PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …
Transcript of PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN P EMAHAMAN …
i
PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN
PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING PADA SISWA
KELAS VIII C SMP NEGERI 36 PURWOREJO
TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Zaenal Abidin
NIM. 132140068
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2017
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu selesai
(dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan
hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”.
(Qs. Al Insyirah: 6-8).
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini dengan sepenuh hati karena Allah SWT sebagai
terimakasihku kepada:
1. Ayahanda Amat Tukadi dan Ibunda Jumariyah yang selalu mendoakan dan
menasehatiku.
2. Saudara tersayang Zaenal Arifin dan Towil Budi wibowo.
3. Teman-teman seperjuangan kelas VIII B serta teman-teman jurusan pendidikan
matematika angkatan 2013 yang saya banggakan.
v
vi
KATA PENGANTAR
Sesungguhnya tiada kata yang pantas terucap selain kata tahmid
alkhamdulillah sebagai pujian atas rasa syukur kepada Allah SWT, tuhan semesta
alam. Dialah dzat maha pemberi kekuatan dan kemudahan bagi penyusun untuk
menyelesaikan skripsi ini. Berkat Rahmat dan HidayahNya penulisan skripsi yang
berjudul “Peningkatan Kemandirian Belajar Dan Pemahaman Konsep Matematika
Melalui Model Pembelajaran Probing-Prompting Pada Siswa Kelas VIII C SMP
Negeri 36 Purworejo Tahun Ajaran 2016/2017” dapat terselesaikan.
Penyusun menyadari tidak akan tercapai keberhasilan dengan baik tanpa
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karenanya, perkenankan penyusun mengucapkan terima kasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Drs. H. Supriyono, M.Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Purworejo, yang telah memberikan kesempatan untuk menimba ilmu dan
pengetahuan di Universitas Muhammadiyah Purworejo.
2. Yuli Widiyono, M. Pd., selaku Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah
Purworejo yang telah memberikan izin dan rekomendasi kepada penyusun
mengadakan penelitian untuk penyusunan skripsi ini.
3. Riawan Yudi Purwoko, S.Si, M.Pd., selaku Ka-Prodi Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Purworejo beserta staf, atas segala kebijakan,
perhatian dan dorongan penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Erni Puji Astuti, M.Pd., selaku pembimbing I yang telah banyak
membimbing, mengarahkan, memotivasi dengan penuh kesabaran dan tidak
vii
mengenal lelah, serta mengoreksi skripsi ini dengan penuh ketelitian sehingga
penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Wharyanti Ika Purwaningsih, M.Pd., selaku pembimbing II yang telah banyak
membimbing, mengarahkan, memotivasi dengan penuh kesabaran dan tidak
mengenal lelah, serta mengoreksi skripsi ini dengan penuh ketelitian sehingga
penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Putut Hartono, S.Pd., selaku Kepala SMP Negeri 36 Purworejo yang telah
memberikan izin dan kemudahan dalam penelitian.
7. Siti Maimunah Ekowatinigsih, S.Pd., selaku Guru Mata Pelajaran Matematika
SMP Negeri 36 Purworejo yang telah banyak membantu dalam melakukan
penelitian.
8. Berbagai pihak yang telah memberikan motivasi dan semangat kepada
penyusun dalam menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan
Matematika ini.
Penyusun hanya dapat berdoa semoga Allah Swt memberikan balasan yang
berlipat ganda atas budi baik yang diberikan. Semoga skripsi ini bermanfaat
bagi penyusun khususnya dan para pembaca umumnya.
Purworejo, 10 Mei 2017
Penyusun
Zaenal Abidin
viii
ABSTRAK
Zaenal Abidin.132140068. “Peningkatan Kemandirian Belajar Dan Pemahaman
Konsep Matematika Melalui Model Pembelajaran Probing-Prompting Pada Siswa
Kelas VIII C SMP Negeri 36 Purworejo Tahun Ajaran 2016/2017”. Skripsi.
Pendidikan Matematika. FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) peningkatan kemandirian
belajar siswa, (2) pemahaman konsep matematika, dan (3) peningkatan prestasi
belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri 36 Purworejo melalui model pembelajaran
probing-prompting.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Tahap penelitian
terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tindakan
dilaksanakan dalam 2 siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari 3
pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 36
Purworejo yang berjumlah 32 siswa. Metode pengumpulan data dilakukan melalui
observasi, dokumentasi dan tes. Teknik analisis data dengan analisis kualitatif dan
kuantitatif.
Kemandirian belajar pada siklus I sebesar 50%, hal ini sesuai dengan hasil
observasi yang menunjukkan siswa masih kurang percaya diri, belum memiliki
inisiatif belajar, dan masih menggantungkan diri kepada orang lain. Kemudian
pada siklus II kemandirian belajar menjadi 80% dengan siswa sudah menunjukkan
rasa percaya diri, memiliki inisiatif belajar secara terus menerus, serta tidak
menggantungkan diri kepada orang lain. Pada pemahaman konsep matematika di
siklus I sebesar 70% menunjukkan bahwa siswa belum dapat mengklarifikasikan
objek-objek menurut sifat-sifat tertentu,belum dapat mengaplikasikan konsep
atau algoritma dalam pemecahan masalah, siswa belum dapat menyelesaikan
masalah sesuai dengan langkah-langkah yang benar lalu di siklus II mengalami
peningkatan sebesar 79% adanya alat peraga dan lembar kegiatan dapat
membantu siswa untuk memahami materi yang dipelajari. Begitu juga dengan
prestasi belajar matematika siswa yaitu 37.5% sebelum dikenai tidakan meningkat
menjadi 47% pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 78% pada siklus II.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran probing-prompting dapat
meningkatkan kemandirian belajar, pemahaman konsep matematika dan prestasi
belajar pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 36 Purworejo Tahun Ajaran
2016/2017 dan dapat menjadi acuan dalam pemilihan model pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
Kata-kata Kunci: kemandirian belajar, pemahaman konsep, prestasi belajar,
probing-prompting
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv
PERNYATAAN .............................................................................................. v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 4
C. Batasan Masalah................................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ............................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6
BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, DAN
KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Teori ........................................................................................ 8
B. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 18
C. Kerangka Berpikir ............................................................................... 19
D. Hipotesis Tindakan .............................................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 23
B. Tempat dan waktu Penelitian .............................................................. 23
C. Subjek dan objek Penelitian ................................................................ 24
D. Desain Penelitian ................................................................................. 25
E. Pengumpulan Data .............................................................................. 28
F. Instrumen Penelitian ............................................................................ 29
G. Analisis Data ....................................................................................... 30
H. Indikator keberhasilan ......................................................................... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 36
B. Pembahasan ......................................................................................... 67
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................. 80
B. Saran .................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Table 1. Jadwal Penelitian............................................................................... 24
Table 2. Kriteria Analisis Data Lembar Observasi Kemandirian Belajar ..... 33
Table 3. Kriteria Analisis Data Hasil Tes Pemahaman Konsep..................... 33
Tabel 4. Klasifikasi Persentase Skor Hasil Evaluasi Prestasi Belajar………. 34
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir ............................................................. 22
Gambar 2. Alur Tahapan Siklus Pada PTK ................................................... 26
Gambar 3. Suasana Kelas Ramai ................................................................... 40
Gambar 4. Siswa Mengerjakan Soal Secara Individu ..................................... 42
Gambar 5. Siswa Bertanya Kepada Peneliti .................................................. 42
Gambar 6. Siswa Menulis Dan Menjelaskan Jawaban .................................. 43
Gambar 7. Peneliti Memilih Acak Siswa ....................................................... 45
Gambar 8. Siswa Menjawab Pertayaan .......................................................... 46
Gambar 9. Siswa Mengerjakan Soal Didepan Kelas ..................................... 47
Gambar 10. Siswa Mengerjakan Tes Siklus I ................................................. 49
Gambar 11. Peneliti Menjelaskan Materi ...................................................... 57
Gambar 12. Siswa Mengerjakan Lembar Kegiatan ....................................... 58
Gambar 13. Siswa Sedang Mengerjakan Lembar Kegiatan .......................... 59
Gambar 14. Peneliti Menjelaskan Materi ....................................................... 61
Gambar 15. Siswa Menulis Jawabannya ........................................................ 62
Gambar 16. Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi Siklus II .............................. 64
Gambar 17. Diagram Peningkatan Persentase Kemandirian Belajar ............. 73
Gambar 18. Diagram Peningkatan Persentase Pemahaman Konsep
Matematika ................................................................................. 76
Gambar 19. Diagram Persentase Ketuntasan Klasikal Prestasi Belajar Siswa 78
xii
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
Lampiran 1. Instrumen Penelitian
Lampiran 1.1 Silabus KTSP Matematika Kelas VIII ................................... 83
Lampiran 1.2 RPP Siklus I ............................................................................ 87
Lampiran 1.3 Kisi-kisi lembar Observasi Kemandirian Belajar Siswa ....... 102
Lampiran 1.4 Lembar Validasi Observasi Kemandirian Belajar siswa ....... 103
Lampiran 1.5 Lembar Validasi Soal Tes Siklus I ........................................ 106
Lampiran 1.6 Kisi-kisi Soal Tes Siklus I ...................................................... 109
Lampiran 1.7 Soal Tes Siklus I .................................................................... 111
Lampiran 1.8 Kunci Jawaban Tes Siklus I ................................................... 113
Lampiran 1.9 Pedoman Penilaian Tes Pemahaman Konsep Siklus I ........... 117
Lampiran 1.10 Kisi-kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... 121
Lampiran 1.11 Lembar Observasi Keterlaksanaan Siklus I ........................... 123
Lampiran 1.12 RPP Siklus II .......................................................................... 129
Lampiran 1.13 Lembar Kegiatan Siswa ......................................................... 143
Lampiran 1.14 Kisi-kisi Soal Tes Siklus II .................................................... 145
Lampiran 1.15 Lembar Validasi Tes Siklus II ............................................... 148
Lampiran 1.16 Soal Tes Siklus II .................................................................... 150
Lampiran 1.17 Kunci Jawaban Tes Pemahaman Konsep Siklus II ................ 152
Lampiran 1.18 Pedoman Penskoran Tes Pemahaman Konsep Siklus II ........ 156
Lampiran 1.19 Lembar Observasi Keterlaksanaan Siklus II .......................... 160
Lampiran 2. Data Hasil Penelitian
Lampiran 2.1 Daftar Hadir Siswa Kelas VIII C ........................................... 167
Lampiran 2.2 Hasil Observasi observasi kemandirian belajar siswa ............ 169
Lampiran 2.3 Lembar Observasi kemandirian Belajar ................................. 185
Lampiran 2.4 Foto-foto Penelitian ............................................................... 202
Lampiran 3. Perhitungan Data
Lampiran 3.1 Analisis Lembar Observasi Kemandirian Belajar Siklus I ..... 205
Lampiran 3.2 Analisis Lembar Observasi Kemandirian Belajar Siklus II.... 208
Lampiran 3.4 Analisis Skor Pemahaman Konsep Siklus I .......................... 211
Lampiran 3.5 Analisis Skor Pemahaman Konsep Siklus II ......................... 213
Lampiran 4. Surat-surat Penelitian
Lampiran 4.1 Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing ................... 217
Lampiran 4.2 Surat Pernyataan Uji Validator .............................................. 218
Lampiran 4.3 Surat Permohonan Izin Penelitian ......................................... 220
Lampiran 4.4 Surat Balasan Permohonan Izin Penelitian ............................ 221
Lampiran 4.5 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ................ 222
Lampiran 4.6 Kartu Bimbingan I ................................................................. 223
Lampiran 4.7 Kartu Bimbingan II ................................................................ 224
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan suatu bangsa ditentukan dengan kualitas sumber daya
manusia di dalamnya. Oleh karena itu, perlu peranan pendidikan demi
mengembangkan manusia ke arah yang lebih baik. Dengan pendidikan akan
tercipta sumberdaya manusia yang dapat bersaing di era globalisasi. Selain
itu, pendidikan juga merupakan investasi sumberdaya manusia, dimana
peningkatan kecakapan dan kemampuan diyakini sebagai upaya pendukung
manusia dapat berprestasi di bidangnya. Dengan demikian, semakin
berkualitas sumberdaya manusia maka akan lebih menentukan kemajuan
suatu bangsa.
Pendidikan pada dasarnya upaya untuk memberikan pengetahuan,
wawasan dan keterampilan tertentu kepada seseorang untuk mengembangkan
bakat dan kepribadian mereka. Dengan pendidikan seorang individu bisa
mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan
yang terjadi. Oleh karena itu, masalah pendidikan perlu mendapat perhatian
dan penanganan yang baik. Pendidikan dilaksanakan untuk kegiatan yang
positif yang bertujuan untuk membimbing dan membina manusia dalam
kehidupan.
Matematika merupakan salah satu ilmu yang mempunyai peranan
sangat penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedepannya
2
matematika dapat memberikan bekal kepada siswa untuk menerapkan
matematika dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi anggapan siswa
terhadap matematika tidak dapat dihiraukan begitu saja. Sebagian besar siswa
menganggap bahwa mata pelajaran matematika sebagai pelajaran yang sulit.
Sifat matematika yang abstrak membuat banyak siswa menganggap
mata pelajaran matematika itu sulit. Sehingga, menyebabkan sebagian siswa
mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep matematika. Hal ini
disebabkan oleh sistem pembelajaran yang diterapkan di sekolah lebih
banyak menggunakan model pembelajaran yang konvensional. Model
pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau
disebut juga dengan metode ceramah, karena dalam metode ini masih
menggunakan alat komunikasi lisan antara guru dengan siswa dalam proses
belajar dan pembelajaran. Hal tersebut tidak cukup mendukung penguasaan
konsep matematika siswa menjadi lebih baik.
Berdasarkan hasil observasi di kelas VIII C SMP Negeri 36 Purworejo
pada hari Rabu, 19 Oktober 2016 pukul 07.00 WIB dalam proses
pembelajaran, banyak siswa yang belum bisa menerima dan memahami
materi matematika dikarenakan dalam proses pembelajaran guru
menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga siswanya menjadi
pasif, banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, siswa banyak
yang asyik main sendiri, dan kurangnya kemandirian belajar siswa, hal itu
terlihat ketika guru menjelaskan dan di beri soal untuk dikerjakan banyak
siswa yang kurang percaya diri dalam mengerjakan soal sehingga melihat
3
pekerjaan teman sebangku ataupun bertanya dengan teman lainnya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika SMP Negeri 36
Purworejo masih banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar sehingga
nilainya masih di bawah KKM dari yang ditentukan yaitu 70. Rendahnya
nilai disebabkan karena pemahaman konsep dan penguasaan materi siswa
yang berbeda-beda. Dalam proses pembelajaran ketika diberikan soal siswa
masih kesulitan dalam mengungkapkan kembali konsep yang dipelajari,
kurang tepat dalam memberikan contoh yang benar dan contoh yang salah,
kesulitan dalam membedakan konsep, memaparkan konsep dalam berbagai
bentuk, dan dalam menyelesaikan soal siswa masih kurang tepat dalam
memilih langkah-langkah yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Dari hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep siswa kelas VIII C
masih rendah.
Pembelajaran matematika di SMP memerlukan model pembelajaran
yang membuat siswa mandiri. Agar siswa menjadi mandiri dan memahami
konsep matematika dengan baik maka perlu dikembangkan suatu model
pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kemandirian dan pemahaman konsep matematika siswa
dengan baik yaitu model pembelajaran probing-prompting dimana model ini
menuntun dan menggali gagasan siswa sehingga dapat mengaitkan
pengetahuan dan pengalaman baru. Harapanya model pembelajaran probing-
prompting dapat meningkatkan kemandirian belajar dan pemahaman konsep
siswa pada mata pelajaran matematika.
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas maka dalam
penelitian ini dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut.
1. Siswa menganggap bahwa mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran
yang sulit dipelajari sehingga siswa kurang berminat dalam mengikuti
pelajaran matematika.
2. Banyak siswa yang belum bisa menerima dan memahami materi matematika
dikarenakan dalam proses pembelajaran guru menggunakan model
pembelajaran konvensional.
3. Kurangnya kemandirian belajar siswa terlihat dalam proses pembelajaran
ketika siswa diberi soal beberapa siswa tidak percaya diri sehingga melihat
jawaban teman sebangku ataupun bertanya dengan teman lainnya.
4. Rendahnya pemahaman konsep matematika siswa terlihat pada saat
pembelajaran ketika siswa disuruh mengerjakan soal siswa masih
kebingungan jika soalnya berbeda dengan contoh yang diberikan.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan masalah yang diidentifikasi, maka peneliti membatasi
masalah-masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Kemandirian belajar siswa yang dimaksud adalah dapat berpendapat,
berperilaku dan bertindak atas kehendaknya sendiri tanpa pengaruh dari
faktor eksternal. Kemandirian siswa diukur dengan lembar observasi.
5
2. Pemahaman konsep yang dimaksud adalah dapat memahami alur materi yang
disampaikan dan dapat mempresentasikan suatu konsep. Pemahaman konsep
diukur dengan instrumen soal uraian.
3. Model pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran yaitu
model pembelajaran probing-prompting.
4. Ruang lingkup penelitian dilakukan pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 36
Purworejo.
5. Penelitian dilakukan pada tahun 2016/2017.
Dari batasan masalah tersebut peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Peningkatan Kemandirian Belajar dan Pemahaman
Konsep Matematika Melalui Model Pembelajaran Probing-Prompting pada
Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 36 Purworejo Tahun Ajaran 2016/2017”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana peningkatan kemandirian belajar siswa kelas VIII C SMP
Negeri 36 Purworejo melalui model pembelajaran Probing-Prompting ?
2. Bagaimana peningkatan pemahaman konsep matematika siswa kelas VIII
C SMP Negeri 36 Purworejo melalui model pembelajaran Probing-
Prompting ?
3. Bagaimana peningkatan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII C
SMP Negeri 36 Purworejo melalui model pembelajaran Probing-Prompting ?
6
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah.
1. Mengetahui peningkatan kemandirian belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri
36 Purworejo tahun ajaran 2016/2017 melalui penerapan model pembelajaran
Probing-Prompting.
2. Mengetahui peningkatan pemahaman konsep matematika siswa kelas VIII C
SMP Negeri 36 Purworejo tahun ajaran 2016/2017 melalui penerapan model
pembelajaran Probing-Prompting.
3. Mengetahui peningkatan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII C SMP
Negeri 36 Purworejo tahun ajaran 2016/2017 melalui penerapan model
pembelajaran Probing-Prompting.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang akan dilaksanakan diharapkan akan memberikan
manfaat bagi pembaca yang dirinci sebagai berikut.
1. Bagi Siswa
a. Meningkatkan kemandirian dan pemahaman siswa dalam pembelajaran
matematika.
b. Memotivasi para siswa agar mereka memiliki semangat belajar
matematika, sehingga penguasaan materinya meningkat.
7
2. Bagi Guru
a. Memberikan pengalaman dan wawasan untuk meningkatkan keterampilan
dalam memilih model pembelajaran demi terwujudnya hasil belajar
matematika di sekolah secara optimal.
b. Memberikan motivasi para guru agar melakukan penelitian sederhana
untuk meningkatkan proses pembelajaran yang maksimal dan
memperbaiki kemampuan diri sendiri.
3. Bagi Sekolah
Dapat memberikan pembelajaran yang baik bagi sekolah terutama bagi guru
matematika sehingga dalam proses pembelajaran guru dapat menggunakan
metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah tersebut.
4. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan atau menjadi referensi bagi
peneliti selanjutnya mengenai pelaksanaan penelitian tindakan kelas dan
mengetahui model pembelajaran Probing-Prompting.
8
BAB II
KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, DAN KERANGKA
BERPIKIR
A. Kajian teori
1. Kemandirian belajar
Kemandirian adalah suatu keadaan dapat melakukan proses belajar
dengan kemauan sendiri tanpa bantuan orang lain demi mencapai
kompetensi. Menurut Watson dalam Eti nurhayati (2011:131) menjelaskan
“kemandirian adalah kebebasan untuk mengambil inisiatif, mengatasi
hambatan, melakukan sesuatu dengan tepat, gigih dalam usaha, dan
melakukan sendiri segala sesuatu tanpa bantuan orang lain”. Berarti
kemandirian adalah adanya inisiatif untuk menentukan nasibnya sendiri.
Orang yang mandiri identik selalu memecahkan masalah sendiri tanpa
bantuan orang lain.
Menurut B.F Skinner dalam Syaiful Sagala (2016:14) “Belajar
adalah sebagai suatu proses adaptasi yang berlangsung secara progesif,
belajar juga dipahami sebagai suatu perilaku, pada saat orang belajar, maka
responnya menjadi lebih baik’’. Berarti belajar adalah suatau perubahan
dalam kemungkinan atau peluang terjadinya respons. Seorang anak belajar
sungguh-sungguh dengan demikian pada waktu ulangan siswa tersebut
dapat menjawab semua soal dengan benar.
Sedangkan menurut Slameto (2010 : 2) “ Belajar ialah suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
9
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Berarti belajar adalah
proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh perubahan tingkah laku
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
Perubahan yang terjadi dalam diri seeorang merupakan hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
Menurut Haris Mujiman (2006:7) “Kemandirian belajar adalah
kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai
sesuatu kompetensi guna mengatasi sesuatu masalah, dan dibangun dengan
bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki”. Dari pendapat
tersebut maka kemandirian belajar merupakan kegiatan belajar yang
menekankan pada keaktifan seorang pembelajar disertai dorongan niat yang
timbul dalam diri sendiri untuk mencapai suatu kompetensi atau tujuan.
Kemandirian belajar tersebut perlu dimiliki oleh setiap siswa.
Menurut Kozma, Belle, Williams dalam Eti Nurhayati (2011:141)
menyatakan “kemandirian belajar merupakan bentuk belajar yang
memberikan kesempatan kepada pembelajar untuk menentukan tujuan,
sumber, dan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan sendiri”. Berarti
kemandirian belajar adalah bentuk belajar yang memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menentukan tujuan, sumber, dan kegiatan belajar sesuai
dengan kebutuhan sendiri. Dalam pembelajaran siswa berperan aktif dalam
menentukan apa yang akan dipelajari dan bagaimana cara mempelajarinya.
10
Kemandirian belajar memiliki beberapa indikator, adapun indikator
tersebut menurut Eti Nurhayati (2011:132) adalah sebagai berikut.
a. Tanggung jawab.
b. Percaya diri.
c. Berinisiatif.
d. Mampu menyelesaikan masalah sendiri.
e. Tidak menggantungkan diri kepada orang lain.
f. Mampu mengatasi hambatan.
g. Melakukan sendiri segala sesuatu tanpa bantuan orang lain.
h. Tegas bertindak.
Selain itu, Karunia Eka dan Mokhamad Ridwan (2016:94) merinci
indikator kemandirian belajar sebagai berikut.
a. Inisiatif belajar.
b. Memiliki kemampuan menentukan nasib sendiri.
c. Mendiagnosis kebutuhan belajar.
d. Kreatif dan inisiatif dalam memanfaatkan sumber belajar dan
memilih strategi belajar.
e. Memonitor, mengatur, dan mengontrol belajar.
f. Mampu menahan diri.
g. Membuat keputusan-keputusan sendiri.
h. Mampu mengatasi masalah.
Berdasarkan teori di atas tentang kemandirian belajar, maka
peneliti dapat menyimpulkan bahwa kemandirian belajar siswa adalah
suatu aktivitas atau kegiatan belajar yang dilakukan oleh pembelajar atas
kemauan sendiri tanpa bantuan dari orang lain untuk mencapai suatu
kompetensi atau tujuan. Adapun indikator kemandirian belajar yang akan
digunakan peneliti untuk mengukur kemandirian belajar siswa adalah
sebagai berikut :
a. Inisiatif belajar secara terus-menerus.
b. Percaya diri.
c. Tidak menggantungkan diri kepada orang lain.
11
d. Tegas.
e. Tanggung jawab.
f. Mampu mengatasi masalah.
2. Pemahaman konsep
Pemahaman adalah suatu keadaan dimana seseorang dapat
mengerti apa yang dipelajari dan dapat mengungkapkan kembali apa yang
telah dipelajari. Menurut Ahmad Susanto (2013:210) “Pemahaman
(Understanding) adalah kemampuan menjelaskan suatu situasi dengan
kata-kata yang berbeda dan dapat menginterpretasikan atau menarik
kesimpulan dari tabel, data, grafik, dan sebagainya”. Pemahaman menurut
Ahmad Susanto ini menjelaskan bahwa pemahaman seseorang dapat
diukur jika dapat menjelaskan suatu situasi dengan kata-kata yang berbeda
dan dapat menarik kesimpulan dari apa yang telah dipelajari. Pemahaman
tidak hanya sekedar menghafal, karena jika hanya hafal apa yang telah
dipelajari, maka suatu saat akan lupa.
