HUBUNGAN PENGUASAAN TANAH DENGAN PENATAAN RUANG …

19
i HUBUNGAN PENGUASAAN TANAH DENGAN PENATAAN RUANG DI KECAMATAN MAPANGET, KOTA MANADO SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh sebutan Sarjana Sains Terapan di Bidang Pertanahan Pada Program Studi Diploma IV Pertanahan Oleh : MARIA HUTAMI ANGGOROWATI NIM. 13222733 / P Dosen Pembimbing I : Dr. Sutaryono, M.Si Dosen Pembimbing II : Drs. Akur Nurasa,M.Si KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG / BADAN PERTANAHAN NASIONAL SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL PROGRAM DIPLOMA IV PERTANAHAN 2017

Transcript of HUBUNGAN PENGUASAAN TANAH DENGAN PENATAAN RUANG …

Page 1: HUBUNGAN PENGUASAAN TANAH DENGAN PENATAAN RUANG …

i

HUBUNGAN PENGUASAAN TANAH DENGAN PENATAAN RUANG

DI KECAMATAN MAPANGET, KOTA MANADO

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh sebutan

Sarjana Sains Terapan di Bidang Pertanahan

Pada Program Studi Diploma IV Pertanahan

Oleh :

MARIA HUTAMI ANGGOROWATI

NIM. 13222733 / P

Dosen Pembimbing I : Dr. Sutaryono, M.Si

Dosen Pembimbing II : Drs. Akur Nurasa,M.Si

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG /

BADAN PERTANAHAN NASIONAL

SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL

PROGRAM DIPLOMA IV PERTANAHAN

2017

Page 2: HUBUNGAN PENGUASAAN TANAH DENGAN PENATAAN RUANG …

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………….... iii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………... v

DAFTAR GAMBAR……………………………………………….............. vi

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………...... vii

INTISARI…………………………………………………........................... viii

ABSTRACT………………………………………………….....................,... ix

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Perumusan Masalah....... ...................................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.......................................................... 7

D. Keaslian Peneliti/Novelty................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 13

A. Penyelenggaraan Penataan Ruang.................................................... 13

B. Penyelenggaraan Penguasaan Tanah.................................................. 16

C. Kerangka Pemikiran………………………………………...………. 23

D. Pertanyaan Penelitian.......................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 27

A. Jenis Penelitian.................................................................................... 27

B. Lokasi Penelitian.................................................................................. 28

C. Jenis Dan Sumber Data....................................................................... 28

D. Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 29

E. Teknik Analisis Data............................................................................ 31

Page 3: HUBUNGAN PENGUASAAN TANAH DENGAN PENATAAN RUANG …

ix

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN........................ 32

A. Letak Geografis Dan Luas Wilayah................................................... 32

B. Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah.................................................. 36

C. Penguasaan dan Pemilikan Tanah....................................................... 38

D. Penataan Ruang Wilayah..................................................................... 40

BAB V KETIDAKSESUAIAN PENGUASAAN TANAH TERHADAP

RENCANA TATA RUANG WILAYAH........................................ 42

A. Penguasaan Tanah pada Kecamatan Mapanget................................... 47

B. Ketidaksesuaian Penguasaan Tanah Terhadap RTRW di Kecamatan

Mapanget….......................................................................................... 48

C. Penyelesaian Masalah Ketidaksesuaian Penguasaan Tanah Terhadap

RTRW………………………………………………………………… 57

BAB VI PENUTUP…………........................................................................ 60

A. Kesimpulan.......................................................................................... 60

B. Saran………………………………..…….………….………............. 61

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 62

Page 4: HUBUNGAN PENGUASAAN TANAH DENGAN PENATAAN RUANG …

xiv

ABSTRACT

One of the problems faced by developing countries is the high

population growth. Population growth leads to increased demand for land.

The occurrence of competition for the land for the sake of fulfillment

needs resulted in the mismatch of land ownership of the Spatial Plan of the

Territory. Such non-conformances result in less than optimal utilization of

land by landowners.

This study aims to determine the magnitude of land ownership

mismatch on Spatial Planning in Mapanget District, Manado City and how

the settlement of such nonconformities. Every research aims to solve a

problem, in this study researchers used a qualitative method with a

descriptive approach. In qualitative research, the analysis is more

emphasized on the effort to disclose matters related to non-product

process.

Non-conformity of land ownership to RTRW in Kecamatan

Mapanget, Manado City is relatively small at 3.59 Ha from 1.98 Ha total

area or 0.07%, but this does not mean that it can be ignored because if it

continues to expand the nonconformity and limit the utilization of land by

the owner soil. The existence of several conflicts resulting from the

mismatch of land tenure rights to the RTRW caused harm to the

community because it can not be optimal in the utilization of its land plots

and it also hampers development. Spatial control activities have a very

important role, where control is a mechanism to ensure that the utilization

of space implemented by the government and the community has taken

place in accordance with the designated spatial plan. The objective is to

ensure consistency with the designated spatial plan.

Page 5: HUBUNGAN PENGUASAAN TANAH DENGAN PENATAAN RUANG …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh negara berkembang

adalah pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Pertumbuhan penduduk

mengakibatkan terjadinya peningkatan kebutuhan akan tanah. Manusia

dan tanah tidak dapat dipisahkan, tanah merupakan faktor penting dalam

memenuhi kebutuhan manusia. Tanah merupakan salah satu kebutuhan

pokok dalam kehidupan manusia. Kebutuhan tanah selalu berjalan

berbanding terbalik dengan ketersediaan tanah, artinya kebutuhan tanah

selalu meningkat seiring dengan meningkatnya kegiatan pembangunan

sedangkan ketersediaan tanah semakin terbatas yang disebabkan luas tanah

relatif tidak pernah bertambah (luas tanah tetap).

Ketersediaan tanah sangan menentukan keberhasilan

pembangunan. Sebagai wadah sumber kekayaan alam yang terdapat di

darat, tanah merupakan wujud kongkrit dari salah satu modal

pembangunan nasional. Penatagunaan tanah tidak dapat dilepaskan dengan

system penyelenggaraan pembangunan nasional.

Dalam pasal 33 ayat (3) UUD1945 yang menyebutkan bahwa

bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai

negara dan dipergunakan sebesar besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Dalam rangka meningkatkan kemakmuran maka dilaksanakan

Page 6: HUBUNGAN PENGUASAAN TANAH DENGAN PENATAAN RUANG …

2

pembangunan. Mengingat setiap tanah sudah ada penggunaan dan

penguasaan diatasnya pelaksanaan pembangunan selain menimbulkan

perubahan penggunaan tanah juga akan mengakibatkan terjadinya

peralihan hak atas tanah.

Untuk menyelaraskan kedua sisi yang bertolak belakang tersebut

diatas, Pemerintah diwajibkan melalui amanat Undang-Undang Nomor 5

Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria untuk

membuat suatu rencana umum mengenai persediaan, peruntukan dan

penggunaan bumi, air dan ruang angkasa dan kekayaan alam yang

terkandung didalamnya untuk berbagai kebutuhan.

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang

Penatagunaan Tanah, menegaskan bahwa penggunaan dan pemanfaatan

tanah pada kawasan lindung dan budidaya haruslah sesuai dengan fungsi

kawasan yang telah ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) sehingga dapat mewujudkan tertib penguasaan, penggunaan dan

pemanfaatan tanah bagi berbagai kebutuhan kegiatan pembangunan

dengan tetap menjamin kepastian hukum bagi masyarakat yang

mempunyai hubungan hukum dengan tanah.

Penatagunaan tanah juga perlu mengingat bahwa hak atas tanah

tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Hak atas tanah itu sendiri

pada hakikatnya adalah suatu kewenangan yang diberikan oleh pemerintah

kepada seseorang atau badan hukum untuk menggunakan tanah tersebut

dalam batas-batas menurut ketentuan undang-undang (Pasal 4 UUPA).

Page 7: HUBUNGAN PENGUASAAN TANAH DENGAN PENATAAN RUANG …

3

Kota Manado sebagai kota besar sekaligus sebagai ibukota

Provinsi Sulawesi Utara telah berkembang selain sebagai kota jasa, juga

sebagai pusat bisnis dan perdagangan. Pentingnya fungsi kota terhadap

peningkatan dan pengembangan berbagai kegiatan telah memberikan

peluang pertumbuhan ekonomi dan menempatkan Kota Manado pada

peran yang lebih luas sebagai Pusat Kegiatan Nasional dan khususnya

sebagai pusat pembangunan dan pelayanan bagi kawasan Indonesia bagian

timur.

Kota Manado sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Utara dan

termasuk salah satu pintu gerbang masuk di wilayah Pasifik berkembang

sangat pesat, tetapi juga termasuk wilayah yang rawan terhadap bencana

alam. Oleh karena itu diperlukan adanya managemen yang baik dalam

mengelola dan memanfaatkan tanahnya, sehingga terhindar dari berbagai

permasalahan lingkungan dan sosial yang timbul di kemudian hari.

Ketidaksesuaian penguasaan tanah terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah

Kota Manado menjadi alasan utama mengapa sering terjadi bencana di

Kota Manado, sehingga perlu dilakukan monitoring terhadap penguasaan

tanah yang diberikan oleh instansi terkait dalam hal ini Kantor Pertanahan

Kota Manado. Kegiataan monitoring ini berfungsi untuk pengawasan

pemanfaatan tanah sebelum melakukan pengecekan existing di lapangan.

Sebagain besar aktifitas perkotaan pada Kota Manado dilakukan di

Kecamatan Mapanget, terbukti dengan adanya teminal angkutan umum,

Bandar Udara Sam Ratulangi, pusat perdagangan seperti Mall,

Page 8: HUBUNGAN PENGUASAAN TANAH DENGAN PENATAAN RUANG …

4

Minimarket, dan Pasar, serta wilayah pertahanan dan keamanan

(Hankam). Banyaknya aktifitas tersebut menyebabkan terjadi

ketidaksesuaian penguasaan tanah pada Kecamatan Mapanget yang cukup

besar. Berdasarkan Neraca Penatagunaan Tanah Kota Manado Tahun 2016

terdapat 51% tanah yang penggunaannya belum sesuai dengan Rencana

Tata Ruang Wilayah. Hal ini menunjukkan bahwa secara garis besar

kondisi existing di lokasi Kecamatan Mapanget masih banyak yang belum

sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Manado Tahun 2014-

2034. Tingginya angka ketidaksesuaian tersebut juga disebabkan karena

daerah Kecamatan Mapanget yang relatif luas dengan perencanaan yang

masih baru (baru 2 tahun dilaksanakan), salah satu contoh ialah wilayah

dengan pola arahan perumahan di Kecamatan Mapanget pada keadaan di

lokasi saat ini masih banyak yang penggunaannya berupa pertanian atau

perkebunan. Selain penggunaan tanah yang tidak sesuai dalam penguasaan

tanah juga terdapat ketidaksesuaian antara hak dengan pemanfaatan

ruangnya dalam Neraca Penatagunaan Tanah Kota Manado tahun 2016

menunjukkan bahwa separuh lebih dari luasan seluruh Kecamatan

Mapanget merupakan penguasaan tanah yang diizinkan sementara sisa

luasan selebihnya termasuk dalam zona penguasaan tanah yang diizinkan

bersyarat/terbatas. Perbandingan zona diijinkan dan zona diijinkan

terbatas/bersyarat adalah 59% : 41% hal ini menunjukan bahwa hampir

separuh dari seluruh penguasaan tanah di Kecamatan Mapanget masih

harus diawasi perkembangannya dan masih harus disesuaikan terhadap

Page 9: HUBUNGAN PENGUASAAN TANAH DENGAN PENATAAN RUANG …

5

Pola Arahan Ruang yang Berlaku untuk daerah Kota Manado.

