PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

241
i PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 36 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh Zaenal Abidin NIM. 132140068 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2017

Transcript of PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Page 1: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

i

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING PADA SISWA

KELAS VIII C SMP NEGERI 36 PURWOREJO

TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Zaenal Abidin

NIM. 132140068

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2017

Page 2: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

ii

Page 3: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

iii

Page 4: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu selesai

(dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan

hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”.

(Qs. Al Insyirah: 6-8).

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini dengan sepenuh hati karena Allah SWT sebagai

terimakasihku kepada:

1. Ayahanda Amat Tukadi dan Ibunda Jumariyah yang selalu mendoakan dan

menasehatiku.

2. Saudara tersayang Zaenal Arifin dan Towil Budi wibowo.

3. Teman-teman seperjuangan kelas VIII B serta teman-teman jurusan pendidikan

matematika angkatan 2013 yang saya banggakan.

Page 5: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

v

Page 6: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

vi

KATA PENGANTAR

Sesungguhnya tiada kata yang pantas terucap selain kata tahmid

alkhamdulillah sebagai pujian atas rasa syukur kepada Allah SWT, tuhan semesta

alam. Dialah dzat maha pemberi kekuatan dan kemudahan bagi penyusun untuk

menyelesaikan skripsi ini. Berkat Rahmat dan HidayahNya penulisan skripsi yang

berjudul “Peningkatan Kemandirian Belajar Dan Pemahaman Konsep Matematika

Melalui Model Pembelajaran Probing-Prompting Pada Siswa Kelas VIII C SMP

Negeri 36 Purworejo Tahun Ajaran 2016/2017” dapat terselesaikan.

Penyusun menyadari tidak akan tercapai keberhasilan dengan baik tanpa

bantuan dan dorongan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak

langsung. Oleh karenanya, perkenankan penyusun mengucapkan terima kasih dan

penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Drs. H. Supriyono, M.Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Purworejo, yang telah memberikan kesempatan untuk menimba ilmu dan

pengetahuan di Universitas Muhammadiyah Purworejo.

2. Yuli Widiyono, M. Pd., selaku Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah

Purworejo yang telah memberikan izin dan rekomendasi kepada penyusun

mengadakan penelitian untuk penyusunan skripsi ini.

3. Riawan Yudi Purwoko, S.Si, M.Pd., selaku Ka-Prodi Pendidikan Matematika

Universitas Muhammadiyah Purworejo beserta staf, atas segala kebijakan,

perhatian dan dorongan penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Erni Puji Astuti, M.Pd., selaku pembimbing I yang telah banyak

membimbing, mengarahkan, memotivasi dengan penuh kesabaran dan tidak

Page 7: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

vii

mengenal lelah, serta mengoreksi skripsi ini dengan penuh ketelitian sehingga

penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Wharyanti Ika Purwaningsih, M.Pd., selaku pembimbing II yang telah banyak

membimbing, mengarahkan, memotivasi dengan penuh kesabaran dan tidak

mengenal lelah, serta mengoreksi skripsi ini dengan penuh ketelitian sehingga

penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Putut Hartono, S.Pd., selaku Kepala SMP Negeri 36 Purworejo yang telah

memberikan izin dan kemudahan dalam penelitian.

7. Siti Maimunah Ekowatinigsih, S.Pd., selaku Guru Mata Pelajaran Matematika

SMP Negeri 36 Purworejo yang telah banyak membantu dalam melakukan

penelitian.

8. Berbagai pihak yang telah memberikan motivasi dan semangat kepada

penyusun dalam menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan

Matematika ini.

Penyusun hanya dapat berdoa semoga Allah Swt memberikan balasan yang

berlipat ganda atas budi baik yang diberikan. Semoga skripsi ini bermanfaat

bagi penyusun khususnya dan para pembaca umumnya.

Purworejo, 10 Mei 2017

Penyusun

Zaenal Abidin

Page 8: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

viii

ABSTRAK

Zaenal Abidin.132140068. “Peningkatan Kemandirian Belajar Dan Pemahaman

Konsep Matematika Melalui Model Pembelajaran Probing-Prompting Pada Siswa

Kelas VIII C SMP Negeri 36 Purworejo Tahun Ajaran 2016/2017”. Skripsi.

Pendidikan Matematika. FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) peningkatan kemandirian

belajar siswa, (2) pemahaman konsep matematika, dan (3) peningkatan prestasi

belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri 36 Purworejo melalui model pembelajaran

probing-prompting.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Tahap penelitian

terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tindakan

dilaksanakan dalam 2 siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari 3

pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 36

Purworejo yang berjumlah 32 siswa. Metode pengumpulan data dilakukan melalui

observasi, dokumentasi dan tes. Teknik analisis data dengan analisis kualitatif dan

kuantitatif.

Kemandirian belajar pada siklus I sebesar 50%, hal ini sesuai dengan hasil

observasi yang menunjukkan siswa masih kurang percaya diri, belum memiliki

inisiatif belajar, dan masih menggantungkan diri kepada orang lain. Kemudian

pada siklus II kemandirian belajar menjadi 80% dengan siswa sudah menunjukkan

rasa percaya diri, memiliki inisiatif belajar secara terus menerus, serta tidak

menggantungkan diri kepada orang lain. Pada pemahaman konsep matematika di

siklus I sebesar 70% menunjukkan bahwa siswa belum dapat mengklarifikasikan

objek-objek menurut sifat-sifat tertentu,belum dapat mengaplikasikan konsep

atau algoritma dalam pemecahan masalah, siswa belum dapat menyelesaikan

masalah sesuai dengan langkah-langkah yang benar lalu di siklus II mengalami

peningkatan sebesar 79% adanya alat peraga dan lembar kegiatan dapat

membantu siswa untuk memahami materi yang dipelajari. Begitu juga dengan

prestasi belajar matematika siswa yaitu 37.5% sebelum dikenai tidakan meningkat

menjadi 47% pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 78% pada siklus II.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran probing-prompting dapat

meningkatkan kemandirian belajar, pemahaman konsep matematika dan prestasi

belajar pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 36 Purworejo Tahun Ajaran

2016/2017 dan dapat menjadi acuan dalam pemilihan model pembelajaran untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

Kata-kata Kunci: kemandirian belajar, pemahaman konsep, prestasi belajar,

probing-prompting

Page 9: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv

PERNYATAAN .............................................................................................. v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 4

C. Batasan Masalah................................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ............................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6

F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6

BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, DAN

KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Teori ........................................................................................ 8

B. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 18

C. Kerangka Berpikir ............................................................................... 19

D. Hipotesis Tindakan .............................................................................. 22

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 23

B. Tempat dan waktu Penelitian .............................................................. 23

C. Subjek dan objek Penelitian ................................................................ 24

D. Desain Penelitian ................................................................................. 25

E. Pengumpulan Data .............................................................................. 28

F. Instrumen Penelitian ............................................................................ 29

G. Analisis Data ....................................................................................... 30

H. Indikator keberhasilan ......................................................................... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................... 36

B. Pembahasan ......................................................................................... 67

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ............................................................................................. 80

B. Saran .................................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Table 1. Jadwal Penelitian............................................................................... 24

Table 2. Kriteria Analisis Data Lembar Observasi Kemandirian Belajar ..... 33

Table 3. Kriteria Analisis Data Hasil Tes Pemahaman Konsep..................... 33

Tabel 4. Klasifikasi Persentase Skor Hasil Evaluasi Prestasi Belajar………. 34

Page 11: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir ............................................................. 22

Gambar 2. Alur Tahapan Siklus Pada PTK ................................................... 26

Gambar 3. Suasana Kelas Ramai ................................................................... 40

Gambar 4. Siswa Mengerjakan Soal Secara Individu ..................................... 42

Gambar 5. Siswa Bertanya Kepada Peneliti .................................................. 42

Gambar 6. Siswa Menulis Dan Menjelaskan Jawaban .................................. 43

Gambar 7. Peneliti Memilih Acak Siswa ....................................................... 45

Gambar 8. Siswa Menjawab Pertayaan .......................................................... 46

Gambar 9. Siswa Mengerjakan Soal Didepan Kelas ..................................... 47

Gambar 10. Siswa Mengerjakan Tes Siklus I ................................................. 49

Gambar 11. Peneliti Menjelaskan Materi ...................................................... 57

Gambar 12. Siswa Mengerjakan Lembar Kegiatan ....................................... 58

Gambar 13. Siswa Sedang Mengerjakan Lembar Kegiatan .......................... 59

Gambar 14. Peneliti Menjelaskan Materi ....................................................... 61

Gambar 15. Siswa Menulis Jawabannya ........................................................ 62

Gambar 16. Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi Siklus II .............................. 64

Gambar 17. Diagram Peningkatan Persentase Kemandirian Belajar ............. 73

Gambar 18. Diagram Peningkatan Persentase Pemahaman Konsep

Matematika ................................................................................. 76

Gambar 19. Diagram Persentase Ketuntasan Klasikal Prestasi Belajar Siswa 78

Page 12: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

xii

DAFTAR LAMPIRAN Halaman

Lampiran 1. Instrumen Penelitian

Lampiran 1.1 Silabus KTSP Matematika Kelas VIII ................................... 83

Lampiran 1.2 RPP Siklus I ............................................................................ 87

Lampiran 1.3 Kisi-kisi lembar Observasi Kemandirian Belajar Siswa ....... 102

Lampiran 1.4 Lembar Validasi Observasi Kemandirian Belajar siswa ....... 103

Lampiran 1.5 Lembar Validasi Soal Tes Siklus I ........................................ 106

Lampiran 1.6 Kisi-kisi Soal Tes Siklus I ...................................................... 109

Lampiran 1.7 Soal Tes Siklus I .................................................................... 111

Lampiran 1.8 Kunci Jawaban Tes Siklus I ................................................... 113

Lampiran 1.9 Pedoman Penilaian Tes Pemahaman Konsep Siklus I ........... 117

Lampiran 1.10 Kisi-kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... 121

Lampiran 1.11 Lembar Observasi Keterlaksanaan Siklus I ........................... 123

Lampiran 1.12 RPP Siklus II .......................................................................... 129

Lampiran 1.13 Lembar Kegiatan Siswa ......................................................... 143

Lampiran 1.14 Kisi-kisi Soal Tes Siklus II .................................................... 145

Lampiran 1.15 Lembar Validasi Tes Siklus II ............................................... 148

Lampiran 1.16 Soal Tes Siklus II .................................................................... 150

Lampiran 1.17 Kunci Jawaban Tes Pemahaman Konsep Siklus II ................ 152

Lampiran 1.18 Pedoman Penskoran Tes Pemahaman Konsep Siklus II ........ 156

Lampiran 1.19 Lembar Observasi Keterlaksanaan Siklus II .......................... 160

Lampiran 2. Data Hasil Penelitian

Lampiran 2.1 Daftar Hadir Siswa Kelas VIII C ........................................... 167

Lampiran 2.2 Hasil Observasi observasi kemandirian belajar siswa ............ 169

Lampiran 2.3 Lembar Observasi kemandirian Belajar ................................. 185

Lampiran 2.4 Foto-foto Penelitian ............................................................... 202

Lampiran 3. Perhitungan Data

Lampiran 3.1 Analisis Lembar Observasi Kemandirian Belajar Siklus I ..... 205

Lampiran 3.2 Analisis Lembar Observasi Kemandirian Belajar Siklus II.... 208

Lampiran 3.4 Analisis Skor Pemahaman Konsep Siklus I .......................... 211

Lampiran 3.5 Analisis Skor Pemahaman Konsep Siklus II ......................... 213

Lampiran 4. Surat-surat Penelitian

Lampiran 4.1 Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing ................... 217

Lampiran 4.2 Surat Pernyataan Uji Validator .............................................. 218

Lampiran 4.3 Surat Permohonan Izin Penelitian ......................................... 220

Lampiran 4.4 Surat Balasan Permohonan Izin Penelitian ............................ 221

Lampiran 4.5 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ................ 222

Lampiran 4.6 Kartu Bimbingan I ................................................................. 223

Lampiran 4.7 Kartu Bimbingan II ................................................................ 224

Page 13: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan suatu bangsa ditentukan dengan kualitas sumber daya

manusia di dalamnya. Oleh karena itu, perlu peranan pendidikan demi

mengembangkan manusia ke arah yang lebih baik. Dengan pendidikan akan

tercipta sumberdaya manusia yang dapat bersaing di era globalisasi. Selain

itu, pendidikan juga merupakan investasi sumberdaya manusia, dimana

peningkatan kecakapan dan kemampuan diyakini sebagai upaya pendukung

manusia dapat berprestasi di bidangnya. Dengan demikian, semakin

berkualitas sumberdaya manusia maka akan lebih menentukan kemajuan

suatu bangsa.

Pendidikan pada dasarnya upaya untuk memberikan pengetahuan,

wawasan dan keterampilan tertentu kepada seseorang untuk mengembangkan

bakat dan kepribadian mereka. Dengan pendidikan seorang individu bisa

mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan

yang terjadi. Oleh karena itu, masalah pendidikan perlu mendapat perhatian

dan penanganan yang baik. Pendidikan dilaksanakan untuk kegiatan yang

positif yang bertujuan untuk membimbing dan membina manusia dalam

kehidupan.

Matematika merupakan salah satu ilmu yang mempunyai peranan

sangat penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedepannya

Page 14: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

2

matematika dapat memberikan bekal kepada siswa untuk menerapkan

matematika dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi anggapan siswa

terhadap matematika tidak dapat dihiraukan begitu saja. Sebagian besar siswa

menganggap bahwa mata pelajaran matematika sebagai pelajaran yang sulit.

Sifat matematika yang abstrak membuat banyak siswa menganggap

mata pelajaran matematika itu sulit. Sehingga, menyebabkan sebagian siswa

mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep matematika. Hal ini

disebabkan oleh sistem pembelajaran yang diterapkan di sekolah lebih

banyak menggunakan model pembelajaran yang konvensional. Model

pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau

disebut juga dengan metode ceramah, karena dalam metode ini masih

menggunakan alat komunikasi lisan antara guru dengan siswa dalam proses

belajar dan pembelajaran. Hal tersebut tidak cukup mendukung penguasaan

konsep matematika siswa menjadi lebih baik.

Berdasarkan hasil observasi di kelas VIII C SMP Negeri 36 Purworejo

pada hari Rabu, 19 Oktober 2016 pukul 07.00 WIB dalam proses

pembelajaran, banyak siswa yang belum bisa menerima dan memahami

materi matematika dikarenakan dalam proses pembelajaran guru

menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga siswanya menjadi

pasif, banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, siswa banyak

yang asyik main sendiri, dan kurangnya kemandirian belajar siswa, hal itu

terlihat ketika guru menjelaskan dan di beri soal untuk dikerjakan banyak

siswa yang kurang percaya diri dalam mengerjakan soal sehingga melihat

Page 15: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

3

pekerjaan teman sebangku ataupun bertanya dengan teman lainnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika SMP Negeri 36

Purworejo masih banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar sehingga

nilainya masih di bawah KKM dari yang ditentukan yaitu 70. Rendahnya

nilai disebabkan karena pemahaman konsep dan penguasaan materi siswa

yang berbeda-beda. Dalam proses pembelajaran ketika diberikan soal siswa

masih kesulitan dalam mengungkapkan kembali konsep yang dipelajari,

kurang tepat dalam memberikan contoh yang benar dan contoh yang salah,

kesulitan dalam membedakan konsep, memaparkan konsep dalam berbagai

bentuk, dan dalam menyelesaikan soal siswa masih kurang tepat dalam

memilih langkah-langkah yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Dari hal

tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep siswa kelas VIII C

masih rendah.

Pembelajaran matematika di SMP memerlukan model pembelajaran

yang membuat siswa mandiri. Agar siswa menjadi mandiri dan memahami

konsep matematika dengan baik maka perlu dikembangkan suatu model

pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk

meningkatkan kemandirian dan pemahaman konsep matematika siswa

dengan baik yaitu model pembelajaran probing-prompting dimana model ini

menuntun dan menggali gagasan siswa sehingga dapat mengaitkan

pengetahuan dan pengalaman baru. Harapanya model pembelajaran probing-

prompting dapat meningkatkan kemandirian belajar dan pemahaman konsep

siswa pada mata pelajaran matematika.

Page 16: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas maka dalam

penelitian ini dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut.

1. Siswa menganggap bahwa mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran

yang sulit dipelajari sehingga siswa kurang berminat dalam mengikuti

pelajaran matematika.

2. Banyak siswa yang belum bisa menerima dan memahami materi matematika

dikarenakan dalam proses pembelajaran guru menggunakan model

pembelajaran konvensional.

3. Kurangnya kemandirian belajar siswa terlihat dalam proses pembelajaran

ketika siswa diberi soal beberapa siswa tidak percaya diri sehingga melihat

jawaban teman sebangku ataupun bertanya dengan teman lainnya.

4. Rendahnya pemahaman konsep matematika siswa terlihat pada saat

pembelajaran ketika siswa disuruh mengerjakan soal siswa masih

kebingungan jika soalnya berbeda dengan contoh yang diberikan.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan masalah yang diidentifikasi, maka peneliti membatasi

masalah-masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Kemandirian belajar siswa yang dimaksud adalah dapat berpendapat,

berperilaku dan bertindak atas kehendaknya sendiri tanpa pengaruh dari

faktor eksternal. Kemandirian siswa diukur dengan lembar observasi.

Page 17: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

5

2. Pemahaman konsep yang dimaksud adalah dapat memahami alur materi yang

disampaikan dan dapat mempresentasikan suatu konsep. Pemahaman konsep

diukur dengan instrumen soal uraian.

3. Model pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran yaitu

model pembelajaran probing-prompting.

4. Ruang lingkup penelitian dilakukan pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 36

Purworejo.

5. Penelitian dilakukan pada tahun 2016/2017.

Dari batasan masalah tersebut peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Peningkatan Kemandirian Belajar dan Pemahaman

Konsep Matematika Melalui Model Pembelajaran Probing-Prompting pada

Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 36 Purworejo Tahun Ajaran 2016/2017”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana peningkatan kemandirian belajar siswa kelas VIII C SMP

Negeri 36 Purworejo melalui model pembelajaran Probing-Prompting ?

2. Bagaimana peningkatan pemahaman konsep matematika siswa kelas VIII

C SMP Negeri 36 Purworejo melalui model pembelajaran Probing-

Prompting ?

3. Bagaimana peningkatan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII C

SMP Negeri 36 Purworejo melalui model pembelajaran Probing-Prompting ?

Page 18: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

6

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah.

1. Mengetahui peningkatan kemandirian belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri

36 Purworejo tahun ajaran 2016/2017 melalui penerapan model pembelajaran

Probing-Prompting.

2. Mengetahui peningkatan pemahaman konsep matematika siswa kelas VIII C

SMP Negeri 36 Purworejo tahun ajaran 2016/2017 melalui penerapan model

pembelajaran Probing-Prompting.

3. Mengetahui peningkatan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII C SMP

Negeri 36 Purworejo tahun ajaran 2016/2017 melalui penerapan model

pembelajaran Probing-Prompting.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang akan dilaksanakan diharapkan akan memberikan

manfaat bagi pembaca yang dirinci sebagai berikut.

1. Bagi Siswa

a. Meningkatkan kemandirian dan pemahaman siswa dalam pembelajaran

matematika.

b. Memotivasi para siswa agar mereka memiliki semangat belajar

matematika, sehingga penguasaan materinya meningkat.

Page 19: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

7

2. Bagi Guru

a. Memberikan pengalaman dan wawasan untuk meningkatkan keterampilan

dalam memilih model pembelajaran demi terwujudnya hasil belajar

matematika di sekolah secara optimal.

b. Memberikan motivasi para guru agar melakukan penelitian sederhana

untuk meningkatkan proses pembelajaran yang maksimal dan

memperbaiki kemampuan diri sendiri.

3. Bagi Sekolah

Dapat memberikan pembelajaran yang baik bagi sekolah terutama bagi guru

matematika sehingga dalam proses pembelajaran guru dapat menggunakan

metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah tersebut.

4. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah wawasan atau menjadi referensi bagi

peneliti selanjutnya mengenai pelaksanaan penelitian tindakan kelas dan

mengetahui model pembelajaran Probing-Prompting.

Page 20: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

8

BAB II

KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, DAN KERANGKA

BERPIKIR

A. Kajian teori

1. Kemandirian belajar

Kemandirian adalah suatu keadaan dapat melakukan proses belajar

dengan kemauan sendiri tanpa bantuan orang lain demi mencapai

kompetensi. Menurut Watson dalam Eti nurhayati (2011:131) menjelaskan

“kemandirian adalah kebebasan untuk mengambil inisiatif, mengatasi

hambatan, melakukan sesuatu dengan tepat, gigih dalam usaha, dan

melakukan sendiri segala sesuatu tanpa bantuan orang lain”. Berarti

kemandirian adalah adanya inisiatif untuk menentukan nasibnya sendiri.

Orang yang mandiri identik selalu memecahkan masalah sendiri tanpa

bantuan orang lain.

Menurut B.F Skinner dalam Syaiful Sagala (2016:14) “Belajar

adalah sebagai suatu proses adaptasi yang berlangsung secara progesif,

belajar juga dipahami sebagai suatu perilaku, pada saat orang belajar, maka

responnya menjadi lebih baik’’. Berarti belajar adalah suatau perubahan

dalam kemungkinan atau peluang terjadinya respons. Seorang anak belajar

sungguh-sungguh dengan demikian pada waktu ulangan siswa tersebut

dapat menjawab semua soal dengan benar.

Sedangkan menurut Slameto (2010 : 2) “ Belajar ialah suatu proses

usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

Page 21: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

9

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Berarti belajar adalah

proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh perubahan tingkah laku

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

Perubahan yang terjadi dalam diri seeorang merupakan hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

Menurut Haris Mujiman (2006:7) “Kemandirian belajar adalah

kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai

sesuatu kompetensi guna mengatasi sesuatu masalah, dan dibangun dengan

bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki”. Dari pendapat

tersebut maka kemandirian belajar merupakan kegiatan belajar yang

menekankan pada keaktifan seorang pembelajar disertai dorongan niat yang

timbul dalam diri sendiri untuk mencapai suatu kompetensi atau tujuan.

Kemandirian belajar tersebut perlu dimiliki oleh setiap siswa.

Menurut Kozma, Belle, Williams dalam Eti Nurhayati (2011:141)

menyatakan “kemandirian belajar merupakan bentuk belajar yang

memberikan kesempatan kepada pembelajar untuk menentukan tujuan,

sumber, dan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan sendiri”. Berarti

kemandirian belajar adalah bentuk belajar yang memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menentukan tujuan, sumber, dan kegiatan belajar sesuai

dengan kebutuhan sendiri. Dalam pembelajaran siswa berperan aktif dalam

menentukan apa yang akan dipelajari dan bagaimana cara mempelajarinya.

Page 22: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

10

Kemandirian belajar memiliki beberapa indikator, adapun indikator

tersebut menurut Eti Nurhayati (2011:132) adalah sebagai berikut.

a. Tanggung jawab.

b. Percaya diri.

c. Berinisiatif.

d. Mampu menyelesaikan masalah sendiri.

e. Tidak menggantungkan diri kepada orang lain.

f. Mampu mengatasi hambatan.

g. Melakukan sendiri segala sesuatu tanpa bantuan orang lain.

h. Tegas bertindak.

Selain itu, Karunia Eka dan Mokhamad Ridwan (2016:94) merinci

indikator kemandirian belajar sebagai berikut.

a. Inisiatif belajar.

b. Memiliki kemampuan menentukan nasib sendiri.

c. Mendiagnosis kebutuhan belajar.

d. Kreatif dan inisiatif dalam memanfaatkan sumber belajar dan

memilih strategi belajar.

e. Memonitor, mengatur, dan mengontrol belajar.

f. Mampu menahan diri.

g. Membuat keputusan-keputusan sendiri.

h. Mampu mengatasi masalah.

Berdasarkan teori di atas tentang kemandirian belajar, maka

peneliti dapat menyimpulkan bahwa kemandirian belajar siswa adalah

suatu aktivitas atau kegiatan belajar yang dilakukan oleh pembelajar atas

kemauan sendiri tanpa bantuan dari orang lain untuk mencapai suatu

kompetensi atau tujuan. Adapun indikator kemandirian belajar yang akan

digunakan peneliti untuk mengukur kemandirian belajar siswa adalah

sebagai berikut :

a. Inisiatif belajar secara terus-menerus.

b. Percaya diri.

c. Tidak menggantungkan diri kepada orang lain.

Page 23: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

11

d. Tegas.

e. Tanggung jawab.

f. Mampu mengatasi masalah.

2. Pemahaman konsep

Pemahaman adalah suatu keadaan dimana seseorang dapat

mengerti apa yang dipelajari dan dapat mengungkapkan kembali apa yang

telah dipelajari. Menurut Ahmad Susanto (2013:210) “Pemahaman

(Understanding) adalah kemampuan menjelaskan suatu situasi dengan

kata-kata yang berbeda dan dapat menginterpretasikan atau menarik

kesimpulan dari tabel, data, grafik, dan sebagainya”. Pemahaman menurut

Ahmad Susanto ini menjelaskan bahwa pemahaman seseorang dapat

diukur jika dapat menjelaskan suatu situasi dengan kata-kata yang berbeda

dan dapat menarik kesimpulan dari apa yang telah dipelajari. Pemahaman

tidak hanya sekedar menghafal, karena jika hanya hafal apa yang telah

dipelajari, maka suatu saat akan lupa.

