HUBUNGAN ANTARA BASILBELAJARIPA DENGAN...
Transcript of HUBUNGAN ANTARA BASILBELAJARIPA DENGAN...
HUBUNGAN ANTARA BASIL BELAJAR IPA
DENGAN SIKAP SISWA TENTANG ALAM SEKITAR
(Sebuab Eksperimen di MI Sirajul Falah Parung - Bogor)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk
Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar SaIjana Pendidikan.
; ~'.- f'
'",
LITAFUADAH
NIM: 503016029886
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDlKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM,"FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
DIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1430H I 2009
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
Skripsi berjudul, Hubungan Antara HasH Belajar IPA dengan SilmpSiswa Tentang Alam Sekitar (Sebuah Eksperimen di MI Sirajul FalahParung - Bogor) yang disusun oleh Lita Fuadah NIM : 503016029886,diajukan kepada Fakultas lImu Tarbiyah dan Keguruan DIN Syarif HidayatullahJakarta, dan telah dinyatakan Lulus dalam Ujian Munaqosyah pada tanggal 22Januari 2009 dihadapan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelarSarjana SI (S.Pd) dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Biologi.
Jakarta, 22 Januari 2009
Panitia Sidang Munaqasyah
Tanggal Tanda Tangan
Ketua Panitia (Ketua JurnsanlProgram Studi)
Ir. H. Mahmud M Siregar, M. Si .'!!?A.~
Nip: 150222933
..~Sekertaris (Sekertaris JurusanlProgram Studi)
Baiq Hana Susant!, M. Sc
Nip: 150299475
Penguji I
Ir. IL Mahmud.M.Siregar, M.Si
Nip: 150222933
Penguji II
Tonih Feronika, M. Pd
Nip: 150 368 738
Mengetahui,
Dekan Fakultas lImu Tarbiyah dan Keguruan
Ros ada MA
ABSTARAK
Lita Fuadah, Hubungan Antara Hasil Belajar IPA dengan Sikap Siswa
Terhadap Alarn Sekitar, skripsi Program Stndi Pendidikan Biologi, Jurusan IImu
Pengetahuan Alam (IPA) Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatnllah Jakarta. Penelitian ini bertnjuan untnk mengetahui
apakah terdapat hubungan antara hasil belajar IPA dengan sikap siswa terhadap
alam sekitar, penelitian ini dilaksanakan di MI Sirajul Falah Desa Bojong Indah
Kecamatan Parung - Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif dengan teknik survai, sampel diambil dengan teknik purposive
sampling yang dilanjutkan dengan pengambian sampel secara acak sederhana
sebanyak 45 siswa MI ke1as V, sedangkan instrumen yang di gunakan adalah
instrumen hasil belajar IPA tentang makhluk hidup dan hubungan antara mahluk
hidup. Tipe tes adalah pilihan ganda sebanyak 26 soal dengan 4 altematif
jawaban. Koefesien Reliabilitas tes hasil bellliar IPA dihitnng dengan memakai
rumus KR- 20. Harga Koefesien reliabilitas pada saat uji coba di peroleh sebesar
0,71 (n=20). Instrumen sikap siswa terhadap alam sekitar disusun menurut model
likert. Jumlah pemyataan 20 butir dengan altematif jawaban dan penskoran 1-4
koefesien reliabilitas instrumen sikap siswa terhadap alarn sekitar dengan rumus
spennan-Brown. Pada saat uji coba diperoleh koefesien reabilitas sebesar 0,87
(n=20). Teknik analisis yang digunakan adalah uji regerasi dan korelasi
sederhana pada X = 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat
hubungan Iinier atau berbanding lurus antara hasil belajar IPA dengan sikap siswa
terhadap alam sekitar sebesar 25% melalui model Y= 30,85 +1,58X. Oleh karena
itn di dalam pembinaan siswa dapat memiliki sikap yang positif terhadap alam
sekitar, salah satn langkahnya adalah melalui peningkatan hasil belajar IPA siswa
di sekolah.
ABSTRACT
Lita Fuadah, Relation natural sciences learning Result with studentattitude to environment skripsi, majors, natural sciences (IPA) biological studyprogram, faculty science of Tarbiya and teacher ship Islamic State university ofSyariefHidayatullah Jakarta. This research aim know what is there are relationbetween natural sciences learning Result with student Attitude to environmentThis research done at Ml. Sirajul Falah Desa Bojong Indah Parung - Bogor. Inthis research, method used descriptive method with survey technique sample takenat random. Modestly counted as students in elementary school, fourth class,instrument that used is natural, sciences learning result instrument about moraland relation. Between more the test type is double helix test counted 25 Analysisby 4 answer alternative, coefficient Reliagilitas les of natural sciences learningresult test counted equal to 0,71 (n=20) Student attitude to environmentinstrument arrange in a stack by likert mode. Amount ofstatement 20 item by 4answer alternative, and scorel-4 reliagility coejicient student attitude toenvironment instrument counted. With formula ofspearment Brown. At the time oftest drive by reliability coefficient, equal to, 0,78 (n=30) Analysis techniqueused regress test and correlation simple at 0,05. Correlation from this research isthere are linear relation or comparing diametrically between natural. Scienceslearning result with student attitude to environment equal to 62 % by modelY=30,84 + 1,85 X therefore in students training will a have a positive attitude toenvironment. One ofits step is by increase natural sciences earning result studentat school.
KATAPENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt,
atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan sehingga skripsi ini dapat
selesai. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah
Muhamad Saw.
Tersusunnya skripsi ini tidak luput dari peran, bantuan, dan jasa berbagai
pihak penulis menyadari keterbatasan yang ada pada diri penulis sendir~ sehingga
bantuan yang telah diberikan oleh banyak pihak inilah penulis dapat
menyempumakan penulisan skripsi ini. Untuk itu penulis ingin mengucapkan
ucapan terimakasih yang tak terhingga khususnya kepada:
1. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UlN Bapak Prof .Dr.Dede
Rosada,MA
2. Ketua Jurusan IPA Bapak Ir. H. Mahmud M.Siregar, MSi
3. Bapak Prof. Dr.H.Aziz Fahrurrozi, MA selaku pembimbing I atas segala
arahan dan bimbingannya.
4. Bapak Drs Suj iyo Miranto, M.Pd selaku pembimbing II atas segala arahan
dan bimbingannya.
5. Bapak dan Ibu dosen IPA yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya.
6. Bapak Drs Fathurohman, Kepala sekolah MI Sirajul Falah 01 yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
7. Bapak Marsan, S.Ag Kepala Sekolah MTs Sirajul Falah yang tiada
hentinya memberikan dorongan moril dan materil dalam pelaksanaan
penyusunan skripsi ini hingga selesai.
8. Kepada suami tercinta dan anakku tersayang yang selalu menemani dalam
penyusunan skripsi.
9. Kakak-kakaku tersayang, yang telah membantu dan memberikan dorongan
kepada penulis sehingga skripsi ini selesai.
10. Teman-temanku seperjuangan di jurusan IPA Asep Suryadi, Ida Farida,
Lailaturrobiah, dan rekan-rekan yang tidak dapat disebutkan satu-persatu,
yang telah memberikan motivasi kepada penuIis dalam menyelesaikan
skripsi inL
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi dan teknik
penulisan skripsi ini masih jauh dari sempuma, maka dari itu dengan
segala kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun. Dan mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat amino
Jakarta, 22 Januari 2009
Penulis
DAFTARISI
LEMBAR PERSETUJUAN .
LEMBAR PERSETUJUAN PANITIA MUNAQOSYAH ii
ABSTRAK iii
ABSTRACT........................................................................... iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR lSI __._ _. .._ _ _ _. vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR................................................................................... x
DAFTAR LAMPlRAN XI
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...-...-.---------- -- ----------------..-..- ---------..----- .
B. Identifikasi Masalah ..__._ __ _.. __.. _. __ . ._ __ 8
C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah __ 9
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian _. . 10
BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PENGAJUAN IllPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis __ . .__ __ _.._. __ 11
1. Pengertian Belajar dan HasH Belajar .._.. __. .__ II
2. Sikap Siswa Terhadap Alam Sekitar . 30
3. Hubungan HasH Belajar IPA dengan Sikap Siswa Terhadap
Alam Sekitar ..""" __ . . .__ __ __ 30
B. Kerangka Berfikir . _. __ ._. . . .. ._ .. 41
C. Perumusan Hipotesis .__ ._._. __. .. _._ 43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. TujuanPenelitian 44
B. Tempat dan Waktu Penelitian 44
c. Metode Penelitian :'!'!D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel............................. 45
E. Teknik Pengumpulan Data 45
F. Teknik Analisa Data 50
BAB IV IIASIL PENELITIAN DAN PEMBAIIASAN
A. Deskripsi Data 54
B. Pengujian Persyaratan Analisis Data........................................ 50
C. Hubungan Hasil Belajar IPA dengan Sikap Siswa Terhadap Alam
Sekitar 60
D. Hasil Belajar IPA dengan Sikap Siswa Terhadap Alam Sekitar .
62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .
B. Saran .
DAFTARPUSTAKA
65
67
DAFTAR TABEL
1. Tabel3.1 Kisi-Kisi Siswa Terhadap Alam Sekitar............................. 47
2. Tabel3.2 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar IPA...................................... 48
3. Tabel3.3 Analisis Variansi (ANAVA) Regeresi Sederhana........ ......... 52
4. Tabel 4.1 Skor Hasil Belajar IPA............................ 54
5. Tabel4.2 Skor Sikap Siswa Terhadap Alam Sekitar......................... 56
6. Tabel4.3 Hasil Uji Normalitas Untuk Kelompok Sikap Siswa Terhadap
Alam Sekitar 58
7. Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Untuk Kelompok Sikap Siswa Terhadap
Alam Sekitar 59
8. Tabel4.5 Analisis Variasi (ANAVA) Regreasi Linear Sederhan......... 60
9. Tabel Hasil Perhitungan Koefesien Korelasi, Koefesien Regereasi Konstanta,
Antara Hasil Belajar IPA (X) Dengan Sikap Siswa Terhadap Alam Sekitar
(y) 62
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1 Pola Pengembangan Fungsi Kognitif Siswa.................. 21
2. Gambar 2.2 Penilaian Dalam Proses Kegiatan Belajar Mengajar......... 23
3. Gambar 4.1 Histogram Skor Hasil Belajar IPA........... 55
4. Gambar 4.2 Histogram Skor Sikap Siswa Terhadap Alam Sekitar........ 56
DAFTAR LAMPIRAN
1. Rencana Perencanaan Pembelajaran..... 70
2. Silabus.... 74
3. Instrumen hasi belajar IPA 76
4. Kuncijawaban instrument hasil belajar IPA 79
5. Instrumen sikap siswa terhadap alam sekitar 80
6. Perhitungan koefesien reabilitas uji coba instrument hasil belajar
IPA dengan KR= 20.... 83
7. Perhitungan tingkat kesukaran (TK) dan daya beda (Dp) liap item
hasi belajar IPA.. .. . . .. 85
8. Perhitungan koefesien reabilitas uji coba instrument hasil belajar
IPA............................................................................. 93
9. Perhitungan koefesien reabilitas instrument sikap siswa terhadap
alam sekitar............................................ . .. 95
10. Perhitungan Mean, Modus dan Median serta simpangan baku untuk
skor hasil belajar IPA QC). 96
II. Perhitungan Mean, Modus dan Median serta simpangan baku untuk
skor sikap siswa terhadap alam sekitar (Y). . .. .. .. . 98
12. Uji nOlmalitas skor hasi belajar IPA..................................... 100
13. Uji normaitas skor hasil beajar terhadap aam sekitar '" 103
14. Uji kesamaan (homogenitas) skor hasil belajar IPA (X) dengan sikap
siswa terhadap alam sekitar (Y)................. ..... .... .. ..... . 105
15. Pengujian hipotesis model regreasi sederhana dan inleritas.. 108
16. Uji keberartian dan ineritas model regreasi sederhana Y=30,85+
1,58x. 109
17. Perhitungan dan uji keberartian koefesien korelasi. 113
BAR I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kunci pembangunan bagi bangsa Indonesia adalah pendidikan, sebab
melalui pendidikan diharapkan setiap individu dapat meningkatkan kualitas
dalam pendidikan dan mampu berprestasi dalam gerak pembangunan.
Pendidikan mernpakan alat untuk memperbaiki keadaan sekarang dan untuk
mempersiapkan dunia esok yangjauh lebih baik dan sejahteral
Sistem Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada Bab II Pasal 3 Menyatakan Bahwa:
"Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danbentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnyapotensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman danbertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak muIia, sehat,berilmu, cakap, kretif, mandiri, dan menjadi warga negara yangdemokratis serta bertanggung jawab"Z
Agar sistem pendidikan sebagaimana termaktub di atas dapat terwujud,
diperlukan usaha-usaha yang serius dan berkesinambungan dari setiap unsur
yang terlibat dalam pendidikan.
Di dalam dunia pendidikan, peserta didik sebagai sumber daya manusia
yang memiliki potensi untuk maju, harns digali dan dikembangkan. Potensi itu
mempunyai peluang untuk menempatkan peserta didik dalam kehidupan yang
semakin kompetitif, salah satunya melalui penguasaan ilmu pengetahan
1 Kartini Kartono Tinjauan politik Mengenai Sistem, Pendidikan Nasional ( Jakarta:Pradnya Pramulia 1997), Hal 1
2 Undang-undang R.l Nomor : 20 tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan NasionalTahun 2003 (Jakarta: BP Darma Bhakti, 2005), , h. 94
1
2
sebagai kunci keberhasilan untuk hidup. Penguasaan ilmu pengetahuan tidak
terlepas dari proses belajar, karena perubahan yang terjadi secara kualitatif
maupun kuantitatifmerupakan hasil proses belajar.
Peningkatan kualitas pendidikan pada umumnya merupakan upaya
berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak
langsung. Salah satu wujud penungkatan kualitas pendidikan adalah melalui
beragam pembaharuan, karena peningkatan kualitas tidak dapat dilepaskan
dari dampak perubahan paradigma baru dalam dunia pendidikan yang
mempersyaratkan penyelenggaraan pendidikan agar berpotensi untuk
menciptakan keunggulan daya pikir, nalar, kekuatan moral, dan etika
akademik bangsa.
Keberhasilan kegiatan pembelajaran selain ditentukan oleh faktor
kondisi siswa, juga ditentukan oleh faktor sistem pengelolaan pembelajaran
yang dilakukan. Banyak faktor yang dijadikan tolak ukur keberhasilan
pendidikan, salah satunya adalah dellgan melihat keberhasilan proses belajar
mengajar, dalam mencapai tujuannya, baik tujuan institusional, tujuan
kurikuler, maupun tujuan intruksionaL Dalam pembelajaran SainslIPA
disekolah selain bertujuan untuk meningkatkan penajaman hapalan, juga
diperlukan adanya pemahaman secara mendalam, oleh karena itu seorang guru
dituntut untuk memberikan kompetensi yang ada Ulltuk membantu siswa
dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.
3
Kegiatan sistem pendidikan Nasional dapat banyak kontribusinya dalam
bentuk (a) Pembangunan Ilmu Pengetahuaan dan ilmu tekhnologi (b)
Pendidikan Kewarganegaraan dan pendidikan politik, meningkatkan usaha
politik.
Dari tujuan tersebut perlu diciptakan adanya sistem lingkungan (kondisi)
belajar yang lebih kondusif, dan siswa dapat berinteraksi dengan lingkungan
belajar melalui proses pembelajaran yang diatur oleh guru. Mengingat
kedudukan siswa sebagai subyek dalam pengajaran maka inti proses
pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai satu
tujuan pembelajaran. Tujuan ini amat penting karena merupakan pedoman
untuk mengarahkan siswa dalam belajar.
Pengajaran IPA di Madrasah Ibtidaiyah dewasa ini belum mencapai hasil
yang maksimal dan masih jauh dari apa yang diharapkan. Rendahnya mutu
hasil belajar IPA dapat diketahui dari hasil evaluasi.
Mendidik dan mengajar merupakan perbuatan teramat penting dan
bermartabat tinggi untuk membawa anak manusia pada tingkah manusia dan
tarap peradaban khususnya pada jaman modem dengan segala
komplesitasinya. Tanpa pendidikan anak tidak akan mencapai martabat
kemanusiaan, tidak bisa meJ1iadi pribadi utuh, juga tidak bisa menjadi insan
sosial dan abdi Tuhan Yang Maha Esa yang soleh, sebab anak manusia itu
dilahirkan serba kurang lengkap dengan naluri dan fungdi-fungdi menetap,
4
sebaliknya dia mempunyai kemungkinan dan kebebasan untuk tumbuh dengan
berkembang serta belajar menyesuaikan diri terhadap lingkungan.3
Salah satu sebab terjadinya hal ini karena dalam proses belajar mengajar
IPA di sekolah, kegiatan lebih banyak terpusat pada guru dan sistem
belajarnya pun banyak bersifat hafalan sehingga akan terjadi Verbalisme,
adalah salah satu penyakit terbesar di sekolah yakni anak-anak mengenal kata
kata tetapi tidak memahami artinya4•
Pelajaran IPA merupakan ilmu pengetahuan fisik dan logika matematika,
yang harus dialami dan dibangun oleh siswa sendiri secara lansung., seperti
siswa mempelajari menggolongkan tumbuhan berdasarkan cirri-cirinya, udara
bersih dan udara tercemar yang membutuhkan seperangkat alat bantu, dan
lingkungan tertentu agar lebih mengkongkritkan pelajaran sehingga siswa
mengalami sendiri.
.Dari segi belajar, seorang siswa akan mau dan tekun dalam belajar atau
tidak sangat tergantung pada sikap, minat dan motifasi yang ada pada dirinya.
Sikap dan minat sebagai faktor psikologis berbeda peranannya dalam belajar.
dalam proses belajar, sikap itu berfungsi sebagai "dynamic forces" yaitu
sebagai kekuatan yang akan menggerakan orang untuk belajar. Sedangkan
peranan minat dalam belajar lebih besar !kuat dari sikap yaitu minat akan
berperan sebagai "motifating forces" yaitu sebagai kekuatan yang akan
mendorong siswa Ulltuk belajar. Siswa yang berminat (sikapnya senang)
kepada pelajaran akan tampak terdorong terns untuk tekun belajar, berbeda
3 Ny. S. Pakasi Pengajaran Sains Kelas 1,I1.III Ml Jakarta Baharata Karya Aksara Hal 24 Hendro Dannojo, Filsajatl/mu Pengetahuan Alam (Jakarta Karunika 1986) Hal 39
5
dengan siswa yang sikapnya hanya menerima kepada pelajaran, mereka hanya
tergerak untuk mau belajar tetapi sulit untuk bisa terus tekun karena tidak ada
pendorongnya.
Menyesuaikan diri dengan ketentuan-ketentuan hidup karena kemajuan
sain, makin lama makin menjadi komplek dalam abad pengetahuan alam, ilmu
pengetahuan telah mengalami kemajuan yang sangat, disamping ini
pendidikan IPA mempelajari penerapan konsep-konsep dan mengembangkan
tekhnologi kehidupan sehari-hari. Namun pada kenyataan ada diantara siswa
enggan mempelajari IPA dikarenakan materi yang bersifat hapalan terlalu
abstrak, dan sangat komplek. Untuk itu guru dapat dituntut agar bisa maksimal
mengatasi masalah-masalah tersebuts.
Dengan berbagai jenis mesin-mesin komputer dan lainnya telah
ditemukan, maka dapat dihasilkan barang-barang kebutuhan masyarakat
secara besar-besaran dengan tenaga produksi yang cukup rendah sehingga
hasil produksi dapat mudah diperoleh dengan harga murah 6.
Sumbangan lain dari bidang IImu Pengetahuan Alam adalah meningkatnya
taraf kesejahteraan masyarakat melalui bidang kesehatan. Dengan
ditemukannya pengetahuan tentang cara-cara hidup sehat, obat-obatan, dan
pengetahuan tentang patologi membantu menekan angka kematian.
Perubahan-perubahan yang sangat cepat pada abad ini dikenal sebagai abad
revolusi ilmu pengetahuan.
, Sukrno et a1 Dasar-dasar Pendidiknn Sains (Jakarta Baharalra Karya Aksara 1981)
6 Subiyanlo Pendidiknn I1mu Pengetahuan A/am (Jakarta Departemen PendidikanKebudayaan 1988 Hal 14
indranya seperti penglihatan,
6
Salah satu cara atau strategi yang dapat dilakukan oleh guru adalah
mengenal lingkungan dalam kegiatan belajar mengajar, sebab pada
hakekatnya belajar adalah proses komunikasi antara dua pihak yaitu guru
dengan siswa.
Mengenal lingkungan membantu mengkongkritkan pengalaman atau
pengertian dan proses belajar mengajar karena dengan mengenal lingkungan
semua pengalaman nyata dibawa langsung ke dalam pengajaran melalui
kenyataan yang sebenamya dan siswa memperoleh pengalaman yang nyata
karena dapat menggunakan berbagai
pendengaran dan perabaan.
Salah satu tujuan lImn Pengetahuan Alam di sekolah adalah untuk
menanamkan kesadaran dan sikap tertentu terhadap alam dan
mengembangkan konsep-konsep IImu Pengetahuan Alam sederhana dalam
kehidnpan sehari-hari, hal ini dapat diartikan bahwa dengan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Alam di sekolah, maka sikap siswa terhadap alam sekitamya
akan terbentuk karena karakteristik yang dimilikinya bisa membawa
pengalaman nyata kedalam ruang belajar.
Dengan pemberian materi IImu Pengetahuan Alam ini siswa diharapkan
akan tertarik terhadap alam sekitamya, mencintai kehidupan, memiliki
kesadaran untuk menjaga dan mengelola lingkungan, berusaha meningkatkan
tarap kehidupan dimasa mendatang dengan ilmu yang diperolehnya, sehingga
akan menjadi bekal siswa kelak dalam masyarakat.
7
Hal ini disebabkan karena sikap yang terdapat di dalam individu sangatlah
komplek sifatnya. Sehingga sifat yang terbentuk itu bukan hanya disebabkan
oleh proses pengajaran IImu Pengetahuan Alam saja, tetapi dipengaruhi pula
oleh faktor-faktor lain misalnya faktor lingkungan kehidupan, kebudayaan,
media masa dan lain-lain.
Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
secara langsung dengan cara meneliti siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah
Sirajul Falah Bojong Indah sebagai objek penelitian dalam uji coba mengenal
lingkungan untuk pembelajaran IPA pada sub pokok bahasan tentang
makhluk hidup, menggolongkan tumbuhan dengan udara bersih sehingga bisa
diketahui respon yang diberikan siswa berupa sikap yang ditunjukan pada
pengenalan lingkungan dalam pengaruhnya dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam. Berdasarkan pemikiran tersebut maka penulis ingin
menuangkannya kedalam bentuk skipsi dengan judul" Hubungan Hasil
Belajar IPA dengan Sikap Siswa Tentang Alam Sekitar ( SeblIah
Eksperimen di Madrasah Ibtidaiyah Sirajul Falah Parung - Bogor )"
8
B. Identifikasi Masalah
Sikap siswa terhadap alam sekitar banyak dipengaruhi oleh fakta yang
dapat di identifIkasi sebagai berikut :
1. Kurang pemahaman yang baik tentang alam sekitar.
2. Hasil belajar siswa terbatas pada ranah kognitif.
3. Kurangnya contoh baik dari guru maupun orang tua, bagaimana bersikap
terhadap Iingkungan.
4. Masih rendah hasil belajar IPA kelas V MI Sirajul Falah.
5. Sistem pembelajaran yang masih kurang memanfaatkan media alam.
Bila disimak kembali latar belakang masalah di atas, maka akan diperoleh
gambaran betapa pentingnya Iingkungan di sekitar Bojong Indah, fungsi
fungsi Iingkungan disekitar Bojong Jndah bahwa seseorang yang telah
memiliki kesadaran terhadap alam sekitar selalu selaras dengan pendidikan di
sekolah, sejauh mana sikap siswa terhadap alam dipengaruhi oleh pendidikan
IPA di sekolah. Penyajian konkrit agar tujuan pembelajaran tercapai untuk
dipahami siswa dalam hal ini guru harus memiliki kemampuan untuk
menerapkan strategi belajar mengajar yang baik yaitu dengan memilih
Iingkungan. Apakah Iingkungan disekitar Bojong Jndah mampu memotivasi
dan menumbuhkan minat belajar siswa. Dan bagaimana sikap siswa terhadap
Iingkungan di sekitar Bojong Indah.
9
C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah
I. Pembatasan Masalah.
Dalam pembentukan sikap siswa terhadap alam sekitar dapat
dilakukan melalui berbagai cara dalam menggunakan iingkungan alam
sekitar Desa Bojong Indah dan pengaruhnya terhadap hasil belajar IPA
terhadap siswa. Permasalahan hanya dibatasi pada hubungan hasil belajar
IPA dengan sikap siswa terhadap alam sekitar yang ada didalamnya, yaitu
tumbuhan, hewan dan manusia. Hasil belajar disini adalah hasil belajar
IPA siswa kelas V MI Sirajul Falah pada Semester ganjil tahun pelajran
2007/2008 yang meiiputi materi mahkluk hidup dan hubungannya dengan
alam sekitar.
2. Perumusan Masalah
Berdasarakan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di
atas maka, dapat dirumuskan masalahnnya yaitu: Apakah Terdapat
Bubungan Antara Basil Belajar IPA dengan Sikap Siswa Tentang
Alam Sekitar ?
10
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka pelaksanaan
penelitian ini bertujuan untuk:
a. Mengukur hasil belajar siswa kelas V MI. Sirajul Falah pada
pembelajaran IPA
b. Mengetahui sikap siswa terhadap alam sekitar, hasil pengukuran
digunakan untuk
c. Mengetahui hubungan hasil belajar IPA siswa kelas V dengan sikap
siswa terhadap alam sekitar.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
hubungan antara pengetahuan lingkungan dengan sikap siswa tentang alam
sekitar kepada guru, orang tua, dan sekolah. Informasi ini diharapkan
orang tua, guru mampu membimbing dan memberikan motivasi kepada
siswa agar selalu menjaga alam sekitamya.
BAD II
KERANGKA TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Diskripsi Teoritis
1. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar.
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan hal yang kompleks. Karena devinisi atau
pengertian yang dikemukakan oleh seseorang tergantung pada teori
belajar yang dianutnya. Belajar merupakan unsur yang sangat penting
dalam setiap jenjang pendidikan. Berhasil atau tidaknya pencapaian
tujuan pendidikan sangat bergantung pada proses belajar yang dialami
oleh siswa baik ketika berada di Iingkungan sekolah maupun diluar
Iingkungan sekolah.
Belajar adalah Keytrem (istilah kunci) yang paling vital dalam
setiap usaha pendidikan belajar bukanlah peristiwa yang dilakukan
tanpa sadar melainkan proses yang dirancang dan disengaja, sehingga
tanpa belajar sesungguhnya tak pemah ada pendidikan sebagai suatu
proses belajar. Hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam
berbagai disiplin i1mu yang berkaitan dalam i1mu pendidikan.1
Belajar bukan mengahapal dan bukan pula mengingat, belajar
adalah salah satu proses yang ditandai adanya perubahan pada diri
seseorang, perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukan
dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya,
lWina Sanjaya, Pembe/ajaran do/am lnplementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi(Jakarta: Pernada Media 2005),
11
12
pemahamannya. Sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya,
kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya
dan lain-lain asfek yang ada pada individu2•
Di bawah ini dikemukakan pendapat tentang teori belajar
diantaranya :
Hilgard dan Bower dalam buku Theories of Leaning
mengemukakan "Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku
seseorang terhadap tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi
tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang
dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat
dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan
atau keadaan-keadaan sesaat (misainya kekalahan, pengaruh obat dan
sebagainya).3
Berdasarkan Teori Gagne "Bahwa belajar dapat dilihat dari segi
proses dan dapat dilihat dari segi hasil belajar terjadi jika rangsangan
bersama dengan isi rangsangan mempengaruhi siswa sehingga perilaku
siswa berubah sebelum dipengaruhi rangsangan dan setelah
dipengaruhi rangsangan4". Mulai masa bayi manusia mengadakan
interaksi dengan Iingkungan tetapi baru dalam bentuk sensori motor
kordination, kemudian belajar bicara dengan menggunakan bahasa.
2 Dadang Garinda dan Rudi Budiman, Pendidikan IPA Di Sekolah Dasar. Madul D 11Gum Ml (Jakarta, DEPAG RJ 1999), hal 56-57
3 Drs. Syaiful Bahri Djamara., Drs. Aswan Zain, Siralegi Belajar Mengajar hall34 Drs. M. Ngalim, MP, Psikalogi Pendidikan, (Bandung, PT Remaja Rosda Karya), hal.
84
13
Berdasarkan Teori Howard Kingsley "belajar yakni keterampilan
dan kebiasaan, pengetahuan dan pengetian sikap dan cita-cita5 yang
masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ditetapkan
dalam kurikulum sekolah.
Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah
adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku
tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan
(kongitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut
nilai dan sikap (afek/if). Perubahan tersebut hendaknya terjadi sebagai
akibat interaksinya dengan lingkungannya dan perubahan tersebut
haruslah bersifat relatif permanen, tahan lama dan menetap dan tidak
berlangsung sesaat saja.
Dari pengertian diatas, dapat diketahui bahwa belajar adalah suatu
proses yang dilakukan secara sadar melalui jalan latihan atau pengalaman
sehingga melahirkan perubahan dalam individu yang meliputi
pengetahuan, kebiasaan, sikap dan tingkah laku ke tingkat yang lebih
tinggi dari sebelumnya.
Berdasarkan kesimpulan diatas tentang hakikat belajar yaitu:
a. Belajar adalah proses yang kontinu, maka harns tahap demi tahap
menurut perkembangannya. Belajar adalah proses organisasi,
adaptasi, eksplorasi, dan discoveri.
5 Nana Sujana, Peni!aian Hasi! Be/ajar Mengajar (Bandung Rosda Karya. 1999) hal, 22
15
Bahwa belajar di sekolah di pengaruhi oleh kemarnpuan siswa
dan kualitas pengajaran yakni karakteristik individu, kualitas
pengajaran dan hasil belajar siswa.
Belajar ditinjau dari proses seperti dikemukakan di atas memberi
petunjuk mengenai hasil belajar siswa. Dalarn proses belajar, peristiwa
bell\iar sendiri adalah untuk mencapai tujuan pengl\iaran, ada beberapa
pendapat yang melihat peristiwa belajar dari semua pendapat di bagi
tiga sudut pandang yakni, melihat belajar sebagai proses, melihat
bell\iar sebagai fungsi, ketiga cara memandang ini perlu dibagi guru,
kama tugas guru adalah membina, membimbing dan mengajarkan
kegiatan siswa.
Ada beberapa prinsip dalam memilih pengalarnan belajar Tyler,
Istilah Learning Experience tidak sarna dengan isi pelajaran yang
diberikan guru dan juga tidak sarna atau bukan aktifitas yang dilakukan
guru. Pengalaman belajar merujuk pada interaksi antara siswa dengan
sesuatu yang berada di dalam dirinya atau ada di dalarn lingkungannya
terhadap mana ia memberi reaksi, proses belajar teJjadi prilaku aktif
dari para siswa it is what he does that he learn not the teacher does,
demikian di tegaskan oleh Tyler. Di lain pihak Choen Dear
menggunakan istilah learning experience mencakup baik contet
maupun proses. Yakni What is Learnd and how in it is to be learnd
(Apa yang dipelajari dan bagaimana hal itu dipelajari) memisahkan
kedua hal itu sebagai komponen yang masing-masing berdiri sendiri.
16
Dalam skripsi ini penulis menggaris bawahi pandangan Choen dan
Dear karena itu dalam uraian tentang pengalaman belajar aksn selalu
di bicarakan isi atau materi dari proses atau interaksi.6
Apabila peroses belajar ini di selenggarakan secara formal di
sekolah-sekolah tidak lain di maksudkan untuk mengarahkan
perubahan pada diri siswa secara terencana baik di dalam asfek
pengetahuan, keterampilan, maupun sikap interaksi yang terjadi
selama peroses belajar tersebut di pengaruhi oleh lingkungannya, yang
terdiri antara lain murid, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah,
bahan atau materi pelajaran. Hasil belajar yang diperoleh siswa di
pengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam (intern) dan
faktor lingkungan (ekstern)7
Belajar dan mengajar adalah dua konsep yang tidak bisa di
pisahkan satu sama lain. Belajar menunjukan pada apa yang harns di
lakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran, sasaran
didik, sedangkan mengajar menunjukan pada apa yang harns dilakukan
oleh guru sebagai pengajar.
Dua konsep menjadi ini terpadu dalam satu kegiatan, manakala
teJjadi interaksi siswa pada saat peroses pengajaran berlangsung. Inilah
makna belajar dan mengajar sebagai suatu proses, interaksi guru siswa
6 Drs. Udin Syarifudin Winata Putra MA Drs, Rustana Ardi Perencanan PengajaranPPGI2171 hall 58.
7 Dr. Ariefsi Sadiman, MScl, Drs. R. Raharjo, MSc1, Media Pendidikan (Bandung hal. 2)
17
sebagaimana utama peroses pengajaran memegang peranan penting
untuk mencapai tujuan peng~aran yang efektifl.
Uraian di atas memberikan petunjuk bahwa agar proses belajar
mengajar dapat berhasil dengan baik, siswa sebaiknya diajak untuk
memanfaatkan semua alat indranya, guru berupaya menampilkan
rangsangan ( stimulus ) yang dapat diperoses dengan berbagai indra,
semakin banyak alat indra yang di gunakan untuk menerima dan
mengolah informasi semakin besar informasi tersebut dapat di
pertahankan dalam ingatan. Dengan demikian siswa diharapkan akan
dapat menerima dengan mudah dan baik dalam materi yang di sajikan.
b. Basil Belajar.
HasH belajar adalah kegiatan memahami, menghayati dan
menganalisis bahan-bahan pelajaran. Dalam hasH belajar terdapat
faktor-faktor yang mempengarubi belajar siswa itu sendiri.
HasH belajar merupakan tingkah laku siswa yang di peroleh
setelah melalui proses belajar. HasH belajar adalah hasH akhir setelah
mengalami proses belajar dimana tingkah laku itu dalam bentuk
perbuatan yang dapat di amati dan diukur. HasH belajar yang dicapai
siswa di pengaruhi oleh dua faktor dari luar dan lingkungan9
8 Dr Nana Sujana Dasar Dasar Peroses Be/ajar Mengajar (Bandung :Rosda Karya1999), hallS
9 Dr. Nana Sujana Dasar Dasar Proses Be/ajar Mengajar (Bandung: Rosda Karya 1999),hallS
18
Untuk mengetahui perubahan-perubahan yang dialami oleh
siswa setelah proses belajar-mengajar dapat dilakukan evaluasi pada
setiap materi pelajaran yang diberikan. Adanya perubahan-perubahan
ini tampak pada hasil belajar yang diperoleh siswa.
Proses belajar mengajar siswa bukan hanya merupakan
penguasaan pengetahuan semata atau berbagai hal yang pernah
diajarkan atau dilatih, tetapi juga meliputi perubahan tingkah laku,
seperti yang dinyatakan oleh Gagne, to bahwa hasil belajar adalah
suatu perubahan individu yang belajar, perubahan itu tidak hanya
mengenai perubahan pengetahuan, juga membentuk keeakapan,
kebiasaaan pribadi individu yang belajar.
T. Raka Joni menyatakan, bahwa hasil belajar dapat digunakan
untuk menarik kesimpulan tentang aspek-aspek tertentu dari
kepraibadian, misalnya prestasi akademis, baka!, minat, sikap,
penyesuaian sosial dan lain-Iainll. Belajar merupakan suatu hal yang
kompleks yang dapat dijelaskan melalui berbagai pengertian dan
menyangkut berbagai faktor yang mempengaruhinya.
Menurut Granbaeh belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan
mengalarni, dan dalam mengalarni itu si pelajar menggunakan panea
inderanya untuk mengetahui perubahan-perubahan dalarn pengetahuan,
pemahaman, ketrarnpilan, niali, sikap, yang bersifat konstan dan
10 SIameto, Be/ajar dan Faktor-jaktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta2003), h. 13
11 T. Raka Joni, Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, (Surabaya, Karya Anda, 1986),hal.6
22
19
menetap. Perubahan ini dapat berupa sesuatu yang masih tersembunyi,
mungkin juga perubahan ini hanya berupa penyempumaan terhadap
hal yang sudah dipelajari l2•
Menurut Howard Kingsley, seperti yang dikutip Nana Sudjana
membagi tiga macam hasil belajar yakni : (l) Keterampilan dan
kebiasaan, (2) Pengetahuan dan pengertian, (3) Sikap dan cita-cita13
Dalam sistem pengajaran rumusan tujuan pendidikan baik tujuan
kurikuler maupun institusional, menggunakan k1asifikasi hasil belajar
dari Benjamin Bloom yang secara garis besar meqjadi tiga ranah, yakni :
1) Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.
2) Ranah afektifberkenaan dengan sikap.
3) Ranah Psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan
dan kemampuan bertindak.14
Pendapat diatas sama dengan pendapat Benyamin Bloom, dkk
yang menyatakan bahwa ada tiga dimensi hasil belajar yaitu dimensi
kognitij, aftktif dan psikomotorik. Dimensi kognitif adalah
kemampuan yang berhubungan dengan berfikir, mengetahui dan
memecahklan masalah seperti pengetahuan aplikatif, sintesis, analisis,
dan evaluasi. Dimensi aftktif adalah kemampuan yang berhubungan
12 Drs. Sumadi Suryabrata BA, Ma, Eds, Ph.D, Psikologi Pendidikon , Hal 23113 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (bandung, Rosda Karya, 1999), hal
14 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta, PT. Grasindo, 1991), hal 149
20
dengan sikap, nilai, minat dan apresiasi. Sedangkan dimensi
psikomotorik adalah kemampuan yang berhubungan dengan
keterampilan motorik
Muhibbin Syah dalam bukunya psikologi beJajar menjelaskan
kecakapan kognitif yaitu yang pengembangan fungsi ranah kognitif
akan berdampak positif. Sekurang-kurangnya ada dua macam
kecakapan kognitif siswa yang amat perlu dikembangkan segera
khususnya oleh guru, yakni :
a) Strategi belajar memahami isi materi pelajaran.
b) Strategi meyakini arti penting isi materi pelajaran dan aplikasinya
serta menyerap pesan-pesan moral yang terkandung daJam materi
pelajaran tersebut.
Tanpa pengembangan dua macam kecakapan kognitif ini,
agaknya siswa sulit diharapkan mampu mengembangkan ranah afektif
dan psikomotomya sendiri.1S Untuk mempeIjeJas gagasan
pengembangan kecakapan ranah kognitif di atas, digambarkan poJa
pengembangan fungsi kognitif siswa meJaJui proses belajar mengajar
(teaching learning process/6
15 Drs. Sumadi Suryabrata BA, Ma, Eds, Ph.D, Op.Cit, hal 23216 Ibid, hal. 53
Gambar 2.1. Pola Pengembangan Fnngsi Kognitif Siswal7
21
I Pengembangan Fungsi Kognitif
+I Upaya
1. Proses belajar rnengajar (pBM) rnernahami, rnenyukai,dan rnengaplikasi isi dan nilai rnateri pelajaran.
2. Proses belajar rnengajar (PBM) rnernecahkan rnasalahdengan rnengaplikasi isi dan nilai rnateri pelajaran
I hasil I
I IKecakapan Kecakapan KecakapanKognitif Siswa Afektif siswa Psikornotor
I Hasil I
Surnber Daya Manusia(SDM) yang berkualitas
17 Muhibbin Syah, Psik%gi Be/ajor, (Jakarta: Logos, 1999), hal. 60-61
22
Ketiga ranah tersebut menjadi objek peneltian hasil belajar. Di
antara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak yang dinilai
oleh para guru di sekolah, karena berkaitan dengan kemampuan para siswa
dalam menguasai isi bahan pelajaran.
Dengan demikian penulis dapat menjelaskan bahwa hasil belajar
adalah gambaran dari hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa sebagai
akibat dari proses kegiatan belajar yang dialaminya. Bentuk perubahan
perubahan pada diri siswa yang diharapkan terjadi setelah proses belajar
meiiputi tiga aspek, yaitu:
1) Aspek kognitif
2) Aspek afektif :
Meliputi perubahan dalam penguasaaan
pengetahuan terhadap fakta, konsep, dan
teori tertentru.
Meliputi perubahan-perubahan dalam segi
sikap, mental, perasaan dan kecerdasan.
3) Aspek psikomotorik Meliputi perubahan-perubahan kemampuan
motorik seseorang dalam bekerja ilmiah.
23
Untuk menilai hasil belajar dapat digunakan tes. Tes adalah alat
yang digunakan untuk mengukur sejauh mana keberhasilan belajar yang
telah dicapai oleh siswa. Tes bertujuan untuk membangkitkan motivasi
kepada siswa agar mereka memperhatikan pelajaran serta mendorong
mereka agar dapat mengorganisasikan pelajaran dengan baik. Tes dapat
juga di gunakan sebagai feedback bagi guru dalam perbaiakan dalam
program pengajaran. Untuk lebih jelasnya mengenai pentingnya menilai
hasH belajar dapat dinilai dalam gambar berikut :"
Gambar2.2
Penilaian Dalam Proses Kegiatan Belajar Mengajar
TRANSPORMASI IINPUT OUTPUT
I. Siswa
2. Guru dan Personallainnya
3. Bahan Pelajaran
4. Metode Mengajar dan Sistem Evaluasi
5. Saran Penunjang
6. Sistem Administrasi
Umpan Balik I----------- +4----
18 Suharsini Arikunto, Dasar Dasar Evaluasi Pendidika1l, (Jakarta: Bumi Alesara 1999 )
24
Pembelajaran IFA dapat di artikan sebagai satu kegiatan untuk
mengungkap rahasia alam yang berkaitan dengan makbluk hidup. Dengan
demikian hasil belajar IPA dapat ditarik sebagai hasil perubahan tingkah
laku yang di sengaja. Sebagai hasil dari belajar IFA yang dapat di tunjukan
dari hasil perubahan dantidak bisa menjadi bisa, atau peningkatan
pengetahuan, pemahaman dan sikap.
Berdasarkan teori belajar menurut J. Bruner" Belajar tidak untuk
mengubah tingkah laku seseorang tetapi untuk mengubah kurikulum.
Sekolah menjadi sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih
banyak dan mudah <<19.
Sebab itu Bruner mempunyai pendapat ada baiknya sekolah
menyediakan kesempatan bagi siswa untuk maju dengan cepat sesuai
dengan kemampuan siswa dalam mata pelajaran tertentu. Di dalam proses
belajar Bruner mementingkan partisifasi aktif dari tiap siswa dan
mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan, untuk meningkatkan
proses belajar perlu lingkungan yang dinamakan " discovery Learning
Enviromenf' ialah lingkungan dimana siswa dapat melakukan eksporasi
penemuan-penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip
yang sudah diketahui oleh siswa secara berbeda-beda pada usia yang
berbeda pula. Dalam lingknngan banyak hal yang di pelajari siswa hal
mana yang dapat digolongkan menjadi :
19 M. Slameto, Be/ajar dan Faktor yang Mempengarnhinya, hal 11
b) Konik
a) Enaktife
25
Seperti belajar naik sepeda, yang harus didahului
dengan bermacam-macam keterampilan motorik.
Seperti mengenal jalan menuju ke pasar,
mengingat dimana bukunya yang penting dimana
diletakan.
c) Symbolik : Seperti pengunaan kata-kata menggunakan formula.
Dalam belajar guru perlu memperhatikan empat hal sebagai berikut
ini:
I) Mengusahakan agar setiap siswa berperan aktif, minatnya perlu
diitingkatkan.
2) Menganalisis struktur materi yang akan diajarkan.
3) Menganalisis squence, guru mengajar berarti membimbing siswa
melalui urutan pernyataan-pernyataan dari masalah sehingga siswa
memperoleh pengertian dan dapat mentransper apa yang sedang di
pelajari.
4) Memberi reinforcement dan umpan balik ( feed back ), penguatan yang
optimal yang terjadi pada waktu siswa mengetahui bahwa ia
menemukan jawabannya.
26
a. Faktor-faktor yang Mempengarnhi Hasil Belajar
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu
faktor kemampuan siswa dan faktor lingkungan. Seperti dikemukakan oleh Clrak
bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa disekolah sebanyak
70 % dan 30 % dipengaruhi oleh lingkungan2o•
Menurut Siameto, faktor-faktor tersebut secara global dapat diuraikan
dalam dua bagian yaitu faktor internal dan ekstemal.21
a. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Yang
termasuk kedalam faktor ini adalah:
I) Faktor jasmani, yaitu meliputi kesehatan dan cacat tubuh
2) Faktor psikologis, yaitu meliputi intelegensi, perhatian, minat,
bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.
3) Faktor kelelahan, yang meliputi kelelahan jasmani, dan kelelahan
rohani.
b. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, yang
termasuk kedalam faktor ekternal ini adalah:
I) Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar
anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi, pengertian
orang tua dan latar belakang kebudayaan.
20 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Be/ajar Mengajar, (Bandung : Sinar BarnAlgesindo, 2003), h. 37
21 SJameto, Be/ajar dan Faktar:fakJar Yang Mempengaruhiny,a (Jakarta: Rineka Cipta, 2003),h.54-72
27
2) Faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, dan kedaan sarana dan
prasarana sekolah.
3) Faktor masyarakat, meliputi keadaan siswa dalam masyarakat,
mass media, dan temannya dalam bergauL
Sedangkan menurut Muhibbin Syah, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar, dirumuskan kedalam riga kelompok, yaitu:22
a. Faktor internal siswa yang terdiri atas:
1) Aspek fisiologis
2) Aspek psikologis, yang meliputi: intelegensi siswa, sikap
siswa, bakat siswa, minat siswa, dan motivasi siswa
b. Faktor eksternal siswa yang meliputi:
1) Lingkungan sosial
2) Lingkungan non-sosial
c. Faktor pendekatan belajar
b. Kurikulum Sekolab Tingkat Dasar I Madrasab Ibtidaiyab.
Kurikulum IPA di sempurnakan untuk meningkatkan mutu
pendidikan IPA secara Nasional, saat ini kesejahtraan bangsa tidak
hanya lagi bersumber pada sumber daya alam, modal yang bersipat
fisik lagi bersumber pada sumber intelektual, sosial dan kepercayaan
(kreadibilitas). Dengan demikian tuntutan terus menerus memutahirkan
22 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Logos, 1999), h.130-141
Bakti)
28STt1J(MN
UIN S'O\HID JAKAHTl\
pengetahuan IPA menjadi suatu keharusan, mutu lulusan bila di ukur
dengan standar saja, sebab perubahan sangat besar mempengaruhi
ekonomi suatu bangsa, industri baru dikembangkan dengan berbasis
kompetensi dan tekhnologi tingkat tinggi, maka bangsa yang berhasil
adalah bangsa yang berpendidikan dengan standar mutu lulusan yang
tinggi.
Berdasarkan hasil pengalaman di lapangan penulis menemukan
hasil belajar siswa lebih efektif dan berarti melalui pengalaman nyata
dan berwawasan lebih luas sehingga anak lebih bervariasi dalam
belajarnya Anak termotivasi bahkan lebih menyenangkan, anak
menemukan sendiri baik melalui bimbingan guru maupun lingkungan,
sehingga menumbuhkan sikap ilmiah.
Pemberian pengalaman belajar dengan cam melibatkan siswa
aktif melalui percobaan / demontrasi / pennainan akan sangat
bennakna bagi para siswa. Teori belajar mengatakan bahwa belajar
yang efektif hams melalui pengalaman langsung, berarti pengetahuan
yang diperoleh siswa berasal dari hal-hal nyata dan bersipat hayalan,
belajar dengan pengalaman langsung tentu saja lebih menyenangkan
dan tidak mudah lupa, ada dua hal yang harus diperhatikan guru pada
pembelajaran IPA, yaitu pengembangan IPA dan penanaman nilai atau
sikap ilmiah23•
23 Kurikulum Standar Kompetensi 2004 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (Danna
30
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
tekhnologi dan masyarakat.
4) Mengembangkan IPA untuk menyelidiki alam sekitar memecahkan
masalah membuat keputusan.
5) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan-Nya.
6) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dan memlihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan.
7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan SMP / MTs.
2. Sikap Siswa Terhadap AIam Sekitar.
a. Pengertian Sikap
Setiap orang memiliki sikap yang berbeda-beda terhadap suatu
perangsang. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang ada pada
diri individu masing-masing seperti adanya perbedaan dalam bakat,
minat, pengalaman, pengetahuan, intensitas, perasaan, dan juga situasi
Iingkungan.
Berbagai pengertian diungkapkan oleh banyak ahli untuk
menjelaskan arti sikap, Azwar mengutip beberapa rumusan karakter
sikap yang meliputi (I) sikap memiliki arah, baik arah positifmaupun
negative. (2) sikap mempunyai intensitas atau kekuatan terhadap
31
objek, (3) keluasan sikap meliputi cakupan objek-objek sikapyang
disetujui atau tidak disetujui, (4) sikap memiliki konsistensi yaitu
kesesuaian antara sikap denga responnya terhadap objek, (5)
spontanitas yaitu sejauh mana kesiapan subjek menyatakan sikapnya
terhadap objek dengan spontan.
Dari karakter sikap tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
sikap dapat dibentuk dan dipelajari sepanjang subjek masih
berhubungan dengan objek sikap. Sikap tidak di bawa sejak lahir, akan
tetapi sikap dibentuk oleh adanya interaksi sosial yang dialami subjek
baik terhadap Iingkungan fisik maupun terhadap kejiwaan. Salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan sikap adalah faktor
lembaga pendidikan (sekolah) dan lembaga agama. Kedua faktor ini
amat penting artinya, karena salah satu tujuan dari pendidikan itu
adalah meletakkan dasar pengetahuan pengertian dan konsep moral
dalam diri individu.
Sikap digunakan untuk mengukur setiap seseorang terhadap
obyek tertentu hasilnya berupa katagori sikap yakni mendukung sikap
positif. Sikap pada hakekatnya adalah kecendrungan berprilaku pada
seseorang juga diartikan reaksi seseorang terhadap stimulus yang
datang pada dirinya..25
2S Saifudin Azwar, Silmp Manusia, Teori dan Pengukurannya (Jokja :1988)
32
Pada urnurnnya rurnusan-rurnusan rnengenai sikap rnernpunyai
persarnaan unsur, yaitu adanya kesediaan untuk ber respon terhadap
situasi, Triandis ( 1971 ) rnendefinisikan sebagai berikut :
An attmude is an idea charged with emotion which predis poses a
class ofactions to a parti cluar class ofsosial situations.
Menurut Berkowitz seperti yang diungkapkan kernbali o1eh
Azwar dije1askan suatu perasaan yang rnendukung atau perasaan yang
tak rnendukung terhadap objek ini disertai perasaan positif negatif,
orang rnernpunyai sikap positif terhadap sesuatu objek yang bernilai
dalam pandangannya, dan ia akan bersikap negatifterhadap objek yang
di anggapnya tidak bernilai dan juga rnerugikan sikap ini kernudian
rnendasari dan rnendorong kearah sejumlah perbuatan yang satu sarna
lainnya berhubungan.'6
Pernyataan sikap di sarnping katagori positif dan negatif hams
pula mencerminkan dirnensi sikap, yakni kognisi, afeksi dan konasi.
berikut ini informasi rnerupakan kondisi pertama untuk suatu sikap.
Bila berdasarkan informasi itu timbul perasaan positif atau negatif
terhadap objek dan menirnbulkan kecendrungan untuk bertingkah laku
tertentu terhadap sikap.'?
26 Mar 'at, Sikap Manusia Perubahan serla Pengukurannya. (Bandung :Fal'UltasPisikologi UNPAD 2004 )
27 Nonnan Campe] terjemah Soy Kreaf: Ilmu Pengetahuan Alam Tentang Akal BudiManusia ( Jakarta: ).
33
Sikap terbentuk melalui bermacam-macam cara, antar lain:
I) Melalui pengalaman yang berulang-ulang atau dapat pula melalui
suatu pengalaman yang disertai perasaan yang mendalam
(pengalaman traumatik).
2) Melalui Imitasi, penipuan dapat teIjadi tanpa disengaja, dapat
pula dengan di sengaja. Dalam hal terakhir individu harns
mempunyai minat alau rasa kagum terhadap metode,
disamping itu di perlnkan pula pemahaman dan kemampuan
untuk mengenal dan mengingat model yang hendak ditiru.
Peniruan akan teIjadi lebih lancar bila di lakukan secara
kolektif dari pada perorangan.
3) Melalui sugesti, disini seseorang membentuk suatu sikap terhadap
objek tanpa suatu alasan dan pemikiran yang jelas, tetapi semala
mata karena pengaruh yang datang dari seseorang alau sesuatu
yang mempunyai dalam pandangannya.
4) Melalui identifikasi.
Seseorang meniru orang lain atau sesuatu organisasi / badan
tertentu disadari sesuatu karena ia emosional sifatnya. Meniru
dalam hal ini lebih banyak dalam arti berusaha menyamai.
Identifikasi seperti ini sering antara anak dengan ayah, pengikut
dengan pemimpin, siswa dengan guru, antara satu anggota satu
34
kelompok tersebut yang dianggap paling memiliki kelompok yang
bersangkutan?S
b. Hakikat Alam Sekitar
Rasa tertarik kepada alam yang ada pada diri siswa, belum tentu
menjamin siswa kwlak memiliki sikap yang positif terhadap alamo
Karena untuk mengarah kesikap positif terhadap alam harus melalui
tahapan sikap yaitu sikap mencintai alam, seseorang harus mampu
melihat kenyataan-kenyataan alam baik itu dengan panca indera
maupun dengan jiwanya. Maksudnya adlah jika seseorang dikatakan
mencintai alam maka orang tersebut harus benar-benar mengetahui
keadaan alam, segala proses yang terjadi didalamnya, dan mengelola
serta merawat alam denga sebaik-baiknya. Badi orang yang mencintai
alam akan memandang dan mencintai alam melalui tiga jurusan, yaitu
sebagai Hmuan dalam mencaripengetahuan akan rahasia alam, sebagai
seniman sehingga mampu melihat kenyataan alam sebagai
pencerminan dirinya sehingga akan merawat alam sebaik-baiknya, dan
sebagai pemikir ekonomi alam sehingga timbul sikap menghargai
alam sebagai sumber kehidupan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa manusia tidak
mewarisi sikap, tetapi hal ini diperoleh manusia sebagai hasH dan
interaksi mereka dengan situasi-situasi dalam lingkungan.
28 Hendro Dannojo, Filsafat IImu Pengetahuan A/am ( Jakarta: Karunika 1986), hal 39
35
Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari
penomena-penomena di alam semesta. Ilmu Pengetahuan Alam
memperoleh kebenaran tentang fakta dan penomena alam melalui
kegiatan. Pelajaran IPA berguna untuk memahami alam sekitar,
hewan, tumbuhan, dan diri sendiri sehingga dapat melakukan kegiatan
sehari-hari.
Manusia hidup dalam lingkungan tertentu dan harus
memanfaatkan lingkungan dengan sebaik-baiknya, oleh karena itu
dalam pendidikan dan pengajaran harus memanfaatkan alam sekitar,
Imanuel Khant mengatakan bahwa pengertian tanpa pengamatan
adalan kosong, dan pengamatan tanpa pengertian adalah buta,
maksudnya dalah bahwa antara pengamatan dan pengertian terdapat
hubungan saling menunjang serta memperkuat pengajaran alam
sekitar?9
Pada hakikatnya pendidikan IPA merupakan usaha sadar yang di
lakukan seseorang terhadap orang lain, maka siswa dapat
mengembangkan pengetahuan dan gagasan tentang alam sekitar
setelah siswa memahami dan mempraktekan pada kehidupan,
maksudnya adalah siswa menyadari langkah yang harus diambil guna
menyelamatkan lingkungan alamnya dan juga memberikan
pengetahuan kepada siswa tentang alam sekitar tempat mereka hidup,
menanamkan kesadaran sikap tertentu terhadap lingkungan serta
29 Dadang Gurida dan Rudi Budiman Pendidikan IPA tisi Sekolah Dasar Modul D II.
36
menanamkan sikap hidup ilmiah30• Di samping itu lingkungan alam
sekitar baik lingkungan alam sekolah maupun lingkungan alam sekitar
tempat tinggal siswa dapat dijadikan media dalam pembelajaran IPA.
Manusia hidup di bumi tidak sendirian melainkan bersama
makbluk lain, yaitu tumbuhan, hewan, dan jasad renik. Makhluk hidup
yang lain itu bukan sekedar kawan hidup yang hidup secara netral atau
pasif terhadap manusia, melankan hidup manusia itu terkait erat pada
mereka, tanpa mereka manusia tidak hidup.
c. Pengukuran Sikap Siswa Terhadap Alam Sekitar
Pengukuran hasil belajar merupakan bagian penting dalam
proses belajar mengajar. Karena dengan pengukuran tersebut dapat
ditentukan tingkat keberhasilan suatu program sekaligus juga dapat
dinilai hasilnya. Untuk menilai hasil belajar yang beraneka ragam
dapat diukur dengan menggunkan alat atau teknik evaluasi, yang
biasanya berupa tes yang disusun berdasarkan tujuan intruksional
yang hendak dicapai. Dalam pembelajaran IPA, penilaian hasil belajar
tidak hanya berupa tes, tetapi diukur dengan berbagai cara, penilaian
keJja kelompok , aktivitas belajar dan penampilan sehari-hari ketika
belajar.
3OJohanes Surya IPA di Bual Asyik Unluk Sekolah Dasar, (Jakarta), hal 1
37
Ditinjau dari sudut bahasa penilaian diartikan sebagai proses
penentuan kualitas suatu objek, untuk dapat menentukan proses
tersebut diperlukan adanya ukuran tertentu. Misalnya untuk dapat
mengatakan baik, sedang dan kurang, maka diperlukan adanya
ketentuan atau ukuran yang disepakati bersama.
Pada umumnya, untuk memeriksa hasil belajar siswa dapat
dilakukan dengan berbagai macam tes, seperti menggunakan tes lisan,
tulisan, dan tindakan. Dalam hal penelitian ini penulis menggunakan
tes tulisan mengenai hasil belajar siswa sebagai sumber untuk
memperoleh data.
Tes hasil belajar adalah suatu tes yang digunakan untuk menilai
hasil-hasil pelajaran yang telah diberikan kepada siswa dalam jangka
waktu tertentu. Tes yang dilakuan harus benar-benar mengukur hasil
belajar anak terhadap pelajaran yang telah diberikan, mengukur
kemampuan, dan keterampilan siswa setelah siswa tersebut
menyelesaikan suatu program pelajaran. Menurut Suharsimi, tes
adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang
sudah ditentukan.
Tes merupakan cara yang dilakukan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan atau hasil belajar siswa secara keseluruhan. Disamping
itu tujuan lain dari tes adalah untuk mengukur sejauh mana tujuan
38
pembelajaran khusus mencapai sasaran. Hal ini digunakan sebagai
bahan penyempuma pengajaran dimasa yang akan datang.
Berikut ini prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam
menyusun tes hasil belajar agar tes tersebut benar-benar dapat
mengukur tujuan pembelajaran,31yaitu :
a) Tes tersebut hendaknya dapat mengukur secara jelas hasil
belajar yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan intruksional.
b) Mengukur sampel yang refresentatif dari hasil belajar dan
bahan pelajaran yang telah diajarkan.
c) Mencakup bermacam-macam bentuk soal yang benar-benar
cocok untuk mengukur hasil bel!\iar yang diinginkan sesuai
dengan tujuan.
d) Di desain sesuai dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil
yang diinginkan.
e) Dibuat seandal (reliable) mungkin sehingga mudah
diinterprestasikan dengan baik.
f) Di gunakan untuk memperbaiki cara belajar siswa dan cara
mengajar guru.
31 Nana Sudjana, Dasar-dasar ProseI' Be/ajar Mengajar, (Bandung: PT Sinar BaruAlgensido, 2000) ,h.1l6
40
Proses belajar mengajar harns bertumpu pada struktur kognitif, yakni
pemetaan fakta, konsep serta prinsip-prinsip bagi peserta didik. Ini berarti
struktur kognitif dapat mempengaruhi penampilan seseorang sehingga
proses belajamya senantiasa dapat merubah tingkah laku kearah yang
sesuai dengan tuntutan dan tujuan belajar tersebut. Dalam proses belajar
ini sebagai tahap perubahan bagi siswa yang relatif menetap sebagai hasil
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif, jadi dapat dikatakan bahwa tingkah laku yang timbul akibat
proses kematangan fisik dan dari proses belajar siswa disuatu lembaga
pendidikan dapat dihasilkan dengan belajar.
Dalam pembelajaran Hmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai salah satu
mata pelajaran utama di Madrasah Ibtidaiyah, merupakan program untuk
menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterarnpilan, sikap, dan
nilai-nilai ilmiah pada diri siswa, serta rasa mencintai dan menghargai
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan pembelajaran IPA di Madrasah Ibtidaiyah, diharapkan siswa
akan dapat mengembangkan pengetahuan dan gagasan tentang alam
sekitar. Setelah siswa mengetahui dan memahami serta mempraktekkan
pengetahuannya pada kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan alam
kehidupan. Maksudnya adalah siswa menyadari langkah- langkah yang
harus diambil guna menyelamatkan lingungan sekitamya dan juga
memberikan pengetahuan kepada siswa tentang alam sekitar tempat
41
mereka tinggal, menanamkan kesadaran dan sikap peduli terhadap
lingkungan serta menanamkan sikap hidup yang ilmiah.
Dengan demikian pendidikan IPA tidak hanya bertujuan memahami
tentang fakta serta pengertian saja, tetapi juga mengembangkan rasa cinta
terhadap alam sekitar. Sehingga terciptalah sikap-sikap untuk mepJaga
keutuhan dan keselarasan alam sekitarnya. Jadi dapat dikatakan antara
hasil belajar siswa pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan
sikap siswa terhadap alam sekitar sangatIah besar pengaruhnya, dimana
kemampuan belajar siswa dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
merupakan hasil yang dicapai setelah mengalami proses belajar kognitif
dalam bidang IPA dan siswa dapat memahami dan mempraktekkan pada
alam yang ada disekitamya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Kerangka Berpikir
Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di lembaga pendidikan adalah
mata pelajaran IPA. Adapun tujuan yang terkandung dalam bidang studi IPA
dan saling keterkaitannya serta agar siswa mampu menerapkan metode i1miah
yang sederhana dan bersikap ilmiah dalam memecahkan masalah yang
dihadapi serta menyadari akan kebesaran pencipta Nya.
Untuk mengetahui keberhasilan pendidikan IPA di sekolah, sebagai alat
ukumya adalah dengan melihat hasil belajar IPA di sekolah. Pengajaran di
katakan berhasil dan tahan lama bila di pergunakan dalam kehidupan siswa.
42
Jadi disini terdapat transfer belajar yaitu pemindaban suatu hasil
belajar dari suatu bidang studi kekehidupan sehari-hari, transfer lebih sering
teljadi pada siswa yang memiliki hasil belajar tinggi, dan ini akan
menimbulkan perubaban-perubahan dalam bidang pengetahuan, pemabaman,
keterampilan, nilai, dan sikap.
Adanya komponen dalam pengetahuan dalam sikap memberikan
pengertian babwa sikap seseorang dapat terbentuk karena adanya
pengetahuan. Demikian pula halnya dengan pengetabuan alam yang tercakup
dalam pendidikan IPA, merupakan suatu pengetabuan yang dapat
menimbulkan perubahan pada sikap seseorang hal ini disebabkan karena di
dalam pendidikan IPA mengandung suatu harapan yang berguna bagi
kehidupan pada siswa dan IPA juga telah mempengaruhi berbagai sektor
masyarakat.
Keadaan ini tidak mustabil teljadi pada siswa MI karena pada usia ini
mereka pada dasarnya telab tertarik terhadap alam melalui peningkatan
pengetabuan tentang alam akan mengembangkan sikap mencintai alam pacta
anak sesuai dengan tujuan di berikannya pendidikan IPA di sekolab-sekolah.
Adapun hubungan antara IPA dengan sikap siswa terhadap alam sekitar
salah satunya siswa dapat mencintai alam sekelilingnya dimana suatu sikap
yang di bentuk dan di pengaruhi oleh tingkat pengetabuan siswa terhadap alam
sekitar yang di perolehnya melalui proses belajar IPA di sekolab. Adanya hasil
belajar IPA siswa menunjukan adanya perbedaan pengetahuan IPA pada
siswa.
43
Di mana hasil belajar IPA yang tinggi menimbulkan dugaan adanya
sikap yang positif terhadap alam sekitar, tetapi sebaliknya jika terdapat hasil
belajar IPA yang rendah akan menimbulkan suatu dugaan adanya negatif
dalam siswa tersebut terhadap alam sekitar. Sehingga akan diteliti ada atau
tidaknya hubungan antara hasil belajar IPA dengan sikap siswa terhadap alam
sekitar.
C. Perumusan Hipotesis
Hipotesis penelitian ini terdiri atas hipotesis nol (Ho) dan hipotesis altematif
(Ha) yang dirumuskan sebagai berikut a;
II. = Tidak terdapat hubungan poisitif antara hasil belajar IPA
dengan sikap siswa tentang alam sekitar.
Terdapat hubungan positif antara hasil belajar IPA dengan sikap
siwa tentang alam sekitar.
•
RABID
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara hasil
belajar IPA siswa terhadap sikap siswa setelah siswa di beri materi tentang
alam sekitar.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Waktu Penelitian ini dilakukan di MI. Sirajul Falah Jalan H. Mawi No 42
Rt 02/01 Desa Bojong Indah Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, pada I3
Agustus 2007 sampai dengan tanggal 8 September 2007.
C. Metode Penelitiau
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif
dengan teknik survei, karena penelitian ini melukiskan secara fakta atau
karakteristik dari suatu populasi tertentu secara nyata dan cermat dengan
meniitikberatkan pada pengamatan dan suasana alamiah (naturalistic setting).
Metode deskriptif adalah metode yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala
atau peristiwa yang terjadi sekarang. Penelitian ini bertujuan menggambarkan
keadaan dengna data kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data yang
berkenaan dengan jumlah atau kuantitas yang dihitung.
44
45
D. Populasi dan teknik pengambilan sampel.
Dalam penelitian ini populasinya adalah siswa - siswi MI. Sirajul Falah
Bojong Indah yang dari 6 kelas dengan jumlah siswa 460 orang.
Sedangkan riancian populasi dan sampel sebagai berikut.
1. Populasi Target: Siswa kelas V MI. Sirajul Falah Bojong Indah Parung
Bogor yang berjumlah 82 orang siswa.
2. Populasi Terjangkau : Siswa kelas V MI. Sirajul Falah Bojong Indah
Parung - Bogor yang berjumlah 41 orang siswa.
Sampel di ambil dengan tekhnik Purposif sampling terpilih dua kelas,
yaitu kelas V MI, kemudian dilakukan tahap kedua dimana sampel diambil
satu kelas yaitu siswa kelas V sebagai objek penelitian1•
E. Teknik Pengumpulan Data.
1. Observasi.
Observasi di lakukan oleh penulis pada awal penelitian untuk melihat hal
hal yang terjadi dan ada hubungannya dengan permasalahan penelitian,
diantaranya :
a. Kegiatan belajar mengajar siswa-siswi kelas V MI Sirajul Falah
b. Hasil belajar siswa-siswi kelas V MI Sirajul Falah
c. Minat belajar siswa siswi siswa-siswi kelas V MI Sirajul Falah
I Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta, Rineka Cipta-1995) hal 112
46
2. Angket.
Untuk melengkapi data yang di butuhkan , para responden di berikan
angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai lingkungan alam
sekitar
3. Tes
Tes disusun untuk melihat kemampuan siswa terhadap penguasaan IPA
yang mencakup alam sekitar.
4. Variabel yang diteliti.
Variabel bebas ( X) : HasH belajar IPA
Variabel terikat ( Y) : Sikap siswa terhadap alam sekitar.
Tabel 3.1
Kisi-kisi Sikap Siswa Terhadap Alam Sekitar
47
IDimensi Sikap
INo·1 Ullsur Alam Pellgetahllall Perasaan Konasi
Jlmnlali
I C1 C2 C3Ii
II
I. I Tumbuhan 1,2 3 4 4
2. Hewan 5 6 7,8 4
3. Air 9,10 II 12 4
4. Tanah 13 14 15,16 4II
5. Udara 17 18
I19,20 4
JlIl1llab 7 :; 8 20
Tabel3.2
Kisi-kisi Tes Hasil Belaja.. IPA
48
No. Soal JuPokok
No. Indil{atorPengetah Pemah Aplik. mi.
Bahasansi
huan aman
1. Penyesuaian - siswa dapat mcmbedakan 1.2.3 4 5
Makhluk ciri-ciri makhluk hidup
Hidup - siswa dapal memahami
pcnycsuaian makhluk
hidup lerhadap 6.7 8 9
lingkungannya.
- siswa dapat
mcnyebutkan makhluk
hidup yang dapal
melindungi dirinya 0,11 12,13
Isendiri.
2 Hubungan
Antar - siswa dapal antara 14,15 16
makhluk makhluk hidup ada
Hidup saling ketergantungan.
- siswa dapat mengamati 17
bentuk saling
ketergantungan antar
makhluk hidup. ,
- siswa dapal memahami 19,20 21 18
rantai makanan pada
hewan.
- siswa dapat mengerti 23,24 25 22
saling ketergantungan
antara manusia, hewan"
dan tumbuhan.
Jllmlah 14 7 4 25
49
a. Uji Validitas
Penelitian ini menggunakan validitas isi agar dapat mengetahui soal-
soal yang disusun sesuai dengan materi yang di tetapkan. Dalam validitas
isi tidak dilakukan perhitungan statistik. Untuk mengetahui tinggi
rendahnya atau valid tidaknya instrumen yang di teliti. Karena sebuah tes
yang memiliki validitas isi apabila tes tersebut mengukur tujuan khusus
tertentu yang sejajar dengan materi yang diberikan.
b. Uji Reliabilitas
Untuk menguji kereliabilitasan soal tes dalam penelitian ini
digunakan rumus K - R 20 dengan rumus :2
r = (n)1/ n-l
c. Uji TarafKesukaran
Untuk mengetahui soal yang di berikan tergolong mudah, sedang,
atau sukar maka digunakan perhitungan tarafkesukaran dengan rumus.3
TK = U+L
T
Keterangan :
TK = Tingkat KesukaranU = Upper Group (jumlah siswa menjawab benar untuk kelompko atas )L = Lower Group (jumlah siswa menjawab benar untuk kelompok bawah)T = Jumlah siswa untuk kelompok atas dan bawah
, Ibid hal 1003 Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluaisi Pengajaran, (Bandung, Remaja
Rosdakarya, 1991) hal. 119
50
Kriteria Indeks Kesukaran:0,00 - 0,30 : Soal kategori sukar0,30 - 0,70 : soal kategori sedang0,70 - 1,00 : Soal kategori mudah
d. Uji Daya Pembeda
Uji ini berguna untuk mengetahui kemampuan suatu soal
membedakan siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai. Daya
.. pembeda di hutung dengan menggunakan rumus4:
D=U-L
YzT
Besarnya daya pembeda mempunyai kriteria sebagai berikut :
0,00 - 0,20 = kategori jelek0,20 - 0,40 = kategori cukup0,40 - 0,70 = kategori baik0,70 -1,00 = kategori baik sekali
F. Teknik Analisis Data
1. Uji Normalitas
Uji normalitas di lakukan untuk mengetahui apakah sampel yang
digunakan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan
yaitu uji Liliefors.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dengan mengguanakan Uji Bartlett
4 Anas Sujiono, Metodologi Penelitian, (Jakarta, Remaja Rosda Karya 2004), hal 56
51
3. Uji keberartian dan linieritas model regresi sederhana
Untuk mengetahui model regresi dan bentuk hubungan antara hasil
beltUar lPA (X) dengan sikap terhadap alam sekitar (Y), maka digunakan
analisis regresi sederhana yang di lambangkan dengan models:
Y=a + bx
Y = Sikap siswa terhadap alam sekitar yang diprediksix = Hasil belajar 1PAa = Suatu konstantab = Koefisien regresi
Untuk pengujian dan keberartian, langkah pertama adalah
menghitung jumlah kuadrat (JK) untuk berbagai sumber variansi: jumlah
kuadrat yang perlu dihitung adalah jmlah kuadrat total adalah JK(T),
jumlah kuadrat regresi (b/a), jumlah kuadrat sisa adalah JK(S), jumlah
kuadrat tuna cocok adalah JK (TC) dan jumlah kuadrat gala! JK(G).
Seluruh besaran hasil perhitungan disusun dalam tabel analisis variansi
(ANAVA) sebagai berikut6 :
, , Anas Sujiono, Metodologi Penelilian, (Jakarta, Remaja Rosda Karya 2004), hal 56
6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hal 293-297
52
Tabel3.3
Analisis Variansi (ANAVA) Regresi Linier sederhana
Snmber Variansi dk JK RJK F
Total n y' y'
Regresi (a) 1 JK (a) JK (a) S'reg
S'sisa
Regresi (b) 1 JK (b/a) s>reg = JK (b/a)
sisa n-2 JK (s) S' sisa = JK (S)
n-2
TunaCocok K-2 JK (Te) S2Te = JK (Te) SZTe
K-2 S'G
Galat n-K JK(G) S2G= JK (G)
n-K
4.Uji Hipotesis
Uji Hipotesis digunakan untuk menghitung Koefisien kolerasi antara
variabel X dan Y dengan dengan menggunakan produk momene:
Keterangan :
x = Nilai dari tes pertama ( Instrumen A )Y = Nilai dari tes kedua ( Instrumen B )
, = Koefesien kolerasi yang dieari~
XY= Hasil kali nilai X dan Y untuk setiap respondenN = Banyaknya subjek pemilik nilai.
447 Nana sudjana, PenHaian HasH Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Rosda Karya), hal
53
Hi Hipotesis dilakukan pada taraf signifikan 0,05 hipotesis statistik
Ho =Pxy=O
Hi =Pxy= >0
Dengan Kriteria pengujian = jika thH > ttabel maka Ho ditolak
= j ika thH < ttabol maka Ho diterima
Untuk mengetahui Korelasi hasi belajar IPA dan sikap siswa terhadap
alam sekitar digunakan rumus8:
t=r.f;;-2
1 - i'
Dengan kriteria pengujian = Jika t hit > t tobel maka Ho ditolak
= j ika t hit > t tabel maka Ho diterima
Dan untuk melanjutkan penentuan harga koefisien diterminasi ditentukan
dengan rumus ( r xy2 ) hasilnya di nyatakan dengan % yang menunjukan
besamya hubungan hasil beajar IPA (X) dengan sikap siswa terhadap alam
sekitar 00.
8 Anas Sujiono, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), hal 22
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Skor Hasil Belajar lPA
Berdasarkan hasil perhituilgan data skor hasil bel?jar IPA diperoleh
rentang antara 9-19, yaitu skor tertinggi 19 dan skor terendah 9. Skor yang
terbanyak muncul (modus) frekwensinya adalah 15. Harga rata-rata (mean) skor
hasil belajar IPA sebesar 14,11. Ssedangkan simpangan bakunya sebesar 2,22 dan
tiik tengahnya (median) sebesar 14,5. Untuk lebih jelasnya distribusi frekwensi
dan penelitian mengenai hasil belajar IPA dapat dilihat pada tabel 4.1. Sedang
histrogramnya dapat dilihat pada gambar 4.1
Tabel4.1Skor Hasil Belajar lPA
Batas NyataFrekwensi
KelasNilaiNo
Interval Tengah AbsolBawah Atas Relatifut
%
1 8-9 7,5 9,5 8,5 2 4,44
2 10 - 11 9,5 11,5 10,5 2 4,4
3 12-13 11,2 13,5 12,5 14 31,1
4 14 - 15 13,5 15,5 14,5 16 35,56
5 16 - 17 15,5 17,5 16,5 7 15,56
6 18 - 19 17,5 19,5 18,5 4 8,89
Jumlah 45 100
55
Gambar 4.1Histogram Skor Hasil Belajar IPA Siswa
16
14 J--..........,t:::\
12J-----l
10J---j
8J-----l
2
oBatas Nyata
Dari gambar diatas diperpleh data sebagai berikut: Siswa yang
memperoleh nilai 7,5 - 9,5 itu ada 2 orang siswa, Siswa yang memperoleh nilai
9,5 - 11,5 itu ada 2 orang siswa, Siswa yang memperoleh nilai 11,5 - 13,5 itu
ada 14 orang siswa, Siswa yang memperoleh nilai 13,5 - 15,5 itu ada 16 orang
siswa, Siswa yang memperoleh nilai 15,5 - 17,5 itu ada 7 orang siswa, Siswa
yang memperoleh nilai 17,5 -1 9,5 itu ada 4 orang siswa.
57
Gambar4.2
Skor Sikap Siswa Terhadap Alam Sekitar
18
16-1----\
14-1----i
12-1-----l
10-1----\
8-1----\
6
4
2
o
Batas Nyata
Berdasarkan gambar diatas diperoleh data sebagai berikut : Siswa yang
memperoleh nilai 38,5 - 42,5 itu ada 1 orang siswa, Siswa yang memperoleh
nilai 42,5 - 46,5itu ada 3 orang siswa, Siswa yang memperoleh nilai 46,5 - 50,5
itu ada 7 orang siswa, Siswa yang methperoleh nilai 50,5 - 54,5 itu ada 17 orang
siswa, Siswa yang memperoleh nilai 54,5 - 58,5 itu ada 12 orang siswa, Siswa
yang memperoleh nilai 58,5 - 62,5 itu ada 4 orang siswa, Siswa yang
mempetoleh nilai 62,5 - 66,5 itu ada 1 orang siswa.
58
B. Pengujian Analisis Data.
Sesuai dengan teknik analisis regrensi korelasi, maka sebelum diadakan
pengujian hipotesis, terlebih dahulu di lakukan pengujian persyaratan analisis
data ini meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.
1. Vji Normalitas
Pengujian normalitas pada data hasil belajar IPA dan sikap siswa
terhadap alam sekitar di lakukan dengan uji liliefors. Hasil uji kedua data
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel4.3
Basil Vji Normalitas Vntuk Data Skor Basil Belajar IPAdan Sikap Siswa Terhadap Alam Sekitar
Jumlah L-TabelVariabel Lo Kesimpulan
Sampel X= 0,05
Hasil belajar IPA (X) 45 0,1085 0,1300 Ho diterima
Sikap siswa terhadap 45 0,0564 0,1300 Ho diterimaalam sekitar (y)
Dari data yang terdapat pada tabel di atas terlihat bahwa harga Lo
yang dimiliki oleh variabel hasil belajar IPA dan variable sikap siswa
terhadap alam sekitar, lebih kecil dari harga L-tabel, yang berarti populasi
berdistribusi normal.
60
C. Hubungan Hasil Belajar IPA dengan Sikap Siswa Terhadap Alam
Sekitar
Setelah data memenuhi persyaratan data analisis, dilanjutkan dengan
analisis regresi dan korelasi sederhana. Untuk mendapatkan model regresi
yang diperoleh adalah ¥=30,846 + 1,579 X
Tabel4.5Analisis Variasi (ANAVA) Regresi Liuier
¥ =30,846 + 1,579 X
Sumber Varienai DK JK RJK F.Hit F.Tab. ( =0,05 )
Regresi (a) I 1270421 1270421 43,88 4,068 8
Regresi (b/a ) I555,10 555,10
Sisa 43 0,30 2,23544,10 12,65
TunaCocok 835,01 4,38
Balat 35 I509,09 4,55
Keterangan :
DkJkRjkF.hitF.tab
= Derajat Kebebasan= Jumlam Kuadrat= Rata-rata Jumlah Kuadrat=F hitung= F. tabel
Dari hasil pengujian keberartian model regresi didapat f hitung sebesar
43,88, sedangkan ftabel sebesar 4,06 ada tabap signifikasi. Karena fhitung lebih
besar dari ftabel, maka model regresi Y = 30,846 + 1,579 x adalah signifikan.
Perhitungan linieritas model regresi diperoleh f hitung sebesar 0,30,
sedangkan ftabel sebesar 2,23 pada tarap signifikasi = 0,05.
61
Hal ini berarti juga bahwa bentuk hubungan antara hasil belajar IPA
dengan sikap siswa terhadap alam sekitar adalah tinier. Seluruh perhitungan
dalam bentuk hasil pengujian regresi dan korelasi dapat dilihat pada tabel
diatas.
Pengujian selanjutnya pada penelitian ini menggunakan uji keberartian
koefisien korelasi perasaan product moment. Dari hasil pengujian tersebut di
peroleh harga t hitung sebesar 8,45 dan harga t tabel sebesar 1,68 pada = 0,05,
karena t hitung lebih besar dari t tabel (8,45 > 1,68), maka Ho ditolak pada =
0,05.
Hal ini berarti koefisien korelasi sebesar 0.796 di nyatakan berarti pada
tarap signifikasi = 0,05.
Dari koefisien korelasi sebesar 0,796 di peroleh koefisien determinasi
sebesar 0,62. hal ini berarti bahwa sebanyak 62, % variasi hasil belajar lPA
siswa memberikan kontribusi pada variasi sikap siswa terhadap alam sekitar
melalui model regresi sederhana Y = 30,846 + 1,579 X dan bukan melalui
model regresi lain.
62
Tabel4.6
Basil Perhitungan Koefisien Korelasi, Koefisien Regresi,
Konstanta Antara Basil Belajar IPA (X) dengan Sikap Siswa
Terhadap Alam Sekitar (Y)
Konstant Konstant t.ta Kesi€X €Y €X2 €Y2 a a Rxy t.hi! b mpulan
( a) (b)=0,0
n5
635 2391 9183 128141 30.846 1,5790,79 8,4 1,6
6 5 8
Keterangan :N = Jumlam sampleLX = Jumlah Skor hasil belajar IPALY = Jumlah Skor sikap siswa terhadap alam sekitarLX2 = Jumlah kuadrat skor hasil belajar IPALY2 = Jumlah kuadrat skor sikap siswa terhadap alam sekitar
D. Basil Belajar IPA dengan Sikap Siswa Terhadap A1am Sekitar
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa skor hasil belajar IPA siswa
yang tertinggi adalah 19 dengan jumlah responden 1 , mempunyai skor sikap
siswa terhadap alam sekitar sebesar 64, sedangkan untuk skor hasil belajar
IPA yang terendah adalah 9, dan skor sikap siswa terhadap alam sekitar
mempunyai nilai 41 dengan jumlah responden I, ini menunjukan bahwa skor
hasil belajar IPA siswa yang tinggi akan membentuk sikap yang fositif
terhadap sikap nyata pada alam sekitar, khususnya pada lingkungan alam
sekitarnya. Skor hasil belajar IPA yang rendah maka akan membentuk sikap
yang kurang baik pula terhadap alam sekitamya.Hal ini sesuai dengan
pendapat Mar'at ( 1984 ) yang menyatakan bahwa sikap merupakan produk
63
dari proses sosialisasi dimana seseorang bereaksi sesuai dengan rangsangan
yang diterima. Jika sikap mengarah pada objek tertentu, berarti bahwa
penyusunan diri terhadap objek tersebut di pengaruhi oleh lingkungan yang
sesuai dan sikap berfungsi sebagai penerima objek dan ilmu serta memberi
acti, sehingga dalam pesan sehari-harinya terlihat sikap memiliki aktifitas
agar individu senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan Iingkungan2•
Dilihat dari struktur sikap, ada tiga komponen sikap yang terdiri dari
atas komponen pengetahuan, perasaan, dan konasi kecendrungan untuk
bertindak. Di dalam kognisi atau pengetahuan, sehingga dengan bekal
pengetahuai:J yang di perolehnya di sekolah tentang alam sekitar dapat
membentuk sikap yang positif terhadap Iingkungan sekitar. Para ahli
menyatakan bahwa pada usia sekolah, anak bertambah kesempatan dan
kemampuan untuk memperoleh informasi dan menggunakan pengetahuan
baru dalam bernalar, berpikir, memecabkan masalah dan bertindak, Dengan
demikian jika pengetabuan siswa tentang alam sekitar di mengerti oleh siswa,
maka akan membantu sikap siswa terhadap lingkungan di sekitamya.
Dari hasil penelitian terlihat pula skor hasil belajar IPA antara 9 - 19
mempunyai sikap siswa terhadap alam sekitar yang bervariasi, sebesar 4I -
64, ini menunjukan bahwa pembentukan sikap selain dipengaruhi oleh suatu
proses belajar atau dari pengetahuan yang di milikinya, dapat pula di
pengaruhi oleh banyak faktor pengetahuan, perasaan, dan konasi.
2 Mar'at, Sikap Manusia Perabahan Serla Pengukurannya, (Bandung: Fakultas Psikologi UNPAD1984), hal 33
64
Melalui model regresi = = 30,846 + 1,579 x dapat diketahui bahwa
sifat hubungan yang terjadi antara hasil belajar IPA (x) dengan sikap siswa
terhadap alam sekitar (y) adalah positif dan linier. Dari perhitungan xy di
peroleh sebesar 0,796. Setelah di konsultasikan dengan tabel interprestasi
data"r" product moment di peroleh hasil bahwa antara hasil belajar IPA siswa
MI kelas V dengan sikap siswa terhadap alam sekitar terdapat korelasi positif
yang kuat atau tinggi.
Hal ini berarti setiap kenaikan hasil belajar IPA, akan di ikuti pula
dengan naiknya sikap siswa terhadap alam sekitar. Selain itu hasil signifikasi
dengan uji "f' d iperoleh nilai signifikasi = 0,05 adalah 1,68, dengan
demikian nilai t hitung > t tabel, ini berarti bahwa Ha ( Hipotesa altematif)
diterima dan Ho ditolak. Dan adapun bias hubungannya ditentukan oleh
koefisien determinasi ( r x y ) 2 atau sebesar 62 %, ini berarti naiknya atau
menurunnya hasil belajar IPA melalui hubungan linier yang persamaannya Y
= 30,846 + 1,579 X, sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
Koefisien korelasi sebesar 62 % terhadap sikap siswa terhadap alam
sekitar. Rendahnya kontribusi hasil belajar siswa terhadap alam sekitar di
mugkinkan karena 38 % sisanya di pengaruhi oleh faktor lain seperti : tingkat
kecerdasan / tingkat pengetahuan, daya nalar, lingkungan di rumah dan
lingkungan di sekolah. Hal ini berarti sikap siswa terhadap alam sekitar lebih
kecil di pengaruhi oleh faktor lain, di bandingkan dari pengetahuan yang di
pelajari dari sekolah.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpnlan.
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah didapatkan kemudian
dilakukan pengolahan data dengan menggunakan uji t diperoleh harga t hitung
= 8,45 sedangkan t I = 1,68 pada taraf siguifikansi 5 %. Karena t terhitung > t
(8,45 > 1,68 ), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis niai ( Ho ) yang
menyatakan tidak ada hubungan hasil kesimpulan belajar IPA siswa dengan
sikap siswa dengan aam sekitar ditolak, sedangkan hipotesis penelitian (ha)
Yang menyatakan ada hubungan hasi kesimpulan beajar IPA siswa dengan
sikap siswa tentang alam sekitar diterima. Dengan demikian dapat dilakukan
bahwa hasi beajar lPA siswa mempunyai hubungan yang erat dengan sikap
siswa tentang alam sekitar.
Dari hasil penelitian ini diperoleh suatu kesimpulan bahwa terdapat
suatu hubungan antara hasil belajar lPA dengan sikap siswa terhadap alam
sekitar. Kesimpulan ini mengandung suatu pengertian bahwa peningkatan
yang terjadi pada hasil belajar lPA akan diikuti oleh peningkatan sikap siswa
terhadap alam sekitar yang menuju kearah positif. ladi semakin semakin tinggi
hasil belajar lPA akan semakin pula positifuya terhadap sikap siswa terhadap
alam sekitar.
Namun demikian bukan berarti sikap yang terbentuk pada siswa secara
keseluruhan dipengaruhi oleh hasil belajar IPA. Melalui hasil penelitian ini
diperoleh kepastian kadar kontribusi atau besar sumbangan yang diberikan
65
66
oleh hasil belajar IPA sebesar 62 %. Hal ini mengandung pengertian juga
bahwa sebesar 38 % yang berasal dari faktor-faktor lain yang mempengaruhi
pembentukan sikap inL
Melihat besar kontribusi hasil belajar IPA terhadap sikap siswa terhadap
alam sekitar ini menunjukan bahwa hasil belajar IPA merupakan faktor yang
tidak dapat diabaikan dalampembentukan sikap.Keterkaitan antara hasil
belajar IPA dengan sikap siswa terhadap alam sekitar pada penelitian ini
memperlihatkan ketetapan tujuan dari pendidkan IPA yang diarahkan untuk
pembentukan sikap siswa agar berkembang ke arah yang positif dalam
memandang alam sekitamya.
Melihat hasil penelitian yang memberikan kesimpulan adanya
keterkaitan antara hasil bel~ar IPA dengan sikap siswa terhadap alam sekitar,
ini mendukung pendapat teori-teori yang mengatakan bahwa proses belajar
merupakan salah satu factor terbentuknya sikap. Hal ini sesuai dengan
karakter sikap yang mengatakan bahwa sikap tidak dibawa sejak lahir, tetapi
merupakan suatu perjalanan pengalaman seseorang.
Namun demikian bukan berarti bahwa penelitian ini sudah merupakan
penelitian yang sempuma. Hal ini dikarenakan adanya banyak hal yang berada
di luar jangkauan peneliti, oleh kakrena itu peneliti mengharapkan penelitian
ulang yang lebih sempuma sebagai bahan perbandingan dari hasil penelitian
ini, melalui pengembangan unsure-unsur alam yang lebih luas, tekhnik
pengumpulan data yang lebih tepat maupun secara pengambilan sample dan
67
generalisasi yang lebih tepat sehingga hal-hal yang tidak terjangkau peneliti
dapat diatasi peneliti ulang.
Selain itu diharapkan pula adanya peneliti lanjutan yang lebih
menyempumakan hasil kesimpulan dengan mengkombinasikan berbagai
variable yang berpengaruh, maupun penelitian terhadap jenjang sekolah yang
berbeda, sehinga menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang kelak akan
diperbandingkan.
B. Saran - saran
Saran bagi para pendidik di Madrasah Ibtidaiyah seluruh Indonesia agar
memungkinkan hasil belajar IPA siswa-siswinya melalui berbagai aspek yang
terdapat di dalam proses belajar IPA di sekolah. Disarankan bagi para
pendidik mengunakan metode-metode yang lebih efektif dan lebih
memungkinkan siswa banyak berinteraksi dengan alam, mengetahui proses
yang terjadi di alam dan di lingkungan, mengetahui pengaruhnya terhadap
kehidupan manusia, tanaman, hewan, dan bagaimana caranya untuk
menguasai Iingkungan dan alam sekitar.
JDAFTAR PUSTAKA
Ari Kunto, Suharsimi,Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta BumiAksara,1999
Ari Kunto, Suharsimi, Prosedur penelitian Jakarta Rineka Cipta, 1995
Azwar, Syarinldin, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, YokjakartaLiberti, 1988
Cambel, Norman, Teljemah soni KrafA 11mu Pengetahuan Aalam tentang akalbudi manusia Jakarta Yayasan Obor 1989.
Djamari, Bahri Syarifudin Aswan lain Starategi Belajar Mengajar Rineka Cipta,1997
Dannojo, Hendro, Filsajat 11mu Pengetahuan Alam Jakarta KarunikaEkologi Soemarwoto (Djabatan). 1999
Et Al Sukarno, I Dasar-dasar Pendidikan Sain Jakarta Baharata Karya Aksara1981
Garinda, Dadang, dan Rudi Budiman, Pendidikan 1PA di Sekolah Dasar ModulProgram D I1 Guru NU Jakarta R1 1999 hal 56-57
Kmiono, Kartini Ti/?jauan Politik Mengenai Sistim Pendidikan Nasional 1999
Kurikulum Standar J(opetensi 2004 Dharma Bhakti 2004
Mar'at, Sikap manusia perllbahan serta pengllkurannya, Bandung FakultasPsikologi UNPAD 1984.
Program D2 Guru M1 Jakarta Depag R1 1999
Paksi, Ny, S Pengajaran sain di lcelas 1,11111SD Remaja Rosda Karya 1991
Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan Bandllng: Remaja Rosda Karya 1995
Purwanto, Ngalim, Prinsip-primp dan teklmik Evaluasi Pengajaran(Bandung)Rosda kwya 1999.
Subiyanto, Pendidikan 11mu Pengetahuan Alam, Jakarta: Departemen Pendidikandan Kebudayaan 1998
68
69
Sujana, Nana Dr. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar Bandung : Sinal' Barn
Aigesindo 1998
Sumarwoto, Otto, Ekologi Lingkungan HidupJakarta Balai Pustaka 1966 hal 187
Syarifitdin, Udin Winatapura lvfa, Adriwinata, Rustana Perencanaan ModuPDGAI. 1987
Sadinam, Arif, Sf. R. RqjhwioMedia pendidikan Raja Grafindo Persada, 2008
Suryabrata, Sumadi Psikologi Pendidikan. Jakarata, PT Rineka Citra 2001 hal 39
Slameto, Belajar danfaktor yang mempengaruhi Jakarta: Rineka Cipta, 2003
Sanjaya, Wina, Pengajaran Dalam implementasi ( Kurikulum Berbasis
Kompetensi) Jakarta: 2004
Surya, Yohanes, 1PA dibuat asik untuk Sekolah Dasar Jakarta, 2002
Undang - Undang RI NomoI' : 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional Tahun 2003 Jakarta: BP Danna Bakti, 2005
70
Lampiran 1
RENCANAPELAKSANAANPEMBELAJARAN(RPP)
Nama MadrasahMata PelajaranKelas/SemesterAlokasi Waktu
: MI. SIRAJUL FALAH: IPAISAINS: IV III (Dua): 4 x 35 menit ( 2 pertemuan )
1. STANDAR KOMPETENSIMemahami hubungan sesama makhlik hidup dan antara makhluk hidupdengan Iingkungannya.
2. KOMPETENSI DASAR.Mengidentifikasi beberapa Jems hubungan khas ( Simbiosis ) danhubungan makan dan dimakan antar makhluk hidup (rantai makanan )
3. INDIKATOR.• Menceritakan hubungan antara makhluk hidup ada ketergantungan• Mengamati bentuk saling ketergantungan antar makhluk hidup.• Memahami rantai makanan pada hewan• Mengerti saling ketergantungan antara manusia, hewan dan
tumbuhan.
4. TUJUAN PEMBELAJARAN.• Siswa mampu menjelaskan hubungan khas antar makhluk hidup
(simbiosis) dan untung rugi dalam hubungan ltu.• Siswa dapat mengenal saling ketergantungan antar hewan, tumbuhan
dan Iingkungan sekitarnya.• Siswa dapat menggambarkan hubungan makan dan dimakan antar
makhluk hidup melalui rantai makanan
5. MATER! POKOK.Hubungan antar makhluk hidup.
6. METODEPEMBELAJARAN- Inforrnasi- Demontrasi- Inkuiri- Pemberian tugas
(
71
7. KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Awal.- Mengingat kembali materi "penggolongan hewan " yang telah
dipelajari , siswa mengajukan beberapa pertanyaan.
B. Kegiatan Inti.- Mengamati beberapa gambar simbiosis.- Menceritakan hubungan khas yang teIjadi pada pasangan makhluk
hidup yang terlihat pada gambar ( keuntungan dan kerugiannya ).- Membandingkan masing-masing hubungan khas pada makhluk hidup
yang terlihat pada gambar untuk meneemukanjenis-jenis hubungankhas ( simbiosis)
- Mendata hewan di sekitar beserta makanannya,- Mengaitkan beberapa pasangan hewan dan makanannya untuk
menemukan hubungan makan dan dimakan antar makhluk hidup (rantai makanan)
- membuat rantai makanan- Siswa dan guru membuat kesimpulan dan mencatat rangkumannya.
C. Kegiatan Akhir.- Siswa menjawab beberapa pertanyaan secara lisan dalam bentuk
uraian sebagai tes hasil belajar.- Siswa diberi tugas membuat rantai makanan.
8. SUMBER BELAJAR.- Buku Sains kelas IV- Makhluk hidup dilingkungan sekitar Sirajul Falah- Gambar simbiosis- Gambar rantai makanan.
9. PENILAIAN.- Tes tertulis dalam bentuk Pilihan Ganda I Esey- Tes lisan mengenai hubungan khas antar makhluk hidup.- KineIjaisikap perbuatan siswa selama proses KBM.
MengrtahuiKepala Madrasah
Parung,Guru Mata Pelajaran Sains
72
RENCANA PELAKSANAANPEMBELAJARAN (RPP)
Nama MadrasahMata PelajaranKelas/SemesterAlokasi Waktu
:MLSIRAJULFALAH: !PAl SAINS:IV/II(Dua): 4 x 35 menit ( 2 pertemuan )
1. STANDARKOMPETENSIMengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri.
2. KOMPETENSI DASAR.Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentuuntuk mempertahankan diri.
3. INDIKATOR.a. Membedakan ciri - ciri makhluk hidupb. Memahami penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungannyac. Memahami rantai makanan pada hewand. Menyebutkan makhluk higup yang dapat melindungi dirinya
sendiri..
4. TUJUAN PEMBELAJARAN.• Siswa dapat memahami ciri-ciri makhluk hidup• Siswa dapat memahami bentuk tubuh hewan untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan misal, paruh burung, kaki burung, mulut serangga• Siswa dapat mengidentifikasi alat tubuh makhluk hiduplhewan yang
berguna untuk melindungi diri
5. MATER! POKOK.Penyesuaian makhluk hidup dengan lingkungannya.
6. METODE PEMBELAJARAN-Ceramah-Diskusi- Pemberian tugas
7. KEGIA'TAN PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Awal.- Mengingat kembali materi "penggolongan hewan " yang telah
dipelajari , siswa mengajukan beberapa pertanyaan.
73
B. Kegiatan Inti.- Mengamati berbagai bentuk pamh bu..rung untuk menentukan jenis
makanan yang sesuai.- Mengamati berbagai bentuk kaki burung untuk menentukan adanya
kesesuaian bentuk kaki dan kegunaan- Mengidentifikasi bentuk mulut serangga sehubungan dengan fungsi
nya untuk memperoleh makanan- Mengidentifikasi alat tubuh hewan yang berguna untuk meIinndungi
diri- Mengidentifikasi bentuk perlindungan diri makhIuk hidup / hewan
terhadap Iingkungannya- Mengidentifikasi cara-cara makhluk hidup/hewan melindungi diri.
C. Kegiatan Akhir.- Memberi penjelasan singkat mengenai materi yang telah diberikan.- Meminta siswa untuk mengeIjakan soal-soaIIatihan.
8. SUMBER BELAJAR.- Buku Sains kelas IV- Gambar bentuk paruh burung- Gambar bentuk kaki burung- Gambar macam-macam srangga
9. PENILAIAN.- Tes tertulis dalam bentuk Pilihan Ganda- Tes lisan mengenai hubungan khas antar makhluk hidup.- KineIja/sikap perbuatan siswa selama proses KBM.
MengrtahuiKepala Marlrasah
(Drs. FATHUROHMAN)
Parung,guru Mata Pelajaran Sains
(UTA FUADAH)
74 Lampiran 2
Nama SekolahKelas/SemesterMata Pelajaran
: MI. SIRAJUL FALAH: IV/II: IPA / SAINS
SI£jla3VS
Standar KompetensiIndikator Tujuan Pembelajaran Materi Pokok
Sumber/Alat AlokasiPen
KomDetensi Dasar /Bahan WaktuMemahami Mengidentifikasi *.Menceritakan *. Siswa mampu Hubungan antar - Buku Sains 4x35 - Tehubungan beberapa jenis hubungan antara menjelaskan hubungan makhluk hidup. kelas IV menit tersesama mahluk hubungan khas ( makhluk hidup ada khas antar makhluk hidup - Makhluk -Te:hidup dan Simbiosis ) dan Ketergantungan (simbiosis) dan ontung Hidup lisantar makhluk hubungan makan *.Mengamati Rug! dalam hubungan itu. dilingkuncanhidup dengan dan dimakan bentuk saling * Siswa dapat mengenal sekitar Sirajullingkungannya. antar makhluk ketergantungan Saling ketergantungan Falah
hidup (rantai antar makhluk Antar hewan, tumbuhan - Gambarmakanan) hidup. dan Iingkungan ,ckitamya. simbiosis
* Memahami rantai *.Siswa dapat - Gambar rartaiMakanan pada menggambarkan makanan.hewan hubungan makan dan
*.Mengerti saling dimakan antar makhlukketergantungan hidup melalui rantaiantara manusia, makananhewan dantumbuhan.
MengrtahuiKepala Madrasah
(Drs. FATHUROHMAN)
Parung,guru Mata Pelajaran Sains
(LITA FUADAH)
75
Nama SekolahKelas/SemesterMala Pelajaran
: MI. SIRAJUL FALAH: IV III: IPA I SAINS
SI£jI(JJVS
Standar KompetensiIndikalor Tujuan Pembelajaran Materi Pokok
Sumner/Alat AlokasiPer
Komnetensi Dasar /Bahan WaktuMengidentifikasi Mengidel\tifikasi a.Membedakan ciri * Siswa dapat memahami Penyesuaian - Buku Sains 4 x35 - Tecara makhluk penyesuaian diri - ciri makhluk Ciri - ciri makhluk hidup makhluk hidup kelas IV menit telhidup hewan dengan hidup • .Siswa dapat memahami dengan - Garnbar ber:tuk - Temenyesuaikan lingkungan b.Memahami bentuk tubuh hewan lingkungannya paruh burung lisdiri. tertentu untuk penyesuaian untuk menyesuaikan diri - Gambar bentuk
mempertahankan makhluk hidup dengan lingkungan misal, kakiburungdiri terhadap paruh burung, kaki - Gambar mucam
lingkungannya burung, mulut serangga macam sranggac,Memahami rantai *.Siswa dapat
makanan pada mengidentifikasi alathewan tubuh makhluk hidup I
d.Menyebutkan hewan yang bergunamakhluk hidup untuk melindungi diriyang dapatmelindungidirinya sendirL
MengrtahuiKepala Madrasah
( Drs. FATHUROHMAN )
Parung,Guru Mata Pelajaran Sam
(LITA FUADAH)
c. populasid. ekosistem
76
Lampiran 3
Tes HasH Belajar IPA Siswa Kelas V (Lima)
Petunjuk:1. Isilah nama kelas pada tempat yang telah disediakan2. Bacalah soal sebaik-baiknya3. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d yang kamu anggap paling
benar !
Nama
Kelas
1. Salah satu ciri makhluk hidup adalah ....a. makhluk hidup dapat tidur c. Makhluk hidup dapat berbicarab. makhluk hidup dapat berkembang biak d. Makhluk hidup dapat berlari
2. Pesawat terbang tidak dapat dikatakan sebagai makhluk hidup karena ....a. tidak dapat bergerak c. tidak dapat matib. tidak dapat tumbuh d. tidak membutuhkan energi
3. Dibawah ini bangsa burung yang memiliki dua buah kaki yang berselaput ....a. merpati c. itikb. ayam d. kakatua
4. Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah untuk ....a. melestarikanjenisnya c. mendapatkan ternan hidupb. memperbanyakjumlah d. memperbanyak ternan
5. Semua makhluk hidup dapat tumbuh karena ....a. semua makhluk hidup dapat bergerak c. peka terhadap rangsanganb. semua makhluk hidup dapat makan d. dapat berlari
6. Pohon besar dapat merusak tembok yang ada didekatnya karena ....a. gerakan akar pohon c. tanaman perlu bernapasb. t"naman peka terhadap rangsangan d. tanaman perlu sinar matahari
7. Proses penyesuaian diri terhadap lingkungan musim kemarau beberapa pohonakar melakukan ....a. komunitasb. adaptasi
77
8. Untuk menyesuaikan diripohon akar melakukan ....a. merontokan daunnyab.layu
terhadap lingkungan musim kemarau beberapa
c. mengering layud. mati
9. Jika kita akan memelihara ikan akuarium, maka yang harus diperhatikanadalah ....a. keadaan akuarium disesuaikan dengan keadaan aslinyab. keindahan bentuk akuariumc. penyesuaian batu-batu didalam akuariumd. air diakuarium harus banyak
10. Jika landar diserang oleh hewan lain, maka landak akan ....a. berlari c. mengeluarkan rambutnyab. melawan d. mengeluarkan tanduknya
11. Sapi, kerbau, kambingtumbuhan disebut ....a. kamivorab. herbivora
termasuk pemakan tumbuhan, hewan pemakan
c.omnivorad. semuanya salah
12. Harimau disebut hewan karnivora, karnivora adalah ....a. pemakan tumbuhan c. pemakan hewanb. pemakan tumbuhan dan hewand. pemakan semuanya
13. Binatang yang membantu penyerbukan pada bunga yaitu ....a. Lebah c. Kelelawarb. Burung d. kupu-kupu
14. Burung clang, tikus, ular rumput jika disusun menjadi rantai makanan maka
a. tikus-burung elang-ular-rumputb. rumput-ular-burung elang-tikus
c. burung elang-ular-rumput-tikusd. rumput-tikus-ular-burung elang
15. Contoh hewan yang hidupnya bergantung pada manusia ....a. harimau c. kelincib. kambing d. landak
16. Cara hidup bersama antara dua makhluk hidup yang berbeda jenis disebut ....a. simbiosis c. ekosistemb. fotosintesis d. adaptasi
c. simbiosis komensalismed. semuanya benar
c. rumputd. ikan
78
17. Jika kamu memperhatikan banyak tanaman yang hidup menumpang dengantanaman lain contolmya, pohon benalu menumpang dengan rambutan, makadisebut ....a. simbiosis mutualismeb. simbiosis parasitisme
18. Antar manusia, hewan dan tumbuhan dalam hidupnya saling ....a. bermusuhan c. bersaingb. ketergantungan d. membenci
19. Jika kamu perhatikan, kambing untuk hidup memerlukan makan. Kambinghidup memerlukan ....a. dagingb. cacing
20. Rumput - belalang termasuk ....a. konsumen tingkat IIb. konsumen tingkat I
burung - ular, pada rantai makanan diatas burung
c. produsen tingkat IId. produsen tingkat I
21. Peristiwa makan dan dimakan disebut ....a. rantai kehidupan c. piramida makananb. rantai makanan d. rantai bahan makanan
22. Jika rantai makanan terputus akibatnya ....a. makhluk hidup bertambah banyak c. populasi makhluk hidup
membengkakb. semua makhluk hidup punah d. keseimbangan alam tercipta
23. Cicak untuk melindungi diri dari pemangsanya dengan cara ....a. memutuskan kaki c. memutuskan ekorb. memutuskan kepalanya d. memutuskan badannya
24. Hewan apa yang dapat mengelurkan tinta hitam untuk melindungi dirinya ....a. ular kobra c. bunglonb. cumi-cumi d. udang
25. Tumbuhan yang hidup didalam air adalah ....a. ubi jalar c. bengkoangb. melon d. teratai
Lampiran4
KUNCI JAWABAN
79
1. b 11. b 21. a
2. b 12.c 22. a
3. c 13. d 23.c
4. a 14.d 24.b
5. b 15.b 25.d
6. a 16.a
7. b 17.c
8. a 18. b
9. a 19. c
10. c 20. a
80
Lampiran 5
Angket Siswa terhadap Alam Sekitar
Nama
Kelas
Petunjuk
I. Isilah semua pemyataan di bawah ini dengan kehendak kamu dengan memberitanda silang (x)
2. Pilih1ah salah satu diantara empat pilihan berupa, sangat setuju (88), setuju(8), Tidak setuju (T8), sangat Tidak 8etuju (8T8) dimana pilihan tersebutmenggambarkan sikap kamu.
3. Tidak adajawaban yang benar atau salah, semuajawaban akan kami hargai.4 Jawaban tidak akan mempengaruhi nilai dan prestaslmu.
No Butir Pemyataan SS S TS STS
I Guna tanaman hias untuk memperindah ruangan
2 Julika ada tanaman hias di rumah, saya akanmerawatnya dengan sebaik-baiknya.
3 Jika meletakan pot bunga di ruang tamu,menurut saya dapat menyebabkan ruangan kotorkarena banyak ceceran tanah.
4 Jika di 8ekolah saya banyak tanaman kosong,saya minta izin kepada guru untuk menanaminya
5 Untuk membasmi Tikus di sawah petanimenggunakan obat pembasmi hama.
6 Mandi di sungai merupakan suatu hal yanhsangat menyenangkan.
7 Untuk menghindari kekurangan air di daerahsaya, yang terbai dilakukan masyarakat adalahmenghemat pemakaian air.
8 Melihat sebuah saluran air/sungai yang penuhdengan sampah, yang mungkin saya lakukanadalah membersihkan sampah-sampah itu.
9 Kerusakan tanah dapat terjadi karena adanyajenis sampah yangjumla1mya sangat banyak
No Butir Pemyataan
81
SS S TS STS
10 Membuang sampah dari bahan pelastiksebaiknya dibakar dengan sampah- sampah laih
11 Pelastik pembungkus permen yang saya makanakan saya buang di tempat pembuangan sampahyang telah tersedia.
12 Yang akan saya lakukan terhadap tanah disekitarhalaman sekolah adalah menanami pohon,karena saya senang merawat pohon.
13 Jika saya menjumpai seseorang yang sedangmerokok di ruang pengap, maka saya akanmeneguruya untuk segera mematikan rokoknya.
14 Adanya ular sawah bagi saya mengganggupetani pergi ke sawah.
15 Apabila saya m,enemukan ular sawah, makasaya akan cepat-cepat membunuhnya sebelummenggigit.
16 Apabila saya melihat anak burung jatuh darisarangnya, maka akan saya letakan kembali padasaranguya.
17 Yang akan saya kerjakan agar tidak teIjadinyakekeringan adalah banyak menanam pohon disekitar rumah.
18 Asap rokok dapat menjadi terjadi timbulnyapencemaran udara.
19 Merokok di ruang yang penuh orang atau diteJnpat umum meI:iurut saya boleh saja karena
, orang lainpun tidak perduli.
20 Setiap pagi setelah bangun tidur, membukajendela kamar adalah kegiatan pertama ikali sayabangun tidur.
82 Lampiran 6+
Data Skor HasH Belajar IPA Siswa MI Kelas V Uji Coba
SubjekNomor Item Hssil Belsisr IPA Sk
I 2 3 4 5 6 7 8 9 10 II 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 2: 23 24 25 {l
I I 0 0 0 I I I I 0 I I 0 0 0 0 0 I I 0 0 0 0 I 0 0 I2 0 I 0 0 0 0 0 0 0 I I 0 0 I I 0 0 I 0 0 1 I I 1 0 I3 1 0 0 0 I 0 0 0 1 I 0 I 0 1 0 1 0 I 0 0 0 I 0 I 0 I4 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 I I 1 0 1 0 0 I 0 r I 0 0 15 I I 0 0 0 0 1 1 0 0 I I 0 0 1 I 0 0 0 I 0 0 I I 0 I6 0 I 0 0 I 0 I 1 0 1 1 0 I 0 I 0 I I 0 I 0 1 I I 0 1,
7 I 0 1 I 'I 0 1 I I 1 1 0 I 1 I I 1 I 0 0 0 I 0 0 0 L8 0 0 0 I 0 I I 0 0 I 1 I I 1 1 1 1 I 0 I 0 I 0 1 0 I,9 0 0 1 I I 0 1 I 1 I I 0 1 0 0 1 0 I 1 I 0 I I I 0 I,10 1 0 0 0 0 I I I 1 I I I 1 I 1 1 1 I 0 I 0 I 0 1 0 I'II 0 1 I 0 0 1 I I I 1 1 0 0 1 I I 1 1 0 1 I I 0 0 1 I'12 1 1 0 0 0 I 1 I I 0 I 0 1 1 I I I I 0 0 I I I I 0 I'13 0 1 I I 1 I I 1 0 I 1 0 0 I I I I I 0 I 0 I I 0 Ii14 I I 0 I 1 I 1 I 1 I 1 0 1 1 1 I 1 I 0 I 0 I 0 0 0 Ii15 I I 1 I 0 I 1 I I I I 0 0 I 1 1 I 1 0 I 0 0 I I 0 II16 0 I 1 0 I I I I 0 I I 1 1 1 I I I 1 0 I I 1 0 I I I'17 I I 0 I I 0 0 I 1 I I I I 1 I I 0 I 0 I 0 I I I I 2118 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 I 1 1 1 1 0 1 0 1 0 I 1 21I I 1 1 I 1 I 1 I 0 1 I 0 1 I I 1 1 1 0 I 1 I I 1 0 2
20 0 1 1 I I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 I I 1 1 0 1 1 I I 1 0 2;32
NP II 14 8 11 13 12 16 15 13 17 18 8 13 16 17 16 15 18 1 14 6 16 12 15 4NQ 9 6 12 9 7 8 4 5 7 3 2 12 7 4 3 4 5 2 19 6 14 4 8 5 16Pi 0,55 0,2 0,4 0,55 0,65 0,6 0,8 0,75 0,65 0,85 0,9 0,4 0,65 0,8 085 0,75 0,8 0,9 0,05 07 0,3 0,8 0,6 075 0,2Oi 045 0,3 06 0,45 035 04 0.2 0.25 035 015 0,1 06 035 02 015 025 02 0,1 0,95 0,3 07 0,2 0,4 025 0,8 Su,
PI i 0,25 0,2 0,2 0,25 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,1 0,09 0,2 0,2 0,2 01 0,2 02 0,09 0,05 0,2 02 0,2 0,2 0,2 0,2 4,5
,,..,~,,",/r.. TT~ .... ,"" ....
83
Lampiran 7
Perhitungan Reliabilitas Uji Coba Instrumen HasH Belajar IPA dengan
menggunakan KR - 20
IX =320 n ( bauyaknya sampel ) = 20
IX2 =5400 N ( banyaknya item) =25
IPi Qi = 4,53
X2 IX2_(IX)2 = 5400- (320 i = 4850
S21
N
=X 2 =5400 = 14,00
N 20
20
Dilanjutkan perhitungan koefisien rabilitas dengan rumus KR-20 karena pada penelitian ini setiap item
diberi skor di kolom
R = (N /N-J)( s"t-I Pi Qi/S2t)
= ( 1,042)( 27 - 0,168)
= ( 1,042) (26,832)
=27,96
Keterangan :
Pi
Qi
: Propersi sampel yang menjawab benar
: 1 - Pi
84
Kemudian dilakukan uji signifikasi koefisien reabilitas pada n = 20
Nilai t - tabel pada a = adalah 1,72
T hitung = rtt
=4,28
-In - 2
-JI - rtf 2
Kesimpulan
Kesimpulan nilai t-hitung dad nilai t-tabel yaitu sebesat 4,28 > 1,72 maka koefisien
reabilitas intrumen uji coba hasil belajar IPA kelas V sebesar 0,71 (r ) adalah signifikan
(berarti)
85
Lampiran 8
Perhitungan Tingkat Kesukaran (TK) dan Daya Pembeda (DP) tiap Item Hasil
Belajar IPA
Tingkat kesukaran dari suatu tes berguna untuk mengetahui apakah
butir-butir soal termasuk ke dalam katagori mudah, sedang atau sukar.
Tingkat kesukaran dihitung dengan menggunakan rumus
TK=U+L
T
Keterangan ;
TK ; Tingkat Kesukaran
U ; Upper Group ( Jumlah siswa yang menjawab benar untuk kelompok atas )
L ; Lower Group (Jumlah siswa yang menjawab benar untuk kelompok bawah )
T ; Jumlah siswajelompok atas dan bawah = 10
Besar tingkat kesukaran mempunyai kriteria sebagi berikut
0,00 - 0,30 ; Soal katagori sukar
0,31 - 0,70 ; Soal katagori sedamg
0,71 - 1,00 ; S081 katagori mudah
Daya pembeda soal berguna untuk mengetahui kemampuan suatu soal
membedakan siswa yang pandai dan siswa yang kurallg pandaL Daya
Pembeda dihitung dengan menggunakan rumus ;
D=U-L
YzT
86
Menurut Suharsimi, besamya daya pembeda mempunyai kriteria sebagai
berikut:
0,00- 0,20
0,20- 0,40
0,40 - 0,70
0,70 - 1,00
: Temasuk katagori jelek
: Temasuk katagori cukup
: Temasuk katagori baik
: Termasuk katagori baik sekali
Lampiran 9
Perhitungan Analisis Butir Intrumen Hasil Belajar IPA
NoU L U+L U-L TK
Keterangan DP Keterangan KeleranganItem TK DP
I 3 3 6 0 0,6 Sedam>; 0 Revisi Dibuan!!2 5 3 8 2 0,8 Mudah 0,4 Cukuo Dioakai3 3 0 3 3 0,3 Sukar 0,6 Baik Dioakai4 4 I 5 3 0,5 Sedan!! 0,6 Baik Dipakai5 5 3 8 2 0,5 Sedan!! 0,4 Cukup Dipakai6 4 I 5 3 0,5 Sedang 0,6 Baik Dipakai7 4 2 6 2 0,6 Sedang 0,4 Cukup Dipakai8 4 2 6 2 0,6 Sedang 0,4 Cukup Dipakai9 4 2 6 2 0,6 Sedang 0,4 Cukup Dipakai10 5 3 8 2 0,8 Mudah 0,4 Cukuo Dioakai11 5 3 8 2 0,8 Mudah 0,4 Cukuo Dioakai12 3 3 6 0 0,6 Sedang 0 Revisi Dibuang13 5 I 6 4 0,6 Sedang 0,8 Baik Sekali Dipakai14 5 3 8 2 0,8 Mudah 0,4 Cukup Dipakai15 5 3 8 2 0,8 Mudah 0,4 Cukuo Dioakai16 5 2 7 3 0,7 Sedan!! 0,6 Baik Dioakai17 4 2 6 2 0,6 Sedan!! 0,4 Cukup Dipakai18 5 3 8 2 0,8 Mudah 0,4 Cukup Dipakai·19 0 0 0 0 0 Mudah 0 Revisi Dibuan!!20 5 2 7 3 0,7 Sedan!! 0,6 Baik Dioakai21 3 I 4 2 0,4 Sedan!! 0,4 CukUD Dioakai22 5 3 8 2 0,8 Mudah 0,4 Cukup Dipakai23 3 3 6 0 0,6 Sedan!! 0 Revisi Dibuang24 5 3 8 2 0,8 Mudah 0,4 Cukup Dipakai25 3 0 3 3 0,3 Mudah 0,6 Baik Dipakai
87
" .,:;
88 Lampiran 10
Data Skor Sikap Siswa Terhadap Alam sekitar Pada Uji Coba
Nomor Item Sikap Siswa Terhadap Alam Seldtar Belahn BelahnSubjk XY x'
I 2 3 4 5 6 7 8 9 10 II 12 13 14 15" 16 17 18 19 20 I (X) ~(Y)
I 3 2 2 3 I 3 4 3 I 3 3 3 I 2 3 3 I 3 3 2 22 27 594 484 7,
2 4 2 2 4 2 I 3 I 3 3 3 3 2 I 2 3 3 2 2 2 26 24 624 676 5,
3 2 3 3 4 2 2 2 3 3 2 4 2 I 3 3 3 4 2 3 I 27 25 675 729 62
4 2 3 3 3 2 I 3 4 I 3 3 3 2 I 3 4 3 3 3 4 25 29 725 625 84
5 3 3 3 4 2 2 3 2 2 3 4 3 2 2 2 3 3 2 4 3 28 27 756 784 72
6 3 3 4 3 I 3 4 4 4 2 3 3 I 4 4 '3 I 4 3 3 28 32 896 784 Ie
7 4 4 I 4 I 2 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 I 2 2 4 26 )4 884 676 II8 3 4 3 4 3 2 2 4 3 4 2 3 4 3 2 3 3 3 2 4 30 31 930 900 9,
9 3 4 2 4 I 2 2 4 3 3 3 4 3 I 3 4 4 4 4 3 28 33 924 784 IC
10 2 3 3 2 2 3 I 4 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 28 33 924 784 IC
II 2 3 4' 4 3 2 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 4 3 4 30 32 960 900 IC12 4 4 I 4 I 4 4 4 I 4 4 3 I I 4 3 4 3 4 4 28 34 952 784 II
13 3 3 3 4 I 2 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 29 33 957 841 IC
14 3 4 4 4 I 4 I 4 3 2 3 3 2 4 4 4 3 4 4 3 28 36 1008 784 12
15 4 3 2 4 I 2 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 31 34 1054 961 II
16 4 4 3 I 2 4 4 4 3 3 4 4 I 4 4 4 3 3 4 4 32 35 1120 1024 12
17 4 4 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 3 34 35 119C 1156 12
18 4 4 3 4 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 35 35 1225 1225 12
19 4 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 35 35 1225 1225 12
20 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 35 35 1225 1225 12
585 639 18848 17351 20
Lampiran 11
Perbitungan Koefisien Reliabilitas Uji Coba Intrumen Sikap Siswa
Terbadap Alam Sekitar
IX =585 IY =639
IX2 = 17351 IY2 =20665
IXY = 18848 (IX)(LY) = 373815
N =20
Keterangan
X : Skor item bemomor ganjil
Y : SkOl item bemomor genap
Koefisien realibilitas dihitung dengan rumus
" Pearson product Moment" sebagai berikut :
89
rxy
Selanjutnya diteruskan dengan uji signifikan koefisien reliabilitas instrumen sikap
siswa terhadap alam sekitar dengan uji - t
!-tabel untuk n = 20 pada a = 0,05 adalah ;,72
t-hitung =ru n-2
(l_ru2 )
= 0,78
90
Kesimpulan :
Karena t-hitung lebih besar dari Habel yaitu 5,28 > 1,72 maka reliabitas
instrumen sikap siswa terhadap alam sekitar pada uji coba sebesar 0,79 ( ru ) adalah
signifikan ( berarti )
Lampiran 12
Perhitnngan Analisis Bntir Instrumen
Sikap Siswa Terhadap Alam Sekitar
NoXT XR S2T S2R XT-XR T hitung T tabel Keterangan
ItemI 3,8 2,8 0,2 0,7 1,0 2,38 1,72 Dioakai2 3,8 2,6 0,2 0,3 1,2 3,75 1,72 Dioakai3 3,6 2,6 0,3 0,3 1,0 2,86 1,72 Dipakai4 3,2 3,6 1,7 0,3 -0,4 -0,32 1,72 Dibuang5 2,8 1,8 0,2 0,2 1,0 3,57 1,72 Dipakai6 2,8 1,8 0,7 0,7 1,0 1,89 1,72 Dipakai7 3 3 0,5 0,5 0 0 1,72 Dibuang8 4 2,6 0 1,3 1,14 2,75 1,72 Dioakai9 3 2 0,5 I 1,0 1,82 1,72 Dipakai10 3,6 2,8 0,2 0,2 0,4 1,43 1,72 Dibuang11 4 3,4 0 0,3 0,6 2,50 1,72 Dioakai12 3,8 2,8 0,2 0,2 1,0 3,57 1,72 Dipakai13 2,8 1,6 1,2 0,3 1,2 2,18 1,72 Dipakai14 3,4 2,2 0,3 0,7 1,2 2,67 1,72 Dioakai15 3,6 2,6 0,8 0,3 1,0 2,13 1,72 Dioakai16 3,8 3,2 0,2 0,2 0,6 2,14 1,72 Dipakai17 3,8 2,8 0,2 1,2 1,0 1,89 1,72 Dipakai18 3,4 2,4 0,3 0,3 1,0 2,86 1,72 Dioakai19 3,8 3 0,2 0,5 0,8 2,16 1,72 Dioakai20 3,6 2,4 0,3 1,3 1,2 2,11 1,72 Dioakai
Keterangan :
XT = Rata-rata kelompok tinggi ( 27 % dari n = 20 )
KR = Rata-rata kelompok rendah ( 27 % dari n = 20 )
91
T-hit = XT-X2
( S2T/n + S2R/n)
S2T = Variansi kelompok tinggiS2R = Variansi kelompok rendahn = Jumlah resoonden masing-masing kelompok (=5)
piran 13
Data Skor HasH Penelitian Tentang Hasil Belajar IPA·
92
NomorItem Skoc x2
I 2 3 • , 6 7 8 9 10 11 U " " 's ,. 17 ,. ,. 10,
(X)1
1 I 0 I I I I I I 1 I I 1 I I 1 I 0 I I I 19 361I I I 0 I I I I I I I I I 1 I I I 0 1 I 0 18 3241 I I I I 0 0 I I I I I I 1 I I 1 I I I 0 18 324I I I I 1 0 1 I I I I I I I I I 1 I I 0 0 18 324I I I I 0 0 1 I I I I I I I I I I 0 I I 0 17 289I I I I I I I I 1 I I I I 0 I I I 0 I 0 0 17 289I 0 0 I I I I 1 1 I I I I 0 I I I 0 I I 0 16 256I I I I I 0 0 I I I 0 I I 0 I I I 1 I I 0 16 2561 I I I I 0 I I I I I I I 0 I 1 I 0 I 0 0 16 256I I I I 0 I 1 I I I 0 I ' I I I I I 0 I I 0 16 256I 0 0 I I I 1 I I I I I I 0 I I 0 0 1 1 0 16 2560 1 I 1 1 0 I 0 1 1 I 0 1 1 1 I 1 0 1 0 I 15 2250 I I I I 0 0 1 1 1 I I 1 I I I 1 0 0 0 1 15 2250 I I I I 0 I I I 0 I I I 0 I 1 I 0 I 0 I 15 225 I
0 I 0 I I I I I I I I 1 I I I I I 0 I 0 0 15 225I 0 I 0 I 1 1 I 1 I I 1 I 0 1 I I 0 1 0 0 15 2251 0 I 1 1 1 1 I I I 0 1 0 I I I I 0 I 0 0 15 2250 I I 1 0 1 I 0 I I 1 I I 0 I 1 1 0 I I 0 15 2250 I I 0 1 1 I 1 I 1 I I 1 0 1 I 1 I I I 0 15 2250 I I I I 0 I I I I I I I 0 I I I 0 1 0 0 15 2250 1 1 0 I I I 1 1 I I 1 I 0 I I 0 0 I 0 0 14 196I 0 0 I I I I I I I 0 1 I 0 I 1 I 0 I 0 0 14 1960 I 1 1 0 0 1 I I 1 0 I 1 0 1 I 1 0 1 0 I 14 1900 0 0 0 0 I 1 1 1 I 1 I I I I I I 0 I 0 I 14 1960 I 0 I 0 I I I 1 1 I I I 1 I 0 I 0 I 0 0 14 . 196I I I I I I 0 0 I I 0 1 0 1 I I I 0 I 0 0 14 196I 0 0 I I I I I I I 0 I 0 1 I I 1 0 I 0 0 14 196 ,I 1 I I I 0 1 I I 1 0 0 0 1 I I 0 0 I 0 0 13 1690 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 I I I I I I 0 I 0 I 13 169 I0 I 0 1 1 0 I 1 1 1 0 0 I 1 I I I 0 I 0 0 13 1691 0 I 0 I I I I I I I 0 I 0 I 1 1 0 0 0 0 13 169 I0 0 I I 0 0 0 0 I I I 0 I 0 1 1 0 I I I I 13 169I I 0 0 I I I I I I 0 0 ,0 I I I I 0 1 0 0 13 169I 0 0 1 1 1 I I I 1 0 I 0 0 I I I 0 I 0 0 13 1690 I 0 1 1 0 0 1 1 1 I I I I 0 I 0 0 I 0 0 12 144I 0 1 I 1 I I 1 I 1 0 0 0 0 0 I 1 0 1 0 0 12 1440 I 0 I I I I I I I 0 0 0 1 I 1 1 0 I 0 0 12 1440 0 I I I I I 0 I 1 1 I 0 0 I 1 1 0 0 I 0 12 1440 0 1 1 I 0 1 0 I 1 0 I I 0 I I I 0 0 1 0 12 1440 1 I 1 1 0 0 1 I I I I I 0 0 0 I 0 I 0 I 12 144u I 0 I 0 I I I I I I I 1 0 1 J 0 0 0 0 0 12 1440 I 0 0 0 0 I 0 I I I I ! 0 0 I I 0 0 0 0 II 1210 1 0 1 I I 0 1 1 1 0 0 0 I I I 0 0 0 0 0 11 121I 1 0 0 I 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 9 810 0 0 0 0 I 0 I I I 0 0 0 1 1 1 I 1 1 0 0 9 81~
635 9183 I
" " " JS " 25 J4 ", .. 25 J4 3) 2J " ., 37 7 40
I ,, " 0 I2J " 21 10 " 20 11 7 0 I 20 11 12 "
, , • 19 , J23 !s :
0,49 090, 0, 0, 0, 0.7 0,' 0 I 20 11 " "
, , 8 38 ,"
3 I53 78 69 56 • , ,
93
Lampiran 14
Perhitungan Koefisien Reliabilitas Penelitian Instrumen HasH Belajar IPA
IX =635
IX2 = 9183
IPi Qi =3,41
N =452
X2 = IX2- [£D0 2]n
= 222,44
S2t = X2n
=4,94Dilanjutkan kepengujian koefisien reliabilitas instrumen penelitian diperoleh dengan
melalui perhitungan rumus kuder - richardson 20 ( KR-20):
R = [N I N-1] [S2t - IPiQi/S2t]
= 0,32
Vji selanjutnya adalah uji keberartian instrumen penelitian: dengan jumlah sampel
(n=45)
t-hitung
Kesimpulan :
=r n-2(I - ru2
)
= 2,21
Karena t-hitung , Habel, yaitu 2,21- 1,68 maka reliabilitas penelitian untuk intrumen
Hasil Belajar IPA sebesar 0,32 adalah signifikan (berarti) pada a = 0,05
94
Lampiran 15
Data Skor HasH Penelitian Sikap Siswa Terhadap Alam Sekitar.
SubjekNOMORITEM SIKAPSISWA TERHADAP ALAM SEKITAR
X y x+y x' y. xv1 , 3 , , • 7 • , 10 11 " 13 " 15 16 17
1 , , 4 3 3 4 4 3 , 3 4 4 4 , 3 4 4 34 17 61 1156 '" 91., 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 31 17 58 961 '" "73 4 4 , 1 4 4 3 4 4 1 3 4 4 4 , 4 4 31 16 58 101' 67. ",4 4 4 , 1 3 4 , , 4 , 3 4 4 4 , 4 4 30 " 58 9<10 784 840, 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 33 31 64 "89 961 "13
• 3 , , , , 3 4 3 4 3 , 4 3 4 3 3 4 17 16 " '" '76 7017 4 4 3 1 1 4 4 4 , 4 4 4 4 4 3 4 4 31 19 60 961 841 .99
• 4 4 4 1 4 , 4 4 1 3 4 4 , 4 3 4 4 31 16 " 1024 67. ",, 4 4 , , 3 , 1 4 4 , 3 , 4 3 3 3 ," 16 84 784 67. 718
10 4 4 4 1 3 4 4 4 4 , , 4 4 4 4 4 4 33 17 60 1089 719 89111 3 4 , , 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 " 16 84 784 67' 718
" 4 4 3 , , 3 , , 3 3 3 4 3 3 3 4 3 18 " 53 784 m 70013 3 3 3 1 3 , 1 , , , 4 4 , , 4 4 4 30 " 50 9<10 400 600
" 4 4 4 1 4 , , 3 4 , 3 3 4 1 , , 4 33 " 53 1089 400 600
15 4 3 3 , 4 3 3 3 4 , , 4 3 , 3 4 3 19 14 53 841 57. '9616 4 4 3 1 , , 3 4 3 , 3 3 4 4 3 4 3 " 13 51 784 '" 64417 4 4 , 1 , , 4 4 4 4 4 4 4 4 , 4 3 31 17 " 961 ", 537
18 4 3 3 1 3 3 , 3 4 , 3 3 4 , 3 4 4 31 1I " 1024 484 704
" 4 4 1 , , 4 , 4 4 , 4 4 3 3 4 4 3 19 16 84 841 67. 78410 4 3 4 1 3 4 4 3 4 , 3 4 4 1 3 3 4 33 1I " "89 484 716
" 3 4 3 1 3 4 3 , 3 3 , , 3 4 3 3 4 17 14 55 ", 57. 64.
" 4 , 4 , 1 1 4 4 3 , 1 , 3 , 4 4 4 " 13 51 78' '" 64413 3 4 3 1 4 4 , 4 4 , 3 4 3 1 3 , 3 18 " 51 784 400 '6014 , 4 3 , 4 4 , 3 3 , 3 4 3 4 4 3 3 31 16 48 961 .76 .06
" 4 4 , 1 , 4 4 3 4 4 3 , 4 3 3 4 3 19 17 57 '41 '" 783
" 4 4 , , 1 4 4 3 4 4 , 4 4 , 1 4 4 " 19 " 784 841 '"17 3 4 , 1 1 3 3 , 4 , 3 4 4 3 3 3 4 17 " 57 ", 57. 64.18 4 , 4 1 4 4 , 4 4 3 3 4 4 , 4 4 4 35 " 51 "" m 87'19 , 3 3 , 1 3 3 4 3 , , 3 4 3 3 3 ,
" " 60 ." 484 '5030 4 4 3 1 3 , 4 4 3 4 3 3 3 , 4 3 4 31 " 47 ~SI 484 ."31 , 3 3 3 1 4 4 3 3 , 3 3 3 1 3 , 3 " " 53 ." 484 ""31 3 4 3 1 , 4 4 4 4 1 3 , 4 1 3 1 4 30 " 47 900 361 570
33 4 4 3 1 4 4 4 4 4 1 3 4 , 3 3 , 4 33 13 49 "89 '19 15'34 4 4 , 1 3 4 , 4 4 , 4 , 4 1 3 4 3 19 " " 841 67' 78435 4 3 4 1 3 4 1 4 4 , 3 4 4 , 3 3 4 30 14 55 9<10 57. "036 3 3 , , , , , , 3 3 3 3 4 3 3 3 4 19 13 84 67. '" '9837 4 4 , 1 1 1 , 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 " 13 49 784 '" 64438 4 3 3 1 3 4 3 4 4 , 3 4 3 , 3 1 , 31 1I 51 961 484 '"39 4 3 , 1 , 4 4 3 4 3 3 , 3 4 , 3 3 17 13 53 ", '" '"40 , 4 1 3 1 , 3 4 , 3 3 1 , 4 , 1 4 10 " 50 400 41 610
41 3 4 3 , 3 , , 3 4 , , 4 4 4 , 3 3 17 16 41 '" 67' 701
41 3 4 3 , , 4 4 3 , 3 3 4 3 , 4 3 3 16 " 53 67. ." '5043 4 3 , 1 3 3 3 4 3 1 , 3 4 , 1 3 1 14 " 51 '76 '00 486
44 4 3 1 3 1 3 , , , 3 , 3 3 , 3 4 3 " 23 44 441 '",,,
" 3 3 3 1 1 3 , , 3 , , 3 4 3 3 3 , 23 " 43 '" 400 4601301 1ll9<l 2391 38093 16744 31652
Lampiran 16
Perhitungan Koefisien ReIiabiIitas Penelitian Instrumen Sikap Siswa
Terhadap Alam Sekitar
95
IX = 1301
IX2 =38093
IXY = 31652
N =45
Keterangan :
IX = 1090
IX2 =26744
(IX)( IY) = 14180990
X : Skor item bemomor ganjil
Y : Skor item bemomor genap
Koefisien korelasi dihitung dengan rumus " Pearson Product Moment "sebagai
berikut:
Selanjutnya diuji dengan rumus " Spearman Brown"
Ru = 2.rxyl+rxy
= 0,51
Tera!r.hir dilakukan uji siginifikasi reliabilitas instrumen pada n = 45 pada a=0,05
Habel = 1,68
t-hitung =ru n-2
(I-ru )
96
Lampiran 17
Perhitnngan Mean, Modus dan Median Serta Simpangan Baku Unluk Skor
HasH Belajar IPA (X)
I. Harga mean dihitung dengan menggunakan rumus :
M=UN
= 14,11
Jadi harga rata-rata diperoleh sebesar 14,11
II. Untuk menentukan harga modus dan median, maka skor yang diperoleh diurut
mulai dari skor terendah sampai skor tertingi sebagai berikut :
9
12
14
15
16
9
12
14
15
16
11
13
14
15
17
11
13
14
15
17
12
13
14
15
18
12
13
14
15
18
12
13
14
15
18
12
13
15
16
18
12
13
15
16
19
Diperoleh harga median sebesar 14,5 dan modus sebesar 15 yang muncul 9
kali
III. Harga Simpangan Baku dihitung dengan rumus
SD=
= 2,22
97
Keterangan :
M : Mean ( rata-rata)
N : jumlah sampel
IV. Banyak kelas dan panjang kelas interval diperoleh melalui pendekatan
sturgess,
sebagai berikut
K = 1 + 3,322 Log n
= 1 + 3,322 Log 45
= 6,48 = 6 ( dibulatkan)
Diperoleh harga untukjumlah (K) sebesar 6, maka panjang kelas (I) dapat
dihitung dengan rumus:
1 = Xmax - XminK
= 1,67 = 2 ( dibulatkan )
V. Perhitungan frekuensi absolut dan frekuensi relatif
Frekuensi absolut dihitung berdasarkan pada jumlah skor hasil belajar
IPA
yang terletak pada interval tertentu. Sedangkan frekuensi relatif ( frel )
dihitung
berdasarkan rumus :
Frel = F absolut tiap interval tertentu x 100 %Jumlah frekuensi absolut
9B
Lampiran 18
Perhitungan Mean, Modus dan Median Serta Simpangan Baku untuk
Instrumen Sikap Siswa Terhadap Aalam Sekitar (Y)
I. Harga Mean dihitung dengan mengguuakan rumus :
M= ITN
= 53,13
Jadi harga rata-rata diperoleh sebesar 53,13.
II. Untuk menentukan harga Modus dan Median, maka skor yang diperoleh diurut
mulai dari sekor terendah sampai skor tertinggi sebagai berikut :
41
50
53
54
58
43 44
50 51
53 53
55 55
58 58
44
51
53
55
58
47
51
53
56
60
47
51
53
56
60
48
51
54
56
60
49
51
54
56
61
49
53
54
58
64
Diperoleh harga median sebesar 53,5 dan modus sebesar 53 yang murreul 7
kali
III. Harga Simpangan Baku dihiturrg dengan romus :
r..?;Y2- (IY)'
SD= n2
=4,94
99
IV. Banyak kelas dan panjang kelas interval diperoleh melalui pendekatan
sturgess
sebagai berikut :
K = 1 + 3,322 Log n
= 1 + 3,322 Log 45
= 6,48 = 6 ( dibulatkan )
Diperoleh harga untuk kelas (K) sebesar 6, maka panjang kelas (I) dapat
dihitung dengan rumus:
I = Xmax - XminK
=3,83 =4 ( dibulatkan )
V. Perhitungan frekuensi absolut dan frekuensi relatif
Frekuensi absolut dihitung berdasarkan pada jumlah skor hasH belajar
IPA
yang terletak pada interval tertentu. Sedangkan frekuensi relatif ( frel )
dihitung
berdasarkan rumus :
Frel = F absolut tiap interval tertentu x 100 %Jumlah frekuensi absolut
100
Lampiran 19
Skor HasH Belajar IPA (X)Dengan Sikap Siswa Terhadap Alam Sekitar (Y) setelah dikelompokan
X K ni Y Varian (syP)19 I I 61 0,0018 2 3 58 0,0018 5818 5817 3 2 64 60,5017 ·5316 4 6 60 9,2016 5816 5416 6016 5415 5 9 53 5,5315 5015 5315 5315 5115 5815 5415 5515 5514 6 7 51 13,0014 5114 4814 5714 5614 5714 5113 7 7 .60 24,6213 4713 5313 4713 4913 5613 5512 8 7 54 19,4812 4912 5112 5312 5012 41
-¥. 53II 9 2 51 24,50II 449 10 2 44 0,509 43
101
Lampiran 20
Uji Normalitas Skor HasH Belajar IPA
A. Hipotesis Statistik.
Ho : Populasi berdistribusi nonnal
Hi : Populasi berdistribusi tidak nonnal
B. Data
Data yang diperlukan uji nonnalitas terdapat tabelliliefors, untuk hasil
belajar
IPA dapat dilihat pada tabel.
C. Kriteria Pengujian.
Terima Ho bila Lo < L - tabel
Tolak Ho bila Lo > L - tabel
Perhitungan untuk Lo dan T-tabel
a. Lo yang diperoleh 0,1083
b. L-tabel pada a = 0,05 dan n = 45 .adalah 0,1320
D. Kesimpulan
Karena Lo lebih kecil dari pada L-tabel yaitu 0,1083 < 0,1320 maka
terima
Ho pada a = 0,05 yang berarti populasi herdistribusi nonnal.
Lampiran 21
Vji Normalitas Variabel Hasil Belajar IPA (X)
102
X F fX X2 fX fX2 Z F(Z) S(Z) (F(Z)-S(Z»
9 2 2 81 18 162 -2,27 0,0116 0,04 0,028411 2 4 121 22 242 -1,38 0,0838 0,08 0,003812 7 11 144 84 108 -0,94 0,1736 0,24 0,066413 7 18 169 91 1183 -0,49 0,3121 0,40 0,87914 7 12 196 98 1372 -0,5 0,4801 0,56 0,079915 9 34 225 135 2025 0,39 0,6517 0,76 0,108316 5 39 256 80 1280 0,84 0,7996 0,87 0,70417 2 41 289 34 578 1,28 0,8997 0,91 0,010318 3 44 324 54 972 1,73 0,9582 0,98 0,021819 1 45 361 19 361 2,17 0,985 1,00 0,Dl5
635 9183
Berdasarkan tabel di atas
x =.f:FXn
=63545
= 14,11
S = n. y:FX2 - ( y:FX ) 2n(n-l )
45.9183 - (635) 2
45,44
= 5,056
= 2,25
103
Lampiran 22
Uji Normalitas Skor Siswa Terhadap Alam Sekitar
A. Hipotesa Statistik
Ho : Populasi berdistribusi normal
Hi : Populasi berdistribusi tidak normal
B. Data
Data yang diperiukan uji normalitas terdapat tabelliliefors, untuk sikap
siswa
terhadap Alam Sekitar dapat dilihat pada tabel.
C. Kriteria Pengujian.
Terima Ho bila Lo < L - tabel
Tolak Ho bila Lo > L - tabel
Perhitungan untuk Lo dan T-tabel
a. Lo yang diperoleh 0,0564
b. L-tabel pada a = 0,05 dan n = 45 adalah 0,1320
D. Kesimpulan
Karena Lo lebih kecil dari pada L-tabel yaitu 0,0564 < 0,1320 maka
terima
Ho pada a = 0,05 yang berarti populasi berdistribusi normal.
Lampiran 23
Uji Normalitas Variabel
Siswa Terhadap Alam Sekitar ( Y)
104
X F fX X· FX FX' Z F(Z) S(Z) F(Z)-S(Z)
41 I I 1681 41 1681 -2,43 0,0075 0,02 0,012543 I 2 1849 43 1849 -203 0,0212 0,04 0,018844 2 4 1936 88 3872 -1,83 0,0336 0,09 0,56447 2 6 2209 94 4418 -1,23 0,1093 0,13 0,020748 I 7 2304 48 2306 -1,03 0,1515 0,15 0,001549 2 9 2401 98 4802 -0,83 0,2033 0,19 0,013350 2 II 2500 100 5000 -0,63 0,2643 0,24 0,024351 6 17 2601 306 15606 -0,43 0,3336 0,37 0,036453 7 24 2809 371 19663 -0,03 0,0488 0,52 0,32054 4 28 2916 216 11664 0,17 0,5075 061 0,042555 3 31 3025 165 9075 0,37 0,06443 0,68 0,035756 2 33 3136 112 6272 0,58 0,719 0,73 0,011057 2 35 3249 114 6498 0,78 0,7823 0,77 0,012358 5 40 3364 290 16820 0,98 0,8365 0,89 0,012360 3 43 3600 180 10800 1,38 0,9162 096 0,053561 I 44 3721 61 3721 1,58 0,9429 0,98 0,043864 I 45 4096 64 4096 21,18 0,9854 1,00 0,0371
2391 128141
Berdasarkan tabel di atasX=>:FX
n=239
45= 53,13
s = n IFX2- (>:FX)2n (n-l )
= 45.126141-(2391)245,44
24.9818
= 4,99
z =X-XS
105
Lampiran24
Vji Kesamaan ( Homogenitas ) Skor HasH Belajar IPA (X) dengan Sikap
Siswa Terhadap Alam (Y)
Pengujian kesamaan (homogenitas ) variabel dilakukan dengan menggunakan uji
Bartlett sebagai berikut :
I . Hipotesis
Ho = a12=812= a32= al02
Hi = Salah satu tanda sama dengan tidak berlaku
II. Data.
Pengelompokan data pada uji kesamaan variansi skor Hasil Belajar IPA (
X)
dengan Sikap Siswa Terhadap Aalam sekotar (Y) serta perhitungan variansi
tiap
kelompok
Tabel19. menghitung Chi Square Hitung (X2) dengan uji Bartlett
k dk l/dk S2 Logs2 Dk Log S2 Dks2
1 0 0,00 0,00 0,000 0,000 0,002 2 0,50 0,00 0,000 0,000 0,003 1 1,00 60,50 1,782 1,782 60,504 4 0,25 9,20 0,964 3,856 36,805 8 0,13 5,53 0,743 5,944 44,246 6 0,17 i3,00 1,114 6,684 78,007 6 0,17 24,62 1,391 8,346 147,728 6 0,17 19,48 1,290 7,740 116,889 I 1,00 24,50 1,389 1,389 24,5010 1 1,00 0,50 -0,301 -0,301 0,50
35 35,44 509,14
106
III. Menghitung variansi gabungan (S ) dengan rumus :
S2 = (ni llSi = Qklli!2 )+dk2_W?l+ + dk ( 2)Ni -1 ( ni -1 )
= 14,55
IV. Menghitung harga Chi - Square hitung ( X2 - hitung) dengan rumus
B = (log S2 )( ni -1 )
= log 14,55,35
=40,70
V. Menghitung harga Chi - Square hitung ( X2 - hitung ) dengan rumus
X2 = Ln 10 ( B - ( ni - 1 ) log Si2)
= 2,3026 ( 40,70 - 35,40 )
= 12,11
VI. Menghitung harga Chi - Square tabel (X 2_ tabel ) dengan dk = k-I
Dk = 10- 1= 9
X2tabel = X2( 0,05) (9)
= 16,92
VII. Kriteria Pengujian
Terirna Ho bila X2 - hitung < X2 - tabel
Tolak Ho bila X2 - hitung > X2 - tabel
VIII. Kesirnpulan
Karena X2 - hitung lebih kecil dari X2 -tabel yaitu 12,11 < 16,92
rnaka terirna Ho pada a = 0,05. Hal ini berarti variansi populasi antara
kelornpok Y untuk X tertentu adalah homogen ( sarna ).
107
Tabel20
Uji Homogenitas untuk kelompok Skor Hasil Bel~ar IPA (X) dengan Skor Sikap
Siswa Terhadap Alam Sekitar (Y)
X Kelompok ni Y Syi2
19 1 I 61 0,00
18 2 3 58,58,58 0,00
17 3 2 53,64 60,50
16 4 5 54,54,58,60,60 9,20
15 5 9 50,51,53,53,53,55,55,55,58 5,53
14 6 7 48,51,51,51,56,57,57 13,00
13 7 7 47,47,49,53,55,56,60 24,62
12 8 7 41,49,50,51,53,53,54 19,48
11 9 2 44,51 24,50
9 10 2 43,44 0,50
108
Lampiran 25
Pengujian Hipotesis Model Regresi Sederhana dan Linieritas
Langkah-langkah menentukan model regresi sederhana adalah sebagai berikut :
A. Data Statistik
X = 14,11 Y = 53,13
2:X =635 2:y =2391
2:X2 = 9183 2:y2 = 128141
2:XY = 34091 (2:y)2 = 5,716,881
(2:Y) 2 =403225
n =45
B. Harga a dan b dalam model regresi sederhana
Y = a + bx dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
a. = ( 2:Y)( 2:X2 ) - 2:Y)( 2:XY )n (2:X2 ) - (2:X ) 2
= 30,846
b. = (2:XY) - UX) UY)n (2: X2 ) - (2:X),
= 1,579
Jadi diperoleh model regrensi sederhana Y = 30,846 + 1,579 x
109
Lampiran26
Uji Kriteria dan Linieritas Model Regresi Sederhana :Y= 30.846 + 1.579 x
Langkah-Iangkah pengujian dan perhitungan dengan analisi variansi sebagai
berikut:
I. Hipotesis
a. Ho : Model Regresi tidak signifikan
Hi : Model Regresi signifikan
b. Ho : Bentuk hubungan Linier
Hi : Bentuk hubungan tidak linier
2. Perhitungan besar-besaran : JK (T), JK (a), JK (b/a, JK (8), JK (G), DAN JK
(Tc)
dengan rumus-rumus sebagai berikut :
dk total (T) =n =45
dk reg (a) = dk (a) =1
dk (b/a) = dk (b/a) =1
dk sisa (8) = dk (8) = n-2 =45-2 =43
dk galat (G) = dk (G) = n-k = 45-10=35
dk tuna cocok (Tc) = dk (Tc) = k-2
8elanjutnya
=10-2 = 8
a. JK(T)
b. JK (a)
= 128141
.".' .
c. JK (b/a)
d. JK (S)
e. JK(G)
f. JK (Tc)
45= b [ 2:XY - CIX) C2:Y )]
n
= 555,1014 = 555,10
= JK (T) - JK (a) - JK (b/a)
= 128141-127041 ,8 - 555,10
= 544,10
=2:Y2 -(ITPni
= 509,09
= JK (S) - JK (G)
= 544,10 - 509,09
= 35,01
110
3. Untuk melakukan pengujian lebih lanjut, terlebih dahulu dicari besaran-
besarannya
a. RJK(T)
b.RJKreg(a)
c. RJK (b/a)
d. RJK (S)
= JK (T) = 126141
=JK(a) = 127041,8
=JK (b/a) = 555,10
=JKCS)n-2
e. RJK (Tc)
= 544,1043
=JKCTc)k-2
= 12,65
= 35,01 = 4,388
f. RJK (G) =JK(G)
n-k
= 14,55
111
4. Untuk pengujian keberartian model regresi maka perhitungan dilanjutkan
sebagai
berikut:
a. F-hitung =RJK(b/a)RJK(S)
= 555,1035
= 43,88
b. F-tabel
v
v
=F(a)(V )(V )
= derajat kebebasan regresi (b/a)
= derajat kebebasan siswa
= dk (b/a+ =1
=n-2 =43
a = 0,05
F-tabel = F (0,05). (I). (43) =4,06
c. Kriteria Pengujian
Terima Ho bila F-hitung < F-tabel
Tolak Ho bila -hitung > F-tabel
d. Kesimpulan
Karena F-hitung lebih besar dari F-tabel, yaitu 43,88 > 4,06 maka tolak
Ho
artinya model regresi Y = 30, 85 + 1,579 x adalah signifikan (berarti ).
112
5. Perhitungan Hnieritas model regresi dengan langkah-Iangkah sebagai berikut :
a. F-hitung
b. F-tabel
v
v
= RJK (Tc)RJK(G)
= 0,30
=F(a)(V )(V )
= dk tuna cocok
= dk galat
=k-2 = 8
= n-k = 35
a = 0,05
Jadi F-tabel : F (0,05) (8) (35) = 2,23
c. Kriteria Pengujian
Terima Ho bila F-hitung < F-tabel
Tolak Ho bila -hitung > F-tabel
d. Kesimpulan
Karena F-hitung lebih besar dari F-tabel, yaitu 0,30 > 2,23 maka
Ho
diterima yang artinya bentuk hubungan hasil belajar IPA dengan sikap
slswa
terhadap alarn sekitar adalah Hnier pada a = 0,05 dengan model regresi Y =
30,
85 + 1,579 x
(rxy Y
114
= 8,45
b. t-tabel = t ( a ) ( n-2)
= t (0,05) (43)
= 1,68
4. Kriteria Pengujian
Terima Ho bila F-hitung < Habel
Tolak Ho bila -hitung > t-tabel
5. Kesimpulan
Karena t-hitung lebih besar dari Habel, yaitu 8,45 > 1,68 maka tolak Ho
padaa
= 0,05 yang berarti kofisien korelasinya signifikan.
6. Menentukan harga koefisien diterminasi ditentukan dengan rumus
= (0,79) 2
= 0,6241 = 0,62
Kesimpulan
Diperoleh harga kofisien diterminasi sebesar 0,62; berarti variansi hasil
belajar IPA memberikan kontribusi sebesar 62 % terhadap variansi sikap siswa
terhadap abm sekitar melalui model regrensi Y= 30,846 + 1,579x bukan melalui
model lain pada a= 0,05.