Berdasarkan hal tersebut maka penelitian tentang “Hubungan

Penguasaan Tanah dengan Penataan Ruang pada Kecamatan

Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara” menarik untuk dilakukan.

B. Perumusan Masalah

Terjadinya ketidaksesuaian penguasaan tanah tidak lepas dari para

pelaku dan peran pemberi kebijakan yang memberikan ijin, atau tanpa

adanya ijin. Penguasaan tanah yang tidak sesuai dengan Rencana Tata

Ruang Wilayah (RTRW) masih banyak dijumpai pada daerah perkotaan

khususnya di Kota Manado. Para pihak yang bertanggung jawab terhadap

ketidaksesuaian penguasaan tanah, turut berperan serta sesuai dengan

kepentingannya masing-masing. Pihak swasta sebagai penggerak roda

pembangunan tidak akan bergerak tanpa adanya dukungan maupun izin

dari pemerintah. Pemerintah dalam hal ini sangat jelas memiliki

kewenangan dalam membuat aturan yang mengatur sekaligus memastikan

kebijakan tersebut dapat berjalan.

Berjalan atau tidaknya kebijakan penataan ruang untuk

pengendalian ketidaksesuaian penguasaan tanah di Kota Manado tidak

terlepas dari dukungan masyarakat dan swasta sebagai pelaku adanya

penguasaan tanah. Oleh karena semakin banyaknya penguasaan tanah

yang tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah di Kota Manado,

maka perlu dilakukan evaluasi kesesuaian penguasaan hak atas tanah

Page 10: HUBUNGAN PENGUASAAN TANAH DENGAN PENATAAN RUANG …

6

terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai upaya pengendali agar

tercipta pembangunan perkotaan yang berkelanjutan (sustainable).

Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian

yaitu bahwa selama ini penguasaan tanah dianggap tidak memiliki korelasi

dengan rencana tata ruang wilayah.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana ketidaksesuaian penguasaan tanah

terhadap penataan ruang di Kecamatan Mapanget.

b. Untuk mengetahui bagaimana tindakan Kantor Pertanahan Kota

Manado dalam menyelesaikan ketidaksesuaian penguasaan tanah

terhadap penataan ruang.

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan berguna bagi Kantor Pertanahan Kota

Manado dalam melakukan setiap kebijakan kaitannya dengan

proses penguasaan tanah agar tetap sesuai dengan rencana tata

ruang demi keberlangsungan fungsi untuk kepentingan umum.

b. Kegunaan Secara Akademik

Diharapkan penelitian ini berguna untuk menambah

pengetahuan terkait rencana tata ruang wilayah sebuah

Page 11: HUBUNGAN PENGUASAAN TANAH DENGAN PENATAAN RUANG …

7

kota/kabupaten agar tetap sejalan dengan penguasaan tanah oleh

seseorang.

c. Kontribusi penelitian yang diharapkan

Dengan adanya analisis keterkaitan rencana tata ruang wilayah

dengan penguasaan tanah ini diharapkan akan membantu

pelaksanaan monitoring Kantor Pertanahan Kota Manado sehingga

status dan fungsi tanah tetap sejalan.

D. Keaslian Penelitian (Novelty)

Penelitian mengenai kesesuaian pentaan ruang telah banyak

dilakukan antara lain :

1. Dian Safitri, (2008) denga judul “Evaluasi Kesesuaian Penggunaan

Tanah dengan Rencana Tata Ruang (Studi di Kawasan Perkotaan

Selogiri Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah)”, penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui kesesuaian dan ketidaksesuaian penggunaan tanah

dengan tata ruang yang masih berlaku.

2. Aditya Tusianto, (2015) dengan judul “Evaluasi Kesesuaian

Penggunaan Lahan Kota Salatiga Tahun 2010-2014 Terhadap

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030”,

penelitian ini bertujuan Mengetahui penyebab perubahan dan

penggunaan tanah dari pertanian ke non pertanian yang terjadi pada

Lahan Kota Salatiga.

