surat Validasi Instrumen

LAMPIRAN 10 Surat Izin Permohonan Penelitian

LAMPIRAN 11 Surat Telah Melakukan Observasi

LAMPIRAN 12 Uji Referensi

Page 14: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak usia 5-6 tahun merupakan anak usia dini yang berada dalam masa keemasan

dimana anak mulai mengembangkan berbagai kemampuan dan keterampilan salah satunya

adalah kemampuan dan keterampilan anak dalam mengurus diri sendiri. Kemandirian

secara umum oleh Wiyani dinyatakan sebagai keadaan di mana individu dapat berdiri

sendiri tanpa bergantung pada orang lain1. Sedangkan dalam konteks anak usia 5-6 tahun,

Lie dan Prasasti mengartikan kemandirian sebagai kemampuan anak untuk melakukan

kegiatan atau tugas sehari-hari sendiri atau dengan sedikit bimbingan, sesuai dengan

tahapan perkembangan dan kapasitas anak.2

Pentingnya kemandirian bagi anak usia dini dinyatakan oleh Fadhillah & Khorida

dalam Iffah mandiri merupakan "ketidakbergantungan anak pada orang lain dalam

menyelesaikan tugas-tugasnya" sehingga anak tidak akan membebani orang-orang yang

hidup di sekitarnya. 3 Selain itu, kemandirian mempunyai fungsi yang sangat penting bagi

individu dalam mempersiapkan diri untuk dapat menjalani masa depannya dengan baik

dimulai dari mengenal diri sendiri dan lingkungan. Wiyani mengemukakan bahwa

kemandirian pada anak usia dini berfungsi untuk membentuk anak menjadi pribadi yang

berkualitas4. Wiyani juga menambahkan karakter mandiri yang dimiliki anak akan sangat

bermanfaat bagi anak dalam melakukan prosedur keterampilan dan bergaul dengan orang

lain.5

1 Novan Ardy Wiyani, Bina Karakter Anak Usia Dini,(Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2013),h.28

2 Lie dan Prasasti,Menjadi Orang Tua Bijak 101 Cara Membina Kemandirian

Anak,(Jakarta:2004),h.24 3 Iffah Laily Tsani, dkk, Jurnal Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemandirian Anak

4 Wiyani,. op.,cit., h.30

5 Ibid., h.31

Page 15: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

2

Kemandirian anak usia dini dapat diukur melalui indikator-indikator pencapaian

tingkat kemandirian anak. Yamin dan Sanan mengemukakan bahwa terdapat tujuh

indikator kemandirian anak usia dini, diantaranya yaitu kemampuan fisik, percaya diri,

bertanggungjawab, disiplin, pandai bergaul, mau berbagi dan mengendalikan emosi6. Anak

yang bisa dikategorikan mandiri yaitu jika anak mampu menjalankan atau melakukan

sendiri aktivitas sehari-harinya dan terlepas dari pengaruh kontrol orang lain terutama

orangtua.

Membangun kemandirian anak terdapat tahap-tahap tertentu yang disesuaikan dengan

usia dan tugas perkembangannya. Lie dan Prasasti menyatakan bahwa pada usia 2-6 tahun

anak mulai menjelajahi dunia sekitar dan mengembangkan otonominya seiring dengan

perkembangan berbagai keterampilan, seperti motorik kasar dan motorik halus7. Ketika

anak mulai mengeksplorasi berbagai keterampilan dengan kemampuan yang dimiliki,

seperti yang diungkapkan Wiyani, merupakan bentuk kemandirian anak usia dini yang

disesuaikan dengan tugas perkembangannya, seperti belajar berjalan, belajar makan, dan

belajar berinteraksi dengan orang lain. 8

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti pada tanggal 14 dan 15 Januari

2019 di TK Islam Al-Fajar Cinere Depok pada TK ini sebanyak 12 anak dari total 30 anak

belum menunjukkan sikap kemandirian. Kedua belas anak tersebut dikatakan belum

menunjukkan sikap mandiri karena anak belum berani menyapa orang dewasa yang baru

dikenalnya, anak tidak mau berbagi mainan dengan temannya saat istirahat, anak tidak mau

membuang sampah pada tempatnya, anak selalu dibantu ketika mengerjakan tugas dari

guru, dan belum berani maju di depan kelas.

Pengamatan selanjutnya dilakukan di TK Islam Al-Husna pada tanggal 16 dan 17

Januari 2019. Hasil observasi ini adalah sebanyak 13 dari 30 anak terlihat belum

6 Martinis Yamin&Jamilah Sabri, Panduan Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta:IKAPI,2010)h.77

7 Prasasti,.op,.cit.,h.89

8 Wiyani,. op.,cit.,h.89

Page 16: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

3

menunjukkan sikap kemandirian. Anak-anak dikatakan belum dapat mandiri karena tidak

mau membereskan mainan setelah selesai bermain, anak meninggalkan gelas dan piring di

meja setelah selesai makan siang, anak tidak mau membuang sampah pada tempatnya dan

bahkan ada seorang anak yang masih ditunggu oleh orangtua ketika sekolah.

Menurut Wiyani kemandirian anak dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal

dan eksternal. Faktor internal meliputi kondisi fisiologis dan kondisi psikologis, sebaliknya

faktor eksternal meliputi lingkungan, rasa cinta dan kasih sayang orangtua kepada anaknya,

pola asuh orangtua dalam keluarga, dan faktor pengalaman dalam kehidupan.9 Perilaku

kemandirian yang dapat muncul dari faktor eksternal adalah pengaruh dari unsur

lingkungan salah satunya ialah status bekerja ibu.

Mussen berpendapat bahwa menegakkan kemandirian pada anak sangat bergantung

pada kelekatan orangtua-anak, peran keluarga khususnya ibu, sangat besar dalam proses

pembentukan kemandirian.10

Abraham Maslow (dalam Yamin & Sanan) mengemukakan

bahwa kemandirian berkembang melalui proses keragaman manusia dalam kesamaan dan

kebersamaan. Kemandirian pada seorang anak merupakan suatu kekuatan internal individu

yang diperoleh melalui proses realisasi kemandirian dan proses menuju kesempurnaan11

.

Anak akan mandiri jika dimulai dari keluarganya karena proses kemandirian seorang anak

sangat dipengaruhi oleh lingkungannya.

Peran orangtua terutama ibu, memiliki peran penting dalam membentuk kepribadian

mandiri pada anak. Ibu, menurut Sobur(dalam Choirunnisa) adalah sosok paling dekat dan

paling sering bersama anak-anak mereka dalam kesehariannya.12

. Harlina, dkk (dalam

Choirunnisa,) menyatakan bahwa tugas ibu adalah mengasuh dan membimbing anak

9 Wiyani,. op.,cit.,h.37

10 Mussen,Kepribadian Anak,(Jakarta: Media 1989)h.99

11Martinis Yamin&Jamilah Sabri., op.,cit.,h.61

12Choirunnisa, Skripsi.Peran Ibu Dalam Pembentukan Kepribadian Anak Sholeh Menurut

KonsepIslam,(Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah,2013)H.8

Page 17: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

4

dengan cara mendidik anak agar kepribadian anak dapat berkembang dengan sebaik-

baiknya, sehingga menjadi manusia dewasa yang bertanggungjawab. 13

Profesi ibu sebagai ibu rumah tangga merupakan profesi yang sangat mulia. Namun

di jaman modern ini, seorang ibu tidak hanya dituntut mengasuh anak dan dirumah. Tetapi

dengan adanya pergeseran waktu, emansipasi, perkembangan pendidikan dan teknologi

serta tuntutan zaman, peran itu mulai bergeser juga14

. Peran ibu sebagai ibu rumah tangga

telah banyak berubah, yang awalnya adalah sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya kini

berperan sebagai pencari nafkah tambahan bagi keluarganya.

Status bekerja ibu dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu ibu bekerja dan ibu

tidak bekerja (ibu rumah tangga). Menurut Lerner (dalam Widyasari dan Fidrari) dalam

Encyclopedia of Children’s Health, ibu bekerja adalah suatu keadaan dimana seorang ibu

bekerja diluar rumah untuk mendapatkan penghasilan disamping membesarkan anak

dirumah15

. Sedangkan dalam Undang-undang Nomor XIII tahun 2003 tentang Ketenaga

kerjaan Bab X Paragraf empat Pasal 77 ayat satu menyebutkan lamanya waktu kerja pada

buruh atau karyawan tujuh jam per hari untuk enam hari kerja dalam satu minggu atau

delapan jam per hari untuk lima hari kerja dalam satu minggu. Jadi, dikatakan ibu bekerja

disini adalah ibu yang bekerja diluar rumah dengan lamanya waktu tujuh jam per hari

dalam enam hari atau delapan jam per hari dalam lima hari.

Ibu tidak bekerja atau sering juga disebut dengan ibu rumah tangga menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia yang dikutip Alwi dalam kusuma dapat diartikan sebagai seorang

istri (ibu) yang hanya mengurusi berbagai pekerjaan dalam rumah tangga (tidak bekerja di

kantor).16

Peran ibu meliputi hal-hal seperti mengasuh dan menjaga anak, memberikan

13

Ibid., h.11 14

Yulia,Working Mom & Kids (Jakarta:Elex Media, 2007)h.3 15

Widyasari, A.K dan Fridari, Jurnal Dinamika Kontrol diri pada ibu bekerja yang menjalani

latihan yoga (psikologi udayana , vol 1 no 1)h.85 16

Lia Kusuma ,Skripsi perbedaan kemandirian anak usia 5-6 tahun ditinjau dari status ibu

bekerja,(UNY: Program Pendidikan Anak usia Dini,FIP,2017)h.5

Page 18: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

5

afeksi dan perlindungan, memberikan rangsangan dan pendidikan (Akbar & Hawadi,).17

Jadi, ibu rumah tangga merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan seorang

wanita yang telah menikah serta menjalankan pekerjaan rumah keluarga serta merawat dan

memberi kasih sayang bagi anak-anaknya.

Berdasarkan hasil observasi awal peneliti pada hari kamis tanggal 20 Februari 2019

di TK Islam Al-Fajar, terhadap orang tua bahwa masih terdapat anak yang belum mandiri

anak pada saat mandi masih dibantu sama orang tua, anak pada saat makan masih disuapin

orang tuanya, anak pada saat memakai pakaian masih dibantu orang tuanya, anak memakai

sepatu masih dibantu orang tuanya, anak masih ditungguin pada saat sekolah.

Pilihan wanita untuk bekerja mengakibatkan perhatian terhadap keluarga termasuk

anak menjadi berkurang, bahkan tidak sedikit ibu yang akhirnya tidak memperhatikan

kondisi perkembangan anak. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Wiyani mengungkapkan

bahwa jika ibu bekerja di luar rumah, akibatnya ibu tidak bisa melihat perkembangan

anaknya, apakah anak sudah bisa mandiri atau belum. Anak usia dini yang seharusnya

mulai menguasai berbagai keterampilan fisik, bahasa, dan mencoba mengeksplorasi

kemandiriannya menjadi anak yang malas dan cenderung tidak mandiri. 18

Namun kenyataan pada era sekarang anak yang ibunya tidak bekerja kebanyakan

lebih manja daripada anak yang ibunya bekerja di luar rumah. Intensitas keberadaan ibu di

rumah seharusnya dapat memberikan pengasuhan, pengarahan, dan perhatian yang lebih

kepada anak untuk berlatih melepaskan anak terhadap ketergantuan dari orang lain. Namun

disisi lain ibu yang lebih banyak berada di rumah akan berdampak pada pemberian bantuan

dan perlindungan yang berlebihan sehingga anak cenderung untuk lebih bergantung. Hal ini

sejalan dengan pendapat (Suardani, Pudjawan & Tirtayani, bahwa dampak negatif yang

17

Akbar & Hawadi,Celoteh Anak, (Jakarta:Elex Media 2001),h.15 18

Novan Ardy Wiyani, Bina Karakter Anak Usia Dini,(Jogjakarta:Ar-Ruzz Medi, 2013),h.39

Page 19: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

6

ditimbulkan dari ibu tidak bekerja ialah kemungkinan anak-anak akan menjadi lebih manja

karena waktu ibu lebih banyak dengan anak, maka anak cenderung dilayani oleh ibu. 19

Berbeda dengan anak yang ibunya tidak bekerja, Ibu yang bekerja justru mendorong

anaknya untuk melakukan self-sufficiency (mencukupi diri) dan melatih anak untuk

bertanggungjawab terhadap tugas-tugasnya sendiri. Hal ini sejalan dengan pendapat

Pulumoduyo dalam Kusuma yang menyatakan bahwa ibu yang bekerja akan memberikan

perhatian yang kurang dalam mengawasi setiap aktivitas yang dilakukan anaknya, sehingga

anak akan mampu melakukan tugasnya sendiri tanpa dibantu atau diperhatikan oleh

ibunya.20

Dengan waktu yang lebih banyak dihabiskan ibu di luar rumah, secara tidak

langsung ibu memberikan waktu kepada anak untuk bereksplorasi terhadap kemampuan

anak agar dapat memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa harus bergantung pada bantuan

oranglain.

Selain itu, anak yang ibunya bekerja cenderung mandiri karena ibu yang bekerja

menandakan bahwa mereka mandiri. Salah satu ciri anak usia dini ialah mengamati

perilaku sekitar, termasuk perilaku yang ditampakkan oleh ibunya. Hal ini tentu akan

berdampak pada perkembangan kemandiriannya. Asrori menambahkan bahwa gen menjadi

salah satu faktor yang menentukan kemandirian seseorang, orangtua yang memiliki sifat

kemandirian tinggi seringkali menurunkan anak yang memiliki kemandirian juga.21

Artinya, kualitas kemandirian anak bergantung pada kualitas yang dimiliki oleh seorang

ibu, semakin mandiri seorang ibu maka akan semakin mandiri pula anak yang diasuhnya.

Berdasarkan permasalahan di atas, dapat disimpulkan bahwa anak yang diasuh oleh

ibu bekerja memiliki kesempatan untuk mengembangkan kemandirian dibandingkan

dengan anak yang diasuh oleh ibu tidak bekerja. Hal tersebut memunculkan asumsi bahwa

19

Suardani,dkk, e-Journal Pendidikan Anak Usia DIni Universitas Pendidikan Ganesha,(Jurusan

PAUD, 2016, Volume 4. No.2) 20

Lia Kusuma., loc.,cit 21

Asrori&Ali, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik,(Jakarta: PT Bumi

Aksara,2010)h.118

Page 20: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

7

terdapat hubungan kemandirian antara anak yang diasuh oleh ibu bekerja dan ibu tidak

bekerja. Dengan ini peneliti tertarik untuk mengetahui tentang “Hubungan pola asuh ibu

bekerja terhadap Kemandirian Anak usia 5-6 tahun di TK se- Kelurahan Cinere Depok”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan masalah

yang muncul pada kemandirian anak di TK se-Kelurahan Cinere Depok adalah:

1. Tingkat kemandirian belum dapat berkembang secara memadai pada anak di

Kelompok B TK se-Kelurahan Cinere Depok.

2. Anak enggan bertanggung jawab dengan mainan yang digunakan, sehingga

seringkali anak meninggalkan mainan dimanapun dan tidak langsung

mengembalikannya.

3. Adanya anak yang masih ditunggu oleh orangtuanya saat berada di sekolah

4. Beberapa anak belum berani menunjukkan dan bercerita hasil karyanya di

depan teman yang lainnya.

5. Adanya anak yang masih meminta bantuan orangtua ketika menggantungkan

tas, memakai ataupun melepas sepatu.

6. Adanya anak yang tidak mau berbagi makanan dengan temannya pada saat

temannya lupa membawa bekal.

7. Ada beberapa anak yang membentuk sebuah kelompok dan mendominasi saat

sedang bermain.

8. Bergesernya peran ibu yang awalnya sebagai ibu rumah tangga kini berubah

sebagai pencari nafkah tambahan bagi keluarganya

9. Kurangnya intensitas interaksi dan komunikasi antara ibu bekerja terhadap

anak, sehingga menimbulkan dampak pada perkembangan anak yang kurang

optimal, terutama aspek kemandirian.

Page 21: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

8

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka penelitian ini perlu adanya

batasan masalah supaya hasil penelitian mendapat hasil yang fokus. Berdasarkan latar

belakang dan identifikasi masalah, maka peneliti memfokuskan pada hubungan pola asuh

Ibu Bekerja terhadap kemandirian anak di TK se-Kelurahan Cinere Depok.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan beberapa paparan yang telah tertulis di atas, maka dapat di rumuskan

masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat hubungan pola asuh Ibu Bekerja

terhadap kemandirian anak usia 5-6 tahun di TK se Kelurahan Cinere Depok?”.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka adapun tujuan utama

penelitian adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara pola

asuh Ibu Bekerja terhadap kemandirian anak usia 5-6 tahun di TK se-Kelurahan Cinere

Depok.

F. Manfaat Penelitian

Terdapat dua manfaat yang didapat dari penelitian yang dilakukan, yaitu

sebagai berikut ini:

1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi

mengenai hubungan pola asuh asuh Ibu Bekerja terhadap kemandirian anak di

TK se Kelurahan Cinere Depok.

2. Manfaat praktis

a. Bagi orangtua, penelitian ini dapat dijadikan acuan agar dapat memahami

gambaran kemandirian anak sehingga ibu yang bekerja lebih

Page 22: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

9

memperhatikan anak dalam mengasuh dan membimbingnya untuk

mandiri.

b. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi guru anak

usia dini, sehingga dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam

memberikan pelayanan pendidikan anak usia dini yang baik dan

profesional

Page 23: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

10

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskrpsi Teoritik

1. Pola Asuh

a. Pengertian Pola Asuh

Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh orang

yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua. Istilah pola asuh berasal dari

kata pola dan asuh. Menurut Djamarah dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

kata pola mempunyai arti gambar yang dipakai berarti corak, model, sistem dan

cara kerja. Sedangkan asuh berarti mengasuh, satu bentuk kerja yang

bermakna(menjaga, merawat dan mendidik)anak kecil.22

Secara etimologi , pengasuhan berasal dari kata”asuh” yang artinya

pemimpin, pengelola, pembimbing, sehingga “pengasuh” adalah orang yang

melaksanakan tugas membimbing, memimpi atau mengelola. pengasuhan disini

dimaksud adalah mengasuh anak.

Menurut Tridhonato mengatakan bahwa pola asuh orang tua adalah bentuk

interaksi orang tua adalah bentuk dan anak, dimana orang tua memberikan

dorongan bagi anak dengan mengubah tingkah laku, pengetahuan, dan nilai-nilai

yang dianggap mandiri, tumbuh serta berkembang secara sehat dan optimal,

memilki rasa percaya diri, rasa ingin tahu, bersahabat, dan berorientasi untuk

suskes.23

Sejalan dengan pendapat Casmini menyatakan pola asuh merupakan

bagaimana orang tua memperlakukan anak, mendidik, membimbing, dan

22

Syaiful Bahri Djamarah, Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga,( Jakarta:Rineka

Cipta, 2014), h.50 23

Al.Tridhonato & Beranda Agency, Mengembangkan Pola Asuh Demokratis,( Jakarta: IKAPI,

2014),h.5

Page 24: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

11

mendisiplinkan serta melindungi anak dalam mencapai proses kedewasaan,

hingga kepada upaya pembentukan norma-norma yang diharapkan oleh

masyarakat. 24

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua

adalah pola interaksi antara orang tua dengan anak yang didalamnya terdapat

cara mengasuh, mendidik atau membimbing anak termasuk bagaimana cara

orang tua menerapkan aturan, mengajarkan nilai atau norma, memberikan segala

perhatian dan kasih sayang serta menunjukan perilaku yang baik sehingga

perilaku orang tua tersebut dapat menjadi contoh, panutan atau suri tauladan bagi

anaknya.

b. Macam-Macam Pola Asuh

Menurut Desmita salah satu aspek penting dalam hubungan orang tua

dan anak adalah gaya pengasuhan yang diterapkan orang tua. Studi klasik

tentang hubungan orang tua dan anak yang dilakukan oleh Diana Baumrind,

merekomndasikan tiga tipe pengasuhan yang dikaitkan dengan aspek-aspek

berbeda tingkah laku sosial ank, yaitu otoritatif, otoriter, dan permisif.25

1) Pengasuhan Otoritatif (authorithative Parenting)

salah satu gaya pengasuhan yang memperlihatkan pengawasan

ekstra ketat terhadap tingkah laku anak-anak, tetapi mereka juga

bersikap responsive, menghargai dan menghormati pemikiran,

perasaan serta mengikutsertakan anak dalam pengambilan

keputusan. Pengasuhan otoritatif juga diasosiasikan dengan rasa

harga diri yang tinggi(high self-esteem), memilki moral standar,

kematangan psikososial, kemandirian, suskes dalam belajar, dan

bertanggung jawab secara sosial.

24

Casmini ,Emotional Parenting Dasar-Dasar Pengasuhan,(Yogyakarta: Pilar Media

2007)h.47 25

Desmita, Psikologi Perkembangan,( Bandung: Remaja Rosda Karya,2013), h.144

Page 25: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

12

2) Pengasuhan Otoriter (authoritarian parenting)

Otoriter adalah salah satu gaya pengasuhan yang membatasi dan

menuntut anak untuk mengikuti perintah-perintah orang tua.

Orang tua yang otoriter menetapkan batas-batas yang tegas dan

tidak memberi peluang yang besar bagi anak-anak untuk

mengemukakan pendapat. Anak dari orang tua otoriter cenderung

bersifat curiga pada orang lain dan merasa tidak bahagia pada

dirinya sendiri, merasa canggung berhubungan dengan teman

sebaya, canggung menyesuaikan diri pada awal masuk sekolah

dan memiliki prestasi belajar yang rendah dibandingkan dengan

anak-anak lain.26

3) Pengasuhan Permisif (permissive parenting)

Gaya pengasuhan permisif dapat dibedakan dalam dua

bentuk, yaitu :

(a) Pengasuhan Permissive-indulgent

gaya pengasuhan dimana orang tua sangat terlibat dalam

kehidupan anak, tetapi menetapkan sedikit batas atau kendali

atas mereka. Pengasuhan Permissive-indulgent diasosiasikan

dengan kurangnya kemampuan pengendalian diri anak,

karena orang tua yang Permissive-indulgent cenderung

membiarkan anak-anak mereka melakukan apa saja yang

mereka inginkan dan akibatnya anak-anak tidak pernah

belajar mengendalikan perilaku mereka sendiri dan selalu

mengharapkan agar semua kemauanya dituruti.

(b) Pengasuhan Permissive-indifferent

26

Desmita,loc.,cit

Page 26: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

13

Gaya pengasuhan dimana orang tua sangat tidak terlibat

dalam kehidupan anak. Anak-anak yang dibesarkan oleh

orang tua yang Permissive-indifferent cenderung tidak

percaya diri, pengendalian diri yang buruk, dan rasa harga

diri yang rendah. 27

Menurut Hasan ada beberapa macam pola asuh orang tua diantaranya

yaitu tipe autoritatif, tipe otoriter, tipe penyabar, dan tipe penelantar28

.

1. Tipe Autoritatif

Orang tua tipe autoritatif akan menerima dan melibatkan anak

sepenuhnya. Orang tua ini memiliki tingkat pengendalian yang tinggi

dan mengharuskan anak-anaknya bertindak pada tingkat intelektual dan

sosial sesuai dengan usia dan kemampuan mereka. Akan tetapi, mereka

memberi tetap kehangatan, bimbingan dan komunikasi dua arah.

Mereka memberikan penjelasan dan alasan atas hukuman dan larangan.

Anak dari orang tua seperti ini akan tumbuh menjadi anak yang mandiri,

tegas, terhadap diri sendiri ramah dengan teman sebayanya dan mau

bekerja sama dengan orang tua.

2. Tipe Otoriter

Orang tua tipe ini selalu menuntut dan mengendalikan semata-mata

karena kekuasaan, tanpa kehangatan, bimbingan dan komunikasi dua arah.

Mereka mengendalikan dan menilai perilaku anak dengan standar mutlak.

Anak-anak dengan orang tua seperti ini cendereung menarik diri secara

sosial dan memiliki sikap spontanitas.

27

Ibid., h.145 28

Maimunah Hasan, Pendidikan Anak Usia Dini,(Jogjakarta: Diva press,2009), h. 26

Page 27: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

14

3. Tipe Penyabar

Orang tua tipe penyabar akan menerima reponsif, sedikit memberikan

tuntutan pada anak-anaknya. Anak akan lebih positif moodnya dan lebih

menunjukan vitalitasnya dibandingkan dengan anak dari keluarga otoriter.

Orang tua yang serba membolehkan akan mendorong anak menjadi agresif

dan cenderung tidak percaya diri.

4. Tipe Penelantar

Orang tua tipe ini lebih memperlihatkan aktivitas diri mereka sendiri

dan tidak terlibat dengan aktivitas anak-anaknya. Mereka tidak tahu dimana

anak-anak mereka berada, apa yang sedang dilakukan dan siapa teman-

temanya saat diluar rumah. Mereka tidak tertarik pada kejadian-kejadian

disekolah anak jarang bercakap-cakap dengan anak-anaknya dan tidak

pedulikan pendapat anak-anaknya.29

Sedangkan menurut Baumrind dalam Jhon W.Santrock macam-macam

pola asuh orang tua diantaranya :

1. Authoritarian

Gaya yang membatasi dan menghukum dimana orang tua mendesak

anak untuk mengikuti arahan mereka dan menghormati pekerjaan dan

upaya mereka. Batas dan kendali yang tegas diharapkan pada anak dan

sangat sedikit tawar menawar verbal yang diperbolehkan. Gaya ini

biasanya mengakibatkan perilaku anak yang tidak kompeten secara sosial.

2. Authoritathive

Gaya yang mendorong anak untuk mandiri, namun masih

menempatkan batas dan kendali pada tindakan mereka. tindakan verbal

29

Ibid..,h. 27

Page 28: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

15

memberi dan menerima dimungkunkan, orang tua bersikap hangat dan

penyayang terhadap anak yang kompeten secara sosial.

a) Mengabaikan

Gaya dimana orang tua sangat tidak terlibat dalam kehidupan

anak. Gaya ini biasanya mengakibatkan inkompetensi sosial anak,

terutama kurangnya pengendalian diri.

b) Menuruti

Suatu gaya dimana orang tua sangat terlibat dengan anak tetapi

tidak menaruh banyak tutntutan dan control yang ketat pada

mereka. Gaya pengasuhan ini biasanya mengakibatkan

inkompentensi sosiak anak, terutama kurangnya pengendalian diri.

30

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tipe

pola asuh orang tua diantaranya otoriter, demokratis, permisif dan

penelantar. gaya pengasuhan yang diberikan orang tua hendaknya dapat

distimulus dengan baik agar perkembangan selanjutnya dapat berjalan sesuai

norma dan nilai-nilai dalam kehidupan.

c. Ciri-Ciri Pola Asuh Orang Tua

Menurut Idris dan Jamal adapun ciri-ciri pola asuh orang tua sebagai

berikut:

1. Otoriter

a) Anak harus mematuhi peraturan-peraturan orang tua dan tidak

boleh membantah

b) Orang tua cenderung mencari kesalahan-kesalahan anak dan

kemudian menghukumnya

30

Jhon W Santrock,Child Developmenet An.Introduction Thirteenth, (Jakarta:Edition2010)h.16

Page 29: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

16

c) Orang tua cenderung memberikan perintah dan larangan

kepada anak

2. Demokratis

a) Peraturan disiplin dengan memperhatikan dan

mempertimbangkan alasan-alasan yang dapat diterima,

dipahami dan dimengerti oleh anak.

b) Memberikan bimbingan dengan penuh pengertian

c) Dapat menciptakan keharmonisan dalam keluarga

3. Permisif

a) Kontrol kurang

b) Bersifat longgar atau bebas

c) Anak kurang dibimbing dalam mengatur dirinya31

Sejalan dengan pendapat diatas Baumrind dalam Syamsu Yusuf

terdapat beberapa ciri-ciri pola asuh orang tua diantaranya sebagai berikut:

1) Authoritarian

a) Sikap “acceptance” rendah, namun kontrolnya tinggi

b) Suka menghukum secara fisik

c) Bersikap mengomando( mengharuskan aatau memerintah anak

untuk melakukan sesuatu tanpa kompromi)

d) Bersikap kaku (keras)

e) Cenderung emosional dan bersikap menolak

2) Authoritative

a) Sikap “acceptance” dan kontrolnya tinggi

b) Bersikap reponsif terhadap kebutuhan anak

31

Syaiful Bahri Djamarah,Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga,(Jakarta: Rineka

Cipta:2014)h.61

Page 30: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

17

c) Mendorong anak untuk menyatakan pendapat atau pertanyaan

d) Memberikan penjelasan tentang dampak perbuatan yang baik dan

yang buruk.

