Perbandingan Tingkat Keberhasilan Nifedipin, Progesteron, Dan
Hubungan Estrogen Dan Progesteron Terhadap CA Mammae
Transcript of Hubungan Estrogen Dan Progesteron Terhadap CA Mammae
Hubungan Estrogen Dan Progesteron Terhadap Ca MammaeSaidatul Hayati2006 031 0029
PendahuluanTermasuk kanker yang paling banyak menyebabkan
kematianpenyebab kematian nomor lima setelah kanker paru,
kanker rahim, kanker hati dan kanker ususkanker pembunuh nomor dua wanita Indonesia
setelah kanker serviksTidak hanya pada wanita. Pada pria 1:1000Data WHO:78% > 50 tahun6% < 40 tahun
Makin banyak penderita berusia 30an tahunDitemukan penderita usia 18 tahun
Kanker Payudara adalah penyakit di mana sel-sel (kanker) yang ganas terdeteksi dalam jaringan payudara
Menyebar ke organ atau jaringan tubuh yang lain
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association adalah yang pertama melaporkan kematian akibat kanker payudara di kalangan perempuan yang memakai terapi hormon pengganti.
Estrogen adalah jenis hormon yang dihasilkan ovarium dan memicu pertumbuhan kanker
Tujuan untuk memahami lebih dalam
tentang patofisiologi, terapi, dan prognosis dari kanker payudara (ca mammae) beserta hubungannya dengan hormone estrogen dan progesteron.
TINJAUAN PUSTAKA
Estrogen Estrogen (atau oestrogen) adalah
sekelompok senyawa steroid yang berfungsi terutama sebagai hormon seks wanita
Terdapat dalam tubuh pria maupun wanita. Kandungan dalam tubuh wanita lebih tinggi
Menyebabkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita
terlibat dalam penebalan endometrium
pengaturan siklus haidsaat menopause, estrogen mulai
berkurang sehingga dapat menimbulkan beberapa efek, di antaranya hot flash, berkeringat pada waktu tidur, dan kecemasan yang berlebihan
Tiga jenis estrogen utama yang terdapat secara alami dalam tubuh wanita: estradiol, estriol, dan estron
Sejak menarche sampai menopause, estrogen utama adalah 17β-estradiol
Estradiol dibuat dari testosteron, sedangkan estron dibuat dari androstenadion
Estron bersifat lebih lemah daripada estradiol
Pascamenopause: estron > estradiol
Xenoestrogen: zat buatan yang bersifat seperti estrogen
Fitoestrogen: bahan alami dari tumbuhan yang memiliki aktifitas seperti estrogen
Estrogen berdifusi ke membran sel, mengikat dan mengaktifkan reseptor estrogen mengatur gen
Estrogen diproduksi terutama dengan mengembangkan folikel di ovarium, korpus luteum, dan plasenta
LH ovarium estrogenEstrogen dalam jumlah kecil diproduksi oleh
hati, adrenal, payudara
sintesis estrogen dimulai dalam sel-sel teka internasional di ovarium, oleh sintesis androstenedion dari kolesterol
Androstenedione adalah zat aktivitas androgenik moderat melintasi membran basal ke dalam sel granulosa sekitarnya diubah ke estrone atau estradiol, baik langsung atau melalui testosteron
Konversi testosteron untuk estradiol, dan androstenedion untuk estrone, dikatalisis oleh enzim aromatase
Progesteronsuatu hormon steroid C-21 yang termasuk dalam
siklus menstruasi wanita, kehamilan (mendukung kehamilan) dan embriogenesis pada manusia dan spesies lainnya
Termasuk kelas hormon progestogendiproduksi di ovarium yang berguna untuk
mempersiapkan dan menjaga uterus selama kehamilan
terdiri dari empat rantai hidrokarbon dan bersifat hidrofobik
disintesis dari pregnenolon, suatu derivat kolesterolberlangsung dalam dua langkah Rantai 3-
hidroksil dikonversikan menjadi kelompok keto dan rantai ganda yang berubah menjadi C4 dari C5
merupakan prekursor dari mineralokortikoid aldosteron, dan setelah di konversi menjadi 17-hidroksiprogesteron (progestogen alami lainnya) dari kortisol dan androstenedion
Androstenedion dapat dikonversikan menjadi testosteron, estron, dan estradiol
Progesteron penting untuk sintesis aldosteron (minerokortikoid), seperti 17-hidroksiprogesteron untuk kortisol (glukokortikoid), dan androstenedion untuk seks steroid
Progesteron diproduksi alam kelenjar adrenal, gonad (khususnya setelah ovulasi dalam korpus luteum), otak, dan selama kehamilan yaitu di dalam plasenta.
level progesteron relatif menurun selama fase preovulatory siklus menstruasi, meningkat setelah ovulasi, dan memuncak selama fase luteal
Level progesteron berkisar antara < 2 ng/ml pada saat ovulasi, dan > 5 ng/ml setelah ovulasi
Jika terjadi kehamilan, level progesteron terpelihara pada level luteal awal
pergantian luteal-plasental dalam penyokongan kehamilan oleh progesteron, level progesteron meningkat cepat dan dapat mencapai 100-200 ng/ml
Penurunan progesteron dapat merupakan tanda awal kehamilan
Setelah kelahiran plasenta dan menyusui level progesteron sangat rendah
Level progesteron relatif rendah pada anak-anak dan wanita postmenopause
Laki-laki dewasa memiliki level yang sama dengan wanita selama fase folikular siklus menstruasi
Kanker Payudarakanker yang terbentuk pada sel-
sel payudaraBaik pada laki-laki maupun
perempuan > perempuanPerempuan : penyakit yang
paling menakutkan
Anatomi & fisiologi payudara
Payudara adalah adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada
Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi dan mempunyai peranan penting dalam respon dan rangsangan seksual
sepasang kelenjar payudara, beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram
pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu
1. Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar.
2. Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah.
3. Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.
Korpusterdiri dari jaringan kelenjar payudara, saluran susu
(duktus laktiferus), jaringan ikat, lemak, pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe
Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susuBagian dari alveolus adalah sel Aciner, jaringan
lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah
Hormon prolaktin mempengaruhi sel alveoli untuk menghasilkan ASI
Lobulus: kumpulan dari alveolusLobus: beberapa lobulus yang berkumpul menjadi
15-20 lobus pada tiap payudaraAsi dari alveolus duktulus (saluran kecil) duktus
(gabungan duktulus)
Duktus laktiferus: saluran kecil yang berfungsi menyalurkan ASI dari alveoli ke sinus laktiferus
Sinus laktiferus (ampula): saluran ASI yang melebar dan membentuk kantung di sekitar aerola, yang berfungsi untuk menyimpan ASI
Jaringan lemak: Jaringan lemak di sekeliling alveoli dan duktus laktiferus menentukan besar kecilnya ukuran payudara
Di sekeliling alveoli juga terdapat otot polos yang akan berkontraksi dan memeras keluar ASI hormon oksitosin
Areolabagian yang lebih berpigmen di sekeliling
puttingterdiri dari kelenjar-kelenjar kecil yang
disebut sebagai kelenjar Montgomery: menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kesehatan kulit di sekitar areola juga berfungsi melemaskan dan melindungi areola sewaktu menyusui
terdapat otot polos dan ujung-ujung serabut saraf
Fungsi otot polos: mengurangi permukaan areola, menonjolkan puting dan mengosongkan sinus laktiferus waktu menyusui
PapillaPuting susu bagian dari kulit payudaraPuting mengandung ujung-ujung saraf
perasa yang sensitif, dan otot polos yang akan berkontraksi bila ada rangsangan
Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/ datar, panjang dan terbenam (inverted)
Tumbuh kembang payudara berawal saat memasuki pubertas dimana sistem hormonal wanita mulai berfungsi
Hormon estrogen mempengaruhi pertumbuhan sistem saluran, puting dan jaringan lemak
hormon progesteron berperan dalam tumbuh kembang kelenjar susu
hormon prolaktin yang bertanggung jawab atas produksi air susu pada kelenjar susu akibat adanya rangsang puting dari hisapan bayi
proses pengeluaran air susu dibantu oleh kontraksi otot disekitar puting dan areola yang dirangsang oleh hormon oksitosin
Patofisiologi Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam
suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.
Fase inisiasiPerubahan genetik sel yg memancing menjadi
ganasDisebabkan karsinogen (bahan kimia, radiasi, sinar
matahari, virus)Promotor: kelainan genetik dalam sel yg membuat
menjadi rentan terhadap karsinogenFase promosiSel yang telah mengalami keganasanTidak bisa terjadi tanpa inisiasi
Klasifikasi Non-invasif karsinoma
◦Non-invasif duktal karsinoma◦Lobular karsinoma in situ
Invasif karsinoma◦ Invasif duktal karsinoma (papilobular karsinoma,
solid-tubular karsinoma, scirrhous karsinoma, special types, mucinous karsinoma, medulare karsinoma)
◦ Invasif lobular karsinoma (adenoid cystic karsinoma, karsinoma sel squamous, karsinoma sel spindel, apocrin karsinoma, karsinoma dengan metaplasi kartilago atau osseus metaplasia, tubular karsinoma, sekretori karsinoma, lainnya)
Paget's Disease
StadiumTNM T: tumor size N: node M: metastase
T (tumor size), ukuran tumor: T 0: tidak ditemukan tumor primer T 1: ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang T 2: ukuran tumor diameter antara 2-5 cm T 3: ukuran tumor diameter > 5 cm T 4: ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada
penyebaran ke kulit atau dinding dada atau pada keduanya, dapat berupa borok, edema atau bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada benjolan kecil di kulit di luar tumor utama
N (node), kelenjar getah bening regional (kgb):
N 0: tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak/aksilla
N 1: ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan
N 2: ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan
N 3: ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula) atau pada kgb di mammary interna di dekat tulang sternum
M (metastasis), penyebaran jauh:M x: metastasis jauh belum dapat dinilaiM 0: tidak terdapat metastasis jauhM 1: terdapat metastasis jauh
Stadium 0: T0 N0 M0Stadium 1: T1 N0 M0Stadium II A: T0 N1 M0/T1 N1 M0/T2
N0 M0Stadium II B: T2 N1 M0 / T3 N0 M0Stadium III A: T0 N2 M0/T1 N2 M0/T2
N2 M0/T3 N1 M0/T2 N2 M0Stadium III B: T4 N0 M0/T4 N1 M0/T4
N2 M0Stadium III C: Tiap T N3 M0Stadium IV: Tiap T-Tiap N-M1
PenyebabTidak jelasterjadi saat sel-sel payudara tumbuh
secara abnormal terakumulasi membentuk masa tumor menyebar ke jaringan atau organ lain dalam tubuh
seringkali terjadi pada sel pada duktus yang memproduksi susu (karsinoma duktal) infasif
juga dapat terjadi pada lobulus (karsinoma lobular infasif)
kombinasi yang kompleks dari faktor genetik dan lingkungan
Faktor resikoPerempuanPertambahan usia (> 60 th)Riwayat kanker payudara pribadiRiwayat kanker payudara keluarga Gen bawaan (mutasi gen yang dapat diturunkan,
seperti BRCA1 dan BRCA2)Pemaparan radiasiObesitasMenarche pada usia mudaMenopause pada usia tuaPersalinan pertama pada usia tuaTerapi hormon postmenopausalMinum-minuman beralkohol
Gejala dan tandaTerdapat benjolan di dalam atau di dekat
payudara atau di area ketiakPerubahan ukuran atau bentuk payudaraPengerutan kulit payudaraTertariknya puting ke dalam payudaraKeluar cairan dari puting, terutama
cairan berdarahKulit payudara, puting, atau areola
menjadi bersisik, kemerahan, atau bengkak. Kulit terlihat seperti kulit jeruk
Penegakan diagnosisAnamnesis Pemeriksaan fisikPemeriksaan penunjang (diagnostic
mammography, USG, MRI)Test dengan bedahBiopsi
◦ Image guided biopsi◦ Core biopsi◦ Surgical biopsi
Ciri tumor (infasif/in situ, ductal/lobular, grade, margin) ER dan PR Protein HER2 (25%) Genetic Description of the Tumor
Tes darahAlkaline phospataseSGOT dan SGPTTumor marker test (ca 15.3, < 30)Photo thoraxBonescanCT scanPositron Emission Tomography
( PET ) scan
Diagnostic mammography
Pengobatan Tergantung pada Ukuran dan letak tumor Apakah kanker sudah menyebar Kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.Tujuan utama pengobatan kanker stadium awal
adalah mengangkat tumor dan membersihkan jaringan disekitar tumor. kemudian akan dilakukan terapi radiasi pada jaringan payudara yang masih ada (bisa ditunda jika ada indikasi)
Tahapan berikut dalam menangani kanker stadium awal adalah mengurangi resiko kanker akan kambuh dan membuang sel kanker yang masih ada
Pertimbangan penentuan terapiStadium dan grade kanker Satus tumor hormone receptor (ER,
PR) dan status HER2/neu Umur pasien dan kesehatannya
secara umum Pasien sudah menopause atau
belum Adanya mutasi dari gen kanker
payudara
OperasiLumpectomyTotal MastektomyModified Radical mastectomyAdjuvant Therapymengurangi resiko kanker untuk
kambuhTerapi Radiasi, Chemotherapy,
Hormon terapi dan Targeted TherapyHormon therapyTargeted therapy
pencegahanPencegahan pada pejamu, lingkunganPromosi kesehatanDeteksi diniPrimer
SADARISekunder
mammographyTertier
peningkatan kualitas hidup
Hubungan estrogen, progesteron, dan kanker payudara
Struktur RE dan RPRE merupakan anggota keluarga
besar dari nuclear transcriptional regulators yang dapat merangsang ekspresi sejumlah gen (termasuk RP)
DBD mengikat estradiol dalam Ligand Binding Domain(LBD)
Pada rodentia, RE-α dan RE-ß diekspresikan oleh kelenjar payudara normal dan hanya RE-α yang berperan dalam perkembangan duktus kelenjar payudara
Pada manusia, RE juga diekspresikan pada payudara normal, dan peningkatan dramatis ekspresi RE-α terlihat pada lesi premaligna hiperproliferatif
RP ikut berpengaruh pada gen pengatur RE, yang menjembatani efek progesteron dalam pertumbuhan kelenjar payudara dan kanker payudara
RP juga mengandung DBD, LBD dan multipel AF
Studi pada rodentia, RP berperan dalam pertumbuhan lobuloalveolar kelenjar payudara
melimpahnya RP-α pada kanker payudara manusia dilaporkan mempunyai hubungan dengan resistensi terhadap Tamoxifen
peningkatan produksi RP-ß dihubungkan dengan peningkatan risiko kanker payudara
Kurang lebih 75% kanker payudara primer mengekspresikan RE, dan lebih dari separuhnya juga mengekspresikan RP
RE dan RP merupakan faktor prognosis
RP merupakan sebuah gen pengatur estrogen
tumor dengan RE positif dan RP positif lebih sering dijumpai karena sintesis pada payudara normal dan kanker payudara membutuhkan estrogen dan RE
RE dan RP prediksi respon terapi endokrin
Status RE merupakan prediktor kuat dari respon terapi endokrin
Tamoxifen secara bermakna menurunkan rekurensi dan kematian hanya pada penderita dengan tumor RE positif
Estrogen mempunyai peran penting dalam regulasi pertumbuhan berbagai macam epitel, terutama pada payudara dan endometrium
Estrogen mengikat RE, merangsang langsung proliferasi dan diferensiasi
Estrogen juga ikut berperan pada aksi proliferasi (pada) payudara normal lewat transaktivasi RP
progesteron sendiri juga merangsang mitosis epitel payudara
Kesimpulan Epitel payudara normal mempunyai reseptor
estrogen. Sel kanker payudara mensekresi faktor pertumbuhan epitel/faktor pertumbuhan transformasi, platelet derived growth factor (PDGF) dan growth inhibitors (TGF-β). Jumlah reseptor estrogen (RE) pada kanker payudara dapat tinggi, sedang atau tidak ada sama sekali. RE dapat merangsang ekspresi sejumlah gen. Reseptor progesteron (RP) ikut berpengaruh pada gen pengatur RE. Kurang lebih 75% kanker payudara primer mengekspresikan RE, dan lebih dari separuhnya juga mengekspresikan RP. Status RE merupakan prediktor kuat dari respon terapi endokrin.
Referensi Sadhana, Udadi. 2006. Kanker Payudara Wanita: Ekspresi
Reseptor Estrogen, Reseptor Progesteron, dan HER-2. Diakses pada tanggal 9 maret 2011, dari http://www.m3undip.org
Gnant, Michael., Mineritsch, Brigitte., Schippinger, Walter., Ebengreuth, GL., Postlbelger, Sabine. 2009. Endocrine Therapy plus Zoledronic Acid in Premenopausal Breast Cancer. Diakses pada tanggal 10 Maret 2011, dari http://www.nejm.org/
Coombes, RC., Hall, Emma., Gibson, LJ., Phil, M., Paridaens, Robert. 2004. A Rondomized Control Trial of Examestane after Two to Three Years of Tamoxifen Therapy in Postmenopausal Woman With Primary Breast Cancer. Diakses pada tangga 10 Maret 2011, dari http://www.nejm.org/
Breast Cancer. 2011. Diakses pada tanggal 7 Maret 2011, dari http://www.mayoclinic.com
Breast cancer. 2011. Diakses pada tanggal 8 Maret 2011, dari http://www.medicinenet.com