Web viewMenurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika ... (estrogen,...

40
BAB III NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADITIF LAINNYA I. KOMPETENSI DASAR 3.3 Mengidentifikasi jenis-jenis dan menganalisis bahaya penggunaan NARKOBA terhadap diri sendiri, keluarga dan masyarakat luas.

Transcript of Web viewMenurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika ... (estrogen,...

Page 1: Web viewMenurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika ... (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

BAB III

NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADITIF

LAINNYA

I. KOMPETENSI DASAR

3.3 Mengidentifikasi jenis-jenis dan menganalisis bahaya

penggunaan NARKOBA terhadap diri sendiri, keluarga dan

masyarakat luas.

4.3 Menyajikan hasil identifikasi dan analisis bahaya penggunaan

NARKOBA terhadap dirinya, keluarga dan masyarakat luas.

Page 2: Web viewMenurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika ... (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi

peserta didik dapat:

Mengidentifikasi bahaya, jenis-jenis dan penggolongan Narkoba

yang sering disalahgunakan oleh kaum remaja secara individu.

Mengidentifikasi bahan-bahan dan cara pembuatan Narkoba

yang populer di Indonesia secara individu.

Mengidentifikasi ciri-ciri orang yang ketergantungan pada

Narkoba secara individu.

Mengidentifikasi tahapan-tahapan ketergantungan terhadap

Narkoba secara individu.

Menemukan hubungan antara dampak penggunaan narkoba

terhadap kesehatan.

III. MATERI PEMBELAJARAN

A. Pendahuluan

Pengertian narkoba menurut Kurniawan (2008) adalah zat

kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan,

pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh

manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik,

intravena, dan lain sebagainya. Sedangkan pengertian

narkoba menurut pakar kesehatan adalah psikotropika yang biasa

dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-

Page 3: Web viewMenurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika ... (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah

gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis.

B. Jenis

Berdasarkan proses pembuatannya Narkoba di bagi ke dalam

3 Golongan :

1. Alami yaitu jenis ata zat yang diambil langsung dari alam

tanpa adanya proses fermentasi atau produksi mslnya :

Ganja, Mescaline, Psilocybin, Kafein, Opium.

2. Semi Sintesis yaitu jenis zat/obat yang diproses sedemikian

rupa melalui proses fermentasi mslnya : Morfin, Heroin,

Kodein, Crack.

3. Sintesis yaitu jenis zat yang dikembangkan untuk keperluan

medis yang juga untuk menghilangkan rasa sakit misal;nya :

petidin, metadon, dipipanon, dekstropropokasifen

Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika

dan Zat adiktif lainnya. Penjelasan mengenai jenis-jenis

narkoba adalah sebagai berikut:

 1.    Narkotika

Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan

bahwa pengertian narkotika adalah “Zat yang bisa menimbulkan

pengaruh tertentu bagi yang  menggunakannya dengan memasukkan

kedalam tubuh. Pengaruh tersebut  bisa berupa pembiusan,

Page 4: Web viewMenurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika ... (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau

timbulnya khayalan-khayalan. Sifat-sifat tersebut yang  diketahui

dan ditemukan dalam dunia medis bertujuan dimanfaatkan bagi

pengobatan dan kepentingan manusia di bidang pembedahan,

menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.

      Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :

Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling

berbahaya. Daya adiktifnya sangat tinggi. Golongan ini

digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh :

ganja, heroin, kokain, morfin, dan opium.

Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya

adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan

penelitian. Contoh : petidin, benzetidin, dan betametadol.

Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya

adiktif ringan, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan

penelitian. Contoh : kodein dan turunannya.

a. Opium

Berasal dari kata opium, jus dari bunga opium. Opium

disaripatikan dari opium poppy (Papaver somniferum) dan

disuling untuk membuat morfin, kodein, dan heroin. Opium

digunakan berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit

(mencegah batuk, diare, dll).

