Peran Vitamin d3 Dalam Terapi Herniasi Diskus Lumbalis-Aspek
HUBUNGAN PERAN PENGASUH DAN KETERPENUHAN … · hubungan peran pengasuh dan keterpenuhan kebutuhan...
Transcript of HUBUNGAN PERAN PENGASUH DAN KETERPENUHAN … · hubungan peran pengasuh dan keterpenuhan kebutuhan...
HUBUNGAN PERAN PENGASUH DAN KETERPENUHAN KEBUTUHAN PADA ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN
PRIBADI YANG INTEGRAL ANAK-ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN PONDOK “EL JIREH” YOGYAKARTA
TAHUN 2008
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
MARGARETHA SURYATMI NIM: 031114028
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
♥ Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidak
percayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia
memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah
berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan♥
(Roma 4:20-21)
♥ Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya ♥
( Markus 9:23b)
PERSEMBAHAN:
Skripsi ini dipersembahkan bagi:
℘BAPA ku yang selalu menepati janjiNYA
℘Suamiku Cecep Budi Utomo, anakku Alisha dan Amarissa
serta
℘ Semua anakku di Panti Asuhan Pondok Asuh Harapan Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, April 2008
Penulis
Margaretha Suryatmi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta :
Nama : MARGARETHA SURYATMI
Nomor Mahasiswa : 031114028
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karya ilmiah saya yang berjudul: “HUBUNGAN PERAN PENGASUH DAN KETERPENUHAN KEBUTUHAN PADA ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PRIBADI YANG INTEGRAL ANAK-ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN PONDOK “EL JIREH” YOGYAKARTA TAHUN 2008” berserta perangkat yang diperlukan (bila ada).
Dengan demikian saya memberi hak kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta, untuk menyimpan, menga lihkan dalam bentuk media
lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara
terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk keperluan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada
saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta.
Pada tanggal : 3 April 2008
Yang menyatakan,
Margaretha Suryatmi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
ABSTRAK
HUBUNGAN PERAN PENGASUH DAN KETERPENUHAN KEBUTUHAN PADA ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN
PRIBADI YANG INTEGRAL ANAK-ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN PONDOK EL JIREH YOGYAKARTA
TAHUN 2008
Penelitian ini adalah penelitian diskriptif, bertujuan untuk mendapatkan diskripsi tentang Hubungan Peran Pengasuh Dan Keterpenuhan Kebutuhan Pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadi Yang Integral Anak-Anak Asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta. Masalah yang hendak dijawab dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana keterpenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadi yang integral para anak asuh di Panti Asuhan El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008, (2) Bagaimana peran pengasuh dalam pemenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadi yang integral para anak asuh di Panti Asuhan El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008 menurut anak asuh yang bersangkutan? (3) Bagaimana hubungan peran pengasuh dan keterpenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadi yang integral para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008?
Metode penelitian ini adalah survei. Populasi penelitian adalah para anak asuh Panti Asuhan Pondok El Jireh, Yogyakarta tahun 2008 dengan jumlah 30 orang. Variabel penelitian adalah peran pengasuh (X) dan perkembangan pribadi anak asuh (Y). Alat pengumpul data adalah kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan pada teori pribadi yang utuh Stephen Covey dan teori kebutuhan Maslow. Kuesioner Peran Pengasuh terhadap Perkembangan Pribadi yang Integral terdiri dari 88 item yang mencakup aspek asuh, asah dan asih dari pengasuh serta aspek perkembangan fisik, mental, emosi dan spiritual anak asuh.
Hasil penelitian ini adalah (1) Jumlah anak asuh yang mengalami perkembangan pribadi secara integral dalam kategori rendah sebanyak 10 orang (33%) sedangkan jumlah anak asuh yang mengalami perkembangan pribadi secara integral dalam kategori tinggi sebanyak 20 orang (67%), (2) peran pengasuh dalam perkembangan pribadi integral anak asuh dalam kategori rendah sebanyak 10 orang (33%), sedangkan peran pengasuh dalam perkembangan pribadi integral anak asuh dalam kategori tinggi sebanyak 20 orang (67%), (3) ada hubungan yang positif antara peran pengasuh dan keterpenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadi yang integral para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008, r = 0.83 pada tingkat signifikan 5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRACT
RELATIONSHIP AMONG THE ROLE OF FOSTER PARENTS TO FULFILL NEED LEVEL FOR THE INTEGRAL INDIVIDUAL
DEVELOPMENT OF THE ORPHAN CHILDREN IN PONDOK EL JIREH YOGYAKARTA IN 2008
This research was a descriptive research, aiming to describe the parenthood role to the integral individual development of the orphan children in Pondok El Jireh Yogyakarta. The problems to be answered in this research were: (1) How was the fulfill need for the integral individual development of the orphan children in Pondok El Jireh Yogyakarta in 2008? (2) How was the role of foster parents to fulfill need in aspects for the integral individual development of orphan children in Pondok El Jireh Yogyakarta in 2008 according to orphan children? (3) How was relationship among the role of foster parents and the fulfill need in aspects for the integral individual development of orphan children in Pondok El Jireh Yogyakarta in 2008? The method of this research was survey. The population of this research was 30 orphan children in Pondok El Jireh Yogyakarta in 2008. The variable of this research were the parenthood role (X), and the individual development of the orphan children (Y). This research instrument was questionnaire made by the researcher based on the fully personality theory of Stephen Covey and fulfill need of Maslow theory. The questionna ire consisted of 88 items based on the aspect of caring, education, and loving from the foster parents, and also the physical, mental, emotional and spiritual development aspect of the orphan children. The results of this research were: (1) the orphan children in the low qualification level of integral individual development was 10 persons (33%), and the orphan children in the high qualification level of integral individual development was 20 persons (67%), (2) the role of foster parents to the integral individual development in the low qualification level was 10 persons (33%) and the role of foster parents to the integral individual development in the high qualification level was 20 persons (67%) and (3) there is a positive relationship among the role of foster parents to fulfill need and fulfill need level for the integral individual development of the orphan children in Pondok El Jireh Yogyakarta in 2008, r = 0.83 at level of significant 0.05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya bagi Allah Bapa atas berkat dan hikmat-Nya
yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis sungguh merasakan betapa besar anugerah dan kuasa Tuhan selama
penulisan skripsi ini. Penulis merasa tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini
dan melewati setiap hambatan dan tantangan yang penulis alami selama proses
penulisan skripsi ini tanpa anugerah dan kuasa-Nya.
Skripsi ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan
guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Skripsi ini diberi judul “Hubungan Peran Pengasuh Dan
Keterpenuhan Kebutuhan Pada Aspek-Aspek Perkembangan Pribadi yang Integral
Anak-Anak Asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh, Yogyakarta Tahun 2008”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis sendiri. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sekalian. Penulis berharap agar skripsi ini dapat berguna bagi pelayanan
Bimbingan dan Konseling di luar sekolah, khususnya pendampingan anak di Panti
Asuhan.
Akhir kata, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis
ingin menghaturkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan berupa saran, nasehat, bimbingan, pemikiran, waktu, tenaga,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
dukungan materi, dan dukungan moril yang penulis terima selama ini. Ucapan
terima kasih ini penulis haturkan kepada:
1. Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan dosen penguji yang
banyak memberi masukkan, ide dan cara pandang yang lebih tajam serta
memberikan dukungan selama peneliti melaksanakan studi.
2. Drs.Y.B. Adimassana, M.A., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
dengan ketulusan hati meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran untuk
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.
3. Drs.T.A. Prapanca Hary,M.Si, selaku dosen penguji yang memberi
masukkan dan tambahan kajian pustaka.
4. Drs. Wens Tanlain, M.Pd, selaku dosen yang bersedia meluangkan waktu
untuk membimbing dan memberi wacana dalam penyusunan skripsi ini
serta nasehat yang sangat bergarga.
5. Bapak Johan Setiawan, selaku Ketua Badan Pengurus Yayasan AME
Mercusuar Indonesia yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
mengadakan penelitian di panti asuhan di bawah yayasan yang beliau
pimpin.
6. Ibu Agnes Priscilla Wahyuni, selaku Pembina di Panti Asuhan Pondok El
Jireh Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan dan ijin kepada
penulis untuk mengadakan penelitian dan membantu pelaksanaan
penelitian di Panti Asuhan Pondok El Jireh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
7. Ibu Tumiyati, selaku Pengasuh di Panti Asuhan Griya Victory, Kaliurang,
Yogyakarta yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melakukan uji
coba penelitian.
8. Cecep Budi Utomo,SE., suami dan sahabatku yang senantiasa
menunjukkan kasih dan dukungannya saat melewati masa sulit untuk
menikmati setiap mujizat Tuhan.
9. Alisha Larasati dan Amarissa Renaya, buah hatiku yang tekun berdoa dan
memberi semangat untuk mamanya.
10. Anak-anak di Pondok Asuh Harapan, kalian telah lahir di hatiku dan
memberi inspirasi untuk terus belajar.
11. Keluarga Ir. Yoesianto dan Drs. Ir. Samuel Tioso yang telah memberi
kesempatan untuk kuliah lagi dan dukungan untuk terus maju.
12. Anakku dan sahabatku: Litha, Gugun, Toetoes, Bertha dan semua
angkatan 2003 kelas B, atas kebersamaan dan kasih yang kalian tunjukkan
selama ini.
13. Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu
penulis, namun tidak dapat disebutkan satu persatu dalam lembaran ini.
Semoga Tuhan memberikan kemurahan kepada semua pihak yang telah
membantu penulis.