Sedangkan menurut Sardiman (2016:42) menyatakan bahwa

“pemahaman dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran”.

Pemahaman berarti dapat menguasai sesuatu dengan pikiran dan mengerti

makna dari apa yang disampaikan sehingga siswa dapat memahami suatu

situasi. Memahami maksudnya yaitu dapat menangkap maknanya dari

tujuan akhir pembelajaran.

Rosser dalam Syaiful Sagala (2014:73) menyatakan bahwa

“konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili satu kelas objek-objek,

Page 24: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

12

kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang

mempunyai atribut-atribut yang sama”. Konsep ini merupakan suatu hal

yang abstrak untuk mewakili suatu keadaan ataupun kejadian. Konsep

diperoleh dari fakta, peristiwa, dan pengalaman yang di abstraksi.

Sedangkan menurut Dorothy J. Skeel dalam Ahmad Susanto

(2016:8) “konsep merupakan suatu yang tergambar dalam pikiran, suatu

pemikiran, gagasan, atau suatu pengertian”. Berarti konsep merupakan

suatu yang telah melekat di dalam hati dan pikiran seseorang sebagai suatu

gagasan atau pengertian. Jadi konsep adalah suatu abstraksi yang

tergambar dalam pikiran yang mewakili satu kelas objek-objek atau

hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama.

Berdasarkan pengertian pemahaman dan konsep diatas maka

peneliti menyimpulkan bahwa pemahaman konsep adalah kompetensi

yang ditunjukkan siswa dalam memahami suatu konsep dan siswa dapat

merepresentasikan kembali suatu konsep dalam bentuk lain. Dengan kata

lain, pemahaman suatu materi atau konsep merupakan prasyarat untuk

menguasai materi atau konsep selanjutnya. Oleh sebab itu, pemahaman

konsep dalam matematika merupakan hal yang sangat fundamental dalam

pembelajaran.

Sebagai indikator bahwa siswa dapat dikatakan paham terhadap

konsep matematika, menurut Salimi dalam Ahmad Susanto (2015:209)

sebagai berikut.

a. Mendefinisikan konsep secara verbal dan tulisan

b. Membuat contoh dan noncontoh penyangkal

Page 25: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

13

c. Mempresentasikan suatu konsep dengan model, diagram, dan

simbol

d. Mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk lain

e. Mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep

f. Mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan mengenal syarat-

syarat yang menentukan suatu konsep

g. Membandingkan dan membedakan konsep-konsep

Adapun indikator-indikator yang menunjukkan pemahaman

konsep matematika tersebut, menurut Asep Jihad dan Abdul Haris, dalam

Indrawati (2016) meliputi hal-hal berikut:

a. Menyatakan ulang sebuah konsep,

b. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu

(sesuai dengan konsepnya),

c. Memberi contoh dan non contoh dari konsep,

d. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi

matematis,

e. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep

menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau

operasi tertentu, dan

f. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan

masalah.

Berdasarkan uraian di atas, indikator kemampuan pemahaman

konsep yang akan digunakan peneliti, antara lain.

a. Menyatakan ulang sebuah konsep.

b. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai

dengan konsepnya).

c. Memberi contoh dan non-contoh dari konsep.

d. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.

e. Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi

tertentu.

f. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Page 26: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

14

3. Model pembelajaran Probing-Prompting

a. Pengertian

Menurut arti katanya, probing adalah penyelidikan dan

pemeriksaan, sementara prompting adalah mendorong atau menuntun.

Menurut Suherman (2008:6) “Pembelajaran Probing-Prompting

adalah pembelajaran dengan menyajikan serangkaian pertanyaan yang

sifatnya menuntun dan menggali gagasan siswa dengan pengetahuan

baru yang sedang dipelajari. Selanjutnya siswa mengkontruksi

konsep-prinsip dan aturan menjadi pengetahuan baru, dan dengan

demikian pengetahuan baru tidak diberitahukan.

Dengan model pembelajaran ini, proses tanya jawab

dilakukan dengan menunjuk siswa secara acak sehingga setiap siswa

mau tidak mau harus berpartisipasi aktif, siswa tidak bisa menghindar

dari proses pembelajaran, setiap saat ia bisa dilibatkan dalam proses

Tanya jawab.

b. Langkah-langkah

Langkah-langkah model pembelajaran probing-prompting

dijabarkan melalui tujuh tahapan teknik probing menurut Miftahul

Huda (2014:282) yang kemudian dikembangkan dengan prompting

sebagai berikut:

1) Guru menghadapkan siswa pada situasi baru, misalkan dengan

membeberkan gambar, rumus, atau situasi lainnya yang

mengandung permasalahan.

2) Menunggu beberapa saat untuk memberikan kesempatan

kepada siswa untuk merumuskan jawaban atau melakukan

disuskusi kecil dalam merumuskan permasalahan.

Page 27: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

15

3) Guru mengajukan persoalan yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran khusus (TPK) atau indikator kepada seluruh

siswa.

4) Menunggu beberapa saat untuk memberikan kesempatan

kepada siswa untuk merumuskan jawaban atau melakukan

diskusi kecil.

5) Menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan.

6) Jika jawabanya tepat, guru meminta tanggapan kepada siswa

lain tentang jawaban tersebut untuk meyakinkan bahwa seluruh

siswa terlibat dalam kegiatan yang sedang berlangsung.

Namun, jika siswa tersebut mengalami kemacetan jawaban,

dalam hal ini jawaban yang diberikan kurang tepat, tidak tepat,

atau diam, guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan lain yang

jawabannya merupakan petunjuk jalan penyelesaian jawaban.

Lalu dilanjutkan dengan pertanyaan yang menuntut siswa

berpikir pada tingkat yang lebih tinggi, sampai dapat menjawab

pertanyaan sesuai dengan kompetensi dasar atau indikator.

Pertanyaan yang dilakukan pada langkah keenam ini sebaiknya

diajukan pada beberapa siswa yang berbeda agar seluruh siswa

terlibat dalam seluruh kegiatan probing-prompting.

7) Guru mengajukan pertanyaan akhir pada siswa berbeda untuk

lebih menekankan bahwa indikator tersebut benar-benar telah

dipahami oleh seluruh siswa.

Rosnawati dalam Aris Sohimin (2016:128) Pola umum

dalam pembelajaran dengan menggunakan teknik probing melalui

tiga tahapan, sebagai berikut.

1) Kegiatan awal: guru menggali pengetahuan prasyarat yang

sudah dimiliki siswa dengan menggunakan teknik probing. Hal

ini berfungsi untuk introduksi, revisi, dan motivasi. Apabila

prasyarat telah dikuasai siswa, langkah yang keenam dari

tahapan teknik probing tidak perlu dilaksanakan. Untuk

memotivasi siswa, pola probing cukup tiga langkah, yaitu

langkah 1,2, dan 3.

2) Kegiatan inti: pengembangan materi maupun penerapan materi

dilakukan dengan menggunakan teknik probing.

3) Kegiatan akhir: teknik probing digunakan untuk mengetahui

keberhasilan siswa dalam belajarnya setelah siswa selesai

melakukan kegiatan inti yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pola meliputi ketujuh langkah itu dan diterapkan terutama

untuk ketercapaian indikator.

Page 28: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

16

Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran menggunakan

model pembelajaran probing-prompting, peneliti menggunakan

langkah pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian

sebagai berikut.

1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu

sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.

2) Siswa memperhatikan guru menjelaskan materi yang dijelaskan.

3) Guru memberikan permasalahan dalam bentuk soal yang

berhubungan dengan materi yang sebelumnya telah di rancang

sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

4) Guru memberikan waktu untuk memikirkan jawaban dari

permasalahan tersebut, sehingga siswa dapat merumuskan apa

yang ditangkapnya dari permasalahan tersebut.

5) Setelah itu secara acak, guru memilih seorang siswa untuk

menjawab permasalahan tersebut, sehingga semua siswa

mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih.

6) Jika jawabanya tepat, guru meminta tanggapan kepada siswa lain

tentang jawaban tersebut untuk meyakinkan bahwa seluruh siswa

terlibat dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Namun, jika

siswa tersebut mengalami kemacetan jawaban, dalam hal ini

jawaban yang diberikan kurang tepat, tidak tepat, atau diam, guru

mengajukan pertanyaan-pertanyaan lain yang jawabannya

merupakan petunjuk jalan penyelesaian jawaban. Lalu dilanjutkan

Page 29: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

17

dengan pertanyaan yang menuntut siswa berpikir pada tingkat yang

lebih tinggi, sampai dapat menjawab pertanyaan.

7) Meminta siswa lain untuk memberikan contoh atau jawaban lain

yang mendukung jawaban sebelumnya sehingga jawaban dari

pertanyaan tersebut menjadi kompleks.

8) Guru memberikan penguatan atau tambahan jawaban guna

memastikan kepada siswa bahwa kompetensi yang diharapkan dari

pembelajaran tersebut sudah tercapai.

c. Kelebihan dan kekurangan

Adapun kelebihan dan kekurangan penggunaan model

pembelajaran probing-prompting menurut Aris Shoimin (2016: 128)

adalah.

1) Kelebihan

a) Mendorong siswa aktif berpikir.

b) Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

hal-hal yang kurang jelas sehingga guru dapat

menjelaskan kembali.

c) Perbedaan pendapat antara siswa dapat dikompromikan

atau diarahkan.

d) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian

siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang ribut atau

ketika sedang mengantuk hilang rasa kantuknya.

e) Sebagai cara meninjau kembali bahan pelajaran yang

lampau.

f) Mengembangkan keberanian dan ketrampilan siswa

dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.

g) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian

siswa.

2). Kekurangan

a) Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup

waktu untuk memberikan pertanyaan kepada tiap siswa.

Page 30: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

18

b) Siswa merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat

mendorong siswa untuk berani, dengan menciptakan

suasana yang tidak tegang, melainkan akrab.

c) Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan

tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa.

d) Waktu sering banyak terbuang apabila siswa tidak dapat

menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.

e) Dapat menghambat cara berpikir anak bila tidak/kurang

pandai membawakan diri.

A. Tinjauan pustaka

Suatu penelitian akan lebih akurat jika berorientasi pada

pengalaman penelitian yang serupa dengan penelian tersebut. Sebagai

bahan pertimbangan, perlu dikemukakan penelitian terdahulu yang ada

relevansinya dengan penelitian ini yaitu yang berkaitan dengan model

pembelajaran probing-prompting dan variabel yang ditingkatkan adalah

kemandirian belajar siswa dan pemahaman konsep matematika.

Dyah Ayu Widyastuti (2014) melakukan penelitian tentang

“Penerapan model pembelajaran probing prompting untuk meningkatkan

prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 2 Antosari Kecamatan

Selemadeg barat”, jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas,

menyatakan ada peningkatan prestasi siswa pada siklus I dan siklus II.

Terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 9% yang berada pada

kategori baik dengan keterangan tuntas. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa model pembelajaran probing-prompting dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Lisaiha Rodiyyah Basori (2013) melakukan penelitian tentang

“Efektivitas metode sorogan terhadap pemahaman konsep dan

Page 31: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

19

kemandirian belajar matematika siswa kelas VII SMP 3 Sewon”.

Penelitian Lisaiha Rodiyyah Basori adalah penelitian eksperimen semu.

Hasil dari penelitian Lisaiha Rodiyyah Basori adalah rata-rata nilai hasil

angket kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol dan gain

pemahaman konsep kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol.

Itu berarti pembelajaran matematika dengan metode sorogan lebih efektif

daripada model pembelajaran dengan metode konvensional (ceramah)

terhadap kemandirian belajar siswa dan pembelajaran matematika

menggunakan metode sorogan lebih efektif daripada model pembelajaran

dengan metode konvensional (ceramah) terhadap pemahaman konsep

siswa.

Berdasarkan penelitian di atas, penulis terdorong untuk mengadakan

penelitian apakah dengan penerapan model pembelajaran probing-

prompting dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa dan pemahaman

konsep matematika kelas VIII C SMP Negeri 36 Purworejo tahun

pelajaran 2016/2017.

B. Kerangka berpikir

Salah satu aspek afektif yaitu kemandirian belajar dan yang termasuk

aspek kognitif yaitu pemahaman konsep. Indikator kemandirian belajar

yaitu inisiatif, percaya diri, tidak menggantungkan diri kepada orang lain,

tegas, tanggung jawab, mampu mengatasi masalah. Sedangkan indikator

dari pemahaman konsep adalah menyatakan ulang sebuah konsep,

Page 32: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

20

mengklasifikasikan objek-objek, memberi contoh dan non-contoh dari

konsep, menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi

matematis, menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau

operasi tertentu, mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan

masalah.

Berdasarkan indikator di atas, untuk meningkatkan kemandirian

belajar dan pemahaman konsep maka diperlukan model pembelajaran

yang tepat. Model Pembelajaran Probing-Prompting adalah model

pembelajaran dengan menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya

menuntun dan menggali gagasan siswa dengan pengetahuan baru yang

sedang dipelajari. Selanjutnya siswa mengkontruksi konsep-prinsip dan

aturan menjadi pengetahuan baru, dan dengan demikian pengetahuan baru

tidak diberitahukan. Dengan model pembelajaran ini, proses tanya jawab

dilakukan dengan menunjuk siswa secara acak sehingga setiap siswa mau

tidak mau harus berpartisipasi aktif, siswa tidak bisa menghindar dari

proses pembelajaran, setiap saat ia bisa dilibatkan dalam proses tanya

jawab.

Model pembelajaran ini memiliki kelebihan yaitu mendorong

siswa aktif berpikir, memberi kesempatan kepada siswa untuk

menanyakan hal-hal yang kurang jelas sehingga guru dapat menjelaskan

kembali, perbedaan pendapat antara siswa dapat dikompromikan atau

diarahkan, pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa,

sebagai cara meninjau kembali bahan pelajaran yang lampau,

Page 33: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

21

mengembangkan keberanian dan ketrampilan siswa dalam menjawab dan

mengemukakan pendapat, pertanyaan dapat menarik dan memusatkan

perhatian siswa.

Diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran probing-

prompting siswa ikut terlibat aktif dalam pembelajaran matematika.

Dengan demikian kemandirian belajar siswa dan pemahaman konsep

matematika meningkat. Adanya peningkatan kemandirian belajar dan

pemahaman konsep maka diharapkan prestasi belajar siswa juga akan

meningkat.

Gambar 1.

Kerangka Berpikir

Indikator kemandirian belajar :

1. Inisiatif

2. Percaya diri

3. Tidak bergantung dengan

orang lain

4. Tegas

5. Tanggung jawab

6. Mampu mengatasi masalah

Kemandirian belajar

siswa

Pemahaman konsep

matematika

Indikator pemahaman konsep :

1. Menyatakan ulang sebuah

konsep.

2. Mengklarifikasikan objek-

objek menurut sifat tertentu

3. Memberikan contoh dan non

contoh dari konsep.

4. Dapat menyajikan konsep

dalam bentuk representasi

matematis.

5. Menggunakan, memanfaatkan

dan memilih prosedur/ operasi

hitung.

6. Mengaplikasikan konsep

dalam pemecahan masalah

Model pembelajaran probing-

prompting

Pembelajaran Probing-Prompting adalah

pembelajaran dengan menyajikan

serangkaian pertanyaan yang sifatnya

menuntun dan menggali gagasan siswa

dengan pengetahuan baru yang sedang

dipelajari. Selanjutnya siswa mengkontruksi

konsep-prinsip dan aturan menjadi

pengetahuan baru, dan dengan demikian

pengetahuan baru tidak diberitahukan.

Adanya peningkatan kemandirian

belajar dan pemahaman konsep

matematika dengan demikian

prestasi belajar juga meningkat.

Page 34: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

22

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan tinjauan pustaka, pendapat para ahli dan kerangka

berpikir yang telah dikemukakan, maka hipotesis penelitian ini yaitu.

1. Penerapan model pembelajaran probing-prompting dapat

meningkatkan kemandirian belajar siswa pada kelas VIII-C SMP N 36

Purworejo tahun pelajaran 2016/2017.

2. Penerapan model pembelajaran probing-prompting dapat

meningkatkan pemahaman konsep matematika pada siswa kelas VIII-

C SMP N 36 Purworejo tahun pelajaran 2016/2017.

3. Penerapan model pembelajaran probing-prompting dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa pada kelas VIII-C SMP N 36

Purworejo tahun pelajaran 2016/2017.

Page 35: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Suharsimi

Arikunto (2008:3) menjelaskan “Penelitian tindakan kelas

merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas secara bersama”. PTK terdiri atas rangkaian

kegiatan berupa perencanaan (plan), pelaksanaan tindakan (act),

pengamatan (observe), refleksi (reflect). PTK termasuk ke

dalam penelitian kualitatif. Penelitian tindakan yang diawali

dengan suatu masalah yang ada di dalam kelas, kemudian

dilakukan perbaikan terus menerus hingga tercapainya sasaran

dari penelitian tersebut.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VIII-C

SMP N 36 Purworejo yang terletak di Kelurahan

Kemanukan Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo.

Page 36: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

29

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang ditargetkan penulis yaitu mulai

dari bulan Oktober 2016 sampai dengan bulan Juni 2017.

Rincian waktu sebagai berikut.

Tabel 1

Jadwal Penelitian

No. Kegiatan Waktu

1. Tahap persiapan

a. Observasi di sekolah

yang bersangkutan

b. Memilih masalah,

merumuskan masalah

dan pengajuan judul

c. Penyusunan proposal

d. Penyusunan instrumen

penelitian.

Oktober 2016

Oktober 2016

November 2016

Januari 2017

2. Tahap pelaksanaan penelitian,

pengumpulan data dan analisis

data.

Februari – Mei

2017

3. Tahap penyelesaian

Penyusunan laporan hasil

penelitian

Juni 2017

C. Subjek Dan Objek Penelitian

Subjek yang diteliti adalah siswa kelas VIII-C semester II

SMP N 36 Purworejo Tahun Pelajaran 2016/2017. Jumlah siswa

32 terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.

Page 37: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

30

Objek penelitian ini adalah keseluruhan proses dan hasil

pembelajaran matematika dengan menggunakan penerapan

model pembelajaran probing-prompting untuk meningkatkan

kemandirian belajar siswa dan pemahaman konsep matematika

kelas VIII-C SMP N 36 Purworejo tahun pelajaran 2016/2017.

D. Desain Penelitian

Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research)

ini merupakan penelitian yang dilakukan secara langsung oleh

peneliti. Akan tetapi dalam pelaksanaannya menurut Suharsimi

Arikunto (2008: 22) mengungkapkan “Bagi peneliti pemula,

sangat disarankan untuk melakukan penelitian kolaborasi, yaitu

penelitian yang dilakukan bersama-sama atau berpasangan”.

Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dilakukan penelitian

kolaborasi dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan.

Dalam penelitian ini tindakan yang direncanakan yaitu untuk

meningkatan kemandirian belajar siswa dan pemahaman konsep

matematika kelas VIII-C SMP N 36 Purworejo tahun pelajaran

2016/2017. Pembelajaran yang direncanakan yaitu melalui

penerapan model pembelajaran probing-prompting untuk

Page 38: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

31

meningkatkan kemandirian belajar siswa dan pemahaman

konsep matematika.

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model action

research spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan

Mc.Taggart. Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus,

yang setiap siklusnya meliputi tahapan perencanaan (planning),

pelaksanaan (action), observasi (observation), dan refleksi

(reflection). Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 137) alur PTK

yang di kembangkan oleh Kemmis dan Mc.Taggart setiap

siklusnya digambarkan seperti berikut:

Gambar. 2

Penelitian Tindakan Kelas

Page 39: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

32

Rancangan tahapan penelitian tindakan kelas yang akan

dilaksanakan setiap siklusnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Menyusun Rancangan Tindakan (Planning)

a. Mempersiapkan perangkat pembelajaran (Silabus, RPP)

yaitu materi bangun ruang sisi datar. RPP yang disusun

oleh peneliti dengan pertimbangan dari dosen pembimbing

dan guru yang bersangkutan.

b. Menyusun kisi-kisi dan mempersiapkan lembar observasi

kemandirian belajar.

c. Menyusun kisi-kisi dan mempersiapkan lembar observasi

keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran probing-prompting.

d. Menyusun kisi-kisi dan soal tes evaluasi yang akan

diberikan pada siswa.

e. Mempersiapkan peralatan untuk mendokumentasikan

kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung.

Untuk instrumen tes disusun dan dikonsultasikan terlebih

dahulu kepada dosen pembimbing dan guru mata pelajaran

matematika kelas VIII-C SMP N 36 Purworejo, serta

Page 40: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

33

dilakukan uji validasi terhadap instrumen tersebut. Untuk

instrumen lembar observasi dikonsultasikan dan divalidasi

oleh validator.

2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pada tahap ini diterapkan model pembelajaran probing-

prompting sebagai upaya untuk meningkatkan kemandirian

belajar dan pemahaman konsep dalam pembelajaran

matematika. Pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan

RPP yang telah disiapkan peneliti.

3. Pengamatan (Observing)

Pada tahap ini guru bertugas sebagai observer yaitu

mengamati kinerja peneliti sebagai guru. Observasi

mengamati setiap proses pembelajaran melalui penerapan

model pembelajaran probing-prompting dengan

menggunakan lembar keterlaksanaan pembelajaran. Selain itu

observer teman sejawat juga mengamati kemandirian belajar

siswa dengan menggunakan lembar observasi kemandirian

belajar. Tahap pengamatan ini sebenarnya merupakan tahap

yang tidak lepas dari pelaksanaan, karena tahap ini dilakukan

saat proses tindakan.

Page 41: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

34

4. Refleksi (Reflecting)

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 140) tahap refleksi

merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

sudah terjadi. Dalam penelitian ini refleksi yang dilakukan

yaitu didasarkan pada hasil pengamatan pada lembar

observasi, lembar keterlaksanaan, dan tes pada pembelajaran

kemudian dilakukan analisis dan evaluasi oleh peneliti,

sebagai tindakan refleksi untuk mengetahui tercapainya

indikator keberhasilan siswa dan apabila belum tercapai

dilanjutkan ke siklus selanjutnya.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang penting dalam

penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan

data. Dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah

dengan lembar observasi, tes, dokumentasi dan catatan

lapangan.

1. Lembar observasi

Menurut S. Eko Putro Widoyoko, (2015: 46) “Pengamatan

atau observasi merupakan salah satu metode pengumpulan

Page 42: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

35

data dimana pengumpul data mengamati secara visual gejala

yang diamati serta menginterpretasikan hasil pengamatan

tersebut dalam bentuk catatan sehingga validitas data sangat

tergantung pada kemampuan observer”. Lembar observasi

dalam penelitian ini yaitu lembar observasi kemandirian

belajar siswa.

2. Tes

Menurut S. Eko Putro Widoyoko, (2015: 50) “Tes

merupakan alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat

untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek ”.

Dalam penelitian ini jenis tes yang digunakan berbentuk

essay. Tes ini selain untuk mengukur pemahaman konsep

matematika siswa tetapi juga dilakukan untuk mengukur

prestasi belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran probing-

prompting.

3. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2013: 329) “Dokumen merupakan

catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

Page 43: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

36

dari seseorang”. Dokumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data-data nama siswa, hasil evaluasi

siswa tiap siklus dan foto siswa pada saat kegiatan belajar

sedang berlangsung.

penelitian ini berisi peristiwa yang terjadi sehubungan

dengan tindakan yang dilakukan guru yang terjadi di dalam

kelas.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Lembar Observasi Kemandirian belajar siswa

Lembar observasi ini berisi butir-butir pertanyaan yang

disusun berdasarkan indikator-indikator kemandirian belajar

siswa yang telah ditetapkan oleh peneliti. Lembar observasi

ini berfungsi untuk mengukur tingkat kemandirian siswa pada

saat proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi diisi

dengan tanda checklist oleh peneliti dan observer. Observasi

dilakukan setiap pertemuan melalui pengamatan langsung

peristiwa atau kegiatan yang terjadi selama pembelajaran

berlangsung.

Page 44: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

37

2. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran berisi tentang

penampilan guru saat melakukan pembelajaran matematika

menggunakan model pembelajaran Probing-Prompting.

Lembar observasi diisi tanda checklist oleh observer.

3. Tes Tertulis

Soal tes ini berupa soal tes essay, terdiri dari beberapa butir

soal yang diberikan kepada siswa pada setiap akhir siklus, di

mana tes tersebut digunakan untuk mengukur kemampuan

pemahaman konsep yang telah dimiliki oleh siswa. Soal tes

mengacu pada kurikulum yang berlaku dan sesuai dengan

silabus. Sebelum soal tersebut digunakan, terlebih dahulu

dilakukan uji validitas soal.

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis data kualitatif

Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan

melalui beberapa tahapan. Miles dan Huberman dalam

Sugiyono (2010: 337), mengemukakan bahwa aktivitas

Page 45: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

38

dalam analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan.

a. Reduksi data

Hal yang dilakukan dalam reduksi data yaitu

merangkum dan memilih hal-hal yang penting untuk

memberikan gambaran yang lebih jelas. Dalam penelitian

ini, reduksi data dilakukan dengan menggunakan hasil

pekerjaan siswa, hasil wawancara, hasil observasi.

Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam

menarik kesimpulan.

b. Penyajian data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya

adalah menyajikan data. Dalam penelitian ini penyajian

data dilakukan dengan uraian singkat yang bersifat

naratif. Penyajian data bertujuan untuk memudahkan

peneliti memahami apa yang terjadi, merencanakan

kegiatan dalam siklus selanjutnya berdasarkan apa yang

telah dipahami.

Page 46: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

39

c. Penarikan kesimpulan

Dalam penelitian ini penarikan kesimpulan

dilakukan dengan didukung oleh bukti-bukti yang valid.

2. Analisis data kuantitatif

Analisis data kuantitatif merupakan teknik analisis data

berkenaan dengan hitungan untuk menjawab hipotesis. Hasil

masing-masing data dari masing-masing instrumen sebagai

berikut:

a. Analisis Data Hasil Observasi Kemandirian belajar siswa

dengan penerapan model pembelajaran probing-

prompting

Peningkatkan kemandirian belajar siswa dapat

dilihat dan dianalisis dengan menggunakan teknik

persentase. Menurut Ngalim Purwanto (2010: 102) rumus

percentages correction (hasil yang dicapai setiap siswa

dihitung dari persentase jawaban yang benar)

(Ngalim Purwanto, 2010: 102)

Keterangan:

NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan

R = Skor mentah yang diperoleh siswa

SM = Skor maksimum ideal dari pengamatan

100 = Bilangan tetap

Page 47: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

40

Selanjutnya nilai-nilai persen itu ditransfer ke dalam

nilai huruf yang terdapat dalam tabel.

Tabel. 4

Kriteria Analisis Data Lembar Observasi

Kemandirian belajar Siswa Menggunakan Model

Pembelajaran probing-prompting

Tingkat

Penguasaan Nilai Huruf Bobot Predikat

85% < x ≤

100

% A 4 Sangat Baik

75% < x ≤ 85% B 3 Baik

59 % < x ≤ 75% C 2 Cukup

54 % < x ≤ 59% D 1 Kurang Baik

x ≤ 54% TL 0 Kurang Sekali

(Ngalim Purwanto, 2010: 103)

b. Analisis Data Hasil Tes Pemahaman Konsep dengan

Penerapan Model Pembelajaran probing-prompting

Peningkatan pemahaman konsep siswa dapat dilihat

dan dianalisis dengan menggunakan data tes essay. Untuk

mengukur atau menghitung hasil yang diperoleh setiap

siswa dihitung dari skor jawaban yang benar dengan

menggunakan rumus:

S = (Ngalim Purwanto, 2010: 112)

Keterangan:

Page 48: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

41

S = Nilai yang diharapkan

R = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar

N = Skor maksimum dari tes tersebut

Selanjutnya nilai-nilai persen itu ditransfer ke dalam

nilai huruf yang terdapat dalam tabel.

Tabel. 5

Kriteria Analisis Data Hasil Tes Pemahaman Konsep

Menggunakan Model Pembelajaran probing-

prompting

Tingkat

Penguasaan Nilai Huruf Bobot Predikat

85% < x ≤

100

% A 4 Sangat Baik

75% < x ≤ 85% B 3 Baik

59 % < x ≤ 75% C 2 Cukup

54 % < x ≤ 59% D 1 Kurang Baik

x ≤ 54% TL 0 Kurang Sekali

(Ngalim Purwanto, 2010: 103)

Kemudian untuk data prestasi belajar siswa meliputi

tes siklus I dan siklus berikutnya. Hasil tes ditentukan

berdasarkan pedoman penilaian yang telah dibuat

peneliti, kemudian dihitung nilai rata-rata dari masing-

masing tes. Untuk menghitung nilai rata-rata tes pada tiap

siklus dengan rumus:

Page 49: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

42

( Suharsimi Arikunto, 2009: 264)

Keterangan:

= Rerata (mean)

= Jumlah semua skor

= Banyak siswa yang mengikuti tes

Selanjutnya nilai-nilai persen itu ditransfer ke dalam

nilai huruf yang terdapat dalam tabel

Tabel. 6

Klasifikasi Persentase Skor Hasil Evaluasi Prestasi

Belajar Menggunakan Model Pembelajaran Probing-

Prompting

Tingkat

Penguasaan Nilai Huruf Bobot Predikat

85% < x ≤

100

% A 4 Sangat Baik

75% < x ≤ 85% B 3 Baik

59 % < x ≤ 75% C 2 Cukup

54 % < x ≤ 59% D 1 Kurang Baik

x ≤ 54% TL 0 Kurang Sekali

(Ngalim Purwanto, 2010: 103)

Page 50: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

43

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah apabila

meningkatnya.

1. Persentase hasil observasi kemandirian belajar siswa kelas

VIII-C SMP N 36 Purworejo dengan penerapan model

pembelajaran probing-prompting sekurang-kurangnya 70%

siswa dengan predikat baik.

2. Rerata persentase hasil tes pemahaman konsep siswa kelas

VIII-C SMP N 36 Purworejo dengan penerapan model

pembelajaran probing-prompting sekurang-kurangnya

dengan predikat baik.

3. Pembelajaran dikatakan tuntas apabila prestasi siswa untuk

ketuntasan klasikal sekurang-kurangnya 70% dengan KKM

70.

Page 51: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil observasi awal menjadi dasar bagi peneliti untuk menerapkan

pembelajaran menggunakan model pembelajaran probing-prompting yang

dapat menjadi solusi rendahnya kemandirian belajar dan pemahaman konsep

siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus

terdiri dari dua kali pertemuan dengan proses pembelajaran dan satu kali

pertemuan untuk tes evaluasi. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu

perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berikut ini jadwal

pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran probing-

prompting di kelas VIII C SMP Negeri 36 Purworejo.

Tabel 6

Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran Matematika di Kelas VIII C SMP N 36

Purworejo

Siklus

ke- Materi pembelajaran

Pertemuan

ke- Hari, Tanggal Jam Ke-

I

Unsur-unsur kubus,

menentukan luas

permukaan kubus dan

volume kubus.

1 Sabtu,

1 April 2017

5-6 (10.10-11.40)

Unsur-unsur balok,

luas permukaan balok,

dan volume balok.

2 Rabu,

5 April 2017

1-2 (09.30-10.20)

Tes Siklus I 3 Sabtu,

8 April 2017

5-6 (10.10-11.40)

II

Unsur-unsur prisma 1 Sabtu,

22 April 2017

5-6 (10.10-11.40)

Luas permukaan dan

volume prisma.

2 Rabu,

26 April 2017

1-2 (07.00-08.20)

Tes Siklus II 3 Sabtu,

29 April 2017

1-2 (07.00-08.20)

Page 52: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

37

Penjabaran hasil penelitian setiap siklus di SMP Negeri 36 Purworejo

sebagai berikut:

1. Deskripsi Data Tindakan Siklus Pertama

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data tentang

pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran probing-prompting

pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 36 Purworejo semester II tahun

pelajaran 2016/2017. Kegiatan tindakan siklus I dilakukan tiga kali

pertemuan dengan alokasi waktu 2 × 40 menit, 2 x 25 menit, dan 2 × 40

menit. Siklus I dilaksanakan sesuai jadwal pelaksanaan yaitu pada tanggal

1 April 2017, 5 April 2017 dan 8 April 2017. Siklus I terdiri dari beberapa

tahapan, tahapannya sebagai berikut:

a. Perencanaan

Perencanaan tindakan pada siklus I dikembangkan berdasarkan

hasil observasi awal. Penyusunan perencanaan pembelajaran

berpedoman pada masalah yang ada dan pemecahan yang telah

ditetapkan. Perencanaan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai

berikut.

1) Kegiatan pada tahap perencanaan dimulai dengan menentukan

pokok bahasan yang akan diajarkan. Kemudian menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran pada materi bangun ruang sisi datar

kubus dan balok yang meliputi unsur-unsur kubus dan balok, luas

permukaan kubus dan balok, dan volume kubus dan balok dengan

menggunakan model pembelajaran probing-prompting.

Page 53: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

38

2) Untuk mendukung pelaksanaan penelitian, menyusun dan

menyiapkan instrumen lembar observasi kemandirian belajar

siswa untuk mengetahui tingkat kemandirian belajar siswa selama

tahap tindakan dalam proses pembelajaran melalui model

pembelajaran probing-prompting.

3) Menyusun soal evaluasi yang disesuaikan dengan indikator

pemahaman konsep matematika siswa pada materi yang

disampaikan. Soal evaluasi tersebut akan diberikan pada pertemuan

ketiga setiap siklus atau pertemuan terakhir pada setiap siklus.

4) Menentukan validator untuk menguji validitas isi dari soal tes

evaluasi siswa yang akan diberikan pada akhir siklus I serta lembar

observasi siswa yang akan diberikan selama proses tindakan

berlangsung. Menyusun lembar checklist uji validitas isi soal

evaluasi dan lembar observasi kemandirian belajar siswa yang

disusun oleh peneliti.

5) Mengadakan pembagian tugas antara peneliti dan observer. Peneliti

sebagai pelaksanaan tindakan dan observer pada penelitian ini

adalah guru matematika kelas VIII C yaitu Siti Maimunah

Ekowatiningsih,S.Pd., Asri primastuti , dan Yuliani yang bertugas

mengisi lembar observasi kemandirian belajar siswa dan

keterlaksaan model pembelajaran dalam proses pembelajaran.

6) Menyiapkan soal latihan untuk perlengkapan siswa selama proses

pembelajaran.

Page 54: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

39

b. Tindakan

Tahap pelaksanaan berupa penyampaian materi bangun ruang

sisi datar yang meliputi unsur-unsur bangun ruang sisi datar kubus dan

balok, luas permukaan kubus dan balok, dan volume kubus dan balok

dengan menggunakan model pembelajaran probing-prompting.

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dalam 3 pertemuan. Pertemuan

pertama untuk membahas materi, pertemuan kedua membahas materi,

dan pertemuan ketiga untuk melakukan tes. Setiap pertemuan terdiri

dari tiga kegiatan yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.

1) Pertemuan I

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 April

2017 pada jam ke 5-6. Ketika guru, peneliti, dan rekan peneliti

menuju ruang kelas VIII C, siswa langsung masuk kelas dan

memberikan salam kepada guru sebelum masuk kelas untuk

mengikuti pembelajarannya. Guru memulai pelajaran dengan

mengucap salam dan berdoa bersama. Guru memperkenalkan

peneliti dan dua observer kepada siswa, dan guru menyampaikan

bahwa pembelajaran matematika sementara akan diajarkan oleh

peneliti. Selanjutnya peneliti melakukan presensi kepada siswa.

Dipertemuan pertama ini siswa hadir semua dengan jumlah 32

siswa. Suasana kelas ramai karena dimulai pada jam terakhir,

banyak siswa yang belum mempersiapkan alat tulis.

Page 55: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

40

Berikut adalah gambar suasana kelas ramai :

Gambar 3.

Suasana kelas ramai

Peneliti segera mengkondisikan siswa untuk siap

menerima pelajaran dengan cara memberikan waktu kepada siswa

untuk mempersiapkan diri dan mempersiapkan peralatan untuk

belajar matematika. Peneliti menginformasikan kepada siswa

bahwa hari ini akan mulai mempelajari bangun ruang sisi datar.

Pada pertemuan pertama tersebut akan mempelajari pokok

bahasan “unsur-unsur, luas permukaan, dan volume kubus”

melalui model pembelajaran probing-prompting. Peneliti

menyampaikan tujuan pembelajaran dan penjelasan tentang model

pembelajaran probing-prompting. Kemudian Peneliti memotivasi

siswa agar bersemangat dalam mempelajari pokok bahasan

tersebut dengan memberikan contoh benda yang berbentuk kubus

di sekitar lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

Page 56: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

41

Pada kegiatan inti, Peneliti menjelaskan materi secara

garis besar mengenai kubus. Peneliti memberikan permasalahan

dalam bentuk soal latihan di buku paket yang harus dikerjakan

secara individu, tetapi masih banyak siswa mengerjakan dengan

teman sebangkunya, kemudian peneliti menegurnya untuk

mengerjakan sendiri soal tersebut, baru siswa mulai mengerjakan

sendiri soalnya. Berikut gambar siswa mengerjakan soal secara

individu:

Gambar 4.

Siswa mengerjakan soal secara individu

Siswa mengerjakan soal secara individu tetapi masih

banyak siswa yang bekerja sama dengan teman sebangkunya. Dan

hanya sedikit siswa yang mau bertanya kepada peneliti saat

menemui kendala mengerjakan soal. Berikut percakapan peneliti

dengan siswa “pak, ini mencari bidang diagonalnya gimana?.

Page 57: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

42

Coba cari tahu sendiri di buku kan ada”. Berikut gambar siswa

yang bertanya kepada peneliti:

Gambar 5.

Siswa bertanya kepada peneliti

Setelah waktu mengerjakan soal telah habis, Peneliti

menunjuk siswa secara acak untuk menulis dan menjelaskan

jawabanya, namun siswa masih malu-malu untuk maju ke depan

kelas. Berikut percakapan peneliti dengan siswa “mas ghaza coba

maju? Malu pak hehe. Ayo maju mas gapapa” kemudian dia

berani maju untuk menulis dan menjelaskan jawabannya di depan

kelas, tetapi jawaban mas ghaza belum tepat, belum tepatnya

disini yaitu siswa masih mengerjakan secara langsung tidak

menuliskan informasi-informasi yang ada di soal sehingga

hasilnya belum tepat karena siswa kurang teliti dalam

memasukkan ataupun menghitung angkanya. Kemudian peneliti

Page 58: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

43

memilih acak siswa lagi untuk melengkapi jawabannya. Berikut

gambar siswa menulis dan menjelaskan jawabannya:

Gambar 6.

Siswa menulis dan menjelaskan jawaban

Setelah selesai menulis dan menjelaskan, peneliti meminta

siswa untuk menyalin pertanyaan dan jawaban yang dikerjakan di

papan tulis oleh temannya di buku tulis masing-masing karena

jawaban siswa yang maju sudah tepat. Peneliti bertanya kepada

siswa yang belum diketahui oleh siswa. Setelah dirasa siswa tidak

ada yang bertanya maka peneliti menawarkan kepada siswa untuk

menyimpulkan dari keseluruhan pembelajaran yang telah

dilaksanakan, tetapi tidak ada siswa yang berani untuk

menyimpulkannya. Akhirnya peneliti dan siswa bersama-sama

menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran matematika dengan

Page 59: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

44

memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengulas kegiatan pada

hari tersebut.

Untuk melatih kemampuan siswa dalam menyelesaikan

soal, peneliti memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah.

Sebelum pembelajaran selesai peneliti menyampaikan kepada

siswa untuk mempelajari unsur-unsur balok, luas permukaan balok,

dan volume balok pada pertemuan selanjutnya. Peneliti menutup

pembelajaran dengan salam.

2) Pertemuan II

Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Rabu 5 April 2017.

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada jam ke 1-2 dengan

alokasi waktu selama 2 x 25 menit karena ada TUC kelas IX jadi

jam pelajaran dikurangi dan jam pertama dimulai pukul 09.30

WIB. Ketika peneliti menuju ruang kelas, siswa langsung bergegas

masuk kelas dan duduk di tempat duduk masing-masing,

kemudian ketua kelas memimpin doa dan mengucap salam.

Peneliti memberikan waktu kepada siswa untuk mempersiapkan

diri dan mempersiapkan peralatan untuk kegiatan belajar

matematika. Peneliti melanjutkan presensi kepada siswa dengan

kehadiran siswa masuk semua. Pada pertemuan kedua ini siswa

yang masuk ada 32 siswa. Pertemuan kedua ini masih melanjutkan

materi mengenai bangun ruang sisi datar. Saat pertemuan kedua,

siswa sudah tidak asing dengan kegiatan pembelajaran

Page 60: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

45

menggunakan model pembelajaran probing-prompting. Peneliti

mengingatkan kepada siswa dengan bertanya mengenai

pembelajaran matematika pada pertemuan sebelumnya, tidak

semua siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan peneliti.

Pada pertemuan kedua ini akan mempelajari pokok bahasan

“unsur-unsur, luas permukaan, dan volume balok” dan

menyampaikan tujuan pembelajaran. Selain itu juga mengingatkan

dan menambahkan contoh benda-benda yang berbentuk balok

dalam kehidupan sehari-hari agar siswa lebih paham.

Pada kegiatan inti, seperti pada pertemuan pertama

peneliti menjelaskan materi secara garis besar mengenai balok.

Kemudian peneliti memilih acak siswa untuk mencari tahu

macam-macam unsur-unsur balok, luas permukaan balok dan

volume balok. Berikut gambar peneliti memilih acak siswa untuk

menjawab:

Gambar 7.

Peneliti memilih acak siswa

Page 61: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

46

Masih sama dengan pertemuan pertama walaupun sudah

ditunjuk siswa masih malu dan enggan untuk menjawab, peneliti

harus membujuk dulu untuk menjawabnya. Berikut gambar siswa

sedang menjawab pertanyaan yang diberikan peneliti:

Gambar 8.

Siswa menjawab pertanyaan

Ketika siswa menjawab dan jawabannya belum tepat

peneliti menunjuk siswa lain untuk melengkapi jawaban siswa

sebelumnya. Setelah dirasa cukup jawabanya, peneliti memberikan

soal latihan di buku paket yang harus dikerjakan secara individu.

Setelah waktu untuk mengerjakan soal sudah habis peneliti

memilih acak lagi siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas.

Ternyata siswa mengerjakan soal tersebut langsung memasukkan

rumus kemudian langsung dijawab. Disini peneliti menjelaskan

kalau mengerjakan soal harus ada diketahui, ditanya dan dijawab

karena memudahkan siswa untuk menjawab soal tersebut dan

Page 62: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

47

supaya siswa terbiasa. Berikut gambar siswa mengerjakan soal di

depan kelas:

Gambar 9.

Siswa mengerjakan soal di depan kelas.

Pada pertemuan kedua di siklus I ini, siswa masih terlihat

malu-malu menjelaskan jawabannya di depan kelas. Walaupun

belum berjalan sesuai yang diharapkan tetapi dalam menjelaskan

suara siswa sudah mulai keras dan sedikit dapat dipahami siswa

lain. Respon dari siswa lain yang mendengarkan tidak ada yang

mau bertanya. Selanjutnya, peneliti juga menegaskan kembali

mengenai cara menyelesaikan soal yang dikerjakan oleh siswa

dipapan tulis dan bertanya kepada siswa “apakah kalian sudah

paham bagaimana cara mengerjakan soal yang seperti ini?” lalu

siswa menjawab “sudah pak”. Setelah itu peneliti meminta siswa

untuk menyalin pertanyaan dan jawaban yang dikerjakan di papan

tulis oleh temannya di buku tulis masing-masing. Peneliti

Page 63: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

48

bertanya kepada siswa yang belum diketahui oleh siswa. Setelah di

rasa siswa tidak ada yang bertanya maka peneliti menawarkan

kepada siswa untuk menyimpulkan dari keseluruhan pembelajaran

yang telah dilaksanakan, tetapi tidak ada siswa yang berani untuk

menyimpulkannya. Akhirnya peneliti dan siswa bersama-sama

menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran matematika dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengulas kegiatan pada

hari tersebut.

Untuk melatih pemahaman konsep siswa dalam

menyelesaikan soal, peneliti memberikan tugas untuk dikerjakan di

rumah. Sebelum pembelajaran selesai peneliti menyampaikan

kepada siswa bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan evaluasi

tentang materi kubus dan balok. Oleh karena itu, siswa diharapkan

belajar terlebih dahulu agar hasilnya memuaskan. Peneliti menutup

pembelajaran dengan salam.

3) Pertemuan III (Evaluasi)

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu, 8 April

2017 dimulai pukul 10.10-11.40 WIB. Ketika guru dan peneliti

memasuki ruang kelas VIII C, siswa langsung berdiri dan

memberikan salam yang dipimpin oleh ketua kelas. Peneliti

membuka pertemuan dengan salam dan do’a. Pertemuan ketiga ini

siswa hadir semua yaitu 32 siswa. Pertemuan ketiga ini diadakan

Page 64: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

49

tes untuk mengetahui pemahaman konsep matematika dan prestasi

belajar siswa .

Peneliti mengatur tempat duduk siswa agar tidak terlalu

dekat antara siswa satu dengan yang lainnya. Siswa diminta

supaya semua buku catatan dan buku paket dikumpulkan di depan

kelas. Setelah pembagian soal selesai, siswa diminta untuk

mengerjakan tes dengan sungguh-sungguh, tenang dan tidak

contek-contekan. Saat siswa mengerjakan tes evaluasi, peneliti

sesekali berkeliling untuk mengawasi. Berikut adalah gambar

siswa saat melakukan tes siklus I:

Gambar 10.

Siswa mengerjakan tes siklus I

Setelah waktu habis, peneliti meminta siswa untuk

mengumpulkan jawaban. Peneliti menginformasikan bahwa materi

pada pertemuan berikutnya mengenai unsur-unsur ruang prisma.

Page 65: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

50

Peneliti menyuruh siswa untuk mempelajarinya. Peneliti

memimpin doa dan kemudian mempersilahkan siswa untuk pulang.

c. Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran

berlangsung. Proses yang diamati adalah kemandirian belajar

siswa. Pengamatan dilaksanakan oleh observer dengan mengisi

lembar observasi yang disediakan. Dari hasil observasi siklus I

dapat dilihat bahwa masih ada beberapa siswa yang tidak

mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh peneliti. Siswa

masih malu maju ke depan untuk menulis dan menjelaskan

jawabannya, walaupun peneliti sudah membujuk siswa agar maju

mengerjakan di depan. Ketika siswa kesulitan mengerjakan soal

pada pertemuan ke-1 dan ke-2 hanya sedikit siswa yang mau

bertanya dan hanya siswa tertentu saja. Siswa terlihat memberikan

respon positif ketika peneliti memberikan permasalahan dalam

bentuk soal untuk dipecahkan siswa.

Dalam mengerjakan/memecahkan latihan soal sebagian siswa

masih belum serius dalam mengerjakannya, terlihat siswa masih

banyak yang bergurau dan berdiskusi dengan teman sebangkunya.

Dalam siklus I ini, kebanyakan siswa masih binggung menentukan

diagonal ruang dan diagonal bidang. Dalam awal pembelajaran

siswa terlihat tenang dan bersemangat, namun ketika sudah satu

jam pelajaran mereka terlihat lemas dan sedikit bosan.

Page 66: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

51

Dari lembar observasi, persentase kemandirian belajar siswa

pada pertemuan 1 sebesar 47% siswa masuk dalam kategori baik.

Sedangkan persentase kemandirian belajar siswa pada pertemuan 2

sebesar 53% siswa masuk dalam kategori baik. Rata-rata persentase

kemandirian belajar siswa pada siklus I sebesar 50% siswa masuk

dalam kategori baik. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa

kemandirian belajar siswa pada siklus I belum dapat dikatakan

baik, karena idikator keberhasilan yang diharapkan dalam

penelitian ini adalah persentase kemandirian belajar siswa

sekurang-kurangnya 70% siswa dengan kategori baik.

Berdasarkan hasil soal pada siklus I, diketahui bahwa rerata

persentase tes pemahaman konsep adalah 70% yaitu dalam kategori

cukup. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman

konsep matematika belum memenuhi indikator keberhasilan yang

sudah ditetapkan yaitu rerata persentase hasil tes pemahaman

konsep sekurang-kurangnya dengan predikat baik. Sedangkan

persentase prestasi belajar siswa yang sudah memenuhi KKM

sebanyak 47% siswa. Artinya prestasi belajar dan ketuntasan

klasikal siswa belum mencapai indikator keberhasilan yang sudah

ditetapkan yaitu prestasi belajar siswa sekurang-kurangnya 70%

siswa memenuhi KKM yang sudah ditentukan yaitu 70. Maka dari

itu, diperlukan perbaikan pada siklus selanjutnya.

Page 67: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

52

d. Refleksi

Setelah pelaksanaan pembelajaran pada siklus I selesai, peneliti

dan guru berdisukusi tentang pelaksanaan pembelajaran

matematika dengan model pembelajaran probing-prompting.

Peneliti menyimpulkan hal-hal yang masih kurang dalam siklus I

sehingga perlu perbaikan, antara lain:

1) Beberapa siswa tidak mendengarkan penjelasan yang

disampaikan oleh peneliti.

2) Beberapa siswa saja yang berani bertanya ketika mengalami

kesulitan atau ada yang belum paham.

3) Beberapa siswa saja yang berani menyampaikan hasil

pekerjaannya dan mengerjakan di depan kelas.

4) Beberapa siswa masih binggung menentukan diagonal ruang

dan diagonal bidang.

5) Hasil observasi kemandirian belajar siswa menunjukkan hanya

50% siswa yang memenuhi indikator kemandirian belajar

dengan kriteria baik. Hal ini disebabkan karena siswa belum

memiliki rasa percaya diri, masih mengantungkan diri kepada

orang lain.

6) Hasil analisis pemahaman konsep matematika siswa

menunjukkan rerata persentase hasil tes pemahaman konsepnya

yaitu 70% berarti masih belum memenuhi indikator

keberhasilan yang sudah ditetapkan yaitu rerata persentase

Page 68: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

53

hasil tes pemahaman konsep sekurang-kurangnya dengan

predikat baik. Hal ini terjadi karena beberapa siswa belum

memahami materi sesuai dengan konsepnya.

7) Prestasi belajar siswa masih 47% siswa yang memenuhi KKM

yang ditentukan yaitu 70.

Dari permasalahan yang timbul setelah didiskusikan dengan

guru pelajaran didapatkan perbaikan untuk sikus II. Beberapa

perbaikan yang dilaksanakan pada siklus II adalah sebagai berikut:

1) Siswa diberikan arahan supaya tidak malu untuk bertanya

kepada peneliti. Peneliti juga melakukan pendekatan agar siswa

tidak malu untuk bertanya.

2) untuk mengurangi rasa malu dan kecanggungan siswa, peneliti

memberikan reward atau hadiah berupa alat tulis bagi siswa

yang tidak canggung lagi ketika mau mempresentasikan hasil

pekerjaannya di depan kelas.

3) Untuk membantu siswa menentukan diagonal bidang dan

diagonal ruang, peneliti menggunakan alat peraga serta

menampilkan bangun ruang tersebut dalam bentuk power point.

4) Untuk mensiasati agar semua siswa dapat memahami materi

atau konsep yang diajarkan, peneliti memberikan lembar

kegiatan individu, peneliti juga membantu siswa dengan cara

berkeliling dari bangku satu ke bangku lainnya guna

Page 69: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

54

mengetahui tingkat penguasaan tiap individu dalam mamahami

materi .

5) Untuk mensiasati agar semua siswa memperhatikan saat

peneliti menjelaskan yaitu dengan sering-sering mengingatkan

siswa untuk memperhatikan saat peneliti menerangkan

pelajaran. Beberapa kemugkinan siswa gaduh atau ramai saat

mengerjakan soal latihan. Disini peneliti berkeliling dan

mengingatkan supaya tidak gaduh ataupun ramai.

2. Deskripsi Data Tindakan Siklus kedua

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan pada siklus II ini secara garis besar

sama dengan siklus I yang bertujuan merencanakan dan

mempersiapkan segala sesuatu sebelum melaksanakan tindakan.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap perencanaan

adalah:

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan

model pembelajaran probing-prompting tentang materi pokok

yang akan diajarkan yaitu unsur-unsur, luas permukaan dan

volume prisma. Materi pada pertemuan ke-1 adalah unsur-

unsur prisma, sedangkan pertemuan ke-2 adalah luas

permukaan dan volume prisma.

2) Menyiapkan kumpulan soal.

3) Menyiapkan hadiah bagi siswa yang mau maju.

Page 70: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

55

4) Menyiapkan power point.

5) Menyiapkan instrumen berupa lembar observasi untuk

mengetahui kemandirian belajar siswa selama proses

pembelajaran di dalam kelas dengan model pembelajaran

probing-prompting berlangsung.

6) Menyiapkan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran.

7) Menyiapkan soal tes pemahaman konsep matematika dan

prestasi belajar.

Perencanaan tindakan yang disusun dan dipersiapkan pada

sikulus II ini mengacu pada perbaikan-perbaikan masalah atau

hambatan yang terdapat pada refleksi siklus I. Dalam

penyusunan rencana pembelajaran, peneliti berupaya agar

permasalahan yang terjadi pada siklus I tidak terulang kembali

pada siklus II.

b. Tindakan

Pada tahap ini dilakukan dengan menggunakan panduan

perencanaan yang telah dibuat. Tindakan siklus II dilaksanakan

dalam 3 kali pertemuan. Kegiatan pembelajaran dilaksaakan pada

tanggal 22 April 2017, 26 April 2017 dan 29 April 2017.

1) Pertemuan ke-1

Pertemuan ke-1 pada siklus II dilaksanakan pada hari

sabtu tanggal 22 April 2017 pukul 10.10-11.40 WIB. Seperti biasa

ketika guru, peneliti, dan rekan peneliti masuk kelas, siswa

Page 71: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

56

langsung berdiri dan memberikan salam yang dipimpin oleh ketua

kelas. Peneliti memulai pelajaran dengan mengucap salam dan

berdoa bersama. Selanjutnya peneliti melakukan presensi kepada

siswa dan pada hari itu ada satu siswa yang tidak hadir yaitu

Frendy Miyanto.

Suasana kelas terlihat ramai karena pada saat itu dimulai

setelah jam istirahat dan jam terakhir. Siswa terlihat belum

mempersiapkan peralatan belajar karena suasana panas jadi agak

lama untuk bisa menkondisikan siswa. Setelah itu peneliti

bertanya kepada siswa, “apakah sudah ada yang belajar tadi

malam untuk materi yang akan diberikan pada hari ini?”. Sebagian

siswa menjawab “belum” dan sebagian siswa diam. Tujuan

pembelajaran juga disampaikan peneliti yaitu agar siswa dapat

mengetahui unsur-unsur bangun ruang sisi datar prisma.

Pada kegiatan inti peneliti menjelaskan secara garis besar

macam-macam bentuk bangun ruang prisma dalam kehidupan

sehari-hari serta menjelaskan unsur-unsur prisma dengan

menggunakan benda berbentuk prisma segitiga dan prisma

segiempat. Peneliti menggunakan alat peraga power point untuk

menjelaskan kepada siswa mana yang merupakan diagonal bidang

dan mana yang merupakan diagonal ruang. Dengan adanya alat

peraga dan power point siswa lebih bisa memahami dan bisa

Page 72: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

57

membedakannya. Berikut gambar peneliti menjelaskan materi

berbantu alat peraga dan power point:

Gambar 11.

Peneliti menjelaskan materi

Kemudian peneliti memberikan permasalahan dalam

bentuk kumpulan soal kepada setiap siswa untuk

diselesaikan/dipecahkan. Pada saat peneliti berkeliling, terlihat

siswa sangat antusias mengerjakan soal tersebut. Sudah mulai ada

tanya jawab antara siswa dengan peneliti, berikut percakapan

antara peneliti dengan siswa “pak, ini cara mencari bidang

diagonalnya ditulis jumlahnya saja apa ditulis bagian-bagiannya?”

Kemudian peneliti menjawab “ditulis jumplahnya dulu berapa

menggunakan rumus yang sudah tadi saya jelaskan, kemudian

sebutkan apa saja”, “oh, baik pak, terima kasih”. Siswa juga sudah

mulai berani mengungkapkan pedapatnya terbukti ketika peneliti

berkeliling ada salah satu siswa yang berpendapat tentang soal

yang susah di mengerti, kemudian peneliti menjelaskan maksud

Page 73: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

58

dari soal tersebut. Siswa yang semula diam dan hanya meniru

jawaban teman sebangkunya sekarang sudah mulai berani

bertanya kepada peneliti. Berikut gambar siswa mengerjakan

lembar kegiatan:

Gambar 12.

Siswa mengerjakan lembar kegiatan

Setelah selesai mengerjakan soal pada pertemuan 1 untuk

siklus II ini, mulai ada salah satu siswa yang bersedia maju tanpa

di tunjuk dan dia sangat percaya diri menawarkan diri untuk maju

ke depan mengerjakan soal tersebut. Untuk menarik siswa lain

agar mau maju menyampaikan hasil pekerjaanya, peneliti

memberikan hadiah kepada siswa yang mau mengerjakan atau

menjelaskan di depan kelas. Terbukti banyak siswa yang

menawarkan diri untuk maju ke depan kelas menulis dan

menjelaskan hasil pekerjaanya, tetapi peneliti menunjuk siswa

yang sekiranya belum pernah maju ke depan kelas pada pertemuan

sebelumnya.

Page 74: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

59

Berikut adalah gambar saat siswa mengerjakan lembar

kegiatan di depan kelas:

Gambar 13.

Siswa sedang mengerjakan lembar kegiatan di depan kelas

Kemudian peneliti menunjuk siswa secara acak untuk

memberi tanggapan apa yang telah disampaikan/ dikerjakan

temannya di depan kelas tersebut, sehingga jawaban dari

permasalahan tersebut menjadi kompleks. Setelah selesai peneliti

meminta siswa untuk menyalin pertanyaan dan jawaban yang

dikerjakan di papan tulis oleh temannya di buku tulis masing-

masing. Peneliti dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil

kegiatan pembelajaran matematika dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan untuk mengulas kegiatan pada hari tersebut.

Untuk melatih kemampuan siswa dalam menyelesaikan

soal, peneliti memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah.

Peneliti menutup pembelajaran dengan salam.

Page 75: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

60

2) Pertemuan ke-2

Pertemuan ke-2 pada siklus II dilaksanakan pada hari

Rabu tanggal 26 April 2017 pukul 07.00-08.20 WIB. Seperti biasa

ketika guru, peneliti, dan rekan peneliti masuk kelas, siswa

langsung berdiri dan memberikan salam yang dipimpin oleh ketua

kelas. Peneliti memulai pelajaran dengan mengucap salam dan

berdoa bersama. Selanjutnya peneliti melakukan presensi kepada

siswa dan pada hari itu, siswa masuk semua yaitu 32 siswa. Siswa

diberitahukan kembali bahwa pembelajaran kali ini masih

menggunakan model pembelajaran probing-prompting. Materi

yang akan dipelajari pada pertemuan hari ini yaitu luas permukaan

dan volume prisma. Sedangkan untuk tujuan pembelajarannya

siswa dapat menemukan rumus luas permukaan dan volume

prisma serta dapat menggunakannya dalam menyelesaikan

masalah.

Dengan tanya jawab, peneliti mengingatkan kembali materi

pada pertemuan sebelumnya. Siswa diminta untuk menyebutkan

unsur-unsur prisma. Siswa diberikan motivasi bahwa materi yang

akan dipelajari pada pertemuan hari ini akan bermanfaat dalam

kehidupan sehari-hari. Peneliti mengingatkan siswa tentang

pembelajaran pertemuan kemarin dengan tanya jawab. Peneliti

menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi

Page 76: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

61

siswa agar bersemangat dengan cara memberikan contoh tentang

volume dan luas bangun ruang sisi datar.

Pada kegiatan inti, peneliti menyampaikan kompetensi

dasar yaitu siswa dapat menentukan luas permukaan dan volume

prisma. Peneliti menjelaskan materi luas permukaan dan volume

prisma secara garis besar. Selama proses pembelajaran siswa

terlihat antusias mengikuti pembelajaran dan memperhatikan

penjelasan dari peneliti. Berikut gambar peneliti mejelaskan

materi:

Gambar 14.

Peneliti menjelaskan materi

Pada saat peneliti melakukan pengamatan, siswa terlihat

sudah mulai terbiasa untuk mengerjakan lembar kegiatan secara

individu. Sebagian besar siswa juga sudah mulai berani

menyampaikan pendapatnya ataupun bertanya kepada peneliti jika

mengalami kesulitan memahami soalnya. Mereka sudah fokus dan

tenang dalam mengerjakan soal.

Page 77: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

62

Setelah waktu mengerjakan habis. Peneliti menunjuk siswa

secara acak disini peneliti menunjuk siswa yang belum pernah

maju untuk menulis dan menjelaskan jawabanya di depan kelas.

Tetapi jawabanya kurang tepat, sehingga peneliti menunjuk siswa

lain yang belum pernah maju untuk mengerjakannya. Peneliti

memberikan hadiah kepada dua orang tersebut. Siswa merasa

senang saat mereka bersedia menyampaikan hasil pekerjaannya

dan dari peneliti memberikan hadiah. Akhirnya banyak siswa lain

yang ingin maju untuk mengerjakan di depan. Berikut gambar

siswa menulis dan menjelaskan jawabanya di depan kelas.

Gambar 15.

Siswa menulis jawabannya.

Setelah itu peneliti meminta siswa untuk menyalin

pertanyaan dan jawaban yang dikerjakan di papan tulis oleh

temannya di buku tulis masing-masing. peneliti bertanya kepada

siswa yang belum diketahui oleh siswa. Setelah dirasa siswa tidak

ada yang bertanya maka peneliti menawarkan kepada siswa untuk

Page 78: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

63

menyimpulkan dari keseluruhan pembelajaran yang telah

dilaksanakan, terdapat siswa yang mampu menyimpulkan

pembelajaran dengan baik dan peneliti memberikan pertanyaan-

pertanyaan untuk mengulas kegiatan pada hari tersebut.

Untuk melatih pemahaman siswa dalam menyelesaikan

soal, peneliti memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah.

Sebelum pembelajaran selesai peneliti menyampaikan kepada

siswa bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan evaluasi tentang

materi bangun ruang sisi datar prisma. Oleh karena itu, siswa

diharapkan belajar terlebih dahulu agar hasilnya memuaskan.

peneliti menutup pembelajaran dengan salam.

3) Pertemuan ke-3 (evaluasi siklus II)

Pertemuan ke-3 dilaksankan pada hari Sabtu tanggal 29

April 2017 pukul 07.00-08.20 WIB, itu tidak sesuai jadwal

karena pelajaran matematika maju di jam pertama di karenakan

guru bahasa inggris ada acara. Seperti biasa, siswa memberikan

salam yang dipimpin oleh ketua kelas ketika guru, peneliti, dan

rekan peneliti memasuki ruang kelas VIII-C. Peneliti memimpin

doa dilanjutkan mengabsensi siswa dengan kehadiran siswa 31

sedangkan 1 siswa absen atas nama Adhek Tri Prasetyo.

Pertemuan ke-3 ini diadakan tes untuk mengetahui pemahaman

konsep matematika dan prestasi siswa.

Page 79: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

64

Soal dan lembar jawaban dibagikan kepada setiap siswa.

Peneliti meminta siswa umtuk mengerjakan tes dengan

sungguh-sungguh, tenang dan tidak contek-contekan. Peneliti

berkeliling kelas untuk mengawasi. Berikut gambar siswa

mengerjakan tes evaluasi dengan semangat:

Gambar 16.

Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II

c. Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran

berlangsung. Proses yang diamati adalah kemandirian belajar siswa.

Pengamatan dilaksanakan oleh observer dengan mengisi lembar

observasi yang disediakan. Dari hasil observasi siklus II dapat

dilihat adanya peningkatan siswa yang mau mendengarkan

penjelasan yang disampaikan oleh peneliti. Ketika akan diberikan

lembar kegiatan, siswa terlihat senang dan mau membaca serta

berusaha memecahkan masalah yang diberikan secara individu.

Page 80: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

65

Kebanyakan siswa sudah mampu mengingat kembali atau menarik

kesimpulan dari materi yang sudah disampaikan.

Dalam kegiatan menyelesaikan kumpulan soal tersebut sudah ada

interaksi yang baik antara siswa dengan peneliti. Terlihat adanya

tanya jawab, artinya ada peningkatan, siswa yang belum paham

sudah berani menanyakan kepada peneliti. Walaupun masih ada

juga siswa yang tidak memberikan pendapat maupun tanggapan, dia

hanya meniru jawaban teman sebangkunya. Siswa juga terlihat lebih

bersemangat dan tidak bosan. Ketika peneliti memilih acak siswa

untuk menuliskan atau menjelaskan jawabannya di depan, siswa

langsung maju dengan percaya diri. Kemudian siswa yang sudah

maju boleh menunjuk teman lainnya untuk mengerjakan di depan

kelas. Sehingga sebagian besar siswa sudah pernah merasakan maju

ke depan kelas dan mejelaskan jawabanya.

Dari lembar observasi, persentase kemandirian belajar siswa pada

pertemuan ke-1 sebesar 72% siswa masuk dalam kategori baik.

Sedangkan persentase kemandirian belajar siswa pada pertemuan

ke-2 sebesar 88% siswa masuk dalam kategori baik. Sedangkan

rata-rata persentase kemandirian belajar siswa pada siklus II sebesar

80% siswa masuk dalam kategori baik. Dari data tersebut dapat

disimpulkan bahwa kemandirian belajar siswa pada siklus II sudah

dapat dikatakan baik, karena persentase kemandirian belajar siswa

sudah mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditentukan yaitu

Page 81: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

66

persentase hasil observasi kemandirian belajar sekurang-kurangnya

70% siswa degan predikat baik.

Berdasarkan hasil tes pada siklus II, diperoleh rata-rata skor tes

pemahaman konsep adalah 79% masuk dalam kategori baik. Dari

data tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep

matematika siswa sudah memenuhi indikator keberhasilan yang

sudah ditetapkan yaitu rerata persentase hasil tes pemahaman

konsep siswa sekurang-kurangnya dengan predikat baik. Sedangkan

rata-rata prestasi belajar siklus II adalah 74 dengan kentuntasan

klasikal 78% siswa sudah mencapai indikator keberhasilan yang

sudah ditetapkan yaitu persentase prestasi belajar siswa untuk

kentutasan klasikal sekurang-kurangnya 70% siswa mencapai

KKM yaitu 70.

d. Refleksi

Secara umum pelaksanaan tindakan pada siklus II sudah lebih

baik daripada siklus I. Siswa yang mendengarkan penjelasan dari

peneliti sudah meningkat, yang berani bertanya kepada peneliti juga

sudah meningkat. Siswa yang sudah berani mengungkapkan

pendapat atau menanggapi pendapat dari siswa lain juga meningkat,

yang berani maju mengerjakan di depan juga hampir semua sudah

merasakannya. Dalam mengerjakan kumpulan soal dan tes pada

siklus II siswa sudah mulai menuliskan informasi-informasi dalam

soal dan mengerjakan secara individu.

Page 82: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

67

Pada siklus II ini diperoleh rata-rata persentase kemandirian

belajar siswa sebesar 80% siswa dalam kategori baik. Hal ini

menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I. Artinya kemandirian

belajar siswa dalam pembelajaran semakin meningkat. Pada siklus

II ini siswa juga mengalami peningkatan dalam pemahaman konsep

matematika dan prestasi belajarnya. Rata-rata pemahaman konsep

matematika meningkat dari 70% menjadi 78% dalam kategori baik.

Sedangkan rata-rata prestasi belajar meningkat dari 63 mejadi 74

dengan ketuntasan klasikal 47% menjadi 78% siswa memenuhi

KKM yaitu 70. Dengan demikian, siklus II dinyatakan berhasil

karena sudah memenuhi indikator keberhasilan jadi tidak perlu

diadakan siklus selanjutnya.

B. Pembahasan

Pembahasan dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh menujukkan peningkatan kemandirian belajar siswa,

pemahaman konsep matematika dan prestasi belajar siswa melalui model

pembelajaran probing-prompting.

1. Analisis Data kualitatif

a. Reduksi Data

Pengamatan kemandirian belajar dilakukan oleh observer. Hasil

pengamatan pada siklus I menunjukkan siswa masih malu untuk

menyampaikan hasil pekerjaanya di depan. Siswa juga masih malu

bertanya kepada peneliti. Saat mengerjakan soal latihan secara individu

Page 83: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

68

beberapa siswa masih bekerja sama dengan teman sebangkunya. Pada

siklus I siswa yang berani maju hanya beberapa siswa saja, yaitu siswa

yang aktif. Hal ini mungkin karena sebagian dari mereka masih merasa

malu atau tidak percaya diri ketika mengerjakan hasil pekerjaannya di

depan.

Pengamatan pada siklus I menunjukkan kemandirian belajar siswa

masih kurang dilihat dari lembar observasi khususnya pada indikator

percaya diri, inisiatif belajar dan mampu mengatasi masalah dalam

belajarnya. Seperti yang sudah dipaparkan di atas siswa masih malu

untuk maju menyampaikan pendapatnya dan saat mengerjakan soal

latihan secara individu siswa masih bekerja sama dengan teman

sebangku. Adanya permasalahan tersebut, peneliti melakukan perbaikan

pada siklus II dengan memberikan motivasi kepada siswa agar mau

menyampaikan pekerjaanya di depan. Selain itu, agar menarik siswa

untuk maju dan membuat proses pembelajaran lebih menarik, peneliti

memberikan sedikit hadiah kepada siswa yang berani menyampaikan

hasil pekerjaannya. Peneliti juga membuat kumpulan soal yang harus

dikerjakan secara individu sehingga siswa fokus dalam mengerjakannya

tanpa bekerja sama dengan teman sebangkunya. Adanya kumpulan soal

dan alat peraga di siklus II, menjadikan siswa lebih aktif dan lebih

bersemangat saat pelajaran berlangsung. Hasil observasi kemandirian

belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap pertemuanya. Hal itu

terbukti dengan adanya siswa yang maju tanpa di suruh untuk

Page 84: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

69

menyampaikan hasil pekerjaannya. Selain itu, proses pembelajaran yang

semula banyak siswa hanya diam saja, pada siklus II ini sudah mulai

banyak siswa yang mau bertanya kepada peneliti ketika mengalami

kesulitan. Walaupun pada siklus II ini sudah banyak siswa yang aktif,

tetapi masih ada beberapa siswa yang hanya diam saja. Melalui

pendekatan, peneliti mencoba mencari tahu mengapa siswa tersebut

hanya diam. Ternyata, siswa tersebut memiliki motivasi belajar yang

kurang.

Selain pengamatan kemandirian belajar yang dilakukan observer,

pengamatan lain adalah keterlaksanaan pembelajaran. Manfaat adanya

pengamatan terhadap keterlaksanaan pembelajaran adalah untuk

mengetahui apakah proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti

sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran ataukah belum.

Dari hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran, pada siklus I dan

siklus II langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai

dengan rencana. Hal itu terbukti dari hasil pengamatan yang dilakukan

oleh guru mata pelajaran, yaitu sudah dipenuhi aspek yang diamati.

Akan tetapi, pada siklus I peneliti sedikit kesulitan dalam mengatur

waktu. Waktu untuk masing-masing tahap pembelajaran tidak sesuai

dengan rencana pembelajaran. Hal ini disebabkan karena siswa baru

pertama dikenai model pembelajaran probing-prompting. Sehingga,

waktu saat mengerjakan soal latihan dan penyampaian hasil

pekerjaannya tidak sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan.

Page 85: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

70

Pada siklus II keterlaksanaan pembelajaran sudah berjalan sesuai

dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Selain langkah-langkah

pembelajaran, alokasi waktu juga sudah sesuai dengan rencana. Hal ini

karena siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran yang dipakai

oleh peneliti. Sehingga pada saat siswa mengerjakan soal, mereka sudah

dapat mengatur waktu yang diberikan oleh peneliti sebaik mungkin.

Hasil tes pada siklus I masih banyak siswa yang mengerjakan tidak

sesuai konsepnya, hal itu terlihat di lembar jawab siswa, siswa

mengerjakan soalnya langsung di jawab tanpa menuliskan informasi-

informasi pada soal, siswa juga masih binggung ketika soalnya

mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam kehidupan sehari-hari

akibatnya siswa masih salah dalam menghitung dan memasukkan

angkanya. Siswa masih binggung dalam mengklarifikasikan objek

menurut sifat tertentu terlihat dari jawaban siswa, siswa masih salah

dalam menentukan diagonal ruang dan diagonal bidang . Namun pada

siklus II siswa sudah menuliskan informasi-informasi pada soal dan

kebanyakan siswa sudah teliti dalam memasukkan rumus ataupun

angkanya. Dengan adanya perlakuan atau tindakan dari peneliti,

pemahaman konsep matematika siswa meningkat pada setiap siklus.

Pra siklus diadakan sebelum diberikan tindakan. Adanya pra siklus

yaitu agar peneliti mengerti betul permasalahan yang timbul dalam kelas.

Saat pra siklus peneliti mendapatkan data bahwa prestasi belajar siswa

kelas VIII C SMP N 36 Purworejo tahun ajaran 2016/2017 masih

Page 86: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

71

rendah. Hal itu terbukti dengan adanya dokumentasi daftar nilai dari

sekolah, bahwa rata-rata dan ketutasan klasikal kelas tersebut masih

rendah. Dengan adanya perlakuan atau tindakan dari peneliti, prestasi

belajar siswa meningkat pada setiap siklus.

b. Penyajian Data

Refleksi dilakukan pada setiap akhir siklus. Tujuan diadakan refleksi

adalah agar peneliti mengetahui apa saja yang kurang dan yang perlu

ditingkatkan. Aspek yang paling rendah dalam siklus I untuk kemandirian

belajar siswa adalah siswa masih malu untuk bertanya dan menyampaikan

pendapatnya, hanya sebagian siswa yang berani maju ke depan kelas

untuk menjelaskan pekerjaannya. Selain itu, siswa dalam mengerjakan

soal latihan masih bekerja sama dengan teman sebangkunya.

Aspek yang masih kurang dalam siklus I diperbaiki pada siklus II.

Peneliti memberikan motivasi agar siswa lebih giat lagi dalam belajar.

Agar menarik siswa berani maju, peneliti memberikan umpan balik

berupa hadiah. Peneliti juga selalu mengingatkan siswa jika menemui

kesulitan saat mengerjakan soal latihan agar ditanyakan kepada peneliti.

Peneliti memberikan permasalahan dalam bentuk kumpulan soal.

Sebelum mengerjakan peneliti mengingatkan kepada siswa bahwa harus

terbiasa menuliskan informasi-informasi yang ada di soal seperti

“diketahui”, “ditanya” hal ini dilakukan supaya siswa lebih teliti dan tetap

fokus dalam mengerjakan soal tersebut tanpa melihat jawaban teman

sebangkunya. Adanya perbaikan menjadikan siswa lebih aktif dalam

Page 87: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

72

proses pembelajaran. Tidak seperti pada siklus I, pada siklus II ini banyak

siswa yang tertarik untuk maju meskipun tidak ditunjuk oleh peneliti.

Siswa juga sudah berani bertanya kepada peneliti dan juga

menyampaikan pendapatnya dan juga sebagian besar siswa mengerjakan

soal secara invidu tanpa melihat atau bekerja sama dengan teman

sebangku.

c. Penarikan Kesimpulan

Adanya peningkatan kemandirian belajar siswa, pemahaman

konsep, maupun prestasi belajar siswa dengan menerapakan model

pembelajaran probing-prompting.

2. Analisis Data Kuantitatif

a. Kemandirian belajar siswa

Berdasarkan pengamatan pada siklus I dan siklus II, dapat diketahui

bahwa ada peningkatan kemandirian belajar siswa. Berikut adalah grafik

yang menunjukkan peningkatan kemandirian belajar siswa pada siklus I

dan II.

Gambar 17.

Diagram Peningkatan Persentase kemandirian belajar Siswa

0%

20%

40%

60%

80%

100%

SIKLUS I SIKLUS II

KEMANDIRIAN BELAJAR

Page 88: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

73

Pada gambar di atas terlihat bahwa rata-rata persentase

kemandirian belajar siswa pada siklus I belum memenuhi indikator

keberhasilan yang telah ditetapkan. Rata-rata persentase kemandirian

belajar siswa pada siklus I sebesar 50% siswa masuk dalam kategori baik.

Sedangkan pada siklus II rata-rata persentase kemandirian belajar siswa

sudah mencapai 80% masuk dalam kategori baik yang berarti telah

mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan.

Kemandirian belajar siswa pada siklus I belum memenuhi indikator

keberhasilan yang ditetapkan. Dwi Rachmayani (2014) berpendapat

“kemandirian belajar adalah perilaku siswa dalam mewujudkan kehendak

atau keinginannya secara nyata dengan tidak bergantung pada orang lain,

dapat menentukan cara belajar yang efektif, mampu melaksanakan tugas-

tugas belajar dengan baik dan mampu untuk melakukan aktivitas belajar

secara mandiri”. Dengan adanya kemandirian belajar siswa diharapkan

siswa memiliki sikap tidak tergantung dengan orang lain, sehingga

diperoleh hasil belajar yang optimal. Salah satu faktor yang menyebabkan

kemandirian belajar siswa masih rendah karena siswa belum terbiasa

dengan model pembelajaran yang diterapkan. Siswa terbiasa dengan model

pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru.

Di awal pertemuan masih banyak siswa yang pasif, saat peneliti

bertanya pada siswa kebanyakan dari mereka diam. Jika menjawab, siswa

memberikan jawaban secara bersama-sama dengan teman yang lain.

Siswa diberikan latihan soal yang dituliskan peneliti di papan tulis dan

Page 89: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

74

harus dikerjakan secara individu namun banyak siswa mengerjakannya

masih bekerja sama dengan teman sebangkunya. Sebagian siswa masih

ramai saat peneliti menjelaskan materi. Jika ada yang belum paham

mengenai materi hanya beberapa siswa saja yang berani bertanya kepada

peneliti. Ketika mendekati jam pelajaran selesai siswa sudah terlihat

bosan mengikuti pelajaran.

Pada pertemuan kedua walaupun masih ada 1 atau 2 anak yang

masih belum fokus dalam menyelesaikan latihan soal, kegiatan berjalan

lebih baik. Beberapa siswa sudah berani bertanya kepada peneliti. Secara

umum interaksi antara siswa dengan peneliti sudah cukup baik.

Kekurangan pada siklus I diperbaiki pada siklus II agar kemandirian

belajar siswa dapat meningkat. Pada siklus II peneliti memberikan

motivasi agar siswa mau mendengarkan penjelasan yang disampaikan,

berani bertanya dan agar siswa tidak merasa bosan. Siswa boleh bertanya

kepada peneliti jika mengalami kesulitan mengerjakan latihan soal.

Peneliti menjanjikan hadiah kepada siswa yang berani maju menjelaskan

jawabanya tanpa ditunjuk.

Pada siklus II siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran

probing-prompting. Jadi mereka sudah lebih siap untuk melaksanakan

pembelajaran. Berdasarkan pengamatan, kebanyakan siswa sudah

mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh peneliti. Dalam

menyelesaikan latihan soal siswa sudah tidak segan bertanya kepada

peneliti. Walaupun hanya memastikan pekerjaan mereka sudah benar atau

Page 90: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

75

belum. Siswa yang sudah berani mengungkapkan ataupun menanggapi

dari siswa lain sudah meningkat. Walaupun masih ada siswa yang enggan

berpendapat maupun menanggapi pendapat dari siswa lain. Kebanyakan

siswa juga terlihat lebih bersemangat dan tidak bosan sampai

pembelajaran selesai. Ketika peneliti memilih acak siswa untuk

menuliskan dan menjelaskan di depan, siswa langsung berani maju ke

depan.

Peningkatan yang terlihat dari hasil pengamatan sesuai lembar

observasi antara lain ditunjukkan pada keterlibatan fisik yaitu siswa yang

maju dan menjelaskan pekerjaanya di depan meningkat, yang tadinya

hanya diam sudah mulai berani bertanya kepada peneliti saat mengalami

kesulitan mengerjakan latihan soal ataupun belum paham materi yang

disampaikan oleh peneliti. Peningkatan lain terjadi pada keterlibatan

mental yaitu siswa lebih mampu mengingat kembali materi yang telah

disampaikan atau dipelajari. Siswa juga sudah terbiasa memberikan

tanggapan atas pendapat temannya. Selain peningkatan pada keterlibatan

fisik dan mental juga terjadi peningkatan dalam keterlibatan emosi, yaitu

siswa sudah tidak terlihat bosan lagi sampai pembelajaran selesai.

Kemandirian belajar siswa pada siklus II di nilai lebih baik dari

siklus I. Interaksi siswa sudah berjalan dengan baik. Siswa mulai percaya

diri mengerjakan sendiri dan berani menjelaskan jawabannya di depan

kelas, menyampaikan pendapat, bertanya, dan tidak gelisah ketika

diberikan permasalahan. Berdasarkan keterangan di atas diperoleh

Page 91: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

76

kesimpulan bahwa terjadi peningkatan kemandirian belajar siswa kelas

VIII C SMP N 36 Purworejo tahun pelajaran 2016/2017 setelah

menerapkan model pembelajaran probing-prompting.

b. Pemahaman konsep matematika

Berdasarkan pengamatan pada siklus I dan siklus II, dapat diketahui

bahwa ada peningkatan pemahaman konsep matematika. Hal ini sesuai

dengan penelitian yang di lakukan oleh Erika aprilian (2016) hasil

penelitiannya yaitu metode pembelajaran Probing-prompting dapat

meningkatkan pemahaman konsep dan komunikasi matematis siswa.

Sehingga dapat di simpulkan model pembelajaran probing-prompting

dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika. Hal ini di tandai

dengan siswa sudah mampu menyajikan konsep dalam dalam berbagai

bentuk representasi matematis, mengklarifikasikan objek-objek menurut

sifat tertentu, memilih prosedur dan mengaplikasikan konsep dalah

memecahkan masalah.

Hal ini karena dengan diterapkannya model pembelajaran probing-

prompting, siswa mau tidak mau harus berpartisipasi aktif, siswa tidak

bisa menghindar dari proses pembelajaran, setiap saat siswa bisa

dilibatkan dalam proses tanya jawab. Berikut adalah grafik yang

menunjukkan peningkatan pemahaman konsep matematika siswa pada

siklus I dan siklus II:

Page 92: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

77

Gambar 18.

Diagram Peningkatan Pemahaman Konsep matematika

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pemahaman

konsep matematika siswa pada siklus I pemahaman konsep matematika

belum memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Rerata

pemahaman konsep siklus I sebesar 70% yaitu kategori cukup. Pada

siklus II rerata pemahaman konsep matematika siswa sudah mencapai

79% yaitu kategori baik yang berarti telah mencapai indikator

keberhasilan yang ditetapkan.

Kemampuan pemahaman konsep matematika pada siklus I belum

memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan. Salah satu faktor

yang menyebabkan kemampuan pemahaman konsep masih rendah

karena siswa belum menuliskan informasi-informasi dalam soal serta

siswa masih kurang percaya diri dan masih belum mampu mengatasi

masalah dalam pembelajaran. Akibatnya terdapat siswa yang salah

dalam menggambar permasalahan, ketika mengerjakan soal siswa

langsung menuliskan perhitungannya tanpa menuliskan model

64%

66%

68%

70%

72%

74%

76%

78%

80%

SIKLUS I SIKLUS II

PEMAHAMAN KONSEP

Page 93: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

78

matematika dan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal

yang diberikan. Serta siswa masih binggung menentukkan diagonal

bidang dan diagonal ruang.

Pada siklus II peneliti memberikan kumpulan soal dimana di

dalamnya berisi latihan soal yang harus dikerjakan secara individu

sehingga akan memancing siswa untuk selalu menuliskan informasi-

informasi yang ada dalam soal. Dengan perbaikan tersebut terlihat

adanya pengaruh baik terhadap siswa. Siswa menjadi lebih mengetahui

tentang informasi-informasi dari setiap soal. Ketika siswa mengerjakan

soal yang diberikan, siswa sudah mulai terbiasa menuliskan model

matematika dan rumus yang akan digunakan. Berdasarkan keterangan di

atas diperoleh kesimpulan bahwa terjadi peningkatan pemahaman

konsep matematika siswa kelas VIII C SMP N 36 Purworejo tahun

ajaran 2016/2017 setelah menerapkan model pembelajaran probing-

prompting.

c. Prestasi Belajar

Peningkatan kemandirian belajar siswa dan pemahaman konsep

matematika diikuti dengan meningkatnya prestasi belajar. Hal ini karena

dengan diterapkannya model pembelajaran probing-prompting, siswa

terdorong untuk aktif berfikir, sehingga mengembangkan keberanian dan

ketrampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.

Berikut adalah grafik yang menunjukkan peningkatan prestasi belajar

siswa.

Page 94: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

79

Gambar 18.

Diagram Persentase Ketuntasan Klasikal Prestasi Belajar Siswa

Pada kondisi awal, prestasi belajar siswa masih rendah.

Ketuntasan klasikal untuk nilai Ujian Tengah Semester sebesar 37.5%

siswa yang memenuhi KKM. Dari data awal tersebut, terjadi peningkatan

prestasi belajar setelah diterapkannya model pembelajaran probing-

prompting pada sikus I dan siklus II.

Dari grafik di atas terlihat bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar

dari sebelum dilakukan tindakan sampai ke siklus II. Ketuntasan klasikal

siswa meningkat dari 37.5% sebelum tindakan menjadi 47% pada siklus I

dan meningkat lagi menjadi 78% pada siklus II.

Dari pembahasan di atas dapat dikatakan bahwa penelitian selama

siklus I dan siklus II menunjukkan adanya peningkatan kemandirian

belajar dan pemahaman konsep matematika melalui model pembelajaran

probing-prompting yang diikuti dengan meningkatnya prestasi belajar

siswa.

0.0%

20.0%

40.0%

60.0%

80.0%

100.0%

pra siklus siklus 1 siklus 2

Kentuntasan Klasikal Prestasi Belajar

Page 95: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

80

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran

matematika dengan menggunakan model pembelajaran probing-prompting

pada kelas VIII C SMP N 36 Purwrejo, sebagai berikut.

1. Siswa kelas VIII C SMP N 36 Purworejo menunjukkan peningkatan

kemandirian belajar dengan penerapan model pembelajaran probing-

prompting. Setelah menerapkan model pembelajaran probing-prompting

siswa memiliki inisiatif belajar, percaya diri, tidak mengantungkan diri

kepada orang lain, serta mampu mengatasi masalahnya sendiri. Adanya

peningkatan kemandiria belajar siswa ditunjukkan dari hasil observasi

yaitu dari 50% siswa pada siklus I menjadi 80% siswa pada siklus II

dengan predikat baik.

2. Siswa kelas VIII C SMP N 36 Purworejo menunjukkan peningkatan

pemahaman konsep matematika dengan penerapan model pembelajaran

probing-prompting. Setelah menerapkan model pembelajaran probing-

prompting siswa dapat menyajikan konsep dalam berbagai representasi

matematis, siswa dapat mengklarifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat

tertentu, serta siswa dapat memilih prosedur dan mengaplikasikan konsep

atau algoritma dalam memecahkan masalah. Adanya peningkatan

pemahaman konsep matematika ditunjukkan dari hasil tes siswa yaitu

rerata pemahaman konsep siswa siklus I sebesar 70% yaitu dengan

Page 96: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

81

kategori cukup kemudian meningkat pada siklus II menjadi 79% yaitu

dengan kategori baik.

3. Siswa kelas VIII C SMP N 36 Purworejo menunjukkan peningkatan

prestasi belajar matematika menggunakan model pembelajaran probing-

prompting. Adanya peningkatan prestasi belajar matematika ditunjukkan

dari hasil tes siswa yaitu dengan ketuntasan klasikal pada pra siklus

sebesar 37.5%, di siklus I memperoleh ketuntasan klasikal sebesar 47%,

kemudian meningkat menjadi 78% pada siklus II.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menyampaikan saran-

saran antara lain sebagai berikut.: Pembelajaran matematika hendaknya

dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran serta pendekatan

yang menarik dan mudah di pahami siswa. Guru sebaiknya mencoba

menerapkan model pembelajaran probing-prompting sebagai alternatif untuk

meningkatkan kemandirian belajar siswa dan pemahaman konsep

matematika.

.

Page 97: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

82

Lampiran 1Instrumen Penelitian

Page 98: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.1

SILABUS

Jenjang : SMP dan MTsMata Pelajaran: MatematikaKelas : VIIISemester : 2Standar Kompetensi : GEOMETRI DAN PENGUKURAN5. Mamahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya.

PenilaianKompetensi

DasarMateriAjar

Kegiatan Pembelajaran Indikator

Teknik Bentuk Instrumen

ContohInstrumen

Alokasi Waktu(menit)

Sumber /Bahan /

Alat

5.1. Mengidentifi-kasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta bagian-bagiannya.

Kubus, Balok, Prisma dan Limas Tegak.• Mengenal

unsur-unsur kubus, balok, prisma dan limas tegak.

• Menyebutkan benda-benda dalam kehidupan sehari-hari yang berbentuk kubus, balok, prisma, dan limas tegak.

• Mendiskusikan unsur-unsur kubus, balok, prisma, dan limas dengan menggunakan model.

• Menyebutkan unsur-unsur kubus, balok, prisma, dan limas: titik sudut, rusuk-rusuk, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal, tinggi.

• Tugas individu.

• Uraian singkat.

W V

S R T U

P Q

Perhatikan balok PQRS-TUVW. Sebutkan titik sudut, rusuk-rusuk, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang, dan bidang diagonalnya.

2 × 40 menit.

Sumber:• Buku paket

(Buku Matematika SMP dan MTs Matematika konsep dan aplikasinya Untuk Kelas VIII Semester 2, disusun oleh Dewi Nurharini dan Tri Wahyuni ) hal. 200-221 dan 224-240

• Buku referensi lain.

Alat:

83

Page 99: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.1

• Laptop• LCD• OHP

5.2. Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas.

• Menggambar kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.

• Merancang jaring-jaring kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.

• Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.

• Tugas individu.

• Uraian singkat.

1. Buatlah gambar jaring-jaring kubus yang panjang rusuknya 5 satuan.

2. Buatlah gambar jaring-jaring prisma segitiga tegak ABC.DEF dengan panjang sisi-sisi segitiga 3 cm, 4 cm, dan 5 cm, serta tinggi 6 cm.

4 × 40 menit.

Sumber:• Buku paket

hal. 217-218 dan 242-245.

• Buku referensi lain.

Alat:• Laptop• LCD• OHP

5.3. Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas.

• Menghitung luas permukaan (sisi) kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.

• Mencari rumus luas permukaan kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.

• Menggunakan rumus untuk menghitung luas permukaan kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.

• Menggunakan rumus untuk menghitung luas permukaan kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.

• Tugas individu.

• Uraian singkat.

1. Hitunglah luas permukaan dari sebuah balok yang panjang, lebar, dan tingginya berukuran 45 cm, 15 cm, dan 12 cm.

2. Hitunglah luas permukaan dari sebuah prisma ABCD.EFGH dengan sisi alas berbentuk jajargenjang dengan ukuran 4 cm dan 5 cm, serta tinggi prisma adalah 8 cm.

4 × 40 menit.

Sumber:• Buku paket

hal. 219-226 dan 246-254.

• Buku referensi lain.

Alat:• Laptop• LCD• OHP

84

Page 100: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.1

• Menemukan dan menghitung volume kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.

• Mencari rumus volume kubus, balok, prisma dan limas tegak.

• Menggunakan rumus untuk menghitung volume kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.

• Menggunakan rumus untuk menghitung volume kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.

• Tugas individu.

• Uraian singkat.

1. Hitunglah volume kubus yang panjang rusuknya adalah 4 cm.

2. Hitunglah volume limas tegak sisi empat dengan alasnya berbentuk persegi dengan panjang sisi 9 cm dan tinggi limas 8 cm.

4 × 40 menit.

Sumber:• Buku paket

hal. 226-231 dan 255-263.

• Buku referensi lain.

Alat:• Laptop• LCD• OHP

Kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.• Mengenal

unsur-unsur kubus, balok, prisma dan limas tegak.

• Menggambar kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.

• Menghitung luas permukaan (sisi) kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.

• Menemukan dan menghitung volume kubus, balok,

• Melakukan ulangan berisi materi yang berkaitan dengan kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak, yaitu mengenai unsur-unsur , cara menggambar, menghitung luas permukaan dan volume dari kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.

• Mengerjakan soal dengan baik berkaitan dengan materi mengenai kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak, yaitu mengenai unsur-unsur , cara menggambar, menghitung luas permukaan dan volume dari kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.

• Ulangan harian.

• Uraian singkat.

• Pilihan ganda.

1. Ukuran sebuah batu bata adalah 10 cm 12 cm 25 cm. Berapa banyak batu bata yang akan dibutuhkan untuk membuat sebuah dinding dengan tinggi 1,75 m, tebal 12 cm, dan panjang 60 m ? (abaikan ketebalan semen).

2. Luas sisi limas dengan alas persegi adalah 384 . Panjang rusuk 2malasnya 12 m. Tinggi limas itu adalah ….a. 6 m c. 10 mb. 8 m d. 12 m

2 × 40 menit.

Sumber:• Buku paket

hal. 213-268.• Buku

referensi lain.

Alat:• Laptop• LCD• OHP

85

Page 101: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.1

prisma tegak, dan limas tegak.

Purworejo, 20 Maret 2017

Guru Mata Pelajaran Matematika

Siti Maimunah Ekowatiningsih, S.PdNIP. 19660520 200801 2004

Peneliti

Zaenal AbidinNIM. 132140068

86

Page 102: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

87Lampiran 1.2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 36 Purworejo

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : VIII/2

Materi Pokok : Bangun ruang sisi datar

Alokasi Waktu : 6x40 menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

B. Kompetensi Dasar

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Memiliki rasa ingin tahu percaya diri dan ketertarikan pada matematika

serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang

terbentuk melalu pengalaman belajar.

Page 103: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

88Lampiran 1.2

3. Menentukan luas permukaan dan volume kubus dan balok.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Terlibat aktif dalam pembelajaran bangun ruang sisi datar.

2. Mengidentifikasi unsur-unsur kubus dan balok.

3. Menentukan luas permukaan dan volume kubus dan balok.

D. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan tanya jawab peserta didik dapat:

1. Memiliki sikap ingin tahu yang ditandai dengan bertanya guru.

2. Mengidentifikasi unsure-unsur kubus dan balok.

3. Menemukan rumus luas permukaan kubus dan balok.

E. Materi Pembelajaran

Pertemuan 1

a. Mengenal kubus

Kubus merupakan bangun ruang yang dibentuk oleh enam persegi

yang sama ukurannya. Contoh dalam kehidupan sehari-hari yaitu kardus.

Jika kita ukur panjang, lebar, dan tinggi kardus tersebut sama maka

kardus tersebut merupakan suatu kubus. Kubus dinamakan berdasarkan

titik sudutnya, berurutan dari bidang alas ke bidang tutupnya. Perhatikan

gambar kubus berikut ini. Kubus tersebut dinamakan kubus

ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm

Page 104: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

89Lampiran 1.2

b. Unsur-unsur kubus

Perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH di atas. Kubus tersebut

memiliki beberapa unsur yaitu :

1. Sisi

Kubus memiliki 6 sisi yaitu sisi ABCD, BCGF, GFEH, ADHE, CDHG,

dan ABFE.

2. Rusuk

Kubus memiliki 12 rusuk yaitu rusuk AB, BC, CD, EH, EF, FG, GH,

AD, AE, BF, CG, dan DH.

3. Titik sudut

Kubus memiliki 8 titik sudut, yaitu titik A, B, C, D, E, F, G, dan H.

4. Diagonal sisi

Diagonal sisi kubus adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik

sudut yang berhadapan pada setiap bidang sisi kubus. Kubus memiliki

12 diagonal sisi yang sama panjang yaitu AC, BD, AF, BE, BG, CF,

CH, DG, AH, DE, EG, dan FH.

Page 105: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

90Lampiran 1.2

5. Diagonal ruang

Diagonal ruang kubus adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik

sudut yang berhadapan dalam ruang kubus. Kubus memiliki 4 diagonal

ruang yang sama panjang yaitu AG, BH, CE, dan DF.

6. Bidang diagonal

Bidang diagonal kubus adalah bidang yang terbentuk dari dua rusuk

kubus yang saling berhadapan dan sepasang diagonal sisi. Kubus

memiliki 6 bidang diagonal yaitu ABGH, BCHE, CDEF, ADGF,

ACGE, dan BDHF.

c. Luas permukaan kubus

L1

L5

L2

L6

L3 L4

Kubus ABCD.EFGH Jaring-jaring kubus

Untuk menemukan rumus luas permukaan kubus dapat ditemukan

melalui mengiris sebuah model kubus dari karton menjadi jarring-jaring

kubus seperti tampak pada gambar di atas. Tampak pada gambar di atas

kubus memiliki 6 bidang sisi berbentuk persegi yang kongruen.

= = = = = luas persegi = ,L1 L2 L3 L4 L5 = L6 s x s

Jadi luas permukaan kubus = 6 x s x s

Page 106: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

91Lampiran 1.2

d. Volume Kubus

Jika kita iris sebuah kardus yang nantinya akan menjadi jarring-

jaring kubus seperti gambar di bawah ini. Misalkan panjang rusuk adalah

s maka kita dapat menentukan volume kubus tersebut. Volume kubus

adalah besaran isi bangun ruang kubus.

Volume kubus = luas alas x tinggi

= s2 x s

= s3

e. Panjang kerangka = 12 x panjang rusuk

Pertemuan 2

a. Mengenal Balok

Balok merupakan bangun ruang yang terbentuk dari tiga pasang

persegi panjang, yang setiap pasang sama bentuk dan ukurannya. Balok

dapat pula terbentuk dari dua pasang persegi panjang dan sepasang

persegi. Contoh balok dalam kehidupan sehari-hari yaitu lemari, kotak

korek api, dus air mineral, batu bata, dan kemasan pasta gigi. Balok

Page 107: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

92Lampiran 1.2

diberi nama menurut titik sudutnya, berurutan dari bidang alas ke bidang

tutup.

b. Unsur-unsur balok

Perhatikan gambar balok ABCD.EFGH di atas. Balok tersebut

memiliki beberapa unsur yaitu :

1. Sisi

Sisi balok adalah bidang berbentuk persegi atau persegi panjang yang

membatasi bangun ruang balok. Balok memiliki 6 sisi yaitu sisi ABCD,

BCGF, GFEH, ADHE, CDHG, dan ABFE.

2. Rusuk

Rusuk balok adalah ruas garis yang merupakan perpotongan dua sisi

pada balok. Balok memiliki 12 rusuk yaitu rusuk AB, BC, CD, EH, EF,

FG, GH, AD, AE, BF, CG, dan DH.

3. Titik sudut

Titik sudut balok balok adalah titik potong antara tiga rusuk balok.

Balok memiliki 8 titik sudut, yaitu titik A, B, C, D, E, F, G, dan H.

4. Diagonal sisi

Diagonal sisi balok adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik

sudut yang berhadapan pada setiap bidang sisi balok. Balok memiliki

Page 108: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

93Lampiran 1.2

12 diagonal sisi yang sama panjang yaitu AC, BD, AF, BE, BG, CF,

CH, DG, AH, DE, EG, dan FH.

5. Diagonal ruang

Diagonal ruang balok adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik

sudut yang berhadapan dalam ruang balok. Balok memiliki 4 diagonal

ruang yang sama panjang yaitu AG, BH, CE, dan DF.

6. Bidang diagonal

Bidang diagonal balok adalah bidang yang terbentuk dari dua rusuk

balok yang saling berhadapan dan sepasang diagonal sisi. Balok

memiliki 6 bidang diagonal yaitu ABGH, BCHE, CDEF, ADGF,

ACGE, dan BDHF.

c. Luas permukaan balok

Untuk menentukan luas permukaan balok kita harus merobeh

sebuah balok menjadi jaring-jaring balok terlebih dahulu seperti pada

gambar di bawah ini.

Balok ABCD.EFGH Jaring-jaring balok

Tampak bahwa = = , L1 L5 , L2 L4 L3 = L6

Sehingga luas seluruh permukaan balok = + + + + +L1 L2 L3 L4 L5 L6

Page 109: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

94Lampiran 1.2

= ( + ) +( + )+( + )L1 L5 L2 L4 L3 L6

= (2 x ) +(2 x )+(2 x )L1 L2 L3

= 2 ( + + )L1 L2 L3

= 2 (pl + lt + pt)

d. Volume balok

Untuk menentukan volume balok bisa dengan cara melalui

pendekatan dengan cara memasukkan beberapa kubus satuan ke dalam

suatu balok. Dapat dilihat seperti gambar di bawah ini.

Dari table di atas dapat disimpulkan bahwa :

Volume balok = p x l x t

e. Panjang kerangka = 4 (p + l + t)

Page 110: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

95Lampiran 1.2

Pertemuan 3

Soal Tes Evaluasi Siklus I

1. Jelaskan pengertian balok!

2. Gambarlah sebuah jaring-jaring kubus!.

3. Perhatikan gambar kubus berikut ini!

Tentukan: a. Rusuk kubus

b. Bidang diagonal kubus

c. Diagonal bidang kubus

4. Sebuah bak mandi berbentuk kubus dengan panjang rusuk 11 cm.

Tentukan volume dari bak mandi tersebut.

5. Sebuah kerangka balok terbuat dari kawat. Jika ukuran kerangka tersebut 8

cm x 6 cm x 7 cm. Tentukan :

a. Luas permukaan balok

b. Volume balok

6. Andi mempunyai sebatang besi berukuran panjang 664 cm akan digunakan

untuk membuat kerangka kubus berukuran sama. Jika panjang rusuk

kubus-kubus yang akan dibuat 11 cm, berapakah panjang sisa besi Andi!

7. Safa mempunyai aquarium berbentuk balok dengan perbandingan antara

panjang, lebar, dan tinggi aquarium tersebut adalah 5 : 2 : 1. Jika luas

Page 111: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

96Lampiran 1.2

permukaan aquarium tersebut adalah 306 . Tentukan volume dari cm2

aquarium tersebut!.

F. Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran probing-prompting

G.Media Pembelajaran

1. Spidol

2. Papan tulis

H.Sumber Belajar

Buku Paket Matematika untuk SMP Kelas VIII dan sumber belajar lain yang

terkait.

I. Langkah-Langkah Pembelajaran:

Pertemuan 1

No. Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan

1. Membuka pelajaran dengan salam dan doa.

2. Melakukan absensi kehadiran siswa dan kesiapan

siswa mengikuti pelajaran.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan

pokok-pokok materi yang akan diajarkan.

4. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar

menyenangi matematika dan bersemangat untuk

mengikuti pelajaran.

2 menit

3 menit

2 menit

3 menit

2. Kegiatan inti

Eksplorasi

Page 112: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

97Lampiran 1.2

1. Siswa memperhatikan guru menjelaskan materi

yang dijelaskan mengenai bangun ruang sisi datar

kubus.

2. Siswa menyepakati dan bertanggung jawab atas

cara belajar yang ditawarkan oleh guru.

Elaborasi

1. Guru memberikan permasalahan dalam bentuk soal

yang berhubungan dengan materi yang sebelumnya

telah di rancang sesuai dengan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai

2. Guru memberikan waktu untuk memikirkan

jawaban dari permasalahan tersebut.

3. Guru memilih acak siswa untuk menyampaikan

jawaban.

4. Guru meminta tanggapan siswa lain tentang

jawaban tersebut.

5. Guru meminta siswa lain untuk memberikan contoh

atau jawaban lain yang mendukung jawaban

sebelumnya sehingga jawaban dari pertanyaan

tersebut menjadi kompleks.

Konfirmasi

1.1. Guru memberikan penguatan atau tambahan

jawaban.

2. Guru bersama siswa mengevaluasi proses belajar.

3. Guru memberikan penguatan positif terhadap hasil

masing-masing kelompok.

4. Guru memberikan kesempatan siswa untuk

menanyakan materi yang kurang jelas.

15 menit

2 menit

5 menit

5 menit

5 menit

15 menit

3 menit

3 menit

5 menit

3 menit

2 menit

2 menit

Page 113: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

98Lampiran 1.2

3. Penutup

1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang

materi.

2. Guru memberikan PR.

3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari

pada pertemuan yang akan dating.

4. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.

5 menit

3 menit

3 menit

3 menit

Pertemuan 2

No. Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan

a. Membuka pelajaran dengan salam dan doa.

b. Melakukan absensi kehadiran siswa dan kesiapan

siswa mengikuti pelajaran.

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan

pokok-pokok materi yang akan diajarkan.

d. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar

menyenangi matematika dan bersemangat untuk

mengikuti pelajaran.

2 menit

3 menit

3 menit

2 menit

2. Kegiatan inti

Eksplorasi

1. Siswa memperhatikan guru menjelaskan materi

yang dijelaskan mengenai bangun ruang sisi datar

balok.

5 menit

Page 114: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

99Lampiran 1.2

2. Siswa menyepakati dan bertanggung jawab atas

cara belajar yang ditawarkan oleh guru.

Elaborasi

1. Guru memberikan permasalahan dalam bentuk soal

yang berhubungan dengan materi yang sebelumnya

telah di rancang sesuai dengan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai

2. Guru memberikan waktu untuk memikirkan

jawaban dari permasalahan tersebut.

3. Guru memilih acak siswa untuk menyampaikan

jawaban.

4. Guru meminta tanggapan siswa lain tentang

jawaban tersebut.

5. Guru meminta siswa lain untuk memberikan contoh

atau jawaban lain yang mendukung jawaban

sebelumnya sehingga jawaban dari pertanyaan

tersebut menjadi kompleks.

Konfirmasi

1. Guru memberikan penguatan atau tambahan

jawaban.

2. Guru bersama siswa mengevaluasi proses belajar.

3. Guru memberikan penguatan positif terhadap hasil

masing-masing kelompok.

4. Guru memberikan kesempatan siswa untuk

menanyakan materi yang kurang jelas.

2 menit

10 menit

5 menit

15 menit

3 menit

3 menit

5 menit

5 menit

3 menit

2 menit

2 menit

3. Penutup

1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang

materi.

2. Guru memberikan PR.

5 menit

3 menit

Page 115: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

100Lampiran 1.2

3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari

pada pertemuan yang akan dating.

4. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.

3 menit

3 menit

Pertemuan 3

Kegiatan Deskripsi KegiatanWaktu

(menit)

Pendahuluan Persiapan

1. Guru membuka pertemuan dengan salam

kemudian berdoa bersama

2. Guru melakukan presensi dan jika ada yang tidak

masuk, guru menanyakan alasan kepada

temannya.

3. Guru mengkondisikan kelas dan menyampaikan

tata tertib dalam kegiatan evaluasi

5 menit

5 menit

5 menit

1. Guru membagi lembar soal dan lembar jawaban 5 menitInti

2. Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan

soal dengan baik dan benar, mandiri dan jujur

3. Siswa mulai mengerjakan soal tes

5 menit

55 menit

Penutup 1. Guru memberi tahu bahwa waktu mengerjakan

telah selesai

2. Guru mengumpulkan lembar jawaban

3. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan

salam

2 menit

4 menit

4 menit

Page 116: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

101Lampiran 1.2

J. Penilaian

Teknik : Tes tertulis

Bentuk Instrumen : Uraian

Purworejo , 20 Maret 2017

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran, Peneliti,

Siti Maimunah Ekowatiningsih, S. Pd Zaenal Abidin NIP.19660520 200801 2004 NIM. 132140068

Page 117: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

102Lam

piran 1.3

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI

KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

Indikator Kemandirian Belajar Siswa Sub Indikator Kemandirian Belajar Siswa No. Item Jumlah

1. Percaya diri 1) Siswa berani untuk bertanya.2) Siswa berani saat menyampaikan

pendapatnya.

1, 2 2

2. inisiatif 1) Siswa mampu memecahkan permasalahan yang diberikan.

2) Siswa fokus dalam memecahkan permasalahan.

3, 4 2

3. Tegas 1) Siswa yakin dalam bertindak2) Siswa berusaha mempertahankan

jawabnnya.

5, 6 2

4. Tanggung jawab 1) Siswa berani menjawab pertanyaan yang diberikan.

2) Siswa berani menyampaikan hasil pekerjaanya.

7, 8 2

5. Mampu mengatasi masalah 1) Siswa semangat dalam mencari solusi dari setiap masalah.

2) Siswa tidak gelisah ketika diberikan permasalahan.

9, 10 2

6. Tidak menggantungkan diri kepada orang lain 1) Siswa mengerjakan tugas individu sendiri2) Siswa berusaha mengatasi sendiri

kesulitan dalam mengerjakan tugas

11, 12 2

Jumlah 12

Page 118: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.4 103

Page 119: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.4 104

Page 120: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.4 105

Page 121: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

106

Lampiran 1.6

120121 122

123

Lampiran 1.5

Page 122: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

107

Page 123: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

108

Purworejo, 12 Januari 2017

Page 124: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.6 109

KISI-KISI SOAL TES PEMAHAMAN KONSEP

SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 36 Purworejo

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIII / 2

Materi : Bangun ruang sisi datar

Bentuk Soal : Uraian

Kompetensi Dasar : Menentukan luas permukaan dan volume kubus dan balok.

No Indikator Pemahaman

Konsep

Indikator Soal

Aspek

yang

diukur

No

soal

1. Mampu menyatakan ulang

sebuah konsep serta

membedakan dan

membandingkan konsep-

konsep.

Siswa mampu

menjelaskan pengertian

balok.

C1, C2 1

2. Mampu memberikan contoh

dan noncontoh dari konsep

yang dipelajari.

Siswa mampu

menggambar jaring-

jaring kubus

C2 2

3. Mampu mengklasifikasikan

objek-objek menurut sifat-

sifat tertentu

Siswa mampu

menyebutkan rusuk,

bidang diagonal, dan

diagonal ruang kubus.

C1,C2 3

4. Dapat menyajikan konsep

dalam berbagai bentuk

representasi matematika.

Siswa mampu

menentukan luas

permukaan dan volume

C1,C2 5

Page 125: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.6 110

balok.

5. Kemampuan menggunakan,

memanfaatkan dan memilih

prosedur atau operasi

tertentu.

Siswa mampu

menghitung panjang

kerangka dari sebuas

kubus.

C3 6

6. Mengaplikasikan konsep

atau algoritma dalam

pemecahan masalah

Siswa mampu

menentukan volume

kubus dan balok.

C3 7,4

Keterangan :

C1 : Hafalan/Pengetahuan

C2 : Pemahaman

C3 : Penerapan

Page 126: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.7 111

SOAL TES EVALUASI

SIKLUS I

Petunjuk:

1. Tuliskan Nama, Kelas dan No. absen pada lembar jawab yang telah

disediakan!

2. Berdoalah sebelum mengerjakan!

3. Bacalah soal dengan teliti!

4. Kerjakan terlebih dahulu soal yang menurut anda mudah!

5. Teliti terlebih dahulu jawaban anda sebelum dikumpulkan!

6. Kumpulkan kembali soal setelah selesai mengerjakan!

Jawablah soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar!

1. Jelaskan pengertian balok!

2. Gambarlah sebuah jaring-jaring kubus kemudian arsirlah bagian alas dan

tutupnya!.

3. Perhatikan gambar kubus berikut ini!

Tentukan: a. Rusuk kubus

b. Bidang diagonal kubus

Page 127: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.7 112

c. Diagonal ruang kubus

4. Sebuah bak mandi berbentuk kubus dengan panjang rusuk 11 cm.

Tentukan banyak air yang dibutuhkan untuk mengisi bak mandi tersebut

hingga penuh!

5. Sebuah kerangka balok terbuat dari kawat. Jika ukuran kerangka tersebut

8 cm x 6 cm x 7 cm. Tentukan :

a. Luas permukaan balok.

b. Volume balok.

6. Andi mempunyai sebatang besi berukuran panjang 150 cm akan digunakan

untuk membuat kerangka kubus. Jika panjang rusuk kubus yang akan

dibuat 11 cm, berapakah panjang sisa besi Andi!

7. Safa mempunyai aquarium berbentuk balok dengan perbandingan antara

panjang, lebar, dan tinggi aquarium tersebut adalah 5 : 2 : 1. Jika luas

permukaan aquarium tersebut adalah 306 . Tentukan volume dari cm2

aquarium tersebut!.

Page 128: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.8 113

KUNCI JAWABAN DAN PENSKORAN

TES PRESTASI SIKLUS I

No. Jawaban Skor

Menjawab soal tetapi tidak tepat 1

Menjawab soal tetapi kurang tepat 2

Menjawab soal secara tepat 3

1.

Jumlah Skor 3

Jaring-Jaring Kubus

4

2.

Jumlah Skor 4

3. Diketahui:

Ditanya: a. rusuk kubus

b. bidang diagonal kubus

c. diagonal ruang

Penyelesaian :

a. Rusuk kubus ABCD.EFGH adalah AB, BC, CD, DA,

AE, EF, FB, GC, HD, EH, GH, dan GF.

b. Bidang diagonal kubus ABCD.EFGH adalah ABGH,

3

Page 129: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.8 114

BCHE, CDEF, ADGF, ACGE, dan BDHF.

c. Diagonal ruang kubus ABCD.EFGH adalah AG, BH,

CE, dan DF.

3

3

Jumlah skor 9

Diketahui: sebuah kubus dengan panjang rusuk 11 cm

Ditanya: volume kubus

Penyelesaian:

Volume kubus = s x s x s

= 11 x 11 x 11

= 1.331 cm3

1

1

1

1

4.

Jumlah skor 4

Diketahui : p = 8 cm, l = 6 cm, t = 7 cm.

Ditanya : a. luas permukaan balok

b. volume balok

Penyelesaian :

a. Luas permukaan = 2(pl + lt + pt)= 2(8.6 + 6.7 + 8.7)

= 2(48 + 42 + 56)

= 2(146)

= 292 cm2.

b. Volume balok = p x l x t = 8 x 6 x 7

= 336 cm3

1

1

1

1

1

1

1

1

1

5.

Jumlah skor 9

6. Diketahui : panjang besi = 150 cm, akan dibuat kerangka

kubus dengan panjang rusuk 11 cm.

Ditanya: sisa besi untuk membuat kerangka

Penyelesaian :

1

Page 130: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.8 115

Panjang kerangka kubus = 12 x panjang rusuk.

= 12 x 11 cm

= 132 cm

Sisa besi = 150 cm – 132 cm

= 18 cm

Jadi sisa besi yang digunakan untuk membuat kerangka kubus

dengan panjang rusuk 11 cm adalah 18 cm.

1

1

1

1

1

Jumlah skor 6

7. Diketahui: sebuah balok dengan perbandingan panjang, lebar,

dan tinggi = 5 : 2 : 1, dan memiliki luas 306 cm2

Ditanya: volume balok

Penyelesaian:

Misalkan panjang = 5x

Lebar = 2x

Tinggi = x

L. balok = )2( pl + pt + lt

306 = 2 ( 5x . 2x + 5x . x + 2x. x)

306 = 2 (10 )x2 + 5 x2 + 2 x2

306 = 2 (17 x2)

306 = 34 x2

= 306

34x2

9 = x2

= x9

3 = x

Jadi, V. balok = p x l x t

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

Page 131: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.8 116

= 5.3 x 2. 3 x 3

= 15 x 6 x 3

= 270 cm3

Jadi volume balok = 270 cm3

1

1

Jumlah Skor 15

Total skor = jumlah semua skor x 2= 100

Page 132: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.9

PEDOMAN PENILAIAN TES PEMAHAMAN KONSEP SISWA

SIKLUS I

Skor Tiap SoalNo Aspek yang Dinilai Kriteria Nilai Skor

1 2 3a 3b 3c 4 5a 5b 6 7Tidak menuliskan maksud dari soal 0Menuliskan maksud dari soal namun belum tepat 1

Sebagian besar dari maksud soal yang dituliskan sudah tepat 2

1. Menyatakan ulang sebuah konsep

Menuliskan maksud dari soal secara tepat 3

3

Tidak dapat memberi contoh dan bukan contoh 0

Dapat memberi contoh dan bukan contoh namun belum sesuai dengan maksud soal

1

Dapat memberi contoh dan bukan contoh sudah sesuai maksud soal namun belum tepat

2

2. Memberi contoh dan non-contoh dari konsep

Memberi contoh dan bukan contoh 3

3

117

Page 133: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.9

secara tepatTidak mengelompokkan objek menurut sifat tertentu dalam menyelesaikan masalah

0

Mengelompokkan objek menurut sifat tertentu namun belum sesuai dengan maksud soal

1

Mengelompokkan objek menurut sifat tertentu sudah sesuai maksud soal namun belum tepat

2

3. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya).

Mengelompokkan objek menurut sifat tertentu secara tepat 3

3 3 3

Tidak dapat memaparkan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis

0

Dapat memaparkan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis namun belum sesuai maksud soal

1

4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis

Memaparkan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis sudah sesuai maksud soal namun belum

2

3 3

118

Page 134: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.9

tepatMemaparkan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis secara tepat

3

Tidak menjawab soal dengan menggunakan prosedur atau operasi tertentu

0

Menjawab soal dengan menggunakan prosedur atau operasi tertentu namun belum sesuai maksud soal

1

Menjawab soal dengan menggunakan prosedur atau operasi tertentu sesuai maksud soal namun belum tepat

2

5. Menggunakan,memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu.

Menjawab soal dengan menggunakan prosedur atau operasi tertentu sesuai maksud soal secara tepat

3

3

6. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.

Tidak menerapkan suatu konsep atau algoritma dalam menyelesaikan masalah

0 3 3

119

Page 135: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.9

Menjawab soal dengan menerapkan konsep atau algoritma dalam menyelesaikan masalah namun belum sesuai maksud soal

1

Menjawab soal dengan menerapkan konsep atau algoritma dalam menyelesaikan masalah sesuai maksud soal namun belum tepat

2

Menjawab soal dengan menerapkan konsep atau algoritma dalam menyelesaikan masalah sesuai maksud soal secara tepat.

3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Total Skor Maksimal S = x 100 = 10030

30

120

Page 136: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.10 121

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN

PEMBELAJARAN DENGAN PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING

Pokok Bahasan : Bangun ruang sisi datar

Kelas/Semester : VIII/2

No. Aspek yang diamati Uraian Nomor Butir

I Pra pembelajaran Kesiapan pembelajaran 1.1, 1.2, 1.3

II Kegiatan awal 1. Memberikan apersepsi2. Mengkomunikasikan tujuan dan

model pembelajaran3. Memberi motivasi

2.12.2

2.3III Kegiatan inti 1. Guru membimbing siswa mem-

bentuk kelompok.2. Menjelaskan gambaran materi

yang akan dipelajari.3. Guru memberikan pertanyaan

yang berhubungan dengan materi yang sebelumnya telah di rancang sesuai dengan ujuan pembelajaran yang akan dicapai

4. Guru memberikan waktu untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan tersebut.

5. Guru memilih acak perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi.

6. Guru meminta tanggapan siswa lain tentang jawaban tersebut.

7. Guru Meminta siswa lain untuk memberikan contoh atau jawaban lain yang mendukung jawaban sebelumnya sehingga jawaban dari pertanyaan tersebut menjadi kompleks.

3.1

3.2

3.3

3.4

3.5

3.6

3.7

Page 137: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.10 122

8. Guru memberikan penguatan atau tambahan jawaban.

3.8

IV Penutup 1. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya

2. Menyampaikan pembelajaran yang akan datang

3. Menutup kegiatan pembelajaran

4.1

4.2

4.3

Page 138: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

111Lam

piran 1.11

LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN

MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING

Pokok Bahasan : Bangun ruang sisi datar

Kelas / Semester : VIII-C / 2

Siklus / Pertemuan : I / 1

Hari / Tanggal : Sabtu / 1 April 2017

Waktu : 10.10-11.40

Petunjuk pengisian

Berilah tanda (√) pada pilihan yang sesuai. Tuliskan deskripsi hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran.

PelaksanaanNo. Aspek yang diamati

Ya TidakDeskripsi

I. Pra pembelajaran1.1 Siswa berdoa bersama.

1.2 Guru memeriksa kehadiran siswa.

1.3 Guru mengkondisikan siswa.

Page 139: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

112Lam

piran 1.11

II. Kegiatan Awal2.1 Memberikan apersepsi

2.2 Mengkomunikasikan tujuan dan model pembelajaran

2.3 Memberi motivasi

III. Kegiatan inti pembelajaran3.1 Guru menjelaskan gambaran materi yang akan

dipelajari.3.2 Guru `memberikan pertanyaan yang berhubungan

dengan materi yang sebelumnya telah di rancang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

3.3 Guru memberikan waktu untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan tersebut.

3.4 Guru memilih acak siswa untuk menyampaikan jawabnnya.

3.5 Guru meminta tanggapan siswa lain tentang jawaban tersebut.

3.6 Guru Meminta siswa lain untuk memberikan contoh atau jawaban lain yang mendukung jawaban sebelumnya sehingga jawaban dari pertanyaan tersebut menjadi kompleks.

3.8 Guru memberikan penguatan atau tambahan jawaban.

Page 140: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

113Lam

piran 1.11

SARAN:

................................................................................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................................................................................

Purworejo, 1 April 2017 Observer,

(Siti Maimunah Ekowatiningsih, S.Pd,.)

IV. Penutup

4.1 Memberi kesempatan siswa untuk bertanya

4.2 Menyampaikan pembelajaran yang akan datang

4.3 Menutup kegiatan pembelajaran

Page 141: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

114Lam

piran 1.11

LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN

MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING

Pokok Bahasan : Bangun ruang sisi datar

Kelas / Semester : VIII-C / 2

Siklus / Pertemuan : I / 2

Hari / Tanggal : Rabu / 5 April 2017

Waktu : 09.30-10.20

Petunjuk pengisian

Berilah tanda (√) pada pilihan yang sesuai. Tuliskan deskripsi hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran.

PelaksanaanNo. Aspek yang diamati

Ya TidakDeskripsi

I. Pra pembelajaran2.1 Siswa berdoa bersama.

1.2 Guru memeriksa kehadiran siswa.

1.3 Guru mengkondisikan siswa.

Page 142: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

115Lam

piran 1.11

II. Kegiatan Awal2.3 Memberikan apersepsi

2.4 Mengkomunikasikan tujuan dan model pembelajaran

2.3 Memberi motivasi

III. Kegiatan inti pembelajaran3.7 Guru menjelaskan gambaran materi yang akan

dipelajari.3.8 Guru `memberikan pertanyaan yang berhubungan

dengan materi yang sebelumnya telah di rancang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

3.9 Guru memberikan waktu untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan tersebut.

3.10Guru memilih acak siswa untuk menyampaikan jawabnnya.

3.11Guru meminta tanggapan siswa lain tentang jawaban tersebut.

3.12Guru Meminta siswa lain untuk memberikan contoh atau jawaban lain yang mendukung jawaban sebelumnya sehingga jawaban dari pertanyaan tersebut menjadi kompleks.

3.8 Guru memberikan penguatan atau tambahan jawaban.

Page 143: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

116Lam

piran 1.11

SARAN:

................................................................................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................................................................................

Purworejo, 1 April 2017 Observer,

(Siti Maimunah Ekowatiningsih, S.Pd,.)

IV. Penutup

4.3 Memberi kesempatan siswa untuk bertanya

4.4 Menyampaikan pembelajaran yang akan datang

4.3 Menutup kegiatan pembelajaran

Page 144: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.12 129

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 36 Purworejo

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : VIII/2

Materi Pokok : Bangun ruang sisi datar

Alokasi Waktu : 6 x 40 menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

B. Kompetensi Dasar

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki rasa ingin tahu percaya diri dan ketertarikan pada matematika

serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang

terbentuk melalu pengalaman belajar.

Page 145: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.12 130

3. Menentukan luas permukaan dan volume prisma dan limas.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Terlibat aktif dalam pembelajaran bangun ruang sisi datar.

2. Mengidentifikasi unsur-unsur prisma.

3. Menentukan luas permukaan dan volume prisma.

D. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan tanya jawab peserta didik dapat:

1. Memiliki sikap ingin tahu yang ditandai dengan bertanya kepada guru.

2. Mengidentifikasi unsur-unsur prisma.

3. Menemukan rumus luas permukaan dan volume prisma.

E. Materi Pembelajaran

Pertemuan 1

Prisma adalah bangun ruang yang mempunyai dua sisi sejajar yang sama

bentuk dan ukurannya. Sisi lainnya berbentuk segiempat yang diperoleh dari

menghubungkan titik-titik sudut dua sisi yang sejajar. Sebagai contoh pada

saat kita berkemah, kita mendirikan sebuah tenda. Bentuk tenda kemah inilah

yang disebut dengan prisma. Sisi depan dan belakang berbentuk sama yaitu

berbentuk segi lima.

Page 146: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.12 131

Ciri-ciri prisma:

a. Prisma mempunyai sepasang sisi sejajar (berhadapan) yang sama

bentuk dan ukuran. Kedua sisi ini selanjutnya disebut sisi alas dan sisi

tutup/atas/atap.

b. Titik-titik sudut sisi atas dan sisi atas prisma dihubungkan dengan

rusuk-rusuk yang saling sejajar dan sama panjang. Rusuk-rusuk ini

disebut rusuk tegak. Panjang rusuk tegak ini merupakan tinggi prisma.

Jenis-jenis prisma:

a. Prisma yang semua sisinya berbentuk persegi disebut kubus.

b. Prisma yang semua alasnya berbentuk persegi atau persegi panjang

disebut balok.

c. Prisma yang alasnya berbentuk lingkaran disebut lingkaran.

Jarring-jaring prisma

Prisma segi lima Prisma segi tiga Prisma segi empat

Page 147: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.12 132

Unsur-unsur prisma:

Jenis prisma Banyak sisi

Banyak rusuk

Banyak titik sudut

Banyak diagonal

sisi

Banyak diagonal

ruangPrisma segi-3 5 = 3 + 2 9= 3 x 3 6 = 2 x 3 6 = 3x4 0 = 3 x 0Prisma segi-4 6 = 4 + 2 12= 3 x 4 8 = 2 x 4 12 = 4x3 4 = 4 x 1Prisma segi-5 7 = 5 + 2 15 = 3 x 5 10 = 2 x 5 20 = 5x4 10 = 5 x 2Prisma segi-6 8 = 6 + 2 18 =3 x 6 12 = 2 x 6 30 = 6 x 5 18 = 6 x 3Prisma segi-n n+2 3n 2n n(n-1) n(n-3)

Secara umum unsur-unsur prisma segi-n (n = banyak rusuk sisi alas)

sebagai berikut:

a. Banyak sisi = n +2

b. Banyak rusuk = 3n

c. Banyak titik sudut = 2n

d. Banyak diagonal sisi = n(n-1)

e. Banyak diagonal ruang = n(n-3).

Pertemuan 2

Luas Permukaan prisma

Balok juga dapat dikatakan prisma segi empat, sehingga luas permukaan

prisma bias didapat dari luas permukan balok. Akan tetapi pada luas

permukaan prisma yang ditekankan adalah luas alas, keliling alas, dan

tinggi. Perhatikan gambar prisma di bawah ini.

Page 148: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.12 133

Untuk luas permukaan prisma segi empat sama dengan luas permukaan

balok, yaitu:

L = 2 (pl + lt + tp)

L = 2pl + 2lt + 2tp

L = 2pl + ( 2lt + 2tp)

L = 2 x L. alas + ( 2l + 2p) t

L = 2 x L.alas + K. alas x tinggi

Panjang Kerangka Prisma

a. Prisma segitiga ABC.DEF

Memiliki panjang kerangka = 2 x K. alas + 3 x tinggi prisma

= 2 (AB+BC+AC) + 3 x AD

Page 149: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.12 134

b. Prisma segi lima

Memiliki panjang kerangka = 2 x K. alas + 5 x tinggi prisma

= 2 (AB+BC+CD+DE+EA) + 5 x AF

Volume prisma

Page 150: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.12 135

Pertemuan 3

Soal Tes Evaluasi Siklus II

1. Jelaskan pengertian prisma!

2. Gambarkan jarring-jaring prisma segitiga dan prisma segiempat!

3. Perhatikan gambar berikut ini!

Tentukan:

a. Sisi prisma

b. Rusuk prisma

c. Diagonal ruang prisma

4. Sebuah prisma memiliki alas berbentuk belah ketupat dengan panjang

diagonal 16 cm dan 12 cm. Jika tinggi prisma 24 cm. Tentukan panjang

kerangka prisma

5. Sebuah prisma tegak memiliki volume 432 cm3. Alas prisma tersebut

berbentuk segitiga siku-siku yang panjang sisi siku-sikunya 6 cm dan 8

cm. Hitunglah tinggi prisma tersebut!

6. Alas sebuah akuarium berbentuk persegi panjang dengan panjang 1 meter

dan lebarnya 0,5 meter. Jika tinggi akuarium tersebut adalah 0,4 meter,

maka berapakah luas permukaan akuarium tersebut!.

Page 151: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.12 136

7. Perhatikan gambar berikut!

Tentukan :

a. Luas alas prisma

b. Volume prisma

F. Metode Pembelajaran

Model pembelajaran probing-prompting

G. Media Pembelajaran

1. Spidol

2. Papan tulis

3. Power point

H. Sumber Belajar

Buku Paket Matematika untuk SMP Kelas VIII dan sumber belajar lain yang

terkait.

Page 152: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.12 137

I. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan 1

No. Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan

1. Membuka pelajaran dengan salam dan doa.

2. Melakukan absensi kehadiran siswa dan kesiapan

siswa mengikuti pelajaran.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan

pokok-pokok materi yang akan diajarkan.

4. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar

menyenangi matematika dan bersemangat untuk

mengikuti pelajaran.

2 menit

3 menit

3 menit

2 menit

2. Kegiatan inti

Eksplorasi

1. Siswa memperhatikan guru menjelaskan materi

yang dijelaskan mengenai bangun ruang sisi datar

prisma menggunakan alat peraga berbantu power

point.

2. Siswa memberi tanggapan dan bertanya jawab

berdasarkan pancingan guru.

3. Siswa menyepakati dan bertanggung jawab atas

cara belajar yang ditawarkan oleh guru.

Elaborasi

1. Guru memberikan permasalahan dalam bentuk

lembar kegiatan.

15 menit

2 menit

2 menit

5 menit

15 menit

Page 153: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.12 138

2. Guru memberikan waktu untuk memikirkan

jawaban dari pertanyaan tersebut.

3. Guru memilih acak siswa untuk menyampaikan

jawaban serta memberikan hadiah jika ada yang

berani maju ke depan kelas untuk

menyampaikannya.

4. Guru meminta tanggapan siswa lain tentang

jawaban tersebut.

5. Guru meminta siswa lain untuk memberikan contoh

atau jawaban lain yang mendukung jawaban

sebelumnya sehingga jawaban dari pertanyaan

tersebut menjadi kompleks.

Konfirmasi

1. Guru memberikan penguatan atau tambahan

jawaban.

2. Guru bersama siswa mengevaluasi proses belajar.

3. Guru memberikan kesempatan siswa untuk

menanyakan materi yang kurang jelas.

3 menit

3 menit

5 menit

5 menit

5 menit

3 menit

2 menit

3. Penutup

1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang

materi.

2. Guru memberikan PR.

3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari

pada pertemuan yang akan dating.

4. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.

5 menit

4 menit

3 menit

3 menit

Page 154: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.12 139

Pertemuan 2

No. Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan

1. Membuka pelajaran dengan salam dan doa.

2. Melakukan absensi kehadiran siswa dan kesiapan

siswa mengikuti pelajaran.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan

pokok-pokok materi yang akan diajarkan.

4. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar

menyenangi matematika dan bersemangat untuk

mengikuti pelajaran.

2 menit

2 menit

3 menit

3 menit

2. Kegiatan inti

Eksplorasi

1. Siswa memperhatikan guru menjelaskan materi

yang dijelaskan mengenai bangun ruang sisi datar

prisma menggunakan alat peraga berbantu power

point.

2. Siswa memberi tanggapan dan bertanya jawab

berdasarkan pancingan guru.

3. Siswa menyepakati dan bertanggungjawab atas cara

belajar yang ditawarkan oleh guru.

Elaborasi

1. Guru memberikan permasalahan dalam bentuk

lembar kegiatan

15 menit

2 menit

5 menit

3 menit

15 menit

Page 155: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.12 140

2. Guru memberikan waktu untuk memikirkan

jawaban dari pertanyaan tersebut.

3. Guru memilih acak siswa untuk menyampaikan

jawaban dan memberikan hadiah jika ada siswa

yang berani maju ke depan kelas untuk

menyampaikannya.

4. Guru meminta tanggapan siswa lain tentang

jawaban tersebut.

5. Guru meminta siswa lain untuk memberikan contoh

atau jawaban lain yang mendukung jawaban

sebelumnya sehingga jawaban dari pertanyaan

tersebut menjadi kompleks.

Konfirmasi

1. Guru memberikan penguatan atau tambahan

jawaban.

2. Guru bersama siswa mengevaluasi proses belajar.

3. Guru memberikan penguatan positif terhadap hasil

masing-masing kelompok.

4. Guru memberikan kesempatan siswa untuk

menanyakan materi yang kurang jelas.

5 menit

3 menit

5 menit

3 menit

2 menit

2 menit

3 menit

3. Penutup

1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang

materi.

2. Guru memberikan PR.

3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari

pada pertemuan yang akan dating.

4. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.

6 menit

3 menit

4 menit

2 menit

Page 156: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.12 141

Pertemuan 3

Kegiatan Deskripsi KegiatanWaktu

(menit)

Pendahuluan Persiapan

1. Guru membuka pertemuan dengan salam

kemudian berdoa bersama

2. Guru melakukan presensi dan jika ada yang tidak

masuk, guru menanyakan alasan kepada

temannya.

3. Guru mengkondisikan kelas dan menyampaikan

tata tertib dalam kegiatan evaluasi

3 menit

4 menit

3 menit

1. Guru membagi lembar soal dan lembar jawaban 5 menitInti

2. Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan

soal dengan baik dan benar, mandiri dan jujur

3. Siswa mulai mengerjakan soal tes

5 menit

60 menit

Penutup 1. Guru memberi tahu bahwa waktu mengerjakan

telah selesai

2. Guru mengumpulkan lembar jawaban

3. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan

salam

1 menit

2 menit

2 menit

J. Penilaian

Page 157: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.12 142

Teknik : Tes tertulis

Bentuk Instrumen : Uraian

Purworejo , 21 April 2017

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran, Peneliti,

Siti Maimunah Ekowatiningsih, S. Pd Zaenal AbidinNIP.19660520 200801 2004 NIM. 132140068

Page 158: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

143Lampiran 1.13

1. Jelaskan pengertian prisma!

2. Gambarkan jaring-jaring prisma segi tiga!

3. Gambarkan jaring-jaring prisma segilima!

4. Sebutkan contoh bangun ruang prisma dalam kehidupan sehari-hari!

5. Sebutkan rusuk dan diagonal sisi prisma segitiga berikut!

6. Sebutkan diagonal ruang, diagonal sisi dan diagonal rusuk prisma

segilima berikut!

Kumpulan soal 1

Page 159: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

144Lampiran 1.13

1. Sebuah prisma tegak memiliki volume 432 . Alas prisma berbentuk

segitiga siku-siku yang panjang sisi siku-siku 6 cm dan 8 cm. Hitunglah

tinggi prisma tersebut!

2. Volume prisma segitiga 168 . Luas alas prisma 24 cm. Tentukan

tinggi prisma tersebut!

3. Alas sebuah prisma berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang sisi 12

cm, 5 cm, dan 13 cm. Jika tinggi prisma adalah 20 cm, tentukan volume

prisma!

4. Sebuah prisma memiliki alas berbentuk belah ketupat dengan panjang

diagonal 16 cm dan 12 cm. Jika tinggi prisma 24 cm. Tentukan panjang

kerangka prisma!

5. Sebuah prisma memiliki alas berbentuk belah ketupat dengan panjang

diagonal 16 cm dan 12 cm. Jika tinggi prisma 24 cm. Tentukan volume

prisma!

6. Tentukan panjang kerangka prisma berikut!

Kumpulan soal 2

Page 160: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.14 145

KISI-KISI SOAL TES PEMAHAMAN KONSEP

SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Bonorowo

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIII / 2

Materi : Bangun ruang sisi datar

Kompetensi Dasar : Menentukan luas permukaan dan volume prisma.

No Indikator Pemahaman KonsepAspek yang diamati

Aspek

yang

diukur

No

soal

1. Mampu menyatakan ulang sebuah

konsep serta membedakan dan

membandingkan konsep-konsep.

Siswa mampu

menjelaskan pengertian

prisma dan

menyebutkan unsur-

unsur prisma.

C2 1

2. Mampu memberikan contoh dan

noncontoh dari konsep yang

dipelajari.

Siswa membuat jaring-

jaring prisma

C1,C2 2

3. Mampu mengklasifikasikan objek-

objek berdasarkan dipenuhi atau

tidaknya persyaaratan yang

membentuk suatu konsep.

Siswa mampu

menentukan sudut,

rusuk, titik sudut,

diagonal sisi, dan

diagonal ruang prisma.

C2 3

4. Dapat menyajikan konsep dalam

berbagai bentuk representasi

matematika.

Siswa mampu

menentukan luas dan

volume prisma.

C1,C3 6

Page 161: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.14 146

5. Kemampuan menggunakan,

memanfaatkan dan memilih

prosedur atau operasi tertentu.

Siswa mampu

menghitung panjang

kerangka dari prisma.

C3 4

6. Memggunakan konsep yang sesuai

dalam memecahkan masalah

sehari-hari.

Siswa mampu

menentukan luas dan

volume prisma.

C3 5, 7

Keterangan :

C1 : Hafalan/Pengetahuan

C2 : Pemahaman

C3 : Penerapan

Page 162: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.15 147

Page 163: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.15 148

Page 164: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.15 149

Purworejo, 12 Jauari 2017

Page 165: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.16 150

SOAL TES SIKLUS II

Petunjuk:

1. Tuliskan Nama, Kelas dan No. absen pada lembar jawab yang telah

disediakan!

2. Berdoalah sebelum mengerjakan!

3. Bacalah soal dengan teliti!

4. Kerjakan terlebih dahulu soal yang menurut anda mudah!

5. Teliti terlebih dahulu jawaban anda sebelum dikumpulkan!

6. Kumpulkan kembali soal setelah selesai mengerjakan!

Jawablah soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar!

1. Jelaskan pengertian prisma!

2. Gambarkan jarring-jaring prisma segitiga dan prisma segiempat!

3. Perhatikan gambar berikut ini!

Tentukan:

a. Sisi prisma

b. Rusuk prisma

c. Diagonal ruang prisma

Page 166: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.16 151

4. Sebuah prisma memiliki alas berbentuk belah ketupat dengan panjang

diagonal 16 cm dan 12 cm. Jika tinggi prisma 24 cm. Tentukan panjang

kerangka prisma

5. Sebuah prisma tegak memiliki volume 432 cm3. Alas prisma tersebut

berbentuk segitiga siku-siku yang panjang sisi siku-sikunya 6 cm dan 8

cm. Hitunglah tinggi prisma tersebut!

6. Alas sebuah akuarium berbentuk persegi panjang dengan panjang 1 meter

dan lebarnya 0,5 meter. Jika tinggi akuarium tersebut adalah 0,4 meter,

maka berapakah luas permukaan akuarium tersebut!.

7. Perhatikan gambar berikut!

Tentukan :

a. Luas alas prisma

b. Volume prisma

Page 167: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.17 152

KUNCI JAWABAN DAN PENSKORAN

TES PEMAHAMAN KONSEP SIKLUS II

No. Jawaban Skor

Menjawab soal tetapi tidak tepat 1

Menjawab soal tetapi kurang tepat 2

Menjawab soal secara tepat 3

1.

Jumlah Skor 3

a. Jaring-jaring prisma segitiga

b. jarring-jaring prisma segiempat

3

3

2.

Jumlah skor 6

3. Diketahui :

Ditanya: a. sisi prisma

b. titik sudut prisma

c. diagonal ruang prisma

Page 168: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.17 153

Penyelesaian:

a. Sisi prisma segi lima ABCDE.FGHIJ adalah ABCDE,

ABGF, BCHG, CDIH, DEJI, AEJF, dan FGHIJ.

b. Rusuk prisma segi lima ABCDE.FGHIJ adalah AB, BC,

CD, DE, AE, AF, BG, CH, DI, EJ, FG, GH, HI, IJ, dan

FJ.

c. Diagonal ruang prisma segi lima ABCDE.FGHIJ adalah

AH, AI, BI, BJ, CJ, CF, DF, DG, EG, dan EH.

3

3

3

Jumlah skor 9

4. Diketahui : Prisma dengan alas belah ketupat yang

mempunyai panjang diagonal 16 cm dan 12 cm

dan tinggi prisma 24 cm.

Ditanya : panjang kerangka prisma

Penyelesaian :

Panjang AB = BC = CD = DA

AB2 = BO2 + OA2

AB = BO2 + OA2

= 62 + 82

= 100

= 10

Panjang kerangka prisma = 2 x K. alas + 4 x tinggi prisma

= 2 x 4 x 10 + 4 x 24

3

1

1

1

1

1

1

1

D

A

B

C

Page 169: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.17 154

= 2 x 40 + 96

= 80 + 96

= 176 cm.

1

1

1

Jumlah skor 12

Diketahui : tenda berbentuk prisma segitiga dengan

Panjang siku-siku 6 cm dan 8 cm, dan volume

prisma 432 cm3

Ditanya : tinggi prisma ?

Penyelesaian :

Volume prisma = L.alas × tinggi

432 cm3 = 1

2. a . t x t.prisma

432 cm3 = 1

2 . 6. 8x t

432 cm3 = 24 t

= t432 cm3

24

18 cm = t

1

1

1

1

1

1

5.

Jumlah skor 6

6. Diketahui : p = 1 m, l = 0,5 m, t = 0,4 m

Ditanya : luas permukaan prisma

Penyelesaian :

Luas permukaan prisma = 2 x L.alas + K. alas x t

L. alas = p x l = 1 m x 0,5 m = 0, 5 m

K. alas = 2 ( p + l) = 2 (1 m +0,5 m) = 3 m

Jadi, Luas permukaan prisma = 2 x L.alas + K. alas x t

= 2 x 0,5 + 3 x 0,4

1

1

1

1

1

Page 170: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 1.17 155

= 2, 2 m 1

Jumlah skor 6

Diketahui : AB = 12 cm, CD = 7 cm, AD = 6 cm

Ditanya : a. luas alas prisma

b. volume prisma

penyelesaian :

a. Luas trapesium = (AB + CD) x AD1

2

= (12 + 7) x 61

2

= 3 x 19

= 57 cm

b. Volume prisma = L alas x t

= 57 cm x 14

= 798 cm

1

1

1

1

1

1

1

7.

Jumlah skor 7

Total skor = jumlah semua skor x 2 = 100

Page 171: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

155Lam

piran 1.18

PEDOMAN PENILAIAN TES PEMAHAMAN KONSEP SISWA

SIKLUS II

Skor Tiap Soal

No Aspek yang Dinilai Kriteria Nilai Skor1 2a 2b 3a 3b 3c 4 5 6 7a8 7b

Tidak menuliskan maksud dari soal 0Menuliskan maksud dari soal namun belum dapat menyelesaikan masalah 1

Sebagian besar dari maksud soal yang dituliskan sudah dapat menyelesaikan masalah

2

1. Menyatakan ulang sebuah konsep

Menuliskan maksud dari soal dan dapat menyelesaikan masalah secara tepat

3

3

Tidak dapat memberi contoh dan bukan contoh 0

Dapat memberi contoh dan bukan contoh namun belum sesuai dengan maksud soal

1

2. Memberi contoh dan non-contoh dari konsep

Dapat memberi contoh dan bukan 2

3

Page 172: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

156Lam

piran 1.18

contoh sudah sesuai maksud soal namun belum tepatMemberi contoh dan bukan contoh secara tepat 3

Tidak mengelompokkan objek menurut sifat tertentu dalam menyelesaikan masalah

0

Mengelompokkan objek menurut sifat tertentu namun belum sesuai dengan maksud soal

1

Mengelompokkan objek menurut sifat tertentu sudah sesuai maksud soal namun belum tepat

2

3. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya).

Mengelompokkan objek menurut sifat tertentu secara tepat 3

3 3 3

Tidak dapat memaparkan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis

0

Dapat memaparkan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis namun belum sesuai maksud soal

1

4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis

3 3 3

Page 173: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

157Lam

piran 1.18

Memaparkan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis sudah sesuai maksud soal namun belum tepat

2

Memaparkan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis secara tepat

3

Tidak menjawab soal dengan menggunakan prosedur atau operasi tertentu

0

Menjawab soal dengan menggunakan prosedur atau operasi tertentu namun belum sesuai maksud soal

1

Menjawab soal dengan menggunakan prosedur atau operasi tertentu sesuai maksud soal namun belum tepat

2

5. Menggunakan,meman faatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu.

Menjawab soal dengan menggunakan prosedur atau operasi tertentu sesuai maksud soal secara tepat

3

3

Page 174: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

158Lam

piran 1.18

Tidak menerapkan suatu konsep atau algoritma dalam menyelesaikan masalah

0

Menjawab soal dengan menerapkan konsep atau algoritma dalam menyelesaikan masalah namun belum sesuai maksud soal

1

Menjawab soal dengan menerapkan konsep atau algoritma dalam menyelesaikan masalah sesuai maksud soal namun belum tepat

2

6. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.

Menjawab soal dengan menerapkan konsep atau algoritma dalam menyelesaikan masalah sesuai maksud soal secara tepat.

3

3 3

Total Skor Maksimal S= x 100 = 10033

33

Page 175: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

159Lam

piran 1.18182

Page 176: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN

MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING

Pokok Bahasan : Bangun ruang sisi datar

Kelas / Semester : VIII-C / 2

Siklus / Pertemuan : II / 1

Hari / Tanggal : Sabtu / 22 April 2017

Waktu : 10.10-11.40

Petunjuk pengisian

Berilah tanda (√) pada pilihan yang sesuai. Tuliskan deskripsi hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran.

PelaksanaanNo. Aspek yang diamati

Ya TidakDeskripsi

I. Pra pembelajaran1.1 Siswa berdoa bersama.

1.2 Guru memeriksa kehadiran siswa.

1.3 Guru mengkondisikan siswa.

Page 177: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

II. Kegiatan Awal2.1 Memberikan apersepsi

2.2 Mengkomunikasikan tujuan dan model pembelajaran

2.3 Memberi motivasi

III. Kegiatan inti pembelajaran3.1 Guru menjelaskan gambaran materi yang akan

dipelajari.3.2 Guru `memberikan pertanyaan yang berhubungan

dengan materi yang sebelumnya telah di rancang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

3.3 Guru memberikan waktu untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan tersebut.

3.4 Guru memilih acak siswa untuk menyampaikan jawabnnya.

3.5 Guru meminta tanggapan siswa lain tentang jawaban tersebut.

3.6 Guru Meminta siswa lain untuk memberikan contoh atau jawaban lain yang mendukung jawaban sebelumnya sehingga jawaban dari pertanyaan tersebut menjadi kompleks.

3.8 Guru memberikan penguatan atau tambahan jawaban.

Page 178: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

SARAN:

................................................................................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................................................................................

Purworejo,22 April 2017 Observer,

(Siti Maimunah Ekowatiningsih, S.Pd,.)

IV. Penutup

4.1 Memberi kesempatan siswa untuk bertanya

4.2 Menyampaikan pembelajaran yang akan datang

4.3 Menutup kegiatan pembelajaran

Page 179: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN

MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING

Pokok Bahasan : Bangun ruang sisi datar

Kelas / Semester : VIII-C / 2

Siklus / Pertemuan : II / 2

Hari / Tanggal : Rabu / 26 April 2017

Waktu : 09.30-10.20

Petunjuk pengisian

Berilah tanda (√) pada pilihan yang sesuai. Tuliskan deskripsi hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran.

PelaksanaanNo. Aspek yang diamati

Ya TidakDeskripsi

I. Pra pembelajaran2.1 Siswa berdoa bersama.

1.2 Guru memeriksa kehadiran siswa.

1.3 Guru mengkondisikan siswa.

Page 180: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

II. Kegiatan Awal2.3 Memberikan apersepsi

2.4 Mengkomunikasikan tujuan dan model pembelajaran

2.3 Memberi motivasi

III. Kegiatan inti pembelajaran3.7 Guru menjelaskan gambaran materi yang akan

dipelajari.3.8 Guru `memberikan pertanyaan yang berhubungan

dengan materi yang sebelumnya telah di rancang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

3.9 Guru memberikan waktu untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan tersebut.

3.10Guru memilih acak siswa untuk menyampaikan jawabnnya.

3.11Guru meminta tanggapan siswa lain tentang jawaban tersebut.

3.12Guru Meminta siswa lain untuk memberikan contoh atau jawaban lain yang mendukung jawaban sebelumnya sehingga jawaban dari pertanyaan tersebut menjadi kompleks.

3.8 Guru memberikan penguatan atau tambahan jawaban.

Page 181: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

SARAN:

................................................................................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................................................................................

Purworejo, 26 April 2017 Observer,

(Siti Maimunah Ekowatiningsih, S.Pd,.)

IV. Penutup

4.3 Memberi kesempatan siswa untuk bertanya

4.4 Menyampaikan pembelajaran yang akan datang

4.3 Menutup kegiatan pembelajaran

Page 182: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

166

Lampiran 2Data Hasil Penelitian

Page 183: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

167Lampiran 2.1

Page 184: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

168Lampiran 2.1

Page 185: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 2.2 169

Lembar Jawaban Siswa Siklus I

Page 186: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 2.2 170

Page 187: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 2.2 171

Page 188: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 2.2 172

Page 189: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 2.2 173

Page 190: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 2.2 174

Page 191: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 2.2 175

Page 192: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 2.2 176

Page 193: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 2.2 177

Lembar Jawaban Siswa Siklus II

Page 194: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 2.2 178

Page 195: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 2.2 179

Page 196: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 2.2 180

Page 197: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 2.2 181

Page 198: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 2.2 182

Page 199: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 2.2 183

Page 200: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 2.2 184

Page 201: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

185

Lampiran 2.3

Page 202: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

186

Lampiran 2.3

Page 203: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

187

Lampiran 2.3

Page 204: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

188

Lampiran 2.3

Page 205: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

189

Lampiran 2.3

Page 206: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

190

Lampiran 2.3

Page 207: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

191

Lampiran 2.3

Page 208: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

192

Lampiran 2.3

Page 209: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

193

Lampiran 2.3

Page 210: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

194

Lampiran 2.3

Page 211: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

195

Lampiran 2.3

Page 212: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

196

Lampiran 2.3

Page 213: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

197

Lampiran 2.3

22

Ap

ril

Page 214: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

198

Lampiran 2.3

Page 215: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

199

Lampiran 2.3

Page 216: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

200

Lampiran 2.3

Page 217: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

201

Lampiran 2.3

Page 218: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 2.4 1

FOTO-FOTO PENELITIAN

Page 219: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …
Page 220: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 3.1 207

REKAPITULASI HASIL LEMBAR OBSERVASI KEMANDIRIAN BELAJAR SIKLUS I

NO

HASIL SIKLUS I

KRITERIA PERTEMUAN 1PERTEMUAN

21 Banyak siswa tuntas

15 17sekurang-kurangnyadalam kategori baik

2 Nilai Persen 47% 53%Rata-rata Persentase 50%

*banyak siswa seluruhnya 32

Page 221: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

lampiran 3.2 210

REKAPITULASI HASIL LEMBAR OBSERVASI KEMANDIRIAN BELAJAR SIKLUS II

NO

HASIL SIKLUS IIKRITERIA PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 2

1 Banyak siswa tuntas23 28sekurang-kurangnya

dalam kategori baik2 Nilai Persen 72% 88%

Rata-rata Persentase 80%*banyak siswa seluruhnya 32

Page 222: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 3.1 205

ANALISIS LEMBAR OBSERVASI KEMANDIRIAN BELAJAR

Kelas : VIII CSatuan Pendidikan : SMP N 36 PurworejoMateri Pelajaran : Bangun ruang sisi datar (kubus)Siklus / Pertemuan : 1 / 1

NO NAMAHAL YANG DIAMATI

PERSENTASE KATEGORI1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 ADHEK TRI PRASETYO 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 42 KURANG SEKALI2 ALFIAN MAHARDIKA 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 75 CUKUP3 ALIFAH SETIYAWATI 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 83 BAIK4 ASTUTI AMMALIA 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 83 BAIK5 AZIZ DWI ARIANTO 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 83 BAIK6 BAGUS SETIAWAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 83 BAIK7 DESTALIA AURA AULIA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 92 SANGAT BAIK8 DIAN ISWAHANI 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 83 BAIK9 EKO PAMUJI WIDODO 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 50 KURANG SEKALI

10 ENGGAR LARASATI 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 83 BAIK11 FREDY MIYANTO 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 67 CUKUP12 HANI JUNIATI 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 50 KURANG BAIK13 HARIS KURNIAWAN 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 67 CUKUP14 ITA NURHIDAYANTI 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 50 KURANG SEKALI15 KURNIAWATI 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 58 KURANG BAIK16 MAYA SAFITRI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 83 BAIK17 MUHAMMAD SAIFUL MAULANA 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 67 CUKUP18 MUHAMMAD GHAZA NAUFAL 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 33 KURANG SEKALI19 NASYWA FIDELA SAHDA SABILA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 SANGAT BAIK20 NOVERA AMALIA PUTRI 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 42 KURANG SEKALI21 NOVITO FERDINANTO 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 42 KURANG SEKALI22 NUR WAKHIDAH 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 75 CUKUP23 PURWATI 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 83 BAIK24 PUTRI NOVIA PITRIANI 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 50 KURANG SEKALI25 RASIKA GINA ELLISIANA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 83 BAIK26 REHAN SUBAGYO 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 42 KURANG SEKALI27 SETYA WICAKSONO 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK28 SHELY SEPTIANA AZIZAH 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 50 KURANG SEKALI29 STEELA ABIGAIL 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 83 BAIK30 VUVUN 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 83 BAIK31 WAHYU SURATNO 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 83 BAIK32 YURICHO DUNAN KUNCORO 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 42 KURANG SEKALI

SKOR PER INDIKATOR 17 16 24 25 22 22 27 25 27 24 16 17PERSENTASE PER INDIKATOR 53 50 75 78 69 69 84 78 84 75 50 53

PERSENTASE INDIKATOR KEBERHASILAN 47%5 ###6 ###7 ###

Page 223: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 3.1 206ANALISIS LEMBAR OBSERVASI KEMANDIRIAN BELAJAR

Kelas : VIII CSatuan Pendidikan : SMP N 36 PurworejoMateri Pelajaran : Bangun ruang sisi datar (balok)Siklus / Pertemuan : 1 / 2

NO NAMAHAL YANG DIAMATI

PERSENTASE KATEGORI1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 ADHEK TRI PRASETYO 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 67 CUKUP2 ALFIAN MAHARDIKA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 83 BAIK3 ALIFAH SETIYAWATI 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 83 BAIK4 ASTUTI AMMALIA 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 83 BAIK5 AZIZ DWI ARIANTO 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 83 BAIK6 BAGUS SETIAWAN 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 75 CUKUP7 DESTALIA AURA AULIA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 92 SANGAT BAIK8 DIAN ISWAHANI 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 83 BAIK9 EKO PAMUJI WIDODO 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 67 CUKUP10 ENGGAR LARASATI 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 83 BAIK11 FREDY MIYANTO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 83 BAIK12 HANI JUNIATI 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 50 KURANG BAIK13 HARIS KURNIAWAN 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 83 BAIK14 ITA NURHIDAYANTI 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 67 CUKUP15 KURNIAWATI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 75 CUKUP16 MAYA SAFITRI 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 83 BAIK17 MUHAMMAD SAIFUL MAULANA 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 83 BAIK18 MUHAMMAD GHAZA NAUFAL 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 58 KURANG BAIK19 NASYWA FIDELA SAHDA SABILA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 SANGAT BAIK20 NOVERA AMALIA PUTRI 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 67 CUKUP21 NOVITO FERDINANTO 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 58 KURANG BAIK22 NUR WAKHIDAH 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 83 BAIK23 PURWATI 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 67 CUKUP24 PUTRI NOVIA PITRIANI 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 58 KURANG BAIK25 RASIKA GINA ELLISIANA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 83 BAIK26 REHAN SUBAGYO 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 42 KURANG SEKALI27 SETYA WICAKSONO 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK28 SHELY SEPTIANA AZIZAH 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 58 KURANG BAIK29 STEELA ABIGAIL 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 83 BAIK30 VUVUN 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 83 BAIK31 WAHYU SURATNO 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 58 KURANG BAIK32 YURICHO DUNAN KUNCORO 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 42 KURANG SEKALI

SKOR PER INDIKATOR 20 16 22 28 27 23 29 29 29 26 18 1662.5 50 69 87.5 84 72 91 91 91 81 56 50

PERSENTASE INDIKATOR KEBERHASILAN 53%

Page 224: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

###

Page 225: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 3.2 208

ANALISIS LEMBAR OBSERVASI KEMANDIRIAN BELAJAR

Kelas : VIII CSatuan Pendidikan : SMP N 36 PurworejoMateri Pelajaran : Bangun ruang sisi datar (prisma)Siklus / Pertemuan : 2 / 1

NO NAMAHAL YANG DIAMATI

PERSENTASE KATEGORI1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 ADHEK TRI PRASETYO 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK2 ALFIAN MAHARDIKA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 92 SANGAT BAIK3 ALIFAH SETIYAWATI 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK4 ASTUTI AMMALIA 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 83 BAIK5 AZIZ DWI ARIANTO 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 83 BAIK6 BAGUS SETIAWAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 83 BAIK7 DESTALIA AURA AULIA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 SANGAT BAIK8 DIAN ISWAHANI 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK9 EKO PAMUJI WIDODO 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 75 CUKUP

10 ENGGAR LARASATI 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 83 BAIK11 FREDY MIYANTO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 83 BAIK12 HANI JUNIATI 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 67 CUKUP13 HARIS KURNIAWAN 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK14 ITA NURHIDAYANTI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 83 BAIK15 KURNIAWATI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 83 BAIK16 MAYA SAFITRI 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 83 BAIK17 MUHAMMAD SAIFUL MAULANA 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 67 CUKUP18 MUHAMMAD GHAZA NAUFAL 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 75 CUKUP19 NASYWA FIDELA SAHDA SABILA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 SANGAT BAIK20 NOVERA AMALIA PUTRI 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 75 CUKUP21 NOVITO FERDINANTO 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 75 CUKUP22 NUR WAKHIDAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 92 SANGAT BAIK23 PURWATI 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 83 BAIK24 PUTRI NOVIA PITRIANI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 83 BAIK25 RASIKA GINA ELLISIANA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 83 BAIK26 REHAN SUBAGYO 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 75 CUKUP27 SETYA WICAKSONO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 SANGAT BAIK28 SHELY SEPTIANA AZIZAH 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK29 STEELA ABIGAIL 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK30 VUVUN 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 83 BAIK31 WAHYU SURATNO 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 75 CUKUP32 YURICHO DUNAN KUNCORO 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 67 CUKUP

SKOR PER INDIKATOR 30 25 27 30 29 25 30 30 30 28 20 18PERSENTASE PER INDIKATOR 93.75 78.1 84 94 90.6 78 94 94 94 87.5 62.5 56

PERSENTASE INDIKATOR KEBERHASILAN 72%

Page 226: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 3.2 209

ANALISIS LEMBAR OBSERVASI KEMANDIRIAN BELAJAR

Kelas : VIII CSatuan Pendidikan : SMP N 36 PurworejoMateri Pelajaran : Bangun ruang sisi datar (prisma)Siklus / Pertemuan : 2 / 2

NO NAMAHAL YANG DIAMATI

PERSENTASE KATEGORI1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 ADHEK TRI PRASETYO 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK2 ALFIAN MAHARDIKA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 92 SANGAT BAIK3 ALIFAH SETIYAWATI 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK4 ASTUTI AMMALIA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK5 AZIZ DWI ARIANTO 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 83 BAIK6 BAGUS SETIAWAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 92 SANGAT BAIK7 DESTALIA AURA AULIA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 SANGAT BAIK8 DIAN ISWAHANI 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK9 EKO PAMUJI WIDODO 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 83 BAIK

10 ENGGAR LARASATI 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK11 FREDY MIYANTO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 92 SANGAT BAIK12 HANI JUNIATI 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 75 CUKUP13 HARIS KURNIAWAN 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK14 ITA NURHIDAYANTI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 92 SANGAT BAIK15 KURNIAWATI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 92 SANGAT BAIK16 MAYA SAFITRI 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK17 MUHAMMAD SAIFUL MAULANA 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 75 CUKUP18 MUHAMMAD GHAZA NAUFAL 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 83 BAIK19 NASYWA FIDELA SAHDA SABILA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 SANGAT BAIK20 NOVERA AMALIA PUTRI 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 83 BAIK21 NOVITO FERDINANTO 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK22 NUR WAKHIDAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 SANGAT BAIK23 PURWATI 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 92 SANGAT BAIK24 PUTRI NOVIA PITRIANI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 83 BAIK25 RASIKA GINA ELLISIANA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 83 BAIK26 REHAN SUBAGYO 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 75 CUKUP27 SETYA WICAKSONO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 BAIK28 SHELY SEPTIANA AZIZAH 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK29 STEELA ABIGAIL 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK30 VUVUN 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 83 BAIK31 WAHYU SURATNO 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 83 BAIK32 YURICHO DUNAN KUNCORO 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 67 KURANG BAIK

SKOR PER INDIKATOR 30 25 27 31 29 26 30 31 30 31 26 23PERSENTASE PER INDIKATOR 93.8 78.1 84 96.9 91 81 93.8 84 94 97 81 72

PERSENTASE INDIKATOR KEBERHASILAN 88%

Page 227: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 3.3 211ANALISIS SKOR PEMAHAMAN KONSEP TES EVALUASI SIKUS 1

Kelas : VIII CSatuan Pendidikan : SMP Negeri 36 PurworejoMateri : Bangun ruang sisi datar (kubus dan balok)

NO NAMANomor soal

Jumlah1 2 3a 3b 3c 4 5a 5b 6 7

1 ADHEK TRI PRASETYO 1 3 3 1 3 2 2 3 2 1 212 ALFIAN MAHARDIKA 1 3 3 1 3 1 1 3 1 2 193 ALIFAH SETIYAWATI 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 264 ASTUTI AMMALIA 2 2 3 1 3 1 3 3 2 2 225 AZIZ DWI ARIANTO 2 3 3 1 3 3 3 3 3 2 266 BAGUS SETIAWAN 2 3 3 1 3 3 0 3 3 1 227 DESTALIA AURA AULIA 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 288 DIAN ISWAHANI 2 3 3 2 3 2 3 3 1 2 249 EKO PAMUJI WIDODO 2 3 3 1 1 1 2 3 2 0 18

10 ENGGAR LARASATI 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2611 FREDY MIYANTO 1 3 3 2 2 2 2 3 2 1 2112 HANI JUNIATI 1 1 3 1 3 3 3 3 2 0 2013 HARIS KURNIAWAN 1 3 3 2 3 2 2 3 2 0 2114 ITA NURHIDAYANTI 1 3 3 1 1 3 2 3 1 1 1915 KURNIAWATI 1 1 3 2 1 1 3 3 1 1 1716 MAYA SAFITRI 1 3 3 1 1 2 3 3 3 1 2117 MUHAMMAD SAIFUL MAULANA 2 3 3 1 3 2 2 2 0 1 1918 MUHAMMAD GHAZA NAUFAL 1 3 3 1 3 2 3 2 2 0 2019 NASYWA FIDELA SAHDA SABILA 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 2720 NOVERA AMALIA PUTRI 2 3 3 1 1 2 3 3 3 2 2321 NOVITO FERDINANTO 2 3 3 1 3 2 1 2 2 1 2022 NUR WAKHIDAH 2 3 3 2 3 2 2 3 1 2 2323 PURWATI 2 3 3 1 1 2 2 3 2 2 2124 PUTRI NOVIA PITRIANI 2 3 3 2 3 3 3 3 1 1 2425 RASIKA GINA ELLISIANA 2 0 3 2 0 3 3 3 1 1 1826 REHAN SUBAGYO 1 3 3 0 1 3 3 0 2 0 1627 SETYA WICAKSONO 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2928 SHELY SEPTIANA AZIZAH 2 3 3 1 1 3 3 3 2 2 2329 STEELA ABIGAIL 2 3 3 1 1 2 3 3 1 2 2130 VUVUN 2 3 3 2 3 3 3 3 1 2 2531 WAHYU SURATNO 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2632 YURICHO DUNAN KUNCORO 0 3 3 0 3 3 3 0 2 0 17

SKOR PER INDIKATOR 52 88 96 45 74 76 81 87 61 43RATA-RATA 70

Page 228: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 3.4 212ANALISIS SKOR PEMAHAMAN KONSEP TES EVALUASI SIKUS 2

Kelas : VIII CSatuan Pendidikan : SMP Negeri 36 PurworejoMateri : Bangun ruang sisi datar (Prisma)

NO NAMANomor soal

Jumlah1 2a 2b 3a 3b 3c 4 5 6 7a 7b

1 ADHEK TRI PRASETYO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 ALFIAN MAHARDIKA 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 1 263 ALIFAH SETIYAWATI 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 274 ASTUTI AMMALIA 3 3 3 3 3 3 2 1 1 3 1 265 AZIZ DWI ARIANTO 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 296 BAGUS SETIAWAN 3 3 3 3 3 2 1 3 1 1 1 247 DESTALIA AURA AULIA 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 328 DIAN ISWAHANI 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 309 EKO PAMUJI WIDODO 3 3 3 3 3 3 2 1 1 1 1 2410 ENGGAR LARASATI 2 3 3 3 3 3 2 3 2 1 1 2611 FREDY MIYANTO 3 3 1 3 3 1 2 1 2 2 2 2312 HANI JUNIATI 3 3 3 3 3 2 1 1 1 3 2 2513 HARIS KURNIAWAN 3 3 3 3 3 2 1 1 1 1 2 2314 ITA NURHIDAYANTI 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 2715 KURNIAWATI 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3216 MAYA SAFITRI 3 3 3 3 3 1 2 3 2 1 1 2517 MUHAMMAD SAIFUL MAULANA 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 2318 MUHAMMAD GHAZA NAUFAL 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 2319 NASYWA FIDELA SAHDA SABILA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3220 NOVERA AMALIA PUTRI 3 3 3 3 3 2 2 3 2 1 1 2621 NOVITO FERDINANTO 3 3 3 3 3 1 2 1 2 3 1 2522 NUR WAKHIDAH 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3023 PURWATI 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2724 PUTRI NOVIA PITRIANI 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3025 RASIKA GINA ELLISIANA 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 1 2826 REHAN SUBAGYO 3 3 3 3 3 3 2 1 1 3 2 2727 SETYA WICAKSONO 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3328 SHELY SEPTIANA AZIZAH 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3229 STEELA ABIGAIL 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2630 VUVUN 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3131 WAHYU SURATNO 3 3 3 3 3 3 2 3 2 0 0 2532 YURICHO DUNAN KUNCORO 3 3 3 3 3 3 3 0 0 0 0 21

SKOR PER INDIKATOR 91 93 91 89 89 79 68 72 52 66 48RATA-RATA 79

Page 229: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 3.5 213

DAFTAR NILAI TES PRESTASI SIKLUS I

NO. NAMA NILAI KETERANGAN1 ADHEK TRI PRASETO 50 BELUM TUNTAS2 ALFIAN MAHARDIKA 50 BELUM TUNTAS3 ALIFAH SETIYAWATI 80 TUNTAS4 ASTUTI AMMALIA 50 BELUM TUNTAS5 AZIZ DWI ARIANTO 78 TUNTAS6 BAGUS SETIAWAN 52 BELUM TUNTAS7 DESTALIA AURA AULIA 96 TUNTAS8 DIAN ISWAHANI 72 TUNTAS9 EKO PAMUJI WIDODO 38 BELUM TUNTAS10 ENGGAR LARASATI 72 TUNTAS11 FREDY MIYANTO 54 BELUM TUNTAS12 HANI JUNIATI 44 BELUM TUNTAS13 HARIS KURNIAWAN 48 BELUM TUNTAS14 ITA NURHIDAYANTI 44 BELUM TUNTAS15 KURNIAWATI 56 BELUM TUNTAS16 MAYA SAFITRI 70 TUNTAS17 MUHAMMAD SAIFUL MAULANA 50 BELUM TUNTAS18 MUHAMMAD GHAZA NAUFAL 46 BELUM TUNTAS19 NASYWA FIDELA SAHDA SABILA 78 TUNTAS20 NOVERA AMALIA PUTRI 70 TUNTAS21 NOVITO FERDINANTO 52 BELUM TUNTAS22 NUR WAKHIDAH 80 TUNTAS23 PURWATI 74 TUNTAS24 PUTRI NOVIA PITRIANI 78 TUNTAS25 RASIKA GINA ELLISIANA 58 BELUM TUNTAS26 REHAN SUBAGYO 44 BELUM TUNTAS27 SETYA WICAKSONO 98 TUNTAS28 SHELY SEPTIANA AZIZAH 72 TUNTAS29 STEELA ABIGAIL 60 BELUM TUNTAS30 VUVUN 72 TUNTAS31 WAHYU SURATNO 80 TUNTAS32 YURICHO DUNAN KUNCORO 46 BELUM TUNTAS

NILAI TERTINGGI 98NILAI TERENDAH 42RATA-RATA 62.875BANYAK SISWA YANG TUNTAS 15KENTUTASAN KLASIKAL 47%

Page 230: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

lampiran 3.5 214

DAFTAR NILAI TES PRESTASI SIKLUS II

NO. NAMA NILAI KETERANGAN1 ADHEK TRI PRASETO 0 BELUM TUNTAS2 ALFIAN MAHARDIKA 70 TUNTAS3 ALIFAH SETIYAWATI 80 TUNTAS4 ASTUTI AMMALIA 70 TUNTAS5 AZIZ DWI ARIANTO 80 TUNTAS6 BAGUS SETIAWAN 72 TUNTAS7 DESTALIA AURA AULIA 94 TUNTAS8 DIAN ISWAHANI 86 TUNTAS9 EKO PAMUJI WIDODO 68 BELUM TUNTAS10 ENGGAR LARASATI 72 TUNTAS11 FREDY MIYANTO 66 BELUM TUNTAS12 HANI JUNIATI 70 TUNTAS13 HARIS KURNIAWAN 68 BELUM TUNTAS14 ITA NURHIDAYANTI 78 TUNTAS15 KURNIAWATI 86 TUNTAS16 MAYA SAFITRI 70 TUNTAS17 MUHAMMAD SAIFUL MAULANA 66 BELUM TUNTAS18 MUHAMMAD GHAZA NAUFAL 68 BELUM TUNTAS19 NASYWA FIDELA SAHDA SABILA 96 TUNTAS20 NOVERA AMALIA PUTRI 72 TUNTAS21 NOVITO FERDINANTO 70 TUNTAS22 NUR WAKHIDAH 80 TUNTAS23 PURWATI 70 TUNTAS24 PUTRI NOVIA PITRIANI 88 TUNTAS25 RASIKA GINA ELLISIANA 76 TUNTAS26 REHAN SUBAGYO 74 TUNTAS27 SETYA WICAKSONO 100 TUNTAS28 SHELY SEPTIANA AZIZAH 90 TUNTAS29 STEELA ABIGAIL 76 TUNTAS30 VUVUN 92 TUNTAS31 WAHYU SURATNO 70 TUNTAS32 YURICHO DUNAN KUNCORO 50 BELUM TUNTAS

NILAI TERTINGGI 100NILAI TERENDAH 50RATA-RATA 74BANYAK SISWA YANG TUNTAS 25KENTUTASAN KLASIKAL 78%

Page 231: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

DAFTAR NILAI TES PRESTASI SIKLUS II

Page 232: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 3.5 215

REKAPITULASI PRESTASI SISWA

NO. NAMA NILAI UTS SIKLUS 1 SIKLUS 21 ADHEK TRI PRASETO 64 50 02 ALFIAN MAHARDIKA 44 50 703 ALIFAH SETIYAWATI 65 80 804 ASTUTI AMMALIA 74 50 705 AZIZ DWI ARIANTO 64 78 806 BAGUS SETIAWAN 72 52 727 DESTALIA AURA AULIA 80 96 948 DIAN ISWAHANI 83 72 869 EKO PAMUJI WIDODO 47 38 6810 ENGGAR LARASATI 32 72 7211 FREDY MIYANTO 45 54 6612 HANI JUNIATI 49 44 7013 HARIS KURNIAWAN 45 48 6814 ITA NURHIDAYANTI 50 44 7815 KURNIAWATI 70 56 8616 MAYA SAFITRI 64 70 7017 MUHAMMAD SAIFUL MAULANA 44 50 6618 MUHAMMAD GHAZA NAUFAL 52 46 6819 NASYWA FIDELA SAHDA SABILA 76 78 9620 NOVERA AMALIA PUTRI 70 70 7221 NOVITO FERDINANTO 67 52 7022 NUR WAKHIDAH 67 80 8023 PURWATI 76 74 7024 PUTRI NOVIA PITRIANI 57 78 8825 RASIKA GINA ELLISIANA 58 58 7626 REHAN SUBAGYO 40 44 7427 SETYA WICAKSONO 76 98 10028 SHELY SEPTIANA AZIZAH 66 72 9029 STEELA ABIGAIL 70 60 7630 VUVUN 58 72 9231 WAHYU SURATNO 76 80 7032 YURICHO DUNAN KUNCORO 40 46 50

KENTUTASAN KLASIKAL 37.5% 47% 78%RATA-RATA 60.7 63 74

KKM 70

Page 233: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

216

Lampiran 4

Surat-surat Penelitian

Page 234: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

217

Lampiran 4.1

Page 235: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

218

Lampiran 4.2

Page 236: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

219

Lampiran 4.2

Surat Pernyataan Uji Validator

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Prasetyo Budi Darmono,M.Pd.

Jabatan : Dosen Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

Telah melakukan validasi instrumen pemahaman konsep matematika,

dengan peneliti :

Nama : Zaenal Abidin

NIM : 132140068

Progam Studi : Pendidikan Matematika

Berdasarkan uji validitas ini, dengan ini menyatakan bahwa instrumen tes

pemahaman konsep matematika siswa pada penelitian ini dinyatakan (Layak/

Tidak Layak) sebagai alat uji instrumen penelitian.

Purworejo, 12 Januari 2017

Validator,

Prasetyo Budi Darmono, M.Pd

Page 237: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

220

Lampiran 4.3

Page 238: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

221

Lampiran 4.4

Page 239: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

222

Lampiran 4.5

Page 240: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

223

Lampiran 4.6

Page 241: PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …

Lampiran 4.7 224