Sedangkan menurut Sardiman (2016:42) menyatakan bahwa
“pemahaman dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran”.
Pemahaman berarti dapat menguasai sesuatu dengan pikiran dan mengerti
makna dari apa yang disampaikan sehingga siswa dapat memahami suatu
situasi. Memahami maksudnya yaitu dapat menangkap maknanya dari
tujuan akhir pembelajaran.
Rosser dalam Syaiful Sagala (2014:73) menyatakan bahwa
“konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili satu kelas objek-objek,
12
kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang
mempunyai atribut-atribut yang sama”. Konsep ini merupakan suatu hal
yang abstrak untuk mewakili suatu keadaan ataupun kejadian. Konsep
diperoleh dari fakta, peristiwa, dan pengalaman yang di abstraksi.
Sedangkan menurut Dorothy J. Skeel dalam Ahmad Susanto
(2016:8) “konsep merupakan suatu yang tergambar dalam pikiran, suatu
pemikiran, gagasan, atau suatu pengertian”. Berarti konsep merupakan
suatu yang telah melekat di dalam hati dan pikiran seseorang sebagai suatu
gagasan atau pengertian. Jadi konsep adalah suatu abstraksi yang
tergambar dalam pikiran yang mewakili satu kelas objek-objek atau
hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama.
Berdasarkan pengertian pemahaman dan konsep diatas maka
peneliti menyimpulkan bahwa pemahaman konsep adalah kompetensi
yang ditunjukkan siswa dalam memahami suatu konsep dan siswa dapat
merepresentasikan kembali suatu konsep dalam bentuk lain. Dengan kata
lain, pemahaman suatu materi atau konsep merupakan prasyarat untuk
menguasai materi atau konsep selanjutnya. Oleh sebab itu, pemahaman
konsep dalam matematika merupakan hal yang sangat fundamental dalam
pembelajaran.
Sebagai indikator bahwa siswa dapat dikatakan paham terhadap
konsep matematika, menurut Salimi dalam Ahmad Susanto (2015:209)
sebagai berikut.
a. Mendefinisikan konsep secara verbal dan tulisan
b. Membuat contoh dan noncontoh penyangkal
13
c. Mempresentasikan suatu konsep dengan model, diagram, dan
simbol
d. Mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk lain
e. Mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep
f. Mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan mengenal syarat-
syarat yang menentukan suatu konsep
g. Membandingkan dan membedakan konsep-konsep
Adapun indikator-indikator yang menunjukkan pemahaman
konsep matematika tersebut, menurut Asep Jihad dan Abdul Haris, dalam
Indrawati (2016) meliputi hal-hal berikut:
a. Menyatakan ulang sebuah konsep,
b. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu
(sesuai dengan konsepnya),
c. Memberi contoh dan non contoh dari konsep,
d. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi
matematis,
e. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep
menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau
operasi tertentu, dan
f. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan
masalah.
Berdasarkan uraian di atas, indikator kemampuan pemahaman
konsep yang akan digunakan peneliti, antara lain.
a. Menyatakan ulang sebuah konsep.
b. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai
dengan konsepnya).
c. Memberi contoh dan non-contoh dari konsep.
d. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.
e. Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi
tertentu.
f. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
14
3. Model pembelajaran Probing-Prompting
a. Pengertian
Menurut arti katanya, probing adalah penyelidikan dan
pemeriksaan, sementara prompting adalah mendorong atau menuntun.
Menurut Suherman (2008:6) “Pembelajaran Probing-Prompting
adalah pembelajaran dengan menyajikan serangkaian pertanyaan yang
sifatnya menuntun dan menggali gagasan siswa dengan pengetahuan
baru yang sedang dipelajari. Selanjutnya siswa mengkontruksi
konsep-prinsip dan aturan menjadi pengetahuan baru, dan dengan
demikian pengetahuan baru tidak diberitahukan.
Dengan model pembelajaran ini, proses tanya jawab
dilakukan dengan menunjuk siswa secara acak sehingga setiap siswa
mau tidak mau harus berpartisipasi aktif, siswa tidak bisa menghindar
dari proses pembelajaran, setiap saat ia bisa dilibatkan dalam proses
Tanya jawab.
b. Langkah-langkah
Langkah-langkah model pembelajaran probing-prompting
dijabarkan melalui tujuh tahapan teknik probing menurut Miftahul
Huda (2014:282) yang kemudian dikembangkan dengan prompting
sebagai berikut:
1) Guru menghadapkan siswa pada situasi baru, misalkan dengan
membeberkan gambar, rumus, atau situasi lainnya yang
mengandung permasalahan.
2) Menunggu beberapa saat untuk memberikan kesempatan
kepada siswa untuk merumuskan jawaban atau melakukan
disuskusi kecil dalam merumuskan permasalahan.
15
3) Guru mengajukan persoalan yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran khusus (TPK) atau indikator kepada seluruh
siswa.
4) Menunggu beberapa saat untuk memberikan kesempatan
kepada siswa untuk merumuskan jawaban atau melakukan
diskusi kecil.
5) Menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan.
6) Jika jawabanya tepat, guru meminta tanggapan kepada siswa
lain tentang jawaban tersebut untuk meyakinkan bahwa seluruh
siswa terlibat dalam kegiatan yang sedang berlangsung.
Namun, jika siswa tersebut mengalami kemacetan jawaban,
dalam hal ini jawaban yang diberikan kurang tepat, tidak tepat,
atau diam, guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan lain yang
jawabannya merupakan petunjuk jalan penyelesaian jawaban.
Lalu dilanjutkan dengan pertanyaan yang menuntut siswa
berpikir pada tingkat yang lebih tinggi, sampai dapat menjawab
pertanyaan sesuai dengan kompetensi dasar atau indikator.
Pertanyaan yang dilakukan pada langkah keenam ini sebaiknya
diajukan pada beberapa siswa yang berbeda agar seluruh siswa
terlibat dalam seluruh kegiatan probing-prompting.
7) Guru mengajukan pertanyaan akhir pada siswa berbeda untuk
lebih menekankan bahwa indikator tersebut benar-benar telah
dipahami oleh seluruh siswa.
Rosnawati dalam Aris Sohimin (2016:128) Pola umum
dalam pembelajaran dengan menggunakan teknik probing melalui
tiga tahapan, sebagai berikut.
1) Kegiatan awal: guru menggali pengetahuan prasyarat yang
sudah dimiliki siswa dengan menggunakan teknik probing. Hal
ini berfungsi untuk introduksi, revisi, dan motivasi. Apabila
prasyarat telah dikuasai siswa, langkah yang keenam dari
tahapan teknik probing tidak perlu dilaksanakan. Untuk
memotivasi siswa, pola probing cukup tiga langkah, yaitu
langkah 1,2, dan 3.
2) Kegiatan inti: pengembangan materi maupun penerapan materi
dilakukan dengan menggunakan teknik probing.
3) Kegiatan akhir: teknik probing digunakan untuk mengetahui
keberhasilan siswa dalam belajarnya setelah siswa selesai
melakukan kegiatan inti yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pola meliputi ketujuh langkah itu dan diterapkan terutama
untuk ketercapaian indikator.
16
Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran menggunakan
model pembelajaran probing-prompting, peneliti menggunakan
langkah pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian
sebagai berikut.
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu
sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.
2) Siswa memperhatikan guru menjelaskan materi yang dijelaskan.
3) Guru memberikan permasalahan dalam bentuk soal yang
berhubungan dengan materi yang sebelumnya telah di rancang
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
4) Guru memberikan waktu untuk memikirkan jawaban dari
permasalahan tersebut, sehingga siswa dapat merumuskan apa
yang ditangkapnya dari permasalahan tersebut.
5) Setelah itu secara acak, guru memilih seorang siswa untuk
menjawab permasalahan tersebut, sehingga semua siswa
mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih.
6) Jika jawabanya tepat, guru meminta tanggapan kepada siswa lain
tentang jawaban tersebut untuk meyakinkan bahwa seluruh siswa
terlibat dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Namun, jika
siswa tersebut mengalami kemacetan jawaban, dalam hal ini
jawaban yang diberikan kurang tepat, tidak tepat, atau diam, guru
mengajukan pertanyaan-pertanyaan lain yang jawabannya
merupakan petunjuk jalan penyelesaian jawaban. Lalu dilanjutkan
17
dengan pertanyaan yang menuntut siswa berpikir pada tingkat yang
lebih tinggi, sampai dapat menjawab pertanyaan.
7) Meminta siswa lain untuk memberikan contoh atau jawaban lain
yang mendukung jawaban sebelumnya sehingga jawaban dari
pertanyaan tersebut menjadi kompleks.
8) Guru memberikan penguatan atau tambahan jawaban guna
memastikan kepada siswa bahwa kompetensi yang diharapkan dari
pembelajaran tersebut sudah tercapai.
c. Kelebihan dan kekurangan
Adapun kelebihan dan kekurangan penggunaan model
pembelajaran probing-prompting menurut Aris Shoimin (2016: 128)
adalah.
1) Kelebihan
a) Mendorong siswa aktif berpikir.
b) Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan
hal-hal yang kurang jelas sehingga guru dapat
menjelaskan kembali.
c) Perbedaan pendapat antara siswa dapat dikompromikan
atau diarahkan.
d) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian
siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang ribut atau
ketika sedang mengantuk hilang rasa kantuknya.
e) Sebagai cara meninjau kembali bahan pelajaran yang
lampau.
f) Mengembangkan keberanian dan ketrampilan siswa
dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
g) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian
siswa.
2). Kekurangan
a) Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup
waktu untuk memberikan pertanyaan kepada tiap siswa.
18
b) Siswa merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat
mendorong siswa untuk berani, dengan menciptakan
suasana yang tidak tegang, melainkan akrab.
c) Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan
tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa.
d) Waktu sering banyak terbuang apabila siswa tidak dapat
menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
e) Dapat menghambat cara berpikir anak bila tidak/kurang
pandai membawakan diri.
A. Tinjauan pustaka
Suatu penelitian akan lebih akurat jika berorientasi pada
pengalaman penelitian yang serupa dengan penelian tersebut. Sebagai
bahan pertimbangan, perlu dikemukakan penelitian terdahulu yang ada
relevansinya dengan penelitian ini yaitu yang berkaitan dengan model
pembelajaran probing-prompting dan variabel yang ditingkatkan adalah
kemandirian belajar siswa dan pemahaman konsep matematika.
Dyah Ayu Widyastuti (2014) melakukan penelitian tentang
“Penerapan model pembelajaran probing prompting untuk meningkatkan
prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 2 Antosari Kecamatan
Selemadeg barat”, jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas,
menyatakan ada peningkatan prestasi siswa pada siklus I dan siklus II.
Terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 9% yang berada pada
kategori baik dengan keterangan tuntas. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran probing-prompting dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Lisaiha Rodiyyah Basori (2013) melakukan penelitian tentang
“Efektivitas metode sorogan terhadap pemahaman konsep dan
19
kemandirian belajar matematika siswa kelas VII SMP 3 Sewon”.
Penelitian Lisaiha Rodiyyah Basori adalah penelitian eksperimen semu.
Hasil dari penelitian Lisaiha Rodiyyah Basori adalah rata-rata nilai hasil
angket kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol dan gain
pemahaman konsep kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol.
Itu berarti pembelajaran matematika dengan metode sorogan lebih efektif
daripada model pembelajaran dengan metode konvensional (ceramah)
terhadap kemandirian belajar siswa dan pembelajaran matematika
menggunakan metode sorogan lebih efektif daripada model pembelajaran
dengan metode konvensional (ceramah) terhadap pemahaman konsep
siswa.
Berdasarkan penelitian di atas, penulis terdorong untuk mengadakan
penelitian apakah dengan penerapan model pembelajaran probing-
prompting dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa dan pemahaman
konsep matematika kelas VIII C SMP Negeri 36 Purworejo tahun
pelajaran 2016/2017.
B. Kerangka berpikir
Salah satu aspek afektif yaitu kemandirian belajar dan yang termasuk
aspek kognitif yaitu pemahaman konsep. Indikator kemandirian belajar
yaitu inisiatif, percaya diri, tidak menggantungkan diri kepada orang lain,
tegas, tanggung jawab, mampu mengatasi masalah. Sedangkan indikator
dari pemahaman konsep adalah menyatakan ulang sebuah konsep,
20
mengklasifikasikan objek-objek, memberi contoh dan non-contoh dari
konsep, menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi
matematis, menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau
operasi tertentu, mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan
masalah.
Berdasarkan indikator di atas, untuk meningkatkan kemandirian
belajar dan pemahaman konsep maka diperlukan model pembelajaran
yang tepat. Model Pembelajaran Probing-Prompting adalah model
pembelajaran dengan menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya
menuntun dan menggali gagasan siswa dengan pengetahuan baru yang
sedang dipelajari. Selanjutnya siswa mengkontruksi konsep-prinsip dan
aturan menjadi pengetahuan baru, dan dengan demikian pengetahuan baru
tidak diberitahukan. Dengan model pembelajaran ini, proses tanya jawab
dilakukan dengan menunjuk siswa secara acak sehingga setiap siswa mau
tidak mau harus berpartisipasi aktif, siswa tidak bisa menghindar dari
proses pembelajaran, setiap saat ia bisa dilibatkan dalam proses tanya
jawab.
Model pembelajaran ini memiliki kelebihan yaitu mendorong
siswa aktif berpikir, memberi kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal-hal yang kurang jelas sehingga guru dapat menjelaskan
kembali, perbedaan pendapat antara siswa dapat dikompromikan atau
diarahkan, pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa,
sebagai cara meninjau kembali bahan pelajaran yang lampau,
21
mengembangkan keberanian dan ketrampilan siswa dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat, pertanyaan dapat menarik dan memusatkan
perhatian siswa.
Diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran probing-
prompting siswa ikut terlibat aktif dalam pembelajaran matematika.
Dengan demikian kemandirian belajar siswa dan pemahaman konsep
matematika meningkat. Adanya peningkatan kemandirian belajar dan
pemahaman konsep maka diharapkan prestasi belajar siswa juga akan
meningkat.
Gambar 1.
Kerangka Berpikir
Indikator kemandirian belajar :
1. Inisiatif
2. Percaya diri
3. Tidak bergantung dengan
orang lain
4. Tegas
5. Tanggung jawab
6. Mampu mengatasi masalah
Kemandirian belajar
siswa
Pemahaman konsep
matematika
Indikator pemahaman konsep :
1. Menyatakan ulang sebuah
konsep.
2. Mengklarifikasikan objek-
objek menurut sifat tertentu
3. Memberikan contoh dan non
contoh dari konsep.
4. Dapat menyajikan konsep
dalam bentuk representasi
matematis.
5. Menggunakan, memanfaatkan
dan memilih prosedur/ operasi
hitung.
6. Mengaplikasikan konsep
dalam pemecahan masalah
Model pembelajaran probing-
prompting
Pembelajaran Probing-Prompting adalah
pembelajaran dengan menyajikan
serangkaian pertanyaan yang sifatnya
menuntun dan menggali gagasan siswa
dengan pengetahuan baru yang sedang
dipelajari. Selanjutnya siswa mengkontruksi
konsep-prinsip dan aturan menjadi
pengetahuan baru, dan dengan demikian
pengetahuan baru tidak diberitahukan.
Adanya peningkatan kemandirian
belajar dan pemahaman konsep
matematika dengan demikian
prestasi belajar juga meningkat.
22
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan tinjauan pustaka, pendapat para ahli dan kerangka
berpikir yang telah dikemukakan, maka hipotesis penelitian ini yaitu.
1. Penerapan model pembelajaran probing-prompting dapat
meningkatkan kemandirian belajar siswa pada kelas VIII-C SMP N 36
Purworejo tahun pelajaran 2016/2017.
2. Penerapan model pembelajaran probing-prompting dapat
meningkatkan pemahaman konsep matematika pada siswa kelas VIII-
C SMP N 36 Purworejo tahun pelajaran 2016/2017.
3. Penerapan model pembelajaran probing-prompting dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada kelas VIII-C SMP N 36
Purworejo tahun pelajaran 2016/2017.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Suharsimi
Arikunto (2008:3) menjelaskan “Penelitian tindakan kelas
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama”. PTK terdiri atas rangkaian
kegiatan berupa perencanaan (plan), pelaksanaan tindakan (act),
pengamatan (observe), refleksi (reflect). PTK termasuk ke
dalam penelitian kualitatif. Penelitian tindakan yang diawali
dengan suatu masalah yang ada di dalam kelas, kemudian
dilakukan perbaikan terus menerus hingga tercapainya sasaran
dari penelitian tersebut.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VIII-C
SMP N 36 Purworejo yang terletak di Kelurahan
Kemanukan Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo.
29
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang ditargetkan penulis yaitu mulai
dari bulan Oktober 2016 sampai dengan bulan Juni 2017.
Rincian waktu sebagai berikut.
Tabel 1
Jadwal Penelitian
No. Kegiatan Waktu
1. Tahap persiapan
a. Observasi di sekolah
yang bersangkutan
b. Memilih masalah,
merumuskan masalah
dan pengajuan judul
c. Penyusunan proposal
d. Penyusunan instrumen
penelitian.
Oktober 2016
Oktober 2016
November 2016
Januari 2017
2. Tahap pelaksanaan penelitian,
pengumpulan data dan analisis
data.
Februari – Mei
2017
3. Tahap penyelesaian
Penyusunan laporan hasil
penelitian
Juni 2017
C. Subjek Dan Objek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah siswa kelas VIII-C semester II
SMP N 36 Purworejo Tahun Pelajaran 2016/2017. Jumlah siswa
32 terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.
30
Objek penelitian ini adalah keseluruhan proses dan hasil
pembelajaran matematika dengan menggunakan penerapan
model pembelajaran probing-prompting untuk meningkatkan
kemandirian belajar siswa dan pemahaman konsep matematika
kelas VIII-C SMP N 36 Purworejo tahun pelajaran 2016/2017.
D. Desain Penelitian
Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research)
ini merupakan penelitian yang dilakukan secara langsung oleh
peneliti. Akan tetapi dalam pelaksanaannya menurut Suharsimi
Arikunto (2008: 22) mengungkapkan “Bagi peneliti pemula,
sangat disarankan untuk melakukan penelitian kolaborasi, yaitu
penelitian yang dilakukan bersama-sama atau berpasangan”.
Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dilakukan penelitian
kolaborasi dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan.
Dalam penelitian ini tindakan yang direncanakan yaitu untuk
meningkatan kemandirian belajar siswa dan pemahaman konsep
matematika kelas VIII-C SMP N 36 Purworejo tahun pelajaran
2016/2017. Pembelajaran yang direncanakan yaitu melalui
penerapan model pembelajaran probing-prompting untuk
31
meningkatkan kemandirian belajar siswa dan pemahaman
konsep matematika.
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model action
research spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan
Mc.Taggart. Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus,
yang setiap siklusnya meliputi tahapan perencanaan (planning),
pelaksanaan (action), observasi (observation), dan refleksi
(reflection). Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 137) alur PTK
yang di kembangkan oleh Kemmis dan Mc.Taggart setiap
siklusnya digambarkan seperti berikut:
Gambar. 2
Penelitian Tindakan Kelas
32
Rancangan tahapan penelitian tindakan kelas yang akan
dilaksanakan setiap siklusnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Menyusun Rancangan Tindakan (Planning)
a. Mempersiapkan perangkat pembelajaran (Silabus, RPP)
yaitu materi bangun ruang sisi datar. RPP yang disusun
oleh peneliti dengan pertimbangan dari dosen pembimbing
dan guru yang bersangkutan.
b. Menyusun kisi-kisi dan mempersiapkan lembar observasi
kemandirian belajar.
c. Menyusun kisi-kisi dan mempersiapkan lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran probing-prompting.
d. Menyusun kisi-kisi dan soal tes evaluasi yang akan
diberikan pada siswa.
e. Mempersiapkan peralatan untuk mendokumentasikan
kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung.
Untuk instrumen tes disusun dan dikonsultasikan terlebih
dahulu kepada dosen pembimbing dan guru mata pelajaran
matematika kelas VIII-C SMP N 36 Purworejo, serta
33
dilakukan uji validasi terhadap instrumen tersebut. Untuk
instrumen lembar observasi dikonsultasikan dan divalidasi
oleh validator.
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pada tahap ini diterapkan model pembelajaran probing-
prompting sebagai upaya untuk meningkatkan kemandirian
belajar dan pemahaman konsep dalam pembelajaran
matematika. Pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan
RPP yang telah disiapkan peneliti.
3. Pengamatan (Observing)
Pada tahap ini guru bertugas sebagai observer yaitu
mengamati kinerja peneliti sebagai guru. Observasi
mengamati setiap proses pembelajaran melalui penerapan
model pembelajaran probing-prompting dengan
menggunakan lembar keterlaksanaan pembelajaran. Selain itu
observer teman sejawat juga mengamati kemandirian belajar
siswa dengan menggunakan lembar observasi kemandirian
belajar. Tahap pengamatan ini sebenarnya merupakan tahap
yang tidak lepas dari pelaksanaan, karena tahap ini dilakukan
saat proses tindakan.
34
4. Refleksi (Reflecting)
Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 140) tahap refleksi
merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
sudah terjadi. Dalam penelitian ini refleksi yang dilakukan
yaitu didasarkan pada hasil pengamatan pada lembar
observasi, lembar keterlaksanaan, dan tes pada pembelajaran
kemudian dilakukan analisis dan evaluasi oleh peneliti,
sebagai tindakan refleksi untuk mengetahui tercapainya
indikator keberhasilan siswa dan apabila belum tercapai
dilanjutkan ke siklus selanjutnya.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang penting dalam
penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan
data. Dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah
dengan lembar observasi, tes, dokumentasi dan catatan
lapangan.
1. Lembar observasi
Menurut S. Eko Putro Widoyoko, (2015: 46) “Pengamatan
atau observasi merupakan salah satu metode pengumpulan
35
data dimana pengumpul data mengamati secara visual gejala
yang diamati serta menginterpretasikan hasil pengamatan
tersebut dalam bentuk catatan sehingga validitas data sangat
tergantung pada kemampuan observer”. Lembar observasi
dalam penelitian ini yaitu lembar observasi kemandirian
belajar siswa.
2. Tes
Menurut S. Eko Putro Widoyoko, (2015: 50) “Tes
merupakan alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat
untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek ”.
Dalam penelitian ini jenis tes yang digunakan berbentuk
essay. Tes ini selain untuk mengukur pemahaman konsep
matematika siswa tetapi juga dilakukan untuk mengukur
prestasi belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran probing-
prompting.
3. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2013: 329) “Dokumen merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
36
dari seseorang”. Dokumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data-data nama siswa, hasil evaluasi
siswa tiap siklus dan foto siswa pada saat kegiatan belajar
sedang berlangsung.
penelitian ini berisi peristiwa yang terjadi sehubungan
dengan tindakan yang dilakukan guru yang terjadi di dalam
kelas.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Lembar Observasi Kemandirian belajar siswa
Lembar observasi ini berisi butir-butir pertanyaan yang
disusun berdasarkan indikator-indikator kemandirian belajar
siswa yang telah ditetapkan oleh peneliti. Lembar observasi
ini berfungsi untuk mengukur tingkat kemandirian siswa pada
saat proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi diisi
dengan tanda checklist oleh peneliti dan observer. Observasi
dilakukan setiap pertemuan melalui pengamatan langsung
peristiwa atau kegiatan yang terjadi selama pembelajaran
berlangsung.
37
2. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran berisi tentang
penampilan guru saat melakukan pembelajaran matematika
menggunakan model pembelajaran Probing-Prompting.
Lembar observasi diisi tanda checklist oleh observer.
3. Tes Tertulis
Soal tes ini berupa soal tes essay, terdiri dari beberapa butir
soal yang diberikan kepada siswa pada setiap akhir siklus, di
mana tes tersebut digunakan untuk mengukur kemampuan
pemahaman konsep yang telah dimiliki oleh siswa. Soal tes
mengacu pada kurikulum yang berlaku dan sesuai dengan
silabus. Sebelum soal tersebut digunakan, terlebih dahulu
dilakukan uji validitas soal.
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis data kualitatif
Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan
melalui beberapa tahapan. Miles dan Huberman dalam
Sugiyono (2010: 337), mengemukakan bahwa aktivitas
38
dalam analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
a. Reduksi data
Hal yang dilakukan dalam reduksi data yaitu
merangkum dan memilih hal-hal yang penting untuk
memberikan gambaran yang lebih jelas. Dalam penelitian
ini, reduksi data dilakukan dengan menggunakan hasil
pekerjaan siswa, hasil wawancara, hasil observasi.
Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam
menarik kesimpulan.
b. Penyajian data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya
adalah menyajikan data. Dalam penelitian ini penyajian
data dilakukan dengan uraian singkat yang bersifat
naratif. Penyajian data bertujuan untuk memudahkan
peneliti memahami apa yang terjadi, merencanakan
kegiatan dalam siklus selanjutnya berdasarkan apa yang
telah dipahami.
39
c. Penarikan kesimpulan
Dalam penelitian ini penarikan kesimpulan
dilakukan dengan didukung oleh bukti-bukti yang valid.
2. Analisis data kuantitatif
Analisis data kuantitatif merupakan teknik analisis data
berkenaan dengan hitungan untuk menjawab hipotesis. Hasil
masing-masing data dari masing-masing instrumen sebagai
berikut:
a. Analisis Data Hasil Observasi Kemandirian belajar siswa
dengan penerapan model pembelajaran probing-
prompting
Peningkatkan kemandirian belajar siswa dapat
dilihat dan dianalisis dengan menggunakan teknik
persentase. Menurut Ngalim Purwanto (2010: 102) rumus
percentages correction (hasil yang dicapai setiap siswa
dihitung dari persentase jawaban yang benar)
(Ngalim Purwanto, 2010: 102)
Keterangan:
NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan
R = Skor mentah yang diperoleh siswa
SM = Skor maksimum ideal dari pengamatan
100 = Bilangan tetap
40
Selanjutnya nilai-nilai persen itu ditransfer ke dalam
nilai huruf yang terdapat dalam tabel.
Tabel. 4
Kriteria Analisis Data Lembar Observasi
Kemandirian belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran probing-prompting
Tingkat
Penguasaan Nilai Huruf Bobot Predikat
85% < x ≤
100
% A 4 Sangat Baik
75% < x ≤ 85% B 3 Baik
59 % < x ≤ 75% C 2 Cukup
54 % < x ≤ 59% D 1 Kurang Baik
x ≤ 54% TL 0 Kurang Sekali
(Ngalim Purwanto, 2010: 103)
b. Analisis Data Hasil Tes Pemahaman Konsep dengan
Penerapan Model Pembelajaran probing-prompting
Peningkatan pemahaman konsep siswa dapat dilihat
dan dianalisis dengan menggunakan data tes essay. Untuk
mengukur atau menghitung hasil yang diperoleh setiap
siswa dihitung dari skor jawaban yang benar dengan
menggunakan rumus:
S = (Ngalim Purwanto, 2010: 112)
Keterangan:
41
S = Nilai yang diharapkan
R = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar
N = Skor maksimum dari tes tersebut
Selanjutnya nilai-nilai persen itu ditransfer ke dalam
nilai huruf yang terdapat dalam tabel.
Tabel. 5
Kriteria Analisis Data Hasil Tes Pemahaman Konsep
Menggunakan Model Pembelajaran probing-
prompting
Tingkat
Penguasaan Nilai Huruf Bobot Predikat
85% < x ≤
100
% A 4 Sangat Baik
75% < x ≤ 85% B 3 Baik
59 % < x ≤ 75% C 2 Cukup
54 % < x ≤ 59% D 1 Kurang Baik
x ≤ 54% TL 0 Kurang Sekali
(Ngalim Purwanto, 2010: 103)
Kemudian untuk data prestasi belajar siswa meliputi
tes siklus I dan siklus berikutnya. Hasil tes ditentukan
berdasarkan pedoman penilaian yang telah dibuat
peneliti, kemudian dihitung nilai rata-rata dari masing-
masing tes. Untuk menghitung nilai rata-rata tes pada tiap
siklus dengan rumus:
42
( Suharsimi Arikunto, 2009: 264)
Keterangan:
= Rerata (mean)
= Jumlah semua skor
= Banyak siswa yang mengikuti tes
Selanjutnya nilai-nilai persen itu ditransfer ke dalam
nilai huruf yang terdapat dalam tabel
Tabel. 6
Klasifikasi Persentase Skor Hasil Evaluasi Prestasi
Belajar Menggunakan Model Pembelajaran Probing-
Prompting
Tingkat
Penguasaan Nilai Huruf Bobot Predikat
85% < x ≤
100
% A 4 Sangat Baik
75% < x ≤ 85% B 3 Baik
59 % < x ≤ 75% C 2 Cukup
54 % < x ≤ 59% D 1 Kurang Baik
x ≤ 54% TL 0 Kurang Sekali
(Ngalim Purwanto, 2010: 103)
43
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah apabila
meningkatnya.
1. Persentase hasil observasi kemandirian belajar siswa kelas
VIII-C SMP N 36 Purworejo dengan penerapan model
pembelajaran probing-prompting sekurang-kurangnya 70%
siswa dengan predikat baik.
2. Rerata persentase hasil tes pemahaman konsep siswa kelas
VIII-C SMP N 36 Purworejo dengan penerapan model
pembelajaran probing-prompting sekurang-kurangnya
dengan predikat baik.
3. Pembelajaran dikatakan tuntas apabila prestasi siswa untuk
ketuntasan klasikal sekurang-kurangnya 70% dengan KKM
70.
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil observasi awal menjadi dasar bagi peneliti untuk menerapkan
pembelajaran menggunakan model pembelajaran probing-prompting yang
dapat menjadi solusi rendahnya kemandirian belajar dan pemahaman konsep
siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus
terdiri dari dua kali pertemuan dengan proses pembelajaran dan satu kali
pertemuan untuk tes evaluasi. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berikut ini jadwal
pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran probing-
prompting di kelas VIII C SMP Negeri 36 Purworejo.
Tabel 6
Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran Matematika di Kelas VIII C SMP N 36
Purworejo
Siklus
ke- Materi pembelajaran
Pertemuan
ke- Hari, Tanggal Jam Ke-
I
Unsur-unsur kubus,
menentukan luas
permukaan kubus dan
volume kubus.
1 Sabtu,
1 April 2017
5-6 (10.10-11.40)
Unsur-unsur balok,
luas permukaan balok,
dan volume balok.
2 Rabu,
5 April 2017
1-2 (09.30-10.20)
Tes Siklus I 3 Sabtu,
8 April 2017
5-6 (10.10-11.40)
II
Unsur-unsur prisma 1 Sabtu,
22 April 2017
5-6 (10.10-11.40)
Luas permukaan dan
volume prisma.
2 Rabu,
26 April 2017
1-2 (07.00-08.20)
Tes Siklus II 3 Sabtu,
29 April 2017
1-2 (07.00-08.20)
37
Penjabaran hasil penelitian setiap siklus di SMP Negeri 36 Purworejo
sebagai berikut:
1. Deskripsi Data Tindakan Siklus Pertama
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data tentang
pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran probing-prompting
pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 36 Purworejo semester II tahun
pelajaran 2016/2017. Kegiatan tindakan siklus I dilakukan tiga kali
pertemuan dengan alokasi waktu 2 × 40 menit, 2 x 25 menit, dan 2 × 40
menit. Siklus I dilaksanakan sesuai jadwal pelaksanaan yaitu pada tanggal
1 April 2017, 5 April 2017 dan 8 April 2017. Siklus I terdiri dari beberapa
tahapan, tahapannya sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan pada siklus I dikembangkan berdasarkan
hasil observasi awal. Penyusunan perencanaan pembelajaran
berpedoman pada masalah yang ada dan pemecahan yang telah
ditetapkan. Perencanaan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai
berikut.
1) Kegiatan pada tahap perencanaan dimulai dengan menentukan
pokok bahasan yang akan diajarkan. Kemudian menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran pada materi bangun ruang sisi datar
kubus dan balok yang meliputi unsur-unsur kubus dan balok, luas
permukaan kubus dan balok, dan volume kubus dan balok dengan
menggunakan model pembelajaran probing-prompting.
38
2) Untuk mendukung pelaksanaan penelitian, menyusun dan
menyiapkan instrumen lembar observasi kemandirian belajar
siswa untuk mengetahui tingkat kemandirian belajar siswa selama
tahap tindakan dalam proses pembelajaran melalui model
pembelajaran probing-prompting.
3) Menyusun soal evaluasi yang disesuaikan dengan indikator
pemahaman konsep matematika siswa pada materi yang
disampaikan. Soal evaluasi tersebut akan diberikan pada pertemuan
ketiga setiap siklus atau pertemuan terakhir pada setiap siklus.
4) Menentukan validator untuk menguji validitas isi dari soal tes
evaluasi siswa yang akan diberikan pada akhir siklus I serta lembar
observasi siswa yang akan diberikan selama proses tindakan
berlangsung. Menyusun lembar checklist uji validitas isi soal
evaluasi dan lembar observasi kemandirian belajar siswa yang
disusun oleh peneliti.
5) Mengadakan pembagian tugas antara peneliti dan observer. Peneliti
sebagai pelaksanaan tindakan dan observer pada penelitian ini
adalah guru matematika kelas VIII C yaitu Siti Maimunah
Ekowatiningsih,S.Pd., Asri primastuti , dan Yuliani yang bertugas
mengisi lembar observasi kemandirian belajar siswa dan
keterlaksaan model pembelajaran dalam proses pembelajaran.
6) Menyiapkan soal latihan untuk perlengkapan siswa selama proses
pembelajaran.
39
b. Tindakan
Tahap pelaksanaan berupa penyampaian materi bangun ruang
sisi datar yang meliputi unsur-unsur bangun ruang sisi datar kubus dan
balok, luas permukaan kubus dan balok, dan volume kubus dan balok
dengan menggunakan model pembelajaran probing-prompting.
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dalam 3 pertemuan. Pertemuan
pertama untuk membahas materi, pertemuan kedua membahas materi,
dan pertemuan ketiga untuk melakukan tes. Setiap pertemuan terdiri
dari tiga kegiatan yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
1) Pertemuan I
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 April
2017 pada jam ke 5-6. Ketika guru, peneliti, dan rekan peneliti
menuju ruang kelas VIII C, siswa langsung masuk kelas dan
memberikan salam kepada guru sebelum masuk kelas untuk
mengikuti pembelajarannya. Guru memulai pelajaran dengan
mengucap salam dan berdoa bersama. Guru memperkenalkan
peneliti dan dua observer kepada siswa, dan guru menyampaikan
bahwa pembelajaran matematika sementara akan diajarkan oleh
peneliti. Selanjutnya peneliti melakukan presensi kepada siswa.
Dipertemuan pertama ini siswa hadir semua dengan jumlah 32
siswa. Suasana kelas ramai karena dimulai pada jam terakhir,
banyak siswa yang belum mempersiapkan alat tulis.
40
Berikut adalah gambar suasana kelas ramai :
Gambar 3.
Suasana kelas ramai
Peneliti segera mengkondisikan siswa untuk siap
menerima pelajaran dengan cara memberikan waktu kepada siswa
untuk mempersiapkan diri dan mempersiapkan peralatan untuk
belajar matematika. Peneliti menginformasikan kepada siswa
bahwa hari ini akan mulai mempelajari bangun ruang sisi datar.
Pada pertemuan pertama tersebut akan mempelajari pokok
bahasan “unsur-unsur, luas permukaan, dan volume kubus”
melalui model pembelajaran probing-prompting. Peneliti
menyampaikan tujuan pembelajaran dan penjelasan tentang model
pembelajaran probing-prompting. Kemudian Peneliti memotivasi
siswa agar bersemangat dalam mempelajari pokok bahasan
tersebut dengan memberikan contoh benda yang berbentuk kubus
di sekitar lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
41
Pada kegiatan inti, Peneliti menjelaskan materi secara
garis besar mengenai kubus. Peneliti memberikan permasalahan
dalam bentuk soal latihan di buku paket yang harus dikerjakan
secara individu, tetapi masih banyak siswa mengerjakan dengan
teman sebangkunya, kemudian peneliti menegurnya untuk
mengerjakan sendiri soal tersebut, baru siswa mulai mengerjakan
sendiri soalnya. Berikut gambar siswa mengerjakan soal secara
individu:
Gambar 4.
Siswa mengerjakan soal secara individu
Siswa mengerjakan soal secara individu tetapi masih
banyak siswa yang bekerja sama dengan teman sebangkunya. Dan
hanya sedikit siswa yang mau bertanya kepada peneliti saat
menemui kendala mengerjakan soal. Berikut percakapan peneliti
dengan siswa “pak, ini mencari bidang diagonalnya gimana?.
42
Coba cari tahu sendiri di buku kan ada”. Berikut gambar siswa
yang bertanya kepada peneliti:
Gambar 5.
Siswa bertanya kepada peneliti
Setelah waktu mengerjakan soal telah habis, Peneliti
menunjuk siswa secara acak untuk menulis dan menjelaskan
jawabanya, namun siswa masih malu-malu untuk maju ke depan
kelas. Berikut percakapan peneliti dengan siswa “mas ghaza coba
maju? Malu pak hehe. Ayo maju mas gapapa” kemudian dia
berani maju untuk menulis dan menjelaskan jawabannya di depan
kelas, tetapi jawaban mas ghaza belum tepat, belum tepatnya
disini yaitu siswa masih mengerjakan secara langsung tidak
menuliskan informasi-informasi yang ada di soal sehingga
hasilnya belum tepat karena siswa kurang teliti dalam
memasukkan ataupun menghitung angkanya. Kemudian peneliti
43
memilih acak siswa lagi untuk melengkapi jawabannya. Berikut
gambar siswa menulis dan menjelaskan jawabannya:
Gambar 6.
Siswa menulis dan menjelaskan jawaban
Setelah selesai menulis dan menjelaskan, peneliti meminta
siswa untuk menyalin pertanyaan dan jawaban yang dikerjakan di
papan tulis oleh temannya di buku tulis masing-masing karena
jawaban siswa yang maju sudah tepat. Peneliti bertanya kepada
siswa yang belum diketahui oleh siswa. Setelah dirasa siswa tidak
ada yang bertanya maka peneliti menawarkan kepada siswa untuk
menyimpulkan dari keseluruhan pembelajaran yang telah
dilaksanakan, tetapi tidak ada siswa yang berani untuk
menyimpulkannya. Akhirnya peneliti dan siswa bersama-sama
menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran matematika dengan
44
memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengulas kegiatan pada
hari tersebut.
Untuk melatih kemampuan siswa dalam menyelesaikan
soal, peneliti memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah.
Sebelum pembelajaran selesai peneliti menyampaikan kepada
siswa untuk mempelajari unsur-unsur balok, luas permukaan balok,
dan volume balok pada pertemuan selanjutnya. Peneliti menutup
pembelajaran dengan salam.
2) Pertemuan II
Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Rabu 5 April 2017.
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada jam ke 1-2 dengan
alokasi waktu selama 2 x 25 menit karena ada TUC kelas IX jadi
jam pelajaran dikurangi dan jam pertama dimulai pukul 09.30
WIB. Ketika peneliti menuju ruang kelas, siswa langsung bergegas
masuk kelas dan duduk di tempat duduk masing-masing,
kemudian ketua kelas memimpin doa dan mengucap salam.
Peneliti memberikan waktu kepada siswa untuk mempersiapkan
diri dan mempersiapkan peralatan untuk kegiatan belajar
matematika. Peneliti melanjutkan presensi kepada siswa dengan
kehadiran siswa masuk semua. Pada pertemuan kedua ini siswa
yang masuk ada 32 siswa. Pertemuan kedua ini masih melanjutkan
materi mengenai bangun ruang sisi datar. Saat pertemuan kedua,
siswa sudah tidak asing dengan kegiatan pembelajaran
45
menggunakan model pembelajaran probing-prompting. Peneliti
mengingatkan kepada siswa dengan bertanya mengenai
pembelajaran matematika pada pertemuan sebelumnya, tidak
semua siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan peneliti.
Pada pertemuan kedua ini akan mempelajari pokok bahasan
“unsur-unsur, luas permukaan, dan volume balok” dan
menyampaikan tujuan pembelajaran. Selain itu juga mengingatkan
dan menambahkan contoh benda-benda yang berbentuk balok
dalam kehidupan sehari-hari agar siswa lebih paham.
Pada kegiatan inti, seperti pada pertemuan pertama
peneliti menjelaskan materi secara garis besar mengenai balok.
Kemudian peneliti memilih acak siswa untuk mencari tahu
macam-macam unsur-unsur balok, luas permukaan balok dan
volume balok. Berikut gambar peneliti memilih acak siswa untuk
menjawab:
Gambar 7.
Peneliti memilih acak siswa
46
Masih sama dengan pertemuan pertama walaupun sudah
ditunjuk siswa masih malu dan enggan untuk menjawab, peneliti
harus membujuk dulu untuk menjawabnya. Berikut gambar siswa
sedang menjawab pertanyaan yang diberikan peneliti:
Gambar 8.
Siswa menjawab pertanyaan
Ketika siswa menjawab dan jawabannya belum tepat
peneliti menunjuk siswa lain untuk melengkapi jawaban siswa
sebelumnya. Setelah dirasa cukup jawabanya, peneliti memberikan
soal latihan di buku paket yang harus dikerjakan secara individu.
Setelah waktu untuk mengerjakan soal sudah habis peneliti
memilih acak lagi siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas.
Ternyata siswa mengerjakan soal tersebut langsung memasukkan
rumus kemudian langsung dijawab. Disini peneliti menjelaskan
kalau mengerjakan soal harus ada diketahui, ditanya dan dijawab
karena memudahkan siswa untuk menjawab soal tersebut dan
47
supaya siswa terbiasa. Berikut gambar siswa mengerjakan soal di
depan kelas:
Gambar 9.
Siswa mengerjakan soal di depan kelas.
Pada pertemuan kedua di siklus I ini, siswa masih terlihat
malu-malu menjelaskan jawabannya di depan kelas. Walaupun
belum berjalan sesuai yang diharapkan tetapi dalam menjelaskan
suara siswa sudah mulai keras dan sedikit dapat dipahami siswa
lain. Respon dari siswa lain yang mendengarkan tidak ada yang
mau bertanya. Selanjutnya, peneliti juga menegaskan kembali
mengenai cara menyelesaikan soal yang dikerjakan oleh siswa
dipapan tulis dan bertanya kepada siswa “apakah kalian sudah
paham bagaimana cara mengerjakan soal yang seperti ini?” lalu
siswa menjawab “sudah pak”. Setelah itu peneliti meminta siswa
untuk menyalin pertanyaan dan jawaban yang dikerjakan di papan
tulis oleh temannya di buku tulis masing-masing. Peneliti
48
bertanya kepada siswa yang belum diketahui oleh siswa. Setelah di
rasa siswa tidak ada yang bertanya maka peneliti menawarkan
kepada siswa untuk menyimpulkan dari keseluruhan pembelajaran
yang telah dilaksanakan, tetapi tidak ada siswa yang berani untuk
menyimpulkannya. Akhirnya peneliti dan siswa bersama-sama
menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran matematika dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengulas kegiatan pada
hari tersebut.
Untuk melatih pemahaman konsep siswa dalam
menyelesaikan soal, peneliti memberikan tugas untuk dikerjakan di
rumah. Sebelum pembelajaran selesai peneliti menyampaikan
kepada siswa bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan evaluasi
tentang materi kubus dan balok. Oleh karena itu, siswa diharapkan
belajar terlebih dahulu agar hasilnya memuaskan. Peneliti menutup
pembelajaran dengan salam.
3) Pertemuan III (Evaluasi)
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu, 8 April
2017 dimulai pukul 10.10-11.40 WIB. Ketika guru dan peneliti
memasuki ruang kelas VIII C, siswa langsung berdiri dan
memberikan salam yang dipimpin oleh ketua kelas. Peneliti
membuka pertemuan dengan salam dan do’a. Pertemuan ketiga ini
siswa hadir semua yaitu 32 siswa. Pertemuan ketiga ini diadakan
49
tes untuk mengetahui pemahaman konsep matematika dan prestasi
belajar siswa .
Peneliti mengatur tempat duduk siswa agar tidak terlalu
dekat antara siswa satu dengan yang lainnya. Siswa diminta
supaya semua buku catatan dan buku paket dikumpulkan di depan
kelas. Setelah pembagian soal selesai, siswa diminta untuk
mengerjakan tes dengan sungguh-sungguh, tenang dan tidak
contek-contekan. Saat siswa mengerjakan tes evaluasi, peneliti
sesekali berkeliling untuk mengawasi. Berikut adalah gambar
siswa saat melakukan tes siklus I:
Gambar 10.
Siswa mengerjakan tes siklus I
Setelah waktu habis, peneliti meminta siswa untuk
mengumpulkan jawaban. Peneliti menginformasikan bahwa materi
pada pertemuan berikutnya mengenai unsur-unsur ruang prisma.
50
Peneliti menyuruh siswa untuk mempelajarinya. Peneliti
memimpin doa dan kemudian mempersilahkan siswa untuk pulang.
c. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran
berlangsung. Proses yang diamati adalah kemandirian belajar
siswa. Pengamatan dilaksanakan oleh observer dengan mengisi
lembar observasi yang disediakan. Dari hasil observasi siklus I
dapat dilihat bahwa masih ada beberapa siswa yang tidak
mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh peneliti. Siswa
masih malu maju ke depan untuk menulis dan menjelaskan
jawabannya, walaupun peneliti sudah membujuk siswa agar maju
mengerjakan di depan. Ketika siswa kesulitan mengerjakan soal
pada pertemuan ke-1 dan ke-2 hanya sedikit siswa yang mau
bertanya dan hanya siswa tertentu saja. Siswa terlihat memberikan
respon positif ketika peneliti memberikan permasalahan dalam
bentuk soal untuk dipecahkan siswa.
Dalam mengerjakan/memecahkan latihan soal sebagian siswa
masih belum serius dalam mengerjakannya, terlihat siswa masih
banyak yang bergurau dan berdiskusi dengan teman sebangkunya.
Dalam siklus I ini, kebanyakan siswa masih binggung menentukan
diagonal ruang dan diagonal bidang. Dalam awal pembelajaran
siswa terlihat tenang dan bersemangat, namun ketika sudah satu
jam pelajaran mereka terlihat lemas dan sedikit bosan.
51
Dari lembar observasi, persentase kemandirian belajar siswa
pada pertemuan 1 sebesar 47% siswa masuk dalam kategori baik.
Sedangkan persentase kemandirian belajar siswa pada pertemuan 2
sebesar 53% siswa masuk dalam kategori baik. Rata-rata persentase
kemandirian belajar siswa pada siklus I sebesar 50% siswa masuk
dalam kategori baik. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa
kemandirian belajar siswa pada siklus I belum dapat dikatakan
baik, karena idikator keberhasilan yang diharapkan dalam
penelitian ini adalah persentase kemandirian belajar siswa
sekurang-kurangnya 70% siswa dengan kategori baik.
Berdasarkan hasil soal pada siklus I, diketahui bahwa rerata
persentase tes pemahaman konsep adalah 70% yaitu dalam kategori
cukup. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman
konsep matematika belum memenuhi indikator keberhasilan yang
sudah ditetapkan yaitu rerata persentase hasil tes pemahaman
konsep sekurang-kurangnya dengan predikat baik. Sedangkan
persentase prestasi belajar siswa yang sudah memenuhi KKM
sebanyak 47% siswa. Artinya prestasi belajar dan ketuntasan
klasikal siswa belum mencapai indikator keberhasilan yang sudah
ditetapkan yaitu prestasi belajar siswa sekurang-kurangnya 70%
siswa memenuhi KKM yang sudah ditentukan yaitu 70. Maka dari
itu, diperlukan perbaikan pada siklus selanjutnya.
52
d. Refleksi
Setelah pelaksanaan pembelajaran pada siklus I selesai, peneliti
dan guru berdisukusi tentang pelaksanaan pembelajaran
matematika dengan model pembelajaran probing-prompting.
Peneliti menyimpulkan hal-hal yang masih kurang dalam siklus I
sehingga perlu perbaikan, antara lain:
1) Beberapa siswa tidak mendengarkan penjelasan yang
disampaikan oleh peneliti.
2) Beberapa siswa saja yang berani bertanya ketika mengalami
kesulitan atau ada yang belum paham.
3) Beberapa siswa saja yang berani menyampaikan hasil
pekerjaannya dan mengerjakan di depan kelas.
4) Beberapa siswa masih binggung menentukan diagonal ruang
dan diagonal bidang.
5) Hasil observasi kemandirian belajar siswa menunjukkan hanya
50% siswa yang memenuhi indikator kemandirian belajar
dengan kriteria baik. Hal ini disebabkan karena siswa belum
memiliki rasa percaya diri, masih mengantungkan diri kepada
orang lain.
6) Hasil analisis pemahaman konsep matematika siswa
menunjukkan rerata persentase hasil tes pemahaman konsepnya
yaitu 70% berarti masih belum memenuhi indikator
keberhasilan yang sudah ditetapkan yaitu rerata persentase
53
hasil tes pemahaman konsep sekurang-kurangnya dengan
predikat baik. Hal ini terjadi karena beberapa siswa belum
memahami materi sesuai dengan konsepnya.
7) Prestasi belajar siswa masih 47% siswa yang memenuhi KKM
yang ditentukan yaitu 70.
Dari permasalahan yang timbul setelah didiskusikan dengan
guru pelajaran didapatkan perbaikan untuk sikus II. Beberapa
perbaikan yang dilaksanakan pada siklus II adalah sebagai berikut:
1) Siswa diberikan arahan supaya tidak malu untuk bertanya
kepada peneliti. Peneliti juga melakukan pendekatan agar siswa
tidak malu untuk bertanya.
2) untuk mengurangi rasa malu dan kecanggungan siswa, peneliti
memberikan reward atau hadiah berupa alat tulis bagi siswa
yang tidak canggung lagi ketika mau mempresentasikan hasil
pekerjaannya di depan kelas.
3) Untuk membantu siswa menentukan diagonal bidang dan
diagonal ruang, peneliti menggunakan alat peraga serta
menampilkan bangun ruang tersebut dalam bentuk power point.
4) Untuk mensiasati agar semua siswa dapat memahami materi
atau konsep yang diajarkan, peneliti memberikan lembar
kegiatan individu, peneliti juga membantu siswa dengan cara
berkeliling dari bangku satu ke bangku lainnya guna
54
mengetahui tingkat penguasaan tiap individu dalam mamahami
materi .
5) Untuk mensiasati agar semua siswa memperhatikan saat
peneliti menjelaskan yaitu dengan sering-sering mengingatkan
siswa untuk memperhatikan saat peneliti menerangkan
pelajaran. Beberapa kemugkinan siswa gaduh atau ramai saat
mengerjakan soal latihan. Disini peneliti berkeliling dan
mengingatkan supaya tidak gaduh ataupun ramai.
2. Deskripsi Data Tindakan Siklus kedua
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan pada siklus II ini secara garis besar
sama dengan siklus I yang bertujuan merencanakan dan
mempersiapkan segala sesuatu sebelum melaksanakan tindakan.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap perencanaan
adalah:
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan
model pembelajaran probing-prompting tentang materi pokok
yang akan diajarkan yaitu unsur-unsur, luas permukaan dan
volume prisma. Materi pada pertemuan ke-1 adalah unsur-
unsur prisma, sedangkan pertemuan ke-2 adalah luas
permukaan dan volume prisma.
2) Menyiapkan kumpulan soal.
3) Menyiapkan hadiah bagi siswa yang mau maju.
55
4) Menyiapkan power point.
5) Menyiapkan instrumen berupa lembar observasi untuk
mengetahui kemandirian belajar siswa selama proses
pembelajaran di dalam kelas dengan model pembelajaran
probing-prompting berlangsung.
6) Menyiapkan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran.
7) Menyiapkan soal tes pemahaman konsep matematika dan
prestasi belajar.
Perencanaan tindakan yang disusun dan dipersiapkan pada
sikulus II ini mengacu pada perbaikan-perbaikan masalah atau
hambatan yang terdapat pada refleksi siklus I. Dalam
penyusunan rencana pembelajaran, peneliti berupaya agar
permasalahan yang terjadi pada siklus I tidak terulang kembali
pada siklus II.
b. Tindakan
Pada tahap ini dilakukan dengan menggunakan panduan
perencanaan yang telah dibuat. Tindakan siklus II dilaksanakan
dalam 3 kali pertemuan. Kegiatan pembelajaran dilaksaakan pada
tanggal 22 April 2017, 26 April 2017 dan 29 April 2017.
1) Pertemuan ke-1
Pertemuan ke-1 pada siklus II dilaksanakan pada hari
sabtu tanggal 22 April 2017 pukul 10.10-11.40 WIB. Seperti biasa
ketika guru, peneliti, dan rekan peneliti masuk kelas, siswa
56
langsung berdiri dan memberikan salam yang dipimpin oleh ketua
kelas. Peneliti memulai pelajaran dengan mengucap salam dan
berdoa bersama. Selanjutnya peneliti melakukan presensi kepada
siswa dan pada hari itu ada satu siswa yang tidak hadir yaitu
Frendy Miyanto.
Suasana kelas terlihat ramai karena pada saat itu dimulai
setelah jam istirahat dan jam terakhir. Siswa terlihat belum
mempersiapkan peralatan belajar karena suasana panas jadi agak
lama untuk bisa menkondisikan siswa. Setelah itu peneliti
bertanya kepada siswa, “apakah sudah ada yang belajar tadi
malam untuk materi yang akan diberikan pada hari ini?”. Sebagian
siswa menjawab “belum” dan sebagian siswa diam. Tujuan
pembelajaran juga disampaikan peneliti yaitu agar siswa dapat
mengetahui unsur-unsur bangun ruang sisi datar prisma.
Pada kegiatan inti peneliti menjelaskan secara garis besar
macam-macam bentuk bangun ruang prisma dalam kehidupan
sehari-hari serta menjelaskan unsur-unsur prisma dengan
menggunakan benda berbentuk prisma segitiga dan prisma
segiempat. Peneliti menggunakan alat peraga power point untuk
menjelaskan kepada siswa mana yang merupakan diagonal bidang
dan mana yang merupakan diagonal ruang. Dengan adanya alat
peraga dan power point siswa lebih bisa memahami dan bisa
57
membedakannya. Berikut gambar peneliti menjelaskan materi
berbantu alat peraga dan power point:
Gambar 11.
Peneliti menjelaskan materi
Kemudian peneliti memberikan permasalahan dalam
bentuk kumpulan soal kepada setiap siswa untuk
diselesaikan/dipecahkan. Pada saat peneliti berkeliling, terlihat
siswa sangat antusias mengerjakan soal tersebut. Sudah mulai ada
tanya jawab antara siswa dengan peneliti, berikut percakapan
antara peneliti dengan siswa “pak, ini cara mencari bidang
diagonalnya ditulis jumlahnya saja apa ditulis bagian-bagiannya?”
Kemudian peneliti menjawab “ditulis jumplahnya dulu berapa
menggunakan rumus yang sudah tadi saya jelaskan, kemudian
sebutkan apa saja”, “oh, baik pak, terima kasih”. Siswa juga sudah
mulai berani mengungkapkan pedapatnya terbukti ketika peneliti
berkeliling ada salah satu siswa yang berpendapat tentang soal
yang susah di mengerti, kemudian peneliti menjelaskan maksud
58
dari soal tersebut. Siswa yang semula diam dan hanya meniru
jawaban teman sebangkunya sekarang sudah mulai berani
bertanya kepada peneliti. Berikut gambar siswa mengerjakan
lembar kegiatan:
Gambar 12.
Siswa mengerjakan lembar kegiatan
Setelah selesai mengerjakan soal pada pertemuan 1 untuk
siklus II ini, mulai ada salah satu siswa yang bersedia maju tanpa
di tunjuk dan dia sangat percaya diri menawarkan diri untuk maju
ke depan mengerjakan soal tersebut. Untuk menarik siswa lain
agar mau maju menyampaikan hasil pekerjaanya, peneliti
memberikan hadiah kepada siswa yang mau mengerjakan atau
menjelaskan di depan kelas. Terbukti banyak siswa yang
menawarkan diri untuk maju ke depan kelas menulis dan
menjelaskan hasil pekerjaanya, tetapi peneliti menunjuk siswa
yang sekiranya belum pernah maju ke depan kelas pada pertemuan
sebelumnya.
59
Berikut adalah gambar saat siswa mengerjakan lembar
kegiatan di depan kelas:
Gambar 13.
Siswa sedang mengerjakan lembar kegiatan di depan kelas
Kemudian peneliti menunjuk siswa secara acak untuk
memberi tanggapan apa yang telah disampaikan/ dikerjakan
temannya di depan kelas tersebut, sehingga jawaban dari
permasalahan tersebut menjadi kompleks. Setelah selesai peneliti
meminta siswa untuk menyalin pertanyaan dan jawaban yang
dikerjakan di papan tulis oleh temannya di buku tulis masing-
masing. Peneliti dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil
kegiatan pembelajaran matematika dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan untuk mengulas kegiatan pada hari tersebut.
Untuk melatih kemampuan siswa dalam menyelesaikan
soal, peneliti memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah.
Peneliti menutup pembelajaran dengan salam.
60
2) Pertemuan ke-2
Pertemuan ke-2 pada siklus II dilaksanakan pada hari
Rabu tanggal 26 April 2017 pukul 07.00-08.20 WIB. Seperti biasa
ketika guru, peneliti, dan rekan peneliti masuk kelas, siswa
langsung berdiri dan memberikan salam yang dipimpin oleh ketua
kelas. Peneliti memulai pelajaran dengan mengucap salam dan
berdoa bersama. Selanjutnya peneliti melakukan presensi kepada
siswa dan pada hari itu, siswa masuk semua yaitu 32 siswa. Siswa
diberitahukan kembali bahwa pembelajaran kali ini masih
menggunakan model pembelajaran probing-prompting. Materi
yang akan dipelajari pada pertemuan hari ini yaitu luas permukaan
dan volume prisma. Sedangkan untuk tujuan pembelajarannya
siswa dapat menemukan rumus luas permukaan dan volume
prisma serta dapat menggunakannya dalam menyelesaikan
masalah.
Dengan tanya jawab, peneliti mengingatkan kembali materi
pada pertemuan sebelumnya. Siswa diminta untuk menyebutkan
unsur-unsur prisma. Siswa diberikan motivasi bahwa materi yang
akan dipelajari pada pertemuan hari ini akan bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari. Peneliti mengingatkan siswa tentang
pembelajaran pertemuan kemarin dengan tanya jawab. Peneliti
menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi
61
siswa agar bersemangat dengan cara memberikan contoh tentang
volume dan luas bangun ruang sisi datar.
Pada kegiatan inti, peneliti menyampaikan kompetensi
dasar yaitu siswa dapat menentukan luas permukaan dan volume
prisma. Peneliti menjelaskan materi luas permukaan dan volume
prisma secara garis besar. Selama proses pembelajaran siswa
terlihat antusias mengikuti pembelajaran dan memperhatikan
penjelasan dari peneliti. Berikut gambar peneliti mejelaskan
materi:
Gambar 14.
Peneliti menjelaskan materi
Pada saat peneliti melakukan pengamatan, siswa terlihat
sudah mulai terbiasa untuk mengerjakan lembar kegiatan secara
individu. Sebagian besar siswa juga sudah mulai berani
menyampaikan pendapatnya ataupun bertanya kepada peneliti jika
mengalami kesulitan memahami soalnya. Mereka sudah fokus dan
tenang dalam mengerjakan soal.
62
Setelah waktu mengerjakan habis. Peneliti menunjuk siswa
secara acak disini peneliti menunjuk siswa yang belum pernah
maju untuk menulis dan menjelaskan jawabanya di depan kelas.
Tetapi jawabanya kurang tepat, sehingga peneliti menunjuk siswa
lain yang belum pernah maju untuk mengerjakannya. Peneliti
memberikan hadiah kepada dua orang tersebut. Siswa merasa
senang saat mereka bersedia menyampaikan hasil pekerjaannya
dan dari peneliti memberikan hadiah. Akhirnya banyak siswa lain
yang ingin maju untuk mengerjakan di depan. Berikut gambar
siswa menulis dan menjelaskan jawabanya di depan kelas.
Gambar 15.
Siswa menulis jawabannya.
Setelah itu peneliti meminta siswa untuk menyalin
pertanyaan dan jawaban yang dikerjakan di papan tulis oleh
temannya di buku tulis masing-masing. peneliti bertanya kepada
siswa yang belum diketahui oleh siswa. Setelah dirasa siswa tidak
ada yang bertanya maka peneliti menawarkan kepada siswa untuk
63
menyimpulkan dari keseluruhan pembelajaran yang telah
dilaksanakan, terdapat siswa yang mampu menyimpulkan
pembelajaran dengan baik dan peneliti memberikan pertanyaan-
pertanyaan untuk mengulas kegiatan pada hari tersebut.
Untuk melatih pemahaman siswa dalam menyelesaikan
soal, peneliti memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah.
Sebelum pembelajaran selesai peneliti menyampaikan kepada
siswa bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan evaluasi tentang
materi bangun ruang sisi datar prisma. Oleh karena itu, siswa
diharapkan belajar terlebih dahulu agar hasilnya memuaskan.
peneliti menutup pembelajaran dengan salam.
3) Pertemuan ke-3 (evaluasi siklus II)
Pertemuan ke-3 dilaksankan pada hari Sabtu tanggal 29
April 2017 pukul 07.00-08.20 WIB, itu tidak sesuai jadwal
karena pelajaran matematika maju di jam pertama di karenakan
guru bahasa inggris ada acara. Seperti biasa, siswa memberikan
salam yang dipimpin oleh ketua kelas ketika guru, peneliti, dan
rekan peneliti memasuki ruang kelas VIII-C. Peneliti memimpin
doa dilanjutkan mengabsensi siswa dengan kehadiran siswa 31
sedangkan 1 siswa absen atas nama Adhek Tri Prasetyo.
Pertemuan ke-3 ini diadakan tes untuk mengetahui pemahaman
konsep matematika dan prestasi siswa.
64
Soal dan lembar jawaban dibagikan kepada setiap siswa.
Peneliti meminta siswa umtuk mengerjakan tes dengan
sungguh-sungguh, tenang dan tidak contek-contekan. Peneliti
berkeliling kelas untuk mengawasi. Berikut gambar siswa
mengerjakan tes evaluasi dengan semangat:
Gambar 16.
Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II
c. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran
berlangsung. Proses yang diamati adalah kemandirian belajar siswa.
Pengamatan dilaksanakan oleh observer dengan mengisi lembar
observasi yang disediakan. Dari hasil observasi siklus II dapat
dilihat adanya peningkatan siswa yang mau mendengarkan
penjelasan yang disampaikan oleh peneliti. Ketika akan diberikan
lembar kegiatan, siswa terlihat senang dan mau membaca serta
berusaha memecahkan masalah yang diberikan secara individu.
65
Kebanyakan siswa sudah mampu mengingat kembali atau menarik
kesimpulan dari materi yang sudah disampaikan.
Dalam kegiatan menyelesaikan kumpulan soal tersebut sudah ada
interaksi yang baik antara siswa dengan peneliti. Terlihat adanya
tanya jawab, artinya ada peningkatan, siswa yang belum paham
sudah berani menanyakan kepada peneliti. Walaupun masih ada
juga siswa yang tidak memberikan pendapat maupun tanggapan, dia
hanya meniru jawaban teman sebangkunya. Siswa juga terlihat lebih
bersemangat dan tidak bosan. Ketika peneliti memilih acak siswa
untuk menuliskan atau menjelaskan jawabannya di depan, siswa
langsung maju dengan percaya diri. Kemudian siswa yang sudah
maju boleh menunjuk teman lainnya untuk mengerjakan di depan
kelas. Sehingga sebagian besar siswa sudah pernah merasakan maju
ke depan kelas dan mejelaskan jawabanya.
Dari lembar observasi, persentase kemandirian belajar siswa pada
pertemuan ke-1 sebesar 72% siswa masuk dalam kategori baik.
Sedangkan persentase kemandirian belajar siswa pada pertemuan
ke-2 sebesar 88% siswa masuk dalam kategori baik. Sedangkan
rata-rata persentase kemandirian belajar siswa pada siklus II sebesar
80% siswa masuk dalam kategori baik. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa kemandirian belajar siswa pada siklus II sudah
dapat dikatakan baik, karena persentase kemandirian belajar siswa
sudah mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditentukan yaitu
66
persentase hasil observasi kemandirian belajar sekurang-kurangnya
70% siswa degan predikat baik.
Berdasarkan hasil tes pada siklus II, diperoleh rata-rata skor tes
pemahaman konsep adalah 79% masuk dalam kategori baik. Dari
data tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep
matematika siswa sudah memenuhi indikator keberhasilan yang
sudah ditetapkan yaitu rerata persentase hasil tes pemahaman
konsep siswa sekurang-kurangnya dengan predikat baik. Sedangkan
rata-rata prestasi belajar siklus II adalah 74 dengan kentuntasan
klasikal 78% siswa sudah mencapai indikator keberhasilan yang
sudah ditetapkan yaitu persentase prestasi belajar siswa untuk
kentutasan klasikal sekurang-kurangnya 70% siswa mencapai
KKM yaitu 70.
d. Refleksi
Secara umum pelaksanaan tindakan pada siklus II sudah lebih
baik daripada siklus I. Siswa yang mendengarkan penjelasan dari
peneliti sudah meningkat, yang berani bertanya kepada peneliti juga
sudah meningkat. Siswa yang sudah berani mengungkapkan
pendapat atau menanggapi pendapat dari siswa lain juga meningkat,
yang berani maju mengerjakan di depan juga hampir semua sudah
merasakannya. Dalam mengerjakan kumpulan soal dan tes pada
siklus II siswa sudah mulai menuliskan informasi-informasi dalam
soal dan mengerjakan secara individu.
67
Pada siklus II ini diperoleh rata-rata persentase kemandirian
belajar siswa sebesar 80% siswa dalam kategori baik. Hal ini
menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I. Artinya kemandirian
belajar siswa dalam pembelajaran semakin meningkat. Pada siklus
II ini siswa juga mengalami peningkatan dalam pemahaman konsep
matematika dan prestasi belajarnya. Rata-rata pemahaman konsep
matematika meningkat dari 70% menjadi 78% dalam kategori baik.
Sedangkan rata-rata prestasi belajar meningkat dari 63 mejadi 74
dengan ketuntasan klasikal 47% menjadi 78% siswa memenuhi
KKM yaitu 70. Dengan demikian, siklus II dinyatakan berhasil
karena sudah memenuhi indikator keberhasilan jadi tidak perlu
diadakan siklus selanjutnya.
B. Pembahasan
Pembahasan dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh menujukkan peningkatan kemandirian belajar siswa,
pemahaman konsep matematika dan prestasi belajar siswa melalui model
pembelajaran probing-prompting.
1. Analisis Data kualitatif
a. Reduksi Data
Pengamatan kemandirian belajar dilakukan oleh observer. Hasil
pengamatan pada siklus I menunjukkan siswa masih malu untuk
menyampaikan hasil pekerjaanya di depan. Siswa juga masih malu
bertanya kepada peneliti. Saat mengerjakan soal latihan secara individu
68
beberapa siswa masih bekerja sama dengan teman sebangkunya. Pada
siklus I siswa yang berani maju hanya beberapa siswa saja, yaitu siswa
yang aktif. Hal ini mungkin karena sebagian dari mereka masih merasa
malu atau tidak percaya diri ketika mengerjakan hasil pekerjaannya di
depan.
Pengamatan pada siklus I menunjukkan kemandirian belajar siswa
masih kurang dilihat dari lembar observasi khususnya pada indikator
percaya diri, inisiatif belajar dan mampu mengatasi masalah dalam
belajarnya. Seperti yang sudah dipaparkan di atas siswa masih malu
untuk maju menyampaikan pendapatnya dan saat mengerjakan soal
latihan secara individu siswa masih bekerja sama dengan teman
sebangku. Adanya permasalahan tersebut, peneliti melakukan perbaikan
pada siklus II dengan memberikan motivasi kepada siswa agar mau
menyampaikan pekerjaanya di depan. Selain itu, agar menarik siswa
untuk maju dan membuat proses pembelajaran lebih menarik, peneliti
memberikan sedikit hadiah kepada siswa yang berani menyampaikan
hasil pekerjaannya. Peneliti juga membuat kumpulan soal yang harus
dikerjakan secara individu sehingga siswa fokus dalam mengerjakannya
tanpa bekerja sama dengan teman sebangkunya. Adanya kumpulan soal
dan alat peraga di siklus II, menjadikan siswa lebih aktif dan lebih
bersemangat saat pelajaran berlangsung. Hasil observasi kemandirian
belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap pertemuanya. Hal itu
terbukti dengan adanya siswa yang maju tanpa di suruh untuk
69
menyampaikan hasil pekerjaannya. Selain itu, proses pembelajaran yang
semula banyak siswa hanya diam saja, pada siklus II ini sudah mulai
banyak siswa yang mau bertanya kepada peneliti ketika mengalami
kesulitan. Walaupun pada siklus II ini sudah banyak siswa yang aktif,
tetapi masih ada beberapa siswa yang hanya diam saja. Melalui
pendekatan, peneliti mencoba mencari tahu mengapa siswa tersebut
hanya diam. Ternyata, siswa tersebut memiliki motivasi belajar yang
kurang.
Selain pengamatan kemandirian belajar yang dilakukan observer,
pengamatan lain adalah keterlaksanaan pembelajaran. Manfaat adanya
pengamatan terhadap keterlaksanaan pembelajaran adalah untuk
mengetahui apakah proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti
sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran ataukah belum.
Dari hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran, pada siklus I dan
siklus II langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai
dengan rencana. Hal itu terbukti dari hasil pengamatan yang dilakukan
oleh guru mata pelajaran, yaitu sudah dipenuhi aspek yang diamati.
Akan tetapi, pada siklus I peneliti sedikit kesulitan dalam mengatur
waktu. Waktu untuk masing-masing tahap pembelajaran tidak sesuai
dengan rencana pembelajaran. Hal ini disebabkan karena siswa baru
pertama dikenai model pembelajaran probing-prompting. Sehingga,
waktu saat mengerjakan soal latihan dan penyampaian hasil
pekerjaannya tidak sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan.
70
Pada siklus II keterlaksanaan pembelajaran sudah berjalan sesuai
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Selain langkah-langkah
pembelajaran, alokasi waktu juga sudah sesuai dengan rencana. Hal ini
karena siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran yang dipakai
oleh peneliti. Sehingga pada saat siswa mengerjakan soal, mereka sudah
dapat mengatur waktu yang diberikan oleh peneliti sebaik mungkin.
Hasil tes pada siklus I masih banyak siswa yang mengerjakan tidak
sesuai konsepnya, hal itu terlihat di lembar jawab siswa, siswa
mengerjakan soalnya langsung di jawab tanpa menuliskan informasi-
informasi pada soal, siswa juga masih binggung ketika soalnya
mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam kehidupan sehari-hari
akibatnya siswa masih salah dalam menghitung dan memasukkan
angkanya. Siswa masih binggung dalam mengklarifikasikan objek
menurut sifat tertentu terlihat dari jawaban siswa, siswa masih salah
dalam menentukan diagonal ruang dan diagonal bidang . Namun pada
siklus II siswa sudah menuliskan informasi-informasi pada soal dan
kebanyakan siswa sudah teliti dalam memasukkan rumus ataupun
angkanya. Dengan adanya perlakuan atau tindakan dari peneliti,
pemahaman konsep matematika siswa meningkat pada setiap siklus.
Pra siklus diadakan sebelum diberikan tindakan. Adanya pra siklus
yaitu agar peneliti mengerti betul permasalahan yang timbul dalam kelas.
Saat pra siklus peneliti mendapatkan data bahwa prestasi belajar siswa
kelas VIII C SMP N 36 Purworejo tahun ajaran 2016/2017 masih
71
rendah. Hal itu terbukti dengan adanya dokumentasi daftar nilai dari
sekolah, bahwa rata-rata dan ketutasan klasikal kelas tersebut masih
rendah. Dengan adanya perlakuan atau tindakan dari peneliti, prestasi
belajar siswa meningkat pada setiap siklus.
b. Penyajian Data
Refleksi dilakukan pada setiap akhir siklus. Tujuan diadakan refleksi
adalah agar peneliti mengetahui apa saja yang kurang dan yang perlu
ditingkatkan. Aspek yang paling rendah dalam siklus I untuk kemandirian
belajar siswa adalah siswa masih malu untuk bertanya dan menyampaikan
pendapatnya, hanya sebagian siswa yang berani maju ke depan kelas
untuk menjelaskan pekerjaannya. Selain itu, siswa dalam mengerjakan
soal latihan masih bekerja sama dengan teman sebangkunya.
Aspek yang masih kurang dalam siklus I diperbaiki pada siklus II.
Peneliti memberikan motivasi agar siswa lebih giat lagi dalam belajar.
Agar menarik siswa berani maju, peneliti memberikan umpan balik
berupa hadiah. Peneliti juga selalu mengingatkan siswa jika menemui
kesulitan saat mengerjakan soal latihan agar ditanyakan kepada peneliti.
Peneliti memberikan permasalahan dalam bentuk kumpulan soal.
Sebelum mengerjakan peneliti mengingatkan kepada siswa bahwa harus
terbiasa menuliskan informasi-informasi yang ada di soal seperti
“diketahui”, “ditanya” hal ini dilakukan supaya siswa lebih teliti dan tetap
fokus dalam mengerjakan soal tersebut tanpa melihat jawaban teman
sebangkunya. Adanya perbaikan menjadikan siswa lebih aktif dalam
72
proses pembelajaran. Tidak seperti pada siklus I, pada siklus II ini banyak
siswa yang tertarik untuk maju meskipun tidak ditunjuk oleh peneliti.
Siswa juga sudah berani bertanya kepada peneliti dan juga
menyampaikan pendapatnya dan juga sebagian besar siswa mengerjakan
soal secara invidu tanpa melihat atau bekerja sama dengan teman
sebangku.
c. Penarikan Kesimpulan
Adanya peningkatan kemandirian belajar siswa, pemahaman
konsep, maupun prestasi belajar siswa dengan menerapakan model
pembelajaran probing-prompting.
2. Analisis Data Kuantitatif
a. Kemandirian belajar siswa
Berdasarkan pengamatan pada siklus I dan siklus II, dapat diketahui
bahwa ada peningkatan kemandirian belajar siswa. Berikut adalah grafik
yang menunjukkan peningkatan kemandirian belajar siswa pada siklus I
dan II.
Gambar 17.
Diagram Peningkatan Persentase kemandirian belajar Siswa
0%
20%
40%
60%
80%
100%
SIKLUS I SIKLUS II
KEMANDIRIAN BELAJAR
73
Pada gambar di atas terlihat bahwa rata-rata persentase
kemandirian belajar siswa pada siklus I belum memenuhi indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan. Rata-rata persentase kemandirian
belajar siswa pada siklus I sebesar 50% siswa masuk dalam kategori baik.
Sedangkan pada siklus II rata-rata persentase kemandirian belajar siswa
sudah mencapai 80% masuk dalam kategori baik yang berarti telah
mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan.
Kemandirian belajar siswa pada siklus I belum memenuhi indikator
keberhasilan yang ditetapkan. Dwi Rachmayani (2014) berpendapat
“kemandirian belajar adalah perilaku siswa dalam mewujudkan kehendak
atau keinginannya secara nyata dengan tidak bergantung pada orang lain,
dapat menentukan cara belajar yang efektif, mampu melaksanakan tugas-
tugas belajar dengan baik dan mampu untuk melakukan aktivitas belajar
secara mandiri”. Dengan adanya kemandirian belajar siswa diharapkan
siswa memiliki sikap tidak tergantung dengan orang lain, sehingga
diperoleh hasil belajar yang optimal. Salah satu faktor yang menyebabkan
kemandirian belajar siswa masih rendah karena siswa belum terbiasa
dengan model pembelajaran yang diterapkan. Siswa terbiasa dengan model
pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru.
Di awal pertemuan masih banyak siswa yang pasif, saat peneliti
bertanya pada siswa kebanyakan dari mereka diam. Jika menjawab, siswa
memberikan jawaban secara bersama-sama dengan teman yang lain.
Siswa diberikan latihan soal yang dituliskan peneliti di papan tulis dan
74
harus dikerjakan secara individu namun banyak siswa mengerjakannya
masih bekerja sama dengan teman sebangkunya. Sebagian siswa masih
ramai saat peneliti menjelaskan materi. Jika ada yang belum paham
mengenai materi hanya beberapa siswa saja yang berani bertanya kepada
peneliti. Ketika mendekati jam pelajaran selesai siswa sudah terlihat
bosan mengikuti pelajaran.
Pada pertemuan kedua walaupun masih ada 1 atau 2 anak yang
masih belum fokus dalam menyelesaikan latihan soal, kegiatan berjalan
lebih baik. Beberapa siswa sudah berani bertanya kepada peneliti. Secara
umum interaksi antara siswa dengan peneliti sudah cukup baik.
Kekurangan pada siklus I diperbaiki pada siklus II agar kemandirian
belajar siswa dapat meningkat. Pada siklus II peneliti memberikan
motivasi agar siswa mau mendengarkan penjelasan yang disampaikan,
berani bertanya dan agar siswa tidak merasa bosan. Siswa boleh bertanya
kepada peneliti jika mengalami kesulitan mengerjakan latihan soal.
Peneliti menjanjikan hadiah kepada siswa yang berani maju menjelaskan
jawabanya tanpa ditunjuk.
Pada siklus II siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran
probing-prompting. Jadi mereka sudah lebih siap untuk melaksanakan
pembelajaran. Berdasarkan pengamatan, kebanyakan siswa sudah
mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh peneliti. Dalam
menyelesaikan latihan soal siswa sudah tidak segan bertanya kepada
peneliti. Walaupun hanya memastikan pekerjaan mereka sudah benar atau
75
belum. Siswa yang sudah berani mengungkapkan ataupun menanggapi
dari siswa lain sudah meningkat. Walaupun masih ada siswa yang enggan
berpendapat maupun menanggapi pendapat dari siswa lain. Kebanyakan
siswa juga terlihat lebih bersemangat dan tidak bosan sampai
pembelajaran selesai. Ketika peneliti memilih acak siswa untuk
menuliskan dan menjelaskan di depan, siswa langsung berani maju ke
depan.
Peningkatan yang terlihat dari hasil pengamatan sesuai lembar
observasi antara lain ditunjukkan pada keterlibatan fisik yaitu siswa yang
maju dan menjelaskan pekerjaanya di depan meningkat, yang tadinya
hanya diam sudah mulai berani bertanya kepada peneliti saat mengalami
kesulitan mengerjakan latihan soal ataupun belum paham materi yang
disampaikan oleh peneliti. Peningkatan lain terjadi pada keterlibatan
mental yaitu siswa lebih mampu mengingat kembali materi yang telah
disampaikan atau dipelajari. Siswa juga sudah terbiasa memberikan
tanggapan atas pendapat temannya. Selain peningkatan pada keterlibatan
fisik dan mental juga terjadi peningkatan dalam keterlibatan emosi, yaitu
siswa sudah tidak terlihat bosan lagi sampai pembelajaran selesai.
Kemandirian belajar siswa pada siklus II di nilai lebih baik dari
siklus I. Interaksi siswa sudah berjalan dengan baik. Siswa mulai percaya
diri mengerjakan sendiri dan berani menjelaskan jawabannya di depan
kelas, menyampaikan pendapat, bertanya, dan tidak gelisah ketika
diberikan permasalahan. Berdasarkan keterangan di atas diperoleh
76
kesimpulan bahwa terjadi peningkatan kemandirian belajar siswa kelas
VIII C SMP N 36 Purworejo tahun pelajaran 2016/2017 setelah
menerapkan model pembelajaran probing-prompting.
b. Pemahaman konsep matematika
Berdasarkan pengamatan pada siklus I dan siklus II, dapat diketahui
bahwa ada peningkatan pemahaman konsep matematika. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang di lakukan oleh Erika aprilian (2016) hasil
penelitiannya yaitu metode pembelajaran Probing-prompting dapat
meningkatkan pemahaman konsep dan komunikasi matematis siswa.
Sehingga dapat di simpulkan model pembelajaran probing-prompting
dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika. Hal ini di tandai
dengan siswa sudah mampu menyajikan konsep dalam dalam berbagai
bentuk representasi matematis, mengklarifikasikan objek-objek menurut
sifat tertentu, memilih prosedur dan mengaplikasikan konsep dalah
memecahkan masalah.
Hal ini karena dengan diterapkannya model pembelajaran probing-
prompting, siswa mau tidak mau harus berpartisipasi aktif, siswa tidak
bisa menghindar dari proses pembelajaran, setiap saat siswa bisa
dilibatkan dalam proses tanya jawab. Berikut adalah grafik yang
menunjukkan peningkatan pemahaman konsep matematika siswa pada
siklus I dan siklus II:
77
Gambar 18.
Diagram Peningkatan Pemahaman Konsep matematika
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pemahaman
konsep matematika siswa pada siklus I pemahaman konsep matematika
belum memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Rerata
pemahaman konsep siklus I sebesar 70% yaitu kategori cukup. Pada
siklus II rerata pemahaman konsep matematika siswa sudah mencapai
79% yaitu kategori baik yang berarti telah mencapai indikator
keberhasilan yang ditetapkan.
Kemampuan pemahaman konsep matematika pada siklus I belum
memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan. Salah satu faktor
yang menyebabkan kemampuan pemahaman konsep masih rendah
karena siswa belum menuliskan informasi-informasi dalam soal serta
siswa masih kurang percaya diri dan masih belum mampu mengatasi
masalah dalam pembelajaran. Akibatnya terdapat siswa yang salah
dalam menggambar permasalahan, ketika mengerjakan soal siswa
langsung menuliskan perhitungannya tanpa menuliskan model
64%
66%
68%
70%
72%
74%
76%
78%
80%
SIKLUS I SIKLUS II
PEMAHAMAN KONSEP
78
matematika dan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal
yang diberikan. Serta siswa masih binggung menentukkan diagonal
bidang dan diagonal ruang.
Pada siklus II peneliti memberikan kumpulan soal dimana di
dalamnya berisi latihan soal yang harus dikerjakan secara individu
sehingga akan memancing siswa untuk selalu menuliskan informasi-
informasi yang ada dalam soal. Dengan perbaikan tersebut terlihat
adanya pengaruh baik terhadap siswa. Siswa menjadi lebih mengetahui
tentang informasi-informasi dari setiap soal. Ketika siswa mengerjakan
soal yang diberikan, siswa sudah mulai terbiasa menuliskan model
matematika dan rumus yang akan digunakan. Berdasarkan keterangan di
atas diperoleh kesimpulan bahwa terjadi peningkatan pemahaman
konsep matematika siswa kelas VIII C SMP N 36 Purworejo tahun
ajaran 2016/2017 setelah menerapkan model pembelajaran probing-
prompting.
c. Prestasi Belajar
Peningkatan kemandirian belajar siswa dan pemahaman konsep
matematika diikuti dengan meningkatnya prestasi belajar. Hal ini karena
dengan diterapkannya model pembelajaran probing-prompting, siswa
terdorong untuk aktif berfikir, sehingga mengembangkan keberanian dan
ketrampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
Berikut adalah grafik yang menunjukkan peningkatan prestasi belajar
siswa.
79
Gambar 18.
Diagram Persentase Ketuntasan Klasikal Prestasi Belajar Siswa
Pada kondisi awal, prestasi belajar siswa masih rendah.
Ketuntasan klasikal untuk nilai Ujian Tengah Semester sebesar 37.5%
siswa yang memenuhi KKM. Dari data awal tersebut, terjadi peningkatan
prestasi belajar setelah diterapkannya model pembelajaran probing-
prompting pada sikus I dan siklus II.
Dari grafik di atas terlihat bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar
dari sebelum dilakukan tindakan sampai ke siklus II. Ketuntasan klasikal
siswa meningkat dari 37.5% sebelum tindakan menjadi 47% pada siklus I
dan meningkat lagi menjadi 78% pada siklus II.
Dari pembahasan di atas dapat dikatakan bahwa penelitian selama
siklus I dan siklus II menunjukkan adanya peningkatan kemandirian
belajar dan pemahaman konsep matematika melalui model pembelajaran
probing-prompting yang diikuti dengan meningkatnya prestasi belajar
siswa.
0.0%
20.0%
40.0%
60.0%
80.0%
100.0%
pra siklus siklus 1 siklus 2
Kentuntasan Klasikal Prestasi Belajar
80
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran
matematika dengan menggunakan model pembelajaran probing-prompting
pada kelas VIII C SMP N 36 Purwrejo, sebagai berikut.
1. Siswa kelas VIII C SMP N 36 Purworejo menunjukkan peningkatan
kemandirian belajar dengan penerapan model pembelajaran probing-
prompting. Setelah menerapkan model pembelajaran probing-prompting
siswa memiliki inisiatif belajar, percaya diri, tidak mengantungkan diri
kepada orang lain, serta mampu mengatasi masalahnya sendiri. Adanya
peningkatan kemandiria belajar siswa ditunjukkan dari hasil observasi
yaitu dari 50% siswa pada siklus I menjadi 80% siswa pada siklus II
dengan predikat baik.
2. Siswa kelas VIII C SMP N 36 Purworejo menunjukkan peningkatan
pemahaman konsep matematika dengan penerapan model pembelajaran
probing-prompting. Setelah menerapkan model pembelajaran probing-
prompting siswa dapat menyajikan konsep dalam berbagai representasi
matematis, siswa dapat mengklarifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat
tertentu, serta siswa dapat memilih prosedur dan mengaplikasikan konsep
atau algoritma dalam memecahkan masalah. Adanya peningkatan
pemahaman konsep matematika ditunjukkan dari hasil tes siswa yaitu
rerata pemahaman konsep siswa siklus I sebesar 70% yaitu dengan
81
kategori cukup kemudian meningkat pada siklus II menjadi 79% yaitu
dengan kategori baik.
3. Siswa kelas VIII C SMP N 36 Purworejo menunjukkan peningkatan
prestasi belajar matematika menggunakan model pembelajaran probing-
prompting. Adanya peningkatan prestasi belajar matematika ditunjukkan
dari hasil tes siswa yaitu dengan ketuntasan klasikal pada pra siklus
sebesar 37.5%, di siklus I memperoleh ketuntasan klasikal sebesar 47%,
kemudian meningkat menjadi 78% pada siklus II.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menyampaikan saran-
saran antara lain sebagai berikut.: Pembelajaran matematika hendaknya
dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran serta pendekatan
yang menarik dan mudah di pahami siswa. Guru sebaiknya mencoba
menerapkan model pembelajaran probing-prompting sebagai alternatif untuk
meningkatkan kemandirian belajar siswa dan pemahaman konsep
matematika.
.
82
Lampiran 1Instrumen Penelitian
Lampiran 1.1
SILABUS
Jenjang : SMP dan MTsMata Pelajaran: MatematikaKelas : VIIISemester : 2Standar Kompetensi : GEOMETRI DAN PENGUKURAN5. Mamahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya.
PenilaianKompetensi
DasarMateriAjar
Kegiatan Pembelajaran Indikator
Teknik Bentuk Instrumen
ContohInstrumen
Alokasi Waktu(menit)
Sumber /Bahan /
Alat
5.1. Mengidentifi-kasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta bagian-bagiannya.
Kubus, Balok, Prisma dan Limas Tegak.• Mengenal
unsur-unsur kubus, balok, prisma dan limas tegak.
• Menyebutkan benda-benda dalam kehidupan sehari-hari yang berbentuk kubus, balok, prisma, dan limas tegak.
• Mendiskusikan unsur-unsur kubus, balok, prisma, dan limas dengan menggunakan model.
• Menyebutkan unsur-unsur kubus, balok, prisma, dan limas: titik sudut, rusuk-rusuk, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal, tinggi.
• Tugas individu.
• Uraian singkat.
W V
S R T U
P Q
Perhatikan balok PQRS-TUVW. Sebutkan titik sudut, rusuk-rusuk, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang, dan bidang diagonalnya.
2 × 40 menit.
Sumber:• Buku paket
(Buku Matematika SMP dan MTs Matematika konsep dan aplikasinya Untuk Kelas VIII Semester 2, disusun oleh Dewi Nurharini dan Tri Wahyuni ) hal. 200-221 dan 224-240
• Buku referensi lain.
Alat:
83
Lampiran 1.1
• Laptop• LCD• OHP
5.2. Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas.
• Menggambar kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.
• Merancang jaring-jaring kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.
• Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.
• Tugas individu.
• Uraian singkat.
1. Buatlah gambar jaring-jaring kubus yang panjang rusuknya 5 satuan.
2. Buatlah gambar jaring-jaring prisma segitiga tegak ABC.DEF dengan panjang sisi-sisi segitiga 3 cm, 4 cm, dan 5 cm, serta tinggi 6 cm.
4 × 40 menit.
Sumber:• Buku paket
hal. 217-218 dan 242-245.
• Buku referensi lain.
Alat:• Laptop• LCD• OHP
5.3. Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas.
• Menghitung luas permukaan (sisi) kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.
• Mencari rumus luas permukaan kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.
• Menggunakan rumus untuk menghitung luas permukaan kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.
• Menggunakan rumus untuk menghitung luas permukaan kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.
• Tugas individu.
• Uraian singkat.
1. Hitunglah luas permukaan dari sebuah balok yang panjang, lebar, dan tingginya berukuran 45 cm, 15 cm, dan 12 cm.
2. Hitunglah luas permukaan dari sebuah prisma ABCD.EFGH dengan sisi alas berbentuk jajargenjang dengan ukuran 4 cm dan 5 cm, serta tinggi prisma adalah 8 cm.
4 × 40 menit.
Sumber:• Buku paket
hal. 219-226 dan 246-254.
• Buku referensi lain.
Alat:• Laptop• LCD• OHP
84
Lampiran 1.1
• Menemukan dan menghitung volume kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.
• Mencari rumus volume kubus, balok, prisma dan limas tegak.
• Menggunakan rumus untuk menghitung volume kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.
• Menggunakan rumus untuk menghitung volume kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.
• Tugas individu.
• Uraian singkat.
1. Hitunglah volume kubus yang panjang rusuknya adalah 4 cm.
2. Hitunglah volume limas tegak sisi empat dengan alasnya berbentuk persegi dengan panjang sisi 9 cm dan tinggi limas 8 cm.
4 × 40 menit.
Sumber:• Buku paket
hal. 226-231 dan 255-263.
• Buku referensi lain.
Alat:• Laptop• LCD• OHP
Kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.• Mengenal
unsur-unsur kubus, balok, prisma dan limas tegak.
• Menggambar kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.
• Menghitung luas permukaan (sisi) kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.
• Menemukan dan menghitung volume kubus, balok,
• Melakukan ulangan berisi materi yang berkaitan dengan kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak, yaitu mengenai unsur-unsur , cara menggambar, menghitung luas permukaan dan volume dari kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.
• Mengerjakan soal dengan baik berkaitan dengan materi mengenai kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak, yaitu mengenai unsur-unsur , cara menggambar, menghitung luas permukaan dan volume dari kubus, balok, prisma tegak, dan limas tegak.
• Ulangan harian.
• Uraian singkat.
• Pilihan ganda.
1. Ukuran sebuah batu bata adalah 10 cm 12 cm 25 cm. Berapa banyak batu bata yang akan dibutuhkan untuk membuat sebuah dinding dengan tinggi 1,75 m, tebal 12 cm, dan panjang 60 m ? (abaikan ketebalan semen).
2. Luas sisi limas dengan alas persegi adalah 384 . Panjang rusuk 2malasnya 12 m. Tinggi limas itu adalah ….a. 6 m c. 10 mb. 8 m d. 12 m
2 × 40 menit.
Sumber:• Buku paket
hal. 213-268.• Buku
referensi lain.
Alat:• Laptop• LCD• OHP
85
Lampiran 1.1
prisma tegak, dan limas tegak.
Purworejo, 20 Maret 2017
Guru Mata Pelajaran Matematika
Siti Maimunah Ekowatiningsih, S.PdNIP. 19660520 200801 2004
Peneliti
Zaenal AbidinNIM. 132140068
86
87Lampiran 1.2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 36 Purworejo
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/2
Materi Pokok : Bangun ruang sisi datar
Alokasi Waktu : 6x40 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
B. Kompetensi Dasar
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki rasa ingin tahu percaya diri dan ketertarikan pada matematika
serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang
terbentuk melalu pengalaman belajar.
88Lampiran 1.2
3. Menentukan luas permukaan dan volume kubus dan balok.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Terlibat aktif dalam pembelajaran bangun ruang sisi datar.
2. Mengidentifikasi unsur-unsur kubus dan balok.
3. Menentukan luas permukaan dan volume kubus dan balok.
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan tanya jawab peserta didik dapat:
1. Memiliki sikap ingin tahu yang ditandai dengan bertanya guru.
2. Mengidentifikasi unsure-unsur kubus dan balok.
3. Menemukan rumus luas permukaan kubus dan balok.
E. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
a. Mengenal kubus
Kubus merupakan bangun ruang yang dibentuk oleh enam persegi
yang sama ukurannya. Contoh dalam kehidupan sehari-hari yaitu kardus.
Jika kita ukur panjang, lebar, dan tinggi kardus tersebut sama maka
kardus tersebut merupakan suatu kubus. Kubus dinamakan berdasarkan
titik sudutnya, berurutan dari bidang alas ke bidang tutupnya. Perhatikan
gambar kubus berikut ini. Kubus tersebut dinamakan kubus
ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm
89Lampiran 1.2
b. Unsur-unsur kubus
Perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH di atas. Kubus tersebut
memiliki beberapa unsur yaitu :
1. Sisi
Kubus memiliki 6 sisi yaitu sisi ABCD, BCGF, GFEH, ADHE, CDHG,
dan ABFE.
2. Rusuk
Kubus memiliki 12 rusuk yaitu rusuk AB, BC, CD, EH, EF, FG, GH,
AD, AE, BF, CG, dan DH.
3. Titik sudut
Kubus memiliki 8 titik sudut, yaitu titik A, B, C, D, E, F, G, dan H.
4. Diagonal sisi
Diagonal sisi kubus adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik
sudut yang berhadapan pada setiap bidang sisi kubus. Kubus memiliki
12 diagonal sisi yang sama panjang yaitu AC, BD, AF, BE, BG, CF,
CH, DG, AH, DE, EG, dan FH.
90Lampiran 1.2
5. Diagonal ruang
Diagonal ruang kubus adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik
sudut yang berhadapan dalam ruang kubus. Kubus memiliki 4 diagonal
ruang yang sama panjang yaitu AG, BH, CE, dan DF.
6. Bidang diagonal
Bidang diagonal kubus adalah bidang yang terbentuk dari dua rusuk
kubus yang saling berhadapan dan sepasang diagonal sisi. Kubus
memiliki 6 bidang diagonal yaitu ABGH, BCHE, CDEF, ADGF,
ACGE, dan BDHF.
c. Luas permukaan kubus
L1
L5
L2
L6
L3 L4
Kubus ABCD.EFGH Jaring-jaring kubus
Untuk menemukan rumus luas permukaan kubus dapat ditemukan
melalui mengiris sebuah model kubus dari karton menjadi jarring-jaring
kubus seperti tampak pada gambar di atas. Tampak pada gambar di atas
kubus memiliki 6 bidang sisi berbentuk persegi yang kongruen.
= = = = = luas persegi = ,L1 L2 L3 L4 L5 = L6 s x s
Jadi luas permukaan kubus = 6 x s x s
91Lampiran 1.2
d. Volume Kubus
Jika kita iris sebuah kardus yang nantinya akan menjadi jarring-
jaring kubus seperti gambar di bawah ini. Misalkan panjang rusuk adalah
s maka kita dapat menentukan volume kubus tersebut. Volume kubus
adalah besaran isi bangun ruang kubus.
Volume kubus = luas alas x tinggi
= s2 x s
= s3
e. Panjang kerangka = 12 x panjang rusuk
Pertemuan 2
a. Mengenal Balok
Balok merupakan bangun ruang yang terbentuk dari tiga pasang
persegi panjang, yang setiap pasang sama bentuk dan ukurannya. Balok
dapat pula terbentuk dari dua pasang persegi panjang dan sepasang
persegi. Contoh balok dalam kehidupan sehari-hari yaitu lemari, kotak
korek api, dus air mineral, batu bata, dan kemasan pasta gigi. Balok
92Lampiran 1.2
diberi nama menurut titik sudutnya, berurutan dari bidang alas ke bidang
tutup.
b. Unsur-unsur balok
Perhatikan gambar balok ABCD.EFGH di atas. Balok tersebut
memiliki beberapa unsur yaitu :
1. Sisi
Sisi balok adalah bidang berbentuk persegi atau persegi panjang yang
membatasi bangun ruang balok. Balok memiliki 6 sisi yaitu sisi ABCD,
BCGF, GFEH, ADHE, CDHG, dan ABFE.
2. Rusuk
Rusuk balok adalah ruas garis yang merupakan perpotongan dua sisi
pada balok. Balok memiliki 12 rusuk yaitu rusuk AB, BC, CD, EH, EF,
FG, GH, AD, AE, BF, CG, dan DH.
3. Titik sudut
Titik sudut balok balok adalah titik potong antara tiga rusuk balok.
Balok memiliki 8 titik sudut, yaitu titik A, B, C, D, E, F, G, dan H.
4. Diagonal sisi
Diagonal sisi balok adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik
sudut yang berhadapan pada setiap bidang sisi balok. Balok memiliki
93Lampiran 1.2
12 diagonal sisi yang sama panjang yaitu AC, BD, AF, BE, BG, CF,
CH, DG, AH, DE, EG, dan FH.
5. Diagonal ruang
Diagonal ruang balok adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik
sudut yang berhadapan dalam ruang balok. Balok memiliki 4 diagonal
ruang yang sama panjang yaitu AG, BH, CE, dan DF.
6. Bidang diagonal
Bidang diagonal balok adalah bidang yang terbentuk dari dua rusuk
balok yang saling berhadapan dan sepasang diagonal sisi. Balok
memiliki 6 bidang diagonal yaitu ABGH, BCHE, CDEF, ADGF,
ACGE, dan BDHF.
c. Luas permukaan balok
Untuk menentukan luas permukaan balok kita harus merobeh
sebuah balok menjadi jaring-jaring balok terlebih dahulu seperti pada
gambar di bawah ini.
Balok ABCD.EFGH Jaring-jaring balok
Tampak bahwa = = , L1 L5 , L2 L4 L3 = L6
Sehingga luas seluruh permukaan balok = + + + + +L1 L2 L3 L4 L5 L6
94Lampiran 1.2
= ( + ) +( + )+( + )L1 L5 L2 L4 L3 L6
= (2 x ) +(2 x )+(2 x )L1 L2 L3
= 2 ( + + )L1 L2 L3
= 2 (pl + lt + pt)
d. Volume balok
Untuk menentukan volume balok bisa dengan cara melalui
pendekatan dengan cara memasukkan beberapa kubus satuan ke dalam
suatu balok. Dapat dilihat seperti gambar di bawah ini.
Dari table di atas dapat disimpulkan bahwa :
Volume balok = p x l x t
e. Panjang kerangka = 4 (p + l + t)
95Lampiran 1.2
Pertemuan 3
Soal Tes Evaluasi Siklus I
1. Jelaskan pengertian balok!
2. Gambarlah sebuah jaring-jaring kubus!.
3. Perhatikan gambar kubus berikut ini!
Tentukan: a. Rusuk kubus
b. Bidang diagonal kubus
c. Diagonal bidang kubus
4. Sebuah bak mandi berbentuk kubus dengan panjang rusuk 11 cm.
Tentukan volume dari bak mandi tersebut.
5. Sebuah kerangka balok terbuat dari kawat. Jika ukuran kerangka tersebut 8
cm x 6 cm x 7 cm. Tentukan :
a. Luas permukaan balok
b. Volume balok
6. Andi mempunyai sebatang besi berukuran panjang 664 cm akan digunakan
untuk membuat kerangka kubus berukuran sama. Jika panjang rusuk
kubus-kubus yang akan dibuat 11 cm, berapakah panjang sisa besi Andi!
7. Safa mempunyai aquarium berbentuk balok dengan perbandingan antara
panjang, lebar, dan tinggi aquarium tersebut adalah 5 : 2 : 1. Jika luas
96Lampiran 1.2
permukaan aquarium tersebut adalah 306 . Tentukan volume dari cm2
aquarium tersebut!.
F. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran probing-prompting
G.Media Pembelajaran
1. Spidol
2. Papan tulis
H.Sumber Belajar
Buku Paket Matematika untuk SMP Kelas VIII dan sumber belajar lain yang
terkait.
I. Langkah-Langkah Pembelajaran:
Pertemuan 1
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
1. Membuka pelajaran dengan salam dan doa.
2. Melakukan absensi kehadiran siswa dan kesiapan
siswa mengikuti pelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
pokok-pokok materi yang akan diajarkan.
4. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar
menyenangi matematika dan bersemangat untuk
mengikuti pelajaran.
2 menit
3 menit
2 menit
3 menit
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
97Lampiran 1.2
1. Siswa memperhatikan guru menjelaskan materi
yang dijelaskan mengenai bangun ruang sisi datar
kubus.
2. Siswa menyepakati dan bertanggung jawab atas
cara belajar yang ditawarkan oleh guru.
Elaborasi
1. Guru memberikan permasalahan dalam bentuk soal
yang berhubungan dengan materi yang sebelumnya
telah di rancang sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
2. Guru memberikan waktu untuk memikirkan
jawaban dari permasalahan tersebut.
3. Guru memilih acak siswa untuk menyampaikan
jawaban.
4. Guru meminta tanggapan siswa lain tentang
jawaban tersebut.
5. Guru meminta siswa lain untuk memberikan contoh
atau jawaban lain yang mendukung jawaban
sebelumnya sehingga jawaban dari pertanyaan
tersebut menjadi kompleks.
Konfirmasi
1.1. Guru memberikan penguatan atau tambahan
jawaban.
2. Guru bersama siswa mengevaluasi proses belajar.
3. Guru memberikan penguatan positif terhadap hasil
masing-masing kelompok.
4. Guru memberikan kesempatan siswa untuk
menanyakan materi yang kurang jelas.
15 menit
2 menit
5 menit
5 menit
5 menit
15 menit
3 menit
3 menit
5 menit
3 menit
2 menit
2 menit
98Lampiran 1.2
3. Penutup
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang
materi.
2. Guru memberikan PR.
3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
pada pertemuan yang akan dating.
4. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.
5 menit
3 menit
3 menit
3 menit
Pertemuan 2
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
a. Membuka pelajaran dengan salam dan doa.
b. Melakukan absensi kehadiran siswa dan kesiapan
siswa mengikuti pelajaran.
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
pokok-pokok materi yang akan diajarkan.
d. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar
menyenangi matematika dan bersemangat untuk
mengikuti pelajaran.
2 menit
3 menit
3 menit
2 menit
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
1. Siswa memperhatikan guru menjelaskan materi
yang dijelaskan mengenai bangun ruang sisi datar
balok.
5 menit
99Lampiran 1.2
2. Siswa menyepakati dan bertanggung jawab atas
cara belajar yang ditawarkan oleh guru.
Elaborasi
1. Guru memberikan permasalahan dalam bentuk soal
yang berhubungan dengan materi yang sebelumnya
telah di rancang sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
2. Guru memberikan waktu untuk memikirkan
jawaban dari permasalahan tersebut.
3. Guru memilih acak siswa untuk menyampaikan
jawaban.
4. Guru meminta tanggapan siswa lain tentang
jawaban tersebut.
5. Guru meminta siswa lain untuk memberikan contoh
atau jawaban lain yang mendukung jawaban
sebelumnya sehingga jawaban dari pertanyaan
tersebut menjadi kompleks.
Konfirmasi
1. Guru memberikan penguatan atau tambahan
jawaban.
2. Guru bersama siswa mengevaluasi proses belajar.
3. Guru memberikan penguatan positif terhadap hasil
masing-masing kelompok.
4. Guru memberikan kesempatan siswa untuk
menanyakan materi yang kurang jelas.
2 menit
10 menit
5 menit
15 menit
3 menit
3 menit
5 menit
5 menit
3 menit
2 menit
2 menit
3. Penutup
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang
materi.
2. Guru memberikan PR.
5 menit
3 menit
100Lampiran 1.2
3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
pada pertemuan yang akan dating.
4. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.
3 menit
3 menit
Pertemuan 3
Kegiatan Deskripsi KegiatanWaktu
(menit)
Pendahuluan Persiapan
1. Guru membuka pertemuan dengan salam
kemudian berdoa bersama
2. Guru melakukan presensi dan jika ada yang tidak
masuk, guru menanyakan alasan kepada
temannya.
3. Guru mengkondisikan kelas dan menyampaikan
tata tertib dalam kegiatan evaluasi
5 menit
5 menit
5 menit
1. Guru membagi lembar soal dan lembar jawaban 5 menitInti
2. Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan
soal dengan baik dan benar, mandiri dan jujur
3. Siswa mulai mengerjakan soal tes
5 menit
55 menit
Penutup 1. Guru memberi tahu bahwa waktu mengerjakan
telah selesai
2. Guru mengumpulkan lembar jawaban
3. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan
salam
2 menit
4 menit
4 menit
101Lampiran 1.2
J. Penilaian
Teknik : Tes tertulis
Bentuk Instrumen : Uraian
Purworejo , 20 Maret 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran, Peneliti,
Siti Maimunah Ekowatiningsih, S. Pd Zaenal Abidin NIP.19660520 200801 2004 NIM. 132140068
102Lam
piran 1.3
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI
KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA
Indikator Kemandirian Belajar Siswa Sub Indikator Kemandirian Belajar Siswa No. Item Jumlah
1. Percaya diri 1) Siswa berani untuk bertanya.2) Siswa berani saat menyampaikan
pendapatnya.
1, 2 2
2. inisiatif 1) Siswa mampu memecahkan permasalahan yang diberikan.
2) Siswa fokus dalam memecahkan permasalahan.
3, 4 2
3. Tegas 1) Siswa yakin dalam bertindak2) Siswa berusaha mempertahankan
jawabnnya.
5, 6 2
4. Tanggung jawab 1) Siswa berani menjawab pertanyaan yang diberikan.
2) Siswa berani menyampaikan hasil pekerjaanya.
7, 8 2
5. Mampu mengatasi masalah 1) Siswa semangat dalam mencari solusi dari setiap masalah.
2) Siswa tidak gelisah ketika diberikan permasalahan.
9, 10 2
6. Tidak menggantungkan diri kepada orang lain 1) Siswa mengerjakan tugas individu sendiri2) Siswa berusaha mengatasi sendiri
kesulitan dalam mengerjakan tugas
11, 12 2
Jumlah 12
Lampiran 1.4 103
Lampiran 1.4 104
Lampiran 1.4 105
106
Lampiran 1.6
120121 122
123
Lampiran 1.5
107
108
Purworejo, 12 Januari 2017
Lampiran 1.6 109
KISI-KISI SOAL TES PEMAHAMAN KONSEP
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 36 Purworejo
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / 2
Materi : Bangun ruang sisi datar
Bentuk Soal : Uraian
Kompetensi Dasar : Menentukan luas permukaan dan volume kubus dan balok.
No Indikator Pemahaman
Konsep
Indikator Soal
Aspek
yang
diukur
No
soal
1. Mampu menyatakan ulang
sebuah konsep serta
membedakan dan
membandingkan konsep-
konsep.
Siswa mampu
menjelaskan pengertian
balok.
C1, C2 1
2. Mampu memberikan contoh
dan noncontoh dari konsep
yang dipelajari.
Siswa mampu
menggambar jaring-
jaring kubus
C2 2
3. Mampu mengklasifikasikan
objek-objek menurut sifat-
sifat tertentu
Siswa mampu
menyebutkan rusuk,
bidang diagonal, dan
diagonal ruang kubus.
C1,C2 3
4. Dapat menyajikan konsep
dalam berbagai bentuk
representasi matematika.
Siswa mampu
menentukan luas
permukaan dan volume
C1,C2 5
Lampiran 1.6 110
balok.
5. Kemampuan menggunakan,
memanfaatkan dan memilih
prosedur atau operasi
tertentu.
Siswa mampu
menghitung panjang
kerangka dari sebuas
kubus.
C3 6
6. Mengaplikasikan konsep
atau algoritma dalam
pemecahan masalah
Siswa mampu
menentukan volume
kubus dan balok.
C3 7,4
Keterangan :
C1 : Hafalan/Pengetahuan
C2 : Pemahaman
C3 : Penerapan
Lampiran 1.7 111
SOAL TES EVALUASI
SIKLUS I
Petunjuk:
1. Tuliskan Nama, Kelas dan No. absen pada lembar jawab yang telah
disediakan!
2. Berdoalah sebelum mengerjakan!
3. Bacalah soal dengan teliti!
4. Kerjakan terlebih dahulu soal yang menurut anda mudah!
5. Teliti terlebih dahulu jawaban anda sebelum dikumpulkan!
6. Kumpulkan kembali soal setelah selesai mengerjakan!
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar!
1. Jelaskan pengertian balok!
2. Gambarlah sebuah jaring-jaring kubus kemudian arsirlah bagian alas dan
tutupnya!.
3. Perhatikan gambar kubus berikut ini!
Tentukan: a. Rusuk kubus
b. Bidang diagonal kubus
Lampiran 1.7 112
c. Diagonal ruang kubus
4. Sebuah bak mandi berbentuk kubus dengan panjang rusuk 11 cm.
Tentukan banyak air yang dibutuhkan untuk mengisi bak mandi tersebut
hingga penuh!
5. Sebuah kerangka balok terbuat dari kawat. Jika ukuran kerangka tersebut
8 cm x 6 cm x 7 cm. Tentukan :
a. Luas permukaan balok.
b. Volume balok.
6. Andi mempunyai sebatang besi berukuran panjang 150 cm akan digunakan
untuk membuat kerangka kubus. Jika panjang rusuk kubus yang akan
dibuat 11 cm, berapakah panjang sisa besi Andi!
7. Safa mempunyai aquarium berbentuk balok dengan perbandingan antara
panjang, lebar, dan tinggi aquarium tersebut adalah 5 : 2 : 1. Jika luas
permukaan aquarium tersebut adalah 306 . Tentukan volume dari cm2
aquarium tersebut!.
Lampiran 1.8 113
KUNCI JAWABAN DAN PENSKORAN
TES PRESTASI SIKLUS I
No. Jawaban Skor
Menjawab soal tetapi tidak tepat 1
Menjawab soal tetapi kurang tepat 2
Menjawab soal secara tepat 3
1.
Jumlah Skor 3
Jaring-Jaring Kubus
4
2.
Jumlah Skor 4
3. Diketahui:
Ditanya: a. rusuk kubus
b. bidang diagonal kubus
c. diagonal ruang
Penyelesaian :
a. Rusuk kubus ABCD.EFGH adalah AB, BC, CD, DA,
AE, EF, FB, GC, HD, EH, GH, dan GF.
b. Bidang diagonal kubus ABCD.EFGH adalah ABGH,
3
Lampiran 1.8 114
BCHE, CDEF, ADGF, ACGE, dan BDHF.
c. Diagonal ruang kubus ABCD.EFGH adalah AG, BH,
CE, dan DF.
3
3
Jumlah skor 9
Diketahui: sebuah kubus dengan panjang rusuk 11 cm
Ditanya: volume kubus
Penyelesaian:
Volume kubus = s x s x s
= 11 x 11 x 11
= 1.331 cm3
1
1
1
1
4.
Jumlah skor 4
Diketahui : p = 8 cm, l = 6 cm, t = 7 cm.
Ditanya : a. luas permukaan balok
b. volume balok
Penyelesaian :
a. Luas permukaan = 2(pl + lt + pt)= 2(8.6 + 6.7 + 8.7)
= 2(48 + 42 + 56)
= 2(146)
= 292 cm2.
b. Volume balok = p x l x t = 8 x 6 x 7
= 336 cm3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5.
Jumlah skor 9
6. Diketahui : panjang besi = 150 cm, akan dibuat kerangka
kubus dengan panjang rusuk 11 cm.
Ditanya: sisa besi untuk membuat kerangka
Penyelesaian :
1
Lampiran 1.8 115
Panjang kerangka kubus = 12 x panjang rusuk.
= 12 x 11 cm
= 132 cm
Sisa besi = 150 cm – 132 cm
= 18 cm
Jadi sisa besi yang digunakan untuk membuat kerangka kubus
dengan panjang rusuk 11 cm adalah 18 cm.
1
1
1
1
1
Jumlah skor 6
7. Diketahui: sebuah balok dengan perbandingan panjang, lebar,
dan tinggi = 5 : 2 : 1, dan memiliki luas 306 cm2
Ditanya: volume balok
Penyelesaian:
Misalkan panjang = 5x
Lebar = 2x
Tinggi = x
L. balok = )2( pl + pt + lt
306 = 2 ( 5x . 2x + 5x . x + 2x. x)
306 = 2 (10 )x2 + 5 x2 + 2 x2
306 = 2 (17 x2)
306 = 34 x2
= 306
34x2
9 = x2
= x9
3 = x
Jadi, V. balok = p x l x t
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Lampiran 1.8 116
= 5.3 x 2. 3 x 3
= 15 x 6 x 3
= 270 cm3
Jadi volume balok = 270 cm3
1
1
Jumlah Skor 15
Total skor = jumlah semua skor x 2= 100
Lampiran 1.9
PEDOMAN PENILAIAN TES PEMAHAMAN KONSEP SISWA
SIKLUS I
Skor Tiap SoalNo Aspek yang Dinilai Kriteria Nilai Skor
1 2 3a 3b 3c 4 5a 5b 6 7Tidak menuliskan maksud dari soal 0Menuliskan maksud dari soal namun belum tepat 1
Sebagian besar dari maksud soal yang dituliskan sudah tepat 2
1. Menyatakan ulang sebuah konsep
Menuliskan maksud dari soal secara tepat 3
3
Tidak dapat memberi contoh dan bukan contoh 0
Dapat memberi contoh dan bukan contoh namun belum sesuai dengan maksud soal
1
Dapat memberi contoh dan bukan contoh sudah sesuai maksud soal namun belum tepat
2
2. Memberi contoh dan non-contoh dari konsep
Memberi contoh dan bukan contoh 3
3
117
Lampiran 1.9
secara tepatTidak mengelompokkan objek menurut sifat tertentu dalam menyelesaikan masalah
0
Mengelompokkan objek menurut sifat tertentu namun belum sesuai dengan maksud soal
1
Mengelompokkan objek menurut sifat tertentu sudah sesuai maksud soal namun belum tepat
2
3. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya).
Mengelompokkan objek menurut sifat tertentu secara tepat 3
3 3 3
Tidak dapat memaparkan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis
0
Dapat memaparkan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis namun belum sesuai maksud soal
1
4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis
Memaparkan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis sudah sesuai maksud soal namun belum
2
3 3
118
Lampiran 1.9
tepatMemaparkan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis secara tepat
3
Tidak menjawab soal dengan menggunakan prosedur atau operasi tertentu
0
Menjawab soal dengan menggunakan prosedur atau operasi tertentu namun belum sesuai maksud soal
1
Menjawab soal dengan menggunakan prosedur atau operasi tertentu sesuai maksud soal namun belum tepat
2
5. Menggunakan,memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu.
Menjawab soal dengan menggunakan prosedur atau operasi tertentu sesuai maksud soal secara tepat
3
3
6. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.
Tidak menerapkan suatu konsep atau algoritma dalam menyelesaikan masalah
0 3 3
119
Lampiran 1.9
Menjawab soal dengan menerapkan konsep atau algoritma dalam menyelesaikan masalah namun belum sesuai maksud soal
1
Menjawab soal dengan menerapkan konsep atau algoritma dalam menyelesaikan masalah sesuai maksud soal namun belum tepat
2
Menjawab soal dengan menerapkan konsep atau algoritma dalam menyelesaikan masalah sesuai maksud soal secara tepat.
3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Total Skor Maksimal S = x 100 = 10030
30
120
Lampiran 1.10 121
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN
PEMBELAJARAN DENGAN PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING
Pokok Bahasan : Bangun ruang sisi datar
Kelas/Semester : VIII/2
No. Aspek yang diamati Uraian Nomor Butir
I Pra pembelajaran Kesiapan pembelajaran 1.1, 1.2, 1.3
II Kegiatan awal 1. Memberikan apersepsi2. Mengkomunikasikan tujuan dan
model pembelajaran3. Memberi motivasi
2.12.2
2.3III Kegiatan inti 1. Guru membimbing siswa mem-
bentuk kelompok.2. Menjelaskan gambaran materi
yang akan dipelajari.3. Guru memberikan pertanyaan
yang berhubungan dengan materi yang sebelumnya telah di rancang sesuai dengan ujuan pembelajaran yang akan dicapai
4. Guru memberikan waktu untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan tersebut.
5. Guru memilih acak perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi.
6. Guru meminta tanggapan siswa lain tentang jawaban tersebut.
7. Guru Meminta siswa lain untuk memberikan contoh atau jawaban lain yang mendukung jawaban sebelumnya sehingga jawaban dari pertanyaan tersebut menjadi kompleks.
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
Lampiran 1.10 122
8. Guru memberikan penguatan atau tambahan jawaban.
3.8
IV Penutup 1. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya
2. Menyampaikan pembelajaran yang akan datang
3. Menutup kegiatan pembelajaran
4.1
4.2
4.3
111Lam
piran 1.11
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING
Pokok Bahasan : Bangun ruang sisi datar
Kelas / Semester : VIII-C / 2
Siklus / Pertemuan : I / 1
Hari / Tanggal : Sabtu / 1 April 2017
Waktu : 10.10-11.40
Petunjuk pengisian
Berilah tanda (√) pada pilihan yang sesuai. Tuliskan deskripsi hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran.
PelaksanaanNo. Aspek yang diamati
Ya TidakDeskripsi
I. Pra pembelajaran1.1 Siswa berdoa bersama.
1.2 Guru memeriksa kehadiran siswa.
1.3 Guru mengkondisikan siswa.
112Lam
piran 1.11
II. Kegiatan Awal2.1 Memberikan apersepsi
2.2 Mengkomunikasikan tujuan dan model pembelajaran
2.3 Memberi motivasi
III. Kegiatan inti pembelajaran3.1 Guru menjelaskan gambaran materi yang akan
dipelajari.3.2 Guru `memberikan pertanyaan yang berhubungan
dengan materi yang sebelumnya telah di rancang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3.3 Guru memberikan waktu untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan tersebut.
3.4 Guru memilih acak siswa untuk menyampaikan jawabnnya.
3.5 Guru meminta tanggapan siswa lain tentang jawaban tersebut.
3.6 Guru Meminta siswa lain untuk memberikan contoh atau jawaban lain yang mendukung jawaban sebelumnya sehingga jawaban dari pertanyaan tersebut menjadi kompleks.
3.8 Guru memberikan penguatan atau tambahan jawaban.
113Lam
piran 1.11
SARAN:
................................................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................................
Purworejo, 1 April 2017 Observer,
(Siti Maimunah Ekowatiningsih, S.Pd,.)
IV. Penutup
4.1 Memberi kesempatan siswa untuk bertanya
4.2 Menyampaikan pembelajaran yang akan datang
4.3 Menutup kegiatan pembelajaran
114Lam
piran 1.11
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING
Pokok Bahasan : Bangun ruang sisi datar
Kelas / Semester : VIII-C / 2
Siklus / Pertemuan : I / 2
Hari / Tanggal : Rabu / 5 April 2017
Waktu : 09.30-10.20
Petunjuk pengisian
Berilah tanda (√) pada pilihan yang sesuai. Tuliskan deskripsi hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran.
PelaksanaanNo. Aspek yang diamati
Ya TidakDeskripsi
I. Pra pembelajaran2.1 Siswa berdoa bersama.
1.2 Guru memeriksa kehadiran siswa.
1.3 Guru mengkondisikan siswa.
115Lam
piran 1.11
II. Kegiatan Awal2.3 Memberikan apersepsi
2.4 Mengkomunikasikan tujuan dan model pembelajaran
2.3 Memberi motivasi
III. Kegiatan inti pembelajaran3.7 Guru menjelaskan gambaran materi yang akan
dipelajari.3.8 Guru `memberikan pertanyaan yang berhubungan
dengan materi yang sebelumnya telah di rancang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3.9 Guru memberikan waktu untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan tersebut.
3.10Guru memilih acak siswa untuk menyampaikan jawabnnya.
3.11Guru meminta tanggapan siswa lain tentang jawaban tersebut.
3.12Guru Meminta siswa lain untuk memberikan contoh atau jawaban lain yang mendukung jawaban sebelumnya sehingga jawaban dari pertanyaan tersebut menjadi kompleks.
3.8 Guru memberikan penguatan atau tambahan jawaban.
116Lam
piran 1.11
SARAN:
................................................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................................
Purworejo, 1 April 2017 Observer,
(Siti Maimunah Ekowatiningsih, S.Pd,.)
IV. Penutup
4.3 Memberi kesempatan siswa untuk bertanya
4.4 Menyampaikan pembelajaran yang akan datang
4.3 Menutup kegiatan pembelajaran
Lampiran 1.12 129
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 36 Purworejo
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/2
Materi Pokok : Bangun ruang sisi datar
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
B. Kompetensi Dasar
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki rasa ingin tahu percaya diri dan ketertarikan pada matematika
serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang
terbentuk melalu pengalaman belajar.
Lampiran 1.12 130
3. Menentukan luas permukaan dan volume prisma dan limas.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Terlibat aktif dalam pembelajaran bangun ruang sisi datar.
2. Mengidentifikasi unsur-unsur prisma.
3. Menentukan luas permukaan dan volume prisma.
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan tanya jawab peserta didik dapat:
1. Memiliki sikap ingin tahu yang ditandai dengan bertanya kepada guru.
2. Mengidentifikasi unsur-unsur prisma.
3. Menemukan rumus luas permukaan dan volume prisma.
E. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
Prisma adalah bangun ruang yang mempunyai dua sisi sejajar yang sama
bentuk dan ukurannya. Sisi lainnya berbentuk segiempat yang diperoleh dari
menghubungkan titik-titik sudut dua sisi yang sejajar. Sebagai contoh pada
saat kita berkemah, kita mendirikan sebuah tenda. Bentuk tenda kemah inilah
yang disebut dengan prisma. Sisi depan dan belakang berbentuk sama yaitu
berbentuk segi lima.
Lampiran 1.12 131
Ciri-ciri prisma:
a. Prisma mempunyai sepasang sisi sejajar (berhadapan) yang sama
bentuk dan ukuran. Kedua sisi ini selanjutnya disebut sisi alas dan sisi
tutup/atas/atap.
b. Titik-titik sudut sisi atas dan sisi atas prisma dihubungkan dengan
rusuk-rusuk yang saling sejajar dan sama panjang. Rusuk-rusuk ini
disebut rusuk tegak. Panjang rusuk tegak ini merupakan tinggi prisma.
Jenis-jenis prisma:
a. Prisma yang semua sisinya berbentuk persegi disebut kubus.
b. Prisma yang semua alasnya berbentuk persegi atau persegi panjang
disebut balok.
c. Prisma yang alasnya berbentuk lingkaran disebut lingkaran.
Jarring-jaring prisma
Prisma segi lima Prisma segi tiga Prisma segi empat
Lampiran 1.12 132
Unsur-unsur prisma:
Jenis prisma Banyak sisi
Banyak rusuk
Banyak titik sudut
Banyak diagonal
sisi
Banyak diagonal
ruangPrisma segi-3 5 = 3 + 2 9= 3 x 3 6 = 2 x 3 6 = 3x4 0 = 3 x 0Prisma segi-4 6 = 4 + 2 12= 3 x 4 8 = 2 x 4 12 = 4x3 4 = 4 x 1Prisma segi-5 7 = 5 + 2 15 = 3 x 5 10 = 2 x 5 20 = 5x4 10 = 5 x 2Prisma segi-6 8 = 6 + 2 18 =3 x 6 12 = 2 x 6 30 = 6 x 5 18 = 6 x 3Prisma segi-n n+2 3n 2n n(n-1) n(n-3)
Secara umum unsur-unsur prisma segi-n (n = banyak rusuk sisi alas)
sebagai berikut:
a. Banyak sisi = n +2
b. Banyak rusuk = 3n
c. Banyak titik sudut = 2n
d. Banyak diagonal sisi = n(n-1)
e. Banyak diagonal ruang = n(n-3).
Pertemuan 2
Luas Permukaan prisma
Balok juga dapat dikatakan prisma segi empat, sehingga luas permukaan
prisma bias didapat dari luas permukan balok. Akan tetapi pada luas
permukaan prisma yang ditekankan adalah luas alas, keliling alas, dan
tinggi. Perhatikan gambar prisma di bawah ini.
Lampiran 1.12 133
Untuk luas permukaan prisma segi empat sama dengan luas permukaan
balok, yaitu:
L = 2 (pl + lt + tp)
L = 2pl + 2lt + 2tp
L = 2pl + ( 2lt + 2tp)
L = 2 x L. alas + ( 2l + 2p) t
L = 2 x L.alas + K. alas x tinggi
Panjang Kerangka Prisma
a. Prisma segitiga ABC.DEF
Memiliki panjang kerangka = 2 x K. alas + 3 x tinggi prisma
= 2 (AB+BC+AC) + 3 x AD
Lampiran 1.12 134
b. Prisma segi lima
Memiliki panjang kerangka = 2 x K. alas + 5 x tinggi prisma
= 2 (AB+BC+CD+DE+EA) + 5 x AF
Volume prisma
Lampiran 1.12 135
Pertemuan 3
Soal Tes Evaluasi Siklus II
1. Jelaskan pengertian prisma!
2. Gambarkan jarring-jaring prisma segitiga dan prisma segiempat!
3. Perhatikan gambar berikut ini!
Tentukan:
a. Sisi prisma
b. Rusuk prisma
c. Diagonal ruang prisma
4. Sebuah prisma memiliki alas berbentuk belah ketupat dengan panjang
diagonal 16 cm dan 12 cm. Jika tinggi prisma 24 cm. Tentukan panjang
kerangka prisma
5. Sebuah prisma tegak memiliki volume 432 cm3. Alas prisma tersebut
berbentuk segitiga siku-siku yang panjang sisi siku-sikunya 6 cm dan 8
cm. Hitunglah tinggi prisma tersebut!
6. Alas sebuah akuarium berbentuk persegi panjang dengan panjang 1 meter
dan lebarnya 0,5 meter. Jika tinggi akuarium tersebut adalah 0,4 meter,
maka berapakah luas permukaan akuarium tersebut!.
Lampiran 1.12 136
7. Perhatikan gambar berikut!
Tentukan :
a. Luas alas prisma
b. Volume prisma
F. Metode Pembelajaran
Model pembelajaran probing-prompting
G. Media Pembelajaran
1. Spidol
2. Papan tulis
3. Power point
H. Sumber Belajar
Buku Paket Matematika untuk SMP Kelas VIII dan sumber belajar lain yang
terkait.
Lampiran 1.12 137
I. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
1. Membuka pelajaran dengan salam dan doa.
2. Melakukan absensi kehadiran siswa dan kesiapan
siswa mengikuti pelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
pokok-pokok materi yang akan diajarkan.
4. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar
menyenangi matematika dan bersemangat untuk
mengikuti pelajaran.
2 menit
3 menit
3 menit
2 menit
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
1. Siswa memperhatikan guru menjelaskan materi
yang dijelaskan mengenai bangun ruang sisi datar
prisma menggunakan alat peraga berbantu power
point.
2. Siswa memberi tanggapan dan bertanya jawab
berdasarkan pancingan guru.
3. Siswa menyepakati dan bertanggung jawab atas
cara belajar yang ditawarkan oleh guru.
Elaborasi
1. Guru memberikan permasalahan dalam bentuk
lembar kegiatan.
15 menit
2 menit
2 menit
5 menit
15 menit
Lampiran 1.12 138
2. Guru memberikan waktu untuk memikirkan
jawaban dari pertanyaan tersebut.
3. Guru memilih acak siswa untuk menyampaikan
jawaban serta memberikan hadiah jika ada yang
berani maju ke depan kelas untuk
menyampaikannya.
4. Guru meminta tanggapan siswa lain tentang
jawaban tersebut.
5. Guru meminta siswa lain untuk memberikan contoh
atau jawaban lain yang mendukung jawaban
sebelumnya sehingga jawaban dari pertanyaan
tersebut menjadi kompleks.
Konfirmasi
1. Guru memberikan penguatan atau tambahan
jawaban.
2. Guru bersama siswa mengevaluasi proses belajar.
3. Guru memberikan kesempatan siswa untuk
menanyakan materi yang kurang jelas.
3 menit
3 menit
5 menit
5 menit
5 menit
3 menit
2 menit
3. Penutup
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang
materi.
2. Guru memberikan PR.
3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
pada pertemuan yang akan dating.
4. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.
5 menit
4 menit
3 menit
3 menit
Lampiran 1.12 139
Pertemuan 2
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
1. Membuka pelajaran dengan salam dan doa.
2. Melakukan absensi kehadiran siswa dan kesiapan
siswa mengikuti pelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
pokok-pokok materi yang akan diajarkan.
4. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar
menyenangi matematika dan bersemangat untuk
mengikuti pelajaran.
2 menit
2 menit
3 menit
3 menit
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
1. Siswa memperhatikan guru menjelaskan materi
yang dijelaskan mengenai bangun ruang sisi datar
prisma menggunakan alat peraga berbantu power
point.
2. Siswa memberi tanggapan dan bertanya jawab
berdasarkan pancingan guru.
3. Siswa menyepakati dan bertanggungjawab atas cara
belajar yang ditawarkan oleh guru.
Elaborasi
1. Guru memberikan permasalahan dalam bentuk
lembar kegiatan
15 menit
2 menit
5 menit
3 menit
15 menit
Lampiran 1.12 140
2. Guru memberikan waktu untuk memikirkan
jawaban dari pertanyaan tersebut.
3. Guru memilih acak siswa untuk menyampaikan
jawaban dan memberikan hadiah jika ada siswa
yang berani maju ke depan kelas untuk
menyampaikannya.
4. Guru meminta tanggapan siswa lain tentang
jawaban tersebut.
5. Guru meminta siswa lain untuk memberikan contoh
atau jawaban lain yang mendukung jawaban
sebelumnya sehingga jawaban dari pertanyaan
tersebut menjadi kompleks.
Konfirmasi
1. Guru memberikan penguatan atau tambahan
jawaban.
2. Guru bersama siswa mengevaluasi proses belajar.
3. Guru memberikan penguatan positif terhadap hasil
masing-masing kelompok.
4. Guru memberikan kesempatan siswa untuk
menanyakan materi yang kurang jelas.
5 menit
3 menit
5 menit
3 menit
2 menit
2 menit
3 menit
3. Penutup
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang
materi.
2. Guru memberikan PR.
3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
pada pertemuan yang akan dating.
4. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.
6 menit
3 menit
4 menit
2 menit
Lampiran 1.12 141
Pertemuan 3
Kegiatan Deskripsi KegiatanWaktu
(menit)
Pendahuluan Persiapan
1. Guru membuka pertemuan dengan salam
kemudian berdoa bersama
2. Guru melakukan presensi dan jika ada yang tidak
masuk, guru menanyakan alasan kepada
temannya.
3. Guru mengkondisikan kelas dan menyampaikan
tata tertib dalam kegiatan evaluasi
3 menit
4 menit
3 menit
1. Guru membagi lembar soal dan lembar jawaban 5 menitInti
2. Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan
soal dengan baik dan benar, mandiri dan jujur
3. Siswa mulai mengerjakan soal tes
5 menit
60 menit
Penutup 1. Guru memberi tahu bahwa waktu mengerjakan
telah selesai
2. Guru mengumpulkan lembar jawaban
3. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan
salam
1 menit
2 menit
2 menit
J. Penilaian
Lampiran 1.12 142
Teknik : Tes tertulis
Bentuk Instrumen : Uraian
Purworejo , 21 April 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran, Peneliti,
Siti Maimunah Ekowatiningsih, S. Pd Zaenal AbidinNIP.19660520 200801 2004 NIM. 132140068
143Lampiran 1.13
1. Jelaskan pengertian prisma!
2. Gambarkan jaring-jaring prisma segi tiga!
3. Gambarkan jaring-jaring prisma segilima!
4. Sebutkan contoh bangun ruang prisma dalam kehidupan sehari-hari!
5. Sebutkan rusuk dan diagonal sisi prisma segitiga berikut!
6. Sebutkan diagonal ruang, diagonal sisi dan diagonal rusuk prisma
segilima berikut!
Kumpulan soal 1
144Lampiran 1.13
1. Sebuah prisma tegak memiliki volume 432 . Alas prisma berbentuk
segitiga siku-siku yang panjang sisi siku-siku 6 cm dan 8 cm. Hitunglah
tinggi prisma tersebut!
2. Volume prisma segitiga 168 . Luas alas prisma 24 cm. Tentukan
tinggi prisma tersebut!
3. Alas sebuah prisma berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang sisi 12
cm, 5 cm, dan 13 cm. Jika tinggi prisma adalah 20 cm, tentukan volume
prisma!
4. Sebuah prisma memiliki alas berbentuk belah ketupat dengan panjang
diagonal 16 cm dan 12 cm. Jika tinggi prisma 24 cm. Tentukan panjang
kerangka prisma!
5. Sebuah prisma memiliki alas berbentuk belah ketupat dengan panjang
diagonal 16 cm dan 12 cm. Jika tinggi prisma 24 cm. Tentukan volume
prisma!
6. Tentukan panjang kerangka prisma berikut!
Kumpulan soal 2
Lampiran 1.14 145
KISI-KISI SOAL TES PEMAHAMAN KONSEP
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Bonorowo
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / 2
Materi : Bangun ruang sisi datar
Kompetensi Dasar : Menentukan luas permukaan dan volume prisma.
No Indikator Pemahaman KonsepAspek yang diamati
Aspek
yang
diukur
No
soal
1. Mampu menyatakan ulang sebuah
konsep serta membedakan dan
membandingkan konsep-konsep.
Siswa mampu
menjelaskan pengertian
prisma dan
menyebutkan unsur-
unsur prisma.
C2 1
2. Mampu memberikan contoh dan
noncontoh dari konsep yang
dipelajari.
Siswa membuat jaring-
jaring prisma
C1,C2 2
3. Mampu mengklasifikasikan objek-
objek berdasarkan dipenuhi atau
tidaknya persyaaratan yang
membentuk suatu konsep.
Siswa mampu
menentukan sudut,
rusuk, titik sudut,
diagonal sisi, dan
diagonal ruang prisma.
C2 3
4. Dapat menyajikan konsep dalam
berbagai bentuk representasi
matematika.
Siswa mampu
menentukan luas dan
volume prisma.
C1,C3 6
Lampiran 1.14 146
5. Kemampuan menggunakan,
memanfaatkan dan memilih
prosedur atau operasi tertentu.
Siswa mampu
menghitung panjang
kerangka dari prisma.
C3 4
6. Memggunakan konsep yang sesuai
dalam memecahkan masalah
sehari-hari.
Siswa mampu
menentukan luas dan
volume prisma.
C3 5, 7
Keterangan :
C1 : Hafalan/Pengetahuan
C2 : Pemahaman
C3 : Penerapan
Lampiran 1.15 147
Lampiran 1.15 148
Lampiran 1.15 149
Purworejo, 12 Jauari 2017
Lampiran 1.16 150
SOAL TES SIKLUS II
Petunjuk:
1. Tuliskan Nama, Kelas dan No. absen pada lembar jawab yang telah
disediakan!
2. Berdoalah sebelum mengerjakan!
3. Bacalah soal dengan teliti!
4. Kerjakan terlebih dahulu soal yang menurut anda mudah!
5. Teliti terlebih dahulu jawaban anda sebelum dikumpulkan!
6. Kumpulkan kembali soal setelah selesai mengerjakan!
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar!
1. Jelaskan pengertian prisma!
2. Gambarkan jarring-jaring prisma segitiga dan prisma segiempat!
3. Perhatikan gambar berikut ini!
Tentukan:
a. Sisi prisma
b. Rusuk prisma
c. Diagonal ruang prisma
Lampiran 1.16 151
4. Sebuah prisma memiliki alas berbentuk belah ketupat dengan panjang
diagonal 16 cm dan 12 cm. Jika tinggi prisma 24 cm. Tentukan panjang
kerangka prisma
5. Sebuah prisma tegak memiliki volume 432 cm3. Alas prisma tersebut
berbentuk segitiga siku-siku yang panjang sisi siku-sikunya 6 cm dan 8
cm. Hitunglah tinggi prisma tersebut!
6. Alas sebuah akuarium berbentuk persegi panjang dengan panjang 1 meter
dan lebarnya 0,5 meter. Jika tinggi akuarium tersebut adalah 0,4 meter,
maka berapakah luas permukaan akuarium tersebut!.
7. Perhatikan gambar berikut!
Tentukan :
a. Luas alas prisma
b. Volume prisma
Lampiran 1.17 152
KUNCI JAWABAN DAN PENSKORAN
TES PEMAHAMAN KONSEP SIKLUS II
No. Jawaban Skor
Menjawab soal tetapi tidak tepat 1
Menjawab soal tetapi kurang tepat 2
Menjawab soal secara tepat 3
1.
Jumlah Skor 3
a. Jaring-jaring prisma segitiga
b. jarring-jaring prisma segiempat
3
3
2.
Jumlah skor 6
3. Diketahui :
Ditanya: a. sisi prisma
b. titik sudut prisma
c. diagonal ruang prisma
Lampiran 1.17 153
Penyelesaian:
a. Sisi prisma segi lima ABCDE.FGHIJ adalah ABCDE,
ABGF, BCHG, CDIH, DEJI, AEJF, dan FGHIJ.
b. Rusuk prisma segi lima ABCDE.FGHIJ adalah AB, BC,
CD, DE, AE, AF, BG, CH, DI, EJ, FG, GH, HI, IJ, dan
FJ.
c. Diagonal ruang prisma segi lima ABCDE.FGHIJ adalah
AH, AI, BI, BJ, CJ, CF, DF, DG, EG, dan EH.
3
3
3
Jumlah skor 9
4. Diketahui : Prisma dengan alas belah ketupat yang
mempunyai panjang diagonal 16 cm dan 12 cm
dan tinggi prisma 24 cm.
Ditanya : panjang kerangka prisma
Penyelesaian :
Panjang AB = BC = CD = DA
AB2 = BO2 + OA2
AB = BO2 + OA2
= 62 + 82
= 100
= 10
Panjang kerangka prisma = 2 x K. alas + 4 x tinggi prisma
= 2 x 4 x 10 + 4 x 24
3
1
1
1
1
1
1
1
D
A
B
C
Lampiran 1.17 154
= 2 x 40 + 96
= 80 + 96
= 176 cm.
1
1
1
Jumlah skor 12
Diketahui : tenda berbentuk prisma segitiga dengan
Panjang siku-siku 6 cm dan 8 cm, dan volume
prisma 432 cm3
Ditanya : tinggi prisma ?
Penyelesaian :
Volume prisma = L.alas × tinggi
432 cm3 = 1
2. a . t x t.prisma
432 cm3 = 1
2 . 6. 8x t
432 cm3 = 24 t
= t432 cm3
24
18 cm = t
1
1
1
1
1
1
5.
Jumlah skor 6
6. Diketahui : p = 1 m, l = 0,5 m, t = 0,4 m
Ditanya : luas permukaan prisma
Penyelesaian :
Luas permukaan prisma = 2 x L.alas + K. alas x t
L. alas = p x l = 1 m x 0,5 m = 0, 5 m
K. alas = 2 ( p + l) = 2 (1 m +0,5 m) = 3 m
Jadi, Luas permukaan prisma = 2 x L.alas + K. alas x t
= 2 x 0,5 + 3 x 0,4
1
1
1
1
1
Lampiran 1.17 155
= 2, 2 m 1
Jumlah skor 6
Diketahui : AB = 12 cm, CD = 7 cm, AD = 6 cm
Ditanya : a. luas alas prisma
b. volume prisma
penyelesaian :
a. Luas trapesium = (AB + CD) x AD1
2
= (12 + 7) x 61
2
= 3 x 19
= 57 cm
b. Volume prisma = L alas x t
= 57 cm x 14
= 798 cm
1
1
1
1
1
1
1
7.
Jumlah skor 7
Total skor = jumlah semua skor x 2 = 100
155Lam
piran 1.18
PEDOMAN PENILAIAN TES PEMAHAMAN KONSEP SISWA
SIKLUS II
Skor Tiap Soal
No Aspek yang Dinilai Kriteria Nilai Skor1 2a 2b 3a 3b 3c 4 5 6 7a8 7b
Tidak menuliskan maksud dari soal 0Menuliskan maksud dari soal namun belum dapat menyelesaikan masalah 1
Sebagian besar dari maksud soal yang dituliskan sudah dapat menyelesaikan masalah
2
1. Menyatakan ulang sebuah konsep
Menuliskan maksud dari soal dan dapat menyelesaikan masalah secara tepat
3
3
Tidak dapat memberi contoh dan bukan contoh 0
Dapat memberi contoh dan bukan contoh namun belum sesuai dengan maksud soal
1
2. Memberi contoh dan non-contoh dari konsep
Dapat memberi contoh dan bukan 2
3
156Lam
piran 1.18
contoh sudah sesuai maksud soal namun belum tepatMemberi contoh dan bukan contoh secara tepat 3
Tidak mengelompokkan objek menurut sifat tertentu dalam menyelesaikan masalah
0
Mengelompokkan objek menurut sifat tertentu namun belum sesuai dengan maksud soal
1
Mengelompokkan objek menurut sifat tertentu sudah sesuai maksud soal namun belum tepat
2
3. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya).
Mengelompokkan objek menurut sifat tertentu secara tepat 3
3 3 3
Tidak dapat memaparkan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis
0
Dapat memaparkan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis namun belum sesuai maksud soal
1
4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis
3 3 3
157Lam
piran 1.18
Memaparkan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis sudah sesuai maksud soal namun belum tepat
2
Memaparkan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis secara tepat
3
Tidak menjawab soal dengan menggunakan prosedur atau operasi tertentu
0
Menjawab soal dengan menggunakan prosedur atau operasi tertentu namun belum sesuai maksud soal
1
Menjawab soal dengan menggunakan prosedur atau operasi tertentu sesuai maksud soal namun belum tepat
2
5. Menggunakan,meman faatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu.
Menjawab soal dengan menggunakan prosedur atau operasi tertentu sesuai maksud soal secara tepat
3
3
158Lam
piran 1.18
Tidak menerapkan suatu konsep atau algoritma dalam menyelesaikan masalah
0
Menjawab soal dengan menerapkan konsep atau algoritma dalam menyelesaikan masalah namun belum sesuai maksud soal
1
Menjawab soal dengan menerapkan konsep atau algoritma dalam menyelesaikan masalah sesuai maksud soal namun belum tepat
2
6. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.
Menjawab soal dengan menerapkan konsep atau algoritma dalam menyelesaikan masalah sesuai maksud soal secara tepat.
3
3 3
Total Skor Maksimal S= x 100 = 10033
33
159Lam
piran 1.18182
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING
Pokok Bahasan : Bangun ruang sisi datar
Kelas / Semester : VIII-C / 2
Siklus / Pertemuan : II / 1
Hari / Tanggal : Sabtu / 22 April 2017
Waktu : 10.10-11.40
Petunjuk pengisian
Berilah tanda (√) pada pilihan yang sesuai. Tuliskan deskripsi hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran.
PelaksanaanNo. Aspek yang diamati
Ya TidakDeskripsi
I. Pra pembelajaran1.1 Siswa berdoa bersama.
1.2 Guru memeriksa kehadiran siswa.
1.3 Guru mengkondisikan siswa.
II. Kegiatan Awal2.1 Memberikan apersepsi
2.2 Mengkomunikasikan tujuan dan model pembelajaran
2.3 Memberi motivasi
III. Kegiatan inti pembelajaran3.1 Guru menjelaskan gambaran materi yang akan
dipelajari.3.2 Guru `memberikan pertanyaan yang berhubungan
dengan materi yang sebelumnya telah di rancang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3.3 Guru memberikan waktu untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan tersebut.
3.4 Guru memilih acak siswa untuk menyampaikan jawabnnya.
3.5 Guru meminta tanggapan siswa lain tentang jawaban tersebut.
3.6 Guru Meminta siswa lain untuk memberikan contoh atau jawaban lain yang mendukung jawaban sebelumnya sehingga jawaban dari pertanyaan tersebut menjadi kompleks.
3.8 Guru memberikan penguatan atau tambahan jawaban.
SARAN:
................................................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................................
Purworejo,22 April 2017 Observer,
(Siti Maimunah Ekowatiningsih, S.Pd,.)
IV. Penutup
4.1 Memberi kesempatan siswa untuk bertanya
4.2 Menyampaikan pembelajaran yang akan datang
4.3 Menutup kegiatan pembelajaran
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING
Pokok Bahasan : Bangun ruang sisi datar
Kelas / Semester : VIII-C / 2
Siklus / Pertemuan : II / 2
Hari / Tanggal : Rabu / 26 April 2017
Waktu : 09.30-10.20
Petunjuk pengisian
Berilah tanda (√) pada pilihan yang sesuai. Tuliskan deskripsi hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran.
PelaksanaanNo. Aspek yang diamati
Ya TidakDeskripsi
I. Pra pembelajaran2.1 Siswa berdoa bersama.
1.2 Guru memeriksa kehadiran siswa.
1.3 Guru mengkondisikan siswa.
II. Kegiatan Awal2.3 Memberikan apersepsi
2.4 Mengkomunikasikan tujuan dan model pembelajaran
2.3 Memberi motivasi
III. Kegiatan inti pembelajaran3.7 Guru menjelaskan gambaran materi yang akan
dipelajari.3.8 Guru `memberikan pertanyaan yang berhubungan
dengan materi yang sebelumnya telah di rancang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3.9 Guru memberikan waktu untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan tersebut.
3.10Guru memilih acak siswa untuk menyampaikan jawabnnya.
3.11Guru meminta tanggapan siswa lain tentang jawaban tersebut.
3.12Guru Meminta siswa lain untuk memberikan contoh atau jawaban lain yang mendukung jawaban sebelumnya sehingga jawaban dari pertanyaan tersebut menjadi kompleks.
3.8 Guru memberikan penguatan atau tambahan jawaban.
SARAN:
................................................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................................
Purworejo, 26 April 2017 Observer,
(Siti Maimunah Ekowatiningsih, S.Pd,.)
IV. Penutup
4.3 Memberi kesempatan siswa untuk bertanya
4.4 Menyampaikan pembelajaran yang akan datang
4.3 Menutup kegiatan pembelajaran
166
Lampiran 2Data Hasil Penelitian
167Lampiran 2.1
168Lampiran 2.1
Lampiran 2.2 169
Lembar Jawaban Siswa Siklus I
Lampiran 2.2 170
Lampiran 2.2 171
Lampiran 2.2 172
Lampiran 2.2 173
Lampiran 2.2 174
Lampiran 2.2 175
Lampiran 2.2 176
Lampiran 2.2 177
Lembar Jawaban Siswa Siklus II
Lampiran 2.2 178
Lampiran 2.2 179
Lampiran 2.2 180
Lampiran 2.2 181
Lampiran 2.2 182
Lampiran 2.2 183
Lampiran 2.2 184
185
Lampiran 2.3
186
Lampiran 2.3
187
Lampiran 2.3
188
Lampiran 2.3
189
Lampiran 2.3
190
Lampiran 2.3
191
Lampiran 2.3
192
Lampiran 2.3
193
Lampiran 2.3
194
Lampiran 2.3
195
Lampiran 2.3
196
Lampiran 2.3
197
Lampiran 2.3
22
Ap
ril
198
Lampiran 2.3
199
Lampiran 2.3
200
Lampiran 2.3
201
Lampiran 2.3
Lampiran 2.4 1
FOTO-FOTO PENELITIAN
Lampiran 3.1 207
REKAPITULASI HASIL LEMBAR OBSERVASI KEMANDIRIAN BELAJAR SIKLUS I
NO
HASIL SIKLUS I
KRITERIA PERTEMUAN 1PERTEMUAN
21 Banyak siswa tuntas
15 17sekurang-kurangnyadalam kategori baik
2 Nilai Persen 47% 53%Rata-rata Persentase 50%
*banyak siswa seluruhnya 32
lampiran 3.2 210
REKAPITULASI HASIL LEMBAR OBSERVASI KEMANDIRIAN BELAJAR SIKLUS II
NO
HASIL SIKLUS IIKRITERIA PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 2
1 Banyak siswa tuntas23 28sekurang-kurangnya
dalam kategori baik2 Nilai Persen 72% 88%
Rata-rata Persentase 80%*banyak siswa seluruhnya 32
Lampiran 3.1 205
ANALISIS LEMBAR OBSERVASI KEMANDIRIAN BELAJAR
Kelas : VIII CSatuan Pendidikan : SMP N 36 PurworejoMateri Pelajaran : Bangun ruang sisi datar (kubus)Siklus / Pertemuan : 1 / 1
NO NAMAHAL YANG DIAMATI
PERSENTASE KATEGORI1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 ADHEK TRI PRASETYO 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 42 KURANG SEKALI2 ALFIAN MAHARDIKA 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 75 CUKUP3 ALIFAH SETIYAWATI 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 83 BAIK4 ASTUTI AMMALIA 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 83 BAIK5 AZIZ DWI ARIANTO 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 83 BAIK6 BAGUS SETIAWAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 83 BAIK7 DESTALIA AURA AULIA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 92 SANGAT BAIK8 DIAN ISWAHANI 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 83 BAIK9 EKO PAMUJI WIDODO 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 50 KURANG SEKALI
10 ENGGAR LARASATI 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 83 BAIK11 FREDY MIYANTO 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 67 CUKUP12 HANI JUNIATI 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 50 KURANG BAIK13 HARIS KURNIAWAN 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 67 CUKUP14 ITA NURHIDAYANTI 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 50 KURANG SEKALI15 KURNIAWATI 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 58 KURANG BAIK16 MAYA SAFITRI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 83 BAIK17 MUHAMMAD SAIFUL MAULANA 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 67 CUKUP18 MUHAMMAD GHAZA NAUFAL 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 33 KURANG SEKALI19 NASYWA FIDELA SAHDA SABILA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 SANGAT BAIK20 NOVERA AMALIA PUTRI 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 42 KURANG SEKALI21 NOVITO FERDINANTO 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 42 KURANG SEKALI22 NUR WAKHIDAH 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 75 CUKUP23 PURWATI 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 83 BAIK24 PUTRI NOVIA PITRIANI 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 50 KURANG SEKALI25 RASIKA GINA ELLISIANA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 83 BAIK26 REHAN SUBAGYO 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 42 KURANG SEKALI27 SETYA WICAKSONO 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK28 SHELY SEPTIANA AZIZAH 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 50 KURANG SEKALI29 STEELA ABIGAIL 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 83 BAIK30 VUVUN 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 83 BAIK31 WAHYU SURATNO 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 83 BAIK32 YURICHO DUNAN KUNCORO 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 42 KURANG SEKALI
SKOR PER INDIKATOR 17 16 24 25 22 22 27 25 27 24 16 17PERSENTASE PER INDIKATOR 53 50 75 78 69 69 84 78 84 75 50 53
PERSENTASE INDIKATOR KEBERHASILAN 47%5 ###6 ###7 ###
Lampiran 3.1 206ANALISIS LEMBAR OBSERVASI KEMANDIRIAN BELAJAR
Kelas : VIII CSatuan Pendidikan : SMP N 36 PurworejoMateri Pelajaran : Bangun ruang sisi datar (balok)Siklus / Pertemuan : 1 / 2
NO NAMAHAL YANG DIAMATI
PERSENTASE KATEGORI1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 ADHEK TRI PRASETYO 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 67 CUKUP2 ALFIAN MAHARDIKA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 83 BAIK3 ALIFAH SETIYAWATI 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 83 BAIK4 ASTUTI AMMALIA 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 83 BAIK5 AZIZ DWI ARIANTO 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 83 BAIK6 BAGUS SETIAWAN 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 75 CUKUP7 DESTALIA AURA AULIA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 92 SANGAT BAIK8 DIAN ISWAHANI 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 83 BAIK9 EKO PAMUJI WIDODO 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 67 CUKUP10 ENGGAR LARASATI 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 83 BAIK11 FREDY MIYANTO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 83 BAIK12 HANI JUNIATI 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 50 KURANG BAIK13 HARIS KURNIAWAN 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 83 BAIK14 ITA NURHIDAYANTI 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 67 CUKUP15 KURNIAWATI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 75 CUKUP16 MAYA SAFITRI 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 83 BAIK17 MUHAMMAD SAIFUL MAULANA 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 83 BAIK18 MUHAMMAD GHAZA NAUFAL 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 58 KURANG BAIK19 NASYWA FIDELA SAHDA SABILA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 SANGAT BAIK20 NOVERA AMALIA PUTRI 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 67 CUKUP21 NOVITO FERDINANTO 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 58 KURANG BAIK22 NUR WAKHIDAH 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 83 BAIK23 PURWATI 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 67 CUKUP24 PUTRI NOVIA PITRIANI 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 58 KURANG BAIK25 RASIKA GINA ELLISIANA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 83 BAIK26 REHAN SUBAGYO 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 42 KURANG SEKALI27 SETYA WICAKSONO 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK28 SHELY SEPTIANA AZIZAH 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 58 KURANG BAIK29 STEELA ABIGAIL 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 83 BAIK30 VUVUN 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 83 BAIK31 WAHYU SURATNO 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 58 KURANG BAIK32 YURICHO DUNAN KUNCORO 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 42 KURANG SEKALI
SKOR PER INDIKATOR 20 16 22 28 27 23 29 29 29 26 18 1662.5 50 69 87.5 84 72 91 91 91 81 56 50
PERSENTASE INDIKATOR KEBERHASILAN 53%
###
Lampiran 3.2 208
ANALISIS LEMBAR OBSERVASI KEMANDIRIAN BELAJAR
Kelas : VIII CSatuan Pendidikan : SMP N 36 PurworejoMateri Pelajaran : Bangun ruang sisi datar (prisma)Siklus / Pertemuan : 2 / 1
NO NAMAHAL YANG DIAMATI
PERSENTASE KATEGORI1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 ADHEK TRI PRASETYO 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK2 ALFIAN MAHARDIKA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 92 SANGAT BAIK3 ALIFAH SETIYAWATI 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK4 ASTUTI AMMALIA 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 83 BAIK5 AZIZ DWI ARIANTO 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 83 BAIK6 BAGUS SETIAWAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 83 BAIK7 DESTALIA AURA AULIA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 SANGAT BAIK8 DIAN ISWAHANI 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK9 EKO PAMUJI WIDODO 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 75 CUKUP
10 ENGGAR LARASATI 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 83 BAIK11 FREDY MIYANTO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 83 BAIK12 HANI JUNIATI 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 67 CUKUP13 HARIS KURNIAWAN 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK14 ITA NURHIDAYANTI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 83 BAIK15 KURNIAWATI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 83 BAIK16 MAYA SAFITRI 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 83 BAIK17 MUHAMMAD SAIFUL MAULANA 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 67 CUKUP18 MUHAMMAD GHAZA NAUFAL 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 75 CUKUP19 NASYWA FIDELA SAHDA SABILA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 SANGAT BAIK20 NOVERA AMALIA PUTRI 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 75 CUKUP21 NOVITO FERDINANTO 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 75 CUKUP22 NUR WAKHIDAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 92 SANGAT BAIK23 PURWATI 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 83 BAIK24 PUTRI NOVIA PITRIANI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 83 BAIK25 RASIKA GINA ELLISIANA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 83 BAIK26 REHAN SUBAGYO 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 75 CUKUP27 SETYA WICAKSONO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 SANGAT BAIK28 SHELY SEPTIANA AZIZAH 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK29 STEELA ABIGAIL 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK30 VUVUN 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 83 BAIK31 WAHYU SURATNO 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 75 CUKUP32 YURICHO DUNAN KUNCORO 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 67 CUKUP
SKOR PER INDIKATOR 30 25 27 30 29 25 30 30 30 28 20 18PERSENTASE PER INDIKATOR 93.75 78.1 84 94 90.6 78 94 94 94 87.5 62.5 56
PERSENTASE INDIKATOR KEBERHASILAN 72%
Lampiran 3.2 209
ANALISIS LEMBAR OBSERVASI KEMANDIRIAN BELAJAR
Kelas : VIII CSatuan Pendidikan : SMP N 36 PurworejoMateri Pelajaran : Bangun ruang sisi datar (prisma)Siklus / Pertemuan : 2 / 2
NO NAMAHAL YANG DIAMATI
PERSENTASE KATEGORI1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 ADHEK TRI PRASETYO 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK2 ALFIAN MAHARDIKA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 92 SANGAT BAIK3 ALIFAH SETIYAWATI 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK4 ASTUTI AMMALIA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK5 AZIZ DWI ARIANTO 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 83 BAIK6 BAGUS SETIAWAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 92 SANGAT BAIK7 DESTALIA AURA AULIA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 SANGAT BAIK8 DIAN ISWAHANI 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK9 EKO PAMUJI WIDODO 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 83 BAIK
10 ENGGAR LARASATI 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK11 FREDY MIYANTO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 92 SANGAT BAIK12 HANI JUNIATI 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 75 CUKUP13 HARIS KURNIAWAN 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK14 ITA NURHIDAYANTI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 92 SANGAT BAIK15 KURNIAWATI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 92 SANGAT BAIK16 MAYA SAFITRI 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK17 MUHAMMAD SAIFUL MAULANA 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 75 CUKUP18 MUHAMMAD GHAZA NAUFAL 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 83 BAIK19 NASYWA FIDELA SAHDA SABILA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 SANGAT BAIK20 NOVERA AMALIA PUTRI 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 83 BAIK21 NOVITO FERDINANTO 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK22 NUR WAKHIDAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 SANGAT BAIK23 PURWATI 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 92 SANGAT BAIK24 PUTRI NOVIA PITRIANI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 83 BAIK25 RASIKA GINA ELLISIANA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 83 BAIK26 REHAN SUBAGYO 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 75 CUKUP27 SETYA WICAKSONO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 BAIK28 SHELY SEPTIANA AZIZAH 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK29 STEELA ABIGAIL 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 92 SANGAT BAIK30 VUVUN 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 83 BAIK31 WAHYU SURATNO 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 83 BAIK32 YURICHO DUNAN KUNCORO 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 67 KURANG BAIK
SKOR PER INDIKATOR 30 25 27 31 29 26 30 31 30 31 26 23PERSENTASE PER INDIKATOR 93.8 78.1 84 96.9 91 81 93.8 84 94 97 81 72
PERSENTASE INDIKATOR KEBERHASILAN 88%
Lampiran 3.3 211ANALISIS SKOR PEMAHAMAN KONSEP TES EVALUASI SIKUS 1
Kelas : VIII CSatuan Pendidikan : SMP Negeri 36 PurworejoMateri : Bangun ruang sisi datar (kubus dan balok)
NO NAMANomor soal
Jumlah1 2 3a 3b 3c 4 5a 5b 6 7
1 ADHEK TRI PRASETYO 1 3 3 1 3 2 2 3 2 1 212 ALFIAN MAHARDIKA 1 3 3 1 3 1 1 3 1 2 193 ALIFAH SETIYAWATI 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 264 ASTUTI AMMALIA 2 2 3 1 3 1 3 3 2 2 225 AZIZ DWI ARIANTO 2 3 3 1 3 3 3 3 3 2 266 BAGUS SETIAWAN 2 3 3 1 3 3 0 3 3 1 227 DESTALIA AURA AULIA 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 288 DIAN ISWAHANI 2 3 3 2 3 2 3 3 1 2 249 EKO PAMUJI WIDODO 2 3 3 1 1 1 2 3 2 0 18
10 ENGGAR LARASATI 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2611 FREDY MIYANTO 1 3 3 2 2 2 2 3 2 1 2112 HANI JUNIATI 1 1 3 1 3 3 3 3 2 0 2013 HARIS KURNIAWAN 1 3 3 2 3 2 2 3 2 0 2114 ITA NURHIDAYANTI 1 3 3 1 1 3 2 3 1 1 1915 KURNIAWATI 1 1 3 2 1 1 3 3 1 1 1716 MAYA SAFITRI 1 3 3 1 1 2 3 3 3 1 2117 MUHAMMAD SAIFUL MAULANA 2 3 3 1 3 2 2 2 0 1 1918 MUHAMMAD GHAZA NAUFAL 1 3 3 1 3 2 3 2 2 0 2019 NASYWA FIDELA SAHDA SABILA 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 2720 NOVERA AMALIA PUTRI 2 3 3 1 1 2 3 3 3 2 2321 NOVITO FERDINANTO 2 3 3 1 3 2 1 2 2 1 2022 NUR WAKHIDAH 2 3 3 2 3 2 2 3 1 2 2323 PURWATI 2 3 3 1 1 2 2 3 2 2 2124 PUTRI NOVIA PITRIANI 2 3 3 2 3 3 3 3 1 1 2425 RASIKA GINA ELLISIANA 2 0 3 2 0 3 3 3 1 1 1826 REHAN SUBAGYO 1 3 3 0 1 3 3 0 2 0 1627 SETYA WICAKSONO 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2928 SHELY SEPTIANA AZIZAH 2 3 3 1 1 3 3 3 2 2 2329 STEELA ABIGAIL 2 3 3 1 1 2 3 3 1 2 2130 VUVUN 2 3 3 2 3 3 3 3 1 2 2531 WAHYU SURATNO 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2632 YURICHO DUNAN KUNCORO 0 3 3 0 3 3 3 0 2 0 17
SKOR PER INDIKATOR 52 88 96 45 74 76 81 87 61 43RATA-RATA 70
Lampiran 3.4 212ANALISIS SKOR PEMAHAMAN KONSEP TES EVALUASI SIKUS 2
Kelas : VIII CSatuan Pendidikan : SMP Negeri 36 PurworejoMateri : Bangun ruang sisi datar (Prisma)
NO NAMANomor soal
Jumlah1 2a 2b 3a 3b 3c 4 5 6 7a 7b
1 ADHEK TRI PRASETYO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 ALFIAN MAHARDIKA 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 1 263 ALIFAH SETIYAWATI 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 274 ASTUTI AMMALIA 3 3 3 3 3 3 2 1 1 3 1 265 AZIZ DWI ARIANTO 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 296 BAGUS SETIAWAN 3 3 3 3 3 2 1 3 1 1 1 247 DESTALIA AURA AULIA 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 328 DIAN ISWAHANI 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 309 EKO PAMUJI WIDODO 3 3 3 3 3 3 2 1 1 1 1 2410 ENGGAR LARASATI 2 3 3 3 3 3 2 3 2 1 1 2611 FREDY MIYANTO 3 3 1 3 3 1 2 1 2 2 2 2312 HANI JUNIATI 3 3 3 3 3 2 1 1 1 3 2 2513 HARIS KURNIAWAN 3 3 3 3 3 2 1 1 1 1 2 2314 ITA NURHIDAYANTI 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 2715 KURNIAWATI 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3216 MAYA SAFITRI 3 3 3 3 3 1 2 3 2 1 1 2517 MUHAMMAD SAIFUL MAULANA 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 2318 MUHAMMAD GHAZA NAUFAL 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 2319 NASYWA FIDELA SAHDA SABILA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3220 NOVERA AMALIA PUTRI 3 3 3 3 3 2 2 3 2 1 1 2621 NOVITO FERDINANTO 3 3 3 3 3 1 2 1 2 3 1 2522 NUR WAKHIDAH 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3023 PURWATI 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2724 PUTRI NOVIA PITRIANI 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3025 RASIKA GINA ELLISIANA 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 1 2826 REHAN SUBAGYO 3 3 3 3 3 3 2 1 1 3 2 2727 SETYA WICAKSONO 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3328 SHELY SEPTIANA AZIZAH 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3229 STEELA ABIGAIL 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2630 VUVUN 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3131 WAHYU SURATNO 3 3 3 3 3 3 2 3 2 0 0 2532 YURICHO DUNAN KUNCORO 3 3 3 3 3 3 3 0 0 0 0 21
SKOR PER INDIKATOR 91 93 91 89 89 79 68 72 52 66 48RATA-RATA 79
Lampiran 3.5 213
DAFTAR NILAI TES PRESTASI SIKLUS I
NO. NAMA NILAI KETERANGAN1 ADHEK TRI PRASETO 50 BELUM TUNTAS2 ALFIAN MAHARDIKA 50 BELUM TUNTAS3 ALIFAH SETIYAWATI 80 TUNTAS4 ASTUTI AMMALIA 50 BELUM TUNTAS5 AZIZ DWI ARIANTO 78 TUNTAS6 BAGUS SETIAWAN 52 BELUM TUNTAS7 DESTALIA AURA AULIA 96 TUNTAS8 DIAN ISWAHANI 72 TUNTAS9 EKO PAMUJI WIDODO 38 BELUM TUNTAS10 ENGGAR LARASATI 72 TUNTAS11 FREDY MIYANTO 54 BELUM TUNTAS12 HANI JUNIATI 44 BELUM TUNTAS13 HARIS KURNIAWAN 48 BELUM TUNTAS14 ITA NURHIDAYANTI 44 BELUM TUNTAS15 KURNIAWATI 56 BELUM TUNTAS16 MAYA SAFITRI 70 TUNTAS17 MUHAMMAD SAIFUL MAULANA 50 BELUM TUNTAS18 MUHAMMAD GHAZA NAUFAL 46 BELUM TUNTAS19 NASYWA FIDELA SAHDA SABILA 78 TUNTAS20 NOVERA AMALIA PUTRI 70 TUNTAS21 NOVITO FERDINANTO 52 BELUM TUNTAS22 NUR WAKHIDAH 80 TUNTAS23 PURWATI 74 TUNTAS24 PUTRI NOVIA PITRIANI 78 TUNTAS25 RASIKA GINA ELLISIANA 58 BELUM TUNTAS26 REHAN SUBAGYO 44 BELUM TUNTAS27 SETYA WICAKSONO 98 TUNTAS28 SHELY SEPTIANA AZIZAH 72 TUNTAS29 STEELA ABIGAIL 60 BELUM TUNTAS30 VUVUN 72 TUNTAS31 WAHYU SURATNO 80 TUNTAS32 YURICHO DUNAN KUNCORO 46 BELUM TUNTAS
NILAI TERTINGGI 98NILAI TERENDAH 42RATA-RATA 62.875BANYAK SISWA YANG TUNTAS 15KENTUTASAN KLASIKAL 47%
lampiran 3.5 214
DAFTAR NILAI TES PRESTASI SIKLUS II
NO. NAMA NILAI KETERANGAN1 ADHEK TRI PRASETO 0 BELUM TUNTAS2 ALFIAN MAHARDIKA 70 TUNTAS3 ALIFAH SETIYAWATI 80 TUNTAS4 ASTUTI AMMALIA 70 TUNTAS5 AZIZ DWI ARIANTO 80 TUNTAS6 BAGUS SETIAWAN 72 TUNTAS7 DESTALIA AURA AULIA 94 TUNTAS8 DIAN ISWAHANI 86 TUNTAS9 EKO PAMUJI WIDODO 68 BELUM TUNTAS10 ENGGAR LARASATI 72 TUNTAS11 FREDY MIYANTO 66 BELUM TUNTAS12 HANI JUNIATI 70 TUNTAS13 HARIS KURNIAWAN 68 BELUM TUNTAS14 ITA NURHIDAYANTI 78 TUNTAS15 KURNIAWATI 86 TUNTAS16 MAYA SAFITRI 70 TUNTAS17 MUHAMMAD SAIFUL MAULANA 66 BELUM TUNTAS18 MUHAMMAD GHAZA NAUFAL 68 BELUM TUNTAS19 NASYWA FIDELA SAHDA SABILA 96 TUNTAS20 NOVERA AMALIA PUTRI 72 TUNTAS21 NOVITO FERDINANTO 70 TUNTAS22 NUR WAKHIDAH 80 TUNTAS23 PURWATI 70 TUNTAS24 PUTRI NOVIA PITRIANI 88 TUNTAS25 RASIKA GINA ELLISIANA 76 TUNTAS26 REHAN SUBAGYO 74 TUNTAS27 SETYA WICAKSONO 100 TUNTAS28 SHELY SEPTIANA AZIZAH 90 TUNTAS29 STEELA ABIGAIL 76 TUNTAS30 VUVUN 92 TUNTAS31 WAHYU SURATNO 70 TUNTAS32 YURICHO DUNAN KUNCORO 50 BELUM TUNTAS
NILAI TERTINGGI 100NILAI TERENDAH 50RATA-RATA 74BANYAK SISWA YANG TUNTAS 25KENTUTASAN KLASIKAL 78%
DAFTAR NILAI TES PRESTASI SIKLUS II
Lampiran 3.5 215
REKAPITULASI PRESTASI SISWA
NO. NAMA NILAI UTS SIKLUS 1 SIKLUS 21 ADHEK TRI PRASETO 64 50 02 ALFIAN MAHARDIKA 44 50 703 ALIFAH SETIYAWATI 65 80 804 ASTUTI AMMALIA 74 50 705 AZIZ DWI ARIANTO 64 78 806 BAGUS SETIAWAN 72 52 727 DESTALIA AURA AULIA 80 96 948 DIAN ISWAHANI 83 72 869 EKO PAMUJI WIDODO 47 38 6810 ENGGAR LARASATI 32 72 7211 FREDY MIYANTO 45 54 6612 HANI JUNIATI 49 44 7013 HARIS KURNIAWAN 45 48 6814 ITA NURHIDAYANTI 50 44 7815 KURNIAWATI 70 56 8616 MAYA SAFITRI 64 70 7017 MUHAMMAD SAIFUL MAULANA 44 50 6618 MUHAMMAD GHAZA NAUFAL 52 46 6819 NASYWA FIDELA SAHDA SABILA 76 78 9620 NOVERA AMALIA PUTRI 70 70 7221 NOVITO FERDINANTO 67 52 7022 NUR WAKHIDAH 67 80 8023 PURWATI 76 74 7024 PUTRI NOVIA PITRIANI 57 78 8825 RASIKA GINA ELLISIANA 58 58 7626 REHAN SUBAGYO 40 44 7427 SETYA WICAKSONO 76 98 10028 SHELY SEPTIANA AZIZAH 66 72 9029 STEELA ABIGAIL 70 60 7630 VUVUN 58 72 9231 WAHYU SURATNO 76 80 7032 YURICHO DUNAN KUNCORO 40 46 50
KENTUTASAN KLASIKAL 37.5% 47% 78%RATA-RATA 60.7 63 74
KKM 70
216
Lampiran 4
Surat-surat Penelitian
217
Lampiran 4.1
218
Lampiran 4.2
219
Lampiran 4.2
Surat Pernyataan Uji Validator
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Prasetyo Budi Darmono,M.Pd.
Jabatan : Dosen Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo
Telah melakukan validasi instrumen pemahaman konsep matematika,
dengan peneliti :
Nama : Zaenal Abidin
NIM : 132140068
Progam Studi : Pendidikan Matematika
Berdasarkan uji validitas ini, dengan ini menyatakan bahwa instrumen tes
pemahaman konsep matematika siswa pada penelitian ini dinyatakan (Layak/
Tidak Layak) sebagai alat uji instrumen penelitian.
Purworejo, 12 Januari 2017
Validator,
Prasetyo Budi Darmono, M.Pd
220
Lampiran 4.3
221
Lampiran 4.4
222
Lampiran 4.5
223
Lampiran 4.6
Lampiran 4.7 224