Page 12: HUBUNGAN PENGUASAAN TANAH DENGAN PENATAAN RUANG …

8

3. Dhuhri Sunarianto, (2012) dengan judul “Kajian Kesesuaian

Perubahan Penggunaan Tanah Terhadap Rencana Detail Tata Ruang

Pada Kawasan Pengembangan Perkotaan Caruban Kabupaten

Madiun”, penelitian ini bertujuan Mengetahui penyebab perubahan

dan penggunaan tanah yang terjadi Kawasan Pengembangan

Perkotaan Caruban Kabupaten Madiun dan Mengetahui Penyebab

Ketidaksesuaian Penggunaan Tanah Terhadap RDTR.

4. William Pribadi, (2016) dengan judul “Kesesuaian Perubahan

Penggunaan Tanah Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

Kendari”, penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui besaran dan

persebaran perubahan penggunaan tanah tahun 2010-2015 di Kota

Kendari

Untuk mengetahui perbedaan penelitian ini dengan penelitian lain

yang telah dilakukan sebelumnya maka dibuat kebaruan (Novelty).

Perbandingan dengan penelitian terdahulu dapat dilihat dalam Tabel 1.

Page 13: HUBUNGAN PENGUASAAN TANAH DENGAN PENATAAN RUANG …

9

Tabel 1. Keaslian Penelitian/Novelty

No Judul Penelitian

Nama Peneliti / Tahun

Metode Pengumpulan

Data dan Analisis

Tujuan Penelitian Hasil Penelitian

1 2 3 4 5

1 Evaluasi Kesesuaian

Penggunaan Tanah dengan

Rencana Tata Ruang (Studi di

Kawasan Perkotaan Selogiri

Kabupaten Wonogiri Jawa

Tengah).

Dian Safitri / 2008

Skripsi / STPN

Kualitatif

Deskriptif

Mengetahui kesesuaian

dan ketidaksesuaian

penggunaan tanah

dengan tata ruang yang

masih berlaku.

Mengetahui penyebab

ketidaksesuaian

penggunaan tanah

dengan rencana tata

ruang kota Selogiri

Penyusunan rencana tata ruang yang

ada belum mencerminkan potensi dan

kendala ruang kawasan ini juga

terkesan terlalu dipaksakan untuk

menjadi sebuah kawasan perkotaan.

Kawasan perkotaan selogiri mempunyai

luas 253,61 Ha, dimana terdapat

ketidaksesuaian antara penggunaan

tanah saat ini dengan RDTRK Selogiri

seluas 106,75 Ha

Penggunaan tanah yang sesuai dengan

RDTRK Selogiri seluas 146,87 Ha.

2 Evaluasi Kesesuaian

Penggunaan Lahan Kota

Salatiga Tahun 2010-2014

Terhadap Rencana Tata Ruang

Wilayah Kota Salatiga Tahun

2010-2030

Aditya Tusianto / 2015

Skripsi / Universitas

Muhammadiyah Surakarta

Kualitatif

Deskriptif

Mengetahui penyebab

perubahan dan

penggunaan tanah dari

pertanian ke non

pertanian yang terjadi

pada Lahan Kota

Salatiga

Perubahaan penggunaan lahan sebagian

besar terjadi pada pertanian lahan

kering yang berkurang 126,06 Ha dan

pertanian lahan basah yang berkurang

sebesar 15,35 Ha.

Page 14: HUBUNGAN PENGUASAAN TANAH DENGAN PENATAAN RUANG …

10

3 Kajian Kesesuaian Perubahan

Penggunaan Tanah Terhadap

Rencana Detail Tata Ruang

Pada Kawasan Pengembangan

Perkotaan Caruban Kabupaten

Madiun.

Dhuhri Sunarianto / 2012

Skripsi / STPN

Kualitatif

Deskriptif

Mengetahui penyebab

perubahan dan

penggunaan tanah yang

terjadi Kawasan

Pengembangan

Perkotaan Caruban

Kabupaten Madiun

Mengetahui Penyebab

Ketidaksesuaian

Penggunaan Tanah

Terhadap RDTR.

Penyebab perubahan penggunaan tanah

antara lain : aksesibilitas yang baik,

pembangunan pusat kegiatan

perekonomian, pertambahan jumlah

penduduk, fragmentasi tanah,

pembangunan hunian baru, dan

pembangunan perkantoran yang

bertahap sebagai akibat pemindahan

ibukota Kabupaten yang baru.

Ketidaksesuaian diakibatkan banyaknya

perubahan penggunaan tanah yang

dilakukan tanpa mekanisme perijinan,

kurangnya koordinasi dan pengawasan

antar instansi dalam pelaksanaan

Rencana Tata Ruang

4 Kesesuaian Perubahan

Penggunaan Tanah Terhadap

Rencana Tata Ruang Wilayah

Kota Kendari.

William Pribadi / 2016

Skripsi / STPN

Kualitatif

Deskriptif

Untuk mengetahui

besaran dan persebaran

perubahan penggunaan

tanah tahun 2010-2015

di Kota Kendari

Untuk mengetahui pola

perubahan tanah di Kota

Kendari

Untuk mengetahui

kesesuaian perubahan

Perubahan penggunaan tanah kebun

yang mengalami perubahan menjadi

berbagai macam jenis penggunaan

tanah lain, yaitu sebesar 2033,25 Ha.

Perubahan penggunaan tanah kebun,

perubahannya didominasi oleh

penggunaan tanah kebun menjadi

permukiman/perumahan

Pola perubahan penggunaan tanah yang

terjadi di Kota Kendari terdiri dari 2

kategori, yaitu : pola perembetan

Page 15: HUBUNGAN PENGUASAAN TANAH DENGAN PENATAAN RUANG …

11

penggunaan tanah

terhadap Rencana Tata

Ruang Wilayah Kota

Kendari.

konsentris atau memusat dan pola

perembetan memanjang sepanjang

jalan.

Dari hasil analisis peta kesesuaian

perubahan penggunaan tanah terhadap

RTRW Kota Kendari dihasilkan luas

perubahan penggunaan tanah seluas

14388,927 Ha.

5 Hubungan Penguasaan Tanah

Dengan Rencana Tata Ruang

Wilayah Pada Kecamatan

Mapanget, Kota Manado.

Maria Hutami A / 2017

Skripsi / STPN

Kualitatif

Deskriptif

Untuk mengetahui

bagaimana kondisi

ketidaksesuaian

penguasaan tanah

terhadap rencana tata

ruang wilayah dan

bagaimana penyelesaian

masalah ketidasesuaian

tersebut.

Page 16: HUBUNGAN PENGUASAAN TANAH DENGAN PENATAAN RUANG …

55

BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Ketidaksesuaian penguasaan tanah terhadap RTRW pada Kecamatan

Mapanget, Kota Manado relatif sangat kecil yaitu sebesar 3,59 Ha dari luas

total 5362,26 Ha atau sebesar 0,07 %, namun bukan berarti hal ini bisa

diabaikan karena jika terus berlanjut akan memperluas ketidaksesuaian

tersebut dan member batasan pemanfaatan tanah oleh pemilik tanah.

2. Dalam pengelolaan, pemanfaatan, dan penggunaan tanah merupakan

kewenangan Pemerintah Daerah. Hak atas tanah tetap diberikan sesuai

yang sudah terbit pada sertipikat. Kantor Pertanahan dalam menyelesaikan

masalah ketidaksesuaian penguasaan tanah dengan penataan ruang bertugas

mengkoordinasikan terhadap instansi terkait yaitu Pemerintah Daerah dan

mengevaluasinya. Apabila tetap terjadi ketidaksesuaian tersebut maka yang

melakukan tindak peringatan adalah Pemerintah Daerah.

B. Saran

1. Banyaknya benturan kepentingan berbagai pihak karena ketidaksesuaian

penguasaan tanah terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah, maka perlu

adanya kesamaan regulasi antara pelaksana pendaftaran tanah (Kantor

Page 17: HUBUNGAN PENGUASAAN TANAH DENGAN PENATAAN RUANG …

56

Pertanahan Kota Manado) dengan pelaksana penataan ruang (Pemerintah

Kota Manado) untuk keberlangsungan pembangunan.

2. Agar pembangunan berkelanjutan tetap berjalan perlu adanya kesesuaian

antara penguasaan tanah dan RTRW. Langkah paling sederhana yang

kemudian dapat ditempuh pada tingkat daerah adalah penyatuan peta dasar

yang dipergunakan dalam proses pelayanan didaerah baik proses

pendaftaran tanah maupun pengaturan RTRW. Dengan adanya satu peta

(one map policy) akan menyebabkan iklim investasi tetap berjalan namun

tatanan sosial tetap terukur sehingga tidak terjadi ketimpangan /

kesenjangan kepentingan beberapa pihak saja.

Page 18: HUBUNGAN PENGUASAAN TANAH DENGAN PENATAAN RUANG …

57

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Badan Pertanahan Nasional. 2013. Tata Cara Kerja Penyusunan Neraca

Penatagunaan Tanah. BPN. Jakarta

Chandra,S.2005.Sertifikat Kepemilikan Hak Atas Tanah.PT Grasindo.Jakarta

Chudori, Abib.1999.Pengaruh Rencana Umum Tata Ruang Kota Terhadap Perubahan

Penggunaan Tanah Sawah Di Kota Administratif Jember.Skripsi.Sekolah

Tinggi Pertanahan Nasional. Yogyakarta

Hartini, Sri dkk.2010.Analisis Konversi Ruang Terbuka Hijau ke Penggunaan

Perumahan di Kecamatan Tembalang Kota Semarang (Green Open Space

Conversion Analysis To The Use As Housing Areas In Tembalang District,

Semarang City). Jurnal. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional.

Muta’ali, Lutfi.2013.Penataan Ruang Wilayah dan Kota (Tinjauan Normatif-

Teknis).Badan Penerbit Fakultas Geografi UGM.Yogyakarta

Satria, Mitra. 2013. Evaluasi Kesesuaian Lahan Permukiman Di Kota Semarang

Bagian Selatan.Jurnal. Universitas Diponegoro.Semarang

Soemadi, Herutomo.1997.Kebijakan Tata Ruang dan Tata Guna Tanah.Sekolah

Tinggi Pertanahan Nasional.Yogyakarta

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, Wiratna.2014. SPSS Untuk Penelitian. Pustaka Baru Press,Yogyakarta.

Sutaryono.2007.Dinamika Penataan Ruang dan Peluang Otonomi Daerah.Tugu

Jogja Grafika.Yogyakarta

Tarigan, Robinson.2005.Perencanaan Pembangunan Wilayah.Bumi Aksara.Jakarta

Tika, H.Moh.Pabundu.2005.Metode Penelitian Geografi.Jakarta.Bumi Aksara

Yunus, Hadi Sabari.Metode Penelitian Wilayah Kontemporer.Yogyakarta.Pustaka

Pelajar

Page 19: HUBUNGAN PENGUASAAN TANAH DENGAN PENATAAN RUANG …

58

Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok-Pokok Agraria

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang

Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementerian Agraria dan Tata

Ruang serta Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan

Pertanahan Nasional

Peraturan Menteri Pertanian dan Agraria Nomor 2 Tahun 1962 Tentang Penegasan

Konversi dan Pendaftaran Bekas Hak-Hak Indonesia Atas Tanah

Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3

Tahun 1997 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24

Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah

Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 2013 Tentang

Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanah dan Kegiatan

Pendaftaran Tanah

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 Tentang Pendaftaran Tanah

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 Tentang Penatagunaan Tanah

Internet

http://www.hukumproperti.com/pertanahan/kewenangan-pemberian-hak-atas-tanah/

http://www.manadokota.go.id/

https://id.wikipedia.org/wiki/Integrasi_sosial

http://www.bpn.go.id/Publikasi/Berita-Pertanahan/quo-vadis-integrasi-agraria-dan-

tata-ruang-63933