hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja dengan status gizi balita

19
 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada usia balita, anak-anak membutuhkan dukungan nutrisi yang lengkap unt uk per tumbuhan dan per kembangan tub uh dan ota k mer eka . Mas a bal ita adalah masa kritis , maka kebutuh an nutri si bagi balita haruslah seimbang , baik dalam jumlah (porsi) maupun kandungan gizi. Pencapaian gizi seimbang pada  balita akan membuat anak tumbuh cerdas, sehat serta tidak mudah terserang  penyakit. 1 Gizi seimbang didapat dari asupan makanan yang memenuhi kebutuhan gizi sesuai usia dan kegiatan sehingga tercapai berat badan normal. Gizi pada  balita harus seimbang, mencakup zat gizi, seperti karbohidrat, protein lemak itamin, mineral dan air. !alita membutuhkan asupan karbohidrat sebesar "#- $%&, pro tein sebesar 1%-'%& dan lemak sebesa r 1#-'%&. ep atn ya , bal ita membutuhkan zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur sebagaiperpaduan zat gizi seimbang. ' tatus gizi balita secara umum dipengaruhi oleh *aktor internal dan *aktor eksternal . +akt or internal me li puti usia, kondisi *i sik , in*ek si da n asupan makanan. edangkan *aktor eksternal meliputi pendapatan keluarga, pendidikan,  pekerjaan orang tua, budaya, dan pelay anan kesehatan. Perila ku ibu dalam pemberia n nutrisi kepad a balita juga dipengaru hi oleh satus pekerja an ibu. bu yang beke rja berdampak pada rendahnya akt u kebersamaan ibu dengan balita sehingga perhatian ibu terhadap perkembangan  balita menjadi berkurang. /ampak dari ibu bekerja juga tergantung dari jenis  pekerjaan yang dilakukan ibu. bu yang memiliki jenis pekerjaan berat maka akan mengalami kelelahan *isik, sehingga ibu akan cenderung memilih untuk  beristirahat daripada mengurus balitanya.

Transcript of hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja dengan status gizi balita

8/15/2019 hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja dengan status gizi balita

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-status-ibu-bekerja-atau-ibu-tidak-bekerja-dengan-status-gizi 1/19

 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada usia balita, anak-anak membutuhkan dukungan nutrisi yang lengkap

untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh dan otak mereka. Masa balita

adalah masa kritis, maka kebutuhan nutrisi bagi balita haruslah seimbang, baik 

dalam jumlah (porsi) maupun kandungan gizi. Pencapaian gizi seimbang pada

 balita akan membuat anak tumbuh cerdas, sehat serta tidak mudah terserang

 penyakit.1

Gizi seimbang didapat dari asupan makanan yang memenuhi kebutuhan

gizi sesuai usia dan kegiatan sehingga tercapai berat badan normal. Gizi pada

 balita harus seimbang, mencakup zat gizi, seperti karbohidrat, protein lemak 

itamin, mineral dan air. !alita membutuhkan asupan karbohidrat sebesar "#-

$%&, protein sebesar 1%-'%& dan lemak sebesar 1#-'%&. epatnya, balita

membutuhkan zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur sebagaiperpaduan zatgizi seimbang.'

tatus gizi balita secara umum dipengaruhi oleh *aktor internal dan *aktor 

eksternal. +aktor internal meliputi usia, kondisi *isik, in*eksi dan asupan

makanan. edangkan *aktor eksternal meliputi pendapatan keluarga, pendidikan,

 pekerjaan orang tua, budaya, dan pelayanan kesehatan.

Perilaku ibu dalam pemberian nutrisi kepada balita juga dipengaruhi oleh

satus pekerjaan ibu. bu yang bekerja berdampak pada rendahnya aktu

kebersamaan ibu dengan balita sehingga perhatian ibu terhadap perkembangan

 balita menjadi berkurang. /ampak dari ibu bekerja juga tergantung dari jenis

 pekerjaan yang dilakukan ibu. bu yang memiliki jenis pekerjaan berat maka

akan mengalami kelelahan *isik, sehingga ibu akan cenderung memilih untuk 

 beristirahat daripada mengurus balitanya.

8/15/2019 hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja dengan status gizi balita

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-status-ibu-bekerja-atau-ibu-tidak-bekerja-dengan-status-gizi 2/19

 2

/ata 02 menunjukkan baha jumlah total kematian anak di baah #

tahun pada tahun '%%$ adalah sebesar 1,3 juta atau sebesar 43 per 1%%% kelahiran

hidup pada tahun '%%$. 5ngka kematian balita di ndonesia untuk tahun '%1%

adalah sebsar 1#161%%% balita, angka ini lebih besar dibandingkan dengan 7egara-

 7egara asean lainnya seperti Malaysia sebesar 61%%%, hailand sebesar 1161%%%

 balita, dan 8ietnam sebesar 961%%% balita (02'%11).

/ampak dari tidak terpantaunya tumbuh kembang tersebut merupakan

akibat dari kurangnya kesadaran orang tua khususnya ibu dalam memperhatikan

tumbuh kembang anaknya salah satu upaya guna memantau tumbuh kembang

anak dengan membaa anak ke posyandu secara rutin, namun kenyataannya pada

saat ini kunjungan ibu semakin berkurang akibat kesibukan para ibu dekade ini.9

eorang ibu yang bekerja demi menambah hasil pendapatan keluarga

merupakan suatu keharusan. 7egara yang sedang berkembang seperti ndonesia

tingkat kemiskinan yang semakin meningkat dan merebaknya penganguran

menjadi salah satu alasan mengapa banyak ibu yang bekerja. /idapati '$& dari

 populasi ndonesia dibaah garis kemiskinan internasional pada tahun 1$$9-'%%3

(:7;<+ '%1%). Menurut data statistic ndonesia ('%%#), lebih kurang 9 juta penduduk berumur 1# tahun dan berjenis kelamin perempuan adalah seorang

 pekerja. edangkan di umatera :tara, menurut pusat data in*ormasi

ketenagakerjaan '%1%, terdapat #,"& anita yang berumur '%-9 tahun adalah

seorang pekerja.#

!erdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul =hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja dengan

status gizi balita di puskesmas kebun lada kota binjai ahun '%14>.

1.2 Rumusan Masalah

!erdasarkan uraian dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah

dalam penelitian ini adalah adakah hubungan antara status ibu bekerja atau tidak 

 bekerja dengan status gizi balita?

8/15/2019 hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja dengan status gizi balita

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-status-ibu-bekerja-atau-ibu-tidak-bekerja-dengan-status-gizi 3/19

 3

1.3 Tujuan Peneltan

1.3.1 Tujuan Umum

:ntuk mengetahui hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak 

 bekerja dengan status gizi balita.

1.3.2 Tujuan !husus

1. :ntuk menganalisis hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak 

 bekerja dengan status gizi balita di Puskesmas @ebun Aada @ota !injai

ahun '%14.

'. :ntuk mengetahui status gizi balita berdasarkan !!6! di Puskesmas

@ebun Aada @ota !injai ahun '%14.

1." Man#aat Peneltan

/engan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberi man*aat,

 bagi B

1.".1 Bag B$ang Peneltan

/engan adanya penelitian ini penulis berharap hasil penelitian dapatdigunakan sebagai data dasar untuk penelitaan lebih lanjut mengenai hubungan

antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja dengan status gizi balita.

1.".2 Bag Penelt

/engan adanya penelitian ini berman*aat dalam memperluas aasan

mengenai hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja dengan status

gizi balita.

Menambah aasan pada masyarakat terutama ibu, hasil penelitian ini

diharapkan dapat menambah in*ormasi mengenai ibu bekerja atau ibu tidak 

 bekerja serta hubungan dengan status gizi balita.

8/15/2019 hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja dengan status gizi balita

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-status-ibu-bekerja-atau-ibu-tidak-bekerja-dengan-status-gizi 4/19

 4

1.".3 Bag Insttus !esehatan

/engan adanya penelitian ini dapat memberikan masukan pada ealuasi

gizi balita dalam membantu menurunkan angka kematian balita sesuai target

 pemerintah ndonesia.

1."." Bag Insttus Pen$$kan

asil penelitian dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut, dan

dapat menambah koleksi kepustakaan di perpustakaan :niersitas slam umatera

:tara.

8/15/2019 hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja dengan status gizi balita

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-status-ibu-bekerja-atau-ibu-tidak-bekerja-dengan-status-gizi 5/19

 5

BAB II

TIN%AUAN PU&TA!A

2.1 '( Balta

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang

dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,

 penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk 

mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan *ungsi normal dari organ-organ,

serta menghasilkan energi.4

tatus gizi merupakan gambaran keseimbangan antara kebutuhan akan zat-

zat dan penggunaannya dalam tubuh. tatus gizi dipengaruhi oleh dua hal pokok 

yaitu konsumsi makanan dan keadaan kesehatan tubuh. @eduanya berkaitan

dengan *aktor lingkungan sosial, ekonomi dan budaya.4

Malnutrisi adalah keadaan pato*isiologis akibat dari kekurangan atau

kelebihan secara relati* maupun absolut satu atau lebih zat gizi, ada empat bentuk 

malnutrisi diantaranya adalah B (a) Under nutrition, kekurangan konsumsi pangan

secara relati* atau absolut untuk periode tertentu, (b) Specific deficiency,

kekurangan zat gizi tertentu, (c) Over nutrition, kelebihan konsumsi pangan untuk 

 periode tertentu, (d)  Imbalance, karena disproporsi zat gizi, misalnya kolesterol

terjadi karena tidak seimbangnya A/A ( Low Density  Lipoprotein), /A ( High

 Density Lipoprotein), dan 8A/A (Very  Low Density Lipoprotein), (e) @urang

energi protein (@<P) adalah seseorang yang kurang gizi yang disebabkan oleh

rendahnya konsumsi energi protein dalam makanan sehari-hari atau gangguan

 penyakit tertentu. 5nak dikatakan @<P bila berat badan kurang dari 3%& berat

 badan menurut umur (!!6:) baku 02-7;.4

2.2 !las#kas &tatus '(

@lasi*ikasi menurut hasil 0idyakarya 7asional Pangan dan Gizi 8

 berdasarkan stilah tatus Gizi4B

1. !!6: (!erat !adan 6 :mur)

8/15/2019 hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja dengan status gizi balita

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-status-ibu-bekerja-atau-ibu-tidak-bekerja-dengan-status-gizi 6/19

 6

a. Gizi lebih yaitu jika nilai C skor terletak D E' /

 b. Gizi baik yaitu jika nilai C skor terletak antara -' / sampai E' /

c. Gizi kurang yaitu jika nilai C skor terletak antara - / sampai F-'

/

d. Gizi !uruk yaitu jika nilai C skor terletak F- /

'. !6: (inggi !adan 6 :mur)

a. 7ormal, yaitu jika nilai C skor terletak D -' /

 b. Pendek ( stunted) jika nilai C skor terletak F -' /

. !!6! (!erat !adan 6 inggi !adan)

a. Aebih yaitu jika nilai C skor terletak D ' /

 b. 7ormal yaitu jika nilai C skor terletak antara -' / sampai E' /

c. @urang, jika nilai C skor terletak F-' /

d. !uruk, jika nilai C skor terletak F- /

:ntuk @<P ringan dan sedang, gejala klinis yang ditemukan hanya anak 

tampak kurus. Gejala klinis @<P berat6gizi buruk secara garis besar anak 

dibedakan sebagai marasmus !washior!or   atau  marasmic"!washior!or# anpa

mengukur atau melihat berat badan bila disertai oedema yang bukan karena

 penyakit lain adalah @<P berat6gizi buruk tipe !washior!or#

a# anda- tanda !washior!or 

anda-tanda !washior!or   antara lain adalah adanya oedema, umumnya

 pada seluruh tubuh, terutama pada kaki (dorsum pedis), ajah membulat dan

sembab, pandangan mata sayu, rambut tipis kemerahan seperti rambut jagung

yang mudah dicabut tanpa rasa sakit dan rontok.

/isamping itu juga ada perubahan status mental, apatis dan reel yang sering

disertai penyakit in*eksi umumnya akut, anemi dan diare, kelainan kulit berupa

 bercak merah muda dan berubah arna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas,

8/15/2019 hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja dengan status gizi balita

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-status-ibu-bekerja-atau-ibu-tidak-bekerja-dengan-status-gizi 7/19

 7

serta otot yang mengecil yang lebih nyata bila diperiksa pada posisi berdiri atau

duduk.4

b# anda-tanda $arasmus

anda-tanda marasmus antara lain adalah berat badan sangat kurus tinggal

tulang terbungkus kulit (ajah seperti orang tua), reel, kulit keriput, jaringan

lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada atau biasa disebut  %aggy &ant 

'  pakai celana longgar). anda lain adalah perut cekung, sering disertai in*eksi

seperti diare kronik dan konstipasi.4

c# anda-tanda $arasmic"!washior!or 

Gambaran klinik nya merupakan campuran dari beberapa gejala klinik 

 $arasmic"!washior!or dengan !!6: F4%& baku median 02-7;.4

Periode tiga tahun pertama pada masa !alita merupakan periode emas

 pertumbuhan *isik, intelektual, mental dan emosional anak. Gizi yang baik,

kebersihan, imunisasi, itamin dan pelayanan kesehatan yang bermutu, serta kasih

sayang dan stimulasi yang memadai pada usia !alita akan meningkatkan

kelangsungan hidup dan mengoptimalkan kualitas hidup anak.4

Masa balita juga merupakan periode kritis, pada masa ini segala bentuk 

 penyakit, kekurangan gizi, serta kekurangan kasih sayang akan membaa dampak 

negati* yang menetap sampai seumur hidupnya. @arena itu, pola pengasuhan yang

 baik dan benar dibutuhkan untuk menghindarkan risiko tersebut.4

:paya pemantauan kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan anak serta

 penanganannya dilakukan di berbagai tingkatan. alah satunya upaya berbasis

masyarakat yang diselenggarakan melalui Posyandu. @eberadaan Posyandu yang

mencapai jumlah sekitar '4$.%%% mampu mendukung dan memberikan kontribusi

 besar dalam pencapaian tujuan Pembangunan 7asional."

@ementerian @esehatan telah berupaya melakukan pembinaan untuk 

menjamin kesinambungan pelayanan @esehatan bu dan 5nak di setiap tingkat

 pelayanan. @ementrian @esehatan telah mencetak !uku @esehatan bu dan 5nak 

untuk seluruh sasaran ibu hamil dan didistribusikan sampai ke tingkat

8/15/2019 hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja dengan status gizi balita

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-status-ibu-bekerja-atau-ibu-tidak-bekerja-dengan-status-gizi 8/19

 8

kabupaten6kota. !uku @5, penting sebagai alat pencatatan sekaligus sumber 

in*ormasi bagi keluarga tentang peraatan kesehatan bagi ibu dan anak."

elain itu buku @5 mempunyai banyak man*aat yaitu meningkatkan

kesadaran, meningkatkan pengetahuan akan upaya preenti* dan promoti* di

 bidang kesehatan, meningkatkan keaspadaan akan masalah kesakitan atau

kegaatdaruratan pada ibu hamil, bayi baru lahir dan !alita, serta menjadi sarana

komunikasi antar petugas kesehatan, antara petugas kesehatan dengan keluarga."

@ementerian @esehatan menyampaikan himbauan kepada masyarakat

untuk membaa !alita ke posyandu setiap bulan, selalu membaa !uku @5

setiap kali ibu hamil dan !alita pergi ke tempat pelayanan kesehatan, ibu hamil

memeriksakan kehamilannya secara teratur, minimal empat kali selama hamil dan

dibantu persalinannya oleh tenaga kesehatan di *asilitas kesehatan, memberikan

5 <ksklusi* bagi bayi sejak lahir hingga usia enam bulan, memberikan

imunisasi lengkap bagi bayi sebelum berumur satu tahun, serta mengikuti

 program @eluarga !erencana untuk meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dan

keluarga."

 7amun, ada beberapa *aktor yang mempengaruhi status gizi balita, yaituB

1. @eadaan n*eksi

5da hubungan yang erat antara in*eksi (bakteri, irus dan parasit)

dengan kejadian malnutrisi. erjadi interaksi yang sinergis antara malnutrisi dengan

 penyakit in*eksi. Penyakit in*eksi akan menyebabkan gangguan gizi melalui

 beberapa cara yaitu menghilangkan bahan makanan melalui muntah-muntah dan

diare.3,$

'. ingkat @onsumsi Makanan

@onsumsi makanan oleh keluarga bergantung pada jumlah dan jenis

 pangan yang dibeli, pemasakan, distribusi dalam keluarga. al ini bergantung

 pada pendapatan, agama, adat kebiasaan, dan tingkat pendidikan. ndonesia yang

 jumlah pendapatan penduduk sebagian rendah adalah golongan rendah dan

8/15/2019 hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja dengan status gizi balita

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-status-ibu-bekerja-atau-ibu-tidak-bekerja-dengan-status-gizi 9/19

 9

menengah akan berdampak pada pemenuhan bahan makanan terutama makanan

yang bergizi.1%

. Pengaruh !udaya

al-hal yang perlu diperhatikan dalam pengaruh budaya antara lain sikap

terhadap makanan, penyebab penyakit, kelahiran anak, dan produksi  pangan.

/alam hal sikap terhadap makanan, masih terdapat pantangan, tahayul, tabu

dalam masyarakat yang menyebabkan konsumsi makanan menjadi rendah.

@onsumsi makanan yang rendah juga disebabkan oleh adanya penyakit,

terutama penyakit in*eksi saluran pencernaan. Harak kelahiran anak yang terlalu

dekat dan jumlah anak yang terlalu banyak akan mempengaruhi asupan gizidalam keluarga. @onsumsi zat gizi keluarga yang rendah, juga dipengaruhi oleh

 produksi pangan. Iendahnya produksi pangan disebabkan karena para petani

masih menggunakan teknologi yang bersi*at tradisional.3

9. Penyediaan Pangan

Penyediaan pangan yang cukup diperoleh melalui produksi produksi

 pangan dalam menghasilkan bahan makanan pokok, lauk pauk, sayur-mayur dan

 buah-buahan. Merupakan program untuk menambah nutrisi pada balita ini

 biasanya diperoleh saat mengikuti posyandu. 5dapun pemberian tambahan

makanan tersebut berupa makanan pengganti 5 yang biasa didapat dari

 puskesmas setempat.1%

#. @eterjangkauan Pelayanan @esehatan

tatus gizi anak berkaitan dengan keterjangkauan terhadap pelayanan

kesehatan dasar. 5nak balita sulit dijangkau oleh berbagai kegiatan perbaikan gizi

dan kesehatan lainnya karena tidak dapat datang sendiri ke tempat berkumpul

yang ditentukan tanpa diantar.11

4. igene dan anitasi Aingkumgan

al ini bergantung pada kebersihan lingkungan atau ada tidaknya

 penyakit yang berpengaruh zat-zat gizi oleh tubuh. anitasi lingkungan sangat

terkait dengan ketersediaan air bersih, ketersediaan jamban, jenis lantai rumah

8/15/2019 hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja dengan status gizi balita

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-status-ibu-bekerja-atau-ibu-tidak-bekerja-dengan-status-gizi 10/19

 10

serta kebersihan peralatan makan pada setiap keluarga. Makin tersedia air bersih

untuk kebutuhan sehari-hari, makin kecil risiko anak terkena penyakit kurang

gizi.1'

". Humlah 5nggota @eluarga

eandainya anggota keluarga bertambah, maka pangan untuk setiap anak 

 berkurang. :sia 1-4 tahun merupakan masa yang paling raan. @urang energi

 protein berat akan sedikit dijumpai pada keluarga yang jumlah anggota

keluarganya lebih kecil.11

3. ingkat Pendapatan

@emiskinan sebagai penyebab gizi kurang menduduki posisi pertama pada kondisi yang umum di masyarakat.11

$. ingkat Pendidikan bu

Pendidikan sangat mempengaruhi penerimaan in*ormasi tentang gizi.

Masyarakat dengan pendidikan yang rendah akan lebih mempertahankan tradisi-

tradisi yang berhubungan dengan makanan sehingga sulit menerima in*ormasi

 baru di bidang Gizi. elain itu tingkat pendidikan juga ikut menentukan mudah

tidaknya seseorang menerima suatu pengetahuan. emakin tinggi tingkat

 pendidikan seseorang, akan semakin mudah dia menyerap in*ormasi yang

diterima termasuk pendidikan dan in*ormasi gizi yang mana dengan pendidikan

gizi tersebut diharapkan akan tercipta pola kebiasaan yang baik dan sehat. 11

1%. Pengetahuan bu tentang Gizi

Pengetahuan tentang kadar gizi dalam berbagai bahan makanan, kegunaan

makanan bagi kesehatan keluarga dapat membantu ibu memilih bahan makanan

yang harganya tidak begitu mahal akan tetapi nilai gizinya tinggi.1

2.3 I)u Bekerja

Menurut (ncyclopedia of hildren*s Health, ibu bekerja adalah seorang ibu

yang bekerja di luar rumah untuk mendapatkan penghasilan di samping

membesarkan dan mengurus anak di rumah. Aenner ('%%1), ibu bekerja adalah ibu

yang memiliki anak dari umur %-13 taun dan menjadi tenaga kerja.

8/15/2019 hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja dengan status gizi balita

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-status-ibu-bekerja-atau-ibu-tidak-bekerja-dengan-status-gizi 11/19

 11

!erbeda dengan 7egara maju, seorang bu yang bekerja demi akan

menambah hasil pendapatan keluarga merupakan suatu keharusan. /i 7egara yang

sedang berkembang seperti ndonesia tingkat kemiskinan yang semakin meningkat

dan merebaknya pengangguran menjadi salah satu alasan mengapa banyak ibu

yang bekerja (jaja,'%%%). /idapati '$& dari populasi ndonesia di baah garis

kemiskinan internasional pada tahun 1$$9-'%%3 (:7;<+, '%1%).

Menurut /ata tatistik ndonesia ('%%#), lebih kurang 9 juta penduduk 

 berumur di atas 1# tahun dan berjenis kelamin perempuan adalah seorang pekerja.

edang di umatera :tara, menurut Pusat /ata dan n*ormasi @etenagakerjaan

('%1%), terdapat #,"& anita yang berumur '%-9 tahun adalah seorang pekerja.

2.3.1 &tatstk I)u Bekerja

Humlah ibu bekerja di seluruh dunia mencapai #9,& pada tahun '%%1

(2<;/, '%%1). Peran ganda ibu rumah tangga dan sebagai pencari na*kah semakin

dibutuhkan seiring dengan kemajuan teknologi. Menurut !oer ('%%1) dalam

Ieynolds et# +l# ('%%), selain *aktor ekonomi, partisipasi para ibu di lapangan

kerja juga dipengaruhi oleh *aktor sosial, politik dan demogra*i. Pada tahun '%%%,

#& dari ibu dengan anak balita selama 1 jam atau lebih (Ieynolds, et# +l , '%%).

2.3.2 Dam*ak I)u Bekerja Terha$a* Pertum)uhan $an Perkem)angan

Anak 

tatus ibu bekerja tentu saja memiliki dampak terhadap pertumbuhan dan

 perkembangan anak, khususnya anak balita. /ampak tersebut dibagi menjadi dua,

yaitu dampak positi*, dampak negati*.

a. /ampak positi* ibu bekerjabu yang bekerja akan memiliki penghasilan yang dapat menambah

 pendapatan rumah tangga. Mereka yang bekerja lebih memiliki akses dan kuasa

terhadap pendapatan yang dihasilkan untuk digunakan untuk keperluan anak 

mereka (:7;<+ '%%"). Para ibu akan lebih memilih membeli suatu seperti

makanan yang bergizi berimbang yang dapat menunjang kebutuhan pangan anak 

mereka. Hika kebutuhan anak terpenuhi, maka status gizi anak menjadi baik.

0anita lebih mampu menentukan banyak pilihan untuk keluarga mereka di

8/15/2019 hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja dengan status gizi balita

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-status-ibu-bekerja-atau-ibu-tidak-bekerja-dengan-status-gizi 12/19

 12

dalam hal nutrisi dan pendidikan. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh

Genetian et all('%%$), baha ibu yang bekerja memiliki kemampuan untuk 

membeli makanan yang berkualitas tinggi, kebutuhan rumah tangga lainnya dan

 biasa kesehatan.

0alaupun ibu bebas untuk memilih makanan, hal ini tergantung tentang

 pendidikan ibu tentang gizi. bu yang tidak tamat pendidikan menengah atas

(M5) tentukan akan berbeda dalam hal memiki makanan dengan ibu yang

tamat pendidikan M5. Mereka yang memiki pengetahuan tentang gizi, akan

memilih makanan yang memiliki nutrisi yang baik, yaitu makanan yang

mengandung makro nutrient dan mikro nutrient yang berguna bagi tubuh. Para

ibu yang berpendidikan juga lebih muda untuk megakses layanan kesehatan yang

lebih modern dan memahami pesan J pesan kesehatan yang disampaikan oleh

lembaga J lembaga kesehatan. elain penampilan makanan yang dapat

menambah selera makan anak *aktor gizi juga harus di pertimbangkan dalam

memilih makanan (sediaoetama,'%%4). Maka dari itu, jika seorang ibu yang

 bekerja tidak dapat mempergunakan penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan

anak dengan baik dan bijaksana, akan timbul e*ek negati*.

Menurut sedia oetama '%%3, pemenuhan kebutuhan gizi baik nya dimulai

dari anak balita (dibaah lima tahun). @arena pada usia ini pertumbuhan dan

 perkembangan anak menentukan tingkat kecerdasan otak pada saat anak tersebut

deasa. 5li @homsan ('%1%) juga mengatakan baha, periode perkembangan

otak anak yang raan gizi dimulai dari saat dalam kandungan ibunya hingga

 berusia ' tahun. Hika saat mengandung gizi ibu terpenuhi, maka anak akan

terhindari dari cacat baaan. bu yang kurang gizi kehamilan biasanya akan

melahirkan anak dengan berat bayi anak lahir rendah (!!AI). 5pabila anak 

mereka dititipkan di tempat penitipan anak.

/ampak positi* ibu bekerja dapat juga dilihat dari e*ek yang didapat

apabila anak mereka dititipkan ditempat penitipan anak. Mereka yang dititipkan

ditempat penitipan anak yang mempekerjakan pengasuh terlatih, memiliki

interaksi sosial yang baik, perkembangan komuniti* yang pesat, dan lebih akti* 

 jika dibandingkan dengan anak yang hanya berada di rumah bersama ibunya

yang tidak bekerja. 5nak dengan ibu yang bekerja memiliki tingkat intelejensi

8/15/2019 hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja dengan status gizi balita

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-status-ibu-bekerja-atau-ibu-tidak-bekerja-dengan-status-gizi 13/19

 13

yang tinggi.

 b. /ampak negati* ibu bekerja

eperti yang disebutkan diatas, jika seorang ibu yang bekerja tidak 

memiliki kuasa penuh atas penghasilannya, maka kebutuha pangan anak 

kurang terpenuhi. 5kibatnya, anak akan mengalami gizi kurang bahkan

menjadi gizi buruk, anak menjadi lebih pendek dari pada lain seusianya dan

lebih rentan terkena penyakit seperti in*eksi (Glick, '%%').

tatus gizi kurang atau gizi buruk yang dialami balita juga dapat terjadi

akibat memendekkannya durasi pemberian 5 oleh karena harusnya bekerja

(7ick, '%%') !anyak dari mereka kembali bekerja saat anak mereka masih di

 baah umur 1' bulan.

5ngel '%%% mengatakan baha sekitar 16 dari ibu yang bekerja saat

mengandung, kembali bekerja penuh aktu saat anak mereka berusia 11 bulan.

Mereka kembali bekerja pada aal kehidupan bayi mereka, yaitu saat-saat

kritis dimana perkembangan otak sedang berlangsung dan membutuhkan asi

ssebagai nutrisi utama. Iekomondasi dari 02, 5 <ksklusi* sebaiknya

diberikan dalam 4 bulan pertama kelahiran, diteruskan pada usia 1-' tahun.

edangkan rekomondasi dari ,he +merican +cademy of &ediatrics (55P)#

/iharapkan para ibu untuk memberikan 5 <ksklusi* setelah 4 bulan

kelahiran dan diteruskan saat anak berumur 1 tahun. /alam penelitian

mendapatkan baha *aktor pendidikan ibu juga mempengaruhi lamanya durasi

 pemberian 5 oleh ibu-ibu yang bekerja.

5kibat jam kerja, aktu kebersamaan atau -uality time antara ibu dan

anakpun akan berkurang (Glick,'%%'). ehingga perkembangan mental dan

kepribadian anak akan terganggu, mereka lebih sering mengalami cemas akan perpisahan atau  separation an.iety, merasa dibuang dan cendrung mencari

 perhatian diluar rumah. Menurut penelitian yang dilakukan oleh oekirman

(1$3#) dalam Glick ('%%'), ibu yang bekerja selama lebih dari 9% jam

 perminggunya memiliki dampak negati* bagi tumbuh kembang anak.

elain kualitas, kuantitas interaksi antara ibu dan anak juga akan

 berkurang. Menurunnya *rekuensi aktu kebersamaan ibu dan anak juga

disebabkan oleh tipe kerja buruh. bu yang memiliki pekerjaan yang

8/15/2019 hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja dengan status gizi balita

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-status-ibu-bekerja-atau-ibu-tidak-bekerja-dengan-status-gizi 14/19

 14

dikategorikan berat, dapat mengalami kelelahan *isik. 5kibat sesampainya itu

dirumah terdapat kecendrungan, mereka lebih memilih untuk beristirahat dari

 pada mengurus anaknya terlebih dahulu.

bu yang bekerja tidak dapat mengatur pola makan anak, membiarkan

anak-anak mereka makan makanan yang tidak sehat, selalu menghabiskan

aktu di depan teleisi, kurangnya aktiitas diluar rumah akan mengakibatkan

status gizi akan lebih atau obesitas.

2.3.3 I)u T$ak Bekerja

bu yang tidak bekerja, tentunya akan memiliki aktu yang lebih banyak 

yang dapat dihabiskan bersama anak mereka. Mereka dapat mengatur pola makan

anak, sehingga anak-anak mereka makan makanan yang sehat dan bergizi. Mereka

 juga dapat melatih dan mendidik anak, sehingga perkembangan bahasa dan

 prestasi akademik anak akan lebih baik dan bijak dibandingkan dengan anak ibu

yang bekerja. ubungan yang dekat antara ibu dan anak, membuat anak lebih

muda berkomunikasi dengan ibu mereka pada saat mereka berada ditingkat

 pendidikan sekolah menengah MP6M5.

etapi, alaupun mereka yang tetap dirumah memiliki aktu yang lebih

 banyak sehingga anak mereka lebih baik secara emosional dan secara akademis,

aktu kebersamaan yang ada belum tentu selalu lebih baik dari pada ibu yang

 bekerja. al ini dikarenakan kebanyakan aktu yang mereka miliki semata-mata

untuk membersihkan dan mengurus rumah. Pada khusus keluarga miskin,

ditambah dengan penghasilan yang ada, hanya dari sang ayah, tanpa ada

 pemasukan dari ibu, tentu saja kebutuhan pangan anak tidak dapat terpenuhi

secara maksimal akibatnya pertumbuhan anak terganggu.

8/15/2019 hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja dengan status gizi balita

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-status-ibu-bekerja-atau-ibu-tidak-bekerja-dengan-status-gizi 15/19

 15

BAB III

MET+DE PENELITIAN

3.1 !erangka !,nse*

3.2 Ran-angan Peneltan

Henis penelitian yang digunakan adalah metode analitik dengan desain

 penelitian cross-sectional, yaitu rancangan penelitian dengan melakukan

 pengamatan atau pengaturan pada saat bersamaan (sekali aktu).

3.3 aktu $an Tem*at Peneltan

3.3.1 aktu Peneltan

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Huni '%14 sampai dengan 13 Huni

'%14.3.3.2 Tem*at Peneltan

Penelitian akan dilaksanakan di Puskesmas @ebun Aada, @ecamatan

!injai :tara, @ota !injai.

tatus bu !alita

!ekerja@erja

tatus Gizi !alitaC skor (02-

 7;)

!erat !adan6inggi

!adan

tatus bu !alita

idak !ekerja @erja

8/15/2019 hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja dengan status gizi balita

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-status-ibu-bekerja-atau-ibu-tidak-bekerja-dengan-status-gizi 16/19

 16

3.". P,*ulas $an &am*el Peneltan

3.".1 P,*ulas

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi di dalam

 penelitian adalah seluruh ibu balita yang mempunyai balita yang membaa

anaknya berobat ke Puskesmas @ebun Aada.

3.".2 &am*el

ampel adalah bagian dari populasi yang meakili populasi yang akan

diambil. ampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu balita yang datang

membaa anaknya berobat ke Puskesmas @ebun Aada.

:ntuk menentukan besarnya jumlah sampel digunakan teknik 

 pengambilan sampel jenis total sampling. otal sampling adalah teknik 

 pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi.1"

3./ Instrumen

nstrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini

untuk pengumpulan data. nstrumen penelitian menggunakan alat pengukur berat

 badan berupa merk dacin dan meteran plastik merk 2neMed.

1. imbangan berat badan (/acin)

5lat yang dianjurkan untuk menimbang berat badan balita yaitu

timbangan dacin dengan ukuran maksimum '# kg dan ketelitian %,1

kg.

'. Meteran plastik merk (2neMed)

5lat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan balita dengan

ukuran maksimum 1#% cm dan ketelitian %,1 cm.

3.0 ara)el Peneltan

8ariabel penelitian yang digunakan adalah ariabel bebas (independen)

dan ariabel dependen (terikat).

3.0.1 ara)el )e)as n$e*en$en

8ariabel bebas (independen) berupa ibu yang bekerja dengan ibu yang

tidak bekerja ibu balita.

8/15/2019 hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja dengan status gizi balita

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-status-ibu-bekerja-atau-ibu-tidak-bekerja-dengan-status-gizi 17/19

 17

3.0.2 ara)el terkat $e*en$en

8ariabel terikat (dependen) berupa status gizi balita.

3.4 De#ns +*eras,nal

o bu adalah bu kandung anak balita umur %-# tahun.

o bu balita yang bekerja adalah Henis aktiitas ibu balita dalam mencari

na*kah.

o bu balita yang tidak bekerja adalah bu yang berdomisili di rumah dan

tidak mencari na*kah.

o tatus gizi balita adalah Pengukuran status gizi balita dengan mengukur 

 berat badan menurut tinggi badan anak. /isajikan dalam C skor dengan

menggunakan baku rujukan 02 J 7;. @lasi*ikasi status giziB

1. Gizi lebih B D ' /

'. Gizi baik B -' / s6d ' /

. Gizi kurang B F -' / s6d - /

9. Gizi buruk B F - /

3.5 Pr,se$ur Peneltan

Penelitian ini dilakukan di ilayah Puskesmas @ebun Aada @ota !injai,

dan telah mendapatkan izin penelitian oleh pihak yang terkait yaitu /inas@esehatan @ota !injai, Puskesmas @ebun Aada sebagai ilayah kerjanya dan

digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian.

ampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ibu yang mempunyai

anak balita dan balitanya. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan

antara ibu yang bekerja atau ibu yang tidak bekerja dengan status gizi balita di

Puskesmas @ebun Aada.

Proses dalam penelitian ini yaitu status gizi balita diukur dengan

 penimbangan berat badan merk dacin yang kemudian dikaitkan dengan tinggi

 badan dengan alat ukur menggunakan meteran plastik merk 2neMed, data ini

dibandingkan dengan !!6! standar 02-7; kemudian dikategorikan.

:ntuk mengetahui ibu yang bekerja atau ibu yang tidak bekerja, peneliti

melakukan aancara mengenai ibu yang bekerja atau ibu yang bekerja serta data

 pribadi ibu balita.

8/15/2019 hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja dengan status gizi balita

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-status-ibu-bekerja-atau-ibu-tidak-bekerja-dengan-status-gizi 18/19

 18

etelah data terkumpul kemudian data dianalisis dengan menggunakan

metode statistik sehingga dibuktikan baha hipotesis tersebut bermakna atau

tidak bermakna.

DA6TAR PU&TA!A

1. 5diningsih, ri. 0aspadai Gizi !alita 5nda. HakartaB<leK Media

;omputindo. '%1%

8/15/2019 hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja dengan status gizi balita

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-status-ibu-bekerja-atau-ibu-tidak-bekerja-dengan-status-gizi 19/19

 19

'. 0idjaja, M.;. Gi6zi epat :ntuk Perkembangan 2tak L @esehatan !alita.

HakartaB@aan Pustaka. '%1%

. /epkes I. Masalah Gizi adalah Masalah Global

(httpB66.depkes.go.id6pd*.php?id1"39, diakses '$ Mei '%14). '%119. Purnama, :tari. ubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja

dengan status gizi anak balita di kecamatan medan tembung.

(httpB66 repository .usu .ac.id6 bitstream61'9#4"3$6'96".pd* ,   diakses '$

mei '%14). '%1'

#. drus /, @unanto G. Mutu, Gizi dan @eamanan. HakartaB <G;. '%%"

4. Muchtadi /. Gizi untuk !ayi. HakartaB Pustaska inar arapan. '%%4

". upariasa. Penilaian tatus Gizi. HakartaB <G;. '%%3

3. 5risman. Gizi /aur idup. HakartaB <G;. '%%"

$. 5lmatsier. Prinsip /asar lmu Gizi. HakartaB P Gramedia Pustaka :tama.'%%#

1%. <rnaati 5. ubungan +aktor osial <konomi, igiene anitasi

Aingkungan, ingkat @onsumsi dan n*eksi dengan tatus Gizi 5nak :sia

'-# tahun di @abupaten emarang.

(httpsB66core.ac.uk6donload6*iles6"$611"1#'3%.pd* , diakses '$ Mei

'%14). '%%

11. oekirman. idup ehat Gizi eimbang dalam iklus @ehidupan Manusia.

HakartaB P Primamedia Pustaka. '%%41'. usrizal. Pengaruh +aktor osial <konomi dan !udaya Masyarakat

erhadap tatus Gizi 5nak !alita di 0ilayah Pesisir @abupaten !ireuen.

(httpB66repository.usu.ac.id6handle61'9#4"3$64"', diakses '$ Mei '%14).

'%%3

1. erman . Penelitian Gizi dan Makanan. !ogorB Puslitbang. '%%3

19. /epkes I. Pedoman enaga Gizi Puskesmas. HakartaB /epkes I. '%%4

1#. oekirman. Iisalah 0idya @arya Pangan dan Gizi 8. HakartaB AP. '%%"

14. Peraturan Pemerintah. Peraturan Pemerintah Iepublik ndonesia 7omor 

44 ahun '%1%. HakartaB Peraturan Pemerintah I. '%1%1". 7otoatmodjo . Metodologi Penelitian @esehatan. HakartaB Penerbit !uku

@edokteran <G;. '%1%