Penulis berharap apa yang telah penulis kerjakan dengan bantuan banyak
pihak ini tidak menjadi sia-sia. Kiranya skripsi ini tidak hanya bermanfaat
bagi penulis saja, tetapi juga berguna bagi orang lain yang membaca skripsi
ini. Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………….. i
HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………… iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN …………….. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………… v
ABSTRAK …………………………………………………….. vi
ABSTRACT …………………………………………………… vii
KATA PENGANTAR ………………………………………… viii
DAFTAR ISI ………………………………………………….. xi
DAFTAR TABEL …………………………………………….. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………….. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………… 1
B. Rumusan Masalah ………………………………….. 3
C. Tujuan Penelitian ………………………………….. 4
D. Manfaat Penelitian …………………………………. 4
E. Batasan Istilah dan Variabel Penelitian ………….. 5
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengasuhan Anak ………………………………….… 7
B. Panti Asuhan …………………………………………. 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
C. Kepribadian yang Utuh/Integral ……………………. 15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ………………………………………. 18
B. Subjek Penelitian …………………………………….. 18
C. Instrumen Pengumpul Data ………………………… 19
D. Teknik Analisis Data ………………………………… 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ……………………………………… 31
1. Perkembangan Pribadi Secara Integral …… 31
2. Peran Pengasuh Terhadap Perkembangan Pribadi. 33
B. Pembahasan …………………………………………… 36
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………… 40
B. Saran-saran …………………………………………. 41
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….… 44
LAMPIRAN ……………………………………………………….. 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel-tabel Halaman
Tabel 1 Aspek Kuesioner Peran Pengasuh Terhadap
Perkembangan Integral Anak Asuh di Panti
Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta Tahun
2008 ………………………………………. 20
Tabel 2 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas dan Validitas
Alat Tes …………………………………….. 28
Tabel 3 Koefisien Reliabilitas dan Validitas Uji Coba
dan Penelitian ……………………………….. 28
Tabel 4 Jumlah Aspek Perkembangan-Perkembangan
Pribadi ………………………………………. 32
Tabel 5 Jumlah Anak Asuh Dalam Kategori Perkembangan
Pribadi Secara Integral ………………………… 33
Tabel 6 Jumlah Aspek Pengasuhan – Peran Pengasuh … 34
Tabel 7 Peran Pengasuh Terhadap Perkembangan
Pribadi Yang Integral ………………………… 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran- lampiran Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Peran Pengasuh Terhadap Perkembangan
Pribadi Yang Integral Anak-Anak Asuh Di Panti
Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta ………………. 46
Lampiran 2 Perhitungan Skor Uji Coba Kuesioner Peran Pengasuh
Terhadap Perkembangan Pribadi Secara Integral ……. 52
Lampiran 3 Perhitungan Reliabilitas dan Validitas Hasil Uji Coba.. 53
Lampiran 4 Perhitungan Skor Penelitian Kuesioner Peran Pengasuh
Terhadap Perkembangan Pribadi Secara Integral ……. 55
Lampiran 5 Perhitungan Reliabilitas dan Validitas Hasil Penelitian.. 56
Lampiran 6 Perhitungan Mean dan Skor-skor Peran Pengasuh serta
Perkembangan Pribadi Anak Asuh……………………. 58
Lampiran 7 Skor-skor Peran Pengasuh Terhadap Perkembangan
Pribadi Anak Asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh
Serta Kategorisasinya ………………………………… 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan istilah dan variabel serta tujuan dan manfaat penelitian.
A. Latar Belakang Masalah
Kehidupan sehari-hari seorang anak tidak terlepas dari lingkungan
terdekatnya yaitu keluarga. Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat
yang terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak. Di dalam keluarga, seorang anak
menerima pemeliharaan (asuh), bimbingan (asah) dan kasih sayang (asih) untuk
perkembangan diri dan pribadinya secara optimal. Namun ada kalanya seorang
anak tidak menerima asuh, asah dan asih yang seharusnya menjadi haknya oleh
karena faktor keluarga atau lingkungan sekitarnya.
Seorang anak tidak mendapatkan haknya bisa disebabkan oleh karena
ketidakmampuan orangtuanya untuk memberikan apa yang menjadi hak anaknya.
Faktor yang menyebabkan antara lain kemiskinan, bencana alam, konflik,
keluarga tidak berfungsi sebagaimana seharusnya karena perceraian atau
meninggal, dan lain sebagainya.
Anak-anak perlu mendapatkan perlindungan supaya apa yang menjadi hak
anak dapat mereka terima. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Bab I pasal 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
“Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.”
Keluarga merupakan lembaga yang paling bertanggung jawab untuk
memberikan perlindungan kepada anak. Keluarga diharapkan dapat memberikan
apa yang menjadi hak seorang anak, sehingga anak akan hidup, bertumbuh dan
berkembang yang pada akhirnya anak akan dapat berpartisipasi dalam
lingkungannya. Dalam kenyataannya masih banyak anak yang tidak menerima
apa yang menjadi haknya dari keluarga. Seorang anak yang tidak dapat menerima
haknya seringkali diserahkan oleh keluarganya kepada lembaga atau keluarga
asuh.
Seorang anak perlu berkembang secara integral pada semua aspek dalam
dirinya untuk menjadi pribadi yang utuh (holistik) guna peran sertanya di
masyarakat kelak kemudian hari. Stephen R. Covey (2005:124) mengemukakan
tentang pribadi yang utuh mencakup aspek tubuh, pikiran, hati dan jiwa serta
empat kecerdasan atau kemampuan yaitu fisik, mental, emosional dan spiritual.
Di lingkungan mana pun seorang anak berada baik dalam keluarga maupun di
lembaga pengasuhan, seorang anak seyogyanya dididik dan dibimbing untuk
berkembang secara integral guna mencapai pribadi yang utuh.
Dalam keluarga model pengasuhan orangtua akan mempengaruhi
perkembangan pribadi anak. Model pengasuhan dan nilai-nilai yang dianut oleh
sebuah lembaga pengasuhan anak juga berperan dalam perkembangan pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
anak-anak asuhnya. Hal tersebut berlaku juga pada anak-anak asuh di Panti
Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta. Bagaimanakah peran pengasuh sebagai
orangtua asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh dan Keterpenuhan Kebutuhan
pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadi secara integral pada anak-anak
asuhnya? Pertanyaan ini yang mendorong penulis untuk meneliti peran pengasuh
terhadap tingkat perkembangan pribadi secara integral pada anak asuh di Panti
Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pemenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan
pribadi secara integral para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh
Yogyakarta pada tahun 2008?
2. Bagaimana peran pengasuh dalam pemenuhan kebutuhan pada aspek-
aspek perkembangan pribadi secara integral para anak asuh di Panti
Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008?
3. Bagaimana hubungan peran pengasuh dan keterpenuhan kebutuhan
pada aspek-aspek perkembangan pribadi yang integral para anak asuh
di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008?
C. Tujuan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Keterpenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadi
secara integral para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh
Yogyakarta pada tahun 2008.
2. Peran pengasuh pada pemenuhan kebutuhan pada aspek-aspek
perkembangan pribadi secara integral para anak asuh di Panti Asuhan
Pondok El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008.
3. Hubungan peran pengasuh dan keterpenuhan kebutuhan pada aspek-
aspek perkembangan pribadi secara integral para anak asuh di Panti
Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta pada tahun 2008.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Panti Asuhan Pondok El Jireh
Hasil penelitian ini diharapkan merupakan sumbangan bagi
pengembangan kualitas pengasuhan terhadap para anak asuh di Panti
Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta.
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai wacana dalam
melaksanakan pelayanan pengasuhan.
3. Bagi Peneliti Lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber inspirasi atau
bahan pembanding apabila ingin mengembangkan penelitian di sekitar
topik yang sama.
E. Batasan Istilah dan Variabel Penelitian
1. Batasan Istilah
a. Pengasuh
Pengasuh adalah orang yang melaksanakan tugas untuk membimbing,
memimpin dan mengelola anak asuh (Poerwadarminto,1976 :63).
b. Peran pengasuh
Peran pengasuh adalah tindakan pengasuh dalam melaksanakan tugas
pemeliharaan dan pendidikan bagi para anak asuh guna mencapai
perkembangan pribadi.
c. Anak Asuh Panti Asuhan
Anak Asuh Panti Asuhan adalah mereka yang tercatat dan tinggal di
Panti Asuhan Pondok El Jireh, Yogyakarta pada tahun 2008.
d. Perkembangan pribadi adalah proses perkembangan psikis dan fisik
dalam menuju tingkat kesempurnaan atau seluruh aspek kepribadian
(Thantawy,2005:88)
e. Panti Asuhan Pondok El Jireh adalah sebuah rumah (panti) yang
menampung anak-orang yatim dan atau piatu serta anak dari keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
korban konflik. Panti Asuhan ini di bawah naungan Yayasan AME
Mercusuar Indonesia.
2. Batasan Variabel
a. Peran pengasuh adalah tindakan pengasuh yang melaksanakan tugas
sebagai pengasuh, pengasah dan pengasih. Tindakan pengasuh ini
diukur dengan Kuesioner Peran Pengasuh terhadap Perkembangan
Pribadi dan ditunjukkan oleh skor-skor yang diperoleh tiap anak. Ada
dua kategori peran pengasuh yaitu rendah dan tinggi.
b. Perkembangan pribadi yang integral adalah perkembangan diri yang
dialami seorang anak secara menyeluruh dan berkesinambungan baik
segi fisik, mental, emosional dan spiritual yang dapat diukur dengan
menggunakan Kuesioner Peran Pengasuh terhadap Perkembangan
Pribadi dan ditunjukkan oleh skor-skor yang diperoleh tiap anak. Ada
dua kategori perkembangan pribadi secara integral anak asuh yaitu
rendah dan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
KAJIAN TEORI
Bab kajian teori ini memuat landasan teori yang berkaitan dengan masalah
penelitian ini, yaitu (a) Pemeliharaan Anak (b) Panti Asuhan (c) Keterpenuhan
Kebutuhan dan (d) Kepribadian yang utuh.
A. Pemeliharaan anak
1. Pemeliharaan
Di dalam sebuah keluarga terjadi interaksi antar anggota keluarga, hubungan
yang terjadi di dalam keluarga ini menjadi landasan sikap terhadap orang lain,
benda dan kehidupan secara umum. Secara etimologi pemeliharaan berasal dari
kata “asuh” artinya memimpin, mengelola, membimbing. Pengasuh adalah orang
yang melaksanakan tugas membimbing, memimpin dan mengelola
(Poerwadarminta,1976 :63). Menurut kamus Bahasa Indonesia (Dessy, 2001:65)
asuh berarti menjaga (merawat dan mendidik) anak, membimbing (membantu dan
melatih), memimpin (mengepalai, menyelenggarakan) dan menjaga supaya anak
(orang) dapat berdiri sendiri.
