HUBUNGAN DE~GAN STRES ANAK Y ,ll.i~G - Institutional...
Transcript of HUBUNGAN DE~GAN STRES ANAK Y ,ll.i~G - Institutional...
HUBUNGAN SELF EFFICACY DE~GAN STRES ANAK Y ,ll.i~G
MENGHADAPI UJIAI~ KENAIKAN TltJGKAT OLAHRAGA BELA DIRI
TAEl<WONDO
Oieh
MAYASARI
Nifvl 1990700'16120
Skripsi diajukan untu.< memenuhi sebagi·3n persynratan dalam rnernperoleh
gelar Sarjana Psikolog1
FAKUL TAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS IS~!\~' NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
.JAKARTA
1428 H I 2C07 fv1
HUrlUNGAN SELF EFFICACY DE NGAN STRES ANAK YANG
MENGHADAPi UJIAN KENAIKAN TINGl<AT OLAHRAGA BELA DIRI
TAEr\WONDO
Skripsi
Diajukan keped2 Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat
IVlemperoleh gelar Sarjana Psikologi
~)
Pembim in\;! 1
J
Ora. H»
Oleh:
MAYASARI
NIM: 199070016120
Di bawah bimbingan:
Pernbimbing 2
,~/~ / Liany Luzvinda, M. Si
FAKUL TAS PSIKOLOGI
UNIVEKSITAS ISU\M NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 HI 2007 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES ANAK
YANG MENGHADAPI UJIAN KENAIKAN TINGKAT OLAHRAGA BELA DIRI
TAEKWONDO telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 24 Mei 2007.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Psikologi.
Jakarta,24Mei2007
Sidang Munaqasyah
Ketua Merar gkap Anggota !
M.Si
Penguji I
15938
Anggota
Sekretaris Merangkap Anggota
IP: 150215938
Pemb~ . ~,
/~~,/
Liany Luzvinda, M.Si
ckground : The children who follow TaE:kwondo have to test process to get
1
the next level. At the test, their attitude will seen, that is self efficacy
and stress. In prepare to test, they will get the matter for the test,
like physical exercise and the name of the steps. Background of
family, education, environment and the other activities were
influence their self efficacy and stress. In this research. the writer
will research about the correlation of self efficacy and stress the
children who follow the Taekwondo test for increase tr e psychology
knowledge, most importand fpr sport psychology. S£Jlf efficacy is the
ability of someone to facing activity process and and stress is
subjective feeling from the uncontrol conditioning or threatening, in
this research, stress was included a scare or fear
: The aim of this research was to investigate is trere correlation
between self efficacy and stress of children who gwt examine of
Taekwondo. And to know that self efficacy quality influence rating
stress of them.
nple : Fifty children for try out and forty four children fo1· research, they
are thirty four boys and ten girls.
thods : Technic used Non Probability Sampling. Metl1od useci Descriptive
Correlation with appliance of data collecting in the form of L.ikert
Scale.
:lings :In this research used Pearson Correlation. Correlation between self
efficacy and stress finding 0,710. Correlation is si9nific:ant dl 0,01
level (2-tailed) its mean believe level is 99 %.
KATA PENGANT AR
1ahirrahmaanirrahiim,
Suci Engkau Ya Allah Ya 'Aziz, yang dengan nikmat-Mu kami ada dan memang tidak ada ia-sia pada setiap yang Engkau ciptakan, Puji dan Syukur hanya bagi-Mu Ya Rabb, yang telah jarkan kami ilmu dengan mencintainya dalarn pengamalan. Salam se1 cmat sejahtera pada nrnad Saw. ya Rasul Allah beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang setia .wah dalam perilaku hingga akhir zarnan.
i ini penulis beri judul "HUBUNGAN SELF EFF'JCACY DENGAN STRES ANAK YANG rHADAPI UJIAN KENA/KAN TINGKAT OLAHRAGA BELADIRI TAEKWONDO", dengan d untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Saijana Psikologi pada Fakultas ogi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, juga diharapkan dapat bermanfimt dan memberikan 1asi bagi hazanah penelitian dibidang psikologi terutama Psikologi Ola!1raga, meskipun s menyadari skripsi ini jauh dari scmpurna.
esaikannya skripsi ini, tentu:nya berkat do'a, dorongan semangat, bimbing'!n serta bantuan dari c pihak, terutama Ayah (H. Mansur lb.) dan Ummi (IL Nurul llayu:ti) scpnsang hamba Allah elah diamanahkan ananda :;ebagai anaknya dan yang pertama kali meng.ajarkan cinta, kasih ~. pengorbanan dan perjuangan hid up hingga penulis rnenjadi seperti sekarang ini. Begitu juga 1 kakak-adik&keluarga besar penulis dalam do'a dan akwan yang selalu menyayangi penulis.
1 kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapkan rasa tc:rimakasih yang sebesarya dai1 do'a yang setulus hati dengan untaian airmata bahagia kepada: mda Dra. Hj. Netty Hartati, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah carta dan juga sebagai onmg tua penulis di ka'l.pus nasehatnya yang, menguatkan hati penulis, caligus pembimbing penulis dalam menyusun skripsi. l Dra. Zahrotun Nihayah, M.Si selaku Pudek II Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidaya,ullah ca1ia atas segala keceriaan !bu serta bimbingannya. :pak Drs. Ahmad Syahid, M.Ag selaku Pembimbing Akademik yang ramah, mudah ditemui n tidak bosan menandatangani KRS dan buku bimbingan renulis. ! Uany Luzvinda, M.Si. selaku kakak clan pembimbing penulis de.lam mer.yusun skripsi ini ngan segala masukkan-masukkan dan curhatannya tentai1g kehidupan. k Asep atas ide judul skripsi yang berhubungan dengan Taekwondo dan Para Dosen, l&Bapak Guru dari SD yang tidak mungkin penulis sebutkan namanya satu persatu, alas Tiua ilmu dan bekal yang diberikan kepada penulis, hanya Allah SWT yang bisa membalas. k Bambang Suryadi, Ph. D selaku penguji yang membuat penulis kagum alas ketelitian beliau. ra Staf Akademik Fakultas Psikologi dan Akademik Pusat yang telah banyak membantu nulis demi kelancaran menyelesaikan program S-1 ini. ra Taekwondoin (Sabam Supri&keluarga, Ustadz Musholli&keluarga, teman-teman sesama latih khususnya Ghofur&Fahmi, clan murid-muricl di Unit Beladiri Baitul Quran (UB2Q). nmi Atikah-Ummi Jamilah&kduarga, Ayah-Bunda&keluarga, Pak Syam, Cek m&keluarga, Cek Mehrab&keluarga. Vida-Hafid&keluarga, Bg Agam-Bg Elfi&keluarga, 'eopleWithLittleSmile&TSP, LDK, PKS, FOBA crew, 5 D+K STIS, X Zellon+Any, Balans ~w, kakak&adik angkat l<lrnsusnya lham&Mal<ld, Ka Meita, IR-Abdel Salam, Ila-Novi-lca-1lu&keluarga, Liqo crew, TS crew, KUBlKers khususnya Day, CAVERN, MER-C, !MAPA 1ta semua hamba Allah yang berjasa namun penulis rnohon maaf karena keterbatasan
DAFTAR ISi
aman Judul aman persetujuan aman pengesahan :to ;tract a Pengantar tar lsi tar Tabel tar Lampiran
B 1 PENDAHULUAN Latar belakang masalah ......................................................... .. ldentifikasi masalah ................................................................. . Pembatasan dan perumusan masalah .................................... .. 1.3.1. Pembatasan masalah ................................................. . 1.3.2. Perumusan masalah ................................................. .
Tujuan dan manfaat penelitian ................................................ .. 1.4.1. Tujuan penelitian ........................................................ . 1.4.2. Manfaat penelitian .................................................... .
Sistematika Penulisan ............ .. ........................................... .
,B 2 KAJIAN PUST Al<ft, . Deskripsi teoritik .......................................................................... .
2.1.1. Self Efficacy. ......... .......................................................... . 2.1. ·1.1. Definisi Self Efficacy .............................................. . 2.1. ·1.2. Faktor yang mempengaruhi Self Efficacy .............. . 2.1. ·1.3. Fungsi Self Efficacy ............................................... . 2. 1 :1.4. Alat ukur Self Efficacy ............................................ .
2.1.2. Stres ............................................................................... .. 2.1.2.1. Definisi Stres ......................................................... .. 2.1.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Stres ................ . 2.1.2.3. Macam-macam Stres ............................................ .. 2.1.2.4. Sumber-sumber Stres ........................................... . 2.1.2.4. Alat ukur Stres ....................................................... .
2. 1. 3. Akhir Masa Kanak-kanak . . ............................................. . 2. 1.3.1. Definisi Akhir Masa Kanak-kanak .......................... . 2.1.3.2. Ciri-ciri Akhir Mas a Kanak-kanak ......................... .. 2.1.3.3. Peranan Olah raga bagi Akhir Masa Kanak-kanak ..
2. Kerangka Berpikir......... ...... .. ................................... . 3. Hipotesis ........................ . .......... .. .......................................... .
ii iii iv v
vii viii x
xi
1-14 1
10 11 11 12 12 12 12 ·13
15-48 15 15• 15 22 25 28J 31 31 34 35 38 39 42 42 43 46 47 48
B 3 METODOLOGI PENELITIAN Jen is penelitian ........................................................................... . 3.1.1. Pendekatan Penelitian ................................................... . 3.1.2. Metode Penelitian .... .. . .. . .. ......................................... .
. Variabel Penelitian dan Operasional Variabel ............................. . 3.2.1. Variabel Penelitian ............................................................ . 3.2.2. Definisi Operasional .......................................................... .
. Pengarnbilan Sarnpel ................................................................. .. 3.3.1. Populasi dan Sampel ......................................................... . 3.3.2. Tehnik Pengambilan Sampel ............................................. . 3.3.3. Karakteristik Subjek Penelitian ........................................... .
. Tehnik Pengurnpulan Data .......................................................... ..
. lnstrumen Pengumpulan Data ..................................................... . 3.5.1. Skala Self Efficacy ............................................................ .. 3.5.2. Skala Stres ........................................................................ .
. Prosedur Penelitian ..................................................................... .
B 4 PRESENTASI DAN ANALISA DATA . Gamba ran Um urn Subjek Penelitian ............................................ . . Presentasi Data .......................................................................... .
4.2.1. Uji lnstrumen Penelitian ..................................................... . 4.2.1.1. Uji Validitas ........................................................ . 4.2.1.2. Uji Reliabilitas ..................................................... .
4.2.2. Uji Persyaratan........ . ......................................... .. 4.2.2.1. Uji Norrnalitas.. .. .. ................................. . 4.2.2.2. Uji Hornogenitas ................................................ ..
4.2.3. Uji Korelasi ....................................................................... . i. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis ....................................... .
•B 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN . Kesimpulan ................................................................................. .
:. Diskusi ......................................................................................... . I. Saran .......................................................................................... .
\FT AR PUST AKA
,MP I RAN
49- 62 49 49 49 50 50 50 53 53 53 54 55 56 56 58 60
33-85 63 64 64 64 70 72 72 73 74 77
81 - 86 81 82 85
87 - 90
LAMPI RAN
;piran 1 : Skala Self Efficacy untuk Try Out
1piran 2 : Skala Stres untuk Try Out
1piran 3 : Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Skala Self Efficacy
1piran 4 : Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Skala Stres
1piran 5 : Skala Self Efficacy untuk Penelitian
ipiran 6 : Skala Stres untuk Penelitian
ipiran 7 : Data mentah hasil penelitian Skala Self Efficacy
ipiran 8 : Data mentah hasil penelitian Skala Stres
ipiran 9 : Tabel Frekuensi Skala Self Efficacy
ipiran 10 : Tabel Frekuensi Skala Stres
1piran 11 : Histogram Self Efficacy
1piran 12 : Histogram Stres
ipiran 13 : Explore jenis kelamin
ipiran 14 : Test of Normality
ipiran 15 : Test of Homogeneity of Variance
1pir:.:ir, 16 : Q-Q Plots of Self Efficacy
ipiran 17 : Q-Q Plots of Stres
BAf~ 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kesehatan jasmani dan ruhani adalah karunia terindah cJari Yan9 ME1ha
Kuasa, karena bila kesehatan kita terganggu maka akan menghambat segala
aktifitas. Menjaga kesehatan baik jasmani atau pisik dan rohani atau psikis,
bertujuan agar ada kekuatan pada diri kita dan tidak bersikap mc:,'as serta
lemah menjalani kehidupan. Seperti firman Allah SWT. berikut ini:
,.- .,, I ,I ) ,- ,, .,.15 "4 ,I J f: • ) ,,"'~• _, ' ,I _, /
V*:iJ.: _,d 0J 0)l.i-:il ~lj 1~;i ~- :lj 1~ :lj
Artinya "Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kumu
bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tin£1gi (derajat)-nya
jika kamu orang-orang yang beriman."(QS. Ali lmran [3]: '139, Alquran Dan
Terjernah Al-'Aliyy, Depertemen Agama f<I, 2000).
D<ilz.m ayat di atas, Allah SWT. menyampaikan pesan bahwa sebagai
ciptaan-Nya yang paling rnulia, manusia yang beriman jangan bersikap lemah
dan bersedih hati, ini menandakan bahwa manusia harus yakin dengan
'
kemampuan dirinya dan juga menguatkan hatinya agar 1egar dan siap
menjalani kehidupan ini dengan memberi yang terbaik pada jasmani dan
ruhaninya, salah satunya tentu dengan menjaga kesehatan.
2
Ada empat pola hidup sehat, yaitu: pertama, makanan yang dikonsumsi
sehat; kedua, istirahat yang cukup; ketiga, berpikir positif; dan yang keempat
olahraga teratur (Buku Format Presentasi, Lion Network International Suprort
System, 2002) keempat pola hidup tersebut saling berkaitan. Seperti yang
dikatakan sebuah pepatah 'didalam tub uh yang kuat terdapat jiwa yang
sehat'. Untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tuL~., dapat dengan banyak
cara, salah satunya adalah berolahraga teratur.
Banyaknya bidang dalam olahraga membuat beraneka-ragamnya pilihan
yang berbeda bagi setiap orang, baik hanya untuk menjaga kebugaran tubuh,
atau sekedar mengisi waktu luang, dijadikan hobi dan bahkan digeluti secara
professional. Salah sat~ bentuk dari banyaknya bidaiig dalam olahraga
adalah olahraga bela diri.
Setiap jenis olahraga memiliki ciri khasnya termasuk tuntutan psikologis.
Fokus pembinaan bervariasi bergantung pada ciri khas dan
pengelompokkannya ke dalam olahraga individual atau regu (Gunarsa,
Singgih D. et. Al, 1996).
3
Olahraga bela diri secara psikologis menarik dan diminati banyak orang, dari
mulai anak-anak sampai dengan orang dewasa, ini dikarenakan selain dapat
untuk menjaga kesehatan dan kesegaran tubuh, olahraga bela diri dapatjuga
berguna sebagai alat untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kejahatan
yang akan mengganggu kita. Dari sekian banyak bentuk olahraga beladiri,
Taekwondo yang berasal dari Korea diperkirakan memiliki peminat yang
cukup besar di negara asalnya bahkan sampai ke dunia lnternasional
termasuk di Indonesia.
Taekwondo yang sekarang ini dikenal luas oleh masyarakat dunia termasuk
masyarakat Indonesia sebenarnya merupakan hasil sebuah perjalanan yang
panjang dari suatu seni bela diri tradisional. Tehnik-tehnik irang digunakan
merupakan perpaduan dari kecepatan, ketepatan, gerakan lurus (yang
merupakan ciri khas bela diri Jepang) dan gerakan memutar (yang
merupakan ciri khas bela diri Tionghoa). Satu lagi kekhasan Taekwondo
sebagai sebuah olahraga bela diri khas Korea (Korea Selatan-red.) adalah
tehnik-tehnik serangannya banyak menggunakan tendangan. Dan disamping
pengembangan aspek fisik, Taekwondo juga mengembani;1kan mental dan
moral para murid-muridnya. Nama Taekwondo berasal dari bahasa Korea
yang secara harfiah dapat diartikan sebagai berikut: Tae berarti "menendang"
atau "menyerang dengan kaki"; Kwon berarti "meninju" atau "menyerang
dengan tangan"; Do berarti "disiplin" atau "seni". Jadi kata Taekwondo berarti
4
"Seni menendang dan meninju" atau dengan kata lain dapat disebut juga
"sebuah seni pertarungan tanpa senjata". Namun nama Taekwondo
sebenarnya mulai muncul pada tahun 1950-an, sedangkan pada awal
mulanya, seni bela diri ini bernama Taek Kyon. Taekwondo yang
mensinergikan antara gerakan kaki dan tangan dengan tehnik-tehnik yang
beragam dapat membentuk tubuh yang atletis serta menarik untuk dijadikan
hobi atau bahkan profesi. Dalam olahraga bela diri Taekwondo ini ada
beberapa jenjang tingkatan yang harus dilalui, jenjang tingkatan ini ditandai
dengan ikat pinggang atau biasa disebut sabuk, dengan warna yang berbeda
pada setiap tingkatannya. Untuk dapat naik ketingkat atau jenjang yang lebih
tinggi, setiap Taekwondo In (sebutan bagi individu yang berlatih Taekwondo)
harus melaluinya dengan melaksanakan ujian kenaikan tingkat (H. Suryana
P. dan Dadang Krisdayati, 2004).
Ujian kenaikan tingkat dalam Taekwondo biasanya diadakan empat bulan
sekali atau sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun. Setiap Taekwondo
In yang baru bergabung dalam olahraga ini pasti memakai sabuk putih,
karena sabuk putih adalah menandakan tingkatan paling awal. Usia
berapapun bila baru bergabung dalam Taekwondo pasti menggunakan sabuk
putih, dan kebanyakan pemula adalah anak-anak usia sekolah dasar.
Menghadapi Ujian Kenaikan Tingkat tentunya berbeda dengan latihan biasa
yang menjadi aktivitas rutin. Berbeda yang dimaksud adalah dalam hal yang
berhubungan dengan pola berpikir dan aktivitas mental, seperti adanya
perasaan cemas pada kemampuan diri dan meragukannya, stres menjelang
atau pada saat ujian, kurang percaya diri, dan banyak lagi :sikap mental lain
yang mungkin hadir pada saat menghadapi ujian kenaikan tingkat tersebut.
Dari sekian banyak aktivitas mental yang mungkin hadir pada saat ujian
kenaikan tingkat pada olahraga bela diri Taekwondo baik yang positif atau
negative, penulis akan mendalami tentang self efficacy dan stres serta
hubungan diantara keduanya, terutama pada anak-anak usia sekolah dasar.
Dalam bukunya Davis dan Newstrom memberikan pengertian self efficacy is
the belief that one has the necessary capabilities to perform task, fulfill role
expectation, or meet a challenging situation successfully (Keith Davis & John
W.Newstrom, 1997) dari pengertian tersebut dapat dilihat self efficacy
sebagai keyakinan seseorang bahwa ia memiliki kemampu:an untuk
mengerjakan suatu tugas, memenuhi harapan-harapan akan perannya, atau
menghadapi situasi menantang.
Self efficacy sebagai 'judgments that people make concerning their ability to
execute behaviour relevant to a specific task or situation" (Hjelle Larry A &
5
Daniel J. Ziegler, 1992), dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa self
efficacy merupakan besarnya keyakinan individu untuk dapat menerapkan
keterampilan-keterampilan yang dimiliki dalam mengatasi suatu situasi
tertentu.
Keyakinan seperti self efficacy ini muncul dari persepsi yang bersifat
subyektif, sehingga self efficacy tidak bergantung pada kernampuan objektif
yang dimiliki individu, tetapi lebih berkaitan dengan keyakinan individu
mengenai kemampuannya (Duans Brown & Linda Brooks, 1990).
6
Dari uraian di atas tergambarkan bahwa self efficacy melihat kemampuan diri
dalam kapasitasnya menghadapi sebuah proses dari suatu pengalaman
aktivitas, dimana setiap individu bisa mengalami perubahan pada self
efficacy-nya bila dihadapkan pada situasi yang berbeda karena keyakinan
akan kemampuan diri menghadapi satu pengalaman akan berbeda bila
menghadapi pengalaman lain yang tidak selevel dengan pengalaman
aktivitas sebelumnya, bila ini terjadi maka kemungkinan besar potensi stres
akan datang, terutama bila situasi yang dihadapi terasa lebih berat untuk
dihadapi. Seperti halnya di Taekwondo, situasi pada saat latihan rutin
tentunya berbeda dengan situasi pada saat ujian kenaikan tingkat.
Pada saat menghadapi suatu situasi yang menuntut kehadliran self efficacy
lebih besar dari situasi lain, namun ternyata yang ada adalah perasaan tidak
mampu dikarenakan situasi tersebut lebih sulit untuk dihadapi, maka yang
hadir adalah stres.
What is stress? In the simplest and most general sense, stress occurs when
there are demand on the person which tax exceed his adjustive resources.
(Richard S. Lazarus, 1976). Apa itu stres? suatu keadaan atau situasi yang
rumit pada akhirnya dirasakan sebagai keadaan yang menekan dan
mengancam serta mampu melampaui sumber daya yang climiliki individu
untuk mengatasinya, maka situasi atau keadaan tersebut clinamakan stres.
Hans Selye (1980), seorang Ahli yang meneliti tentang streis dan teorinya,
menyatakan bahwa "Stress, like relativity, is a scientific concept which has
suffered from the mixed blessing of being too well known and too little
understood" (Hans Selye (1980), dalam Philip L. Rice, 1999), menurutnya
stres bersifat relatif seperti pengertiannya dalam konsep keilmuan yang
menyatakan bahwa stres adalah percampuran antara banyaknya hal yang
ingin diketahui dan sedikitnya pemahaman.
Dikutip dari buku yang sama, dalam kamus Webster's New Twentieth
Century Dictionary, mendefinisikan stres sebagai "strain; pressure;
7
8
especially ... force exerted upon a body, that tends to strain or deform its
shape. This variation in terminology suggests that stress wears many masks."
(Philip L. Rice, 1999), maksud pengertian ini menjelaskan bahwa stres
adalah adanya ketegangan, tekanan, terutama yang bersifat pemaksaan
terhadap tubuh, kecenderungan pada tegangan itu dapat berubah bentuk.
Variasi ini dalam gambaran terminologi stres tersebut memiliki beberapa
bentuk, yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam macam-macam stres pada
bab yang membahas tentang teori.
Pengertian-pengertian yang dilontarkan oleh para ahli tentang berbagai
makna dari self efficacy dan stres yang merupakan aktivitas mental yang
terdapat dalam kognitif dan afektif yang akhirnya tergambar dalam perilaku.
Seperti misalnya pada saat menghadapi ujian kenaikan tingkat pada olahraga
bela diri Taekwondo, disini dapat diamati gejala self efficacy dan stres yang
hadir pada saat menghadapi ujian.
Self efficacy akan tampak pada anak yang sedang melaksanakan ujian
kenaikan tingkat Taekwondo bila selama proses latihan sebelum ujian,
dijalaninya dengan rutin dan bersemangat. Begitu juga dengan stres akan
terlihat pada anak yang sedang melaksanakan ujian kenaikan tingkat
Taekwondo, misalnya pada saat penguji memberikan ujian tentang nama
sebuah gerakan seperti jurus tendangan tapi anak yang diuji tidak
mengetahui atau lupa gerakan tersebut, sehingga menbuatnya terlihat stres.
Lalu pertanyaannya adalah apakah ada hubungan antara self efficacy
dengan stres pada situasi seperti tersebut diatas?
9
Merasa tertarik dengan anak-anak yang baru bergabung di olahraga bela diri
Taekwondo dan yang akan menghadapi ujian kenaikan tingkat serta ingin
meneliti lebih lanjut tentang self efficacy serta hubungannya dengan stres,
maka penulis berminat untuk melakukan penelitian tersebut sebagai tugas
akhir kuliah pada tingkat Strata 1 Psikologi ini dengan judul "Hubungan Self
Efficacy dengan Stres Anak yang menghadapi Ujian Kcmaikan Tingkat
Olahraga Bela diri Taekwondo"
Dalam hal ini penulis yang juga sebagai pelatih Taekwondo pada sebuah
klub Taekwondo di Kota Depok, yang bernama Klub Unit Bela Diri Baitul
Quran (UB2Q), Cimanggis, Depok, Jawa Barat, tentu saja penulis berasumsi
bahwa ada hubungan antara self efficacy dan stres pada anak yang sedang
menghadapi ujian tersebut.
'
1.2. ldentifikasi Masalah
Mengamati judul penelitian diatas dan pemaparan dari latar belakang
masalah, maka ada beberapa identifikasi masalah yang akan muncul dari
t0ma penelitian tersebut, antara lain:
1. Apakah ada hubungan self efficacy yang mempengaruhi stres anal\
yang akan menjalani ujian kenaikan tingkat olahraga beladiri
Taekwondo?
2. Bagaimana pengaruh self efficacy terhadap kognitif, afektif dan konatif
anak yang akan menjalani ujian kenaikan tingkat olahraga beladiri
Taekwondo?
3. Seberapa pentingkah kehadiran self efficacy pada anak yang akan
bertemu dengan situasi yang tidak terkendali seperti ,Jroses menjalani
ujian kenaikan tingkat olahraga beladiri Taekwondo?
10
4. Apakah kualitas self efficacy akan berpengaruh pada tingl<at stres anak
yang menjalani ujian kenaikar tingkat olahraga beladiri Taekwondo?
5. Apakah stres dalam bentuk distress atau eustress yang sering muncul
pada anal< yang alrnn menjalani ujian kenaikan tingkat olahraga beladiri
Taekwondo?
6. Bagaimana pengaruh stres terhadap perasaan subjektif anak berupa
rasa takut terhadap kondisi yang tidak terkendali atau mencekam seperti
moment ujian kenaikan tingkat olahraga beladiri Taekwondo?
'
1.3. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah
1.3.1. Pembatasan masalah.
Dalam penelitian ini ad1 beberapa pembatasan masalah yang diharapkan
dapat membuat penelitian ini lebih terkonsentrasi dan mengenai sasaran
yang diinginkan. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Self efficacy yang dimaksud adalah kemampuan diri dalam menjalani
suatu proses aktifitas, jadi self efficacy akan diteliti dalam penelitian ini
adalah yang pengaruhnya terhadap kognitif, afektif dan konatif subjek
dalam ujian Taekwondo.
b. Stres yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah adanya perasaan
subjektif berupa rasa takut responden pada situasi yang tidak terkendali
atau mengancam saat ujian Taekwondo.
11
c. Subjek yang menjadi sampel penelitian ini adalah anak yang termasuk
kedalam kelompok akhir masa kanak-kanak (/at0 childhood) (Elizabeth B.
Hurlock, 1980) yaitu sekitar usia 6-12 .tahun. Dan subjek adalah anak
yang baru berlatih Taekwondo minimal empat bulan pada Klub Unit Bela
Diri Baitul Quran (UB2Q) Depok, serta akan mengikuti ujian kenaikan
tingkat dari sabuk putih ke sabuk kuning.
'
1.3.2 Perumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah dalam penelitian ini maka rumusan
permasalahan yang akan diteliti adalah: adakah hubungan self efficacy
dengan stres anal< yang menghadapi ujian kenaikan tingkat pada olahraga
bela diri Taekwondo?
1.4. Tujuan dan Man'faat Penelitian
1.4.1. Tujuan Penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang
signifikan antara self efficacy dengan stres pada anak yang akan menjalani
ujian kenaikan tingkat olahraga beladiri, serta untuk men!Jetahui apakah
kualitas 'self efficacy akan berpengaruh pad a tingkat stres anak yang
menjalani ujian kenaikan tingkat olahraga beladiri Taekwondo.
1.4.2. Manfaat Penelitian.
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan dari teori psikologi pada umumnya, dan psil<alogi pendidikan
olahraga pada khususnya.
Sedangkan secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
penulis lain yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang hubungan self
12
Bab 3
Bab4
Bab 5
14
'
mempengaruhinya, hubungannya dengan stres dan bagaimana
potensinya pada anak. Kedua, tecri tentang stres, meliputi
pengertiannya, jenisnya, hubungannya dengan self efficacy, dan
bagaimana potensinya pada anak. Ketiga, teori akhir masa kanak
kanak, ciri-cirinya, hubungannya dengan self efficacy dan stres.
Pembahasari dilihat dari perspektif Psikologi, Olahraga, dan ls:am.
METODOLOGI PENELITIAN
Mengemukakan tentang metodologi penelitian yang terdiri dari (1)
Uraian mengenai subjek penelitian yang terdiri dari populasi dan
sampel, (2) Variabel penelitian, (3) lnstrumen penelitian, (4)
Pengambilan data, (6) Tehnik analisis data.
HASIL. PENELITIAN
Berisi analisa data yang terdiri dari prosedur penelitian, gambaran
subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, hasil (deskripsi dan
interpretasi data).
PENUTUP
Merupakan penutup yang berisi kesimpu::-" oeneitian, juga
membahas diskusi antara hasil analisis data dHngan teori, dan
saran-saran.
BAB2
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Deskripsi Teoritik
'
Penelitian ilmiah dilandasi oleh teori-teori yang akan digunakan dalam
melaksanakan penelitian tersebut. Dalam penelitian ini ada beberapa
pernyataan teori sebagai kajian pustaka.
2.1.1. Self Efficacy
2.1.1.1. Definisi Self Efficacy.
Self efficacy merupakan komponen utama scsial kognitif karena pengaruhnya
pada pikiran, motivasi dan tingkah laku manusia (Bandura, dalam O' Neill &
Mone, 1998) Bandura memberikan batasan tentang self efficacy sebagai
"people's judgments of their capability to organize and execute courses of
action required to attain designated types of petformanc9" (Bandura, 1986)
maksud pengertian diatas adalah yang diutamakan dalam self efficacy adalah
penilaian seseorang tentang apa yang dapat ia lakukan dengan keterampilan
apapun yang dimilikinya, dalamnya hal ini Taekwondo, clengan latihan rutin
dan ujian kenaikan tingkat maka seorang atlit diharapkan akan mempunyai
penilaian terhadap kemampuan dirinya dajam berlatih Taekwondo.
16
Dalam hal ini self efficacy adalah menilai bagaimana perasaan seorang anak
dalam menjalani proses ujian kenaikan tingkat, jadi s0/f 17fficacy bukanlah
penilaian tentang keterampilan apa yang dimiliki seorang anak melainkan
bagaimana anak tersebut dapat menghadapi situasi yang menantang pada
keterampilan yang dimilikinya.
Self Efficacy Bandura's concept referring to an individual's belief that he or
she can execute the behavior required to produce certain response outcomes
(i3andura dalam Hjelle Larry A & Daniel J. Ziegler, 1992),konsep self efficacy
menurut Bandura adalah berhubungan keyakinan individu bahwa pribadiny:'I
dapat melaksanakan suatu perbuatan yang diperlukan untuk mendapatkan
suatu hasil yang diharapkan.
Tingkat self efficacy yang dimiliki individu dalam menghadapi berbagai
aktivitas berbeda kualitasnya pada setiap peristiwa atau kasus yang harus
dihadapinya. Menurut Bandura, tingkat self efficacy yang tinggi sangatlah
penting dimiliki individu dalam menghadapi berbagai tugas, terutama aktivitas
yang kompleks dan penuh hambatan. (Bandura, 1986)
Lebih lanjut, Bandura (dalam lsnan1ah, 1998) mengemukakan bahwa
seeseorang dengc;n self efficacy tinggi pad a suatu aktivitas akan merasa
yakin bahwa ia mampu rnelakukan aktivitas tersebut Dengan sukses.
17
'
Kalaupun terjadi kegagalan, maka ia akan mengatribusikan kegagalannya itu
lebih pada usahanya yang kurang, sehingga untuk tugas berikutnya ia akan
berusaha lebih keras agar dapat melakukan aktivitas ternebut dengan bail<.
Sebaliknya seseorang yang memiliki derajat keyakinan yang rendah pada
kemampuannya untuk melakukan suatu aktivitas rnerasa tidak yakin bahwa
ia dapat melakukan tugas tersebut dengan sukses. lndividu yang memiliki
self efficacy rendah menganggap keberhasilannya dalam tugas itu tergantung
dari faktor di luar diriny<.:, seperti faktor keberuntungan, dan bila mengalami
kegagalan maka ia menganggap itu adalah karena kesulitan tugas tersebut.
Contoh penilaian self efficacy ini berpengaruh pada kognitif.
Self efficacy refers to a person's evaluation of his or her ability of competency
to perform a task, reach a goal, or overcome an obstacle (Bandura, 1997)
Bandura menyatakan self efficacy menunjukan penilaian individu terhadap
kesanggupan atau kompetensinya untuk memenuhi tugas, mencapai target,
atau mengatasi rintangan. lni adalah self efficacy yang penilaiannya
mempenuaruhi konatif.
Self efficacy berbeda dengan self esteem, keducinya sering disamakan,
mungkin karena ketika individu memiliki self efficacy yan~1 rendah maka self
esteem-nya pun ikut rendah. Perbedaannya adalah self efficacy lebih a
situasi spesifik daripada self esteem. Misalnya sesc~~"n9 yang memiliki
18
'
keterampilan renang dan bulutangkis, bila di renang self efficacy-nya tinggi
tapi di bulutangkis self efficacy-nya rendah, namun self esteem-nya tetap.
Perasaan self efficacy tidak selalu dapat digeneralisasikan dari situasi satu ke
situasi lain (Bandura, dalam Baron & byrne, 1997) meskipun cenderung
digeneralisasikan pada situasi-situasi lain yang mi rip- dan berhubungon
(Bandura, 1986).
Selain tidak dapat selalu digeneralisasikan, self efficacy juga dapat berubah.
Increasing a person's of self efficacy. Self efficacy is by no means fixed and
unchanging. When a person receives positive feed back about his or her
skills (even false feed back), self efficacy is likely to rise (Bandura, 1986)
jelaslah disini bahwa self efficacy bukannya sesuatu yang bersifat baku
melainkan dapat berkembang atau berkurang, terutama bila individu
mendapatkan reward yang positif dari tindakannya maka self efficacy dapat
meningkat atau sebaliknya dapat berkurang bila yang didapat adalah timbal
balik yang negative seperti funisment.
Salah satu kemampuan yang mempengaruhi proses dalam sebuah tugas
adalah kemampuan berkonsentrasi menghadapi tugas tersebut, menurut
Singgih Gunarsa "Kerr.3mpuan berkonsentrasi pada tugasjuga merupakan
tuntutan psikologis yang penting untuk olahraga renang dan semua olahraga
atletik di samping kemampuan mengatur intensitas kegairahan sesuai
19
'
kebutuhan sesaat serta daya tahan (endurance)" (Gunarsa, Singgih D. et. Al,
1996) dalam hal ini untuk olahraga bela diri Taekwondo, kemampuan dalam
berkonsentrasi terutama pada saat ujian adalah hal penting yang perlu
dimiliki setiap atlet.
Apapun bidang olahraga yang digeluti secara professional oleh seorang
olahragawan, maka memiliki rasa kemampuan diri dan kesanggupan adalah
suatu yang harus ada dalam diri olahragawan atau atlet. Hal ini dapat dicapai
apabila seorang atlet memiliki program yang tepat, seperti program latihan
pasif dan aktif, ditambah kemauan yang kuat. Untuk menjalani program
tersebut tentunya diperlukan peran seorang pelatih.
Bila program berjalan dengan baik dan benar maka dampaknya akan
mempengaruhi prestasi dari setiap perkembangan olahraga yang dijalani
sang atlet. Seperti pendapat dari Leonard "Didalam menfngkatkan prestasi
at/et, seorang pelatih dapat menyusun program bagi at/et untuk be/ajar pasif,
yaitu at/et sekedar menuruti instruksi pelatih; dapatjuga pelatih menyusun
program be/ajar aktif, yaitu at/et berpartisipasi meningkatkan prestasi sesuai
minat o/ahraganya" (Leonard (1990) dalam Gunarsa, Singgih D. et. Al, 1996).
Dalam Taekwondo peran seorang pelatih begitu besar, selain menyiapkan
program latihan dan memperl<enalkan setiap geral<an tehnik dari yang dasar
20
,.
atau sederhana sampai yang rumit atau komplek, pelatih juga menjadi
panutan bagi para Taekwondoin atau murid-muridnya, karena bila perilal<u ·
pelatih negatif mal<a murid-murid akan menirunya, seperti menggunakan
keterampilan yang dimilikinya untuk berkelahi atau rnerusak tentu akan
rnenjadi contoh yang kurang baik bagi rnurid-rnuridnya. Secara psikologis,
kernarnpuan, penarnpilan dan karakter seorc.oig pelatih al<an banyak
mempengaruhi atlet atau olahragawan atau rnurid yang clibinanya.
Pad a dasarnya perasaan l<emampuan diri rnenjalani ·proses adalah karena
secara ticlak langsung c.. ia penilaian yang berhubungan clengan
kesanggupan pada individu yang memiliki skills yang terlatih untuk
menghaclapi tuntutan situasi, seperti yang clinyatakan oleh Bandura "As
defined earlier, secondary appraisal is concerned with whether we have the
skills needed to meet the demands of the situation (Bandura, 1977).
Pendapat Bandura tersebut merupakan penjabaran tentang self efficacy yang
mempen(Jaruhi afektif.
Proposed a related notion. Self efficacy is the perception of capability, the
belief that we process the personal skills and petiormance abilities. That will
enable us to act correctly and successfully in given situation. It is a self
schema about personal competency and mastery (Philip L. Rice, 1999) ada
pengertian serupa dengan beberapa definisi tentang self efficacy, yaitu self
'
efficacy adalah persepsi tentang kemampuan yang percaya pada proses
mengasah skills dan kesanggupan yang dimiliki individu.
Maka self efficacy sebagai persepsi tentang kemampuan diri kemungkinan
besar akan menghadirkan adanya keyakinan bahwa individu dapat
melakukan suatu tindakan dengan baik dan sukses. lni adalah gambaran
tersendiri tentang kemampuan individu yang luar bias.'1.
21
Lokce dkk berpendapat "perceived self efficacy is a signifh,3nt determinant of
performance that operates partially independently of underlying skills (Lokce,
Frederic!(, Lee, & Bobko, 1984; Schunk, 1984) pengertian selfefficacydisini
adalah perasaan kemampuan diri sebagai suatu ketetapan penting dari
penampilan yang rnengendalikan sebagian perilaku secaira bebas dari skills
atau keterampilan yang rriandasarinya.
Berhubungan dengan anak yang akan menjalankan ujian kenaikan tingkat
Taekwondo, maka dapat dilihat bahwa dengan memiliki keterampilan dasar
Taekwondo, tentunya dengan latihan rutin yang biasa dilakukan, dapat
berperan penting dalam menampilkan kemampuannya yaitu dengan
melaksanakan ujian kenaikan tingkat, untuk mencapai tingkat yang lebih
tinggi dari tingkatan yang sekarang sedang dijalaninya.
22
'
2.1.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Self Eff.icacy.
Kehadiran self efficacy dalam suatu aktivitas tentu ada yang
mempengaruhinya, menurut Bandura (1989b, 1989c) suggests tf1at self
efficacy is acquired tf1rough any one or a combination of four sources:
performance accomplishments, vicarious experiences, vHrba/ persuasion, and
states of bodily (emotional) arousal. Eac/7 of the four now will be described.
(Bandura dalam Hjelle Larry A & Daniel J. Ziegler, 1992) Bandura
menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi s.e/f efficacy yang
diperoleh dari 4 sumber informasi utama yaitu: hasil yang dicapai secara
nyata, pengalaman orang lain, persuasi verbal, dan keadaan reaksi frsiologis.
Lebih lengkapnya Bandura menjelaskan sebagai berikut:
1. Hasil yang dicapai secara nyata (Persona/ Performance Accomplishment)
Bandura argues tf1at the most important source ..,,' 0 fficacy is past
experiences of success and failure in attempts to achieve desired
outcomes. Self efficacy yang dipengaruhi oleh personal performance
accomplisf1ment adalah hasil yang diperoleh secara nyata merupakan
sumber informasi yang paling penting, karena didasarkan pada
pengalaman otentik yang telah dikuasai. Keberhasilan akan meningkatkan
self efficacy dan sebaliknya kegagalan akan mengurangi self efficacy
pada individu.
23
'
2. Pengalaman orang lain (Vicarious Leaming)
Although not as influential as actual past performances, vicarious
experiences can also serve as a source of efficacy expectations. Maksud
pengertian ini adalah bahwa pengalaman orang lain yang dianggap
memiliki kompetensi yang sama dapat mempengaruhi self efficacy
seseorang. Bila orang lain tersebut berhasil maka hal itu akan
diproyeksikan pada pribadinya untuk meyqkinkan bahwa ia juga akan
berhasil, begitu juga bila orang lain tersebut mengalami kegagalan maka
hal itu akan mengurangi penilaian terhadap dirinya sendiri. Hal ini terjadi
karena orang lain yang dianggap sepotensi dengannya dijadikan
pembanding terhadap dirinya.
3. Persuasi Verbal (Verbal Persuasion)
Efficacy expectation may also acquired and or modifit1d through
convincing people that possess the capabilities needeid to accomplish
their goals. Persuasi verbal yang dinyatakan oleh Bandura adalah
digunakan secara luas sebagai usaha untuk mencoba meyakinkan orang
lain bahwa ia memiliki kemampuan yang dapat digunakan untuk meraih
apa yang ia inginkan. Maka individu yang diyakinkan secara verbal akan
berusaha mengeluarkan kemampuannya lebih besar daripada individu
yang rnerasa tidak yakin akan kemampuannya dan tidak diyakinkan
secara verbal. Tentunya persuasi verbal ini digunakan secara
'
proporsional karena bila tidak justru akan menyebabkan menurunnya
tingkat self efficacy yang merasa diyakinkan terlalu berlebihan diluar
kemampuannya.
4. Keadaan dan reaksi fisiologis (Emotional Arousa~
24
Finally, since people monitor their level of efficacy by reference to their
level of emotional arousal in the face of stressful or threatening situation,
any method that lowers arousal will incn>ase efficacy expectation. Artinya
tanda-tanda fisiologis, seperti detak jantung dan keringat ding in juga
dapat memberikan informasi mengenai keyakinan akan kemampuan diri
seseorang. Dengan mengetahui informasi dari data fisiologis ini maka
individu dapat belajar untuk mengurangi tingkat stresnya terutama pada
aktivitas yang menggunakan tenaga fisik lebih besar.
Keempat informasi ini kemudian ditimbang dan disatukan oleh individu
hingga membentuk persepsi mengenai kemampuan yang dimilikinya
(Bandura dalam Hjelle Larry A & Daniel J. Ziegler, 1992).
Masih menurut Bandura menyatakan bahwa ketika individu memutuskan
untuk menampilkan suatu tindakan ia akan ierdorong untuk melakukan yang
terbaik yang dapat dilakukannya.
25
2.1.1.3. Fungsi Self Efficacy.
Self Efficacy berfungsi :-iada penampilan. Penampilan baik secara fisik
maupun dalam tugas akademik dapat ditingkatkan dengan adanya persepsi
tentang self efficacy.
Seperti pendapat Bandura berikut "Performance as a function of Self Efficacy.
Performance in both physical and academic tasks is enhanced by feelings of
self efficacy. Salah satu alasan kenapa self efficacy mernbawa efek paca
tub uh, karena self efficacy dapat menjadi stimulus bagi tubuh untuk
memproduksi endogenous opioids yang berfungsi sebagai penawar rasa
sakit yan9 alami (Bandura (1988) dalam Robert A. Baron & Donn Byrne).
Penampilan secara fisik misalnya aktivitas yang berhubungan dengan kinerja
fisik, seperti berolah raga, bermain drama, dan lain-lain. Sebagai contoh
8dalah seorang atlet dalam penampilannya akan lebih memiliki daya tahan
yang lebih lama, bila perasaan self efficacy yang dimilikinya tinggi dan
menjadi bagian dalam menjalani tugasnya. Sementara penampilan secara
akademik dapat diambil contoh seorang murid yang memiliki tingkat self
efficacy yang tinggi akan berusaha melakukan tugas sekolahnya dengan
sebaik mungkin dan akan mengevaluasi pribadinya secara positif.
26
Self efficacy dibedakan dengan self esteem (kepercayaan diri) karena self
efficacy lebih kepada situasi yang spesifik atau khusus, seperti dalarn
pandangan Bandura sebagai berikut:
In Bandura view, self efficacy, or perceived ability to cope with specific situation, influences several aspects, of psychosocial functioning. Specifically, self-percepts of efficacy can enhance or impair people's choices of which activities to engange in, how much effort they will expend in the face of obstacles and frustrations, how Jong they will persist in the face of difficult circumstances, and their emotional reactions while anticipating a task or while involved in it. In short, self-judged efficacy influences behavior patterns, motivation, petformance, and emotional arousal (Bandura dalarn Hjelle Larry A & Daniel J. Ziegler, 1992, p.353)
Maksud pengertian diatas adalah Bandura rnernandang self efficacy atau
perasaan rnarnpu untuk rnengatasi situasi khusus, rnernpengaruhi beberapa
aspek dari fungsi psikososial. Khususnya, pandangan tentang efficacy yang
dapat rneningkat atau berkurang pada saat individu rnernilih aktifitas yang
akan dilakukan, sejauh rnana rnereka dapat rnernandang k.esulitan dan
frustasi, sejauh rnana rnereka dapat terus rnernandangan tentang perputaran
kesulitan, dan reaksi ernosional rnereka pada saat rnengantisipasi tugas atau
pada saat sedang rnenjalaninya.
Singkatnya penilaian tentang self efficacy rnernpengaruhi kognitif berupa
keyakinan pada kernarnpuan diri, afektif berupa perasaan individu yang
rnarnbangkitkan ernosional, dan konatif berupa kecenderungan perilakunya.
'
Self efficacy bukanlah hal yang menetap pada suatu keadaan tertentu, ada
dua hal yang diperlukan agar kemampuan berfungsi efektif, yaitu
keterampilan dan self efficacy.
27
Untuk itu bila mengharapkan memiliki self efficacy yang baik diperlukan
peningkatan subskill-subskill yang berkesinambungc.1, "'"hingga self efficacy
berfungsi dalam berbagai proses keadaan yang akan dihadapi individu,
karena bila menemukan suatu keadaan yang berubah dan akhirnya hadir
elemen-elemen yang ambigu maka dikhawatirkan potensi stres akan timbul.
Penilaian terhadap self efficacy dapat menentukan pilihan tingkah laku yang
akan dilakukan dan diusahakan individu serta reaksi emosional yang akan
dirasakannya.
Bab pendahuluan diatas menyatakan keyakinan akan kemampuan diri yang
dimiliki individu bisa juga memberikan dampak kepada aktivitas fisik dan
mental dalam berperilaku dan pola berpikir, perasaan positif seperi
bersemangat atau mungkin sebaliknya perasaan negatif seperti stres.
2.1.1.4. Alat Ukur Self Efficacy.
Dalam setiap penelitian ilmiah dengan pendekatan kuantitatif, biasanya
terdapat pengukuran yang menggunakan suatu alat ukur guna mencari
jawaban dari permasalahan pada penelitian ilmiah tersebut, begitu juga
dalam penelitian ini.
Pengukuran adalah bagian esensial kegiatan keilmuan. psikologi sebagai
cabang ilmu pengetahuan yang relatif masih muda harus banyak berbuat
dalam hal pengukuran ini agar eksistensinya, baik dilihat dari segi teori
maupun aplikasinya makin mantap.
28
Banyak sekali alat (tes) psikologi, yang dapat digunakan untuk
memprediksikan kondisi psikologis seseorang, seperti tes minat, tes
perhatian, tes motivasi, skala sikap, tes inteligensi, tes bakat matematik, tes
bakat mekanik, tes bakat verbal, tes matematika, tes bahasa lnggris, tes
bahasa Indonesia, dan sebagainya.
Dari banyaknya alat ukur psikologis tersebut, ada beberapa alat yang dapat
digunakan untuk mengukur self efficacy, antara lain tes minat, tes motivasi
dan skala sikap (Sumadi Suryabrata, 2000).
29
'
Ada beberapa bentuk pengukuran Self Efficacy, yaitu sebagai berikut:
1) Physical Self Efficacy Scale (PSE) dari Rycman (1982)
Pengukuran ini digunakan untuk mengukur tingkat kompetensi fisik yang
dirasakan dan didasari pula adanya asumsi bahwa harapan individu
terhadap kehebatan dirinya memiliki pengaruh yang signifikan pada
aspek kognitif, afektif dan konatif.
2) Self Efficacy Scale (SES) dari Sherer (1982)
Bentuk pengukuran ini digunakan untuk mengukur tingkat kepercayaan
secara umum pada kemampuan diri seseorang. SES merupakan scala
yang digunakan untuk mengukur harapan terhadap keyakian diri secara
umum yang tidal< terikat pada situasi atau tingkah laku tertentu.
3) Skala Self Efficacy dari Bandura (1982)
Dalam pengukuran ini ingin dilihat kondisi tinggi rendahnya Efficacy diri
yang dikelompokan kedalam tiga golongan, real sure (sangat yakin),
pretty sure (yakin), dan not sure (tidak yakin).
Dalam penelitian ini pengukuran terhadap self efficacy akan menggunakan
skala sikap model Likert berupa angket dengan bentuk pengukurannya
mengacu pada Physical Self Efficacy Scale (PSE) dari Rycman (1982).
30
'
Adapun aspek-aspek kognitif, afektif dan konatif yang diukur dalam alat ukur
tersebut diatas memiliki indikator-indikator yang dijelaskan oleh Mann (1969)
sebagai berikut:
1. Kognitif
Komponen kognitif berisi kepercayaan (nilai dan pengalaman dasar),
persepsi dan stereotip yang dimiliki individu mengenai sesuatu. Seringkali
komponen kognitif ini dapat disamakan dengan pandangan (opini),
terutama apabila menyangkut masalah isyu atau problem yang
kontroversial.
2. Afoldif
Kompenen afektif merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan
menyangkut masalah emosi. Aspek emosional ini.lah yang biasanya
berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek
yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh ya .. g mungkin al<an
rnengubah sikap seseorang.
3. Konatif
Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu
yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang
dihadapi.
.31
2.1.2. Stres
2.1.2.1. Definisi Stres.
Kata stres sudah diadopsi kedalam Bahasa Indonesia dari Bahasa Perancis,
seperti yang dinyatakan oleh Keefe sebagai berikut: The term stress is
derived from the latin "strictus" and the Old French "etrece". In the past term
has been used to designate both a stimulus (a force or pressure that causes
distress) and a response to that stimulus (adversity, affliction) (Keefe (1998)
dalam Stephen M. Auerbach & Sandra E. Gramling).
Pemaparan diatas menjelaskan bahwa istilah stres diambil dari bahasa latin
"st/ictus" dan bahasa Perancis kuno "etrace". lstilah ini dulu digunakan untuk
menunjukan dua stimulus (pemRksaan atau tekanan yang disebabkan oleh
distress) dan respon terhadap stimulus tersebut (penderitaan, kemalangan).
Stress is the subjective feeling produced by events that are uncontrollable or
threatening (Randy J. Larsen) Pengertian stres disini adalah adanya
perasaan subjektif dari kondisi yang tidak terkendali atau mengancam.
Stres menurut Safarino adalah "The condition that result when person
environment transaction lead the individual to perceive a discrepancy -
whether real or not- between the demands of situation ai ,J the resources of
the person's biological, psychological, or social system." (Safarino, 1990).
32
Yaitu suatu kondisi yang ditimbulkan ketika transaksi lingkungan seseorang
menuntun individu untuk merasakan ketidaksesuaian --apakah perasaan itu
nyata atau tidak-- antara tuntutan-tuntutan situasi dan sumber-sumber
jasmani, ruhani, atau sistem. Jadi pada saat ketidaks2suaian antara harapan
yang tinggi dan hasil yang diharapkan bernilai rendall maka keadaan ini
dapat menimbulkan stres.
The term stress is something used to mean stressful! stimulus or stressor. In
other contexts, it refers to the effect, or t!Je response. In t/Je literature, t/Je
term stress /Jas come to preempt a field previously shared by a number of
other concepts, including anxiety, conflict, and trauma (H.G Confer & Appley
(1964 dalam Dorothy H. G. Cotton) Stres secara terminologi adalah sesuatu
yang digunakan untuk mengartikan makna dari sebuah stimulus atau disebut
juga stressor. Dalam artian lain stres dapat d1sebut sebagai dampak atau
respon. Dalam kepustakaan, istilah stres tel8h ada dan dikenal sebelum
beberapa konsep yang lain muncul, yaitu didalamnya kecemasan, konflik,
dan trauma.
Dalam pengantar redal<si sebuah Rubrik Konsultasi Psikologi pada sebuah
Koran lbukota, yang akhirnya dibukukan, menyatakan bahwa "Sala/J satu
cetusan dari fekanan kehidupan yang makin kompleks itu adala/J stres.
Manusia tidak mungkin meng/Jindarkan diri sepenu/Jnya dari stress" (Laila CH
33
Budiman, 2000). Masih dalam rubrik konsultasi psikologi yang sama, Laila
CH Budiman menyatakan bahwa stres adalah tantangan setiap hari dengan
kadar dan intensitas yang berbeda-beda antara manusia yang satu dengan
yang lain. Namun, stres itu harus direspon dengan positif sehingga tidak
menjadi kontraproduktif dalam hidupnya.
Walter Cannon, seorang psikolog dari Harvard, membagi rnakna stres
menjadi tiga pengertian yang berbeda, yaitu:
In contemporary scientific literature, stress has at least three distinct meanings. First it may refer to any event or environm1mtal stimulus that causes a person to feel tense or aroused. In this sense, stress is something external. Second, stress may refer to a subjective response. In this sense, stress is the internal mental state of tension or arousal. Finally, stress may be the body's physical reaction to demand or damaging intrusions (Cannon (1932) dalam Laila CH Budiman, 2000).
Dalam literatur keilmuan terkini, stres kurang lebih mempunyai tiga arti:
pertama; stres bisa diartikan sebagai kejadian atau stimulus lingkungan yang
menyebabkan sseorang merasakan ketegangan atau menimbulkan perasaan
tegang tersebut, dalam hal ini stres adalah sesuatu yang eksternal, kedua;
stres dapat diartikan respon atau tanggapan yang subjektif, maksudnya stres
adalah ketegangan dari keadaan internal mental seseorang, ketiga; stres
dapat diartikan reaksi fisik dari tubuh seseorang karena adanya tuntutan atau
gangguan dari dalam tubuh. Dalam hal ini Cannon dan Selye memiliki
pendapat yang sama.
2.1.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Stres.
Dalam menjalankan kehidupan manusia pasti akan berinteraksi dengan
manusia lain dalam satu lingkungan maupun dengan linnkungan lain,
disinilah potensi stres akan hadir bila manusia tidak dapat menyikapi
interaksinya dengan bijak.
34
Hadirnya stres tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya
keberadaannya, faktor-faktor tersebut berupa stressor. Dari beberapa definisi
di atas dapat dilihat bahwa stres adalah hasil penilaian individu terhadap
keadaan lingkungannya atau penilaian terhadap stressor, peni:aian yang
berbeda pada setiap individu membuat tingkat stres yan9 dimiliki setiap
individt.i juga berbeda sekalipun menghadapi situasi yan!J sama, yang oleh
Lazarus dkk (dalam Safarino, 1990) disebut sebagai penilaian-penilaian
kognitif (cognitive appraisals). yang terdiri dari dua penilaian, yaitu:
1. Penilaian primer (primary appraisal)
Penilaian primer adalah evaluasi awal terhadap situasi atau peristiwa,
yang hadirnya adalah berasal dari salah satu tiga penilaian yaitu:
a.Tidak berhubungan (irrelevant)
Yaitu peristiwa yang dinilai tidak akan mempengarul1i keadaan dirinya.
'
b.Berpengaruh secara positif (benign-positive)
Yaitu peristiwa yang dinilai dapat meningkatkan kesejahteraan bagi
dirinya, atau
c.Mengancam (stressful)
35
Yaitu peristiwa yang dianggap berdampak buruk dan mengancam bagi
dirinya.
2. Penilaian sekunder (secondary appraisa!)
Penilaian sekunder yaitu evaluasi individu atas kemampuan yang dimiliki
untuk mengatasi peristiwa yang dihadapi.
Penilaian-penilaian yang tidal< seimbang antara penilaian primer dan
penilaian skunder inilah yang menyebabkan munculnya stres atau biasa
disebut sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi stres.
2.1.2.3. Macam-macam Strns.
Menu rut Hans Selye (The Grand Master of Stress Research and Discover of
The General Adaptation Syndrome) menyatakan bahwa jenis stres ada dua
macam, yaitu Distress atau stres yang negatif dan Eust·ess atau stres yang
positif.
36
Macam stres yang pertama adalah Distress, menurut Hans selye "Distress is
"damaging or unpleasant stress" Expressed in these terms, stress is much
the same as a state of anxiety, fear, worl]I, or agitation. The core of the
psychological experience is negative, painful, something to be avoided (Hans
Selye (1979) dalam Philip L. Rice, 1999). Dalam pengertian tersebut distress
adalah stres yang merusak atau tidal< menyenangkan.Telah diungkapkan
istilah stres sama saja dengan ketegangan, kelakulan, kekhawatiran alau
kegelisahan. lntinya adalah pengalaman psikologis yang negalif, penderilaan,
sesuatu yang perlu dicegah. Distress inilah yang biasanya kebanyakan orang
sering menyebulnya dengan sires, walaupun pada kenyataannya stres hadir
dalam benluk lain yang berdampak positif, yang disebut dengan Eustress.
Macam stres yang kedua adalah Eustress atau sires yang memiliki dampc.k
posilif, seperti yang digambarkan oleh Hans Selye lentang Eustress sebagai
berikut: "Pleasure, satisfying experiences come from what Se/ye (1979) calls
Eustress" (Hans Selye (1979) dalam Philip L. Rice, 1999). Stres dengan jenis
ini berupa kesenangan, pengalaman yang memuaskan, pengertian ini datang
pada apa yang disebul oleh Selye sebagai Eustress.
Dalam pengertian diatas jelaslah bahwa dampak positif sires dapat dirasakan
seperti dalam menyambut pernikahan, kelahiran anak, ketjatangan orang
yang dicinta atau suatu peristiwa yang akhirnya stres menjadi bagian yang
'
dapat dinikmati dan dirasakan sebagai suatu yang menyenangkan dan
bahkan diharapkan kehadirannya.
37
Masih menurut Selye. "People perform best with at least some pressure. Too
little stress is just as bad as too much The aim of stress management, then,
is not to aliminate stress entirely but to control it so an optimal level of arousal
is present. Se/ye (1974 said that "Complete freedom from stress is death"
(p.32) (Hans Selye (1979) d:;ilam Philip L. Rice, 1999).
Maksud pengertian diatas adalah masyarakat rnena[1lp1l:mn yang terbaik
walaupun ada sedikit ketegangan. Stres yang sedikit sarna saja dengan yang
banyak: Tujuan dari manajemen stres adalah dengan tidal< menghilangkan
keseluruhan stres tetapi dengan mengkontrol perasaan 8tres tersebut, jadi
tingkat ketegangan tertinggi dari stres adalah terlihat dalam perilaku.
Hampir sama dengan pendapat dari Davidson & Neale ('1997) "a rang of
psychological procedures that help people control and reduce theirs or
anxiety" yang menyatakan bahwa manajemen stres diartikan sebagai
serangkaian prosedur psikologis untuk mengontrol dan mengurangi stres.
Selye menggambarkan bahwa dalam tingkatan stres yang masih tergolong
ringan, tidal< akan membawa pengaruh yang terlalu buruk selagi masih bisa
38
'
diatasi dengan baik, namun bila tingkat stres sudah ting~Ji dan kompleks
maka pengaruhnya akan sangat buruk sehingga menurut Selye satu-satunya
cara membebaskan diri dari stres yang luar biasa k;:"loleks tersebut adalah
kematian.
2.1.2.4. Sumber-sumber Stres
Menurut Maramis (1993) keadaan sires dapat disebabkan oleh empat
sumber yaitu dari tekanan (pressure), frustasi (frustration), konflik (conflict)
dan krisis (crisis).
Diperkuat dengan pendapat Kaplan & Stein (1969) mengungkapkan empat
jenis stressor, berdasarkan kondisi-kondisi psikologis penyebab timbulnya
stres, yaitu:
1. Frustration (frustasi)
Frustasi adalah suatu kondisi dimana ada hambatan dalam pencapaian
suatu tujuan.
2. Conflict (konflik)
Konflik adalah suatu kondisi simana indiv1du dihadapkankan pada
alternatif dan harus menentukan pilihan.
39
'
3. Pressure (tekanan)
Tekanan adalah suatu kondisi dimana ada tuntutan-tuntuta;1 yang datang
dari luar ataupun dari dalam diri sendiri.
4. Deprivation (deprivasi)
Deprivasi adalah suatu kondisi individu yang sangat memerlukan sesuatu.
2.1.2.5. Alat Ukur Stres.
Pengukuran terhadap stres berguna untuk mengetahui apakah individu
mengalami suatu gejala stres atau tidak. Adapun beberapa bentuk
pengukuran terhadap stres antara lain:
1. Impact of Event Scale (Horowiz, 1979)
Bentuk pengukuran stres ini dengan pengelompokan stres dalam kondisi
trauma. Impact of Event Scale (IES) memastikan dua macam kategori dari
pengalaman menghadapi kondisi stres: pengalaman tersendiri seperti ide,
perasaan, atau mimpi buruk, pengelakan, pengenalan dan pencegahan
pada ide-ide tertentu, perasaan dan situasi.
Impact of Event Scale (IES) sudah menunjukan sensitif terhadap suatu
perubahan, ini sangat baik untuk memonitor proses penyembuhan klien
(Horowiz, 1979).
40
'
2. General Well-Being Schedule (Facio, 1977)
Psychological well-being misalnya: kekhawatiran terhadap kesehatan fisik,
kepuasan dan minat terhadap hidup, mood depresi, kemampuan
mengontrol emosi dan tingkah laku, relaks atau tegangnya seseorang
(Facio, 1977).
3. Stressful Situation Questionaring (William & James, 1970)
Bentuk pengukuran ini mengukur stres yang berupa rasa takut yang akan
terjadi dan perhatian pad2 situasi-situasi stres, tingkat rasa takut atau
kecemasan. Analisa faktor dari ala! ukur ini rnenghasilkan empat faktor
yang digunakan sebagai bagian untuk mengukur rasa takut dalam bahaya
fisik·, rasa takut dikelas dan kemampuan berbicara, iasa takut dalam
kegagalan sosial dan akademis, dan rasa takut ketika berkencan (William
& James, 1970).
Dalam penelitian ini penulis akan mengukur tingkat sires pada subjek dengan
pengukuran yang mengacu pada bentuk Stressful Situation Questionaring
(SSQ) oleh {William & James, 1970), namun tidak memasukkan aspek rasa
takut ketika berkencan karena .:ispek ini dinilai tidak berkaitan dengan
pengukuran pada penelitian ini. Jadi yang akan diukur adalah aspek rasa
takut dalam bahaya fisik, aspek rasa takut dikelas dan kemampuan
berbicara, dan aspek rasa takut dalam kegagalan sosial dan akademis.
41
'
Tentang perasaan takut yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah yang
berhubungan dengan kegelisahan. Seperti yang disampaikan oleh Freud
dalam Ricky Emanuel (2002) bahwa ada dua jenis kegelisahan, yaitu
kegelisahan primer dan kegelisahan isyarat. Kegelisahan primer at8U
kegelisahan otomatis menandakan suatu jenis rea"~' "oontan yang berkaitan
dengan perasaan takut.
Sementara kegelisahan isyarat berfungsi untuk memastikan bahwa
kegelisahan primer tidak akan pernah dialami dengan memerintahkan ego
untuk melakukan langkah-langkah defensif. Kegelisahan dirasakan sebagai
suatu kenaikan ketegangan ragawi atau mental. Dengan demikian,
kegelisahan memiliki satu fungsi penting dalam mempertahankan organisme
terhadap ancaman bahaya fisik ataupun psikis.
Freud dan beberapa ahli lainnya menghubungkan kegelisahan ini dengan
perasaan takut akan insting kematian atau agresi yang terjadi didalamnya,
juga dengan suatu kegagalan dalam penanganan masalah.
Dari pemaparan diatas, maka penjelasan terhadap aspek-aspek yang akan
diukur pada skala stres dalam penelitan ini indikatornya adalah sebagai
berikut:
42
'
1. Aspek rasa takut dalam bahaya fisik
Aspek rasa takut dalam bahaya fisik berupa kenaikan ketegangan ragawi
terhadap ancaman fisik (dalam penelitian ini adalah kekhawatiran akan
mengalami kecelakaan atau cedera pada badan pada saat ujian kenaikan
tingkat Taekwondo).
2. Aspelk rasa takut dilapangan dan kemampuan berbicara
Aspel<, rasa takut dilapangan dan kemampuan berbicara berupa
kegelisahan dalam bentuk re.aksi spontan (dalam hal ini sikap dalam
situasi ujian kenaikan tingkat Taekwondo).
3. Aspek rasa takut dalam kegagalan sosia! dan akademis
Aspek rasa takut dalam kegagalan sosial dan akademis adalah berupa
kegelisahan mental atau psikis akan kegagalan (dalarn hal ini adalah
gaga! dalam bersosialisasi dan secara akademis gaga! dalam menjawab
materi pada saat ujian kenaikan tingkat Taekwondo).
2.1.3. Akhir Masa Kanak-kanak
2.1.3.1. Definisi Akhir Masa Kanak-ltanak.
Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia enam tahun
sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Pada awal dan
akhirnya, masa akhir kanak-kanak ditandai oleh kondisi yang sangat
mempengaruhi penyesuaian pribadi dan penyesuaian soc;al anal<.
2.1.3.2. Ciri-ciri Akhir Masa Kanak-kanak.
43
'
Hurlock menyatakan bahwa orang tua, para pendidik, dan ahli psikologi
memberikan berbagai label kapada periode ini, dan itu rnencerminkan ciri-ciri
penting dari periode akhir masa kanak-kanak ini, seperti pelabelan sebagai.
berikut:
1. Label yang digunakan oleh orang tua.
Bagi banyak orang tua akhir masa kanak-kanak merupakan usia yang
menyulitkan- suatu masa di mana anak tidak mau lagi menuruti perintah
dan di mana ia lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya
daripada oleh orang tua dan anggota keluarga lain. ,(arena kebanyakan
anak kurang memperhatikan kerapian terutama anak laki-laki, maka usia
akhir masa kanak-kanak disebut juga usia tidak rapi/1.
2. Label yang Digunakan oleh Para Pendidik.
Para pendidik melabelkan akhir masa kanak-kanak dengan usia seko/ah
dasar. Pada usia tersebut anak diharapkan memperoleh dasar-dasar
pengetahuan yang dianggap penting untuk keberhasilan penyesuaian diri
pada kehidupan dewasa; dan mempelajari pelbagai keterampilan penting
tertentu, bail< keterampilan kurikuler maupun ekstra kurikuler. Para
pendidik juga memandang periode ini sebagai periode kritis dalam
dorongan berprestasi-suatu masa dimana anal< membentuk kebiasaan
untuk mencapai sukses.
3. Label yang Digunakan Ahli Psikologi.
44
Bagi ahli psikologi, akhir masa kanak-kanak adalai, ·1sia berkelompok
suatu masa di mana perhatian utama anak tertuju pada diterima oleh
teman-teman sebaya sebagai anggota kelompok, terutama ke'ompok
yang bergengsi dalam pandangan teman-temannya. Oleh karena itu,
anak ingin menyesuaikan dengan standar yang disetujui kelompok dalam
penampilan, berbicara, dan perilaku. Keadaan ini mendorong ahli
psikologi untuk menyebut periode ini sebagai usia penyesuaian diri.
Anak pada periode ini senang dengan keterampilan yang menggunakan fisik
dalam aktualisasinya, seperti dalam bidang olahraga bela diri, yang sudah
jelas dalam perkembangannya komponen utamanya adalah fisik yang harus
terus dilatih agar kemampuannya dalam berprestasi dapat meningkat.
Muhammad Rasyid Dimas dalam bu:<unya yang berjudul 25 Kiat
Mempengaruhi .Jiwa dan Akal Anak, menyatakan jika Anda ingin anak yang
cerdas secara intelegensi dan emosional maka berilah kegiatan seperti
45
permainan yang imajinatif, rnembaca buku cerita dan buku-buku fiksi-ilmiah,
melukis dan menghias yang akan menunjukkan fase pertumbuhan akalnya,
bermain drama anak-anak atau teater yang mempunyai andil besar dalam
meningkatkan kematangan karakter anal<, kegiatan ekstrakurikuler yang
dapat membantu pembentukan kebiasaan, keterampilan, norma-norma, dan
metoda berpikir yang harus ada guna melanjutkan proses belajar dan
keterlibatan dalam belajar (Muhammad Rasyid Dimas, 1999).
