HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

80
HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA TERHADAP ALAM SEKITAR PADA KONSEP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN MAHLUK HIDUP (Sebuah Eksperimen di MI I’anatushibyan 01 Parung-Bogor) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. HASANUDDIN 503016029881 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432H/2011M

Transcript of HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA

TERHADAP ALAM SEKITAR PADA KONSEP PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGBIAKAN MAHLUK HIDUP

(Sebuah Eksperimen di MI I’anatushibyan 01 Parung-Bogor)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan.

HASANUDDIN

503016029881

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432H/2011M

Page 2: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...
Page 3: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...
Page 4: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

i

Page 5: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

ii

Page 6: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

iii

Page 7: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

iv

Page 8: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

v

Page 9: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

vi

Page 10: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

vii

Page 11: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

viii

Page 12: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...
Page 13: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...
Page 14: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...
Page 15: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...
Page 16: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...
Page 17: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...
Page 18: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...
Page 19: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...
Page 20: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...
Page 21: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

BAB II

KERANGKA TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Diskripsi Teoritis

1. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar.

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan hal yang kompleks. Karena devinisi atau

pengertian yang dikemukakan oleh seseorang tergantung pada teori

belajar yang dianutnya. Belajar merupakan unsur yang sangat penting

dalam setiap jenjang pendidikan. Berhasil atau tidaknya pencapaian

tujuan pendidikan sangat bergantung pada proses belajar yang dialami

oleh siswa baik ketika berada di lingkungan sekolah maupun diluar

lingkungan sekolah.

Belajar adalah Keytrem (istilah kunci) yang paling vital dalam

setiap usaha pendidikan belajar bukanlah peristiwa yang dilakukan

tanpa sadar melainkan proses yang dirancang dan disengaja, sehingga

tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan sebagai suatu

proses belajar. Hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam

berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dalam ilmu pendidikan.7

Belajar bukan mengahapal dan bukan pula mengingat, belajar

adalah salah satu proses yang ditandai adanya perubahan pada diri

seseorang, perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukan

dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya,

7 Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Inplementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (Jakarta : Pernada Media 2005),

Page 22: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

pemahamannya. Sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya,

kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya

dan lain-lain asfek yang ada pada individu8.

Di bawah ini dikemukakan pendapat tentang teori belajar

diantaranya :

Hilgard dan Bower dalam buku Theories of Leaning

mengemukakan “Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku

seseorang terhadap tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi

tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang

dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat

dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan

atau keadaan-keadaan sesaat (misalnya kekalahan, pengaruh obat dan

sebagainya).9

Berdasarkan Teori Gagne ”Bahwa belajar dapat dilihat dari segi

proses dan dapat dilihat dari segi hasil belajar terjadi jika rangsangan

bersama dengan isi rangsangan mempengaruhi siswa sehingga perilaku

siswa berubah sebelum dipengaruhi rangsangan dan setelah

dipengaruhi rangsangan10”. Mulai masa bayi manusia mengadakan

interaksi dengan lingkungan tetapi baru dalam bentuk sensori motor

kordination, kemudian belajar bicara dengan menggunakan bahasa.

8 Dadang Garinda dan Rudi Budiman, Pendidikan IPA Di Sekolah Dasar, Modul D II Guru MI (Jakarta, DEPAG RI 1999), hal 56-57

9 Drs. Syaiful Bahri Djamara., Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar hal 13 10 Drs. M. Ngalim, MP, Psikologi Pendidikan, (Bandung, PT Remaja Rosda Karya), hal.

84

10

Page 23: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Berdasarkan Teori Howard Kingsley “belajar yakni keterampilan

dan kebiasaan, pengetahuan dan pengetian sikap dan cita-cita11 yang

masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ditetapkan

dalam kurikulum sekolah.

Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah

adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku

tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan

(kongitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut

nilai dan sikap (afektif). Perubahan tersebut hendaknya terjadi sebagai

akibat interaksinya dengan lingkungannya dan perubahan tersebut

haruslah bersifat relatif permanen, tahan lama dan menetap dan tidak

berlangsung sesaat saja.

Dari pengertian diatas, dapat diketahui bahwa belajar adalah suatu

proses yang dilakukan secara sadar melalui jalan latihan atau pengalaman

sehingga melahirkan perubahan dalam individu yang meliputi

pengetahuan, kebiasaan, sikap dan tingkah laku ke tingkat yang lebih

tinggi dari sebelumnya.

Berdasarkan kesimpulan diatas tentang hakikat belajar yaitu:

a. Belajar adalah proses yang kontinu, maka harus tahap demi tahap

menurut perkembangannya. Belajar adalah proses organisasi,

adaptasi, eksplorasi, dan discoveri.

11 Nana Sujana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar (Bandung Rosda Karya. 1999 ) hal, 22

13

Page 24: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

b. Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang

satu dengan pengertian lain) sehingga mendapatkan pengertian yang

diharapkan, stimulus yang di berikan menimbulkan respon yang

diharapkan.

Sehingga dalam mempelajari IPA, siswa didorong agar

senantiasa dapat memahami konsep-konsep IPA dan mampu

mengembangkan IPA untuk memperoleh konsep-konsep IPA dan

menumbuhkan nilai-nilai dan sikap ilmiah. Siswa harus menguasai

tiga domain atau ranah yang meliputi: pengetahuan, keterampilan,

dan sikap. Dengan dikembangkannya pendekatan IPA , berarti

bahwa pada proses belajar lebih difokuskan pada keterampilan

intelektual daripada materi pelajaran, karena materi pelajaran selalu

dikaitakan dengan proses. IPA merupakan sejumlah keterampilan

yang memungkinkan siswa memproses lebih lanjut seperti

mengamati atau observasi, menggolong-golongkan atau klasifikasi,

menafsirkan informasi atau interpretasi, merancang percobaan,

menerapkan konsep / prinsip atau aplikasi. Karena siswa akan lebih

berhasil bila proses belajar itu merupakan pengalaman yang

menyenangkan bagi siswa dan dengan belajar diharapkan siswa

dapat mengembangkan cara berfikirnya, sehingga ia dapat

memecahkan masalah yang baru berdasarkan konsep yang sudah

ada.

14

Page 25: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Bahwa belajar di sekolah di pengaruhi oleh kemampuan siswa

dan kualitas pengajaran yakni karakteristik individu, kualitas

pengajaran dan hasil belajar siswa.

Belajar ditinjau dari proses seperti dikemukakan di atas memberi

petunjuk mengenai hasil belajar siswa. Dalam proses belajar, peristiwa

belajar sendiri adalah untuk mencapai tujuan pengajaran, ada beberapa

pendapat yang melihat peristiwa belajar dari semua pendapat di bagi

tiga sudut pandang yakni, melihat belajar sebagai proses, melihat

belajar sebagai fungsi, ketiga cara memandang ini perlu dibagi guru,

karna tugas guru adalah membina, membimbing dan mengajarkan

kegiatan siswa.

Ada beberapa prinsip dalam memilih pengalaman belajar Tyler,

Istilah Learning Experience tidak sama dengan isi pelajaran yang

diberikan guru dan juga tidak sama atau bukan aktifitas yang dilakukan

guru. Pengalaman belajar merujuk pada interaksi antara siswa dengan

sesuatu yang berada di dalam dirinya atau ada di dalam lingkungannya

terhadap mana ia memberi reaksi, proses belajar terjadi prilaku aktif

dari para siswa it is what he does that he learn not the teacher does,

demikian di tegaskan oleh Tyler. Di lain pihak Choen Dear

menggunakan istilah learning experience mencakup baik contet

maupun proses. Yakni What is Learnd and how in it is to be learnd

(Apa yang dipelajari dan bagaimana hal itu dipelajari) memisahkan

kedua hal itu sebagai komponen yang masing-masing berdiri sendiri.

15

Page 26: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Dalam skripsi ini penulis menggaris bawahi pandangan Choen dan

Dear karena itu dalam uraian tentang pengalaman belajar akan selalu

di bicarakan isi atau materi dari proses atau interaksi.12

Apabila peroses belajar ini di selenggarakan secara formal di

sekolah-sekolah tidak lain di maksudkan untuk mengarahkan

perubahan pada diri siswa secara terencana baik di dalam asfek

pengetahuan, keterampilan, maupun sikap interaksi yang terjadi

selama peroses belajar tersebut di pengaruhi oleh lingkungannya, yang

terdiri antara lain murid, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah,

bahan atau materi pelajaran. Hasil belajar yang diperoleh siswa di

pengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam (intern) dan

faktor lingkungan (ekstern)13

Belajar dan mengajar adalah dua konsep yang tidak bisa di

pisahkan satu sama lain. Belajar menunjukan pada apa yang harus di

lakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran, sasaran

didik, sedangkan mengajar menunjukan pada apa yang harus dilakukan

oleh guru sebagai pengajar.

Dua konsep menjadi ini terpadu dalam satu kegiatan, manakala

terjadi interaksi siswa pada saat peroses pengajaran berlangsung. Inilah

makna belajar dan mengajar sebagai suatu proses, interaksi guru siswa

12 Drs. Udin Syarifudin Winata Putra MA Drs, Rustana Ardi Perencanan Pengajaran

PPGI 2171 hall 58. 13 Dr. Ariefsi Sadiman, MScI, Drs. R. Raharjo, MScI, Media Pendidikan (Bandung hal. 2)

16

Page 27: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

sebagaimana utama peroses pengajaran memegang peranan penting

untuk mencapai tujuan pengajaran yang efektif14.

Uraian di atas memberikan petunjuk bahwa agar proses belajar

mengajar dapat berhasil dengan baik, siswa sebaiknya diajak untuk

memanfaatkan semua alat indranya, guru berupaya menampilkan

rangsangan ( stimulus ) yang dapat diperoses dengan berbagai indra,

semakin banyak alat indra yang di gunakan untuk menerima dan

mengolah informasi semakin besar informasi tersebut dapat di

pertahankan dalam ingatan. Dengan demikian siswa diharapkan akan

dapat menerima dengan mudah dan baik dalam materi yang di sajikan.

b. Hasil Belajar.

Hasil belajar adalah kegiatan memahami, menghayati dan

menganalisis bahan-bahan pelajaran. Dalam hasil belajar terdapat

faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa itu sendiri.

Hasil belajar merupakan tingkah laku siswa yang di peroleh

setelah melalui proses belajar. Hasil belajar adalah hasil akhir setelah

mengalami proses belajar dimana tingkah laku itu dalam bentuk

perbuatan yang dapat di amati dan diukur. Hasil belajar yang dicapai

siswa di pengaruhi oleh dua faktor dari luar dan lingkungan15

14 Dr Nana Sujana Dasar Dasar Peroses Belajar Mengajar ( Bandung :Rosda Karya

1999), hal 15 15 Dr. Nana Sujana Dasar Dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Rosda Karya

1999), hal 15

17

Page 28: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Untuk mengetahui perubahan-perubahan yang dialami oleh

siswa setelah proses belajar-mengajar dapat dilakukan evaluasi pada

setiap materi pelajaran yang diberikan. Adanya perubahan-perubahan

ini tampak pada hasil belajar yang diperoleh siswa.

Proses belajar mengajar siswa bukan hanya merupakan

penguasaan pengetahuan semata atau berbagai hal yang pernah

diajarkan atau dilatih, tetapi juga meliputi perubahan tingkah laku,

seperti yang dinyatakan oleh Gagne,16 bahwa hasil belajar adalah

suatu perubahan individu yang belajar, perubahan itu tidak hanya

mengenai perubahan pengetahuan, juga membentuk kecakapan,

kebiasaaan pribadi individu yang belajar.

T. Raka Joni menyatakan, bahwa hasil belajar dapat digunakan

untuk menarik kesimpulan tentang aspek-aspek tertentu dari

kepraibadian, misalnya prestasi akademis, bakat, minat, sikap,

penyesuaian sosial dan lain-lain17. Belajar merupakan suatu hal yang

kompleks yang dapat dijelaskan melalui berbagai pengertian dan

menyangkut berbagai faktor yang mempengaruhinya.

Menurut Granbach belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan

mengalami, dan dalam mengalami itu si pelajar menggunakan panca

inderanya untuk mengetahui perubahan-perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, ketrampilan, niali, sikap, yang bersifat konstan dan

16 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta 2003), h. 13

17 T. Raka Joni, Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, (Surabaya, Karya Anda, 1986), hal.6

18

Page 29: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

menetap. Perubahan ini dapat berupa sesuatu yang masih tersembunyi,

mungkin juga perubahan ini hanya berupa penyempurnaan terhadap

hal yang sudah dipelajari18.

Menurut Howard Kingsley, seperti yang dikutip Nana Sudjana

membagi tiga macam hasil belajar yakni : (1) Keterampilan dan

kebiasaan, (2) Pengetahuan dan pengertian, (3) Sikap dan cita-cita.19

Dalam sistem pengajaran rumusan tujuan pendidikan baik tujuan

kurikuler maupun institusional, menggunakan klasifikasi hasil belajar

dari Benjamin Bloom yang secara garis besar menjadi tiga ranah, yakni :

1) Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang

terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

2) Ranah afektif berkenaan dengan sikap.

3) Ranah Psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan

dan kemampuan bertindak.20

Pendapat diatas sama dengan pendapat Benyamin Bloom, dkk

yang menyatakan bahwa ada tiga dimensi hasil belajar yaitu dimensi

kognitif, afektif dan psikomotorik. Dimensi kognitif adalah

kemampuan yang berhubungan dengan berfikir, mengetahui dan

memecahklan masalah seperti pengetahuan aplikatif, sintesis, analisis,

dan evaluasi. Dimensi afektif adalah kemampuan yang berhubungan

18 Drs. Sumadi Suryabrata BA, Ma, Eds, Ph.D, Psikologi Pendidikan , Hal 231 19 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (bandung, Rosda Karya, 1999), hal

22 20 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta, PT. Grasindo, 1991), hal 149

19

Page 30: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

dengan sikap, nilai, minat dan apresiasi. Sedangkan dimensi

psikomotorik adalah kemampuan yang berhubungan dengan

keterampilan motorik

Muhibbin Syah dalam bukunya psikologi belajar menjelaskan

kecakapan kognitif yaitu yang pengembangan fungsi ranah kognitif

akan berdampak positif. Sekurang-kurangnya ada dua macam

kecakapan kognitif siswa yang amat perlu dikembangkan segera

khususnya oleh guru, yakni :

a) Strategi belajar memahami isi materi pelajaran.

b) Strategi meyakini arti penting isi materi pelajaran dan aplikasinya

serta menyerap pesan-pesan moral yang terkandung dalam materi

pelajaran tersebut.

Tanpa pengembangan dua macam kecakapan kognitif ini,

agaknya siswa sulit diharapkan mampu mengembangkan ranah afektif

dan psikomotornya sendiri.21 Untuk memperjelas gagasan

pengembangan kecakapan ranah kognitif di atas, digambarkan pola

pengembangan fungsi kognitif siswa melalui proses belajar mengajar

(teaching learning process)22

21 Drs. Sumadi Suryabrata BA, Ma, Eds, Ph.D, Op.Cit, hal 232 22 Ibid, hal. 53

20

Page 31: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Gambar 2.1. Pola Pengembangan Fungsi Kognitif Siswa23

Pengembangan Fungsi Kognitif

Upaya

1. Proses belajar mengajar (PBM) memahami, menyukai,

dan mengaplikasi isi dan nilai materi pelajaran.

2. Proses belajar mengajar (PBM) memecahkan masalah

dengan mengaplikasi isi dan nilai materi pelajaran

hasil

Kecakapan

Kognitif Siswa

Kecakapan

Afektif siswa

Kecakapan

Psikomotor

Hasil

Sumber Daya Manusia

(SDM) yang berkualitas

23 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos, 1999), hal. 60-61

21

Page 32: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Ketiga ranah tersebut menjadi objek peneltian hasil belajar. Di

antara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak yang dinilai

oleh para guru di sekolah, karena berkaitan dengan kemampuan para siswa

dalam menguasai isi bahan pelajaran.

Dengan demikian penulis dapat menjelaskan bahwa hasil belajar

adalah gambaran dari hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa sebagai

akibat dari proses kegiatan belajar yang dialaminya. Bentuk perubahan-

perubahan pada diri siswa yang diharapkan terjadi setelah proses belajar

meliputi tiga aspek, yaitu:

1) Aspek kognitif : Meliputi perubahan dalam penguasaaan

pengetahuan terhadap fakta, konsep, dan

teori tertentru.

2) Aspek afektif : Meliputi perubahan-perubahan dalam segi

sikap, mental, perasaan dan kecerdasan.

3) Aspek psikomotorik : Meliputi perubahan-perubahan kemampuan

motorik seseorang dalam bekerja ilmiah.

22

Page 33: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Untuk menilai hasil belajar dapat digunakan tes. Tes adalah alat

yang digunakan untuk mengukur sejauh mana keberhasilan belajar yang

telah dicapai oleh siswa. Tes bertujuan untuk membangkitkan motivasi

kepada siswa agar mereka memperhatikan pelajaran serta mendorong

mereka agar dapat mengorganisasikan pelajaran dengan baik. Tes dapat

juga di gunakan sebagai feedback bagi guru dalam perbaiakan dalam

program pengajaran. Untuk lebih jelasnya mengenai pentingnya menilai

hasil belajar dapat dinilai dalam gambar berikut :24

Gambar 2.2

Penilaian Dalam Proses Kegiatan Belajar Mengajar

TRANSPORMASI

INPUT OUTPUT

1. Siswa

2. Guru dan Personal lainnya

3. Bahan Pelajaran

4. Metode Mengajar dan Sistem Evaluasi

5. Saran Penunjang

6. Sistem Administrasi

Umpan Balik

24 Suharsini Arikunto, Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: Bumi Aksara 1999 )

23

Page 34: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Pembelajaran IPA dapat di artikan sebagai satu kegiatan untuk

mengungkap rahasia alam yang berkaitan dengan makhluk hidup. Dengan

demikian hasil belajar IPA dapat ditarik sebagai hasil perubahan tingkah

laku yang di sengaja. Sebagai hasil dari belajar IPA yang dapat di tunjukan

dari hasil perubahan dan tidak bisa menjadi bisa, atau peningkatan

pengetahuan, pemahaman dan sikap.

Berdasarkan teori belajar menurut J. Bruner “ Belajar tidak untuk

mengubah tingkah laku seseorang tetapi untuk mengubah kurikulum.

Sekolah menjadi sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih

banyak dan mudah “25.

Sebab itu Bruner mempunyai pendapat ada baiknya sekolah

menyediakan kesempatan bagi siswa untuk maju dengan cepat sesuai

dengan kemampuan siswa dalam mata pelajaran tertentu. Di dalam proses

belajar Bruner mementingkan partisifasi aktif dari tiap siswa dan

mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan, untuk meningkatkan

proses belajar perlu lingkungan yang dinamakan “ discovery Learning

Enviroment” ialah lingkungan dimana siswa dapat melakukan eksporasi

penemuan-penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip

yang sudah diketahui oleh siswa secara berbeda-beda pada usia yang

berbeda pula. Dalam lingkungan banyak hal yang di pelajari siswa hal

mana yang dapat digolongkan menjadi :

25 M. Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, hal 11

24

Page 35: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

a) Enaktife : Seperti belajar naik sepeda, yang harus didahului

dengan bermacam-macam keterampilan motorik.

b) Konik : Seperti mengenal jalan menuju ke pasar,

mengingat dimana bukunya yang penting dimana

diletakan.

c) Symbolik : Seperti pengunaan kata-kata menggunakan formula.

Dalam belajar guru perlu memperhatikan empat hal sebagai berikut

ini :

1) Mengusahakan agar setiap siswa berperan aktif, minatnya perlu

diitingkatkan.

2) Menganalisis struktur materi yang akan diajarkan.

3) Menganalisis squence, guru mengajar berarti membimbing siswa

melalui urutan pernyataan-pernyataan dari masalah sehingga siswa

memperoleh pengertian dan dapat mentransper apa yang sedang di

pelajari.

4) Memberi reinforcement dan umpan balik ( feed back ), penguatan yang

optimal yang terjadi pada waktu siswa mengetahui bahwa ia

menemukan jawabannya.

25

Page 36: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu

faktor kemampuan siswa dan faktor lingkungan. Seperti dikemukakan oleh Clrak

bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa disekolah sebanyak

70 % dan 30 % dipengaruhi oleh lingkungan26.

Menurut Slameto, faktor-faktor tersebut secara global dapat diuraikan

dalam dua bagian yaitu faktor internal dan eksternal.27

a. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Yang

termasuk kedalam faktor ini adalah:

1) Faktor jasmani, yaitu meliputi kesehatan dan cacat tubuh

2) Faktor psikologis, yaitu meliputi intelegensi, perhatian, minat,

bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.

3) Faktor kelelahan, yang meliputi kelelahan jasmani, dan kelelahan

rohani.

b. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, yang

termasuk kedalam faktor ekternal ini adalah:

1) Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi, pengertian

orang tua dan latar belakang kebudayaan.

26 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar Baru Algesindo, 2003), h. 37

27 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhiny,a (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 54-72

26

Page 37: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

2) Faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru

dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, dan kedaan sarana dan

prasarana sekolah.

3) Faktor masyarakat, meliputi keadaan siswa dalam masyarakat,

mass media, dan temannya dalam bergaul.

Sedangkan menurut Muhibbin Syah, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar, dirumuskan kedalam tiga kelompok, yaitu:28

a. Faktor internal siswa yang terdiri atas:

1) Aspek fisiologis

2) Aspek psikologis, yang meliputi: intelegensi siswa, sikap

siswa, bakat siswa, minat siswa, dan motivasi siswa

b. Faktor eksternal siswa yang meliputi:

1) Lingkungan sosial

2) Lingkungan non-sosial

c. Faktor pendekatan belajar

b. Kurikulum Sekolah Tingkat Dasar / Madrasah Ibtidaiyah.

Kurikulum IPA di sempurnakan untuk meningkatkan mutu

pendidikan IPA secara Nasional, saat ini kesejahtraan bangsa tidak

hanya lagi bersumber pada sumber daya alam, modal yang bersipat

fisik lagi bersumber pada sumber intelektual, sosial dan kepercayaan

(kreadibilitas). Dengan demikian tuntutan terus menerus memutahirkan

28 Muhibbin Syah , Psikologi Belajar (Jakarta: Logos, 1999), h.130-141

27

Page 38: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

pengetahuan IPA menjadi suatu keharusan, mutu lulusan bila di ukur

dengan standar saja, sebab perubahan sangat besar mempengaruhi

ekonomi suatu bangsa, industri baru dikembangkan dengan berbasis

kompetensi dan tekhnologi tingkat tinggi, maka bangsa yang berhasil

adalah bangsa yang berpendidikan dengan standar mutu lulusan yang

tinggi.

Berdasarkan hasil pengalaman di lapangan penulis menemukan

hasil belajar siswa lebih efektif dan berarti melalui pengalaman nyata

dan berwawasan lebih luas sehingga anak lebih bervariasi dalam

belajarnya. Anak termotivasi bahkan lebih menyenangkan, anak

menemukan sendiri baik melalui bimbingan guru maupun lingkungan,

sehingga menumbuhkan sikap ilmiah.

Pemberian pengalaman belajar dengan cara melibatkan siswa

aktif melalui percobaan / demontrasi / permainan akan sangat

bermakna bagi para siswa. Teori belajar mengatakan bahwa belajar

yang efektif harus melalui pengalaman langsung, berarti pengetahuan

yang diperoleh siswa berasal dari hal-hal nyata dan bersipat hayalan,

belajar dengan pengalaman langsung tentu saja lebih menyenangkan

dan tidak mudah lupa, ada dua hal yang harus diperhatikan guru pada

pembelajaran IPA, yaitu pengembangan IPA dan penanaman nilai atau

sikap ilmiah29.

29 Kurikulum Standar Kompetensi 2004 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (Darma Bakti)

28

Page 39: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

c. Tujuan Pembelajaran IPA.

IPA adalah Ilmu Pengetahuan yang mempelajari gejala alam baik

yang menyangkut makhluk hidup maupun benda mati, pada

perinsipnya IPA diajarkan untuk membekali siswa agar mempunyai

pengetahuan ( mengetahui berbagai cara ) dan keterampilan ( cara

mengerjakan ) yang dapat membantu siswa memahami gejala alam

secara mendalam, selain itu juga dapat menyadari akan kebesaran

Tuhan yang Maha Kuasa, selain itu tujuan pembelajatan IPA guru

perlu memusatkan pada dua hal pokok ( a) berorientasi pada proses

yang didapat melalui pengamatan, pengukuran, penguraian, perbedaan,

percoban. ( b ) berorientasi pada struktur seperti konsep makhluk

hidup, konsep tumbuhan dan konsep hewan, konsep benda padat, cair

dan gas dan konsep udara. Mata pelajar IPA di SD / MI bertujuan agar

peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :30

1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran terhadap Tuhan Yang

Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan

alam ciptaan-Nya.

2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep

IPA yang bermanfaat dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari.

30 Yohanes Surya, IPA Dibuat Asyik untuk Sekolah Dasar,

29

Page 40: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran

tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,

tekhnologi dan masyarakat.

4) Mengembangkan IPA untuk menyelidiki alam sekitar memecahkan

masalah membuat keputusan.

5) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan-Nya.

6) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dan memlihara,

menjaga dan melestarikan lingkungan.

7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA

sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan SMP / MTs.

2. Sikap Siswa Terhadap Alam Sekitar.

a. Pengertian Sikap

Setiap orang memiliki sikap yang berbeda-beda terhadap suatu

perangsang. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang ada pada

diri individu masing-masing seperti adanya perbedaan dalam bakat,

minat, pengalaman, pengetahuan, intensitas, perasaan, dan juga situasi

lingkungan.

Berbagai pengertian diungkapkan oleh banyak ahli untuk

menjelaskan arti sikap, Azwar mengutip beberapa rumusan karakter

sikap yang meliputi (1) sikap memiliki arah, baik arah positif maupun

negative. (2) sikap mempunyai intensitas atau kekuatan terhadap

30

Page 41: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

objek, (3) keluasan sikap meliputi cakupan objek-objek sikapyang

disetujui atau tidak disetujui, (4) sikap memiliki konsistensi yaitu

kesesuaian antara sikap denga responnya terhadap objek, (5)

spontanitas yaitu sejauh mana kesiapan subjek menyatakan sikapnya

terhadap objek dengan spontan.

Dari karakter sikap tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

sikap dapat dibentuk dan dipelajari sepanjang subjek masih

berhubungan dengan objek sikap. Sikap tidak di bawa sejak lahir, akan

tetapi sikap dibentuk oleh adanya interaksi sosial yang dialami subjek

baik terhadap lingkungan fisik maupun terhadap kejiwaan. Salah satu

faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan sikap adalah faktor

lembaga pendidikan (sekolah) dan lembaga agama. Kedua faktor ini

amat penting artinya, karena salah satu tujuan dari pendidikan itu

adalah meletakkan dasar pengetahuan pengertian dan konsep moral

dalam diri individu.

Sikap digunakan untuk mengukur setiap seseorang terhadap

obyek tertentu hasilnya berupa katagori sikap yakni mendukung sikap

positif. Sikap pada hakekatnya adalah kecendrungan berprilaku pada

seseorang juga diartikan reaksi seseorang terhadap stimulus yang

datang pada dirinya..31

31 Saifudin Azwar, Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya (Jokja :1988)

31

Page 42: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Pada umumnya rumusan-rumusan mengenai sikap mempunyai

persamaan unsur, yaitu adanya kesediaan untuk ber respon terhadap

situasi, Triandis ( 1971 ) mendefinisikan sebagai berikut :

An attmude is an idea charged with emotion which predis poses a

class of actions to a parti cluar class of sosial situations.

Menurut Berkowitz seperti yang diungkapkan kembali oleh

Azwar dijelaskan suatu perasaan yang mendukung atau perasaan yang

tak mendukung terhadap objek ini disertai perasaan positif negatif,

orang mempunyai sikap positif terhadap sesuatu objek yang bernilai

dalam pandangannya, dan ia akan bersikap negatif terhadap objek yang

di anggapnya tidak bernilai dan juga merugikan sikap ini kemudian

mendasari dan mendorong kearah sejumlah perbuatan yang satu sama

lainnya berhubungan.32

Pernyataan sikap di samping katagori positif dan negatif harus

pula mencerminkan dimensi sikap, yakni kognisi, afeksi dan konasi.

berikut ini informasi merupakan kondisi pertama untuk suatu sikap.

Bila berdasarkan informasi itu timbul perasaan positif atau negatif

terhadap objek dan menimbulkan kecendrungan untuk bertingkah laku

tertentu terhadap sikap.33

32 Mar 'at, Sikap Manusia Perubahan serta Pengukurannya. (Bandung :Fakultas Pisikologi UNPAD 2004 )

33 Norman Campel terjemah Soy Kreaf: Ilmu Pengetahuan Alam Tentang Akal Budi Manusia ( Jakarta : ).

32

Page 43: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Sikap terbentuk melalui bermacam-macam cara, antar lain :

1) Melalui pengalaman yang berulang-ulang atau dapat pula melalui

suatu pengalaman yang disertai perasaan yang mendalam

(pengalaman traumatik).

2) Melalui Imitasi, penipuan dapat terjadi tanpa disengaja, dapat

pula dengan di sengaja. Dalam hal terakhir individu harus

mempunyai minat atau rasa kagum terhadap metode,

disamping itu di perlukan pula pemahaman dan kemampuan

untuk mengenal dan mengingat model yang hendak ditiru.

Peniruan akan terjadi lebih lancar bila di lakukan secara

kolektif dari pada perorangan.

3) Melalui sugesti, disini seseorang membentuk suatu sikap terhadap

objek tanpa suatu alasan dan pemikiran yang jelas, tetapi semata-

mata karena pengaruh yang datang dari seseorang atau sesuatu

yang mempunyai dalam pandangannya.

4) Melalui identifikasi.

Seseorang meniru orang lain atau sesuatu organisasi / badan

tertentu disadari sesuatu karena ia emosional sifatnya. Meniru

dalam hal ini lebih banyak dalam arti berusaha menyamai.

Identifikasi seperti ini sering antara anak dengan ayah, pengikut

dengan pemimpin, siswa dengan guru, antara satu anggota satu

33

Page 44: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

kelompok tersebut yang dianggap paling memiliki kelompok yang

bersangkutan.34

b. Hakikat Alam Sekitar

Rasa tertarik kepada alam yang ada pada diri siswa, belum tentu

menjamin siswa kwlak memiliki sikap yang positif terhadap alam.

Karena untuk mengarah kesikap positif terhadap alam harus melalui

tahapan sikap yaitu sikap mencintai alam, seseorang harus mampu

melihat kenyataan-kenyataan alam baik itu dengan panca indera

maupun dengan jiwanya. Maksudnya adlah jika seseorang dikatakan

mencintai alam maka orang tersebut harus benar-benar mengetahui

keadaan alam, segala proses yang terjadi didalamnya, dan mengelola

serta merawat alam denga sebaik-baiknya. Badi orang yang mencintai

alam akan memandang dan mencintai alam melalui tiga jurusan, yaitu

sebagai ilmuan dalam mencaripengetahuan akan rahasia alam, sebagai

seniman sehingga mampu melihat kenyataan alam sebagai

pencerminan dirinya sehingga akan merawat alam sebaik-baiknya, dan

sebagai pemikir ekonomi alam sehingga timbul sikap menghargai

alam sebagai sumber kehidupan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa manusia tidak

mewarisi sikap, tetapi hal ini diperoleh manusia sebagai hasil dan

interaksi mereka dengan situasi-situasi dalam lingkungan.

34 Hendro Darmojo, Filsafat Ilmu Pengetahuan Alam ( Jakarta: Karunika 1986), hal 39

34

Page 45: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari

penomena-penomena di alam semesta. Ilmu Pengetahuan Alam

memperoleh kebenaran tentang fakta dan penomena alam melalui

kegiatan. Pelajaran IPA berguna untuk memahami alam sekitar,

hewan, tumbuhan, dan diri sendiri sehingga dapat melakukan kegiatan

sehari-hari.

Manusia hidup dalam lingkungan tertentu dan harus

memanfaatkan lingkungan dengan sebaik-baiknya, oleh karena itu

dalam pendidikan dan pengajaran harus memanfaatkan alam sekitar,

Imanuel Khant mengatakan bahwa pengertian tanpa pengamatan

adalan kosong, dan pengamatan tanpa pengertian adalah buta,

maksudnya dalah bahwa antara pengamatan dan pengertian terdapat

hubungan saling menunjang serta memperkuat pengajaran alam

sekitar.35

Pada hakikatnya pendidikan IPA merupakan usaha sadar yang di

lakukan seseorang terhadap orang lain, maka siswa dapat

mengembangkan pengetahuan dan gagasan tentang alam sekitar

setelah siswa memahami dan mempraktekan pada kehidupan,

maksudnya adalah siswa menyadari langkah yang harus diambil guna

menyelamatkan lingkungan alamnya dan juga memberikan

pengetahuan kepada siswa tentang alam sekitar tempat mereka hidup,

menanamkan kesadaran sikap tertentu terhadap lingkungan serta

35 Dadang Gurida dan Rudi Budiman Pendidikan IPA dsi Sekolah Dasar Modul D II.

35

Page 46: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

menanamkan sikap hidup ilmiah36. Di samping itu lingkungan alam

sekitar baik lingkungan alam sekolah maupun lingkungan alam sekitar

tempat tinggal siswa dapat dijadikan media dalam pembelajaran IPA.

Manusia hidup di bumi tidak sendirian melainkan bersama

makhluk lain, yaitu tumbuhan, hewan, dan jasad renik. Makhluk hidup

yang lain itu bukan sekedar kawan hidup yang hidup secara netral atau

pasif terhadap manusia, melankan hidup manusia itu terkait erat pada

mereka, tanpa mereka manusia tidak hidup.

c. Pengukuran Sikap Siswa Terhadap Alam Sekitar

Pengukuran hasil belajar merupakan bagian penting dalam

proses belajar mengajar. Karena dengan pengukuran tersebut dapat

ditentukan tingkat keberhasilan suatu program sekaligus juga dapat

dinilai hasilnya. Untuk menilai hasil belajar yang beraneka ragam

dapat diukur dengan menggunkan alat atau teknik evaluasi, yang

biasanya berupa tes yang disusun berdasarkan tujuan intruksional

yang hendak dicapai. Dalam pembelajaran IPA, penilaian hasil belajar

tidak hanya berupa tes, tetapi diukur dengan berbagai cara, penilaian

kerja kelompok , aktivitas belajar dan penampilan sehari-hari ketika

belajar.

36Johanes Surya IPA di Buat Asyik Untuk Sekolah Dasar, (Jakarta ), hal 1

36

Page 47: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Ditinjau dari sudut bahasa penilaian diartikan sebagai proses

penentuan kualitas suatu objek, untuk dapat menentukan proses

tersebut diperlukan adanya ukuran tertentu. Misalnya untuk dapat

mengatakan baik, sedang dan kurang, maka diperlukan adanya

ketentuan atau ukuran yang disepakati bersama.

Pada umumnya, untuk memeriksa hasil belajar siswa dapat

dilakukan dengan berbagai macam tes, seperti menggunakan tes lisan,

tulisan, dan tindakan. Dalam hal penelitian ini penulis menggunakan

tes tulisan mengenai hasil belajar siswa sebagai sumber untuk

memperoleh data.

Tes hasil belajar adalah suatu tes yang digunakan untuk menilai

hasil-hasil pelajaran yang telah diberikan kepada siswa dalam jangka

waktu tertentu. Tes yang dilakuan harus benar-benar mengukur hasil

belajar anak terhadap pelajaran yang telah diberikan, mengukur

kemampuan, dan keterampilan siswa setelah siswa tersebut

menyelesaikan suatu program pelajaran. Menurut Suharsimi, tes

adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau

mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang

sudah ditentukan.

Tes merupakan cara yang dilakukan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan atau hasil belajar siswa secara keseluruhan. Disamping

itu tujuan lain dari tes adalah untuk mengukur sejauh mana tujuan

37

Page 48: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

pembelajaran khusus mencapai sasaran. Hal ini digunakan sebagai

bahan penyempurna pengajaran dimasa yang akan datang.

Berikut ini prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam

menyusun tes hasil belajar agar tes tersebut benar-benar dapat

mengukur tujuan pembelajaran,37yaitu :

a) Tes tersebut hendaknya dapat mengukur secara jelas hasil

belajar yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan intruksional.

b) Mengukur sampel yang refresentatif dari hasil belajar dan

bahan pelajaran yang telah diajarkan.

c) Mencakup bermacam-macam bentuk soal yang benar-benar

cocok untuk mengukur hasil belajar yang diinginkan sesuai

dengan tujuan.

d) Di desain sesuai dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil

yang diinginkan.

e) Dibuat seandal (reliable) mungkin sehingga mudah

diinterprestasikan dengan baik.

f) Di gunakan untuk memperbaiki cara belajar siswa dan cara

mengajar guru.

37 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proser Belajar Mengajar, (Bandung : PT Sinar Baru Algensido, 2000) ,h.116

38

Page 49: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Dengan pengukuran terhadap hasil belajar dapat diketahui

keberhasilan yang dicapai seorang siswa. Selain itu dapat digolongkan

juga para siswa kedalam kelompok-kelompok tertentu, apakah baik,

cukup, atau kurang dalam menguasai pelajaran yang telah diberikan

oleh guru. Dengan evaluasi (tes) seorang guru dapat mengetahui

apakah terdapat kekurangan dalam pelaksanaan bimbingan yang

diberiakan selama proses belajar-mengajar. Bagi orang tua siswa tes

sangat berguna untuk mengetahui hasil belajar anak sekolah (saat

sekolah orang tua tidak dapat memantau anak), karena perkembangan

anak secara keseluruhan perlu diketahui oleh orang tua.

3. Hubungan Hasil Belajar IPA dengan Sikap Siswa Terhadap Alam

Sekitar.

Dalam penelitian ini, penulis akan menjelaskan tentang adanya

hubungan atau keterkaitan antara hasil belajar IPA dengan dengan sikap

siswa terhadap alam sekitar. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa

hasil belajar merupakan tingkah laku siswa yang diperoleh setelah melalui

proses belajar, dimana tingkah laku itu dalam bentuk perbuatan yang dapat

diamati dan diukur. Kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang siswa

dalam tingkat kemampuannya menyerap atau menangkap materi pelajaran

IPA yang diterimanya disekolah.

39

Page 50: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Proses belajar mengajar harus bertumpu pada struktur kognitif, yakni

pemetaan fakta, konsep serta prinsip-prinsip bagi peserta didik. Ini berarti

struktur kognitif dapat mempengaruhi penampilan seseorang sehingga

proses belajarnya senantiasa dapat merubah tingkah laku kearah yang

sesuai dengan tuntutan dan tujuan belajar tersebut. Dalam proses belajar

ini sebagai tahap perubahan bagi siswa yang relatif menetap sebagai hasil

pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses

kognitif, jadi dapat dikatakan bahwa tingkah laku yang timbul akibat

proses kematangan fisik dan dari proses belajar siswa disuatu lembaga

pendidikan dapat dihasilkan dengan belajar.

Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai salah satu

mata pelajaran utama di Madrasah Ibtidaiyah, merupakan program untuk

menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan

nilai-nilai ilmiah pada diri siswa, serta rasa mencintai dan menghargai

kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

Dengan pembelajaran IPA di Madrasah Ibtidaiyah, diharapkan siswa

akan dapat mengembangkan pengetahuan dan gagasan tentang alam

sekitar. Setelah siswa mengetahui dan memahami serta mempraktekkan

pengetahuannya pada kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan alam

kehidupan. Maksudnya adalah siswa menyadari langkah- langkah yang

harus diambil guna menyelamatkan lingungan sekitarnya dan juga

memberikan pengetahuan kepada siswa tentang alam sekitar tempat

40

Page 51: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

mereka tinggal, menanamkan kesadaran dan sikap peduli terhadap

lingkungan serta menanamkan sikap hidup yang ilmiah.

Dengan demikian pendidikan IPA tidak hanya bertujuan memahami

tentang fakta serta pengertian saja, tetapi juga mengembangkan rasa cinta

terhadap alam sekitar. Sehingga terciptalah sikap-sikap untuk menjaga

keutuhan dan keselarasan alam sekitarnya. Jadi dapat dikatakan antara

hasil belajar siswa pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan

sikap siswa terhadap alam sekitar sangatlah besar pengaruhnya, dimana

kemampuan belajar siswa dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

merupakan hasil yang dicapai setelah mengalami proses belajar kognitif

dalam bidang IPA dan siswa dapat memahami dan mempraktekkan pada

alam yang ada disekitarnya dalam kehidupan sehari-hari.

B. Kerangka Berpikir

Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di lembaga pendidikan adalah

mata pelajaran IPA. Adapun tujuan yang terkandung dalam bidang studi IPA

dan saling keterkaitannya serta agar siswa mampu menerapkan metode ilmiah

yang sederhana dan bersikap ilmiah dalam memecahkan masalah yang

dihadapi serta menyadari akan kebesaran pencipta Nya.

Untuk mengetahui keberhasilan pendidikan IPA di sekolah, sebagai alat

ukurnya adalah dengan melihat hasil belajar IPA di sekolah. Pengajaran di

katakan berhasil dan tahan lama bila di pergunakan dalam kehidupan siswa.

41

Page 52: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Jadi disini terdapat transfer belajar yaitu pemindahan suatu hasil

belajar dari suatu bidang studi kekehidupan sehari-hari, transfer lebih sering

terjadi pada siswa yang memiliki hasil belajar tinggi, dan ini akan

menimbulkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman,

keterampilan, nilai, dan sikap.

Adanya komponen dalam pengetahuan dalam sikap memberikan

pengertian bahwa sikap seseorang dapat terbentuk karena adanya

pengetahuan. Demikian pula halnya dengan pengetahuan alam yang tercakup

dalam pendidikan IPA, merupakan suatu pengetahuan yang dapat

menimbulkan perubahan pada sikap seseorang hal ini disebabkan karena di

dalam pendidikan IPA mengandung suatu harapan yang berguna bagi

kehidupan pada siswa dan IPA juga telah mempengaruhi berbagai sektor

masyarakat.

Keadaan ini tidak mustahil terjadi pada siswa MI karena pada usia ini

mereka pada dasarnya telah tertarik terhadap alam melalui peningkatan

pengetahuan tentang alam akan mengembangkan sikap mencintai alam pada

anak sesuai dengan tujuan di berikannya pendidikan IPA di sekolah-sekolah.

Adapun hubungan antara IPA dengan sikap siswa terhadap alam sekitar

salah satunya siswa dapat mencintai alam sekelilingnya dimana suatu sikap

yang di bentuk dan di pengaruhi oleh tingkat pengetahuan siswa terhadap alam

sekitar yang di perolehnya melalui proses belajar IPA di sekolah. Adanya hasil

belajar IPA siswa menunjukan adanya perbedaan pengetahuan IPA pada

siswa.

42

Page 53: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Di mana hasil belajar IPA yang tinggi menimbulkan dugaan adanya

sikap yang positif terhadap alam sekitar, tetapi sebaliknya jika terdapat hasil

belajar IPA yang rendah akan menimbulkan suatu dugaan adanya negatif

dalam siswa tersebut terhadap alam sekitar. Sehingga akan diteliti ada atau

tidaknya hubungan antara hasil belajar IPA dengan sikap siswa terhadap alam

sekitar.

C. Perumusan Hipotesis

Hipotesis penelitian ini terdiri atas hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif

(Ha) yang dirumuskan sebagai berikut a;

Ho = Tidak terdapat hubungan poisitif antara hasil belajar IPA

dengan sikap siswa tentang alam sekitar.

Ha = Terdapat hubungan positif antara hasil belajar IPA dengan sikap

siwa tentang alam sekitar.

43

Page 54: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara hasil

belajar IPA siswa terhadap sikap siswa setelah diberi materi tentang alam sekitar

pada konsep pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.

B. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah I’anatusshibyan 01 yang

beralamat di Jl. H. Mawi Desa Waru Jaya Kecamatan Parung Kabupaten Bogor.

Waktu penelitian dilakukan pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2008/2009.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan tehnik

survey. Karena penelitian ini melukiskan secara fakta atau karakteristik dari suatu

populasi tertentu secara nyata dan cermat dengan menitikberatkan pada

pengamatan dan suasana alamiah (naturalistic setting). Metode deskriptif adalah

adalah metode yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala atau peristiwa yang

terjadi sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan

dengan data kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data yeng berkenaan dengan

jumlah atau kuantitas yang dihitung.

44

Page 55: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

D. Populasi dan sampel

Suharsimi Arikunto mendefinisikan populasi sebagai keseluruhan subjek

penelitian38. Maka dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa –siswi

MI. I’anatusshibyan 01 Waru Jaya yang dari 6 kelas dengan jumlah siswa 162

orang. Sedangkan rincian populasi dan sample sebagai berikut :

1. Populasi Target : Siswa kelas VI MI. I’anatusshibyan 01 Waru Jaya Parung –

Bogor yang berjumlah 82 orang siswa.

2. Populasi Terjangkau : Siswa kelas VI MI. I’anatusshibyan 01 Waru Jaya

Parung – Bogor yang berjumlah 41 0rang siswa.

Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Random Sampling, yaitu salah satu teknik pemilihan sample dimana semua

individu anggota populasi mempunyai kemungkinan kesempatan yang sama dan

independent untuk dipilih sebagai anggota sampel. Sampel yang penulis gunakan

sebanyak 30 orang dari 41 orang siswa kelas VI MI. I’anatusshibyan 01 Waru

Jaya.

E. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan di teliti yaitu :

Variabel bebas (X) = Hasil belajar IPA

Maribel terikat (Y) = Sikap siswa terhadap alam sekitar pada konsep

pertumbuhan dan perkembangbiakan makhluk hidup.

38 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian (PT. Rineka Cipta, Jakarta 1995), hal.15

45

Page 56: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka pengumpulan data dan pengumpulan bahan-bahan yang

diperlukan, penulis menggunakan beberapa teknik, yaitu :

1. Observasi

Observasi dilakukan oleh penulis pada wal penelitian untuk melihat hal-

hal yang terjadi dan ada hubungannya dengan permasalahan penelitian

diantaranya :

a. Kegiatan belajar mengajar siswa - siswi kelas VI MI. I’anatusshibyan 01

b. Hasil belajar siswa - siswi kelas VI MI. I’anatusshibyan 01

c. Minat belajar siswa – siswi kelas VI MI. I’anatusshibyan 01

2. Angket

Untuk melengkapi data yang dibutuhkan, para responden diberikan angket

yang berisi pernyataan-pernyataan mengenai pertumbuhan dan perkembangbiakan

makhluk hidup.

3. Tes

Tes disusun untuk mengetahui atau melihat kemampuan siswa terhadap

penguasaan IPA yang mencakup alam sekitar

G. Instrument Penelitian

Penelitian ini secara pokok memperlihatkan dua macam data yaitu data

yang berkenaan dengan hasil belajar IPA (X) dan berkenaan dengan sikap siswa

terhadap alam sekitar (Y). Data penelitian untuk variabel hasil belajar IPA

diperoleh dari nilai tes yang disebarkan kepada responden penelitian pada konsep

46

Page 57: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Pertumbuhan dan Perkembangbiakan Makhluk Hidup semester ganjil tahun

pelajaran 2008/2009. Sedangkan data mengenai sikap siswa terhadap alam sekitar

diperoleh dari skor angket atau kuesioner.

a. Validitas Instrumen Penelitian

Sejumlah tes dikatakan baik sebagai alat ukur jika memenuhi persyaratan

tes yaitu memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrument. Sebuah tes

dikatakan valid jika tes itu dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur.

Dalam penelitian ini, pengujian validitas yang digunakan adalah validitas isi

instrument. Hasil belajar IPA (x) dalam bentuk tes, dimana tes dikatakan valid

jika pertanyaan-pertanyaan yang ada didalam tes mencakup keseluruhan situasi

yang ingin diukur oleh tes-tes itu.39

Untuk mengukur validitas soal dalam bentuk tes objektif berupa pilihan

ganda, maka rumus yang digunakan adalah :

rbis =

Mp Mt

SDt

p

q

Keterangan :

rbis = Koefisien korelasi pointbiserial

Mp = Mean skor dari tes yang dijawab item yang dicari korelasinya dengan tes

Mt = Mean skor total

SDt = Standar Deviasi dari skor total

p = Proporsi tes yang dijawab benar

q = Proporsi tes yang dijawab salah

39 Moh Nazir, Metode Penelitian (Jakarta,: PT. Ghralia Indonesia, 1999,hal.174-175.

47

Page 58: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

pqStn r11 = 1n

b. Reliabilitas Instrument Penelitian

Reliabilitas instrument menunjukkan satu pengertian bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrument tersebut sudah baik.40

Realiabilitas instrument hasil belajar IPA dihitung dengan rumus Kuder-

Richardson (KR – 20) yaitu :

2

St 2

Keterangan :

r11 = Koefisien reliabilitas tes

n = Jumlah item atau butir soal

St2 = Varians skor total

p = Proporsi siswa yang menjawab benar

q = Proporsi siswa yang menjawab salah

Σpq = Jumlah hasil perkalian p dan q

Adapun kriteria pengujiannya :

rhitung > rtabel = Reliabel

rhitung < rtabel = Tidak Reliabel

Sedangkan kriteria reliabilitas suatu instrumen diklasifikasikan sebagai berikut :

0,80 – 1,00 = Sangat Tinggi

0,61 – 0,80 = Tinggi

0,41 – 0,60 = Sedang

0,21 – 0,40 = Rendah

< 0,20 = Sangat Rendah

40 Suharsisni Arikunto, Loc.cit, hal 170.

48

Page 59: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

c. Taraf Kesukaran

Untuk mengetahui soal yang diberikan tergolong mudah, sedang atau

sukar maka digunakan perhitungan taraf kesukaran dengan rumus :

TK =

U L

T

Keterangan :

TK = Tingkat Kesukaran

U = Upper Group ( Jumlah siswa menjawab benar untuk kelompok atas)

L = Lower group (Jumlah siswa menjawab benar untuk kelompok bawah)

T = Jumlah siswa untuk kelompok atas dan bawah

Kriteria indeks kesukaran :

0,00 – 0,30 = Sukar

0,30 – 0,70 = Sedang

0,70 – 1,00 = Mudah

d. Daya Pembeda

Untuk mengetahui kemampuan suatu soal membedakan siswa yang pandai dan

siswa yang kurang pandai maka digunakan perhitungan daya pembeda dengan

menggunakan rumus :

D =

U L

1 T

2

Besarnya daya pembeda mempunyai kriteria sebagai berikut :

0,00 – 0,20 = Jelek

0,20 – 0,40 = Cukup

0,40 – 0,70 = Baik

0,70 – 1,00 = Baik sekali

49

Page 60: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

H. Tehnik Analisa Data

Dalam teknik analisa data digunakan uji coba untuk mengetahui tingkat

hubungan antara kedua variabel, yaitu variabel hasil belajar IPA dan variabel

sikap siswa terhadap alam sekitar

1. Uji Prasyarat Penelitian

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu diadakan uji

prasyarat penelitian. Uji prasyarat yang digunakan diantaranya yaitu :

a. Uji normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat hubungan antara

variabel X dan variabel Y apakah berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas

yang digunakan yaitu Uji Liliefors.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari

populasi yang sama (homogen) atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan yaitu

Uji Fisher

c. Uji linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan hasil belajar IPA

dengan sikap siswa terhadap alam sekitar, dan untuk menguji kelinieran tersebut

digunakan analisis varians. Penentuan model regresi dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

1) Perhitungan regresi linier

Model regresi yang digunakan adalah model regresi sederhana, yaitu:

Y = a + bx

50

Page 61: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Y X X XY N X X 2

N X 2 X

Keterangan :

x = Variabel hasil belajar IPA

y = Variabel hasil belajar siswa

a = Jarak titik nol dengan garis perpotongan antara sumbu tegak y dengan

garis linier atau besarnya harga y jika x sama dengan 0.

b = Besarnya perubahan y jika x naik satu menit.

Untuk mencari nilai a dan b digunakan rumus :

a =

b =

2

2

N XY X Y 2

2) Pengujian keberartian Model Regresi Linear Sederhana

Untuk pengujian keberartian model regresi sederhana digunakan analisis

varians (ANAVA). Langkah-langkah perhitungannya sebagai berikut :

1. Pengajuan hipotesis kelinearan

Ho = Model Linear

Hi = Model non Linear

Ketetapan derajat kebebasan dalam perhitungan

dk dalam kelompok = dk = k(n-1)

dk antar kelompok = dk = k-1

51

Page 62: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

= Y

Y

= Y Y

2. Membuat tabel format data untuk anava satu jalur (tiga kategori) sebagai

berikut :

3. Menentukan jumlah kuadrat dalam kelompok (JKD)

JKD

2

n

2

4. Menentukan jumlah kuadrat antar kelompok (JKA)

JKA

n

N

2 2

5. Menentukan jumlah kuadrat total (JKT)

JKT = JKA + JKD

6. Menentukan rata-rata kuadrat dalam kelompok (RKD)

RKD = JKD

k(n 1)

7. Menentukan rata-rata kuadrat antar kelompok (RKA)

RKA = JKA

k 1

8. Menentukan F hitung dan F tabel

F hitung = RKA

RKD

F tabel = F(α)(k-1)(N-k)

9. Kriteria pengujian

Ho = regresi linear, jika F hitung < F tabel

Hi = regresi tidak linear, jika F hitung > F tabel

Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3

No Skor No Skor No Skor

1

2

.

.

.

n1

Y11

Y21

.

.

.

Yn1

1

2

.

.

.

n2

Y12

Y22

.

.

.

Yn2

1

2

.

.

.

n3

Y13

Y23

.

.

.