Perkembangan seorang anak sangat dipengaruhi oleh pemeliharaan yang
diterimanya sepanjang kehidupannya terutama pada awal-awal pertumbuhan
sampai anak memasuki masa dewasa. Ada kalanya pemeliharaan yang diterapkan
tidak efektif sehingga membawa dampak yang buruk bagi anak. Menurut Hilman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Hilmansyah (2006:5) orangtua perlu memperhatikan tujuh hal penting guna
mencapai pola asuh yang efektif. Ke tujuh hal tersebut adalah:
1) Pola asuh harus dinamis. 2) Pola asuh harus sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak. 3) Ayah- ibu mesti kompak. 4) Pola asuh harus disertai perilaku positif dari orangtua. 5) Komunikasi yang efektif. 6) Disiplin; dan 7) Orangtua konsisten.
2. Pengasuh sebagai orangtua
Anak-anak asuh di panti asuhan datang dari berbagai latar belakang. Ada anak
asuh yang datang dari keluarga yang tidak mampu dari segi ekonomi. Ada anak
asuh yang datang dari orangtua tanpa status pernikahan yang jelas maupun dari
keluarga yang tidak utuh dikarenakan perceraian atau meninggal dunia. Soesilo
(1985:19) berpendapat bahwa:
Keutuhan keluarga, di samping ditinjau dari adanya ayah, ibu dan anak, juga dapat dilihat dari sifat hubungan atau interaksi antara anggota keluarga satu sama lain. Ketidak-hadiran ayah atau ibu atau keduanya di dalam suatu keluarga amat berpengaruh pada diri anak. Untuk dapat berkembang secara utuh dalam hal kepribadiannya seorang anak
memerlukan model atau contoh. Lingkungan pertama yang mula-mula
memberikan pengaruh yang mendalam adalah lingkungan keluarganya sendiri.
Dari anggota keluarga tersebut seorang anak memperoleh kemampuan dasar baik
intelektual maupun sosial. Bahkan penyaluran emosi banyak ditiru dan dipelajari
dari anggota-anggota lain di dalam keluarganya.
Pribadi yang biasa dijadikan contoh atau model adalah orangtua, karena
orangtua adalah figur yang paling dekat dengan kehidupan anak. Seorang anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
akan meniru apa yang dikatakan dan dilakukan orangtuanya. Oleh sebab itu
kehadiran dan interaksi yang baik antara anak dengan orangtuanya akan
berpengaruh dalam perkembangan pribadi seorang anak.
Dalam kenyataannya, ada anak yang harus berpisah dengan orangtuanya dan
menjadi anak asuh. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23
tahun 2002 tentang Perlindungan Anak disebutkan pengertian “anak asuh” adalah
Anak yang diasuh oleh seseorang atau lembaga, untuk diberikan bimbingan, pemeliharaan, perawatan, pendidikan, dan kesehatan, karena orangtuanya atau salah satu orangtuanya tidak mampu menjamin tumbuh kembang anak secara wajar.
Seorang anak yang berada di bawah pemeliharaan orang lain atau lembaga
pemeliharaan anak tetap membutuhkan figur orangtua.
Berdasarkan kebutuhan anak akan figur orangtua maka Panti Asuhan sebagai
lembaga yang memberikan bimbingan, pemeliharaan, perawatan dan pendidikan
pada anak diharapkan dapat menjadi keluarga yang menghadirkan figur orangtua
bagi anak asuhnya. Sekalipun seorang anak asuh tinggal di Panti Asuhan namun
kebutuhan akan figur orangtua tetap dapat terpenuhi.
3. Peran pengasuh
Pengasuh di Panti Asuhan adalah orang yang mendedikasikan dirinya untuk
tinggal bersama-sama dengan anak-anak asuh dan berperan sebagai orangtua bagi
anak-anak asuhnya. Pengasuh di panti asuhan bertugas untuk memelihara dan
mendidik penghuni panti dalam berbagai kegiatan. Pendidikan yang terjadi di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Panti Asuhan adalah interaksi antara pengasuh dengan anak asuh dalam kegiatan
sehari-hari di Panti Asuhan sehingga pengasuh mampu menularkan perilaku yang
bernilai yang ada dalam dirinya kepada penghuni panti. Anak asuh lambat laun
akan mengerti, menerima dan melaksanakan kegiatan-kegiatan di Panti Asuhan
demi perkembangan dirinya.
Sebagai orangtua, pengasuh menjalankan tugas untuk memenuhi kebutuhan
dasar seorang anak yaitu:
a) Asuh (kebutuhan biomedis) menyangkut kebutuhan makan dan minum,
asupan gizi, kebutuhan tempat tinggal, pakaian yang layak dan nyaman,
dan perawatan kesehatan.
b) Asah (kebutuhan pendidikan) merupakan kebutuhan akan proses
pembelajaran, pendidikan, dan pelatihan khusus yang sesuai.
c) Asih (kebutuhan emosional) menyangkut pentingnya menimbulkan rasa
aman (emotional security), kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan untuk
diperhatikan, dihargai, pengalaman baru, pujian dan tanggung jawab
(www.infoibu.com, 2007)
4. Kegiatan pemeliharaan
Setiap pengasuh bertanggung jawab terhadap tugasnya untuk memenuhi
kebutuhan dasar setiap penghuni panti asuhan. Tugas pengasuh diaplikasikan
dalam bentuk tindakan dan kegiatan sehari-hari bersama anak-anak asuh.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pengasuh sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
a. Asuh
1) Makan-minum
Setiap anak yang tinggal di Panti Asuhan adalah anak-anak yang berada
dalam proses pertumbuhan secara fisik. Oleh sebab itu anak-anak asuh
membutuhkan asupan gizi yang baik guna pertumbuhan fisik mereka. Aturan
makan tiga kali sehari yakni pagi, siang dan malam merupakan aturan yang
ditetapkan untuk membantu penghuni panti asuhan untuk dapat bertumbuh
dengan baik.
2) Tempat tinggal
Selain makanan bergizi anak-anak asuh juga membutuhkan tempat tinggal
yang nyaman dan aman serta memadai untuk penghuni panti dapat
bertumbuh dan berkembang secara optimal.
3) Perawatan kesehatan
Panti Asuhan merupakan tempat tinggal anak-anak dari berbagai latar
belakang. Untuk menjaga kemungkinan timbulnya gangguan kesehatan, perlu
adanya pencegahan berupa perawatan kesehatan. Tempat tinggal dan
lingkungan yang bersih dan teratur merupakan salah satu cara bagi perawatan
kesehatan diri. Kegiatan yang dibiasakan bagi penghuni Panti Asuhan adalah
kebersihan badan, istirahat (tidur) secara teratur, kebersihan dan kerapian
pakaian, kebersihan dan kerapian tempat tidur, kebersihan kamar mandi dan
wc. Penghuni panti asuhan dibiasakan untuk mengembangkan hidup teratur
dan bersih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
b. Asah
1) Kegiatan belajar mata pelajaran
Kegiatan belajar bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
dasar untuk belajar. Kemampuan ini dikembangkan dengan cara
menanamkan kebiasaan belajar yang baik bagi penghuni panti.
Melalui kegiatan belajar ini penghuni panti diharapkan dapat mencapai
kemampuan–kemampuan dasar seperti membaca, mengolah informasi,
menganalisis dan mengembangkan kebiasaan dan semangat belajar.
Selain itu kegiatan belajar juga bertujuan untuk mengembangkan
bakat, kemandirian serta tanggung jawab pada diri sendiri serta
komunitas dimana mereka tinggal yaitu di Panti Asuhan.
2) Kegiatan pengembangan potensi (bakat)
Kegiatan ini mencakup penyaluran hobi dan kemampuan-
kemampuan di luar kemampuan akademik. Kemampuan-kemampuan
yang disalurkan terutama kemampuan di bidang seni, dan
kepemimpinan. Kegiatan ini melatih dan memberi kesempatan bagi
penghuni panti untuk mengembangkan potensi diri yang belum
tersalurkan dalam bidang akademik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
c. Asih
1) Bimbingan rohani
Setiap penghuni panti asuhan diberikan bimbingan secara rohani.
Kegiatan ini baik secara pribadi maupun bersama-sama dengan tujuan untuk
membangun sikap, perilaku dan kebiasaan untuk dekat dengan Tuhan
(keimanan terhadap Tuhan).
2) Bimbingan emosional
Penghuni panti asuhan dalam kehidupan sehari-hari tidak luput dari
emosi. Mereka perlu dibantu mengenali emosi yang terjadi dalam diri mereka
dan mengelola emosi secara tepat dan mengungkapkan secara tepat sehingga
menghasilkan perilaku yang benar.
3) Bimbingan spiritualitas
Dalam kehidupan sehari-hari tingkah laku para penghuni panti
dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dipercayainya. Dasar utama yang
ditanamkan adalah keimanan kepada Tuhan. Bimbingan ini bertujuan untuk
menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai unggul kepada para penghuni
panti seperti pengucapan syukur, kejujuran, ketekunan, tolong-menolong, dan
lain- lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
B. Panti Asuhan
1. Pengertian Panti Asuhan
Panti asuhan adalah tempat untuk mengasuh anak-anak yatim, piatu,
atau yatim-piatu, bahkan anak-anak terlantar untuk dibina menjadi anak yang
mandiri, bertanggung jawab, serta patuh dan berguna bagi masyarakat, nusa
dan bangsa. Menurut Swasono, Panti Asuhan menjadi tempat pribadi manusia
dimanusiawikan sebab Panti Asuhan mengasuh dan mendidik anak-anak yang
seringkali disingkirkan oleh keluarga dan masyarakat (Tri Antoro,2005:31)
2. Fungsi Panti Asuhan
Menurut Departemen Sosial (Paulina,1999:9), fungsi Panti Asuhan adalah
untuk menampung anak-anak yatim, piatu atau keduanya, anak-anak terlantar
bahkan anak-anak yang mengalami kesulitan ekonomi untuk memperoleh
perhatian berupa pemenuhan kebutuhan dan memperoleh status sosial yang
layak. Panti Asuhan merupakan tempat yang dikelola dengan asas
kekeluargaan bagi anak asuh. Suasana kekeluargaan dalam kehidupan sehari-
hari akan membuat anak merasa berada dalam keluarga sendiri sekalipun pada
kenyataannya mereka telah berpisah dari keluarga mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3. Panti Asuhan Pondok El Jireh
Pondok El-Jireh adalah sebuah Panti Asuhan kristiani yang bertujuan
untuk melayani anak-anak terlantar dengan memenuhi kebutuhan fisik anak
(makanan, gizi, kesehatan), kebutuhan spiritual anak (semakin mengenal,
mengasihi, dan memuliakan Tuhan), kebutuhan mental anak (pemulihan
trauma, sosialisasi, budi-pekerti), dan intelektual anak (pendidikan, penemuan
minat-bakat, ketrampilan kejuruan). Setelah semakin dewasa, mereka
diharapkan dapat menjadi pribadi yang sehat, dewasa secara rohani, dan
berkepribadian matang, sehingga dapat melayani orang lain sesuai dengan
panggilan dan kecakapan mereka.