Gejala gejala yang ditimbulkan dari penggunaan opiat

Page 5: Web viewMenurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika ... (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

Perasaan tenang dan bahagia

Acuh tak acuh (apatis)

Malas bergerak

Mengantuk

Rasa mual

Bicara cadel

Pupil mata mengecil (melebar jika overdosis)

Gangguan perhatian/daya ingat

b. Ganja

Ganja dikenal dapat memicu psikosis yaitu gangguan mental

yang menyebabkan ketidakmampuan seseorang menilai realita

dengan fantasi dirinya., terutama bagi mereka yang memiliki

latar belakang psikosis. Ganja juga bisa memicu dan

mencampuradukkan antara kecemasan dan depresi

Gejala yang ditimbulkan dari penggunaan ganja

Rasa senang dan bahagia

Santai dan lemah

Acuh tak acuh

Mata merah

Nafsu makan meningkat

Mulut kering

Pengendalian diri dan konsentrasi kurang

Depresi dan sering menguap/mengantuk

c. Kokain

Page 6: Web viewMenurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika ... (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

Kokain adalah salah satu zat adiktif yang sering

disalahgunakan. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan

dari tanaman belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari

Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman belukar ini

biasanya dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat untuk

mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan daya

tahan, stamina, mengurangi kelelahan, rasa lapar dan untuk

memberikan efek euforia. Gejala yang ditimbulkan dari

penggunaan kokain

Gelisah dan denyut nadi meningkat

Euforia/rasa gembira berlebihan

Banyak bicara dan kewaspadaan meningkat

Kejang dan tekanan darah meningkat

Berkeringat dan mudah berkelahi

Penyumbatan pembuluh darah

Distonia (kekakuan otot leher)

d. Morfin

Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan

merupakan agen aktif utama yang ditemukan pada opium.

Efek samping penggunaan morfin :

Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk

menghilangkan rasa sakit. 

penurunan kesadaran,

euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan kabur.

Page 7: Web viewMenurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika ... (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

Morfin juga mengurangi rasa lapar, merangsang batuk,

dan meyebabkan konstipasi. 

e. Kodein

Kodein merupakan analgesik agonis opioid (agonis opioid

merupakan obat opioid yang menyerupai morfin yang

dapat mengaktifkan reseptor.

Kodein dapat menimbulkan efek menenangkan dan

meningkatkan ambang rasa nyeri

2. Psikotropika

Psikotopika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah

maupun sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh

selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan

khas pada aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika digolongkan

lagi menjadi 4 kelompok adalah :

Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang

sangat kuat, belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan

dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh: MDMA, LSD, STP,

dan ekstasi.

Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya

adiktif kuat serta berguna untuk pengobatan dan penelitian.

Contoh : amfetamin, metamfetamin, dan metakualon.

Page 8: Web viewMenurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika ... (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya

adiksi sedang serta berguna untuk pengobatan dan penelitian.

Contoh : lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazepam.

Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang

memiliki daya adiktif ringan serta berguna untuk pengobatan

dan penelitian. Contoh : nitrazepam (BK, mogadon, dumolid)

dan diazepam.

a. Ekstasi (MDMA

Ekstasi (MDMA) adalah salah satu obat bius yang di buat

secara ilegal di sebuah laboratorium dalam bentuk tablet atau

kapsul. Senyawa HYPERLINK atau dalam bahasa kimia.

Ekstasi adalah bubuk kristal putih yang didapat dari ekstraksi

serta isolasi daun coca (erythoroxylon coca) yang dapat

menjadi perangsang pada sambungan syaraf dengan cara /

teknik diminum dengan mencampurnya dengan minuman,

dihisap seperti rokok, disuntik ke pembuluh darah, dihirup

dari hidung dengan pipa kecil, dan beragam metode lainnya.

b. Sabu-sabu

Narkoba jenis psikotropika ini berbentuk kristal seperti gula,

tidak berwarna dan berbau, dalam bahasa medis lebih

dikenal dengan nama methamphetamine.

Obat ini juga mempunyai pengaruh yang kuat terhadap

syaraf. Si pemakai sabu-sabu akan selalu bergantung pada

Page 9: Web viewMenurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika ... (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

obat bius itu dan akan terus berlangsung lama, bahkan bisa

mengalami sakit jantung atau bahkan kematian.

efek yang ditimbulkan yaitu menjadi bersemangat, gelisah

dan tidak bisa diam, tidak bisa tidur, tidak bisa makan, dalam

jangka panjang bisa menyebabkan fungsi otak terganggu

bahkan bisa berakhir dengan kegilaan, paranoid, dan

gangguan hati (lever).

c. Pentobarbital

semacam obat penenang yang sangat mirip dengan valium

(diazepam), tetapi jauh lebih kuat pengaruhnya.