3) Permissive

a) Sikap “acceptance” nya tinggi namun kontronya rendah.

b) Memberi kebebasan kepad anak untuk menyatakan dorongan

atau keinginanya.32

Berdasarakan pendapat ahli ciri-ciri pola asuh orang tua sangat terlihat

jelas gaya pengasuhan yang diberikan orang tua terhadap anak dan

memungkinkan orang tua lebih intens dalam mengurus anak serta

menerapkan pola asuh yang dapat diberikan dengan baik.

d. Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh

Pola asuh yang orang tua terapkan pada anak terkait dengan beberapa

faktor yang mempengaruhi, Menurut Altridhonato beberapa faktor yang

diantaranya adalah usia orang tua, keterlibatan orang tua, pendidikan orang

tua, pengalaman sebelumnya dalam mengasuh anak, stress orang tua dan

hubungan suami istri. Penjelasan dari masing masing faktor adalah sebagi

berikut:33

1. Usia Orang tua

Rentang usia orang tua berperan dalam pengasuhan anak. Bila

terlalu muda atau terlalu tua akan mempengaruhi dalam menjalani

peran-peran tersebut secara optimal karena dibutuhkan kekuatan fisik

dan psikososial.

32

Ibid., h.51 33

Al.Tridhonato & Beranda Agency, Mengembangkan Pola Asuh Demokratis,( Jakarta: IKAPI,

2014),h.24

Page 31: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

18

2. Keterlibatan Orang tua

Keterlibatan kedua orang tua dalam membina hubungan dengan anak

adalah penting. Hubungan ayah dan anak sama pentingnya dengan

hubungan ibu dan anak. Sehingga keterlibatan keduanya berpengaruh

dalam pengasuhan anak.

3. Pendidikan Orang tua

Pendidikan dan pengalaman yang ditempuh orang tua turut

mempengaruhi kesiapan orang tua dalam melakukan pengasuhan

terhadap anaknya.

4. Pengalaman Sebelumnya dalam Mengasuh Anak

Orang tua yang telah memiliki pengalaman sebelumnya dalam

mengasuh anak akan lebih siap menjalankan peran pengasuhan dan lebih

tenang dalam hal lain, orang tua lebih mampu mengamati tanda-tanda

pertumbuhan dan perkembangan anak yang normal.

5. Stress Orang tua

Stress yang dialami orang tua baik salah satu maupun dari keduanya

akan mempengaruhi kemampuan orang tua dalam menjalankan

pengsuhan, terutama dalam hal strategi menghadapi maslah anak.

Walaupun demikian kondisi anak juga dapat menyebabkan orang tua

menjadi stress seperti memiliki anak yang tempramennya sulit atau

memiliki keterbelakangan mental.

6. Hubungan Suami Istri

Hubungan yang kurang harmonis akan mempengaruhi kemampuan

mereka dalam mengasuh anak dengan penuh rasa kebahagian dengan

satu sama lain saling memberi dukungan dan menghadapi masalah

dengan strategi yang positif.

Page 32: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

19

Berdasarkan Pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua. Faktor-

faktor tersebut adalah usia orang tua, keterlibatan orang tua, pendidikan

orang tua, pengalaman sebelumnya dalam mengasuh anak, stress orang tua

dan hubungan suami istri. faktor tersebut berpengaruh besar terhadap anak

yang diberikan oleh orang tua.34

e. Dampak Tipe Pola Asuh Terhadap Perkembangan Anak

Menurut Meggitt mengasuh anak merupakan situasi yang

interaktif hal ini penting untuk diperhatikan. Orang tua dan anak-anak

adalah individu yang tidak mudah dikategorikan. Ada banyak

karakteristik pengasuhan yang berbeda-beda dalam diri setiap orang

tua, namun seiring waktu berjalan biasanya ada satu gaya pengasuhan

yang menonjol dan bertahan. Tempramen dan sikap seorang anak akan

memengaruhi gaya mengasuh orang tua. Orang tua dapat memakai gaya

pengasuhan yang berbeda-beda pada setiap tahap perkembangan anak.

Anak-anak dalam satu keluarga sering kali memiliki tempramen

yang berbeda-beda . Orang tua yang memiliki anak lebih dari satu pun

menyadari perbedaan tempramen tersebut dan akan menerapkan gaya

yang berbeda-beda untuk setiap anak. Sebagai contoh, orang tua

kemungkinan akan menerapkan perlakuan yang berbeda terhadap anak

yang pemalu dan tertutup, dengan anak yang aktif da implusif. Pola asuh

orang tua memiliki dampak terhadap perkembangan anak, diantaranya

sebagai berikut:35

34

Ibid.,h.25 35

Carolyn Meggit, Memahami Perkembangan Anak,( Jakarta: Indeks, 2013), h.19

Page 33: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

20

1. Pola Asuh Otoritatif : anak-anak dengan orang tua yang otoritatif dan

moderat biasanya lebih mudah beradaptasi, dan lebih kompeten dalam

kehidupan sosialnya. Orang tuanya mampu menyeimbangkan antara

tuntutan yang tinggi dengan kehangatan emosional dan penghargaan

terhdap kemandirian.

2. Pola Asuh Otoritarian : anak-anak dengan orang tua yang otoriter

cenderung sangat bergantung pada otoritas, rentan terhadap stress dan

kurang spontan orang tua yang terlalu kaku mengharapkan anaknya

untuk selalu menerima keputusan orang tua serta kurang memberikan

kebebasan berekspresi pada anak.

3. Pola Asuh Permisif : orang tua yang permisif memiliki tuntutan yang

rendah terhadap anak. Anak-anak dari orang tua yang permisif memiliki

kesulitan dalam mengontrol implus mereka, serta cenderung kekanak-

kanakan dan tidak bertanggung jawab.36

Menurut Narsidah dalam Martin pengaruh pola asuh terhadap

perkembangan anak adalah :

Tabel 2.1

Dampak Tipe Pola Asuh Terhadap Perkembangan Anak 37

Tipe Pola Asuh Dampak Pada Perkembangan Anak

Otoriter Anak menjadi penakut, pendiam,

tertutup, tidak berinisiatif, gemar

menentang, suka melanggar norma,

berkepribadian lemah,, cemas, dan

menarik diri

36

Carolyn Meggit.,loc.,cit.,h.19 37

Zeky Martin, Skripsi Pengaruh Pola Asuh Terhadap Perkembangan Sosial(Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar: FIP,2016)

Page 34: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

21

Demokratis Anak mandiri, dapat mengontrol

diri, mempunyai hubungan baik

dengan teman, mampu

menghadapi, stress, mempunyai

minat terhadap hal-hal baru, dan

kooperatif terhadap orang lain.

Permisif/ memanjakan Anak mudah terpancing emosinya,

suka menentang, tidak patuh,

manja kurang mandiri, mau

menang sendiri, kurang percaya

diri, dan kurang matang secara

sosial.

Berdasarkan teori di atas tipe pola asuh memiliki dampaknya

masing-masing terhadap perkembangan anak. Dampak tersebut ada yang

bersifat positif dan ada pula yang bersifat negatif. Sifat seorang anak

tergantung seperti apa orang tua atau pengasuhnya menerapkan pola asuh

kepada anak.

2. Kemandirian Anak

a. Pengertian Kemandirian Anak

Kemandirian harus mulai diperkenalkan kepada anak sedini mungkin dengan

menanamkan kemandirian akan menghindarkan anak dari sifat kebergantungan

pada orang lain. Sebagaimana Mohammad Asrori menjelaskan bahwa kata

“Kemandirian” berasal dari kata dasar “diri” yang mendapatkan awalan “ke”

dan akhiran “an” yang kemudian membentuk suatu kata keadaan atau kata

benda. Karena kemandirian berasal dari kata dasar “diri”, maka pembahasan

Page 35: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

22

mengenai perkembangan “diri” itu sendiri, yang dalam konsep Carl Rogers

disebut dengan istilah “self” karena”diri” itu merupakan inti dari kemandirian.38

Menurut Bachrudin Mustafa dalam Wiyani kemandirian adalah

kemampuan untuk mengambil pilihan menerima konsekuensi yang

menyertainya. Kemandirian pada anak akan terwujud jika menggunkan pikiran

sendiri dalam mengambil berbagai keputusan. Dalam hal ini anak mampu

memilih perlengkapan belajar yang ingin digunakan serta memilih teman

bermain.39

Sejalan dengan pendapat Sumantri pengertian kemandirian adalah

kemampuan seseorang untuk berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain dalam

bentuk material ataupun moral. Sedangkan pada anak pengertin atau isitilah

kemandirian sering kali dikaitkan dengan kemampuan anak untuk melakukan

segala sesuatu berdasarkan kekuatan sendiri tanpa bantuan orang dewasa40

.

Misalnya ke sekolah tanpa diantar, dapat memasang tali sepatu sendiri, mandi,

makan.

Kemandirian yang dikutip oleh Megan Northup dalam Susanto diartikan

sebagai kemampuan seorang anak untuk menentukan pilihan yang ia anggap

benar. Selain itu anak berani memutuskan pilihanya dan bertanggung jawab

atas resiko dan konsekuensi yang diakibatkan dari pilihanya tersebut.41

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

kemandirian merupakan kemampuan seseorang untuk tidak tergantung atau

tidak selalu mengandalkan bantuan orang lain. Kemandirian juga merupakan

suatu kemampuan untuk berfikir dan melakukan sesuatu atas dorongan diri

38

Mohammad Asrori, Psikologi Pembelajaran, ( Bandung : CV Wacana Prima, 2008), h.128 39

Novan Ardy Wiyani, Bina Karakter Anak usia Dini, ( Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2013), h.28 40

Sumantri, Perkembangan Peserta Didik,(Jakarta:Universitas Terbuka,2008),h.2.47 41

Ahmad Susanto, Pendidikan Anak Usia Dini (Konsep dan Teori), ( Jakarta : Bumi Aksara, 2017),

h.36

Page 36: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

23

sendiri sesuai dengan kewajibanya dalam kehidupan sehari-hari tanpa dibantu

orang lain.

b. Aspek-aspek Kemandirian

Havigurst dalam Yamin menyatakan bahwa kemandirian terdiri dari beberapa

aspek, yaitu :

1) Emosi, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengontrol emosi dan tidak

tergantungnya kebutuhan emosi dari orang lain.

2) Ekonomi, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengatur ekonomi dan

tidak bergantungnya kebutuhan ekonomi pada orang lain .

3) Intelektual, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan dalam mengatasi

masalah yang dihadapi.

4) sosial, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengadakan interaksi dengan

orang lain dan tidak tergantung atau menunggu aksi dengan orang lain.42

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk kemandirian

terdiri dari beberapa macam diantaranya yaitu (1) aspek emosi yang dimana

seseorang dapat mengelola emosinya dengan baikdan tidak berpengaruh pada emosi

orang lain. Artinya adalah seseorang dapat mengelola perasaanya baik senang,

sedih, ataupun rasa takut terhadap apa yang sedang dihadapi. (2) aspek ekonomi

yaitu dimana seseorang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dengan cara

berusaha sendiridan tidak bergantung dari bantuan orang lain. (3)aspek intelektual

yaitu kemampuan seseorang untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi dan

dapat mengatasi permasalahan tersebut dengan penuh tanggung jawab. (4) aspek

sosial dengan kemampuaan seseorang dengan menyesuaikan diri dari

lingkungannya yang ditandai dengan dapat berinteraksi dengan baik dan tidak

tergantung pada aksi orang lain.

42

Martinis Yamin & Jamilah Sabri, Panduan Pendidikan Anak Usia Dini,( Jakarta:

IKAPI,2010),h.86

Page 37: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

24

c. Ciri-Ciri Kemandirian Anak

Menurut Yamin & Sabri anak yang mandiri untuk ukuran anak usia dini terlihat

dengan ciri-ciri:

1. Dapat melakukan segala aktifitasnya secara mandiri meskipun tetap dengan

pengawasan orang dewasa. Jadi dapat dipahami bahwa anak pada kelas rendah

bisa untuk berlatih mandiri dimulai dari melakukan kegiatan-kegiatan kecil yang

biasa dilakukan dengan kemampuan sendiri namun orang tua tetap mengawasi

terhadap apa yang dilakukan anak.

2. Dapat membuat keputusan dan pilihan sesuai dengan pandangan, pandangan

itu diperolehnya dari melihat perilaku atau perbuatan orang-orang disekitarnya.

Jadi dapat dipahami bahwa anak dapat membuat keputusan sendiri dengan tepat

dengan mencontoh perbuatan orang lain disekitarnya, oleh karena itu lingkungan

yang baik dapat memberikan dampak yang baik pula.

3. Dapat bersosialisasi dengan orang lain tanpa perlu ditemani orang tua. Jadi

dapat dipahami bahwa anak dapat bergaul dengan baik dengan orang

disekitarnya sehingga anak dapat memiliki banyak teman baik.

4. Dapat mengontrol emosinya bahkan dapat berempati terhadap orang lain.

Jadi dapat dipahami bahwa anak dapat menerima sesuatu apabila terjadi tidak

sesuai dengan harapannya.43

Ciri merupakan tanda khas yang membedakan sesuatu hal dari hal yang lainnya.

