Hubungan Kadar Hemoglobin Dengan Produktivitas

18
HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWATI INDUSTRI BULU MATA PALSU PT COSMO INDAH PLAZA CIAMIS Elis Ma’rifah 1 ABSTRAK Latar Belakang: Peningkatan produktivitas merupakan tema utama dalam pembangunan di Indonesia. Pembangunan yang baik sangat tergantung dari kemampuan produktivitas yang baik dan kualitas sumber daya manusia. Salah satu unsur yang menentukan produktivitas dan kualitas sumber daya manusia adalah kadar hemoglobin. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar hemoglobin dengan produktivitas kerja pada karyawati industri bulu mata palsu PT Cosmo Indah Plaza Ciamis. Metode: Metode penelitian yang dipakai adalah analitik observational dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua karyawati industri bulu mata palsu PT Cosmo Indah Plaza Ciamis. Sampel penelitian adalah karyawati di bagian pengguntingan sebanyak 35 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data kadar hemoglobin diperoleh dari pemeriksaan hemoglobin dengan menggunakan cyanmethemoglobin dan produktivitas kerja diperoleh dengan menghitung jumlah bulu mata palsu yang dihasilkan pada saat pemeriksaan hemoglobin dari bagian produksi. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil: Rata-rata kadar hemoglobin pada pekerja wanita adalah 12,4 g/dl. Rata-rata produktivitas kerja pada pekerja wanita adalah 35,11 pasang / hari bulu mata palsu. Hasil uji korelasi antara kadar hemoglobin dan produktivitas kerja menunjukkan nilai p= 0,325. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara kadar hemoglobin dengan produktivitas kerja

Transcript of Hubungan Kadar Hemoglobin Dengan Produktivitas

Page 1: Hubungan Kadar Hemoglobin Dengan Produktivitas

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWATI INDUSTRI BULU MATA PALSU

PT COSMO INDAH PLAZA CIAMIS

Elis Ma’rifah1

ABSTRAK

Latar Belakang: Peningkatan produktivitas merupakan tema utama dalam pembangunan di Indonesia. Pembangunan yang baik sangat tergantung dari kemampuan produktivitas yang baik dan kualitas sumber daya manusia. Salah satu unsur yang menentukan produktivitas dan kualitas sumber daya manusia adalah kadar hemoglobin. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar hemoglobin dengan produktivitas kerja pada karyawati industri bulu mata palsu PT Cosmo Indah Plaza Ciamis. Metode: Metode penelitian yang dipakai adalah analitik observational dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua karyawati industri bulu mata palsu PT Cosmo Indah Plaza Ciamis. Sampel penelitian adalah karyawati di bagian pengguntingan sebanyak 35 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data kadar hemoglobin diperoleh dari pemeriksaan hemoglobin dengan menggunakan cyanmethemoglobin dan produktivitas kerja diperoleh dengan menghitung jumlah bulu mata palsu yang dihasilkan pada saat pemeriksaan hemoglobin dari bagian produksi. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil: Rata-rata kadar hemoglobin pada pekerja wanita adalah 12,4 g/dl. Rata-rata produktivitas kerja pada pekerja wanita adalah 35,11 pasang / hari bulu mata palsu. Hasil uji korelasi antara kadar hemoglobin dan produktivitas kerja menunjukkan nilai p= 0,325. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara kadar hemoglobin dengan produktivitas kerja