Panti Asuhan ini dibawah naungan Yayasan AME Mercusuar Indonesia
dan beralamat di Tegal Mlati RT 03/ RW 19 Sinduadi Mlati Sleman. Panti
Asuhan ini didirikan pada tanggal 23 Oktober 2002. Panti asuhan ini diasuh
oleh dua orang pengasuh yang berperan sebagai orangtua bagi penghuni panti
asuhan.
C. Keterpenuhan Kebutuhan
Kebutuhan merupakan sesuatu yang diperlukan manusia untuk
mempertahankan dan melangsungkan kehidupan. Kebutuhan oleh Schultz (1991)
diartikan sebagai suatu keadaan atau kondisi dari individu yang bilamana tidak
direalisasikan atau ditampilkan akan menghasilkan akibat yang tidak
meyenangkan bagi individu. Kebutuhan adalah setiap kekurangan yang dialami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
individu dan membutuhkan pemenuhan. Apabila kebutuhan akan sesuatu dihayati,
maka timbul dorongan sebagai daya pengaruh untuk melakukan sesuatu yang
dapat memenuhi kebutuhan itu. Winkel (1997:155) mengartikan kebutuhan
sebagai suatu kekosongan dalam kehidupan manusia atau tidak terdapatnya
sesuatu pada seseorang yang diperlukan bagi kesejahteraannya.
Maslow (Goble,1987:69-92) mengelompokkan kebutuhan manusia secara
hirarkis, sebagai berikut :
1. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis
Kebutuhan-kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan-kebutuhan
yang paling dasar dan langsung berhubungan dengan kelangsungan hidup
manusia, seperti makan, minum, tempat tinggal, dan oksigen. Kebutuhan ini
merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi manusia sebelum memenuhi
kebutuhan lain. Hal inilah menyebabkan kebutuhan fisiologis sebagai
kebutuhan yang paling kuat.
2. Kebutuhan akan rasa aman
Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi secukupnya, muncullah
kebutuhan akan rasa aman, yang mencakup kebutuhan akan jaminan,
stabilitas, perlindungan, ketertiban, bebas dari ketakutan dan kecemasan,
dan lain- lain. Kebutuhan ini pada umumnya dapat dipenuhi secara
memuaskan pada orang-orang yang normal dan sehat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3. Kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki dan kasih sayang
Setiap manusia memerlukan rasa cinta, kasih sayang, dan perasaan
memiliki. Perwujudan dari perasaan ini nampak pada kebutuhan akan
teman, sahabat, kekasih, dan sebagainya. Manusia akan berusaha keras
untuk memenuhi kebutuhan ini, karena apabila kebutuhan ini tidak
terpenuhi, maka manusia akan merasa terkucilkan, ditolak, tidak mendapat
keramahan dan kesepian merupakan hal yang bisa dirasakan sangat
menyakitkan.
4. Kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan akan penghargaan secara teoritis akan menjadi penting
apabila kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, dan kebutuhan
akan cinta dan memiliki sudah dipenuhi. Kebutuhan akan harga diri meliputi
kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan, kecukupan,
prestasi, ketidaktergantungan dan kebebasan. Sedangkan kebutuhan akan
penghargaan dari orang lain meliputi prestise, pengakuan, penerimaan,
perhatian, kedudukan, nama baik dan semua sifat dari bagaimana orang-
orang laian berpikir dan bereaksi terhadap kita.
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri
Maslow melukiskan kebutuhan ini sebagai hasrat untuk makin menjadi
diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
kemampuannya. Kebutuhan ini muncul sesudah kebutuhan pada tingkat
sebelumnya sudah terpenuhi secara memadai.
6. Kebutuhan untuk tahu dan memahami
Salah satu ciri mental yang sehat adalah adanya rasa ingin tahu.
Manusia memiliki hasrat untuk memahami, menyusun, mengatur,
menganalisis, menemukan hubungan-hubungan dan makna-makna.
Terpenuhinya hasrat akan keinginan untuk mengetahui dan memahami
dapat menimbulkan perasaan puas dan bahagia.
7. Kebutuhan estetik
Kebutuhan akan keindahan pada individu bersifat naluriah. Tiap orang
memiliki kebutuhan akan keindahan yang membuat orang lebih sehat.
Keindahan dapat membuat individu lebih bersemangat.
Kebutuhan hidup manusia terdiri dari kebutuhan yang bersifat fisik,
psikologis, sosial, dan spiritual. Hierarki kebutuhan Maslow yang telah
disebutkan di atas adalah kebutuhan fisiologis termasuk dalam kebutuhan hidup
yang bersifat fisik; sedangkan kebutuhan akan rasa aman, rasa memiliki-dimiliki
dan kasih sayang, kebutuhan untuk tahu dan memahami serta kebutuhan estetik
termasuk dalam kebutuhan hidup yang bersifat psikologis; kebutuhan akan
penghargaan termasuk dalam kebutuhan hidup yang bersifat sosial dan kebutuhan
aktualisasi diri merupakan kebutuhan hidup yang bersifat spiritual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
D. Kepribadian yang utuh/ integral
Goleman (1997) berpendapat bahwa hampir 80% keberhasilan seseorang
tidak ditentukan oleh tingginya IQ seseorang. IQ hanya menyumbang kira-kira
20% bagi faktor-faktor yang menentukan kesuksesan dalam hidup. Sisanya
ditentukan oleh kemampuan lain yang disebut sebagai kecerdasan emosional.
Dalam penelitian selanjutnya Stephen R. Covey menyatakan “cara pikir
sederhana mengenai kehidupan ini: pribadi utuh (tubuh, pikiran, hati dan jiwa)
dengan empat kebutuhan dasar (untuk hidup, belajar, mencinta dan meninggalkan
warisan), dan empat kecerdasan atau kemampuan (fisik, mental, emosional, dan
spiritual)” (Covey,2006:125).
Jadi seorang anak untuk dapat berkembang secara optimal dan berperan serta
dalam masyarakat (mencapai kesuksesan hidup) perlulah dipersiapkan dengan
kecerdasan-kecerdasan yang diperlukan. Menurut Gardner, kecerdasan seseorang
meliputi unsur-unsur kecerdasan matematika- logika, kecerdasan bahasa,
kecerdasan musikal, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan
interpersonal, kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan naturalis (Armstrong,
Setiap Anak Cerdas,2002). Cara berpikir inilah yang kemudian mendorong orang
mulai melihat dan mengembangkan kemampuan-kemampuan yang yang ada
dalam pribadi seseorang selain kemampuan intelektual (mental). Roger (2005)
mengatakan:
“Orang-orang yang mampu bertanggung jawab terhadap kepribadian mereka sendiri dan mampu memperbaikinya, maka mereka akan menjadi mahluk yang sadar dan rasional. Pada pengalaman sadarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
tersebut akan memberikan kerangka intelektual dan emosional di mana kepribadian terus menerus bertumbuh” (Roger,2005:43) Kepribadian seorang anak bertumbuh secara utuh pada saat aspek-aspek
dalam kepribadian anak tersebut berkembang secara integral. Seluruh aspek
kepribadian anak baik aspek fisik, mental, emosional dan spiritualnya dapat
dikembangkan. Sama seperti anak dalam sebuah keluarga, anak asuh pun perlu
untuk dipersiapkan dengan mengembangkan kepribadiannya secara utuh. Jadi
pemeliharaan pada lembaga atau Panti Asuhan diharapkan dapat mengembangkan
seluruh kemampuan dan kepribadian anak asuhnya. Melalui asah, asuh dan asih
anak-anak asuh dipersiapkan untuk dapat hidup dan berperan dalam masyarakat
secara optimal selepas mereka dari Panti Asuhan.
Berdasarkan literatur- literatur di atas maka aspek-aspek kepribadian yang
integral yang akan di teliti adalah aspek fisik, mental dan emosi-spiritual yang
akan diwujudkan oleh peran pengasuh melalui aspek-aspek asuh, asah dan asih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini peneliti menguraikan beberapa hal yang berkaitan dengan
metodologi penelitian, yaitu jenis penelitian, subjek penelitian, instrumen
pengumpulan data, prosedur pengumpulan data, dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian deskriptif dengan metode
survei. Donald Ary, dkk (Furchan,1982:415) mengungkapkan bahwa
penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status
gejala pada saat penelitian dilakukan dan diarahkan untuk menetapkan sifat
suatu situasi pada waktu penelitian dilakukan. Sedangkan tujuan dari survei
adalah mengumpulkan informasi tentang variabel dan bukan informasi
tentang individu.
B. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti dalam penelitian adalah para anak asuh di Panti
Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta tahun 2008 sebanyak 30 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
C. Instrumen Pengumpul Data
1. Kuesioner Peran Pengasuh
Kuesioner ini disusun oleh peneliti tentang peran kegiatan asuh,
asah, asih dalam keterpenuhan kebutuhan pada aspek-aspek
perkembangan kepribadian secara fisik, mental, emosional dan spiritual
anak asuh di panti asuhan. Kuesioner telah diuji cobakan sebelum
digunakan. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini bersifat
tertutup. Artinya dalam kuesioner sudah disediakan alternatif jawaban
sehingga responden tinggal memilih jawaban dari alternatif jawaban itu
(Arikunto,2002:129).