Orang yang mandiri pun memiliki ciri tertentu yang membedakan dirinya dengan

orang yang tidak mandiri. Adapun menurut Susanto ciri-ciri kemandirian adalah

sebagai berikut :

43

Martinis Yamin & Jamilah Sabri., op.,cit.,h.63

Page 38: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

25

a. Kepercayaan kepada diri sendiri

Anak yang memiliki rasa percaya diri memiliki keberanian untuk melakukan

sesuatu dan menetukan pilihan sesuai dengan kehendaknya.

b. Motivasi intrinstik yang tinggi

Motivasi intrinstik yang tinggi merupakan dorongan yang berasal dari dalam

diri untuk melakukan suatu perilaku maupun perbuatan.

c. Mampu dan berani menentukan pilihanya sendiri

Anak yang berkarakter mandiri memiliki kemampuan dan keberanian dalam

menentukan pilihannya sendiri.

d. Kreatif dan inovatif

Kreatif dan inovatif pada anak usia dini merupakan salah satu ciri anak yang

memiliki karakter mandiri dalam melakukan sesuatu hal.

e. Bertanggung jawab

Anak yang mandiri akan bertanggung jawab atas keputusannya yang diambil

apapun yang terjadi.

f. Mampu menyesuaiakan diri dengan lingkungannya

Bagi anak yang memiliki karakter mandiri, dia akan cepat meneyesuaikan

diri dengan lingkungannya yang baru dan dapat belajar walaupun tidak

ditunggui oleh orang tuanya

g. Tidak bergantung pada orang lain

Anak yang memiliki karakter yang mandiri selalu ingin mencoba sendiri

dalam melakukan segala sesuatu.44

Ciri-ciri kemandirian pada anak dapat disimpulkan diantaranya Dapat

melakukan segala aktifitasnya secara mandiri meskipun tetap dengan

pengawasan orang dewasa, Dapat membuat keputusan dan pilihan sesuai dengan

44

Ahmad Susanto, Pendidikan Anak Usia Dini (Konsep dan Teori), ( Jakarta : Bumi Aksara, 2017),

h.39

Page 39: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

26

pandangan, Dapat bersosialisasi dengan orang lain tanpa perlu ditemani orang

tua, Dapat mengontrol emosinya bahkan dapat berempati terhadap orang lain,

Memiliki kepercayaan kepada diri sendiri, Memiliki motivasi intrinstik yang

tinggi, Mampu dan berani menentukan pilihanya sendiri, Kreatif dan inovatif,

Bertanggung jawab, Mampu menyesuaiakan diri dengan lingkungannya, Tidak

bergantung pada orang lain.

d. Indikator Kemandirian

Menurut Brewer dalam Yamin menyatakan bawha indikator kemandirian

anak diantaranya sebagai berikut 45

:

1. Kemampuan Fisik

Kemampuan fisik mencakup kemampuan anak dalam hal memenuhi

kebutuhannya sendiri. Jadi pada kemampuan fisik yaitu jika anak butuh

makan, maka secara mandiri anak harus bisa makan sendiri. Anak belajar

untuk mengenakan pakaian sendiri, membiasakan membersihkan diri (

mandi atau buang air) sendiri, dan lain-lain.

2. Percaya Diri

Kepercayaan diri merupakan sikap individu yang menunjukan

keyakinan bahwa dirinya dapat mengembangkan rasa dihargai. Perwujudan

kemandirian anak dapat dilihat dalam kemampuan untuk berani memilih,

percaya akan kemampuanya dalam mengorganisasikan diri dan

menghasilkan sesuatu yang baik. Jadi percaya diri merupakan dasar dari

kemandirian, anak yang ingin memiliki sikap mandiri harus memiliki rasa

percaya diri.

3. Bertanggung Jawab

45

Martinis Yamin & Jamilah Sabri, Panduan Pendidikan Anak Usia Dini,( Jakarta:

IKAPI,2013),h.77

Page 40: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

27

Dalam hal ini ditunjukan dengan kemampuan seseorang untuk berani

menanggung resiko atas konsekuensi dari keputusan yang telah diambil. Jadi

dapat dipahami bahwa ketika anak memilih sebuah pilihan, anak harus dapat

menerima baik atau buruknya resiko tersebut dengan penuh rasa tanggung

jawab.

4. Disiplin

Kemampuan untuk mengendalikan diri, karakter dan keadaan secara

tertib serta efesien. Jadi dapat dipahami bahwa disipli merupakan

kemampuan diri seseorang untuk menaati peraturan yang ada, misalnya

datang kesekolah tepat waktu.

5. Pandai Bergaul

Pandai Bergaul merupakan kemampuan menempatkan diri dalam

berinteraksi dengan sesamanya dimana pun berada. Jadi dapat dipahami

bahwa ketika anak dapat memiliki banyak teman karena adanya sikap mudah

bergaul dan dapat memposisikan diri pada teman-temannya.

6. Saling Berbagi

Dalam hal ini ditunjukan dengan kemampuan memahami kebutuhan

orang lain dan bersedia memberikan apa yang dimiliki untuk memenuhi

kebutuhan orang lain. Jadi saling berbagi contohnya jika anak memiliki

sesuatu ia dapat memberikan sebagian dari yang ia miliki.

7. Mengendalikan Emosi

Kemampuan untuk mengatasi rasa tidak puas pada saat mengalami

kejadian yang tidak sesuai dengan keiniginannya. Jadi dapat disimpulkan

bahwa mengendalikan emosi ketika anak mengalami sesuatu yang buruk maka

anak dapat menerimanya dan tidak memiliki rasa tidak terima terhadap sesuatu

yang terjadi. 46

46

Ibid., h.77

Page 41: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

28

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa seorang anak

yang mandiri dapat dilihat dari pembiasaan- pembiasaan perilaku yang dapat

menjadikan anak untuk maju, menumbuhkan kemandirian pada dirinya, mampu

mengambil keputusan, dapat mengatasi masalah yang dihadapi tanpa bantuan

orang lain, memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan sesuatu, serta

bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.

e. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Anak

Kemandirian merupakan salah satu karakter mandiri atau kepribadian

seorang manusia yang tidak dapat berdiri sendiri. Menurut Wiyani ada dua

faktor yang berpengaruh dalam kemandirian anak usia dini yaitu faktor

internal dam faktor eksternal diantaranya sebagai berikut:

1. Faktor Internal

a) Kondisi Fisiologis dapat berpengaruh pada keadan tubuh,

kesehatan jasmani, dan jenis kelamin.

b) Kondisi Psikologis kemampuan bertindak dan mengambil

keputusan yang dilakukan seorang anak hanya mungkin dimiliki

oleh anak yang mampu berpikir dengan seksama tentang

tindakannya.

2. Faktor Eksternal

a) Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan dalam

pembentukan kemandirian anak usia dini. Lingkungan yang baik

dapat menjadikan cepat tercapainya kemandirian anak.

b) Rasa Cinta dan Kasih Sayang orang tua hendaknya diberikan

sewajarnya karena hal itu dapat memberikan mutu kemandirian

anak.

Page 42: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

29

c) Pola Asuh Orang Tua dalam Keluarga pola asuh ayah dan ibu

mempunyai peran nyata dalam membentuk karakter mandiri

anak usia dini.

d) Pengalaman dalam Kehidupan anak meliputi pengalaman

dilingkungan sekolah dan masyarakat.47

Berdasarkan pemaparan diatas faktor internal merupakan faktor yang berasal

dari anak itu sendiri meliputi emosi dan intelektual. Faktor ini ditunjukan

dengan kemampuan mengontrol emosi dan tidak tergantungnya kebutuhan

emosi orang tua. Sementara Faktor eksternal yaitu faktor yang datang atau ada

diluar anak itu sendiri. Faktor ini meliputi lingkungan, karakteristik, sosial,

stimulasi, pola asuh, cinta dan kasih sayang.

3. Pengertian Ibu Bekerja

Kamus besar bahasa Indonesia, menjelaskan kata wanita karir terdiri dari kata

wanita yang artinya perempuan dewasa dan karir berasal dari kata “karir” ( Belanda)

yang berarti pertama perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan dan

jabatan.48

Wanita karir adalah wanita yang menekuni pekerjaan (profesi) yang

menghasilkan uang dan memungkinkanya untuk dapat berkembang, baik jabatan,

peran maupun kepribadianya, ditekuni dalam waktu yang lama, secara penuh(full

time), demi mencapai prestasi tinggi yang berupa gaji maupun status tertentu.49

Menurut Lerner (dalam Widyasari dan Fidrari) dalam Encyclopedia of Children’s

Health, ibu bekerja adalah suatu keadaan dimana seorang ibu bekerja diluar rumah

untuk mendapatkan penghasilan disamping membesarkan anak dirumah50

.

wanita karir khususnya yang sudah berkeluarga secara otomatis menanggung

beban baik dilingkungan pekerjaan maupun dalam keluarga. peran ganda perempuan

47

Novan Ardy Wiyani, Bina Karakter Anak usia Dini, ( Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2013), h.37 48

Aliflulahtin Utamingsih,Gender dan Wanita Karier,( Malang : UB Press) 2017,h.94 49

Aliflulahtin Utamingsih.,loc.,cit., h.97 50

Widyasari, A.K dan Fridari, Jurnal Dinamika Kontrol diri pada ibu bekerja yang menjalani

latihan yoga (psikologi udayana , vol 1 no 1)

Page 43: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

30

pekerja berdampak secara positif maupun negatif , apabila peran tersebut mampu

untuk menunjang keharmonisan keluarga atau masyarakat. bekerja selain dimaknai

ibadah juga dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan hidup secara jasmani maupun

rohani.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian terdahulu yang relevan adalah untuk membandingkan penelitian,

mengetahui poisisi penelitian, memperkuat hasil penelitian dan menyetujui penelitian yang

dilakukan. Adapun sebagai berikut:

1. Menurut Vivi Rukmana (2010) dalam penelitiannya yang berjudul“Perbedaan

Kemandirian Anak Usia 4-5 tahun berasal dari orang tua (ibu)yang bekerja dengan orang

tua (ibu) yang tidak bekerja di TK Al-HisaHangtuah Pekanbaru”. Dalam penelitian ini,

permasalahan yang diteliti adalah perbedaan tingkat kemandirian anak usia 4-5 tahun

berasal dari orang tua (ibu) yang bekerja dengan orang tua (ibu) yang tidak bekerja.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak di TK Al-Hisa Hangtuah Pekanbaru.

Sampel dalam penelitian ini adalah 13 anak dari orang tua yang bekerja dan 15 anak dari

orang tua yang tidak bekerja. Teknik pengumpulan data 48 menggunakan observasi

langsung sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah Independent sample t-test.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa thitung ˃ ttabel (1,706>0,05) pada taraf

kepercayaan 5% dan (2,479>0,01) pada taraf 1%, maka Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya

ada perbedaan kemandirian anak usia 4-5 tahun yang orang tua (Ibu) bekerja dan orang tua

(Ibu) tidak bekerja di TK Al-Hisa Hangtuah Pekanbaru. dan berdasarkan hasil analisis

deskriptif bahwa tingkat kemandirian anak usia dini yang diasuh oleh ibu yang bekerja

lebih tinggi daripada anak usia dini yang diasuh oleh ibu rumah tangga. Hal ini dibuktikan

dengan hasil yang didapat bahwa rata-rata orang tua (Ibu) bekerja sebesar 3,29 sedangkan

rata-rata orang tua (Ibu) tidak bekerja sebesar 2,70.

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian yang relevan dapat diketahui bahwa

penelitian tersebut memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti

Page 44: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

31

lakukan. Persamaannya yaitu sama-sama meneliti tentang kemandirian anak ditinjau dari

status bekerja ibu. Perbedaannya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Vivi teknik

pengumpulan datanya adalah observasi dan usia anak 4-5 tahun sedangkan dalam penelitian

ini menggunakan pengumpulan data berupa angket dan usia anak 5-6 tahun.

2. Menurut Iffah Laiky Tsani (2013) dalam penelitiannya yang berjudul“Hubungan

Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemandirian Anak Usia Dini”. Variabel dalam penelitian

ini yaitu pola asuh orang tua yang menjadi variabel X dan kemandirian anak usia dini

yang menjadi variabel Y. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan metode

penelitian yang digunakan adalah metode penelitian korelasional dengan teknik

pengumpulan data melalui kuisioner. Sampel penelitian sejumlah 210 anak dengan

kisaran usia 5-6 tahun dan 210 orang tua anak di 10 Taman Kanak-kanak di Kecamatan

Cileunyi dengan menggunakan teknik stratified random sampling yaitu sampel acak

sederhana yang distratifikasikan.

Adapun hasil pengolahan data mengenai kuisioner adalah menunjukkan pola asuh orang

tua anak yang dimiliki oleh orang tua anak pada Taman Kanak-kanak di Kecamatan

Cileunyi yaitu 185 orang tua anak dari jumlah sampel 210 orang memiliki pola asuh orang

tua yang demokratis dengan presentase sebanyak 88,1% dan jumlah anak yang memiliki

sikap Sudah Mampu Sendiri (SMS) adalah 185 orang anak dari jumlah sampel 210 orang

anak dengan presentase 88,1%.

Perhitungan uji korelasi yaitu menggunakan statistik non parametrik dengan

bantuan Software SPSS versi 20, dan perhitungan korelasi dengan

Product Moment Spearman menunjukkan koefesien korelasi sebesar 0,855 dengan taraf

signifikasi 0,05 memiliki tingkat hubungan yang sangat tinggi. Pola asuh orang tua

berpengaruh terhadap kemandirian anak usia dini sebesar 73,1%. Maka dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan yang sangat tinggi antar pola asuh orang tua dengan

kemandirian anak usia dini.

Page 45: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

32

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian yang relevan dapat diketahui bahwa penelitian

tersebut memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti

lakukan. Persamaannya yaitu sama-sama meneliti tentang kemandirian anak dan teknik

pengumpulan datanya adalah kuosioner Perbedaannya yaitu penelitian yang dilakukan

oleh iffah sampel yang diambil sebanyak 210 sedangkan peneliti hanya 50 sampel.

3.Menurut Ni Putu Ayu Anggraini 2018 dalam penelitiannya yang

berjudul“Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun

Di Tk Tunas Bangsa WiyonoPasawaran”. Penelitian yang digunakan adalah metode

penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian survey yang bersifat non eksperimental,

dengan analisis data korelasi. Sampel dalam penelitian berjumlah 31 anak yang

bersekolah di TK Tunas Bangsa Wiyono Pasawaran dan 31 orang tua yang

menyekolahkan anaknya di TK Tunas Bangsa Wiyono Pasawaran, pengambilan sampel

menggunakan teknik purposive sampling.

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik

kuesioner dan observasi, sedangkan data dianalisis dengan menggunakan korelasi

sperman rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup

besar antara pola asuh orang tua dengan kemandirian anak usia 5-6 tahun di TK Tunas

Bangsa Wiyono Pasawaran.

