HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN FASILITAS … · materi – materi yang di ajarkan oleh guru. Bagi...
-
Upload
trinhquynh -
Category
Documents
-
view
228 -
download
0
Transcript of HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN FASILITAS … · materi – materi yang di ajarkan oleh guru. Bagi...
HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR
DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA KELAS XI-IPA SEMESTER 2
SMA PIUS BAKTI UTAMA PURWOREJO
TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
OLEH :
FIDELIA DESTYARI DYAN IRIANTI
NIM : 121424039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR
DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA KELAS XI-IPA SEMESTER 2
SMA PIUS BAKTI UTAMA PURWOREJO
TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
OLEH :
FIDELIA DESTYARI DYAN IRIANTI
NIM : 121424039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Ku persembahkan karya tulis ini teruntuk :
1. RC. Irlan Iriantoro dan Y. Tri Wahyuni tercinta sebagai kedua orang tua
saya yang senantiasa memberikan doa, dukungan dan motivasi terbaiknya
untuk penulis.
2. Adikku Ernesta Novasty Yulan Irianti dan Yulitta Irvine Tryhastya Irianti
yang selalu memberikan semangatnya.
3. Fransiskus Xaverius Andy Prasetya teman dan sahabat yang senantiasa
sabar dan setia memotivasi penulis.
4. Regina Risa, Peni, Theresia, dan Hermana yang selalu memberikan
dukungan untuk penulis.
5. Lusiana Ade Saputri, Desi Fridayanti, Enjang Oktaviani, Tante Iin.
6. Teman – teman seperjuangan Pendidikan Fisika 2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“ Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu dan janganlah meminta
kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu” (Lukas 6: 30)
“Sebelum menolong orang lain, saya harus dapat menolong diri sendiri. Sebelum
menguatkan orang lain saya harus menguatkan diri sendiri dahulu” (Petrus
Claver)
“Kebahagiaan hidup yang sebenarnya adalah hidup dengan rendah hati” (W. M.
Thancheray)
“Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam
kasih dan dalam pekerjaan baik” (Ibrani 10:24)
“Pendidikan mempunyai akar yang pahit, tapi buahnya manis” (Aristoteles)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Fidelia Destyari Dyan Irianti. 2016. Hubungan Kemandirian Belajar dan
Fasilitas Belajar Dengan Hasil Belajar Fisika Kelas XI-IPA Semester 2 SMA
Pius Bakti Utama Purworejo Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Fisika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma.
Yogyakarta
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan kemandirian
belajar dan fasilitas belajar dengan hasil belajar fisika kelas XI-IPA semester 2 di
SMA Pius Bakti Utama Purworejo tahun ajaran 2015/2016. Desain penelitian ini
adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan analisa korelasi. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui (1) hubungan antara kemandirian belajar dengan
hasil belajar fisika, (2) hubungan antara fasilitas belajar dengan hasil belajar
fisika, dan (3) hubungan kemandirian belajar dan fasilitas belajar. Penelitian ini
dilaksanakan di SMA Pius Bakti Utama Purworejo pada bulan Juni 2016.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI-IPA SMA Pius Bakti Utama
Purworejo dengan jumlah sampel 21 siswa. Data dikumpulkan dengan kuesioner,
wawancara, dan dokumentasi. Data hasil penelitian dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis korelasi Pearson dengan taraf signifikansi 0,05 dan
dengan teknik pengkodingan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tidak terdapat hubungan yang
positif dan signifikan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar fisika, (2)
terdapat hubungan yang positif dan tidak signifikan antara fasilitas belajar dengan
hasil belajar fisika, dan (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
kemandirian belajar dan fasilitas belajar.
Kata kunci: kemandirian belajar, fasilitas belajar, hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Fidelia Destyari Dyan Irianti. 2016. The Relation Between Learning
Independence, Learning Facility and Learning Result In Physics Subject In
Pius Bakti Utama Purworejo Senior High School In Grade XI Physical Science
In The Second Semester Of The Academic Year 2015/2016. An Undergraduate
Thesis. Physics Education Study Program. Faculty of Teacher Training and
Education. Sanata Dharma University. Yogyakarta.
A research has been conducted to find out the relation between learning
independence, learning facility, and learning result ini Physics subject in Pius
Bakti Utama Purworejo Senior High School in grade XI physical science of the
academic year 2015/2016. The design of this research is descriptive quantiative
with correlation analysis. The aim of this research is to find out 1) the relation
between learning independence and the learning result in Physics subject, 2) the
relation between learning facility and the learning result in Physics subject and 3)
the relation between learning independence and learning facility in Physics
subject. The research was conducted in Pius Bakti Utama Purworejo Senior High
School in June 2016. The population in this research covers all of the students in
grade XI physical science in Pius Bakti Utama Purworejo Senior High School
which amounts to 21 students as the samples. The data is gathered from the
questionnare, interview, and documentation. The data of this research then being
analiyzed using Pearson correlation analysis technique with the significance level
0.05 and coding technique.
The result shows that 1) there is no positive and significant relation
between the learning independence and the learning result in Physics subject, 2)
there is positive and no significant relation between learning facility and learning
result in Physics subject, and 3) there is a positive and significant relation
between learning independence and learning facility.
Keywords: learning independence, learning facility, learning result
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Hubungan Kemandirian Belajar dan Fasilitas Belajar
Dengan Hasil Belajar Fisika Kelas XI-IPA SMA Pius Bakti Utama Purworejo
Tahun Ajaran 2015/2016”. Skripsi ini adalah syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada program studi Pendidikan Fisika di Universitas
Sanata Dharma.
Penulis menyadari jika skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan dan
dan dukungan dari beberapa pihak yang berperan penting dalam penyelesaian
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika.
4. Ibu Ir. Sri Agustini Sulandari,M.Si, sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang
sabar, penuh pengertian, dan memotivasi pada penulis untuk menyelsaikan
skripsi ini.
5. Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing Akademik
yang memberikan semangat pada penulis selama menempuh pendidikan di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Segenap dosen program studi Pendidikan Fisika dan karyawan JPMIPA yang
telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak R.C. Irlan selaku guru mata pelajaran Fisika di SMA Pius Bakti
Utama Purworejo yang telah membimbing penulis dengan memberikan kritik
dan saran dalam upaya pelaksanaan penelitian dan penyelesaian penulisan
skripsi.
8. Siswa kelas XI-IPA SMA Pius Bakti Utama Purworejo atas partisipasi dan
kerjasama dalam pelaksanaan peneltian.
9. Keluarga tercinta bapak, ibu, dan adikku Ernesta Novasty Yulan Irianti dan
Yulitta Irvine Tryhastya Irianti yang selalu memberikan semangat, motivasi,
dukungan dan doa dalam penyelesaian penelitian dan skripsi.
10. Kakakku Fransiskus Xaverius Andy Prasetya yang tak pernah lelah
menanyakan perkembangan skripsi, memberikan semangat, dukungan, dan
pengertian kepada penulis.
11. Sahabat – sahabat terbaikku Regina Risa Dewi, Natalia Peni Suharyanti,
Theresia Emilia Woghe, Lusi Indriyani, Fransiska Ernawati, Hermana
Cardayo, Edward Arung, Lusiana Ade, Desi Fridayanti, Enjang Oktaviani
yang membantu, memberikan dukungan pada penulis.
12. Serta semua pihak yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan
penelitian dan skripsi ini.
Penulis menyadari jika dalam penulisan skripsi ini masih ada beberapa
kesalahan ataupun kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
saran dari pembaca yang membangun terhadap skripsi ini. Semoga skripsi ini
berguna dan bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………….
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING………………………….
i
ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………............
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………........
HALAMAN MOTTO………………………………………………………………
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………………....
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS…………………………………………..
ABSTRAK……………………………………………………………………….....
ABSTRACT………………………………………………………………………....
KATA PENGANTAR……………………………………………………………...
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………..
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….........
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………..
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xiii
xvi
xvii
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………...... 4
C. Tujuan Penelitian …………………………………………………………... 5
D. Pembatasan Masalah ……………………………………………………...... 6
E. Hipotesa Penelitian ………………………………………………………..... 6
F. Manfaat Penelitian ………………………………………………………...... 7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Belajar …………...………………………………………………………..... 8
B. Kemandirian Belajar ……………………………………………………....... 9
C. Fasilitas Belajar …………………………………………………………….. 13
D. Hasil Belajar ………………………………………………………………... 15
E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar ………………………………... 17
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian …………………………………………………………....... 25
B. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………………….... 25
C. Sampel Penelitian……………………..…………………………………...... 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
D. Variabel Penelitian ………………………………………………………..... 26
E. Instrumen Penelitian ………………………………………………………... 27
F. Validitas Instrumen ...……………………………………………………..... 30
G. Metode Analisis Data ...…………………………………………………...... 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ……………………………………………………..............
B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis………………………………...........
C. Pembahasan Hasil Penelitian………………………………….………….....
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………......
B. Keterbatasan Penelitian.........................…………………………...……........
C. Saran.............................………………………………………………...........
DAFTAR PUSTAKA …..………………………………………………………......
36
41
49
55
55
56
57
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kisi – kisi Kuisioner Kemandirian Belajar .........………………..... 28
Tabel 3.2. Kisi – kisi Kuisioner Fasilitas Belajar …………....………………. 28
Tabel 3.3. Kisi – kisi Pertanyaan Wawancara ……………………….…….... 30
Tabel 3.4. Klasifikasi Kemandirian Belajar …………………….…………..... 32
Tabel 3.5. Klasifikasi Fasilitas Belajar ………………………………………. 33
Tabel 4.1. Skor Kemandirian Belajar......................................……………..... 36
Tabel 4.2. Sebaran Frekuensi Skor Kemandirian Belajar……………………. 37
Tabel 4.3. Skor Fasilitas Belajar…....……………………………………….... 38
Tabel 4.4. Sebaran Frekuensi Skor Fasilitas Belajar.....…………………….... 39
Tabel 4.5. Nilai Ulangan Akhir Semester Fisika ………...…………………... 39
Tabel 4.6. Sebaran Frekuensi Skor Hasil Belajar Fisika ..………………….... 40
Tabel 4.7. Korelasi Kemandirian Belajar Dengan Hasil Belajar Fisika……... 41
Tabel 4.8. Korelasi Fasilitas Belajar Dengan Hasil Belajar Fisika ..……….... 42
Tabel 4.9. Korelasi Kemandirian Belajar Dengan Fasilitas Belajar ………… 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Histogram Sebaran Skor Kemandirian Belajar …………………... 37
Gambar 2. Histogram Sebaran Skor Fasilitas Belajar ………………………... 39
Gambar 3. Histogram Sebaran Skor Hasil Belajar Fisika dalam Interval ........ 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian .................………………………………..... 60
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Meneliti ………………………………. 61
Lampiran 3. Kuisioner Kemandirian Belajar ………………………………... 62
Lampiran 4. Kuisioner Fasilitas Belajar ……………………………………... 65
Lampiran 5. Daftar Pertanyaan Wawancara …………………………....…..... 69
Lampiran 6. Validasi Instrumen…………………………………........………. 70
Lampiran 7. Data Hasil Penelitian …………………………………....……… 80
Lampiran 8. Nilai UAS ………………………………………………............. 94
Lampiran 9. Hasil Wawancara ………………………………………......…… 96
Lampiran 10. Koding Hasil Wawancara ………………………………...…… 106
Lampiran 11. Soal UAS ..……………………………………….........………. 122
Lampiran 12. Skor Kuisioner Kemandirian Belajar …………………………. 135
Lampiran 13. Skor Kuisioner Fasilitas Belajar …………………………......... 136
Lampiran 14. Hasil Perhitungan Statistik (SPSS 20) ……………………….... 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha mendewasakan dan memandirikan
manusia melalui kegiatan yang terencana dan disadari melalui kegiatan
belajar dan pembelajaran yang melibatkan siswa dan guru (Muhamad
Irham dan Novan Ardy Wiyan, 2013: 19). Sekolah adalah salah satu
lembaga pendidikan yang bertanggung jawab melaksanakan fungsi
pendidikan. Dalam pelaksanaan fungsi pendidikan ini sekolah
mengadakan kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar
dilaksanakan di sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
siswa. Kemampuan belajar siswa dapat meningkat apabila dalam kegiatan
belajar yang dilakukan di kelas, siswa lebih aktif dan tekun mempelajari
materi – materi yang di ajarkan oleh guru.
Bagi siswa yang memiliki kemandirian belajar, guru merupakan
sumber belajar namun bukan satu-satunya sumber belajar. Kemandirian
belajar oleh siswa berarti siswa belajar dengan cara berinisiatif dengan
ataupun tanpa guru. Tugas guru dalam proses kemandirian belajar siswa
adalah menjadi fasilitator, yaitu menjadi orang yang siap memberikan
bantuan kepada peserta didik bila diperlukan. Guru tidak mendominasi
dalam kegiatan proses belajar tetapi siswa yang berperan aktif dalam
proses pembelajaran. Siswa belajar secara bebas, siswa berpikir sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Disini siswa lebih bertanggung jawab, lebih mandiri dan guru tidak
banyak mengambil tindakan. Siswa memiliki kebebasan atau keleluasaan
melakukan kegiatan belajar di sekolah tanpa tekanan guru/pihak lainnya
(Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, 1991: 196-197).
Kegiatan belajar yang mandiri lebih menitikberatkan pada
kesadaran belajar siswa atau lebih banyak menyerahkan kendali
pembelajaran kepada diri siswa sendiri (Rusman, 2014: 357). Kemandirian
dalam belajar ini didukung dengan kegiatan membentuk kelompok belajar
ataupun berdiskusi saling bertukar informasi dengan teman. Melalui
proses belajar ini siswa akan mendapatkan pengetahuan. Pengetahuan
yang telah diperoleh tersebut dapat dilihat melalui hasil belajarnya.
Keberhasilan belajar siswa dalam proses belajarnya dipengaruhi oleh
faktor dari dalam diri dan dari luar diri. Faktor dari dalam diri misalnya
minat, kecerdasan, kemandirian, bakat, dan motivasi. Sedangkan faktor
dari luar diri misalnya kurikulum, program, sarana dan fasilitas.
Kemandirian belajar pada siswa sekolah dari tingkat sekolah dasar
hingga sekolah menengah terbilang masih rendah. Banyaknya kasus
mencontek yang terjadi ketika ujian merupakan salah satu faktornya.
Terdapat salah satu kasus di televisi seorang siswa tingkat sekolah dasar
terluka hingga hampir buta karena disakiti oleh temannya yang ingin
mencontek pekerjaannya ketika ulangan. Selain itu pengalaman peneliti
sewaktu melaksanakan program pelaksanaan lapangan atau PPL di salah
satu sekolah di Sleman juga menjumpai kasus siswa yang mencontek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Ketika peneliti menjaga Uji Coba UN di sekolah tersebut, para siswa
saling bertanya satu sama lain. Sepertinya memang budaya ini sudah
dilakukan sejak para siswa masih duduk di tingkat sekolah dasar sehingga
sudah mengakar kuat dalam diri para siswa. Oleh karena itu kemandirian
harus ditanamkan pada siswa agar mampu mengemban tanggung
jawabnya sebagai seorang pelajar yaitu belajar. Siswa yang dapat belajar
dengan mandiri memiliki kesiapan belajar. Kesiapan belajar siswa
merupakan bagian dari kepribadian dari diri siswa yang berkembang dari
waktu ke waktu melalui interaksi sosialnya. Kemandirian belajar siswa
merupakan kemampuan siswa untuk melakukan kegiatan belajar yang
bertumpu pada aktivitas, tanggung jawab, dan motivasi yang ada dalam
diri siswa sendiri (Rusman, 2014: 359). Kemandirian belajar siswa sendiri
sangat penting dalam belajar, khususnya dalam belajar fisika. Dalam
belajar fisika tidak hanya sekedar menghafalkan teori saja, namun siswa
diajak untuk berpikir bagaimana menyelesaikan persoalan yang dikaitkan
dengan teori. Berpikir kreatif dan mandiri dalam belajar akan membuat
siswa lebih paham pada materi fisika dan juga akan mendapatkan hasil
yang baik.
Usaha untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa telah
dilakukan dengan berbagai cara. Cara itu antara lain: memberi motivasi
pada siswa, memberi pekerjaan rumah, memberikan bimbingan belajar di
luar jam sekolah, menggunakan metode belajar yang sesuai, menggunakan
alat peraga, menyediakan fasilitas belajar yang memadai, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Fasilitas belajar merupakan salah satu contoh faktor eksternal
siswa yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Fasilitas belajar adalah
segala sesuatu yang memudahkan orang dalam proses belajar. Jika siswa
kekurangan fasilitas belajar dalam belajarnya, siswa akan memiliki
dampak yang kurang baik bagi hasil belajarnya. Sebaliknya apabila siswa
memiliki fasilitas belajar yang cukup memadai dalam belajarnya,
diharapkan siswa memiliki proses belajar yang baik sehingga berdampak
baik pula dengan hasil belajarnya. Penggunaan fasilitas belajar yang
memadai diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa.
Sehubungan dengan hal ini maka peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian di SMA Pius Bakti Utama Purworejo, karena
sekolah tersebut merupakan sekolah peneliti. Peneliti ingin melihat
bagaimana hubungan kemandirian belajar dan fasilitas belajar siswa yang
dikaitkan dengan hasil belajar siswa. Oleh karena itu penelitian ini
berjudul “ Hubungan Kemandirian Belajar dan Fasilitas Belajar Terhadap
Hasil Belajar Fisika Kelas XI IPA Semester 2 SMA Pius Bakti Utama
Purworejo Tahun Ajaran 2015/2016”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, masalah
pokok yang akan diteliti sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1. Apakah ada hubungan yang positif antara kemandirian belajar terhadap
hasil belajar fisika siswa di SMA Pius Bakti Utama Purworejo tahun
ajaran 2015/2016?