Obat ini menghasilkan efek penenang, amnesia, relaksasi

otot, dan perlambatan respon psikomotor.

d. Diazepam

diazepam termasuk kelompok obat benzodiazepine yang

memengaruhi sistem saraf otak dan memberikan efek

penenang.

Obat ini digunakan untuk mengatasi serangan

kecemasan, insomnia, kejang-kejang, gejala putus alkohol

akut, serta sebagai obat bius untuk praoperasi.

3.     Zat adiktif lainnya

Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika

yang dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakainya,

diantaranya adalah :

Page 10: Web viewMenurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika ... (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

a) Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang

berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi

bagian dari kehidupan manusia sehari – hari dalam

kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan

Narkotika atau Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat /

zat itu dalam tubuh manusia. Ada 3 golongan minuman

beralkohol :

Golongan A : kadar etanol 1 – 5 % ( Bir ).

Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( Berbagai minuman

anggur )

Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % ( Whisky, Vodca,

Manson House, Johny Walker)

b) Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah

menguap berupa senyawa organik, yang terdapat pada

berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai

pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah : Lem,

Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin.

c) Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin

sangat luas di masyarakat. Dalam upaya penanggulangan

NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol

terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya

pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu

masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang berbahaya.

Page 11: Web viewMenurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika ... (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

C. Tahapan Ketergantungan Narkoba

Kondisi ketergantungan seseorang akan mengalami beberapa

tahap :

- Experimental Use adalah periode dimana seseorang mulai

mencoba-coba menggunakan narkoba dan zat adiktif untuk

tujuan memenuhi rasa ingin tahu.

- Social Use adalah periode dimana individu mulai mencoba

menggunakan narkoba untuk tujuan rekreasional, namun sama

sekali tidak mengalami problem yang berkait dengan aspek

sosial, finansial, medis dan sebagainya. Umumnya individu

masih dapat mengontrol penggunaannya.

- Early Problem Use adalah periode dimana individu sudah

menyalahgunakan narkoba dan perilaku penyalahgunaan ini

mulai berpengaruh pada kehidupan sosial individu tersebut,

seperti timbulnya malas bersekolah, keinginan bergaul hanya

dengan orang-orang tertentu, dan lain-lain.

- Early Addiction adalah periode dimana individu sampai pada

perilaku ketergantungan baik fisik, maupun psikologis, dan

perilaku ketergantungan ini sangat mengganggu kehidupan

individu tersebut. Yang bersangkutan nyaris sulit mengikuti

pola hidup orang normal sebagaimana mestinya dan mulai

terlibat pada perbuatan yang melanggar pada norma dan nilai

yang berlaku.

Page 12: Web viewMenurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika ... (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

- Severe Addiction adalah periode dimana individu hanya

hidup dan berlaku untuk mempertahankan ketergantungannya,

sama sekali tidak memperhatikan lingkungan sosial dan diri

sendiri. Pada tahap ini, individu biasanya sudah terlibat pada

tindakan kriminal yang dilakukan demi memperoleh narkoba

yang diinginkan.

Pengguna napza terbagi dalam 3 tingkatan :

1. User (pemakai coba-coba) yaitu seseorang yang

menggunakan napza sesekali. Pada tahap ini orang

menggunakan Narkoba hanya sekali-kali dan dalam waktu

yang relative jarang. Misalnya: menggunakan Narkoba

untuk merayakan kelulusan, tahun baru, pesta-pesta seperti

ulang tahun, dan sebagainya. Pada tahap ini hubungan

seseorang dengan keluarga dan masyarakatnya masih

terjalin dengan baik. Demikian halnya dalam bidang

pendidikan (jika orang tersebut masih bersekolah atau

kuliah). Semua itu terjadi karena orang tersebut masih

dapat mengontrol kebiasaan “memakainya”. Apabila

seseorang yang berada dalam tahap user ini terus-menerus

memfokuskan dirinya pada Narkoba, maka ia akan

melangkahkan hidupnya pada tahap kedua, yaitu menjadi

seorang abuser (pemakai iseng).