Kata kunci: Kadar hemoglobin, Produktivitas kerja

1. Jurusan Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman

Page 2: Hubungan Kadar Hemoglobin Dengan Produktivitas

RELATIONSHIP BETWEEN HEMOGLOBIN LEVELS WITH PRODUCTIVITY IN FEMALE WORKERS

IN EYELASHES INDUSTRY PT COSMO INDAH PLAZA CIAMIS

Elis Ma’rifah

ABSTRACT

Background: Increasing productivity is a major theme in the development in Indonesia. Good development depends on both productivity and quality of human resources. One element that determines the productivity and quality of human resources is the level of hemoglobin. Purpose : The purpose of this study was to determine the relationship between hemoglobin levels with labor productivity in female worker in fake eyelashes industry PT Cosmo Indah Plaza Ciamis. Methods: The research method used was analytical observational with cross sectional approach. The study population was all female workers in eyelashes industry PT Cosmo Indah Plaza Ciamis. Study sample were 35 female workers at the cutting section who had met the inclusion and exclusion criteria. Data of hemoglobin level was obtained from the examination of hemoglobin levels using cyanmethemoglobin method. Productivity was obtained by counting the number of eyelashes that were produced in the same day with hemoglobin examination. Pearson correlation test was used as the data analysis. Results: The mean of hemoglobin levels in female worker was 12,4 g/dl. The mean of productivity in female worker was 35,11 pairs of eyelashes/day Correlation test result between hemoglobin level and productivity showed p= 0,325Conclusion: There is no relationship between hemoglobin levels with labor productivity

Keywords: Hemoglobin levels, Productivity

1. School of medicine, Faculty of Medicine and Health Science, Jenderal Soedirman University

Page 3: Hubungan Kadar Hemoglobin Dengan Produktivitas

PENDAHULUAN

Peningkatan produktivitas merupakan tema utama pembangunan negara

Indonesia saat ini yang mulai digerakkan oleh pemerintah pada tahun 2007

(Anymous, 2007). Pembangunan yang baik sangat tergantung dengan kemampuan

dan kualitas sumber daya manusia (SDM). Berdasarkan data yang dilihat dari

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dunia, kualitas sumber daya manusia (SDM)

di Indonesia menunjukkan peringkat ke 108 dari 177 negara. Posisi SDM

Indonesia tersebut dapat menggambarkan bahwa kualitas sumber daya manusia di

Indonesia masih berada pada tingkat yang rendah. Rendahnya kualitas sumber

daya Indonesia mempengaruhi rendahnya produktivitas (Bappenas, 2010).

Salah satu faktor yang menentukan produktivitas kerja adalah zat besi (Fe)

yang harus tercukupi oleh tenaga kerja. Fe adalah salah satu unsur pembentukan

hemoglobin (Hb), bila terjadi defisiensi zat besi, maka pembentukan Hb akan

terganggu dan juga akan mengganggu proses metabolisme dalam tubuh

(Oppussungu, 2009).

Produksi Hb yang berkurang atau tidak ada akan mengakibatkan pasokan

energi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi tubuh tidak dapat terpenuhi,

sehingga fungsi tubuh pun terganggu dan tidak mampu lagi menjalankan

aktivitasnya secara normal.Gejala yang timbul adalah badan cepat lelah, lemah,

lesu dan akan mempengaruhi kerja otak. Kondisi kesehatan yang baik, merupakan

potensi untuk meraih produktivitas kerja yang baik pula (Ayu, 2011).

METODE

Penelitian ini menggunakan rancangan studi analitik observasional dengan

pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada Mei 2012. Sampel

Page 4: Hubungan Kadar Hemoglobin Dengan Produktivitas

pada penelitian ini adalah karyawati di bagian pengguntingan PT. Cosmo

Indah Plaza. Jumlah sampel penelitian berdasarkan rumus korelasi

n = [ (zα+ zβ)0,5 ln [(1+r )/(1−r) ] ]2+3 adalah 35 orang.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kadar hemoglobin. Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah produktivitas kerja karyawati industri bulu mata palsu

PT Cosmo Indah plaza Ciamis dengan mengukur berapa banyak bulu mata yang

dihasilkan dalam 1 hari.

Variabel-variabel penelitian diukur menggunakan analisis univariat dan

bivariat. Analisis data univariat digunakan untuk menggambarkan deskripsi dari

masing – masing variabel. Analisis data bivariat dengan Uji Korelasi Pearson

digunakan untuk mengetahui hubungan antarvariabel yaitu variabel bebas dan

terikat.

HASIL

Penelitian dilakukan di bagian pengguntingan PT Cosmo Indah Plaza yang

memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 200 orang, pada tanggal 3 Mei 2012.

Tanggal 3 Mei 2012 dilakukan penyebaran kuesioner dan pengukuran Hb.

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling

didapatkan 35 sampel yang memenuhi kriteria inklusi.

1. Analisis Univariat

Tabel 4.1 menunjukkan recall makanan 24 jam responden. Hampir

seluruh responden (33 orang) sarapan. Seluruhnya sarapan dengan makanan

pokok, 16 orang sarapan dengan lauk hewani, 5 orang dengan lauk nabati, 7

Page 5: Hubungan Kadar Hemoglobin Dengan Produktivitas

orang dengan sayur, 2 orang dengan susu, 1 orang dengan kopi. Dua orang

yang tidak sarapan masih melakukan makan siang dan makan malam.

Responden yang makan siang sebanyak 34 orang. Seluruh responden

yang makan siang makan dengan makanan pokok. Hanya 5 orang makan

siang dengan lauk nabati,5 orang dengan lauk hewani, 11 orang dengan

sayur, 25 orang dengan kudapan. Tidak ada responden yang makan siang

dengan susu maupun kopi. Satu orang yang tidak makan siang masih

melakukan sarapan dan makan malam.

Sebanyak 33 responden melakukan makan malam. Dua puluh delapan

orang makan malam dengan makanan pokok. Hanya 10 responden makan

malam dengan lauk hewani, 4 orang dengan lauk nabati, 6 orang dengan

sayur, 10 orang dengan kudapan, 1 orang dengan susu dan 2 orang dengan

kopi. Dua orang tidak makan malam masih melakukan sarapan dan makan

siang.

Tabel 4.1 juga mencakup informasi mengenai tingkat pendidikan

responden. Responden dengan pendidikan Sekolah Dasar (SD) 14,3 % (5

responden), pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) 40% (14

responden), pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) 42,9% (15

responden) dan pendidikan (D3) 2,9% (1 responden).

Page 6: Hubungan Kadar Hemoglobin Dengan Produktivitas

Tabel 4.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Variabel

No Variabel Karakteristik Frekuensi Persentase (%)

1.

.

Sarapan

a. Dengan makanan pokok

b. Dengan lauk hewani

c. Dengan lauk nabati

d. Dengan sayur

e. Dengan kudapan

f. Dengan susu

g. Dengan kopi

Ya Tidak YaTidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

3323321619530728926233134

94,35,7

94, 3 5, 745,754,314,385,720,0080,0025,774,35,794,32,997,1

2. Makan siang

a. Dengan makanan pokok

b. Dengan lauk hewani

c. Dengan lauk nabati

d. Dengan sayur

e. Dengan kudapan

f. Dengan susu

g. Dengan kopi

Ya tidak YaTidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

34134111245301124287035035

97,12,997,12,931,468,614,385,731,468,680,0020,00

01000

1003 Makan malam

a. Dengan makanan pokok

b. Dengan lauk hewani

c. Dengan lauk nabati

d. Dengan sayur

e. Dengan kudapan

g. Dengan susu

h. Dengan kopi

YaTidakYaTidakYaTidakYaTidakYaTidakYaTidakYaTidakYa Tidak

33228710254316291025134233

94,35,7

80,0020,0028,671,411,488,617,182,928,671,42,997,15,794,3

Page 7: Hubungan Kadar Hemoglobin Dengan Produktivitas

4 Pendidikan SDSMP SMA D3

514151

14,340,042,92,9

Sumber: Data primer terolah, 2012

Tabel 4.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Variabel

No Variabel Satuan N (Mean ±SD)

1 Hb g/dl 35 12,4857 ± 9,8493

2 Produktivitas Pasang 35 35,1143 ± 3,78675

3 Usia Tahun 35 26,1429 ± 6,03978

4 Masa Kerja Bulan 35 17,6000 ± 9,63511

Sumber: Data terolah primer, 2012

Kadar Hb pada karyawati industri bulu mata palsu PT Cosmo Indah

Plaza Kab. Ciamis di bagian pengguntingan mempunyai nilai rata- rata

12,4857g/dl (SD = 98493). Produktivitas kerja pada karyawati bulu mata

palsu PT Cosmo Indah Plaza Kab. Ciamis di bagian pengguntingan

mempunyai nilai rata- rata 35,1143 pasang/hari (SD= 3,78675). Usia

karyawati industri bulu mata palsu PT Cosmo Indah Plaza bagian

pengguntingan mempunyai nilai rata – rata 17,6 tahun (SD = 6,03978). Masa

kerja karyawati industri bulu mata palsu PT Cosmo Indah Plaza bagian

pengguntingan mempunyai rata – rata 17,6 bulan dengan masa kerja paling

lama yaitu 36 bulan (3 tahun) dan masa kerja paling pendek yaitu 2 bulan.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menghubungkan antara variabel

bebas yaitu kadar hemoglobin (Hb) dengan variabel terikat yaitu

produktivitas kerja pada karyawati industri bulu mata palsu PT Cosmo Indah

Page 8: Hubungan Kadar Hemoglobin Dengan Produktivitas

Plaza Kab. Ciamis di bagian pengguntingan, sehingga didapatkan hasil yang

terdapat dalam tabel 4.3.

Page 9: Hubungan Kadar Hemoglobin Dengan Produktivitas

Tabel 4.3 Nilai Signifikansi Hubungan Variabel Bebas dan Variabel Terikat

Hb ProduktivitasHb Pearson Correlation 1 -.171

Sig. (2-tailed) .325N 35 35

Produktivitas Pearson Correlation -.171 1

Sig. (2-tailed) .325N 35 35

Sumber : Data primer terolah, 2012

Analisis bivariat menggunakan uji korelasi Pearson karena data

terdistribusi normal. Sebelumnya dilakukan uji normalitas data menggunakan

Saphiro Wilk karena data kurang dari 50. Uji statistik ini dibantu dengan

Software SPSS® 15.0 for Windows. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada

hubungan antara kadar hemoglobin dengan produktivitas kerja (p = 0,325).

PEMBAHASAN

Peneliti menggambarkan karakteristik responden yang telah bersedia

menjawab kuesioner dan bersedia untuk dilakukan pengukuran Hb yang

berpartisipasi dalam penelitian. Secara garis besar responden penelitian

banyak yang melakukan sarapan (94,3%), makan siang (97,1%) dan makan

malam (94,3%) baik dengan makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati,

sayur, kudapan, dan sedikit sekali yang mengkonsumsi susu dan kopi. Hal ini

tentu akan mempengaruhi produktivitas kerja dari responden. Penelitian

Nasution (2004) menyatakan bahwa keadaan status gizi dan kesehatan yang

baik akan mempengaruhi kesegaran fisik dan daya pikir yang baik dalam

melakukan pekerjaan. Banyak penelitian membuktikan bahwa terdapat

hubungan antara terpenuhinya kebutuhan energi dengan produktivitas kerja.

Page 10: Hubungan Kadar Hemoglobin Dengan Produktivitas

Tanpa makanan yang cukup, energi sebagai sumber tenaga dalam melakukan

pekerjaan akan diambil dari energi cadangan di dalam tubuh. Kekurangan

makanan dalam jangka waktu lama akan menyebabkan terganggunya fungsi

fisilogis tubuh, sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan secara optimal. Hal

ini akan secara langsung membuat produktivitas menjadi rendah.

Hasil penelitian analisis bivariat menggunakan uji Pearson

menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kadar hemoglobin

dengan produktivitas kerja pada karyawati di industri bulu mata palsu PT

Cosmo Indah Plaza Kab. Ciamis di bagian pengguntingan. Hasil tesebut

sesuai dengan penelitian Handayani (2003) yang menyatakan bahwa tidak

terdapat hubungan antara kadar hemoglobin dengan produktivitas kerja

dengan nilai p = 0,092 (tidak signfikan). Hal ini diperkuat dengan penelitian

Nugroho (2007) mengenai korelasi antara IMT, kadar hemoglobin dengan

produktivitas kerja, menyimpulkan terdapat hubungan positif antara IMT

dengan produktivitas tenaga kerja wanita dengan nilai r sebesar 0,571 yang

artinya semakin baik derajat IMT maka akan semakin meningkatkan

produktivitas tenaga kerja, sedangkan tidak terdapat hubungan antara kadar

hemoglobin dengan produktivitas kerja dengan nilai r = 0,03. Penelitian oleh

Nugroho dilakukan terhadap tenaga kerja wanita pada industri rokok dengan

menggunakan uji korelasi Chi Square.

Berdasarkan penelitian Nasution (2004) menyatakan bahwa tidak

terdapat hubungan antara kadar hemoglobin dengan produktivitas kerja. Hal

yang paling berpengaruh dengan produktivitas kerja adalah konsumsi vitamin

C. Konsumsi vitamin C akan membantu penyerapan zat besi di dalam tubuh,

Page 11: Hubungan Kadar Hemoglobin Dengan Produktivitas

sehingga walaupun zat besi yang dikonsumsi kurang, tetapi dengan konsumsi

vitamin C yang baik, maka absopsi akan berjalan dengan baik. Jadi yang

paling bepengaruh terhadap produktivitas kerja adalah konsumsi vitamin C

dengan nilai p 0,017.

Hasil tersebut tidak sesuai dengan penelitian Oppusungu (2009) yang

menunjukkan terdapat hubungan antara kadar hemoglobin dengan

produktivitas kerja. Hal ini dibuktikan dengan p < 0,05 dan nilai r = 0,635.

Sekitar 40% tenaga kerja dengan kadar Hb rendah akan menurunkan

produktivitas kerja. Jumlah sampel yang diteliti adalah 66 orang dengan

kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Penelitian menggunakan

eksperimental kuasi dengan desain eksperimental pre dan post kontrol grup

desain yaitu ada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kelompok

perlakuan diberikan tablet penambah darah satu tablet setiap hari selama 90

hari, sedangkan pada kelompok kontrol dilakukan pemberian placebo

(permen mirip tablet penambah darah).

Keterbatasan penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian. Penelitian mengambil sampel di PT Cosmo

Indah Plaza Kab. Ciamis dengan jumlah sampel yang lebih sedikit daripada

penelitian – penelitian sebelumnya. Penelitian ini tidak melakukan intervensi

pemberian makanan yang sama kepada responden ketika akan dilakukan

pemeriksaan Hb dan hanya menanyakan kepada responden mengenai jumlah

makanan yang dikonsumsi selama 1 hari. Hal ini tentu akan mempengaruhi

hasil pemeriksaan hemoglobin, karena makanan yang dikonsumsi tidak sama

dan hasilnya belum dapat digeneralisasikan Penelitian ini menggunakan

Page 12: Hubungan Kadar Hemoglobin Dengan Produktivitas

rancangan cross sectional yang melihat keadaan pasien saat itu saja,

sedangkan rancangan yang dapat melihat keadaan responden secara

berkesinambungan adalah kohort prospektif atau case control.

DAFTAR PUSTAKA

Anymous, 2007. Buku Pegangan Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah. Pengembangan Ekonomi Daerah dan Sinergi Kebijakan Ekonomi Pusat-Daerah2007. Jakarta : 149

Ayu, Komang. 2011. Faktor- faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani di PT Amoco Mitsui Indonesia Tahun 2011. Available at: http//: www.library.upnvj.ac.id/pdf/4s1kedokteran/207311051/COVER.pdf. Diakses Pada Tanggal 9 April 2012.

Bappenas. 2010. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2006-2010. http://kgm.bappenas.go.id/document/makalah/24_makalah.pdf. Diakses pada tanggal 17 Maret 2011.

Handayani, Titik. 2003. Hubungan Umur, Masa Kerja dan Status Gizi Dengan Produktivitas Perajin Wanita Bagian Pencetakan Awal Genteng Di Desa Demakan Kabupaten Sukoharjo 2002. Available at: http://eprints.undip.ac.id/8461/. Dikses Pada Tanggal 23 Mei 2012.

Nugroho, V.A. 2007. Hubungan Antara Status Gizi dengan Produktivitas Tenaga Kerja Wanita Di PT Java Tobacco Gembongan Kartasura. Thesis Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Semarang. Available at :http//: eprints.undip.ac.id/32556/1/380_Suci_Widiastuti_G2C007066.pdf. Diakses pada tanggal 14 Maret 2012

Oppusungu, Riris. 2009. Pengaruh Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) Terhadap Produktivitas Kerja Wanita Pensortir Daun Tembakau di PT. X Kabupaten Deli Serdang. Tesis Program Magister Kesehatan Kerja Universitas Sumatera Utara. Available at: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6889/1/09E01321.pdf. Diakses pada tanggal 29 Februari 2012.

Page 13: Hubungan Kadar Hemoglobin Dengan Produktivitas