2. Apakah ada hubungan yang positif antara fasilitas belajar terhadap
hasil belajar fisika siswa di SMA Pius Bakti Utama Purworejo tahun
ajaran 2015/2016?
3. Apakah ada hubungan yang positif antara kemandirian belajar dengan
fasilitas belajar siswa di SMA Pius Bakti Utama Purworejo tahun
ajaran 2015/2016?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah di atas, penelitian ini
mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hubungan antara kemandirian belajar terhadap hasil
belajar fisika siswa di SMA Pius Bakti Utama Purworejo tahun ajaran
2015/2016.
2. Untuk mengetahui hubungan antara fasilitas belajar terhadap hasil
belajar fisika siswa di SMA Pius Bakti Utama Purworejo tahun ajaran
2015/2016.
3. Untuk mengetahui hubungan antara kemandirian belajar dengan
fasilitas belajar siswa di SMA Pius Bakti Utama Purworejo tahun
ajaran 2015/2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Pembatasan Masalah
Agar pengkajian masalah dalam penelitian tidak terlalu luas, maka
diperlukan batasan masalah. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai
berikut:
1. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA di SMA Pius Bakti
Utama Purworejo pada semester 2, tahun ajaran 2015/2016.
2. Objek penelitian adalah pengaruh kemandirian belajar, fasilitas belajar
dan hasil belajar siswa di kelas XI IPA SMA Pius Bakti Utama
Purworejo.
3. Hasil belajar siswa di kelas XI IPA pada semester 2 SMA Pius Bakti
Utama Purworejo dengan menggunakan nilai UAS.
E. Hipotesa Penelitian
Berdasarkan permasalahan peneliti yaitu tentang ada tidaknya
hubungan kemandirian belajar, fasilitas belajar terhadap hasil belajar fisika
siswa di SMA Pius Bakti Utama Purworejo yang diukur melalui nilai hasil
belajar siswa.
1. H0: tidak ada hubungan antara kemandirian belajar terhadap hasil
belajar
H1: ada hubungan antara kemandirian belajar terhadap hasil belajar
2. H0: tidak ada hubungan antara fasilitas belajar terhadap hasil belajar
H1: ada hubungan antara fasilitas belajar terhadap hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
3. H0: tidak ada hubungan antara kemandirian belajar dan fasilitas belajar
terhadap hasil belajar.
H1: ada hubungan antara kemandirian belajar dan fasilitas belajar
terhadap hasil belajar.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini, diharapkan ada manfaat, antara lain:
1. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi dan bahan pertimbangan
dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
2. Bagi guru
Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai pedoman untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Bagi orang tua
Sebagai informasi dan pedoman orang tua siswi dalam mengambil
kebijakan yang yang baik bagi anak-anaknya yang sedang belajar
4. Bagi penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang positif
terhadap pengembangan ilmu pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Belajar
Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hayat.
Hampir semua kecakapan, keterampilan, pengetahuan, kebiasaan,
kegemaran, dan sikap manusia terbentuk, dimodifikasi, dan berkembang
karena belajar (Suryabrata, 2002, dalam Nyayu Khodijah, 2014: 47).
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu
dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif,
dan psikomotor (Syaiful Bahri Djamarah, 2011: 13). Belajar dapat
dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang
relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan
yang melibatkan proses kognitif (Muhibbin Syah, 1999: 68).
Menurut Chaplin (1972) dalam Dictionary of Psychology
membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama
berbunyi: “. . . acquisition of any relatively permanent change in behavior
as a result of practice and experience” yang berarti belajar adalah
perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat
latihan dan pengalaman. Rumusan keduanya adalah process of acquiring
responses as a result of special practice yang berarti belajar adalah proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus.
(Muhibbin Syah, 2008: 65)
Menurut W. S. Winkel dalam Susanto (2015) belajar adalah suatu
aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang
dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap-sikap yang bersifat
relatif konstan dan berbekas.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan
sadar untuk memperoleh suatu pengetahuan atau pemahaman baru yang
membuat seseorang itu terjadi perubahan perilaku dalam berpikir maupun
bertindak.
B. Kemandirian Belajar
Kata mandiri mengandung arti tidak tergantung kepada orang lain,
bebas, dan dapat melakukan sendiri (Rusman, 2014: 353). Kemandirian
belajar siswa disini berarti kemandirian siswa dalam belajar. Kemandirian
siswa dalam belajar ini maksudnya siswa mampu belajar secara mandiri,
dengan inisiatif sendiri.
Belajar secara mandiri tidak berarti belajar sendiri (Panen, 1997).
Hal yang terpenting dalam belajar mandiri ialah peningkatan kemampuan
dan keterampilan peserta didik dalam proses belajar tanpa bantuan orang
lain, sehingga pada akhirnya peserta didik tidak tergantung pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
guru/pendidik, pembimbing, teman atau orang lain dalam belajar (Rusman,
2014: 355).
Menurut Moore (dalam Keegan, 1991) kemandirian belajar peserta
didik adalah sejauh mana dalam proses pembelajaran itu siswa dapat ikut
menentukan tujuan, bahan dan pengalaman belajar, serta evaluasi
pembelajarannya (Rusman, 2014: 365).
Dikatakan bahwa kemandirian belajar sebagai kegiatan belajar
aktif, yang didorong oleh motif untuk menguasai suatu kompetensi, dan
dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki
(Haris Mudjiman, 2011: 1). Kemandirian belajar yang dimaksudkan disini
adalah kegiatan belajar yang memiliki ciri keaktifan pembelajar,
kegigihan, keterarahan, dan kreativitas untuk mencapai tujuannya.
Pengetahuan yang dimiliki tersebut diperoleh dari sumber belajar yang
digunakan untuk memecahkan masalah. Dalam hal ini pembelajar
sepenuhnya menjadi pengendali kegiatan belajarnya.
Herman (1994) menjelaskan bahwa kemandirian belajar
merupakan keharusan dalam belajar dewasa ini sejauh pelajaran itu
diarahkan kepada hari depan pelajar, yang dengan nyata dapat dilihat
dalam keluarga dan masyarakat.
Haris Mudjiman (2011: 9-10) mengemukakan ciri-ciri seseorang
yang belajar mandiri yaitu:
1. Kegiatan belajarnya bersifat self-directing – mengarahkan diri sendiri,
tidak tergantung orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2. Pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam proses pembelajaran
dijawab sendiri atas dasar pengalaman, bukan mengharapkan jawaban
dari guru atau orang luar.
3. Tidak mau didikte guru, karena mereka tidak mengharapkan secara
terus-menerus diberitahu apa yang harus dilakukan.
4. Orang dewasa mengharapkan penerapan dengan segera dari apa yang
dipelajari; mereka tidak dapat menerima penerapan yang tertunda.
5. Lebih senang dengan problem-centered learning daripada content-
centered learning.
6. Lebih senang dengan partisipasi aktif daripada mendengarkan ceramah
guru.
7. Selalu memanfaatkan pengalaman yang telah dimiliki
(konstruktivistik), karena mereka tidak datang belajar „dengan tangan
kosong‟.
8. Lebih menyukai collaborative learning, karena belajar dan tukar-
pengalaman sangat menyenangkan, dan bisa berbagi.
9. Merencanakan dan mengevaluasi belajar dalam batas tertentu bersama-
sama dengan guru.
10. Belajar dengan berbuat, tidak cukup hanya dengan mendengarkan dan
menyerap.
Dalam proses belajar mandiri, peran teman sangatlah penting.
Teman dapat menjadi mitra dalam belajar bersama dan berdiskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
(Rusman, 2014: 355). Selain itu teman juga dapat dijadikan alat untuk
mengukur kemampuannya.
Kemandirian belajar diberikan kepada peserta didik dengan
maksud supaya peserta didik mempunyai tanggung jawab untuk mengatur
dan mendisiplinkan dirinya dan mengembangkan kemampuan belajar atas
kemauan sendiri. Sikap-sikap tersebut perlu dimiliki peserta didik karena
hal tersebut merupakan ciri kedewasaan orang yang terpelajar (Rusman,
2014: 359).
Konsep kemandirian belajar menggambarkan adanya kendali
belajar serta penentuan waktu dan tempat belajar yang berada pada diri
siswa yang belajar (Tonny Dodds, 1983, dalam Bambang Warsita, 2011:
147).
Berdasarkan pengertian dari kemandirian belajar, maka
kemandirian belajar merupakan kegiatan belajar mandiri. Kedewasaan
merupakan ciri dari siswa yang memiliki kemandirian belajar. Siswa yang
mandiri akan berusaha mencari sumber belajar yang diperlukannya dalam
belajar. Dalam belajar mandiri ini siswa akan berusaha terlebih dahulu
untuk memahami isi pelajaran yang dibaca atau didengarnya sehingga
siswa tidak akan bergantung pada bantuan orang lain. Dengan
mengerjakan tugas atau menjawab soal latihan, siswa mencoba
menafsirkan isi pelajaran yang diajarkan. Dengan mencocokkan jawaban
yang disediakan, siswa mengetahui tafsirannya benar atau salah. Ketika
siswa mengalami kesulitan dalam belajar, maka siswa akan bertanya atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
mendiskusikan dengan teman, guru/instruktur, atau orang lain yang lebih
mengerti tentang materi tersebut.
C. Fasilitas Belajar
Menurut Gie (2002) dalam bukunya yang berjudul Cara Belajar
Yang Efisien, “untuk belajar yang baik hendaknya tersedia fasilitas belajar
yang memadai, antara lain ruang belajar yang baik, perabotan belajar yang
tepat, perlengkapan belajar yang efisien”.
Menurut Djamarah (2010: 47) “fasilitas adalah segala sesuatu yang
memudahkan seseorang untuk mencapai tujuan belajar”. Fasilitas yang
mendukung seseorang dalam kegiatan belajar akan membuat proses
belajar yang menyenangkan. Fasilitas belajar yang memadai sangat
penting dalam pencapaian hasil belajar yang memuaskan.
Menurut Slameto (2010) dalam bukunya yang berjudul Belajar dan
Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, “Anak yang sedang belajar juga
membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi,
penerangan, alat tulis-menulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar
itu hanya akan terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.” . Fasilitas
belajar yang memadai sangat mendukung kegiatan belajar siswa sehingga
siswa dapat memperoleh hasil belajar yang baik pula.
Pola asuh orang tua, fasilitas belajar yang disediakan, perhatian,
dan motivasi merupakan dukungan belajar yang harus diberikan orang tua
untuk kesuksesan belajar anak (Nyayu Khodijah, 2014: 60).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Dari uraian di atas dapat disimpulkan:
1. Fasilitas belajar adalah sesuatu yang memudahkan seseorang dalam
belajar.
2. Fasilitas belajar berperan dalam kesuksesan belajar seseorang yang
sedang belajar.
3. Fasilitas yang dimaksud berupa alat-alat kelengkapan belajar seperti
buku-buku pelajaran, alat tulis, ruang/tempat belajar, meja, kursi, dan
peralatan lain yang menunjang kegiatan belajar.
4. Semakin lengkap fasilitas yang dimiliki seseorang maka semakin baik
hasil belajarnya.
Macam-macam fasilitas belajar menurut Gie (2002: 33-54) adalah
sebagai berikut:
1. Ruang atau Tempat Belajar Yang Baik
Agar dapat melakukan belajar dengan sebaik-baiknya adalah
dengan memiliki suatu ruang atau tempat belajar. dengan adalanya
ruang atau tempat belajar yang baik, maka siswa akan memiliki
kesiapan belajar sehingga siswa akan memperoleh hasil belajar yang
baik. Tempat belajar yang baik harus mempertimbangkan hal-hal
berikut:
a. Penerangan Cahaya
Tempat belajar yang baik hendaknya memiliki penerangan cahaya
yang cukup. Penerangan cahaya yang cukup yaitu penerangan itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
tidak berlebihan dan tidak kurang, melainkan memadai untuk
belajar yang sebaik-baiknya.
b. Peredaran Udara
Tempat belajar yang baik hendaknya memiliki peredaran udara
yang lancar, yaitu yaitu bisa keluar masuk dari dua arah. Kamar
yang pengab tanpa peredaran udara atau peredaran udaranya kecil
akan membuat mengantuk dengan akibat tidak dapat melakukan
belajar dengan baik.
2. Perabotan Belajar Yang Lengkap
Perabotan belajar yang perlu diperhatikan untuk kegiatan belajar yang
baik yaitu meja belajar, kursi belajar, dan lemari buku serta
kemungkinan perabotan lain yang digunakan untuk menunjang
kegiatan belajar.
3. Perlengkapan Belajar Yang Efisien
Perlengkapan yang digunakan dalam belajar haruslah efisien artinya
adalah perlengkapan belajar dapat membantu tercapainya
perbandingan antara usaha belajar dengan hasil belajar. perlengkapan
belajar yang dimaksudkan disini seperti bolpen, buku acuan (buku-
buku pelajaran), karet penghapus, penajam pensil, penggaris, pensil,
dan lain-lain.
D. Hasil Belajar Fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Menurut Nawawi dalam K. Brahim (2007: 39) menyatakan bahwa
hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam
mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang
diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
Secara sederhana hasil belajar siswa adalah kemampuan yanng diperoleh
anak setelah melalui kegiatan belajar.
(Ahmad Susanto, 2015: 5)
Hasil belajar adalah suatu hasil yang diharapkan dari pembelajaran
yang telah ditetapkan dalam rumusan perilaku tertentu (Gronlund, 1976
dalam Nyayu Khodijah, 2014: 189).
Menurut Sudijarto (1993), hasil belajar adalah tingkat pernyataan
yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program pembelajaran sesuai
dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. Karenanya, hasil belajar siswa
mencakup tiga aspek, yaitu: aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek
psikomotorik (dalam Nyayu Khodijah, 2014: 189).
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan-perubahan
tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang
luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris (Nana Sudjana
1989: 3).
Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Menurut
Woordworth (dalam Ismihyani, 2000), hasil belajar merupakan perubahan
tingkah laku sebagai akibat dari proses belajar dan hasil belajar adalah
kemampuan aktual yang diukur secara langsung. Hasil pengukuran belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
inilah akhirnya akan mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan
pengajaran yang telah dicapai.
(Abdul Majid, 2014: 28)
Klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis
besar membagi menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan
ranah psikomotoris.
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku dari suatu proses
pembelajaran yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
“Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala
alam dan interaksi gejala-gejala alam itu” (Marthen Kanginan, 1997: 1).
“Ilmu fisika diyakini bahwa alam terdiri atas materi dan energi” (T.
Sarkim, 2013: 129). Berdasarkan pengertian di atas berarti fisika adalah
ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksinya yang terdiri
dari materi dan energi.
Dari pengertian di atas disimpulkan bahwa hasil belajar fisika
adalah hasil dari perubahan dalam rangkaian proses belajar fisika yang
mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Sudjana (1989: 39) bahwa hasil belajar yang dicapai oleh
siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni faktor dalam diri siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan
(Susanto, 2015: 15).
Menurut Suryabrata, 2014 dalam Nyayu Khodijah (2014: 58)
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu:
1. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pembelajar, yang meliputi:
a. Faktor-faktor Fisiologis
1) Keadaan tonus jasmaniah pada umumnya. Keadaan tonus
jasmani berpengaruh pada kesiapan dan aktivitas belajar. Agar
sesorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan
kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu
mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar,
istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi, dan ibadah (Slameto,
2010: 55).
2) Keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu. Keadaan fungsi-
fungsi fisiologis tertentu terutama kesehatan pancaindra akan
memepengaruhi belajar. Pancaindra merupakan alat untuk
belajar oleh karena itu pancaindra yang berfungsi dengan baik
merupakan syarat untuk belajar tersebut berlangsung dengan
baik.
b. Faktor-faktor Psikologis
1) Minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan (Slameto,
2010: 57). Adanya minta terhadap objek yang dipelajari akan
mendorong orang untuk mempelajari sesuatu dan mencapai
hasil belajar yang maksimal.
Menurut Dalyono (2010) timbulnya minat belajar
disebabkan berbagai hal, antara lain karena keinginan yang
kuat untuk menaikkan martabat atau memperoleh pekerjaan
yang baik serta ingin hidup senang dan bahagia. Minat belajar
yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi,
sebaliknya minat belajar kurang akan menghasilkan prestasi
yang rendah.
2) Motivasi
Motivasi belajar seseorang akan menentukan hasil belajar
yang dicapainya. Motivasi berbeda dengan minat. Motivasi
adalah daya penggerak/pendorong untuk melakukan sesuatu
pekerjaan (Dalyono, 2010: 57)
Seseorang yang belajar dengan motivasi kuat, akan
melaksanakan semua kegiatan belajarnya dengan sungguh-
sungguh, penuh gairah atau semangat. Sebaliknya, belajar
dengan motivasi yang lemah, akan malas bahkan tidak mau
mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pelajaran.
3) Inteligensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Inteligensi merupakan modal utama dalam melakukan
aktivitas belajar dan mencapai hasil belajar yang maksimal.
Menurut Chaplin dalam Slameto (2010) inteligensi adalah
kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk
menghadapi dan menyesuaikan ke dalam sitiasi yang baru
dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan konsep-
konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan
mempelajarinya dengan cepat.
4) Memori
Memori merupakan kemampuan untuk merekam,
menyimpan, dan mengungkapkan kembali apa yang telah
dipelajari dalam proses belajar dan mencapai hasil belajar yang
baik.
5) Emosi
Penelitian tentang otak menunjukkan bahwa emosi yang
positif akan sangat membantu kerja saraf otak untuk
“merekatkan” apa yang dipelajari ke dalam memori (Goleman,
1995; LeDoux, 1993, MacLean, 1990). Karena informasi
pelajaran yang dikirim ke pusat memori melalui amygdala
sebagai pusat emosi berjalan tanpa halangan.
2. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pembelajar, yang meliputi:
a. Faktor-faktor Sosial
1) Orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Orang tua sangat berperan penting dalam belajar anak. Pola
asuh orang tua, fasilitas belajar yang disediakan, perhatian, dan
motivasi merupakan dukungan belajar yang harus diberikan
orang tua untuk kesuksesan belajar anak.
Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya
penghasilan, cukup atau kurang perhatian dan bimbingan orang
tua, rukun atau tidaknya kedua orang tua, akrab atau tidaknya
hubungan orang tua dengan anak-anak, tenang atau tidaknya
situasi dalam rumah, semuanya itu turut mempengaruhi
pencapaian hasil belajar anak. Besar kecilnya rumah tempat
tinggal, ada atau tidaknya peralatan/media belajar seperti papan
tulis, gambar, peta, ada atau tidak kamar atau meja belajar, dan
sebagainya. Dalyono (2010: 59)
Menurut Slameto (2010) orang tua yang kurang/tidak
memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak
acuh terhadap belajar anaknya, tidak memperhatikan sama
sekali akan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan
anaknya dalam belajar, tidak mengatur waktu belajarnya, tidak
memperhatikan apakah anak belajar atau tidak, tidak mau tahu
bagaimanakah kemajuan belajar anaknya, kesulitan-kesulitan
yang dialami dalam belajar, dan lain-lain dapat menyebabkan
anak kurang berhasil dalam belajarnya. Hasil yang didapatkan,
nilai/hasil belajarnya tidak memuaskan bahkan mungkin gagal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dalam studinya. Namun adapula orang tua yang menginginkan
anaknya mencapai prestasi yang sangat baik sehingga ketika
orang tua mengetahui bahwa anaknya bodoh tetapi tidak tahu
apa yang menyebabkan, sehingga anak dikejar-kejar untuk
mengatasi/mengejar kekurangannya.
2) Guru
Kompetensi pribadi dan profesionalis guru sangat
berpengaruh pada proses dan hasil belajar yang dicapai anak
didik.
Metode mengajar guru yang kurang baik akan
mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode
mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi misalnya karena
guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran
sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap
guru terhadap siswa dan atau terhadap mata pelajaran itu
sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap
pelajaran atau gurunya. (Dalyono, 2010: 65)
Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab,
menyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang lancar. Juga
siswa merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi secara
aktif dalam belajar (Dalyono, 2010: 66)
3) Teman-teman atau orang-orang di sekitar lingkungan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Kehadiran orang lain secara langsung maupun tidak
langsung dapat berpengaruh buruk atau baik pada belajar
seseorang. Relasi siswa dengan siswa yang tidak baik akan
menyebabkan adanya grup di dalam kelas yang saling bersaing
secara tidak sehat. Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau
tingkah laku yang kurang menyenangkan teman lain,
mempunyai rasa rendah diri atau sedang mengalami tekanan-
tekanan batin, akan diasingkan dari kelompok (Slameto, 2010:
66). Akibatnya semakin parah masalahnya dan akan
menggangu belajarnya. Perlunya menciptakan relasi yang baik
antarsiswa dapat memberikan pengaruh positif terhadap belajar
siswa.
Selain itu teman bergaul siswa juga mempengaruhi hasil
belajar siswa. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik
terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang
jelek pasti mempengaruhi yang bersifat buruk juga. Agar siswa
dapat belajar dengan baik, maka perlu diusahakan agar siswa
memiliki teman bergaul yang baik-baik dan pembinaan
pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan
pendidik harus cukup bijaksana. (Slameto, 2010: 71)
b. Faktor-faktor Non Sosial
1) Keadaan udara, suhu, dan cuaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Keadaan udara dan suhu yang terlalu panas dapat membuat
seseorang tidak nyaman belajar sehingga juga tidak dapat
mencapai hasil belajar yang optimal.
2) Waktu (pagi, siang, atau malam).
Sebagian besar orang lebih mudah memahami pelajaran di
waktu pagi hari dibandingkan pada waktu siang atau sore hari.
3) Tempat (letak dan pergedungannya).
Seseorang biasanya sulit belajar di tempat yang ramai dan
bising.
4) Alat-alat atau perlengkapan belajar.
Dalam pelajaran tertentu yang memerlukan alat, belajar tidak
akan mencapai hasil yang maksimal jika tanpa alat tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif yaitu
mendeskripsikan data untuk mengetahui hubungan antara variabel
kemandirian belajar dan fasilitas belajar dengan hasil belajar fisika.
Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi. Dalam
penelitian ini terdiri dari 21 siswa. Untuk melihat adanya hubungan antara
kemandirian belajar dan fasilitas belajar dengan hasil belajar fisika. untuk
melihat adanya hubungan antara kemandirian belajar dan fasilitas belajar
dengan hasil belajar fisika dilakukan dengan menggunakan angket dan tes
yang dijadikan parameter penilaian yang dikerjakan siswa. Sedangkan
untuk memperkuat data kuantitatif yang diperoleh maka dilakukan
wawancara.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian eks post fakto. Penelitian
eks post fakto adalah peneliti tidak memanipulasi keadaan variabel yang
ada dan langsung mencari keberadaan hubungan dan tingkat hubungan
variabel yang direfleksikan dalam koefisien korelasi (Sukardi, 2008: 166).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat melaksanakan penelitian ini adalah SMA Pius Bakti Utama
Purworejo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini adalah akhir bulan Mei sampai dengan awal
bulan Juni 2016.
C. Sampel Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian yang dilakukan adalah siswa kelas XI SMA Pius
Bakti Utama Purworejo
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian yang dilakukan adalah kemandirian belajar, fasilitas
belajar, dan hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA SMA Pius Bakti
Utama Purworejo.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat
(Sugiyono, 2010: 60).
a. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat) (Sugiyono, 2010: 61). Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah kemandirian belajar dan fasilitas belajar siswa.
b. Variabel terikat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010: 61).
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah nilai hasil belajar siswa
yang didapatkan dari nilai Ulangan Akhir Semester Genap.
E. Instrumen Penelitian
1. Survei/Angket/Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010: 199) .
Menurut Suparno (2008: 54) survei dibedakan dalam dua bentuk
berdasarkan pertanyaannya:
a. Pertanyaan pilihan ganda atau tertutup. Siswa hanya harus memilih
jawaban yang sudah disediakan. Model ini akan memudahkan
dalam menganalisis.
b. Pertanyaan terbuka. Siswa dapat leluasa menjelaskan jawabannya.
Model pertanyaan ini lebih sulit menganalisisnya karena
jawabannya dapat bermacam-macam dan alasannya juga sangat
terbuka.
Dalam penelitian ini kuesioner digunakan sebagai alat untuk
mencari data mengenai kemandirian belajar dann fasilitas belajar pada
siswa. Kuesioner ini dibuat dengan model tertutup, dimana siswa
memilih sendiri jawaban yang telah disediakan. Kisi-kisi mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
kemandirian belajar dapat dilihat pada tabel 3.1 dan fasilitas belajar
siswa dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.1. Kisi-kisi Kuesioner Kemandirian Belajar
No. Indikator No. Angket Jumlah
1 Siswa memiliki
kesiapan dalam belajar
1, 2, 3, 4
4
2 Siswa memiliki minat
belajar fisika
5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 8
3 Siswa memiliki
keinginan
berpartisipasi aktif
dalam kegiatan
pembelajaran
13, 14, 15, 16 , 17, 18 6
4 Kebebasan siswa dalam
mengupayakan dirinya
menjadi lebih mandiri
19, 20, 21, 22, 23, 24,
25
7
5
Siswa memiliki
kepercayaan diri
terhadap hasil
belajarnya
26, 27, 28 3
Jumlah 28
Tabel 3.2. Kisi-kisi Kuesioner Fasilitas Belajar
No. Indikator No. Angket Jumlah
1 Sumber belajar yang
digunakan siswa untuk
memperoleh informasi
yang menunjang
kegiatan belajar
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
8
2 Alat tulis yang
digunakan siswa untuk
menunjang proses
belajar
9, 10, 11, 12 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
No. Indikator No. Angket Jumlah
3 Keberadaan
pembimbing
13, 14 2
4 Kondisi tempat belajar
di rumah
15, 16, 17, 18,19, 20 6
5 Kondisi fasilitas belajar
di rumah
21, 22, 23, 24 4
6 Sarana penunjang
berupa transportasi
yang digunakan untuk
ke sekolah
25 1
7 Keberadaan alat hitung
yang digunakan untuk
menunjang belajar
fisika
26 1
Jumlah 26
2. Dokumentasi
Dokumen artinya barang-barang tertulis. Dokumentasi adalah
pengumpulan data-data lewat pengumpuulan benda-benda tertulis
seperti buku, majalah, dokumen, notulen catatan harian, daftar nilai,
foto-foto, dan lain-lain (Suparno, 2014: 62). Data yang dikumpulkan
dengan metode dokumentasi adalah data berupa daftar nilai hasil
ulangan akhir semester 2 fisika siswa kelas XI-IPA SMA Pius Bakti
Utama Purworejo.
3. Wawancara
Wawancara adalah semacam kuesioner lisan, suatu dialog yang
dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi yang diperlukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
(Suparno, 2014: 61). Wawancara ini bertujuan untuk menguatkan hasil
kuesioner mengenai kemandirian belajar dan fasilitas belajar siswa
pada mata pelajaran fisika.
Tabel 3.3. Kisi-kisi Pertanyaan Wawancara
Jenis Indikator Nomor item
Kemandirian Belajar Persiapan alat untuk
belajar
1
Minat dalam belajar
fisika
2, 3, 4, 5
Percaya diri pada
kemampuan yang
dimiliki saat ulangan
6
Cita-cita yang dimiliki 7, 8
Perasaan dan usaha
ketika mengalami
remedi
9
Fasilitas Belajar Sumber belajar 1
Alat tulis 2
Bimbingan dari guru
les dalam belajar fisika
3
Fasilitas Belajar 4
F. Validitas Instrumen
Validitas dalam bahasa Indonesia sering disebut valid atau sah,
cocok, sesuai. Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang
digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur (Gay, 1983, dalam
Sukardi, 2008: 121). Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi
jika alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Sitiatava
Rizema Putra, 2013: 166). Validitas tidak berlaku universal sebab
bergantung pada situasi dan tujuan penilaian (Nana Sudjana, 2010: 12).
Pada penelitian ini validitas yang digunakan adalah content validity
atau validitas isi. Yang dimaksud validitas isi adalah derajat di mana
sebuah tes mengukur cakupan substansi yang ingin diukur (Sukardi, 2008:
123). Sebelum melakukan penelitian, pada penelitian ini peneliti
melakukan uji validitas dengan cara memberikan lembar uji validasi
kuesioner kepada dua pakar ahli, disini peneliti meminta bantuan dari dua
dosen, dimana salah satunya adalah dosen pembimbing.
G. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini ada dua
macam, yaitu dengan menggunakan korelasi Pearson untuk data kuantitatif
dan koding untuk data kualitatif.
Peneliti ini menggunakan angket atau kuesioner. Angket yang
sudah diisi oleh siswa kemudian dianalisis menggunakan skor-skor yang
telah ditetapkan dan dengan metode kuantitatif dihubungkan dengan hasil
belajar fisika siswa yaitu nilai Ulangan Akhir Semester. Analisis data
kuantitatif untuk angket/kuesioner, yaitu:
1. Angket/Kuesioner
Untuk melihat tingkat kemandirian belajar, fasilitas belajar, dan
hasil belajar fisika yang dimiliki siswa, maka dilakukan dengan
menganalisa hasil yang diperoleh sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
a. Kemandirian Belajar
Teknik pemberian skor kuesioner kemandirian belajar adalah
sebagai berikut:
1) Siswa menjawab SS mendapat skor 4
2) Siswa menjawab S mendapat skor 3
3) Siswa menjawab TS mendapat skor 2
4) Siswa menjawab STS mendapat skor 1
Kuesioner kemandirian belajar terdiri dari 28 pertanyaan dan
memiliki skor maksimal yaitu 4, sehingga perhitungan untuk
menentukan batas kelas masing-masing kuesioner adalah sebagai
berikut:
Skor maksimal : 4 x 28 = 112
Skor minimal : 1 x 28 = 28
Lebar kelas : 112 – 28 = 84
Panjang kelas interval adalah
Panjang interval kelas adalah 16,8 dan jika dibulatkan menjadi 17.
Tabel 3.4 Klasifikasi Kemandirian Belajar
Interval Skor Kemandirian
Belajar
Klasifikasi
95-112 Sangat tinggi
78-94 Tinggi
62-77 Sedang
45-61 Rendah
28-44 Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
b. Fasilitas belajar
Teknik pemberian skor kuesioner kemandirian belajar adalah
sebagai berikut:
1) Siswa menjawab a mendapat skor 4
2) Siswa menjawab b mendapat skor 3
3) Siswa menjawab c mendapat skor 2
4) Siswa menjawab d mendapat skor 1
Kuesioner fasilitas belajar terdiri dari 26 pertanyaan dan
memiliki skor maksimal yaitu 4, sehingga perhitungan untuk
menentukan batas kelas masing-masing kuesioner adalah sebagai
berikut:
Skor maksimal : 4 x 26 = 104
Skor minimal : 1 x 26 = 26
Lebar kelas : 104 – 26 = 78
Panjang kelas interval adalah
Panjang interval kelas adalah 15,6 dan jika dibulatkan menjadi 16.
Tabel 3.5 Klasifikasi Fasilitas Belajar
Interval Skor Fasilitas Belajar Klasifikasi
90-114 Sangat tinggi
74-89 Tinggi
58-73 Sedang
42-57 Rendah
26-41 Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2. Menghitung Koefisien Korelasi
Untuk menganalisis data adanya korelasi antara kemandirian
belajar, fasilitas belajar, dan hasil belajar dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 20 atau menghitung secara manual
korelasi Pearson. Apabila hasil rcrit < rxy perhitungan maka ada korelasi
antara kemandirian belajar dan fasilitas belajar dengan hasil belajar
fisika. Korelasi Product Moment Pearson adalah sebagai berikut
(Suparno, 2014: 80-81):
∑
√∑ ∑
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara Variabel X dan Variabel Y, dua
Variabel yang dikorelasikan
xi = kemandirian belajar atau fasilitas belajar
= rata-rata kemandirian belajar atau fasilitas belajar
yi = hasil belajar
= rata-rata hasil belajar
Bila koefisien korelasi sampel sudah diketahui, untuk
membuktikan apakah korelasi sungguh signifikan adalah sebagai
berikut:
1) Ho:Pxy=0 (hipotesis nol)
2) Hi:Pxy≠0 (hipotesis alternatif)
3) Signifikan level α=0,05
4) Df = derajat kebebasan = N-2 (N= jumlah pasangan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
5) rcrit (koefisien critical) dicari dari table korelasi. Dan dari daerah
rejeksi.
6) Menghitung koefisien korelasi (robs) dengan perhitungan di
atas.
7) Kesimpulan : jika robs (koefisien korelasi perhitungan) jatuh
dalam daerah rejeksi, maka hipotesa nol ditolak. Bila tidak
maka diterima.
Bila /robs/>/rcrit/ maka signifikan.
Dokumentasi hasil belajar fisika siswa diperoleh dari nilai
Ulangan Akhir Semester (UAS) 2 dikorelasikan dengan kemandirian
belajar dan fasilitas belajar. Hubungan antara kemandirian belajar dan
fasilitas belajar terhadap hasil belajar fisika dianalisis dengan
Koefisien Korelasi Pearson.
3. Koding Kemandirian Belajar dan Fasilitas Belajar
Pada analisis data pengkodingan ini, data yang digunakan adalah
data dari instrumen wawancara. Dari data hasil wawancara yang telah
didapat lalu diolah dengan mengkode pernyataan/jawaban responden
yang mengarahkan pada jawaban yang diinginkan peneliti. Isi koding
dari responden lalu dirangkum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Kemandirian Belajar
Hasil penskoran kuesioner kemandirian belajar siswa adalah
tampak pada Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Skor Kemandirian Belajar
No. Sampel Skor
1 82
2 61
3 71
4 82
5 87
6 74
7 72
8 65
9 73
10 95
11 79
12 86
13 86
14 75
15 106
16 75
17 80
18 100
19 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
No. Sampel Skor
20 81
21 83
Berdasarkan tabel 4.1, diperoleh skor minimum 61, skor
maksimum 106, mean 79,85 dan standar deviasi 11,319 Hasil
perhitungan dapat dilihat pada lampiran 14. Tabel 4.2 adalah sebaran
frekuensi skor kemandirian belajar.
Tabel 4.2 Sebaran Frekuensi Skor Kemandirian Belajar
No Interval Frekuensi
1 28-44 0
2 45-61 1
3 62-77 8
4 78-94 9
5 95-112 3
Jumlah 21
Gambar 1. Histogram Sebaran Skor Kemandirian Belajar
2. Fasilitas Belajar
Hasil penskoran kuesioner kemandirian belajar siswa adalah
tampak pada Tabel 4.3 berikut.
0
2
4
6
8
10
28-44 45-61 62-77 78-94 95-112
Jumlah
Interval
Kemandirian Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 4.3 Skor Fasilitas Belajar
No. Sampel Skor
1 72
2 68
3 69
4 72
5 81
6 79
7 70
8 67
9 67
10 82
11 70
12 77
13 86
14 72
15 79
16 70
17 70
18 75
19 55
20 76
21 71
Dari tabel 4.3, diperoleh skor minimum 55, skor maksimum 86, mean
72,76 dan standar deviasi 6,685 . Hasil perhitungan dapat dilihat pada
lampiran 14. Tabel 4.4 adalah sebaran frekuensi skor fasilitas belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 4.4 Sebaran Frekuensi Skor Fasilitas Belajar
No Interval Jumlah
1 26-41 0
2 42-57 1
3 58-73 12
4 74-89 8
5 90-104 0
Jumlah 21
Gambar 2. Histogram Sebaran Skor Fasilitas Belajar
3. Hasil Belajar Fisika Siswa
Nilai dari hasil Ulangan Akhir Semester siswa terdapat pada Tabel 4.5
berikut.