Kegiatan eksrakurikuler seperti olahraga dapat meningkatkan kesegaran dan
postur tubuh yang baik, membangkitkan keceriaan dan clapat meningkatkan
gairah kerja dan produktifitas anal<, membaca yang sebaiknya dijadikan
posisi paling depan dalam perhatian manusia karena membaca merupakan
sarana utama bagi anal< dalam mengeksplorasi lingkungan, hobi dan
kegiatan hiburan yang penting bagi pertumbuhan dan perkernbangan
kepribadian anak, menghafal Al-Qur'an dan memahami maknanya secara
sempurna akan mengantarkan seseorang pada tingkat kecerdasan yang
sangat maju.
Secara fisik akhir masa kanak-kanak sedang tumb;;" dan bersamaan dengan
itu banyak aktivitas yang rnenarik untuk diamati pada periode ini seperti
aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan yang menggunakan
46
'
kernampuan organ tubuhnya, serta secara psikis sedan(! berkembang fungsi
kognitif, afektif, dan psi~omotoriknya. Dari sinilah penelitian ini berawal.
2.1.3.3. Peranan Olah raga bagi akhir masa kanak··kanak.
Dalam mengamati berbagai aktivitas anak-anak yang termasuk kedalam
katagori akhir masa kanak-kanak tentunya akan terlihat .aktivitas apa saja
yang sangat berperan dalam meningkatkan kualitas kognitif, afektif dan
psikomotoriknya, seperti: bermain; berlomba; menggambar; membaca buku;
olah raga; dan masih banyak lagi.
Dari sisi mentalitas, olah raga dapat meningkatkan kesabaran, tanggung
jawab, keberanian, dan jiwa tolong menolong, kita tahu bahwa kompetisi olah
raga menuntut pemanfaatan seluruh fungsi otak, termasuk di dalamnya
fungsi berfikir. (Muhammad Rasyid Dimas, 1999).
Menurut Piaget bahwa akhir masa kanak-kanak berl\c'.'lampuan berpikir
sesuatu yang mungkin dilakukan dengan melakukan hip()tesa serta menarik
kesirnpulan.
Untuk mengatasi masalah-masalah rnereka, anak-anak yang berada dalarn
rnasa ini akan menggunakan pendekatan dengan metode ilmiah yang
mereka ketahui. (lnhelder and Piaget, 1958)
47
'
2.2. Kerangka Berpikir
l-IUBUNGAN SELF EFFICACY DE NGAN STRES ANAK YANG
MENGHADAPI UJIAN f<ENAIKAN TING KAT OLAl-IRAGA BELA DIRI
TAEKWONDO 0
Self Efficacy
Kognitif ~cisa takut dalam bahaya fisik
Afektif Rasa takut di lapangan dan
Konatif kemampuan berbicara
Rasa takut dalam kegagalan
sosial dan akader.1is
Dalam penelitian ini memungkinkan adanya beberapa hubungan antara self
efficacy dengan stres, seperti hubungan sea rah dan hubungan yang
berlawanan, yaitu:
a) Semakin tinggi self efficacy maka semakin kecil sires.
b) Semakin rendah self efficacy maka semakin besar sires.
c) Semakin linggi self efficacy maka semakin besar sires.
d) Semakin rendah self efficacy maka semakin kecil sires.
48
'
2.3. Hiipotesis
Berdasarkan kajian pustaka yang berisi teori-teori dan kerangka berpikir yang
terurai diatas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:
Ha : Ada hubungan antara self efficacy dan stres anak yang menghadapi
ujian kenaikan tingkat olahraga beladiri Tae:;·:u1ndo.
Ho : Tidak ada hubungan antara self efficacy dan stms anak yang
menghadapi ujian kenaikan tingkat olahraga beladiri Taekwondo.
BAB3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
3.1.1. Pendekatan Penelitian
'
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Pada umumnya penelitian kuantitatif banyak dituntut
menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran data, serta
penampilan dari hasil penelitiannya (Arikunto, 2002).
3.1.2. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Penelitian korelasional
merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, :2002).
Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi korelasi untuk
mengetahui adakah hubungan antara self efficacy ...:"riqan stres anak yang
menghadapi ujian kenaikan tingkat olahraga beladiri Taekwondo.
'
3.2. Variabel Penelitian da111 Definisi Operasional Variabel
3.2.1. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini terdapat dua varibel yang akan dikorel2-;ikan, yang
selanjutnya akan dianalisis untuk mencari hubungan satu varibel dengan
variabel lain. Adapun dua variabel tersebut adalah:
1. lndependen Variabel
lndependen variabel atau variabel bebas adalah variabel yang
diperkirakan mempengaruhi atau penyebab dari dependen variabel.
lndependen variabelnya adalah self efficacy.
2. Dependen Variabel
Dependen variabel adalah variabel yang diperkirakan terpengaruh oleh
independen variabel, dependen variabel penelltian ini adalah stres.
3.2.2. Definisi Operasional Variabel
50
Untuk dapat mengukur varibel self efficacy dan stres, perlu ade.nya definisi
operasional variabel agar dapat melihat skor dari hasil penelitian ini dengan
cara menetapkan rincian indikator yang akan digunakan dalam pengukuran.
Adapun clefinisi operasional dari self efficacy dan stres b<~rupa indikator
indikator yang batasan-batasannya adalah sebagai berikut:
a. Batasan operasional variabel self efficacy mengacu pad a bentuk
pengukuran PSE dari Rycman (1982) dan indikator-indikatornya penulis
kutip dari yang dikemukakan oleh Mann (1969) sebagai berikut:
Tabel 1
Aspek-aspek dan lndikator Self Efficacy
No. Aspek lndikator
1. Kognitif Komponen kognitif berisi kepercayaan (nilai dan
pengalaman dasar), persepsi dan stereotip yang dimiliki
individu mengenai sesuatu. Seringkali komponen kognitif
ini dapat disamakan dengan pandangan (opini), terutama
apabila menyangkut masalah isyu atau problem yang
kontroversial.
2. Afektif Kompenen afektif merupakan perasaan individu terhadap
objek sikap dan menyangkut 111asalah emosi seperti
merasa senang atau merasa tertekan. A:spek inilah yang
biasanya berakar paling dalam sebagai ~<omponen sikap
dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap
pengaruh yang mungkin akan mengubah sikap individu.
3. Konatif Komponen konatif merupakan aspek kec:enderungan
berperilaku tertentu yang ada dalam diri seseorang
berkaitan dengan objek sikap yang dihaclapi.
51
52
'
b. Batasan operasional variabel tentang stress, jabaran indikatornya dari
pendapat Freud & para ahli lainnya (dalam Ricky Emanuel, 2003) yaitu:
No.
1.
2.
3.
Tabe~2
Aspek-aspek dan lndikator Stres.
Aspe!< lndikator
Rasa takut Aspek rasa takut dalam bahaya fisik berupa
dalam bahaya kenaikan ketegangan ragawi terhadap ancaman
fisik fisik (dalam penelitian ini adalah kekhawatiran
akan mengalami kecelakaan atau cedera pada
badan pada saat ujian l<enaikan tingkat
Taekwondo)
· Rasa takut Aspek rasa takut dilapangan clan kemampuan
dilapangan dan berbicara berupa kegelisahan dalam bentuk
kernampuan reaksi spontan (dalam hal ini sikap dalam situasi
berbicara ujian kenaikan tingkat Taekwondo)
Hasa takut Aspek rasa takut dalam kegagialan sosial dan
dalam akademis adalah berupa kegelisahan mental atau
kegagalan psikis akan kegagalan (dalam hal ini adalah gag'll
sosial dan dalam bersosialisasi dan secara akademis gaga!
akademis dalam menjawab materi pada saat ujian kenaikan
tingkat Taekwondo)
L..-..-.-.-.---... ---···----.,-- - ····----------- --·-·----·--------·-··-----··------------
53
3.3. Pengambilan Sampel
3.3.1. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi yang mengikuti Olahraga
Seni Beladiri Taekwondo di Unit Beladiri Baitul Quran (UB2Q) yang berlokasi
di Komplek Timah, Masjid Al-Huda, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok, Jawa
Barat, dengan populasi yang berjumlah lebih dari 100 orang.
UB2Q memiliki tiga tempat berlatih Taekwondo, ketiganya masih berada
dalam satu kawasan yaitu Perumahan Griya Tugu Asri, Sekolah Nurul Fikri
dan Masjid Al-Huda, dimana setiap murid boleh berlatih dimanapun dari
ketiga tempat latihan tersebut. Pada saat pengisian try out sabjek diambil di
Sekolah Nurul Fikri dengan jumlah 50 orang, namun pada saat penelitian
sampel diambil di Masjid Al-Huda dengan jumlah 44 orang, yang ternyata ada
beberapa murid yang sudah pernah menjadi pengisi try out. Semua sampel
dianggap mewakili karakter populasi karena sampel penelitian ini
berdasarkan jenis populasi homogen.
3.3.2. Tehnik Pengambilan Sampel
Dalam memilih subjek, penulis mendatangi siswa peserta ujian kenaikan
tingkat Taekwondo yang dapat ditemui dan bersedia menjadi sampel
penelitian yang opininya dapat memberikan informasi yang diharapkan,
54
tentunya subjek memenuhi kriteria yang telah ditetapkan d.alam penelitian ini.
Tehnik pengambilan sampel ini bersifat insidental.
3.3.3. Karakteristik Subjek Penelitian
Untuk mendapatkan sampel yang representatif dalam penelitian ini, maka
peneliti menentukan beberapa karakteristik yang akan digunakan untuk
memilih sampel, antara lain sebagai berikut:
a. Subjek adalah Taekwondo In yang berlatih dalam sebulan minimal tiga
kali dan dalam empat bulan, hal ini mempengaruhi pen!~etahuan subjek
tentang proses latihan sampai menjelang ujian dan terkait dengan alat
penelitian berupa skala sikap yang diharapkan subjek dapat mengisi
pernyataan-pernyataan yang ada didalamnya.
b. Subjek mengikuti ujian kenaikan tingkat yang akan diadakan bertepatan
dengan waktu penelitian ini dilaksanakan.
c. Subjek adalah Taekwondo In yang mengikuti ujian kenaikan tingkat dari
sabuk putih menjadi sabuk kuning polos.
55
3.4. Tehnik Pengumpulan Data
Untuk mernperoleh data dalarn penelitian ini, peneliti rnengunakan alat
pengurnpulan data dalarn bentuk skala untuk rnendapatkan hasil pengukuran
terhadap self efficacy dan stres. Pengukuran dalarn penelitian ini
rnenggunakan dua ska la, yaitu skala self efficacy dan skala stres.
Skala ini rnengukur tingkat self efficacy dan tingkat stres yang
rnendeskripsikan sikap positif dan negatif subjek terhadap objek sikap yang
terlihat rnelalui derajat persetujuan dan ketidak setujuan dalarn lernbar
pernyataan sikap.
Skala atau instrurnen penelitian ini akan disebarkan langsung kepada subjek
yang rnenjadi sarnpel dalarn penelitian ini yaitu siswa-siswi yang baru sekitar
ernpat bulanan mengikuti Olahraga Seni Beladiri Taekwondo di Unit Beladiri
Baitul Quran (UB2Q) yang berlokasi di Kornplek Tirnah, Masjid Al-Huda,
Kelapa Dua, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Siswa-siswi tersebut adalah Taekwondoin (sebutan bagi rnereka yang
berlatih Takewondo) yang baru akan rnengikuti ujian kenaikan tingkat
Olahraga Seni Beladiri Taekwondo dari sabuk putih ke sabuk kuning.
3.5. lnstrumen Penelitian
3.5.1. Skala Self Efficacy
Skala self efficacy ini digunakan untuk mengukur tingkat kompetensi fisik
yang dirasakan dan didasari pula adanya asumsi bahwa harapan individu
terhadap kehebatan dirinya memiliki pengaruh yang signifikan pada aspek
kognitif, afektif dan struktur tingkah laku atau konatif.
Untuk memperoleh data yang berhubungan dengan peneliv.ian ini maka
metode atau cara yang digunakan adalah dengan instrume1nt penelitian
berupa angket atau daftar pernyataan, angket yang digunakan pada
penelitian ini berbentuk Skala Model Likert dalam bentuk angket yang akan
digunakan untuk mengukur tingkat self efficacy pada anal< yang menjalani
ujian kenaikan tingkat olah raga beladiri Taekwondo, skala ini dipilih karena
untuk pengolahan data dianggap lebih mudah dari skala yang lain.
56
Skala ini terdiri dari 66 item, yang masing-masing mewakili aspek-aspek self
efficacy yang menurut Bandura merupakan komponen utarna sosial karena
pengaruhnya pada kognitif, afektif dan struktur tingkah laku atau konatif, yaitu
hampir sama aspek-aspek self efficacy yang dikemukakan oleh Rycman
(1982) diatas dengan pengukuran self efficacy yang meng~1unakan bentuk
Physical Self Efficacy Scale (PSE).
57
Tabel3
Blue Print Skala Self Efficacy (Pra Try Out)
No. Aspek Favourabel Un Favciurabel Total
1. Kognitif 1, 7, 13, 19, 25, 31, 4, 10, 16, 22, 28, 22
37,43,49,55,61 34, 40, 46, 52, 58,
64
2. Afektif 2,8, 14,20,26,32, 5, 11, 17, 23, 29, 22
38,44, 50, 56,62 35, 41, 47, 53, 59,
6"' -· 3. Konatif 3, 9, 15, 21, 27, 33, 6, 12, 18, 24, 30, 22
39,45, 51, 57,63 36, 42, 48, 54, 60,
6Ei
Total 66
Skala ini menggunakan empat alternatif jawaban dengan meniadakan
jawaban netral (N), hal ini untuk menghindari subjek melakukan proteksi
dengan selalu memberikan jawaban netral, karena hal ters13but dapat
menyebabkan subjek tidak dapat menentukan sikapnya secara pasti.
Keempat alternatif jawaban tersebut adalah sebagai berikut: Sangat Sesuai
(SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Dan
58
nilai setiap pilihan jawaban untuk pernyataan favorabel adalah: SS=4, S =3,
TS =2, dan STS =1. Sedangkan untuk setiap pilihan jawaban untuk
pernyataan unfavorabel adalah: SS =1, S =2, TS =3, dan STS =4.
3.5.2. Skala Stres
Skala stres digunakan untuk mengukur stres dari aspek rasa takut atau
kecemasan, yang indikator-indikatornya dalam penelitian ini akan
menggunakan pengukuran yang berdasarkan Teori dari William & James
(1970) yang menghasilkan empat faktor sebagai bagian untuk pengukuran
terhadap: pertama, rasa takut dalam bahaya fisik; kedua, rasa takut
dilapangan dan kemampuan berbicara; ketiga, rasa takut clalam kegagalan
sosial dan akademis.
Pengukuran stres pada anak yang menghadapi ujian kenaikan tingkat pada
olah raga beladiri Taekwondo ini diperkuat dengan pengertian stres yang
disampaikan oleh Safarino, yang menyatakan bahwa stres adalah dampak
atau respon dan yang termasuk didalamnya adalah kecemasan, konflik, dan
trauma. Jadi 50 item yang ada dalam skala yang berbentuk angket ini
diharapkan akan mewakili komponen stres tersebut.
59
Tabe14
Blue Print Skala Stres (Pra Try Out)
No. Aspek Favorabel Un Favorabel Total
1. Rasa takut dalarn 1, 7, 13, 19, 25, 4, 10, 16, 22, 18
bahaya fisik 31, 37, 43, 49. 28, 34, 40, 46,
50.
2. Rasa takut dilapangan 2, 8, 14, 20, 26, 5, 11, '17, 23, 16
dan kernarnpuan 32, 38, 44. 29, 35,41,47
berbicara
3. Rasa takut dalarn 3, 9, 15, 21, 27, 6, 12, 18, 24, 16
kegagalan sosial dan 33, 39, 45. 30, 3!3,42,48
akadernis
Jumlah 50
Sarna seperti self efficacy, skala stres ini rnenggunakan ernpat alternatif
jawaban dengan rneniadakan jawaban netral (N), hal ini untuk rnenghindari
subjek rnelakukan proteksi dengan selalu rnemberikan jawaban netral,
karena hal tersebut dapat menyebabkan subjek tidak dapat rnenentul<an
sikapnya secara pasti.
60
Keempat alternatif jawaban tersebut adalah sebagai berikut: Sangat Sesuai
(SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Dan
nilai setiap pilihan jawaban untuk pernyataan favorabel adalah: SS=4, S =3,
TS =2, dan STS =1. Sedangkan untuk setiap pilihan jawaban untuk
pernyataan unfavorabel adalah: SS =1, S =2, TS =3, dan STS =4.
Kedua skala tersebut akan meminta subjak untuk merespon item-item
pernyatan yang terdapat dalam skala tersebut, dengan cara memilih salah
satu alternatif jawaban yang menggambarkan tentang dirinya sendiri dan
bukan pendapat orang lain tentang suatu pernyataan. Skala akhir subjek
merupal<an skor total dari jawaban pada setiap pernyataan (Azwar, 2003).
Skala self efficacy dan skala stres tersebut lalu diuji cobakan kepada 50
orang responden di Unit Beladiri Baitul Quran (UB2Q), Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
3.6. Prosedur Penelitian
1. T ahap Persiapan
• Menyusun proposal penelitian
• Memilih problematika dan judul penelitian
• Menentukan rumusan dan batasan masalah
61
• Menentukan variabel penelitian
• Merurnuskan hipotesis penelitian
• Menyusun landasan penelitian dan kajian pustaka
• Menentukan subjek penelitian
• Menentukan instrurnen pengurnpulan data penelitian
2. Tahap Pengarnbilan Data
• Menyusun intrurnen penelitian
• Menyiapkan subjek penelitian
• Melaksanakan uji coba instrurnen penelitian
• Merevisi instrurnen penelitian
• Melaksanakan tes
3. Tahap Pengolahan Data
• Melakukan scoring
• Menghitung hasil
• Mernbuat tabulasi data
4. Tahap Analisis
• Menganalisa data yang telah diperoleh
• Mernbuat hasil analisa
• Mernbuat kesirnpulan dan saran
5. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian
• Menuliskan keseluruhan prosedur penelitian beserta hasil dan
analisanya.
62
BAB4
PRESENTASI DAN ANALIS.1~. DATA
4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah anak-anak yang berlatih Taekwondo atau biasa
disebut Taekwondoin, semuanya berlatih Taekwondo di Unit Beladiri Baitul ('
Quran (UB2Q), Kelapa Dua, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Sampel penelitian ini melibatkan 50 orang subjek pada saat try out, namun
pada saat penelitian berlangsung yang ada hanya 44 orang subjek, yang
terdiri dari 34 orang anak Jaki-laki dan 10 orang anak perempuan yang
semuanya tergolong kedalam kelompok akhir masa kanak-kanak, pada
umumnya adalah anak-anak yang sedang menjalani pendidikan di tingkat
tingkat Sekolah Dasar (SD), interval usia subjek antara 6 sampai 13 tahun.
Tabel8
Subjek Jumlah I Persentase
Laki-laki 34 77,27 %
-Perempuan 10 22,72 %
----1----
Jumlah total 44 100 %
-
64
'
4.~. Presentasi Data
4.2.1. Uji lnstrumen Penelitian
4.2.1.1. Uj1 Validitas Skala
Pengujian validitas skala dilakukan untuk mengetahui apakah suatu skala
psikologi mampu menghasilkan data yang akurat dan sesuai denga; 1 tujL'an
pengukurannya. Validitas :::l~ala sikap banyak disandarka1 pada relevans; isi
pernyataan yang cisusun berdasarkcin rancangan yang tepal. Kcirisna skala
yang disusun berdasarlrnn kawasan ukur yang teridentifif;asi dens;an baik dan
dibatasi dengan jelas secara teoritik akan valid (Azwar, 2003).
Untuk menentukan besarnya validitas item-item yang telah diujicoba,
digunakan formula koefisien i\orelasi produc!-momen/ Pearson dengan
rumus:
Keterangan:
r xy = angka indeks Korelasi "r" Product Moment
N = Jumlah subjek
x = Skor item
y = Jumlah skor total subjek
'
Bila koefisien korelaslnya rendah mendekati nol berarti fungsi item tersebut
tidak cocok dengan fungsi ukur skala dan daya bedanya tidak baik.
a. lndeks validitas skala self efficacy
65
Dari data try out indeks validitas item skala self efficacy, yang diujicobakan
pada Taekwondoin (n = 50) diperoleh hasil lndeks validitas skala self efficacy
bergerak dari 0,055 sampai dengan 0,610.
Dari 66 item yang diujicobakan, terdapat 31 item yang gugur atau tidal< valid
yaitu item nomor: 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 22, 26, 32,
33, 35, 36, 39, 43, 44, 49, 51, 55, 59, 61, 63, dan 65. Item-item tersebut
gugur karena tidal< memenuhi standar koefisien validitas yang dianggap
memuaskan sebesar minimal 0,30.
Sedangkan untuk item yang valid atau item yang memiliki korelasi item total
mencapai 0,30 atau lebih, diperoleh 35 item, yaitu item-item yang bernomor:
1, 9, 11, 13, 16, 19, 23, 24, 25,27,28, 29, 30, 31, 34, 37, 38,40,41,42,45,
46, 47, 48, 50, 52, 53, 54, 56, 57, 58, 60, 62, 64, dan 66.
35 item pernyataan tersebut dikatakan layak digunakan untuk penelitian ba,ik
pada taraf kepercayaan · 95% maupu11 taraf kepercayaan 99%.
66
'
Hasil try out ska la self efficacy dan blue print ska la self efficacy pasca try out
dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:
Tabel5
Hasil Try out Skala Self Efficacy
No. Aspek No. Item Total
1. Kognitif 1*, 4, 7, 10, 13**, 16**, 19**, 22, 25**, 28*, 31**, 34**, 37*", 40**, 22
43, 46**, 4>!, 52**, 55, 58**, 61, 64**
f-----2. Afektif 2, 5, 8, 11**, 14, 17, 20, 23*, 26, 29**, 32, 35, 38*, 41**, 44, 47*, 22
50*, 53**, 56**, 59, 62*, 65
3. Konatif 3, 6, 9**, 12, 15, 18, 21, 24**, 27*, 30**, 33, 36, 39, 42**, 45'*, 22
48**, 51, 54*, 57*, 60*, 63, 66**
Total item 66
Keterangan:
* Signifikan pada taraf 0,05 (1 tailed)
** Signifikan pada taraf 0,01 (2 tailed)
Tabel6
Blue Print Skala Self Efficacy (Pasca Tr.v Out)
No. Aspek Favourabel Un Favourabel L: item valid .
1. Kognitif 1, 13, 19,25,31,37 16,28,34,40,46,52,58,t34 14
2. Afektif 38, 50, 56,62 11,23, 29,41,47, 53 10
3. Konatif 9,27,45, 57 24, 30,42,48,54, 60,66 1 ·1
Total 35
-
'
Dari 35 item skala self efficacy yang valid kemudian disusun kembali untuk
digunakan dalam penelitian Penyusunan ska la self efficacy untuk penelitian
adalah sebagai berikut:
Tabel7
Blue Print Skala Self Efficacy untuk Penelitian
No. Aspek No. item I 1. Kognitif 1, 4, 5, 6, 9, 11, 14, 15, 16, 18, 22, 26. 31, 34 14
2. Afektif 2, 3,7, 12, 17, 19,23,25,27,29,33 11 .
3. Konatif 8, 10, 13,20,21,24,28, 30, 32, 35 10
Total item 35
.
b. lndeks validitas skala stres
Dari data try out indeks validitas item skala stres, yang diujicobakan pada
Taekwondoin (n = 50) diperoleh hasil indeks validitas skala stres bergerak
dari 0,'183 sampai dengan 0,793.
Dari 50 item yang diujicobakan terdapat 11 item yang gugur atau tidak valid
yaitu item-item nomor: 1, 3, 7, 12, 13, 16, 21, 25, 32, 37 dan 46. Item-item
tersebut gugur karena tidak memenuhi standar koefisien validitas yang
dianggap memuaskan sebesar minimal 0,30.
57
68
'
Sedangkan untuk item-item yang valid atau item yang memiliki korelasi item
total mencapai 0,30 diperoleh 39 item, yaitu item-item nomor: 2, 4, 5, 6, 8, 9,
10, 11, 14, 15, 17, 18, 19,20,22,23,24,26,27,28,29, 30, 31, 33,34,35,
36, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 47, 48, 49, dan 50. 39 item pernyataan
tersebut dikatakan layak digunakan untuk penelitian bailc pada taraf
kepercayaan 95% maupun taraf kepercayaan 99%
Ada pun has ii try out skala stres, blue print ska la stres pasca try out dan blue
print skala stres untuk penelitian dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:
Tabel8
Hasil Try out Skala Stres
No. Aspek No. Item Total
-1. Rasa takut dalam bahaya 11 4**, 7, 10**, 13, 16, 19**, 22*'\ 18
f1sik 25, 28**, 31**, 34**, 37, 40**, 4~3**,
., 46, 49**, 50**
~-
2. Rasa takut dilapangan 2**, 5**, 8**, 11**, 14 ..... *, 17**, 20"*, 16
dan kemampuan 23**, 26**, 29**, 32, 35**, 38**,
berbicara 41**, 44**, 47**
~ ----------·-··----~----~--------·---------·--··- -- ····----· Rasa takut d8lam 3. 6"*, 9**, 12, 15**, 18**, 21, 24**, 16
kegagalan sosial dan 27**, 30**, 33**, 36**, 39**, 42*1',
akademis 45**, 48**
Total item 50
69
Tabel9
Blue Print Skala Stres (Pasca Try out)
No. Aspek Favourabel Un Favourabel I item valid
1. Rasa takut dalam 19, 31,43,49 4, 10, 22, 28, 34, 11
bahaya fisik 40, 50
2. Rasa takut dilapangan 2, 8, 14, 20, 5, 11, 17, 2:i, 29, 15
dan kemampuan 26, 38,44 35, 41, 47
berbicara
3. Rasa takut dalam 9, 15, 27, 33, 6, 18, 24, 30, 36, 13
kegagalan sosial dan 39,45 42,48
akademis
-~ Jumlah I
Tabel10
Blue Print Skala Stres untuk Penelitian
No. Aspek No. item z::1 1. Rasa takut dalam bahaya fisik 2,7, 13, 15,20,23,2!5,30,33,38,39 11
2. Ras a takut dilapangan dan 1, 3, 5, 8, 9, 11, 14, 16, 18, 21, 26, 15
kemampuan berbicara 28, 31, 34, 36
---3. Ras a takut dalam kegagalan 4,6, 10, 12, 17, 19,22,24,27,29, 13
sosial dan akademis 32, 35, 37
Total ittim 39
-- - - . ---· ---~--
70
4.2.1.2. Uji Reliabilitas Skala
Setelah uji validitas dilakukan pada ska la self efficacy dan skala stres, maka
item-item yang valid dari kedua skala tersebut selanjutnya diuji reliabilitasnya
dengan menggunakan pendekatan Cronbach's Alpha.
Dan untuk mengetahui reliabilitas ska la self efficacy dan s~:ala stres dapat
dilihat pada kaidah reliabilitas Guilford:
Tabel 11
Kaidah Reliabilitas Guilford
Kriteria Koefisien Reliabilitas
Sangat Reliabel > 0,9
Reliabel > 0,7 - Cl,9
Cukup Reliabel > 0,4-0,7
Kurang Reliabel > 0,2 - Cl,4
Tidak Reliabel <0,2
Rumus Cronbach's Alpha yang digunakan untuk menguji mliabilitas
instrumen penelitian yaitu sebagai berikut:
71
Dirnana:
r11 = Koefisien Reliabilitas
k = Jumlah Aitem
L..:0~ = Standar Deviasi Total
0; = Standard Deviasi Aitem
a. Dari uji reliabilitas ska la self efficacy pada 35 item yang valid diperoleh
koefisien alpha Cronbach sebesar 0,88066252. Perhitungan ini berarti
menyatakan bahwa skala tersebut reliabel atau rt'lpat dipercaya untuk
digunakan dalam penelitian.
b. Uji Reliabilitas pada skala stres yang berjumlah 39 item pernyataan yang
valid, diperoleh koefisien alpha Cronbach sebesar 0,729558399 ini berarti
skala tersebut reliabel atau dapat dipercaya untuk digunakan dalam
penelitian.
Lebih lengkapnya penjabaran hasil perhitungan dari uji validitas dan uji
reliabilitas terdapat pada lembar lampiran-lampiran.
72
·'
4.2.2. Uji Persyaratan
Sebelum menuju ke uji hipotesa, peneliti menyajikan uji persyaratan
penggunaan sebuah uji llipotesis, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas
dengan menggunakan uji korelasi product moment.
4.2.2.1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati normal atau tidak, untul< mengetahui apakah skala
self efficacy dan skala stres normal atau tidak normal, maka dapat dilihat dari
proses perhitungan dengan menggunakan SPSS 11,5 dalam tabel berikut:
Tabel12
Uji Normalitas
Tests of Nonnality
ienis kelamin - Kolmogorov-Smimov(a)
Statistic Df Siq. self efficacy laki-laki .149 34 .055
Perempuan .105 10 .200(*) Stress laki-laki .118 34 .200(')
Perempuan .200 10 .200(*) -* This 1s a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction
I Shaoiro-Wilk
I Statistic df Sio.
.919 34 .015
.9fl1 10 .972
.9Ei8 34 .408
.944 10 .598
Berdasarkan hasil penghitungan di atas didapat hasil bahwa, pada skala self
efficacy data berdistribusi normal karena nilai probabilitas. yang dihasill<an
baik pada kelompok responden laki-laki (0.055) maupun pada kelompok
73
responden perempuan (0.200) berada di atas nilai probabilitas 5% (0.05).
Demikian juga pada skala stres, data berdistribusi normal baik pada
kelompok responden laki-laki (0.200) maupun kelompok responden
perempuan (0.200) sebab nilai probabilitas yang dihasilkan lebih besar dari
probabilitas 5% (0.05). lni berlaku pada kedua metode penghitungan, baik
Kolmogorov-Smirnov maupun metode Shapiro-Wilk.
Adapun gambarannya dapat dilihat pada grafik-grafik Normal QQ plot dan
Detrended Normal Q-Q Plots pada kedua skala tersebut, sebagai berikut:
4.2.2.2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas merupakan uji yang dilakukan untuk men~1uji apakah rata-
rata dari beberapa sampel atau varian berbeda atau tidak. Tahap-tahap uji
homogenitas dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:
Tabel13
Explore Jenis Kelamin
Case Processing Summary
ienis kelamin Cases -Valid Missina Total ··---
N Percent N Percent N Percent self efficacy laki-laki 34 100.0% 0 .Oo/o 34 100.0%
Perempuan 10 100.0% 0 .0% 10 100.0% stress laki-laki 34 100.0% 0 .0°/o 34 100.0%
Perempuan 10 100.0% 0 .0°/o 10 100.0%
74
Tabel14
Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variance
I Levene Statistic df1 clf2 Sia.
self efficacy Based on Mean .010 1 42 .919 Based on Median .008 1 42 .930 Based on Median and
.008 1 41.918 .930 with adjusted df Based on trimmed
.008 mean
1 42 .929
Stress Based on Mean 1.484 1 42 .230 Based on Median 1.484 1 42 .230 Based on Median and
1.484 1 39.285 .230 with adjusted df
Based on trimmed mean
1.524 1 42 .224
Berdasarkan hasil penghitungan di atas didapat bahwa populasi yang
digunakan dalam penelitian ini berasal dari varians yang sama, sebab nilai
probabilitas yang dihasilkan dari penghitungan di atas lebih besar dari nilai
probabilitas 0.05 (5%) baik pada variabel self efficacy (0.919) maupun pada
variabel stres (0.230).
4.2.3. Uji Korelasi
Untuk menganalisa data yang diperoleh dan mengetahui ada atau tidak
korelasi antara dua variabel, penelitian menggunakan tehnik statistik korelasi
product moment Pearson dengan rumus:
75
Keterangan:
r xy = angka indeks korelasi "r" Product Moment
N = Jumlah subjek
x = skor skala 1
y = skor skala 2
Jika hasil perhitungannya lebih besar dari r table, maka korelasinya dianggap
signifikan, dengan kata lain Ha diterima dan Ho ditolak. Tetapi jika hasil
perhitungannya lebih kecil dari r tabel maka korelasi dianmiap tidak signifikan
atau Ha ditolak dan Ho diterima.
Penghitungan statistik dilakukan dengan menggunakan system komputerisasi
program SPSS versi 11.5 yang akan diinterpretasikan den~ian mengacu pada
tabel koefisien korelasi product moment.
Dalam penelitian korelasional, besar atau tingginya hubun£1an antar variabel
dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Di dalam penelitian deskriptif
koefisien korelasi menerangkan sejauh mana hubungan dua atau lebih
variabel berkorelasi.
76
Dari pengolahan data pada skala ska la self efficacy dan ska la stres yang
digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara self efficacy dan
stres anak yang menghadapi ujian kenaikan tingkat olahra(Ja beladiri
Taekwondo, hasilnya dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:
Tabel15
Korelasi antara Self Efficacy dan Strei;
Self Efficacy Stress
Self Efficacy Pearson Correlation 1 '110··
Sig. (2-tailed) ,000
N 44 44
Stress Pearson Correlation ,710''* 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 44 44
**Correlation 1s significant at the 0,01 level (2-tailed)
Dari olahan data statistik untuk mengetahui korelasi antara skala self efficacy
dan skala stres dengan menggunakan rumus Pearson Correlation diatas,
didapatlah hasil penelitian sebesar 0,710 dengan korelasi signifikan antara
self efficacy dan stres pada taraf kepercayaan 99% yang rnenyatakan bahwa
ada hubungan diantara kedua variabel tersebut.
77
4.3. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis
Pada pembahasan hasil pengujian hipotesis ini menjelaskan hasil
perhitungan analisa data dan membandingkannya dengan kriteria pengujian
hipotesis.
Dari uji hipotesis didapat hasil bahwa penelitian ini menolalk Ho (hipotesis nol)
yang menyatakan tidak ada hubungan antara self efficacy dan stres anak
yang menghadapi ujian kenaikan tingkat olahraga beladiri Taekwondo, dan
menerima Ha (hipotesis alternatif) yang menyatakan ada hubungan antara
self efficacy dan stres anak yang menghadapi ujian kenaikan tingkat olahraga
beladiri Taekwondo. Korelasi signifikan pada taraf kepercayaan 99%.
Pemaparan tentang analisa data untuk melihat skor subjek pada skala self
efficacy dan skala stres dalam penelitian ini, urutannya dapat dilihat pada
tabel-tabel dibawah ini:
N Valid
Tabel16
Frekuensi Subjek
Self Efficacy
44
Missing 0
Stress
44
0
Jumlah subjek yang mengisi angket penelitian adalah 44 orang, satu orang
subjek mengisi dua angket, yaitu angket yang akan mengukur self efficacy
dan angket yang akan mengukur stres.
78
Nilai terendah dari self efficacy adalah 35 (didapat dari :35 dikali 1) karena
item untuk penelitian pada skala self efficacy adalah berjumlah 35 dan nilai
tertinggi adalah 140 (didapat dari 35 dikali 4), sementara nilai terendah untuk
stres adalah 39 (didapat dari 39 dikali 1) karena item untuk penelitian pada
skala stres adalah berjumlah 39, dan nilai tertnggi adalah 156 (didapat dari
35 dikali 4).
Pembagian kategori untuk skor dari hasil analisa data pada skala self efficacy
adalah sebagai berikut:
Tabel17
Kategori untuk Skor pada Self Efficac.v
Skor Kategori
35-87 Rendah
88-140 Tinggi
79
Keterangan tabel diatas adalah bahwa subjek yang mendapatkan skor antara
35 - 87 masuk kategori seseorang yang memiliki self efficacy rendah,
sebaliknya subjek yang mendapatkan skor antara 88 - 140 masuk kategori
seseorang yang memiliki self efficacy tinggi.
Pembagian kategori untuk skor dari hasil analisa data pada skala stres
adalah sebagai berikut:
Tabel 18
Kategori untuk Skor pada Stres
Skor Kategori
39-97 Kecil
98-156 Besar
Tabel diatas menjelaskan bahwa subjek yang mendapatkan skor antara 39-
97 masuk kategori seseorang yang memiliki stres kecil, sebaliknya subjek
yang mendapatkan skor antara 98 - 156 masuk kategori st~seorang yang
memiliki stres besar.
80
Tabel19
Statistik Deskriptif Skor Self Efficacy dan Stres
Self Efficacy •\4
Stress 44
Valid N (listwise) 44
Dari tabel diatas, diketahui bahwa dari f;ubjek penelitian yang berjumlah 44
orang tersebut dapat dilihat skor dari self efficacy dan stres yaitu: Subjek
dengan skor terrendah pada self efficacy adalah 97 dan subjek dengan skor
tc:rtinggi pada self efficacy adalah 131, dengan nilai rata-rata sebesar 117,40
dan standar deviasinya adalah 8,90340. Sementara subjek dengan skor
terkecil pada stres adalah ·114 dan subjek dengan skor terbesar adalah 144,
dengan nilai rata-rata sebesar 130,6818 dan standar deviasinya 5,90535.
Dengan melihat hasil perhitungan skor pada skala self efficacy dan skala
stres diatas, maka dapac dinyatakan bahwa hubungan dari self efilcacy dan
stres adalah hubungan searah, karena skor yang dimiliki oleh semua subjek
oada kedua skala adalah berjalan searah, yaitu semakin tin<;:JQi self efficacy
maka akan semakin besar sires
5.1. Kesimpulan
BABS
PENUTUP
Berdasarkan hasil perhitungan analisa data serta pengujian hipotesis yang
telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya mengenai pengukuran pada dua
variabel dalam penelitian ini yaitu self efficacy dan stres yang alat ukurnya
berupa pernyataan-pernyataan yang dibuat dalam bentuk skala Model Likert
serta diujicobakan dan diteliti pada murid-murid Taekwondo di Unit Beladiri
Baitul Quran (UB2Q), Kelapa Dua, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, maka
jawaban dari masalah dan tujuan dalam penelitian ini yang perhitungannya
menggunakan rumus Pearson Correlation didapat hasil sebesar 0,710
dengan korelasi signifikan antara self efficacy dan stres pada taraf
kepercayaan 99%.
Kesimpulan penelitian ini menerima hipotesa alternatif (Ha) yaitu ada
hubungan antara self efficacy dan stres anak yang menghadapi ujian
kenaikan tingkat olahraga beladiri Taekwondo dan menolal< hipotesa nol (Ho)
yang menyatakan tidak ada hubungan antara self efficacy dan stres anak
yang menghadapi ujian kenaikan tingkat olahraga beladiri Taekwondo.
Melihat Dari hasil analisa data dalam penelitian ini juga didapat t <1hwa
hubungan antara self efficacy dan stres adalah hubungan searah, yaitu
semakin self efficacy tinggi rnaka stres semakin besar.
5.2. Diskusi
82
Hasil penelitian ini didukung oleh teori yang disampaikan oleh Safarino yang
menyatakan "The condition that result when person environment transaction
lead the individual to perceive a discrepancy -whether real or not- between
the demands of situation and the resources of the person's biological,
psychological, or social system." (Safarir·o, 1990). Menu rut Safarino stres
yaitu suatu kondisi yang timbul ketika transaksi lingkungan seseorang
menuntun individu untuk merasakan ketidaksesuaian --apakah perasaan itu
riyata atau tidak-- antara tuntutan-tuntutan situasi dan sumber -surnber
jasmani, ruhani, atau sistem. Jadi pada saat ketidaksesuaian antara harapan
yang tinggi dan hasil yang diharapkan bernilai rendah rnaka keaciuan ini
dapat rnenimbulkan stres. Maksudnya individu yang memiliki se.'f efficacy
tinggi akan rnemiliki harapan yang tinggi pada keberhasilan, ser1entara pada
saat dilapangan rnenjelang uj1an Taekwondo, subjek dihadapka•l pada situasi
yang rnencekam namun dituntut juga untuk lulus ujian, sehingga kognitifnya
rnulai berpikir takut akan rnengalami kegagalan, sehingga self etricacy yang
tinggi dapat menyebabkan stres yang sernakin besar.
83
Semua subjek yang ingin diukur self efficacy dan stres memiliki sKor yang
tinggi pada kedua variabel tersebut, ada beberapa kemungkinan yang
menyebabkan hal ini terjadi antara lain yaitu hampir semua subjek yang
berlatih Tael<wondo di Unit Beladiri Baitul Quran (UB2Q) ini rata-rata
bertempat tinggal di kawasan elite dan bersekolah di sekolall dengan standar
kualitas yang tinggi dan aktivitas yang diikuti adalah aktivitas. yang bertujuan
mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual seperti
belajar membuat karya ilmiah, mengikuti kajian rutin keagaamaa11 dan
i:>erbagai kursus, dirumah pun orangtua mereka biasanya mielatih dengan
kemandirian serta pmktik aktivitas ibadah yang rutin dilaksanakan terus dan
dipantau perkembangannya, sehingga sekalipun subjek masuk kedC\lam
kelompok kanak-kanak akhir namun mi:n.,2!ka memiliki kualitas diri yang baik.
Jug.3 kemungkinan aclany<l faktor-faktor yang mempengaruhi self efficacy
yang juga disampaikan oleh Bandura berupa Verbal Persuasion dan
Vicarious Learning (Bandura dalam Hjelle Larry A & Daniel ,I. Ziegler, 1992).
Yaitu menceritakan pengalaman orang lain pada individu yang dianggap
memiliki potensi yang sama, karena faktor tersebut dapat menin Jkatkan self
efficacy subjek serta subjek melihat dan mencontoh dari para pE latih yang
memberikan support dan selalu berdiskusi dengan mereka setiap habis
selesai latihan. Biasanya seorang pelatih akan menggatakan ba'lwa setiap
Taekwondoin (individu yang berlatih Taekwondo) punya pot1:msi yang sama.
84
Namun bersamaan dengan kemungkinan-kemungl<.inan positif diatas tersebut
ada juga kemungkinan negatif yang mempengaruhi hasil dari pe-1elitian ini
yaitu pada saat menemui situasi UJian dimana subjek be11emu dEmgan
Taekwondoin dari Club atau cabang lain yang tidak pernah dijurnpai
sebelumnya, lalu melihat merel<a dengan kelompoknya dan segala aktivitas
yang dilakukan menjelang ujian baik persiapan materi, perlengkapan, latihan
bersama atau apapun bentuknya sehingga apa yang dilihatnya tersebut
menyentuh kognitif , afektif dan konatif pada self efficacy-nya lalu timbullah
perasaan tegang, kegelisahan, takut akan bahaya fisik dan mental serta
khawatir akan kegagalan yang terlihat baik pada fisik seperti berkeringat, raut
wajah yang tegang, sikap ceria yang tid:ik seperti pada saat latiha1 biasa dan
juga pada mental yang tergambar pada ucapan subjek yan9 berupa
kekhawatiran-l<ekhaw:itiran yang disarrpaikan pada pelatih, yan9 merupakan
gambaran ke-stres-an mereka.
Situasi ujian tersebut diatas menurut Lazarus dkk (dalam Safarino, 1990)
disebut sebagai penilaian-penilaian kognitif (cognitive appraisals) yaitu
penilaian primer (primary appraisal) bagian mengancam (stressful).
Jadi dengan melihat beberapa kemungkinan diatas, jelas sekali oahwa
sangat dapat diterima bila subjek yang cenderung memiliki self efficacy tinggi
juga dapat memiliki stres yang besar.
5.3. Saran
Bersamaan dengan hasil penelitian ini, peneliti menyadari bahwa hasil
penelitian ini belum optimal dan masih terdapat banyak kekurangan dan
keterbatasan. Dengan melihat kembali dari awal hingga akhir penelitian ini
maka peneliti mencoba memberikan saran, baik berupa saran praktis dan
saran penelitian lanjutan yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
85
1. Bagi para pembaca yang ruang aktivitasnya dibidang olahraga
khususnya olahraga beladiri, diharapkan dapat mengambil manfaat
dari penelitian ini seperti pengenalan terhadap self efficacy, baik
terhadap dirinya maupun murid-muridnya (bagi seorang pelatih),
sehingga pada saat menghadapi suatu event yang berhubungan
dengan performan yang mendapatkan nilai atau penghargaan
sementara didalamnya kemungkinan stres akan muncul, maka sudah
ada persiapan untuk menanggulanginya dan menghadapi situasi yang
mencekam tersebut menjadi situasi yang diharapkan.
2. Kepada peneliti yang tertarik dengan topik yang berkaitan dengan
penelitian ini diharapkan pada penelitian selanjutnya agar membuat
item pernyataan lebih banyak dan tentunya berdasarkan indikator
yang ada serta menghindari pernyataan-pernyataan yang
mengarahkan responden pada sikap tertentu.
86
3. Penulis menyarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang
masih ada hubungannya dengan self efficacy dan st:res namun diteliti
pada bidang olahraga dengan jenis yang lain untuk mendukung hasil
penelitian ini.
4. Diharapkan pada penelitian selanjutnya, para peneliti menggunakan
sampel yang lebih banyak sehingga dapat benar-benar mewakili
populasi yang ada serta mendapatkan hasil penelitian yang lebih
reliabel dan lebih teruji.
DAFTAR PUSTAKA
Auerbach, Stephen M., Sandra E. Gramling. (1998). Stress Management: Psychology Foundations. (p. 3). Prentice -Hall, Inc. Simon I~ Schuster/A Viacom Company. Upper Saddle, New Jersey 07458.
87
Bandura, Albert. (1986). Social Foundation of Thought and Action: A Social. Cognitive. (p. 391). Theo. Englewood Cliffs, NJ: Prentice. h. 391
Bandura, Albert. (1987). Social Foundation of Thought and ActiorJ: A Social. Cognitive Theory. New Jersey: Prentice - Hall.
Baron, Robert A., Donn Byrne. (1997). Social Psychology, ,gth ed.( 172-173). A Viacom Company 160 Gould Street. Needham Height:;, Massachusetts 02194.
Baron, Robert A., Donn Byrne. (2000). Social Psychology, 9th ed. (p. 182). A. Pearson Education Company Needham Heights, Massachusetts 02494.
Brown, Duans & Brooks, Linda. (1990), Career Choices and Development: App/iying Contempora1y Theories to Practice, 2"d ed. CA: Jossey Boss Publishers.
Budiman, Laila CH. (Desember 2000). Berdamai dengan Sires: Rublik Konsultasi Psikologi KOMPAS. Cetakar: II. (h. vii, h. xii, h.7) PT. Kompas Media Nusantara.
Camille B. Wortman, Elizabeth F. Loftw;, Mary E. Marshall. (1999). PSYCHOLOGY Fifth Edition. (p. 41 ). McGraw-Hill College, USA.
Chaplin, C. P. (1995) .. Kamus Lengkap Psikologi. Kartini Kartono (terj). Jakarta: PT. Raja Gmfindo Persada.
Clarke, Alison & Susan Friedman. (1987). Child Development: Infancy Through Adolescence. (p. 554-555). Copy rigth by John Wiley & Sons, Inc. All rights reserved. Published Simultaneously in Canada.
Cotton, Dorothy H.G. (1990). Stress Management: lntegrati~d Ar.proach to Therapy. (p.29) Brunner/Maze!, INC. 19 Union Square. New Yor~ 10003.
Davis, Keith & Newstrom, John W. (1997). Organizational Behaviour at work. 9th ed. (p.147). NY: McGraw-Hill.
Drever, J. (1997). A Dictionary of Psychology. London: Pen~1uin Reference Book ltd.
D1~partemen Agama HI. (2000), Alquran Dan Terjemah Al-'A/iyy. (h. 53). B:rndung: CV Penerbit Diponogoro.
Doloksaribu, Ratna, S. (2000). Hubungan Kesejahteraan Subjektif, Stres, Gaya Hidup, Efektifitas Sosial dan Kesehatan fisik. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Depok: Perpustakaan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Emanuel, Ricky. Anxiety. Kegelisahan. Basuki Heri Winarto (terj). (2003). Cetakan pertama. Jogjakarta: Penerbit Pohon Sukma.
Gunarsa, Singgih D. dkk. (1996) Psiko/ogi Olahraga: Teori dan Frakti/c Cetakan 1. (h. 8-20). Penerbit PT BPK Gunung Mulia.
Hjelle Larry A & Ziegler, Daniel J. (1992). Personality Theories: Basic Assumption, Research, and Ap/ication. 3rd ed. (p. 14, 34, & 353). NY. McGraw-Hill.
Hurlock. Elizabeth B. (1980). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi Kelima. (h. 146-147, 166, & 178). Jakarta: Penerbit Erlangga.
88
lsnaniah, (Juli, 1988). Efektivitas Pemberian Umpan Korektif Terhadap Prestasi Menu/is Siswa Dengan derajat Self Efficacy Rendah. (h. 41). Skripsi Sarjana Psikologi. Jakarta: Perpustaka::m Fakultas Psikolo~Ji Universitas Indonesia.
Larsen, Randy J. (2002). Personality P:;,vchology: Domains of Knowledge About Human Nature. (p. 539). McGra1d·-Hill Companies, Inc., 1221 Avenue of The Americas, New York. NY 10020.
Lazarus, Richard S. (1976), Patterns of Adjustment. (p. 47). Exclusive rights bf '.JlcGraw-Hill KogaKusha, Ltd.
Lion Network International Support System. (2003). Buku Format Presentasi. (h. 6). Jakarta: Penerbit Tiens Group.
Marcelino Chandra VViria. (2000). Hubungan Stres & Self Efficacy dengan Olahraga di Bidang At/etilc Tesis Program Pasca Sarjana Unive·sitas Indonesia. Depok: Perpustakaan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Marten, S. (1997). Sport Competition Anxiety Test. Champaign, Illinois: Human Kinetics Publiser.
89
Muhammad Rasyid D mas ('1420 H./19!1':l M.) Al-lnshat Al-ln'ikasi (Khamsun Wa 'lsyuna Yhariqah Lit-Ta'tsir Fi Nafsi Ath-Thifli Wa 'Aqlihi). 25 .K.iat Mempengaruhi Jiwa clan Akal Anak Tate Qomaruddin, Le. (terj). Cetakan pertama, (th. 1420/1999). (h. 141 & 147). Jakarta:Penerbit Robbani Press.
F-'.anjit Kumar. (1996). Research Methodology A Step-By-Sti~p Guicle For Beginners. (p. 160). S./l,GE Publications, (London, Thousand Oaks, New Delhi).
Rice, Philip, L. (1992). Stress Ancl Health. 2nd ed. California: Brooks.' Cole Publishing Company.
Rice, Philip, L (1999). Stress Anet Health. 3rd ed. (p. 4-6), Pasific Grove, CA:Brooks/Cole Publishing Company.
Rutter, D. R., Quine, L & Chesharn, D. J. ('1993). Social Psychology Approaches to Health. New York: Harvester Wheatsheaf.
Safarino, E.P. (1990). Health Psychology: Biopsychological Interaction.3th ed. (p.70). New York: John Wiley & Sons, Inc.
Smith, Peter K. & Cowie, Helen. ('1988). Understanding Children Development. (170-1 ?'I). First Published. Basil Blackwell Itel. 108 Cowley Road, Oxford, Oxu 1JF, UK. Basil Blackwell Inc. 432 Park Avenue, South, Suite 1503, New York, 'i00·16, USA
Schunk, Dale. 1-1., Antoinette, R Hanson & Paula D. Cox. (1987). Pear Model Attributes and Children's Achievement Behavior. Journal of educational Psychology.
Sugiyono. (1999). Statistika untuk Pent/ tian. Cetakan kedua. (h. 55-56). Bandung: Penerbit CV Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. ( 1996). Prosedur Penelitian. Edisi Revisi Ill. (h. 115) Penerbit Rineka Cipta.
Suryabrata, Sumadi. (2000). Pengembangan A/at Ukur Psikologis. Edisi Pertama. Cetakan Perla1n.:1. (h. 3 & h. 14). Yogyakarta: Penerbit Andi.
Suryana P., Dadang Krisdayati. (2004). TAEKWONDO Tehnik OEisa~ Poomse, dan Peraturan Pertandingan. (h. 1 ). Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.
KUESIONER Self Efficacy
Berikut ini terdapat bcber 1pa kolom pmnyataan yang diikuri dcngan bebcrapa kolom
yang harus diisi dengan hurufyang <lisingkat.
Arli dari singkatan terse but adal ah :
C S= Sangat Setuju S = Setuju ----~
S_=_T_i_d_a_k_S_e_t __ u1_·u _______ STS = Sangat Tidak S:etuju ___ ]
No. Pemyataan SS s TS STS 1. Sav;:1 be1pikir siap menghadapi ujian Taekwondo >----· 2. Perasaan s<:ya mengatakan kalau saya bisa
menialani uiian Taekwondo 3. Saya telah mempersiapkan fisik dengan baik untuk
uiian Taekwondo -------4. Sava raou rneni<lani ujian Taekwondo 5. Sepertinya saya tidak bisa n.el<1Jui ujian
i Taekwondo 6. Saya k1. rang mempersiapkan fisik untuk ujian
.,
Taekwondo -- -7. T<iman saya bisa yakin akan lu/us ujian
Taekwondo, maim sayn juga harus yakin akan lulus uiian Taekwondo - -- -----
8. Support dnri Sabam membual rnya optimis akan 1ulus ujian Taekwondo --
9. Kemampuan saya akan terlihat pada saat ujian Taekwor~go kareri~ saya giat berlatih dirumah - -1 10. Kawan saye yakin akan lulus ujian Taekwondo, taoi sepertinya s<1va tid8k yakin akan lulus uiian
11. Semangat dnri S3bam tetap tidak mi;mbuat saya beroikir akan luluc _ill[an Taekwondo -
12. Saya hamper tide:~ pernah mengulang latihan dirumah untuk ikul: ujian Taekwondo
13. Jika say<1 lulus uji m Taek\vondo itu karena saya ounva keinginan )'ang besa1· untuk berllasi/
14. Saya sangat yakin mampu mengt1adapi ujian Taekwondo -
15. Saya berlatih uengan L>aik rnonjelang ujian Taekwondo ·---
16. Kalai 1p•1n saya lulus ujian Taekwondo itu hanya
.=i karena faktor keberunlung_an --17. Sava oe,simis bisa melaksana_f:an uiian Teekwondo 18. Pnrsiapan saya lati11an menjelang ujian
I;;iekwondo tir!ak maksimal 19. Bila saya tidak lulus ujian Taekwondo, itu karen'3
sava kurana berusaha 20. Harapan sa1a sangat b11sar untuk bisa sukses
m!:1nnh'!:lrf!:>ni ,,;;..,...,. ·r,....,..1..,,,,,.... ..... ...i.-... I
21. Saya ingin l:.erdiri didepan atau ditengah pad<J saat uiianTaekwondo agar bersemangat -- --
22 Seandainya sF.ya tidak lt1lus ujian Ta11kwondo, itu karena uji_ann~·.Deman_g_§_LJ_\it__ ________________ ---~-
23. Rasanya kemungl~inan saya bisa tlerhasil menjalani ujian Taekwondo sangut kncil --
24. Saya ingin l>erdiri dibelakang saja puda saat ujian Taekwondo a~@fat mencontek
25. Saya meng~<ifal nama tendnngan dan pukulan,
~ iadi saya sia[. menjalani ujian Taekwondo
26. Ujian Taekwondo akan menjadi pengalaman berharga dan t'.enting t uat sa:tci
21. Sambil menu.1ggu gili:an saya dipan1;gil untuk ujian TG>elc.vondo, Jebih baik saya mengulang
,_ ~_lldangan at'!l!_P.\l~ulan y_!!ng_telah saya 12elaj~ f---·---· 28. Saya tid;ik akan clapat melalui ujian Taekv1ondo
dengan baik karena saya kurang mengingat nama
-1 t~Qdangr, dan ll\1kulan 28. S11ya tidak menganggap pent'ng ujian Taekwonrio
karena s.:iya tidak bersemari_g_a_t__menjalaninya 30. Menjelang g:liran untuk dipanggil ujian, saya lebih ,·--r-
' baik melami.;n riaripada melatih kembali tendangan I I
atau oukulan
I 31. Ujian Taekwondo sama saja seperti ujian sekolah, bila saya bise menghadapi ujian sekolan maka savajuga bisa menghadapi ujian Taekwondo
~ 32. Seperti senangnya saya pada mat latihan rutin,
>-- snya juga senang_Qada saat uiian Taekwondo -33. Penguasaan tehnil< yang saya miliki adalah modal
untuk tamoil llaik oada _saat ujian Taekwondo 34. rlila s<1ya bisa mi;nghadapi ujian sekolah, belum
tentu saya bisa mnngharia[>i ujian Taekwondo 35_ Pada saat latir.an >aya senang tapi pada saat ujian
Taekwondo seoer1.iQYe saya tidak bersemanoat 36. Power saya sang< f kurang untuk menghad<1pi
uiian Taekwondo 37. Saya akan buktikan bahwa saya dupat
rnelaksanakan ujian Ts_'ikwondo .
38. Orang tua yakin pada kemampuan sayR, jadi saya oasti bisa menialani uiian Taekwondo
39. Saya harus ikut 'Jjian Taekwondo agar l<eteraf!!Qilan tehnik saya tikan berkt1mbuno
43. Saya !Jdak perlu membuktil:an apapun dalam .'l'.enghadn~i ujian Taekwondo
41. Walaupun keluarg a memberi dukungan untuk ujian Taekwondo f?[>i saya teta[> merasa kesulitan
42. Ujian Taekwond1~ !idak ada hubungannya dengan bertambah bagusr\'@lehnik yang saya kuasai
43. Taekwondo adalah hobi say a, jadi ujian Taekwondo adalal1 saat yang saya nanti-nantikan
44. 1 Latihan rutin mernlluat saya pcircaya diri dapat melaksanakan ujianTaekwondo
45. Kelincahan gerakan tendangan, pukulan dan >-- . tangkisan saya bi~a bertamb9l1 bila mennikuti uiian
46. Sekalipun Tael\wJndo adalal1 kegiatan rutin saya, · tapi saya tidak mengharapkan adanya uiianTaekwondo
47. Rajinnya saya latihan rulin tidak membuat saya vakin bisa menjcilani u[i_sn Taekwondo
48. Ujian Taekwondo tidak mempengaruhi kelincahan kemamouan -~~'! ...
49. Saya belajar konsentrasi menghadapi ujian · Taekwondo
__ I. >-=-.)Q. Saya sangat bersemangal menun,;gu g1liran saya
I untuk diuii saat u1ian Taekwondo 51. Saya bisa mempraktekkan tendangan clan pukulnn
yang diajarkan oleh Sabam, dari itu saya pasti bisa melaksanak<1n ujian Taekwondo -
52. Hilang konsenlrasi saya bila mengetahui harus
-·-_menghadapJ_~n Taekwondo ·- ·--·--- .. 53. Saya tidak ter1alu menantikan saat saya akan diuji
I llalam uiian Tael<wondo 54. Kanya sedikit nama tendangan, pukulan dan
tangkisan yang diajarkan Sabam yang bisa saya --·ttraktekkan saat ujian Taekwondo 53. Kalau senior-senior bisa rnsncapai sabuk yang
le'aih tinggi dengan melaksanakan ujian . Taekwondo berarti saya juga bisa
~---· ~ . 56. Diceritakan tent<ng Ujian Taekwondo saja saya
sudah be1-sema1'r,at apalagi_:nelaksanakannya 57. I Begitu mendengar kata Ujian TaeJc.wonco, saya
bertekat tarnpil c.'engan kernampuan yang rnaksirnal ·-
58. Senior--senior mungkin bisa menC<lpai sabuk yang lebih tinggi dengan melaksan;ikan ujian Taekwor,do, tapi saya pikir sa:ra tidak akan bisa +--
59. Kalau ada pengurnuman tentang Ujian Taekwondo sem;ingatsayalangsuna hilana
60. Saya tidak perlu menyambut atau bergembira
- _dengan datangn:ra waktu ujian Taekwondo 61. Saya memilih untuk mo11gikuti uji<Jn Taekwondo
karena akan mernbuktikan bah'Na saya mampu 62. Saya rasa akan lulus dengan nilai yang bagus
dalarn Ujian Taekwondo 63. Saya merasa pasti dapcit bertahan sampai ujian
· Taekwondo selesui· ·+-M. Dal;im diri saya sepertinya tidak ada motivasi
untuk melaksanakan ujian Taekworido 65 Kalaupun lulus ujian Taekwondo, seportin1a nilai
~ava oa,;;ti pas-pasan I --r 66. Fisik saya belurn tentu bisa bertahan samp;3i ujian T"1ekw0t1do seliisai
--~
gkap
~an
-augan singkutau huruf:
Peruv;1t1~all I(c;o.;edinan
;\.Jain.a t/tclepou
Nnma Clul>
KUESlONER
= Sangat Setuju S = Setuju ='fl,~~!~ S';J:!!.fi! _________ §:[L __ .... =z Sang;nt ]'id,1k Sct1~jp
Pernyatann .. ·raek\vondo 1nt'.n1buat saya tegang :den gar kata lJ j ian
n Taekwondo meru
1 tukut tidak bisa r
paknn situasi ·11cnceka1n
ncngcnd<illkan din didcp.u) tc1nan-t..!1nan pada s~ial
:v1ondo
--U1i:u1
--------- ---- ----- ---- ------···--·----·------ - - - -------1 nu.:rllbllal ::;ay 1 1;11nl><il~ lini:al1 d;da·n inencndang -------- --------- ------ --- ---------··----- -----
'lf lJjian l'ack\vondo 11kan si::gcra diadakan senang n1cndeng, ------- ----··'"·----------· ·-·------ ·---·--- ___ .. _____ ------.. --
yakin bisa 1ne ngontro! diri s2.ya dihadapan sen1u::i j)(.!Serta Ujian
won do --- -
1 Taekwondo pas ti akzn n1en1buat saya lc1nas karc11a ban yak yaIJ<I . ~ ak1.u1
----------------------------ragu bisa men jnvrab per1a11ya;in tcntar'g tcndangan pad a :;.;.1at Ujian
v1ondo
ing puda saat Ujian ·rack\.vo11Jo rnaka saya akan gelisah <eluarga saya dat
n saya abn be.rse
Taekwondo acia
mangat pad~ :;aal Ujian Taekwondo
lah ke3iatau yang saya ru1nti~nantikan -
T aekwondo har us saya hadapi di~ng;:in seriu:; agar Gi:rha.sil
ya akan membual badan saya lelah
SS r s TS
---------I
_]_ ----- ------
---- --------- - ---·--·
------- ----· --·----
--- ----
---- ~------·- ~------·
- ..
-Taekwondo I-an
cemns menjelang
;ha ful tehnik men
m fisik rutin aka
-·- --detik-detik Ujian Tackwondo
--·--jelang Ujian Taekwondo bisa rnembuat saya gr:>gi
n membuat r.aya sjap mcnghadapi U_j.ian Tae~\vondo
Ujian Taekwondo perasaan saya begitu bcrsemangat :Jang detik-detik
.pan mental yang
berada diantara
cukup baik menjelang Ujian Taekwondo, membuat saya
peserta ujian yang Jain
tkan berkeringat
merasa tertekan
dingin kare.na tegang pada saal Ujian Taekwondo
bi la Saba in mengajarkan 1nateri latihan untuk
1ondo
rauma denga11 l stilah ujian apalagi Ujian Taekwondo - ..
Ujian
~
--~---
--~-
"
STS I
___ .. _ ------.. --- ----- --
----
--
--
-----
lb ~;;; ;;;1,;-i-b~ik dai~1m u);~~;i~,;1,wond,;---------- r l"
ikut l.Jjian 'faek~~ondo k~·~-~·;~ takut baclan saya tcrs:-ikiti . --,
I pada saat UJian Taekwondo --
a bis:.i rncndapatk
aiknya saya tidak
a ta~~ut akan gaga
ir. Taek won do n iernbuat c;aya din tcmanwt~n1rJn 11 erasa teranca1n
in ~faekwondo p
tingkat lebih ti1
----- - --- ---------cnting bagi pr!ntngkalan kual1t,1s Ctsil~ saya yang lllijlll lcrus
~· --- ----~--
1ggl I
sa) a paJa
aek"\vondo
ian1poan tchnik
gha<lapi ujian 1'
Salnt•n n1cng<tJ
~an sungguh· su1
. -----~-----S<iat !atihan
---------saya····i;;nang --1· rut 1 n n1e1nbuat
----· ----------;\rk,Ul ten tang rl\f:\lCf! llj !il!l 'l\1c:Kwondo, saya n1c1npelajari
igguh
1 takut terluka b ila mengikuti ujip:1 'ftt•k\vondo ··- - -
\Vonda !>epertinya ;nenycran1kan
1 sering malu bi la melihat tc1n.:1n L1.;rsc1n;:uigat 1nengikuti ujian 'rat:k1.vondo ------- -·· bi! menanttkan waktu -;aya rnenjalani UJtan Taekwondo, sr.baiknya
1kukan pcmanas ·an;
:rtinya suasana ujian ]'aek\vondo yang n1eriah dan 1ncnyen211gk-an
Sabam dan ten-!Un-teman, n1e1nbuat sHya
ekwondo
hat semangat
gikuti Ujian Ta
takut kecelaka an fisik bila ikut dalam Uji,,n 'fockwondo
tennotivasi
1.11pu Galan1 diri saya, 1ne111buat saya sernakin tcgang )aan kurang ni<
n Tackwondl) yang lain, saya 1nenjadi tidak nyan"'an
ila pada SJat Vjian Taekwonuo saya berdiri didepan
say a
untuk
I --------
·-
-
----
-----
hat peserta uj :a percaya diri b
1calwn Jan po
1 TaekwonJo
···--<-·--·-1,.vcr yang pruna n1c1nl)Uill snya optin1is bisa 111elak.sa11akan
dan tetnan~terr: can menyamb~t gembim Ujian ·raekwondo
Ujian Taekwondo badun suya 1nenjadi tcgang takut bila s:1Jt
1a tendangan di
saat Ujian Tae
an puku]an yang saya pelajari sepertinya hilang dari ingatan
kv,ondo
melihat peserta Ujian Taekwondo yang lain scdang
untuk melaksanakao Ujian Tac1<wondo
gelisah bila
)ersiapkan din
latihan mempe
ranian saya u
isan yang say
mpa deng:.m
iladapi ujian ·
ik-percayaan
npuan da;; ke
akan mcnjala
rsiapkan fisik diru-;;1ah untuk mengi!c~ti ujian Taekwondo
kan terlihat dengan menampilkun tendangan, pukulan dan
a pelajari saat fjjia.1 Taekwondo ------···----- ··-----------
pcst!rta ujian 1~a . .:.<\vondo yang lain 1ncn1bc.at say;: ... siap
faekwondo
diri saya menghr,dapj ujian Taekwondo mengaJahkan
inginan saya mengi.<uti uji<ui 'fackv.oPdo
m ujian 1~acl~wondo dcngan )C1u1n1 )ilan y ang santai Jan
I I -
-------- ----- .. ···- ·-· --
- 1--
-
~--- --
-
rt Efficacy Item-Total Scale Mean if Scale Vari:incc if Corrected Item· Cronbach's Alpha statistic item de~eled iten1 deleted total correlation if item delelE:d
var00001 218,5227273 105,65063•12 0,293817678 0,835248179 var00002 218,0909091 107 ,549G82D 0,113114048 0,838298404 varOOOCJ3 218,6136364 110,5681818 -0, 185441766 0,843076286 va100004 218,659(·900 107,532241 0, 123579846 0,838045002 ·1ar00005 218,5G8181i.l 107 ,5998943 0,082587105 0,839314068 var00006 218,75 1 I0,1S18G05 -0,1669~i985 0,841902427 var00007' 2i B,272727 ~ 109,6913319 -0,099826202 0,841623562 var00008 218,6363636 106,51585G2 0,22521!)05 0,83643619 var00009 218,5909091 103,2706131 0,5481()(1'1'>'• 0,830950788 var00010 210,6363636 ·i rr/ ,678G469 0,105u79079 0,838371190 var00011 218,6363636 1 Q0,9809725 0,474674692 0,030357003 var00012 218.6590909 107,7182875 0,104052827 0,838351711 var00013 21e,31a1a1e 104,175475'/ 0,454620405 0,8325!)4853 var00014 218,5 1 07 ,0930233 0,111093013 0,839025948 var00015 218,659090!) 108,5554968 0,016597319 0,83971889 var00016 218,G13G3G·i 104,6146034 o,34327263n 0,3:''.4159352 var00017 218,79545•15 1 l)8,5385835 0,005624285 0,840720186 var00018 218,7?.72727 106,1099366 0, 19683:!29 0,837126731 var00019 ~18,7U454!i'J ~ 03,84090!.J 1 0,44147:!39 0,832435441 var00020 218,2954545 106,:JO( 0254 0,241935057 0,836158244 var00021 "18,5909091 110,7589852 -0,188711145 0,843863037 var00022 218,8636364 108,4460888 0,019513155 0,840080965 var00023 218,7954'545 105,7013742 0,303953782 0,835131627 var000:-!4 218,6123361 103,5914376 0,433421073 0,832367375 var0002!l 218,•:545455 104,7188161 0 :)81923159 0,833689289 var00026 218,2045455 111,701:1742 ·0,320250436 0,844480757 var0:027 218,363636·1 105,6321353 0,298204185 0,835181018 varOJ028 218,0000900 105,24735·:3 (J,24651764) 0,836153442 var00029 218.3181818 104,5475G87 0,416411103 0,833206419 varOOO~O L 18.38G3G~iG 103,5fi14:l7G 0.498615823 0,831662638 va<00031 218,iLJ3G3GJ. 10:',7010027 0.395!.122045 0,832961165 var00032 218,5 106,7074119 0, 183204413 0,837160093 var0003~ 218.45454 j5 10C,5792812 0,200422073 0,8J6865169 v;ir0003d 218,5454[45 102,5792812 0,443588612 0,831652862 varOOC35 218,7272727 106,482020G 0,259051789 0,335975968 var0003r; 218,8636364 106,1205074 0,23670969 0,836234 var0003i' 218,3181818 104,640592 0,406888892 0,833368585 var00038 218,54545•15 105,6•190 tBG 0,296526055 0,835209905 var0002-9 218,G1363G4 1 :)7,4519027 0, 125372289 0,838072095 var00040 218,68181£12 102, 128DG41 0,406086287 0,832250308 var00041 218,63G363'3 ·103,2600·123 0 469292757 ),831701264 var00042 218,6363636 1 IJ3,8G4G934 0,357556043 0,833681595 var00043 218,2727273 107 ,4587738 0,127695577 0,838008516 var00044 218,318181{, 107' 1057082 0,157429232 0,83756335 varOOG45 418,45<15455 1•)4,8118393 0,37277'1199 0,833850742 var00046 218,5681818 104,5766385 0,4(7878011 0,833313591 var00047 21$,5909091 106, 107822·1 0,25i70801U 0,83538.3778 var00048 218,8409091 105,160148 0,393291968 0,833875991 var00049 21 fJ S3G363G 108,3293097 0,038369911 0,839436658 varOOJ5U 215,5681818 11J5,8324524 0,281531209 0,835476903 v<ir00051 218,6363636 107,3530655 0,1J8585417 0,837833621 var00052 218,6818182 103.'1312896 0,40262!i69 0,832732368 var00053 218,9545455 101,5327696 c ,571320242 0,82914335 var00054 218,7727273 104,0866808 0,240213148 0,837019568 varD0055 218,3181818 106.9661734 0,171394686 0,837331073 varOOJ56 218,5 104,1162701 0,443443454 0,832615756 var00057 218,4772727 105,6041226 0,295510195 0,8352094 var0003S 218,54ti4545 101,0316068 0,569392552 0,829465722 var00059 218,G81131C2 106,5tMOB03 0,2290135508 0,836386395 var00060 21d,75 103,9593023 0,296031772 0<I',;,:122572 var00061 218,5909091 107,4566596 0, 122384552 0,838144896 var00062 218,5909091 104,9450317 0,310484505 0,834797551 varJ0063 218,6136364 109,172833 -0,04736787 0,840870924 .. _..,..,,..,,..,,.,.. ,,.. " ,,.. . ,.. ',..,. . ,., . -""~"~- - ·----·--· - ------ -
;Hes na N of Hems 1,838136217
V Std. Deviation N of !terns 21,954545~j 10,40686344 GG
tic:; ia N of Homs 0,88066252
Scale S\3l1stics Menn Vnrianr.e
117 ,4090~10:1 Std. Dovin\ion t ! of Hems
79,27061311 8,90340458 35
Stress Statisflcs Scale li1::ian Scale Varian' Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha
163.409091 49,317124? 0,364'158526 0,753120043 163,5 51,6511628 0,045•16037 0,76538474
163,5 50,3953488 0,211749111 0,759019154 163,:?86364 50,8937632 0, 14!;8767'07 0,761551356 163,£:95455 51,1897463 0, 116745566 0.762460291 103,,\0':!091 51,2241015 0, 12',054288 0,762159585 163,S6H182 52,8557082 -0,113331802 0,770440637 1f.3,568182 50,6696617 0,22319081 0,758700856 163,386364 50,5216/02 0, 19558981 0,75964174 163,340909 49,.1857294 0,364681544 0, 753432503 163,159091 52,3694503 -0,046111277 0,768156916 163,295455 50,7711416 0, 175544249 0, 760330023 16:.J,568182 50,2045455 0,211366003 0,75910958 163,318182 49,0591£66 0,423795661 0,751184641 162·,340909 43,6950317 0,481544078 0,749090516
163,5 SJ,0013953 0, 167565634 0, 760920846 163,:l40909 51,3461945 0,096992U4 0,763121438 163.409081 50,5264271 0,224235208 0,75858779 163,409091 49,1775899 0,348342142 0,753325935 163,522727 E0,9994715 0,182620203 0,76001518J 163,522727 51,9762156 0,004772997 0,766743527
163,25 49,2616278 0,389i'91187 0,7523912f.!G 1'33,454545 50,6257D28 0,2:20'184676 0, 758761467 163,454545 52,300:<114 -0,034204948 0,767151835 163,522727 48,4878436 0,407397601 0 75042194 163,386364 49,5914376 0,321605596 0,754742327 153,409091 48,94:i0317 0,379418489 0,752054897 163,272727 50,807611 0,16965213 0, 760548860 163,295455 50,0734672 0,274635052 0,756700426 163,340909 48,8810782 0,4538i'4645 0,750124798 1,63.409091 49,7357294 0,342il23449 0.754418615 163,40il091 50,6659619 0,202484824 0,759310018 163,522727 50,4878436 0,232403652 0,75831257 163,431018 52,9487315 -0, 129190633 0,770432176 163,431818 4e,8789641 0,3281605U7 0,7l)5021405
163,5 )0,255814 0,258685099 0,757347451 163,431818 49,4138478 0,323927832 0, 754441158
163,5 50,2093023 0, 194867701 0,759940331 163,590909 49,9682U75 0,208446459 0,759·1!,94 163,363636 51,07-19958 0,137533882 0,761Ll52886 163,~:40909 49,578752,1 0,351057633 0,75393422 163,295455 51,4688161 0,0778H111 0,763861219 163,386364 48,2420004 0,508397536 0,747302566 163,318182 50,73:?·6152 0,1;)21S8665 0,76008416 163,545455 50,1606/65 0,2106:i35T/ o.~·5911111
163,454545 51,11\39323 0,13446194 0,761619252 163,386364 50,6146934 0, 1 d31.27079 0.7G0121776 163,431818 51,227801:3 0,1238•9493 0,762020281 163,318182 49,7101594 0,328B49258 0,754716806 163,545455 52,4397463 .Q,OG5034606 0, 767826846
Stress N = 50 pha N of Items ,.:::;_r:~ A C:t::it'"ti<"<' I.~,,.,~
KUESIONER Self Efficm~v
l_)crnvat.:tan Kcscdiaan
l:'ang betianda tangan dibawali ini:
llama Lenglrnp Jmnr f'anda tangan
Alamat/tclcpon NamaClub
lerikut ini terdapat beberapa kolom pernyataan yang diikuti deo1~an beh~rapa kolom ·ang harus diisi dengan hun:r yang dis1ngkat. Uti dari singkatan tersebut adalah :
SS= Sangat Setuju-· ·------S- = Setuju -r ___ T_S=_-Ticlak Sduju . ----·----·~TS_~ Sangat 'fi'.lak Setuju __ __J
No. 0 ernyataan t SS . S TS STS 1. Saya berpikir slap mengtladapi ujian "t.ne'.:wondo :._L 2. Kemampuan saya akan ter1ihat pada saat ujian Taekwondo I ~ karena sa~a giat berfat:h dirumah 3. Semangat dari Sabam tetap tidak membuat saya berpikir akan
lulus uiian Taekwondo 4. Jika saya lulus ujian Taekwondo itu karena saya punya i
keinainan vana besar untuk berhasil ___ L_... r-~-----5. Kalaupun saya Julus ujian Taekv1ondo itu hanya karena ~aktor '
keberuntunaan : 6. Bila saya Udak lulu£ ujian Taekv•ando, itu karena saya kurang i
berusaha 7. Rasanya kemungkinan saya bisa b~rhnsil menjalani ujian
Taekwondo sangat kecil 8. Saya ingin berdiri dibelakang saja padc. s~at ujiar. ·1aekwondo
aaar ~at mencontek 9. Saya menghafal nama tendangan dan pukulan, jadi saya s:ap
menialani uiian Taek\von:Jo -10. Sambil n1enunggu giliran--saya dip&ngpil untuk ujian
Taekwondo, lebih baiY. saya mengulang tendangan E1tau oukulan yang telah saya _E!'J.§!irni -- --C-
j 1. Saya tidak akan dapat m>0lalui ujian T~ekwondo dengan baik karena saya kurang m!?.£19in~-~E£1a te~~an{.Jn da!)_£ukulan --- --C-
12. Saya tidak menganggap penting uj'1an Taekwondo karena sava tidak bers8mangat menjalaninya ·- . -
13. Menjelang giliran untuk dipanggil ujian, saya lebih baik melamun darioada melatih kembali tendangrn a tau puku: an -
14. Ujian Taekwondo sama saja seper1i ujian sekolah, bila saya bisa meni::h~'::!:.pi ujian sekolah maka snya juga bisa mennhadaoi uiian 1 aekv.,indo
-·'- -
15. Bila saya bisa rnengt;adapi ujian sekol 3h, belurn tentu saya --~-
bisa men1-.i 1dnapi ujian ~:aekwondo --· -· ---~-16. Saya akan buktikan bah\va saya dapat me!aKsanakan ujian
Taellwondo ··------17 .. Orang tua ya kin pad a kernampua.1 saya, jadi saya pastl bisa
menialani ujian T aekwo1ldo -18. Saya tidak perlu membul:tilrnn apapun dalam menghadapi
uiian Taekwondo _______ - -19. Walaupun keluarga mernberi dukungan untu:< ujian
Taekwondo !af>i >aya te_~!P merasa kesulitap ·--, ·-20. Ujian Taekwondo tidak aria hub•Jngan1ya dengan bertamball baausnya tehn.1k yan~~,,LU kuasai -+-- --- --·-
21. Kelincahan gerakan tencJangan, pukutan dan tangkisan say8 bisa bertambah bila me_r~~lkuti ujiari
22. Sekalipun Taekwondo a julah kegiatan rutin saya, tapi saya tidak mengharapkan ad&r~~ianTaekwondo f---' H ·-23. Rajinnya saya latihan rutin tidnk mernbuat setya yakin bisa menialani uiian TaekworoJo
24. Ujian Taekwondo tidak ;nempenu3ruhi kelinceihan kemamouan sava
25. Saya sangat bersemangat menungru giliran saya untuk diuji saat uiian Taekwondo
26. Hilang konsentrasi saya bila mengetallui harus me 19hadapi -uiian Taekwondo
27. Saya tidak terlalu menantikan saat saya ak<?n diuji dalam ujian Taekwondo
28. Hanya sedikit nama tenda,gun, pukulan dan tangkisan yang diajarkan Sabam yang bisa saya praktekkan saat ujian Taekwondo -
29. Diceritakan tentang Ujian Taekwondo saja saya sudah bersemangat aealagi melaksanakannya ·----· ·-~
30. Begitu mendangar kata Ujian Taekwondo, saya bertekat tampil denqan kemampuan yanq mai<simal
31. Senior-senior mungkin bisa mencapai sabuk yang lebih tinggi dengan melaksanakan ujian Taekwo,1do, tapi saya pikir saya tidak akan bisa
32. Saya tidak perlu menyambut atau bergembira d&ngan da!angnya waktu ujian Taekwondo
--~ .. 33. Saya rasa a'.c.a11 lulu$ dengan nilai yang bagus da!C11n Ujian
Taekwondo --~
34. j Dalam diri saya sepertinya tidak ada rnotivasi untuk
- n,elaksanakan uiian ~iaekwondo +
--~ ·-35. Fisik saya be/urn tentu bisa bertat1an sampai ujian ·raekwondo
·ML--• ___ ;...__J selesai - ...
<Teri1na ((,asifi
KUf<:SlONER Strcs
I)crnyataan l(cscdiaan
Yang bcrtanda tangan dibrn•ah ini: Nama Lengkap Umur Tanda tangan
Alama t/tclcpon Nama Club
Berikut ini terdapat beberapa kolom pemyataan yang diikuti dengan beberapa yang harus diisi dengan hurufyang disingkat. Arti dari singkatan tersebut adalah :
kolom
-----------~
SS= Sangat Setuju
TS= Tidak Setuju
---~ S 0= Sctuju
STS = Sangat Tidal~-~ern~~---
No. Pernvatwrn , ...... "'·~ s TS STS I
01 Ujian Taekwondo merupakan situasi rncncekam --
02 Ujian Tackwondo a lean n1en1buat 8aya tam bah lincah
dal::in1 rncncndang
03 Saya scnang 111e11dengar Ujian Taekwondo akan scgcra
diadakan - - -~-
04 Saya yakin bisa mengontrol diri say a dihadapan semua
J peserta Ujian Taekwundo -->-----
05 Saya ragu bisa 1nenja\vab pertanyaan tentang tcndang~111
pada saat Ujian Taekwondo -
06 Bih kc! uarga saya dating pad a saat Ujian Taekwonc•o
1naka saya akan geli~,ah I
Ujiru1t--07 Bad an saya akan berse1nangat pad a saat
' Taekwondo I I --I_ 08 Ujian Tf-ekwonclo adalah kcgiatan ynng say a nnnti-
nantikan ------------- - --
09 Saya cemas menjelang cletik-dctik Ujian Taekwondc·
10 Menghafol tehnik ir.cnjelnng Ujim1 Taek.vondo bi><1
rnembuat saya grogi
~--11 Menjclang detik-detik Ujian Taekwondo pcrasaan s ~----· --
bie.gitu bersen1angat -- 1--I --------~-- -
12 Pcrsiapan mental yang cuk11p baik mcnjclang Ujian
1'ack\vondo, n1c1nhuat S::l) a s:lntai bernda diantara pese1ia
ujia11 yang, lain -1 --------- - ~-~~--- --------- ·-13 Say a akan berkcringat di1ig1n k:ncna tcgang padn. saat
Ujian Tackwondo ·-
14 Say a n1e1asa tertekan bila Sabmn 111c2ga_ia1kan rnateri
latihan untuk Ujian Tackwondo --15 Dengan fisik yang bcrstamina tinggi saya pasti bcrhasil
dalam Ujian Tackwondo
-Gji,m ,-+ 16 Sikap tenang han;s saya miliki pad a snat
Taekwondo - -·
17 Say a bisa mcndapalkan n il;ii baik dalnm Ujian
Taekwondo --r--·-
18 Saya takut i;kan gaga! pada saat Ujian Tackwondo - -- ----19 Ujian Tackwondo n1en1buat say a dan 1c1n:u1-tc111an
1nerasa tcr,u1caJ11 -----··------·----~-~-~--------·~-.. ·--~---.·---
, ____ ----20 Ujian 1·ackwondo penting bag! })CUiugkatan kualitas fisik
saya yang ingin terns n:iik tingkat lcbih 1inggi -
21 Ke1na1IJpuan tehnik saya pada saat Iatihan rutin 1ne:n1buat
saya tcnang menghadapi uji:rn Taekwondo I 22 Bila Sabam 1nengajark<u1 ten tang 1nateri UjllL1
Taekwondo, saya mcr1pelajari dengan sungguh-sungguh - -
23 Saya takut terluka bib mengikuti ujian Taekwondo -
24 Saya senng main bi la rnclihat tern an bcrsemangat
mengikuti ujian Tackwondo I 25 Sambil 1ncnantikan wakiu say a 1nenJn1ani q}H1Il
Taekwondo, sebaiknya saya melaknkau pemanasar1
26 Sepertinya suasana ujian Taekwondo yang 111eriah dan
menyenar1gkan .
.----,,...--------.,.--· -------2l Melibat scnrnngat Sabam dan turn11H~ "'111an, ;ncnib~;;t'"-1 ---,
Ck\\'OlH.iO
-- ------saya tcm1otivasi untnk mcn.jikuti Ujian Ta
, rnc111hunt saya
s~makin tcgang
29 Melihat pcscrta ujian Tackwondo yang la
tidnk nyaman
in, snya incnjadi
30 Saya perca:;a diri bil:1 padn sr1at 1Jjian ·r nck\vondo say a
I berdiri didcpan ·
J Kelincahnn dnn po,ver ynr1g; prin1~ ~1H!n1b
bisa n1elaksannkn11 L!jinn ·rnck\vondo
urit srya optiniis
32 Saya clan tcrnan-tcnwn rnenyambut gc111bira Uj1au
Taekwondo
33 Saya wkut bila saat Ujia11 Tackwo:ido ba·
tegang
!an saya n1·.::11.iadi
" saya pelajari
l--+--------------34 Semua tcndangan da11 puktdan yanc
0ian Tackwo11do seperti11ya J1il.n.ng dari ingatan pada sant U
35 Saya gclisah bila mdi'iat pescrta l~jia1t T
lain seclang mempersiap!:an din untulz
ack\vond o yang
1nclnksnnnknn
Ujian Taekwonco --+------------·--------··
ll n1c1111i 11pi lkan 36 Kebernninn sayn akan tcrlihc1t dcngn
tendangan, pukulan dan tangkisnn ynng s ·aya pclajari s..1ar
Uji:m Tackwondo -----
·on do y~ing lain 37 Bcrjumpa dcngan pcscrla ujian 'J'aek"
1nen1buat saya siap lncngha.Jari uji:in ·r;:1c ·k \Yondo
-----
--·--·-
-----I-- ..
-
'
+~
I
____ J I
f-~-+---------~~-~~------·---· --· ---38 Kcti<bk-pcrca y:11111 di ri 1gll:td:ipi ujian
Taek'\.vondo incngalnhka:n kc111arnpt:an da 11 kl.!inginan saya
mengi1'uti ujian Tackwondo
39 Saya akan menjalani UJian T;iek
penmnpilan yang santai dan ;1rirna
'"ondo
CJ.erirna {\g.sifi
dengan
I l
--
Item 1 9 11 13 16 19 23 24 25 27 :w 29 30 31 34 37 38' - -5~61 7 ·-· e_onden 1 2 3 4 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 -
-~3E 0 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 4 3 3 4 3 -- -·-· 3 4 4 = 3 3 3 4 3 3 3, 3 3 3 3 4 3 3 --r
4 3 ::s 4 3 4 t 3 3 3 .4 4 4 3 3 3 3 2 B 3; 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 4 3 . - ·---~----· -·-) 4 4 4 4 3 3 3 4 4 .j 3 4 4 3 3 3 3 -- -· ~ 4 4 ,~. 4 4 3 3 L. 4 4 3 4 4 3 4 4 4
··--·~ --- --3[-,f -----1-··
3 3 3 M 3 3 3 ,: 3 3 3 4 4 4 4 \ 3 4 3 4 4 3 3 3 31 3 4 4 4 3 4 4 4 .. --·
3 3 4 3 3 3 3 0 3 3 3 4 3 3 4 3 3 v
41 .
4 ' 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 ' -- --- .. -I 3 3 1 2. 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 ---- r·-- -
4 3 = 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 -1 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 ·- ..
4 3 4 4 4 ,1 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 --·--· - -4 . A 4 4 3 4 .~ ,1 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 -3 3 3 4 0 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 v --I~ ------;\ 3 3 ; 3 3 4 ~· 4 3 3 3 2 3 4 4 3 -. -~-
3 4 4 ~ 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 l-- - -. ·. 3 3 :) 2 t, 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 .:,
l 3 3 3 4 4 --~f ;, 3 3 4 2 4 t. 2 3 3 4 ---4 4 3 ,, , 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3
4 >'--
~R --4f--4--3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4
3 3 3 3 1 4 3 4 --2~ ~·- 4 .d 3 3 4 3 - ;] -~ --
4 3 3 .:1,1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 - 4-·3 ----3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 3 ·-·--· 4 3 --.; 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 ==41= .. 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 -·- --- --·--· 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 . ·-3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3
I--3 3 4 3 3 4 3 3
I 3 4 3 t\ 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 ·-3 3 1 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 -,R 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4, 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 -- -3 3 4 4 4 4 3 ,1 4 3 3 3 4 4 3 4 4 - -4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 .
I 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3- 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 ·-4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 --3 3 3 3 2 4 2 3
., v 3 3 3 3 3 2 3 3 --
4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 4 4 2 3 3 4 -3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 ·--1h '151 148 145 160 145 143 139 '147 154 153 134 '158 157 136 150 160 150
~·1. 42 45 46 47_14:iT5o Ls2 \ _53 1 s:i_J:_s"', -i1. _:i:f-:::--:}s ~-:_.:..s2=-+_s:,,_4'-+-'6-"6-+----1
19 20 21 22 23 24 25 26\ '"'27128 /.· 30 31 32 33 34 35 Jumlah 3 3 4 3 3 -=~-:3~1-3==u:.::==·u=- '1_:3---"31--'-3"-1----:3+--=-3+--1""1'7'13
3-· 3 3 3 3 3 3 3 3 __2) ., I 3 ·1 4 3 3 3 111 3 3 -3f-- 3 4 3 3 3 4 41·---·;1---·4~3~+--4<--4-+--3+-·--11--<7
4 2 4 3 3 _3 4~--2 --3 ~\--''1--\--~ ·_ 3 3 2 112 _4-ct_--:3+--4::-t-·---:-4 4 -~ 3 4 3 ---4,-2. ---' - _ _:l_~l---"'3j-_,4,+-__,3;-___,1-=26"'1 -i_,____,:.,--;-'-1---:1---5-~f-4-~CRR~.1 ~! __ .:~\~ -~L--~-1---i ... --;+--:----i-;~-<
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4-.n-4-4--4f--4+----4+-_,..31-----:1"'3...,-Jo 3• 3 3 3 3 31
----:i-:;1 4 3 -:,1-3'3']--3 3 4 3 110 3 3 4 3 4 ,, 3 4 -4-. -4F--3r--4 -3--4+--4;---31--3 ___ 12_4__,
3- 3 3 3 :J ::• 3 3 2 3' 31 3 - 3 2 3 3 2 97 -3-1---4+---3->--3<--3~}fj _ __i_:J __ 3 31~ :l(==:l--4-l--3-t---:)-+--3<--3-t---1-1""'0
; : : ! ; jr ;. ;~ :1 _~l=l_ . . l ~ -; ~ ~ ; ~~~ 3 3 3 3 : .il3 3 3 41--- "·I 4 4 4 3 4 3 123 4 3 4 4 3 :ff 4 ~ ~=-- ir -~1----3 - 3 :::::::::.:4~::::::::::::4::::::::4~::::::::3::::::::::::::::12~0 3 3 3 3 4 ,___:~i__:i_c----2,
1_1 __ 3c _ _:: _____ l _.:i._._3;-1-__,.3,___4-ct---=3,,_ __ ":".11"'712
4 4 3 4 3 '.I 3 4 '.J 3 '.l •\ 4 4 8 4 3 124 ""3~--2~---"3·~ 3 3 3 3 --::~1--:i -·3--2 3 -,-41--""'3+--=-3l----=99,,.-j -2+--4+---4-<- 4 4 3 3' '3 2 11--~;1·--;1--3-3 2 3 2 109 ·4 - 4 4 4 4 3 4 4 3 3J .11--3 --4:t--=--=3;~:__·4:r-_-_-4::::::::::::4+--1""3:'=10 4 4 4 4 i 4 3 4 4 3 31---., 1· 3 4 3 4 4 4 130 -t--+--+---'---,+---1---c-t---1---=1--.,.:·-·- --·-·1·---- ·---,,-i---=-1--,-J--,-j----,-,-'-i 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4H:
1
4 3_ 3 3 3 3 112 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ·1 4 3 3 3 112
:::3:::::::3:::::::::::3:- 3 4 3 :J 3 4 4 __ 31_4 _3 ___ 3+--4-i-_4_,__3., __ 1_16 4 2 4 3 3 3 4 2 ' 2 3 4 ·1 3 3 3 3 4 11'6 -+---:+---+-----'~·-"1----1--+--"'I------- -·-~- ·--t----1---t--+--·----t 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 126
+---+--'71---,·'1---,.-1-·--1--+--,.l-~·~-·-+---l--'71--+-----,+--.,..,.--i 4 4 3 4 4 3 4 4 3 1 4 4 4 1 4 3 4 126 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3~·--·-3+--4·>---3+-·-3--t--3-1--4<-·-1-1-<7 --l--c-tl--~--+---+-~i--'71--~--+---:-1--,-1--·~-i-----+--.--+--+--""""'~ 4 4 4 4 4 4 4 3 4' 4 4 3 4 4 4 4 4 130 -3+---3-+-·-3•--3-+--:1 3 3 3 4 3--31'---3--+--3+--3•--3-i--4-i--4+--1-1_,2
3 3 4 3 4f 3 3 4 .j ---;n 3! ·1 3 4 4 3 3 125 -3+--3~--3+----3-+--3--~-7- 3 3) 2 ~i--3r-3---3+-~2~--3-1--3->---2+---9---1a
3 4 4 3 3 .13--:iT·-3 4 __ 3 --. 3 3 3 ---3 4 3 120 3 -4-+--3-+--3+--3-i :i 4 3!-3 '31~--3 4 3 - 3 3 4 112
4 4 4 4 3 ~: 4 4 3 3 4 3 4 3 --,-ct, c----4+---=3+--1""2'7'15 3 3 3 3 3 ,-~-3 3 3 4 4 --,I ---;j-4 ·-3-+---4+---3""·--1-24-1
4 - --3 4 3
3 3 4
4 3 3 3
3 3 3 4 4 3 3 ~ 3 3 4 -4-i---4+---3+--1-1-<9
3 4 3 3 3 3 3 4 3 --1. = 3 ': _,,3+--41--3+-__ 1 ~13::.i 4 3 3 3 4 3 3 3 ,1 4 4 3 4 3 125
2; 3 3 3 3 3 2 3 3 3 ?. ~ -4+---=3+- 3 99 -21-1----_4::::::::::::4:::::::::-4t----4-+--3:' 3 3 2 1 3--4~- 3 "-02·1---:3+--2-·1-----,1-,.10,,.-1 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 --4~ -3f' 4 3 4 119 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 ---4e--3 -TI114 - -.,4+---'-3!----4+---12-1'-l 6 146 154 149 148 137 149 144 132 140 152 '153 150 141 148 154 139 --"---'--~--''--'---'------- --'-'-'--'-'-'-'--'-'-"-'----'
NQ. '~ 2 4 5 .5 8 9 10 11 14 15 17 18 19 20 22 23 24 26 27 28
1 2 3 4 !; 6 7 8 9 101 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Hama 1 AA'?' 3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 31 3 4 3 3 3 3 4 2 AHF 4 3. 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 AHES 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 AGB 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3• 4 2 4 5 ARD 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 6 DPA 2 3 4 3 3j 4 4 4 4 4 4 3 4 4\ 4 4 3 4 4 4 7 HMtvi 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 8 HFA 3 3 3 1 3 3 3 3 4 4 4 1 4 3 4 4 41 4 4 .3 nr: 1n ' '1 3/ 4 3 01 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 ·3 4 3 3 4 ..... jl "~ -·
10 KJR 3 4 4 0 3 4 4 3 4 4 4 4 4 41 4 4 3 3 3 3 v
! 11IMAH 3 2 3 31 ~I q q A 0 0 3j 31 31 3j 3 3 3 3i 3 3 ·1
31 ;.1 ~1 vi
i 12!MFF i 31 31 -I 31 41 3l ., 3 3 31 4j 31 0 3 4 4 J, 4 v
13IMFH 4 31 4j 3) 31 41 '·I 3r--:::I 31 3j 41 3 4' 41 4 3 4 4 ·I ~I ~MH L_....2l_...2! 3/ 3/ 41 4/ 41 3/ .. 2_1 _2L_ 3L 3/ _-11 _41 _ 3/_ 11 4l__::_ v1 '-!
'-----~~-P::11-t·t~ ----~-~L ___ _:_1 _____ ,_:~ ___ _.::':l ___ ~~~-_;,'-l _____ : 1_1 -- .:_I _________ ,. ---~~1=---- 41_ ____ 1 __ 1 - ~j .'.,, 4) --3r~r ~i
i 10;;.:R i -l[__~l __ :L_3L..__:l_I -~-I __ 4~_i _ ___ 31 'I 3! "I JI ·:I •:/ 31 4~ I 17jlASF I 31 3[ 3\ 4/ 31 3/ 4 3! Jj 31 3 4 4 3 1 31 3 3 3 __ 31 ~ 18INM I 3 41 4j 3j 3 3/ 4j 4 4 41 31 4/ 3 3j 4/ 41 4. 4 4 4
41
'
T!lJRK -1 - 21- 4f- :JC :JF 2 :ir 3 :11 31 -3, -41 · -3, - 21- 31 3 3 3 3 21 4 20IRS,L1. I 3 31 4 3 3j 2 1 31 4, 4 ·ll 31 4 3 31 3 1 4 4 1 21 0
v
I 21 RIA I 31--4 3 3 4 ; 4 1 3/ 4 41 3 3 4 3 4 3/ 3 4 4 4
22 SP i 31 4 41 3 4 41 4 11 4 41 3 31 4 3 3 3J 31 4 41 4 23 SRI I 4 3 3 31 3 4 41 4 4 31 41 31 4 31 31 31 3 JI 3 3
24/SS I 31 3\ 31 31 31 3\ 31 31 31 3! 3\ 41 4/ 4\ 3j 31 31 3/ 3\ 3 25fSTA I 31 41 3 3 31 31 4 31 3 3/ 41 3 31 3i 31 31 4j 3! 31 4 26\TIA I 3\ 31 3L 3 3 4 3\ 31 3/ 31 3 31 31 4j 41 3j 31 3! 41 3
I 271Tf-'= I 31 4 31_ 4 3 4 4 4 3 4! . 4f" 31 ·1, 41 :31 31 :;I 41 '.'. 28JTSP 41 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 31 41 3 3 4 3 4
2s.ruv 3 3 3 3 4 4 31 3 3 3, 4! JI "' 31 3i 31 31 1 31 3 30 nA/ 3 3 3 3 3j 4J 4/ 3i 31 4 3 31 4 4 31 3 4 3 4 3 31 UAR 3 3 3 4 31 31 41 31 31 3 4 3j 4 3 31 4 3 3 4 3 32 Ui-M 4 4 4 1 3! 31 31 31 31 3, 3 3: 4 3 31 3 3 4 3 3 33IUM 3 4 3 "l 3! 4 3' 4 4 41 3) 3 3) 3 3 3 41 3 3) 3! 34jUMAR 4 4 3 31 41 4 3 3 3 31 31 3 3! 3 4 3 31 3 41 3 35JUNI 3 3 4 31 3! 4, 3 3 3 31 4[ 3 31 3 3 4 41 3 31 3
361UP I 31 4/ 3 3 3 3 3' 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 37 VAR 3 .1; 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 31 4 3 31 3 3. 4 3 38IVIDA I 31 31 31 41 31 41 41 41 31 31 41 31 31 31 41 31 31 41 31 · 4
~-9/VR I 41 4f 31 4) 31 - 31- :Jr- 4r '11 41 ,ii ol ol ol ,
291 301 311 331 341 351 361 381 391 . 401 411 42! 431 441 451 471 481 491 50
21 ~ n ~ ~ w 21 m ~ ~ 31 ~ ~ M ~ ~ ~ ~ ~Jum~h 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 31 41 31 31 31 31 31 41 31 31 41 31 31 41 31 41 31 31 31 31 m 31 31 31 31 31 31 31 41 41 41 31 41 31 31 31 41 41 41 31 1:.li' 41 41 31 31 31 41 41 21 31 31 41 41 31 31 31 31 31 31 . 31 13(
~i 4 4 31 3 31 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 1'li;1 4 3 4 3 4 4 4 3 1 3 4 4 4 4 1 4 3 3 3 1.51:>' 31 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 1.:10 41 4 41 4 3 4 41 41 4 .• , 4 41 4, 41 4 4 2. 4 3 ·144
31 :il 31 :Jr 31 31 :il 41 3 3 :il 31 3 31 3 3 41 41 3J 128 41 41 31 31 31 31 31 41 4 4 31 41 3 31 4 4 4 3 3J 138
. 3i 3i 31 2j 3i 31 31 21 3 :; 31 3J 3 31 2 3 3j 3j 31 1 ~4 I 31 31 2! 3 41 41 41 :ii 3 4 31 31 4. 31 3 3 - 41 31 3 1 · I 41 4i 31 41 31 31 ~L31 41 31 31 31 3i 31 31 31 31 41 31 1 ~ l-.::1 ''i 4/ 31 4L_--.-.'.1.l 31 J_! -~--41 41 _:i__I _4L_Jl _ __31 4/ 41 41 3L_.2_38_ ' 'I ·1 ·· ··r ·· ···1 ,., ·1 ·1 ·1 ·r ,, · 0 • .. "'
0• " -1 .e;c "-----~: '·-·1 .:·f ·-', -=! -· ---, ,, ·•. .• "•, -,! ~-1 '-'i '-rl ~··1 _./ "~' J. 1...: • ..i
-----------~-----·-----·-··-----···-------------------·------~--------'------~ • -,, ·1· " 'I 3··1 " ·1 .,, ··1 ·1 "I ·11 .,, ,,. 'I . 'I 'I ' ·1.j"' : 0 1 .. '·1 -..:. .,.! -5L.__~I ..:;, ~t1 ~' ~'~I ~ ~, -+ ..;, '+ -· · J
I 41 31 31 31 3!Jr:J 3J 3 41 4 3 3 4 3 3 3 4 3 1:,U 31 31 41 31 4 31 3 31 31 41 3 4 4 4 4 3 3 4 3 1.5~ 4J 31 31 3L 3 JI 3 21 31 3 3 :i 21 31 3 4 3._. 3 4 11~ 4! 4: 41 31 41 31 3 21 ·, 4 3 4 3 3/ 3 2 4 3 2 1201 Al 41 41 31 3 4/ 4 JI 3 3 4 3 4 4 3 4 4/ 4 3 139
L- 4 I 41 4 I 3 I 3 4 I 4 3 I 3 i 3 4 3 41 4 31 4 I 41 41 31 1 :l<J 41 4 r 3 I 3 I 3 41 3 4-1 3 I 3 I 41 3 4 I 3 4 I 41 3 4 3 ·133 41 31 31- _3_1 _ -41 3r 31 3j 31 3i 31 31 31 41 JI 41 31 41 --:IT -125 31 31 41 31 ,q 31 31 31 31 31 31 41 31 41 31 31 41 31 31 f27 3i 3) 31 4) 31 31 31 4 4J 31 3) 3) 31 41 3) 4) 31 4) 41 12L; " <: 3 41 3 31 4 j 41 3[ 4j ~i 3 4 31 31 3/ 31 4 137 31 31 41 41 4I 3i 3l 31 3F 4I 3I 4I 3\ 41 it=. 3I 3I -~ 3r -rr1 31 41 31 3t 3 3 4 31 3 3 4 4 3j 31 :l 4 3 3 31 :26 31 41 31 41 31 31 31 41 31 31 1l 31 31 41 41 31 41 31 41 -132 31 31 41 31 31 41 41 31 31 31 31 41 41 41 31 31 31 41 31 130 31 41 31 41 31 31 31 41 41 31 31 31 31 41 31 41 41 31 31 no 31 31 41 31 31 JI 31 31 31 31 41 31 31 41 31 3/ 3/ 31 4/ 12tl
31 31 31 31 31 3/ 31 41 31 31_ 3i 31 31 31 ~1 3L 31 31 41 g6 3 3 3 3 4 31 3 3 3 3) 3 3 3 3 3 31 3 3 3 3 31 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 122 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 -i, 3 3, 3 4 3 31 4j 3/ 3j 3j 4j 4) 4) 3) 3) 3) 4J 3/ 31 31 3j 41 31 31 131 ., 0
Frequency Tabk~ Self Efficacy
Self Eflic<Jcy
--i- I C:;n1u1ai:,e-J I Valid Percent , ;: r:rcent r- 2,3 2,3
4,5 6,8
' Frequency .I Percent
Valid 191 I 2,3 200 2 I 4,5
2,3 9,1
2,3 11,4
2,3 13,6
2,3 15,9
201 1
I 2,3
210 ·1 2,3 211 1
I 2,3
213 1 2,3 2'14 1 2,3 2,3 18,2 215 2 4,5 4,5 22,7 216 2 4,5 4,5 27 ,3 21'/ 1 2,3 2,:) ~8.5
218 1 2,3 2,3 31,8 218 1 2,3 2,3 34,1 220 1 2,3 2,3 36,'1 221 2 4,5 4,5 40,8 22L.' 2 4,5 •l,5 •lG,:5 223 3 6,8 6,8 52,3 224 1 2,3 2,3 54,5
225 2 4,5 4,5 5D.1
226 2 4,5 4 ,5 G3,G 227 1 2,3 2,3 G5,J 228 1 2,3 2,3 08,2 229 1 2,3 2,3 70,5 230 1 2,3 2,3 72,7 231 2 4,5 4,5 77,3 232 J 6,8 6,8 84,1 233 3 6,8 6,8 D0,9 234 3 6,8 fi,8 97,7 235 1 2,3 2,3 100,0 To'.al 44 100,0 100,0
Frequency Table ~Hres
Strc~
i Curnu!citive Frec1~!§.!]C.Y Percent Valid Percent I Percent
Valid 146 1 2.3 2.3 I 2,3 149 1 2,3 2,3 ' I 4 .:5 158 2 4.5 I 4,5 9, I 159 1 2,3 2,3 11,4 160 1 2,3 2,3 13,G 161 2 4 c ,o 4,5 1B,2 162 L 4,5 4,5 ~2,7
163 2 4,5 4,5
I 27,3
164 ;~ 4,5 4,5 31,8 165 .,
15,9 15,9 I ,17,7 '
I 166 3 6,8 G,8 54,5 167 2 4,5 -1.5 59, 1 168 2,3 2,3 I 61,4
' '169 J 6,8 6,8 I 68,2 170 2 4,5 4,5 72,7 171 : 4,5 4 " ,o I 77,3 172 1 2,3 2,3 79,5 1'14 2 4,5 4,5 84,1 175 1 2,3 2,3 86,4 176 1 2,3 2,3 88,6 177 3 6,8 6,8
I 95,5 '178 1 2,3 2,3 97,7 183 1 2,3 2,3 I 100,0 Tula! 44 100,0 I 100,0 ' I ·----
Histogram Self Efficacy
14~ 12
10
>-
:j (.)
c: <1J ::i O" <1J ~
LL
I
·1 ~1 p
190
Sdf Efficz.c;
210 220
Self Efficacy
2:.lO 240
Mean = 221.93 Sid. Dev.= 10.413 N = 44
Histogram Stres
Stre!i
20 i--------··-----· ···--- -------
>u r:
"' :;:;
15
0- 101 ~ LI.
140
Self Efficacy
Sires
~-
-150 160
St res
Correlations
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N Pearson Con elation
Sig. (2-tailed)
N
Self Efficac'
~-
1TO
c----,
' 1()0
--, St res
1BO
Mle..in::::: 166.75 Std. Dev.= 7.231 N =44
:xplore enis kelamin
Case Processing Sun11n<iry
ienis ke!amin C<.:i~>es ------+=.;.:;..;=;;....-'---i---------- -~------- ,---"-~-- -·----·- -- ·--r--------------+------ ___ 1~lliL---i-- __ 1~'?_?in1 ____ . i. --;-;---r __ 1,__,·c.,,t,,a1,__ ____ -1
;-.,/ Percr:nt I N Perceni . !'l Percent ------'------+--~-+-'-"'-''----,---'---,----"-~
laki-laki 34 i 100.0% I o j _o•:o I 34 j 100.0%
perem~uan 10 I 100.0% i 0 I .0% ! 10 100.0%
laki-lak1 34 '1 100.0% i o ! 1;•::. I 34 '100.0% perempuan 10 100.0% i O I .0% I 10 100.0%
-------·--------'--~----'----'-----
self efficacy
;;tress
Oc;~criµUves
I jenis ke 1amin Statistic Std. Error self effir.acy laki-laki Mean 117.6176 1.53278
95°/o Confidence LO\ver f.?ound 114.4992 Interval for Mean Upnur r~ound
120.7361
5o/o Trirnn1ed t,1e 1n 118.0523 tv1edian 118.5000 Vari<Jnce '19.880 Std. Deviatior- 8.93754 rv1ir1in1u111 9'7.00 fvlaxirnuin 13J.uo Range 33.00 Interquartile Rang0 13.0000 Sh.t;\VOCSS -.676 .403 Kurtosis -.1J27 .788
perempuan Mean 116,;'000 2.91757 95°/o C0nfidence Lovier l~ound 110.'.000 Interval for M1;!an UppN Cound
123.:llJOO
5(Yo -:rin11ned Mean 116.t'889 Median 117.0000 Variance 85.122 Std. Devialio·1 9.22617 l'v1inimum 9(<.00 rv1axin1un1 131.00 R:inge :;2 00 inter ~ua1 tile l~anoc 13.2500
Skev.rness -.357 .687 Kurtosis .316 1.334
stress luki-laki tv1ean 130.0000 1.06893 95S0 Confidcrice Lov;.::,r !-~-ounj 127.8253 Jnterv<:-1 for tJ.eon Upp0r t!ounJ
132.1747
5r1o Tri1runed ~11ean 130.1340 rvledian 130.0000 Vari~:1nce 38.848 Std. Oeviatiun 6.23286 Minirn~.n1 111.00 filaxirnurn 144.00 r~anoc 10.00 Interquartile Range 6.2500 Skc\vner.s -.105 .403 Kvrtosis .650 .788
per0mpuan fdeat 133.0000 1.28236 95°/o Confidence Lo\vcr ::~·'Juno 130.0(191 Interval for /\i1ean Uppe:t (.\QlHld
135.')009
5r;10 Trirnrned ivlean ·133.0556 tv1edian 133.JOOO Varicince 10.444 Std. 0Gv1ation 4.05518 M:nirnurn 126 00 Maxlrnum 1:1!l.OO R;;inge 13.00 lnterqua1tile Rnnge 6.:2500 SkCWT!CSS -.225 .687 K1Jrtosif -.268 1.334
est of Normality
3elf efficacy
stn~ss
ienis kelamin
laki-laki
peren1puan
laki-1aki
perempuEln
Tnis is a lov.·er bou1 .d of tho ti·ue significance. Lilliefors Significance Correct:on
est of Homogeneity of Variance
;elf efficacy Based on rAean
Bas..ad on Median
Based on Median and with adju:ited df
Based on trimme .l mea11
;tress Based on tvlean
Based on M1vjian
Based on Wed;2n and with adjusted df
Based on tri .1med mean
Levene Statistic dft
.010
.00-1
.008 /
.OOU I I
1.484 I 1.484 I
' 1.48'1 I
I 1.5:24 I
I
-·---------df2
42 .919 42 .930
41.91 B .930
42 .929
42 .230
1 ! 42 .230
39.285 .230
42 .224
.015
.972
.408
.598
:elf Efficacy
lormai Q-Q Plots
Normal Q-Q Pi::lt ci self efficacy
For VAR00003= laki-laki 2.0
1.5
1.0
.5
0.0 (ii
§ -.5 0 z " -1.0 (])
t5 (]) -1.S n. x w -2.0
90 100 11C \30 '·10
Observed V3lue
Normal Q-0 Plot of self efficacy
For VAR00003= perempuar. 15~------
1.0
5
0.0 / (ii o/ § /
J' 0 -.5 / z ,' 0 .,, / -1l -1.0
(]) n. x w -1.5
OQ 100 110 120 1 JO
Observed Value
)etrended Normal Q-0 Plots
"' E 0 z E 0
"' > <!)
()
o; E 0 z E 0
"' > <!)
0
Detrended Normal Q-Ci Plot of self efficacy
·'' ~-----------.. --.. -----··--·
.2 I 0.0
, _________ _ _·· ------1 -.2
·.4
-.6
-.8 10 100 110 120 130
Otserved Value
Detrended Norr1al Q-Q Plot of self efficacy
For VAR00003= perempuan
2
·.O
·.2
-.4
-.6
90 100 110 ~20 130
Observed Value
--1
I
-1
Spread vs. Level Plot of VAR00001 Uy V/\R00003
"O ru ii! Q_
2.59
2.58
2.57
(/) 2.56~--
4 2 4.4 4.6
L8vel
•Pict •ll LN ot Spread v;; LN of Level
S!oi:;u "'·1.495 Power fc•r transformation= 2A'J5
>tress
lormal Q-Q Plots
Nornial Q-Q Plot of >;tress
For VAR00003= laki-laki 2~-------
Observed Va!ue
140 150
Normal 0-0 Plot of strnss
For V1\R00003= perernouan 1.5
1.0
-·------~
. I
ro E
.5
0.0
0 -.5 z
1-10
Oj ·1 5
·./ I --..------..---....-·-·o:---..c·-.-·-----,,--·--·-·-!
124 126 120 1'0 1JG "" Observed Valur:
etrended Normal Q-Gl Plots
Detrended Norr-1al 0-0 Plot of~ tress
For VAR00003= laki-lal;i
·.' 1 ·,;: E
f .:L__:_ "' D -.8 --~-
110 12.1 130 1<10 150
Observed Valui?