Menghilangkan jerawat

download Menghilangkan jerawat

of 40

description

Menghilangkan jerawat www.alhadiid-z.us

Transcript of Menghilangkan jerawat

  • Berbagi Informasi Merajut KomunikasiNopember 2014

    Setahun,7.000 Megawatt

    Indonesia Power Jawara Inovasi

    Bersinergi MembangunKetenagalistrikan Indonesia

  • 8 | KinerjaMenjaga Fuel Mix BBM

    16 | NusantaraMelirik Kiat Pengelolaan Pajak

    26 | PLN BersihPerkuatGood CorporateGovernance

    28 | ProfilBerbenah Menjadi MuseumListrik Masa Depan

    29 | LaboraKencangkan Ikat Pinggang

    30 | KomitmenTransmisi InterkoneksiSumatera-Jawa Paket 3Siap Direalisasikan

    31 | InovasiPengontrol MesinBerbasis Android

    32 | IntermezoWadah Para Pehobi Selam

    33 | HorizonPengaruh SedimentasiPada Perhitungan Inflow Harian Waduk PLTA Bakaru

    34 | PLN PeduliJalin Sinergi KesejahteraanMasyarakat Sekitar

    36 | Laporan KhususSehati Membangun Negeri

    38 | Lensa

    Mata

    Daftar Isi

    Penerbit: PT PLN (Persero), Pembina: Adi Supriono, Pemimpin Redaksi: Bambang Dwiyanto, Redaktur Pelaksana: Ida Wardani, Redaksi: Sampurno Marnoto, Ahmad Hidayat, Anita Widyastuti, Dermawan Uloly, Hasti Triana Putri, Tutang Wien, Budi Pramono, Redaksi Foto: Agus Trimukti, Irwanto Sumadi, Janar Trinarima, Administrasi: Asnalia Winta, Konsultan Media: PT INTEGRA CIPTA KREASI, Telp. 021 - 2993 2505, www.integriti.web.id

    ISSN : 1907-1469

    Jl. Trunojoyo Blok M I/135 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12160Telp. : +6221 7261122, 7251234 ext. 1669Faks. : +6221 7227059www.pln.co.id

    3 | TerokaListrik Untuk Industri Kian Mudah Didapat

    10 | NasionalSkenario DramaEnergi 2030

    Redaksi menerima artikel, kritik dan saran, serta foto-foto (minimal 1 Mb/foto) dari pembaca. Kirimkan ke email : [email protected] berhak memilih dan mengedit naskah yang masuk untuk diterbitkan.

    PLN Wamena tepatnya di desa Walesi, menggunakan kayu sebagai pengganti tiang besi untuk melistriki daerah-daerah pelosok.

    Foto

    : R

    ud

    y A

    ron

    gg

    ea

    r

    APRESIASI DAN TANTANGAN Satu lagi apresiasi kita dapatkan dari kalangan internasional. Upaya stakeholders kelistrikan untuk terus mempermudah masyarakat, khususnya kalangan industri dan bisnis untuk mendapatkan listrik berbuah manis. International Fanance Corporation (IFC), lembaga di bawah Bank Dunia menetapkan peringkat getting electricity (kemudahan mendapatkan

    listrik) di Indonesia tahun 2015 adalah 78 dari 189 negara. Angka 78 ini naik 23 peringkat dari tahun sebelumnya yang di peringkat 101. Apresiasi ini terkait dipangkasnya salah satu prosedur permintaan penyambungan baru untuk pelanggan industri yaitu syarat jaminan instalasi. Hal ini layak kita syukuri.

    Apalagi kenaikan peringkat getting electricity ini juga menyelamatkan peringkat kemudahan berbisnis di Indonesia sehingga tidak turun. Peringkat ease of doing business Indonesia 2015 naik dari 117 menjadi 114. Bayangkan jika peringkat getting electricity tidak naik, tentu peringkat ease of doing business Indonesia akan turun.

    Selamat kepada kawan-kawan semua, khususnya yang terkait dalam upaya ini.

    Namun kebanggaan berlebihaan sepertinya harus kita simpan terlebih dahulu. Berada di peringkat 78 tentu bukan posisi yang benar-benar aman. Bandingkan dengan Malaysia yang ada di posisi 27 dan Phipilina di posisi 16. Kita masih ketinggalan. Upaya mempermudah mendapatkan listrik harus terus kita genjot. Peluang itu masih terbuka lebar. Apalagi dalam beberapa tahun terakhir, kecenderungan raihan peringkat getting electricity ini terus mengalaman peningkatan. Dari peringkat 161 di tahun 2012, meningkat menjadi 147 di tahun 2013 dan naik lagi menjadi 101 di tahun 2014.

    Pembaca, Sebuah surat edaran dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara yang ditandatangani 4 November 2014 meluncur ke PLN. Edaran tentang Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Kerja Aparatur Negara itu meminta seluruh instansi Pemerintah dan instansi di bawahnya untuk konsisten melaksanakan penghematan di berbagai bidang baik hemat energi, hemat pengunaan sarana dan prasarana, hemat anggaran belanja dan penghematan lainnya. Di media massa, yang sering dibahas adalah pembatasan pelaksanaan rapat di luar kantor dan agar memaksimalkan ruang-ruang rapat kantor.

    Kiranya kita perlu pedomani dengan seksama hal ini([email protected])

    2 Nopember 2014

  • Teroka

    International Finance Corporation (IFC), lembaga di bawah Bank Dunia, baru-baru ini merilis hasil survey tentang kemudahan berbisnis (Ease of Doing Business) di 189 negara untuk 2015. Alhasil, peringkat kemudahan berbisnis di Indonesia naik tiga peringkat dibanding 2014, dari semula 117 menjadi 114.

    Yang menarik, dari 10 indikator yang ditilik IFC mengenai kemudahan berbisnis tersebut, kemudahan mendapatkan

    listrik (getting electricity) di Indonesia mengalami perbaikan cukup signifikan, yakni naik 23 peringkat. Jika pada 2014 berada pada peringkat 101, maka pada 2015 melesat naik ke urutan 78.

    Sementara itu, selain Starting a Business yang juga membaik 3 peringkat, kedelapan indikator lain yang mempengaruhi kemudahan berbisnis di Indonesia justru mengalami penurunan peringkat. Kedelapan indikator yang

    peringkatnya menurun tersebut adalah Dealing with Construction Permits (-3), Registering Property (-5), Getting Credit (-4), Protecting Minority Investors (0), Paying Taxes (-2), Trading Across Borders (-1), Enforcing Contracts (-1) dan Resolving Insolvency (-4).

    Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun mengatakan, hasil survey yang dilakukan lembaga independen dunia tersebut menunjukkan bahwa kemudahan

    Listrik Untuk Industri Kian Mudah Didapat

    Meski sukses memperbaiki peringkatGetting Electricity pada 2015, PLN akan terus melakukan terobosan perbaikan pelayanan agar kemudahan mendapatkan listrik benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat.

    Foto

    : A

    gu

    s Tr

    imu

    kti

    3Nopember 2014

  • Teroka

    mendapatkan listrik telah menjadi faktor penentu dan memberi kontribusi sangat besar terhadap perbaikan peringkat kemudahan berbisnis di Indonesia tahun 2015.

    Walau telah berhasil memperbaiki peringkat Getting Electricity pada 2015, PLN akan terus melakukan terobosan perbaikan pelayanan. Upaya ini ditujukan agar kemudahan mendapatkan listrik benar-benar dapat dirasakan masyarakat, terutama bagi pelaku industri dan bisnis dengan daya diatas 140 kVA yang menjadi objek survey IFC selama ini.

    Meski sudah ada perbaikan kemudahan mendapatkan akses listrik, insan PLN tidak boleh berpuas diri. Pasalnya, fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak calon pelanggan produktif, seperti industri dan bisnis, yang merasa belum puas terhadap pelayanan sambungan baru. Masih banyak keluhan dari masyarakat terkait proses sambungan baru ini, tuturnya menanggapi membaiknya peringkat kemudahan mendapatkan listrik di Indonesia tersebut.

    Menurut Benny, sejatinya ada tiga pihak yang terlibat dalam kemudahan proses sambungan baru ini. Selain PLN, adalah kontraktor listrik dan lembaga independen pemeriksa instalasi (Konsuil dan PPILN). Ketiga pihak ini akan terus berupaya mempermudah para pelaku bisnis dan masyarakat umum untuk mendapatkan listrik.

    Langkah-langkah terobosan yang akan terus dilakukan diantaranya adalah dengan memangkas prosedur-prosedur penyambungan baru. Berdasarkan hasil survey IFC, pada tahun lalu ada

    6 prosedur dalam proses sambungan baru di Indonesia. Dua prosedur berada di luar PLN, yakni proses jaminan instalasi dari kontraktor listrik dan sertifikasi laik operasi (SLO) dari Konsuil/PPILN. Sementara, empat prosedur lainnya berada di pihak PLN, yakni pengajuan permohonan, survey/inspeksi, penyambungan, dan penyalaan. Sementara pada tahun ini, setelah pemerintah/Ditjen Ketenagalistrikan menghapus proses jaminan instalasi maka proses penyambungan baru berkurang menjadi 5 prosedur.

    Menurut Benny, sejatinya sejak tahun lalu PLN sudah menghapus proses survey/inspeksi dalam prosedur penyambungan baru, karena kegiatan tersebut sudah menjadi pekerjaan rutin yang harus dilakukan PLN. Namun nyatanya pihak IFC masih memasukan kegiatan inspeksi di lokasi penyambungan sebagai salah satu prosedur dalam proses penyambungan baru.

    PLN akan melakukan sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada calon pelanggan, kontraktor listrik dan juga unit-unit PLN bahwa kegiatan inspeksi tersebut bukan merupakan salah satu prosedur. Dengan demikian, diharapkan tahun depan IFC tidak lagi memasukkan pekerjaan survey/inspeksi oleh PLN sebagai satu prosedur yang harus ditempuh dalam penyambungan baru, ujarnya.

    Maka, imbuh Benny, prosedur penyambungan listrik akan berkurang lagi menjadi maksimal 4 prosedur, yaitu prosedur perolehan SLO dari Konsuil/PPILN, dan tiga prosedur di internal PLN, yakni pendaftaran/pembayaran, penyambungan, dan penyalaan.

    Disamping pemangkasan prosedur, PLN juga akan terus berupaya menggunting waktu pelaksanaan layanan sambungan baru ini. Dari hasil survey IFC, proses penyambungan baru masih memakan waktu cukup lama, yaitu rata-rata 94 hari. Padahal, sejak tahun lalu Direksi dan manajemen Unit PLN distribusi/wilayah sudah berkomitmen bahwa proses penyelesaian penyambungan baru tidak lebih 40 hari, mulai dari pendaftaran hingga penyalaan.

    Lantas mengapa target waktu 40 hari itu belum dapat dicapai? Benny mengakui, sampai dengan bulan Agustus lalu PLN sempat mengalami keterbatasan anggaran. Hal ini berdampak pada pengadaan material untuk penyambangun baru menjadi tidak berjalan lancar. Akibatnya, waktu penyelesaian proses penyambungan masih diatas 40 hari. Jadi, masih lamanya proses penyambungan baru itu bukan karena temen-temen di unit lambat dalam bekerja, tetapi karena terkendala masalah logistik, tuturnya.

    Namun Benny optimis, dengan mulai membaiknya ketersediaan material, maka waktu penyelesaian proses penyambungan baru dapat berjalan lebih cepat. Kedepan, yang harus dipastikan oleh semua unit PLN adalah bagaimana ketika pelanggan membayar biaya penyambungan, semua material yang dibutuhkan sudah tersedia dalam waktu yang cepat. Sehingga target waktu proses penyambungan selama 40 hari dapat tercapai.

    Kedepan, langkah lain yang akan dilakukan adalah koordinasi dan menjalin kerja sama yang lebih erat antara PLN, kontraktor lisrik dan Konsuil/PPILN. Dalam waktu dekat, secara bersama-sama melaksanakan pemotretan langsung di lapangan. Upaya ini untuk mengetahui kenyataan di lapangan masalah-masalah apa saja yang bisa menghambat kemudahan dalam mendapatkan listrik. Kami juga akan segera mengadakan Focus Group Discussion (FGD) secara rutin dengan semua stakeholder untuk mendiskusikan dan mencari solusi bagi kemudahan mendapatkan listrik ini, ujar Benny.

    Penggerak EkonomiPLN menargetkan, pada Getting Electricity 2016 peringkat Indonesia bisa masuk 50 besar dunia. Benny yakin keinginan tersebut bisa diwujudkan. Faktanya, dengan langkah-langkah penyederhanaan prosedur dan percepatan jangka waktu penyelesaian

    Foto

    : A

    gu

    s Tr

    imu

    kti

    4 Nopember 2014

  • Teroka

    sambungan baru yang dilakukan selama ini telah membuahkan hasil yang menggembirakan.

    Pada 2012, kemudahan mendapatkan listrik Indonesia ada di peringkat 161 dari 189 negara, kemudian meningkat menjadi 147 pada 2013, lalu naik lagi menjadi 101 pada 2014. Akhirnya pada 2015 berhasil masuk pada urutan dengan angka doubel digit, yakni 78.

    Namun, bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, peringkat Indonesia pada Getting Electricity 2015 masih berada pada peringkat ke 7 dari 10 negara. Peringkat Indonesia berada di atas Myanmar, Laos, dan Vietnam, tetapi masih di bawah Singapura, Thailand, Timor Leste, Filipina, Malaysia dan Brunei Darussalam.

    Benny mengatakan, sejatinya langkah-langkah PLN memperbaiki pelayanan sambungan baru kepada pelanggan bukan semata-mata untuk meraih target peringkat pada Getting Electriciy. Pertama, kami harus terus melakukan perbaikan karena fakta di lapangan masih banyak calon pelanggan yang mengeluhkan sulitnya dan lamanya proses penyambungan baru. Berdasarkan temuan-temuan kita di lapangan, memang masih banyak yang harus diperbaiki, ujarnya.

    Kedua, urusan kemudahan berbisnis di Indonesia memang merupakan urusan pemerintah. Urusan PLN adalah kemudahan mendapatkan listrik. Tetapi perbaikan Getting Electricity dapat memberi kontribusi signifikan terhadap perbaikan kemudahan berbisnis di Indonesia. Maka, PLN telah berkomitmen untuk terus memperbaiki Getting Electricity, agar kemudahan berbisnis bisa semakin membaik.

    Rating adalah salah satu cara paling mudah bagi investor untuk menilai suatu negara. Semakin tinggi rating atau peringkat kemudahan berbisnis di Indonesia, maka akan makin tinggi pula minat investor untuk berbinis atau menanamkan modalnya di negeri ini, tutur Benny. Ia menambahkan bahwa masuknya investasi tersebut akan meningkatkan kegiatan perdagangan, industri dan hal-hal lainnya yang dapat menggerakkan ekonomi. Tentu saja, kondisi ini akan bermuara pada peningkatan kesempatan kerja dan kesejahteraan masyarakat.

    Ketiga, PLN tidak hanya berupaya memberikan kemudahan mendapatkan listrik kepada pelanggan bisnis dan industri, tetapi juga kepada semua golongan pelanggan. Untuk itu, manajemen sudah mengeluarkan berbagai kebijakan baru terkait upaya

    perbaikan pelayanan ini. Diantaranya, kebijakan percepatan layanan penyambungan baru dari sebelumnya 10/30/100 hari menjadi 5/15/40/100/500 hari.

    Dalam memberikan kemudahan akses untuk proses permintaan sambungan baru, melalui Contact Center PLN 123, PLN juga telah menorehkan langkah baru dengan menghadirkan layanan call center di seluruh Indonesia yang semuanya terpusat pada Contact Center PLN 123. Layanan pelanggan tanpa tatap muka ini juga untuk meningkatkan integritas pelayanan publik dan telah ditetapkan sebagai pintu utama pelayanan di PLN saat ini.

    CC PLN 123 ini memberikan berbagai layanan meliputi penyambungan baru (PB), penambahan daya (PD), penyambungan sementara (PS), informasi dan keluhan, serta pemulihan gangguan penyaluran tenaga listrik. Untuk semakin mempermudah pelanggan mengakses PLN, Contact Center PLN 123 ini dapat diakses melalui telepon (123), handphone (kode area + 123), USSD (*8123#), SMS (8123), dan media sosial internet seperti website (http://www.pln.co.id), facebook (PLN123), Email ([email protected]) dan twitter (@pln123).g

    Tutang Wien

    Foto

    : A

    gu

    s Tr

    imu

    kti

    5Nopember 2014

  • Teroka

    Hasil survey International Finance Corporation (lembaga di bawah Bank Dunia) baru-baru ini menempatkan Indonesia di peringkat 78 dari 189 negara pada 2015 dalam hal kemudahan mendapatkan listrik (getting electricity). Posisi tersebut membaik sangat signifikan dibandingkan posisi 2014 yang berada pada urutan 101.

    Menuju Layanan Kelas Dunia? Layanan yang mudah dan cepat merupakan bagian dari ciri-ciri sebuah perusahaan kelas dunia. Dengan membaiknya peringkat getting electricity di Indonesia, apakah hal itu menunjukkan bahwa layanan PLN sedang menuju tataran kualitas layanan kelas dunia?

    Sejak lembaga internasional dan independen tersebut melakukan survey tentang kemudahan berbisnis di lebih dari 180 negara, peringkat Indonesia dalam hal kemudahan mendapat listrik selalu membaik atau meningkat. Pada 2012, peringkat getting electricity Indonesia berada di 161, kemudian membaik menjadi 147 di 2013, lalu membaik lagi menjadi

    101 di 2014. Pada 2015 bertengger pada peringkat 78.

    Survey tersebut memang menunjukkan bahwa tren peringkat getting electricity Indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami perbaikan. Tetapi, apakah hasil survey tersebut menunjukkan pula bahwa layanan PLN sedang

    6 Nopember 2014

  • Teroka

    menuju pada kualitas layanan kelas dunia?

    Direktur (Operasi Jawa Bali Sumatera) PLN Ngurah Adnyana mengatakan, tren perbaikan rating getting electricity di Indonesia paling tidak menunjukkan bahwa PLN selama ini telah dan selalu berupaya memperbaiki kualitas layanan bagi pelanggannya.

    Namun Adnyana tindak memungkiri, bahwa kualitas pelayanan PLN hingga saat ini masih belum dapat disetarakan dengan perusahaan listrik di negara-negara lain, khususnya negara yang sudah maju dan mapan. Kenapa demikian? Karena kondisinya memang masih sangat berbeda, tandasnya.

    Ia menjelaskan, di Indonesia PLN hingga saat ini masih harus fokus pada dua hal. Pertama, bagaimana PLN dapat memenuhi laju pertumbuhan permintaan listrik yang tinggi setiap tahunnya, yaitu seiring pesatnya laju pertumbuhan ekonomi di negeri ini. Dalam beberapa tahun terakhir, PLN harus menangani penambahan pelanggan baru sedikitnya 3 juta pelanggan. Fokus kedua, bagaimana PLN mampu melakukan optimasi aset-asetnya agar dapat menghasilkan efisiensi di semua lini proses bisnisnya.

    Sementara di negara-negara lain khususnya negara yang sudah maju dan stabil, laju pertumbuhan permintaan listrik sudah sangat rendah setiap tahunnya. Kondisi ini disebabkan karena hampir semua masyarakatnya sudah terlistriki, sehingga penambahan pelanggan baru jumlahnya tidak signifikan. Maka fokus mereka tinggal bagaimana mengoptimasi aset sehingga bisa efisien dan dapat memberikan layanan lebih baik kepada semua pelanggannya. Sementara kita, masih harus memenuhi tingginya angka pertumbuhan permintaan listrik. Jadi, kondisinya jelas berbeda sekali, tutur Adnyana.

    Lantas, apakah PLN bisa memberikan layanan yang lebih kepada pelanggannya seperti di negara-negara maju tersebut? Menurut Adyana, pasti bisa selama syarat-syarat yang diperlukan telah terpenuhi. Syarat utamanya adalah adanya dukungan sumber daya manusia yang kompeten dan profesional. Dalam hal itu, PLN sudah memiliki dan melaksanakan berbagai program untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme bagi seluruh pegawainya.

    Akan tetapi, untuk dapat memberikan layanan kelas dunia, PLN harus didukung

    pula oleh kompetensi dan profesionalisme dari mitra-mitra kerjanya. Pasalnya, dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan, PLN memiliki tingkat ketergantungan yang cukup tinggi terhadap mitra kerjanya. Jadi kalau kita ingin memberikan layanan yang lebih cepat dan mudah, maka mitra kerja kita juga harus mendukung, tuturnya.

    Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme mitra kerja, menurut Adnyana, PLN saat ini sedang menggarap terbentuknya spesialisasi kontraktor listrik. Kalau dulu semua kontraktor bisa mengerjakan pekerjaan apa saja, sekarang kontraktor hanya boleh melaksanakan pekerjaan dari PLN sesuai spesialisasinya.

    Misalkan, untuk mengatasi gangguan hanya boleh dikerjakan oleh kontraktor spesialis pelayanan teknik. Begitu pula untuk pekerjaan sambungan rumah (SR) dan pasang meter, masing-masing dikerjakan oleh kontraktor spesialis. Kedepan, spesialisasi kontraktor ini juga akan diterapkan untuk pemasangan-pemasangan gardu dan pasang JTR. Apabila setiap pekerjaan dilaksanakan oleh kontraktor yang sesuai dengan spesialisasinya, maka pekerjaan akan mejadi lebih mudah dan pelayanan PLN kepada pelanggan pun akan lebih cepat, ujarnya lagi.

    Syarat penting lainnya bagi PLN dalam upaya mewujudkan layanan kelas dunia adalah diperlukannya dukungan teknologi informasi yang modern. Menurut Adnyana, kedepan setiap unit layanan PLN perlu memiliki GIS (Geographic Information System), seperti yang telah dibangun PLN Distribusi Bali. Melalui sistem komputerisasi ini maka semua data dan lokasi pelanggan sudah dapat terpetakan dengan sangat lengkap, sehingga mudah dimonitor dan lebih cepat diakses. Kalau semua unit layanan PLN sudah memiliki GIS, maka pelayanan kepada pelanggan bisa lebih cepat lagi. Misalnya, kalau ada pelanggan yang mau pasang baru, kita tak perlu lagi melakukan survey ke lapangan tuturnya.

    Dukungan teknologi dan Informasi ini memang sangat diperlukan untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan. Dalam hal ini, PLN sudah membangun Contact Center (CC) PLN 123 yang memberikan berbagai layanan meliputi penyambugan baru (PB), penambahan daya (PD), penyambungan sementara (PS), informasi dan keluhan, serta pemulihan gangguan penyaluran tenaga listrik.

    Untuk semakin mempermudah pelanggan mengakses PLN, CC PLN 123 ini bahkan sudah dapat diakses melalui

    telepon (123), handphone (kode area + 123), USSD (*8123#), SMS (8123), dan media sosial internet seperti website (http ://www.pln.co.id), facebook (PLN123), Email ([email protected]) dan twitter (@pln123).

    Lebih khusus mengenai upaya perbaikan getting electricity, Adnyana menekankan perlunya kesiapan dari pihak mitra kerja PLN. Pasalnya, yang menjadi objek dari survey getting electricity adalah penyambungan listrik dengan kapasitas 147 kVA yang memerlukan pembangunan gardu yang melibatkan suplier untuk memasok semua material dan kontraktor listrik untuk mengerjakan pemasangan atau pembangunannya .

    Untuk mempercepat layanan penyambungan untuk golongan pelanggan tersebut tak bisa PLN sendiri, diperlukan kesiapan mitra-mitra kerja tersebut, tandasnya seraya menambahkan bahwa PLN saat ini sedang menyiapkan suatu pola kerjasama yag lebih baik dengan mitra-mitra kerja agar pengerjaan penyambungan untuk golongan pelanggan tersebut bisa lebih cepat.

    Sementara itu Kadiv Distribusi & Pelayanan Pelanggan JBS Achmad Taufik Haji mengatakan bahwa PLN juga sedang mengimplementasikan program GOLD (Gudang On Line Delivery) guna mempercepat penyediaan material penyambungan baru. Pada intinya, GOLD merupakan pengelolaan suplai barang secara proaktif, dimana PLN Area yang harus proaktif memantau, mengalokasikan dan memasok barang yang dibutuhkan oleh seluruh PLN Rayon setiap saat.

    Implementasi GOLD adalah suatu langkah terobosan terutama bagi unit-unit distribusi yang masih memilki tiga layer, sehingga dapat mempercepat pelayanan penyambungan baru, ujarnya.

    Taufik menghimbau, karena penyambungan pelanggan bisnis dan industri itu sangat potensial dan sangat penting, baik bagi PLN maupun bagi perkembangan ekonomi. Diharapkan seluruh jajaran pelayanan di garis terdepan betul-betul melakukan koordinasi dan pengawasan dengan baik atas pelaksanaan penyambungan baru tersebut.

    Semoga saja, tren membaiknya peringkat kemudahan mendapatkan listrik di Indonesia dari tahun ke tahun, dapat menambah semangat insan PLN dan mitra-mitra kerjanya dalam melangkah menuju layanan kelas dunia.g

    Tutang Wien

    7Nopember 2014

  • Kinerja

    Di Di triwulan keempat 2014 semua unit PLN harus bekerja keras memperbaiki kinerjanya. Pasalnya, hingga triwulan ketiga (September 2014) realisasi pencapaian KPI (Key Performance Indicator) PLN secara korporat masih jauh di bawah target. Pada acara Video-Teleconference kinerja antara jajaran PLN Pusat dengan seluruh unit PLN pada akhir Oktober lalu, terungkap bahwa tidak tercapainya target KPI korporat tersebut karena masih adanya sejumlah masalah yang dihadapi unit-unit PLN.

    Hasil pantauan SPKK (Satuan Pengendalian Kinerja Korporat) PLN menunjukkan, dari 6 indikator kinerja kunci yang menjadi KPI bersama (seluruh direktorat), ada 4 indikator yang masuk dalam kategori Masalah (pencapaiannya dibawah 95% dari target), yakni Fuel Mix BBM, Susut Jaringan, SAIFI dan Penambahan Kapasitas Pembangkit/COD. Satu indikator masuk kategori Hati-hati (pencapaiannya lebih dari 95% tetapi kurang dari 100%) yaitu Biaya Pokok Penyediaaan (data estimasi). Sementara itu yang mencapai kategori Baik (pencapaiannya 100% atau

    lebih dari target) hanya pada indikator Pengendalian Kapasitas Pembangkit Sewa/BBM.

    Fuel Mix BBMPencapaian kinerja korporat untuk Fuel Mix BBM sampai dengan triwulan ketiga memang masih berada pada kategori Masalah. Pencapaian kinerja Fuel Mix BBM tersebut, selain tergantung pada realisasi pemakaian BBM, juga pada pemakaian energi primer lainnya, yaitu batubara, gas, bahan bakar nabati, di semua unit operasi.

    Di Jawa Bali, hingga triwulan ketiga 2014 pencapaian kinerja pemakaian BBM tergolong Baik, dimana realisasinya dibawah atau tidak melebihi target/pagu yang ditetap sebesar 0,90 juta kl, yaitu sebanyak 0,78 juta kl (pencapaian 13%). Realisasi pemakaian gas juga tergolong Baik, dimana realisasinya mencapai 275,5 TBTU, melebihi target sebesar 270,0 TBTU (pencapaian 102%).

    Tetapi pemakaian batubara dikategorikan Masalah karena realisasinya hanya mencapai 27,98 juta ton, dibawah target sebesar 34,80 juta ton (pencapaian

    Menjaga Fuel Mix BBMHingga triwulan ketiga tahun ini, realisasi fuel mix BBM (Bahan Bakar Minyak) mencapai 11,65%. Angka tersebut masih melampaui target 2014 sebesar 9,35%.

    80%). Begitu pula dengan pemakaian bahan bakar berbasis nabati yang realisasinya hanya mencapai 0,012 juta kl sementara targetnya sebanyak 0,130 juta kl (pencapaian 9%).

    Di Sumatera, kinerja pemakaian BBM juga tergolong Baik dimana realisasinya mencapai 2,29 juta kl, masih dibawah pagu sebesar 2,45 juta kl (pencapaian 107%). Realisasi pemakaian gas juga tergolong Baik, dimana realisasinya mencapai 52, 8 TBTU, melebihi target sebesar 43,3 TBTU (pencapaian 122%). Namun demikian pemakaian batubara dikategorikan Masalah karena realisasinya hanya mencapai 2,94 juta ton, dibawah target sebesar 4,45 juta ton (pencapaian 66%). Begitu pula dengan pemakaian nabati yang realisasinya hanya mencapai 0,112 juta kl sementara targetnya sebanyak 0,436 juta kl (pencapaian 26%).

    Kondisi yang sangat memprihatikan terjadi di Indonesia Timur, dimana pemakaian BBM sangat jauh melebihi target yang ditetapkan sebesar 1,70 juta kl, yakni mencapai 2,40 juta kl (59%). Sementara itu realisasi pemakaian gas juga tergolong Masalah, dimana realisasinya mencapai 7,2 TBTU, berada dibawah target sebesar 8,2 TBTU (pencapaian 88%). Begitu pula dengan pemakaian nabati yang realisasinya hanya mencapai 0,014 juta kl, sementara targetnya sebanyak 0,669 juta kl (pencapaian hanya 2%). Sementara pemakaian batubara dikategorikan Hati-hati, dimana realisasinya mencapai 1,47 juta ton, diatas target sebesar 1,50 juta ton (pencapaian 98%).

    Salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap pencapaian target Fuel Mix BBM adalah dalam hal pencapaian progres fisik dan realisasi penyelesaian proyek pembangkit non BBM. Hingga triwulan ketiga tahun ini, pencapaian kinerja penambahan kapasitas pembangkit baru Non BBM merupakan hanya 46% dari target. Dari 3,47 GW tambahan pembangkit baru (COD) yang ditargetkan, hanya tercapai 1,89 GW.g

    Tutang Wien

    8 Nopember 2014

  • Kinerja

    Sampai bulan Oktober, masih ada proyek pembangkit sebesar 1.350 MW yang belum rampung, atau 30% dari target 2014 yang mencapai 4.639 MW. Selain pembangkitan, proyek-proyek transmisi dan gardu induk pun harus diupayakan penyelesaiannya.

    Bagaimana caranya kita mampu menuntaskan proyek-proyek yang masih tersisa tersebut sebelum 2015, karena mulai tahun depan kita akan menghadapi tugas yang lebih berat lagi, ujar Nasri saat memberi arahan kepada peserta Rapat Koordinasi Direktorat Konstruksi dan EBT Triwulan III/2014, di Jakarta (22/10).

    Nasri menuturkan, mulai 2015 tugas PLN akan jauh lebih berat ketimbang apa yang dilakukan saat ini. Sesuai RUPTL, rencana tambahan pembangkit baru sekitar 60.000 MW selama 10 tahun kedepan, atau rata-rata 6.000 MW tiap tahunnya. Bahkan, dikabarkan bahwa pemerintah baru berencana membangun pembangkit baru sebesar 7.000 MW sampai dengan 10.000 MW setahun, atau sedikitnya 35.000 MW dalam 5 tahun kedepan.

    Pertanyaannya, apakah mungkin proyek pembangkit sebesar 35.000 MW dalam 5 tahun dapat dilaksanakan, mengingat proyek pembangkit yang berhasil diselesaikan sejak 2010 sampai dengan akhir 2014 totalnya hanya mencapai 14.800 MW. Angka yang dicapai itu hanya separuh dari yang akan direncanakan dalam 5 tahun kebelakang ini.

    Jadi ini tantangan yang makin berat. Ditambah lagi, bila membangun pembangkit sebesar itu, berarti harus ditambah pula dengan pembangunan transmisi dan GI baru ditambah transmisi sepanjang 7.000 kms dan GI sebesar 20.000 MVA, ujarnya lagi.

    Menurut Nasri, meski tantangannya begitu berat dalam 5 tahun kedepan, tetapi masih bisa untuk dilaksanakan, selama kondisi atau syarat-syarat yang dibutuhkan dapat terpenuhi. Pertama adalah adanya dukungan pemerintah terhadap masalah pendanaan yang selama ini menjadi problem terbesar pada proyek-proyek kelistrikan. Bila merencanakan pembangunan pembangkit 7.000 MW setahun, maka diperlukan dana sedikitnya Rp 150 Triliun,

    termasuk untuk pembangunan transmisi dan GI.

    Syarat kedua, bagaimana bisa mempersingkat proses pengadaan barag dan jasa serta dan pengadaan lahan. Ketiga, bagaimana kita memilih kontraktor dan tenaga kerja yang benar-benar kompeten dan yakin mampu melaksanakan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu. Kempat, bagaimana kita dapat berkoordinasi di antara PLN sendiri maupun dengan pihak luar, termasuk dengan pemerintah. Kelima, bagaimana melaksanakan sistem monitoring dan pelaporan yang lebih baik.

    Jika kondisi atau syarat-syarat itu bisa terlaksana, saya yakin tantangan kedepan yang luar biasa besar dapat diatasi, tandas Nasri.

    Agenda Rakor Konstruksi Triwulan III/2014 yang berlangsung selama 3 hari ini tampak berbeda dibanding rakor-rakor sebelumnya. Selain diisi dengan pemaparan dari Kepala Divisi, GM UIP dan Satker Kitring, paparan pada rakor ini diisi pula juga unit-unit bisnis dan anak perusahaan PLN yang terkait dengan pembangunan proyek seperti PLN JMK, PLN Jaser, PLN Pusenlis, PLN-E, dan PT Rekadaya. Semuanya memaparkan permasalahan dan isu-isu penting terkait pelaksanaan kegiatan konstruksi.

    Pada kesempatan rakor tersebut dipaparkan juga mengenai rencana pembangunan pembangunan Transmisi 500 kV Sistem Sumatera oleh Ketua Tim Monitoring Yusuf Mirand. Menurutnya, aktifitas pembangunan transmsi 500 kV di sistem Sumatera yang akan menelan biaya sekitar 1.655 juta USD tersebut hingga saat ini masih pada tahap persiapan awal.

    Menurut Yusuf, kriteria-kriteria utama PQ untuk proyek ini juga telah ditetapkan antara lain: Bidders/Developers adalah perusahaan dalam negeri yang memiliki pengalaman sebagai EPC kontraktor; Bidders harus mendapatkan dukungan keuangan dari Lembaga Keuangan Dalam Negeri; mempunyai kemampuan finansial (dengan minimum persyaratan rating D&B ranking 5A-2); memiliki kesanggupan pembiayaan proyek dengan pola pengembalian selama 12 tahun; memiliki quality assurance dan environmental management accreditation; memiliki pengalaman atau berkonsorsium dengan yang memiliki pengalaman pekerjaan pembangunan Infrastruktur lebih besar dari 500 Milyar. g

    Tutang Wien

    Setahun, 7.000 MegawattDirektur (Konstruksi dan Energi Baru Terbarukan) PLN Nasri Sebayang, meminta kepada semua unit terkait berusaha keras menyelesaikan proyek-proyek kelistrikan yang ditargetkan pada 2014.

    Foto

    : A

    gu

    s Tr

    imu

    kti

    9Nopember 2014

  • Nasional

    struktural. Pertama : pengaruh politik pada sektor energi; harus seimbangnya persediaan dan permintaan; serta arti penting modal manusia. Adapun yang kedua : tabiat tata-kelola; pengaruh dan perkembangan global; teknologi-teknologi baru yang digunakan.

    Dalam cerita, mereka membagi 4 pokok bahasan yang di metafora dengan perjalanan laut : Ombak, Badai, Karang, dan Awak-Kapal. Metafora itu dilatari kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan yang memang sudah kental dengan kebaharian.

    Di skenario ombak, menuju 2030, ditekankan perkara mengenai apa saja yang mungkin terjadi dalam keputusan kebijakan, undang-undang dan birokrasi tentang energi. Karena pada skenario ini aktor yang berperan dominan yakni elite politik, birokrat, dan bisnis di tingkat pusat.

    Pada skenario badai digambarkan korelasi antara dampak perubahan iklim dan keuangan. Disitu dijabarkan bagaimana Indonesia harus membayar ongkos yang mahal untuk energi karena tekanan masyarakat dunia atas dampak perubahan iklim.

    Berbeda dengan skenario batu karang, yang menceritakan korelasi antara persaingan energi dan konflik negara. Di skenario ini digambarkan bahwa Indonesia sedang berdiri diantara dua jurang. Apabila Swasta, BUMN, Diplomat, dan Pasukan Keamanan dapat bersinergi dengan apik maka dipastikan Indonesia akan menjadi kekuatan regional yang diperhitungkan. Namun sebaliknya, apabila gagal, Indonesia akan terseret dalam konflik regional yang memang sejatinya sudah meruncing.

    Di skenario terakhir, awak kapal, lebih berfokus pada dalam negeri yakni hubungan antara pusat-daerah. Dimana menuju 2030, digambarkan bahwa kebijakan pemerintah mengenai energi akan terdesentralisasi. Namun disisi lain, ketegangan antar daerah justru muncul akibat perebutan jatah alokasi anggaran energi. Dikhawatirkan akan menciptakan disintegrasi yang memunculkan suasana non-kondusif.

    Adapaun sutradara lain dari skenario ini terdiri dari Afdal Bahaudin (Pertamina), Antonius Aris Sudjatmiko (PGN), Benny Lubiantara (SKK Migas), Bob Kamandanu (Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia), Budiman Sudjatmiko (PDIP), Darmawan Prasojo (PDIP), Dharmawan H. Samsu (BP Indonesia), F.X Sutjiastoto (Kemen. ESDM), Fabby Tumiwa (Institute for Essential Service Reform), Faisal Basri (UI), Freddy Saragih (Kemenkeu), Gigih Prakoso (Pertamina), Hindun Mulaika (Greenpeace), Iskandar B. Kuntoadji (IBEKA), Kardaya Warnika (Gerindra), M. Arsjad Rasjid (Indika Energy), M. Wahid Sutopo (PGN), Mas Achmad Santosa (UKP4), Montty Giriana (Kemen. Koordinator Bidang Perekonomian), Panutan S. Sulendrakusuma (Lemhanas), Paulus Tjakrawan (Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia), Rida Mulyana (Kemen. ESDM), Setio Anggoro Dewo (PLN), Tri Mumpuni (IBEKA), Triharyo Susilo (Supreme Energy), Ucok Siagian (Pusat Penelitian Kebijakan Energi ITB), dan Widhyawan Prawiraatmadja (SKK Migas).g

    Budi Pramono

    Pada momentum yang penting dan strategis itu, Direktur Utama PLN Nur Pamudji pun berkontribusi aktif dalam penggodogkan skenario tersebut. Hal ini merupakan cerminan posisi strategis yang diemban PLN dalam upaya pengelolaan energi yang sangat vital bangsa Indonesia. Bahkan sosialisasi paparan skenario itu pun berlangsung di Kantor Pusat PLN (17/10).

    Betapa pentingnya kita untuk menyatukan pandang, menyatukan energi kita, untuk memcahkan masalah yang barangkali akan terus bersama kita. Bukan saja di generasi kita, tetapi juga generasi yang akan datang untuk mengatasinya, ujar (Mantan) Wakil Presiden Boediono dalam sambutannya (17/10). Ia kembali menjelaskan, bahwasanya dengan adanya pembacaan akan masa depan maka diharapkan para stakeholder dapat mempersiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasinya.

    Ia menambahkan, apabila ditarik kebelakang, scenario planning ini telah digunakan oleh tentara Prusia untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Ia menjabarkan bahwa sebelum digunakan untuk praktek bisnis, sejatinya scenario planning telah digunakan oleh intelijen militer terlebih dahulu.

    Skenario ini disusun oleh 28 orang dari berbagai latar yang mencurahkan segala daya pikirnya untuk memproyeksikan apa yang dapat terjadi di bidang energi pada 2030. Curahan tersebut dituangkan dalam buku-mini setebal 52 halaman berjudul Bandung Scenarios. Hasil proyeksi ini nantinya dapat dijadikan bahan pertimbangan kebijakan ataupun strategi para pemangku kepentingan yang berkecimpung dalam dunia energi.Skenario drama energi 2030 dibuat berlandaskan kajian sesuai dengan kepakarannya masing-masing. Kajian mereka mengetengahkan tiga isu besar bersama yakni tata-kelola sektor energi; harga, persediaan, dan permintaan energi; serta penggerak dari kebijakan energi. Secara bersamaan, ada tiga isu besar pula yang kurang menarik perhatian yaitu pemberdayaan manusia; kesinambungan; serta konteks global.

    Berlandas dari keenam isu tersebut, sutradara mengidentifikasi tiga kunci kepastian sktruktural dan tiga kunci ketidakpastian

    (Dari Kiri ke Kanan) Asisten Ahli UKP 4 Yanwar Nugroho, Dosen UI Faisal Basri, Direktur Utama PLN Nur Pamudji, SKK Migas Widhyawan Prawiraatmadja Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian (UKP4) Agung Wicaksono, dan DPR-RI (PDIP) Darmawan Prasojo.

    Foto

    : B

    ud

    i Pra

    mo

    no

    Skenario Drama Energi 2030Dari berbagai kalangan seperti BUMN, swasta, politisi, LSM, pemerintahan, dan akademisi dikumpulkan di Bandung untuk menyusun skenario energi 2030.

    10 Nopember 2014

  • Nasional

    Pasokan Gas Baru, Siap Ganti Peran Minyak

    Sebanyak lima Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) ditandatangani. Seluruh kontrak diperuntukkan

    memenuhi kebutuhan domestik.

    Salah satu PJBG yang ditandatangani adalah Kontrak Kerja Sama antara BP Tangguh dengan PLN dalam jangka waktu perjanjian selama 19 tahun. Pasokan gas itu nantinya diperuntukan memenuhi kebutuhan pembangkit listrik PLN di seluruh Indonesia dan akan menggantikan kebutuhan bahan bakar minyak sebagai energi primer.

    Plt Menteri ESDM Chairul Tanjung mengatakan, penandatanganan PJBG antara PLN dengan BP Tangguh sudah dapat direalisasikan. Seperti diketahui BP Tangguh telah melakukan pembangunan khusus train satu dan dua yang akan dilanjutkan dengan train tiga, katanya di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (17/10/2014).

    Dari 400 kargo tersebut yaitu, gas yang diproduksi BP Tangguh, pemerintah telah berhasil melakukan negosiasi dalam memasarkannya, di mana 40 persen yang

    dihasilkan menjadi hak pasar domestik. Dalam hal ini PLN jadi perusahaan yang mendapat tugas negara beli dari BP Tangguh untuk keperluan domestik kita, tukas dia.

    Ini penandatangan kesepakatan jual beli gas untuk memenuhi kebutuhan domestik terbesar sepanjang sejarah, kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SKK Migas J. Widjonarko. Selain itu ia mengatakan bahwa langkah ini menunjukkan perhatian dan komitmen sektor hulu migas terhadap pemenuhan kebutuhan industri pupuk dalam rangka menjaga ketahanan pangan Nasional. Termasuk pemenuhan kebutuhan di sektor kelistrikan yang sejalan dengan program pemerintah untuk subsitusi BBM dalam kerangka penghematan keuangan negara, tuturnya.

    Paralel, kedepannya menurut Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo, pemerintah memastikan bahwa porsi gas untuk domestik akan lebih besar dibandingkan dengan ekspor, sehingga memberi kepastian gas untuk kelistrikan yang akan menjamin rasio elektrifikasi Nasional. g

    Budi PramonoFo

    to :

    Bu

    di P

    ram

    on

    o

    No NAMA JABATAN LAMA JABATAN BARU

    1 Setiyadi Dewantoro Kepala Divisi Konstruksi Jaringan Pada Direktorat (Konstruksi Dan Energi Baru Terbarukan) PT PLN (Persero) Kantor Pusat

    Masa Purna Bakti

    2 Tumpal Simarmata General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan VII Kepala Divisi Konstruksi Jaringan Pada Direktorat (Konstruksi Dan Energi Baru Terbarukan) PT PLN (Persero) Kantor Pusat

    3 Roberton Manurung General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan XIV General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan VII

    4 Jurlian Sitanggang Manajer Bidang Perencanaan Pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan XIII

    General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan XIV

    5 Netto Mulyanto General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan VI Masa Purna Bakti

    6 Anang Yahmadi Manajer Senior Energi Panas Bumi Pada Divisi Energi Baru Terbarukan Direktorat (Konstruksi Dan Energi Baru Terbarukan) PT PLN (Persero) Kantor Pusat

    Plt General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan VI

    7 Setyo Herupurwoko General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan V Masa Purna Bakti

    8 Yohannes Sutamtomo General Manajer PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan XIII General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan V

    9 Sarono Senior Engineer 1 Konstruksi Apbn Pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan XIII

    Plt General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan XIII

    MUTASI JABATAN Bertempat di Jakarta pada 28 Oktober 2014 telah dilaksanakan mutasi jabatan Manajemen Atas sebagai berikut :

    ANGGOTA DEWAN KOMISARIS PLN BARUSesuai surat Kepuutsan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero)

    PT Perusahaan Listrik Negara Nomor SK-211/MBU/10/2014 tanggal 16 Oktober 2014 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara

    Memberhentikan dengan hormat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara :1. Adang Firman - sebagai Komisaris Independen2. Syahrial Loetan - sebagai Komisaris Independe3. Wimpy S. Letjep - sebagai Komisaris

    Mengangkat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara :1. Oegroseno - sebagai Komisaris Independen2. Darmono - sebagai Komisaris Independe3. Sumanggar Milton Pakpahan - sebagai Komisaris

    11Nopember 2014

  • Nasional

    KAYA RASA, KAYA MAKNA

    Peringatan HLN ke-69 yang digelar PLN Kantor Pusat sangat beragam dan diharapkan mampu menjadi inspirasi

    positif bagi peningkatan kinerja maupun prestasi PLN di masa mendatang. Gelaran upacara, coffee morning, pemberian penghargaan kepada pegawai berprestasi,

    wisuda purna karya dan gerak jalan santai menjadi sedikit dari ragam mata acara yang dilangsungkan penuh hikmad.

    Arahan Penentu Sepak TerjangUpacara Hari Listrik Nasional (HLN) ke-69 (27/9), dipimpin Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman secara hikmad. Pada momentum yang diikuti pegawai PLN Kantor Pusat, perwakilan Unit PLN dan Anak Perusahaan PLN di Jakarta ini disampaikan serangkaian prioritas penting program pembangunan pemerintah di sektor ketenagalistrikan.

    Dalam sambutannya, Jarman menyebutkan bahwa prioritas penting program pembangunan pemerintah di sektor ketenagalistrikan adalah penyediaan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup, kualitas yang baik dan

    harga yang wajar untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Oleh karena itu, pemerintah terus berusaha mengembangkan sektor ini, yaitu dengan mendorong usaha penyediaan tenaga listrik agar lebih mandiri, dan senantiasa berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga listrik, yang saat ini rata-rata tumbuh sebesar 8,4% pertahun.

    Bincang Ide, Sembari Seruput KopiPada hari yang sama, PLN menjadi tuan rumah Coffee Morning bertajuk Arah Kebijakan Ekonomi dan Pengembangan Infrastruktur di Pemerintahan Baru.

    Bertempat di Auditorium PLN Kantor Pusat, acara obrolan pagi ini melibatkan stakeholders ketenagalistrikan tanah air, yaitu unsur Direktorat Ketenagalistrikan dan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI).

    Pada perhelatan itu Direktur Utama PLN Nur Pamudji, menyampaikan beberapa gagasannya mengenai proses memajukan ketenagalistrikan di tanah air. Pemerintah tentu bertekad menumbuhkan perekonomian Indonesia. Ini menjadi tantangan yang luar biasa bagi sektor ketenagalistrikan. Kebutuhan listrik pasti bertambah, aspek pemerataan harus dikedepankan. jelas Nur.

    Nur juga menekankan bahwa dalam mengembangkan kelistrikan di tanah air dengan perekonomian yang terus tumbuh, pemerintah harus mengusahakan agar Indonesia dapat berpotensi menjadi industri peralatan listrik. Dalam hal ini PLN sudah membuktikannya. Mulai 2012, PLN sudah berhenti berlangganan trafo dari luar negeri seperti India, Thailand, Tiongkok, dan lain-lain. Semuanya diproduksi sendiri bahkan dengan kekuatan 500 kV. ungkap Nur Pamudji.

    Faisal Basri, pengamat ekonomi menjadi pembicara utama dalam kesempatan itu menyampaikan gagasan cemerlangnya dalam menghadapi kondisi perekonomian 2014 2015, yang juga terkait dengan tantangan kelistrikan selama 5 tahun

    12 Nopember 2014

  • Nasional

    ke depan. Pertumbuhan listrik selama 10 tahun terakhir terus meningkat, namun di sisi lain perekonomian negara kita mengalami perlambatan. Ini yang menjadikan permintaan listrik selalu meningkat di tengah tekanan ekonomi yang begitu besar. jelas guru besar Universitas Indonesia ini.

    Faisal menambahkan bahwa dalam menghadapi tantangan kelistrikan selama 5 tahun ke depan, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga harus diperbaiki hingga mencapai posisi stabil. Semua orang pasti membutuhkan listrik, pertumbuhannya cepat. Listrik ini bukan hanya sekedar energi, tetapi juga sesuatu yang bersinergi pada perekonomian negara, yang kemudian berkaitan dengan pertumbuhan negara itu sendiri. ungkapnya.

    Apresiasi Bagi Yang BerprestasiSebagai salah satu agenda puncak rangkaian peringatan HLN ke-69, dilaksanakan pemberian penghargaan kepada unit-unit terbaik. Adapun kategori dalam penghargaan tahun ini antara lain, PLTMH Terbaik, PLTD Kecil Terbaik, UTRAGI GI Terbaik, Unit Pelayanan Teknik, Unit Pelayanan Terpencil, Tata Kelola PDKB, Unit Pelayan Pelanggan, Implemetasi ISO 9001-2008, Unit Pengelolaan Dokumen, Risk Management Award, K3, Management Office Award, Malcolm Baldrige, Newsletter OPI, hingga Lomba Blog PLN.

    Dalam momentun pemberian apresiasi ini, Nur Pamudji menyampaikan bahwa penilaian prestasi dari seluruh unit PLN diharapkan dapat memicu semangat kerja para pegawai PLN di seluruh Indonesia, apapun lapisannya. Nur Pamudji juga menyampaikan bahwa dewasa ini sektor listrik menjadi perhatian utama pemerintah.

    Kita semua dituntut untuk bekerja lebih cepat, lebih baik dalam pelayanan. Semoga kita bisa melakukannya dengan baik dan bertumpu pada prinsip prinsip PLN Bersih. ungkap Nur.

    Wisuda Bagi Para Pendahulu Kebanggaan PLNSebagaimana tahun-tahun sebelumnya, rangkaian acara peringatan HLN juga menyertakan agenda wisuda bagi para purnakarya PLN. Gelaran ini menjadi apresiasi tersendiri bagi para pendahulu PLN yang telah berbakti membangun PLN. Kali ini, acara berlangsung dalam balutan kebudayaan Betawi di Kantor Pusat PLN menghadirkan sedikitnya 111 Purnakarya (31/10).

    Ditengarai bahwa pada waktu-waktu berikutnya acara semacam ini juga akan terus dilakukan sebagai penghargaan bagi para purnakarya. Pada acara ini jajaran Direksi secara simbolis memberikan cincin emas kepada seluruh purnakarya sebagai simbol penghargaan.

    Badan Bugar, Pikiran Senang, Kinerja Pun CemerlangSebagai puncak HUT ke-69, PLN mengelar agenda jalan sehat bagi seluruh stakeholder untuk menjaga kesehatan, memperkuat kebersamaan sekaligus meningkatkan kinerja. Ajang olahraga yang dimotori oleh Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) ini sangat antusias diikuti oleh hampir seluruh unit PLN yang tersebar di Jabodetabek.

    Dari acara (jalan sehat) ini kita bisa menumbuhkan semangat korsa di tiap karyawan, keluarga dan para stakeholder. Sehingga diharapkan akan tumbuh rasa memiliki dan kebersamaan terhadap PLN, ujar Direktur Utama Nur Pamudji usai jalan sehat (26/10) yang di adakan di Kantor Pusat PLN. Ia melanjutkan, Upaya semacam ini penting juga karena karyawan dapat lebih bersemangat dalam bekerja dan dapat lebih saling membantu antar unit PLN.

    Terkait dengan olahraga, Nur Pamudji menilai hal tersebut sebagai hal yang penting. Ia berharap bahwa olahraga tidak saja hanya dilaksanakan pada momen semacam tertentu semata. Namun harus berkelanjutan. Karena kebugaran tidak saja berpengaruh terhadap badan, tetapi juga pikiran. Ketika badan bugar, pikiran pun senang, ungkap Nur Pamudji di kesempatan yang sama.

    13Nopember 2014

  • Inovasi Pendukung KinerjaIndonesia Power telah membuktikan bahwa untuk terus meningkatkan kinerja, maka inovasi harus terus ditumbuhkembangkan. Terkait hal ini, Indonesia Power secara konsisten, berkesinambungan dan bertumbuh senantiasa mendukung rangkaian inovasi yang digagas para pegawainya. Buah manisnya tampak jelas dalam perhelatan Knowledge Norm Innovation Festival & Exhibition (KNIFE) 2014. Pada ajang tersebut, Indonesia Power berhasil meraih gelar juara umum, yaitu dengan mengantongi 2 gelar juara pertama, 1 gelar runner up dan 2 gelar juara ketiga.

    Dua karya inovasi Indonesia Power peraih predikat jawara yaitu berjudul K-one DGCS 1000 Reserve Engineering Governor Kontrol Sebagai Alat Recovery PLTA Tulis Unit 2 - bidang pembangkitan, dan PRODCS, Paket Aplikasi Monitoring Real Time Efisiensi Pembangkit Untuk Meningkatkan Kinerja PLTU Banten 3 Lontar - bidang Non Technical Supporting Aplikasi.

    Sejatinya, KNIFE merupakan ajang peningkatan capacity building pegawai PLN. Melalui pelaksanaan KNIFE diharapkan wakil-wakil dari berbagai unit, area maupun wilayah PLN dapat memberikan masukan, pencerahan dan informasi aktual perkembangan korporasi ke berbagai unit lainnya, demikian terang Direktur (Perencanaan, Pembinaan, dan Afiliasi Perusahaan) PLN Murtaqi Syamsuddin dalam pembukaan acara (8/10).

    Selaras dengan hal tersebut, Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta mengapresiasi PLN yang telah mengelola secara baik inovasi karyawannya. Apalagi pada kenyataannya, berdasarkan data World Economic Forum, tercatat bahwa pada 2014 daya saing Indonesia menanjak dari 36 ke peringkat 34 dari 144 negara. Dari 12 penilaian peringkat, salah satunya berupa inovasi.

    Inovasi yang menjadi sorotan utama dalam ajang ini terbagi dalam 6 kategori yang diikuti total 53 peserta, yakni pembangkitan (10 peserta), transmisi dan distribusi (7 peserta), technical supporting (10 peserta), non-technical supporting aplikasi (10 peserta), non-technical supporting manajemen (8 peserta), dan science and technology olympiade (18 peserta). Para peserta yang bertanding ini sebelumnya juga telah disaring oleh tiap unit dan juga oleh bidang teknis Puslitbang .

    Indonesia Power Jawara InovasiDalam ajang KNIFE 2014, Indonesia Power sukses menorehkan prestasi sebagai Juara Umum. Perolehan apresiasi ini merupakan bukti keteguhan, kesinambungan dan pertumbuhan inovasi Indonesia Power

    Nasional

    Implementasi InovasiSetelah kita lakukan inovasi, terus apa? Pertanyaan menggelitik itu disampaikan Murtaqi Syamsuddin yang kemudian beliau jawab sendiri. Dari perspektif manajemen tentunya, Direksi berharap karya inovasi itu selanjutnya harus bisa diterapkan. Sekurang-kurangnya di unitnya dan bisa memberi manfaat kepada perusahaan, kata Murtaqi.

    Karya inovasi yang menjuarai kompetisi ini akan ditindaklanjuti oleh manajemen PLN, terutama Puslitbang. Menurut Satri Falanu, ia sudah menyiapkan skema dengan mengelompokan 240 inovasi (hasil seleksi dari 2322 inovasi) ke dalam 4 kanal penilaian. Inovasi tersebut akan dinilai, apakah butuh pengembangan, sudah sempurna, genuine dan apakah dapat diproduksi masal. Dalam kurun waktu 2012-2013, PLN sudah mempunyai 24 buah inovasi yang siap diproduksi masal dengan kerja sama bersama Pusenlis.

    Inovasi atau penelitian apapun harus menumbuhkan industri Indonesia dan memberikan dukungan penyediaan lapangan pekerjaan dan mendorong ekonomi, yang pada akhirnya PLN akan diberikan dukungan atas operasinya. Inilah yang menjadi tuntutan sekaligus harapan untuk PLN, terang Murtaqi di kesempatan berbeda.

    Ajang Penambah WawasanMeski inovasi menjadi pesona utama dalam KNIFE, namun karyawan yang hadir juga dicerahkan dengan knowledge sharing. Hal ini diwujudkan melalui kehadiran booth inovasi dari seluruh unit PLN maupun rekanan perusahaan.

    Satri, berharap KNIFE di tahun mendatang tidak saja menonjolkan inovasi saja. Namun sisi knowledge sharing dan ekshibisi nantinya perlu ditingkatkan. Sehingga KNIFE sebagai penyambut hari listrik nasional yang jatuh di 27 Oktober benar-benar merupakan puncak, serta sekaligus dapat benar-benar mendongkrak capacity building pengetahuan pegawai, pungkasnya. .g

    Budi Pramono

    Foto

    : B

    ud

    i Pra

    mo

    no

    Menristek tengah mengunjungi salah satu booth dalam ajang KNIFE

    Penyerahan apresiasi kepada para pemenang dalam ajang KNIFE

    No. Judul Karya Inovasi Unit Bidang Juara

    1K-ONE DGCS 1000 REVERSE ENGINEERING GOVERNOR KONTROL SEBAGAI ALAT RECOVERY PLTA TULIS UNIT 2

    PT Indonesia Power Pembangkitan JUARA I

    2Modifikasi Stud Bushing IBT Type COT 750-2000

    Untuk Mencegah Hot Spot

    Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B)

    Jawa BaliTransmisi Dan Distribusi JUARA I

    3APPERCUT (ALAT PENGUPAS dan PENJAMPER

    A3CS MUDAH PRAKTIS)Distribusi Jawa Timur Technical Supporting JUARA I

    4PRODCS, PAKET APLIKASI MONITORING REAL TIME

    EFISIENSI PEMBANGKIT UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PLTU BANTEN 3 LONTAR

    PT Indonesia PowerNon Technical Supporting

    AplikasiJUARA I

    5 KOORP SEKSI (KOORDINATE POSFAT SISTEM INJEKSI)Pembangkitan Sumatera

    Bagian SelatanNon Technical Supporting

    ManajemenJUARA I

    6 Juara Umum PT. Indonesia Power

    14 Nopember 2014

  • Nasional

    Tidak hanya manusia yang memerlukan pemeriksaan kesehatan. Berbagai peralatan terkait industri ketenagalistrikan pun membutuhkan perlakuan serupa. Belum lama ini PLN meluncurkan metode pemeriksaan alat kelistrikan, khususnya peralatan distribusi listrik, bertajuk Health Index.

    Sejatinya, Health Index merupakan metodologi pemeliharaan peralatan distribusi listrik berbasis manajemen aset. Health Index memadukan prinsip pemeliharaan preventif berdasarkan waktu (time-based preventive maintenance) dan pemeliharaan prediktif berdasarkan kondisi (condition-based predictive maintenance) yang sesuai dengan perkembangan maturity level aset distribusi. Implementasi Health Index sebagai salah satu media penyokong peningkatan kinerja PLN tentu menjadi kabar baik, terutama dalam rangka menjadikan PLN sebagai perusahaan yang maju, moderen sekaligus mandiri. Setidaknya hal itulah yang dilontarkan Direktur (Operasi Jawa Bali Sumatera) PLN Ngurah Adnyana saat meluncurkan penerapan metode Health Index dan aplikasi pendukungnya My DrEAM di PLN Distribusi Bali, awal Oktober 2014 silam.

    PLN Distribusi Bali terpilih sebagai pilot project penerapan Health Index, ungkap Adnyana. Pemilihan ini tentu sangat beralasan. Dijelaskan oleh Adnyana bahwa untuk dapat menerapkan Health Index harus mengimplementasikan DrEAM terlebih dahulu. Health Index merupakan tindak lanjut implementasi DrEAM (Distribution Enterprise Asset Management) pada 11 Desember 2013 dan GOLDS (Gudang Online Delivery Swalayan) pada 12 Juni 2014 di PLN Distribusi Bali, lanjutnya.

    Adnyana menegaskan bahwa PLN patut berbangga dengan ragam implementasi program yang telah dilakukan, terutama terkait dengan pemeliharaan,

    perawatan dan ketersediaan (stok) peralatan distribusi listrik. Metode pemeliharaan Health Index telah diterapkan di berbagai perusahaan listrik negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Bedanya, metode yang digunakan PLN telah terintegrasi dengan SAP, DREAMAP GIS, GOLDS MM, Mobility, papar Adnyana.

    GM PLN Distribusi Bali Syamsul Huda dalam sambutannya mengatakan, Saya berharap Health Index tidak hanya memudahkan PLN memelihara peralatan distribusi. Tapi dampaknya juga harus bisa dirasakan pelanggan dengan menurunnya gangguan.

    Implementasi metodologi pemeliharaan Health Index ini merupakan jawaban dari adanya kebutuhan terhadap pengelolaan yang optimal atas aset distribusi PLN yang terus meningkat, baik dari sisi kuantitas maupun utilisasinya. Optimalisasi manajemen aset distribusi terletak pada pengaturan yang baik terhadap tiga aspek, yaitu biaya (cost), kinerja (performance) dan resiko (risk).

    Tahap I kita terapkan metode ini pada trafo distribusi dan SUTM. Selanjutnya SKTM dan kubikel di tahap II. Terakhir pada switching di tahap III, ungkap Kepala Divisi Distribusi dan Pelayanan Pelanggan Jawa Bali Achmad Taufik Hadji.

    Dalam prosesi peluncuran Health Index ini, dilakukan pula demo langsung inspeksi trafo menggunakan aplikasi MY DrEAM. MY DrEAM atau mobility DrEAM adalah alat untuk melakukan inspeksi Health Index dengan menggunakan aplikasi berbasis mobile android. Dengan memanfaatkan aplikasi MY DrEAM, petugas tidak direpotkan dengan penggunaan form kertas saat melakukan inspeksi peralatan. Dengan demikian potensi kesalahan di lapangan dapat diminimalkan.

    Saya mengapresiasi inovasi MY DrEAM yang digagas teman-teman di PLN Distribusi Bali, terutama guna men-support implementasi metode Health Index, puji Adnyana. Selanjutnya harus ada yang mengawal agar semua aplikasi dan metode yang telah diimplementasikan bisa terus berjalan dengan baik, pesan Adnyana lebih lanjut.g

    Humas PLN Distribusi Bali

    HEALTH INDEX, Media Penjaga Kebugaran Peralatan

    Melalui metodologi Health Index, perawatan peralatan kelistrikan dapat dilakukan secara efektif, efisien dan optimal.

    Foto

    : H

    um

    as

    PL

    N D

    istr

    ibu

    si B

    ali

    Ngurah Adnyana meresmikan peluncuran Health Index

    Benefits

    Maturity Level

    PerformanceBased

    MaintenanceKONDISI YANG DITUJU

    KONDISI SAAT INI

    Pembuatan Healty Index dan kelas aset untuk peralatan utama distribusi

    Penjadwalan pemeliharaan berdasarkan health index dan kelas aset untuk peralatan utama distribusi

    Pemanfaatan hasil inspeksi dalam pembuatan prioritisasi tindak lanjut pemeliharaan

    Penjadwalan pemeliharaan secara periodik berdasarkan jenis peralatan

    Pemeliharaan dilakukan masih berdasarkan inspeksi rutin

    Perbaikan dilakukan setelah kerusakan (reaktif)Belum terdapat penjadwalan inspeksi yang

    terencana

    Risk BasedMaintenance

    Condition BasedMaintenance

    PreventiveMaintenance

    PlannedMaintenance

    BreakdownMaintenance

    * Berdasarkan Juklak Metodelogi Pemeliharaan Berbisnis Asset Management PLN DIV DI&JB

    Overview Metodelogi Pemeliharaan Maturity Level Metode Pemeliharaan

    1

    2

    3

    A

    B

    C

    D

    E

    F

    15Nopember 2014

  • Nasional

    Sebuah kehormatan tersendiri bagi PLN dapat berkontribusi dalam sebuah diskusi terkait perbaikan ekonomi nasional yang diselenggarakan di Gedung Kompas (31/10). Hal ini semakin mempertegas bahwa masalah ketenagalistrikan mempunyai peranan penting dalam perbaikan perekonomian nasional.

    Pada kesempatan itu Nur Pamudji mengajukan paparan mengenai Kelistrikan yang Adil dan Sehat. Menurutnya, keadilan dan kesehatan tersebut dapat dicapai apabila ada keputusan dari pemerintah terkait kelistrikan. Seperti yang diketahui, tugas PLN bukan saja menaikan rasio elektrifikasi, namun juga pemerataan elektrifikasi itu sendiri. Untuk pulau-pulau kecil, PLN sudah melaksanakan upaya terebut melalui pembangkit-pembangkit kecil dengan MFO, CPO, atau LNG. Namun, berbelitnya negosiasi seringkali membuat pasokan tersendat atau terputus.

    Nur Pamudji mengharapkan agar pemerintah membiarkan PLN melakukan negosiasi langsung dengan penyedia bahan bakar. Biarkan kami deal langsung dengan pihak provider tanpa perantara. Karena dengan adanya perantara tersebut sama sekali tidak menyelesaikan masalah. Itu hanya memperpanjang tangan, ungkapnya.

    Belum lama ini PLN menerima pasokan gas dari BP Tangguh sebanyak 400 kargo tanpa perantara. Dengan adanya pasokan tersebut menciptakan keterjaminan listrik di pulau-pulau terpencil. Saya happy sekali menerima itu langsung tanpa perantara, ungkap Nur Pamudji.

    Akan tetapi, Dosen Ekonomi UI Faisal Basri yang hadir di kesempatan itu mengingatkan bahwa tugas PLN tidak sekedar adil, akan tetapi harus

    (Sekali Lagi) Perlu Kebijakan dari Pemerintah

    Dalam diskusi bertajuk Memanfaatkan Peluang Untuk Membangun Indonesia Lebih Baik, Direktur Utama PLN

    Nur Pamudji menegaskan arti penting goverment decision untuk membangun kelistrikan Indonesia.

    menciptakan listrik yang sehat. Menurut data yang dihimpunnya, Indonesia tergolong belum memenuhi kecukupan atas listrik. Rasio elektrifikasi 100% yang dicapai PLN adalah keterjangkauan bukan kecukupan. Kita bisa membandingkan dengan negara lain di 2011 tentang konsumsi listrik perkapita (kwH). Seperti India 684, Vietnam 1010, Thailand 2000an, Malaysia 6000an, sedangkan Indonesia masih 680, terangnya.

    Mengenai masukan tersebut Nur Pamudji, sekali lagi menegaskan bahwa PLN membutuhkan kebijaksanaan pemerintah untuk meningkatkan kelistrikan. Bukan kita mau menjadi pemerintah, tapi kita yakin apabila industri peralatan kelistrikan ada di sebelah kita. Kita yakin bahwa support atas kelistrikan akan semakin baik, terangnya. PLN pernah mencoba skala kecil skema tersebut yaitu, melalui pembangunan pembangkit 350 mW di Lontar 4, yang mana boiler, kabel, dan trafo harus buatan dalam negeri.

    Mengetahui hal tersebut, Faisal Basri menyambut positif paparan/pendapat Nur Pamudji mengenai model yang ditawarkan. PLN harus menjadi ujung tombak industrialisasi, ujarnya. Hal serupa juga diutarakan oleh Menteri

    Keuangan Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro. Hal

    itu telah di lakukan Afrika Selatan. Begitu mereka

    butuh kelistrikan, mereka bikin industri listrik dan di support penuh. Sehingga mereka ngga perlu impor lagi, tuturnya.

    Setali tiga uang, menurut Global

    Research Mac Kenzie Institute, 1%

    pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat membantu

    700 direct or indirect job every year. Maka, pembangunan infrastruktur kelistrikan juga merupakan stimulus bagi ekonomi secara makro.

    Dalam diskusi yang diperuntukan untuk memberi masukan pemerintahan baru Jokowi-Jusuf Kalla ini juga turut dihadiri pula Dirut Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin, Mantan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Prof Dr Armida S. Alisjahbana, Direktur PT Charoen Pokphan Indonesia Tbk Jemmy Wijaya dan Ferdiansyah, Peneliti Lipi R. Siti Zuhro dan Guru Besar Fakultas Ekonomi UI Renald Khasali.g

    Budi Pramono

    Suasana acara diskusi terkait perbaikan ekonomi nasional yang diselenggarakan di Gedung Kompas (31/10).

    Foto

    : B

    ud

    i Pra

    mo

    no

    16 Nopember 2014

  • Foto

    : H

    um

    as

    PL

    N P

    usa

    t

    Nusantara

    Suasana bisnis yang semakin kompetitif dan berkembang dinamis menuntut setiap perusahaan untuk berbenah diri, terutama dalam rangka menghadapi tantangan global. Kondisi serupa pun tidak luput menyapa PLN yang tengah bergiat melaksanakan transformasi secara cepat dan adaptif. Upaya transformasi tersebut salah satunya tercermin dari kegiatan Pengelolaan Pajak PLN Pusat dalam mengembangkan sistim dan standar perpajakan yang user friendly, cepat dan informatif.

    Mengawali proses perwujudannya, Pengelolaan Pajak PLN Pusat melakukan Tax Benchmark ke beberapa perusahaan, yaitu Pertamina, Telkom dan BRI. Ketiganya merupakan perusahaan dengan jumlah aset yang tidak jauh berbeda dengan PLN. Rangkaian kunjungan tersebut secara nyata memberikan value added yang sangat berarti, sekaligus menambah wawasan pengelolaan pajak.

    Implementasi Dua Sistem PerpajakanDalam kunjungan ke dapur pajak Pertamina, dapat diketahui bahwa struktur organisasi yang menangani masalah pajak di Pertamina, yaitu setingkat Vice President (VP), membawahi 2 Divisi yaitu Tax Accounting & Compliance dan Tax Planning & Advisory. Setiap divisi berada di bawah koordinasi seorang Manager, yaitu dengan total SDM berjumlah 32 Orang yang memiliki keahlian dalam bidangnya masing-masing.

    Guna mempermudah pengelolaan pajak, Pertamina telah memaksimalkan T Code Pajak dalam SAP yang mengharuskan user tertib dalam melakukan input data. Pengelolaan pajak di Pertamina menggunakan dua varian sistim yang berbeda yaitu Tax Portal dan Tax Management System. Tax Portal Pertamina berisi informasi perpajakan yang up to date serta dapat di akses oleh PIC Tax di Unit Pertamina dengan menggunakan ID Person. Sedangkan Tax Management System berisi tentang program, risalah rapat, progress pekerjaan serta prosedur-prosedur perpajakan.

    Saat ini Pemeriksaan Pajak oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di Pertamina sudah dilakukan secara terpusat. Implementasinya diyakini mampu mengantisipasi distorsi informasi Unit yang diperiksa serta sebagai langkah antisipatif dalam menurunkan jumlah temuan Pemeriksa Pajak dan hal tersebut terbukti manjur.

    Tingkatkan Efisiensi dan Efektitas Melalui FinestTak berbeda jauh dengan Pertamina, unit pengelola pajak di Telkom merupakan struktur organisasi yang berdiri sendiri. Dipimpin oleh seorang Senior Manager yang membawahi 15 Manager, unit ini memiliki 47 personil yang andal dibidangnya masing-masing. Selain telah memanfaatkan seluruh modul yang terdapat dalam SAP, mekanisme pengelolaan pajak di Telkom juga menggunakan aplikasi bernama Finest.

    Finest dikembangkan oleh tim IT dan keuangan Telkom pada 2007. Pengembangannya didasari keinginan manajemen Telkom untuk melakukan efisiensi dan efektifitas pengelolaan keuangan. Filosofi dari aplikasi ini adalah melakukan interface data dari dan ke SAP, sehingga memberikan manfaat riil berupa:Efisiensi biaya: mengurangi jumlah

    user yang terdaftar di SAP.Efektivitas kerja: memo jurnal, detail

    transaksi, dan pengenaan pajak di entry pada level unit bisnis.

    Road map jangka panjang: aplikasi ini telah siap jika seandainya Management menerapkan kebijakan pengurangan jumlah personel keuangan.

    Detail informasi: Menyediakan detail informasi mengenai Withholding Tax dan VAT secara real time dan akurat.

    Saat ini pengelolaan pajak di Telkom tengah menggiatkan program Zero Signifikan Defisiensi sebagai program unggulan, yaitu komitmen untuk memenuhi seluruh control yang telah di atur dalam Sarbanes Oxley Act (SOA).

    Melirik Kiat Pengelolaan Pajak

    Pengelolaan Pajak PLN Pusat berupaya mengembangkan sistim dan standar perpajakan yang mudah, cepat dan

    informatif

    Cukup Satu KlikBerbeda dari kedua BUMN tersebut, Pengelolaan pajak di BRI mengadopsi one click by system. Dengan demikian kesalahan yang bersumber dari human error dapat diminimalisir.

    Keunggulan lain yang diimplementasikan di BRI adalah kehadiran fully automated system. BRI sudah melakukan Host to Host dengan server Direktorat Jenderal Pajak (DJP), sehingga dengan sistem otomasi tersebut seluruh kewajiban perpajakan Unit Kerja (UKER) BRI seluruh Indonesia dapat dikerjakan secara sentralisasi oleh Kantor Pusat BRI.

    Sebuah Paket UnggulanBerkiblat pada hasil benchmarking tadi, PLN berupaya menggabungkan keunggulan pengelolaan pajak tersebut dalam satu paket (one package) yaitu menyusun Pedoman Pengelolaan Perpajakan (SOP) dan membangun Sistim Informasi Perpajakan (e-TAXi), progres pekerjaan tersebut saat ini sedang berjalan dan diestimasikan selesai pada pertengahan 2015.

    Dengan perubahan proses pengelolaan perpajakan di PLN berbasis elektronik dan synchronized, diharapkan pengelolaan pajak dapat berjalan lancar dan lebih cepat dibandingkan secara manual, informasi yang dibutuhkan pun juga lebih akurat. Semoga keinginan mulia untuk menjadikan pengelolaan pajak menjadi lebih baik dapat terwujud. .g

    Divisi Akuntansi, Pajak dan Asuransi

    Foto bersama peserta Benchmark PLN dengan Telkom

    17Nopember 2014

  • Nusantara

    Direktur (Konstruksi dan Energi Baru Terbarukan) PLN Nasri Sebayang mengatakan krisis pasokan listrik di Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) yang terjadi sejak sejak 2012 membuat kualitas pelayanan PLN kepada mayarakat makin memburuk. PLN sedang berupaya keras mengatasi krisis listrik dengan menambahkan pembangkit baru pada 2014/2015 dengan total kapasitas 1.590 MW, ujarnya pada Seminar Energi Nasional di Hotel Bidakara, Jakarta, (9/10).

    Nasri menjelaskan, ada tiga kondisi aktual ketenagalistrikan di Sumbagut yang dialami hingga saat ini. Pertama, pasokan listrik kepada masyarakat dan dunia usaha/industri tidak mencukupi karena adanya kesenjangan antara kemampuan pasokan dan kebutuhan. Kedua, kualitas pasokan tidak baik, tegangan tidak stabil dan pemadaman secara tiba-tiba sering terjadi. Ketiga, daftar tunggu

    penyambungan baru sangat tinggi sampai 850 MW dan masyarakat tidak terlayani dengan baik.

    Unit-unit pembangkit yang sedang dibangun tersebut diantaranya adalah PLTU Pangkalan Susu 400 MW (rencana COD Desember 2014), PLTMG Arun 200 MW (Maret-Juni 2015), PLTA/MH IPP 70 MW (Desember 2015), PLTD Belawan-MFO 120 MW (Juli 2012), PLTD Belawan-HSD 50 MW (Desember 2014), PLTD Lamhotma 40 MW (Desember 2014), PLTD Labuhan Angin 90 MW (Desember 2014), dan PLTD Sewaan tambahan lainnya sebesar 400 MW (September 2015).

    Nasri mengatakan, pembangunan sejumlah pembangkit tersebut memerlukan dukungan semua pihak, terutama masyarakat di kawasan Sumbagut agar penyelesaiannya dapat berjalan lancar. Menurutnya, banyak

    permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan infrastrutur kelistrikan di Indonesia selama ini, termasuk di Sumbagut. Selain soal ketersediaan pendanaan, masalah regulasi, perijinan, pengadaan lahan, isu-isu sosial dan lingkungan juga menjadi faktor penghambat kelancaran pembangunan proyek.

    Seminar bertajuk Energi Baru Terbarukan sebagai Pilar Ketahanan Energi Nasional Kajian Kondisi Kelistrikan Provinsi Sumatera Utara yang diselenggarakan IKA-USU (Ikatan Alumni Universitas Sumatera Utara) ini dihadiri 200 peserta dari institusi pemerintah, BUMN, organisasi bidang energi dan kelistrikan, akademisi dan masyarakat Sumatera Utara.

    Seminar ini sejatinya bertujuan mengetahui dan memahami peran, kebijakan dan program pemerintah pusat dan daerah dalam pemanfaatan energi baru dan energi terbarukan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Sumut yang saat ini mencapai 90,23% dan meningkatkan komposisi pemanfaatan energi baru terbarukan yang saat ini mencapai 10,2% di Sumut.

    Dalam seminar tersebut juga dibahas secara khusus tentang runtuhnya ketahanan energi di sistem kelistrikan Sumatera Utara yang dalam dua tahun terakhir ini mengalami pemadaman bergilir karena defisit daya pembangkit sekitar 850 MW.

    Tujuan akhir seminar ini difokuskan pada Provinsi Sumatera Utara , antara lain dihasilkannya suatu rekomendasi kajian ilmiah tentang ketahanan energi Sumatera Utara dan peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan yang dapat ditindaklajuti pada stakeholder. Disamping Nasri Sebayang, pembacara lainnya pada seminar ini adalah Tumiran dari Dewan Energi Nasional), Wakil Gubernur Sumatera Utara Erry Muradi, Bustami Syan dari Universitas Sumatera Utara. g

    Tutang Wien

    Mengakhiri Krisis SumbagutUntuk mengatasi krisis listrik di sistem Sumatera Bagian Utara, PLN sedang berupaya keras untuk merampungkan program jangka pendek (2014/2015) pembangunan pembangkit baru dengan total kapasitas 1.590 MW.

    Foto

    : A

    gu

    s Tr

    imu

    kti

    18 Nopember 2014

  • Nusantara

    PLN DJBBPLN DJBB melaksanakan PDKB 2 hari jelang peringatan HLN ke-69. Kegiatan yang berlangsung di kawasan Bekasi (25/10) ini merupakan wujud pelayanan terbaik PLN kepada pelanggan. Rangkaian kegiatan dimulai sejak 24 Oktober 2014 dimulai dengan rapat evaluasi semester I 2014 PDKB TM se-Jawa Barat Banten dan dilanjutkan dengan kegiatan knowledge sharing antar unit.

    Pekerjaan PDKB dilakukan regu teknisi distribusi dengan keahlian dan kompetensi khusus untuk memelihara jaringan listrik Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) dalam keadaan bertegangan 20.000 Volt (20 kV). Pada kesempatan bertajuk Bakti PDKB ini, diterjunkan 17 tim yang berasal dari 17 area di 66 titik wilayah kerja PLN DJBB. Beberapa aktivitas yang

    PDKB, Refleksi Pengabdian Mempersembahkan Kualitas Kelistrikan NasionalPLN terus mengembangkan kompetensi, kinerja dan prestasinya. Salah satunya melalui pelaksanaan kegiatan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB).

    dilakukan antara lain penggantian isolator tumpu, pemeliharaan jumper 3 phasa, pemasangan fuse cut out pada percabangan, bongkar pasang LBS mekanik, penggantian fuse cut out dan arrester gardu.

    Ke depan, PLN DJBB akan segera membentuk Tim PDKB dengan pola sentuh langsung. Artinya petugas bekerja dengan menyentuh langsung jaringan listrik bertegangan 20 kV. Untuk itu dibutuhkan pendidikan dan pelatihan khusus serta sarana peralatan pendukung, yakni kendaraan crane yang berisolasi tahan tegangan 24 kV dan mampu membawa teknisi ke posisi mendekati jaringan yang akan diperbaiki.

    PLN DJTYKegiatan serupa juga berlangsung di PLN DJTY (22/10). Berlokasi di Lapangan Pati

    Unus, Jalan Unta-Semarang Timur, Tim PDKB gabungan dari seluruh Area Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta melakukan Apel Bulan Bakti PDKB. Bulan Bakti PDKB merupakan salah satu rangkaian kegiatan PLN DJTY memperingati HLN ke-69. Kegiatan pemeliharaan jaringan Bulan Bakti PDKB ini dilakukan di 17 titik di Kota Semarang oleh 11 tim PLN DJTY yakni Semarang, Salatiga, Magelang, Solo, Yogyakarta, Purwokerto, Pekalongan, Tegal, Kudus, Cilacap, Klaten serta 1 tim dari Udiklat Semarang. Kegiatan diharapkan dapat menurunkan angka SAIDI SAIFI dalam dua bulan sebagai penutup 2014.

    PLN Wil KalbarDisisi lain, PLN Wil Kalbar melalui Area Pengatur Distribusi dan Penyaluran (APDP) tengah mempersiapkan pembentukan PDKB Transmisi. Menurut Manajer APDP Kalbar Ricky Cahya Adrian, pembentukan itu untuk menjaga keandalan transmisi seiring rencana realisasi pembelian listrik dari Sarawak, Malaysia. "APDP Kalbar mempersiapkan personil untuk menjaga keandalan penyaluran listrik melalui transmisi jaringan terkait kerja sama jual beli listrik dengan Malaysia," kata Ricky Cahya Adrian. "Untuk mempersiapkan SDM di APDP Kalbar ini, kami mengundang Tim PDKB P3B Jawa-Bali," katanya.

    Secara umum, operasional pemeliharaan oleh Tim PDKB ini diharapkan dapat meningkatkan kehandalan pasokan listrik PLN ke pelanggan tanpa mengurangi kenyamanan karena pelanggan tidak perlu mengalami padam.g

    Humas PLN DJBB, Humas PLN DJTY dan Humas PLN Wil. Kalbar

    Kekompakan pada Tim PLN DJBB

    Petugas PDKB Transmisi siap melakukan panjatan

    19Nopember 2014

  • Nusantara

    Wilayah NTTGM PLN Wilayah NTT Richard Safkaur bertindak selaku Pembina Upacara dalam upacara memperingati HLN ke-69. Upacara yang berlangsung hikmad di lapangan parkir kantor PLN Wilayah NTT di Kupang ini dihadiri seluruh pegawai PLN Wilayah NTT, Area Kupang, Rayon Kupang, Sektor NTT, UP2K NTT, UIP Kupang, mitra kerja, pensiunan PLN dan Persatuan Ibu PLN.

    Dalam upacara ini, berlangsung serangkaian agenda penting lainnya, seperti penyematan cincin kepada purnakarya 2013-2014, penyerahan penghargaan kesetiaan kerja 3 dan 4 windu, penyerahan penghargaan kepada Unit Pelayanan terbaik, pemotongan tumpeng, serta peluncuran Call Back Center, SMS Broadcast dan Automatic Meter Reading (AMR). Keseluruhan kegiatan tersebut diakhiri dengan konferensi pers bersama rekan-rekan wartawan. g

    Humas PLN Wilayah NTT

    DJTYRangkaian kegiatan diberbagai bidang dilaksanakan PLN DJTY dalam rangka memperingati HLN ke-69.

    Di bidang olahraga, dipertandingkan beberapa jenis olahraga seperti tenis, tenis meja, bulutangkis dan futsal. Di bidang kesenian, PLTN DJTY menggelar DJTY Idol sebagai ajang penyaluran bakat menyanyi bagi seluruh karyawan Kantor Distribusi dan Contact Center 123. Sementara itu di bidang sosial diadakan beberapa kegiatan seperti donor darah dan bakti sosial ke 2 panti asuhan cacat ganda.

    Di bidang teknik, diadakan lomba pelayanan teknik (yantek) dan lomba wiring cubicle APP TM dan AMR antar Area. Selain itu sebagai wujud nyata

    Area SigliMemperingati HLN ke-69, PLN Area Sigli yang berada di wilayah kerja PLN Wilayah Aceh menghadirkan ide yang berbeda. PLN Sigli mengadakan kompetisi yang berkaitan dengan pekerjaan sehari-hari para pegawai PLN. Beberapa lomba itu antara lain, pemasangan JTR, pemasangan kWH meter 3 phasa dan lomba AP2T.

    Hal ini bertujuan agar setiap pegawai PLN tidak lupa atau merasa canggung dengan kegiatan-kegiatan tersebut. Sejatinya beberapa pekerjaan tadi sudah dikontrakkan dan dilakukan pihak ketiga.

    Diharapkan dengan lomba pengetahuan dan keahlian pegawai PLN tetap terasah dan pegawai dapat menunjukkan keahlian dan kualitas kerja yang baik.g

    Humas PLN Area Sigli

    Area YogyakartaPerayaan HLN ke-69 di PLN Area Yogyakarta telah dimulai sejak Jumat (21/10), yaitu dengan kegiatan jalan sehat yang diikuti keluarga besar PLN Area Yogyakarta. Pada hari itu, dalam rangka meningkatkan rasa kebersamaan dan kepedulian diadakan pula lomba yang diikuti oleh Tim Area Jogja, Unit Jogja Kota, Unit Sleman, Unit Kalasan, Unit Sedayu, Unit Bantul, Unit Wates dan Unit Wonosari. Lomba kebersamaan itu antara lain lomba kecepatan berjalan memakai bakiak, lomba memindahkan belut, lomba memindahkan bola pimpong dengan sendok dan lomba

    Ragam Berita HLN-69

    Wilayah KalbarPeringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-69 di PLN Wil. Kalbar diiisi dengan berbagai kegiatan yang diikuti oleh seluruh pegawai PLN Wilayah Kalbar, Area Pontianak, beberapa rayon yang masuk dalam area kota pontianak, sektor Kapuas, APDP dan Mitra Kerja. Kegiatan tersebut antara lain donor darah, senam bersama, kerja bakti, gerak jalan bersama, upacara peringatan dan temu pelanggan.

    Aksi donor darah dilaksanakan pada hari rabu, 22 Oktober 2014 di ruang Integritas PLN Wil. Kalbar bekerja sama dengan PMI Kota Pontianak. Aksi ini bermaksud menumbuhkan rasa solidaritas sosial

    Foto : Humas PLN Area Sigli

    Foto : Humas PLN Wilayah NTT

    20 Nopember 2014

  • Nusantara

    pesan rahasia. Paralel, diselenggarakan pula kegiatan donor darah hasil kerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI).

    yang dipimpin Manajer PLN Area Yogyakarta Mochammad Soffin Hadi ini dilaksanakan pula pemberian cindera mata kepada 13 purna karya (pensiunan) atas darma baktinya bersama PLN. Guliran acara selanjutnya beralih dengan pemberian penghargaan winduan kepada 24 Pegawai. Pada kesempatan sama disampaikan pula pengumuman pemenang rangkaian lomba kebersamaan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Rangkaian agenda kegiatan ditutup dengan pemotongan tumpeng sebagai simbol kemakmuran dan kebersamaan. g

    Humas PLN Area Yogyakarta

    Puncak perayaan HLN dirayakan dengan berbagai kegiatan. Agenda pertama berupa upacara yang dihadiri para pegawai, outsourcing, ibu PI, pensiunan dan tamu undangan. Pada upacara

    perkemahan Desa Kepuhan Argorejo, Sedayu, Yogyakarta. Kedua tempat ini merupakan penerima bantuan program CSR dari PT PLN (Persero). Selain itu, dilakukan peluncuran rumah di Desa Bandarejo, Semarang.

    Di bidang kebersihan dan kerapian juga diadakan lomba 5S antar Rayon. Sementara itu, untuk memperkuat

    kualitas tata kelola perusahaan yang baik, penguatan sistem integritas perusahaan dan penguatan program anti korupsi mendukung pencapaian kinerja perusahaan, diadakan lomba PLN Bersih antar Area.

    Seluruh hasil dari rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan tersebut, diumumkan pada saat tasyakuran yang dihelat setelah upacara memperingati HLN Senin (27/10).

    Sebagai puncak peringatan HLN ke-69 tahun ini, PLN DJTY mengadakan Familiy Gathering ke Agrowisata Tlogo Tuntang, Salatiga. Kegiatan ini merupakan kegiatan gabungan antara Kantor Distribusi DJTY, Area Semarang, Unit Layanan Salatiga, JMK, Udiklat Semarang dan APP Salatiga.g

    Humas PLN DJTY

    komitmen PLN dalam melayani pelanggan, dilakukan pekerjaan beresiko tinggi berupa pemeliharaan tanpa pemadaman aliran listrik oleh tim PDKB se-Jawa Tengah serta bedah instalasi pasar.

    Di bidang CSR, diadakan kegiatan Press Tour ke Rumah Wisata Kedelai Sehati di Salatiga dan kunjungan ke bumi

    HLN ke-69 diperingati oleh seluruh keluarga besar PLN dipelbagai penjuru nusantara. Selain meningkatkan kinerja dan kebersamaan yang telah terjalin baik selama ini, rangkaian kegiatan ini menjadi landasan kokoh untuk lebih menajamkan kualitas layanan dimasa mendatang

    kepada seluruh pegawai PLN. Selanjutnya, dilaksanakan kegiatan Senam Bersama dan Kerja Bhakti di pusat Kota Pontianak yaitu Taman Alun-alun Kapuas, yang terletak di depan kantor Walikota Pontianak (24/10).

    Pada puncak peringatan HLN ke-69, diadakan family gathering dan gerak jalan sehat bersama keluarga PLN yang dimeriahkan banyak perlombaan seperti lomba masak yang diikuti oleh seluruh manajer bidang, lomba untuk anak-anak, doorprize dan hiburan.

    Upacara peringatan hari listrik nasional dilaksanakan pada Senin, 27 Oktober 2014

    di halaman Kantor PLN Wil Kalbar yang berjalan hikmad. Upacara dilanjutkan dengan kegiatan pembagian cincin

    bagi pegawai winduan dan acara temu pelanggan. g

    Humas PLN Wil. Kalbar

    Foto

    : P

    LN

    Wil.

    Ka

    lba

    r

    Foto

    : H

    um

    as

    PL

    N A

    rea

    Yo

    gya

    kart

    aFo

    to :

    Hu

    ma

    s P

    LN

    DJ

    TY

    21Nopember 2014

  • PuslitbangMasih dalam rangka menyambut Hari Listrik Nasional (HLN) ke-69, PLN Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) mengadakan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa lomba cerdas-cermat bidang ketenagalistikan tingkat SLTP (24/10).

    Usaha ini menjadi sarana edukasi alternatif mengenai kelistrikan bagi para siswa/i. Karena dari pertandingan ini, mereka antusias mencari ragam pengetahuan tentang listrik, jelas penanggung jawab acara Wahyuti Yuli yang sehari-hari bertugas sebagai Asisten Hukum dan Humas PLN Puslitbang. Ia menambahkan bahwa melalui lomba cerdas cermat ini diharapkan para siswa/i

    Nusantara

    Area RantauprapatSemangat HLN ke-69 disambut suka cita oleh pegawai PLN Area Rantauprapat dengan melakukan jalan santai. Acara ini merupakan kolaborasi apik antara PLN Area Rantauprapat dengan Rayon dan Dinas Pasar Pemeritah Kabupaten Labuhan Batu. Rute jalan santai sejauh 5 km tersebut dimulai dari Kantor PLN Area Rantauprapat dengan finish di Pasar Glugur Rantauprapat. Pada akhir acara gerak jalan santai yang dibuka langsung oleh Manajer Area Rantauprapat Rizky Mochamad, dilakukan peresmian pasar bebas pencurian listrik di Pasar Glugur. g

    PLN Area Rantauprapat

    PusdiklatPLN Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PLN CorpU) memiliki cara tersendiri untuk memperingati HLN ke-69, yaitu dengan menyelenggarakan Lomba Debat Buku di lingkungan PLN CorpU yang berlangsung selama 2 hari (23-24/10). Lomba Debat Buku ini diadakan dengan beberapa tujuan, yaitu menumbuhkan budaya membaca pada pegawai PLN CorpU, meningkatkan implementasi knowledge management dan organizational learning serta menginternalisasikan budaya berbagi dan kegiatan knowledge sharing bagi pegawai.Lomba ini diikuti 18 tim dari Unit Pelaksana maupun bidang di kantor induk. Masing-masing tim peserta lomba melakukan debat dengan tim lainnya, baik yang pro maupun kontra,

    terhadap 2 (dua) buku, yaitu Execution Premium karya Kaplan & Norton dan Four Diciplines of Execution (4Dx) hasil goresan pena Chris McChesney, Sean Covey and Jim Huling.

    Pemenang pertama Lomba Debat Buku ini diraih oleh tim dari unit baru, yaitu Museum Listrik dan Energi Baru. Adapun pememang kedua, jatuh pada tim dari Udiklat Bogor. Selanjutnya, pemenang ketiga diraih tim I dari Udiklat Palembang. Dan tim yang menjadi juara 4 adalah senior-senior dari Udiklat Semarang.

    Pemenang terbaik akan mendapatkan penghargaan berupa Short Course di dalam dan di luar negeri sebagai follow-up. Pemberian penghargaan kepada Juara 1, yaitu Ridho Hutomo dan Kemal, yang dilakukan pada Acara HLN ke 69 di PLN Corporate University.

    Seusai lomba, Okto Rinaldi selaku Chief Learning Officer (CLO) PLN CorpU dan salah satu juri pada kegiatan tersebut, mengatakan akan mengadakan Lomba Debat Buku lagi pada Desember 2014, yaitu khusus untuk Instruktur dan Manajerial. Tujuannya untuk terus meningkatkan budaya pembelajar di PLN.g

    Humas PLN Pusdiklat

    yang bertanding akan lebih memahami tentang listrik dan menyebarluaskannya.

    Lebih jauh, Kepala PLN Puslitbang Satri Falanu menuturkan bahwa kegiatan ini berupaya mendorong masyarakat mengetahui kegiatan korporasi. Dalam hal ini PLN yang diwakili Puslitbang mendekatkan diri ke masyarakat dan mendorong minat masyarakat untuk mengetahui berbagai hal seputar PLN dan kelistrikan, terang Satri Falanu.Lomba cerdas cermat ini diikuti oleh 12 SLTP yang berada disekitar lingkungan PLN Pusdiklat. Pertandingan yang berlangsung sengit itu, menelurkan juara 1 hingga harapan pertama yaitu berturut-turut MTS Al-Khairiah, SMPN 104, MTS Nahdatul, dan SMPN 154.

    Upaya PLN Puslitbang untuk menyosialisasikan pengetahuan terkait PLN dan informasi ketenagalistrikan tidak berhenti sampai disini. Menurut Satri Falanu lomba cerdas cermat ini hanyalah sebagai pilot project. Nanti kita lihat jika model semacam ini sukses, kita akan melaksanakannya lagi. Tapi kita lihat juga, apakah anggarannya cukup dan coverage area-nya juga bertambah, ya kita akan lanjutkan lagi, ungkap Satri Falanu.

    Dalam waktu dekat PLN Puslitbang juga akan mengadakan lomba karya tulis ilmiah kelistrikan setingkat SMU. Adapun tema yang diajukan yakni : Listrik itu aman dan mengenalkan energi alternatif. Tujuan dari lomba ini tentunya selaras dengan gelaran lomba cerdas cermat yang telah digelar, yaitu sebagai sarana edukasi sekaligus sosialisasi. g

    Budi Pramono

    Foto

    : H

    um

    as

    PL

    N A

    rea

    Ra

    nta

    up

    rap

    at

    Foto

    : B

    ud

    i Pra

    mo

    no

    Foto

    : H

    um

    as

    PL

    N P

    usd

    ikla

    t

    22 Nopember 2014

  • Nusantara

    Distribusi BaliPada peringatan HLN ke-69, sedikitnya 13 pasar tradisional se-Bali mendapatkan sertifikat Pasar Terang yang menyatakan bahwa pasar-pasar tersebut dinilai tertib, aman dan bebas tunggakan.

    Sertifikat ini dikeluarkan oleh PPILN (Perkumpulan Perlindungan Instalasi Listrik Nasional), AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia) dan PLN Distribusi Bali. Sertifikasi Pasar Terang yang merupakan singkatan dari Tertib, Aman, dan Bebas Tunggakan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya instalasi listrik yang standard, laik operasi serta bersih lingkungan.

    Disinilah sinergi PLN dengan mitra kerja terjalin baik. PLN memberikan sosialisasi, penertiban dan edukasi kepada pedagang serta masyarakat sekitar sambil bergotong-royong. Sementara kontraktor listrik melakukan perbaikan atau rehabilitasi instalasi listrik. Sedangkan LIT TR mensupervisi dan melakukan pengujian pemeriksaan serta memberikan Sertifikat Laik Operasi (SLO), ungkap GM Syamsul Huda di sela kunjungan langsung ke Pasar Pengembungan, Desa Bongkasa, Mengwi yang tengah dilakukan pemasangan instalasi oleh AKLI.

    Sehat Berhadiah Plesiran!Program ini memacu pegawai PLN Distribusi Bali untuk menjaga kesehatannya secara optimal demi peningkatan kinerja.

    Program SEHAT-BUGAR-BAHAGIA (SEGARA) yang dicanangkan PLN Distribusi Bali sukses memberangkatkan 4 keluarga pemenang Keluarga Sehat ke Bangkok, Thailand selama 4 hari (21-24/10). Keluarga Sehat merupakan bagian dari Program SEGARA yang menjadi salah satu program unggulan PLN Distribusi Bali 2014. Pemenang program Keluarga Sehat ditentukan berdasarkan pemantauan terhadap pengeluaran biaya kesehatan paling rendah per tahunnya. Sejatinya, program ini dicetuskan sebagai upaya menurunkan jumlah absen karena sakit sehingga meningkatkan produktivitas kerja

    Kempat pemenang Keluarga Sehat untuk 2014 ini adalah Nyoman Sudiana dari PLN Rayon Kuta (Juara I); Ketut Bungaya dari PLN Rayon Klungkung (Juara II); serta I Gede Suarta dari PLN Rayon Gianyar dan I Putu Wiratanaya dari PLN Rayon Singaraja (Juara III)

    Mendampingi program Keluarga Sehat tersebut, sejumlah kegiatan lain pun turut mewarnai program SEGARA PLN Distribusi Bali. Diantaranya senam aerobik, senam jantung sehat sebanyak dua kali dalam sebulan, sosialisasi kesehatan melalui e-mail maupun usai berolahraga setiap hari Jumat, melaksanakan senam listrik pintar selama 3 menit pada pukul 15.00 setiap hari kerja. Paralel, setiap bulan dilakukan pula pengecekan kesehatan setiap bulan kepada semua karyawan/karyawati yang meliputi lingkaran perut, berat badan, tensi, kadar gula, kolesterol dan asam urat. g

    Humas PLN Distribusi Bali

    Pembangkit TJBPada peringatan Hari Listrik Nasional ke 69 tahun 2014, PLN Pembangkitan Tanjung Jati B tidak hanya menyelenggarakan kegiatan internal bagi karyawan dan mitra kerja, namun juga mengagendakan kegiatan sosial dan peduli lingkungan. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain donor darah, penyerahan beasiswa untuk mendukung kegiatan Pengurangan Pekerja Anak Program Keluarga Harapan, tanam pohon, dan pembagian sembako bagi warga desa ring I yang kurang mampu. g

    Humas PLN Pembangkit TJB

    Ketua Pelaksana I Ketut Sudita menambahkan bahwa instalasi listrik yang selama ini seringkali dipasang sembarangan dan tidak aman sehingga harus diganti agar sesuai dengan standar keamanan baik penempatannya (SLO) maupun material yang digunakan sesuai dengan SNI. Kita juga memberikan pemahaman tentang aspek-aspek keamanan listrik kepada pedagang dan masyarakat sekitar, imbuh Sudita.

    Adapun 13 PASAR TERANG se-Bali sebagai berikut:

    Pasar Phula Kerti, Banjar Kaja Sesetan, 1. DenpasarPasar Pengembungan, De