HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PERENCANAAN...
Transcript of HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PERENCANAAN...
HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN
PERENCANAAN KARIER SISWA KELAS XII SMA N 1
TUNTANG TAHUN AJARAN 2016/2017
ARTIKEL SKRIPSI
oleh
Tegar Cahyo Utomo
132012047
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016
HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN
PERENCANAAN KARIER SISWA KELAS XII SMAN 1
TUNTANG TAHUN AJARAN 2016/2017
Oleh : Tegar Cahyo Utomo
Pembimbing :
Drs. Umbu Tagela, M.Si dan Setyorini, M.Pd
(Program Studi Bimbingan Dan Konseling FKIP UKSW)
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui signifikansi
hubungan antara self efficacy dengan perencanaan karier siswa kelas XII SMA N
1 Tuntang. Subjek penelitian adalah semua siswa kelas XII SMA N1 Tuntang
dengan jumlah 143 siswa. yang terbagi menjadi 6 Kelas. Dimana terdapat 3 kelas
IPS, 2 kelas IPA dan 1 kelas Bahasa. Pengumpulan data menggunakan 2
instrumen yaitu self efficacy dan perencanaan karier yang mengacu pada teori
Bandura,1997(dalam Puput,2014) dan teori Super (dalam Rizki, 2014). dengan
masing-masing jumlah item 29 dan 28. Untuk hasil didapatkan corelation
coefisient sebesar 0,459 dengan signifikansi p = 0,000 < 0,050. Dengan ini
menunjukan bahwa ada hubungan signifikansi antara self efficacy dengan
perencanaan karier siswa kelas XII di SMA N 1 Tuntang. Sehingga dapat
diartikan bahwa semakin tinggi tingkat self efficacy siswa akan tinggi pula tingkat
perencanan karier siswa.
Kata Kunci : Self efficacy dan Perencanaan Karier
PENDAHULUAN
Masa remaja adalah masa
dimana seseorang dapat memilih dan
hal ini bisa diketahui dari salah satu
tugas perkembangan remaja yaitu
memilih dan mempersiapkan diri
untuk menjalankan pekerjaan
(Sukardji, 2000). Seseorang Pasti
akan mempunyai suatu pekerjaan
yang diinginkan untuk nantinya
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dimana pekerjaan itu didapat dengan
berbagai cara, misalnya dengan jalur
pendidikan ataupun mengikuti
pelatihan khusus. Dalam suatu
pekerjaan seseorang itu harus
menentukan dan memilih apa
pekerjaan yang tepat untuk dirinya.
Menurut Havinghurst ( dalam
Hurlock, 1980) pemilihan dan
persiapan diri untuk menjalankan
suatu pekerjaan atau karier
merupakan tugas perkembangan
yang sangat penting dimasa remaja,
karena karier atau pekerjaan
seseorang menentukan berbagai hal
dalam kehidupan. Remaja harus
mempunyai kemampuan untuk
memilih bidang pekerjaan yang
nantinya akan ditekuninya. Jenis
pekerjaan yang akan ditekuninya itu
membuat remaja harus bisa
menyelesaikan pendidikan samapai
taraf yang dibutuhkan oleh bidang
pekerjaan yang diinginkan.
Perencanaan karier merupakan suatu
proses yang digunakan untuk
memilih tujuan karier dan jalur karier
untuk mencapai suatu tujuan tertentu
didalam kariernya. Sebagai suatu
bagian dari proses yang yang terarah
untuk menyesuaikan dengan tujuan
karier dan kemampuan seseorang
dalam kesempatan untuk mengisinya
secara tepat. Menurut Wibowo, 2011
(dalam Inarotul, 2014) untuk
menentukan jenis pekerjaan tertentu
serta merencanakan karier yang baik
tidak cukup hanya dengan ceramah
ataupun nasehat yang baik bagi siswa
juga mempunyai ketervatasan pula
dalam merencanakan kariernya,
misalnya gagasan yang ditamankan
oleh keluarga dan lingkungan sekitar
akan apa yang dianggap sebagai
pilihan dan pekerjaan yang tepat.
Kenyataan ekonomi yang kurang
sehingga dapat menghambat para
siswa dalam mengikuti pendidikan
lanjutan yang mrekan inginkan.
Kurangnya sarana dan prasarana
pendidikan, mengenali bakat,
kurangnya minat. selain tu
kepribadian dan faktor kondisi
pekerjaan yang diinginkan
berpengaruh pada perencanaan karier
seseorang (Roger, M.E.dkk; 2008).
Perencanaan karier seseorang siswa
sanat terkait dengan kepribadian
yang dimilikinya. salah satunya
adalah keyakinan diri (self efficacy).
efikasi diri dan ketepatan pilihan
karier pada remaja yang diperoleh
hasil penelitian bahwa terdapat
pengaruh efiikasi diri dan ketepatan
pilihan karier terhadap pengambilan
keputusan karier. (Menurut Bandura,
1997) self efficacy adalah keyakinan
seseorang individu mengenai
kemampuannya dalam organisasi dan
menyelesaikan suatu tugas yang
diperlukan untuk mencapai hasil
tertenntu. Berdasarkan hasil
wawancara yang dilakukan dengan
salah satu gru BK disana masalah
yang sering dihadapi oleh para siswa
yang berkaitan dengan perencanaan
karier yaitu dimana para siswa masih
kebingungan tentang jurusan apa
yang nanti akan dimabil setelah
mereka masuk kejenjang perguruan
tinggi. Namun dengan 3 siswa kelas
XII IPS 1 SMA N1 Tuntang bahwa
mereka mengatakan tidak tahu akan
lanjutan apa setelah lulus SMA nanti,
ikut apa keinginan orang tua saja dan
ada juga yang sudah mempunyai
pilihan utnuk melanjutkan
keperguruan tinggi namuan belum
yakin dengan pilihannya tersebut.
merasa khawatir apabila nanti saat
mengalami kesulitan dan tidak bisa
mengikuti. permasalahan yang
dihadapi oleh para siswa diatas
mengarah kepada diri individu
sendiri yaitu tentang keyakinan
terhadap dirinya. Dari permasalahan
yang dihadapi para siswa kelas XII
SMA N1 Tuntang dapat diketahui
bahwa penulis bisa melakukan
penelitian tentang hubungan antara
self efficacy dengan perencanaan
karier siswa kelas XII SMA N1
Tuntang. Dengan rumusan masalah
pada penelitian ini adalah apakah ada
hubungan antara self efficacy dengan
perencanaan karier siswa kelas XII
SMA N 1 Tuntang. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui
hubungan signifikansi self efficacy
dengan perencanaan karier siswa
kelas XII SMAN 1 Tuntang.
KAJIAN TEORI
Pengertian perencanaan karier
Menurut Witko, Magnusson,
Bardick, Berner menyatakan bahwa
perencanaan karier adalah suatu
proses yang akan dilewati oleh setiap
individu sebelum mereka melakukan
pengambilan keputusan karier.
Sedangkan (dalam Winkel dan Sri
Hastuti : 2006) perencanaan karier
merupakan suatu hal perencanaan
yang menutut pemikiran tentang
tujuan yang ingin dicapai.
Lalu menurut Super (dalam Sharf,
1992) menyatakan bahwa
perencanaan karier dapat mengukur
tingkat pemahaman individu
terhadap macam-macam jenis
pencarian informasi. Dari uraian
diatas tentang pengertian
perencanaan karier menurut para ahli
dapat disimpulkan bahwa
perencanaan karier yaitu suatu proses
perencanaan yang akan dilewati oleh
setiap individu atau siswa sebelum
melakukan pengambilan keputusan.
Tahapan perencanaan karier
Menurut Super( dalam Winkel dan
Hastuti, 2006) Proses perkembangan
karier dibagi atas 5 tahapan, yaitu
1. Fase Pengembangan
(Growth) dari saat lahir
sampai berusia kurang dari 15
tahun.
2. Fase ekspolasi (Exploration)
dari usia 15 tahun sampai
berusia 24 tahun.
3. Fase pemantapan
(Establisment) dari usia 24
tahun sampai usia 44 tahun.
4. Fase pembinaan (
Maintenance) dari usia 45
tahun sampai umur 64 tahun.
5. Fase kemunduran (Decline)
bila orang sudah memasuki
usia pensiun.
Dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa setiap
individu pasti akan melalui
tahapan tersebut dari mulai
saat lahir dengan fase
pengembangan sampai
dengan fase kemunduran.
Faktor yang mempengaruhi
perencanaan karier (dalam
buku Winkel dan Hastuti) ada
faktor internal dan faktor
eksternal.
Faktor internal
1. Nilai-nilai Kehidupan
(values)
2. Taraf Intelegensi
3. Bakat Khusus
4. Minat
5. Pengetahuan
6. Keadaan jasmani
Faktor eksternal
1. Masyarakat
2. Pendidikan sekolah
3. Pergaulan teman
sebaya
4. Status sosial-ekonomi
keluarga
Aspek-aspek perencanaan
karier
Menurut Super (dalam Rizki
2014)
1. Aspek psikologi
2. Aspek fisiologi
3. Aspek sosiologi
4. Aspek ekonomi
5. Aspek spiritual
Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa setiap individu
yang memilki perencanaan yang baik
terhadap kariernya.
Self efficacy
Menurut Bandura, 1997 self efficacy
merupakan kepercayaan pada
kemampuan diri untuk bisa mengatur
dan melaksanakan rencana tindakan
untuk mencapai suatu tujuan yang
diinginkan.
Menurut Merideth, 2007 menyatakan
bahwa self efficacy adalah penilaian
seseorang akan kemampuan
pribadinya untuk memulai dan
berhasil melakukan tugas yang
ditetapkan pada tingkat yang menjadi
tujuan.
Berdasarkan pengertian-
pengertian para ahli dapat
disimpulkan bahwa self efficacy
merupakan suatu kepercayaan diri
seseorang atas kemampuannya untuk
merencankan, bertindak, dan dapat
bertahan dalam menghadapi
kesulitan untuk bisa mencapai suatu
keberhasilan.
Faktor yang mempengaruhi self
efficacy
1. Matery Experience
(pengalaman keberhasilan)
2. Vicarious Experience/
Modeling( Meniru)
3. Social Persuasion
4. Physiological & Emotion
state (Kecemasan dan Stres)
Aspek-Aspek self efficacy
Menurut Bandura, 1997
1. Outcome Expectancy
2. Efficacy Expectancy
3. Outcome value
Dapat disimpulkan bahwa setiap
aspek self efficacy diatas memiliki
kategori yang berbeda dimana
outcome Expectancy yaitu tentang
perkiraan perilakunya, efficacy
expectancy tentang harapan akan
membentuk sautu perilaku dan
Outcome value yaitu tentang nilai
yang memiliki arti.
Proses self efficacy
1. Proses kognitif
2. Proses bermotivasi
3. Proses afektif
4. Proses seleksi
Dari kesimpulan diatas tentang
proses self efficacy menurut pendapat
ahli diatas dimana dalam proses
kognitif ini, apabila seorang
memiliki self efficacy yang tinggi
maka ia akan terus menggambarkan
tentang keberhasilan sehingga akan
tetap terus berjuang, proses afektif
ini berperan untuk memotivasi, strees
dan depresi sehingga seseorang akan
memiliki perilaku yang positif dan
proses seletif ini dalam suatu
lingkungan seseorang individu
memiliki kemampuan untuk
menyeleksi tingkah laku untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
Hubungan self efficacy dengan
perencanaan karier
Self efficacy, yaitu keyakinan dan
kepercayaan diri yang ada dalam diri
seseorang akan kemampuan yang
dimiliki untuk melakukan sesuatu
sehingga dapat membentuk perilaku
yang sesuai dengan harapan yang
diinginkan dan kemampuan terhadap
diri sendiri. Pernyataan ini diperkuat
oleh teori kognitif sosial karier yang
dikembangkan oleh Lent, Brown dan
Hackett (dikutip coertse & Schepers,
2004 : 59) yang mengacu pada teori
efikasi diri Bandura (1997) yang
menyatakan bahwa pengembangan
karier, pilihan karier dan prestasi
kerja memiliki hubungan dengan self
efficacy.
METODE
Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian ini menggunakan
penelitian korelasional adalah
penelitian yang dilakukan oleh
penulis untuk mengetahui tingkat
hubungan antara dua variabel atau
lebih. (Arikunto, 2010) untuk teknik
pengambilan sampel adalah total
sampling dimana semua anggota
populasi dijadikan sebagai sampel.
Sampel berjumlah 143 siswa kelas
XII SMAN 1 Tuntang
Tabel 1
Jumlah Data Siswa Kelas XII
Kelas Jumlah
XII IPA 49
XII IPS 77
XII BAHASA 17
Jumlah 143
Teknik pemgumpulan data yang
digunakan untuk penelitian
menyebar instrumen dengan
menggunakan skala Likert. Untuk
intrumennya menggunakan Teori
bandura, 1997 yang dikembangkan
oleh penelitian Puput, 2014 dan
perencanaan karier menggunakan
teori Super(dalam Hastuti dan
Winkel) yang dikembangkan oleh
Rizki, 2014. Dengan aspek untuk self
efficacy,
1. Outcome Expectancy
2. Efficacy Expectancy
3. Outcome Value
Sedang untuk apsek perencanaan
karier,
1. Aspek psikologi
2. Aspek sosiologi
3. Aspek ekonomi
4. Aspek spiritual
Uji coba intrumen
Validitas adalah sejauhmana akurasi
suatu tes atau skala dalam menjalani
fungsi pengukuran. Dikatakan
menpunyai validitas yang tinggi
apabila menghasilkan data yang
secara akurat memberikan gambarab
mengenai variabel yang diukur.
(dalam Azwar, 2012). Dalam
penelitian ini kriteria untuk
menentukan validitas instrumen self
efficacy dan perencanaan karier
menggunakan kriteria yang
dikemukakan oleh azwar, 2012 yaitu
instrumen penelitian akan dikatakan
valid apabila memilki koefisien
corrected item total correlation > 0,2.
Untuk hasil dari instrumen self
efficacy dengan item yang berjumlah
29 didapatkan hasil yang
menunjukan bahwa terdapat nilai
yang tertinggi dengan koefisien
corrected item to total correlaton
bernilai r = 0,661 sedangkan untuk
yang terendah bernilai r = 0,201.
Semantara untuk intrumen
perencanaan karier dengan item yang
berjumlah 28 item didapatkan hasil
dengan menunjukan bahwa corrected
item-total correlation sebesar r =
0,634 sedangkan untuk nilai yang
terendah bernilai r = 0,201
Uji Reliabilitas
Reabilitas merupakan suatu
pengukuran yang mampu
menghasilkan data yang memiliki
tingkat realiabelitas yang tinggi
dimana reliabel ini dapat diartikan
konsistensi, kstabilan dan keajegan,
(Azwar, 2012) dimana apabila nilai
cronbach’s Alpha > 0,7.uji coba
dilaksanakan dan didapatkan hasil
untuk item self efficacy dengan
cronbach’s Alpha sebesar 0,862, dan
untuk perencanaan karier didapatkan
hasil sebesar 0,836. Analisis data
menggunakan kendall’s Tau dengan
dibantu oleh spss versi 16.
Hasil Penelitian
Analisis deskriptif
Dengan data sudah terkumpul setelah
diisi oleh para siswa kelas XII. Maka
dimulai analisis dengan dibantu oleh
program SPSS 16 For windows. Dan
didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 2
Distribusi frekunsi Intrumen self
efficacy dikelas XII SMAN 1
Tuntang
Berdasarkan Tabel 2 tentang
prosentase instrumen self efficacy
dikelas XII didapatkan hasil pada
kategori rendah terdapat 12%, pada
Kategori sedang terdapat 47%, untuk
kategori tinggi terdapat 38% dan
pada kategori sangat tinggi terdapat
3%. Dari uraian diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa untuk instrumen
self efficacy yang sudah diisi oleh
143 siswa kelas XII SMAN 1
Tuntang didominasi oleh Kategori
sedang dengan nilai frekuensi
67(47%).
Kategori Interval Frekuensi Prosentase(%)
Rendah 74-84 17 12
Sedang 85-95 67 47
Tinggi 96-106 54 38
Sanggat
Tinggi
107-
117
5 3
Jumlah 143 100
Nilai Maksimal 116
Nilai minimal 74
Mean 93,2
Std. Deviasi 8,02
Tabel 3
Distribusi frekuensi Instrumen
Perencanaan karier
Katego
ri
Interval Frekue
nsi
Prosenta
se
Rendah 67-76 16 11
Sedang 77-86 56 39
Tinggi 87-96 58 41
Sangat
Tinggi
97-106 13 9
Jumlah 143 100
Nilai Maksimum 106
Nilai Minimum 67
Mean 86,26
Std. Deviasi 7,4
Berdasarkan tabel 3 tentang
prosentase instrumen perencanaan
karier dapat dikategorikan sebagai
berikut untuk kategori rendah dengan
nilai 11%, kategori sedang 39%,
kategori tinggi 41% dan yang
terakhir dengan kategori sangat
tinggi terdapat 9%. Sehingga untuk
intrumen perencanaan karier kelas
XII SMAN 1 Tuntang dapat
disimpulkan bahwa didominasi
dengan kategori tinggi dengan nilai
frekuensi yaitu 58(41%).
Uji Korelasi
Tabel 4
Hasil analisis korelasi antara self
efficacy dengan perencanaan
karier
Berdasarkan Tabel 4 menunjukaan
hasil korelasi antara self efficacy
dengan perencanaan karier
didapatkan correlation coefficient
sebesar 0,459 dengan signifikansi p
=0,000 < 0,050. Dengan ini bahwa
ada hubungan yang signifikan antara
Correlations
self_effi
cacy
perencanaan_
karier
Ken
dall'
s
tau_
b
self_efficacy Correlati
on
Coefficie
nt
1.000 .459**
Sig. (2-
tailed) . .000
N 143 143
perencanaan_karier Correlati
on
Coefficie
nt
.459** 1.000
Sig. (2-
tailed) .000 .
N 143 143
**. Correlation is significant at the 0.01
level (2-tailed).
self efficacy dengan perencanaan
karier siswa kelas XII SMA N1
Tuntang. Sehingga semakin tinggi
self efficacy akan tinggi pula
perencanaan karier begitu
sebaliknya.
PEMBAHASAN
Hasil dari penelitian analisis korelasi
menyatakan adanaya hubungan yang
signifikan antara self efficacy dengan
perencanaan karier dengan besaran
korelasion coefitient sebesar 0,459.
Dari hasil ini seseorang dengan
memilki tingkat self efficacy atau
keyakinan diri yang tinggi dapat
melakukan perencanaan karier yang
baik dimana seseorang ini miliki
diantaranya ciri kepribadian, potensi
intelektual atau kelebihan-kelebihan
lain yang hanya dia miliki. hal ini
sesuai dengan teori menurut Lent,
Brown dan hackett (dikutip coertse
& scpers, 2004: 59 yang mengacu
pada teori efikasi diri Bandura, 1997
yang menyatakan bahwa
pengembangan karier, pilihan karier
dan prestasi kerja memiliki hubungan
dengan self efficacy.
PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis
dan pembahasan dalam skripsi ini
dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara self
efficacy dengan perencanaan karier
dengan corelasion coeffitient sebesar
0, 459. Sesuai dengan hipotesis yang
diajukan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara self efficacy dengan
perencanaan karier siswa kelas XII
SMAN 1 Tuntang.
Adapun saran-saran yang
dapat diberikan dalam penelitian ini;
1. Bagi Siswa
Dari hasil penelitian ini, bahwa
tabel pada hasil penelitiaan yang
berkaitan dengan self efficacy
menunjukan siswa mendominasi
dalam kategori sedang dngan nilai
67(47%). Maka diharapkan siswa
dapat lebih meningkatkan self
efficacy dengan mempunyai
keyakinan tentang dirinya, yakin
akan potensi dirinya dan yakin
dengan kelebihan yang dimiliiki
yang membedakan dengan siswa
yang lain. Sehingga siswa
nantinya mampu mempersiapkan
diri untuk memilih sekolah
lanjutan sesuai dengan minat dan
kemampuannya.
2. Bagi Guru BK
Diharapkan untuk lebih
memberikan layanan karier yang
khususnya dikelas XII agar siswa
memilki gambaran yang
bermacam-macam tentang
sekolah lanjutan atau dunia kerja.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Berdasarkan penelitian ini, saran
untuk peneliti selanjutnya apabila
akan melaksanakan penelitian yang
berkaitan dengan self efficacy dan
perencanaan karier, bisa dengan
menambah variabel-variabel yang
berbeda atau bisa dengan
memanfaatkan layanan bimbingan
konseling untuk meningkatkan self
efficacy atau meningkatkan
perencanaan karier siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur
Penelitian: Suatu Pedekatan
Pratek. Jakarta : Rineka cipta
Azwar, Saifudin.2007.Validitas dan
Reliabilitas. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Ssssssssss .2007.Metode
Penelitian. Yogyakarta
:Pelajar Offset.
Bandura, Albert. 1994. Self efficacy
in chancing. Melbourne :
Cambridge university press
1995.
Bandura, Albert. 1997 .Social
Learning Theory. New Jersey
: Englewood Cliffs Prentice
Hall.
Merideth, M.L. 2007. The
Relationship betwen self
efficacy dan student
achievement in male student
with a spesific learning
disability. USA : ProQuest
Sharf. Richard. 2006. Applying
Career Development Theory
to Counseling. Canada :
Thomson.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Kuantitaf Kualitatif dan
R&D. Bandung ; Alfabeta.
. 2010. Statistika untuk
Penelitian. Bandung : alfabeta.
Wibowo,Eddy. 2011. Panduan
Pelayanan Bimbingan
Karier. Jakarta : ILO.
Jurnal
Rogers, M.E, dkk. 2008. The Role of
personality in adolescent
career planning and
exploration; A social
cognitive perspective. Journal
of Vacational Behavior,
Skripsi
Rizky. 2014. Peningkatan
Kemampuan Perencanaan
Karier melalui Modul layanan
informasi karier berbantu
komputer pada siswa kelas
VIII SMP Kristen 2 Salatiga.
Skripsi. Tidak diterbitkan.
Salatiga: Universitas Kristen
Satya Wacana.
Winarni, Puput. 2014. Hubungan
antara kepercayaan diri
dengan self efficacy siswa
kelas XIAP SMKN 1
Salatiga.Skripsi. Tidak
diterbitkan. Salatiga :
Universitas Kristen Satya
Wacana.