Page 13: Web viewMenurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika ... (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

2. Abuser (pemakai iseng) yaitu seseorang yang

menggunakan napza karena alasan tertentu, misalnya

memperkuat hubungan sosial dan digunakan secara

bersama-sama. Pada tahap ini seorang mengkonsumsi

Narkoba lebih sering daripada saat ia berada dalam tahap

pertama. Pengguna Narkoba tersebut mulai menggunakan

Narkoba sebagai suatu keisengan untuk melupakan

masalah, mencari kesenangan, dan sebagainya. Pada tahap

ini, orang tersebut sebenarnya mulai dihantui masalah-

masalah. Hal itu terjadi karena control dirinya terhadap

penggunaan Narkoba semakin lemah sehingga

mempengaruhi hubungannya dengan keluarga, dan

masyarakat secara langsung. Bagitu pula halnya dengan

pengguna Narkoba yang masih duduk di bangku sekolah

atau kuliah. Pendidikan mereka akan mulai terganggu

karena konsentrasi mereka tehadap pelajaran semakin

melemah. Pada tahap ini seseorang sudah mulai kehilangan

control dalam memakai Narkoba, sehingga sangat potensial

untuk terjerumus pada tahap ketiga, yaitu menjadi seorang

pecandu (pemakai tetap).

3. Addict yaitu seseorang yang menggunakan napza atas

dasar kebutuhan artinya jika tidak di penuhi maka akan

timbul efek secara fisik maupun psikis. Pada tahap ini

seseorang telah kehilangan control sama sekali dalam hal

Page 14: Web viewMenurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika ... (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

penggunaan Narkoba. Pada saat ini, bukan mereka yang

mengontrol kebiasaan penggunaan Narkoba, melainkan

mereka yang dikontrol oleh Narkoba.Pada tahap ini

hubungan antara orang tersebut dengan keluarga dan

masyarakatnya sudah rusak karena perilaku mereka benar-

benar tidak terkontrol lagi. Hal itu terjadi karena jika

kebutuhan Narkoba tidak terpenuhi, maka orang tersebut

akan merasa “gejala putus obat” yang amat menyakitkan.

D. Ciri-Ciri Orang yang Ketergantungan Narkoba

Menurut Ami Siamsidar Budiman (2006 : 57–59) tanda awal

atau gejala dini dari seseorang yang menjadi korban kecanduan

narkoba antara lain :

1. Tanda-tanda fisik Penyalahgunaan Narkoba

Kesehatan fisik dan penampilan diri menurun dan suhu badan

tidak beraturan, jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh

tak acuh), mengantuk, agresif, nafas sesak,denyut jantung dan nadi

lambat, kulit teraba dingin, nafas lambat/berhenti, mata dan hidung

berair,menguap terus menerus,diare,rasa sakit diseluruh tubuh,takut

air sehingga malas mandi,kejang, kesadaran menurun, penampilan

tidak sehat,tidak peduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi

tidak terawat dan kropos, terhadap bekas suntikan pada lengan atau

bagian tubuh lain (pada pengguna dengan jarum suntik)

Page 15: Web viewMenurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika ... (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

2. Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di rumah

Membangkang terhadap teguran orang tua, tidak mau

mempedulikan peraturan keluarga, mulai melupakan tanggung

jawab rutin di rumah, malas mengurus diri, sering tertidur dan

mudah marah, sering berbohong, banyak menghindar pertemuan

dengan anggota keluarga lainnya karena takut ketahuan bahwa ia

adalah pecandu, bersikap kasar terhadap anggota keluarga lainnya

dibandingkan dengan sebelumnya, pola tidur berubah,

menghabiskan uang tabungannya dan selalu kehabisan uang, sering

mencuri uang dan barang-barang berharga di rumah, sering

merongrong keluarganya untuk minta uang dengan berbagai alasan,

berubah teman dan jarang mau mengenalkan teman-temannya,

sering pulang lewat jam malam dan menginap di rumah teman,

sering pergi ke disko, mall atau pesta, bila ditanya sikapnya

defensive atau penuh kebencian, sekali-sekali dijumpai dalam

keadaan mabuk.

3. Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di sekolah

Prestasi belajar di sekolah tiba-tiba menurun mencolok,

perhatian terhadap lingkungan tidak ada, sering kelihatan

mengantuk di sekolah, sering keluar dari kelas pada waktu jam

pelajaran dengan alasan ke kamar mandi, sering terlambat masuk

kelas setelah jam istirahat; mudah tersinggung dan mudah marah di

sekolah, sering berbohong, meninggalkan hobi-hobinya yang

Page 16: Web viewMenurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika ... (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

terdahulu (misalnya kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga yang

dahulu digemarinya), mengeluh karena menganggap keluarga di

rumah tidak memberikan dirinya kebebasan, mulai sering

berkumpul dengan anak-anak yang “tidak beres” di sekolah.

E. Gejala Putus Obat (Sakaw)

Jenis-jenis Narkoba menunjukkan gejala berbeda pada waktu

pecandu Narkoba mengalami sakaw.

1) Obat Jenis Opiat (heroin, morfin, putaw)

Obat-Obatan ini menimbulkan gejala banyak berkeringat,

sering menguap, gelisah, mata berair, gemetar, hidung berarir,

tak ada selera makan, pupil mata melebar, mual atau muntah,

tulang atau otot sendi menjadi sakit, diare, panas, dingin, tidak

dapat tidur, tekanan darah sedikit naik.

2) Obat Jenis ganja

Obat jenis ini menyebabkan munculnya gejala-gejala:

banyak berkeringat, gelisah, gemetar, tak ada selera makan,

mual atau muntah, diare, tak dapat tidur (insomnia).

3) Obat Jenis amphetamine (shabu-shabu, ekstasi)

Obat jenis ini menimbulkan afek depresif, gangguan tidur

dan mimpi bertambah, merasa lelah.

4) Obat Jenis Kokain

Page 17: Web viewMenurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika ... (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

Obat jenis ini menimbulkan depresi, resa lelah yang

berlebihan, banyak tidur, mimpi, gugup, ansietas dan perasaan

curiga.

5) Obat Jenis alcohol atau benzodiazepine

Obat jenis ini menimbulkan gejala banyak keringat,

mudah tersinggung, gelisah, murung, mual/muntah, lemah,

berdebar-debar, tangan gemetar, lidah dan kelopak mata

bergetar, bila dehidrasi (kekurangan cairan) tekanan darah

menurun, dan seminggu kemudian dapat timbul halusinasi.

F. Dampak Narkoba

Secara umum semua jenis narkoba jika disalah gunakan akan

memberikan empat dampak sebagai berikut:

1. Depresan

Pemakai akan tertidur atau tidak sadarkan diri.

2. Halusinogen

Pemakai akan berhalusinasi (melihat sesuatu yang sebenarnya

tidak ada).

3. Stimulan

Mempercepat kerja organ tubuh seperti jantung dan otak

sehingga pemakai merasa lebih bertenaga untuk sementara

waktu. Karena organ tubuh terus dipaksa bekerja di luar batas

Page 18: Web viewMenurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika ... (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

normal, lama-lama saraf-sarafnya akan rusak dan bisa

mengakibatkan kematian.

4. Adiktif

Pemakai akan merasa ketagihan sehingga akan melakukan

berbagai cara agar terus bisa mengonsumsinya. Jika pemakai

tidak bisa mendapatkannya, tubuhnya akan ada pada kondisi

kritis (sakaw).

G. Bahaya Narkoba

Bagi pecandu, bahaya narkoba tidak hanya merugikan masalah

fisik saja tetapi akan mengalami gangguan mental dan kejiwaan.

Sebenarnya narkoba ini merupakan senyawa-senyawa psikotropika

yang biasa digunakan dokter atau rumah sakit untuk membius

pasien yang mau dioperasi atau sebagai obat untuk penyakit

tertentu, tetapi persepsi tersebut disalah artikan akibat penggunaan

di luar fungsinya dan dengan dosis yang di luar ketentuan. Apabila

disalah gunakan, bahaya narkoba dapat mempengaruhi susunan

syaraf, mengakibatkan ketagihan, dan ketergantungan, karena

mempengaruhi susunan syaraf. Dari ketergantungan inilah bahaya

narkoba akan mempengaruhi fisik, psikologis, maupun lingkungan

sosial.

1) Bahaya narkoba terhadap fisik

Gangguan pada system syaraf (neurologis)

Page 19: Web viewMenurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika ... (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

Gangguan pada jantung dan pembuluh  darah

(kardiovaskuler)

Gangguan pada kulit (dermatologis)

Gangguan pada paru-paru (pulmoner)

Sering sakit kepala, mual-mual dan  muntah, murus-murus,

suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan insomnia

Gangguan terhadap kesehatan reproduksi yaitu gangguan

padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi

(estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi

seksual.

Gangguan terhadap kesehatan reproduksi pada remaja

perempuan antara lain perubahan periode menstruasi,

ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)

Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya

pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya  adalah

tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV

Bahaya narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis

yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk

menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian

2) Bahaya narkoba terhadap psikologi

Kerja lamban dan seroboh, sering tegang dan gelisah

Hilang rasa percaya diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga

Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal

Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan

Page 20: Web viewMenurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika ... (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan

bunuh diri

3) Bahaya narkoba terhadap lingkungan sosial

Gangguan mental

Anti-sosial dan asusila

Dikucilkan oleh lingkungan

Merepotkan dan menjadi beban keluarga

Pendidikan menjadi terganggu dan masa depan suram

H. Upaya Pencegahan Narkoba

Ada beberapa cara kiat tips pencegahan dan menghindari

penggunaan dan penyalahgunaan Narkotika dan Obat Berbahaya

serta NAPZA Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif antara lain :

1. Memberikan Menanamkan Sejak Dini Akan Arti Makna

Hidup Sehat

Bila seseorang telah terjerumus pada penggunaan narkoba maka

akan sulit untuk melepas dari jeratan narkotika ini.

Membutuhkan waktu kesabaran ketekunan dan rehabilitasi yang

baik dan tepat pada korban-korban narkotika. Contoh perilaku

orang tua dalam kehidupan sehari-hari dalam mempraktekkan

hidup sehat juga perlu dilakukan. Orang tua seyogyanya

menjadi role-model bagi anak-anak mereka, harus memberikan

contoh yang baik bila ingin anaknya berperilaku baik. 

2. Informasi Yang Benar Tentang Bahaya Narkoba

Page 21: Web viewMenurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika ... (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

Memberikan informasi dan pengetahuan yang benar dan jelas

mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba ini kepada anak-

anak generasi muda kita sebelum anak-anak mengetahui dari

teman-temannya yang bisa jadi memberikan pengertian yang

salah atau malah sebaliknya.

3. Peduli Pada Lingkungan Sekitar

Orang tua selalu tanggap lingkunga di rumah mereka sendri, di

mana anak-anak mereka tumbuh. Orang tua harus selalu sadar

akan perubahan-perubahan kecil dari perilaku sang anak. 

Perubahan-perubahan masa puber dan peralihan anak menjadi

remaja, remaja menjadi dewasa, tidak sama dengan perubahan

perilaku seorang anak yang mulai ter ekspos pada narkoba, atau

yang sudah terpengaruh akibat dampak kecanduan narkoba.

Orangtua juga perlu waspada dan mengetahui akan ciri tanda

anak mulai menggunakan narkobasehingga bisa secara lebih

dini diobati dan direhabilitasi secepatnya.

4. Bekerjasama Dengan Lingkungan Rumah

Kita sebaiknya bekerjasama dengan lingkungan rumah kita

seperti dengan ketua RT, RW, dsb. Terutama dengan tetangga

yang mempunyai anak seusia atau yang lebih tua dari anak kita.

Menjalin hubungan yang baik dengan para tetangga selalu

mendatangkan kenyamanan dan keamanan bagi kita. Kita bisa

membuat sistem pemantauan keamanan bersama tetangga

Page 22: Web viewMenurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika ... (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

lainnya yang juga melibatkan ketua RT untuk memantau

keamanan umum dan memantau bila ada anak-anak di RT kita

yang disinyalir menggunkan narkoba. Bila sistem yang

dibangun bersama para tetangga itu kuat, dijamin gejala-gejala

penyalahgunaan narkoba di pemukiman kita akan terdeteksi dan

dapat tertanggulangi dengan cepat dan baik

5. Menjalin Hubungan Interpersonal Yang Baik

Hubungan interpersonal yang baik dengan pasangan dan juga

dengan anak-anak kita, akan memungkinkan kita

melihat gejala-gejala awal pemakaian narkoba pada anak-

anak kita. Kedekatan hubungan batin dengan orang tua akan

membuat anak merasa nyaman dan aman, menjadi benteng bagi

keselamatan mereka dalam mengarungi kehidupan mereka

nanti. Bila orang tua sering ribut, cekcok, maka itu bisa

memengaruhi sang anak secara psikologis. Kegalauan ini bisa

memancingnya untuk mencoba narkoba dengan berbagai

macam alasan yang dicarinya sendiri. Misalnya supaya

diperhatikan, sikap masa bodoh terhadap hidupnya, untuk

mengatasi kemarahan, ketidaksenagan, atau kesedihan yang

timbul dari melihat orang tua mereka yang selalu bertengkar.

TIPS MENGHINDARI NARKOBA

1. Jangan pernah untuk mencoba-coba menggunakan narkotika,

kecuali atas dasar pertimbangan medis atau dokter.

Page 23: Web viewMenurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika ... (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

2. Mengetahui akan berbagai macam dampak buruk narkoba.

3. Memilih pergaulan yang baik dan jauhi pergaulan yang bisa

mengantarkan kita pada penyalahgunaan narkotika.

4. Memiliki kegiatan-kegiatan yang positif, berolahraga atau

pun mengikuti kegiatan kegiatan organisasi yang

memberikan pengaruh positif baik kepada kita.

5. Selalu ingatkan bahwawasannya ancaman hukuman untuk

penyalah guna Narkoba, apalagi bagi pengedar Narkoba

adalah Lembaga Pemasyarakatan.

6. Gunakan waktu dan tempat yang aman, jangan keluyuran

malam-malam. Bersantailah dengan keluarga, berkaraoke,

piknik, makan bersama, masak bersama, beres-beres

bersama nonton bersama keluarga.

7. Bila mempunyai masalah maka cari jalan keluar yang baik

dan jangan jadikan narkoba sebagai jalan pelarian.

I. Rehabilitasi

Tahap-tahap rehabilitasi bagi pecandu narkoba :

1. Tahap rehabilitasi medis (detoksifikasi), tahap ini pecandu

diperiksa seluruh kesehatannya baik fisik dan mental oleh

dokter terlatih. Dokterlah yang memutuskan apakah pecandu

perlu diberikan obat tertentu untuk mengurangi gejala putus

Page 24: Web viewMenurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika ... (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

zat (sakau) yang ia derita. Pemberian obat tergantung dari

jenis narkoba dan berat ringanya gejala putus zat. Dalam hal

ini dokter butuh kepekaan, pengalaman, dan keahlian guna

memdeteksi gejala kecanduan narkoba tersebut.

2. Tahap rehabilitasi nonmedis, tahap ini pecandu ikut dalam

program rehabilitasi. Di Indonesia sudah di bangun tempat-

tempat rehabilitasi, sebagai contoh di bawah BNN adalah

tempat rehabilitasi di daerah Lido (Kampus Unitra),

Baddoka (Makassar), dan Samarinda. Di tempat rehabilitasi

ini, pecandu menjalani berbagai program diantaranya

program therapeutic communities (TC), 12 steps (dua belas

langkah, pendekatan keagamaan, dan lain-lain.

3. Tahap bina lanjut (after care), tahap ini pecandu diberikan

kegiatan sesuai dengan minat dan bakat untuk mengisi

kegiatan sehari-hari, pecandu dapat kembali ke sekolah atau

tempat kerja namun tetap berada di bawah pengawasan.