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian yang relevan dapat diketahui bahwa penelitian

tersebut memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti

lakukan. Persamaannya yaitu sama-sama meneliti tentang kemandirian anak dan pola

asuh teknik pengumpulan datanya adalah kuosioner Perbedaannya yaitu penelitian yang

dilakukan oleh iffah sampel yang diambil sebanyak 31 sedangkan peneliti 50 sampel.

Page 46: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

33

C. Kerangka Berfikir

Pola asuh anak merupakan bagian penting mendasar, menyiapkan anak untuk menjadi

masyarakat yang baik. dalam keluarga pola asuh anak yang berlaku, yaitu bagaimana

keluarga membentuk perilaku anak sesuai dengan norma dan nilai yang baik serta sesuai

dengan kehidupan masyarakat. Terdapat empat macam tipe pola asuh yang biasa diterapkan

oleh orang tua yaitu demokratis, permisif, otoriter, dan penelantar.

Tipe pola asuh memilki dampaknya masing-masing terhadap perkembangan jiwa,

tingkah laku, cara pandang emosi dan kemandirian anak. Terdapat empat aspek

kemandirian yaitu kemandirian emosi, ekonomi, intelektual, dan sosial.

jenis atau tipe pola asuh :

1. Otoritarian/otoriter 3. Authoritrian/demokrasi

2. Permissive/permisif 4. Uninvolved/mengabaikan

Faktor yang mempengaruhi pola asuh :

1. ketegangan yang terjadi dalam kelaurga

2. hubungan suami istri

3. keterlibatan kedua orang tua dalam mengasuh anak

4. pendidikan orang tua

5. pengalaman sebelumnya dalam mengasuh anak

6. terpengaruh cara orang tua sebelumnnya

memebesarkan

7. tekanan ekonomi

8. usia orang tua

9. budaya

Dampak tipe pola asuh terhdap perkembangan anak

Kemandirian Anak : kemandirian emosi, ekonomi, intelektual dan

sosial.

Page 47: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

34

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Peneliti

terlebih dahulu merumuskan hipotesis kerja(H1) dan hipotesis nihil (H0) sebagai berkut :

Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh Ibu Bekerja terhadap

kemandirian anak di TK Se-keluarahan cinere kota depok.

H0 : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh Ibu Bekerja

terhadap kemandirian anak di TK Se- keluarahan cinere kota depok.

Page 48: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di TK Se- Kelurahan Cinere

Kecamatan Cinere Depok Provinsi Jawa Barat.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Januari 2019 sampai dengan Maret

2019. Adapun jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

No Kegiatan JAN FEB MAR APR MEI JUN

1 Pembuatan

judul

2 Bimbingan

3 Sidang

Proposal

4 Bimbingan

dan revisi

5 Sebar angket

6 Pengumpulan

data

7 Analisis data

8 Sidang

Skripsi

Page 49: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

36

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, metode

kuantitatif adalah penelitian yang melihat suatu realitas sebagai hal yang tunggal, teramati

dan dapat dipragmentasikan sehingga dari masalah yang ada itu dapat mengeneralisir dan

memprediksikan suatu masalah berdasarkan sejumlah variabel prediktator. 51

Desain penelitian ini yaitu menggunakan korelasi. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-

variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu Bekerja dan Anak TK di Kelurahan Cinere

Depok Jawa Barat Tahun ajaran 2018/2019 . Sedangkan sampel adalah bagian populasi

yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi. Menurut Arikunto penentuan

pengambilan sampel yaitu apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semua hingga

penelitiannya merupakan merupakan penelitian populasi. Jika jumlah populasi lebih dari

100 dapat diambil 10-15 % atau 20-55%.52

Sampel dalam penelitian ini yaitu 100 % dari 50

jumlah populasi jadi sampel yang diambil yaitu sejumlah 50 ibu bekerja di TK Se-

Kelurahan Cinere depok Jawa Barat Tahun ajaran 2018/2019.

D. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan data dari sumber yakni data nilai Pola Asuh Ibu Bekerja dari

hasil pengisian kuosiner, dan nilai Kemandirian Anak dari hasil pengisian angket. Peneliti

terlebih dahulu membagikan angket/kuosioner tentang pola asuh ibu bekerja yang

berbentuk pilihan, dengan pilihan.

51

Abdul Hamid, Metode Penelitian Bahasa,( Jakarta: Diadit media, 2011), h.83 52

Arikunto.S. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktek,(Jakarta: RinekaCipta,2008),h.116

Page 50: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

37

Tabel 3.2

Alternatif Jawaban Responden53

No Alternatif Jawban Item Positif (+) Item Negatif(-)

1 S : Selalu 4 1

2 S : Sering 3 2

3 KD : Kadang-Kadang 2 3

4 TP : Tidak Pernah 1 4

1. Variabel Pola Asuh Ibu Bekerja ( Variabel X)

a. Definisi Konseptual

Pola asuh orang tua adalah pola interaksi antara orang tua dengan anak

yang didalamnya terdapat cara mengasuh, mendidik atau membimbing

anak termasuk bagaimana cara orang tua menerapkan aturan,

mengajarkan nilai atau norma, memberikan segala perhatian dan kasih

sayang serta menunjukan perilaku yang baik sehingga perilaku orang tua

tersebut dapat menjadi contoh, panutan atau suri tauladan bagi anaknya.

b. Definisi Operasional

Pola Asuh ibu Bekerja adalah skor mengenai keseluruhan aktivitas orang

tua mengenai keseluruhan aktivitas orang tua dalam mendidik, mengasuh

dan menanamkan nilai moral dan perilaku kepada anak mereka. Tipe-tipe

Pola asuh yang digunakan yaitu teori Diana Baumrind dalam Desmita

yang mengatakan tipe pola asuh terdiri dari tiga aspek yang meliputi: a).

otoritatif, b) otoriter, c). permisif.54

Pola Asuh diperoleh total skor dari jawaban responden. Berikut kisi-

kisi intrumen penelitian hubungan Pola asuh ibu (bekerja) terhadap

53

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (pendidikan kuantitatif,kualittaif,

R&D),(Bandung:Alfabeta,2010),h.135 54

Desmita Desmita, Psikologi Perkembangan,( Bandung: Remaja Rosda Karya,2013), h.144

Page 51: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

38

kemandirian anak TK di kelurahan Cinere Depok Jawa Barat Tahun

Ajaran 2019/2020.

Tabel 3.3

kisi-kisi variabel (X) Pola Asuh

Variabel Aspek Indikator Butir Soal Jm

+ -

Pola Asuh ibu

bekerja

Otoriter

a. Anak harus tunduk dan

patuh pada kehendak orang tua

9 8,

21,

,37

4

b. Pengontrolan orang tua

terhadap perilaku anak sangat

ketat

7 10,

11,

38

4

c.Orang tua hampir tidak

pernah memberi pujian

34 12,

22,

3

d.Orang tua tidak mengenal

kompromi dan dalam biasanya

bersifat satu arah

14 13,

23

3

Otoritatif

a. Anak diakui sebagai pribadi

oleh orang tua dan turut

dilibatkan dalam pengambilan

keputusan

1,3

1,3

9

24 4

b. Memprioritaskan

kepentingan anak, akan tetapi

tidak ragu mengendalikan

mereka

2,3

,25

33 4

Page 52: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

39

c .Memberikan kebebasan

kepada anak untuk memilih

dan melakukan suatu tindakan

26,

32

4 3

d.Pendekatan kepada anak

bersifat hangat

5,6

,27

,36

4

Permisif

a. orang tua bersikap

acceptance tinggi namun

control rendah, anak diizinkan

membuat keputusan sendiri

dan dapat berbuat

sekehendaknya sendiri

28 15,1

6, 35

4

b. Orangtua memberi

kebebasan kepada anak untuk

menyatakan dorongan atau

keinginanya

17 18,

29

3

c. Orang tua kurang

menerapkan hukuman pada

anak, bahkan hampir tidak

menggunakan hukuman

40 19,2

0,

30,

4

Jumlah 40

Page 53: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

40

c. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrument. Untuk melihat valid atau tidaknya instrument

tersebut peneliti mencari kerangka dari suatu konsep mengenai pola asuh ibu

bekerja dan kemandirian anak. Langkah yang dikemukakan para ahli yang

tertulis dalam literatur. Validitas dapat dilihat dari hasil perhitungan Prduct

Moment dengan menggunakan komputer Statistical Packges for

SocialSciences (SPSS) for windows version 22. Uji validitas telah dilakukan

pada instrumen penelitian. Berikut tabel hasil uji validitas variabel pola asuh

ibu bekerja.

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Variabel Pola Asuh Ibu Bekerja

No Dimensi Indikator Pernyataan

V TV

1 Otoiter Authoritative

a. Anak harus tunduk dan patuh pada

kehendak orang tua

21,37 8,9

b. Pengontrolan orang tua terhadap

perilaku anak sangat ketat

38 7,10,

11

c.Orang tua hampir tidak pernah

memberi pujian

12,22,

34

d.Orang tua tidak mengenal

kompromi dan dalam biasanya

bersifat satu arah

13,14,

23

Page 54: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

41

Authoritarian

-menerapkan aturan

-menanamkan nilai

-memberikan perhatian

a. Anak diakui sebagai pribadi oleh

orang tua dan turut dilibatkan dalam

pengambilan keputusan

24,31 1,39

b. Memprioritaskan kepentingan

anak, akan tetapi tidak ragu

mengendalikan mereka

2,25,3

3

3

c .Memberikan kebebasan kepada

anak untuk memilih dan melakukan

suatu tindakan

4,26,3

2

d.Pendekatan kepada anak bersifat

hangat

5,27,3

6

6

Permissive

menerapkan aturan

-menanamkan nilai

-memberikan perhatian

a. orang tua bersikap acceptance

tinggi namun control rendah, anak

diizinkan membuat keputusan sendiri

dan dapat berbuat sekehendaknya

sendiri

15,16,

28,35

b. Orangtua memberi kebebasan

kepada anak untuk menyatakan

dorongan atau keinginanya

17,18,

29

c. Orang tua kurang menerapkan

hukuman pada anak, bahkan hampir

tidak menggunakan hukuman

19,20,

30

40

Jumlah 30 10

Page 55: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

42

d. Uji Reliabilitas

Uji Relialibitas dilakukan untuk mengetahui bahwa yang sudah diketahui

kevalidannya cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data. Dalam penelitian ini, teknik reliabilitas yang digunakan

adalah koefisien AlphaCronbach dengan perhitungannya menggunakan

program komputer statistical packegs for sosial sciences (SPSS) for

windows version 22. Berikut hasil uji validitas variabel Pola asuh ibu

bekerja.

Tabel 3.5

Reliabilitas Pola Asuh Ibu Bekerja

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items

N of

Items

,756 ,964 31

Data tabel diatas menunjukan nilai Cronnbach’s Alpha > 0,60. Pada

variabel Pola asuh ibu bekerja menghasilkan nilai Cronsbach’s

Alpha sebesar 0,756 Itu berati bahwa instrumen yang dipakai dalam

penelitian ini adalah reliabel dan dapat digunakan untuk mengukur variabel

yang bersangkutan, dengan instrumen penelitian yang telah dinyatakan valid

dan reliabel inilah penulis mengukur masing-masing variabel.

Page 56: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

43

2. Variabel Kemandirian Anak ( Variabel Y)

a. Definisi Konseptual

Kemandirian merupakan kemampuan seseorang untuk tidak tergantung

atau tidak selalu mengandalkan bantuan orang lain. Kemandirian juga

merupakan suatu kemampuan untuk berfikir dan melakukan sesuatu atas

dorongan diri sendiri sesuai dengan kewajibanya dalam kehidupan sehari-hari

tanpa dibantu orang lain.

b. Definisi Operasional

Kemandirian diperoleh dari indikator yang digunakan menurut Yamin

Martinis terdapat tujuh indikator diantaranya : a).Kemampuan Fisik b). Percaya

Diri c). Bertanggung Jawab d). Disiplin e). Pandai Bergaul f). Saling Berbagi

g). Mengendalikan Emosi.55

Kemandirian diperoleh total skor dari jawaban

responden. Berikut kisi-kisi intrumen penelitian hubungan Pola asuh ibu

(bekerja) terhadap kemandirian anak TK di kelurahan Cinere Depok Jawa

Barat Tahun Ajaran 2019/2020.

Tabel 3.6

Kisi-Kisi Variabel (Y) Kemandirian Anak

Variabel Indiaktor Butir Soal Jumlah

Kemandirian

Anak

a. Kemampuan Fisik 1,2,3 3

b. Percaya Diri 4,5,6,7,8 5

c. Bertanggung Jawab 9,10,11,12 4

d. Displin 13,14,15,16 4

e. Pandai bergaul 17,18,19,20 4

f. Saling Berbagi 21,22 2

55

Ahmad Susanto, Pendidikan Anak Usia Dini (Konsep dan Teori), ( Jakarta : Bumi Aksara, 2017), h.39

Page 57: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

44

g. Mengendalikan

emosi

23,24,25 3

Jumlah 25

c. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrument. Untuk melihat valid atau tidaknya instrument

tersebut peneliti mencari kerangka dari suatu konsep mengenai iklim sekolah

dan kepuasan kerja guru. Langkah yang dikemukakan para ahli yang tertulis

dalam literatur.

Untuk mengetahui apakah instrument angket yang digunakan valid maka

angket dikonsultasikan kepada ahli sebagai validator(expert judgment).

Validator dipilih dengan pertimbangan yang bersangkutan mempunyai profesi

dengan keahlian dibidang kepuasan kerja dan dilakukan uji validitas kemudian

dihitung menggunakan SPSS Versi 22. Uji validitas telah dilakukan pada

instrumen penelitian. Hasil uji validitas variabel kemandirian anak terdapat di

tabel sebagi berikut.

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Kemandirian Anak

Variabel Indiaktor Butir Soal

Valid Tidak Valid

Kemandirian

Anak

a. Kemampuan Fisik 2,3 1

b. Percaya Diri 4,5,6,7,8

c. Bertanggung Jawab 9,10,11,12

d. Displin 13,16 14,15

Page 58: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

45

e. Pandai bergaul 17,18,19,20

f. Saling Berbagi 22 21

g. Mengendalikan

emosi

23,24,25

Jumlah 21

d. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui bahwa yang sudah diketahui

kevalidannya cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data. Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas kepuasan kerja.

Data pada tabel diatas instrumen variabel Kemandirian Anak menunjukan nilai

Cronnbach’s Alpha > 0,60. Variabel iklim sekolah menghasilkan nilai Cronsbach’s

Alpha sebesar 0,755. Itu berati bahwa instrumen yang dipakai dalam penelitian ini

adalah reliabel dan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang bersangkutan

dari instrumen penelitian yang telah dinyatakan valid dan dipercaya inilah penulis

mengukur masing-masing variabel.

Tabel 3.8

Reliabilitas Kemandirian Anak

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

,755 ,936 22

Page 59: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

46

E. Teknik Analisis Data

Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan rumus-rumus

statistikaa untuk menganlisa data penelitian yang diperoleh dilapangan. Penggunaan

statistika tersebut digunakan baik uji instrument maupun analisa data penelitian yang

diperoleh dilapangan. Terdapat dua persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh

instrument penelitian.

1. Uji Persyaratan Analisis

A. Uji Normalitas

Menurut Siregar tujuan diadakanya uji normalitas terhadap serangkaian data

adalah untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau

tidak.56

Uji normalitas ini menggunakan bantuan program SPSS V.22.0

dengan menggunkan taraf signifikasi 0.05 data dinyatakn berdistribusi

normal jika signifikasi lebih besar dari 5 % atau 0.05.Ketentuan pengujian

dengan taraf signifikasi 5% :

Jika taraf sig > 0,05 , maka sebaran data normal

Jika taraf sig < 0,05, maka sebaran data tIdak normal

B. Uji Hipotesis Penelitian

1. Uji Korelasi

Pengujian korelasi menggunakan bantuan program bantuan SPSS. V.

22.0 menurut Sugiyono rumus menghitung korelasi Pearson Product

Moment sebagai berikut: 57

56

Syofian Siregar. Metode Penelitian Kuantitatif . (Jakarta: Kencana, 2013)h.153 57

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendektan Kuantitatif , Kualitatif, dan R&D,(

Bandung:ALFABETA,2010), h. 255

Page 60: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

47

Menurut Sugiyono pedoman untuk memberikan interpretasi tingkat korelasi

dan kekuatan hubungan yaitu pada tabel :58

Tabel 3.9

Interpretasi Nilai “r” tabel

Besarnya “r” product

moment

Interpretasi

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,00 Sangat Kuat

2. Koefisien Determinasi

Menurut Siregar koefiseien determinasi adalah angka yang menyatakan

atau digunakan untuk mengetahui konstribusi atau sumbangan yang

diberikan oleh sebuah variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).59

Koefisien determinasi dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

KD = r2 x 100%

Keterangan :

KD = nilai koefisien determinasi

r = nilai koefiseien korelasi

58

Ibid., h.257 59

Syofian Siregar., op.,cit.,h. 338

Page 61: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

48

F. Hipotesis Statistik

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh ibu bekerja terhadap

kemandirian anak

Ha= Ada hubungan yang signifikan antara pola asuh ibu bekerja terhadap kemandirian

anak

Page 62: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data yang di deskripsikan pada penelitian ini meliputi data skor Pola Asuh Ibu

Bekerja (X) dan Kemandirian Anak (Y) yang diambil dari 50 Ibu bekerja sebagai sampel di

Keluarahan Cinere Depok Jawa Barat Tahun Ajaran 2018/2019. Sekolah yang terlibat

dalam pengisian kuosiner yaitu TK Islam Al-Fajr , TK Islam Al-Husna, TK Islam Daru

Roja,TK Islam Kalam Mulia, TK Islam Arafah. Berikut jumlah angket yang didistribusikan

ke TK Islam di kelurahan Cinere Depok .

Tabel 4.1

Distribusi Angket

Nama Sekolah Status Jumlah

Angket

TK Islam Al-Fajar Swasta 12

TK Islam Al-Husna Swasta 13

TK Islam Arafah Swasta 10

TK Islam Daru Roja Swasta 8

TK Islam Kalam Mulia Swasta 7

Jumlah 50

Tabel tersebut menunjukan bahwa angket yang telah diisi kembali sebanyak 50

responden dari setiap masing-masing sekolah, adapun jumlah setiap sekolah TK Islam Al-

Fajar berjumlah 30 siswa, ibu bekerja hanya 12, TK Islam Al-Husna Berjumlah 30 Siswa,

ibu bekerja 13 siswa, TK Islam Arafah berjumlah 25 siswa, ibu bekerja 10 siswa, TK Islam

Darur Roja berjumlah 25, ibu bekerja 8 siswa dan TK Islam Kalam Mulia berjumlah 23

siswa, ibu bekerja sejumlah 7 siswa.

Page 63: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

50

1. Karakteristik Pola Asuh ibu bekerja

Tabel 4.2

Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia

USIA

(TAHUN)

TAHUN 2018/2019

FREKUENSI PERSENTASE

20- 35 TAHUN 40 80,0 %

> 35 TAHUN 10 20,0 %

TOTAL 50 100%

Berdasarkan tabel Distribusi menunjukan karakteristik usia responden sebagian

besar berusia 20-35 tahun yaitu 40 orang ( 80,0%) dan terendah berusia > 35 tahun

ada 10 orang ( 20,0%) .

Tabel 4.3

Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan

PENDIDIKAN TAHUN 2018/2019

FREKUENSI PERSENTASE

SMK / SMA 18 2,0 %

S1 24 48,0 %

SMP 1 2,0%

D3/D1 7 14,0 %

TOTAL 50 100 %

Berdasarkan tabel distribusi menunjukan bahwa karakteristik berdasarkan

tingkat pendidikan responden terbanyak berpendidikan S1 yaitu sebanyak 24

orang (48,0%) dan terendah SMP yaitu 1 orang ( 2,0 %).

Page 64: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

51

Tabel 4.4

Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis pekerjaan

JENIS PEKERJAAN TAHUN 2018/2019

FREKUENSI PERSENTASE

Wiraswasta PNS 7 14,0 %

Pegawai swasta 34 68,0 %

Guru 8 16,0 %

PNS 1 2,0 %

TOTAL 50 100 %

Berdasarkan tabel menunjukan karakteristik berdasarkan jenis pekerjaan

responden sebagian besar Pegawai swasta yaitu sebesar 34 orang (68,0 %) dan

terendah yaitu PNS 1 orang (2,0%).

Tabel 4.5

Distribusi frekuensi responden berdasarkan waktu bekerja

Waktu Bekerja TAHUN 2018/2019

FREKUENSI PERSENTASE

7-8 jam 32 64,0 %

>8 jam 18 36,0 %

TOTAL 50 100 %

Berdasarkan tabel distribusi menunjukan karakteristik berdasarkan lama bekerja

responden sebagian besar mempunya waktu 7-8 jam yaitu sebesar 32 orang (64,0

%) dan terendah yaitu > 8 jam sebanyak 18 orang (36,0%).

Page 65: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

52

22%

49%

29%

Diagram pola asuh

otoriter

otoritatif

permisif

Gambar 4.1

Berdasarkan Gambar diagram diatas menunjukan pola asuh yang diterapkan

oleh ibu bekerja terdapat pada pola asuh otoritatif sejumlah 49% , otoriter 22 %

dan permisif 29 % hal ini bahwa pola asuh otoritatif dengan persentase 49 %

lebih tinggi daripada jenis pola asuh yang lainya berarti menunjukan bahwa

otoritatif mempunyai pengaruh yang lebih.

2. Karakterisitk Kemandirian Anak

Tabel 4.6

Distribusi frekuensi responden berdasarkan Jenis Kelamin

JENIS KELAMIN TAHUN 2018/2019

FREKUENSI PERSENTASE

Laki-Laki 28 56,0 %

Perempuan 22 44,0 %

TOTAL 50 100 %

Berdasarkan tabel distribusi menunjukan karakteristik kemandirian berdasarkan

jenis kelamin responden sebagian besar berjenis kelamin laki-laki sebanyak 28

siswa (56,0% )dan perempuan sebanyak 22 siswa (44,0%).

Page 66: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

53

Tabel 4.7

Distribusi frekuensi responden berdasarkan Usia

USIA ANAK TAHUN 2018/2019

FREKUENSI PERSENTASE

6 Tahun 34 68,0 %

5 Tahun 16 32,0 %

TOTAL 50 100 %

Berdasarkan tabel distribusi menunjukan karakteristik kemandirian berdasarkan

usia responden sebagian besar berusia 6 tahun sebanyak 34 siswa (68,0% )dan usia

5 tahun sebanyak 16 siswa (32,0%).

Gambar 4.2

Diagram frekuensi Kemandirian Anak

14%

20%

16% 15%

15%

8% 12%

Kemandirian Anak

kemampuan fisik

percaya diri

bertanggung jawab

disiplin

pandai bergaul

saling berbagi

mengendalikan emosi

Page 67: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

54

Berdasarkan Gambar diagram diatas kemandirian anak dapat diperoleh dari 8

jenis aspek kemandirian dengan persentase 20% percaya diri, 16% bertanggung

jawab, 15% disiplin, 14% kemampuan fisik dan terendah 8 % saling berbagi.

B. Pengujian Persyaratan Analisis dan pengujian Hipotesis

1. Hasil uji normalitas

Uji normalitas dilakukan apakah data dari sampel memenuhi distribusi normal

atau tidak. Tabel berikut menunjukan hasil dari uji normalitas.

ketentuan uji normalitas :

1. untuk uji graafik p-plot yaitu data harus mengikuti atau mendekati garis

diagonal

2. untuk uji grafik histogram yaitu data didalam garis melengkung yang

membentuk lonceng terbalik dan titik tertinggi pada garis melengkung

sejajar dengan 0

3. untuk statistik kolmogrov smirnov yaitu nilai signifikasi diatas 0,05.60

Gambar 4.3

Histogram Pola Asuh Ibu Bekerja

60

https://www.youtube.com/watch?v=2I4OdFD362c diakses pada tanggal 06 mei pukul 20.00 WIB

Page 68: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

55

Gambar 4.4

Histogram Kemandirian Anak

Dengan melihat tampilan grafik histrogram, pada gambar 4.3 dan 4.4 diatas

menunjukkan pola data terdistribusi secara normal, karena bentuk kurva pada

histrogram memiliki bentuk seperti lonceng. sehingga variabel residual dikatakan

mendekati distribusi normal. Kemudian untuk lebih memastikan hasil analisis, uji

normalitas penelitian ini juga melihat dengan normal probability plot.

Page 69: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

56

Gambar 4.5

P-PLOT Kemandirian Anak

Gambar 4.6

P-PLOT Pola Asuh Ibu Bekerja

Page 70: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

57

Berdasarkan gambar 4.5 dan 4.6 data mendekati distribusi normal terlihat

data menyebar disekitar diagonal dan mengikuti arah garis atau grafik

histrogramnya. Meskipun data sedikit keluar garis maka dan kemudian mengikuti

kembali garis diagonalnya.

Tabel 4.8

Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov

Suatu data dapat dikatakan berdistribusi normal apabila tingkat signifikasinya

lebih besar dari 0,05 atau p > 0,05. dilihat dari data tabel diatas menunjukan kedua

variabel berdistribusi normal dimana hasil menujukan 0,200 > 0,05.

2. Uji Hipotesis

Teknik statistik yang digunakan dalam analisa korelasi pada penelitian ini

menggunakan korelasi pesrson product moment, yaitu salah satu teknik yang

dikembangkan oleh Karl Pearson untuk menghitung koefisien korelasi. Kegunaan

uji Pearson Product Moment atau analisis korelasi adalah untuk mencari hubungan

variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dan data berbentuk interval dan

ratio.Rumus yang dikemukakan adalah:

Unstandardiz

ed Residual

N 50

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std.

Deviation 7,65360437

Most Extreme

Differences

Absolute ,091

Positive ,091

Negative -,048

Test Statistic ,091

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

Page 71: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

58

Korelasi Pearson Product Moment dilambangkan r, dengan ketentuan nilai r

tidak lebih dari harga ( -1 ≤ r ≤ +1 ). Apabila r = -1 artinya korelasi negatif

sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi, dan r = 1 berarti korelasinya sempurna

positif (kuat). Atau dengan kata lain, koefisien korelasi itu bergerak antara 0,000

sampai +1,000 atau diantara 0,000 sampai -1,000, tergantung kepada arah korelasi,

nihil, positif, atau negatif.

Adapun kriteria pengujiannya adalah jika r hitung > r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak, sebaliknya jika r hitung < r tabel. Maka Ha ditolak dan Ho diterima.

Koefisien yang bertanda positif menunjukan arah korelasi yang positif. Koefisien

yang bertanda negatif menunjukan arah korelasi yang negatif. Sedang koefisien

yang bernilai 0,000 menunjukan tidak adanya korelasi antara X dan Y. Sedangkan

harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut:

Tabel 4.9

Interpretasi Nilai Korelasi

Besarnya “r” product

moment

Interpretasi

0,00-0,199 Sangat Rendah

Page 72: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

59

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,00 Sangat Kuat

Uji Hipotesis digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan hubungan antara

variabel X (Pola asuh ibu bekerja ) dengan variabel Y (kemandirian anak), maka

terlebih dahulu dirumuskan Ho dan Ha. Ho = Tidak terdapat korelasi yang

signifikan antara pola asuh ibu bekerja dengan kemandirian anak di tk se Kelurahan

cinere depok jawa barat Tahun ajaran 2018/2019 Ha= Terdapat korelasi yang

signifikan antara pola asuh ibu bekerja dengan kemandirian anak di tk se Kelurahan

cinere depok jawa barat Tahun ajaran 2018/2019.

Adapun langkah selanjutnya, setelah data yang di peroleh dari setiap reponden

dianalisa deskriptif dengan menggunakan nilai presentasi frekuensi, maka

selanjutnya penulis akan mencari korelasi antara dua variabel penelitian dengan

menggunakan rumus korelasi product moment. Penelitian ini menggunakan teknik

analisis software SPSS Versi 22. Untuk mendapatkan nilai koefisien korelasi.

Berikut adalah tabel hasil uji korelasi.

Tabel 4.10

Hasil Korelasi

POLA ASUH

IBU BEKERJA

KEMANDIRIAN

ANAK

POLA ASUH IBU BEKERJA Pearson Correlation 1 ,560**

Sig. (2-tailed) ,000

N 50 50

KEMANDIRIAN ANAK Pearson Correlation ,560** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 50 50

Page 73: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

60

Interpretasi output SPSS pada tabel correlation, di peroleh harga koefisien korelasi

sebesar 0,560 dengan signifikansi sebesar 0,000 . Berdasarkan data tersebut maka dapat

dilakukan pengujian hipotesis dengan membandingkan taraf signifikansi (p-value)

dengan rumusnya.

Jika signifikansi > 0,05, maka Ho diterima

Jika signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak

Hasil perhitungan korelasi didapatkan angka sebesar 0,560 dengan signifikansi

0,000. Karena signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak, berarti Ha di terima. Artinya ada

hubungan yang signifikan antara pola asuh ibu bekerja dengan kemandirian anak di TK

Se Kelurahan cinere depok jawa barat Tahun Ajaran 2018/2019.

Pengujian:

Jika r hitung > r tabel, maka Ho di tolak

Jika r hitung < r tabel, maka Ho di terima

Perhitungan korelasi dengan taraf kepercayaan 0,05 (5%), maka dapat di peroleh

harga r tabel sebesar 0,279. Ternyata harga r hitung lebih besar dari pada r tabel (0,560

> 0,279), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada hubungan yang sedang atau

cukup antara pola asuh ibu bekerja dengan kemandirian anak di Tk Kelurahan cinere

depok Tahun Ajaran 2018/2019.

Seberapa besar kontribusi antara pola asuh ibu bekerja dan kemandirian anak dapat

digunakan koefisien determinasi”

KD = r2

x 100%

= (0,560)2 x 100% = 32%

Page 74: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

61

Hal ini menunjukan bahwa pengaruh antara pola asuh ibu bekerja terhadap

kemandirian anak di Kelurahan cinere depok Tahun Ajaran 2018/2019 adalah relatif

besar yaitu 32 %, ini artinya terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi pola

asuh ibu bekerja, sedangkan dari kontribusi kemandirian anak pengaruhnya pada

pola asuh ibu bekerja menunjukkan persentase yaitu 32%, selebihnya dipengaruhi

oleh faktor lain misalnya usia ibu, pendidikan, lama bekerja, jenis pekerjaan dan

lain sebagainya.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pola Asuh Ibu Bekerja

Berdasarkan hasil penelitian faktor yang bisa mempengaruhi pola asuh ibu

bekerja adalah tingkat pendidikan orang tua. dari hasil penelitian didapatkan data

bahwa ada sebanyak 48,0 % responden yang memiliki tingkat pendidikan S1

sebanyak 24 ibu, 36,0 % responden dengan tingkat pendidikan SMA/SMK

sebanyak 18 ibu , 14,0 % responden dengan tingkat pendidikan D3 sebanyak 7 ibu,

responden dengan tingkat terendah 2,0% dengan pendidikan SMP yaitu sebanyak 1

ibu. Menurut peneliti semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin

tinggi pengetahuan ibu bagaimana memberikan pola asuh yang baik untuk anak

mereka.

Menurut Hurlock pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan

dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa.61

Hurlock juga berpendapat

latar belakang pendidikan orang tua dapat mempengaruhi pola pikir orang tua baik

formal maupun non formal kemudian juga berpengaruh pada aspirasi atau harapan

orang tua kepada anaknya.62

Maka tingkat pendidikan menentukan mudah tidaknya

seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh. Pendapat

61

Hurlock, Perkembangan Anak (Chid Development)Jilid 2( Jakarta: PT Erlanga,1978)h.205 62

Hurlock.,loc.,cit

Page 75: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

62

lain putra menjelaskan hal ini berarti bahwa ibu mempunyai pengetahuan yang

cukup terkait tumbuh kembang anaknya dan cara memandirikan anak. 63

Selain dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, kemandirian juga dipengaruhi oleh

status pekerjaan ibu. Dari tabel karakteristik responden diketahui sebagian besar ibu

di TK se kelurahan cinere depok bekerja sebagai karyawan swasta sebanyak 60,0%

responden dengan jumlah 30 ibu, responden 18,0 % guru dengan jumlah 9 ibu,

responden 12,0 % bekerja sebagai wiraswasta dengan jumlah 6 ibu dan paling

terendah jenis pekerjaan ibu Perawat 2,0 % dengan jumlah 1 ibu. Menurut Santrock

anak-anak yang ibunya bekerja di luar rumah belum tentu benar-benar mendapatkan

perhatian lebih sedikit dibandingkan dengan yang ibunya tidak bekerja. Hal ini

sependapat dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Hock dalam Suyadi bahwa

ibu yang bekerja mendorong anaknya untuk melakukan self sufficient (mencukupi

diri) dan melatih anak untuk bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya sendiri, di

sisi lain dampak positif ibu yang bekerja adalah dapat menciptakan tantangan dan

kesempatan bagi anak untuk mengembangkan potensinya.

Selanjutnya faktor yang berpengaruh pada pola asuh ibu bekerja adalah

tingkatan usia sebagian besar 20- 35 tahun sebanyak 76,0 % yaitu dengan jumlah

38 ibu dan tingkatan usia lebih dari 35 tahun 24,0% responden dengan jumlah 12

ibu . Menurut peneliti faktor usia dalam mengurus anak merupakan faktor

Pendukung yang sangat berpengaruh. Hal ini bisa terjadi sebab dengan

bertambahnya usia ibu maka otomatis kesehatan ibu akan menurun serta tenaga

yang diberikan untuk anaknya tidak akan seoptiomal pada saat ibu berusia muda

sehingga ibu tidak selalu berada di dekat anak untuk melatih dan mengembangkan

kemandiriannya.

63

Putra F,Y Jurnal Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Tingkat Kemandirian Personal

Hygine Anak Usia Pra Sekolah Didesa Balung Lor Kecamatan Balung (Univ.Jember:Prog. ilmu

Keperawatan,2012)h.1

Page 76: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

63

Ibu yang memiliki usia terlalu muda akan mempengaruhi cara pengasuhan

terhadap anaknya, dimana ibu yang berusia muda lebih mementingkan

keperluannya sendiri, sehingga ibu sering meninggalkan anaknya dan biasanya ibu

mengganti waktu yang terbuang dengan jalan memperbolehkan apapun yang

dikehendaki oleh anak sehingga anak akan banyak menuntut, dan menjadikan anak

memiliki sifat manja.

Selain itu faktor waktu bekerja ibu dimana sebagian besar mempunyai waktu 7-

8 jam yaitu sebesar 32 orang (64,0 %) dan terendah yaitu > 8 jam sebanyak 18

orang (36,0%) Menurut peneliti waktu kebersamaan antara anak dan orang tua

sangat penting akan menjadikan komunikasi yang cukup. Menurut Becker dalam

Djamaludin dimana berkurangnya waktu pengasuhan anak oleh ibu bekerja

memungkinkan rendahnya intensitas pengasuhan anak.64

Berdasarkan gambar 4.1 menunjukan pola asuh yang diterapkan oleh ibu bekerja

terdapat pada pola asuh otoritatif sejumlah 49% , otoriter 22 % dan permisif 29 %

hal ini bahwa pola asuh otoritatif dengan persentase 49 % lebih tinggi daripada

jenis pola asuh yang lainya berarti menunjukan bahwa otoritatif mempunyai

pengaruh yang lebih. Hasil penelitian ini memperkuat teori yang dikemukakan oleh

Baumrind yang mengatakan bahwa pola asuh demokratis terbukti optimal karena

hal ini menyebabkan perilaku bertanggung jawab dan kompeten dalam anak-anak.

Menurut Santrock pola asuh merupakan suatu cara atau metode pengasuhan yang

digunakan para orang tua untuk mendidik anak-anaknya menjadi pribadi yang

dewasa secara sosial.

Pendapat lain Agency Tridhonato bahwa pola asuh demokratis adalah pola asuh

yang menerapkan perlakukan pada anak dalam rangka membentuk kepribadian anak

64

Djamaludin, U. 2003. Pengasuhan Anak di Kalangan Ibu Bekerja. Bandung: Unpad.

Page 77: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

64

dengan cara memprioritaskan kepentingan anak yang bersikap rasional.65

Sebagaimana Santrock mengatakan bahwa pola asuh demokratis mampu

mendorong anak menjadi mandiri, namun masih menempatkan batas dan kendali

pada tindakan mereka.66

Dampak negatif pola asuh demokratis walaupun pola asuh

demokratis lebih banyak memiliki dampak positif, namun terkadang juga dapat

menimbulkan masalah apabila anak atau orangtua kurang memiliki waktu untuk

berkomunikasi. Oleh karena itu, diharapkan orangtua tetap meluangkan waktu untuk

anak dan tetap memantau aktivitas anak.

2. Kemandirian Anak

Berdasarkan hasil penelitian faktor yang bisa mempengaruhi kemandirian anak

adalah jenis kelamin. dari hasil penelitian didapatkan data bahwa laki-laki yaitu

sebanyak 28 siswa 56,0 %, selanjutnya berjenis kelamin perempuan dengan jumlah

22 siswa 44,0 %. Menurut Masrun dalam lia laki-laki lebih mandiri daripada

perempuan. Perbedaan tersebut bukan karena faktor lingkungan semata, akan tetapi

karena orangtua dalam memperlakukan anak dalam kehidupan sehari-hari lebih

cenderung memberikan perlindungan yang besar pada anak perempuan.67

Hal ini

terbukti dengan hasil analisis tambahan yang mendukung teori di atas, bahwa rata-

rata kemandirian anak laki-laki lebih tinggi dibandingkan tingkat kemandirian yang

dimiliki oleh anak perempuan.

Selain faktor jenis kelamin, kemandirian juga berpengaruh pada usia anak yaitu

6 tahun berjumlah 34 siswa 68,0% dan berusia 5 tahun sebanyak 16 siswa 32,0%.

Bahwa anak yang berusia 6 tahun memiliki rata-rata kemandirian yang paling tinggi

dibandingkan dengan anak yang berumur 5 tahun. Hasil ini sesuai dengan pendapat

65

Al.Tridhonato & Beranda Agency, Mengembangkan Pola Asuh Demokratis,( Jakarta: IKAPI,

2014),h.5 66

Santrock, Perkembangan Anak Edisi Ketujuh Jilid 2 (Jakarta :PT Erlangga,2007)h.167 67

Lia Kusuma ,Skripsi perbedaan kemandirian anak usia 5-6 tahun ditinjau dari status ibu

bekerja,(UNY: Program Pendidikan Anak usia Dini,FIP,2017)h.90

Page 78: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

65

Masrun dalam kusuma yang menyatakan bahwa pengaruh dari orang lain akan

berkurang secara perlahan lahan pada saat anak menginjak usia lebih tinggi.

Pertama-tama anak-anak akan merasa lebih tergantung pada orang-tuanya, tetapi

ketergantungan itu lambat laun akan berkurang sesuai dengan bertambahnya usia.68

Berdasarkan gambar 4.2 kemandirian anak dapat diperoleh dari 8 jenis aspek

kemandirian dengan persentase 20% percaya diri, 16% bertanggung jawab, 15%

disiplin, 14% kemampuan fisik dan terendah 8 % saling berbagi. Seperti yang

dikemukakan oleh muslimah kemandirian anak dibentuk melalui proses sosialisasi

yang terjadi antara anak dengan sebayanya.69

Bahwa melalui hubungan dengan

sebaya anak akan belajar berpikir secara mandiri, mengambil keputusan sendiri.

Menurut Erickson mengatakan peran ibu penting sebagai figur sentral yang

dapat membantu perkembangan anak, orang tua terutama ibu dianjurkan untuk tidak

terlalu membatasi ruang gerak serta kemandirian anak. Pendapat lain Jayantini,

Sedanayasa & Sulastri kemandirian anak usia dini pada umumnya dikaitkan dengan

kemampuan anak untuk melakukan segala sesuatunya sendiri, anak yang

mempunyai sikap mandiri selain mampu menyelesaikan segala sesuatunya secara

sendiri juga akan mampu menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan dan akan

dapat mengatasi kesulitan yang terjadi.70

3. Hubungan Pola Asuh Ibu Bekerja Terhadap Kemandirian Anak Usia

5-6 Tahun Di TK Se Keluruhan Cinere Depok Jawa Barat

Hasil analisis dengan menggunakan uji kolmogorov smirnov didapatkan

nilai signifikasi = 0,200. Nilai signifikasi lebih kecil dari α (0,000>0,05)

sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

pola asuh ibu bekerja terhadap kemandirian anak usia 5-6 tahun. Koefisien

68

Ibid.,h.91 69

Muslimah Dkk 2012 Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Tingkat Kemandirian Anak Usia 3-

5 Tahun Didesa Randusari 70

Jayantini, Sedanayasa & Sulastri, Hubungan Pola Asuh Belajar Terhadap Kemandirian,(e-Journal

Undiksa Jurusan Bimbingan Konseling:Vol 2,No.2,2014)

Page 79: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

66

korelasi yang diperoleh sebesar 0,560. Berdasarkan interpretasi nilai korelasi

menurut Arikunto nilai ini berkisar antara 0,40-0,599 yang berarti hubungan

pola asuh ibu bekerja terhadap kemandirian anak usia 5-6 tahun masuk dalam

kategori sedang atau cukup.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara

pola asuh ibu bekerja terhadap kemandirian anak. Menurut Kohn dalam Yulia

pola asuh merupakan sikap orangtua dalam berinteraksi dengan anak-anaknya.

Pola asuh merupakan tata cara orangtua dalam mendidik dan membesarkan

anak.71

Penelitian yang dilakukan oleh Apisah mengemukakan bahwa ibu yang

bekerja cenderung mandiri karena ibu yang bekerja menandakan bahwa mereka

mandiri,sehingga sifat kemandirian tertanam pada anak karena faktor bawaan

dan kebiasaan. Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan status pekerjaan ibu

dan tingkat kemandirian anak usia prasekolah.72

Menurut Mastauli Siregar dalam Suardani ibu yang bekerja dan tidak

bekerja akan banyak mempengaruhi kemandirian anak. Untuk ibu bekerja harus

selalu meluangkan waktu untuk berbagi permasalahan pada anak dan walaupun

mereka bekerja mereka juga harus memperhatikan kebutuhan kasih sayang

kepada anaknya.73

Seperti yang dikemukakan oleh Mustari dalam putu intan

bahwa anak tidak akan mampu mengembangkan kemandiriannya selama orang

tua dan orang-orang di sekitarnya selalu ada didekatnya untuk melindungi dan

selalu membantu anak dalam melakukan aktivitasnya.74

Kemandirian penting

dalam hidup anak, melatih kemandirian anak sejak dini menumbuhkan rasa

71

Yulia Fitriani, Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Status Gizi Anak TUNAGRAHITA Mampu

Didik Kelas Dasar Di SLB C Budi Asih Wonosono,(UNY:Fakultas Ilmu Keolahragaan,2016) 72

Apisah,Mariam . Hubungan Antara Status Pekerjaan Ibu Dan Tingkatkemandirian Anak Usia

Prasekolah 2012 Di Desa Prapag Torkecamatan Tosari Kabupaten Brebes. 73

Suardani E-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016) 74

Ni Putu Intan, Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Para Sekolah

Di TK Negri Pembina Lombok Barat 2017)h.110

Page 80: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

67

percaya diri pada anak. hal ini sejalan menurut Putra belajar menjadi mandiri

yang tidak dimiliki sejak ini hanya akan membuat pemahaman yang tidak tepat

tentang konsep kemandirian anak dan anak cendrung bersifat individual.75

Asrori menyatakan bahwa gen menjadi salah satu faktor yang

menentukan kemandirian seseorang, orangtua yang memiliki sifat kemandirian

tinggi seringkali menurunkan anak yang memiliki kemandirian juga.76

Artinya,

kualitas kemandirian anak bergantung pada kualitas yang dimiliki oleh seorang

ibu, semakin mandiri seorang ibu maka akan semakin mandiri pula anak yang

mereka lahirkan. hal lain Komalasari dalam Ravika Seorang anak dapat tumbuh

menjadi pribadi yang mandiri sesuai dengan cerminan yang ia peroleh baik dari

orangtua maupun dari lingkungan sekitar melalui pengalaman langsung maupun

tidak langsung dengan mengamati tingkah laku orang lain seperti guru, anggota

keluarga, orang tua atau tokoh yang dikaguminya.77

Yamin menyatakan ada hubungan diantara pemisahan anak dan orang tua.

Pemisahan Merupakan suatu proses yang mendidik anak untuk lepas dari

ketergantungan mereka terhadap orangtua atau orang dewasa yang dekat dengan

mereka.78

Seorang anak membutuhkan kesempatan, dan dorongan dari keluarga

serta lingkungan sebagai penguat untuk setiap perilaku yang dilakukannya, salah

satunya perilaku yang berhubungan dengan kemandirian.

Pada penelitian ini menunjukan kategori yang cukup atau sedang yang

berarti anak dapat dikatakan mandiri. Dalam pengembangan kemandirian bukan

75

Putra F,Y Jurnal Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Tingkat Kemandirian Personal Hygine

Anak Usia Pra Sekolah Didesa Balung Lor Kecamatan Balung (Univ.Jember:Prog. ilmu

Keperawatan,2012 76

Asrori. 2004. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara. 77

Ravika Geofany , E-Journal Perbedaan Kemandirian Anak Usia Dini Ditinjau Dari Ibu Bekerja

,(PSikoborneo, Vol.4, No.2 , 2016)h.718 78

Martinis Yamin & Jamilah Sabri, Panduan Pendidikan Anak Usia Dini,( Jakarta:

IKAPI,2010),h.86

Page 81: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

68

hanya ibu yang berperan. Ini sesuai data angket yang tertera yaitu anak tidak

hanya diasuh oleh orang tua, terutama ibu, tetapi juga oleh keluarga besar dan

pembantu. Dengan adanya keluarga besar, apabila tinggal bersama maka

seringkali anak dititipkan kepada keluarga, terutama bila ibu bekerja.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan penelitian ini menunjukan

bahwa terdapat hubungan pola asuh ibu bekerja terhadap kemandirian anak usia

5-6 tahun di TK se- Kelurahan cinere depok tahun ajaran 2018/2019. Hasil

menunjukan bahwa anak usia dini yang diasuh oleh ibu bekerja lebih mandiri.

D. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa pelaksanaan penelitian ini masih banyak kekurangan hal

ini disebabkan :

1. Penelitian ini dilakukan di TK Se kelurahan cinere depok dengan pengambilan

sampel pada ibu bekerja, hal ini tidak memperhatikan jenis pekerjaan ibu

sehingga banyak jenis pekerjaan lainnya.

2. Jumlah responden yang hanya 50 orang, tentunya masih kurang untuk

menggambarkan keadaan yang sesungguhnya

3. Dalam proses pengambian data, informasi yang diberikan responden melalui

kuesioner terkadang tidak menunjukkan pendapat responden yang sebenarnya, hal

ini terjadi karena kadang perbedaan pemikiran, anggapan dan pemahaman yang

berbeda tiap responden, juga faktor lain seperti faktor kejujuran dalam pengisian

pendapat responden dalam kuesionernya.

Page 82: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

69

BAB V

KESIMPULAN , IMPLIKASI, SARAN

A. Kesimpulan

Pola asuh yang diterapkan oleh ibu bekerja pada anak usia 5-6 tahun yang bersekolah

di TK se kelurahan cinere depok yakni pola asuh demokratis. Ada hubungan antara pola

asuh ibu bekerja terhadap kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya

jika pola asuh yang baik maka anak akan menjadi mandiri dan sebaliknya jika pola asuh

buruk maka anak tidak akan mandiri. Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan

menggunakan uji kolmogrov smirnov didapatkan nilai 0,200 kolerasi sebesar 0,560 dengan

taraf signifikasi 5% (0,05) dengan p value sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa Ha

diterima, artinya ada hubungan yang cukup atau sedang antara pola asuh ibu bekerja

terhadap kemandirian anak kemandirian anak usia pra sekolah (0,40-0,599).

B. Implikasi

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini, terdapat

implikasi yang dapat dikemukakan. Penelitian ini menemukan hubungan kemandirian

anak yang diasuh oleh ibu bekerja. Anak yang memiliki ibu bekerja tentunya perlu

meluangkan waktunya untuk melihat perkembangan anak, apakah anak sudah bisa mandiri

atau belum. Hendaknya bagi ibu yang bekerja untuk memberikan perhatian, kasih sayang,

dan kehangatan sehingga kemandirian anak baik di lingkungan rumah dan sekolah akan

semakin tinggi. Sebaliknya anak yang memiliki ibu tidak bekerja sebaiknya tidak terus-

menerus melayani anak dan menuruti kemauan anak, hal ini akan berdampak pada perilaku

anak yang lebih manja karena apapun kebutuhan anak cenderung dilayani oleh ibu.

Page 83: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

70

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang kemandirian anak usia 5-6 tahun ditinjau dari

status bekerja ibu, maka diperoleh beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Orangtua : Ibu yang bekerja hendaknya tetap memberikan waktu yang

berkualitas (quality time) minimal 1 jam sehari untuk memperhatikan

perkembangan anak dari berbagai aspek agar pencapaian perkembangan anak dapat

terpenuhi secara maksimal.

2. Bagi Guru : Guru yang memiliki anak didik yang ibunya bekerja hendaknya guru

dapat lebih mengasah kemandirian anak saat ia berada di sekolah dan

meningkatkan sikap kemandirian anak, misalnya dengan memberikan reward

apabila anak menujukan sikap positif, seperti anak mau membuang sampah pada

tempatnya.

3. Bagi peneliti : Diharapkan untuk melakukan penelitian pada wilayah lain yang

lebih luas dan mendalam lagi, karena penelitian ini hanya berfokus pada pola asuh

ibu yang bekerja saja, sedangkan masih banyak hal yang perlu dikaji. Dan bagi

peneliti lain yang berminat terhadap temuan penelitian ini dapat melakukan

pembuktian lebih mendalam dengan mengambil populasi populasi dan sampel yang

lebih besar.

Page 84: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

71

DAFTAR PUSTAKA

Novan Ardy Wiyani, Bina Karakter Anak Usia Dini,(Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2013).

Lie dan Prasasti,Menjadi Orang Tua Bijak 101 Cara Membina Kemandirian

Anak,(Jakarta:2004).

Iffah Laily Tsani, dkk, Jurnal Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemandirian

Anak.

Martinis Yamin&Jamilah Sabri, Panduan Pendidikan Anak Usia Dini,

(Jakarta:IKAPI,2010).

Mussen,Kepribadian Anak,(Jakarta: Media 1989).

Choirunnisa, Skripsi.Peran Ibu Dalam Pembentukan Kepribadian Anak Sholeh Menurut

KonsepIslam,(Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah,2013).

Yulia,Working Mom & Kids (Jakarta:Elex Media, 2007.

Widyasari, A.K dan Fridari, Jurnal Dinamika Kontrol diri pada ibu bekerja yang

menjalani latihan yoga (psikologi udayana , vol 1 no 1).

Page 85: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

72

Lia Kusuma ,Skripsi perbedaan kemandirian anak usia 5-6 tahun ditinjau dari status ibu

bekerja,(UNY: Program Pendidikan Anak usia Dini,FIP,2017.

Akbar & Hawadi,Celoteh Anak, (Jakarta:Elex Media 2001).

Suardani,dkk, e-Journal Pendidikan Anak Usia DIni Universitas Pendidikan

Ganesha,(Jurusan PAUD, 2016, Volume 4. No.2).

Asrori&Ali, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik,(Jakarta: PT Bumi

Aksara,2010).

Syaiful Bahri Djamarah, Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga,(

Jakarta:Rineka Cipta, 2014).

Al.Tridhonato & Beranda Agency, Mengembangkan Pola Asuh Demokratis,( Jakarta:

IKAPI, 2014).

Casmini ,Emotional Parenting Dasar-Dasar Pengasuhan,(Yogyakarta: Pilar Media 2007.

Maimunah Hasan, Pendidikan Anak Usia Dini,(Jogjakarta: Diva press,2009).

Carolyn Meggit, Memahami Perkembangan Anak,( Jakarta: Indeks, 2013).

Zeky Martin, Skripsi Pengaruh Pola Asuh Terhadap Perkembangan Sosial(Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar: FIP,2016).

Mohammad Asrori, Psikologi Pembelajaran, ( Bandung : CV Wacana Prima, 2008).

Sumantri, Perkembangan Peserta Didik,(Jakarta:Universitas Terbuka,2008)

Page 86: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

73

Ahmad Susanto, Pendidikan Anak Usia Dini (Konsep dan Teori), ( Jakarta : Bumi Aksara,

2017).

Aliflulahtin Utamingsih,Gender dan Wanita Karier,( Malang : UB Press) 2017).

Widyasari, A.K dan Fridari, Jurnal Dinamika Kontrol diri pada ibu bekerja yang

menjalani latihan yoga (psikologi udayana , vol 1 no 1).

Abdul Hamid, Metode Penelitian Bahasa,( Jakarta: Diadit media, 2011)

Arikunto.S. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktek,(Jakarta: RinekaCipta,2008).

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (pendidikan kuantitatif,kualittaif,

R&D),(Bandung:Alfabeta,2010).

Hurlock, Perkembangan Anak (Chid Development)Jilid 2( Jakarta: PT Erlanga,1978).

Putra F,Y Jurnal Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Tingkat Kemandirian Personal

Hygine Anak Usia Pra Sekolah Didesa Balung Lor Kecamatan Balung (Univ.Jember:Prog.

ilmu Keperawatan,2012).

Djamaludin, U. 2003. Pengasuhan Anak di Kalangan Ibu Bekerja. Bandung: Unpad.

Muslimah Dkk 2012 Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Tingkat Kemandirian Anak

Usia 3-5 Tahun Didesa Randusari.

Jayantini, Sedanayasa & Sulastri, Hubungan Pola Asuh Belajar Terhadap Kemandirian,(e-

Journal Undiksa Jurusan Bimbingan Konseling:Vol 2,No.2,2014).

Yulia Fitriani, Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Status Gizi.

Page 87: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

74

Apisah,Mariam,Hubungan Antara Status Pekerjaan Ibu Dan Tingkatkemandirian Anak

Usia Prasekolah 2012 Di Desa Prapag Torkecamatan Tosari Kabupaten Brebes.

Ni Putu Intan, Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Para

Sekolah Di TK Negri Pembina Lombok Barat 2017).

Putra F,Y Jurnal Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Tingkat Kemandirian Personal

Hygine Anak Usia Pra Sekolah Didesa Balung Lor Kecamatan Balung (Univ.Jember:Prog.

ilmu Keperawatan,2012).

Ravika Geofany , E-Journal Perbedaan Kemandirian Anak Usia Dini Ditinjau Dari Ibu

Bekerja ,(PSikoborneo, Vol.4, No.2 , 2016).

Page 88: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

LAMPIRAN 1

Instrumen Pola Asuh Ibu Bekerja dan Kemandirian Anak

Page 89: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 90: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 91: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 92: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 93: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 94: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 95: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

LAMPIRAN 2

Uji Validitas Instrumen Penelitian Pola Asuh Ibu bekerja dan Kemandirian Anak

Page 96: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

LAMPIRAN 3

Hasil uji coba Instrumen Pola Asuh Ibu Bekerja dan Kemandirian

Anak

Page 97: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 98: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 99: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 100: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

LAMPIRAN 4

Page 101: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 102: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

LAPIRAN 4

Hasil Uji Reabilitas Instrumen Penelitian Pola Asuh Ibu bekerja dan Kemandirian Anak

LAMPIRAN 5

Uji Normalitas Pola Asuh Ibu Bekerja dan Kemandirian Anak

Page 103: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

LAMPIRAN 6

Alternatif Jawaban Responden Pola Asuh Ibu Bekerja dan Kemandirian Anak

Page 104: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 105: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 106: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 107: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 108: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 109: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 110: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 111: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 112: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 113: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 114: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 115: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 116: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 117: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 118: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 119: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 120: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

LAMPIRAN 7 Perhitungan Uji Normalitas dan korelasi dengan Rumus SPSS

Page 121: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

LAMPIRAN 8

Tabel r hitung

Page 122: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

LAMPIRAN 9

Surat Validasi Instrumen

Page 123: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

LAMPIRAN 10

Surat Izin Permohonan Penelitian

Page 124: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

LAMPIRAN 11

Surat Telah Melakukan Observasi

Page 125: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 126: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 127: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 128: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 129: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika

LAMPIRAN 12

Uji Referensi

Page 130: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 131: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 132: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika
Page 133: HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46463/1/MEILINDA...kemandirian anak usia prasekolah yang bernilai positif, artinya jika