Kuesioner terdiri dari dua bagian yaitu bagian pertama adalah
petunjuk pengisian. Bagian kedua adalah kuesioner perkembangan pribadi
anak secara integral meliputi perkembangan fisik, mental, emosional dan
spiritual anak asuh serta peran pengasuh dalam perkembangan tersebut.
Kuesioner terdiri dari 88 butir pertanyaan. Scoring item kuesioner adalah
1 sampai 4. Adapun scoring untuk item tersebut yaitu 4 untuk selalu; 3
untuk banyak kali; 2 untuk kadang-kadang; dan 1 untuk tidak pernah.
Kuesioner ini memuat tiga aspek pengasuhan yaitu asuh, asah
dan asih. Kuesioner yang memuat ketiga aspek tersebut dijabarkan dalam
bentuk pernyataan-pernyataan. Kisi-kisi yang memuat ketiga aspek
tersebut dapat dilihat dalam tabel 1 di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Tabel 1. Aspek Kuesioner Peran Pengasuh Terhadap Perkembangan Anak Asuh Di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta Tahun 2008.
No Aspek perkembangan pribadi
anak asuh Pernyataan Jumlah
1. Perkembangan jasmani (fisik) berdasarkan kegiatan asuh: a. Kegiatan makan-minum b. Kegiatan sandang c. Kegiatan kesehatan
No. 1 s/d 8 No. 9 s/d 16 No. 17 s/d 24
24
2. Perkembangan mental berdasarkan kegiatan asah a. Kegiatan belajar:
1. pendampingan belajar 2. fasilitas belajar
b. Pengembangan potensi (bakat):
No. 1,2,5,6 No. 3,4,7,8,9,10, No.11,12,1516,17,18,19,20,21, 22,23,24
24
3. Perkembangan spiritual dan emosional berdasarkan kegiatan asih a. Kegiatan rohani: b. Kegiatan emosional:
1. mengenali dan mengungkapkan perasaan 2. relasi sosial
No. 1s/d 8, 11,12,17,18,35,36 No. ,15,19,20,29,30,33,34 No. 9,10,13,14,21,22,23,24,25 26,27, 28,31,32,37,38,39,40
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2. Uji Coba Alat
Menurut Arikunto (2002:142) untuk menguji validitas instrumen,
maka peneliti perlu mencobakan instrumen yang digunakan pada sasaran
yang sesuai dengan sasaran penelitian. Apabila data yang diperoleh dari
uji coba sudah sesuai dengan yang seharusnya, berarti instrumen baik dan
valid. Uji coba alat dilakukan oleh peneliti kepada anak asuh di Panti
Asuhan Griya Victory Kaliurang pada tanggal 22 November 2007
terhadap 26 anak.
3. Reliabilitas dan Validitas Alat Ukur
a. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas suatu instrumen adalah taraf sampai di mana suatu instrumen
mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuran yang diperlihatkan
dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil (Masidjo, 1995:209). Perhitungan
taraf reliabilitas instrumen ini menggunakan metode belah dua (Split-half
Method Spearman and Brown).
1) Perhitungan Koefisien Korelasi
Dengan rumus Product – Moment (Pearson) sebagai berikut:
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Keterangan : : Skor-skor belahan ganjil genap
N : Banyaknya subjek
X : Skor belahan gasal
Y : Skor belahan ganjil
XY : Hasil perkalian antara nilai X dan Y
2). Perhitungan Koefisien Reliabilitas
Dengan rumus Spearman and Brown, sebagai berikut:
(Garret,1967:339)
Keterangan : rtt : koefisien reliabilitas alat ukur
: koefisien korelasi item-item gasal dan genap
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
d. Rangkuman
Hasil uji coba kuesioner Peran Pengasuh Dan Keterpenuhan
Kebutuhan pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadi menunjukkan
koefisien reliabilitas dan validitas pada klasifikasi tinggi
(Garrett,1967:176). Berdasarkan hasil uji coba tersebut tidak
dilakukan koreksi pada Kuesioner Peran Pengasuh Dan Keterpenuhan
Kebutuhan pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadi dan kuesioner
tersebut dapat digunakan dalam penelitian.
Koefisien reliabilitas dinyatakan dengan bilangan koefisien
antara 0.00 sampai 1.00 yang dikelompokkan ke dalam beberapa
klasifikasi dari sangat rendah sampai sangat tinggi. Penafsiran tentang
tinggi atau rendah validitas dan reliabilitas kuesioner didasarkan pada
pandangan Garret (Garret,1967:176) dikemukakan suatu deskripsi
tentang penafsiran koefisien korelasi sebagai berikut :
Tabel 2. Klasifikasi Koefisien Reliabilitas dan Validitas Alat Tes
Koefisien Korelasi Klasifikasi
+0.70 - +1.00 Tinggi
+0.40 - +0.70 Cukup
+0.20 - +0.40 Rendah
0.00 - +0.20 Sangat Rendah/ tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Berdasarkan hasil uji coba dan hasil penelitian disimpulkan
bahwa koefien reliabilitas dan validitas Kuesioner Peran Pengasuh
Terhadap Perkembangan Pribadi termasuk tinggi untuk uji coba dan
cukup untuk penelitian.
Koefisien reliabilitas dan validitas uji coba dan penelitian disajikan
dalam tabel 3 berikut:
Tabel 3. Koefisien reliablitas dan validitas uji coba dan penelitian
Koefisien Uji Coba Penelitian Pengasuh Anak Asuh Pengasuh Anak Asuh
rtt 0.849 0.791 0.835 0.833
r∞ 0.921 0.889 0.913 0.912
D. Teknik Analisis Data
Proses analisis data penelitian dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Membuat tabulasi analisis item
2. Membuat Skor item Ganjil Genap
3. Membuat distribusi Skor-Skor Ganjil-Genap untuk perhitungan
reliabilitas dan validitas.
4. Perhitungan koefisien korelasi skor-skor item gasal-genap dengan
rumus Perhitungan taraf reliabilitas kuesioner dengan menggunakan
metode belah dua (Split-half Method Spearman and Brown).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
5. Perhitungan koefisien reliabilitas dan koefisien kuesioner dengan
metode belah dua (gasal-genap) dan rumus Spearman-Brown.
6. Perhitungan koefisien validitas.
7. Perhitungan koefisien korelasi Product Moment.
8. Pengetesan signifikansi ( Hadi, 2000:302).
9. Mean atau rata-rata hitung digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata
yang diperoleh setiap kelompok subyek. Menurut Donald Ary, dkk
mendefinisikan Mean adalah jumlah semua nilai dalam suatu sebaran
dibagi dengan jumlah kasus (Furchan,1982:157). Rumus untuk
mencari Mean sebagai berikut:
Keterangan :
M : Rata-rata hitung skor-skor anak
∑Skor : Jumlah skor-skor anak
N : Jumlah anak
M =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan
hasil penelitian.
A. Hasil Penelitian
Permasalahan yang akan dijawab oleh peneliti dalam penelitian ini
adalah (1) Bagaimanakah keterpenuhan kebutuhan pada aspek-aspek
perkembangan pribadi para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh
Yogyakarta pada tahun 2008? (2) Bagaimanakah peran pengasuh dalam
pemenuhan kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadi secara
integral para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta tahun
2008 menurut anak asuh yang bersangkutan? (3) Bagaimanakah hubungan
peran pengasuh dan keterpenuhan kebutuhan aspek-aspek perkembangan
pribadi anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta tahun
2008?
1. Perkembangan pribadi secara integral
Perkembangan pribadi secara integral adalah proses perkembangan
psikis dan fisik dalam menuju tingkat kesempurnaan atau seluruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
aspek kepribadian. Tingkat perkembangan pribadi secara integral anak
asuh dibagi dalam dua kategori yaitu kategori rendah (R) dan kategori
tinggi (T). Anak asuh yang tingkat perkembangan pribadinya termasuk
rendah (R) adalah anak asuh yang memperoleh skor kuesioner
perkembangan pribadinya di bawah Mean ( skor < M ). Sedangkan
anak asuh yang memperoleh skor kuesioner perkembangan pribadinya
sama atau di atas Mean ( skor > M ) termasuk kategori tinggi (T).
Hasil analisis data tentang perkembangan pribadi secara integral
anak asuh per aspek di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta
disajikan dalam tabel 4 berikut ini:
Tabel 4. Tingkat Aspek Perkembangan Pribadi
Tingkat Perkembangan Pribadi
Aspek
Rendah
Tinggi
1. Fisik 14 16
2. Mental 18 12
3. Emosional - Spiritual 15 15
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa anak asuh yang
tingkat perkembangan pribadinya pada aspek fisik termasuk kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
tinggi ada 16 anak dan anak asuh yang tingkat perkembangan pribadinya
pada aspek yang sama termasuk kategori rendah sebanyak 14 orang.
Anak asuh yang tingkat perkembangan pribadinya pada aspek mental
termasuk kategori tinggi ada 12 orang, sedangkan anak asuh yang
perkembangan pribadinya pada aspek mental termasuk kategori rendah
sebanyak 18 orang.
Anak asuh yang perkembangan pribadinya pada aspek emosional –
spiritual termasuk kategori tinggi ada 15 orang dan anak asuh yang
perkembangan pribadinya pada aspek emosional-spiritual termasuk
kategori rendah sebanyak 15 orang. Jumlah anak asuh dalam kategori
perkembangan pribadi secara integral ( dalam semua aspek) disajikan
dalam tabel 4 berikut.
Tabel 5. Jumlah anak asuh dalam kategori perkembangan pribadi secara integral
Tingkat Perkembangan pribadi secara integral Anak Asuh
Total
Rendah Tinggi
10 20
30
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa anak
asuh yang mengalami tingkat keterpenuhan kebutuhan pada aspek-aspek
perkembangan pribadinya secara integral dalam kategori tinggi sebanyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
20 orang dan anak asuh yang mengalami tingkat keterpenuhan kebutuhan
pada aspek-aspek perkembangan pribadinya secara integral dalam
kategori rendah sebanyak 10 orang.