Yn3

Page 63: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

52

Page 64: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

N X X N Y 2 Y 2

1 rxy

2. Pengujian Hipotesis Penelitian

Untuk mendapatkan koefisien korelasi hubungan hasil belajar IPA dengan

hasil belajar siswa digunakan rumus Teknik Korelasi Product Moment, yaitu

rxy = N XY X Y

2 2

r xy = Angka indek korelasi "r" product moment

N = Jumlah Sampel

Σ xy = Jumlah hasil perkalian antar skor x dan skor y

Σ x = Jumlah seluruh skor x

Σ y = Jumlah seluruh skor y

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut :

Jika rxy hitung > rxy tabel, maka Ho ditolak

Jika rxy hitung < rxy tabel, maka Ho diterima

Untuk mengetahui korelasi hasil belajar IPA dan sikap siswa terhadap alam

sekitar signifikan atau tidak, maka digunakan perhitungan Uji-t dengan rumus :

t=

rxy N 2

2

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut :

Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak

Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima

53

Page 65: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan di sekolah Madrasah Ibtidaiyah

I’anatusshibyan 01 khusus pada siswa kelas VI. Data hasil penelitian ini meliputi

dua variabel, satu variabel bebas yaitu hasil belajar IPA (variabel X) dan satu

varibel terikat yaitu sikap siswa terhadap alam sekitar (variabel Y). Variabel X

adalah hasil kuantifikasi terhadap jawaban responden dari tes hasil belajar IPA

yang diberikan kepada siswa kelas VI. Sedangkan data variabel Y adalah data

skor yang diperoleh dari skala sikap siswa terhadap alam sekitar pada konsep

pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Selanjutnya data dari dua

variabel tersebut akan dideskripsikan dalam bentuk nilai mean, median, modus,

dan standar deviasi serta distribusi frekuensi.

1. Data Hasil Belajar IPA

Data pada variabel hasil belajar IPA (X), untuk skor yang diperoleh

masing-masing responden bervariasi. Akan tetapi besar skor antara satu responden

dengan responden lainnya tidak terlampau jauh berbeda. Skor hasil belajar IPA

dari masing-masing responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini

54

Page 66: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Tabel 4.1

Nilai Hasil Belajar IPA

55

No. Resp. Nilai

1 55

2 60

3 70

4 60

5 65

6 70

7 65

8 65

9 65

10 50

11 65

12 65

13 60

14 70

15 55

16 50

17 70

18 60

19 80

20 75

21 65

22 60

23 65

24 55

25 50

26 75

27 60

28 75

29 60

30 70

JUMLAH 1910

Page 67: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Hasil belajar IPA yang diperoleh dari tes hasil belajar berjumlah 20 soal

yang berupa tes objektif dalam bentuk pilihan ganda (multiple choice) dengan

empat pilihan (option). Tes ini menggambarkan hasil belajar IPA yang dimiliki

oleh siswa yang dihubungka dengan sikap siswa terhadap alam sekitar pada

konsep pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.

Berdasarkan hasil perhitungan skor hasil belajar IPA diperoleh skor

terendah yang dicapai responden adalah 50 dan skor tertinggi adalah 80, dengan

rentangan skor 30.

Analisis karakteristik data hasil belajar IPA meliputi nilai rata-rata (mean),

median, modus dan standar deviasi. Hasil perhitungan analisis data hasil belajar

IPA diperoleh skor rata-rata (mean) sebesar 63,67 median sebesar 65 dan modus

sebesar 65 yang muncul sebanyak 8 kali. Besar standar deviasi diperoleh sebesar

7,76.

Seberan skor untuk hasil belajar IPA dalam bentuk distribusi frekuensi dan

histogram dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini :

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA

56

No. Kelas Interval Frekuensi Nilai Tengah Frekuensi Relatif

(%)

1 50 – 55 6 52,5 20

2 56 – 61 7 58,5 23,33

3 62 – 67 8 64,5 26,67

4 68 – 73 5 70,5 16,67

5 74 – 79 3 76,5 10

6 80 – 85 1 82,5 3,33

Total 30 100

Page 68: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Histogram Hasil Belajar IPA

9 8 7 6

Frekuensi 5 4 3 2 1 0

Skor Hasil Belajar IPA

49,5 55,5 61,5 67,5 73,5 79,5

Batas Bawah Nyata

Gambar 4.1. Histogram Hasil Belajar IPA

Dari tabel dan grafik tersebut terlihat bahwa banyak siswa yang memiliki

skor hasil belajar berkisar antara 62 – 67 sebesar 26,67%. Untuk mengetahui

keseluruhan kecenderungan hasil belajar IPA tersebut dibedakan dalam tiga

kategori, melalui perhitungan persentil (P33 dan P67) yang memiliki rentang 0 –

80. hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil belajar IPA berkriteria tingi

sebesar 30%, berkriteria sedang sebesar 50% dan berkriteria rendah sebesar 20%. 2. Data Sikap Siswa Terhadap Alam Sekitar

Data-data sikap siswa terhadap alam sekitar diperoleh dari pernyataan

sikap pada konsep pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang

menggunakan model skala Likert dengan 20 butir pernyataan, masing-masing

butir pernyataan disediakan alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju

(S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS).

57

Page 69: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Skor sikap siswa terhadap alam sekitar pada konsep pertumbuhan dan

perkembangan makhluk hidup dari masing-masing responden dapat dilihat pada

tabel dan grafik di bawah ini :

Tabel 4.3

Skor Sikap Siswa Terhadap Alam Sekitar

58

No. Resp. Nilai

1 77

2 81

3 90

4 85

5 77

6 90

7 80

8 86

9 82

10 75

11 89

12 92

13 73

14 85

15 86

16 96

17 93

18 85

19 93

20 84

21 90

22 92

23 92

24 93

25 83

26 87

27 89

28 85

29 77

30 84

JUMLAH 2571

Page 70: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Hasil skor sikap siswa terhadap alam sekitar yang berjumlah 20 butir

pernyataan setelah diproses, sikap siswa yang terendah yang dicapai responden

sebesar 73 dan skor tertinggi sebesar 96, dengan rentangan skor 23.

Analisis karakteristik data sikap siswa terhadap alam sekitar meliputi nilai

rata-rata (mean), median, modus dan standar deviasi. Hasil perhitungan analisis

data sikap siswa terhadap alam sekitar diperoleh skor rata-rata (mean) sebesar

85,7 median sebesar 85,5 dan modus sebesar 85 yang muncul sebanyak 4 kali.

Besar standar deviasi diperoleh sebesar 6,02. Seberan skor untuk sikap siswa

terhadap alam sekitar dalam bentuk distribusi frekuensi dan histogram dapat

dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini :

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Sikap Siswa Terhadap Alam Sekitar

59

No. Kelas

Interval Frekuensi Nilai Tengah Frekuensi Relatif (%)

1 73 – 76 2 74,5 6,67

2 77 – 80 4 78,5 13,33

3 81 – 84 5 82,5 16,67

4 85 – 88 7 86,5 23,33

5 89 – 92 8 90,5 26,67

6 93 – 96 4 94,5 13,33

Total 30 100

Page 71: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Histogram Sikap Siswa Terhadap Alam Sekitar

9 8 7 6

Frekuensi 5 4 3 2 1 0

Skor Sikap Siswa

72,5 76,5 80,5 84,5 88,5 92,5

Batas Bawah Nyata

Gambar 4.2. Histogram Sikap Siswa Terhadap Alam Sekitar

Dari tabel dan grafik tersebut terlihat bahwa banyak siswa yang memiliki

sikap berkisar antara 89 - 92 sebesar 26,67%. Untuk mengetahui keseluruhan

kecenderungan sikap siswa terhadap alam sekitar tersebut dibedakan dalam tiga

kategori, melalui perhitungan persentil (P33 dan P67) yang memiliki rentang 0 –96.

hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil belajar IPA berkriteria tingi sebesar

23,33%, berkriteria sedang sebesar 46,67% dan berkriteria rendah sebesar 30%. B. Pengujian Analisis Data

Sebelum melakukan pengujian hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu

dilakukan pengujian prasyarat analisis data. Pada penelitian ini uji prasyarat yang

akan dilakukan adalah Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Varians serta

Linearitas 1. Uji Normalitas

60

Page 72: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi berdistribusi

normal atau tidak. Untuk mengetahui nilai distribusi normal atau tidak dihitung

dengan menggunakan Uji Liliefors pada taraf signifikan 5% atau pada α = 0,05.

Uji normalitas pertama dilakukan terhadap data hasil belajar IPA. Hasil

perhitungan uji nomalitas diperoleh harga Lhitung sebesar 0,133 harga Ltabel pada α

= 0,05 diperoleh sebesar 0,161. Lhitung ternyata lebih kecil dari Ltabel (Lhitung =

0,133 < Ltabel = 0,161). Oleh karena Lo < Lt, dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa data hasil belajar IPA berdistribusi normal.

Uji Normalitas kedua dilakukan terhadap data sikap siswa terhadap alam

sekitar. Hasil perhitungan uji Liliefors diperoleh harga Lhitung sebesar 0.093. harga

Ltabel pada α = 0,05 diperoleh harga Ltabel sebesar 0.161. Lhitung ternyata lebih kecil

dari Ltabel (Lhitung = 0,093 < Ltabel = 0,161). Oleh karena itu Lo < Lt, dengan

demikian maka dapat disimpulkan bahwa data sikap siswa terhadap alam sekitar

berdistribusi normal. Untuk mengetahui data selengkapnya dapat dilihat pada

tabel di bawah ini :

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas Variabel X dan Variabel Y

2. Uji Homogenitas

61

Variabel Jumlah Sampel LHitung LTabel Kesimpulan

X 35 0.133 0.161 Berdisribusi normal

Y 35 0.093 0.161 Berdisribusi normal

Page 73: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sample yang diteliti

homogen atau tidak. Uji homogenitas ini dilakukan dengan menggunakan Uji

Fisher. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa Fhitung sebesar 1,663 dan Ftabel

sebesar 1,85. karena Fhitung lebih kecil dari Ftabel (Fhitung = 1,663 < Ftabel = 1,85),

maka Ho diterima. Dengan demikian sampel berasal dari populasi yang homogen.

Untuk mengetahui data selengkapnya dapat dilihat pada table di bawah ini :

Tabel 4.6

Hasil Uji Homogenitas

3. Uji Linearitas

Bentuk hubungan anatara hasil belajar IPA dengan sikap siswa terhadap

alam sekitar di rumuskan dalam persamaan regresi sederhana. Hasil perhitungan

diperoleh bentuk persamaan regresi sederhananya yaitu Ŷ = 38,21 + 0,75X.

Setelah memperoleh bentuk persamaan regresi dilanjutkan pengujian

linearitas regresi. Pengujian linearitas bentuk regresi dihitung dengan

menggunakan Analisis Varians (ANAVA) regresi linear sederhana. Untuk

keperluan pengujian diajukan hipotesis pengujian sebagai berikut :

Ho = Bentuk regresi linear

Hi = Bentuk regresi tidak linear

62

Variabel Sampel Jumlah

Kuadrat

Varians Fhitung Ftabel Kesimpulan

X 30 1746,667 60,2298 1,663 1,85 Ho diterima

Y 30 1050,300 36,2172

Page 74: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

Hasil perhitungan dalam ANAVA untuk mengetahui kelinearitasan model

regresi sederhana dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.7

Hasil Analisis Varians (ANAVA)

Dari tabel tersebut, Fhitung yang diperoleh yaitu 2,68 sedangkan Ftabel pada

taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat kebebasan dk =(k-1)(N-k) diperoleh

sebesar 3,35. hal ini menunjukkan bahwa Fhitung lebih kecil dibandingkan dengan

Ftabel (2,68 > 3,35), dengan demikian Ho diterima. Hal ini berarti bahwa bentuk

hubungan antara hasil belajar IPA dengan sikap siswa terhadap alam sekitar

adalah linear.

C. Pengujian Hipotesis Data

Pengujian persyaratan analisis yang telah dilakukan menunjukkan suatu

hasil yang memungkinkan untuk dilanjutkan pada pengujian hipotesis. Hasil

perhitungan koefisien korelasi product moment didapat rxy hitung sebesar 0,962

dan rxy tabel pada N = 30 dan taraf signifikan α = 0,05 diperoleh sebesar 0,361.

koefisien korelasi yang diperoleh kemudian diuji keberartiannya melalui Uji-t.

Berdasarkan hasil pengujian diperoleh thitung sebesar 18,64 sedangkan ttabel dengan

63

Sumber Variasi dk Jumlah

Kuadrat

Rata-rata

Kuadrat F hitung F tabel

Antar Kelompok 3-1 174,2 87,1 2,68 3,35

Dalam Kelompok 30-3 876,1 32,4

Total 30-1 1050,3 - - -

Page 75: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

derajat kebebasan (dk) = N-2 dan α = 0,05 yaitu 2,04. hal ini berarti thitung lebih

besar dibandingkan dengan ttabel (thitung = 18,64 > ttabel = 2,04). Dengan demikian

hasil pengujian terhadap koefisien korelasi yang dihasilkan dari perhitungan dapat

disimpulkan bahwa rxy = 0,962 adalah signifikan.

Hasil perhitungan dan pengujian koefisien korelasi hubungan antara hasil

belajar IPA dengan sikap siswa terhadap alam sekitar menunjukkan hubungan

yang signifikan. Hipotesis nol yang menyatakan tidak terdapat hubungan yang

positif anatar hasil belajar IPA dengan sikap siswa terhadap lam sekitar berhasil

ditolak. Hipotesis alternatif yang menyatakan terdapat hubungan positif antara

hasil belajar IPA dengan sikap siswa terhadap alam sekitar diterima.

D. Hubungan Hasil Belajar IPA Dengan Sikap Siswa Terhadap Alam Sekitar

Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan bahwa hasil belajar IPA dan

sikap siswa terhadap alam sekitar secara keseluruan terdapat hubungan sebesar

92,5%. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara hasil belajar IPA dengan sikap siswa terhdap alam sekitar. Skor

hasil belajar IPA yang tinggi akan membentuk sikap yang positif terhadap

sikapnyata pada alam sekitar, khususnya pada lingkungan sekitarnya. Sebaliknya

skor hasil belajar IPA yang rendah akan membentuk sikap yang kurang baik pula

terhadap alam sekitarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Mar’at (1984) yang

menyatakan bahwa sikap merupakan produk dari proses sosialisasi dimana

seseorang bereaksi sesuai dengan rangsangan yang diterima. Jika sikap mengarah

pada objek tertentu, berarti bahwa penyusunan diri terhadap objek tersebut

dipengaruhi oleh lingkungan yang sesuai dan sikap berfungsi sebagai penerima

64

Page 76: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

objek dan ilmu serta menmberi arti, sehingga aktifitas agar individu senantiasa

dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Dari hasil penelitian terlihat pula hasil belajar IPA memberikan

sumbangan atau kontribusi yang cukup besar terhadap sikap siswa pada alam

sekitar, hal ini ditunjukan dengan besarnya koefisien determinasi sebesar 92,5%

dan hasil koefisien korelasi menunjukkan hubungan yang sangat tinggi antara

hasil belajar IPA dengan sikap siswa terhadap alam sekitar, hal ini ditunjukkan

dengan tingginya koefisien korelasi sebesar 0,962 dan hubungannya signifikan.

Hubungan hasil belajar IPA dengan sikap siswa terhadap alam sekitar pada

pengujian linearitas regsresi sederhana berada pada garis lurus (linear). Dengan

demikian semakin tinggi hasil belajar IPA maka semakin baik pula sikap siswa

terhadap alam yang ada di sekitarnya.

65

Page 77: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan perumusan masalah dan pengujian hipotesis penelitian, maka

dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara hasil belajar IPA dengan sikap

siswa terhadap alam sekitar. Hal ini ditunjukkan oleh hasil perhitungan uji

hipotesis yang menggunakan koefisien korelasi product moment dengan hasil

yang diperoleh rxy hitung sebesar 0,962 dan rxy table sebesar 0,361 pada taraf

signifikan 5%, dengan demikian terdapat hubungan yang sangat kuat antara

hasil belajar IPA dengan sikap siswa terhadap alam sekitar. Keberartian

koefisien korelasi menunjukkan hubungan yang signifkan, hal ini ditunjukkan

oleh hasil perhitungan uji signifikan dengan uji-t sebesar 18,64.

2. Sikap siswa terhadap alam sekitar berpengaruh pada hasil belajar IPA. Hal ini

ditunjukkan oleh kontribusi hasil belajar IPA terhadap sikap siswa. Besarnya

kontribusi tersebut diperoleh dari koefisien determinasi sebesar 92,5% dan

hasil pengujian linearitas regresi sederhananya berbentuk garis lurus dengan

persamaan Ŷ = 38,21 + 0,75X yang artinya semakin besar hasil belajar IPA

yang diperoleh siswa akan membentuk sikap yang positif pada diri siswa

terhadap alam sekitar, khususnya lingkungan alam sekitarnya, dengan

demikian akan terjadi hubungan timbal balik yaitu sikap siswa yang postif

66

Page 78: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

terhadap alam sekitar akan berpengaruh positif pada hasil belajar IPA siswa

itu sendiri.

B. Saran-Saran

1. Guru

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPA dengan sikap

siswa terhadap alam sekitar pada konsep pertumbuhan dan perkembangan

makhluk hidup di Madrasah Ibtidaiyah I’anatusshibyan 01 Parung menunjukkan

angka cukup tinggi. Oleh karena itu guru hendaknya dalam melakukan penilaian

hasil belajar siswa hendaknya di iringi dengan sikap siswa pada kehidupannya,

sehingga ilmu pengetahuan yang diberikan dari sekolah dapat mereka praktekan

di lingkungannya sehari-hari.

2. Sekolah

Semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi di

perpustakaan sekolah dan juga menjadi bacaan bagi IPA khususnya, agar dalam

memberikan materi dan penilaian hasil belajar diiringi dengan sikap anak

didiknya.

3. Peneliti lain

Hasil penelitian ini mungkin masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena

itu kepada peneliti lain yang hendakmelakukan penelitian lebih lanjut, semoga

hasil penelitian ini menjadi referensi untuk tidak lanjut dari penelitian yang

sejenis.

67

Page 79: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

68

Page 80: HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR IPA DENGAN SIKAP SISWA ...

69