Hubungan Motivasi Kerja dan Kreativitas Figural Dalam Bekerja ...
Transcript of Hubungan Motivasi Kerja dan Kreativitas Figural Dalam Bekerja ...
Judul : Hubungan Motivasi Kerja dan Kreativitas Figural Dalam Bekerja pada Tim Kreatif Media Elektronik Televisi dan Radio Isi : 63 halaman Tabel :25 Lampiran :28 Pustaka : 3 halaman (1978-2008)
ABSTRAKSI
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,595 dengan signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,001). Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa hipotesis penelitian ini diterima, artinya ada hubungan positif yang signifiikan antara motivasi kerja dan kreativitas dalam bekerja pada tim kreatif media elektronik. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi kerja subjek maka semakin tinggi kreativitasnya. Hal ini didukung oleh pendapat Adni (1994) yang menjelaskan motivasi yang tinggi akan menyebabkan kreativitas seseorang meningkat. Sehingga dengan memiliki motivasi kerja yang tinggi akan memunculkan kreativitas yang pula. Hal tersebut sangat dibutuhkan sekali pada tim kreatif yang khususnya bekerja di media elektronik, karena karena kita dapat menilai seberapa menariknya ide-ide yang mereka sajikan dalam setiap tayangan dan dapat dikatakan berhasil jika acara-acara mereka banyak menarik perhatian para penonton ataupun pendengar. Setelah dilakukan analisis statistik, maka dapat diketahui bahwa mean empirik motivasi kerja sebesar 103,44 dimana mean hipotetik sebesar 80 dan mean empirik kreativitas sebesar 96,66.
Pada zaman sekarang ini seorang yang memiliki kreativitas sangatlah dibutuhkan pada perusahaan khususnya yang bergerak dalam dunia entertainment yang menuntut kreativitas lebih banyak. Bidang ini menuntut bagaimana cara penyajian karya mereka agar dapat menarik para penikmat karya tersebut. Semua acara dapat ditampilkan dengan bantuan media cetak ataupun media elektronik. Oleh karena itu banyak yang perusahaan yang menuntut karyawannya, khususnya bagi para tim kreatif media elektronik memiliki motivasi kerja agar bisa memiliki kreativitas yang maksimal sehingga dapat bersaing dengan industri lainnya yang bergerak dalam bidang pertelevisian atau penyiaran.
Tim kreatif merupakan sekelompok individu yang mengeksplorasi ide kreatif mereka yang dapat dituangkan dan di produksi secara apik. Tim kreatif memiliki peranan besar dalam mengelola suatu informasi atau tayangan-tayangan dalam media elektronik agar dapat menarik untuk dinikmati para pendengar atau penonton acara tersebut dan menghasilkan suatu program acara yang menarik sehingga mampu bersaing dengan acara lainnya. Tim kreatif pada media elektronik memainkan peranan dalam hal
menyajikan suatu program acara semenarik mungkin agar para penikmat acara mereka tidak merasa monoton dengan ide-ide yang mereka tuangkan dalam program acara yang mereka tampilkan. Melihat dari tugas-tugas yang mereka jalani dapat kita nilai bahwa untuk menghasilkan suatu karya yang bagus dan maksimal untuk disajikan baik melalui media cetak atau media elektronik, para tim kreatif harus memiliki motivasi kerja sehingga bisa memiliki kreativitas yang maksimal dalam menciptakan ide-ide atau karya yang selalu menarik dan berbeda dengan lainnya. Oleh karena itulah peneliti ingin mengetahui hubungan motivasi kerja dan kreativitas dalam bekerja pada tim kreatif media elektronik.
Kata kunci : Motivasi Kerja, Kreativitas.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Setiap individu memiliki berbagai macam aktivitas dalam rangka mengisi dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Individu sebagai makhluk sosial, harus mampu berinteraksi dengan sesamamya serta lingkungannya dan hal itu merupakan suatu kodrat manusia. Selain itu, bekerja dan berkarya juga merupakan kodrat manusia yang harus dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya agar tetap dapat bertahan di era globalisasi seperti sekarang ini.
Kreativitas dibutuhkan pada setiap tingkat, fungsi, dan orang dalam berorganisasi untuk menjadi kreatif. Khususnya bagi mereka yang berkecimpung dalam dunia entertainment yang menuntut kreativitas lebih banyak. Bidang ini menuntut bagaimana cara penyajian karya mereka agar dapat menarik para penikmat karya tersebut. Semua acara dapat ditampilkan dengan bantuan media cetak ataupun media elektronik, dimana sekelompok individu yang memegang tanggung jawab seperti itu disebut tim kreatif. Mereka ditantang untuk mengeluarkan ide-ide kreatif untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam bekerja.
Tim kreatif media elektronik memiliki peranan besar dalam mengelola suatu informasi atau tayangan-tayangan dalam media elektronik agar dapat menarik untuk dinikmati para pendengar atau penonton acara tersebut dan menghasilkan suatu program acara yang menarik sehingga mampu bersaing dengan acara lainnya. Tim kreatif pada media cetak atau elektronik memiliki tugas yang hampir sama walaupun hasil karya mereka disajikan dalam media yang berbeda. Pada tim kreatif media cetak mereka menyalurkan ide-ide kreatif melalui suatu informasi dalam bentuk tulisan atau pesan bergambar yang mampu menarik pembaca untuk mengetahui apa isi dari yang mereka sajikan sedangkan tim kreatif pada media elektronik memainkan peranan dalam hal menyajikan suatu program acara semenarik mungkin agar para penikmat acara mereka tidak merasa monoton dengan ide-ide yang mereka tuangkan dalam program acara yang mereka tampilkan. Melihat dari tugas-tugas yang mereka jalani dapat kita nilai bahwa untuk menghasilkan suatu karya yang bagus dan maksimal untuk disajikan baik melalui media cetak atau media elektronik, para tim kreatif memiliki peranan besar untuk dapat
bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain.
Para tim kreatif yang sangat terlihat secara nyata hasil karya mereka itu lebih terlihat pada karyawan-karyawan yang bekerja pada media elektronik, karena kita dapat menilai seberapa menariknya ide-ide yang mereka sajikan dalam setiap tayangan dan dapat dikatakan berhasil jika acara-acara mereka banyak menarik perhatian para penonton ataupun pendengar. Oleh karena itu, para tim kreatif media elektronik banyak sekali memegang peranan sepanjang acara-acara atau karya yang mereka hasilkan untuk dapat dinikmati oleh banyak orang.
Orang yang benar-benar kreatif memiliki sistem nilai dan sistem apresiasi hidup sendiri yang mungkin tidak sama dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat ramai. Kemampuan kreativitas individu tidak lepas dari pengaruh kebudayaan dan masyarakat di sekitarnya. Peranan teknologi dalam suatu kebudayaan atau organisasi dapat membatasi atau meluaskan kreativitas. Berhubungan dengan semakin canggihnya teknologi maka kita dapat dengan mudah menikmati hasil-hasil kerja mereka melalui media elekronik.
Menurut Guilford (dalam Munandar, 1999) ciri-ciri aptitude dari kreativitas (berpikir kreatif) meliputi kelancaran, kelenturan atau keluwesan (fleksibitas), orisinalitas dan elaborasi.
Kreativitas seseorang agar dapat terwujud membutuhkan adanya dorongan dalam diri individu (motivasi intrinsik) maupun dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik). Orang akan sangat kreatif ketika mereka sangat dimotivasi oleh minat, kepuasan dan tantangan dari pekerjaan itu sendiri dan bukan oleh tekanan eksternal.
Amabile(dalam Munandar, 1999) secara eksplisit menegaskan bahwa motivasi intrinsik merupakan pemrakarsa utama bagi munculnya perilaku kreatif, karena adanya motivasi intrinsik akan memberikan perasaan senang bagi individu untuk melakukan eksplorasi dan penyelesaian tugas secara maksimal.
Motif sangat mempengaruhi sikap, perilaku, keinginan, atau tindakan-tindakan sengaja lainnya. Individu cenderung tidak terdorong dan tidak tergerak untuk meraih sesuatu yang diinginkan bila tidak adanya motivasi. Padahal kreativitas sering menuntut satu rangkaian persiapan, pemikiran,
pendefinisian persoalan, dan pemecahannya
Menurut Munandar (1999) individu dengan tingkat motivasi yang cukup tinggi akan lebih bersemangat dalam memulai dan menyelesaikan segala pekerjaannya, sedangkan pada individu dengan tingkat motivasi yang relatif rendah cenderung enggan untuk memulai dan menyelesaikan pekerjaannya. Kondisi seperti itu mungkin sekali membuat kreativitas seseorang tidak dapat berkembang secara optimal.
Motivasi dapat mengarahkan individu untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Motivasi mampu meningkatkan semangat individu dalam melakukan berbagai aktifitasnya, termasuk bekerja dan berkarya.
Pemahaman yang baik mengenai motivasi dapat menjadi suatu alat yang berharga untuk memahami sebab munculnya perilaku tertentu dalam organisasi, untuk memprediksi efek dari setiap tindakan, dan untuk mengarahkan perilaku agar sasaran organisasi dan individu dapat tercapai melalui pengembangan ide-ide kreatif mereka.
Motivasi tampak sebagai suatu usaha positif dalam menggerakkan dan
mengarahkan sumber daya manusia agar secara produktif berhasil mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi kerja merupakan masalah penting untuk mendorong seseorang agar dapat bekerja dan berkarya secara optimal. Maka dengan adanya motivasi kerja yang tinggi seseorang dapat menghasilkan kreativitas yang memuaskan sehingga dapat memberi keuntungan dan kepuasan baik untuk diri sendiri, organisasi atau perusahaan di tempatnya bekerja.
Hal-hal yang telah diuraikan di atas merupakan gambaran mengenai hubungan motivasi kerja dan kreativitas dalam bekerja pada tim kreatif media elektronik. Pada dasarnya kreativitas dapat terjadi dimanapun, sejauh tempat kerja tersebut menghargai atau mendorong para individunya untuk berkreasi. Kreativitas orang-orang dunia pertelevisian atau penyiaran radio ternyata memiliki caranya tersendiri dalam menciptakan ide-ide kreatifnya. Kreativitas para pekerja di media cetak atau media elektronik itu muncul saat adanya keterikatan bersama tim kerja di lapangan, misalnya pada tim produksi atau tim kreatif. Kreativitas itu amat sangat penting, para tim kreatif atau tim produksi di stasiun TV atau radio itu
kreativitasnya muncul setiap saat, setiap detik, menit, jam, sampai setiap hari. Maka untuk menciptakan kreativitas itu, seseorang itu diberikan motivasi bersama tim kerjanya. Berdasarkan uraian diatas penulis ingin meneliti apakah ada hubungan motivasi kerja dan kreativitas dalam bekerja pada tim kreatif media elektronik?
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan motivasi kerja dan kreativitas figural dalam bekerja pada tim kreatif media elektronik televisi dan radio. C. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat terhadap perkembangan ilmu psikologi, khususnya Psikologi Industri dan Organisasi. Selain itu penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi penelitian
selanjutnya terutama yang berhubungan dengan motivasi kerja dan kreativitas dalam bekerja.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada karyawan dan perusahaan, dimana karyawan diharapkan mampu mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya agar lebih kreatif dalam bekerja, khususnya pada tim kreatif yang sangat mementingkan ide-ide kreatif. Selain itu pada perusahaan diharapkan dapat membantu karyawan agar dapat memotivasi karyawan untuk mengembangkan kreativitasnya dalam bekerja.
II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kreativitas
Olson (1996) menyatakan
bahwa kreativitas adalah proses untuk
menghasilkan gagasan baru atau
wawasan segar. Dikemukakan juga
bahwa kreativitas adalah proses
menghasilkan sesuatu yang tidak
berkembang secaraa alamiah atau tidak
di buat dengan cara yang biasa.
2. Teori-teori Kreativitas
Munandar (1999),
mengemukakan beberapa teori tentang
kreativitas diantaranya Teori
Psikoanalisis, Teori Humanistik., Teori
Csikszentmilhalyi
3. Aspek-aspek Kreativitas
Menurut Munandar
(1992), mengemukakan aspek-
aspek kreativitas yaitu Kelancaran
berpikir, Kelenturan berpikir,
Keaslian dalam berpikir
a. Elaborasi berpikir
4. Sifat-sifat Kreativitas
Campbell (dalam Nashori
dan Mucharam, 2002)
mengemukakan bahwa kreativitas
merupakan suatu kegiatan yang
mendatangkan hasil dan memiliki
ketiga sifat, yaitu : baru, berguna,
dan dapat dimengerti orang lain.
5. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kreativitas
Hurlock (dalam Rochman,
1989) Jenis kelamin, Status sosial dan
ekonomi, Urutan kelahira, Jumlah
anggota keluarga, Lingkungan kota
dan desa, Intelegensi
6. Alat Ukur Kreativitas
Tes kreativitas pertama
dikonstruksikan di Indonesia pada
tahun 1977 adalah Tes Kreativitas
Verbal dan Tes Tes Kreativitas
Figural (TKF)
A. Motivasi Kerja
1. Pengertian Motivasi Kerja
Menurut Usmara (2006) motivasi
kerja adalah suatu kumpulan
kekuatan tenaga yang berasal baik
dari dalam maupun luar individu
yang memulai sikap dan
menetapkan bentuk, arah, serta
intensitasnya.
2. Karakteristik Pribadi Orang
dengan Motivasi Kerja Tinggi
Menurut Kartono (1994)
mengatakan ada beberapa karakteristik
pribadi orang yang memiliki motivasi
kerja tinggi, dimana orang tersebut
memiliki sifat diantaranya adalah:
Adanya keinginan untuk Berprestasi,
Adanya keinginan untuk mendapatkan
pengarahan, Adanyan keinginan untuk
maju
B. Tim Kreatif
1. Pengertian Tim Kreatif
Naratama (2004)
mengemukakan tim kreatif
merupakan orang yang bertanggung
jawab mengemas konsep acara
menjadi menarik dan mempunyai
nilai komersial karena apapun yang
terjadi, acara televisi harus
mempunyai nilai jual yang tinggi.
C. Media Elektronik
1. Pengertian Media Elektronik
media elektronik adalah
alat sebaran yang menggunakan
teknologi elektronik atau
elektromekanik untuk dicapai
pengguna seperti televisi, radio,
komputer dan telepon (Naratama,
2004).
E. Hubungan antara Motivasi Kerja
dan Kreativitas dalam Bekerja pada
tim Kreatif Media Elektronik
Kreativitas adalah
kemampuan dalam memecahkan
suatu masalah, menghasilkan suatu
produk, mengajukan pertanyaan
yang belum ada sebelumnya dan
unik juda merupakan kemampuan
untuk mendapatkan masalah-
maalah baru yang nantinya akan
dicari solusi pemecahan masalah
(Herington & Parke dalam
Santrock, 1998). Tim kreatif
adalah sekelompok individu yang
mengeksplorasi id ekreatif mereka
yanng dapat dituangkan dan di
produksi secara apik (Harry Roesli
& Yudhistira Massardi dalam
Naratama, 2004).
Beberapa hasil
penelitian menyebutkan juga
bahwa adanya hubungan antara
motivasi kerja dengan kreativitas
dalam bekerja. Berdasarkan hasil
penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Adni (1994) bahwa
motivasi kerja yang signifikan
menyebabkan kreativitas, dengan
demikian untuk meningkatkan
kreativitas dapat dilakukan dengan
meningktakan motivasi kerja.
Penelitian ini juga di dukung oleh
Suarsih (2008) yang membuktikan
bahwa variabel motivasi kerja
berhubungan dengan kreativitas
kerja pegawai.
Motivasi dapat
mengarahkan atau mampu
meningkatkan individu dalam
melakukan aktivitas termasuk
bekerja dan berkarya. Hal tersebut
berhubungan jika individu yang
berperilaku kreatif dalam
menuangkan ide-idenya apabila
individu memahami dengan baik
mengenai motivasi dalam dirinya
yang dapat dijadikan suatu alat
yang berharga untuk memahami
munculnya perilaku seperti
mengembangkan ide-ide kreatif
mereka dalam bekerja dan
berkarya. Oleh karena itu, motivasi
kerja merupakan pendorong yang
mengakibatkan seorang anggota
organisasi agar mau dan rela untuk
melakukan berbagai kegiatan yang
menjadi tanggung jawabnya dan
menunaikan kewajibannya
(Siagian, 1995). Adapun ciri-ciri
motivasi kerja yaitu rasa tanggung
jawab yang tinggi, keinginan untuk
berprestasi, keinginan untuk
mengembangkan diri, suka bekerja
keras, cenderung mandiri, suka
menjalin hubungan dengan rekan
sekerja, dan suka pekerjaan yang
menantang.
E. Hipotesis
Berdasarkan tinjauan
pustaka di atas maka hipotesis
yang diajukan yaitu bahwa adanya
hubungan antara motivasi kerja
dan kreativitas figural dalam
bekerja pada media elektronik
televisi dan radio.
III. III. METEDOLOGI PENELITIAN A. A.Identifikasi Variabel-variabel
Penelitian Beberapa Variabel yang akan diteliti
dalam penelitian ini antara lain : Variabel Terikat : Kreativitas Variabel Bebas : Motivasi Kerja
B. Definisi Operasional 1. Kreativitas adalah Kemampuan
seseorang untuk menghasilkan atau dengan menemukan inovasi baru baik dalam gagasan, benda atau karya seni yang unsur-unsurnya
lama tetapi konfigurasinya baru dengan dimensi konten verbal.
2. Motivasi kerja adalah suatu proses dimana adanya kebutuhan-kebutuhan yang mendorong individu untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya tujuan tertentu dalam pekerjaannya.
C. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian adalah
laki-laki atau perempuan yang berusia diatas 18 tahun, Masa kerja lebih dari 1 tahun, Pendidikan minimal SMA
Adapun karakteristik subjek penelitian diambil dari tim kreatif pada media elektronik dikarenakan tim-tim kreatif tentunya membutuhkan tingkat kreativitas yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaannya.
D. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam
penelitian ini diperoleh melalui kuesioner dimana berisi identitas subjek penelitian yang terdiri dari nama, jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, lama bekerja, urutan anak dan penghasilan yang menunjukkan karakteristik subjek penelitian. Selain itu di dalam kuesioner itu terdapat skala motivasi kerja dan tes kreativitas figural (TKF). Untuk mengukur kreativitas dalam bekerja menggunakan tes kreativitas figural (TKF) dan motivasi kerja menggunakan skala berbentuk skala Likert.
1. Tes Kreativitas Figural (TKF) Dalam penelitian ini untuk
mengukur kreativitas
menggunakan tes kreativitas figural (TKF) yang merupakan adaptasi dari Circle Test dari Torrance, yang pertama digunakan di Indonesia pada tahun 1976.
2. Skala Motivasi Kerja Skala motivasi kerja disusun
berdasarkan karakteristik motivasi kerja yang berasal dari Hasibuan (1994) yaitu rasa tanggung jawab yang tinggi, keinginan untuk berprestasi, keinginan untuk mengembangkan diri, suka bekerja keras untuk mendapatkan pengakuan, cenderung mandiri, suka menjalin dengan rekan sekerja, suka pekerjaan yang menantang. 3. Sistem Penilaian
a. Kreativitas Torrance (1974) menentukan patokan sebagai berikut: a) menggabung 2 lingkaran mendapat 2 bonus points b) menggabung 3-5 lingkaran mendapat 5 bonus points c) menggabung 6-10 lingkaran mendapat 10 bonus points d) menggabung 11-15 lingkaran mendapat 15 bonus points e) menggabungkan semua lingkaran mendapat bonus 25 points
b. Motivasi Kerja Penilaian pada skala
motivasi kerja dibagi menjadi dua yaitu item favourable adalah item yang mendukung aspek dan unfavourable adalah item yang tidak mendukung aspek. Pada skala motivasi kerja setiap pernyataan mengandung empat alternatif
jawaban yang bergradasi mulai dari SS (sangat sesuai), S (sesuai), TS (tidak sesuai), dan STS (sangat tidak sesuai). Tabel di bawah ini merupakan sistem penilaian pada skala baik item favourable maupun unfavourble.
E. Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpul Data
Variabel berasal dari kata validity, yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dari suatu instrument pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1996). Jika korelasi skor item dengan skor total item kurang dari 0,3 maka item tersebut terbuang. Untuk melihat korelasi tersebut digunakan teknik korelasi product moment Pearson (Azwar, 1996)
Menurut Anastasi dan Urbina (2003), reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Uji reliabilitas penelitian ini menggunakan teknik analisis Alpha Cronbach dimana tes dapat dibelah menjadi beberapa bagian dan dapat digunakan pada tes yang belahannya tidak paralel satu sama lain. Jika reliabilitasnya kurang dari 0,7 maka instrumen pengukuran tersebut tidak reliabel (Azwar, 1996). F. Teknik Analisis Data
Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan teknik Korelasi Product Moment Pearson, yaitu menganalisis hubungan antara motivasi kerja sebagai variabel bebas dengan kreativitas sebagai variabel terikat.
IV. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti
mempersiapkan alat ukur dan lokasi
penelitian. Alat ukur yang
dipersiapkan dalam penelitian ini
adalah skala motivasi kerja yang
dikembangkan berdasarkan
karakteristik motivasi kerja dan alat
ukur kreativitas yaitu TKF (Tes
Kreativitas Figural). Pada skala
motivasi kerja menggunakan 48 item
yang terdiri dari 24 item favourable
dan 24 item unfavourable dan
kreativitas terdiri dari 65 lingkaran.
Setelah mempersiapkan alat ukur,
peneliti kemudian memperbanyak
skala dan alat ukur yang telah disusun
sebanyak 50 eksemplar.
b. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian menggunakan
metode try out terpakai, dimana
data yang diperoleh dan digunakan
dari satu kali try out. Hal ini
dikarenakan cukup sulitnya
mendapatkan izin dari perusahaan
dan menemukan waktu yang
kosong pada subjek penelitian
dimana mereka para tim kreatif
pada media elektronik sulit sekali
untuk diminta waktunya karena
kesibukan mereka sehingga hanya
dilakukan satu kali pengambilan
data. Proses pengambilan data
dilakukan pada tanggal 2-6
februari 2009. Dalam penelitian
ini, peneliti membagikan kuesioner
sebanyak 50 buah yang dibagikan
di TPI di Pintu II TMII sebanyak
20 buah, PH AVANTGARDE
ASTRO TV 19 buah di Duren
Tiga, MD radio di Duren Sawit
sebanyak 5 buah dan Oz radio di
Kemang sebanyak 6 buah. Dari 50
kuesioner yang dibagikan kepada
subjek penelitian, kuesioner yang
dikembalikan sebanyak 50 buah
juga. Dari 50 kuesioner yang
dibagikan semua memenuhi syarat
sebagai subjek penelitian.
c. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek penelitian terdiri
dari 50 orang karyawan tim
kreatif yang dibagi menjadi
beberapa kelompok
berdasarkan kelompok usia,
jenis kelamin, pendidikan
terakhir, urutan anak, lama
bekerja dan jumlah
penghasilan.
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
Skala
a. Skala Motivasi Kerja
Menurut Sutrisno Hadi (1996) koefisien
validitas dapat dianggap memuaskan
apabila melebihi rxy = 0,279 yang
dianggap valid. Pada skala motivasi
kerja dari 48 item yang valid, sementara
32 item yang valid, sementara 16 item
lainnya dinyatakan gugur. Korelasi skor
total pada item-item valid bergerak
antara 0,297 sampai 0,641.
b. Kreativitas
Berdasarkan hasil penelitian TKF (Tes
Kreativitas Figural), diperoleh skor
tertinggi dari subjek penelitian adalah
119, skor terendah subjek penelitian
adalah 70 dan nilai Mean sebesar 96,66
ini termasuk dalam ketegori cukup, yang
secara umum subjek penelitian memiliki
tingkat kreativitas yang cukup
3. Uji Asumsi
Sebelum melakukan analisis korelasi,
terlebih dahulu dilakukan uji asumsi
untuk mengetahui terpenuhi atau
tidaknya normalitas dan linearitas
sebaran data.
a. Uji Normalitas
Untuk uji normalitas sebaran skor
digunakan uji Kolmogorov Smirnov.
Berdasarkan pengujian normalitas pada
variabel motivasi kerja diperoleh hasil
signifikansi sebesar 0,200 pada
Kolmogorov Smirnov (p > 0,05). Hal ini
menunjukkan bahwa distribusi skor
skala motivasi kerja berdistribusi
normal. Pada alat ukur kreativitas
diperoleh signifikansi 0,200 pada
Kolmogorov Smirnov (p > 0,05). Hal ini
menunjukkan bahwa distribusi skor
skala motivasi kerja berdistribusi
normal.
4. Uji Hipotesis
Teknik korelasi yang
digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode parametrik karena
data berdistribusi normal, N ≥ 30. Oleh
karena itu digunakan product moment.
Berdasarkan analisis data yang
dilakukan dengan menggunakan teknik
Korelasi Product Moment Pearson (2-
tailed) diperoleh nilai koefisien korelasi
sebesar 0,595 dengan signifikansi
sebesar 0,000 (p < 0,01). Hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis penelitian
ini diterima, artinya ada hubungan
positif yang sangat signifikan antara
motivasi kerja dengan kreativitas. Hal
ini berarti semakin tinggi motivasi kerja
subjek maka semakin tinggi
kreativitasnya. Begitu juga sebaliknya.
Hasil pengujian ini dapat dilihat pada
tabel berikut.
d. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk
menguji hubungan antara motivasi kerja
dan kreativitas dalam bekerja pada tim
kreatif media elektronik. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa hipotesis
penelitian ini diterima, artinya ada
hubungan positif yang signifikan antara
motivasi kerja dan kreativitas. Hal ini
berarti semakin tinggi motivasi kerja
subjek maka semakin tinggi
kreativitasnya atau semakin rendah
motivasi kerja subjek maka semakin
rendah kreativitasnya.
Motivasi kerja mempengaruhi
timbulnya kreativitas dalam bekerja
pada tim kreatif media elektronik. Hal
ini sesuai dengan pendapat Naratama
(2004) yang menyebutkan bahwa
seorang tim kreatif yang berkecimpung
dalam media elektronik dengan memiliki
motivasi kerja yang tinggi maka
seseorang akan menghasilkan kreativitas
yang maksimal pula guna mencapai hasil
yang memuaskan. Adni (1994) juga
menjelaskan motivasi yang tinggi akan
menyebabkan kreativitas seseorang
meningkat.
Tim kreatif yang bekerja di perusahaan
manapun akan selalu berusaha bersaing
dengan perusahaan lain agar mampu
bersaing dalam menciptakan suatu karya
yang selalu berbeda dalam segi
manapun. Dengan demikian, seorang tim
kreatif yang bekerja minimal satu tahun
mereka sudah mampu menyesuaikan
dengan bidang pekerjaan mereka dan
mampu berdaptasi dengan lingkungan
kerja Pada umumnya seorang yang
banyak memiliki ide kreatif berkarya
tanpa mengharapkan timbal balik yang
banyak, mereka akan sangat berharga
sekali apabila hasil karya yang
dihasilkan berguna atau dapat nikmati
oleh orang banyak. Kreativitas orang-
orang di media elektronik itu muncul
juga saat adanya ketertarikan antara tim
kerja dilapangan seperti, tim kreatif.
Dimana itu merupakan salah satu faktor
dari luar (eksternal) yang bisa
memunculkan kreativitas seseorang.
Dari hasil penelitian antara tingkat
kreativitas yang dimiliki oleh orang yang
bekerja di media elektronik televisi
maupun radio pada umumnya adalah
sama oleh karena itu kreativitas
sangatlah penting untuk tim kreatif di
media elektronik, karena dapat muncul
setiap saat yang kemudian jadilah suatu
konsep dan ide kreatif yang siap untuk
ditampilkan. Hal ini guna untuk
kebaikan suatu perusahaan bahwa dalam
era persaingan stasiun TV yang makin
marak, membuat para tim kreatif harus
memiliki ide atau gagasan baru yang
kreatif. Oleh karena itu perlu adanya
motivasi kerja yang diberikan bersama
tim kerjanya yaitu tim kreatif tersebut.
Jadi dengan adanya motivasi yang tinggi
seseorang dapat mengeluarkan ide-ide
kreatif mereka sehingga bisa
menghasikan sesuatu yang siap bersaing
dengan stasiun TV dan stasiun Radio
lain.
VPENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat
diketahui bahwa ada hubungan yang
positif antara motivasi kerja dan
kreativitas dalam bekerja pada tim
kreatif media elektronik.. Dari hasil
penelitian juga dapat diketahui subjek
memiliki motivasi kerja yang tinggi
dan kreativitas berada dalam kategori
cukup.
B. Saran
1. Bagi Subjek
Bagi subjek penelitian yang telah
memiliki motivasi kerja yang tinggi,
hendaknya mengasah terus
kemampuannya khususnya dengan
meningkatkan kreativitas agar semua
ide-ide kreatif atau karya mereka
mampu bersaing dalam industri
pertelevisian atau penyiaran.
2. Bagi Perusahaan
Bagi pihak perusahaan hendaknya
pimpinan perusahaan untuk
memotivasi karyawaanya untuk
bekerja dengan giat dan memberikan
dukungan kepada para tim kreatif
dalam mewujudkan kreativitasnya
secara maksimal.
2. Bagi Penelitian
Bagi penelitian selanjutnya disarankan
untuk mencari variabel lain yang
dihubungkan dengan motivasi kerja
dan kreativitas misalnya variabel
kecerdasan emosional. Subjek
penelitinpun tidak dibatasi oleh tim
kreatif media elektronik, tetapi juga
media massa.
V. DAFTAR PUSTAKA Adni, S. (1994). Membangkitkan
kreatvitas individu di dalam organisasi melalui pengembangan berfikir positif, keyakinan diri dan motivasi kerja yang dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan atasan. Skiripsi (tidak diterbitkan). Bandung: Universitas Padjajaran.
Anastasi, A. & Urbina, S.(1997). Tes
psikologi. Alih bahasa: Robertus H,S.I. Jakarta: Prenhallindo.
Anastasi, A. & Urbina, S. (2003). Tes
psikologi (Psychological testing 7e –Jilid 1 ). Jakarta: PT Indeks Gramedia Grup.
Azwar, S. (1996). Tes prestasi :
Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2005). Tes Prestasi (
Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi pelajar – Edisi II ). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hasibuan, M.S.P. (1995). Manajemen sumber daya manusia: Dasar dan Kunci Keberhasilan. Jakarta: PT Gunung Agung.
Hasibuan, M.S.P. (2001). Manajemen:
Dasar, pengertian, dan masalah. Jakarta: Bumi Aksara.
Naratama, R. (2004). Menjadi sutradara televisi. Jakarta: Grasindo