HUBUNGAN PELAKSANAAN PELAYANAN POSYANDU...

13
HUBUNGAN PELAKSANAAN PELAYANAN POSYANDU DENGAN MOTIVASI IBU UNTUK MEMBAWA BALITA KE POSYANDU SEROJA DI DESA TANJUNG KAMAL KEC. MANGARAN KAB. SITUBONDO Artikel Jurnal Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH MERY PINASTI HARDIANA NIM. 1011011059 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 2014

Transcript of HUBUNGAN PELAKSANAAN PELAYANAN POSYANDU...

Page 1: HUBUNGAN PELAKSANAAN PELAYANAN POSYANDU …digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-merypinast-3430-1-artikel-l.pdf · 2014 . PERNYATAAN PERSETUJUAN ... meja yang baik yaitu dilaksanakan

HUBUNGAN PELAKSANAAN PELAYANAN POSYANDU DENGAN

MOTIVASI IBU UNTUK MEMBAWA BALITA KE POSYANDU SEROJA DI DESA TANJUNG KAMAL KEC. MANGARAN

KAB. SITUBONDO

Artikel Jurnal

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

OLEH

MERY PINASTI HARDIANA NIM. 1011011059

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 2014

Page 2: HUBUNGAN PELAKSANAAN PELAYANAN POSYANDU …digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-merypinast-3430-1-artikel-l.pdf · 2014 . PERNYATAAN PERSETUJUAN ... meja yang baik yaitu dilaksanakan

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Artikel Jurnal

Artikel Jurnal ini telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Jember

Jember, 07 Juli 2014

Pembimbing

Ns. Awatiful Azza, M.Kep.,Sp.Kep.Mat. NIP. 19701213 200501 2001

Page 3: HUBUNGAN PELAKSANAAN PELAYANAN POSYANDU …digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-merypinast-3430-1-artikel-l.pdf · 2014 . PERNYATAAN PERSETUJUAN ... meja yang baik yaitu dilaksanakan

HUBUNGAN PELAKSANAAN PELAYANAN POSYANDU DENGAN MOTIVASI IBU UNTUK MEMBAWA BALITA KE POSYANDU SEROJA DI DESA

TANJUNG KAMAL KEC. MANGARAN KAB. SITUBONDO

Mery Pinasti Hardiana1, AwatifulAzza2 1Mahasiswa S1 Keperawatan FIKES Universitas Muhammadiyah Jember

([email protected]). 2Dosen FIKES Universitas Muhammadiyah Jember ([email protected])

Skripsi, 07 Juli 2014 ABSTRAK Introduksi : Keberhasilan pelaksanaan pembangunan dalam bidang kesehatan sangat tergantung pada peran aktif masyarakat karena masyarakat akan terlibat secara langsung dan lebih bertanggung jawab terhadap upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan berbasis masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan pelaksanaan pelayanan Posyandu dengan Motivasi Ibu untuk membawa Balita ke Posyandu Seroja di Desa Tanjung Kamal Kecamatan Mangaran Kabupaten Situbondo Tahun 2014. Metodologi : Penelitian ini menggunakan design deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional, ada 78 sampel yang terlibat dalam penelitian ini dengan tehnik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh. Data yang digunakan adalah kuesioner. Hasil : Uji statistik menggunakan uji Spearman diperoleh hasil p value = 0,000 (lebih kecil dari α ≤ 0,05) yang berarti ada hubungan antara pelaksanaan pelayanan Posyandu dengan Motivasi Ibu untuk membawa Balita ke Posyandu dengan tingkat korelasi kuat, nilai r = 0,761. Diskusi : Motivasi yang tumbuh pada Ibu untuk membawa Balita ke Posyandu dipengaruhi oleh pelaksanaan pelayanan Posyandu dengan sistem 5 meja, pelaksanaan 5 meja yang baik yaitu dilaksanakan secara berurutan sesuai dengan buku pedoman Posyandu. Direkomendasikan bagi perawat di posyandu yang mempunyai fungsi diantaranya melatih dan membina kader kesehatan dalam pelaksanaan tugas di posyandu, menggerakkan dan membina serta menilai peran serta masyarakat dalam upaya meninkatkan kesejahteraan masyarakat Kata kunci : Pelaksanaan Pelayanan Posyandu, Motivasi Ibu untuk membawa Balita ke

Posyandu Daftar Pustaka 17 (2003-2013)

Page 4: HUBUNGAN PELAKSANAAN PELAYANAN POSYANDU …digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-merypinast-3430-1-artikel-l.pdf · 2014 . PERNYATAAN PERSETUJUAN ... meja yang baik yaitu dilaksanakan

THE RELATION BETWEEN POSYANDU SERVICE AND MOTHERS MOTIVATION TO BRINGS HER BABY TO SEROJA’S POSYANDU

AT TANJUNG KAMAL VILLAGE, MANGARAN SITUBONDO

ABSTRACT

Introduction : Successful implementation of the development in the field of health is highly dependent on the active participation of society. Because society will engage more directly and is esponsible for organizing the efforts of community based health service. The purpose of this research was to know the relationship implementation of integrated health service with mother motivation to bring a toddler to the Seroja Posyandu, Kamal Tanjung in the District Mangaran Situbondo 2014. Method : This research uses descriptive correlation design with cross sectional approach. There are 78 sample involved in this research with the sampling technique used is saturated sample. The data used was a questioner. Result : Statistical test result obtained using Sperman test p value of 0.000 (more than α ≤ 0.05) which means between the implementation of integrated health services with mother motivation to bring a toddler to a Posyandu center with a strong degree of correlation, r value of 0.761. Discuss : Motivation arising in the mother to bring a toddler to Posyandu affected by the implementation of the system Posyandu five table, the implementation of a good five table are executed in sequence according to the Posyandu book. Correlated for nurses in Posyandu that has the function of which train and nurture a cadre of health in the performance of duties in Posyandu, move and develop and assess the role of the community in an effort to improve the welfare of society. Key Word : Posyandu Service And Mothers Motivation To Brings Her Baby To Seroja’s Posyandu

PENDAHULUAN

Kehadiran posyandu di Indonesia

telah memberikan andil yang cukup besar

dalam menurunkan angka kematian ibu

dan anak. Posyandu juga mempunyai

kontribusi yang besar dalam pencapaian

tujuan pembangunan kesehatan. Hal ini

diperlukan upaya untuk meningkatkan

pembangunan kesehatan masyarakat yang

dilakukan melalui pemberdayaan

masyarakat, termasuk masyarakat swasta

dan madani. Salah satu wujud dari

pemberdayaan masyarakat tersebut

adalah posyandu (Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, 2004)

Pos Pelayanan Terpadu

(Posyandu) merupakan salah satu bentuk

Upaya Kesehatan Bersumber Daya

Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan

diselenggarakan dari, oleh, untuk dan

bersama masyarakat dalam

penyelenggaraan pembangunan

Page 5: HUBUNGAN PELAKSANAAN PELAYANAN POSYANDU …digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-merypinast-3430-1-artikel-l.pdf · 2014 . PERNYATAAN PERSETUJUAN ... meja yang baik yaitu dilaksanakan

kesehatan, guna memberdayakan

masyarakat dan memberikan kemudahan

kepada masyarakat dalam memperoleh

pelayanan kesehatan dasar (Isaura, 2011)

. Posyandu melaksanakan lima program

yaitu Keluarga Berencana (KB),

Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA),

perbaikan gizi keluarga, penanggulangan

penyakit diare dan imunisasi

(Satrianegara & saleha, 2009).

Di Indonesia tingkat presisi dan

akurasi para kader posyandu masih

rendah. Hal tersebut berdasarkan

penelitian di Jawa Barat dan Jawa

Tengah menunjukkan bahwa hanya 30%

kegiatan posyandu dilaksanakan dengan

benar, 90% kader membuat kesalahan

dalam penimbangan dan pencatatan

sehingga dapat disimpulkan bahwa

tingkat kemampuan, presisi dan akurasi

data penimbangan masih rendah.

Santoso, dkk, (dalam Erman, 2010).

Namun bila ditinjau dari aspek kualitas,

masih ditemukan banyak masalah, antara

lain kelengkapan sarana dan keterampilan

kader yang belum memadai. Pada tahun

2007, lebih kurang 250.000 posyandu di

Indonesia hanya 40% yang masih aktif

dan diperkirakan hanya 43% anak balita

yang terpantau status kesehatannya

(Andira,et al. 2012). Tahun 2011 di

Indonesia memiliki 268.439 posyandu

yang aktif dengan jumlah kader 131.383

orang (Profil Data Kesehatan Indonesia,

2011).

Di Jawa Timur, menurut hasil

kompilasi dari Profil Kesehatan tahun

2006, jumlah seluruh Posyandu yang ada

sebesar 44.355 buah, dengan rincian

Posyandu Pratama 33,19%, Posyandu

Madya 38,51%, Posyandu Purnama

25,86%, dan Posyandu Mandiri 2,44%.

Berdasarkan data register posyandu

seroja di desa Tanjung Kamal Kecamatan

Mangaran Kabupaten Situbondo pada

bulan November 2013 tercatat ada 11

orang ibu hamil, 16 bayi dan 78 balita,

yang hadir hanya 1 orang ibu hamil, 3

bayi dan 27 balita. Pada bulan Desember

2013 tercatat ada 11 orang ibu hamil, 16

bayi dan 78 balita, yang hadir hanya 2

orang ibu hamil, 9 bayi dan 21 balita.

Fenomena yang terjadi di

masyarakat adalah kurangnya perhatian

masyarakat tentang pelaksanaan

pelayanan posyandu dalam meningkatkan

status kesehatan masyarakat khususnya

balita. Adapun faktor-faktor yang

mempengaruhi kunjungan ibu ke

posyandu antara lain pendidikan,

pekerjaan, sikap, dan motivasi orang tua

yang masih rendah, sehingga enggan

untuk datang ke posyandu.

Page 6: HUBUNGAN PELAKSANAAN PELAYANAN POSYANDU …digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-merypinast-3430-1-artikel-l.pdf · 2014 . PERNYATAAN PERSETUJUAN ... meja yang baik yaitu dilaksanakan

Menurut Suryanah (1996), Peran

dan fungsi perawat di posyandu antara

lain peran sebagai pelaksana pelayanan

kesehatan yang mempunyai fungsi antara

lain memberi imunisasi pada ibu, bayi,

anak balita, melaksanakan penyuluhan

kepada klien, melaksanakan rehidasi pada

pasien diare, melaksanakan rujukan,

melaksanakan pencatatan dan pelaporan

mengenai pelayanan posyandu dan peran

sebagai perawat pengelola yang

mempunyai fungsi diantaranya melatih

dan membina kader kesehatan dalam

pelaksanaan tugas di posyandu,

mengawasi dan mengkoordinasikan

kegiatan pekerjaan kesehatan, berperan

serta didalam penyelenggaraan latihan

dan pembinaan mengenai merawat bayi,

menggerakkan dan membina serta

menilai peran sertamasyarakat dalam

upaya meninkatkan kesejahteraan

masyarakat.

Dari latar belakang di atas, maka

peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Hubungan

Pelaksanaan Pelayanan Posuandu

Dengan Motivasi Ibu Untuk Membawa

Balita ke Posyandu Seroja di Desa

Tanjung Kamal Kecamatan Mangaran

Kabupaten Situbondo”.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif yang bersifat

deskriptif korelasi dengan menggunakan

pendekatan cross sectional.

Ada 78 sampel yang terlibat

dalam penelitian ini, sampel yang dipilih

adalah Ibu yang mempunyai Balita usia

1-5 tahun dan tercatat di buku Register

Posyandu Seroja dengan tehnik sampling

yang digunakan adalah sampel jenuh.

Data yang digunakan adalah kuesioner.

Penelitian ini dilaksanakan di

Desa Tanjung Kamal Kecamatan

Mangaran Kabupaten Situbondo pada

tanggal 28-31 Mei 2014. Masalah etik

penelitian ditetapkan peneliti untuk

melindungi responden dan peneliti

sendiri secara aspek legalitas untuk itu

peneliti mencantumkan beberapa hal

penting dalam etika, diantaranya

Informed conscent, nonimity dan

Confidentialy.

Kuisioner yang digunakan

peneliti ada 4 bagian yaitu A,B, dan C.

Bagian A merupakan data tentang orang

tua yaitu : nama, umur, pendidikan,

jumlah anak, pekerjaan ibu, kepercayaan

(agama), lokasi, transportasi, dan

Pendapatan. Selanjutnya bagian B adalah

kuisioner tentang pelaksanaan pelayanan

posyandu. Kuisioner ini berisikan 15

Page 7: HUBUNGAN PELAKSANAAN PELAYANAN POSYANDU …digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-merypinast-3430-1-artikel-l.pdf · 2014 . PERNYATAAN PERSETUJUAN ... meja yang baik yaitu dilaksanakan

pertanyaan. Kuisioner bagian B terdapat

4 pilihan jawaban yaitu “selalu”,

“sering”, “kadang”, dan “tidak pernah”.

Kemudian pada bagian C kuisioner

tentang motivasi ibu untuk membawa

balita ke posyandu seroja. kuisioner ini

berisikan 15 pertanyaan.kuisioner ini

terdapat empat pilihan jawaban yaitu

“sangat setuju”, “setuju”, “tidak setuju”,

dan “sangat tidak setuju”.

Prosedur pengambilan data terdiri

dari prosedur administrasi dan prosedur

teknis, pengolahan data dengan cara

editing, coding, memasukkan data,

pembersihan data dan Uji statistik. Uji

statistik menggunakan Spearman rho

dengan tingkat kesalahan atau a=0,05.

Data yang terkumpul kemudian ditabulasi

dengan Analisa univariat dan Analisa

Bivariat.

HASIL PENELITIAN

1. Usia Responden

Menunjukkan bahwa responden yang

memiliki jumlah terbesar adalah

responden yang berusia <20 tahun

sebanyak 34 dengan presentase

43,6%.

2. Pendidikan Responden

Karakteristik responden berdasarkan

Pendidikan, mayoritas responden

berpendidikan Rendah yaitu sebanyak

75 orang (96,2%).

3. Jumlah Anak

Menunjukkan bahwa sebagian besar

responden memiliki 2-3 Anak dengan

presentase 69,2%.

4. Pekerjaan Reponden

Menunjukkan bahwa seluruh

responden adalah Ibu rumah tangga.

5. Agama

Karakteristik responden berdasarkan

agama, total responden beragama

Islam.

6. Lokasi

Lokasi antara Rumah ke Tempat

Posyandu Seroja menunjukkan bahwa

mayoritas 91% responden berjarak

<500meter.

7. Pendapatan Responden

Menunjukkan bahwa total responden

berpendapatan < Rp. 1.071.000 per

bulan sebanyak 78 orang (100 %).

8. Pelaksanaan Pelayanan Posyandu

NO Pelaksanaan Pelayanan Posyandu

Jumlah Presentasi

1 Baik 16 20% 2 Sedang 20 26% 3 Kurang

Baik 42 54%

Total 78 100 %

Page 8: HUBUNGAN PELAKSANAAN PELAYANAN POSYANDU …digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-merypinast-3430-1-artikel-l.pdf · 2014 . PERNYATAAN PERSETUJUAN ... meja yang baik yaitu dilaksanakan

9. Motivasi Ibu Untuk Membawa Balita

ke Posyandu

NO Motivasi Perawat

Jumlah Presentase

1 Baik 14 18% 2 Sedang 23 29% 3 Kurang

Baik 41 53%

Total 78 100

10. Analisa Korelasi Spearman

Hasil uji korelasi Spearman didapatkan

bahwa p-value 0,000 arah hubungan

ditunjukkan dari nilai r =0,761 yaitu

hubungan berbanding lurus dan

hubungan bersifat kuat, yang artinya

semakin sesuai pelaksanaan pelayanan

Posyandu semakin baik motivasi Ibu

untuk membawa Balita ke Posyandu dan

hubungan pelaksanaan pelayanan

Posyandu dengan motivasi Ibu untuk

membawa Balitake Posyandu didapatkan

76,1%, sedangkan 23,9% didapatkan dari

faktor lain seperti Umur, Pendidikan,

Pendapatan Keluarga, Dorongan

Keluarga dan Lokasi. Jadi terdapat

hubungan antara pelaksanaan pelayanan

Posyandu dengan motivasi Ibu untuk

membawa Balita ke Posyandu Seroja di

Desa Tanjung Kamal Kec. Mangaran

Kab. Situbondo.

PEMBAHASAN

1. Identifikasi Pelaksanaan Pelayanan

Posyandu Seroja.

Berdasarkan hasil penelitian

didapatkan bahwa pelaksanaan pelayanan

Posyandu Seroja pada tahun 2014 dapat

disimpulkan kurang baik karena dilihat

dari pelaksanaan 5 (lima) meja yang

masih belum dilaksanakan secara optimal

atau belum dilaksanakan sesuai urutan

lima meja seperti yang telah dijelaskan di

buku panduan Posyandu.

Dibuktikan dari frekuensi hasil

penelitian didapatkan 54% pelaksanaan

pelayanan Posyandu berada pada kategori

kurang baik. Menurut Depkes RI (2007),

seharusnya Posyandu dilaksanakan

sebulan sekali yang ditentukan oleh

LKMD, Kader, Tim Penggerak PKK

Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan

dari KB. Pada hari buka Posyandu

dilakukan pelayanan masyarakat dengan

sistem 5 (lima) meja.

Menurut Zulkifli (2003), Tingkat

pendidikan yang tinggi yang dimiliki

oleh sorang kader akan semakin mudah

memahami suatu informasi dan dalam

menjaga kesehatan sangat diperhatikan,

termasuk cara menjaga Bayi dan Balita,

mengatur gizi seimbang. Diketahui Kader

mempunyai pendidikan yang rendah,

sehingga sangat sulit menterjemahkan

Page 9: HUBUNGAN PELAKSANAAN PELAYANAN POSYANDU …digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-merypinast-3430-1-artikel-l.pdf · 2014 . PERNYATAAN PERSETUJUAN ... meja yang baik yaitu dilaksanakan

informasi yang didapatkan. didukung

dengan penelitian Harisman dan Nuryani

diddapatkan ada pengaruh tingkat

pendidikan (p-value = 0,005) terhadap

pelaksanaan pelayanan Posyandu yang

akan diberikan.

Pelaksanaan pelayanan Posyandu

Seroja dapat dikategorikan sebagai

Posyandu Pratama karena hasil frekuensi

Pelaksanaannya yang baik hanya

mencapai 20%. Menurut Sembiring

(2004), Posyandu Pratama adalah

posyandu yang belum mantap, yang

ditandai oleh kegiatan bulanan Posyandu

belum terlaksana secara rutin serta

jumlah kader terbatas yakni kurang dari 5

(lima) orang, cakupan kegiatan utamanya

< 50%. Didukung oleh penelitian Pipit

Festy yang berjudul “Studi

Perkembangan Posyandu Pasca

Revitalisasi Posyandu Di Wilayah

Puskesmas Kenjeran Surabaya”

disimpulkan bahwa tingkat

perkembangan Posyandu Madya

mempunyai prosentase terbesar yaitu

80% dibandingkan dengan Purnama yang

hanya 16% dan Pratama 4%.

2. Identifikasi Motivasi Ibu Untuk

Membawa Balita Ke Posyandu Seroja

Berdasarkan hasil penelitian

diketahui bahwa motivasi Ibu untuk

membawa Balita ke Posyandu, mayoritas

responden mempunyai motivasi kurang

baik yaitu 53%. Kondisi tersebut

kemungkinan bisa dipengaruhi oleh

kematangan usia Ibu. Menuurut Taufik

(2007), Kematangan Usia akan

berpengaruh pada proses berfikir dan

pengambilan keputusan. Perilaku

manusia dipengaruhi oleh 3 aspek yaitu

fisik, psikis dan sosial yang tumbuh dan

berkembang melalui proses secara alami

untuk mencapai motivasi (kedewasaan)

yang wajar, sehingga seseorang mampu

menyesuaikan dirinya sendiri dengan

orang lain. Hasil dari penelitian data

demorafi didapatkan bahwa 43,6% Ibu

Balita berumur dibawah 20 tahun.

Selain itu pendidikan dapat

mempengaruhi motivasi Ibu untuk

membawa Balita ke Posyandu, hasil

penelitian menunjukkan sebagian besar

responden (96,2%) berpendidikan

Rendah (SMP/SD/Tidak Sekolah).

Menurut Siagian (1983), Pendidikan

merupakan usaha sadar dan sistematis

berlangsung seumur hidup dalam rangka

mengalihkan pengetahuan seseorang

dengan orang lain.

Pendidikan yang rendah dapat

dipengaruhi oleh pendapatan masyarakat

yang rendah, dibuktikan dari hasil

penelitian didapatkan mayoritas

responden mempunyai pendapatan < RP.

Page 10: HUBUNGAN PELAKSANAAN PELAYANAN POSYANDU …digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-merypinast-3430-1-artikel-l.pdf · 2014 . PERNYATAAN PERSETUJUAN ... meja yang baik yaitu dilaksanakan

1.071.000 per bulan. Rendahnya

pendapatan tersebut membuat responden

tidak dapat melanjutkan sekolah sehingga

pendidikan responden rendah, sehingga

akan mempengaruhi pembinaan watak

seperti pengembangan berfikr, kepekaan,

kesadaran, analitik, nilai-nilai etika

danlain-lain.

Adapun kemungkinan faktor lain

yang dapat mempengaruhi Ibu Balita

termotivasi yaitu pengaruh pengalaman,

menurut Djmarah (2002), pengaruh

pengalaman dari seseorang dapat

mendorong mengambil suatu tindakan

tertentu untuk memenuhi kebutuhan yang

dapat dipengaruhi oleh suatu proses

pengalaman bahwa tindakan tertentu

dapat mencapai sasaran. Peneliti

berpendapat bahwa pengalaman pada diri

sendiri yang dialami oleh Ibu Balita

membuat Ibu Balita malas untuk

membawa Balita ke Posyandu karena Ibu

Balita menganggap bahwa dirinya tidak

pernah sakit parah sampai saat ini

meskipun ketika masih kecil tidak pernah

mendapatkan Imunisasi. Sehingga merasa

bahwa harapan dan cita-cita untuk

mempunyai Balita yang sehat tidak harus

membawa balita ke Posyandu. Selain

pengaruh pengalaman, kemungkinan ada

pula sebagian Ibu yang merasa bahwa

kurangnya kepercayaan terhadap

pelayanan Kader karena pengalaman

kader yang masih baru.

3. Analisis Hubungan Pelaksanaan

Pelayanan Posyandu Dengan

Motivasi Ibu Untuk Membawa Balita

Ke Posyandu Seroja Di Desa Tanjung

Kamal Kecamatan Mangaran

Kabupaten Situbondo.

Data hasil penelitian menunjukkan

bahwa 54% pelaksanaan posyandu

dengan kategori kurang baik dan 53%

motivasi Ibu untuk membawa Balita ke

Posyandu juga kurang baik.

Hasil analisa Uji statistic kedua

variable tersebut menggunakan

Spearman diperoleh p = 0,000 (lebih

kecil dari α ≤ 0,05) yang berarti ada

hubungan antara pelaksanaan pelayanan

Posyandu dengan Motivasi Ibu untuk

membawa Balita ke Posyandu, hal ini

menunjukkan bahwa terdapat hubungan

yang bermakna antara pelaksanaan

pelayanan Posyandu dengan motivasi Ibu

untuk membawa Balita ke Posyandu

Seroja dengan tingkat korelasi kuat, nilai

r = 0,761. Motivasi ditentukan oleh

beberapa faktor. Menurut Notoatmojo

(2010), faktor predisposisi (predisposing

factors) terwujud dalam pengetahuan,

sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai

Page 11: HUBUNGAN PELAKSANAAN PELAYANAN POSYANDU …digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-merypinast-3430-1-artikel-l.pdf · 2014 . PERNYATAAN PERSETUJUAN ... meja yang baik yaitu dilaksanakan

dan sebagainya yang mendorong

seseorang untuk berperilaku.

Kepuasan yang dirasakan oleh Ibu

Balita menjadikan Posyandu sebagai

kebutuhan yang mutlak untuk kesehatan

Balita serta perkembangan Balita juga

menjadi Terpantau. Peneliti

menyimpulkan bahwa kepuasan terhadap

pelayanan di Posyandu membuat Ibu

Balita ingin selalu hadir rutin setiap bulan

untuk mendapatkan pelayanan yang baik

di Posyandu, begitu juga sebaliknya,

pelayanan yang kurang memuaskan yang

diberikan di Posyandu menyebabkan

kurangnya motivasi Ibu untuk membawa

Baita ke Posyandu. Notoatmodjo (2010)

menyatakan bahwa kebutuhan merupakan

dasar dari terjadinya motivasi. Tanggapan

terhadap kebutuhan diwujudkan dalam

bentuk tindakan atau pemenuhan

kebutuhan. Maka dari itu dengan adanya

kebutuhan, manusia akan terdorong

untuk bertindak atau berperilaku..

Ibu Balita yang percaya terhadap

pelayanan Posyandu akan datang untuk

mendapatkan pelayanan di Posyandu,

maka akan berpengaruh pula terhadap

keyakinan seseorang dalam menerima

pelayanan di Posyandu untuk Balita

mereka karena seorang Ibu akan lebih

berhati-hati serta memilih pelayanan

yang terbaik untuk Balitanya

Peneliti menyimpulkan bahwa

motivasi yang tumbuh dalam diri Ibu

Balita dipengaruhi oleh pelaksanaan

pelayanan Posyandu. Hasil dari

penelitian ini diperkuat dengan penelitian

yang dilakukan oleh Setyarini dan Sinaga

didapatkan hubungan positif antara

performance kader dalam memotivasi

keaktifan ibu individu membawa balita

ke posyandu dengan status kesehatan

balita di RW 07 kelurahan Pasir Biru

Cibiru.

Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian,

pelaksanaan pelayanan Posyandu

Seroja termasuk dalam kategori

kurang baik (54%). Pelaksanaan

pelayanan Posyandu Seroja dapat

dikatakan sebagai Posyandu Pratama

karena Pelaksanaan yang baik hanya

mencapai 20% .

2. Motivasi Ibu untuk membawa Balita

ke Posyandu yaitu dalam kategori

kurang baik dengan presentase 53%.

3. Ada hubungan antara pelaksanaan

pelayanan Posyandu dengan Motivasi

Ibu untuk membawa Balita ke

Posyandu.

Page 12: HUBUNGAN PELAKSANAAN PELAYANAN POSYANDU …digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-merypinast-3430-1-artikel-l.pdf · 2014 . PERNYATAAN PERSETUJUAN ... meja yang baik yaitu dilaksanakan

Saran

1. Bagi Kader Posyandu

Kader sebaiknya melaksanakan

pelayanan di Posyandu dengan

menerapkan sistem 5 meja sesuai

dengan buku Panduan dan lebih

memperhatikan lagi keadaan Balita

dan dapat memberikan penyuluhan

kesehatan kepada Ibu Balita .

2. Bagi Puskesmas

Puskesmas sebaiknya lebih

meningkatkan pelatihan dan

pembinaan untuk para kader

Posyandu selaku pusat penggerak

pembangunan berwawasan kesehatan

dan pusat pemberdayaan masyarakat

guna meningkatkan partisipasi

masyarakat terhadap pelaksanaan

pelayanan Posyandu.

3. Bagi Petugas Kesehatan

Melakukan pendekatan pada

masyarakat khususnya warga

Tanjung Kamal dan memberikan

informasi/penyuluhan tentang

Posyandu melalui pertemuan desa

atau pengajian.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini masih banyak

kekurangan yang ada, maka sebagai

masukan untuk peneliti selanjutnya

yang ingin melanjutkan penelitian ini

sebaiknya diadakan penelitian

berkelanjutan mengenai faktor-faktor

lain yang dapat mempengaruhi

motivasi dan masih belum pernah

diteliti (Variabel Confounding)

diantaranya Umur, Pendidikan,

Pendapatan Keluarga, Pengetahuan,

Dorongan keluarga dan Lokasi

Responden serta pelaksanaan

pelayanan Posyandu terkait dengan

jadwal pelaksanaan terhadap

motivasi Ibu supaya mendapatkan

hasil yang lebih valid.

DAFTAR PUSTAKA

Erman, I. (2010). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Ibu Yang Mempunyi Balita 0-5 Tahun Ke Posyandu Di Kelurahan Lubuk Tanjung Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Lubuklinggau. Jurnal Ilmiah Multi Science.

Isaura, V. 2011. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Kader Posyandu Di Wilayah. Skripsi Sarjana. Fakultas

Kedokteran. Universitas Andalas, Padang. Repository.Unand.Ac.Id deiperoleh 11 Maret 2013 Pukul 17.50

Kementrian R.I. (2011). Buku Panduan Kader Posyandu. Jakarta.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Pt Rineka Cipta

Sembiring, N. (2004). Posyandu Sebagai Saran Peran Serta Masyarakat Dalam Usaha Peningkatan

Kesehatan Masyarakat. Http://Repository.Usu.Ac.Id.Pdf,

Page 13: HUBUNGAN PELAKSANAAN PELAYANAN POSYANDU …digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-merypinast-3430-1-artikel-l.pdf · 2014 . PERNYATAAN PERSETUJUAN ... meja yang baik yaitu dilaksanakan