2. Peran Pengasuh dalam Pemenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek
Perkembangan Pribadi
Masalah kedua dalam penelitian ini adalah bagaimana peran
pengasuh dan Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek
Perkembangan Pribadi secara integral anak asuh. Peran pengasuh dan
Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadi
secara integral anak asuh dibagi dalam dua kategori yaitu kategori
rendah (R) dan kategori tinggi (T). Peran pengasuh dalam
perkembangan pribadi secara integral termasuk kategori tinggi (T)
apabila memperoleh skor kuesioner sama dengan atau di atas rata-rata
skor total. Sebaliknya peran pengasuh dalam perkembangan pribadi
secara integral rendah apabila memperoleh skor Kuesioner Peran
pengasuh Dan Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek
Perkembangan Pribadi di bawah rata-rata skor total. Hasil analisis data
tentang peran pengasuh dan Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-
aspek Perkembangan Pribadi anak asuh yang integral menurut anak
asuh di Panti Asuhan tersebut disajikan pada tabel 6 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 6. Tingkat Aspek Pengasuhan - Peran Pengasuh
Tingkat Peran pengasuh
Aspek
Rendah Tinggi
1. Asuh 14 16
2. Asah 15 15
3. Asih 16 14
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah anak asuh
yang menilai peran pengasuh pada aspek asuh termasuk kategori tinggi
ada 16 orang. Sedangkan jumlah anak asuh yang menilai peran pengasuh
pada aspek asuh yang termasuk kategori rendah sebanyak 14 orang.
Anak asuh yang menilai peran pengasuh dalam perkembangan
pribadinya pada aspek asah termasuk kategori tinggi sebanyak 15 orang.
Jumlah ini sama dengan jumlah anak asuh yang menilai peran pengasuh
dalam perkembangan pribadinya pada aspek yang sama termasuk kategori
rendah yaitu 15 orang.
Anak asuh yang menilai peran pengasuh dalam perkembangan
pribadinya pada aspek asih termasuk kategori tinggi sebanyak 14 orang.
Sedangkan anak asuh yang menilai peran pengasuh dalam perkembangan
pribadinya pada aspek asih termasuk kategori rendah sebanyak 16 orang.
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
jumlah anak asuh yang merasakan / menilai peran pengasuh dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadinya
secara integral disajikan dalam tabel 7 berikut.
Tabel 7. Peran Pengasuh Terhadap Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadi Yang Integral
Peran Pengasuh Menurut Anak Asuh Total
Rendah Tinggi
10 20
30
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa anak
asuh yang menilai peran pengasuh dan Keterpenuhan Kebutuhan pada
Aspek-aspek Perkembangan Pribadinya secara integral dalam kategori
tinggi sebanyak 20 orang dan anak asuh yang menilai peran pengasuh dan
Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadinya
secara integral dalam kategori rendah sebanyak 10 orang.
4. Hubungan Peran Pengasuh dan Keterpenuhan Kebutuhan Aspek-
aspek Perkembangan Pribadi yang Integral pada Anak Asuh.
Berdasarkan data-data yang telah diperoleh maka hubungan
antara peran pengasuh dan keterpenuhan aspek-aspek perkembangan
pribadi anak asuh adalah sebagai berikut: koefisien korelasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
berdasarkan korelasi Product Moment, diperoleh diperoleh rxy sebesar
0.835. Nilai tersebut bila dibandingan dengan nilai r pada Tabel
Korelasi dengan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai 0.361. Dari
perolehan tersebut dapat dikatakan bahwa rxy > r tabel yaitu 0.835 >
0.361 maka nilai r yang diperoleh adalah signifikan. Dengan nilai nilai
r yang signifikan maka dapat dikatakan bahwa semakin besar peran
pengasuh dalam pemenuhan kebutuhan pada aspek-aspek
perkembangan pribadi anak asuh semakin besar pula keterpenuhan
kebutuhan pada aspek-aspek perkembangan pribadi yang integral para
anak asuh.
B. Pembahasan
Jumlah anak asuh yang mengalami tingkat perkembangan pribadi
secara integral oleh karena peran pengasuh termasuk kategori tinggi
sebanyak 20 orang (67%), sedangkan anak asuh yang perkembangan
pribadinya secara integral rendah sebanyak 10 orang (33%). Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa jumlah anak asuh yang tingkat perkembangan
pribadinya secara integral termasuk tinggi lebih banyak daripada jumlah
anak asuh yang perkembangan pribadinya secara integral termasuk rendah.
Hal ini mungkin disebabkan oleh peran pengasuh yang cukup intensif
mengembangkan pribadi anak asuh dengan pengasuh menjadi orangtua bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
anak-anak asuh, yang memperhatikan berbagai aspek dalam perkembangan
para anak asuh.
Para anak asuh yang tinggal di Panti Asuhan Pondok El Jireh sebagian
besar adalah anak yang sedang berada dalam tahap remaja awal (sekitar usia
11-16 tahun) yang sedang mengalami pubertas. Remaja yang ada pada tahap
tersebut biasanya sedang mengalami perubahan dalam dirinya. Perubahan
tersebut terutama pada tubuh seperti perubahan ukuran tubuh, perubahan
proporsi tubuh, ciri kelamin yang utama dan ciri kelamin yang kedua.
Perubahan di atas menyebabkan gangguan keseimbangan dalam diri anak
yang berdampak pada perilaku mereka. Meskipun pengaruh pubertas terhadap
anak berbeda-beda namun cara melampiaskan gangguan keseimbangan
tampaknya sama. Bentuk pelampiasan yang sering terlihat antara lain jalan
pikiran atau perasaannya tidak dapat diikuti, suka menentang kewenangan
(misalnya dari orang tua), sangat kritis terhadap orang lain, sangat
mendambakan kemandirian, dan tidak suka melakukan tugas di rumah
maupun di sekolah (Hurlock,1978:129-130).
Masalah-masalah akibat masa puber yang dikemukakan di atas juga
muncul pada anak-anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh. Namun secara
umum masalah tersebut dapat diselesaikan oleh pengasuh dengan pola-pola
pendekatan yang dapat diterima oleh anak-anak asuh, sehingga tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
mengganggu hubungan pengasuh dan anak asuh dalam melaksanakan
perannya.
Bila perkembangan pribadi para anak asuh dilihat per aspek, maka
perkembangan fisiologis seperti kebutuhan makan, minum, pakaian, dan
tempat tinggal cukup tinggi. Ini mungkin disebabkan oleh karena peran
pengasuh pada aspek asuh cukup besar. Peran pengasuh tampak pada
penyediaan fasilitas tempat tinggal, makan-minum dan perawatan kesehatan
baik diri maupun lingkungan.
Perkembangan pribadi para anak asuh secara mental seperti belajar baik
formal maupun informal serta pengembangan bakat berkembang melalui
peran pengasuh dalam aspek asah menunjukkan tingkat perkembangan yang
kurang signifikan. Hal ini mungkin disebabkan adanya perbedaan pandangan
antara anak asuh dengan pengasuh. Pengasuh menyediakan fasilitas
pendidikan formal maupun non formal. Namun anak asuh yang berada pada
masa puber dan menginginkan kemandirian mungkin memilki pandangan
bahwa fasilitas dan pola yang diterapkan oleh pengasuh terlalu mengatur
mereka sehingga anak asuh kurang dapat menunjukkan kemandiriannya.
Pengasuh berperan banyak untuk aspek asah namun hasilnya belum seperti
yang diharapkan oleh anak asuh.
Peran pengasuh dan Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek
Perkembangan Pribadi anak asuh secara mental dan spiritual baik. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
mungkin dikarenakan adanya: (1) faktor kesamaan asal, karena sebagian besar
anak asuh berasal dari daerah yang sama dan (2) faktor kedekatan (proximity)
karena ada perasaan senasib dan sepenanggungan yang menjadikan para anak
asuh menjadi dekat (Baron,2003:13). Dua faktor di atas menolong para anak
asuh untuk saling memberikan dukungan, dorongan/semangat dan
perlindungan dari bahaya (Davido,1988:304).
Pengasuhan yang ada di Panti Asuhan Pondok El Jireh menerapkan
sistem keluarga, di mana pengasuh berperan langsung sebagai pengganti
orang tua. Ada anak asuh yang perkembangan pribadinya sudah berkembang
secara integral, namun ada anak asuh yang pribadinya belum berkembang
secara integral. Hal ini mungkin lebih dipengaruhi oleh penilaian anak asuh
yang bersifat subjektif terhadap peran pengasuh dan latar belakang kehidupan
keluarga tiap anak asuh yang berbeda-beda pula. Meskipun ada anak asuh
yang perkembangan pribadinya secara integral termasuk kategori tinggi dan
ada pula yang perkembangan pribadinya secara integral termasuk kategori
rendah, namun nampaknya anak asuh dapat merasakan bahwa pribadi mereka
secara integral tampak berkembang lebih baik selama di Panti Asuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini akan disajikan kesimpulan penelitian dan saran-saran.
A. KESIMPULAN
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang
(1) Perkembangan pribadi integral para anak asuh di Panti Asuhan
Pondok El Jireh Yogyakarta dan (2) Peran pengasuh dan
Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadi
secara integral para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh
Yogyakarta menurut anak asuh yang bersangkutan .
2. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
(1) Jumlah anak asuh yang perkembangan pribadinya secara integral
termasuk kategori tinggi sebanyak 20 (67%) orang sedangkan
jumlah anak asuh yang perkembangan pribadinya secara integralnya
termasuk kategori rendah sebanyak 10 (37%) orang.
(2) Peran pengasuh dan Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek
Perkembangan Pribadi integral anak asuh yang termasuk kategori
tinggi dirasakan oleh sebanyak 20 orang (67%) sedangkan peran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
pengasuh dan Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek
Perkembangan Pribadi integral anak asuh yang termasuk kategori
rendah dirasakan oleh sebanyak 10 orang (33%).
(3) Ada hubungan yang signifikan antara perkembangan pribadi anak
asuh dan peran pengasuh dimana koefisien korelasi dengan taraf
signifikansi 5% adalah 0.83 > 0.361.
B. SARAN-SARAN
Perkembangan pribadi anak asuh berbeda satu dengan yang lainnya.
Masing-masing anak memiliki penilaian sendiri mengenai perkembangan
pribadinya selama di Panti Asuhan karena setiap anak memiliki pendapat
dan pengalaman yang subjektif dengan pengasuhnya.
Panti Asuhan merupakan rumah sekaligus keluarga bagi anak asuh,
dimana anak asuh sangat mengharapkan pengasuh berperan sebagai
pengganti orangtua yang sesungguhnya. Pengasuh bertanggung jawab
untuk mengembangkan pribadi anak asuh secara integral baik fisologis,
mental, emosional dan spiritual melalui peran pengasuhan yang
dilakukannya.
Penelitian menunjukkan bahwa perhitungan Mean untuk setiap aspek
perkembangan diperoleh perkembangan pribadi anak asuh kategori rendah
untuk tiap aspek perkembangan pribadi sebagai berikut: a) aspek fisik 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
orang, b) aspek mental 18 orang, c) aspek emosional-spiritual 15 orang.
Sedangkan perhitungan Mean untuk setiap aspek peran pengasuh
diperoleh peran pengasuh termasuk kategori rendah untuk tiap aspek
peran sebagai berikut: a) aspek asuh 14 orang, b) aspek asah 15 orang, c)
aspek asih 16 orang
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka disarankan perlu diadakan
kegiatan bimbingan dan pendampingan para anak asuh, sehingga mereka
memiliki persepsi yang obyektif – realistik terhadap diri dan pengasuhan
di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta. Pola bimbingan dilakukan
dalam bimbingan kelompok dan bimbingan individual. Kegiatan ini akan
memperlancar perkembangan anak asuh selama tinggal di Panti Asuhan.
Saran kegiatan bimbingan dan pendampingan yang dapat dilakukan
adalah:
1. Anak asuh perlu mendapatkan bimbingan akademik. Kegiatan
bimbingan akademik dilakukan baik secara individual maupun
kelompok. Kegiatan bimbingan dan konseling ini dilakukan untuk
membantu anak asuh dalam menghadapi dan mengatasi permasalahan-
permasalahan dalam pendidikan, seperti: proses pembelajaran,
pendidikan, dan pelatihan yang sesuai.
2. Anak asuh perlu mendapatkan bimbingan pribadi. Bimbingan pribadi
dapat dilakukan dalam bentuk bimbingan individu maupun kelompok.
Kegiatan bimbingan yang dilakukan pengasuh menyangkut pentingnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
menumbuhkan rasa aman (emotional security), memberikan kasih
sayang, perhatian, penghargaan, pengalaman baru, pujian dan
tanggung jawab serta melatih spiritualitas diri.
3. Pengasuh perlu mengembangkan pendekatan-pendekatan yang sesuai
dengan karakteristik anak asuh melalui diskusi, acara bersama,
seminar dan lain- lain.
Semua kegiatan pendampingan, bimbingan dan konseling
dilakukan oleh pengasuh secara bersama dalam kegiatan pengasuhan.
Kegiatan tersebut di atas bertujuan agar anak asuh berkembangan
pribadinya secara integral sehingga anak asuh menjadi anak yang
bertumbuh dan berkembang secara optimal menjadi pribadi yang utuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Dessy. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Abditama
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta
Armstrong, Thomas.2002. Setiap Anak Cerdas. Jakarta: PT Pustaka Utama
Baron,Robert A.&Byrne,Donn. 2003. Psikologi Sosial, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Covey, Stephen R. 2006. The 8th Habit, Melampaui Efektifitas, Menggapai Keagungan.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Davido,Linda L. 1988. Alih Bahasa: Dra Mari Juniati. Psikologi Suatu Pengantar,
Jakarta: Penerbit Erlangga. Furchan, H. Arief. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Terj : Introduction
to Research in Education, karya: Donald Ary, Luchy Cheser Jacobs, Asghar Razavich. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Guilford .1965. Funamental Statistics in Psychology and Education, Tokyo:
Kogausha Company, Ltd Hadi, Sutrisno. 2000. Statistik Jilid 2, Yogyakarta: Penerbit ANDI
Hilmansyah, Hilman (2006). Khasanah Nakita1. Jakarta
Hurlock, Elisabeth B. 1978. Perkembangan Anak, Jakarta: Penerbit Erlangga
http:// www.infoibu.com
Garrett, Henry E .1967. Statistics in Psychology and Education, London: Longmans.
Goble, Frank.G. 1987. Mazhab Ketiga:Psikologi Humanistik Abraham Maslow. Terjemahan oleh Supratiknya, A. Yogyakarta: Kanisius.
Indra Shanti, Theresia . 2006. Khasanah-Nakita1. Jakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah, Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Mulyadi,Seto. 2000. Pendidikan dan Masalah Perkembangan Anak. Dalam Membuka Masa Depan Anak-anak Kita Mencari Kurikulum Pendidikan Abad XXI. Yogyakarta: Kanisius
Paulina, M. 1999. Skripsi: Survai Tingkat Kepuasan Warga Panti Kelas IV SD
sampai dengan Kelas III SLTP dalam Beberapa Segi Kehidupan Berdasar Latar Belakang Keluarga, Jenjang Pendidikan dan Prestasi Belajar di Panti Asuhan Brayat Pinuji, Boro, Kalibawang, Yogyakarta Tahun 1998. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Poerwadarminta, W.J.S.1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka Schultz, Duane.2005. Psikologi Pertumbuhan: Model-Model Kepribadian Sehat.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius Soesilo,A.L.S .1985. Peranan Keluarga Memandu Anak. Salatiga: CV Rajawali.
Swasono. 2004. Paradigma Baru Dalam Pengelolaan Panti Asuhan (Makalah Seminar Nasional): Jakarta: Klender. Dalam Triantoro (2005). Tingkat Persepsi Para Remaja Penghuni Panti Asuhan Santa Maria Pasang Surut Palembang Terhadap Pengasuhan Mereka, Skripsi, Yogyakarta: USD
Thantawy,R.M.A. 2005. Kamus Istilah Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Gramedia
Widiasarana
Undang-Undang Republik Indonesia no 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak .
Winkel, W.S.1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT.Grasindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Lampiran 1
KUESIONER PERAN PENGASUH TERHADAP PERKEMBANGAN
PRIDADI INTEGRAL ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN PONDOK
EL JIREH YOGYAKARTA
Kata Pengantar
Anak-anak yang terkasih,
Dengan ini, saya mengharapkan kesediaan kalian untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang tercantum di dalam kuesioner ini. Tujuan kuesioner ini adalah untuk
mengetahui perkembangan kalian selama kalian tinggal di Panti Asuhan. Informasi
yang diperoleh melalui jawaban Anda, akan digunakan untuk mengembangkan
kualitas pengasuhan di Panti asuhan ini.
Untuk memperoleh hasil yang diharapkan dan untuk menjaga kerahasiaan,
Anda tidak perlu mencantumkan identitas Anda. Oleh sebab itu, saya mohon kalian
menjawab semua pernyataan ini dengan jujur sesuai dengan pengalaman kalian yang
sebenarnya.
Terima kasih atas kesediaan dan kerjasama Anda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Petunjuk: Baca setiap pernyataan berikut dengan teliti. Tentukan seberapa sering hal-hal yang
diungkapkan dalam setiap pernyataan tersebut Anda alami. Alternatif jawaban yang
bisa Anda pilih:
1. Apabila kalian “selalu” mengalaminya berilah tanda centang (√) pada
kolom alternatif jawaban selalu.
2. Apabila kalian “banyak kali / sering” mengalaminya berilah tanda
centang (√) pada kolom alternatif jawaban banyak kali.
3. Apabila kalian “kadang-kadang” mengalaminya berilah tanda centang
(√) pada kolom alternatif jawaban kadang-kadang.
4. Apabila kalian “tidak pernah” mengalaminya berilah tanda centang (√)
pada kolom alternatif jawaban tidak pernah.
Jawaban No Pernyataan Selalu Banyak
kali Kadang-kadang
Tidak pernah
a. Perkembangan jasmani (fisik) berdasarkan kegiatan asuh 1 Saya dibiasakan makan 3 x sehari 2 Saya dapat makan 3 kali sehari 3 Saya dibiasakan makan dengan
menu makanan bervariasi
4 Saya makan dengan menu yang bervariasi
5 Saya dianjurkan minum air putih minimal 8 gelas sehari
6 Saya dapat minum air putih minimal 8 gelas sehari
7 Saya dianjurkam makan makanan 4 sehat 5 sempurna
8 Saya makan makanan 4 sehat 5 sempurna
9 Saya memperoleh pakaian yang layak pakai
10 Pakaian saya layak pakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
11 Saya dilatih menjaga kebersihan pakaian
12 Pakaian saya bersih 13 Saya dibiasakan menyetrika
pakaian setelah dicuci.
14 Pakaian saya rapi disetrika 15 Saya dibiasakan mencuci pakaian
minimal 2 kali seminggu
16 Saya mencuci pakaian minimal 2 kali seminggu
17 Saya dibiasakan mencuci tangan sebelum makan
18 Saya mencuci tangan sebelum makan
19 Saya dibiasakan mandi 2 kali sehari
20 Saya mandi 2 kali sehari 21 Saya dilatih untuk merawat gigi 22 Saya menggosok gigi minimal 2 x
sehari
23 Saya dilatih menjaga kebersihan 24 Saya membersihkan kamar
mandi/wc
b. Perkembangan mental berdasarkan kegiatan asah 1
Saya dibiasakan untuk belajar secara teratur
2 Saya belajar di rumah secara teratur
3 Saya dianjurkan untuk memanfaatkan buku-buku yang tersedia
4 Saya memanfaatkan buku-buku yang tersedia.
5 Saat kesulitan pelajaran saya dibantu
6 Saya belajar tanpa kesulitan. 7 Saya diberi perlengkapan sekolah
yang memadai
8 Perlengkapan sekolah saya memadai
9 Saya dibiasakan untuk belajar mandiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
10 Saya belajar mandiri 11 Saya diberi kesempatan untuk
mengembangkan bakat
12 Saya mengikuti kegiatan pengembangan bakat
13 Saya dilatih membuat jadwal belajar
14 Jadwal belajar saya teratur 15 Saya dilibatkan dalam kegiatan
sosial/ organisasi
16 Saya terlibat dalam organisasi 17 Saya dianjurkan untuk
mengembangkan hobby saya
18 Saya mengembangkan hobby saya 19 Saya didorong untuk mencoba
hal-hal baru.
20 Saya mencoba hal-hal baru 21 Saya diarahkan untuk memiliki
cita-cita
22 Saya memiliki cita-cita 23 Saya diarahkan untuk berani
membuat keputusan
24 Saya berani membuat keputusan c.Perkembangan spiritual dan emosional berdasarkan kegiatan asih 1 Saya dibiasakan pergi ke gereja
(kebaktian) setiap hari Minggu
2 Saya pergi ke gereja (kebaktian) setiap hari Minggu
3 Saya diajak untuk mengikuti doa bersama
4 Saya mengikuti doa bersama 5 Saya didorong untuk aktif dalam
pendalaman Alkitab
6 Saya ikut dalam pendalaman Alkitab
7 Saya dilatih untuk bersyukur 8 Saya bersyukur 9 Saya dilatih untuk suka menolong
orang lain
10 Saya suka menolong orang lain 11 Saya didorong tahu tujuan hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
saya 12 Saya tahu tujuan hidup saya 13 Saya dilatih peduli dengan orang
lain
14 Saya peduli dengan orang lain 15 Saya dilatih mengungkapkan
perasaan yang sedang saya alami
16 Saya dapat mengungkapkan perasaan saya
17 Saya dilatih untuk bersyukur atas hidup ini
18 Saya bersyukur atas hidup ini 19 Saya diberi kesempatan curhat
dengan pengasuh
20 Saya curhat dengan pengasuh 21 Saya dilatih untuk berempati
terhadap orang lain
22 Saya dapat merasakan perasaan orang lain
23 Saya dilatih untuk dapat menyelesaikan konflik yang saya alami
24 Saya dapat menyelesaikan konflik yang saya alami
25 Saya dilatih untuk dapat menerima saran dari orang lain
26 Saya dapat menerima saran dari orang lain
27 Saya dilatih untuk menyukai tanggung jawab
28 Saya senang diberi tanggung jawab
29 Saya dimotivasi untuk bangga dengan diri sendiri
30 Saya bangga dengan diri saya 31 Saya didorong untuk memiliki
banyak teman
32 Saya mempunyai banyak teman 33 Saya dibiasakan mengungkapkan
perasaan saya dengan tepat
34 Saya mengungkapkan perasaan saya dengan tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
35 Saya dilatih untuk merenungkan kembali apa yang telah saya lakukan
36 Saya merenungkan kembali apa yang telah saya lakukan
37 Saya dibiasakan untuk mudah memaafkan orang lain
38 Saya mudah memaafkan orang lain
39 Saya dibiasakan untuk mengakui kesalahan saya
40 Saya mau mengakui kesalahan saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Lampiran 2
Perhitungan Skor Uji Coba Kuesioner Peran Pengasuh dan Keterpenuhan
Kebutuhan pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadi Secara Integral
Anak Pengasuh
(X) Anak
asuh (Y) X2 Y2 XY A 142 142 20164 20164 20164 B 137 126 18769 15876 17262 C 136 134 18496 17956 18224 D 135 139 18225 19321 18765 E 132 145 17424 21025 19140 F 141 143 19881 20449 20163 G 150 149 22500 22201 22350 H 160 160 25600 25600 25600 I 164 156 26896 24336 25584 J 161 150 25921 22500 24150 K 135 138 18225 19044 18630 L 133 135 17689 18225 17955 M 151 148 22801 21904 22348 N 141 136 19881 18496 19176 O 149 140 22201 19600 20860 P 126 136 15876 18496 17136 Q 112 110 12544 12100 12320 R 156 155 24336 24025 24180 S 147 141 21609 19881 20727 T 139 142 19321 20164 19738 U 155 149 24025 22201 23095 V 153 140 23409 19600 21420 W 161 148 25921 21904 23828 X 167 160 27889 25600 26720 Y 142 137 20164 18769 19454 Z 160 153 25600 23409 24480
Total Σx=3785 Σy=3712 Σx2 =555367 Σy2= 532846 Σxy=543469
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Lampiran 3
Perhitungan Reliabilitas dan Validitas Hasil Uji Coba
=
= ( 26 x 543469) – (3785 x 3712) √ {( 26 x 555367) – (3785)2 }x{ ( 26 x 532846)-(3712)2 }
= ( 14130194) – (14049920) √ { (14439542) – (14326225) }x{ ( 13853996)-(13778944) }
= 80274 √ (113317) x (75052)
= 80274 √ 8504667484
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
= 80274 92221
= 0.87
= = 2 x 0.870
1 + 0.870 = 1.740
1,870 = 0.95
=
= √0.945
= 0.97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Lampiran 4
Perhitungan Skor Penelitian Kuesioner Peran Pengasuh dan Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek Perkembangan Pribadi secara integral
Anak Pengasuh
(x) Anak
asuh (Y) X2 Y2 XY A 148 141 21904 19881 20868 B 147 137 21609 18769 20139 C 155 147 24025 21609 22785 D 157 147 24649 21609 23079 E 157 145 24649 21025 22765 F 152 144 23104 20736 21888 G 151 143 22801 20449 21593 H 154 145 23716 21025 22330 I 160 153 25600 23409 24480 J 157 149 24649 22201 23393 K 153 145 23409 21025 22185 L 138 132 19044 17424 18216 M 146 135 21316 18225 19710 N 160 155 25600 24025 24800 O 158 150 24964 22500 23700 P 155 147 24025 21609 22785 Q 150 142 22500 20164 21300 R 139 130 19321 16900 18070 S 157 146 24649 21316 22922 T 154 146 23716 21316 22484 U 159 152 25281 23104 24168 V 157 143 24649 20449 22451 W 157 149 24649 22201 23393 X 159 150 25281 22500 23850 Y 142 146 20164 21316 20732
AA 154 139 23716 19321 21406 AB 155 145 24025 21025 22475 AC 150 148 22500 21904 22200 AD 153 148 23409 21904 22644 AE 146 139 21316 19321 20294
Total Σx=4580 Σy=4338 Σx2=700240 Σy2=628262 Σxy=663105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Lampiran 5
Perhitungan Koefisien Korelasi Product Moment
= =
( 30 x 663105) – (4580 x 4338 ) √{( 30 x 700240 ) – (4580)2 }x{ ( 30 x 628262 )-(4338)2 }
= (19893150) – ( 19868040) √ {(21007200 ) – (20976400 ) }x{(18847860)-(18818244)} = 25110
√ (30800) x ( 29616) = 25110
√ 912172800 = 25110
30202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Lampiran 6
Perhitungan Mean dan skor-skor Peran Pengasuh
PERAN PENGASUH ASUH ASAH ASUH JUMLAH
A 41 41 38 120 B 42 35 44 121 C 42 47 36 125 D 41 44 43 128 E 42 39 45 126 F 37 30 44 111 G 42 38 43 123 H 48 40 38 126 I 42 42 39 123 J 43 43 44 130 K 43 39 40 122 L 37 34 37 108 M 41 39 40 120 N 47 45 39 131 O 43 37 42 122 P 43 41 39 123 Q 40 42 43 125 R 40 32 41 113 S 43 39 43 125 T 39 40 46 125 U 40 44 43 127 V 41 43 42 126 W 41 42 39 122 X 41 44 42 127 Y 40 36 35 111
AA 45 39 42 126 AB 47 41 37 125 AC 43 32 40 115 AD 45 39 37 121 AE 39 30 39 108
Total 1258 1177 1220 3655
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Mean peran pengasuh
M =
= 3655 30
= 121.8
= 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Perhitungan Mean dan Skor-skor Perkembangan Pribadi
ANAK ASUH FISIK MENTAL
EMOSIONAL-SPIRITUAL
JUMLAH
A 36 36 39 111 B 39 35 37 111 C 34 38 43 115 D 42 38 38 118 E 44 40 34 118 F 38 38 39 115 G 38 30 36 104 H 40 35 38 113 I 38 41 38 117 J 40 35 40 115 K 36 36 38 110 L 35 31 38 104 M 35 35 37 107 N 38 43 42 123 O 40 36 38 114 P 41 32 41 114 Q 38 38 40 116 R 39 33 35 107 S 41 36 38 115 T 42 43 34 119 U 40 37 42 119 V 41 35 42 118 W 42 41 38 121 X 39 39 40 118 Y 39 39 44 122
AA 39 39 36 114 AB 42 37 40 119 AC 46 40 40 126 AD 45 41 38 124 AE 43 41 37 121
Total 1190 1118 1160 3468
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Mean perkembangan pribadi
M =
= 3468 30
= 115.6
= 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Lampiran 7
Skor-skor Peran Pengasuh Dan Keterpenuhan Kebutuhan pada Aspek-aspek
Perkembangan Pribadi Anak Asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh serta
Kategorisasinya
Skor (X) Kategori Skor (Y) Kategori A 120 R 111 R B 121 R 111 R C 125 T 115 R D 128 T 118 T E 126 T 118 T F 111 R 115 R G 123 T 104 R H 126 T 113 R I 123 T 117 T J 130 T 115 R K 122 T 110 R L 108 R 104 R M 120 R 107 R N 131 T 123 T O 122 T 114 R P 123 T 114 R Q 125 T 116 T R 113 R 107 R S 125 T 115 R T 125 T 119 T U 127 T 119 T V 126 T 118 T W 122 T 121 T X 127 T 118 T Y 111 R 122 T
AA 126 T 114 R AB 125 T 119 T AC 115 R 126 T AD 121 R 124 T AE 108 R 121 T
Total 3655 3468
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI