Hubungan Makanan Cepat Saji Dengan Jerawat

2
ABSTRAK Pendahuluan. Akne Vulgaris merupakan penyakit yang sangat umum dijumpai di kalangan masyarakat khususnya pada usia remaja. Sekitar 85% orang dalam hidupnya pernah mengalami akne vulgaris, sehingga penyakit ini sering diaumsikan sebagai suatu keadaan fisiologis. Makanan tinggi kalori sudah lama diduga masyarakat sebagai salah satu penyebab dari penyakit ini, hal ini didukung oleh meningkatnya angka kejadian akne vulgaris di negar- negara berkembang saat ini. Dari berbagai penelitian yang dilakukan mengenai hubungan makanan dengan kejadian akne vulgaris sejak 1946 sampai 2007 menghasilkan pertentangan diantara para peneliti, yaitu kelompok yang setuju bahwa makanan sebagai salah satu penyebab akne vulgaris dan kelompok yang tidak setuju. Metode. Rancangan Penelitian adalah studi analitik dengan metode potong lintang (Cross Sectional) retrospective. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa FK USU stambuk 2007 yang menderita akne vulgaris yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang berjumlah 80 orang dan kelompok kontrol yang memiliki criteria yang sama dengan kelompok sampel berjumlah 80 orang. Hasil. Dari 160 responden yang mengkonsumsi makanan cepat saji, terdapat 55 (49,1%) orang yang menderita akne vulgaris dan sebagian lagi yaitu 57 orang (50,9%) tidak menderita akne vulgaris. Sedangkan pada responden yang tidak mengkonsumsi makan cepat saji, terdapat 25 orang (52,08%) yang menderita akne vulgaris dan selebihnya yaitu 23 orang (47,91%) tidak menderita akne vulgaris Diskusi. Berdasarkan analisa statistik yang telah dilakukan dengan metoda chi square didapat p = 0.809, dimana nilainya lebih kecil dari nilai α yang ditetapkan (α = 0.05). Hasil perhitungan ini menggambarkan tidak adanya hubungan antara konsumsi makanan cepat saji terhadap kejadian akne vulgaris pada mahasiswa FK USU stambuk 2007. Kata Kunci: konsumsi, makanan cepat saji, akne vulgaris Universitas Sumatera Utara

description

Abstrak KTI

Transcript of Hubungan Makanan Cepat Saji Dengan Jerawat

Page 1: Hubungan Makanan Cepat Saji Dengan Jerawat

ABSTRAK

Pendahuluan. Akne Vulgaris merupakan penyakit yang sangat umum dijumpai di kalangan masyarakat khususnya pada usia remaja. Sekitar 85% orang dalam hidupnya pernah mengalami akne vulgaris, sehingga penyakit ini sering diaumsikan sebagai suatu keadaan fisiologis. Makanan tinggi kalori sudah lama diduga masyarakat sebagai salah satu penyebab dari penyakit ini, hal ini didukung oleh meningkatnya angka kejadian akne vulgaris di negar-negara berkembang saat ini. Dari berbagai penelitian yang dilakukan mengenai hubungan makanan dengan kejadian akne vulgaris sejak 1946 sampai 2007 menghasilkan pertentangan diantara para peneliti, yaitu kelompok yang setuju bahwa makanan sebagai salah satu penyebab akne vulgaris dan kelompok yang tidak setuju.

Metode. Rancangan Penelitian adalah studi analitik dengan metode potong lintang (Cross Sectional) retrospective. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa FK USU stambuk 2007 yang menderita akne vulgaris yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang berjumlah 80 orang dan kelompok kontrol yang memiliki criteria yang sama dengan kelompok sampel berjumlah 80 orang.

Hasil. Dari 160 responden yang mengkonsumsi makanan cepat saji, terdapat 55 (49,1%) orang yang menderita akne vulgaris dan sebagian lagi yaitu 57 orang (50,9%) tidak menderita akne vulgaris. Sedangkan pada responden yang tidak mengkonsumsi makan cepat saji, terdapat 25 orang (52,08%) yang menderita akne vulgaris dan selebihnya yaitu 23 orang (47,91%) tidak menderita akne vulgaris

Diskusi. Berdasarkan analisa statistik yang telah dilakukan dengan metoda chi square didapat p = 0.809, dimana nilainya lebih kecil dari nilai α yang ditetapkan (α = 0.05). Hasil perhitungan ini menggambarkan tidak adanya hubungan antara konsumsi makanan cepat saji terhadap kejadian akne vulgaris pada mahasiswa FK USU stambuk 2007.

Kata Kunci: konsumsi, makanan cepat saji, akne vulgaris

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Hubungan Makanan Cepat Saji Dengan Jerawat

ABSTRACT

Introduction. Acne vulgaris is a very common disease found in public, especially in adolescence. About 85% of people in their life have had acne vulgaris, so it’s often assumed as a physiological state. High-calorie foods have been long suspected as one of the causes of this disease, this opinion is supported by the increased incidence of acne vulgaris in developing countries today. Since 1946 to 2007 various studies have been conducted on the relationship of food to the occurrence of acne vulgaris and produced disagreement among the researchers, the group agreed that the foods as a cause of acne vulgaris and groups who do not agree. Methods. Research design in this study is an analytical study with cross sectiona retrospective method. The sample in this study are students of 2007 from FK USU, which suffered from acne vulgaris who meet inclusion and exclusion criteria, amounting to 80 people and a control group who have the same criteria with a sample group of 80 people. Results. From 160 respondents who consume fast food, there were 55 (49.1%) of people who suffer from acne vulgaris and some of them are 57 people (50.9%) did not suffer from acne vulgaris. While the respondents who did not consume fast food, there were 25 people (52.08%) who suffer from acne vulgaris and the rest are 23 people (47.91%) did not suffer from acne vulgaris Discussion. Based on statistical analysis has been done using chi square test p = 0.05 obtained, where the value is similar with the specified α (α = 0.05). According to the result of this calculation, illustrate that there’s no relationship between fast food consumption and incidance of acne vulgaris in student of 2007 from FK USU 2007. Key word: consumption, fast food, acne vulgaris

Universitas Sumatera Utara