Tabel 4.5 Nilai Ulangan Akhir Semester Fisika
No. Sampel Skor
1 81
2 66
0
2
4
6
8
10
12
14
26-41 42-57 58-73 74-89 90-104
Jumlah
Interval
Fasilitas Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
No. Sampel Skor
3 77
4 66
5 81
6 74
7 81
8 66
9 78
10 74
11 60
12 85
13 64
14 85
15 64
16 81
17 67
18 70
19 69
20 65
21 81
Dari tabel 4.5, diperoleh nilai minimun 60, maksimum 85, mean
73,095 dan standar deviasi 7,917 Hasil perhitungan dapat dilihat pada
lampiran 14. Tabel 4.6 adalah sebaran frekuensi skor hasil belajar
fisika.
Tabel 4.6 Sebaran Frekuensi Skor Hasil Belajar Fisika
No Interval Frekuensi
1 80-85 7
2 75-79 2
3 70-74 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
No Interval Frekuensi
4 65-69 6
5 60-64 3
Jumlah 21
Gambar 3. Histogram Sebaran Skor Hasil Belajar Fisika dalam Interval
B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
1. Hubungan antara kemandirian belajar dan hasil belajar fisika
Untuk mengetahui hubungan antara kemandirian belajar (x1) dan
hasil belajar fisika siswa (y) dianalisis dengan menggunakan SPSS 20.
Tabel 4.7 Korelasi Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar Fisika
Correlations
Kemandirian
Belajar
Hasil Belajar
Kemandirian Belajar
Pearson Correlation 1 -.063
Sig. (2-tailed) .787
N 21 21
Hasil Belajar
Pearson Correlation -.063 1
Sig. (2-tailed) .787
N 21 21
0
1
2
3
4
5
6
7
8
60-64 65-69 70-74 75-79 80-85
Frekuensi
Interval
Hasil Belajar Fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Dari tabel 4.7 diperoleh koefisien korelasi robs = - 0,063. Untuk
sampel sebanyak 21 siswa dan taraf signifikansi α=0,05 harga kritisnya
rcrit = 0,433. Koefisien korelasi lebih kecil dari harga kritisnya. Maka
hipotesis nol diterima dan hipotesis penelitian ditolak. Kesimpulannya
tidak terdapat hubungan antara kemandirian belajar dengan hasil
belajar fisika.
2. Hubungan antara fasilitas belajar dan hasil belajar fisika
Untuk mengetahui hubungan antara fasilitas belajar(x2) dan hasil
(y) dianalisis dengan menggunakan SPSS 20.
Tabel 4.8 Korelasi Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar Fisika
Correlations
Fasilitas Belajar Hasil Belajar
Fasilitas Belajar
Pearson Correlation 1 .009
Sig. (2-tailed) .969
N 21 21
Hasil Belajar
Pearson Correlation .009 1
Sig. (2-tailed) .969
N 21 21
Dari tabel 4.8 diperoleh koefisien korelasi robs = 0,009. Untuk
sampel sebanyak 21 siswa dan taraf signifikansi α=0,05 harga kritisnya
rcrit = 0,433. Koefisien korelasi lebih kecil dari harga kritisnya, maka
hipotesis nol diterima dan hipotesis penelitian ditolak. Kesimpulannya
tidak terdapat hubungan antara fasilitas belajar dengan hasil belajar
fisika.
3. Hubungan antara kemandirian belajar dan fasilitas belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Untuk mengetahui hubungan antara kemandirian belajar (x1) dan
fasilitas belajar (x2) dianalisis dengan menggunakan SPSS 20.
Tabel 4.9 Korelasi Kemandirian Belajar dengan Fasilitas Belajar
Correlations
Kemandirian
Belajar
Fasilitas Belajar
Kemandirian Belajar
Pearson Correlation 1 .689**
Sig. (2-tailed) .001
N 21 21
Fasilitas Belajar
Pearson Correlation .689** 1
Sig. (2-tailed) .001
N 21 21
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tabel 4.9 diperoleh koefisien korelasi robs = 0,689. Untuk
sampel sebanyak 21 siswa dan taraf signifikansi α=0,01 harga kritisnya
rcrit = 0,549. Koefisien korelasi lebih besar dari harga kritisnya. Maka
hipotesis nol ditolak dan hipotesis penelitian diterima. Kesimpulannya
terdapat hubungan antara kemandirian belajar dengan fasilitas belajar.
4. Wawancara
Data hasil wawancara yang telah dilakukan lalu diolah setiap
responden dengan meng-kode pertanyaan/jawaban responden yang
mengarahkan pada tujuan penelitian. Hasil pengkodingan dapat dilihat
pada lampiran 9
Berdasarkan hasil coding dan perhitungan frekuensi kode di atas,
maka diperoleh:
Menjadwal sehari sebelum pelajaran (malam hari)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
R1 : Biasanya nyiapin buat pelajaran besok itu sore hari
setelah makan malam.
R3 : Biasanya buku disiapkan malam atau pagi hari. Kalau
malam biasanya ada tugas ada laporan aku biasanya
nyiapinnya pagi.
R4 : Kalau lagi males ya paginya, biasanya kalau pagi itu
kalau lagi capek banget. Tapi biasanya sih malam.
R5 : Aku nyiapin buat sekolah itu biasanya malam sekalian
jadwal, selama ini belum pernah nyiapin peralatan sekolah
kalau pagi itu terlalu mepet, aku biasanya nyiapin sore habis
belajar.
Kegiatan aktif dalam pembelajaran di kelas
R1 : Selama proses pembelajaran fisika di sekolah
berlangsung ya aku nyatet apa yang dicatatkan sama guru,
kalau dikasih soal suruh ngerjakan ya dikerjakan, nanti kalau
misalnya suruh maju buat jelasin ke teman-teman atau
ngerjakan di papan tulis ya udah maju aja.
R3 : Dengerin, nggak tau nanya, minta soal, soalnya kalau
dijelasin berbelit-belit nggak jelas bikin bingung mending
latihan soal aja.
R5 : Kalau misalnya guru jelasin, ya aku dengan kesadaran
sendiri nyatet yang penting-penting kaya gitu, kalau guru
jelasin aku dengerin, yang dicatat itu kalau misalnya yang di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
papan tulis belum ada aku juga nyatet dari penyelesaian
menggunakan rumus yang dituliskan.
Memiliki ciri-ciri kemandirian belajar
R1 : Biasanya saya nyari-nyari dibuku dulu.
R3 : Kadang kalau udah frustasi banget ya buka internet,
kalau internet nggak ada yaudah nanya sama guru.
R4 : Kalau nggak ada di catatan nyari di buku paket, biasanya
soalnya buat tugas jadi kayak nyalin caranya terus dihitung
ulang. Kalau di buku paket nggak ada jawabannya biasanya
nanya temen.
R5 : Pertama nyari di internet kalau PR, terus yang kedua
tanya teman, terus yang ketiga tanya guru.
Belum percaya pada diri sendiri
R1 : Terkadang aku yakin, tapi juga kadang nggak yakin.
R2 : Enggak. Ya karena belum pernah baik.
R5 : Nggak terlalu sih.
Penting belajar fisika
R1 : Menurutku penting buat belajar fisika.
R2 : Penting, karena penerapan kehidupan sehari-hari.
R3 : Menurut saya karena itu mata pelajaran IPA jadi penting
supaya naik kelas. Selain itu kita buta mesin-mesin kaya gitu
juga pakai fisika.
R4 : Ya penting sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
R5 : Menurutku penting.
Sudah memiliki cita-cita
R1 : Pengin jadi guru matematika.
R2 : Cita-cita saya jadi menteri kehutanan.
R4 : Psikolog, tapi pengin juga ambil jurusan di Poltekes.
R5 : Sebenernya pengin jadi dokter, tapi orang tua kan
nyaranin sekolah di sini, sekolah di sana. Kalau semua itu
masih mencakup sama apa yang aku bisa ya aku mau-mau aja.
Pernah remidi
R1 : Pernah waktu itu remidi.
R2 : Nggak pernah lulus.
R3 : Pernah sekali doang, materi torsi.
R4 : Pernah remidi 2-3 kali.
Sumber belajar yang memadai
R1 : Buku cetak, tanya sama guru, internet.
R2 : Buku BSE sama Yudhistira.
R3 : Guru, buku, internet kadang-kadang.
R4 : Kalau dari sekolah dikasih 2 buku, BSE sama Yudhistira,
kalau nggak nemu jawabannya biasanya nanya temen.
R5 : Buku tulis, internet, tanya teman, baru guru fisika.
Alat belajar yang lengkap
R1 : Bolpoin, pensil, penghapus, label, penggaris, jangka,
buku tulis, pensil warna-warni.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
R3 : Pulpen, pensil, penghapus, penggaris.
R4 : Pulpen, pensil, penghapus, penggaris.
R5 : Pensil, bolpoin, penggaris, stip pensil, stipo.
Tempat belajar yang nyaman dan suasana sepi
R1 : Rapi, nyaman digunakan buat belajar. suasanya sepi.
R2 : Kalau belajar sukanya yang sepi, kalau misalnya ada
gangguan biasa aja sih, tapi lebih suka sama yang sepi.
R4 : Suka belajar di tempat yang sepi, nggak suka sambil
dengerin musik.
R5 : Aku suka tempat yang sepi, yang tenang biar bisa
konsentrasi.
Tidak memiliki minat belajar fisika
R2 : Nggak terlalu minat belajar fisika. punya catatan fisika
aja tapi bolong-bolong.
R4 : Sebenernya motivasi aku masuk jurusan IPA juga bukan
karena fisikanya, jadi nilai fisika itu pas-pas.
R5 : Ya kalau minat sih ya maaf ya tergantung sama
pelajarannya sih. Kalau gampang sih minatnya besar, tapi
kalau susah tuh agak males.
Berpartisipasi pasif dalam pembelajaran fisika
R2 : Nggak aktif, tapi kalau guru tanya pasti jawab.
R4 : Iya guru yang nyuruh ngerjakan di papan tulis baru aku
maju. Kalau nggak disuruh kayak malu, takut salah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
R5 : Biasanya guru yang nyuruh ngerjakan di papan tulis. Ya
kalau disuruh maju buat ngerjakan ya maju aja, kalau nggak
tau ya nggakpapa jan yang penting udah ngerjakan.
Belum pernah dibimbing oleh guru les dalam belajar fisika
R2 : Kalau les selama SMA belum pernah, kalau SMP pernah
les 4 mapel UN.
R4 : Kalau SMA sih belum pernah.
R5 : Belum pernah, dari kelas X juga belum pernah. Aku
kurang membutuhkan karena aku merasa masih bisa belajar
sendiri.
Konsep utama yang dapat ditarik dari kategori di atas adalah
bahwa responden/siswa sudah memiliki ciri kemandirian belajar
dan fasilitas belajar yang digunakan sudah menunjang kegiatan
belajarnya. Kemandirian dalam belajar siswa terlihat dalam
kegiatannya menjadwal sehari sebelum pelajaran (malam hari),
peranan aktif siswa dalam pembelajaran, dan sudah memiliki cita-
cita. Sedangkan fasilitas yang digunakan dalam belajar terlihat
pada sumber belajar yang memadai seperti alat belajar yang
lengkap, tempat belajar yang nyaman dan suasana yang sepi.
Namun terdapat pula faktor yang mempengaruhi hasil belajar fisika
siswa yaitu terdapat siswa yang tidak memiliki minat belajar fisika.
Hal ini menyebabkan siswa kurang berpartisipasi dalam
pembelajaran fisika, sehingga ketika ulangan siswa kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
memiliki rasa percaya pada diri. Karena kurangnya rasa percaya
diri yang dimiliki oleh siswa maka hasil ulangan yang diperoleh
oleh siswa menjadi kurang baik dan siswa sering mengikuti
remidial.
Adanya guru les atau instruktur berperan penting membantu
belajar siswa, misalnya siswa yang tinggal di asrama mendapatkan
fasilitas guru les sehingga hal ini membantu dalam belajarnya
karena mereka bisa mencari terlebih dahulu masalah yang ada baru
menyelesaikan dengan bantuan guru/instruktur. Sementara ada
salah satu siswa yang tidak dibimbing dengan guru les namun tetap
bisa belajar dan hasil yang diperoleh baik pula. Ada pula siswa
yang tidak didukung dengan guru les dan hasil belajarnya tidak
baik.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hubungan antara kemandirian belajar terhadap hasil belajar
fisika
Penelitian dengan pengajuan hipotesis terdapat hubungan antara
kemandirian belajar dengan hasil belajar fisika, memperoleh koefisien
korelasi (robs) sebesar -0,063. Nilai ini lebih rendah dari koefisien kritis
(rcrit) sebesar 0,433. Koefisien kritis (rcrit) yang bernilai negatif ini
berarti memiliki hubungan tidak searah (keterbalikan) yang mana
besarnya nilai kemandirian berbanding terbalik dengan hasil belajar
fisika. Untuk nilai signifikansi penelitian ini sebesar 0,787 dimana nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
ini lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak signifikan. Jadi tidak ada
hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar dengan hasil
belajar fisika dan hubungan yang dihasilkan tidak searah.
Pada hasil yang didapat dengan menggunakan kuesioner ini tidak
ada hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar dengan hasil
belajar fisika. Siswa memang sudah dapat dikatakan mandiri, apabila
mereka berusaha mencari sendiri terlebih dahulu saat guru
memberikan soal-soal untuk latihan. Namun siswa tidak memiliki
minat untuk belajar fisika sehingga dalam pembelajaran fisika di kelas
(saat bukan pembelajaran dengan metode praktikum) siswa cenderung
berpartisipasi pasif dalam pembelajaran fisika. Siswa sendiri sudah
memiliki cita-cita ingin menjadi apa besok, namun kebanyakan siswa
tidak ingin memilih jurusan yang menyangkut tentang fisika, hal itu
sangat berpengaruh terhadap minat siswa belajar fisika. Siswa yang
tidak berminat belajar fisika tampak pada pengakuan siswa yang
catatannya tidak lengkap. Catatan yang tidak lengkap merupakan salah
satu faktor siswa mendapatkan nilai yang tidak baik sehingga siswa
pernah remidi. Siswa yang berpartisipasi pasif hanya mengerjakan di
papan tulis ketika guru menyuruh siswa untuk mengerjakan atau
menjelaskan kepada teman-temannya. Guru mendorong siswa untuk
mengerjakan di papan tulis. Guru disini terlihat tidak memilih siswa
yang pintar saja melainkan semua siswa diajak untuk berani
mengerjakan di papan tulis. Siswa hanya aktif mencatat ataupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
mengerjakan soal latihan di buku tulis saja. Kebiasaan belajar
kelompok mempunyai pengaruh siswa menjadi lebih mandiri dan
berdampak positif bagi siswa. Terdapatnya indikasi hubungan yang
tidak searah bisa disebabkan ketika siswa mengerjakan soal ulangan
akhir semester fisika, ada yang mencontek satu sama lainnya dan tidak
diketahui oleh pengawas yang menjaga saat itu.
Dalam penelitian ini yakni pada statistik hubungan kemandirian
belajar dengan hasil belajar fisika, peneliti meneliti hubungan secara
keseluruhan, jadi kemandirian belajar siswa yang mempengaruhi hasil
belajarnya tertutup oleh kemandirian belajar yang tidak mempengaruhi
sehingga kemandirian belajar siswa terlihat tidak mempengaruhi hasil
belajar fisika siswa.
2. Hubungan antara fasilitas belajar terhadap hasil belajar fisika
Penelitan dengan pengajuan hipotesis terdapat hubungan antara
fasilitas belajar dengan hasil belajar fisika, memperoleh koefisien
korelasi (robs) sebesar 0,009. Nilai ini lebih rendah dari koefisien kritis
(rcrit) sebesar 0,433. Untuk nilai signifikansi penelitian ini sebesar
0,969 dimana nilai ini lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak
signifikan. Jadi tidak ada hubungan yang signifikan antara fasilitas
belajar dengan hasil belajar fisika.
Pada hasil yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner ini tidak
ada hubungan yang signifikan antara fasilitas belajar dengan hasil
belajar fisika. Siswa memiliki alat belajar yang lengkap dan sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
belajar yang memadai. Kebanyakan siswa memilih untuk belajar di
tempat yang nyaman dan suasana belajar sepi karena mereka akan
lebih mudah untuk berkonsentrasi. Sebagian siswa terutama yang
tinggal di asrama mendapatkan fasilitas guru les. Adanya guru les
sangat membantu siswa dalam belajar fisika. Dengan adanya guru
les/instruktur belajar, siswa akan berusaha terlebih dahulu
mengerjakan soal-soal latihan. Apabila siswa tidak paham dengan
materi yang ada di buku acuan yang digunakan siswa dapat bertanya
kepada guru/instruktur. Siswa memiliki kepercayaan diri yang lebih
tinggi ketika belajar privat dibandingkan di sekolah dimana fokus guru
yang terpecah karena jumlah siswa. Adanya guru les sebagai fasilitas
sangat membantu siswa. Namun demikian ada siswa memilih untuk
tidak didampingi oleh guru les. Siswa ini mengatakan bahwa saat ini
guru les belum terlalu diperlukan karena masih merasa bisa belajar
tanpa bantuan guru les, misalnya dengan mencari sumber belajar lain.
Siswa tersebut juga mendapatkan nilai yang baik, dia mengatakan
kalau belum pernah remidi. Namun ada siswa juga yang tidak
menggunakan guru les sebagai fasilitas, akan tetapi siswa tersebut
pernah remidi dan hasil belajar fisikanya juga kurang baik.
Dari pembahasan tersebut dapat terlihat ada faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa walaupun terdapat fasilitas belajar
yang lengkap dan memadai. Faktor lain yang membuat hasil belajar
fisika siswa yang rendah walaupun fasilitas belajarnya lengkap seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
siswa tidak berminat belajar fisika sehingga siswa malas untuk belajar
(berdasarkan pernyataan siswa yang memiliki catatan tidak lengkap)
ataupun faktor lain yang tidak terlihat.
3. Hubungan antara kemandirian belajar dengan fasilitas belajar
Penelitan dengan pengajuan hipotesis terdapat hubungan antara
kemandirian belajar, fasilitas belajar dengan hasil belajar fisika,
memperoleh koefisien korelasi (robs) sebesar 0,689. Nilai ini lebih
besar dari koefisien kritis (rcrit) sebesar 0,549. Untuk nilai signifikansi
penelitian ini sebesar 0,001 dimana nilai ini lebih kecil dari 0,01 yang
berarti signifikan. Jadi ada hubungan yang signifikan antara
kemandirian belajar dengan fasilitas belajar.
Pada hasil yang didapat dengan menggunakan kuesioner ini ada
hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar dengan fasilitas
belajar. Siswa yang memiliki fasilitas belajar lengkap akan
mempengaruhi kemandirian belajarnya. Siswa yang dibimbing oleh
guru les/instruktur, yang memiliki buku lebih banyak akan lebih
mandiri karena lebih banyak latihan soal sehingga hasil belajar fisika
juga baik. Sementara ada siswa yang tidak dibimbing dengan guru les
namun tetap bisa belajar dan hasil yang diperoleh baik pula karena
siswa tersebut mencari sumber belajar sendiri di internet. Ada pula
siswa yang tidak didukung dengan guru les dan hasil belajarnya tidak
baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar
dan fasilitas belajar tidak memiliki hubungan dengan hasil belajar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
namun adanya fasilitas belajar akan mempengaruhi kemandirian
belajar responden/siswa, begitu pula sebaliknya, apabila siswa
mempunyai kemandirian belajar yang baik, dia pasti akan mencari
fasilitas belajar yang mendukung belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan pada BAB IV dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
kemandirian belajar dan hasil belajar fisika di kelas XI-IPA SMA Pius
Bakti Utama Purworejo tahun ajaran 2015/2016.
2. Terdapat hubungan yang positif dan tidak signifikan antara fasilitas
belajar dan hasil belajar fisika di kelas XI-IPA SMA Pius Bakti Utama
Purworejo tahun ajaran 2015/2016.
3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemandirian
belajar dengan fasilitas belajar di kelas XI-IPA SMA Pius Bakti Utama
Purworejo tahun ajaran 2015/2016.
B. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari ada beberapa keterbatasan dalam menyusun karya
ilmiah antara lain:
1. Keterbatasan subjek dalam penelitian ini yang hanya menggunakan
responden dengan jumlah yang sedikit.
2. Pengukuran hasil belajar fisika tidak menggunakan semua materi
karena kurang mencerminkan hasil belajar fisika yang sesungguhnya.
3. Peneliti tidak membuat instrumen wawancara dari pihak lain, seperti
guru atau orang tua yang mengetahui kondisi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
4. Peneliti tidak mengawas sewaktu siswa melaksanakan UAS fisika,
sehingga tidak mengetahui kondisi di kelas.
C. Saran
1. Bagi penelitian selanjutnya agar pada penelitian selanjutnya
menggunakan responden dengan jumlah yang lebih banyak.
2. Pengukuran hasil belajar hanya menyangkut tentang materi saat
penelitian berlangsung tidak untuk semua materi yang diujikan.
3. Membuat instrumen wawancara teruntuk guru maupun orang tua siswa
agar informasi yang diberikan mengenai siswa tersebut lebih detail.
4. Lebih baik untuk mengawas sewaktu UAS berlangsung agar peneliti
mengetahui kondisi suasana di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. 2014. Metodologi & Aplikasi Riset
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta
Dalyono. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Giantera, Dwi Raflian. 2013. Pengaruh Fasilitas Belajar dan Motivasi Belajar
Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Peralatan Kantor Pada
Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK
Cokroaminoto 1 Banjarnegara. Semarang: FE Universitas Negeri
Semarang
Gie, The Liang. 2002. Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta: Pusat Belajar Ilmu
Berguna (PUBIB)
Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi
Aksara
Kanginan, Marthen. 1997. Fisika SMU Kelas I CAWU 1. Jakarta: Erlangga
Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Maemun, Muhammad. 2008. Hubungan Kemandirian belajar dengan fasilitas
belajar di Rumah Dengan Prestasi Belajar Biologi Siswa Kelas X MAN
Wonokromo. Yogyakarta: FST UIN Sunan Kalijaga
Majid, Abdul. 2014. Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Putra, Sitiatava Rizema. 2013. Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja.
Yogyakarta: Diva Press
Riduwan, dan Sunarto. 2014. Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan,
Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta
Rohmah, Noer. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Teras
Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Sudjana, Djudju. 2008. Evaluasi Program Pendidika Luar Sekolah. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: Bumi Aksara
Suparno, Paul. 2014. Metode Penelitian Pendidikan IPA. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma
Susanto, Ahmad. 2015. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenadamedia Group
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Warsita, Bambang. 2011. Pendidikan Jarak Jauh Perancangan, Pengembangan,
Implementasi, dan Evaluasi Diklat. Bandung: Remaja Rosdakarya
Yosinta, Florensia. 2010. Korelasi Antara Lingkungan Tempat Tinggal Siswa dan
Sekolah Dengan Prestasi Belajar Fisika Pada Siswa Kelas XI IPA SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta. Yogyakarta: JPMIPA USD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Meneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Lampiran 3. Kuesioner Kemandirian Belajar
Nama :
Kelas/ no. absen :
KUESIONER KEMANDIRIAN BELAJAR
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya menyiapkan peralatan belajar seperti buku-
buku, alat tulis, dan peralatan belajar lain yang
saya butuhkan.
2 Saya memiliki jadwal belajar sendiri.
3 Saya belajar sesuai dengan jadwal belajar yang
saya buat.
4 Saya menyiapkan buku pelajaran sehari sebelum
mau berangkat ke sekolah.
5 Saya membuat catatan belajar fisika agar
memudahkan dalam belajar.
6 Saya mengikuti bimbingan belajar fisika di luar
sekolah dengan kemauan saya sendiri.
7 Saya mengikuti bimbingan belajar fisika di
sekolah dengan kemauan saya sendiri.
8 Saya belajar dengan kemauan saya sendiri.
9 Saya mengerjakan latihan soal fisika dari buku
paket, LKS, dan buku ajar lainnya.
10 Saya berani maju ke depan kelas untuk
mengerjakan soal fisika.
11 Saya tetap belajar fisika meskipun guru fisika
tidak bisa datang ke sekolah.
12 Saya membentuk kelompok belajar bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
teman-teman sebagai usaha mengatasi kesulitan
belajar fisika.
13 Saya memperhatikan penjelasan guru fisika
dengan cermat.
14 Saya bertanya kepada guru ketika ada materi
fisika yang belum saya pahami.
15 Saya mengumpulkan tugas fisika tepat waktut.
16 Saya mengumpulkan tugas fisika tanpa disuruh
oleh orang lain.
17 Saya berani menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru fisika.
18 Saya terlibat aktif dalam pembelajaran fisika di
kelas (tanya jawab)
19 Saya berusaha menyelesaikan tugas membuat
alat peraga fisika sendiri, tanpa bantuan orang
lain.
20 Saya tetap belajar fisika walaupun tidak ada
ulangan.
21 Saat di rumah, saya mengulangi materi pelajaran
fisika yang telah diajarkan di sekolah.
22 Saya belajar fisika dengan sungguh-sungguh.
23 Saya tidak mencontek PR fisika dari teman yang
sudah mengerjakan.
24 Saya berusaha mengejar ketinggalan apabila
saya merasa tertinggal dalam belajar fisika.
25 Saya mencari sumber belajar lain yang relevan
untuk memahami materi fisika yang saya
pelajari.
26 Saya yakin bahwa nilai ulangan fisika saya baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
27 Saya tidak mencontek ketika ulangan fisika.
28 Saya tidak mengeluh ketika mendapatkan hasil
ulangan fisika saya jelek, melainkan saya
gunakan sebagai evaluasi bahwa saya harus lebih
tekun lagi dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Lampiran 4. Kuesioner Fasilitas Belajar
Nama :
Kelas/ no. absen :
KUESIONER FASILITAS BELAJAR
PETUNJUK:
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jujur sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya!
2. Anda menjawab dengan cara memberi tanda silang pada pilihan a, b, c
atau d di setiap nomor.
3. Semua pertanyaan harap dijawab.
4. Jawaban Anda tidak berpengaruh apa-apa terhadap Anda.
PERTANYAAN:
1. Buku cetak fisika yang Anda gunakan adalah:
a. Paket, LKS, dan 1 pelengkap c. Paket/LKS
b. Paket dan LKS d. Tidak ada
2. Bacaan selain buku pelajaran:
a. Majalah ilmiah c. Novel
b. Surat kabar d. Tidak punya
3. Komputer yang Anda gunakan untuk mengerjakan tugas sekolah adalah:
a. Komputer milik sendiri c. Komputer milik teman
b. Komputer milik orang tua d. Komputer milik sekolah
4. Apakah Anda menggunakan televisi sebagai media informasi dalam
belajar?
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
5. Sumber informasi belajar yang Anda gunakan bila Anda tidak mengerti
materi pelajaran adalah:
a. Buku c. Guru
b. Internet d. Teman
6. Apakah Anda menggunakan internet dalam belajar:
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
7. Apakah di sekolah Anda menggunakan alat peraga dalam pembelajaran:
a. Sering c. Jarang sekali
b. Kadang-kadang d. Tidak pernah
8. Apakah dalam pembelajaran di sekolah Anda menggunakan VCD atau
simulasi komputer?
a. Sering c. Jarang sekali
b. Kadang-kadang d. Tidak pernah
9. Anda mencatat materi pelajaran dalam buku:
a. Tiap mata pelajaran dalam buku tersendiri
b. Dicampur dalam satu buku tulis untuk dua mata pelajaran
c. Mencatat dengan kertas buram
d. Satu buku untuk mencatat semua mata pelajaran
10. Alat untuk menulis yang Anda punyai adalah:
a. Bolpoint, pensil c. Pensil
b. Bolpoint d. Tidak punya
11. Penggaris yang Anda miliki:
a. Mistar, penggaris, busur derajad c. Mistar
b. Mistar, busur derajad d. Tidak punya
12. Alat penghapus yang anda pakai adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
a. Tipe-ex, stip tinta, stip pensil c. Stip pensil/tipe-ex
b. Tipe-ex, stip pensil d. Tidak punya
13. Apakah orang tua membimbing Anda belajar?
a. Selalu c. Jarang sekali
b. Kadang-kadang d. Tidak pernah
14. Apakah dalam belajar fisika, Anda dibimbing oleh guru les?
a. Sering c. Jarang sekali
b. Kadang-kadang d. Tidak pernah
15. Tempat Anda belajar di ruang:
a. Kamar khusus belajar c. Ruang keluarga
b. Kamar tidur d. Ruang tamu
16. Penerangan yang Anda gunakan saat belajar:
a. Lampu belajar
b. Lampu neon
c. Bohlam (daya ≥ 25 watt)
d. Lampu petromaks, sentir, lilin, bohlam (daya < 25 watt)
17. Meja belajar yang dipakai dalam belajar adalah:
a. Meja khusus belajar c. Meja kecil tanpa laci
b. Meja kecil dengan laci d. Tidak pakai meja
18. Meja belajar yang dipakai dalam belajar terbuat dari:
a. Kayu jati c. Meja plastik
b. Kayu lokal/kalimantan d. Tidak pakai meja
19. Tempat duduk yang digunakan dalam belajar adalah:
a. Kursi berbusa c. Kursi kecil
b. Kursi kayu d. Tidak pakai kursi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
20. Tempat untuk meletakkan/menyimpan buku adalah:
a. Rak kayu pada meja belajar
b. Rak kayu yang terpisah dari meja belajar
c. Di atas meja
d. Acak-acak/sembarang
21. Bagaimanakah keadaan alat tulis yang Anda pakai?
a. Sangat baik c. Cukup baik
b. Baik d. Agak rusak
22. Bagaimanakah keadaan buku-buku yang Anda pakai?
a. Sangat baik c. Cukup baik
b. Baik d. Agak rusak
23. Bagaimanakah keadaan meja belajar yang Anda pakai?
a. Sangat baik c. Cukup baik
b. Baik d. Agak rusak
24. Bagaimanakah keadaan kursi belajar yang Anda pakai?
c. Sangat baik c. Cukup baik
d. Baik d. Agak rusak
25. Kendaraan yang Anda gunakan untuk ke sekolah:
a. Motor c. Kendaraan umum
b. Sepeda d. Jalan kaki
26. Alat hitung yang Anda gunakan adalah:
a. Kalkulator scientific c. Pinjam teman
b. Kalkulator biasa d. Kalkulator handphone
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lampiran 5. Daftar Pertanyaan Wawancara
Pertanyaan Wawancara
A. Kemandirian Belajar
1. Bagaimana anda mempersiapkan peralatan belajar yang anda butuhkan
dalam belajar?
2. Bagaimana minat anda dalam belajar fisika di sekolah maupun di
rumah ketika anda belajar sendiri?
3. Bagaimana keinginan anda berpartisipasi dalam belajar fisika di
sekolah? Apakah guru fisika membuat anda aktif untuk berpartisipasi
dalam pembelajaran di kelas atau anda berpartisipasi karena keinginan
anda sendiri?
4. Apa kegiatan yang anda lakukan selama pembelajaran fisika
berlangsung?
5. Bagaimana anda mendapatkan jawaban fisika yang anda tidak ketahui?
6. Apakah anda selalu memiliki keyakinan yang baik terhadap nilai
ulangan fisika?
7. Seberapa pentingkah anda belajar fisika? Mengapa?
8. Apa cita-cita yang ingin anda capai di kemudian hari?
9. Apakah anda pernah remidi? Kalau pernah bagaimana perasaanmu?
Bagaimana usaha untuk mengatasi agar tidak remidi lagi?
B. Fasilitas Belajar
10. Sumber belajar apa saja yang anda gunakan dalam belajar fisika?
11. Sebutkan alat tulis yang anda gunakan untuk menunjang proses belajar
fisika!
12. Apakah anda pernah dibimbing oleh guru les dalam belajar fisika?
13. Bagaimana kondisi tempat yang anda gunakan untuk belajar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 6. Validasi Instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 7. Data Hasil Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 8. Nilai UAS
DAFTAR NILAI ULANGAN SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
KELAS XI-IPA
MAPEL Fisika
No.induk Nama TAS
1 Agnes Shita Pratiwi 81
2 Agung Frans Patar Siagian 66
3 Antonius Erga Aprilian 77
4 Aurelia Rahma Setyanti 66
5 Elisa Fitriyani 81
6 Francisca Noventa S.R 74
7 Fransisca Hellen 81
8 Fransiskus Dharmawan 66
9 Gisella Wulandari Dewi H 78
10 Klementin Venta Larasati 74
11 Krisdayanti Yamlaay 60
12 Kristiani Hutauruk 85
13 Maria Imaculata Octaviana P. M 64
14 Maria Regina Irinda Yesela 85
15 Maria Yosefa Sandriani Wuwur 64
16 Mega Oktaviyanti Wiedodo 81
17 Oktavia Kusumaningrum 67
18 Rosa Virginia Irianti Lerelaka 70
19 Sri Martini 69
20 Yohanes Benny Satria 65
21 Yonathan Tsuyoshi 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Purworejo, 8 Juni 2016
Guru : RC. Irlan I, S.Pd.
KKM KKM : 71
KS HY. Arif Dharmawan, S.Pd.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 9. Hasil Wawancara
JAWABAN PERTANYAAN WAWANCARA
Responden I
1. “Aku biasanya nyiapin buat pelajaran besok itu sore hari setelah
makan malam. Kan biasanya makan malam itu selesai jam setengah 7
malam, setelah itu baru menjadwal buat pelajaran besoknya.”
2. “Kalo minat belajar fisika, saya berminat buat belajar fisika.”
3. “Aku memiliki minat buat belajar fisika. Selain itu guru juga mengajak
kita buat mengerjakan soal di papan tulis. Jadi ya sama-sama membuat
aktif.”
4. “Selama proses pembelajaran fisika di sekolah berlangsung ya aku
nyatet apa yang dicatatkan sama guru, kalau dikasih soal suruh
ngerjakan ya dikerjakan, nanti kalau misalnya suruh maju buat jelasin
ke teman-teman atau ngerjakan di papan tulis ya udah maju aja.”
5. “Biasanya saya nyari-nyari di buku dulu, kan kita dipinjemin 2 buku
dari sekolah.”
“Bukunya itu penerbit dari Yudhistira sama BSE. Tapi selain itu juga
ada buku-buku pinjem dari kakak kelas jadi cukup membantu buat
menyelesaikan soal-soal yang dikerjakan.”
“Setelah nyari dari buku kalau misalnya nggak ada di buku ya tanya
sama guru. Kan biasanya nanti guru bakal ngasih tau rumus yang
dipakai nanti ya saya mikir sendiri gimana penyelesaian soalnya.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
“Kalau internet biasanya aku jarang pakai. Palingan kalau pakai
internet buat nyari-nyari bahan buat praktikum. Karena kan kalau
praktikum biasanya kita suruh cari sendiri dasar teori, rumus yang
dipakai, sama langkah kerjanya.”
6. “Terkadang aku yakin, tapi juga kadang nggak yakin.”
“Kayaknya udah yakin bener jawabannya tapi ternyata salah.”
7. “Menurutku penting kita buat belajar fisika, apalagi fisika bisa
membantu kita untuk belajar menyelesaikan masalah dalam kehidupan
sehari-hari. Jadi kita belajar fisika itu kita belajar menyelsaikan
masalah.”
8. “Aku pengin jadi guru matematika.”
9. “Pernah waktu itu remidi, satu kali dari total ulangan yang di ujikan
sebanyak 3 kali sama UTS jadi 4 kali.”
10. “Biasanya aku belajar dari buku-buku cetak, tanya sama guru, lalu
internet.”
11. “Bolpoin, pensil, penghapus, label, penggaris, jangka, buku tulis,
pensil warna-warni.”
12. “Kalau dibimbing sama guru les belum pernah. Tapi biasanya kalau di
asrama itu ada guru yang datang buat membimbing belajar. Kalau
fisika biasanya seminggu sekali. Nah pada kesempatan itu digunakan
buat nyocokin jawaban yang udah saya kerjakan, nanti kalau misalnya
ada yang salah gurunya memberikan jawaban yang benar.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
13. “Rapi, nyaman digunakan buat belajar. Kalau jam belajar biasanya
suasananya sepi karena kan semuanya pada belajar.”
Responden II
1. “Menyiapkan sendiri setiap pagi kalau sebelum berangkat ke sekolah.”
2. “Nggak terlalu minat belajar fisika. Punya catatan fisika aja tapi
bolong-bolong.”
3. “Nggak aktif, tapi kalau guru tanya pasti jawab.”
4. “Nyatet sama dengerin guru, praktek. Kalau praktek ya ngikutin
prosedur, ambil alat, ngukur, tapi kalau ngitung bagian orang lain.”
5. “Biasanya nanya teman, browsing di internet.”
6. “Enggak. Ya karena belum pernah baik.”
7. “Cita-cita saya jadi menteri kehutanan. Jadi observasi disitu.”
8. “Penting, karena penerapan kehidupan sehari-hari. Misalnya daun yang
jatuh dihitung kecepatannya. Ya walaupun aku nggak pernah ngitung.
Banyak di teknik misalnya membuat jembatan, membuat lantai.”
“Ada juga perasaan buat masuk teknik, penginnya teknik mesin.”
9. “Nggak pernah lulus mbak. Karena sebelum ulangan biasanya blank .”
“Perasaanku sedih, soalnya kalau sama guru yang ini nggak pernah
lulus-lulus.”
“Usahaku ya belajar biar nggak remidi, tapi mungkin belajarku kurang
serius.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
10. “Buku BSE sama Yudhistira. Aku ngerjain soal disitu kalau disurung
doang, kalau enggak ya diluar kemungkinan. Tanya ke guru kalau
dideketin sama guru.”
“Aku suka kalau guru ngajarnya praktikum, karena kalau praktikum
aku kerja jadinya aku nggak tidur di kelas.”
11. “Bolpoin dan penggaris. Aku punyanya itu soalnya yang lain jarang
dipake.”
12. “Kalau les selama SMA belum pernah, kalau SMP pernah les 4 mapel
UN. Kalau SM belum pernah karena banyak kegiatan di sekolah kaya
kumpul sama teman-teman. Intinya masih pengin kumpul sama teman-
teman.”
13. “Kalau belajar sukanya yang sepi, kalau misalnya ada gangguan biasa
aja sih, tapi lebih suka sama yang sepi.”
Responden III
1. “Kalau bolpennya habis ya beli, kalau di sekolah kalau udah terlanjur
nggak bawa ya pinjem. Biasanya buku disiapkan malam atau pagi hari.
Kalau malam biasanya ada tugas ada laporan aku biasanya nyiapinnya
pagi.”
2. “Nggak belajar banget cuma dengerin yaudah buat ilmu tambahan aja.
Biasanya cuma dengerin guru kalau belajar. Kalau latihan soal ya dari
latihan soal punya guru. Kalau di rumah ngulang pelajarannya kalau
ulangan, kalau nggak ada ulangan ya biasanya enggak. Cuma baca
sama dengerin.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
3. “Saya sih udah pilih IPA ya harus berpartisipasi mau nggak mau.
Kalau ditanya ya jawab, kalau disuruh ngerjain ya ngerjain.”
4. “Dengerin, nggak tau nanya, minta soal, soalnya kalau dijelasin
berbelit-belit nggak jelas bikin bingung mending latihan soal aja.”
“Kalau latihan soal kan lebih kaya praktekknya daripada diem
dengerin nggak mudeng mending nerapin aja.”
5. “Kalau bukan ulangan nanya guru, kadang-kadang ya nanya sama
Kristi tapi biasanya sama-sama nggak mudeng kalau aku nggak
mudeng. Kadang kalau udah frustasi banget ya buka internet, kalau
internet nggak ada yaudah nanya sama guru. Kalau nanya buku jarang
soalnya buku cuman ngasih kaya bahan baku rumusnya doang. Buku
dari sekolah dipinjami tapi kurang lengkap isinya jadi saya ada buku
sendiri kaya Seribu Pena sama buku rumus aja udah.”
6. “Ya kalau nggak susah banget ya wah ini tuntas nih kalau nggak 70 ya
80 kalau lagi ada keajaiban ya 90.”
7. “Menurut saya karena itu mata pelajaran IPA jadi penting supaya saya
naik kelas. Selain itu kita buat mesin-mesin kaya gitu kan juga pakai
fisika.”
8. “Saya belum punya cita-cita kedepannya belum tahu. Tapi mentok-
mentok kalau udah nggak tahu mau apa paling ke teknik sipil paling
arsitek kalau mesin nggak terlalu bisa soalnya sih.”
9. “Pernah sekali doang, materi torsi. Bisa remidi karena 3 nomor
terakhir itu yang luas-luas itu belum mudeng sama sekali, terus yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
nomor 4 sama 5 susah. Yang nggak bisa cuman dijawab diketahui
doang. Kalau ulangan yang lainnya tuntas.”
10. “Guru, buku, internet kadang-kadang. Soalnya paling gampang aku
mudeng itu dengerin guru, kalau gurunya nggak jelas aku juga nggak
bisa ngikutin.”
11. “Pulpen, pensil, penghapus, penggaris.”
12. “Lesnya kadang-kadang. Kalau lagi pengin saya manggil guru Neutron
nanti ngelesin di kos. Biasanya nanya materi ini susahnya dimana nanti
dijelasin biar “nggarapnya” gampang gitu.”
13. “Kadang-kadang gaduh sih, kadang-kadang ya enggak, tergantung jam
belajarnya jam berapa. Kalau belajarnya ya sore ya gaduh. Kalau
belajar jam 10 apa jam 12 malem apa pagi-pagi kan sepi. Kalau gaduh
belajar bareng sama teman-teman ya nggak papa toh aku juga cuman
dengerin. Kadang-kadang belajar juga sambil dengerin musik soalnya
dengerin musik enak nggak bikin ngantuk. Malah lebih bisa masuk
kalau dengerin musik.”
Responden IV
1. “Kalau lagi males ya paginya, biasanya kalau pagi itu kalau lagi capek
banget. Tapi biasanya sih malem.”
2. “Fisika menurut aku pelajaran yang paling susah. Sebenernya motivasi
aku masuk jurusan IPA juga bukan karena fisikanya jadi nilai fisika itu
pas-pas.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
3. “Iya guru yang nyuruh ngerjakan di papan tulis baru aku maju. Kalau
nggak disuruh kayak malu, takut salah.”
4. “Kalau guru nerangin dicatat.”
5. “Kalau nggak ada di catatan nyari di buku paket, biasanya soalnya buat
tugas jadi kayak nyalin caranya terus diitung ulang. Kalau di buku
paket nggak ada jawabannya biasanya nanya temen.”
“Aku jarang tanya guru, soalnya kayak malu gitu.”
6. “Tergantung sama babnya. Kalau misalkan ini bab saya bisa ya pede,
tapi kalau misalkan susah aduh ini mah remidi.”
7. “Ya penting sekali, karena tahu kalau pelajaran fisika nggak cukup
terlalu bisa jadi sebisa mungkin kalau di kelas perhatiin bener-bener
soalnya kan fisika masuk mapel UN juga.”
8. “Psikolog, tapi pengin juga ambil jurusan di Poltekes. Kalau
jurusannya belum tahu mau ambil jurusan apa di Poltekes.”
9. “Pernah remidi 2-3 kali.”
“Kalo pertama-tama perasaan udah usaha tapi yaudahlah, terus yang
kedua karena malamnya nggak belajar jadi udah tau kalau bakalan
remidi.”
“Iya harus dong. Usahanya dengan nanya temen, kalau misal temen
nggak bisa nanya kakak kelas minta ajarin.”
10. “Kalau dari sekolah dikasih 2 buku, BSE sama Yudhistira, kalau nggak
nemu jawabannya biasanya nanya teman.
11. “Pulpen, pensil, penghapus, penggaris.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
12. “Kalau SMA sih belum pernah. Tapi rencana besok kelas XII pengin
ikut bimbingan belajar kaya di GO, tapi tergantung teman, ada teman
apa enggak. Kalau misalnya nggak ada teman masih malu.”
13. “Suka belajar di tempat yang sepi, nggak suka sambil dengerin musik.”
Responden V
1. “Aku nyiapin buat sekolah itu biasanya malam sekalian jadwal, selama
ini belum pernah nyiapin peralatan sekolah kalo pagi hari soalnya kalo
pagi itu terlalu mepet, aku biasanya nyiapin sore habis belajar.”
2. “Ya kalo minat sih ya maaf ya tergantung sama pelajarannya sih. Kalo
gampang sih minatnya besar, tapi kalo susah tuh agak males.”
3. “Biasanya guru yang nyuruh ngerjakan di papan tulis. Ya kalo disuruh
maju buat ngerjakan ya maju aja, kalo ngga tau ya nggakpapa kan yang
penting udah ngerjain.”
“Lagian gurunya juga nggak menghukum kita. Kalau misalnya ada
yang salah biasanya dijelasin kalau enggak ada temen yang maju bantu
kita.”
4. “Kalau misalnya guru jelasin, ya aku dengan kesadaran sendiri nyatet
yang penting-penting kaya gitu, kalau guru jelasin aku dengerin, yang
dicatat itu kalau misalnya yang di papan tulis belum ada aku juga
nyatet dari penyelesaian menggunakan rumus yang dituliskan.”
“Aku lebih aktif nyatat, misalnya kan di buku cetak ada, tapi guru
nggak jelasin jadi aku nyatet sendiri di buku tulis soalnya lebih enak
kalo belajar di buku tulis daripada di buku cetak.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
5. “Pertama nyari di internet kalau PR, terus yang kedua tanya temen,
terus yang ketiga tanya guru.”
6. “Nggak terlalu sih.”
“Karena aku kaya ragu ya walaupun feelingku kadang juga nggak
bener, tapi kadang-kadang aku ragu kira-kira bisa nggak ya fisika
dapet bagus nggak atau pas KKM nggak gitu.”
“Aku ragu karena waktu ulangan itu aku ngerjainnya tuh kayak aku
salah, padahal ya bisa aja bener.”
7. “Menurutku penting sih. Karena di fisika ada ilmu-ilmu yang kita
terapin di kehidupan sehari-hari, ketelitian juga bisa dipakai,
mempermudah kita buat kedepannya juga, misalnya kita mau masuk
jurusan apa, fisika ya masih tetep bisa dipakai.”
8. “Aku penginnya apa ya?”
“Kalo mata pelajaran yang aku suka yang bisa nunjang cita-citaku ya
matematika, kimia, ya karena mau jadi apoteker gitu.”
“Ya sebenernya pengin jadi dokter, tapi orang tua kan nyaranin
sekolah di sini, sekolah di sana. Kalau semua itu masih mencakup
sama apa yang aku bisa ya aku mau-mau aja.”
9. “Selama ini belum pernah remidi fisika, ya walaupun nilainya agak
mepet-mepet tapi ya belum pernah remidi.”
10. “Buku tulis, internet, tanya teman, baru guru fisika.”
“Aku lebih suka kerja sendiri dulu nanti kalau misal aku nggak bisa
baru aku tanya sama guru, makanya guru menjadi prioritas terakhir.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
11. “Pensil, bolpoin, penggaris, stip pensil, stipo.”
12. “Belum pernah, dari kelas X juga belum pernah.”
“Aku kurang membutuhkan karena aku merasa masih bisa belajar
sendiri.”
13. “Aku suka tempat yang sepi, yang tenang biar bisa konsentrasi.”
“Karena udah terlalu lama tinggal disini jadi udah terbiasa. Palingan
kereta kalau lewat ya 2-3 menit aja.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 10. Koding Hasil Wawancara
Responden I
Jawaban Pertanyaan Kode
1. “Aku biasanya nyiapin buat pelajaran besok itu sore hari
setelah makan malam. Kan biasanya makan malam itu
selesai jam setengah 7 malam, setelah itu baru
menjadwal buat pelajaran besoknya.”
2. “Kalo minat belajar fisika, saya berminat buat belajar
fisika.”
3. “Aku memiliki minat buat belajar fisika. Selain itu guru
juga mengajak kita buat mengerjakan soal di papan tulis.
Jadi ya sama-sama membuat aktif.”
4. “Selama proses pembelajaran fisika di sekolah
berlangsung ya aku nyatet apa yang dicatatkan sama
guru, kalau dikasih soal suruh ngerjakan ya dikerjakan,
nanti kalau misalnya suruh maju buat jelasin ke teman-
teman atau ngerjakan di papan tulis ya udah maju aja.”
5. “Biasanya saya nyari-nyari di buku dulu, kan kita
dipinjemin 2 buku dari sekolah.”
“Bukunya itu penerbit dari Yudhistira sama BSE. Tapi
Menjadwal
sehari sebelum
pelajaran
Memiliki minat
belajar fisika
Berpartisipasi
aktif dalam
pembelajaran
fisika
Kegiatan aktif
dalam
pembelajaran di
kelas
Memiliki ciri
kemandirian
belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
selain itu juga ada buku-buku pinjem dari kakak kelas
jadi cukup membantu buat menyelesaikan soal-soal yang
dikerjakan.”
“Setelah nyari dari buku kalau misalnya nggak ada di
buku ya tanya sama guru. Kan biasanya nanti guru bakal
ngasih tau rumus yang dipakai nanti ya saya mikir
sendiri gimana penyelesaian soalnya.”
“Kalau internet biasanya aku jarang pakai. Palingan
kalau pakai internet buat nyari-nyari bahan buat
praktikum. Karena kan kalau praktikum biasanya kita
suruh cari sendiri dasar teori, rumus yang dipakai, sama
langkah kerjanya.”
6. “Terkadang aku yakin, tapi juga kadang nggak yakin.”
“Kayaknya udah yakin bener jawabannya tapi ternyata
salah.”
7. “Menurutku penting kita buat belajar fisika, apalagi
fisika bisa membantu kita untuk belajar menyelesaikan
masalah dalam kehidupan sehari-hari. Jadi kita belajar
fisika itu kita belajar menyelsaikan masalah.”
8. “Aku pengin jadi guru matematika.”
9. “Pernah waktu itu remidi, satu kali dari total ulangan
yang di ujikan sebanyak 3 kali sama UTS jadi 4 kali.”
Guru juga
mendukung
siswa untuk
belajar secara
mandiri
Belum percaya
pada diri sendiri
Penting belajar
fisika
Sudah memiliki
cita-cita
Pernah remidi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
10. “Biasanya aku belajar dari buku-buku cetak, tanya sama
guru, lalu internet.”
11. “Bolpoin, pensil, penghapus, label, penggaris, jangka,
buku tulis, pensil warna-warni.”
12. “Kalau dibimbing sama guru les belum pernah. Tapi
biasanya kalau di asrama itu ada guru yang datang buat
membimbing belajar. Kalau fisika biasanya seminggu
sekali. Nah pada kesempatan itu digunakan buat
nyocokin jawaban yang udah saya kerjakan, nanti kalau
misalnya ada yang salah gurunya memberikan jawaban
yang benar.”
13. “Rapi, nyaman digunakan buat belajar. Kalau jam belajar
biasanya suasananya sepi karena kan semuanya pada
belajar.”
Sumber belajar
yang memadai
Alat belajar
yang lengkap
Pernah
dibimbing oleh
guru les dalam
belajar fisika
Tempat belajar
yang nyaman
dan suasana sepi
Responden II
Jawaban Pertanyaan Kode
1. “Menyiapkan sendiri setiap pagi kalau
sebelum berangkat ke sekolah.”
2. “Nggak terlalu minat belajar fisika. Punya
catatan fisika aja tapi bolong-bolong.”
Menjadwal pagi hari
sebelum pelajaran
Tidak memiliki minat
belajar fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
3. “Nggak aktif, tapi kalau guru tanya pasti
jawab.”
4. “Nyatet sama dengerin guru, praktek. Kalau
praktek ya ngikutin prosedur, ambil alat,
ngukur, tapi kalau ngitung bagian orang
lain.”
5. “Biasanya nanya teman, browsing di
internet.”
6. “Enggak. Ya karena belum pernah baik.”
7. Penting, karena penerapan kehidupan sehari-
hari. Misalnya daun yang jatuh dihitung
kecepatannya. Ya walaupun aku nggak
pernah ngitung. Banyak di teknik misalnya
membuat jembatan, membuat lantai.”
“Ada juga perasaan buat masuk teknik,
penginnya teknik mesin.”
8. “Cita-cita saya jadi menteri kehutanan. Jadi
observasi disitu.”
Berpartisipasi pasif dalam
pembelajaran fisika
Kegiatan pasif dalam
pembelajaran di kelas
Tidak memiliki ciri
kemandirian belajar karena
masih bergantung dengan
teman
Belum percaya pada diri
sendiri
Penting belajar fisika
Sudah memiliki cita-cita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
9. “Nggak pernah lulus mbak. Karena sebelum
ulangan biasanya blank .”
“Perasaanku sedih, soalnya kalau sama guru
yang ini nggak pernah lulus-lulus.”
“Usahaku ya belajar biar nggak remidi, tapi
mungkin belajarku kurang serius.”
10. “Buku BSE sama Yudhistira. Aku ngerjain
soal disitu kalau disurung doang, kalau
enggak ya diluar kemungkinan. Tanya ke
guru kalau dideketin sama guru.”
“Aku suka kalau guru ngajarnya praktikum,
karena kalau praktikum aku kerja jadinya aku
nggak tidur di kelas.”
11. “Bolpoin dan penggaris. Aku punyanya itu
soalnya yang lain jarang dipake.”
12. “Kalau les selama SMA belum pernah, kalau
SMP pernah les 4 mapel UN. Kalau SMA
belum pernah karena banyak kegiatan di
sekolah kaya kumpul sama teman-teman.
Intinya masih pengin kumpul sama teman-
teman.”
13. “Kalau belajar sukanya yang sepi, kalau
misalnya ada gangguan biasa aja sih, tapi
Pernah remidi
Sumber belajar yang
memadai
Alat belajar tidak lengkap
Belum pernah dibimbing
oleh guru les dalam belajar
fisika
Tempat belajar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Responden III
Jawaban Pertanyaan Kode
1. “Kalau bolpennya habis ya beli, kalau di sekolah kalau
udah terlanjur nggak bawa ya pinjem. Biasanya buku
disiapkan malam atau pagi hari. Kalau malam biasanya
ada tugas ada laporan aku biasanya nyiapinnya pagi.”
2. “Nggak belajar banget cuma dengerin yaudah buat
ilmu tambahan aja. Biasanya cuma dengerin guru kalau
belajar. Kalau latihan soal ya dari latihan soal punya
guru. Kalau di rumah ngulang pelajarannya kalau
ulangan, kalau nggak ada ulangan ya biasanya enggak.
Cuma baca sama dengerin.”
3. “Saya sih udah pilih IPA ya harus berpartisipasi mau
nggak mau. Kalau ditanya ya jawab, kalau disuruh
ngerjain ya ngerjain.”
4. “Dengerin, nggak tau nanya, minta soal, soalnya kalau
dijelasin berbelit-belit nggak jelas bikin bingung
mending latihan soal aja.”
Menjadwal sehari
sebelum pelajaran,
pagi hari kalau
ada tugas saja.
Minat belajar
fisika yang cukup
Berpartisipasi
dalam
pembelajaran
fisika
Kegiatan aktif
dalam
pembelajaran,
lebih suka sama yang sepi.”
suasananya sepi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
“Kalau latihan soal kan lebih kaya praktekknya
daripada diem dengerin nggak mudeng mending
nerapin aja.”
5. “Kalau bukan ulangan nanya guru, kadang-kadang ya
nanya sama Kristi tapi biasanya sama-sama nggak
mudeng kalau aku nggak mudeng. Kadang kalau udah
frustasi banget ya buka internet, kalau internet nggak
ada yaudah nanya sama guru. Kalau nanya buku jarang
soalnya buku cuman ngasih kaya bahan baku rumusnya
doang. Buku dari sekolah dipinjami tapi kurang
lengkap isinya jadi saya ada buku sendiri kaya Seribu
Pena sama buku rumus aja udah.”
6. “Ya kalau nggak susah banget ya wah ini tuntas nih
kalau nggak 70 ya 80 kalau lagi ada keajaiban ya 90.”
7. “Menurut saya karena itu mata pelajaran IPA jadi
penting supaya saya naik kelas. Selain itu kita buat
mesin-mesin kaya gitu kan juga pakai fisika.”
8. “Saya belum punya cita-cita kedepannya belum tahu.
Tapi mentok-mentok kalau udah nggak tahu mau apa
paling ke teknik sipil paling arsitek kalau mesin nggak
memiliki ciri
kemandirian
belajar
Memiliki ciri
kemandirian
belajar
Memiliki
kepercayaan pada
diri sendiri dan
tahu kemampuan
diri
Penting belajar
fisika
Belum memiliki
cita-cita namun
sudah punya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
terlalu bisa soalnya sih.”
9. “Pernah sekali doang, materi torsi. Bisa remidi karena
3 nomor terakhir itu yang luas-luas itu belum mudeng
sama sekali, terus yang nomor 4 sama 5 susah. Yang
nggak bisa cuman dijawab diketahui doang. Kalau
ulangan yang lainnya tuntas.”
10. “Guru, buku, internet kadang-kadang. Soalnya paling
gampang aku mudeng itu dengerin guru, kalau gurunya
nggak jelas aku juga nggak bisa ngikutin.”
11. “Pulpen, pensil, penghapus, penggaris.”
12. “Lesnya kadang-kadang. Kalau lagi pengin saya
manggil guru Neutron nanti ngelesin di kos. Biasanya
nanya materi ini susahnya dimana nanti dijelasin biar
“nggarapnya” gampang gitu.”
13. “Kadang-kadang gaduh sih, kadang-kadang ya enggak,
tergantung jam belajarnya jam berapa. Kalau
belajarnya ya sore ya gaduh. Kalau belajar jam 10 apa
jam 12 malem apa pagi-pagi kan sepi. Kalau gaduh
belajar bareng sama teman-teman ya nggak papa toh
aku juga cuman dengerin. Kadang-kadang belajar juga
sambil dengerin musik soalnya dengerin musik enak
nggak bikin ngantuk. Malah lebih bisa masuk kalau
angan-angan
Pernah remidi
Sumber belajar
yang memadai
Alat belajar yang
lengkap
Pernah dibimbing
oleh guru les
dalam belajar
fisika
Dapat belajar
dengan
mendengarkan
musik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
dengerin musik.”
Responden IV
Jawaban Pertanyaan Kode
1. “Kalau lagi males ya paginya, biasanya kalau pagi itu
kalau lagi capek banget. Tapi biasanya sih malem.”
2. “Fisika menurutku pelajaran yang paling susah.
Sebenernya motivasi aku masuk jurusan IPA juga
bukan karena fisikanya jadi nilai fisika itu pas-pas.”
3. “Iya guru yang nyuruh ngerjakan di papan tulis baru
aku maju. Kalau nggak disuruh kayak malu, takut
salah.”
4. “Kalau guru nerangin dicatat.”
5. “Kalau nggak ada di catatan nyari di buku paket,
biasanya soalnya buat tugas jadi kayak nyalin caranya
terus diitung ulang. Kalau di buku paket nggak ada
jawabannya biasanya nanya temen.”
Menjadwal sehari
sebelum
pelajaran
Tidak memiliki
minat belajar
fisika
Berpartisipasi
pasif dalam
pembelajaran
fisika
Kegiatan pasif
dalam
pembelajaran
Memiliki ciri
kemandirian
belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
“Aku jarang tanya guru, soalnya kayak malu gitu.”
6. “Tergantung sama babnya. Kalau misalkan ini bab saya
bisa ya pede, tapi kalau misalkan susah aduh ini mah
remidi.”
7. “Ya penting sekali, karena tahu kalau pelajaran fisika
nggak cukup terlalu bisa jadi sebisa mungkin kalau di
kelas perhatiin bener-bener soalnya kan fisika masuk
mapel UN juga.”
8. “Psikolog, tapi pengin juga ambil jurusan di Poltekes.
Kalau jurusannya belum tahu mau ambil jurusan apa di
Poltekes.”
9. “Pernah remidi 2-3 kali.”
“Kalo pertama-tama perasaan udah usaha tapi
yaudahlah, terus yang kedua karena malamnya nggak
belajar jadi udah tau kalau bakalan remidi.”
“Iya harus dong. Usahanya dengan nanya temen, kalau
misal temen nggak bisa nanya kakak kelas minta
ajarin.”
10. “Kalau dari sekolah dikasih 2 buku, BSE sama
Yudhistira, kalau nggak nemu jawabannya biasanya
nanya teman.
11. “Pulpen, pensil, penghapus, penggaris.”
Percaya pada diri
sendiri, dan tahu
kemampuannya
Penting belajar
fisika
Sudah memiliki
cita-cita
Pernah remidi
Sumber belajar
yang memadai
Alat belajar yang
lengkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
12. “Kalau SMA sih belum pernah. Tapi rencana besok
kelas XII pengin ikut bimbingan belajar kaya di GO,
tapi tergantung teman, ada teman apa enggak. Kalau
misalnya nggak ada teman masih malu.”
13. “Suka belajar di tempat yang sepi, nggak suka sambil
dengerin musik.”
Belum pernah
dibimbing oleh
guru dalam
belajar fisika
Tempat belajar
yang suasananya
sepi
Responden V
Jawaban Pertanyaan Kode
1. “Aku nyiapin buat sekolah itu biasanya malam
sekalian jadwal, selama ini belum pernah nyiapin
peralatan sekolah kalo pagi hari soalnya kalo pagi itu
terlalu mepet, aku biasanya nyiapin sore habis
belajar.”
2. “Ya kalo minat sih ya maaf ya tergantung sama
pelajarannya sih. Kalo gampang sih minatnya besar,
tapi kalo susah tuh agak males.”
3. “Biasanya guru yang nyuruh ngerjakan di papan tulis.
Ya kalo disuruh maju buat ngerjakan ya maju aja, kalo
ngga tau ya nggakpapa kan yang penting udah
Menjadwal sehari
sebelum pelajaran
Tidak memiliki
minat belajar fisika
Berpartisipasi pasif
dalam
pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
ngerjain.”
“Lagian gurunya juga nggak menghukum kita. Kalau
misalnya ada yang salah biasanya dijelasin kalau
enggak ada temen yang maju bantu kita.”
4. “Kalau misalnya guru jelasin, ya aku dengan
kesadaran sendiri nyatet yang penting-penting kaya
gitu, kalau guru jelasin aku dengerin, yang dicatat itu
kalau misalnya yang di papan tulis belum ada aku juga
nyatet dari penyelesaian menggunakan rumus yang
dituliskan.”
“Aku lebih aktif nyatat, misalnya kan di buku cetak
ada, tapi guru nggak jelasin jadi aku nyatet sendiri di
buku tulis soalnya lebih enak kalo belajar di buku tulis
daripada di buku cetak.”
5. “Pertama nyari di internet kalau PR, terus yang kedua
tanya temen, terus yang ketiga tanya guru.”
6. “Nggak terlalu sih.”
“Karena aku kaya ragu ya walaupun feelingku kadang
juga nggak bener, tapi kadang-kadang aku ragu kira-
kira bisa nggak ya fisika dapet bagus nggak atau pas
KKM nggak gitu.”
“Aku ragu karena waktu ulangan itu aku ngerjainnya
fisika
Kegiatan aktif
dalam
pembelajaran
Memiliki ciri
kemandirian
belajar
Belum percaya
pada diri sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
tuh kayak aku salah, padahal ya bisa aja bener.”
7. “Menurutku penting sih. Karena di fisika ada ilmu-
ilmu yang kita terapin di kehidupan sehari-hari,
ketelitian juga bisa dipakai, mempermudah kita buat
kedepannya juga, misalnya kita mau masuk jurusan
apa, fisika ya masih tetep bisa dipakai.”
8. “Aku penginnya apa ya?”
“Kalo mata pelajaran yang aku suka yang bisa
nunjang cita-citaku ya matematika, kimia, ya karena
mau jadi apoteker gitu.”
“Ya sebenernya pengin jadi dokter, tapi orang tua kan
nyaranin sekolah di sini, sekolah di sana. Kalau semua
itu masih mencakup sama apa yang aku bisa ya aku
mau-mau aja.”
9. “Selama ini belum pernah remidi fisika, ya walaupun
nilainya agak mepet-mepet tapi ya belum pernah
remidi.”
10. “Buku tulis, internet, tanya teman, baru guru fisika.”
“Aku lebih suka kerja sendiri dulu nanti kalau misal
aku nggak bisa baru aku tanya sama guru, makanya
guru menjadi prioritas terakhir.”
11. “Pensil, bolpoin, penggaris, stip pensil, stipo.”
Penting belajar
fisika
Sudah memiliki
cita-cita, namun
masih
membutuhkan
masukan dari
orang tua
Belum pernah
remidi
Sumber belajar
yang memadai
Alat belajar yang
lengkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
12. “Belum pernah, dari kelas X juga belum pernah.”
“Aku kurang membutuhkan karena aku merasa masih
bisa belajar sendiri.”
13. “Aku suka tempat yang sepi, yang tenang biar bisa
konsentrasi.”
“Karena udah terlalu lama tinggal disini jadi udah
terbiasa. Palingan kereta kalau lewat ya 2-3 menit
aja.”
Belum pernah
dibimbing oleh
guru les dalam
belajar fisika
Tempat belajar
yang nyaman dan
suasana sepi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
No.
Perta-
nyaan
Kode Rsp
1
Rsp
2
Rsp
3
Rsp
4
Rsp
5
Total
Rsp.I
(1)
Menjadwal sehari sebelum pelajaran
(malam hari)
1x - 1x 1x 1x 4x
Rsp.I
(2)
Memiliki minat belajar fisika 1x - - - - 1x
Rsp.I
(3)
Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
fisika
1x - - - - 1x
Rsp.I
(4)
Kegiatan aktif dalam pembelajaran di
kelas
1x - 1x - 1x 3x
Rsp.I
(5)
Memiliki ciri kemandirian belajar 1x - 1x 1x 1x 4x
Rsp.I
(6)
Belum percaya pada diri sendiri 1x 1x - - 1x 3x
Rsp.I
(7)
Penting belajar fisika 1x 1x 1x 1x 1x 5x
Rsp.I
(8)
Sudah memiliki cita-cita 1x 1x - 1x 1x 4x
Rsp.I
(9)
Pernah remidi 1x 1x 1x 1x - 4x
Rsp.I
(10)
Sumber belajar yang memadai 1x 1x 1x 1x 1x 5x
Rsp.I
(11)
Alat belajar yang lengkap 1x - 1x 1x 1x 4x
Rsp.I
(12)
Pernah dibimbing oleh guru les dalam
belajar fisika
1x - 1x - - 2x
Rsp.I Tempat belajar yang nyaman dan suasana 1x 1x - 1x 1x 4x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
(13) sepi
Rsp.II
(1)
Menjadwal pagi hari sebelum pelajaran - 1x - - - 1x
Rsp.II
(2)
Tidak memiliki minat belajar fisika - 1x - 1x 1x 3x
Rsp.II
(3)
Berpartisipasi pasif dalam pembelajaran
fisika
- 1x - 1x 1x 3x
Rsp.II
(4)
Kegiatan pasif dalam pembelajaran di
kelas
- 1x - 1x - 2x
Rsp.II
(5)
Tidak memiliki ciri kemandirian belajar
karena masih bergantung dengan teman
- 1x - - - 1x
Rsp.II
(11)
Alat belajar tidak lengkap - 1x - - - 1x
Rsp.II
(12)
Belum pernah dibimbing oleh guru les
dalam belajar fisika
- 1x - 1x 1x 3x
Rsp.III
(2)
Minat belajar yang cukup - - 1x - - 1x
Rsp.III
(3)
Berpartisipasi dalam pembelajaran fisika - - 1x - - 1x
Rsp.III
(6)
Memiliki kepercayaan pada diri sendiri
dan tahu kemampuannya
- - 1x 1x - 2x
Rsp.III
(8)
Belum memiliki cita-cita namun sudah
punya angan-angan
- - 1x - - 1x
Rsp.III
(13)
Dapat belajar dengan mendengarkan
musik
- - 1x - - 1x
Rsp.V
(9)
Belum pernah remidi - - - - 1x 1x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 11. Soal UAS
YAYASAN SERAPHINE BAKTI UTAMA
SMA PIUS BAKTI UTAMA TERAKREDITASI A
Jalan Gajah Mada, Bayan, Kabupaten Purworejo, Telp.
(0275)641215
ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP Tahun Pelajaran 2015/2016
LEMBAR SOAL
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Program : XI / IPA
Hari/tanggal : Kamis/ 26 Mei 2016
Waktu : 07.30 – 09.30 (120 menit)
PETUNJUK UMUM:
1. Tulislah terlebih dahulu nama, kelas dan nomor peserta Anda pada tempat yang disediakan!
2. Periksa kelengkapan jumlah halaman dan butir soal dan bacalah soal-soal sebelum Anda menjawabnya!
3. Soal dikerjakan pada lembar jawaban yang telah disediakan. 4. Bacalah soal-soal dengan seksama sebelum anda menjawabnya! 5. Kerjakan dahulu soal-soal yang anda anggap mudah! 6. Bertanyalah pada pengawas ulangan jika ada sesuatu yang kurang jelas! 7. Tidak boleh menggunakan kalkulator 8. Jumlah soal Pilihan Ganda sebanyak 35 soal dan Uraian sebanyak 5 soal. 9. Periksalah pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada pengawas.
PETUNJUK KHUSUS:
I. PILIHAN GANDA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Soal nomor 1 sampai dengan nomor 35 adalah soal bentuk Pilihan Ganda. Pilihlah satu
jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang pada lembar jawaban
1. Sebuah gaya F = 30 N bekerja pada benda seperti tampak pada gambar di bawah. Besar momen gaya yang bekerja pada benda terhadap titik putar A adalah … F
a. 1,3 Nm b. 12 Nm * c. 75 Nm 40 cm d. 600 Nm e. 1200 Nm
A
2. Gaya F1 , F2, dan F3 bekerja pada sebuah batang ABCD yang massanya diabaikan seperti gambar. Jarak AB = BC = CD = 1 m
Momen gaya sistem dengan poros titik D
adalah …
a. 7 Nm searah jarum jam b. 7 Nm berlawanan arah jarum jam * c. 2 Nm searah jarum jam d. 2 Nm berlawanan arah jarum jam e. 1 Nm berlawanan arah jarum jam
F3 = 4 N
F1 = 6 N
30o
A B C D
F2 = 10 N
3. Besar momen inersia silinder pejal yang berjari-jari R dan massa m yang diputar pada porosnya adalah …
a. 2
2
1mRI *
b. 2
3
1mRI R
c. 2
12
1mRI
d. 2
4
3mRI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
e. 2mRI
4. 5 buah partikel dengan massa m, 2m, 2m 4m, dan 4m diletakkan pada sumbu koordinat X, Y dan Z seperti tampak pada gambar di samping Apabila sistem diputar Z
dengan sumbu X sebagai m
sebagai sumbu putar Y
maka momen inersia total 2a
adalah … 3a 2m
a. 18 ma2 4m 4a X b. 22 ma2 c. 38 ma2 3a a d. 60 ma2 * e. 124 ma2 4m 2m
5. Sebuah benda dengan momen inersia I diberi momen gaya sebesar τ akan mengalami percepatan sudut α. Hubungan antara I , τ dan α yanga benar adalah … a. I b. I *
c. 2
21 I
d. I
e.
I
6. Momen gaya 25 N bekerja pada sebuah benda yang memiliki momen inersia 10 Nm maka percepatan sudut benda tersebut adalah … a. 250 rad/s2 b. 35 rad/s2 c. 25 rad/s2 d. 15 rad/s2 e. 2,5 rad/s2 *
7. Sebuah benda berotasi dengan kecepatan sudut 8 rad/s. Jika momen inersia benda 4 kg m2 maka energi kinetik rotasi benda tersebut adalah … a. 256 J
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
b. 128 J * c. 24 J d. 16 J e. 2 J
8. Sebuah selinder pejal massanya 20 kg dan jari-jarinya 25 cm mengelinding pada bidang datar dengan kecepatan 10 m/s. Energi kinetik selinder saat itu adalah … a. 500 J b. 750 J c. 1000 J d. 1250 J e. 1500 J *
9. Seorang penari balet saat tangan terentang memiliki momen inersia 6,4 kg m2 dan berputar dengan kecepatan sudut 10 rad/s. Ketika tangan penari merapat, momen inersianya menjadi 4 kg m2, maka kecepatan sudut penari balet ketika tangan merapat adalah … a. 16,0 rad/s * b. 25,6 rad/s c. 32,0 rad/s d. 64,0 rad/s e. 640,0 rad/s
10. Sebuah benda 30 kg tergantung seperti tampak pada gambar.di samping .
Jika g = 10 m/s2 maka tegangan tali T1
adalah …
a. 100 N b. 150 N c. 210 N d. 300 N * e. 400 N
45o
T1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
11. Dua buah benda B dan benda C disusun seperti gambar disamping.Jika berat benda C adalah 80 N dan sistem berada dalam keadaan seimbang , maka berat benda B adalah … a. 60 N b. 80 N c. 100 N d. 120 N * e. 140 N
B C
4 m 6 m
WB =80 N
12. Sebuah batang bersandar pada tembok yang licin dan bertumpu pada lantai yang kasar seperti gambar di bawah.Bila jarak AC = 5 m, CB = 4 m dan w = 200 N, maka koefisien gesekan di titik A pada saat batang tepat akan bergerak adalah …
a. 8
1
b. 8
2 C
c. 8
3 * 4 m
d. 8
4 w
e. 8
5 B A
13. Seorang anak 50 kg duduk di atas kursi yang memiliki 4 kaki. Jika setiap kaki kursi memiliki luas 5 cm2 dan percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 maka tekanan yang diterima lantai adalah … a. 25 Pa b. 100 Pa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
c. 104 Pa d. 2,5 x 104 Pa e. 25 x 104 Pa *
14. Sebuah titik B berada di air pada kedalaman 5 m. Jika massa jenis air 1 kg/liter dan percepatan gravitasi 10 m/s2 maka tekanan hidrostatis di titik B adalah … a. 50 Pa b. 2 kPa c. 15 kPa d. 50 kPa * e. 150 kPa
15. Pompa hidrolik dengan luas pengisap kecil 5 cm2 dan luas pengisap besar 125 cm2 . Untuk mengangkat beban yang beratnya 50.000 N pada pengisap besar, maka gaya minimal yang harus dikerjakan pada pengisap kecil adalah …
F 50.000 N
a. 25.000 N b. 20.000 N c. 10.000 N d. 5.000 N e. 2.000 N *
16. Perhatikan pernyataan berikut ! 1. Benda di air lebih ringan dari pada di udara 2. Besar Gaya Archimedes sebanding dengan massa jenis zat cair yang
terdesak. 3. Benda yang massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis air akan terapung
di air 4. Gaya Archimedes terjadi karena adanya tegangan permukaan zat cair
Pernyataan di atas yang benar adalah …
a. 1, 2 dan 3 * b. 1 dan 3 c. 2 dan 4 d. 4 e. 1, 2, 3, dan 4
17. Sebuah benda 100 cm3 dicelupkan seluruhnya ke dalam zat cair yang memiliki massa jenis 1,2 g/cc. Gaya Archimedes yang dialami benda tersebut adalah … a. 1,2 N * b. 12 N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
c. 120 N d. 1200 N e. 12000 N
18. Sebuah benda terapung di air, seperti gambar di samping. Jika 3/5 bagian dari benda tercelup di air, massa jenis air 1 kg/liter , maka massa jenis benda tersebut adalah … a. 0,2 kg/liter b. 0,4 kg/liter c. 0,6 kg/liter * d. 0,67 kg/liter e. 0,8 kg/liter
2/5
3/5
19. Contoh penerapan hukum Archimedes adalah … a. balon udara, rem hidrolik, kapal selam b. kapal tenggelam, venturimeter, balon udara c. galangan kapal, balon udara, jembatan ponton * d. balon udara, kapal, pesawat terbang e. galangan kapal, alat penyemprot, balon udara
20. Sebuah pipa kapiler yang jari-jarinya 1 mm berisi raksa yang massa jenisnya 13,6 g/cm3. Jika sudut kontak 120 o, tegangan permukaan 1,36 N/m dan percepatan gravitasi 10 m/s2 maka penuruna permukaan raksa di dalam pipa adalah … a. 1,36 cm b. 1,00 cm * c. 0,68 cm d. 0,50 cm e. 0,136 cm
21. Kriteria fluida ideal adalah fluida yang … a. kompresibel, tanpa gesekan, dan alirannya turbulen b. kompresibel, mengalami gesekan, dan alirannya tetap c. tidak kompresibel, tanpa gesekan dan alirannya stasioner *
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
d. tidak kompresibel, tanpa gesekan, dan alirannya turbolen e. tidak kompresibel, mudah mengalir, dan tidak mengalami gesekan.
22. Seorang anak mengalirkan air ke dalam bak yang volumenya 1500 liter dengan pipa. Setelah 5 menit bak terisi penuh air. Maka debit alirannya adalah … a. 0,75 x 104 m3/s b. 0,3 x 103 m3/s c. 0,5 x 102 m3/s d. 0,5 x 10-1 m3/s e. 0,5 x 10-2 m3/s *
23. Zat cair mengalir dalam pipa yang memiliki luas penampang 4 cm2. Jika debit aliran zat cair adalah 16 x 10-3 m3/s maka kecepatan aliran zat cair adalah … a. 64 m/s b. 40 m/s * c. 25 m/s d. 0,025 m/s e. 0,004 m/s
24. Air mengalir melalui sebuah pipa yang memiliki dua luas penampang yang berbeda.seperti tampak pada gambar di bawah ini
A2
A1 v1 v2
Jika A1 = 3 A2 dan kecepatan air di A1 sama dengan 10 m/s , maka kecepatan air
pada penampang kecil (A2) adalah …
a. 0,11 m/s b. 0,33 m/s c. 10 m/s d. 30 m/s * e. 90 m/s.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
25. Pada sebuah tangki berisi air setinggi 2 m terdapat lubang kecildari dasar. Jika g = 10 m/s2, maka kecepatan keluarnya air
dari lubang adalah …
a. 6 m/s * b. 8 m/s c. 10 m/s d. 12 m/s e. 14 m/s
2 m 20 cm v
26. Sayappesawat terbang dirancangagar memiliki gaya angkat ke atas maksimum, seperti gambar. Jika v adalah kecepatan aliran udara dan P adalah tekanan udara, maka sesuai dengan azas Bernoulli rancangan tersebut dirancang agar … a. vA > vB sehingga PA > PB b. vA > vB sehingga PA < PB * c. vA < vB sehingga PA < PB d. vA < vB sehingga PA > PB e. vA > vB sehingga PA = PB
vA, PA
vB, PB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
27. Air mengalir melalui pipa venturimeter seperti pada gambar di bawah ini.Jika luas penampang A1 dan A2 masing-masing 5 cm2 dan 4 cm2 dan g = 10 m s-2, maka kecepatan air yang memasuki pipa venturimeter adalah … a. 3 m s-1 b. 4 m s-1 * c. 5 m s-1 d. 9 m s-1 e. 25 m s-1 45 cm
v1 v2
A1 A2
28. Gas dalam ruang tertutup memiliki volume 2,5 liter, tekanan 3 atm dan suhu 27 oC. Jika suhu gas dinaikkan menjadi 127 oC pada volume tetap , maka tekanan gas menjadi … a. 1 atm b. 2 atm c. 3 atm d. 4 atm * e. 5 atm
29. Sebuah bejana 100 liter berisi 1 mol gas yang bersuhu 127 oC. Jika R = 8,31 J/mol K, maka tekanan gas dalam bejana tersebut adalah …. a. 3,32 x 104 Pa * b. 3,82 x 104 Pa c. 6,02 x 104 Pa d. 8,31 x 104 Pa e. 24,02 x 104 Pa
30. Tangki bervolume V diisi n mol suatu gas dan tekanan gas dalam tabung adalah P, maka energi kinetik rata-rata yang dimiliki gas adalah Ek. Jika tekanan gas diubah menjadi 2 P dan volume gas diubah menjadi 2V, maka energi kinetik gas sekarang menjadi … a. ¼ Ek b. ½ Ek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
c. Ek d. 2 Ek e. 4 Ek *
31. Suhu gas ideal dalam tabung dirumuskan sebagai Ek = 3/2 kT, T menyatakan suhu mutlak dan E = energi kinetik rata-rata molekul gas. Berdasarkan persamaan diatas.... a. semakin tinggi suhu gas, energi kinetiknya semakin kecil b. semakin tinggi suhu gas, gerak partikel gas semakin lambat c. semakin tinggi suhu gas, gerak partikel gas semakin cepat * d. suhu gas berbanding terbalik dengan energi kinetik gas e. suhu gas tidak mempengaruhi gerak partikel gas
32. Proses pemanasan suatu gas ideal digambarkan seperti grafik P−V berikut ini! Besar usaha yang dilakukan gas pada siklus ABC adalah.... a. 4,5 joule b. 6,0 joule * c. 9,0 joule d. 12,0 joule e. 24,0 joule
33. Suatu sistem menyerap kalor 1000 joule. Oleh sistem digunakan untuk melakukan usaha sebesar 600 joule. Perubahan energi dalam sistem tersebut adalah … a. 0,6 joule b. 1,67 joule c. 400 joule * d. 600 joule e. 1600 joule
34. Sebuah mesin Carnot bekerja di antara dua reservoir panas 487 °C dan reservoit dingin 107 °C. Jika mesin tersebut menyerap kalor 800 J dari reservoir panas, maka jumlah kalor yang dibuang dari mesin … a. 200 J b. 400 J * c. 600 J d. 800 J e. 1200 J
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
35. Sebuah mesin pendingin mengambil kalor dari reservoir suhu rendah 27 oC dan melepaskan kalor ke reservoir suhu tingi 127 oC. Koefisiensi mesin pendingin tersebut adalah … a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 * e. 5
SOAL ESSAY
Selesaikan dan Jawablah pertanyaan sesuai dengan pertanyaan dengan benar !
36. Sebuah selinder pejal homogen berjari-jari 20 cm seperti tampak pada gambar di samping. Berapakah besar momen gaya yang bekerja pada benda tersebut !
F = 150 N
120°
P
37. Sebuah benda homogen seperti tampak pada gambar di samping. Tentukan koordinat titik berat benda tersebut !
38. Sebuah balok kayu 200 kg memiliki massa jenis air 0,4 g/cc berada di permukaan air. Jika massa jenis air 1 g/cc, hitunglah massa beban maksimum yang boleh ditaruh di atas balok tersebut tetapi balok tidak tenggelam!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
39. Gambar di bawah ini menunjukkan peristiwa kebocoran pada tangki air. Berapakah kecepatan air keluar lubang
40. Sebuah mesin Carnot yang menggunakan reservoir suhu tinggi 600 K mempunyai efisiensi 20%. Agar efisiensinya maksimum naik menjadi 60%, suhu reservoir rendah tetap, maka seharusnya suhu reservoir suhu tinggi adalah....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 12. Skor Kuisioner Kemandirian Belajar
No Nomor Item
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 4 4 4 4 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 4 2 82
2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 3 2 2 3 3 61
3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 71
4 4 3 2 2 4 3 4 4 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 4 82
5 4 4 3 3 4 3 4 3 2 2 3 2 3 4 4 4 3 2 2 2 2 4 2 4 4 3 3 4 87
6 4 3 2 4 1 3 2 4 3 1 1 4 2 4 1 1 4 1 4 1 1 2 4 4 4 1 4 4 74
7 4 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 4 3 72
8 4 3 3 2 1 2 2 4 3 3 2 2 2 2 1 1 4 4 3 1 1 2 1 2 3 1 4 2 65
9 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 73
10 4 2 3 4 4 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 3 2 4 3 95
11 4 4 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 4 4 4 79
12 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 4 4 3 2 4 4 86
13 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 86
14 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 75
15 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 106
16 4 3 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 3 3 4 3 2 2 3 1 2 3 4 3 4 3 4 3 75
17 4 2 2 4 3 2 4 4 2 2 2 2 4 4 4 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 80
18 4 3 4 2 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 100
19 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 64
20 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 4 4 81
21 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2 83
Mean 3,7 3 2,7 2,9 2,7 2,5 3 2,4 2,6 2,4 2,2 2,8 2,9 3,2 2,8 2,7 2,6 2,0 2,3 3 2,8 3,3 3,0 3,3 3,1 2,7 3,5 3,3 79,9
Rerata 3,1 2,7 2,9 2,7 3,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 13. Skor Kuisioner Fasilitas Belajar
No. Nomor Item
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 2 2 2 2 1 2 3 3 4 4 2 3 1 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 1 2 72
2 2 1 4 2 1 2 3 4 4 4 1 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 2 2 1 3 68
3 4 3 4 4 2 4 3 3 4 4 2 1 3 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 4 69
4 2 1 4 2 1 2 4 3 4 3 2 1 4 1 4 3 3 3 4 2 2 3 3 3 4 4 72
5 2 2 4 2 4 3 4 3 4 4 4 2 3 1 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 1 81
6 4 2 2 2 1 2 2 4 4 4 4 2 1 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 1 3 79
7 2 1 4 2 3 4 2 3 4 4 2 3 1 1 1 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 4 70
8 2 3 3 1 1 4 2 4 4 4 3 2 1 1 3 4 4 3 3 2 2 1 3 4 2 1 67
9 4 2 1 2 3 3 4 4 4 4 4 2 1 1 3 3 1 1 1 2 3 3 3 3 1 4 67
10 3 2 4 2 1 3 3 4 4 4 4 2 1 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 1 2 82
11 2 2 2 2 3 2 2 3 4 4 2 3 1 2 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 1 3 70
12 2 2 2 2 4 2 3 3 4 4 4 2 1 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 1 2 77
13 2 2 4 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 86
14 2 2 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 1 1 3 4 3 3 3 3 2 3 2 2 3 1 72
15 3 3 4 3 2 2 3 4 4 4 4 4 3 1 4 3 4 4 3 3 3 1 3 3 1 3 79
16 2 2 2 2 1 3 2 3 4 4 2 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 2 2 1 1 2 70
17 2 2 1 2 1 3 3 1 4 4 4 2 3 1 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 1 4 70
18 2 2 0 1 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 3 4 4 2 2 2 1 4 75
19 2 2 1 2 1 2 3 3 4 3 2 1 1 1 3 3 3 3 3 2 2 1 2 2 2 1 55
20 2 1 4 3 1 3 3 3 4 4 3 2 4 2 3 4 2 3 3 4 2 2 4 4 4 2 76
21 2 1 4 1 2 3 3 2 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 71
Mean 2,4 1,9 2,9 2,1 2,0 2,7 2,9 3,2 4 3,9 2,9 2,3 2,1 2,3 3,3 3,1 3,3 3,3 3,05 3,1 2,7 2,5 2,9 2,9 1,9 2,7 72,8
Rerata 2,5 3,3 2,2 3,2 2,8 1,9 2,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 14. Hasil Perhitungan Statistik (SPSS 20)
Statistics
Kemandirian
Belajar
Fasilitas Belajar Hasil Belajar
N Valid 21 21 21
Missing 0 0 0
Mean 79.8571 72.7619 73.0952
Std. Deviation 11.31939 6.68509 7.91773
Minimum 61.00 55.00 60.00
Maximum 106.00 86.00 85.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI