HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI, LOCUS ...= -0.433 dan terakhir adanya hubungan signifikan...
Transcript of HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI, LOCUS ...= -0.433 dan terakhir adanya hubungan signifikan...
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI, LOCUS OF
CONTROL,DAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Amelia Dindara Anggit Dioris
129114125
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Selalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa dan selalu ada jalan
bagi mereka yang sering berusaha
Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu
kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat – Winston
Chuchill
Dan bergembiralah karena Tuhan, maka Ia akan memberikan kepadamu
apa yang diinginkan hatimu – Mazmur 37:4
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah
dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan
dengan ucapan syukur – Filipi 4:6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur dan terima kasih aku haturkan ke hadirat-Mu Tuhan Yesus
Kristus, atas kuasa dan berkatmu, sehingga aku bisa menyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih Tuhan atas segala yang diberikan kepadaku. Semoga usahaku
selama ini tidak sia-sia dan dapat menjadi berkat untuk orang lain yang
membutuhkan. Amin
Skripsi ini juga aku persembahakan kepada kedua orangtuaku yang selalu
memberikan segalanya padaku guna mencapai apa yang aku inginkan dan juga
selalu menanyakan kapan aku lulus bapak Antonuis Supardio dan ibuk Lusia
Istriningsih.
Tidak lupa aku juga persembahkan kepada kakak perempuanku satu-
satunya Bernadheta Gisca Irmantyas Dioris yang juga selalu bertanya kapan aku
lulus setiap dia telpon dan selalu memberikan bantuan moril kepadaku selain
kedua orangtuaku.
Tidak lupa aku juga persembahkan kepada keluarga besarku, yang selalu
memberikan dorongan semangat.
Teman-teman senasibku yang selalu membantu dan menyemangati untuk
menyelesaikan skripsi ini, Terima Kasih.
Perjuangan yang sesungguhnya baru akan dimulai kawan.
Keep Fighting !!!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI, LOCUS OF CONTROL, DAN
PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA
Amelia Dindara Anggit Dioris
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi berprestasi,locus of
control,dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa. Hipotesis yang diajukan adalah ada
hubungan negatif antara motivasi berprestasi dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa, ada
hubungan negatif antara locus of control internal dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa
serta ada hubungan negatif antara motivasi berprestasi dan locus of control dengan prokrastinasi
akademik pada mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif
parametrik dengan metode regresi berganda. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 102
mahasiswa yang masih dinyatakan aktif dalam perkuliahan. Metode pengambilan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan skala Likert. Skala yang digunakan terdiri
dari skala motivasi berprestasi, skala locus of control dan skala prokrastinasi akademik. Koefisien reliabilitas skala motivasi berprestasi yaitu α = 0.871, skala locus of control eksternal sebesar α =
0.704 dan skala locus of control internal sebesar α = 0.855 serta skala prokrastinasi akademik
sebesar α = 0.891. Analisis data yang digunakan yaitu teknik regresi berganda dengan program
SPSS for Windows versi 16.0. Hasil analisis data menunjukkan adanya hubungan signifikan antara
variabel motivasi berprestasi dan prokrastinasi akademikdengan nilai r = -0.662 dan adanya
hubungan signifikan antara locus of control internal dengan prokrastinasi akademik dengan nilai r
= -0.433 dan terakhir adanya hubungan signifikan antara motivasi berprestasi dan locus of control
internal dengan prokrastinasi akademikdengan nilai sig Fchange = 0,000 < 0.025, sehingga
hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu terdapat
hubugan negatif yang signifikan antara motivasi berprestasi dan prokrastinasi akademik, terdapat
hubugan negatif yang signifikan locus of control internal dengan prokrastinasi akademik pada
mahasiswa dan yang terakhir terdapat hubungan negatif yang signifikan antara motivasi
berprestasi dan locus of control internal dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa.
Kata kunci : motivasi berprestasi, locus of control dan prokrastinasi akademik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
CORRELATION BETWEEN ACHIEVEMENT MOTIVATION, LOCUS
OF CONTROL, AND ACADEMIC PROCRASTINATION IN STUDENTS
Amelia Dindara Anggit Dioris
ABSTRACT
This study aimed for find the correlation between achievement motivation, locus of
control, and academic procrastination in students. Hypothesis that proposed in this research that
there was a negative correlation between achievement motivation and academic procrastination at
students, negative correlation between locus of control with academic procrastination at the
students and negative correlation between achievement motivation and locus of control with
academic procrastination at students. This research used the parametric quantitative method and
using multiple regression method. Subjects in this research was 102 students who are still
declared active in the lecture. A method of the collect of data used in this research was using likert
scale. The scale used consist of achievement motivation scales, locus of control scales and
academic procrastination scales. The coefficient of reliability of the scale of achievement motivation (α = 0.871), the scale of external locus of control (α = 0.704) and scale of internal
locus of control (α = 0.855) and the scale academic procrastination (α = 0.891). Data analysis
that used in this research was multiple regression technique with SPSS for Windows version 16.0.
The result of data analysis showed that there was a negative significant correlation between
achievement motivation and academic procrastination r = -0.662, and negative significant
correlation between internal locus of control with academic procrastination r = -0.433 and
negative significant correlation between achievement motivation and internal locus of control with
academic procrastination sig 𝐹𝑐ℎ𝑎𝑛𝑔𝑒 = 0,000 < 0.025, so the hypothesis in this research was
accepted. In conclusion in this research that was a negative significant correlation between
achievement motivation and academic procrastination, negative significant correlation between
internal locus of control with academic procrastination and the last negative significant correlation between achievement motivation and internal locus of control with academic
procrastination at student.
Keyword : achievement motivation, locus of control, and academic procrastination.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
Kata pengantar
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus untuk segala
berkat yang luar biasa dan atas limpahan kasih-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi saya yang berjudul Hubungan Motivasi Berprestasi, Locus
Of Control,dan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa dengan baik. Terima
kasih kepada Tuhan Yesus yang selalu baik kepada saya karena selalu hadir dalam
berbagai cara untuk membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir saya ini.
Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini tidak akan
berhasil tanpa bantuan dari berbagai pihak yang membantu. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Titik Kristiyani, M.Psi.,Psi, selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
2. Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum, M.App.,Ph.D, selaku Kepala
Program Studi Psikologi Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Ratri Sunar Astuti, S.Psi.,M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi
sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan
memberikan arahan serta nasihat selama proses penyusunan skripsi.
4. Segenap dosen-dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang
telah memberikanku pengetahuan yang tak ternilai harganya selama
berkuliah di sini.
5. Terima kasih yang sangat saya ucapkan juga kepada keluarga saya. Pada
Ibuku tercinta sumber kekuatan dan everything for me yang terkadang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
mengeluh karena anaknya belum kelar kuliahnya. Bapakku yang meskipun
pendiam pasti banyak pertanyaan dalam benaknya kapan anakku wisuda
dan mbakku tersayang yang setiap telpon pasti tanya kapan lulus dan juga
selalu menjadi sumber danaku selain ibuk dan bapak.
6. Selain itu, saya juga mengucapkan terima kasih pada Silvi, Wulan, Liana
dan Narissa yang selalu mengerjakan skripsi ini bersama-sama, meskipun
ketika mengerjakan bersama banyak ceritanya daripada mengerjakan
skripsi.
7. Terima kasih juga untuk anak-anak hidden kost khususnya anak atas yang
mau membantuku dalam olah data.
8. Terima kasih juga untuk teman-teman seangkatan khususnya yang satu
dosen pembimbing, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Bagi yang
belum selesai, keep fighting ya!
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu penulis meminta maaf atas kesalahan dan kelalaian yang telah diperbuat
baik sikap, tutur kata maupun tulisan. Penulis menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun demi sempurnanya tulisan ini. Akhir kata saya ucapkan
terima kasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Yogyakarta, Mei 2018
Peneliti,
Amelia Dindara Anggit Dioris
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................. vi
ABSTRAK ................................................................................................ vii
ABSTRACT ................................................................................................ viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................... x
DAFTAR ISI ............................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xx
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 11
C. Pertanyaan Penelitian .................................................................... 11
D. Tujuan ........................................................................................... 12
E. Manfaat ......................................................................................... 12
1. Manfaat Teoritis ...................................................................... 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2. Manfaat Praktis ........................................................................ 12
BAB II. DASAR TEORI............................................................................ 13
A. Prokrastinasi Akademik .................................................................. 13
I. Pengertian Prokrastinasi .......................................................... 13
II. Pengertian Prokrastinasi Akademik .......................................... 16
III. Aspek Prokrastinasi Akademik ................................................. 18
IV. Faktor Yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik ............... 20
V. Dampak Prokrastinasi Akademik .............................................. 24
B. Motivasi Berprestasi ...................................................................... 25
I. Pengertian Motivasi Berprestasi ................................................ 25
II. Indikator Motivasi Berprestasi .................................................. 27
III. Faktor Motivasi Berprestasi ...................................................... 29
C. Locus of control ............................................................................. 30
I. Pengertian Locus of control ...................................................... 30
II. Jenis Locus of control ............................................................... 32
III. Indikator Locus of control ......................................................... 34
D. Mahasiswa .................................................................................... 36
I. Pengertian Mahasiswa ............................................................. 36
E. Hubungan Motivasi Berprestasi Dengan Prokrastinasi
Akademik Pada Mahasiswa ........................................................... 37
F. Hubungan Locus Of Control Dengan Prokrastinasi
Akademik Pada Mahasiswa ............................................................ 39
G. Hubungan Motivasi Berprestasi Dan Locus Of Control
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa .......................... 41
H. Skema Penelitian ........................................................................... 43
I. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 44
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 45
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 45
B. Identifikasi Variabel Penelitian ...................................................... 45
C. Definisi Operasional ...................................................................... 46
1. Motivasi Berprestasi ................................................................ 46
2. Locus Of Control ..................................................................... 47
3. Prokrastinasi Akademik ........................................................... 47
D. Subjek Penelitian ........................................................................... 48
E. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 49
1. Skala Motivasi Berprestasi ....................................................... 49
2. Skala Locus Of Control ............................................................ 54
3. Prokrastinasi Akademik ........................................................... 59
F. Validitas Dan Reliabilitas .............................................................. 63
1. Validitas .................................................................................. 63
2. Reliabilitas .............................................................................. 64
G. Metode Analisis Data .................................................................... 65
1. Uji Asumsi .............................................................................. 65
a. Uji Normalitas ................................................................... 65
b. Uji Linearitas ..................................................................... 66
c. Uji Multikolinearitas .......................................................... 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
2. Uji Hipotesis ............................................................................ 67
a. Analisis Bivarat ................................................................. 67
b. Analisis Multivarat ............................................................ 68
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 69
A. Persiapan Penelitian ...................................................................... 69
B. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 69
C. Deskripsi Subjek Penelitian ........................................................... 70
D. Deskripsi Data Penelitian .............................................................. 71
E. Hasil Penelitian ............................................................................. 72
1. Uji Asumsi ............................................................................. 72
a. Uji Normalitas ................................................................... 72
b. Uji Linearitas ..................................................................... 75
c. Uji Multikolinearitas .......................................................... 76
2. Uji Hipotesis ............................................................................ 77
a. Uji Hipotesis Pertama ........................................................ 78
b. Uji Hipotesis Kedua ........................................................... 78
c. Uji Hipotesis Ketiga ........................................................... 79
F. Pembahasan ................................................................................... 81
G. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 85
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 86
A. Kesimpulan ................................................................................... 86
B. Saran ............................................................................................. 87
1. Bagi Prokrastinator .................................................................. 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
2. Bagi Peneliti Selanjutnya ......................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Blue Print Skala Motivasi Berprestasi ......................................... 50
Tabel 2. Distribusi Setelah Uji Coba ......................................................... 53
Tabel 3. Blue Print Setelah Uji Coba Dengan Nomor Yang Baru ............. 53
Tabel 4. Blue Print Skala Locus Of Control ................................................ 54
Tabel 5. Distribusi Setelah Uji Coba. ........................................................ 58
Tabel 6. Blue Print Setelah Uji Coba Dengan Nomor Yang Baru .............. 59
Tabel 7. Blue Print Skala Prokrastinasi Akademik .................................... 60
Tabel 8. Distribusi Setelah Uji Coba ......................................................... 62
Tabel 9. Blue Print Setelah Uji Coba Dengan Nomor Yang Baru .............. 63
Tabel 10. Jenis Kelamin ........................................................................... 70
Tabel 11. Deskripsi Subjek Penelitian ....................................................... 70
Tabel 12. Deskripsi Data Penelitian .......................................................... 71
Tabel 13. Uji Normalitas Dengan Kolmogorov-Smirnov ............................ 73
Tabel 14. Uji Linearitas Variabel Motivasi Berprestasi Dan Prokrastinasi
Akademik ................................................................................................. 75
Tabel 15. Uji Linearitas Variabel Locus Of Control Internal Dan
Prokrastinasi Akademik ............................................................................ 76
Tabel 16. Uji Mutikolinearitas .................................................................. 77
Tabel 17. Uji Hipotesis Pertama Dan Kedua ............................................. 79
Tabel 18 .Hasil Analisis Regresi ................................................................ 79
Tabel 19. Uji Regresi berganda ................................................................ 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skala Motivasi Berprestasi, Locus Of Control Dan
Prokrastinasi Akademik (Sebelum Uji Coba) ............................................ 93
Lampiran2. Skala Motivasi Berprestasi, Locus Of Control Dan
Prokrastinasi Akademik (Setelah Uji Coba) .............................................. 110
Lampiran 3. Hasil Selekasi Item Skala Motivasi Berprestasi, Locus Of
Control Dan Prokrastinasi Akademik ......................................................... 122
Lampiran 4. Reliabiitas ............................................................................. 129
Lampiran 5. Deskripsi Data Penelitian ....................................................... 130
Lampiran 6. Hasil Uji Normalitas ............................................................. 131
Lampiran 7. Hasil Uji Linearitas ............................................................... 133
Lampiran 8. Hasil Uji Multikolinearitas .................................................... 134
Lampiran 9. Hasil Uji Regresi .................................................................... 135
Lampiran 10. Hasil Uji Analisis Regresi Berganda .................................... 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Grafik uji normalitas data variabel locus of control internal ...... 73
Gambar 2. Grafik uji normalitas data variabel motivasi berprestasi ........... 74
Gambar 3. Grafik uji normalitas data variabel prokrastinasi akademik ...... 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mahasiswa dapat dikatakan sebagai kelompok dari generasi muda
yang sedang belajar menuntut ilmu di Perguruan Tinggi, dengan jurusan atau
program tertentu. Aktivitas utama mereka adalah belajar. Belajar ilmu
pengetahuan, belajar berorganisasi, belajar bermasyarakat dan belajar untuk
menjadi pemimpin. Keberhasilan mahasiswa dalam menempuh studi dapat
dilihat dari prestasi akademiknya. Menurut Azwar (1999), pencapaian prestasi
akademik tidak terlepas dari beberapa faktor, salah satunya faktor sosial,
dimana mahasiswa memiliki banyak peran yang harus dijalankan. Selain
faktor sosial tersebut,Suparno (2001)juga mengatakan bahwa ada beberapa
faktor yang menyebabkan seseorang tidak dapat mencapai prestasi belajarnya,
salah satunya adalah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur tugas non
akademiknya sehingga menyita banyak waktu belajar yang pada akhirnya
mengganggu kedisiplinan dalam memenuhi dan menyelesaikan tugas-tugas
akademisnya.
Djamarah (2002) menemukan banyak pelajar dan mahasiswa
mengeluh karena tidak dapat membagi waktunya dengan baik. Seperti
fenomena yang terjadi di lapangan, mahasiswa menunda mengerjakan tugas
kuliah, menunda balajar ketika akan menghadapi ujian dan terkadang malah
memilih melakukan hal-hal yang sifatnya lebih menyenangkan dan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
berhubungan dengan tugasnya, seperti jalan-jalan ke mall, sibuk online di
media sosial, nongkrong tanpa batas waktu, bermain game tanpa batas
maupun karena mengikuti kegiatan-kegiatan kampus yang menyita banyak
waktu. Hal tersebut menurut Knaus (1986).menunjukkan adanya
kecenderungan untuk tidak segera memulai ketika menghadapi suatu tugasdan
merupakan indikasi dari perilaku menunda dalam melakukan dan
menyelesaikan tugas. Perilaku menunda dalam melakukan dan menyelesaikan
tugas dalam istilah psikologi disebut dengan prokrastinasi.
Ferrari, Johnson, & McCown(1995) membedakan prokrastinasi
berdasarkan jenis tugasnya yaitu prokrastinasi akademik dan prokrastinasi
non-akademik. Prokrastinasi akademik adalah jenis penundaan yang dilakukan
pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan tugas akademik seperti
tugas sekolah atau tugas kuliah. Sedangkan prokrastinasi non-akademik adalah
penundaan yang dilakukan pada jenis tugas non-formal atau tugas yang
berhubungan dengan tugas sehari-hari misalnya tugas rumah tangga dan tugas
kantor. Selanjutnya dalam penjelasan berikutnya hanya akan dibahas
mengenai prokrastinasi akademik karena fokus penelitian ini adalah
prokrastinasi akademik.
Secara historis, penelitian tentang prokrastinasi dalam bidang
akademik memang sudah banyak dilakukan (Ferrari, dkk., 1995). Penelitian
Solomon dan Rothblum tentang prokrastinasi akademik pada mahasiswa
menunjukkan bahwa setidaknya ada separuh pelajar melakukan penundaan
secara menetap dan menimbulkan masalah (Steel, 2007). Ellis dan Knaus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
(Rumiani, 2006)menemukan bahwa hampir 70 % mahasiswa melakukan
prokrastinasi. Menurut hasil penelitian Solomondan Rothblum
(1984)diketahui bahwa mahasiswa melakukan prokrastinasisecara bervariasi
terhadap tugas akademik. Di Amerika sebanyak 342 orang mahasiswa
yangmenjadi subjek penelitiannya, 46% mahasiswa melakukan prokrastinasi
terhadaptugas menulis, 27,6% mahasiswa melakukan prokrastinasi terhadap
belajar untukpersiapan ujian, 30,1% mahasiswa melakukan prokrastinasi
terhadap tugas membaca, 10,6% mahasiswa melakukan prokrastinasi terhadap
tugas administratif, 23%mahasiswa melakukan prokrastinasi dalammenghadiri
perkuliahan dan 10,2% mahasiswa melakukan prokrastinasi terhadapaktivitas
perkuliahan secara umum. Selain itu, penelitian di Indonesia yang dilakukan
Sari (Rizki, 2009) juga menunjukkan bahwa sebanyak 66 subjek mahasiswa
Universitas Sumatra Utara, 48,5 % mahasiswa melakukan prokrastinasi serta
penelitian yang dilakukan Fibriana (Sari, 2012) juga menunjukkan sebanyak
149 subjek mahasiswa Faklutas Psikologi Universitas Muhammdiyah, 38%
melakukan prokrastinasi dalam menempuh studi lebih dari 5 tahun dan
ditemukan indikasi prokrastinasi.. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui
bahwa hampir semua mahasiswa melakukan prokrastinasi akademik.
Banyaknya mahasiswa yang melakukan prokrastinasi akademik
tersebut dapat menimbulkan efek yang berkepanjangan yang dapat
berpengaruh dalam kehidupannya sebagai mahasiswa. Sehingga perlu
diketahui pula alasan mahasiswa tersebut melakukan prokrastinasi akademik.
Bernard (Fauziah, 2015)mengemukakan sepuluh alasan mahasiswa melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
prokrastinasi yaitu memilih kegiatan yang tidak menyenangkan, tidak mampu
mengerjakan tugas yang sulit, tidak tahu harus mengerjakan tugas dari mana,
ketidakmampuan mengatur waktu, adanya gangguan dari lingkungan,
memiliki kecemasan jika kemampuannya dievaluasi, ingin memberontak
terhadap kekuasaan orang lain, stress, depresi, dan kelelahan.Selain itu,
berdasarkan realita yang ditemukan oleh peneliti melalui wawancara terhadap
beberapa mahasiswa, diketahui bahwa mereka melakukan prokrastinasi
akademik karena beberapa alasan. Wawancara tersebut dilakukan penulis
kepada beberapa mahasiswa dengan memberi beberapa pertanyaanterkait
proses penyelesaian tugas dan beberapa alasan mereka melakukan
prokratsinasi atau menunda mengerjakan tugas.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa alasan mereka melakukan prokrastinasi diantaranya adalah kurangnya
sumber bacaan sehingga membuat mereka malas untuk mengerjakan tugas,
belum munculnya ide-ide yang berkaitan dengan penyelesaian tugas yaitu
ketika mendekati deadline pengumpulan tugas mereka akan berusaha untuk
mengerjakan tugas tersebut dan tanpa disadari ide-ide tersebut muncul sendiri
dan terus mengalir alami, ada teman yang belum mengerjakan tugas sehingga
mereka juga ikut-ikutan untuk belum mengerjakan tugasnya dan karena
banyaknya tugas yang harus dikerjakan membuat bingung harus memulai dari
mana untuk mengerjakannya serta kurang mampu mengatur waktu antara
tugas akademik dengan tugas non akademik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Ferrari, dkk (1995) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi
prokrastinasi akademik, yang dikelompokkan menjadi faktor internal dan
eksternal. Faktor internal meliputi kondisi fisik dan psikologis, faktor
eksternal meliputi gaya pengasuhan orangtua, tingkat sekolah, reward dan
punishment, tugas yang terlalu banyak dan kondisi lingkungan. Motivasi
dalam diri seseorang untuk meraih kesuksesan atau prestasi menjadi salah satu
faktor internal terjadinya prokrastinasi akademik.
Prokrastinasi akademik yang dilakukan seseorang dapat menjadi
indikasi bahwa seseorang kurang memiliki motivasi berprestasi (need for
achievement). Seseorang akan kurang mampu tampil secara optimal dalam
tugas-tugasnya sebagai pelajar ataupun mahasiswa, seperti sering melakukan
keterlambatan dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Mahasiswa sebagai
penerus bangsa, diharapkan memiliki motivasi berprestasi yang tinggi yang
ditunjukkan dengan semangat hidup yang tinggi, ulet, optimis, dan memiliki
dorongan untuk meraih kesuksesan (Uyun, 1998).
Motivasi yang tinggi akan membuat orang berupaya untuk lebih
berprestasi dalam bidangnya masing-masing, dengan demikian motivasi
dipandang sebagai daya dorong untuk berbuat sesuatu dalam kapasitas dan
produktifitas yang optimal atau maksimal. Salah satu hal yang dapat
memotivasi seseorang menurut McClelland (1985) adalah kebutuhan untuk
berprestasi (need for achievement), yaitu suatu pikiran yang berhubungan
dengan bagaimana melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya, lebih cepat dan
lebih efisien dengan hasil akhir yang maksimal bila dibandingkan dengan apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
yang telah dilakukan sebelumnya. Lindgren (1976) mengemukakan bahwa
motivasi berprestasi sebagai suatu dorongan yang ada pada seseorang
sehubungan dengan prestasi, yaitu menguasai, memanipulasi serta mengatur
lingkungan sosial maupun fisik, mengatasi segala rintangan dan memelihara
kualitas kerja yang tinggi, bersaing melalui usaha-usaha untuk melebihi hasil
kerja yang lampau, serta mengungguli hasil kerja yang lain.
Banyak penelitian yang meneliti tentang hubungan antara motivasi
berprestasi dengan prokrastinasi akademik. Namun dari beberapa hasil
penelitian tersebut, diketahui bahwa hasilnya tidak sama. Penelitian tentang
motivasi akademik dan prokrastinasi yang dilakukan oleh Sugito &
Siaputra(2012) danSari (2012)menunjukkan bahwa motivasi berprestasi
memiliki hubungan yang negatif yang signifikan dengan prokrastinasi
akademik mahasiswa. Di lain sisi, penelitian yang dilakukan oleh Siregar
(2012) menunjukkan bahwa motivasi berprestasi memiliki hubungan negatif
yang tidak signifikan dengan prokrastinasi akademik mahasiswa, dan
penelitian Hannah (2013) menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan
negatif antara motivasi berprestasi dengan prokrastinasi akademik pada
mahasiswa Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer Universitas Kristen
Satya Wacana. Selain itu penelitian yang dilakukan Adzani
(2012)menunjukkan hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan
prokrastinasi akademik pada mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Bina
Nusantara Jakarta. Perbedaan temuan penelitian di atas mengindikasi bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
motivasi berprestai yang sudah dikemukakan oleh beberapa ahli tidak selalu
berhubungan dengan prokrastinasi akademik.
Selain penelitian yang berhubungan dengan motivasi berprestasi,
terdapat pula perbedaan hasil penelitian yang berkaitan dengan prokrastinasi
akademik, yaitu hubungan antara prokrastinasi akademik dengan locus of
control. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tektonika
(2012)menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara locus of
control eksternal dengan prokrastinasi akademik, artinya semakin tinggi
kepercayaan seseorang terhadap orang lain dan nasibnya dalam
mempengaruhi hidup mereka, maka akan semakin tinggi pula tingkat
prokrastinasi akademik yang seseorang lakukan, dan tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara locus of control internal dengan prokrastinasi akademik
artinya locus of control internal tidak berpengaruh terhadap prokrastinasi
akademik. Di lain sisi, penelitian yang dilakukan oleh Hartosujono (2012)
menyebutkan bahwa locus of control internal maupun eksternal memiliki
hubungan yang signifikan dengan prokrastinasi akademik. Locus of control
eksternal dapat menyebabkan seseorang melakukan prokrastinasi, karena
keinginan untuk dipuji, memiliki idelaisme yang tinggi dan kebutuhan untuk
melihat model yang telah ada, selanjutnya locus of control internal juga dapat
membuat orang untuk melakukan prokrastinasi akademik, karena tugas-tugas
yang diterima kurang dapat diatur dengan baik, kurangnya asertif dan
kurangnya kemampuan mengontrol jadwal yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Locus of control sebagai suatu identifikasi variabel kepribadian yang
dianggap memiliki beberapa aspek dari perilaku prokrastinasi (Janssen dan
Carton, 1999). Locus of control juga merupakan salah satu faktor internal
munculnya prokrastinasi akademik. Locus of control menurut Rotter, 1966
(Engko dan Gudono, 2007) adalah cara pandang seseorang bahwa mereka
dapat atau tidak untuk mengendalikan peristiwa yang sedang terjadi.
Selanjutnya menurut Hjele dan Ziegler, 1981 (Engko dan Gudono, 2007),
menyebutkan bahwa locus of control sebagai persepsi seseorang tentang
penyebab kesuksesan atau kegagalan dalam melaksanakan pekerjaanya.
Locus of control adalah sudut pandang yang dipercayai mahasiswa,
bahwa mereka akan mendapatkan penghargaan sebagai suatu penguatan atas
perilaku mereka. Terdapat dua lokus yang menjadi sumber penguatan, yaitu
lokus internal dan lokus eksternal. Penguatan secara internal atau berasal dari
dalam diri individu tersebut. Seseorang akan menumbuhkan penghargaan dari
dalam dirinya sendiri. Sedangkan lokus eksternal merupakan kontrol
penguatan seseorang yang berasal dari luar dirinya atau berasal dari
lingkungannya.
Penelitian dari Janssen dan Carton (1999) menyatakan bahwa perilaku
prokrastinasi ditentukan oleh lokus eksternal. Perilaku prokrastinasi ini dapat
menjadi bagian pribadi seseorang, khususnya pada lokus eksternal. Rotter
(Bradshaw dan Gilbrech, 2002) menyatakan sejumlah orang yang memiliki
locus of control secara internal, lebih aktif mengarahkan perilakunya pada
tujuan yang ingin dicapai dan membuat sesuatu yang lebih baik. Perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Individu yang diarahkan secara internal ini akan memberikan penguatan pada
kontrol persepsi individu untuk mencapai apa yang menjadi tujuannya.
Individu yang memiliki kontrol yang kecil dalam meraih suatu prestasi dalam
belajar, memungkinkan mereka akan berperilaku prokrastinasi sebagai
kompensasi kontrol yang kecil tersebut (Thorpe, Pittenger, dan Reed, 1999).
Seseorang yang memiliki stres yang tinggi akan mengarahkan individu
tersebut untuk lebih menekankan kontrol secara eksternal (Bradshaw dan
Gilbrech, 2002). Individu yang melakukan prokrastinasi berorientasi untuk
mendapatkan pujian dari orang lain, tidak mau kerja keras namun ia juga tidak
mau gagal dan cenderung menggunakan kelemahan dari lingkungan yang ada
(Bruce, 1990).
Masalah prokrastinasi ini menjadi menarik untuk diteliti karena
fenomena ini menarik banyak perhatian tidak hanya disebabkan oleh besarnya
proporsi mahasiswa yang melakukan prokrastinasi, namun juga disebabkan
oleh dampak negatif yang muncul karena prokrastinasi tersebut. Eerde (2003)
menyebutkan bahwa dampak negatif tersebut seperti penurunan nilai dan
kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas akademik, serta juga di bidang
kesehatan fisik maupun psikis yaitu seseorang yang melakukan prokrastinasi
merasa stress sehingga mengakibatkan orang tersebut membutuhkan
perawatan kesehatan misalnya saat menjelang ujian. Jika kebiasaan menunda
ini munculsecara terus-menerus pada mahasiswa, tentuakan memberikan
dampak bagi pelakunya.Menurut Ferrari (Ghufron 2003),prokrastinasi
akademik banyak berakibatnegatif, yaitu dengan banyaknya melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
penundaan, maka banyakwaktu yang terbuang sia-sia. Tugas
menjaditerbengkalai, bahkan bila diselesaikan hasilnyatidak maksimal. Hal
tersebut membuat sangat penting pula mengetahui fakor penyebab terjadinya
prokrastinasi seperti motivasi berprestasi dan locus of control yang dimiliki
mahasiswa.
Berdasarkan beberapa uraian tersebut, dimana terdapat beberapa
perbedaan hasil penelitian tentang hubungan motivasi berprestasi dan locus of
control dengan prokrastinasi akademik, maka peneliti tertarik ingin lebih
mengetahui bagaimana hubungan yang terjadi pada hal tersebut. Peneliti ingin
menguji kembali bagaimana hubungan yang terjadi antara motivasi
berprestasi, locus of control, dan prokrastinasi akademik.
Masalah prokrastinasi akademik menjadi topik yang sangat menarik
untuk diteliti karena banyaknya pelaku prokrastinasi yang melakukannya dan
banyaknyadampak negatif yang menyertainya. Sehingga, perlu diketahui
faktor yang dapat menyebabkan perilaku prokrastinasi akademik tersebut
muncul, diantaranya adalah motivasi berprestasi dan locus of control.Motivasi
berprestasi dan tipe kepribadian locus of control yang dimiliki mahasiswa
tersebut dapat mempengaruhi seberapa banyak orang melakukan prokrastinasi
akademik.
Munculnya prokrastinasi akademik dapat disebabkan karena tinggi
rendahnya motivasi berprestasi yang dimiliki mahasiswa. Keyakinan bahwa
motivasi berprestasi yang tinggi disebabkan oleh faktor dari luar dirinya
merupakan indikasi seseorang yang memiliki tipe kepribadian locus of control
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
eksternal. Selain itu faktor lain yang mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi
berprestasi seseorang adalah karena dirinya sediri yang malas adalah
seseorang yang memiliki tipe kepribadian locus of control internal.
Berdasarkan penjelasan tersebut diketahui bahwa motivasi berprestasi pada
mahasiswaberhubungan dengan tipe kepribadian locus of control yang
mahasiswa miliki. Mahasiswa yang mampu mengontrol dirinya untuk
memiliki motivasi berprestasi yang tinggi maka mereka akan melakukan
sebaik mungkin dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Berdasarkan uraian
tersebut, maka peneliti tertarik ingin mengetahui hubungan dari ketiga
variabel tersebut yaitu motivasi berprestasi, locus of control, dan prokrastinasi
akademik.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang ingin diungkap dalam penelitian ini adalah apakah ada
hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi,locus of control,dan
prokrastinasi akademik pada mahasiswa?
C. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah adalah :
1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan
prokrastinasi akademik pada mahasiswa?
2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara locus of control dengan
prokrastinasi akademik pada mahasiswa?
3. Apakah ada hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dan
locus of control dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
D. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi
berprestasi dan locus of control dengan prokrastinasi akademik pada
mahasiswa.
E. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah meliputi :
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang
berarti kepada pihak-pihak yang terlibat mengenai hubungan prokrastinasi
akademik dengan motivasi berprestasi dan locus of control serta dapat
mengaplikasikan teori yang telah teruji secara ilmiah guna memperluas
pengetahuan dalam bidang pendidikan khususnya mengenai prokrastinasi
akademik, motivasi berprestasi, dan locus of control.
2. Manfaat praktis
Penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif dan
menumbuhkan pengetahuan bagi masyarakat luas pada umumnya sehingga
menjadi bahan evaluasi dan referensi khususnya bagi para orang tua,
konselor serta dosen dalam upaya membimbing dan memotivasi untuk
mengurangi dan mencegah terjadinya prokrastinasi akademik pada
mahasiswa sehingga dapat meningkatkan motivasi berprestasi dan
menumbuhkan locus of control yang baik pada mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
BAB II
DASAR TEORI
A. Prokrastinasi Akademik
1. Pengertian Prokrastinasi
Istilah prokrastinasi ini pertama kali dicetuskan oleh Brown dan
Holtzman pada tahun 1967 untuk menunjukkan kecenderungan
menunda-nunda penyelesaian terhadap suatu tugas atau pekerjaan
(Ferrari, dkk 1995). Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin
procrastination dengan awalan “pro” yang berarti mendorong maju atau
bergerak maju dan akhiran “crastinus”. yang berarti keputusan hari
esok, dan jika digabungkan menjadi menangguhkan atau menunda
sampai hari berikutnya (Burka & Yuen, 1983).
Menurut Silver (Green, 1982), prokrastinasi lebih dari sekedar
kecenderungan, melainkan suatu respon untuk mengantisipasi tugas-
tugas yang tidak disukai atau karena tidak memadainya penguatan atau
keyakinan yang tidak rasional yang menghambat kinerja. Orang yang
melakukan perilaku prokrastinasi disebutprokrastinator. Prokrastinastor
atau individu yang melakukan prokrastinasi sadar menghadapi tugas-
tugas yang bermanfaat dan penting bagi dirinya (prioritas utama),
dengan sengaja menunda secara berulang-ulang (kompulsif) hingga
muncul perasaan cemas dan perasaan bersalah (Ferrari, dkk, 1995).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Ferrari, dkk (1995) menyebutkan bahwa menurut pandangan teori
reinforcement, menyatakan bahwa prokrastinator tidak pernah atau
jarang menerima hukuman. Sedangkan teori cognitive behavioral
menjelaskan bahwa perilaku menunda akibat dari kesalahan dalam
berpikir dan adanya pikiran-pikiran yang irasional terhadap tugas seperti
takut gagal dalam penyelesaian suatu tugas. Menurut Ferrari (Ghufron &
Rini, 2010), pengertian prokrastinasi dapat dipandang dari berbagai
batasan tertentu, yaitu: (1) prokrastinasi hanya sebagai perilaku
penundaan, yaitu bahwa setiap perbuatan untuk menunda dalam
mengerjakan suatu tugas disebut sebagai prokrastinasi, tanpa
mempermasalahkan tujuan serta alasan penundaan yang dilakukan; (2)
prokrastinasi sebagai suatu kebiasaan atau pola perilaku yang dimiliki
individu, yang mengarah kepada trait, penundaan yang dilakukan sudah
merupakan respon tetap yang selalu dilakukan seseorang dalam
menghadapi tugas, biasanya disertai oleh adanya keyakinan-keyakinan
yang irasional; (3) prokrastinasi sebagai suatu trait kepribadian, dalam
pengertian ini prokrastinasi tidak hanya sebuah perilaku penundaan saja,
akan tetapi prokrastinasi merupakan suatu trait yang melibatkan
komponen-komponen perilaku maupun struktur mental lain yang saling
terkait yang dapat diketahui secara langsung maupun tidak langsung.
Peneliti dalam penelitian ini ingin melihat prokrastinasi berdasarkan
beberapa batasan tersebut, yaitu melakukan prokrastinasi tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
mempermasalahkan tujuan serta alasannya, prokrastinasi sebagai suatu
kebiasaan dan juga prokrastinasi sebagai trait kepribadian.
Menurut Solomo dan Rothblum (1984) prokrastinasi memiliki
beberapa dampak negatif. Dampak tersebut antara lain adalah tugas tidak
terselesaikan, tugas terselesaikan dengan kurng maksimal karena
mengerjakan secara terburu-buru. Selain itu, prokrastinasi dapat
menyebabkan rasa cemas yang berujung depresi, tingginya tingkat
kesalahan dan banyaknya waktu yang terbuang.
Menurut Gunawinata, Nanik, & Lasmono (2008), prokrastinasi
dapat membawa dampak baik positif maupun negatif bagi prokrastinator.
Dampak negatif dibedakan menjadi dua, yaitu dampak secara internal
dan eksternal. Secara internal, prokrastinasi dapat menyebabkan frustasi,
rasa marah dan rasa bersalah. Secara eksternal, prokrastinasi memiliki
hubungan negatif dengan prestasi akademik, hilangnya kesempatan,
serta hilangnya waktu dengan sia-sia. Sedangkan, dampak positif
prokrastinasi adalah bersifat sementara, yaitu dapat mengatasi stress
pada seseorang dan bad mood, namun hanya untuk sementara waktu.
Berdasarkan pemaparan para ahli tersebut, peneliti menyimpulkan
pengertian prokrastinasi sebagai kecenderungan seseorang untuk
berperilaku menunda menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan. Perilaku
prokrastinasi ini dapat membawa dampak positif maupun negatif bagi
pelakunya. Pelaku prokrastinasi disebut juga sebagai prokrastinator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2. Pengertian Prokrastinasi Akademik
Ferrari, dkk (1995) secara lebih jelas membedakan prokrastinasi
berdasarkan jenis tugasnya yaitu prokrastinasi akademik dan
prokrastinasi non-akademik. Prokrastinasi akademik adalah jenis
penundaan yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan
dengan tugas akademik seperti tugas sekolah atau tugas kuliah.
Sedangkan prokrastinasi non-akademik adalah penundaan yang
dilakukan pada jenis tugas non formal atau tugas yang berhubungan
dengan tugas sehari-hari misalnya rumah tangga dan tugas kantor.
Dalam penelitian ini, peneliti akan lebih menjelaskan mengenai
prokrastinasi akademik.
Pada penelitian ini, selanjutnya hanya akan membahas
prokrastinasi berdasar pada jenis tugasnya yakni prokrastinasi akademik.
Secara historis, penelitian tentang prokrastinasi ini pada awalnya
memang sudah banyak dilakukan di lingkungan akademik (Ferrari dkk,
1995).Ellis & Knaus (1977) juga mengungkapkan bahwa kurang lebih
70% mahasiswa melakukan prokrastinasi.
Prokrastinasi akademik berkaitan dengan unsur-unsur tugas dalam
akademik. Solomon & Rothblum (1984) menjelaskan bahwa
prokrastinasi akademik adalah kecenderungan yang dilakukan oleh
seseorang untuk menunda tugas akademik hampir selalu dan selalu.
Mereka juga menyatakan bahwa terdapat enam area akademik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
sering dijadikan oleh pelajar sebagai “bahan” prokrastinasi. Enam area
tersebut meliputi :
a. Menulis: meliputi penundaan dalam melaksanakan kewajiban
menulis makalah, laporan praktikum, serta tugas menulis lainnya.
b. Belajar dalam menghadapi ujian : meliputi penundaan belajar
dalam rangka menghadapi kuis, ujain mid semester ataupun ujian
akhir.
c. Membaca: meliputi penundaan dalam membaca buku referensi
maupun buku referensi penudukung yang berkaitan dengan tugas
akademik yang diwajibkan.
d. Tugas administratif : meliputi penundaan dalam mengerjakan dan
menyelesaikan tugas-tugas administratif seperti mengembalikan
buku ke perpustakaan, membayar SPP atau tagihan kuliah,
melakukan daftar ulang (berregristrasi), menyalin catatan dan
sebagainya.
e. Menghadiri pertemuan : meliputi penundaan atau keterlambatan
menghadiri kuliah, praktikum, dan pertemuan lainnya.
f. Kinerja akademik secara keseluruhan : meliputi penundaan
mengerjakan atau menyelesaikan tugas-tugas akademik secara
keseluruhan.
Kesimpulan yang dapat diambil dari pemaparan para ahli adalah
bahwa prokrastinasi akademik pada mahasiswa merupakan perilaku
penundaan yang dilakukan mahasiswa secara sengaja dan berulang-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
ulang, dengan melakukan aktivitas lain yang tidak diperlukan dalam
pengerjaan tugas yang penting. Mahasiswa sering melakukan
prokrastinasi dalam hal menulis, belajar untuk menghadapi ujian,
membaca, tugas administratif, menghadiri pertemuan, dan kinerja
akademik secara keseluruhan.
3. Aspek prokrastinasi akademik
Ferrari, dkk (1995) mengatakan bahwa prokrastinasi akademik
sebagai suatu perilaku penundaan dapat termanifestasikan dalam aspek-
aspek yang dapat diukur dan diamati. Aspek-aspek tersebut yaitu :
a. Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas
yang dihadapi
Seorang prokrastinator tahu bahwa tugas yang dihadapinya harus
segera diselesaikan dan berguna bagi dirinya, namun dia menunda-
nunda untuk memulai mengerjakannya atau menunda-nunda untuk
segera menyelesaikan.
b. Adanya kelambanan yang disengaja dalam mengerjakan tugas
Seorang prokrastinator menghabiskan waktu yang dimilikinya
untuk mempersiapkan diri secara berlebihan maupun melakukan
hal-hal yang tidak dibutuhkan dalam penyelesaian suatu tugas,
tanpa memperhitungkan keterbatasan waktu yang dimilikinya.
c. Adanya kesenjangan waktu dalam mengerjakan tugas rencana dan
kinerja secara aktual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Prokrastinator memiliki kesulitan untuk melakukan sesuatu sesuai
dengan batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Mereka
sering mengalami keterlambatan dalam mengerjakan tugas dalam
waktu yang sudah ditentukan, baik ditentukan oleh orang lain
maupun oleh dirinya sendiri.
d. Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada
mengerjakan tugas
Prokrastinator dengan sengaja tidak segera menyelesaikan
tugasnya tetapi menggunakan waktu yang dia miliki untuk
melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih menyenangkan dan
mendatangkan hiburan, misalnya jalan-jalan ke mall, main game,
berkumpul dengan teman-teman untuk sekedar berbincang-bincang
dan lain sebagainya.
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa aspek dari
prokrastinasi akademik adalah sengaja menunda untuk mengerjakan
tugas, banyaknya waktu yang digunakan untuk melakukan persiapan
guna memulai mengerjakan tugas, tidak terlaksananya time management
yang tepat, serta kurang tepatnya pemilihan aktivitas yang prioritas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
4. Faktor Yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik
Ferarri, Johnson, dan McCown (1995) mengemukakan secara
umum faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik.
Faktor-faktor tersebut dapat dikategorikan menjadi dua yaitu faktor
internal dan faktor eksternal.
a. Faktor internal, yaitu faktor-faktor yang ada pada diri individu yang
melakukan prokrastinasi, meliputi:
i. Kondisi fisik individu. Faktor dari dalam yang turut
mempengaruhi prokrastinasi pada individu adalah keadaan fisik
dan kondisi kesehatan seseorang.
ii. Kondisi psikologis individu. Millgran dan Tenne menemukan
bahwa kepribadian khususnya ciri kepribadian locus of control
internal mempengaruhi seberapa banyak orang melakukan
prokrastinasi.
b. Faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang terdapat diluar diri individu
yang mempengaruhi prokrastinasi. Faktor itu antara lain:
i. Gaya pengasuhan orang tua. Hasil penelitian Ferrari
menemukan bahwa tingkat pengasuhan otoriter ayah
menyebabkan munculnya kecenderungan perilaku
prokrastinasi.
ii. Kondisi lingkungan. Prokrastinasi akademik lebih banyak
dilakukan pada lingkungan yang rendah pengawasan dari pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
lingkungan yang penuh pengawasan. Pergaulan siswa pun turut
mempengaruhinya.
Fauziah (2015) dalam penelitiannya menyatakan faktor-faktor
yang mempengaruhi prokrastinasi akademik pada mahasiswa
meliputi faktor internal maupun eksternal. Faktor internal terdiri atas
faktor fisik dan faktor psikis. Faktor fisik terjadi karena berbagai
aktivitas yang mahasiswa lakukan di kampus maupun diluar kampus
menyebabkan mahasiswa kelelahan, menimbulkan rasa kantuk dan
lelah, sehingga saat akan mengerjakan tugas mahasiswa lebih
memilihistirahat daripada mengerjakan tugasnya. Faktor internal
yang kedua yaitu faktor psikis. Faktor psikis meliputi :
a) Mahasiswa tidak mengerti tugas yang diberikan oleh dosen
karena instruksi tugasnya yang tidak jelas,
b) Tidak menguasai materi kuliah yang diberikan, hal iniberkaitan
dengan cara dosen mengajar dikelas yaitu adanya dosen yang
jarangmasuk kelas namun sering memberikantugas atau hanya
sekedar presentasi tanpaadanya feedback dari dosen, sehingga
halini menjadi pengaruh terhadap terjadinyaprokrastinasi
akademik,
c) Adanya rasa malas yang timbul dari dalamdiri mahasiswa karena
kurang motivasisehingga sulit memulai untuk mengerjakantugas-
tugas kuliah, selain itu juga yangmenjadi pemicunya adalah lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
sukamelakukan hal-hal yang lebih menarikseperti menonton film,
main game, danbaca novel, sehingga mengabaikan tugaskuliah
d) Tidak bisa mengatur waktu antara kuliah dengan kegiatan di luar
kampus, hal ini dikarenakan jadwal kuliah yang padat sehingga
mahasiswa lupa tugas apa saja yang harus dikerjakan,
e) Kurang berminat pada mata kuliah tertentu, hal ini juga berkaitan
dengan caradosen mengajar yaitu adanya dosen yangtidak
mengerti saat menyampaikan materikuliah, dan tugas yang
diberikan tidaksesuai dengan mata kuliah.
f) Mood (suasana hati), saatmahasiswa merasa belum muncul
moodyang baik maka akan mengabaikan ataumenunda tugas
sampai timbulnya moodyang baik, sehingga memiliki
semangatkembali saat mengerjakan tugas-tugaskuliah.
Kemudian faktor eksternal yang dapat menyebabkan prokrastinasi
antara lain :
a) Tingkat kesulitan tugas yangdiberikan, mahasiswa menganggap
tugasyang sulit adalah tugas yang memiliki referensi susah, tugas
yang diberikan terlalurumit, tugasnya tidak dapat
dipahami,kemudian tugas yang terlalu mudah jugamenjadikan
mahasiswa mengakhirkandalam mengerjakan, misalnya tugas
yangsimpel yang hanya membuat resume,power point untuk
presentasi, kemudianjawaban tugasnya yang sudah ada diinternet
(copy-paste).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b) Tidak adafasilitas untuk mengerjakan, misalnyalaptop rusak, tidak
ada jaringan internet,kuota habis, dan tidak ada modem.
c) Kurang referensi karenasumbernya sulit dicari dan terbatas
sehingga menyebabkan mahasiswa menundatugas kuliah.
d) Waktu pengumpulannya masih lama, hal ini dikarenakanjangka
waktu untuk pengumpulan tugasnya lama, sehingga mahasiswa
terlalusantai untuk mengerjakannya.
e) Saling mengandalkan teman, hal ini apabilatugasnya dirasa sulit,
waktu pengumpulannya sudah dekat, juga apabila tugaskelompok
selalu saling mengandalkanteman yang lainnya untuk bisa
dikerjakan.
f) Kesibukkan di luar kampus,seperti adanya rapat organisasi,
acaradengan keluarga, sudah memilikipekerjaan, mengerjakan
tugas-tugas dirumah atau di kostan.
g) Penumpukkan tugas, tugasyang banyak seperti tugas individu
atautugas kelompok membuat mahasiswa bingung tugas mana
yang harus didahulukanyang pada akhirnya tugas dikerjakan
jikasudah mendekati waktu pengumpulan.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor yang
dapat mempengaruhi munculnya prokrastinasi akademik pada
mahasiswa terdiri dari faktor internal maupun eksternal. Faktor internal
terdiri atas faktor fisik dan psikis. Faktor fisik muncul karena banyaknya
aktivitas yang mahasiswa lakukan sehingga membuat mahasiswa merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
capek untuk mengerjakan tugas-tugas yang lainnya. Sedangkan fakor
psikis seperti kurangnya pemahaman mahasiswa mengenai tugas yang
diberikan, tidak menguasahi materi kuliah yang diberikan sehingga
membuat mahasiswa malas untuk mengerjakan tugas, selain itu juga
kurangnya pengaturan waktu yang baik dari mahasiswa serta kurang
tertariknya mahasiswa pada mata kuliah tertentu sehingga dapat
membuat suasama hati mahasiswa menjadi tidak tentu. Sedangkan faktor
eksternal yang dapat menyebabkan munculnya prokrastinasi akademik
yaitu sulitnya tugas yang diberikan oleh dosen, kurangnya fasilitas
penunjang maupun referensi dalam menyelesaikan tugas, waktu
pengumpulan tugas masih lama sehingga membuat mahasiswa lebih
banyak memilih kegiatan di luar kampus, hal tersebut juga menyebabkan
semakin banyaknya tugas-tugas yang harus dikerjakan.
5. Dampak prokrastinasi akademik
Menurut Burka &Yuen (Putri, 2014), prokrastinasi akademik dapat
membawa dampak yang sangat serius dalam hal :
a. Prokrastinasi dapat menciptakan masalah eksternal, seperti menunda
mengarjakan tugas dapat membuat kita tidak dapat mengerjakan
tugas dengan baik dan mendapat peringatan dari guru atau dosen.
b. Prokrastinasi menimbulkan masalah internal seperti merasa bersalah
ataupun menyesal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian di atas bahwa dampak
yang dapat ditimbulkan dari seseorang yang melakukan prokrastinasi
terbagi dari dua yaitu dampak internal dan eksternal. Dampak
eksternalnya yaitu menunda mengerjakan tugas membuat seseorang
tidak dapat mengerjakan tugas dengan baik dan tepat waktu sehingga
akan mendapatkan peringatan dari dosen dan nilai yang buruk pula.
Sedangkan dampak internalnya yaitu seseorang yang melakukan
prokrastinasi akan merasa bersalah ataupun menyesal terhadap
tindakannya.
B. Motivasi berprestasi
1. Pengertian motivasi berprestasi
Istilah need for achievement dipopulerkan pertama kali oleh
McClelland dengan sebutan n-ach sebagai singkatan dari need for
achievement. McClelland (Weiner, 1985) menganggap n-ach sebagai
virus mental. Virus mental ini merupakan suatu pikiran yang
berhubungan dengan bagaimana seseorang melakukan sesuatu dengan
lebih baik, lebih cepat dan lebih efisien dibanding dengan apa yang telah
dilakukan sebelumnya. Selanjutnya, pada penjelasan berikutnya peneliti
akan memakai istilah motivasi berprestasi untuk lebih menjelaskan need
for achievement. Menurut Murray (Siregar, 2012) motivasi berprestasi
adalah suatu keinginan atau kecenderungan untuk mengatasi hambatan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
untuk melatih kekuatan, dan berusaha untuk melakukan sesuatu yang
sulit dengan melakukan secepat mungkin.
Menurut McClelland (1985) motivasi berprestasi adalah suatu
pendorong individu untuk mencapai kesuksesan dan bertujuan untuk
berhasil dalam kompetisi atau persaingan dengan beberapa ukuran
keunggulan (standard of excelence). Lindgren (1976) juga
mengemukakan hal senada bahwa motivasi berprestasi sebagai suatu
dorongan yang ada pada seseorang berhubungan dengan prestasi. Hal
tersebut meliputi menguasai, memanipulasi serta mengatur lingkungan
sosial maupun fisik, mengatasi segala rintangan dan memelihara kualitas
kerja yang tinggi, bersaing melalui usaha-usaha untuk melebihi hasil
kerja yang lampau, serta mengungguli hasil kerja orang lain. Selain itu,
Santrock (2003) juga menjelaskan bahwa motivasi berprestasi
merupakan keinginan seseorang untuk menyelesaikan sesuatu untuk
mencapai suatu standar kesuksesan serta untuk melakukan suatu usaha
dengan tujuan untuk mencapai kesuksesan.
Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan yang berhubungan
dengan bagaimana seseorang melakukan sesuatu dengan lebih baik,
lebih cepat dan lebih efisien dibandingkan dengan apa yang telah
dilakukan sebelumnya, sebagai usaha mencapai kesuksesan atau
keberhasilan dalam kompetisi dengan suatu standar ukuran keunggulan
yang dapat berupa prestasi orang lain maupun prestasi diri sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2. Indikator motivasi berprestasi
Mc.Clelland (1987) mengemukakan indikator motivasi berprestasi
yang membedakan individu dengan berprestasi tinggi dan rendah.
a. Tanggung jawab
Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi merasa
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan akan dikerjakannya
dan tidak akan meninggalkan tugas itu sebelum berhasil
menyelesaikannnya, sedangkan individu dengan motivasi
berprestasi yang rendah cenderung akan menyalahkan hal-hal yang
ada di luar dirinya sebagai penyebab ketidakberhasilannya, seperti
tugas yang terlalu sulit atau terlalu banyak.
b. Resiko pemilihan tugas
Dalam pemilihan tugas, individu yang memiliki motivasi
berprestasi yang tinggi akan memilih tugas dengan taraf kesulitan
yanag sedang, meskipun dirasa sulit baginya namun, individu
tersebut akan berusaha menyelesaikan tugas tersebut dan berani
menanggung resiko bila mengalami kegagalan. Sedangkan individu
dengan motivasi berprestasi yang rendah cenderung memilih tugas
yang sangat mudah, karena individu merasa yakin akan berhasil
mengerjakannya dibanding memilih tugas yang sulit. Karena bila
mengalami kegagalan, individu tersebut akan menyalahkan tugas
tersebut.
c. Kreatif inovatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Individu dengan motivasi berprestasi yang tinggi cenderung
memiliki daya kreatif dan tidak menyukai pekerjaan rutin.
Sedangkan individu dengan motivasi berprestasi yang rendah lebih
menyukai pekerjaan yang terstruktur karena tidak harus
menentukan sendiri apa yang harus ia kerjakan dan bagaimana
mengerjakannya.
d. Memperhatikan umpan balik
Individu dengan motivasi berprestasi yang tinggi lebih menyukai
umpan bailk karena akan memperhatikan kesalahan-kesalahan
yang dilakukannya, sedangkan individu dengan motivasi
berprestasi yang rendah lebih cenderung mengulangi kesalahan
yang sama dalam tugas mendatang.
e. Waktu mengerjakan tugas
Individu dengan motivasi berprestasi yang tinggi akan cenderung
berusaha menyelesaikan setiap tugas dalm waktu yang secepat
mungkin dan seefisien mungkin. Sedangkan individu dengan
motivasi berprestasi yang rendah akan lebih cenderung kurang
tertantang untuk menyelesaikan tugas secepat mungkin, sehingga
cenderungmemakan waktu yang lebih lama, menunda-nunda dan
tidak efisien.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa untuk
mengetahui seseorang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi atau
rendah dapat dilihat dari beberapa aspek berikut yaitu dalam hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
tanggung jawab, resiko pemilihan tugas, kreatif inovatif, memperhatikan
umpan balik, dan waktu pengerjaan tugas.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi
McClelland (Sukadji, 2001) menjelaskan faktor-faktor yang dapat
berpengaruh terhadap motivasi berprestasi, yaitu :
a. Harapan orangtua terhadap anaknya
Orangtua yang mengharapkan anaknya bekerja keras dan berjuang
untuk mencapai kesuksesan akan mendorong anak tersebut untuk
bertingkah laku yang mengarah kepada pencapaian prestasi.
b. Pengalaman pada tahun-tahun pertama kehidupan
Adanya perbedaan pengalaman masa lalu pada setiap orang dapat
menyebabkan terjadinya variasi terhadap tinggi rendahnya
kecenderungan untuk meraih prestasi pada diri seseorang. Biasanya
hal itu dipelajari pada masa kanak-kanak awal, terutama melalui
interaksi dengan orangtua dan “significant others”.
c. Latar belakang budaya tempat seseorang dibesarkan
Apabila seseorang dibesarkan dalam budaya yang menekankan pada
pentingnya keuletan, kerja keras, sikap inisiatif dan kompetitif, serta
suasana yang selalu mendorong individu untuk memecahkan
masalah secara mandiri tanpa dihantui perasaan takut gagal, maka
dalam diri orang tersebut akan berkembang hasrat untuk berprestasi
yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
d. Peniruan tingkah laku
Melalui “observational learning” seorang anak akan mengambil
atau meniru banyak karateristik dari suatu model, termasuk dalam
kebutuhan untuk berprestasi yaitu ketika model tersebut memiliki
motif berprestasi yang tinggi, sehingga dalam hal ini pemilihan
model yang tepat akan menentukan tingkah laku anak tersebut.
e. Lingkungan tempat proses pembelajaran berlangsung
Iklim belajar yang menyenangkan, tidak mengancam, memberi
semangat dan sikap optimisme bagi seseorang dalam belajar,
cenderung akan mendorong orang tersebut tertarik untuk belajar,
memiliki toleransi terhadap suasana kompetisi dan tidak khawatir
akan kegagalan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi berprestasi seseorang yaitu
harapan orang tua terhadap anaknya, perbedaan pengalaman masa lalu
seseorang, latar belakang budaya tempat seseorang dibesarkan,
pemilihan model dalam menentukan tingkah laku seseorang dan kondisi
lingkungan tempat proses pembelajaran berlangsung.
C. Locus Of Control
1. Pengertian Locus Of Control
Konsep locus of control pertama kali dikemukakan oleh Rotter
pada tahun 1966 yang merupakan ahli teori pembelajaran sosial. Locus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
of control dapat diartikan sebagai cara pandang seseorang terhadap
sesuatu peristiwa apakah seseorang mampu atau tidak mengendalikan
peristiwa atau kejadian yang terjadi pada dirinya.
Locus of control terkait dengan tingkat kepercayaan seseorang
tentang peristiwa, nasib, keberuntungan, dan takdir yang terjadi pada
dirinya, apakah karena faktor internal atau faktor eksternal. Individu
yang percaya bahwa peristiwa, kejadian, dan takdir disebabkan karena
kendali dirinya sendiri disebut dengan locus of control internal.
Sedangkan individu yang percaya bahwa peristiwa, kejadian, dan takdir
disebabkan karena kendali dari faktor di luar dirinya disebut dengan
locus of control eksternal (Robbins, 2005).
Berdasarkan pandangan para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa
locus of control adalah keyakinan pada diri seseorang terhadap sumber-
sumber yang mengontrol peristiwa dalam hidupnya, kontrol tersebut
dapat berasal dari dalam diri orang tersebut (locus of control internal)
maupun berasal dari luar diri seseorang (locus of control eksternal).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2. Jenis-Jenis Locus Of Control
a. Locus of control internal
Menurut Rotter (Karimi & Alipour, 2011) menjelaskan bahwa
locus of control internal mengacu pada orang-orang yang percaya bahwa
keberhasilan atau kegagalan mereka merupakan hasil dari tindakan dan
usaha mereka sendiri.
Menurut Robbins (2005)locus of control internal adalah individu
yang percaya bahwa mereka merupakan pemegang kendali atas apa yang
terjadi pada diri mereka sendiri. Seseorang dengan locus of control
internal mempunyai persepsi bahwa lingkungan dapat dikontrol oleh
dirinya sendiri sehingga mereka mampu melakukan perubahan-
perubahan sesuai dengan keinginan mereka. Sebagai contoh, seorang
mahasiswa meraih nilai ujian yang tinggi dikarenakan keyakinan atas
kemampuan dirinya dalam menjawab soal-soal ujian yang diberikan.
Pemahaman locus of control internal mengarah pada keyakinan
bahwa ada konsekuensi hasil atasperbuatan diri sendiri. Individu percaya
bahwa hasil baik yang diperoleh dan kegagalan yang
diperolehmerupakan hasil dari perilakunya sendiri, sehingga ia percaya
bahwa yang mengontrol berhasil tidaknyasuatu tujuan adalah dirinya
sendiri. Individu yang mempunyai locus of control internal biasanya
proaktifdan prilakunya cenderung adaptif (Demellow & Imms, 1999).
Hasil dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa locus of control
internal lebih banyak menimbulkan dampak positif, hal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dikarenakan mereka memiliki kecenderungan lebih percaya diri, selalu
berpikir optimis, cenderung lebih aktif, selalu berusaha keras untuk
meraih prestasi, penuh kekuatan dan tidak mudah tergatung pada orang
lain.
b. Locus of control eksternal
Menurut Rotter (Karimi & Alipour, 2011) locus of control
eksternalmengacu pada keyakinan bahwa kesempatan, nasib, manajer,
supervisor, organisasidan hal-hal yang lainnya dapat lebih kuat untuk
membuat keputusan tentangkehidupan dan hasil dari seorang individu.
Menutut Robbins (2005), seseorang yang memiliki locus of control
eksternal yakin bahwa apa pun yang terjadi pada dirinya dikendalikan
oleh kekuatan dari luar dirinya seperti keberuntungan atau kesempatan.
Seseorang yang memiliki locus of control eksternal yang tinggi
cenderung akan pasrah terhadap apa yang menimpa dirinya tanpa usaha
untuk melakukan perubahan, sehingga cenderung untuk menyukai
perilaku penyesuaian diri atau adaptasi terhadap lingkungan agar tetap
bertahan dalam situasi yang ada. Contohnya seorang mahasiswa mampu
mengerjakan tes tertulis dikarenakan keyakinannyaakan hal yang bersifat
eksternal yaitu soal tes yang mudah atau sedang bernasibbaik.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bawah terdapat dua
jenis locus of control, yaitu locus of control internaldan locus of control
eksternal. Locus of control internal merupakan keyakinan seseorang
bahwa keberhasilan atau kegagalan mereka merupakan hasil dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
tindakan dan usaha mereka sendiri. Sedangkan locus of control
eksternalkeyakinan seseorang bahwa kinerja adalah hasil dari peristiwa
di luar kendali langsung mereka atau dapat dikatakan berasal dari
lingkungan sekitar.
3. Indikator Locus Of Control
Pengukuran variabel locus of control diukur dengan menggunakan
instrument yang dikembangkan dari studi Rotter (1966).Locus of control
terbagi menjadi locus of controleksternal dan locus of control internal.
a. Locus of control eksternal
Locus of control eksternal merupakan persepsi atau pandangan
individu terhadap sumber-sumber diluar dirinya yang mengontrol
kejadian hidupnya, seperti nasib, keberuntungan, kekuasaan atasan,
dan lingkungan sekitar. Indikatornya ialah:
1) Kegagalan yang dialami individu karena ketidakmujuran.
2) Perencanaan jauh ke depan merupakan pekerjaan yang sia-sia.
3) Kejadian yang dialami dalam hidup ditentukan oleh orang yang
berkuasa.
4) Kesuksesan individu karena faktor nasib.
b. Locus of control internal
Locus of control internal merupakan persepsi atau pandangan
individual terhadap kemampuan menentukan nasib sendiri.
Indikatornya adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
1) Segala yang dicapai individu hasil dari usaha sendiri.
2) Menjadi pimpinan karena kemampuan sendiri.
3) Keberhasilan individu karena kerja keras.
4) Segala yang diperoleh individu bukan karena keberuntungan.
5) Kemampuan individu dalam menentukan kejadian dalam
hidup.
6) Kehidupan individu ditentukan oleh tindakannya.
7) Kegagalan yang dialami individu akibat perbuatan sendiri.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri
orang yang memiliki locus of control eksternal adalah bahwa
kejadian yang mereka alami dalam hidup karena adanya faktor
keberuntungan maupun kesialan dan ditentukan pula oleh orang
lain serta perencanaan untuk masa depan baginya merupakan hal
yang sia-sia. Sedangkan ciri-ciri orang yang memiliki locus of
control internal adalah pencapaian yang dia raih seperti mampu
menjadi pemimpin merupakan berkat usahanya sendiri, hal itu
karena dirinya mampu bekerja keras dan bukan merupakan
keberuntungan semata serta dia mampu menentukan peristiwa yang
akan terjadi dan sadar bahwa kegagalan yang dialaminya
merupakan perbuatannya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
D. Mahasiswa
1. Pengertian Mahasiswa
Takwin (Siti, 2009) mengungkapkan bahwa mahasiswa merupakan
orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di lingkungan universitas,
institute, maupun akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di
perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa. Mahasiswa
dikategorikan pada tahap perkembangan usia yang ke 18 sampai 25 tahun.
Tahap ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa
awal. Winkel (1997) menjelaskan bahwa rentang usia mahasiswa dapat
dibagi atas periode 18 atau 19 tahun sampai 20 atau 21 tahun merupakan
mahasiswa dari semester I sampai dengan semester IV dan periode 21 atau
22 tahun sampai dengan 24 atau 25 tahun merupakan mahasiswa V sampai
dengan VII.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
adalah peserta didik yang berusia 18 sampai 25 tahun yang terdaftar dan
menjalani pendidikannnya di jenjang perguruan tinggi baik seperti
universitas, institute, maupun akademi. Dalam penelitian ini, subyek yang
digunakan ialah mahasiswa yang masih tercatat aktif di Fakultas Psikologi
dan berusia antara 18 sampai 23 tahun dan berada pada semester V. Hal ini
dikarenakan pada semester tersebut mahasiswa sudah memasuki usia
dewasa awal. Pada usia dewasa awal tersebut, mahasiswa memasuki masa
pembentukan kemandirian pribadi, perkembangan karir, belajar hidup dan
mulai memikirkan masa depan (Santrock, 1995). Selain itu juga pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
semester ini mahasiswa akan memiliki banyak tugas akademik maupun
tugas non-akademik. Tugas non-akademik seperti mengikuti kegiatan di
luar tugas akademiknya, merupakan salah satu usaha untuk
mengembangkan karir mereka. Banyaknya tugas yang harus dikerjakan
tersebut tak jarang membuat mahasiswa merasa jenuh atau kelelahan.
Garden(Santrock, 1995)mengungkapkan bahwa beberapa
mahasiswa universitas melaporkan bahwa mereka merasa “jenuh” atau
burnout. Burnout merupakan suatu perasaan putus asa dan tidak berdaya
yang diakibatkan oleh stres berlarut-larut yang berkaitan dengan kerja.
Burnout menjadikan penderitanya berada dalam kelelahan fisik dan emosi
yang mencakup kelelahan kronis dan rendahnya energi.
Santrock (1995) mengungkapkan bahwa pada beberapa kampus,
burnout di universitas adalah alasan yang paling umum bagi mahasiswa
untuk meninggalkan kampus sebelum memperoleh gelar mereka,
mencapai rata-rata 25% pada beberapa universitas. Hal ini merupakan
salah satu indikasi bahwa mahasiswa melakukakan prokrastinasi
akademik.
E. Hubungan motivasi berprestasi dengan prokrastinasi akademik pada
mahasiswa
Mahasiswa sebagai manusia yang hidup di lingkungan sosial maupun
lingkungan akademik memiliki tugas dan tanggung jawab yang harus
dipenuhi. Dalam rangka memenuhi semua tugas dan kewajibannya tersebut,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
mahasiswa diharapkan mampu membagi waktunya antara tugas akademis dan
tugas non akademisnya. Fenomena yang saat ini terjadi di perguruan tinggi
baik negeri maupun swasta, tidak sedikit mahasiswa yang mengalami
masalah-masalah akademik, seperti pengaturan waktu belajar, memilih metode
belajar untuk mempersiapkan ujian, menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan
dan sebagainya. Pada saat mahasiswa memiliki kesulitan untuk melakukan
sesuatu sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan, sering mengalami
keterlambatan, mempersiapkan segala sesuatu dengan berlebihan, dan gagal
dalam menyelesaikan tugas sesuai batas waktu yang telah ditentukan, maka
seseorang tersebut dikatakan sebagai orang yang melakukan prokrastinasi.
Prokrastinasi menurut istilah psikologi berarti bahwa perilaku menunda dalam
melakukan dan menyelesaikan tugas. Prokrastinasi yang dilakukan mahasiswa
akan menjadi masalah yang serius jika tidak dilakukan upaya untuk
menguranginya. Prokrastinasi akan menjadikan pelakunya memiliki kebiasaan
melakukan penundaan mengerjakan tugas.
Munculnya perilaku prokrastinasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor
salah satunya adalah rendahnya motivasi berprestasi seseorang. Motivasi
berprestasi merupakan suatu dorongan yang berhubungan dengan bagaimana
seseorang melakukan sesuatu dengan lebih baik, lebih cepat dan lebih efisien
dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan sebelumnya, sebagai usaha
mencapai kesuksesan atau keberhasilan dalam kompetisi dengan suatu standar
ukuran keunggulan yang dapat berupa prestasi orang lain maupun prestasi diri
sendiri. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sugito & Siaputra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
(2012)dan Sari (2012) menunjukkan bahwa motivasi berprestasi memiliki
hubungan yang negatif yang signifikan dengan prokrastinasi akademik
mahasiswa. Hal tersebut berarti bahwa semakin tinggi motivasi berprestasi
pada mahasiswa maka semakin rendah prokrastinasi akademiknya.
Motivasi berprestasi yang tinggi pada mahasiswa diperlukan untuk dapat
meraih tujuan atau prestasi yang tinggi. Mahasiswa yang memiliki motivasi
berprestasi yang tinggi akan berusaha sebaik mungkin untuk dapat meraih
kesuksesan tanpa ditunda-tunda. Mahasiswa akan segera menyelesaikan setiap
pekerjaan yang dimilikinya tanpa menundanya dan akan memanfaatkan
waktu sebaik mungkin. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa
motivasi berprestasi seseorang memiliki hubungan dengan prokrastinasi
akademik.
F. Hubungan locus of control dengan prokrastinasi akademik pada
mahasiswa
Orang yang disebut dengan mahasiswa adalah orang yang sudah dianggap
dewasa untuk bisa mempertanggungjawabkan apa yang telah mereka lakukan.
Mereka harus mampu mengerjakan semua pekerjaan yang ada sebagai
konsekuensi dari rasa tanggung jawab yang mereka miliki. Banyaknya
pekerjaan atau tugas yang mahasiswa miliki, tak jarang membuat mahasiswa
tersebut merasa lelah, bosan, bahkan bisa membuat malas untuk dikerjakan.
Sesuai dengan penelitian Taylor dan Friedberg (Rumiani, 2006) terlalu banyak
pekerjaan yang harus dilakukan (overload) menyebabkan orang merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
terbebani, bosan, lelah sehingga dapat menurunkan kinerja seseorang. Bruno
menyebutkan ada kecenderungan bahwa individu yang memiliki beban kerja
atau tugas yang terlalu banyak akan melakukan prokrastinasi (Rumiani, 2006).
Prokrastinasi sebagai perilaku menunda untuk melakukan atau
menyelesaikan pekerjaan banyak dialami oleh mahasiswa seperti sudah
dijelaskan diatas. Selain motivasi berprestasi yang rendah, locus of control
juga dapat menyebabkan seseorang melakukan prokrastinasi. Locus of control
terkait dengan tingkat kepercayaan seseorang tentang peristiwa, nasib,
keberuntungan, dan takdir yang terjadi pada dirinya, apakah karena faktor
internal atau faktor eksternal. Individu yang percaya bahwa peristiwa,
kejadian, dan takdir disebabkan karena kendali dirinya sendiri disebut dengan
locus of control internal. Sedangkan individu yang percaya bahwa peristiwa,
kejadian, dan takdir disebabkan karena kendali dari faktor di luar dirinya
disebut dengan locus of control eksternal (Robbins, 2005).
Tipe kepribadian locus of control yang dimiliki mahasiswa dapat
mempengaruhi seberapa banyak orang melakukan prokrastinasi akademik.
Mahasiswa yang yakin bahwa ketika dirinya tidak mampu menyelesaikan
tugas atau pekerjaan yang banyak adalah karena faktor dirinya sendiri yang
kurang menguasahi materi merupakan indikasi bahwa mahasiswa tersebut
memiliki tipe kepribadian locus of control internal. Sedangkan mahasiswa
yang yakin bahwa faktor atau alasan mereka menunda untuk mengerjakan
tugas atau pekerjaannya adalah karena kurangnya referensi buku atau sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
bacaan, merupakan contoh mahasiswa yang memiliki tipe kepribadian locus of
control eksternal.
Prokrastinasi terjadi menurut Bandura (Gunawinata, Nanik, & Lasmono,
2008) adalah akibat faktor internal yaitu ketidakpercayaan akan kemampuan
dirinya sendiri untuk menyelesaikan suatu tugas serta ketidakmampuan untuk
menunda suatu kesenangan dan lebih memilih sesuatu diluar dirinya untuk
objek yang disalahkan. Faktor locus of control internal inilah yang
berhubungan dengan prokrastinasi akademik yang dilakukan oleh para
mahasiswa, keyakinan mereka bahwa perilaku prokrastinasi yang mereka
lakukan karena usaha mereka yang tidak dapat menunda kesenangan sesaat
dan memilih meninggalkan mengerjakan tugas-tugasnya. Berdasarkan
penjelasan tersebut diketahui bahwa tipe kepribadian locus of control
berhubungan dengan perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa.
G. Hubungan motivasi berprestasi dan locus of control dengan prokrastinasi
akademik pada mahasiswa
Masalah prokrastinasi akan menjadi masalah yang serius jika tidak
ditangani dengan tepat. Masalah prokrastinasi ini tidak hanya terjadi di jenjang
sekolah namun juga terjadi di jenjang perguruan tinggi. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Ellis dan Knaus (Rumiani, 2006) menemukan
bahwa hampir 70 % mahasiswa melakukan prokrastinasi akademik.
Berdasarkan penelitian Hannah (2013), menunjukkan bahwa kurangnya
motivasi untuk berprestasi adalah salah satu faktor yang dapat membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
seseorang melakukan prokrastinasi. Motivasi berprestasi seperti yang sudah
dijelaskan di atas merupakan suatu pendorong individu untuk mencapai
kesuksesan dan bertujuan untuk berhasil dalam kompetisi atau persaingan
dengan beberapa ukuran keunggulan (standard of excelence) (McClelland,
1985). Motivasi berprestasi yang rendah merupakan faktor internal munculnya
prokrastinasi akademik. Selain itu mahasiswa yang memiliki tipe kepribadian
locus of control internal juga dapat membuat seseorang melakukan
prokrastinasi akademik, yaitu seperti tidak menguasai materi kuliah yang
diberikan dosen. Sedangkan salah satu faktor munculnya prokrastinasi dari
luar adalah mahasiswa menganggap bahwa apa yang berada di luar dirinyalah
yang membuat dia melakukan prokrastinasi, seperti kurangnya referensi buku,
dosen yang killer, saling mengandalkan teman dalam mengerjakan tugas serta
kesibukan di luar kampus. Hal tersebut merupakan termasuk perilaku orang
yang memiliki locus of control eksternal.
Motivasi berprestasi dan tipe kepribadian locus of control yang dimiliki
mahasiswa dapat mempengaruhi seberapa banyak orang melakukan
prokrastinasi akademik. Berdasarkan penjelasan tersebut diketahui bahwa
motivasi berprestasi dan tipe kepribadian locus of control memiliki hubungan
dengan perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
H. SKEMA PENELITIAN
Keterangan :
: aspek
: arah hubungan
MOTIVASI BERPRESTASI
TINGGI
Tanggung jawab tinggi
- Memilih tugas yang sulit
- Memiliki kreatifitas dan inovasi yang tinggi
- Memperhatikan umpan balik
- Menghargai waktu
RENDAH
- Tanggung jawab rendah
- Memilih tugas yang mudah
- Tidak memiliki kreatifitas dan inovasi
- Tidak memperhatikan umpan balik
- Tidak menghargai waktu
PROKRASTINASI TINGGI
LOCUS OF CONTROL
Eksternal
PROKRASTINASI AKADEMIK
TINGGI
Internal
PROKRASTINASI AKADEMIK
RENDAH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
I. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti memberikan beberapa hipotesis
penelitian, yaitu :
1. Hipotesis pertama : motivasi berprestasi memiliki hubungan yang
negatif dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa. Artinya
bahwa mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi
mereka akan memiliki tingkat prokrastinasi akademik yang rendah.
Namun sebaliknya, mahasiswa yang memiliki motivasi yang rendah
akan memiliki prokrastinasi akademik yang tinggi.
2. Hipotesis kedua :locus of controlinternalmemiliki hubungan yang
negatif dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa. Artinya
bahwa mahasiswa yang memiliki tipe locus of controlinternal yang
akan memiliki tingkat prokrastinasi akademik yang rendah. Namun
sebaliknya, mahasiswa yang memiliki locus of controleksternal akan
memiliki prokrastinasi akademik yang tinggi.
3. Hipotesis ketiga : motivasi berprestasi dan locus of control internal
memiliki hubungan yang negatif dengan prokrastinasi akademik pada
mahasiswa. Artinya bahwa mahasiswa yang memiliki motivasi
berprestasi yang tinggi dan memiliki tipe locus of control internal
akan memiliki tingkat prokrastinasi akademik yang rendah. Namun
sebaliknya, mahasiswa yang memiliki motivasi yang berprestasi yang
rendah dan memiliki tipe locus of control eksternal memiliki
prokrastinasi akademik yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yaitu metode
untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan
antarvariabel. Variabel-variabel ini diukur dengan instrument penelitian
sehingga data yang terdiri dari angka-angka ini dapat dianalisis berdasarkan
prosedur statistik. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah korelasional yaitu mempelajari hubungan dua variabel atau lebih,
yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi
dalam variabel lain (Noor, 2012). Berdasarkan karakteristik tersebut, maka
penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat bagaimana hubungan antara
variabel motivasi berprestasi dengan prokrastinasi akademik dan hubungan
locus of control dengan prokrastinasi akademik, serta hubungan antara
motivasi berprestasi dan locus of control dengan prokrastinasi akademik.
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu 2 (dua) variabel bebas
(independent) dan 1 (satu) variabel tergantung (dependent). Berdasarkan
landasan teori yang ada dan rumusan hipotesis penelitian, maka variabel
dalam penelitian ini terdiri atas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
a. Variabel bebas (independen) : motivasi berprestasi dan locus of
control
b. Variabel tergantung (dependent) : prokrastinasi akademik
C. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini meliputi :
1. Motivasi berprestasi
Motivasi berprestasi adalah dorongan yang dimiliki mahasiswa
berhubungan dengan bagaimana mereka melakukan sesuatu untuk meraih
kesuksesan atau prestasi. Mereka akan melakukan dengan lebih baik, lebih
cepat dan lebih efisien dalam mengerjakan sesuatu dibandingkan dengan
apa yang telah dilakukan sebelumnya. Hal tersebut sebagai usaha untuk
mencapai kesuksesan atau keberhasilan dalam kompetisi dengan suatu
standar ukuran keunggulan yang dapat berupa prestasi orang lain maupun
prestasi diri sendiri yang memiliki aspek dalam hal tanggung jawab, risiko
pemilihan tugas, kreatif inovatif, memperhatikan umpan balik, dan waktu
pengerjaan tugas.
Tinggi rendahnya motivasi berprestasi mahasiswa dapat diketahui
melalui tinggi rendahnya skor total yang diperoleh dari skala motivasi
berprestasi yang disusun peneliti dengan mengacu pada aspek-aspek yang
telah disebutkan di atas. Semakin tinggi skor total yang diperoleh pada
skala motivasi berprestasi, maka semakin tinggi pula motivasi berprestasi
dalam diri seseorang, Begitu pula sebaliknya, semakin rendah skor total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
yang diperoleh seseorang, maka semakin rendah pula motivasi berprestasi
yang dimiliki seseorang.
2. Locus of control
Locus of control adalah keyakinan pada diri mahasiswa terhadap
sumber-sumber yang mengontrol peristiwa atau kejadian yang terjadi
dalam hidupnya. Kontrol tersebut dapat berasal dari dalam diri orang
tersebut (locus of control internal) maupun berasal dari luar diri mereka
(locus of control eksternal).
Tipe locus of control mahasiswa dalam penelitian ini, dapat diketahui
dengan melihat skor total pada locus of control internal dan locus of
control eksternal pada skala locus of controlyang telah disusun peneliti
dengan mengacu pada aspek-aspek yang telah disebutkan di atas.Jika hasil
skor total pada locus of control internal lebih besar, maka dapat dipastikan
bahwa orang tersebut memiliki kecenederungan tipe kepribadian locus of
control internal. Begitu pula sebaliknya jika hasil skor total pada locus of
control eksternal lebih besar maka, dapat dipastikan bahwa orang tersebut
memiliki kecenderungan tipe kepribadian locus of control eksternal.
3. Prokrastinasi akademik
Prokrastinasi akademik pada mahasiswa merupakan perilaku negatif
yang dilakukan mahasiswa untuk menunda suatu pekerjaan atau tugas
yang dilakukan secara sengaja dan berulang-ulang. Mahasiswa yang
melakukan prokrastinasi akademik melakukan penundaan dalam hal
menulis, belajar untuk menghadapi ujian, membaca, tugas administratif,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
menghadiri pertemuan, dan kinerja akademik secara keseluruhan. Aspek
yang peneliti gunakan untuk mengetahui tingkat prokrastinasi akademik
mahasiswa yaitu antara lain penundaan untuk memulai maupun
menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi, adanya kelambanan yang
disengaja dalam mengerjakan tugas, adanya kesenjangan waktu dalam
mengerjakan tugas rencana dan kinerja secara actual, serta melakukan
aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada mengerjakan tugas.
Tingkat prokrastinasi akademik dapat dilihat dari besarnya skor yang
diperoleh dari skala prokrastinasi akademik. Semakin tinggi skor total
yang diperoleh, semakin tinggi pula kecenderungan prokrastinasi
akademiknya. Begitu pula sebaliknya, yaitu semakin rendah skor total
yang diperolah, maka semakin rendah pula kecenderungan untuk
melakukan prokrastinasi akademik.
D. Subjek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang masih tercatat aktif
di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Sedangkan untuk
menentukan pemilihan subjek, peneliti menggunakan teknik purposive
sampling. Menurut Sugiyono (2013), teknik ini untuk menentukan sampel
penelitian dengan beberapa pertimbangan atau kriteria tertentu yang bertujuan
agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif. Dalam penelitian ini
peneliti mengambil sampel mahasiswa yang berada pada semester 5 berjumlah
120 mahasiswa. Alasan pemilihan subjek ini dikarenakan pada mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
yang berada pada semester 4 ke atas dianggap sudah banyak melalui cara
penyelesaian tugas, memiliki dampak tugas terhadap nilai, serta merekamulai
merasakan keengganan dalam mengerjakan tugas.Selain itu, alasan peneliti
memilih mahasiswa Psikologi karena, mahasiswa Psikologi sudah banyak
mempelajari mengenai teori-teori belajar, sehingga mereka diharapkan mampu
melakukan hal yang tepat dalam hal penyelesaian tugasnya.
E. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan penyebaran
skala. Dalam peneltian ini terdapat tiga buah skala yang akan diberikan
kepada subjek penelitian, yaitu skala motivasi berprestasi, skala locus of
control, dan skala prokrastinasi akademik. Skala penelitian merupakan buah
hasil karya dari peneliti yang didasarkan pada indikator ketiga variabel
penelitian (motivasi berprestasi, locus of control, dan prokrastinasi akademik).
1. Skala Motivasi berprestasi
Untuk mengetahui subjek memiliki motivasi berprestasi yang tinggi
atau rendah, peneliti menggunakan alat ukur berupa skala motivasi
berprestasi. Jenis skala yang digunakan untuk mengukur motivasi
berprestasi adalah menggunakan skala Likert. Skala motivasi berprestasi
ini dibuat berdasarkan pada aspek tanggung jawab, resiko pemilihan tugas,
kreatif inovatif, memperhatikan umpan balik, dan waktu pengerjaan tugas.
Individu yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi merasa
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan dan akan mengerjakannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
serta tidak akan meninggalkan tugas itu sebelum berhasil
menyelesaikannnya. Dalam pemilihan tugas, individu yang memiliki
motivasi berprestasi yang tinggi akan memilih tugas dengan taraf kesulitan
yanag sedang, meskipun dirasa sulit baginya namun, individu tersebut
akan berusaha menyelesaikan tugas tersebut dan berani menanggung
resiko bila mengalami kegagalan. Individu dengan motivasi berprestasi
yang tinggi cenderung memiliki daya kreatif dan tidak menyukai pekerjaan
rutin. Individu dengan motivasi berprestasi yang tinggi lebih menyukai
umpan bailk karena akan memperhatikan kesalahan-kesalahan yang
dilakukannya.
Tabel 1. Sebaran item skala Motivasi Berprestasi
No Aspek Presentase dan nomor Item
Total Favorable Unfavorable
1 Tanggung jawab
1, 2, 11, 12, 21
(5 item)
10%
26, 27, 36, 37,46
(5 item)
10%
(10
item)
20%
2 Resiko pemilihan tugas
3, 4, 13, 14, 22
(5 item)
10%
28, 29, 38, 39, 47
(5 item)
10%
10 item
20%
3 Kreatif inovatif
30, 31, 40, 41, 48
(5 item)
10%
5, 6, 15, 16, 23
(5 item)
10%
10 item
20%
4 Memperhatikan umpan
balik
32, 33, 42, 43, 49
(5 item)
10%
7, 8, 17, 18, 24
(5 item)
10%
10 item
20%
5 Waktu mengerjakan tugas
9, 10, 19, 20, 25
(5 item)
10%
34, 35, 44, 45, 50
(5 item)
10%
10 item
20%
Jumlah (25 item)
50%
(25 item)
50%
50 item
100%
Pada skala Likert ini, subjek diminta untuk menyatakan kesetujuan
atau ketidaksetujuannya dalam sebuah kontinum yang terdiri dari 4 buah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
respon yaitu “Sangat Setuju (SS)”, “Setuju (S)”, “Tidak Setuju (TS)”, dan
“Sangat Tidak Setuju (STS)”. Peneliti menggunakan 4 tingkat respon
dengan maksud untuk menghindari adanya tendency central dari subjek
sehingga dapat lebih memilih jawaban yang memihak, yakni memaksa
subjek untuk memilih antara jawaban favorable dan unfavorable yang
artinya tidak memberikan kesempatan kepada subjek untuk memberikan
jawaban netral (Supratiknya, 2014). Pernyataan dalam skala ini terdiri dari
pernyataan favorable dan unfavorable. Pernyataan favorable merupakan
pernyataan-pernyataan yang apabila disetujui atau diiyakan menunjukkan
sikap positif atau menyukai objek yang menjadi sasaran perhatian.
Sedangkan pernyataan unfavorable merupakan pernyataan-pernyataan
yang bila disetujui atau diiyakan akan mencerminkan sikap negatif atau
tidak menyukai objek yang menjadi pusat perhatian (Supratiknya, 2014).
Pada pernyataan yang bersifat favorable, masing-masing respon
mulai dengan “Sangat Setuju (SS)” sampai dengan respon “Sangat Tidak
Setuju (STS)” diberi skor berturut-turut 4-3-2-1. Sebaliknya pada
pernyataan bersifat unfavorable, masing-masing respon mulai “Sangat
Setuju (SS)” sampai dengan respon “Sangat Tidak Setuju (STS)” diberi
skor berturut-turut 1-2-3-4.
Skala Likert merupakan method summated rating atau metode
penilaian terjumlahkan, dan skala ini akan melihat skor total subjek dalam
setiap pernyataan. Skor total subjek adalah jumlah skor setiap pernyataan
atau item. Jawaban subjek terhadap setiap pernyataan atau item pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
dasarnya merupakan sebuah rating atau penilaian, dan penilaian tersebut
kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan pengukuran tentang sikap
subjek terhadap objek psikologis atau tentang taraf kepemilikan subjek
atau atribut psikologis tertentu (Supratiknya, 2014). Dalam hal ini, peneliti
ingin mengetahui skor total subjek untuk melihat tinggi rendahnya
motivasi berprestasi dalam diri mahasiswa. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa semakin tinggi skor total subjek maka semakin tinggi pula motivasi
berprestasi dalam dirinya dan begitu juga sebaliknya bahwa ketika skor
total subjek rendah maka orang tersebut memiliki motivasi berprestasi
yang rendah juga.
Skala motivasi berprestasi yang disusun oleh peneliti berjumlah 50
item pernyataan yang terdiri dari 25 item favorable dan 25 item
unfavorable. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan analisis SPSS
16.0 for Windows terhadap 50 item dalam skala motivasi berprestasi
ditemukan hasil koefisien korelasi item total berkisar antara -0.429 sampai
0.618. Selanjutnya, item-item tersebut diseleksi dengan cara
menggugurkan item yang memiliki koefisien korelasi item total kurang
dari 0.25 (< 0.25). Berdasarkan hasi seleksi menunjukkan adanya 13 item
yang dinyatakan tidak layak dan 37 yang dinyatakan layak untuk
selanjutnya digunakan untuk penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 2. Distribusi setelah uji coba
No Aspek Presentase dan nomor Item
Total Favorable Unfavorable
1 Tanggung jawab
1, 2, 11*, 12, 21*
(5 item)
10%
26, 27, 36,
37,46
(5 item)
10%
10 item
20%
2 Resiko pemilihan tugas
3*, 4, 13, 14, 22
(5 item)
10%
28, 29, 38, 39,
47
(5 item)
10%
10 item
20%
3 Kreatif inovatif
30*, 31, 40, 41*,
48
(5 item)
10%
5*, 6, 15*, 16*,
23
(5 item)
10%
10 item
20%
4 Memperhatikan umpan
balik
32, 33, 42*, 43, 49
(5 item)
10%
7, 8*, 17, 18, 24
(5 item)
10%
10 item
20%
5 Waktu mengerjakan tugas
9, 10, 19, 20*, 25*
(5 item)
10%
34, 35, 44, 45,
50*
(5 item)
10%
10 item
20%
Jumlah (25 item)
50%
(25 item)
50%
50 item
100%
*item yang gugur
Tabel 3. Sebaran itemsetelah uji coba dengan nomor yang baru
No Aspek Presentase dan nomor Item
Total Favorable Unfavorable
1 Tanggung jawab 1, 15, 34 8, 9, 14, 36, 37 8 item
2 Resiko pemilihan tugas 16, 17, 23, 28 3, 10, 11, 26, 30 9 item
3 Kreatif inovatif 2, 24, 29 18, 19 5 item
4 Memperhatikan umpan
balik 12, 13, 32, 33 21, 22, 27, 31 8 item
5 Waktu mengerjakan tugas 6, 7, 20 4, 5, 25, 35 6 item
Jumlah 17 item 20 item 37 item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
2. Skala locus of control
Untuk mengetahui subjek memiliki locus of control eksternal atau
internal, peneliti menggunakan alat ukur berupa Skala locus of control.
Jenis skala yang digunakan adalah Skala Likert. Skala locus of control ini
dibuat berdasarkan 4 indikator yang ada dalam locus of control eksternal
dan 7 indikator yang ada dalam locus of control internal. Indikator locus of
control eksternal meliputi kegagalan yang dialami individu karena
ketidakmujuran, perencanaan jauh ke depan merupakan pekerjaan yang
sia-sia, kejadian yang dialami dalam hidup ditentukan oleh orang yang
berkuasa, serta kesuksesan individu karena faktor nasib. Sedangkan
Indikator locus of control internal meliputi segala yang dicapai individu
hasil dari usaha sendiri, menjadi pimpinan karena kemampuan sendiri,
keberhasilan individu karena kerja keras, segala yang diperoleh individu
bukan karena keberuntungan, kemampuan individu dalam menentukan
kejadian dalam hidup, kehidupan individu ditentukan oleh tindakannya,
dan kegagalan yang dialami individu akibat perbuatan sendiri.
Tabel 4. Sebaran item skala Locus of Control
No Aspek Presentase dan nomor Item
Total Favorable Unfavorable
A Locus of control Eksternal
1
Kegagalan yang dialami
individu karena
ketidakmujuran
1, 2, 38
(3 item)
4,54%
21, 22, 52
(3 item)
4,54%
6 item
9.09%
2
Perencanaan jauh ke depan
merupakan pekerjaan yang
sia-sia.
3, 4, 39
(3 item)
4,54%
23, 24, 53
(3 item)
4,54%
6 item
9.09%
3
Kejadian yang dialami
dalam hidup ditentukan
oleh orang yang berkuasa.
25, 26, 54
(3 item)
4,54%
40, 41, 65
(3 item)
4,54%
6 item
9.09%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
4 Kesuksesan individu
karena faktor nasib.
27, 28, 42
(3 item)
4,54%
5, 6, 55
(3 item)
4,54%
6 item
9.09%
B Locus of control Internal
1
Segala yang dicapai
individu hasil dari usaha
sendiri
43, 44, 56
(3 item)
4,54%
7, 8, 29
(3 item)
4,54%
6 item
9.09%
2 Menjadi pimpinan karena
kemampuan sendiri
9, 10, 30
(3 item)
4,54%
31, 45, 46
(3 item)
4,54%
6 item
9.09%
3 Keberhasilan individu
karena kerja keras.
11, 12, 47
(3 item)
4,54%
57, 58, 66
(3 item)
4,54%
6 item
9.09%
4
Segala yang diperoleh
individu bukan karena
keberuntungan
32, 33, 48
(3 item)
4,54%
13, 14, 59
(3 item)
4,54%
6 item
9.09%
5
Kemampuan individu
dalam menentukan
kejadian dalam hidup
60, 61, 62
(3 item)
4,54%
15, 16, 49
(3 item)
4,54%
6 item
9.09%
6
Kehidupan individu
ditentukan oleh
tindakannya
17, 18, 63
(3 item)
4,54%
34, 35, 50
(3 item)
4,54%
6 item
9.09%
7
Kegagalan yang dialami
individu akibat perbuatan
sendiri.
36, 37, 51
(3 item)
4,54%
19, 20, 64
(3 item)
4,54%
6 item
9.09%
Jumlah (33 item) 50% (33 item) 50% 66 item
100%
Pada skala Likert ini, subjek diminta untuk menyatakan kesetujuan
atau ketidaksetujuannya dalam sebuah kontinum yang terdiri dari 4 buah
respon yaitu “Sangat Setuju (SS)”, “Setuju (S)”, “Tidak Setuju (TS)”, dan
“Sangat Tidak Setuju (STS)”. Peneliti menggunakan 4 tingkat respon
dengan maksud untuk menghindari adanya tendency central dari subjek
sehingga dapat lebih memilih jawaban yang memihak, yakni memaksa
subjek untuk memilih antara jawaban favorable dan unfavorable yang
artinya tidak memberikan kesempatan kepada subjek untuk memberikan
jawaban netral (Supratiknya, 2014). Pernyataan dalam skala ini terdiri dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
pernyataan favorable dan unfavorable. Pernyataan favorable merupakan
pernyataan yang apabila disetujui menunjukkan sikap positif atau
menyukai objek yang menjadi sasaran perhatian. Sedangkan pernyataan
unfavorable merupakan pernyataan yang bila disetujui akan
mencerminkan sikap negatif atau tidak menyukai objek yang menjadi
pusat perhatian (Supratiknya, 2014).
Pada pernyataan yang bersifat favorable, masing-masing respon
mulai dengan “Sangat Setuju (SS)” sampai dengan respon “Sangat Tidak
Setuju (STS)” diberi skor berturut-turut 4-3-2-1. Sebaliknya pada
pernyataan bersifat unfavorable, masing-masing respon mulai “Sangat
Setuju (SS)” sampai dengan respon “Sangat Tidak Setuju (STS)” diberi
skor berturut-turut 1-2-3-4.
Skala Likert merupakan method summated rating atau metode
penilaian terjumlahkan, dan skala ini akan melihat skor total subjek dalam
setiap pernyataan. Skor total subjek adalah jumlah skor setiap pernyataan
atau item. Jawaban subjek terhadap setiap pernyataan atau item pada
dasarnya merupakan sebuah rating atau penilaian, dan penilaian tersebut
kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan pengukuran tentang sikap
subjek terhadap objek psikologis atau tentang taraf kepemilikan subjek
atau atribut psikologis tertentu (Supratiknya, 2014). Dalam hal ini, peneliti
ingin mengetahui skor total subjek untuk melihat tipe kepribadian locus of
control subjek. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi skor
total subjek pada locus of control eksternal maka individu tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
memiliki tipe kepribadian locus of control eksternal dan begitu pula
sebaliknya semakin tinggi skor total subjek pada locus of control internal
maka individu tersebut memiliki tipe kepribadian locus of control internal.
Skala locus of control dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2
skala yaitu locus of control eksternal dan locus of control internal. Item
pada skala locus of control eksternal berjumlah 24 item, terdiri dari 12
item favorable dan 12 item unfavorable. Berdasarkan hasil perhitungan
menggunkan SPSS 16.0 for Windows koefisien korelasi item total berkisar
antara -0.259 sampai 0.762. Selanjutnya item-item tersebut diseleksi
dengan cara menggugurkan item yang memiliki korelasi item kurang dari
0.30 (< 0.30). Berdasarkan hasil seleksi item menunjukkan adanya 12 item
yang dinyatakan tidak layak dan 12 item yang dinyatakan layak untuk
selanjutnya dapat digunakan untuk penelitian.
Sedangkan pada item pada skala locus of control internal
berjumlah 42 item terdiri dari 21 item favorable dan 21 item unfavorable.
Selanjutnya dengan menggunkaan SPSS 16.0 for Windows didapatkan
hasil koefisien korelasi item berkisar antara -0.121 sampai 0.648. item
yang gugur pada skala locus of control internal ini yaitu sebanyak 12 item
karena memiliki korelasi item kurang dari 0.25 (< 0.25) dan sebanyak 30
item yang dinyatakan layak untuk digunakan sebagai item penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 5. Distribusi setelah uji coba.
No Aspek Presentase dan nomor Item
Total Favorable Unfavorable
A Locus of control Eksternal
1
Kegagalan yang dialami
individu karena
ketidakmujuran
1, 2, 38
(3 item)
4,54%
21*, 22*, 52*
(3 item)
4,54%
6 item
9.09%
2
Perencanaan jauh ke depan
merupakan pekerjaan yang
sia-sia.
3, 4, 39
(3 item)
4,54%
23, 24, 53*
(3 item)
4,54%
6 item
9.09%
3
Kejadian yang dialami
dalam hidup ditentukan
oleh orang yang berkuasa.
25, 26*, 54*
(3 item)
4,54%
40*, 41, 65*
(3 item)
4,54%
6 item
9.09%
4 Kesuksesan individu
karena faktor nasib.
27, 28, 42*
(3 item)
4,54%
5*, 6*, 55*
(3 item)
4,54%
6 item
9.09%
B Locus of control Internal
1
Segala yang dicapai
individu hasil dari usaha
sendiri
43*, 44, 56
(3 item)
4,54%
7, 8, 29
(3 item)
4,54%
6 item
9.09%
2 Menjadi pimpinan karena
kemampuan sendiri
9, 10, 30*
(3 item)
4,54%
31*, 45*, 46
(3 item)
4,54%
6 item
9.09%
3 Keberhasilan individu
karena kerja keras.
11*, 12*, 47
(3 item)
4,54%
57, 58, 66
(3 item)
4,54%
6 item
9.09%
4
Segala yang diperoleh
individu bukan karena
keberuntungan
32, 33, 48
(3 item)
4,54%
13, 14, 59
(3 item)
4,54%
6 item
9.09%
5
Kemampuan individu
dalam menentukan
kejadian dalam hidup
60, 61, 62
(3 item)
4,54%
15, 16, 49*
(3 item)
4,54%
6 item
9.09%
6
Kehidupan individu
ditentukan oleh
tindakannya
17*, 18*, 63*
(3 item)
4,54%
34, 35, 50
(3 item)
4,54%
6 item
9.09%
7
Kegagalan yang dialami
individu akibat perbuatan
sendiri.
36, 37*, 51*
(3 item)
4,54%
19, 20, 64
(3 item)
4,54%
6 item
9.09%
Jumlah (33 item) 50% (33 item) 50% 66 item
100%
*item yang gugur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 6. Sebaran itemsetelah uji coba dengan nomor yang baru
No Aspek Presentase dan nomor Item
Total Favorable Unfavorable
A Locus of control Eksternal
1
Kegagalan yang dialami
individu karena
ketidakmujuran
1, 2, 10 - 3 item
2
Perencanaan jauh ke depan
merupakan pekerjaan yang
sia-sia.
7, 8, 34 3, 4 5 item
3
Kejadian yang dialami
dalam hidup ditentukan
oleh orang yang berkuasa.
35 6 2 item
4 Kesuksesan individu
karena faktor nasib. 5, 9 - 2 item
B Locus of control Internal
1
Segala yang dicapai
individu hasil dari usaha
sendiri
11, 40 13, 30, 38 5 item
2 Menjadi pimpinan karena
kemampuan sendiri 17, 36 12 3 item
3 Keberhasilan individu
karena kerja keras. 14 15, 16, 29 4 item
4
Segala yang diperoleh
individu bukan karena
keberuntungan
18, 19, 26 31, 33, 41 6 item
5
Kemampuan individu
dalam menentukan
kejadian dalam hidup
24, 25, 42
20, 32
5 item
6
Kehidupan individu
ditentukan oleh
tindakannya
- 22, 23, 39
3 item
7
Kegagalan yang dialami
individu akibat perbuatan
sendiri.
21
27, 28, 37 4 item
Jumlah 21 item 21 item 42 item
3. Prokrastinasi akademik
Untuk mengetahui subjek menjadi individu dengan prokrastinasi
akademik tinggi dan individu dengan prokrastinasi akademik rendah, maka
peneliti menggunakan alat ukur berupa Skala Prokrastinasi Akademik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Jenis skala yang digunakan adalah Skala Likert. Skala Prokrastinasi
Akademik ini dibuat berdasarkan 4 aspek yang ada dalam prokrastinasi
akademik yaitu, penundaan untuk memulai maupun menyelesaiakn kerja
pada tugas yang dihadapi, adanya kelambanan yang disengaja dalam
mengerjakan tugas, adanya kesenjangan waktu dalam mengerjakan tugas
rencana dan kinerja secara aktual, dan melakukan aktivitas lain yang lebih
menyenangkan daripada mengerjakan tugas.
Tabel 7. Sebaran Item skala Prokrastinasi akademik
No Aspek Presentase dan nomor Item
Total Favorable Unfavorable
1
Penundaan untuk memulai
maupun menyelesaikan
kerja pada tugas yang
dihadapi
1, 2, 17, 18, 33
(5 item)
12,5%
9, 10, 25, 26,
37
(5 item)
12,5%
10 item
25%
2
Adanya kelambanan yang
disengaja dalam
mengerjakan tugas
3, 4, 19, 20, 34
(5 item)
12,5%
11, 12, 27, 28,
38
(5 item)
12,5%
10 item
25%
3
Adanya kesenjangan
waktu dalam mengerjakan
tugas rencana dan kinerja
secara actual
13, 14, 29, 30,
39
(5 item)
12,5%
5, 6, 21, 22, 35
(5 item)
12,5%
10 item
25%
4
Melakukan aktivitas lain
yang lebih menyenangkan
daripada mengerjakan
tugas.
15, 16, 31, 32,
36
(5 item)
12,5%
7, 8, 23, 24, 40
(5 item)
12,5%
10 item
25%
Jumlah (20 item) 50% (20 item) 50% 40 item
100%
Pada skala Likert ini, subjek diminta untuk menyatakan kesetujuan
atau ketidaksetujuannya dalam sebuah kontinum yang terdiri dari 4 buah
respon yaitu “Sangat Setuju (SS)”, “Setuju (S)”, “Tidak Setuju (TS)”, dan
“Sangat Tidak Setuju (STS)”. Peneliti menggunakan 4 tingkat respon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
dengan maksud untuk menghindari adanya tendency central dari subjek
sehingga dapat lebih memilih jawaban yang memihak, yakni memaksa
subjek untuk memilih antara jawaban favorable dan unfavorable yang
artinya tidak memberikan kesempatan kepada subjek untuk memberikan
jawaban netral (Supratiknya, 2014). Pernyataan dalam skala ini terdiri dari
pernyataan favorable dan unfavorable. Pernyataan favorable merupakan
pernyataan-pernyataan yang apabila disetujui atau diiyakan menunjukkan
sikap positif atau menyukai objek yang menjadi sasaran perhatian.
Sedangkan pernyataan unfavorable merupakan pernyataan-pernyataan
yang bila disetujui atau diiyakan akan mencerminkan sikap negatif atau
tidak menyukai objek yang menjadi pusat perhatian (Supratiknya, 2014).
Pada pernyataan yang bersifat favorable, masing-masing respon
mulai dengan “Sangat Setuju (SS)” sampai dengan respon “Sangat Tidak
Setuju (STS)” diberi skor berturut-turut 4-3-2-1. Sebaliknya pada
pernyataan bersifat unfavorable, masing-masing respon mulai “Sangat
Setuju (SS)” sampai dengan respon “Sangat Tidak Setuju (STS)” diberi
skor berturut-turut 1-2-3-4.
Skala Likert merupakan method summated rating atau metode
penilaian terjumlahkan, dan skala ini akan melihat skor total subjek dalam
setiap pernyataan. Skor total subjek adalah jumlah skor setiap pernyataan
atau item. Jawaban subjek terhadap setiap pernyataan atau item pada
dasarnya merupakan sebuah rating atau penilaian, dan penilaian tersebut
kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan pengukuran tentang sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
subjek terhadap objek psikologis atau tentang taraf kepemilikan subjek
atau atribut psikologis tertentu (Supratiknya, 2014). Dalam hal ini, peneliti
ingin mengetahui skor total subjek untuk melihat tinggi rendahnya
prokrastinasi akademik, sehingga dapat disimpulkan bahwa, semakin
tinggi skor total subjek maka kecenderungan untuk melakukan
prokrastinasi akademik adalah tinggi dan begitu pula sebaliknya, semakin
rendah skor total subjek maka kecenderungan untuk melakukan
prokrastinasi adalah rendah.
Skala prokrastinasi akademik yang disusun oleh peneliti berjumlah
40 item pernyataan yang terdiri dari 20 item favorable dan 20 item
unfavorable. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan analisis SPSS
16.0 for Windows terhadap 40 item dalam skala motivasi berprestasi
ditemukan hasil koefisien korelasi item total berkisar antara-0.045 sampai
0.697. Selanjutnya, item-item tersebut diseleksi dengan cara
menggugurkan item yang memiliki koefisien korelasi item total kurang
dari 0.25 (< 0.25). Berdasarkan hasi seleksi menunjukkan terdapat 13 item
yang dinyatakan tidak layak dan 27 item yang dinyatakan layak untuk
selanjutnya digunakan untuk penelitian.
Tabel 8. Distribusi setelah uji coba
No Aspek Presentase dan nomor Item
Total Favorable Unfavorable
1
Penundaan untuk memulai
maupun menyelesaikan
kerja pada tugas yang
dihadapi
1, 2*, 17, 18,
33
(5 item)
12,5%
9, 10, 25, 26,
37*
(5 item)
12,5%
10 item
25%
2 Adanya kelambanan yang
disengaja dalam
3*, 4*, 19, 20,
34*
11, 12, 27, 28,
38*
10 item
25%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
mengerjakan tugas (5 item)
12,5%
(5 item)
12,5%
3
Adanya kesenjangan
waktu dalam mengerjakan
tugas rencana dan kinerja
secara actual
13, 14*, 29*,
30*, 39*
(5 item)
12,5%
5*, 6*, 21*,
22, 35*
(5 item)
12,5%
10 item
25%
4
Melakukan aktivitas lain
yang lebih menyenangkan
daripada mengerjakan
tugas.
15, 16, 31, 32,
36
(5 item)
12,5%
7, 8, 23, 24, 40
(5 item)
12,5%
10 item
25%
Jumlah (20 item) 50% (20 item) 50% 40 item 100%
*item yang gugur
Tabel 9. Sebaran Itemsetelah uji coba dengan nomor yang baru
No Aspek Presentase dan nomor Item
Total Favorable Unfavorable
1
Penundaan untuk memulai
maupun menyelesaikan
kerja pada tugas yang
dihadapi
1, 2, 18, 22 10, 11, 14, 15 8 item
2
Adanya kelambanan yang
disengaja dalam
mengerjakan tugas
8, 9 3, 4, 16, 23 6 item
3
Adanya kesenjangan
waktu dalam mengerjakan
tugas rencana dan kinerja
secara actual
5 21 2 item
4
Melakukan aktivitas lain
yang lebih menyenangkan
daripada mengerjakan
tugas.
12, 13, 17, 24,
25
6, 7, 19, 20, 26 10 item
Jumlah 12 item 14 item 26 item
F. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut
benar-benar mengukur apa yang diukur (Noor, 2011). Validitas dalam
penelitian ini adalah validitas isi. Validasi isi ini ditegakkan pada langkah
telaah dan revisi butir pertanyaan/butir pernyataan, berdasarkan pendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
professional (professional judgment). Salah satu caranya adalah dengan
mengkosultasikan item-item yang telah dibuat pada skala kepada pihak
yang berkompeten, dalam hal ini yang dimaksudkan adalah dosen
pembimbing.
Selain itu untuk melihat sebuah skala apakah skala tersebut mampu
mencerminkan apa yang hendak diukur, perlu diperhatikan pula adanya
daya beda atau daya diskriminasi item. Daya beda ini digunakan untuk
melihat sejauh mana item mampu membedakan antara individu yang
memiliki atribut yang akan diukur dan yang tidak memiliki (Azwar, 2005).
Selain itu hal penting lain yang harus diperhatikan guna melihat validitas
pada sebuah skala adalah dengan mengkorelasikan skor item dengan skor
item total, yang akan menghasilkan koefisien korelasi item total (rix).
Koefisien korelasi dikatakan baik apabila batasan koefifien korelasi
tersebut sebesar lebih dari atau sama dengan 0.30 (≥ 0.30). Namun apabila
jumlah item yang gugur ternyata melebihi target yang diinginkan, maka
dapat pula dipertimbangkan dengan menurunkan batasan koefisien
korelasi menjadi lebih dari atau sama dengan 0.25 (≥ 0.25). Item yang
memiliki koefisien korelasi di bawah batasan tersebut dapat dikatakan
memiliki daya beda yang rendah atau tidak baik (Azwar, 2005).
2. Reliabilitas
Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas menunjukkan sejauh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
mana alat ukur dikatakan konsisten, jika dilakukan pengukuran dua kali
atau lebih terhadap gejala yang sama (Noor, 2011). Pengujian reliabilitas
dilakukan dengan menggunakan data jawaban respon, yang dihasilkan dari
uji coba item. Reliabilitas dapat dinyatakan dengan koefisien reliabilitas
(rix), yang memiliki rentang 0 hingga 1,00. Dari penjelasan tersebut, dapat
diartikan bahwa semakin tinggi koefisien mendekati angka 1,00 maka
semakin tinggi pula reliabilitasnya (Azwar, 2005).
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan konsistensi
internal yaitu dengan teknik estimasi Alpha (α) dari Cronbach untuk
memperkirakan tinggi rendahya reliabilitas. Hasil perhitungan
menggunakan SPSS 16.0 for Windows menunjukkan besarnya koefisien
reliabilitas skala motivasi berprestasi sebesar 0.871, skala locus of control
eksternal sebesar 0.704 dan skala locus of control internal sebesar 0.855
serta skala prokastinasi akademik sebesar 0.891.
G. Metode Analisis Data
Penelitian ini bertujuan ingin melihat hubungan yang terjadi antara
motivasi berprestasi dan locus of control dengan prokrastinasi akademik pada
mahasiswa.
1. Uji asumsi
a. Uji normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah data daritiap-
tiap variabel penelitian terdistribusi normal atau tidak (Siregar, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Untukmengidentifikasikan data terdistribusi normal adalah dengan
melihatnilai 2-tailed significance yaitu jika masing-masing variabel
memilikinilai lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
variabelpenelitian berdistribusi normal. Analisis data dapat dilanjutkan
apabiladata tersebut terdistribusi dengan normal. Uji normalitas
menggunakan uji kolmogorov smirnov yaitu membandingkan frekuensi
kumulatif distribusi teoritik dengan frekuensi kumulatif distribusi
empirik.
b. Uji linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah variabelbebas
(independen) dan variabel terikat (dependen) mempunyai hubungan
linear atautidak (Siregar, 2014)
c. Uji multikolinearitas
Uji multikolineraitas ini untuk menunjukkan bahwa antarvariabel
bebas tidak boleh ada korelasi yang tinggi yaitu r lebih besar dari 0.800
(Santoso, 2015). Pengujian ini menggunakan teknik analisis product
moment guna menghitng korelasi antarvariabel bebas. Jika korelasi
tersebut lebih besar dari 0.800 maka terjadi multikolinearitas antara
variabel bebas. Hal ini berarti untuk persyaratan uji regresi linear
berganda tidak bisa dilanjutkan namun sebaliknya jika terjadi
multikolinearitas, uji regresi linear berganda dapat dilanjutkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
2. Uji hipotesis
a. Analisis Bivarat
Analisis bivariat digunakan untuk menguji hipotesis pertamadan
kedua yaitu untuk menguji koefisien antara variabel bebas
denganvariabel terikatnya (Hadi, 2004). Untuk menguji arah hubungan
antara variabelbebas dengan variabel terikat, rumus yang digunakan
adalah korelasiProduct Moment. Interpretasi nilai koefisien korelasi
dari hasilperhitungan adalah sebagai berikut.
1) Jika nilai koefisien korelasi positif, maka hubungan antara
variabelbebas dengan variabel terikat adalah hubungan yang
searah,dengan kata lain meningkatnya variabel bebas maka
meningkatpula variabel terikat.
2) Jika nilai koefisien korelasi negatif, maka ada
hubunganberlawanan antara variabel bebas dengan variabel terikat,
dengankata lain meningkatnya variabel bebas maka diikuti
denganmenurunnya variabel terikat. Nilai rhitung dikonsultasikan
dengan rtabel untuk mengetahuitingkat signifikansinya. Apabila nilai
rhitung lebih besar dari nilai rtabel pada taraf signifikansi 5% dengan N
= 102, maka koefisien korelasiyang diuji signifikan. Apabila nilai
rhitung lebih kecil dari nilai rtabel,maka koefisien korelasi yang diuji
tidak signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
b. Analisis Multivarat
Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis ketiga yaitu
mencari koefisien korelasi antara variabel bebas secara bersama-sama
dengan variabel terikatnya. Melalui analisis ini akan didapatkan harga
koefisien determinan (𝑅2) hubungan antara dua variabel bebas secara
bersama-sama dengan variabel terikatnya(Hadi, 2004). Teknik yang
digunakan adalah menggunakan analisis regresi ganda.
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian
Peneliti membuat sendiri skala penelitian untuk semua variabel
berdasarkan aspek-aspek pada variabel motivasi berprestasi, locus of control
dan prokrastinasi akademik. Skala motivasi berprestasi didasarkan pada teori
yang dikemukakan oleh McClelland yang terdiri atas 5 (lima) aspek. Skala
locus of control didasarkan pada teori yang dikemukakan oleh Rotter yang
terdiri atas locus of control internal dan locus of control eksternal. Sedangkan
untuk skala prokrastinasi akademik didasarkan pada teori yang dikemukakan
oleh Ferrari, dkk (1995). Setelah selesai membuat skala, selanjutnya adalah
melakukan uji coba terhadap ketiga skala untuk mengetahui reliabilitas dan
validitas skala sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini. Uji coba juga
dilakukan untuk memastikan apakah penggunaan bahasa dalam ketiga skala
tersebut mudah dipahami oleh subjek penelitian.
B. Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data penelitain dilakukan pada tanggal 12 Desember 2017
sampai dengan 14 Desember 2017. Penelitian ini dilakukan di kampus III
Fakultas Psikologi Univeristas Sanata Dhrama. Subjek penelitian ini adalah
mahasiswa psikologi yang berada di semester V (lima). Peneliti memberikan
skala penelitian kepada mahasiswa yang sudah selesai mengerjakan ujian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
akhir semester. Jumlah skala yang disebar adalah sebanyak 120 eksemplar,
namun ada beberapa angket yang disebar tidak dikembalikan kepada peneliti
dan ada juga beberapa angket yang tidak diisi dengan komplit oleh subjek
sehingga jumlah angket yang digunakan adalah sebanyak 102.
C. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah sebanyak 102 mahasiswa Psikologi
semester V (lima) yang berada pada rentang usia 19-22 tahun. Berdasarkan
hasil penelitian, peneliti menyajikan rangkuman data subjek penelitian adalah
sebagai berikut :
Tabel 10. Jenis kelamin
Responden Jumlah Responden
Laki-laki 24
Perempuan 78
Total 102
Tabel 11. Deskripsi subjek penelitian
Usia Jumlah Responden
19 16
20 69
21 15
22 2
Total 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
D. Deskripsi Data Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Yogyakarta, peneliti memperoleh data hasil penelitian yang
membandingkan antara data empiris dan data teoritis. Perbandingan antara
data mean empiris dan mean teoritis dilakukan untuk mengetahui hubungan
antara motivasi berprestasi, locus of control dengan prokrastinasi akademik.
Selanjutnya untuk mencari mean empitik, peneliti menghitung menggunakan
SPSS versi 16.0. Berikut hasil perhitungan mean empirik :
Tabel 12. Deskripsi Data Penelitian
Variabel
Skor hipotetik Skor empirik
X
min
X
max Rerata SD
X
min
X
max Rerata SD
Motivasi Berprestasi 37 148 92,5 18,5 74 132 102,42 9,912
Locus of Control
internal
30 120 75 15 65 116 84,75 8,459
Locus of Control
eksternal
12 48 30 6 16 43 27,45 3,999
Prokrastinasi
Akademik
26 104 65 13 40 90 69,42 9,347
Berdasarkan tabel 12, diperoleh hasil perbandingan antara mean empirik
dan mean teoritis. Pada variabel motivasi berprestasi menunjukkan bahwa
mean empirik lebih besar daripada mean teoritis hal tersebut berarti
menunjukkan bahwa motivasi berprestasi mahasiswa semester V (lima) tinggi.
Sedangkan perbandingan mean empirik antara variabel locus of control
internal dan eksternal menunjukkan bahwa mean empirik pada locus of
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
control internal lebih tinggi daripada mean teoritiknya dan mean empirik pada
locus of control eksternal lebih rendah daripada mean teoritiknya. Hal tersebut
menunjukkan bahwa mahasiswa semester V (lima) memiliki tipe kepribadian
locus of control internal. Sedangkan pada variabel prokrastinasi akademik
mean teoritiknya lebih rendah daripada mean empiriknya, hal tersebut berarti
bahwa mahasiswa semester 5 (lima) memiliki tingkat prokrastinasi akademik
yang tinggi. Dalam penelitian ini setelah diketahui tipe locus of controllebih
cenderung internal, maka selanjutnya hanya akan dibahas hubungan dari
ketiga variabel yaitu hubungan motivasi berprestasi, locus of controlinternal
dan prokrastinasi akademik.
E. Hasil Penelitian
Data dari penelitian ini diolah menggunakan SPSS for Windows versi 16.
Peneliti melakukan uji asumsi terlebih dahulu (uji normalitas dan uji
linearitas) untuk mengetahui model statistik yang cocok digunakan untuk
menganalisis data (parametrik atau non parametrik).
1. Uji asumsi
a. Uji normalitas
Dalam suatu penelitian uji normalitas penting untuk dilakukan sebelum
melakukan uji hipotesis. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui
sebaran distribusi data, apakah data penelitian terdistribusi normal atau
tidak. Data dikatakan terdistribusi normal apabila memiliki nilai signifikan
lebih dari 0,05 (p > 0,05) namun sebaliknya apabila data memiliki nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
signifikansi kurang dari 0,05 (p < 0,05) maka dapat dikatakan bahwa data
tidak terdistribusi secara normal (Santoso, 2015). Berikut adalah uji
normalitas :
Tabel 13. Normalitas Data
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Locus of control
internal .089 102 .200 .975 102 .064
Motivasi Berprestasi .088 102 .200 .969 102 .071
Prokrastinasi Akademik .094 102 .200 .987 102 .440
Berdasarkan data tersebut diketahui nilai signifikansi sebesar 0.200
(p> 0.05). hal tersebut dapat diartikan bahwa data terdistribusi normal.
Berikut adalah uji normalitas menggunakan grafik
Gambar 1. Grafik uji normalitas data variabel locus of control internal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Gambar 2. Grafik uji normalitas data variabel motivasi berprestasi
Gambar 3. Grafik uji normalitas data variabel prokrastinasi akademik
Berdasarkan gambar grafik tersebut, terlihat di beberapa bagian
menunjukkan pola distribusi yang sedikit berbelok ke kanan dan ke kiri
(skewness). Namun, pola sebaran data berada pada garis dan
pergerakannya mengikuti arah garis. Hal tersebut dapat diartikan bahwa
data terdistribusi normal. Hal tersebut juga dibuktikan dengan uji
Kolmogorov-Smirnov.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
b. Uji Linearitas
Setelah mengetahui data yang dianalisis terdistribusi normal, maka
selanjutnya adalah melakukan uji linearitas. Uji linearitas bertujuan untuk
mengetahui apakah korelasi antar variabel bersifat linear atau tidak.
Apabila nilai signifikan kurang dari 0.05 (p < 0.05) maka hubungan antara
variabel bebas dan variabel tergantung bersifat linear. Sebaliknya apabila
nilai signifikan lebih dari 0.05 (p > 0.05) maka hubungan antara variabel
bebas dan variabel tergantung bersifat tidak linear (Santoso, 2015).
Berikut adalah hasil uji linearitas :
Tabel 14. Uji linearitas variabel motivasi berprestasi dan
prokrastinasi akademik
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Prokrastinasi
Akademik
Between
Groups (Combined) 6222.481 35 177.785 4.509 .000
Motivasi
Berprestasi
Linearity 3866.543 1 3866.543 98.061 .000
Deviation
from
Linearity
2355.938 34 69.292 1.757 .025
Within
Groups 2602.392 66
39.430
Total 8824.873 101
Berdasarkan tabel 14, diketahui bahwa besarnya nilai linearitas
adalah sebesar 0.000 (p < 0.05). Hal tersebut dapat diartikan bahwa
hubungan antara motivasi berprestasi dan prokrastinasi akademik adalah
linear.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 15. Uji linearitas variabel locus of control internal dan
prokrastinasi akademik
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Prokrastinasi
Akademik
Between
Groups (Combined) 4647.632 33 140.837 2.293 .002
Locus of
control
internal
Linearity 1652.196 1 1652.196 26.896 .000
Deviation
from
Linearity
2995.436 32 93.607 1.524 .074
Within
Groups 4177.240 68
61.430
Total 8824.873 101
Berdasarkan tabel 15, diketahui bahwa besarnya nilai linearitas
adalah sebesar 0.000 (p < 0.05). Hal tersebut dapat diartikan bahwa
hubungan antara locus of control internal dan prokrastinasi akademik
adalah linear.
c. Uji multikolinearitas
Uji multikolineritas dimaksudkan untuk membuktikan ataumenguji
ada-tidaknya hubungan yang linier antara variabel bebas yangsatu dengan
variabel bebas yang lainnya. Ujimultikolinieritas dilakukan dengan
menghitung besarnya interkorelasivariabel bebas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 16. Uji Mutikolinearitas
Model
Motivasi
berprestasi
Locus of
control
internal
1
Correlations
Motivasi berprestasi
Locus of control
internal
1.000
-0.669
-0.669
1.000
Covariances
Motivasi berprestasi
Locus of control
internal
0.009
-0.007
-0.007
0.013
Berdasarkan tabel 16, hasil uji multikolinearitasantarvariabel
menunjukkan bahwa interkorelasi antarvariabel sebesar-0.669. Seluruh
interkorelasi variabel bebas tidak ada yang melebihi0,800, dengan
demikian tidak terjadi multikolinearitas dan analisisregresi ganda dapat
dilanjutkan.
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada-
tidaknyahubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Pengujianhipotesis ini menggunakan taraf signifikansi 5%. Harga yang
diperoleh dariperhitungan statistik dikonsultasikan dengan nilai dalam
tabel . Apabilaharga rhitung lebih besar dari rtabel atau harga Fhitung lebih besar
dari Ftabel,maka koefisien dikatakan signifikan dan begitu sebaliknya.
Hipotesispertama dan kedua diuji menggunakan analisis korelasiProduct
Momentdari Pearson sedangkan hipotesis ketiga menggunakan regresi
berganda. Setelah mengetahui bahwa penelitian ini memiliki data yang
terdistribusi normal, selanjutnya perhitungan statistik yang digunakan
untuk menguji hipotesis adalah statistik parametrik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
a. Uji hipotesis pertama
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan
negatif motivasi berprestasi dengan prokrastinasi akademik pada
mahasiswa. Hasil analisis menggunakan Product Moment menunjukkan
koefisien korelasi sebesar -0.662 p = 0.000 (p < 0.05) (hubungan kuat).
Selanjutnya koefiseian korelasi sebesar -0.662 tersebut dikonsultasikan
pada 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan N=102 dan taraf signifikansi 5%. Harga 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
diperoleh sebesar 0.195. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan negatif
yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan prokrastinasi akademik
pada mahasiswa.
b. Uji hipotesis kedua
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan negatif
locus of control interal dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa.
Hasil analisis menggunakan Product Moment menunjukkan koefisien
korelasi sebesar -0.433 dengan p = 0.000 (p < 0.05) (hubungan sedang).
Selanjutnya koefiseian korelasi sebesar -0.433 tersebut dikonsultasikan
pada 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan N=102 dan taraf signifikansi 5%. Harga 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
diperoleh sebesar 0.195. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan negatif
yang signifikan antara locus of control interal dengan prokrastinasi
akademik pada mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 17. Uji hipotesis pertama dan kedua
Locus Of
Control
Internal
Motivasi
Berprestasi
Prokrastinasi
Akademik
Locus Of
Control
Intrernal
Pearson
Correlation
1 .669** -.433**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 102 102 102
Motivasi
Berprestasi
Pearson
Correlation .669**
1 -.662**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 102 102 102
Prokrastinasi
Akademik
Pearson
Correlation -.433** -.662**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 102 102 102
c. Uji hipotesis ketiga
Hipotesis ketiga yaitu terdapat hubungan yang negatif dan signifikan
antara motivasi berprestasi dan locus of control internal dengan
prokrastinasi akademik.
Tabel 18 . Hasil analisis regresi
Model Koefisien
Motivasi berprestasi -0.635
Locus of control internal 0.020
Konstanta 132.838
R 0.662
𝑅2 0.438
Persamaan garis regresi berdasarkan hasil di atas adalah sebagaiberikut.
Y = -0.635𝑿𝟏 + 0.020 𝑿𝟐 + 132.838
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien motivasi
berprestasi (X1) sebesar -0.635. Artinya, apabila nilai motivasi berprestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
mahasiswa (X1)meningkat 1 poin maka nilai prokrastinasi akademik
mahasiswa (Y) akan meningkatsebesar -0.635 poin, dengan asumsi locus
of control interal (X2) tetap. Koefisien locus of control interal (X2) sebesar
0.020 artinya apabila nilai locus of control interal (X2) meningkat 1 poin
maka pertambahan nilai prokrastinasi akademik mahasiswa (Y)0.020 poin,
dengan asumsi X1 tetap.Hasil analisis regresi di atas menunjukkan harga
koefisiendeterminasi (r2) sebesar 0.438. Nilai tersebut berarti bahwa
43.8%perubahan pada variabel prokrastinasi akademik mahasiswa (Y)
dapat ditentukan olehkoefisien motivasi berprestasi (X1) dan locus of
control interal (X2) sedangkan 56.2%dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
Tabel 19. Uji Regresi Berganda
Model Summary
Mode
l R
R
Squar
e
Adjuste
d R
Square
Std.
Error of
the
Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F
Chang
e df1 df2
Sig. F
Change
1 .662a .438 .427 7.076 .438 38.628 2 99 .000
Berdasarkan tabel 19, didapatkan hasil sigFchange sebesar 0,000 dan untuk
nilai α = 0.05 (karena menguji dua sisi maka untuk nilai ơ adalah 0.05/2 =
0.025). Nilai sig Fchange= 0,000< 0.025, sehingga hal tersebut menunjukkan
bahwa variabel motivasi berprestasi dan locus of control internal memiliki
hubungan yang signifikan dengan prokrastinasi akademik secara bersama-
sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
F. Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa subjek memiliki kecenderungan
untuk memiliki tipe kepribadian locus of control internal. Hal ini dapat dilihat
dari perbandingan hasil mean empirik antara variabel locus of control internal
dan eksternal menunjukkan bahwa mean empirik pada locus of control
internal lebih tinggi daripada mean teoritiknya dan mean empirik pada locus of
control eksternal lebih rendah daripada mean teoritiknya. Hal ini sesuai
dengan teroi yang dikemukakan oleh Hurlock (1999) bahwa ciri-ciri seseorang
memasuki masa dewasa awal ini yaitu diantaranya adalah (1) masa
pengaturan, dalam masa ini jika seseorang menemukan pola hidup yang
diyakini dapat memenuhi kebutuhannya, mereka akan mengembangkan pola-
pola perilaku sikap dan nilai-nilai yang cenderung akan menjadi kekhasannya
selama hidupnya dan (2) masa komitmen, yaitu ketika memasuki masa dewasa
awal seseorang akan mengalami perubahan tanggung jawab dari masa pelajar
yang sepenuhnya bergantung pada orangtua menjadi orang dewasa yang
mandiri sehingga mereka harus membuat pola hidup baru dan membuat
komitmen yang baru.
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows versi 16
didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara
motivasi berpretasi dengan prokrastinasi akademik. Hal ini dapat dilihat dari
hasil uji regresi berganda yang memiliki koefisien korelasi sebesar r = -0.662
dengan signifikansi sebesar p = 0.000 (p < 0.05). Hasil perolehan angka
tersebut menunjukkan bahwa hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
yaitu terdapat hubungan negatif antara motivasi berprestasi dengan
prokrastinasi akademik. Hal tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi
tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa semakin rendah tingkat motivasi
berprestasi begitu juga sebaliknya semakin rendah tingkat prokrastinasi
akademik pada mahasiswa semakin tinggi tingkat motivasi berprestasinya.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Ferrari, dkk (1995)
bahwa salah satu faktor terjadinya prokrastinasi akademik yaitu rendahnya
motivasi berprestasi diri seseorang. Motivasi dalam diri seseorang untuk
meraih kesuksesan atau prestasi menjadi salah satu faktor internal terjadinya
prokrastinasi akademik. Penelitian yang dilakukan oleh Sari (2012) dan Sugito
dan Siahputra (2012), yang menunjukkan bahwa motivasi berprestasi memiliki
hubungan negatif yang signifikan dengan prokrastinasi akademik mahasiswa.
Davis dan Nastron (1989) menyatakan bahwa seseorang yang memiliki
motivasi berprestasi tinggi merupakan orang yang suka bekerja keras, pantang
menyerah dan ingin menyelesaikan tugas dalam waktu singkat (mampu
memanfaatkan waktu untuk menyelesaikan tugasnya), selain itu mereka juga
memiliki orientasi yang jelas pada tujuannya, sehingga ia tidak akan
membiarkan dirinya melakukan sesuatu yang tidak berguna seperti menunda
mengerjakan tugas untuk melakukan aktivitas lain yang tidak berguna.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat diketahui pula bahwa uji
hipotesis menunjukkan koefisien korelasi sebesar r = -0.433 untuk variabel
locus of control internal dengan prokrastinasi akademik dengan nilai p = 0.000
(p < 0.05). Hasil perolehan angka tersebut menunjukkan bahwa hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
kedua dalam penelitian ini diterima yaitu terdapat hubungan negatif antara
locus of control internal dengan prokastinasi akademik. Hal tersebut
menunjukkan semakin tinggi tingkat locus of control internal seseorang
semakin rendah tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa begitu juga
sebaliknya semakin rendah tingkat locus of control internal pada mahasiswa
semakin tinggi tingkat prokrastinasi akademik.
Menurut Rotter (Bradshaw danGilberth, 2002) sejumlah orang yang
memiliki locus of control secara internal,lebih aktif mengarahkan perilakunya
pada tujuan yang ingin dicapai dan membuatsesuatu yang lebih baik. Perilaku
Individu yang diarahkan secara internal ini akanmemberi penguatan pada
kontrol persepsi individu untuk mencapai apa yangmenjadi tujuannya. Hal ini
sesuaidengan pola kepribadian locus of control internal dimana segala sesuatu
yang ingin dikontrol olehseseorang, justru dapat menimbulkan perilaku
prokrastinasi pada dirinya. Individu yang memiliki tipe kepribadian locus of
control internal tersebut ingin dapatmengatur lingkungan, mengontrol keadaan
yang ada, dan mengendalikan individulain yang berhubungan dengannya. Pola
kerpibadian locus of control internal selalu terpacu untuk berprestasi dan
meningkatkan kinerja. Seseorang yang memiliki locus of control internal akan
barusaha semaksimal mungkin untuk dapat meraih apa yang dia inginkan
tanpa mendapatkan bantuan dari orang lain. Mereka percaya bahwa dirinyalah
yang mampu mengontrol apa yang akan dilakukannya. Selain itu berdasarkan
penelitian yang juga dilakukan oleh Septian dan Umi(2008) menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara locus of control
internal dengan prokrastinasi akademik.
Selanjutnya berdasarkan hasil uji regresi berganda, didapatkan hasil
sigFchange sebesar 0,000 dan untuk nilai α = 0.05 (karena menguji dua sisi
maka untuk nilai ơ adalah 0.05/2 = 0.025). Nilai sig Fchange= 0,000< 0.025,
sehingga hal tersebut menunjukkan bahwa variabel motivasi berprestasi dan
locus of control internal memiliki hubungan yang signifikan dengan
prokrastinasi akademik secara bersama-sama. Hasil perolehan angka tersebut
menunjukkan bahwa hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima yaitu
terdapat hubungan negatif antara motivasi berprestasi dan locus of control
internal dengan prokastinasi akademik. Hal tersebut menunjukkan bahwa
variabel motivasi berprestasi dan locus of control internal memiliki hubungan
yang signifikan dengan prokrastinasi akademik secara bersama-sama.
Penelitian yang dilakukan Hannah (2013), menunjukkan bahwa kurangnya
motivasi untuk berprestasi adalah salah satu faktor yang dapat membuat
seseorang melakukan prokrastinasi. Motivasi berprestasi merupakan suatu
pendorong individu untuk mencapai kesuksesan dan bertujuan untuk berhasil
dalam kompetisi atau persaingan dengan beberapa ukuran keunggulan
(standard of excelence) (McClelland, 1985). Motivasi berprestasi yang rendah
merupakan faktor internal munculnya prokrastinasi akademik. Selain itu
mahasiswa yang memiliki tipe kepribadian locus of control internal juga dapat
membuat seseorang melakukan prokrastinasi akademik, yaitu seperti tidak
menguasai materi kuliah yang diberikan dosen. Locus of control internal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
merupakan persepsi seseorang tentang penyebab kesuksesan atau kegagalan
dalam melaksanakan pekerjaannya.
Masalah prokrastinasi akan menjadi masalah yang serius jika tidak
ditangani dengan tepat. Prokrastinasi akademik yang dimiliki mahasiswa dapat
menghambat mahasiswa tersebut untuk memperoleh prestasi yang tinggi
apabila dalam dirinya tidak memiliki motivasi berprestasi yang tinggi dan
keyakinan dalam dirinya rendah.
G. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak sempurna dan memiliki
banyak sekali kekurangan. Kekurangan dalam penelitian ini adalah
keterbatasan subjek, sehingga mungkin tidak bisa mencerminkan populasi
yang menjadi subjek penelitian. Hal ini terjadi karena ada bebarapa subjek
yang tidak mengembalikan angket yang diberikan peneliti. Selain itu juga
keterbatasan lain dalam penelitian ini adalah peneliti hanya menggunakan satu
jenjang semester yaitu mahasiswa semester V (lima), sehingga mungkin tidak
bisa mencerminkan populasi yang sesungguhnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti membuat
beberapa kesimpulan diantaranya yaitu sebagai berikut :
1. Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara motivasi berprestasi
dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa semester V (lima)
fakultas Psikologi Universtias Sanata Dharma. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi motivasi berprestasi yang dimiliki seseorang
maka perilaku prokrastinasi akademik yang dilakukan akan cenderung
rendah.
2. Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara locus of control
internal dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa semester V
(lima) fakultas Psikologi Universtias Sanata Dharma. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat locus of control internal
yang dimiliki seseorang maka perilaku prokrastinasi akademik yang
dilakukan akan cenderung rendah.
3. Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara motivasi berprestasi
dan locus of control internal dengan prokrastinasi akademik pada
mahasiswa semester V (lima) fakultas Psikologi Universtias Sanata
Dharma. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat motivasi
berprestasi dan locus of control internal yang dimiliki seseorang maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
kecenderungan seseorang untuk melakukan prokrastinasi akademik
akan rendah.
4. Mahasiswa semester V (lima) fakultas Psikologi Universtias Sanata
Dharma cenderung memiliki tipe kepribadian locus of control internal.
B. Saran
1. Bagi prokrastinator
Para prokrastinator disarankan untuk meningkatkan motivasi
berprestasi dan locus of control internal. Upaya meningkatkan motivasi
berprestasi dan locus of control internal dapat dilakukan dengan
meningkatkan kecakapan serta pengetahuannya berkaitan dengan tugas
dan sumber kekuatan untuk mengontrol dirinya. Kemampuan yang
memadai akan memperbesar harapan seseorang untuk memperoleh
prestasi yang tinggi.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untukmeneliti topik yang
sama, disarankanuntuk memperhatikan faktor lain yangmemengaruhi
prokrastinasi akademik,khususnya dalam menyelesaikantugas-tugas
akademik, seperti kondisipsikologis individu yang seringdihubungkan
dengan persepsi individuterhadap tugas, takut gagal, asertivitasdan self
regulation learning, atauapabila mengharapkan hasil yangdiperoleh lebih
mendalam makapenelitian dapat dilakukan denganmetode kualitatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
DAFTAR PUSTAKA
Adzani, N. (2012). Hubungan Motivasi Berprestasi Dengan Prokrastinasi
Akademik Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Bina
Nusantara Jakarta. Skripsi Tidak Diterbitkan. Fakultas Psikologi
Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia
Azwar, S. (1999). Psikologi Intelegensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tektonika, B. (2012). Hubungan Antara Locus Of Control Dengan Prokrastinasi
Akademik Siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Yogyakarta: UIN
Sunan Kalijaga.
Bradshaw, R. J., & Gilbrech, J. A. (2002). Self-Esteem's Relationship To Locus Of
Control, Anxiety, Body Image, Depression, Gender And Age.
Sacramento: California State University.
Bruce, W. (1990). Measuring Procrastination Attitudinally and Behaviorally.
Paper Presented At Meeting of American Educational Research
Association. Boston.
Burka, J. B., & Yuen, L. M. (1983). Procrastination: Why You Do It, What To Do
About It. New York: Perseus Books.
Davis, K., & Nastron, J. W. (1989). Human Behavior at Work: Organizational
Behavior. Singapore: McGraw Hill Company.
Demellow, L. R., & Imms, T. (1999). Self Esteem, Locus Of Control, And Coping
Styles And Their Relationship To School Attitudes Of Adolescents.
Psychological Studies, 44, 24-34.
Djamarah, S. B. (2002). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Eerde, V. W. (2003). A Meta-Analytically Derived Nomological Network Of
Procrastination. Journal of Personality and Individual Differences,35,
1401-1418
Ellis, A., & Knaus, W. J. (1977). Overcoming Procrastination. New York:
Institute for Rational Living.
Engko, C., & Gudono. (2007). Pengaruh Kompleksitas Tugas dan Locus Of
Control Terhadap Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan
Kerja Auditor. JAAI, 11 (2), 105-124.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Fauziah, H. H. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prokrastinasi
Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung
Djati Bandung.Skripsi Tidak Diterbitkan. UIN Sunan Gunung Djati,
Bandung, Indonesia.
Ferrari, J. R., Johnson, J. L., & McCown, W. G. (1995). Procrastination And Task
Avoidance: Theory, Research, and Treatment. New York: Plenum Press.
Fibrina, R. (2009). Prokrastinasi Akademik di Tinjau dari Motivasi Berprestasi
dan Dukungan Sosial. SkripsiTidak Diterbitkan. Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Indonesia.
Ghufron, M. (2003). Hubungan Antara Kontrol Diri dan Persepsi Remaja
Terhadap Penerapan Disiplin Orangtua Dengan Prokrastinasi
Akademik. SkripsiTidak Diterbitkan. Universitas Gadjah
Mada,Yogyakarta, Indonesia.
Ghufron, N. M., & Rini, R. S. (2010). Teori-teori Psikologi. Yogjakarta: Ar-Ruzz
Media.
Green, L. (1982). Minority Students, Self Control of Procrastination. Journal of
Counseling Psychology, 29, 636-644.
Gunawinata, V. A., Nanik, & Lasmono, H. K. (2008). Perfeksinoisme,
Prokrastinasi Akademik, dan Penyelesaian Skripsi Mahasiswa.
Anima,Indonesia Psychological Journal, 23(3), 256-276.
Hadi, S. (2004). Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset.
Hannah. (2013). Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Prokratsinasi
Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Teknik Elektronika Dan Computer
Universitas Kristen Satya Wacana. Skripsi Tidak diterbitkan.
Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Indonesia.
Hartosujono. (2012). Perilaku Prokrastinasi Mahasiswa Ditinjau Dari Locus Of
Control. Jurnal SPIRITS, 3(1), 28-42.
Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga
Janssen, T., & Carton, J. S. (1999). The Effects Of Locus Of Control And Task
Difficulty On Procrastination. The Journal of Genetic Psychology,
160(4), 436-42.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Karimi, R., & Alipour, F. (2011). Reduce Job Stress in Organization: Role of
Locus of Control. International Journal of Business and Social Science.
2(18), 231-236.
Knaus, W. J. (1986). Procrastination. New York : Institute For Rational-Emotive
Therapy.
Kreitner, R., & Kinicki. (2009). Perilaku Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia.
Jakarta: Salemba Empat.
Lindgren, H. C. (1976). Educational Psychology In The Classroom Edisi Ke 5.
New York: John Wiley.
McClelland, D. C. (1985). Human motivation. New York: Cambridge University
Press.
McClelland, D. C. (!987). The Achievement Motive. New York Appleton-Century-
Crolts, Inc
Noor, Juliansyah. (2011). METODOLOGI PENELITIAN : Skripsi, Tesis,
Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencan Prenada Media Group.
Priyatno, D. (2010). Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data
Penelitian Dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media.
Putri, K. A. (2014). Pengaruh Locus Of Control dan Prokrastinasi Akademik
Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan.
TesisTidak Diterbitkan. Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia
Rizki, S.A. (2009). Hubungan Prokrastinasi Akademik Dan Kecurangan
Akademis Pada Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
SkripsiTidak Diterbitkan. Fakultas Psikologi Universitas Sumatera
Utara, Medan, Indonesia
Robbins, S. P., & Timothy, A. (2015). Perilaku Organisasi Edisi Bahasa
Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Robbins, S. P (2005). Organizational Behavior, Concepts, Controversies,
Applications. Twelfth Edition. Prentice Hall International: New Jersey.
Rotter, J. B. (1966), Generalized Expectancies For Internal Versus External
Control Of Reinforcement. Psychological Wonographs. 80, 1-28.
Rumiani. (2006). Prokrastinasi Akademik Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi dan
Stress Mahasiswa. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, 3(2), 37-
48.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Santoso, S. (2015). Menguasahi Statistik Parametrik. Jakarta: Kompas Gramedia.
Santrock, J. W. (1995). Life Span Development. Edisi 5. Jakarta: Erlangga.
Santrock, J. W. (2003). Adolescence Perkembangan Remaja. Edisi 6. Jakarta:
Erlangga.
Sari, E. W. (2012). Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Prokrastinasi
Akademik Pada Mahasiswa. Skripsi Tidak Ditrebitkan. Universitas
Semarang, Indonesia.
Sari, G. N. (2010). Hubungan Antara Need of Achievement Dengan Prokrastinasi
Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Airlangga
Surabaya. SkripsiTidak Ditrebitkan.Fakultas Psikologi Universitas
Airlangga, Surabaya, Indonesia.
Siregar, M. (2012). Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Prokrastinasi
Akademik Mahasiswa Psikologi Universitas Medan Area. SkripsiTidak
Ditrebitkan.: Fakultas Psikologi Universitas Medan Area, Medan,
Indonesia.
Siregar, S. (2014). Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi
Dengan Perhitungan Manual Dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Bumi
Aksara
Solomon, L. J., & Rothblum, E. D. (1984). Academic Procrastination: Frequency
and Cognitive-Behavioral Correlates. Journal of Counseling Psychology,
Vol.31.
Steel, Piers. (2007). The Nature Of Procrastination: A Meta-Analytic And
Theoretical Review Of Quintessential Self-Regulatory Failure.
Psychological Bulletin. 133(1), 65-94.
Sugito, C., & Siaputra, I. B. (2012). Academik Procrastination and Achievement
Motivation. 27(2), 93-101. Surabaya: Universitas Surabaya.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukadji, Soetarlinah, & Ervita, E. S. S. (2001). Sukses Di Perguruan Tinggi (Edisi
Khusus). Depok: Universitas Indonesia
Suparno. (2001). Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: Dirjen Dikti
Depdiknas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Thorpe, M. F., Pittenger, D. J., & Reed, B. D. (1999). Cheating The Researcher: A
Study Of Relation Between Personality Measures And Self-Report
Cheating. College Student Journal, 33, 49-59.
Uyun, Q. (1998). Hubungan Antara Religiusitas Dan Motivasi Berprestasi
Mahasiswa UII. Jurnal Psikologika, 50-55. Yogyakarta: Universitas
Islam Indonesia.
Weiner, B. (1985). An Attributional Theory Of Achievement Motivation And
Emotion. Psychological Review, 92(4), 548-573. Los Angeles:
University Of California.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 1
Skala motivasi berprestasi, locus of control dan prokrastinasi akademik
(sebelum uji coba)
Kepada Yth :
Mahasiswa/Mahasiswi Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Dengan Hormat, saya
Nama : Amelia Dindara Anggit Dioris
NIM : 129114125
Memohon izin untuk meminta bantuan serta partisipasi saudara guna mengisi
pernyataan dalam skala ini sehubungan dengan penulisan tugas akhir saya di
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Bantuan saudara
dalam penelitian ini sangat saya butuhkan guna penyusunan tugas akhir saya.
Skala ini terdiri dari beberapa pernyataan yang dikelompokkan menjadi 3
bagian. Dalam merespon pernyataan, saya mohon kesediaan saudara untuk
membaca dan mengisi lengkap pernyataan sesuai dengan keadaan, perasaan dan
pikiran saudara saat ini tanpa terpengaruh oleh siapapun. Semua jawaban yang
saudara berikan adalah benar dan tidak ada jawaban yang salah dalam mengisi
setiap pernyataan yang ada. Semua jawaban yang saudara berikan bersifat rahasia
dan tidak akan mempengaruhi kinerja saudara.
Atas partisipasi dan kerjasama saudara, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya.
Amelia Dindara A.D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Pernyataan Kesediaan
Dengan ini saya menyatakan kesediaan saya untuk mengisi skala ini tanpa
adanya paksaan ataupun tekanan dari pihak manapun dan dengan sukarela
mengisi skala ini demi membantu terlaksanakannya penelitian ilmiah yang
disusun
Semua repon yang saya berikan mewakili apa yang saya alami dan apa
yang saya pikirkan pada saat ini dan bukan berdasarkan pada pandangan
masyarakat umum. Saya juga memberikan izin agar jawaban saya dapat
digunakan sebagai data penelitian meskipun tanpa mencantumkan identitas
pribadi saya.
Yogyakarta, November 2017
(……………………………)
DATA DIRI
Nama (boleh inisial) :
Jenis kelamin :
Usia :
Prodi :
Angkatan & semester :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Petunjuk Pengisian
Berikut ini terdapat beberapa pernyataan yang berkaitan dengan kemungkinan
keadaan saat Anda mengerjakana tugas. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti
dan hati-hati.
Apabila anda :
Sangat Setuju (SS) dengan pernyataan tersebut, maka berikan tanda (√) pada
kolom (SS)
Setuju (S) dengan pernyataan tersebut, maka berikan tanda (√) pada kolom (S)
Tidak Setuju (TS) dengan pernyataan tersebut, maka berikan tanda (√) pada
kolom (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS) dengan pernyataan tersebut, maka berikan tanda (√)
pada kolom (STS)
Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan apa yang paling mewakili diri anda.
Tidak ada jawaban yang salah ataupun benar. Oleh karena itu, jawablah semua
pernyataan, jangan sampai ada yang terlewatkan
Perhatikan contoh berikut!
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya suka pergi ke perpustakaan
Jika anda sangat setuju dengan pernyataan di atas, maka anda akan memberikan
tanda (√) pada kolom (SS), seperti contoh dibawah ini :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya suka pergi ke perpustakaan √
Apabila anda salah dalam menjawab, maka buatlah tanda silang (X) pada jawaban
sebelumnya, dan buatlah tanda (√) pada jawaban yang baru, seperti contoh di
bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya suka pergi ke perpustakaan √ √
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
SKALA 1
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya rajin mengerjakan semua tugas yang
diberikan oleh dosen meskipun tugasnya banyak
2 Saya tetap berusaha untuk dapat menyelesaikan
tugas secara tepat meskipun waktu yang tersedia
untuk mengerjakan hampir habis
3 Saya lebih suka mengerjakan tugas yang sulit
4 Saya tidak pernah mengeluh walaupun tugas yang
diberikan dosen sangat sulit
5 Saya menyukai kegiatan yang terjadwal
6 Ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan
tugas, saya memilih untuk mencontek teman
7 Saya tidak memikirkan kesalahan yang telah saya
lakukan
8 Saya merasa sedih ketika saya mengalami
kegagalan
9 Saya berusaha menyelesaikan tugas tepat waktu
10 Saya belajar jauh-jauh hari sebelum ujian
11 Saya aktif ikut mengerjakan tugas kelompok.
12 Saya merasa mempunyai beban ketika tugas
belum terselesaikan
13 Saya tetap mengerjakan tugas yang sulit
14 Saya merasa tertantang ketika mengerjakan tugas
yang sulit
15 Saya hanya akan menggunakan cara-cara yang
diajarkan dosen untuk menyelesaiakan tugas saya
16 Saya akan bingung jika harus mengubah jadwal
yang sudah ada.
17 Saya tidak mau mendengarkan kritik dari orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
lain
18 Saya jarang melakukan introspeksi diri
19 Saya menghindari menunda mengerjakan tugas
20 Saya akan merasa kecewa ketika saya kehabisan
waktu untuk menjawab soal
21 Saya menyesal ketika pekerjaan yang saya
kumpulkan belum selesai.
22 Ketika saya kesulitan dalam mengerjakan tugas,
maka saya tidak akan menyerah untuk
mengerjakannya.
23 Saya belajar dengan metode yang biasa orang
lakukan seperti membaca buku saja.
24 Hal pertama yang saya lakukan bila memgalami
kegagalan adalah mengeluh.
25 Saya tidak pernah telat dalam mengumpulkan
tugas yang diberikan dosen
26 Saya malas mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan dosen
27 Ketika mengumpulkan tugas saya tidak peduli
apakah tugas yang saya kerjakan benar atau salah
28 Saya lebih suka tugas yang mudah dikerjakan
29 Saya mengeluh ketika tugas yang diberikan oleh
dosen sulit
30 Saya lebih menyukai kegiatan yang tidak
terjadwal, karena membosankan
31 Ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan
tugas, saya mencari cara lain untuk dapat
menyelesaikannya (cari di buku, tanya teman dll)
32 Saya banyak belajar dari kesalahan yang telah
saya lakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
33 Saya akan melakukan introspeksi diri ketika saya
mengalami kegagalan
34 Saya suka mengulur waktu untuk mengerjakan
sesuatu.
35 Saya suka belajar mendekati ujian saja
36 Saya jarang terlibat ketika diskusi kelompok
37 Saya merasa biasa saja ketika tugas belum
terselesaikan
38 Saya lebih memilih mengerjakan tugas yang
mudah
39 Saya merasa terbebani ketika mengerjakan tugas
yang sulit
40 Saya senang mencari cara-cara baru untuk
menyelesaiakan tugas saya
41 Saya dapat mengubah rencana kegiatan yang
sudah ada sebelumnya sesuai dengan apa yang
akan terjadi jika kegiatan tersebut tidak terlaksana
(melakukan improvisasi)
42 Saya mau menerima komentar dari orang lain
terhadap kesalahan atau kegagalan yang telah
saya lakukan
43 Saya tidak ingin mengulangi kesalahan yang
sama
44 Saya suka menunda mengerjakan tugas dan
melakukan kegiatan yang lebih saya senangi
45 Saya bersikap biasa saja ketika saya kehabisan
waktu untuk menjawab soal
46 Saya tidak menyesal ketika pekerjaan yang saya
kumpulkan belum selesai
47 Ketika saya kesulitan dalam mengerjakan tugas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
maka tugas itu tidak akan saya kerjakan
48 Saya lebih senang belajar dengan metode yang
menarik seperti mind maping
49 Hal pertama yang saya lakukan bila memgalami
kegagalan adalah melakukan evaluasi
50 Saya selalu telat dalam mengumpulkan tugas
yang diberikan dosen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
SKALA 2
No Pernyataan SS S TS STS
1 Ketika saya mendapatkan nilai yang jelek, itu
karena saya sedang sial saja
2 Kegagalan yang saya dapatkan karena kesialan
yang menimpaku
3 Saya tidak memiliki agenda harian
4 Menyusun jadwal harian saya rasa tidak penting
5 Saya mendapatkan nilai yang bagus karena saya
belajar dengan rajin
6 Menurut saya, seseorang yang bernasib baik tidak
selalu akan meraih kesuksesan
7 Saya selalu mengandalkan orang lain ketika saya
mengalami kesusahan
8 Saya selalu mengharapkan bantuan orang lain
untuk menyelesaikan masalah saya
9 Seandainya saya menjadi ketua kelas, saya yakin
mampu membawa kelas menjadi lebih baik
10 Saya merasa menjadi ketua suatu kelompok harus
mampu bertanggungjawab
11 Saya yakin bahwa saya mempunyai kemampuan
yang cukup untuk menyelesaikan tugas kuliah
12 Keberhasilan yang saya capai dikarenakan saya
mempunyai kemampuan dalam menyelesaikan
tugas-tugas yang diberikan
13 Saya mendapatkan IPK yang bagus karena saya
sedang beruntung
14 Saya mampu mengerjakan soal ujian karena saya
sedang beruntung
15 Saya kurang mampu untuk introspeksi diri ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
saya mengalami kegagalan
16 Saya meminta bantuan orang lain dalam
menentukan apa yang harus saya lakuan
17 Saya selalu merasa bahwa apa yang saya alami
adalah semua karena hasil dari tindakan saya
sendiri
18 Saya mempunyai prinsip hidup bahwa
tindakanmu akan menentukan kesuksesan dirimu
19 Saya mendapatkan nilai yang jelek karena
kesalahan dosen yang tidak bisa mengajar
20 IPK saya turun karena materi yang banyak yang
harus dipelajari
21 Ketika saya mendapatkan nilai yang jelek, itu
karena saya tidak belajar
22 Kegagalan yang saya alami karena saya tidak
belajar
23 Saya memiliki agenda harian
24 Saya menyusun jadwal harian karena itu sangat
penting
25 Saya mendapatkan nilai yang jelek karena saya
merasa dosen tidak bisa menerangkan materi
dengan baik
26 Ketika bekerja dalam kelompok, saya hanya
mengerjakan tugas menurut perintah ketua
kelompok
27 Saya mendapatkan nilai yang bagus karena saya
merasa selalu bernasib baik
28 Menurut saya, seseorang yang bernasib baik akan
selalu sukses
29 Saya selalu meminta bantuan orang lain untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
membatu menyelesaikan pekerjaan saya
30 Saya ingin mnejadi ketua dalam organisasi karena
saya memang mampu untuk memimpin
31 Ketika saya menjadi ketua kelas, saya kurang
mampu untuk membawa kelas menjadi lebih baik
32 Saya mendapatkan IPK yang bagus karena saya
rajin belajar
33 Saya mampu mengerjakan soal ujian karena saya
belajar dengan baik
34 Saya selalu merasa bahwa apa yang saya alami
adalah semua karena hasil tindakan orang lain
35 Saya mempunyai prinsip hidup bahwa yang
menentukan kesuksean dirimu adalah karena
bantuan dari orang lain
36 Saya mendapatkan nilai yang jelek karena saya
tidak rajin belajar
37 IPK saya turun karena saya jarang belajar
38 Saya tidak bisa mengerjakan tugas karena buku
saya hilang dan itu merupakan kesialan yang
menimpa saya
39 Saya melakukan kegiatan sesuka hati saya
40 Saya mendapatkan nilai yang jelek karena saya
kurang memperhatikan dosen mengajar
41 Ketika bekerja dalam kelompok saya tidak hanya
mengerjakan tugas menurut perintah ketua
kelompok, tapi saya juga membantu teman lain
42 Nasib yang baik akan membuat saya optimis
setiap melakukan pekerjaan
43 Saya selalu bekerja keras untuk meraih cita-cita
44 Setiap ada masalah saya selalu selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
menyelesaikan sendiri
45 Tanggung jawab suatu kelompok adalah tugas
semua anggota keompok
46 Saya menjadi ketua dalam organisasi karena saya
terpaksa ditunjuk menjadi ketua
47 Saya tidak mudah menyerah ketika saya
mengalami kegaglan
48 Saya mendapatkan juara dalam perlombaan
karena saya bekerja keras untuk menjadi juara
49 Saya selalu ceroboh dalam mengambil keputusan
50 Saya jarang membantu orang lain karena itu
merepotkan
51 Saya telat mengumpulkan tugas karena saya
menunda dalam mengerjakannya
52 Saya tidak bisa mengerjakan tugas karena
kurangnya sumber bacaan
53 Saya melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal
yang saya buat
54 Saya selalu bertindak menuruti perintah orang tua
55 Saya selalu berpikir optimis setiap melakukan
pekerjaan meski saya tahu mungkin mengalami
kegagalan
56 Saya selalu bekerja sendiri tanpa harus
menyusahkan orang lain
57 Keberhasilan yang saya capai dikarenakan
campur tangan dari dari orang lain
58 Saya mudah putus asa ketika saya mengalami
kegagalan
59 Saya mendapatkan juara dalam perlombaan
karena saya sedang beruntung saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
60 Saya mampu introspeksi diri untuk menjadi lebih
baik lagi
61 Saya mampu mengatur kehidupan saya sendiri
62 Saya mampu mengambil keputusan berdasarkan
pemikiran yang matang
63 Saya selalu membantu orang lain agar hidup saya
merasa tenang
64 Saya telat mengumpulkan tugas karena teman
saya juga belum mengumpulkan tugas juga
65 Saya bertindak berdasarkan apa yang saya anggap
benar
66 Saya merasa malas ketika harus mengerjakan
tugas atau pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
SKALA 3
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya sering menunda mengerjakan tugas atau
pekerjaan
2 Saya selalu kesulitan untuk memulai
menyelesaikan tugas tepat waktu
3
Sebelum memulai mengerjakan tugas, saya
banyak membaca buku sehingga waktu untuk
mengerjakan tugas banyak yang terbuang
4
Sebelum memulai mengerjakan tugas, saya
banyak bertanya pada teman mengenai cara
menyelesaikan tugas, sehingga waktunya
terbuang
5 Saya memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk
menyelesaikan tugas
6
Saya tidak membutuhkan waktu yang banyak
untuk mempersiapkan diri sebelum mengerjakan
sebuah tugas
7 Saya lebih menyukai mengerjakan tugas daripada
bermain game
8 Saya lebih menyukai mengerjakan tugas daripada
berkumpul dengan teman ketika ada waktu luang
9 Saya tidak pernah menunda mengerjakan tugas
atau pekerjaan
10 Saya langsung mengerjakan tugas yang diberikan
dosen meskipun sulit
11
Saya telah banyak membaca sumber bacaan
sebelum dosen memberikan tugas sehingga waktu
untuk mengerjakan tugas tidak terbuang sia-sia
12 Ketika mendapatkan tugas, saya langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
mengerjakannya tanpa banyak bertanya pada
orang lain
13 Saya merasa masih memiliki banyak waktu,
sehingga saya menunda dalam mengerjakan tugas
14
Saya membutuhkan waktu yang banyak untuk
mempersiapkan diri sebelum mengerjakan sebuah
tugas
15 Saya lebih suka bermain game dari pada
mengerjakan tugas
16
Ketika ada waktu luang saya gunakan untuk
bermain atau jalan-jalan dengan teman daripada
untuk mengerjakan tugas
17 Saya mengalami kesulitan untuk memulai
mengerjakan suatu tugas
18 Tugas kuliah yang banyak membuat saya malas
untuk mengerjakannya
19 Saya banyak mengerjakan hal-hal yang tidak
penting sebelum memulai mengerjakan tuga
20 Saya tetap menunda mengerjakan tugas meskipun
deadline pengumpulan tugas sebentar lagi
21 Saya terbiasa mengerjakan tugas dengan cepat
dan tepat
22 Saya dapat menyelesaikan tugas dengan baik
melalui persiapan yang saya buat
23 Saya lebih menyukai mengerjakan tugas daripada
bermain sosial media
24
Saya lebih memilih mengerjakan tugas daripada
melakukan hal yang menyenangkan karena
deadline pengumpulan tugas sudah dekat
25 Saya mudah untuk memulai mengerjakan tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
26 Saya selalu semangat untuk mengerjakan tugas
kuliah yang terus menerus ada
27
Saya langsung mengerjakan tugas yang ada
karena saya sudah mempelajari materi tugas
sebelumnya
28 Saya mengerjakan tugas jauh-jauh hari sebelum
deadline pengumpulan tugas
29
Saya memilih pelan-pelan saja dalam
mengerjakan tugas, agar ide yang muncul dapat
lebih banyak
30
Saya tidak dapat menyelesaikan tugas dengan
baik karena saya tidak memiliki persipan yang
matang
31 Saya lebih suka bermain sosial media daripada
mengerjakan tugas
32
Saya lebih suka melakukan hal yang
menyenangkan meski deadline pengumpulan
tugas sudah dekat
33
Ide saya baru akan muncul ketika mendekati
batas akhir pengumpulan tugas, sehingga saya
baru akan mengerjakan tugas tersebut
34 Saya lebih memilih untuk mengkuti rapat
kepanitiaan daripada mengerjakan tugas
35 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
36 Saya lebih memilih untuk melakukan hobi saya
daripada menyelesaikan tugas saya
37
Saya berusaha untuk tetap menyelesaikan tugas
dengan berbagai cara sebelum mendekati batas
akhir pengumpulan tugas
38 Saya akan menyelesaikan tugas kuliah dahulu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
sebelum mengikuti rapat kepanitiaan
39 Saya selalu terlambat untuk mengumpulkan tugas
40 Saya lebih memilih untuk meyelesaikan tugas
daripada melakukan hobi saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 2
Skala motivasi berprestasi, locus of control dan prokrastinasi akademik
(setelah uji coba)
Kepada Yth :
Mahasiswa/Mahasiswi
Universitas Sanata Dharma
Dengan Hormat, saya
Nama : Amelia Dindara Anggit Dioris
NIM : 129114125
Memohon izin untuk meminta bantuan serta partisipasi saudara guna mengisi
pernyataan dalam skala ini sehubungan dengan penulisan tugas akhir saya di
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Bantuan saudara
dalam penelitian ini sangat saya butuhkan guna penyusunan tugas akhir saya.
Skala ini terdiri dari beberapa pernyataan yang dikelompokkan menjadi 3
bagian. Dalam merespon pernyataan, saya mohon kesediaan saudara untuk
membaca dan mengisi lengkap pernyataan sesuai dengan keadaan, perasaan dan
pikiran saudara saat ini tanpa terpengaruh oleh siapapun. Semua jawaban yang
saudara berikan adalah benar dan tidak ada jawaban yang salah dalam mengisi
setiap pernyataan yang ada. Semua jawaban yang saudara berikan bersifat rahasia
dan tidak akan mempengaruhi kinerja saudara.
Atas partisipasi dan kerjasama saudara, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya.
Amelia Dindara A.D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Pernyataan Kesediaan
Dengan ini saya menyatakan kesediaan saya untuk mengisi skala ini tanpa
adanya paksaan ataupun tekanan dari pihak manapun dan dengan sukarela
mengisi skala ini demi membantu terlaksanakannya penelitian ilmiah yang
disusun
Semua repon yang saya berikan mewakili apa yang saya alami dan apa
yang saya pikirkan pada saat ini dan bukan berdasarkan pada pandangan
masyarakat umum. Saya juga memberikan izin agar jawaban saya dapat
digunakan sebagai data penelitian meskipun tanpa mencantumkan identitas
pribadi saya.
Yogyakarta, Desember 2017
(……………………………)
DATA DIRI
Nama (boleh inisial) :
Jenis kelamin :
Usia :
Prodi :
Angkatan & semester :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Petunjuk Pengisian
Berikut ini terdapat beberapa pernyataan yang berkaitan dengan kemungkinan
keadaan saat Anda mengerjakan tugas. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti
dan hati-hati.
Apabila anda :
Sangat Setuju (SS) dengan pernyataan tersebut, maka berikan tanda (√) pada
kolom (SS)
Setuju (S) dengan pernyataan tersebut, maka berikan tanda (√) pada kolom (S)
Tidak Setuju (TS) dengan pernyataan tersebut, maka berikan tanda (√) pada
kolom (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS) dengan pernyataan tersebut, maka berikan tanda (√)
pada kolom (STS)
Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan apa yang paling mewakili diri anda.
Tidak ada jawaban yang salah ataupun benar. Oleh karena itu, jawablah semua
pernyataan, jangan sampai ada yang terlewatkan
Perhatikan contoh berikut!
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya suka pergi ke perpustakaan
Jika anda sangat setuju dengan pernyataan di atas, maka anda akan memberikan
tanda (√) pada kolom (SS), seperti contoh dibawah ini :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya suka pergi ke perpustakaan √
Apabila anda salah dalam menjawab, maka buatlah tanda silang (X) pada jawaban
sebelumnya, dan buatlah tanda (√) pada jawaban yang baru, seperti contoh di
bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya suka pergi ke perpustakaan √ √
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
SKALA 1
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya rajin mengerjakan semua tugas yang
diberikan oleh dosen meskipun tugasnya banyak
2
Ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan
tugas, saya mencari cara lain untuk dapat
menyelesaikannya (cari di buku, tanya teman dll)
3 Saya lebih suka tugas yang mudah dikerjakan
4 Saya suka belajar mendekati ujian saja
5 Saya suka menunda mengerjakan tugas dan
melakukan kegiatan yang lebih saya senangi
6 Saya berusaha menyelesaikan tugas tepat waktu
7 Saya belajar jauh-jauh hari sebelum ujian
8 Saya malas mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan dosen
9 Ketika mengumpulkan tugas saya tidak peduli
apakah tugas yang saya kerjakan benar atau salah
10 Saya mengeluh ketika tugas yang diberikan oleh
dosen sulit
11 Saya lebih memilih mengerjakan tugas yang
mudah
12 Saya banyak belajar dari kesalahan yang telah
saya lakukan
13 Saya akan melakukan introspeksi diri ketika saya
mengalami kegagalan
14 Saya merasa biasa saja ketika tugas belum
terselesaikan
15
Saya tetap berusaha untuk dapat menyelesaikan
tugas secara tepat meskipun waktu yang tersedia
untuk mengerjakan hampir habis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
16 Saya tidak pernah mengeluh walaupun tugas yang
diberikan dosen sangat sulit
17 Saya tetap mengerjakan tugas yang sulit
18 Ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan
tugas, saya memilih untuk mencontek teman
19 Saya belajar dengan metode yang biasa orang
lakukan seperti membaca buku saja.
20 Saya menghindari menunda mengerjakan tugas
21 Saya tidak memikirkan kesalahan yang telah saya
lakukan
22 Saya tidak mau mendengarkan kritik dari orang
lain
23 Saya merasa tertantang ketika mengerjakan tugas
yang sulit
24 Saya senang mencari cara-cara baru untuk
menyelesaiakan tugas saya
25 Saya bersikap biasa saja ketika saya kehabisan
waktu untuk menjawab soal
26 Saya merasa terbebani ketika mengerjakan tugas
yang sulit
27 Saya jarang melakukan introspeksi diri
28
Ketika saya kesulitan dalam mengerjakan tugas,
maka saya tidak akan menyerah untuk
mengerjakannya.
29 Saya lebih senang belajar dengan metode yang
menarik seperti mind maping
30 Ketika saya kesulitan dalam mengerjakan tugas,
maka tugas itu tidak akan saya kerjakan
31 Hal pertama yang saya lakukan bila memgalami
kegagalan adalah mengeluh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
32 Saya tidak ingin mengulangi kesalahan yang
sama
33 Hal pertama yang saya lakukan bila memgalami
kegagalan adalah melakukan evaluasi
34 Saya merasa mempunyai beban ketika tugas
belum terselesaikan
35 Saya suka mengulur waktu untuk mengerjakan
sesuatu.
36 Saya jarang terlibat ketika diskusi kelompok
37 Saya tidak menyesal ketika pekerjaan yang saya
kumpulkan belum selesai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
SKALA 2
No Pernyataan SS S TS STS
1 Ketika saya mendapatkan nilai yang jelek, itu
karena saya sedang sial saja
2 Kegagalan yang saya dapatkan karena kesialan
yang menimpaku
3 Saya memiliki agenda harian
4 Saya menyusun jadwal harian karena itu sangat
penting
5 Saya mendapatkan nilai yang bagus karena saya
merasa selalu bernasib baik
6
Ketika bekerja dalam kelompok saya tidak hanya
mengerjakan tugas menurut perintah ketua
kelompok, tapi saya juga membantu teman lain
7 Saya tidak memiliki agenda harian
8 Menyusun jadwal harian saya rasa tidak penting
9 Menurut saya, seseorang yang bernasib baik akan
selalu sukses
10
Saya tidak bisa mengerjakan tugas karena buku
saya hilang dan itu merupakan kesialan yang
menimpa saya
11 Setiap ada masalah saya selalu selalu
menyelesaikan sendiri
12 Saya menjadi ketua dalam organisasi karena saya
terpaksa ditunjuk menjadi ketua
13 Saya selalu mengandalkan orang lain ketika saya
mengalami kesusahan
14 Saya tidak mudah menyerah ketika saya
mengalami kegaglan
15 Keberhasilan yang saya capai dikarenakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
campur tangan dari dari orang lain
16 Saya mudah putus asa ketika saya mengalami
kegagalan
17 Seandainya saya menjadi ketua kelas, saya yakin
mampu membawa kelas menjadi lebih baik
18 Saya mendapatkan IPK yang bagus karena saya
rajin belajar
19 Saya mampu mengerjakan soal ujian karena saya
belajar dengan baik
20 Saya kurang mampu untuk introspeksi diri ketika
saya mengalami kegagalan
21 Saya mendapatkan nilai yang jelek karena saya
tidak rajin belajar
22 Saya selalu merasa bahwa apa yang saya alami
adalah semua karena hasil tindakan orang lain
23
Saya mempunyai prinsip hidup bahwa yang
menentukan kesuksean dirimu adalah karena
bantuan dari orang lain
24 Saya mampu introspeksi diri untuk menjadi lebih
baik lagi
25 Saya mampu mengatur kehidupan saya sendiri
26 Saya mendapatkan juara dalam perlombaan
karena saya bekerja keras untuk menjadi juara
27 IPK saya turun karena materi yang banyak yang
harus dipelajari
28 Saya telat mengumpulkan tugas karena teman
saya juga belum mengumpulkan tugas juga
29 Saya merasa malas ketika harus mengerjakan
tugas atau pekerjaan
30 Saya selalu mengharapkan bantuan orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
untuk menyelesaikan masalah saya
31 Saya mendapatkan IPK yang bagus karena saya
sedang beruntung
32 Saya meminta bantuan orang lain dalam
menentukan apa yang harus saya lakuan
33 Saya mampu mengerjakan soal ujian karena saya
sedang beruntung
34 Saya melakukan kegiatan sesuka hati saya
35
Saya mendapatkan nilai yang jelek karena saya
merasa dosen tidak bisa menerangkan materi
dengan baik
36 Saya merasa menjadi ketua suatu kelompok harus
mampu bertanggungjawab
37 Saya mendapatkan nilai yang jelek karena
kesalahan dosen yang tidak bisa mengajar
38 Saya selalu meminta bantuan orang lain untuk
membatu menyelesaikan pekerjaan saya
39 Saya jarang membantu orang lain karena itu
merepotkan
40 Saya selalu bekerja sendiri tanpa harus
menyusahkan orang lain
41 Saya mendapatkan juara dalam perlombaan
karena saya sedang beruntung saja
42 Saya mampu mengambil keputusan berdasarkan
pemikiran yang matang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
SKALA 3
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya sering menunda mengerjakan tugas atau
pekerjaan
2 Saya mengalami kesulitan untuk memulai
mengerjakan suatu tugas
3
Saya telah banyak membaca sumber bacaan
sebelum dosen memberikan tugas sehingga waktu
untuk mengerjakan tugas tidak terbuang sia-sia
4
Ketika mendapatkan tugas, saya langsung
mengerjakannya tanpa banyak bertanya pada
orang lain
5 Saya merasa masih memiliki banyak waktu,
sehingga saya menunda dalam mengerjakan tugas
6 Saya lebih menyukai mengerjakan tugas daripada
bermain game
7 Saya lebih menyukai mengerjakan tugas daripada
berkumpul dengan teman ketika ada waktu luang
8 Saya banyak mengerjakan hal-hal yang tidak
penting sebelum memulai mengerjakan tuga
9 Saya tetap menunda mengerjakan tugas meskipun
deadline pengumpulan tugas sebentar lagi
10 Saya tidak pernah menunda mengerjakan tugas
atau pekerjaan
11 Saya langsung mengerjakan tugas yang diberikan
dosen meskipun sulit
12 Saya lebih suka bermain game dari pada
mengerjakan tugas
13 Ketika ada waktu luang saya gunakan untuk
bermain atau jalan-jalan dengan teman daripada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
untuk mengerjakan tugas
14 Saya mudah untuk memulai mengerjakan tugas
15 Saya selalu semangat untuk mengerjakan tugas
kuliah yang terus menerus ada
16
Saya langsung mengerjakan tugas yang ada
karena saya sudah mempelajari materi tugas
sebelumnya
17 Saya lebih suka bermain sosial media daripada
mengerjakan tugas
18 Tugas kuliah yang banyak membuat saya malas
untuk mengerjakannya
19 Saya lebih menyukai mengerjakan tugas daripada
bermain sosial media
20
Saya lebih memilih mengerjakan tugas daripada
melakukan hal yang menyenangkan karena
deadline pengumpulan tugas sudah dekat
21 Saya dapat menyelesaikan tugas dengan baik
melalui persiapan yang saya buat
22
Ide saya baru akan muncul ketika mendekati
batas akhir pengumpulan tugas, sehingga saya
baru akan mengerjakan tugas tersebut
23 Saya mengerjakan tugas jauh-jauh hari sebelum
deadline pengumpulan tugas
24
Saya lebih suka melakukan hal yang
menyenangkan meski deadline pengumpulan
tugas sudah dekat
25 Saya lebih memilih untuk melakukan hobi saya
daripada menyelesaikan tugas saya
26 Saya lebih memilih untuk meyelesaikan tugas
daripada melakukan hobi saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 3
Hasil selekasi item skala motivasi berprestasi, locus of control dan
prokrastinasi akademik
Skala motivasi berprestasi
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Seleksi item
01 138.7000 130.369 .561 .864 Diterima
02 138.3500 131.259 .529 .865 Diterima
03 139.6750 136.379 .241 .870 Gugur
04 139.5750 133.328 .349 .868 Diterima
05 139.9250 145.302 -.429 .879 Gugur
06 138.4500 131.997 .502 .866 Diterima
07 138.6750 132.379 .477 .866 Diterima
08 139.6500 142.028 -.200 .876 Gugur
09 138.3000 135.138 .311 .869 Diterima
10 139.4750 133.794 .336 .869 Diterima
11 138.3500 136.951 .153 .872 Gugur
12 138.3250 135.558 .283 .869 Diterima
13 138.4000 133.323 .429 .867 Diterima
14 138.9250 130.071 .558 .864 Diterima
15 138.9500 138.921 .034 .873 Gugur
16 139.3250 139.046 .023 .874 Gugur
17 138.5750 134.917 .311 .869 Diterima
18 138.6250 130.292 .590 .864 Diterima
19 139.3000 134.062 .362 .868 Diterima
20 138.6500 136.541 .219 .870 Gugur
21 138.4500 139.485 .000 .873 Gugur
22 138.5750 133.071 .523 .866 Diterima
23 138.9250 133.815 .478 .867 Diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
24 139.1000 131.990 .405 .867 Diterima
25 138.7500 136.962 .125 .873 Gugur
26 138.9500 131.536 .517 .865 Diterima
27 138.9750 130.435 .471 .866 Diterima
28 139.8250 132.610 .387 .868 Diterima
29 139.3500 132.900 .394 .867 Diterima
30 139.6500 144.233 -.326 .879 Gugur
31 138.3000 135.292 .365 .868 Diterima
32 138.4000 133.221 .519 .866 Diterima
33 138.5500 134.049 .428 .867 Diterima
34 139.5500 134.356 .282 .870 Diterima
35 139.6000 133.118 .392 .868 Diterima
36 138.4750 135.333 .277 .869 Diterima
37 138.6750 129.251 .618 .863 Diterima
38 139.6000 132.297 .554 .865 Diterima
39 139.3250 130.533 .512 .865 Diterima
40 138.5000 133.897 .417 .867 Diterima
41 138.6000 139.631 .000 .872 Gugur
42 138.4750 140.922 -.127 .874 Gugur
43 138.3500 135.721 .301 .869 Diterima
44 139.6250 133.574 .372 .868 Diterima
45 138.7250 132.153 .410 .867 Diterima
46 138.6250 133.933 .292 .869 Diterima
47 138.4000 130.964 .560 .865 Diterima
48 138.9750 133.922 .350 .868 Diterima
49 138.8000 131.959 .527 .865 Diterima
50 138.2250 137.769 .132 .871 Gugur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Skala locus of control eksternal
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Seleksi item
01 50.6000 23.477 .339 .690 Diterima
02 50.6500 22.746 .402 .684 Diterima
03 50.1750 19.328 .762 .636 Diterima
04 50.5500 21.638 .628 .665 Diterima
05 50.7000 23.805 .231 .697 Gugur
06 50.4000 26.349 -.259 .734 Gugur
21 50.7250 24.563 .110 .704 Gugur
22 50.6000 24.092 .196 .699 Gugur
23 50.2250 21.307 .554 .666 Diterima
24 50.2750 21.692 .540 .670 Diterima
25 50.4000 23.579 .264 .695 Diterima
26 50.4000 23.990 .119 .707 Gugur
27 50.6000 21.938 .435 .678 Diterima
28 50.5500 22.356 .367 .684 Diterima
38 50.4500 22.972 .335 .689 Diterima
39 49.8750 23.189 .281 .693 Diterima
40 50.6250 24.394 .115 .705 Gugur
41 50.5750 23.020 .328 .689 Diterima
42 49.7500 24.449 .054 .712 Gugur
52 49.7500 24.603 .020 .717 Gugur
53 50.1750 23.840 .191 .700 Gugur
54 50.4750 24.512 .027 .717 Gugur
55 50.6000 24.913 .000 .713 Gugur
65 50.6750 25.148 -.048 .717 Gugur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Skala locus of control internal
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Seleksi Item
07 118.00 87.846 .617 .845 Diterima
08 117.82 88.969 .531 .847 Diterima
09 118.20 90.062 .411 .850 Diterima
10 117.38 93.163 .263 .853 Diterima
11 117.50 95.026 .115 .856 Gugur
12 117.60 94.708 .163 .855 Gugur
13 117.57 89.789 .472 .849 Diterima
14 117.62 88.804 .512 .848 Diterima
15 117.75 89.064 .534 .847 Diterima
16 118.02 87.358 .648 .844 Diterima
17 117.82 95.174 .040 .859 Gugur
18 117.42 94.815 .124 .856 Gugur
19 117.98 92.076 .282 .853 Diterima
20 118.15 90.182 .404 .850 Diterima
29 117.92 92.071 .274 .853 Diterima
30 118.38 93.933 .128 .857 Gugur
31 118.10 94.400 .101 .857 Gugur
32 117.57 91.738 .452 .850 Diterima
33 117.48 92.717 .336 .852 Diterima
34 117.68 89.610 .547 .847 Diterima
35 117.60 90.708 .478 .849 Diterima
36 117.70 92.574 .418 .851 Diterima
37 117.62 95.984 -.003 .857 Gugur
43 117.57 93.276 .227 .854 Gugur
44 118.22 91.871 .315 .852 Diterima
45 119.25 97.218 -.121 .861 Gugur
46 117.98 87.871 .555 .846 Diterima
47 117.75 91.782 .402 .851 Diterima
48 117.57 92.661 .403 .851 Diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
49 117.98 93.820 .219 .854 Gugur
50 117.52 91.846 .257 .854 Diterima
51 118.27 97.230 -.108 .865 Gugur
56 118.07 92.122 .283 .853 Diterima
57 118.38 89.317 .453 .849 Diterima
58 118.05 88.664 .506 .848 Diterima
59 117.65 92.438 .260 .854 Diterima
60 117.60 91.682 .480 .850 Diterima
61 117.60 93.221 .304 .853 Diterima
62 117.65 92.900 .294 .853 Diterima
63 117.75 94.500 .153 .855 Gugur
64 117.70 90.728 .397 .851 Diterima
66 118.25 88.090 .562 .846 Diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Skala prokrastinasi akademik
Scale Mea if
Item Deleted
Scale Variace
if Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlatio
Crobach's
Alpha if Item
Deleted
Item Seleksi
01 98.58 128.661 .544 .886 Diterima
02 99.08 133.302 .178 .891 Gugur
03 98.88 135.292 .015 .894 Gugur
04 98.63 131.676 .231 .891 Gugur
05 99.23 134.846 .091 .892 Gugur
06 98.90 133.374 .145 .892 Gugur
07 98.58 124.661 .577 .885 Diterima
08 98.68 123.815 .556 .885 Diterima
09 98.58 125.892 .586 .885 Diterima
10 98.55 124.254 .668 .883 Diterima
11 98.65 125.464 .621 .884 Diterima
12 98.63 128.753 .512 .886 Diterima
13 98.45 128.613 .539 .886 Diterima
14 98.70 133.344 .155 .892 Gugur
15 98.65 127.310 .432 .887 Diterima
16 98.68 123.353 .625 .883 Diterima
17 98.65 128.695 .507 .886 Diterima
18 98.80 125.190 .609 .884 Diterima
19 98.43 128.404 .492 .887 Diterima
20 99.03 129.461 .354 .889 Diterima
21 99.13 132.779 .190 .891 Gugur
22 99.35 132.233 .314 .889 Diterima
23 98.73 123.794 .674 .883 Diterima
24 99.03 130.487 .356 .889 Diterima
25 98.88 130.420 .377 .888 Diterima
26 98.75 125.731 .697 .883 Diterima
27 98.78 126.948 .649 .884 Diterima
28 98.68 130.379 .407 .888 Diterima
29 98.58 133.533 .132 .892 Gugur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
30 98.88 136.779 -.089 .894 Gugur
31 98.60 123.990 .634 .883 Diterima
32 98.80 127.292 .479 .887 Diterima
33 98.43 125.840 .634 .884 Diterima
34 99.30 132.831 .177 .891 Gugur
35 99.45 134.305 .079 .893 Gugur
36 98.60 128.092 .496 .886 Diterima
37 99.55 136.203 -.045 .893 Gugur
38 99.30 135.497 .000 .894 Gugur
39 99.78 134.487 .057 .894 Gugur
40 98.78 127.358 .536 .886 Diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 4
Reliabilitas
Skala motivasi baerprestasi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.871 50
Skala locus of control eksternal
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.704 24
Skala locus of control internal
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.855 42
Skala prokrastinasi akademik
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.891 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 5
Deskripsi Data Penelitian
Variabel
Skor hipotetik Skor empirik
X
min
X
max Rerata SD
X
min
X
max Rerata SD
Motivasi Berprestasi 37 148 92,5 18,5 74 132 102,42 9,912
Locus of Control internal 30 120 75 15 65 116 84,75 8,459
Locus of Control eksternal 12 48 30 6 16 43 27,45 3,999
Prokrastinasi Akademik 26 104 65 13 40 90 69,42 9,347
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 6
Hasil Uji Normalitas
Normalitas Data
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Locus of control
internal .089 102 .200 .975 102 .064
Motivasi Berprestasi .088 102 .200 .969 102 .071
Prokrastinasi Akademik .094 102 .200 .987 102 .440
Uji normalitas dengan grafik
Gambar 1. Grafik uji normalitas data variabel locus of control internal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Gambar 2. Grafik uji normalitas data variabel motivasi berprestasi
Gambar 3. Grafik uji normalitas data variabel prokrastinasi akademik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 7
Hasil Uji Linearitas
Linearitas variabel motivasi berprestasi dan prokrastinasi akademik
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Prokrastinasi
Akademik
Between
Groups (Combined) 6222.481 35 177.785 4.509 .000
Motivasi
Berprestasi
Linearity 3866.543 1 3866.543 98.061 .000
Deviation
from
Linearity
2355.938 34 69.292 1.757 .025
Within
Groups 2602.392 66
39.430
Total 8824.873 101
Linearitas variabel locus of control internal dan prokrastinasi akademik
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Prokrastinasi
Akademik
Between
Groups (Combined) 4647.632 33 140.837 2.293 .002
Locus of
control
internal
Linearity 1652.196 1 1652.196 26.896 .000
Deviation
from
Linearity
2995.436 32 93.607 1.524 .074
Within
Groups 4177.240 68
61.430
Total 8824.873 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 8
Hasil Uji Multikolinearitas
Model
Motivasi
berprestasi
Locus of
control
internal
1
Correlations
Motivasi berprestasi
Locus of control
internal
1.000
-0.669
-0.669
1.000
Covariances
Motivasi berprestasi
Locus of control
internal
0.009
-0.007
-0.007
0.013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 9
Hasil Uji Korelasi
Locus Of
Control
Internal
Motivasi
Berprestasi
Prokrastinasi
Akademik
Locus Of
Control
Intrernal
Pearson
Correlation
1 .669** -.433**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 102 102 102
Motivasi
Berprestasi
Pearson
Correlation .669**
1 -.662**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 102 102 102
Prokrastinasi
Akademik
Pearson
Correlation -.433** -.662**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 102 102 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 10
Hasil Uji Analisis Regresi Berganda
Model Summaryb
Mode
l R
R
Squar
e
Adjuste
d R
Square
Std.
Error of
the
Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F
Chang
e df1 df2
Sig. F
Change
1 .662a .438 .427 7.076 .438 38.628 2 99 .000
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI BERPRESTASI,
LOCUSOFCONTROL INTERNAL
b. Dependent Variable: PROKRATSINASI n mAKADEMIK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI