HUBUNGAN ANTARA GAIRAH FISIOLOGIS DENGAN EFIKASI DIRI...
Transcript of HUBUNGAN ANTARA GAIRAH FISIOLOGIS DENGAN EFIKASI DIRI...
HUBUNGAN ANTARA GAIRAH FISIOLOGIS DENGAN EFIKASI DIRI
PADA SALES COUNTER ILUFA DISTRIBUSINDO
SKRIPSI
Oleh:
FRANSISCUS BAGUS SOERJA PRASETYO
139114168
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI, JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
“Aku tidak takut kalah,
Aku takut jika aku salah”
-Basuki Tjahaja Purnama-
“Everyone has a story or a struggle
that will break your heart. And, if we’re really
paying attention, most people have a story
that will bring us to our knees”
-Brene Brown-
“Aku tahu bahwa Tuhan tidak akan
membiarkanku dengan persoalan yang tidak
dapat aku tangani. Aku hanya berharap bahwa
Tuhan tidak mempercayakanku hal-hal tersebut”
-St. Teresa of Calcutta-
“Everybody tries to find the purpose
for their life in hopes that one more day
is justified. But once you truly see, the very
reason why you're breathing becomes
so much more than getting by”
-MercyMe-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada Tuhan Yesus, Eyang Kakung, Eyang Putri,
Papa, Mama, Mas Ian, Ina, dan semua orang yang aku cintai dan mencintai aku
serta semua orang yang mendukung aku dalam meraih gelar sarjana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN ANTARA GAIRAH FISIOLOGIS DENGAN EFIKASI DIRI
PADA SALES COUNTER ILUFA DISTRIBUSINDO
Fransiscus Bagus Soerja Prasetyo
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara gairah fisiologis
dengan efikasi diri pada sales counter Ilufa Distribusindo. Sejumlah 115 orang karyawan
yang memiliki posisi sebagai sales yang berada dalam toko dipilih untuk berpartisipasi
dalam penelitian ini. Efikasi diri sebagai variabel tergantung diukur dengan menggunakan
skala yang dikembangkan penulis berdasarkan teori milik Bandura (1997) sedangkan
gairah fisiologis sebagai variabel bebas diukur dengan menggunakan skala Activation-
Deactivation Adjective Check List (AD ACL) yang dikembangkan oleh Thayer (1989).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara gairah
fisiologis dengan kedua dimensinya secara bersamaan dan efikasi diri dimana dari analisis
korelasi berganda dihasilkan taraf signifikansi p < 0,001. Di dalam hasil tersebut, energetic
arousal memiliki hubungan positif yang signifikan dengan efikasi diri dimana memiliki
koefisien korelasi r = 0,440 dan taraf signifikansi p < 0,001. Sementara, tense arousal
memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan efikasi diri dimana memiliki koefisien
korelasi r = -0,250 dan taraf signifikansi p = 0,007. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan
salah satu alternatif referensi bagi organisasi untuk memperhatikan perihal gairah fisiologis
karyawannya sehingga memiliki kondisi yang ideal yang kemudian diikuti oleh
peningkatan efikasi diri.
Kata kunci: efikasi diri, gairah fisiologis, Ilufa Distribusindo, sales
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
RELATIONSHIP BETWEEN PHYSIOLOGICAL AROUSAL AND SELF-
EFFICACY ON THE ILUFA DISTRIBUSINDO’S COUNTER SALES
Fransiscus Bagus Soerja Prasetyo
ABSTRACT
This study was conducted to determine the relationship between physiological
arousal and self-efficacy on the Ilufa Distribusindo’s counter sales. A total of 115
employees who were positioned as sales in the store were selected to participate in this
study. Self-efficacy as a dependent variable is measured using a scale developed by the
author based on Bandura's (1997) theory, while physiological arousal as an independent
variable is measured using the Activation-Deactivation Adjective Check List (AD ACL)
scale developed by Thayer (1989). The results of this study indicate a significant
relationship between physiological arousal with both dimensions simultaneously and self-
efficacy which indicated from analysis of multiple correlations results in a significance
level p < 0.001. In these results, energetic arousal has a significant positive relationship
with self-efficacy which has a correlation coefficient r = 0.440 and a significance level p
< 0.001. Meanwhile, arousal tense has a significant negative relationship with self-efficacy
which has a correlation coefficient r = -0.250 and a significance level p = 0.007. The
results of this study can be used as an alternative reference for organizations to pay
attention to the physiological arousal of their employees so that they have ideal conditions
which are then followed by an increase in self-efficacy.
Keywords: Ilufa Distribusindo, physiological arousal, sales, self-efficacy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Hubungan antara Gairah Fisiologis dengan Efikasi Diri pada Sales Counter Ilufa
Distribusindo” dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat
guna memperoleh derajat sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma. Selain itu, penulis juga ingin mengetahui hubungan antara gairah
fisiologis dengan efikasi diri pada sales counter Ilufa Distribusindo.
Tidak dapat dipungkiri, banyak pihak yang berperan dalam penyelesaian
skripsi ini, antara lain:
1. Ibu Dr. Titik Kristiyani M.Psi. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma
2. Bapak Drs. Hadrianus Wahyudi M.Si. selaku Dosen Pembimbing
Akademik
3. Bapak Robertus Landung Eko Prihatmoko M.Psi. selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah sabar membimbing penulis dalam
menyelesaikan penulisan skripsi
4. Bapak Timotius Maria Raditya Hernawa M.Psi., Ibu Passchedona Henrietta
Puji Dwi Astusti Dian Sabatti S.Psi., M.A., Bapak Fransiscus Joko Prasetyo,
Mbak Angger Christina dan Mas Fransiscus Ian Soerja Prasetyo selaku
Expert Judgment yang telah membantu dalam penilaian skala penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan ilmu pengetahuan serta pengalaman kepada penulis selama
duduk di bangku kuliah
6. Seluruh karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan pelayanan dan bantuan selama proses perkuliahan sampai
penulisan skripsi
7. Bapak Liem Sin Liang (owner), manajemen dan tim penjualan Ilufa
Distribusindo yang telah bersedia untuk mengizinkan penulis untuk
melakukan penelitian di Ilufa Distribusindo
8. Seluruh Sales counter Ilufa Distribusindo atas waktu yang disisihkan untuk
mengisi skala penelitian
9. Papa, Mama, Mas Ian, Ina, dan Yayas atas segala doa, dukungan, cinta, dan
kasih sayang yang diberikan selama penulisan skripsi
10. Semua pihak yang telah membantu dalam pengerjaan skripsi yang tidak
dapat disebutkan satu per satu
Terima kasih sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
disebutkan atas segala dukungan yang telah diberikan sehingga penulisan skripsi
dapat diselesaikan dengan baik
Besar harapan penulis agar skripsi ini mampu memberikan manfaat kepada
para pembaca terutama berkaitan dengan ilmu psikologi sehingga skripsi ini
mampu menjadi salah satu alternatif referensi tambahan bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan aplikasinya di bidang psikologi. Akhir kata, “tiada gading yang
tak retak”, demikian skripsi yang telah terselesaikan ini. Oleh karena itu, apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
kesalahan dalam penulisan atau kata-kata yang dirasa kurang membuat nyaman
pihak-pihak tertentu, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Yogyakarta, Februari 2019
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………………………………….. i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ……………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………… iii
HALAMAN MOTTO ……………………………………………………. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………… vi
ABSTRACT ……………………………………………………………… vii
ABSTRAK ..……………………………………………………………… viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ………... ix
KATA PENGANTAR …………………………………………………… x
DAFTAR ISI ……………………………………………………………... xiii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………... xvii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….. xviii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………... xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………….. 8
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………… 8
D. Manfaat Penelitian ……………………………………………….. 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB II KAJIAN TEORI
A. Efikasi Diri ………………………………………………………. 10
1. Pengertian Efikasi Diri ………………………………………. 10
2. Dimensionalitas Efikasi Diri ………………………………… 18
3. Hal-hal yang Memengaruhi ………………………………….. 19
B. Gairah Fisiologis …………………………………………………. 21
1. Pengertian Gairah Fisiologis …………………………………. 21
2. Dimensionalitas Gairah Fisiologis …………………………… 25
3. Dampak Teoretik …………………………………………….. 26
C. Kajian Teori Subjek ……………………………………………… 30
1. Definisi Subjek ………………………………………………. 30
2. Karakteristik Subjek …………………………………………. 30
D. Dinamika antar Variabel Penelitian ……………………………… 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian …………………………………………………… 33
B. Variabel Penelitian ……………………………………………….. 33
C. Definisi Operasional ……………………………………………… 33
1. Efikasi Diri …………………………………………………… 33
2. Gairah Fisiologis ……………………………………………... 35
D. Responden Penelitian …………………………………………….. 35
E. Metode Pengumpulan Data ………………………………………. 36
1. Efikasi Diri …………………………………………………… 36
1.1.Wawancara ……………………………………………….. 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
1.1.1. Hasil Wawancara ………………………………… 37
1.2.Penyusunan blue print ……………………………………. 37
1.3.Penulisan Item ……………………………………………. 38
1.4.Pengujian Validitas Isi …………………………………… 39
2. Gairah Fisiologis ……………………………………………... 41
3. Kepercayaan terhadap Data …………………………………... 42
F. Metode Analisis Data …………………………………………….. 43
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Efikasi Diri ……………... 43
2. Uji Asumsi ……………………………………………………. 43
2.1.Uji Normalitas ……………………………………………. 43
2.2.Uji Multikolinearitas ……………………………………... 43
2.3.Uji Linearitas …………………………………………….. 43
3. Uji Hipotesis …………………………………………………. 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian …………………………………………………... 45
1. Pelaksanaan Penelitian ……………………………………….. 45
2. Deskripsi Responden …………………………………………. 46
3. Uji Validitas dan Reliabilitas ………………………………… 47
4. Uji Daya Beda Item …………………………………………... 49
5. Deskripsi Data Penelitian …………………………………….. 49
6. Uji Asumsi …………………………………………………… 55
a. Uji Normalitas ………………………………………... 55
b. Uji Multikolinearitas …………………………………. 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
c. Uji Linearitas ………………………………………… 56
7. Uji Hipotesis …………………………………………………. 57
B. Kesimpulan Analisis ……………………………………………... 59
C. Pembahasan ………………………………………………………. 60
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………. 64
B. Saran ……………………………………………………………… 64
1. Bagi Ilufa Distribusindo ……………………………………… 64
2. Bagi Peneliti Selanjutnya …………………………………….. 65
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 66
LAMPIRAN …………………………………………………………….... 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1 Blue Print Skala Efikasi Diri ……………………………………. 37
2 Skor Berdasarkan Kategori Jawaban ……………………………. 39
3 Distribusi Item Skala Efikasi Diri ……………………………….. 40
4 Distribusi Item Skala Efikasi Diri ……………………………….. 40
5 Distribusi Item Skala Efikasi Diri (setelah uji validitas) ………… 47
6 Uji Reliabilitas Data Penelitian Skala Efikasi Diri ……………… 48
7 Uji Reliabilitas Data Penelitian Skala Gairah Fisiologis ………… 49
8 Statistik Deskriptif Variabel Efikasi Diri ………………………... 50
9 Statistik Deskriptif Variabel Gairah Fisiologis ………………….. 51
10 Kategorisasi Skor Efikasi Diri ………………………………….... 52
11 Kategorisasi Skor Variabel Gairah Dimensi Aktivasi A ………… 53
12 Kategorisasi Skor Variabel Gairah Dimensi Aktivasi B ………… 54
13 Hasil Uji Normalitas …………………………………………….. 55
14 Hasil Uji Multikolinearitas ………………………………………. 56
15 Hasil Uji Linearitas ……………………………………………… 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1 Dinamika Antar Variabel Penelitian ……………………………. 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
A. Lembar Uji Validitas Isi Skala Efikasi Diri ……………………..... 70
B. Skala Penelitian …………………………………………………... 77
C. Data Penelitian …………………………………………………… 83
D. Hasil Uji Reliabilitas Skala Efikasi Diri …………………………. 105
E. Hasil Uji Reliabilitas Skala Gairah Fisiologis …………………… 110
F. Hasil Uji Daya Beda Item Skala Efikasi Diri ……………………. 113
G. Hasil Uji Daya Beda Item Skala Gairah Fisiologis ……………… 116
H. Hasil Uji Asumsi dan Hipotesis ………………………………….. 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilufa Distribusindo merupakan sebuah perusahaan yang bergerak
dalam bidang penjualan aksesoris gawai atau gadget, yang terletak di
wilayah Soloraya, Yogyakarta, dan Madiun. Perusahaan ini merupakan
perusahaan besar yang telah bergerak sejak tahun 2000. Ilufa Distribusindo
dipilih sebagai subjek penelitian, karena dalam bulan Juni serta Juli, 2018,
perusahaan ini mengalami penurunan target penjualan. Sehingga penelitian
ini nantinya bisa menjadi suatu bekal guna memahami kasus penurunan
target dari perusahaan. Sementara itu, sales menjadi salah satu yang
berperan dalam pencapaian target penjualan perusahaan atau merupakan
ujung tombak perusahaan dalam pencapaian target penjualan. Sehingga
sales lah yang menjadi target penelitian ini.
Dalam perusahaan ini, terdapat 2 bidang pekerjaan yang terkait
dengan pekerjaan menjual produk. Yang pertama adalah sales FF atau yang
disebut sales Field Force, dan yang kedua adalah sales counter. Sales FF
bertugas memperjual-belikan barang dengan cara berkeliling menjajakan
produk milik perusahaan, sementara sales counter bekerja melayani
pelanggan serta menjual barang yang ada di dalam toko atau counter. Sales
counter merupakan bidang pekerjaan yang langsung dibawahi oleh
supervisor toko. Sales counter dipilih sebagai subjek penelitian dikarenakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
merupakan divisi yang paling menentukan seberapa besar target penjualan
yang dicapai. Sales counter merupakan divisi yang paling menentukan
karena memiliki jumlah personil yang lebih banyak daripada sales FF.
Menurut SOP (Standar Operasional Perusahaan) bagian penjualan
yang dimiliki perusahaan, penjual di toko atau sales counter memiliki tugas
yang sama saja dengan sales-sales pada toko-toko perusahaan lainnya.
Seperti halnya memberikan salam saat bertemu, melayani pelanggan
dengan sopan, mengetahui letak produk dalam perusahaan, mengetahui
produk-produk yang dijual, menawarkan produk, dll.
Pekerjaan sebagai penjual atau salesman menjadi penting
belakangan ini dan ke depannya. Hal tersebut karena pekerjaan ini mampu
meningkatkan kemampuan skill seseorang. Seperti dilansir dalam berita
yang tercantum dalam situs republika.co.id (2017), mayoritas miliarder
memulai karirnya sebagai sales. Ada sejumlah 53 miliarder yang memulai
kariernya dengan kegiatan berjualan. Kemudian pula, seperti dilansir dalam
situs katadata.co.id (2017) bahwa terdapat perubahan kegiatan ekonomi
dunia, di mana perusahaan mengurangi jumlah SDM karena pekerjaan yang
ada telah digantikan dengan teknologi. Berdasarkan data World Economic
Forum 2016, diprediksi akan ada 5,1 juta pekerjaan yang akan hilang di
dunia. Sementara itu, pekerjaan sebagai sales tidak termasuk dalam
hitungan tersebut. Hal ini dikarenakan pekerjaan sebagai penjual ini tidak
dapat digantikan dengan teknologi. Jadi pekerjaan sebagai salesperson,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
merupakan pekerjaan yang menjanjikan dan berpeluang besar untuk terus
tumbuh berkembang.
Dalam 10 dekade yang lalu, pekerjaan sebagai sales berubah secara
radikal, menekankan pada sales dengan pengetahuan yang kritis,
keterampilan, dan kemampuan (Le Meunier-FitzHugh et al., 2011; Verbeke
et al., 2011 dalam Badrinarayanan et al., 2015). Sementara itu pengetahuan
yang kritis, keterampilan, dan kemampuan adalah hal-hal terkait dengan
mekanisme human agency. Menurut Bandura (1997), human agency
merupakan mekanisme di mana seseorang membuat kontribusi yang
bersifat timbal balik pada fungsi psikososial dirinya sendiri. Human agency
merupakan kekuatan awal pada individu untuk melakukan tindakan untuk
mendapatkan hasil, sementara hasil itu sendiri bukan merupakan ciri dari
human agency (Bandura, 1997). Dari pernyataan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa, ketiga faktor penting bagi sales di atas merupakan
suatu kontribusi terkait pekerjaan yang dilakoni seorang sales sehingga akan
ada hasil yang mengikuti. Dan karena setiap manusia secara alami memiliki
mekanisme agency tersebut, maka disimpulkan bahwa sales memiliki
peranan sebagai agen dalam dirinya. Bandura (1997) menyatakan bahwa,
keyakinan akan efikasi pribadi merupakan faktor kunci human agency.
Maka dari itu dapat disimpulkan lebih lanjut bahwa, bagi sales diperlukan
pula efikasi diri yang memadai. Menurut Bandura (1997) efikasi diri
merupakan suatu hal tentang bagaimana seseorang mampu melakukan
pekerjaan dengan baik pada situasi yang dibutuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Bandura (1977), mengungkapkan bahwa efikasi diri yang tinggi
melingkupi pemenuhan 3 dimensi, yaitu besarnya efikasi diri, kekuatannya,
dan generalisasi efikasinya. Bandura (1997) menyatakan bahwa aspek
besarnya efikasi diri ditunjukkan oleh sebuah atlit pelompat tiang, di mana
ketinggian yang berbeda menunjukkan besarnya efikasi diri. Kesuksesan
dalam melompat tiang tersebut bukanlah menunjukkan besarnya efikasi diri
seorang atlet. Bandura (1997), juga menyatakan bahwa kekuatan efikasi diri
yang lemah membuat seseorang mudah disangkal oleh pengalaman yang
tidak dapat diterima. Sedangkan orang yang memiliki kepercayaan kuat
terhadap kemampuan mereka akan bertahan dalam usaha mereka, walaupun
terdapat banyak kesulitan dan hambatan. Generalitas efikasi diri
ditunjukkan Bandura (1997) dengan penjelasan apakah seseorang menilai
efikasi mereka pada beberapa aktivitas yang dijalani atau diperlukan; atau
hanya pada bidang kekuasaan tertentu saja seseorang dapat berfungsi
dengan baik.
Efikasi diri sebagai suatu variabel tentunya dapat dipengaruhi oleh
berbagai macam kondisi atau variabel penelitian lain. Menurut Bandura
(1977) efikasi diri dipengaruhi oleh keempat faktor, yaitu prestasi kinerja,
pengalaman yang dialami orang lain, persuasi verbal, serta gairah fisiologis.
Gairah fisiologis merupakan salah satu faktor penting. Hal ini dapat
diketahui berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Phillips (2010)
dengan penelitiannya tentang 4 sumber efikasi diri tersebut dan
pengaruhnya terhadap efikasi diri. Ia menemukan bahwa gairah fisiologis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
seseorang memiliki korelasi yang paling tinggi dengan efikasi diri daripada
tiga sumber lainnya. Dari penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa gairah
fisiologis menjadi sumber efikasi diri yang penting untuk dibahas.
Menurut Thayer (1989), gairah fisiologis mempunyai 2 dimensi di
dalamnya, yaitu yang pertama adalah dimensi aktivasi A dan yang kedua
dimensi aktivasi B. Dimensi aktivasi A dijelaskan sebagai dimensi yang
berkaitan dengan energi-tidur. Dimensi ini mewakili sebagian besar
perilaku manusia serta bersifat subjektif pada individu, dengan energi dan
kuat pada satu ekstrem serta tidur dan lelah pada ekstrem lainnya.
Sementara dimensi aktivasi B dengan kutub tegang serta kutub yang lain
adalah tenang. Dimensi ini berkaitan dengan sikap defensif seseorang serta
reaksi stress pada suatu hal (Thayer, 1989).
Seperti yang sudah dituliskan di atas, gairah memiliki 2 dimensi dan
mereka akan saling berkorelasi pada posisi atau state tertentu di masing-
masing dimensi tersebut (Thayer, 1989). Sehingga bahwa gairah apapun itu,
dapat memengaruhi efikasi diri (Bandura 1997), dan efikasi diri yang tinggi
ditunjukkan dari seorang sales yang dapat memunculkan kekuatan dalam
pekerjaannya, yaitu menjual barang untuk menghasilkan hasil yang
diinginkan (Bandura, 1977).
Kinerja penjualan merupakan kriteria dominan untuk efektivitas
tenaga penjualan dalam pengaturan ritel (Churchill, Ford, Hartley, &
Walker, 1985; MacKenzie, Podsakoff, & Fetter, 1993 dalam Ganster,
Gupta, & Kepes, 2013). Kinerja penjualan dapat diukur secara obyektif atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
melalui peringkat pengawasan. Morgeson dkk. (2007b) dalam Ganster,
Gupta, & Kepes (2013) merekomendasikan penggunaan ukuran kinerja
objektif. Namun sebagian besar penelitian yang terseleksi bergantung pada
penilaian supervisor sebagai kriteria, mungkin karena sebagian besar
penelitian menemukan bahwa prediktor kepribadian terkait, lebih kuat
dengan tingkat penilaian subjektif daripada pada ukuran kinerja objektif
(Gupta, Ganster, & Kepes, 2013).
Karena penilaian subjektif menjadi salah satu prediktor bagi kinerja
penjualan, maka perlu dilakukannya wawancara. Wawancara yang
dilakukan kepada X selaku HRD Ilufa Distribusindo menghasilkan bahwa
terdapat masalah dalam perusahaan tersebut yaitu mengenai capaian target
yang harus dicapai. Terjadi penurunan dari target yang telah ditentukan.
Menurut X, ada 2 kemungkinan yang menyebabkan hal itu terjadi, yaitu
yang pertama apakah hal ini berkaitan dengan skill yang dimiliki tiap sales
counter. Skill yang dimaksud adalah skill dalam melayani pelanggan serta
segala hal yang berkaitan dengan cara berjualan. Penyebab yang lainnya
yaitu dalam hal efektivitas sales dalam melakukan penjualan barang setiap
harinya.
Dari kedua permasalahan di atas, dapat disimpulkan bahwa sales
Ilufa Distribusindo cenderung menyumbang hasil yang belum optimal bagi
perusahaan. Serta kemungkinan yang berkaitan dengan rasa efektivitas
sales yang telah diungkapkan X dalam wawancara tersebut, dapat pula
berkaitan dengan efikasi diri sales counter Ilufa Distribusindo. Efikasi diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
ini kemudian mantap untuk dijadikan permasalahan pada penelitian ini
karena X secara prosedural perusahaan mendapatkan laporan terkait sales
counter, yang tentu saja dari seluruh kepala toko. Peneliti dalam hal ini
mengabaikan faktor eksternal penjualan seperti penurunan daya beli
masyarakat, atau kondisi pasar dalam negara, dikarenakan tidak terdapatnya
informasi yang peneliti terima dalam wawancara terkait hal tersebut.
Sementara itu dalam kaitannya dengan gairah fisiologis, X sebagai
HRD Ilufa Distribusindo mengaku bahwa tidak terdapatnya data yang
menjelaskan tentang sifat berenergi, tidur, tegang, maupun tenang pada
sales counter Ilufa Distribusindo. Tetapi berbekal sebuah penelitian oleh
Phillips (2010) yang mengatakan bahwa gairah fisiologis merupakan
sumber yang paling memengaruhi, maka gairah fisiologis dipilih sebagai
variabel bebas dalam penelitian ini, dengan asumsi bahwa gairah fisiologis
menjadi dasar penyebab rendahnya efikasi diri.
Kemudian dari pernyataan-pernyataan di atas memunculkan sebuah
pertanyaan, apakah benar gairah fisiologis – sebagai sumber yang paling
memengaruhi efikasi diri – yang muncul pada diri seseorang berhubungan
dengan kepercayaannya dalam memunculkan kekuatan yang dimilikinya
untuk meraih hasil yang baik dalam kinerja orang tersebut?
Suatu pertanyaan besar tersebut berkaitan dengan apakah salah satu
variabel berkorelasi dengan variabel yang lainnya. Oleh karena itu, perlu
diadakannya penelitian secara kuantitatif tentang apakah ada hubungan
antara gairah fisiologis yang dimiliki seorang sales Ilufa Distribusindo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
terhadap kepercayaan efikasi dirinya. Kemudian, tentu saja yang menjadi
sasaran dalam penelitian ini adalah agen dan perantara penjualan serta
pembelian yang mewakili perusahaan penjual aksesoris gadget.
Kedua konstruk ini pernah diteliti pada penelitian-penelitian
sebelumnya. Beberapa penelitian merupakan penelitian psikologi yang
menghasilkan bahwa terdapat hubungan antara efikasi diri dan kelelahan
maupun sebaliknya (Skaalvik dan Skaalvik, 2014; Llorens, Salanova, &
Ventura, 2014; Benight dkk., 2016; Alberga dkk., 2017), kemudian terdapat
pula hubungan antara kecemasan dan efikasi diri (Fong, Lin, & Wang,
2015). Namun beberapa penelitian lain yang ditemukan – yang membahas
konstruk gairah fisiologis dan konstruk efikasi diri, bukan merupakan
penelitian dalam bidang psikologi (Bruner II, Kulviwat, & Neelankavil,
2014; Top dan Yilmaz, 2014; Lin, Tao, & Wu, 2018).
B. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan yang signifikan antara gairah fisiologis dan
efikasi diri pada sales counter Ilufa Distribusindo?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan
yang signifikan antara gairah fisiologis dan efikasi diri pada sales counter
Ilufa Distribusindo.
D. Manfaat Penelitian
1. Konteks Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
a. Hasil penelitian ini berguna sebagai informasi bagi pegawai
perusahaan dengan posisi sebagai salesperson tentang pentingnya
gairah bagi kinerja pribadi dalam menyelesaikan target pekerjaan
yang ditentukan oleh perusahaan.
b. Bagi peneliti yang berminat dengan konteks penelitian seperti ini,
maka penelitian yang telah dirancang dapat dijadikan dasar atau
acuan bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
2. Konteks Ilmiah
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah keragaman
penelitian di bidang psikologi, khususnya psikologi industri organisasi
dan psikologi positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Efikasi Diri
1. Pengertian Efikasi Diri
Dari beberapa literatur yang ada, dapat diketahui bahwa Bandura
(1977) merupakan tokoh yang paling terkenal dalam menggubris tentang
efikasi diri. Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa penelitian terdahulu
(Boshof & Nel, 2016); (Einav dkk., 2014); (Ganster, Gupta, & Kepes,
2013); (Khalid & Zubair, 2014) yang menggunakan teori yang didalami
oleh Bandura ini. Tidak hanya penelitian-penelitian saja, beberapa buku
yang dicetak – yang membahas langsung tentang efikasi diri – juga
menggunakan teori Bandura sebagai acuan tentang efikasi diri itu sendiri,
seperti misalnya pada buku Schwarzer (1992) berjudul Self Efficacy:
Thought Control of Action dan buku milik Santrock (2011) yang berjudul
Lifespan Development. Dengan penggunaan teori Bandura pada penelitian-
penelitian serta pada buku, maka dapat disimpulkan bahwa teori efikasi diri
milik Bandura ini, dapat digunakan di masa sekarang. Selain itu, dalam
buku milik Bandura, teori efikasi diri ini dapat pula digunakan oleh seluruh
kalangan mulai dari bidang klinis, perkembangan, pendidikan, hingga
organisasi. Dengan kelebihan-kelebihan di atas – yaitu dapat digunakan di
masa sekarang dan dapat digunakan pada bidang organisasi – pada teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
efikasi diri milik Bandura ini, maka teori milik Bandura ini dipilih sebagai
kacamata penelitian variabel efikasi diri.
Berdasar social learning theory, efikasi diri menekankan
peningkatan dan pelatihan human agency (Bandura, 1997). Human agency
merupakan sebuah gagasan bahwa seseorang dapat berlatih menghasilkan
beberapa pengaruh dari apa yang mereka lakukan (Bandura, 1997). Menurut
Bandura (1997), human agency atau personal agency merupakan
mekanisme di mana seseorang membuat kontribusi yang bersifat timbal
balik pada fungsi psikososial dirinya sendiri. Yang menjadi pusat dari
mekanisme ini adalah keyakinan akan efikasi diri (Bandura, 1997).
Bandura (1977) menyatakan bahwa agency mengacu pada tindakan
yang dilakukan dengan sengaja. Akibat dari tindakan yang terjadi bukanlah
ciri dari agency, tapi lebih pada konsekuensi dari tindakan yang dilakukan.
Dalam agency, terjadi hubungan yang timbal balik antara: pihak personal
yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan biologis; lingkungan; dan
perilakunya. Ketiganya saling memengaruhi dan tidak berarti mempunyai
kekuatan pengaruh yang sama antara satu dengan yang lain. Serta mereka
semua akan bervariasi dalam memengaruhi dikarenakan aktivitas dan/atau
situasi yang berbeda.
Menurut Bandura (2018), dalam hubungan timbal balik pada
mekanisme agency tersebut, pengaruh pribadi memiliki peranan yang
penting dalam hubungan kausal tersebut. Pihak personal atau pribadi
istilahnya memiliki tangan untuk membentuk atau mengatur arah serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
kejadian. Bandura (2018) menyatakan bahwa menjadi agen berarti dengan
sengaja menghasilkan efek tertentu dari tindakan seseorang.
Dalam evolusi, manusia memperoleh kemampuan untuk mengatasi
tekanan sosial dari lingkungan terdekat mereka, serta menjadikan mereka
unik karena kekuatan mereka yang dapat membentuk lingkungan dan
kehidupan mereka (Bandura, 2018). Bandura (2018) mengatakan bahwa
bagian agen dari teori ini diwujudkan melalui tiga sifat utama, yaitu
forethought, self-reactiveness, dan self-reflectiveness.
Dalam forethought, orang memotivasi dan membimbing diri mereka
sendiri dengan membuat action plans, mengadopsi tujuan, dan
memvisualisasikan hasil yang mungkin terjadi dari tindakan mereka.
Menurut Bandura (2018) dalam self-reactiveness, individu mengelola
perilaku mereka dengan sanksi sendiri yang berkaitan pada sistem yang
mengatur diri sendiri. Mereka melakukannya dengan mengadopsi standar
perilaku yang mereka gunakan untuk mengevaluasi kinerja mereka. Selain
itu, seorang individu merupakan self-reflectiveness, mereka merefleksikan
keampuhan mereka untuk menyadari tantangan yang diberikan, kesehatan
pikiran dan tindakan mereka, nilai-nilai mereka, serta makna dan moralitas
dari apa yang mereka kejar. Kemampuan metakognitif untuk melakukan
perenungan pada diri sendiri serta kecukupan akan kemampuan, pikiran,
dan tindakan merupakan kekayaan dasar dari agency pada manusia yang
paling jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Penelitian yang dilakukan oleh Jetten dan Swann (2017) membahas
bagaimana peneliti-peneliti lain melakukan penelitian pada subbab efikasi
diri. Menurut Jetten dan Swann (2017), orang-orang tidak punya agency,
hal ini dibuktikan pada studi-studi sebelumnya yang menyatakan bahwa
peserta-peserta menyerah pada tekanan dalam situasi secara langsung,
daripada secara terperinci mengekspresikan tujuan, nilai, kapasitas, serta
pendapat mereka. Jetten dan Swann (2017) beranggapan bahwa asumsi ini
menyesatkan, karena orang-orang menggunakan agency dengan menilai
situasi dan menentukan cara terbaik untuk mencapai tujuan mereka, sambil
tetap setia pada keyakinan dan pendapat mereka.
Menurut Jetten dan Swann (2017) dalam kerangka agency Bandura
(2018) di atas mengenai tiga sifat utama agency, orang bertindak secara
rahasia ketika mereka mengandalkan penilaian mereka terhadap situasi serta
tujuan, keyakinan, pendapat, dan seterusnya. Selain itu, respon terhadap
situasi dapat mencerminkan kekalahan pada bentuk agency yang ada pada
radar peneliti, tetapi kemenangan bentuk agency di atas dilupakan oleh
peneliti.
Kemudian, terkait efikasi diri yang merupakan sumber agency,
Bandura (1997) menyatakan bahwa efikasi diri yang dirasakan mengacu
pada kepercayaan seseorang pada kemampuannya untuk mengatur dan
melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk menghasilkan pencapaian
yang diinginkan. Hal tersebut menjelaskan mengapa efikasi diri
menekankan peningkatan dan pelatihan human agency (Bandura, 1997).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Menurut Bandura (1977), kekuatan keyakinan orang pada efikasi
diri mereka sendiri menentukan apakah mereka akan dapat berusaha
mengatasi situasi yang sulit. Mereka akan takut dan juga menghindari
situasi mengancam atau yang mereka yakini tidak mampu mereka tangani,
sedangkan mereka akan bersikap tegas ketika mereka menilai diri mereka
mampu menangani situasi yang ada.
Namun Bandura (1977) juga mengatakan bahwa, persepsi efikasi
diri seseorang tidak hanya mengurangi ketakutan dan dapat mengantisipasi
hambatan, tetapi juga dengan ekspektasi akan keberhasilan, kemudian akan
memengaruhi upaya coping setelah melakukan suatu aksi tersebut. Harapan
efikasi menentukan berapa banyak upaya yang akan dikeluarkan orang, dan
berapa lama mereka akan bertahan dalam menghadapi hambatan dan
pengalaman yang tidak menyenangkan. Semakin kuat efikasi diri pada
seseorang, maka semakin aktif upaya yang dilakukan.
Penelitian yang dilakukan oleh Skaalvik dan Skaalvik (2014)
menemukan bahwa, efikasi diri memprediksi baik keterlibatan maupun
kepuasan kerja secara positif dan kelelahan emosional secara negatif.
Penelitian yang serupa dilakukan oleh Llorens, Salanova, & Ventura (2014)
yang berhasil menunjukkan bahwa untuk mencegah kelelahan, harus
dilakukan peningkatan efikasi diri. Katerkaitan antara kelelahan dan efikasi
diri ini juga dibahas pada penelitian yang dilakukan oleh Benight et al.
(2016) yang menyimpulkan bahwa kelelahan yang tinggi pada seseorang,
menyebabkan penurunan yang lebih besar pada efikasi dirinya. Kemudian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dalam penelitian yang dilakukan oleh Alberga et al. (2017), menyuguhkan
suatu kesimpulan bahwa motivasi yang menurun atau bisa dikatakan
layaknya depresi, dapat menurunkan efikasi diri seseorang. Penelitian lain
yang dilakukan oleh Fong, Lin, & Wang (2015) menghasilkan bahwa
semakin orang mengalami kecemasan dan/atau keputusasaan, maka efikasi
dirinya semakin menurun.
Penelitian yang menghubungkan antara efikasi diri dan gairah juga
ditemukan pada beberapa penelitian yang bukan dalam bidang psikologi.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Top dan Yilmaz (2014) ditemukan
bahwa efikasi diri adalah prediktor paling signifikan dari kecemasan
komputer. Kecemasan komputer bertanggung jawab atas sejumlah besar
efikasi diri (Brosnan, 1998 dalam Top dan Yilmaz, 2014). Kemudian,
penelitian oleh Lin, Tao, & Wu (2018) menghasilkan bahwa persepsi efikasi
diri pemain dalam mengatasi konten horor selama bermain game adalah
kunci untuk menjelaskan hubungan positif antara rasa takut dan kenikmatan
dalam bermain. Oleh karena itu, efikasi diri yang dirasakan dalam
permainan horor adalah faktor penting dalam menentukan efek positif dari
rasa takut pada kenikmatan dalam bermain, dan ini hanya terjadi di antara
peserta dengan gairah tinggi. Berbeda dari penelitian-penelitian yang ada,
Bruner II, Kulviwat, & Neelankavil (2014) menemukan kurangnya
hubungan antara efikasi diri dan gairah pada studi konsumen, hal ini terjadi
sampai terdapat hubungan nonlinier yang perlu dipertimbangkan. Alasan
untuk temuan ini tampaknya karena konsumen meningkatkan keyakinan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
mereka bahwa ketika mereka mampu melakukan tugas, tingkat gairah
mereka juga meningkat. Ketika efikasi diri berada pada titik yang sangat
tinggi, tugas itu tidak membangkitkan minat dan kegembiraan (Bruner II,
Kulviwat, & Neelankavil, 2014).
Penelitian lain yang dilakukan oleh Adejuwon dan Lawal (2013),
menemukan bahwa efikasi diri memiliki hubungan langsung dengan
kesejahteraan psikologis karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Khalid
dan Zubair (2014) menemukan bahwa emotional inteligence, efikasi diri,
dan kreativitas memiliki asosiasi satu sama lain. Efikasi diri sendiri
memiliki peran dalam memediasi antara emotional inteligence dan
kreativitas. Kemudian – masih berkaitan dengan kreativitas – dalam
penelitian yang dilakukan oleh Konaklı (2015) menghasilkan bahwa,
dimensi upaya dan ketekunan yang merupakan keyakinan efikasi diri
meramalkan kreativitas pribadi seseorang dan kemampuan pengambilan
risiko dalam kewirausahaan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Batool,
Jahangir, dan Khursheed (2017) yang berkaitan tentang harga diri, efikasi
diri, dan prokrastinasi mencapai hasil bahwa harga diri yang tinggi
memberdayakan dan memperkuat keyakinan efikasi diri untuk melakukan
tugas tertentu dan sebaliknya. Kemudian terdapat hubungan negatif yang
signifikan dari harga diri dan efikasi diri akademik pada satu pihak dengan
prokrastinasi akademik pada pihak yang lainnya. Efikasi diri disini berperan
sebagai mediator antara harga diri dan prokrastinasi. Penelitian oleh Dam &
Seggelen-Damen (2014) mendukung pentingnya efikasi diri untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
kesejahteraan karyawan. Karyawan yang lebih berefikasi terhadap diri
sendiri melaporkan lebih sedikit kelelahan emosional dan lebih banyak
kepuasan kerja daripada karyawan yang kurang yakin tentang efikasi masa
depan mereka. Karyawan yang lebih berefikasi diri cenderung kurang
terlibat dalam perenungan yang tidak sehat dan lebih dalam melakukan
refleksi diri yang positif. Karyawan memiliki efikasi diri yang tinggi tampak
lebih mampu mengalihkan perhatian dan menghindari perenungan daripada
karyawan dengan efikasi diri yang lebih rendah, dan oleh karena itu
dilaporkan memiliki kelelahan emosional yang lebih sedikit dan lebih
banyak pada kepuasan kerja. Lalu penelitian yang dilakukan oleh Botha,
Rose-Innes, dan Swanepoel (2015), menghasilkan bahwa individu
berpengharapan tinggi dan memiliki efikasi diri yang tinggi, percaya pada
diri mereka sendiri dan mampu naik ke tantangan untuk mencapai tujuan
organisasi dan pribadi. Menurut Botha, Rose-Innes, dan Swanepoel (2015)
kekayaan konseptual teori kognitif sosial milik Bandura dan implikasi pada
efikasi diri pada kinerja manusia dalam organisasi tidak dapat lagi diabaikan
oleh manajer dan supervisor sebagai terlalu teoritis atau sulit untuk
diterapkan. Sementara itu, dalam kaitannya dengan mood, sebuah penelitian
yang dilakukan oleh Nambudiri dan Totawar (2014) kepada para karyawan,
menghasilkan bahwa motivasi alami dalam menyelesaikan tugas, yaitu
hedonis maupun secara bermanfaat, menengahi hubungan antara mood dan
efikasi diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Dari penjabaran efikasi diri di atas, dapat disimpulkan bahwa efikasi
diri merupakan suatu mekanisme human agency atau mekanisme dimana
seseorang membuat kontribusi yang bersifat timbal balik pada fungsi
psikososial dirinya sendiri. Tetapi dalam mekanisme ini, orang bertindak
secara rahasia ketika mereka mengandalkan penilaian mereka terhadap
situasi serta tujuan, keyakinan, pendapat, dan seterusnya. Efikasi diri pada
diri seseorang memiliki hubungan dengan kelelahan entah itu kelelahan
yang akan memengaruhi efikasi diri maupun sebaliknya. Efikasi diri juga
memiliki hubungan pada variabel-variabel lain seperti kepuasan kerja, harga
diri, dll.
2. Dimensionalitas Efikasi Diri
Bandura (1977) mengemukakan bahwa efficacy expectancy
memiliki variasi pada beberapa dimensi, yang kemudian memiliki implikasi
yang penting terhadap kinerja, yaitu:
a. Besaran (magnitude)
Merupakan tingkatan susahnya atau kerumitan tugas yang
yang harus diselesaikan. Ini berhubungan dengan apakah seseorang
percaya bahwa ia bisa menyelesaikan tugas dengan tingkat
kerumitan tertentu.
b. Kekuatan (strength)
Merupakan kekuatan harapan seseorang dalam
menyelesaikan tugas, yang dipengaruhi oleh pengalaman yang
terjadi padanya. Pengalaman yang termaksud, terlebih merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
pengalaman yang tidak dapat diterima. Pengalaman yang tidak
diterima bisa saja memadamkan kekuatan efikasi seseorang.
c. Generalitas (generality)
Hal ini berkaitan dengan keluasan efikasi diri seseorang.
Beberapa pengalaman menciptakan efikasi diri pada suatu tugas
yang spesifik. Pengalaman yang lain menciptakan efikasi diri yang
lebih umum pada beberapa tugas.
3. Hal-hal yang Memengaruhi
Harapan akan efikasi pribadi didasarkan pada beberapa sumber
informasi (Bandura, 1977). Berikut sumber informasi dari efikasi diri:
a. Prestasi Kinerja
Menurut Bandura (1977), prestasi kinerja memberikan
sumber harapan efikasi yang paling dapat diandalkan karena
didasarkan pada pengalaman pribadi seseorang. Kegagalan yang
dilakukan berulang akan menurunkan efikasi diri. Jika harapan akan
keberhasilan yang kuat dikembangkan dengan adanya kesuksesan
secara berulang, dampak negatif dari kegagalan kemudian akan
berkurang. Memang, kegagalan yang kemudian diatasi dengan
usaha yang tekun dapat memperkuat kegigihan diri sendiri, sehingga
rintangan yang paling sulit sekalipun bisa dikuasai dengan usaha
yang berlanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b. Pengalaman yang Dialami Orang lain
Melihat orang lain melakukan aktivitas yang mengancam
tanpa konsekuensi yang merugikan, dapat menciptakan harapan
pada orang yang mengamatinya. Yaitu bahwa mereka juga pada
akhirnya akan berhasil pada aktivitas yang sama, jika mereka
mengintensifkan dan bertahan dalam usaha mereka. Mereka akan
membujuk diri mereka sendiri bahwa jika orang lain dapat
melakukannya, mereka juga harus bisa mencapai kesuksesan atau
setidaknya kemudian ada beberapa perbaikan dalam kinerja.
c. Persuasi Verbal
Orang-orang dipimpin, melalui saran persuasif, untuk
percaya bahwa mereka dapat berhasil mengatasi apa yang telah
terjadi di masa lalu. Harapan efikasi yang diinduksi menggunakan
cara ini cenderung lemah dan cepat hilang. Dalam menghadapi
ancaman yang menyusahkan dan melakukan coping dari
pengalaman kegagalan yang telah terjadi, harapan keberhasilan apa
pun yang diinduksi oleh saran akan cepat padam oleh pengalaman
yang tidak dapat diterima.
d. Gairah Fisiologis
Gairah fisiologis dapat memengaruhi ekspektasi efikasi
(efficacy expentacy) dalam situasi yang mengancam. Orang-orang
bergantung sebagian pada keadaan gairah fisiologis mereka dalam
menilai kecemasan dan kerentanan mereka terhadap stres. Karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
gairah yang tinggi biasanya melemahkan kinerja. Individu lebih
cenderung mengharapkan kesuksesan saat mereka diliputi oleh
gairah yang positif (menyenangkan), daripada saat mereka diliputi
gairah negatif seperti merasa tegang, gemetar, ataupun merasa
gelisah. Reaksi ketakutan membuat rasa takut yang lebih lanjut.
B. Gairah Fisiologis
1. Pengertian Gairah Fisiologis
Jika dikaitkan dengan variabel efikasi diri, secara garis besar,
terdapat 2 tokoh penting yang mendalami tentang gairah. Kahneman
merupakan salah satu tokoh yang disebutkan dalam buku Bandura (1997).
Kahneman (1973) dalam bukunya, lebih berfokus pada pembahasan tentang
perhatian dan usaha. Menurut Kahneman (1973), gairah memiliki dimensi
tunggal dan dapat diukur melalui detak nadi, besarnya pupil, dan
konduktansi kulit. Sementara itu Thayer (1989), dalam bukunya lebih
berfokus pada gairah itu sendiri. Thayer (1989) pada teorinya, membagi
gairah menjadi 2 dimensi, yaitu energetic arousal dan tense arousal. Dalam
pengukuran tentang gairah seseorang, Thayer menggunakan skala AD ACL
(Activation-Deactivation Adjective Check List).
Melihat dari fakta teori yang telah dipaparkan dan terkait
bahasannya tentang gairah fisiologis, teori yang dimiliki Thayer dapat
digolongkan sebagai teori yang lebih baru serta lebih spesifik. Tidak hanya
itu, cara pengukuran gairah fisiologis berdasarkan teori yang dimiliki
Thayer juga tergolong paling mudah dan memungkinkan untuk dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
pada penelitian ini dengan tujuan mengumpulkan data pada variabel gairah
fisiologis pada sales. Oleh karena itu, teori yang dimiliki Thayer dipilih
untuk menjadi dasar pembahasan pada variabel gairah ini.
Menurut Thayer (1989) gairah mengacu pada reaktivitas tubuh atau
reaktivitas dalam subsistem tubuh. Gairah dapat didefinisikan dengan
sangat spesifik, seperti dengan aktivasi otak yang dalam kaitannya dengan
perubahan frekuensi dan amplitudo elektrofisiologi, atau pada gairah
kardiovaskular, yaitu ketika terjadi peningkatan atau penurunan aktivitas
fisik menyebabkan perubahan dalam denyut jantung dan tekanan darah.
Tetapi, seringkali gairah secara lebih umum merujuk pada perubahan yang
terjadi di seluruh tubuh ketika emosi bergeser dari diam ke aktivasi tinggi,
atau merujuk pada perubahan tubuh secara umum terkait dengan aktivitas
olahraga, tidur, dan bangun.
Thayer (1989) membagi gairah fisiologis menjadi dua, yaitu
energetic arousal dan tense arousal. Energetic arousal atau gairah
energetik ditekankan sebagai gairah yang terkait dengan komponen
kesadaran. Sementara itu menurut Thayer (1989), tense arousal berkaitan
dengan kondisi tegang pada tingkat tinggi dan tenang pada tingkat rendah.
Menurut Thayer (1989) tense arousal yang tinggi berpengaruh
buruk bagi aktivitas yang akan dilakukan. Sebagai prasyarat seseorang
dapat melakukan aktivitas, maka ia harus mengatasi kelelahan dan memiliki
tingkat ketegangan yang rendah terlebih dahulu baru setelah itu, ia dapat
melakukan aktivitas seperti latihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Thayer (1967, 1970) dalam Eysenck (1982) secara konsisten
mengklaim bahwa data laporan pribadi dapat memberikan wawasan yang
berharga dan oleh karena hal itu, ditemukanlah Activation-Deactivation
Adjective Check List (AD ACL). Pada skala ini, individu diminta untuk
menilai setiap rangkaian kata sifat terkait gairah yang termasuk dalam skala
empat poin. Pengisian yang dilakukan sesuai dengan bagaimana ia
menggambarkan perasaan mereka saat tes dilakukan. Thayer (1967) dalam
Eysenck (1982) menyimpulkan bahwa ada empat faktor gairah atau
aktivasi. Faktor-faktor ini adalah sebagai berikut: Aktivasi Umum (merasa
hidup, aktif, penuh semangat, energik, segar, kuat), Deaktivasi-Tidur
(mengantuk, lelah), Aktivasi Tinggi (mencengkram, gelisah, terangsang,
takut, kuat), dan Deaktivasi-Umum (saat istirahat, santai, diam, tenang).
Chang, Fan, & Wegener (2015) dalam penelitiannya melakukan dua
studi yang secara keseluruhan, kedua studi tersebut mendukung manfaat
dari memisahkan dorongan tegang dan energik dalam studi konsumen.
Sementara itu, dalam penelitian yang dilakukan oleh Hart dan Pollak (2017)
ditemukan bahwa beberapa peningkatan gairah dan aktivitas fisik subyektif
selama kehidupan sehari-hari merupakan komponen respon biobehavioral
yang menjadi satu untuk membangkitkan atau mengaktifkan situasi
kehidupan.
Penelitian yang telah dilakukan Zajenkowski (2017) menunjukkan,
bahwa hubungan antara kemarahan dan kognisi merupakan hubungan yang
kompleks. Mungkin dalam beberapa kasus, kemarahan dapat meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
fungsi kognitif. Kemarahan yang terjadi dan dianggap bersamaan dengan
penerimaan yang rendah terhadap lingkungan, berakibat pada energi yang
tinggi. Masih berkaitan dengan fungsi kognitif, penelitian yang dilakukan
Chriki, Toh, dan Vasey (2016) menghasilkan bahwa tingkat kapasitas
kontrol kognitif yang tinggi dapat melindungi seseorang terhadap
kekhawatiran patologis dan kemudian berkontribusi terhadap kontrol itu
sendiri secara terus-menerus.
Penelitian yang dilakukan Edelstein, Gerolimatos, dan Gould (2014)
menemukan bahwa, orang dewasa yang lebih tua, mengurangi perubahan
emosi sebagai respons terhadap datangnya rasa khawatir dibandingkan
dengan tanggapan yang dilakukan oleh orang dewasa muda. Lalu, penelitian
yang dilakukan oleh Eastabrook, Flynn, Hollenstein, & Lanteigne (2014)
yang berkaitan dengan gairah dan perselisihan memberikan hasil bahwa
pola aktivasi relatif dalam domain sistem emosi dapat mengungkapkan lebih
banyak wawasan, ke dalam proses emosional remaja. Sementara itu
pemeriksaan yang lebih dalam pada sistem emosi hanya akan
mengungkapkan lebih sedikit wawasan.
Maka dapat disimpulkan bahwa menurut Thayer (1989) gairah
gairah yang mengacu pada reaktivitas tubuh atau reaktivitas dalam
subsistem tubuh, memiliki 2 dimensi yang berbeda yaitu tentang energi-
tidur dan ketegangan-ketenangan, kemudian hal itu ditekankan lagi pada
penelitian yang dilakukan oleh Chang, Fan, & Wegener (2015) bahwa
gairah energi dan ketegangan harus dipisahkan. Kedua dimensi tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
memiliki empat faktor yang menunjukkan tinggi-rendahnya masing-masing
kutub. Sementara itu, gairah fisiologis sendiri memiliki hubungan dengan
fungsi kognitif pada diri seseorang.
2. Dimensionalitas Gairah Fisiologis
Thayer (1989) menyatakan bahwa terdapat dua dimensi, yang
kemudian digambarkan sebagai energi-tidur dan ketegangan-ketenangan.
Masing-masing dimensi pada diri seseorang diperkirakan bervariasi pada
pengeluaran energi dari tinggi hingga rendah. Bagian penting dari model
kedua dimensi ini, menyangkut kondisi dimana keduanya berkorelasi positif
dan ada pula dimana saling berkorelasi negatif.
Dimensi yang dipercaya mendasari sebagian besar perilaku manusia
adalah energetic arousal atau disebut dengan Dimensi Aktivasi A. Pada
dimensi ini terkait dengan berbagai perasaan subjektif seseorang, dan
terbentang dari energik dan kuat pada satu ekstrem hingga mengantuk dan
lelah pada ekstrim yang lainnya. Perasaan akan kesejahteraan dan
kebahagiaan sebagai perasaan afektif yang positif berkorelasi dengan
perasaan energi dan semangat sebagai pengeluaran energi yang tinggi.
Thayer (1989) mengemukakan bahwa dimensi aktivasi kedua dan
terpisah dianggap menengahi perilaku defensif pada satu ekstrem dan pada
ekstrem lainnya. Ini merupakan reaksi tubuh yang timbal balik. Dimensi ini
merupakan tense arousal atau disebut Dimensi Aktivasi B. Ini kira-kira
terkait pada satu kutub dengan ketegangan dan, di sisi lain yaitu ketenangan.
Dimensi ini diyakini mendasari berbagai emosi dan reaksi stres. Selain itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
meditasi menghasilkan perubahan yang paling menonjol pada tiang
pengeluaran energi rendah pada Dimensi Aktivasi B (ketenangan).
Energetic arousal dan tense arousal memiliki interaksi satu dengan
yang lainnya (Thayer, 1989). Yang pertama, gairah atau arousal yang
dipengaruhi oleh perasaan akan bahaya dan perasaan stres. Pada awal mula
jika terdapat seperti itu, ketegangan yang merupakan bagian dari tense
arousal meningkat dari rendah ke moderat, kemudian energi sebagai bagian
dari energetic arousal juga akan meningkat. Tetapi menurut Thayer (1989),
peningkatan secara berlanjut pada ketegangan dari moderat menjadi tinggi
akibat dari rangsangan perasaan akan bahaya dan stres, kemudian
berasosiasi dengan terjadinya penurunan energi. Hal ini menunjukkan
adanya korelasi positif antara energetic arousal dan tense arousal pada level
rendah sampai moderat, serta korelasi negatif pada level moderat hingga
tinggi.
Menurut Thayer (1989), karena ada rangkaian pengeluaran energi
yang umum, baik Dimensi Aktivasi A dan B diyakini berkaitan dengan
rangsang otot otonom dan skeletal. Dengan merujuk pada alasan ini, indeks
yang umum digunakan seperti konduktansi kulit, detak jantung, dan potensi
aksi otot mungkin mencerminkan pengeluaran energi pada Dimensi
Aktivasi A atau B.
3. Dampak Teoretik
Thayer (1989) percaya, bahwa ada cara yang jauh lebih mendasar di
mana faktor gairah dan kognitif yang energetik saling berinteraksi. Interaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
ini berkaitan dengan penilaian yang terus berlanjut tentang kemampuan
langsung seseorang untuk menyelesaikan berbagai tugas. Ribuan kali sehari
kita dihadapkan pada tugas yang membutuhkan sumber daya untuk
mencapainya, dan dalam setiap kasus, ada evaluasi sesaat terhadap
persyaratan tugas. Hal ini berhubungan dengan sumber daya yang dimiliki
seseorang untuk mencapainya. Evaluasi cepat ini merupakan penilaian
sesaat terhadap keadaan suasana hati saat ini.
Dalam Thayer (1989) terdapat suatu contoh, yaitu dengan cara
mempertimbangkan hal sederhana seperti pergi ke supermarket dengan
tujuan mengambil makanan, untuk sarapan pagi berikutnya. Diberikan
asumsi bahwa hari sudah larut malam setelah seharian bekerja keras. Ketika
mempertimbangkan untuk pergi berbelanja, seseorang dengan cepat menilai
tingkat kelelahannya sehubungan dengan pengetahuan tentang ketersediaan
sumber daya yang dibutuhkan untuk berjalan ke mobil, lalu pergi ke toko,
membeli makanan, setelah itu pulang ke rumah, dan kemudian menyimpan
makanannya.
Thayer (1989) mengungkapkan bahwa analisis ini dapat diperluas
lebih jauh lagi, jika setiap langkah dalam urutan dilakukan proses
pencocokan sumber daya dengan persyaratan sumber daya yang dibutuhkan
bagi tugas yang akan dilakukan, "Bisakah saya keluar dari kursi ini?",
"Apakah saya memiliki energi untuk berjalan ke mobil?", dan seterusnya.
Seiring kebutuhan akan energi menjadi relevan, seseorang akan selalu
mencoba merasakan tingkat gairah energiknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Proses ini mungkin akan tetap pada tingkat kesadaran yang rendah
kecuali jika sumber daya yang ada tidak sesuai atau melebihi persyaratan.
Kasus di mana ada sedikit energi untuk menyelesaikan tugas tersebut dapat
membawa kesadaran yang menonjol, misalnya "Saya terlalu lelah untuk
itu." Dari analisis ini, jelas bahwa ada interaksi kognisi dan energi yang
konstan.
Thayer (1989) mengungkapkan bahwa dalam sistem Bandura,
gairah fisiologis sebagai sumber perasaan efikasi diri umumnya digunakan
untuk menjelaskan persepsi terkait rasa takut tentang kesuksesan atau
kegagalan. Misalnya, seorang individu yang takut berbicara di depan umum
akan membentuk keyakinan efikasi tentang kemampuannya untuk berbicara
di depan umum berdasarkan sebagian dasar gairah yang dirasakannya
sendiri saat berbicara.
Namun, keyakinan efikasi diri tidak terbatas pada tense arousal.
Dalam beberapa analisis praktik kesehatan yang dilakukan Bandura dan
rekan-rekannya (Ewart 1983; Taylor, 1985 dalam Thayer 1989)
menghasilkan teori bahwa perasaan efikasi diri memediasi berbagai
perilaku yang berkaitan dengan keputusan tentang apakah seseorang
memiliki kemampuan atau kekuatan untuk menyelesaikan berbagai tugas.
Bandura (1986) dalam Thayer (1989) mengungkapkan bahwa,
dalam mengukur efikasi diri mengendarai kendaraan, seseorang tidak
diminta menilai bagaimana ia menyalakan atau mematikan kontak mesin,
berganti jalur, mengganti perseneleng pada transmisi automatis, maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
membunyikan klakson. Tetapi lebih kepada bagaimana ia dapat melewati
jalanan yang padat dan penuh kemacetan, serta tikungan dan tanjakan pada
gunung. Komponen dari kemudi itu merupakan hal yang remeh, tetapi
kemampuan untuk bermanuver melewati jalan yang padat dan jalur cepat
bebas bukanlah hal sepele.
Thayer (1989) mengungkapkan bahwa gambaran tentang interaksi
antara energetic arousal dan kognisi, akan sangat terkait dengan komponen
motor penggerak seperti yang telah dipaparkan. Analisis ini akan
melibatkan kemampuan segera untuk mengarahkan, mempercepat dan
menghentikan mobil, mengubah jalur lalu lintas, dan sebagainya. Energetic
Arousal mungkin juga terlibat pada setiap penilaian keterampilan dalam
melakukan tugas tertentu, karena penilaian keterampilan bervariasi dengan
suasana hati seseorang.
Menurut Bandura (1997), dalam menilai kemampuan mereka, orang
mengandalkan sebagian informasi somatik yang disampaikan oleh keadaan
fisiologis dan emosional. Indikator somatik bagi efikasi pribadi sangat
relevan dalam hal-hal yang melibatkan pencapaian secara fisik, fungsi
kesehatan, dan mengatasi penyebab stress yang ada. Orang-orang memiliki
tingkat kerawanan yang berbeda, pada keadaan maupun reaksi somatik
mereka. Beberapa orang akan cepat fokus dalam pengalaman indrawi
mereka, yang lain lebih berorientasi eksternal atau tidak memfokuskan pada
indrawi internal mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
C. Kajian Teori Subjek
1. Definisi Subjek
Mengacu pada Klarifikasi Buku Jabatan Indonesia (2014) Agen dan
Perantara Penjualan Ilufa Distribusindo didefinisikan sebagai subjek yang
memiliki karakteristik sebagai agen dan perantara penjualan yang mewakili
perusahaan Ilufa Distribusindo.
2. Karakteristik Subjek
Menurut SOP (Standar Operasional Perusahaan) Penjualan di Toko
milik Ilufa Distribusindo, Staff penjualan memiliki enam ketentuan khusus,
yaitu wajib menguasai product knowledge, menguasai letak produk,
menjaga kebersihan serta kerapihan display produk, wajib melaporkan
kepada kepala toko apabila stok barang menipis atau habis, wajib
mendorong customer membeli lebih banyak, dan yang terakhir wajib
menawarkan produk baru yang paling berprioritas.
D. Dinamika antar Variabel Penelitian
Gambar 1
Dinamika Antar Variabel Penelitian
Gairah
Fisiologis
Dimensi Aktivasi A
Energi - Tidur
Dimensi Aktivasi B
Ketegangan -
Ketenangan
Magnitude
Strength
Generality
Efikasi Diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Setiap manusia memiliki kadar gairah fisiologis yang berbeda-beda
(Thayer, 1989). Hal ini berarti mereka akan berbeda pada tingkat energi dan
ketegangannya. Pada bagan di atas, dapat menunjukkan bahwa gairah
fisiologis memiliki unsur dimensi aktivasi A dan dimensi aktivasi B yang
merupakan satu-kesatuan konstruk atau bisa dikatakan tidak dapat
dipisahkan dalam suatu kontruk gairah fisiologis.
Thayer menunjukkan bahwa umur seseorang tidak terlalu
memengaruhi gairahnya. Thayer (1989) dalam bukunya mengatakan bahwa
pada saat kecil, manusia memiliki gairah energetik yang berlimpah dan akan
berkurang seiring bertambahnya usia dan ini lumrah karena disebut siklus
gairah energetik. Sehingga, sales counter Ilufa Distribusindo akan tetap
memiliki gairah yang bermacam-macam walaupun dengan adanya
perbedaan umur di antara mereka.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kedua dimensi pada
gairah fisiologis seseorang akan secara bersamaan memengaruhi besaran,
kekuatan, dan generalitas efikasi dirinya. Efikasi diri berarti kepercayaan
seseorang pada kemampuannya untuk mengatur dan melaksanakan
tindakan yang diperlukan untuk menghasilkan pencapaian yang diinginkan
(Bandura, 1997). Sehingga sales akan mengatur dan melaksanakan tindakan
yang diperlukan, mungkin dengan menawarkan barang, melayani
pelanggan, dll. sesuai SOP Ilufa Distribusindo. Kemudian kesemuanya itu
untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, yaitu pemenuhan target,
pencapaian prestasi kerja, mendapatkan gaji, dll.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Pemenuhan mekanisme pada sales tersebut tentu saja masih
terbilang umum, sehingga dapat dilihat dari dimensi besaran, kekuatan, dan
generalitasnya. Besaran merupakan bagaimana sales melewati hambatan
yang ada, kekuatan merupakan bagaimana tetap berusaha walaupun telah
mengalami pengalaman yang tidak dapat diterima, dan generalitas
merupakan apakah sales berefikasi pada satu bidang saja atau lebih dari itu
(Bandura, 1977).
Dengan begitu, jika diruntut dari awal, setiap sales akan memiliki
gairah yang berbeda-beda – karena state energi-tidur dan state ketegangan-
ketenangan yang berbeda – yang kemudian akan memengaruhi besaran,
kekuatan, dan generalitas efikasinya. Dengan pemenuhan tiga dimensi
efikasi diri tersebut, berarti sales dapat menawarkan barang, melayani
pelanggan, dll. dengan sangat baik yang kemudian memiliki prestasi kerja
dan pemenuhan target yang baik pula.
Hipotesis pada penelitian ini diajukan dari kesimpulan pada bab ini,
yaitu adanya hubungan yang signifikan antara gairah fisiologis yang di
dalamnya termasuk dimensi aktivasi A dan dimensi aktivasi B dengan
efikasi diri pada sales counter Ilufa Distribusindo. Hal ini dikarenakan
banyaknya teori yang mendukung hipotesis tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yakni
penelitian yang menggunakan bilangan untuk menyatakan kuantitas atau
jumlah yang kemudian menyatakan pula banyaknya atribut pada objek
(Supratiknya, 2014). Bilangan-bilangan pada penelitian ini memusatkan
perhatian pada ada tidaknya hubungan antara dua variabel.
B. Variabel Penelitian
Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah gairah fisiologis.
2. Variabel Tergantung
Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah efikasi diri.
C. Definisi Operasional
1. Efikasi Diri
Efikasi diri merupakan seorang sales yang mampu berhasil
menjual produk yang banyak untuk mencapai target penjualan dalam
perusahaan. Berikut adalah 3 aspek atau dimensi efikasi personal beserta
indikator keperilakuannya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
a. Besaran
- Dapat melayani pelanggan dengan informasi produk yang
lengkap
- Dapat membuat pelanggan membeli banyak produk
- Dapat tetap melayani pelanggan di saat kondisi tubuh terasa
kurang fit
- Dapat tetap melayani pelanggan di saat masih memiliki beban
pikiran yang berat dari masalah-masalah lain
b. Kekuatan
- Kejadian yang buruk tidak mengganggu pekerjaan yang harus
dilakukan
- Tidak menyerah dan tetap berusaha walaupun mendapatkan
feedback bermacam-macam dari pelanggan atau atasan
- Tetap berusaha walaupun target yang ditentukan oleh atasan
belum tercapai
c. Generalitas
- Dapat mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lain yang diberikan
oleh atasan selain memperjualkan produk perusahaan
- Memiliki tanggung jawab pekerjaan lain di rumah dan dapat
mengerjakannya dengan baik
- Mampu menghadapi pelanggan-pelanggan dengan karakteristik
yang berbeda-beda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
- Mampu menghadapi pelanggan-pelanggan dengan umur yang
berbeda-beda
2. Gairah Fisiologis
Gairah fisiologis merupakan saat dimana seseorang merasakan
perasaan pada umumnya seperti berenergi, mengantuk, khawatir dan
lain-lain. Thayer membagi gairah fisiologis menjadi 2 dimensi, yaitu:
a. Dimensi Aktivasi A (Energetic Arousal)
Dimensi ini terkait dengan sifat energi pada tingkatan
tertinggi dan tidur pada tingkatan terendah. Subjek dinilai
berdasarkan item-item yang menggambarkan perasaan dirinya pada
saat itu. Pada kondisi tertinggi dimensi aktivasi A, subjek menilai
dirinya merasa hidup, aktif, penuh semangat, energik, dan segar
sebagai indikasi.
b. Dimensi Aktivasi B (Tension Arousal)
Dimensi ini terkait dengan sifat tegang pada tingkatan
tertinggi dan tenang pada tingkatan terendah. Pada dimensi ini,
subjek juga dinilai berdasarkan item-item yang menggambarkan
perasaan gairah dirinya. Pada kondisi tertinggi dimensi aktivasi B,
subjek menilai dirinya mencengkram, gelisah, terangsang, dan takut
sebagai indikasi.
D. Responden Penelitian
Responden pada penelitian ini dipilih menggunakan teknik
randomisasi (Azwar, 2017), dimana responden dipilih sejumlah 75% dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
jumlah total sales pada setiap toko yang ada. Sejumlah 75% responden yang
ada pada setiap toko juga diseimbangkan sesuai dengan jenis kelaminnya.
Angka 75% ini dipilih karena adanya suatu pertimbangan, yaitu memenuhi
jumlah sampel yang kemudian menjadi prasyarat dilakukannya tryout
terpakai. Seluruh responden pada penelitian ini merupakan salesperson toko
atau tenaga jual dalam toko aksesoris gadget Ilufa Distribusindo seluruh
wilayah Indonesia.
E. Metode Pengumpulan Data
1. Efikasi Diri
Pengumpulan data untuk variabel efikasi diri pada penelitian ini
menggunakan skala, yang telah disusun melalui beberapa tahap, yaitu:
1.1.Wawancara
Wawancara yang dilakukan sebelum melakukan penyusunan
skala bertujuan untuk mengetahui keadaan di lapangan serta
mekanisme pekerjaan yang dilakukan oleh salesperson toko dalam
kesehariannya. Pentingnya hasil wawancara adalah menjadi dasar
dalam penulisan item agar item yang akan disuguhkan dapat
dimengerti oleh responden karena sesuai dengan tugas keseharian
responden. Tidak hanya bertujuan agar bisa dimengerti, tetapi juga
agar item dapat mengukur apa yang seharusnya diukur sehingga
penelitian ini tidak melenceng dari tujuan yang sebenarnya.
Wawancara untuk penelitian ini dilakukan kepada Manager HRD
Ilufa Distribusindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
1.1.1. Hasil Wawancara
Wawancara yang telah dilakukan memberikan
beberapa informasi penting bagi penulisan item,
yang pertama adalah pemaparan seluruh kewajiban
sebagai tenaga penjual yang harus dilakukan di
dalam toko. Yang kedua adalah beberapa pemaparan
Standar Operasional Perusahaan (SOP) yang harus
dilakukan seluruh salesperson.
1.2.Penyusunan blue print
Penyusunan blue print efikasi diri ini berdasarkan pada teori
utama yang menjadi kacamata penelitian, yaitu teori milik Bandura.
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, teori ini memiliki 3
dimensi utama yaitu besaran, kekuatan, dan generalisasi. Blue print
efikasi diri dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1.
Blue Print Skala Efikasi Diri
Dimensi Indikator Rencana
jumlah item
Besaran Dapat melayani pelanggan dengan
informasi produk yang lengkap
(A1)
33,33%
Dapat membuat pelanggan
membeli banyak produk (A2)
Dapat tetap melayani pelanggan di
saat kondisi tubuh terasa kurang fit
(A3)
Dapat tetap melayani pelanggan di
saat masih memiliki beban pikiran
yang berat dari masalah-masalah
lain (A4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Kekuatan Kejadian yang buruk tidak
mengganggu pekerjaan yang harus
dilakukan (B1)
33,33%
Tidak menyerah dan tetap
berusaha walaupun mendapatkan
feedback bermacam-macam dari
pelanggan atau atasan (B2)
Tetap berusaha walaupun target
yang ditentukan oleh atasan belum
tercapai (B3)
Generalitas Dapat mengerjakan pekerjaan-
pekerjaan lain yang diberikan oleh
atasan selain memperjualkan
produk perusahaan (C1)
33,33%
Memiliki tanggung jawab
pekerjaan lain di rumah dan dapat
mengerjakannya dengan baik (C2)
Mampu menghadapi pelanggan-
pelanggan dengan karakteristik
yang berbeda-beda (C3)
Mampu menghadapi pelanggan-
pelanggan dengan umur yang
berbeda-beda (C4)
TOTAL ITEM 100%
1.3.Penulisan item
Penulisan item pada skala penelitian ini didasarkan pada blue
print yang telah dibuat serta pada informasi-informasi dari
wawancara yang telah dilakukan. Jumlah item yang direncanakan
untuk mengukur efikasi diri ini adalah 48 item. Peneliti membuat
dua bentuk pernyataan pada skala efikasi diri, yaitu pernyataan
favorable dan unfavorable. Terdapat empat pilihan jawaban atau
respon sikap untuk setiap pernyataan yang disusun berdasarkan
skala Likert, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS),
dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Skor yang diberikan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
pernyataan favorable dan unfavorable untuk masing-masing
kategori dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2.
Skor Berdasarkan Kategori Jawaban
Jawaban Pernyataan
Favorable Unfavorable
Sangat Sesuai 4 1
Sesuai 3 2
Tidak Sesuai 2 3
Sangat Tidak Sesuai 1 4
1.4.Pengujian Validitas Isi
Pengujian validitas yang digunakan pada penelitian ini salah
satunya adalah validitas ini yang dilakukan oleh dua dosen psikologi
bidang Industri Organisasi, satu orang manajer HRD perusahaan
Ilufa Distribusindo, satu orang konsultan Ilufa Distribusindo dan
satu orang sarjana Psikologi yang kesemuanya merupakan
professional judgment. Para judgment memberikan penilaian
tentang kesesuaian antara dimensi, indikator, dan item; kesesuaian
antara item dengan lapangan; serta bahasa yang dipergunakan pada
item-item yang telah dibuat. Setelah dilakukan pengujian kepada
judgment, dapat dihitung indeks validitas isinya. Berdasarkan
penilaian yang dilakukan, diperoleh jumlah item yang tidak valid
(Indeks Validitas Isi-Item ≤ 0,78) sebanyak dua item dan 46 item
valid sehingga memiliki total item sebanyak 48 item. Kedua item
yang tidak valid merupakan item-item yang terdapat pada dimensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
kekuatan. Peneliti kemudian menggugurkan kedua item tersebut.
Karena tidak ada sumber yang mencantumkan bahwa untuk
mengukur efikasi diri memerlukan proporsi jumlah item tertentu
masing-masing dimensi, maka jumlah item pada masing-masing
dimensi dibuat sama dengan dasar bahwa ketiga dimensi tersebut
adalah setara. Karena jumlah item pada ketiga dimensi adalah sama,
maka peneliti menggugurakan pula dua item pada dimensi besaran
dan dua item pada dimensi generalitas. Sehingga total item setelah
uji validitas isi ini ada 42 item. Kemudian setelah proses validasi isi-
item, diperoleh hasil seluruh item skala dinyatakan valid dengan
indeks validitas isi-skala (IVI-S) sebesar 0,98. Kemudian
berdasarkan dengan Supratiknya (2014) bahwa skala memiliki
validitas isi yang baik jika nilai IVI-S ≥ 0,90. Distribusi item skala
efikasi diri dapat dilihat pada tabel 3 dan 4.
Tabel 3.
Distribusi Item Skala Efikasi Diri
Dimensi Favorable Unfavorable Total
Besaran 7 16,66% 7 16,66% 14 33,33%
Kekuatan 7 16,66% 7 16,66% 14 33,33%
Generalisasi 7 16,66% 7 16,66% 14 33,33%
TOTAL ITEM 42 100%
Tabel 4.
Distribusi Item Skala Efikasi Diri
Dimensi Indikator Item Total
Favorable Unfavorable
Besaran A1 1, 7, 13 4, 10, 16 14
A2 19 22
A3 25, 31 28, 34
A4 37 40
Kekuatan B1 2, 8 5, 11 14
B2 14, 20, 26 17, 23,29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
B3 32, 38 35, 41
Generalisasi C1 3, 9 6, 12 14
C2 15, 21 18, 24
C3 27, 33 30, 36
C4 39 42
TOTAL ITEM 42
2. Gairah Fisiologis
Pada penelitian ini, skala gairah fisiologis menggunakan skala
yang diadaptasi dari skala milik Thayer (1989). Sebagai informasi,
gagasan teori gairah milik Thayer ini juga menjadi kacamata teori
dalam penelitian ini. Skala yang diadaptasi sendiri merupakan skala
Activation-Deactivation Adjective Check List (AD ACL). Peneliti
memilih untuk mengadaptasi skala ini dikarenakan yang pertama, skala
ini tersedia dengan teori yang sesuai dengan kacamata penelitian. Yang
kedua, skala ini merupakan skala yang sederhana, karena hanya
berbentuk item-item sederhana yang berupa perasaan seseorang.
Sehingga hal ini memudahkan responden untuk memilih jawaban yang
tersedia serta tidak membuat bingung. Dan yang terakhir, skala ini
merupakan skala yang umum, artinya diperkirakan semua orang dapat
mengerjakan skala ini.
Skala ini awalnya merupakan skala yang tersaji dalam bahasa
internasional, yaitu bahasa inggris. Karena adanya pertimbangan bahwa
skala ini akan dipergunakan dalam wilayah Indonesia yang tidak
kesemuanya fasih dalam berbahasa inggris, maka peneliti dalam hal ini
perlu menerjemahkan skala ini terlebih dahulu. Penerjemahan skala
dilakukan dengan meminta ahli yang sudah diakui secara institusi untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
menerjemahkan skala. Artinya bahwa ahli tersebut sudah selesai
menempuh pendidikan bahasa inggris sebagai bidang yang utama,
sehingga ahli yang dipilih sudah diakui secara institusi untuk dapat
dipercaya sebagai penerjemah.
Setelah dilakukan penerjemahan ke dalam bahasa lokal yang
mudah dimengerti, skala ini diasumsikan dapat langsung digunakan
karena memiliki item-item yang telah diharapkan valid dan reliabel. Uji
back translation atau setelah item-item diterjemahkan kemudian
dilakukan uji kelayakan bahasa pada item, tidak dilakukan. Hal ini
menjadi suatu kelemahan pada penelitian ini karena item-item yang
diujikan dapat berkurang validitas dan reliabilitasnya.
3. Kepercayaan terhadap Data
Sebelum melakukan penyebaran skala kepada seluruh subjek,
peneliti melakukan beberapa antisipasi agar data yang dihasilkan tidak
dimanipulasi subjek atau dalam kata lain subjek tidak menjawab hal-
hal yang baik saja atau malah yang buruk saja. Antisipasi yang
dilakukan oleh peneliti adalah memberikan instruksi pada lembar jawab
untuk menjawab dengan perasaan yang pertama muncul pada skala
gairah fisiologis serta memberikan instruksi untuk menjawab dengan
jawaban apa adanya tentang subjek pada saat itu. Peneliti juga
memberikan sebuah keterangan pada lembar skala, bahwa hasil yang
didapatkan tidak memengaruhi prestasi kerja. Kemudian dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
berbagai antisipasi tersebut, skala yang dibagikan diharapkan
menghasilkan data yang dapat dipercaya.
F. Metode Analisis Data
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Efikasi Diri
Untuk mengetahui apakah variabel tersebut mengukur apa yang
seharusnya diukur dan keajegan item-itemnya, dilakukan pengujian
validitas dan reliabilitas dengan bantuan SPSS 25 for windows.
2. Uji Asumsi
2.1.Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
yang terkumpul terdistribusi dengan normal atau tidak. Analisis ini
dilakukan dengan menggunakan program SPSS 25 for windows.
2.2.Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui apakah antara variabel bebas atau antara independent
variable yang ada mempunyai korelasi atau tidak. Analisis multi
kolinearitas ini menggunakan program SPSS 25 for windows.
2.3.Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah antara
variabel terikat dan variabel bebas memiliki hubungan yang linier
atau tidak. Uji linearitas ini dilakukan dengan menggunakan
program SPSS 25 for windows.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan dua cara, yang pertama
menggunakan korelasi product moment dari Pearson untuk menguji
hubungan antara masing-masing dimensi pada variabel gairah fisiologis
dengan efikasi diri. Kemudian yang kedua, menggunakan multiple
correlation atau korelasi berganda untuk mengetahui hubungan antara
variabel efikasi diri dan kedua dimensi pada variabel gairah fisiologis
secara bersamaan dengan bantuan program SPSS 25 for windows.
Adapun syarat untuk dapat melangsungkan uji hipotesis ini adalah
dengan melakukan uji normalitas, uji multikolnearitas, dan uji linearitas.
Hal ini dikarenakan data yang akan diproses membutuhkan data yang
terdistribusi normal, tidak terdapatnya korelasi antara independent
variable yang ada, serta kedua variabel yang musti memiliki hubungan
yang linear, sehingga hasil analisis dapat digeneralisaskan pada
populasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pelaksanaan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti melewati bagian
permohonan ijin kepada perusahaan Ilufa Distribusindo terkait akan
dilaksanakan penelitian pada perusahaan terkait. Hal ini dikarenakan
penelitian ini dilakukan kepada perusahaan yang mempunyai channel
langsung kepada pemilik perusahaan, sehingga dalam kata lain
hubungan secara informal antara peneliti dan perusahaan sudah sangat
dekat. Maka dari itu peneliti melewati fase permohonan ijin dengan
pertimbangan untuk mempersingkat waktu pengambilan data dan
penelitian.
Pengambilan data ini dilakukan dengan menyebarkan skala yang
telah disusun kepada responden-responden penelitian. Penyebaran
skala, peneliti lakukan dengan memberikan sejumlah total skala kepada
admin di kantor Ilufa Distribusindo di kota Surakarta. Selanjutnya,
admin akan membagikan seluruh skala kepada seluruh toko yang
dimiliki Ilufa Distribusindo. Penyebaran ini meliputi wilayah
Yogyakarta, Soloraya, hingga Madiun. Proses pengambilan data
dilakukan peneliti pada tanggal 15 Oktober 2018 dan seluruh data
terkumpul pada tanggal 23 Oktober 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Skala penelitian terdiri dari 2 bagian, yaitu skala Activation-
Deactivation Adjective Check List untuk mengukur gairah fisiologis.
Skala ini berjumlah total 20 item. Dan yang kedua adalah skala efikasi
diri yang berjumlah 42 item. Skala ini dibagikan kepada 129 sales atau
tenaga penjualan Ilufa Distribusindo tanpa kriteria khusus. Namun
setelah skala penelitian dikembalikan, ada 14 responden yang tidak
mengisi skala secara lengkap, sehingga ke 14 data tersebut dikeluarkan
dari data yang akan di input.
2. Deskripsi Responden
Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 129 tenaga
penjual dari totalnya adalah 172 tenaga penjual Ilufa Distribusindo pada
seluruh cabang di Indonesia. Pengambilan sampel yang dilakukan
adalah dengan menagambil 75% dari total sales pada masing-masing
cabang. Kemudian karena terdapat 14 responden tidak memenuhi syarat
pengisian alat ukur, dilakukanlah pengguguran terhadap responden ke
14 responden tersebut. Sehingga sampel yang dipilih adalah 115 orang
sales.
Pengambilan sampel ini juga dilakukan dengan memastikan
bahwa sampel yang dipilih memiliki perbandingan jumlah sales pria dan
wanita yang sama dengan perbandingan pada populasinya. Sehingga
perbandingan jumlah sales pria dan wanita pada populasi dan sampel
yaitu sekitar 32% sales pria dan 68% sales wanita. Jumlah sales pria
pada populasi adalah 55 sales dan sampelnya berjumlah 37 sales,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
sementara jumlah sales wanita pada populasi adalah 117 lalu sampelnya
ada 78 orang sales.
Pemilihan dengan perbandingan prosentase yang sama pada
sampel dan pada populasi dilakukan, dengan harapan bahwa sampel
yang dipilih memiliki sifat yang serupa dengan populasi atau, sampel
yang dipilih mewakili populasinya. Pengambilan sampel tidak terlalu
memperhatikan perihal jenjang pendidikan yang dimiliki sales, hal ini
dikarenakan seluruh sales berjenjang pendidikan SMA.
3. Uji Validitas dan Reliabilitas
Peneliti menggunakan cara tryout terpakai sehingga
pengambilan data dilakukan sekali tanpa uji coba terlebih dahulu.
Sehingga, setelah pengambilan data langsung dilakukan uji validitas
agar item-item yang ada dapat mengukur yang seharusnya diukur.
Setelah dilakukan uji validitas, terdapat item-item yang gugur dengan
nilai korelasi item di bawah 0,3. Untuk rincian mengenai pengguguran
item dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5
Distribusi Item Skala Efikasi Diri (setelah uji validitas)
Dimensi Indikator Item Total
Favorable Unfavorable
Besaran A1 1, 7, 13 4, 10, 16 12
A2 19 22
A3 25, 31 28, 34
A4 37* 40*
Kekuatan B1 2, 8 5, 11 13
B2 14, 20, 26 17, 23,29
B3 32, 38 35, 41*
Generalisasi C1 3, 9 6, 12 13
C2 15, 21 18, 24*
C3 27, 33 30, 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
C4 39 42
TOTAL ITEM 38
Setelah dilakukannya uji validitas dan pengguguran item-item
yang dianggap tidak valid, dilakukanlah uji reliabilitas. Item-item
dikatakan reliabel jika memiliki koefisien alpha cronbach lebih dari 0,70
(α > 0,70). Menurut Azwar (2012), untuk melakukan diagnosis
individual, setiap tes dituntut untuk memiliki koefisien reliabilitas
setinggi mungkin atau katakanlah di atas 0,900 (α > 0,900). Merujuk
pada skala yang telah dibuat, skala yang tidak valid atau sebelum
dilakukannya uji validitas memiliki koefisien alpha cronbach sebesar
0,915 atau dikatakan sudah reliabel (α > 0,60) dan memenuhi syarat
diagnosis individual. Kemudian pada skala yang sudah teruji
validitasnya memiliki nilai alpha cronbach sebesar 0,917 atau
meningkat sebesar 0,002. Skala yang sudah valid ini dapat dikatakan
reliable (α > 0,60) dan memenuhi syarat diagnosis individual (α >
0,900).
Tabel 6
Uji Reliabilitas Data Penelitian Skala Efikasi Diri
Jumlah Item Awal αawal Jumlah Item
Penelitian
αpenelitian
42 0,915 38 0,917
Pada skala gairah fisiologis, tidak ada item yang gugur
dikarenakan keseluruhan item borkorelasi dengan item total di atas 0,3.
Merujuk pada skala terdapat empat hasil uji reliabilitas yaitu pada empat
sub skala gairah fisiologis. Yang pertama pada sub skala energi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
memiliki koefisien alpha cronbach sebesar 0,814 atau dikatakan sudah
reliabel (α > 0,70). Kemudian pada sub skala tidur memiliki koefisien
alpha cronbach sebesar 0,708 atau dikatakan sudah reliabel (α > 0,70).
Yang ketiga sub skala tegang yang reliabel pula (α > 0,70) dengan alpha
cronbach sebesar 0,725. Dan yang terakhir sub skala tenang yang
reliabel pula (α > 0,70) dengan nilai alpha cronbach sebesar 0,777.
Tabel 7
Uji Reliabilitas Data Penelitian Skala Gairah Fisiologis
Sub-skala Jumlah Item αpenelitian
Energi 5 0,814
Tidur 5 0,708
Tegang 5 0,725
Tenang 5 0,777
4. Uji Daya Beda Item
Uji daya beda item dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
apakah item-item memiliki karakteristik mengukur hal yang berbeda
atau tidak. Item yang baik memiliki angka korelasi skor total lebih dari
0,20. Pada skala efikasi diri dan empat sub skala gairah fisiologis, tidak
ada item yang digugurkan. Hal ini karena keseluruhan item berkorelasi
dengan skor total lebih dari 0,20. Dapat dibuktikan bahwa seluruh item
memiliki daya beda yang baik.
5. Deskripsi Data Penelitian
Setelah proses pengambilan data selesai dilaksanakan, skala
yang telah terkumpul dan memenuhi syarat kemudian dianalisis.
Analisis diawali dengan melakukan skoring item pada kedua skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
penelitian, yang telah disajikan sesuai blue print yang sebelumnya
dirancang. Dari skor yang telah terkumpul kemudian didapatkan
deskripsi statistik data penelitian masing-masing variabel yang bisa
dilihat pada tabel 4 dan 5.
Tabel 8
Statistik Deskriptif Variabel Efikasi Diri
Statistik Hipotetik Empirik
Xmax 168 143
Xmin 42 88
Mean 105 117,49
SD 21 10,47
Berdasarkan pada dua tabel di atas terdapat perbedaan antara
skor hipotetik dan empirik di kedua variabel. Pada variabel efikasi diri
skor hipotetik maksimal berada di angka 168 dan skor hipotetik
minimalnya ada pada angka 42, sedangkan skor maksimal secara
empirik adalah 143 dan minimalnya di angka 88. Dapat dilihat bahwa
rentang skor empirik pada variabel efikasi diri lebih sempit daripada
skor hipotetiknya. Rata-rata skor empirik (117,49) menunjukkan angka
yang lebih tinggi daripada rata-rata yang dimiliki skor hipotetik (105).
Hal ini menunjukkan bahwa subjek memiliki tingkat efikasi diri yang
lebih tinggi daripada yang telah diharapkan. Kemudian angka standar
deviasi pada skor empirik yang menunjukkan angka 10,47 memiliki
nilai yang lebih rendah daripada standar deviasi pada skor hipotetik (21).
Hal tersebut menunjukkan bahwa subjek kurang memberikan respon
yang variatif pada skala efikasi diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 9
Statistik Deskriptif Variabel Gairah Fisiologis
Statistik Dimensi Aktivasi A Dimensi Aktivasi B
Hipotetik Empirik Hipotetik Empirik
Xmax 20 15 20 4
Xmin -20 -6 -20 -13
Mean 0 4,77 0 -5,34
SD 6,67 4,30 6,67 3,73
Sementara itu pada skala AD ACL di dapatkan hasil pada dua
dimensi, yaitu dimensi aktivasi A dan dimensi aktivasi B. Dimensi
aktivasi A meliputi energi pada angka maksimalnya dan tidur pada
angka paling minimal, lalu sama dengan sebelumnya dimensi aktivasi B
meliputi tegang pada angka paling besar sementara itu tenang pada
angka paling kecil. Pada kedua dimensi tersebut di atas memiliki skor
hipotetik maksimal yang sama-sama sebesar 20 dan skor hipotetik
minimal yang juga sama-sama sebesar -20. Pada dimensi aktivasi A
memiliki skor empirik maksimal sebesar 15 dan skor empirik minimal
sebesar -6. Lalu, pada dimensi aktivasi B memiliki skor empirik
maksimal di angka 4 dan skor empirik minimal di angka -13. Terlihat
bahwa rentang skor empirik pada kedua dimensi lebih sempit daripada
rentang skor hipotetiknya. Pada dimensi aktivasi A memiliki rentang
skor empirik yang lebih sempit daripada rentang skor empirik dimensi
aktivasi B. Nilai rerata empirik pada dimensi aktivasi A (4,77) memiliki
nilai yang lebih tinggi daripada rerata hipotetiknya (0). Sementara itu
nilai rerata empirik pada dimensi aktivasi B (-5,34) lebih rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
daripada nilai rerata hipotetiknya (0). Ini mengindikasikan bahwa secara
dominan subjek lebih banyak yang merasa aktif/energik daripada
merasa mengantuk/lesu dan lebih sedikit merasa tegang/takut serta lebih
banyak tenang/kalem. Standar deviasi empirik pada dimensi aktivasi A
(4,30) dan dimensi aktivasi B (3,73) memiliki nilai yang lebih rendah
daripada standar deviasi hipotetiknya (6,67). Hal tersebut menunjukkan
bahwa subjek kurang variatif dalam memberikan respon pada skala AD
ACL.
Untuk mengategorisasikan skor yang telah terkumpul berkaitan
efikasi diri serta gairah dengan kedua dimensinya, digunakan asumsi
skor subjek terdistribusi secara normal (Azwar, 2014). Berdasarkan skor
total pada skala efikasi diri yang telah di input, dari 115 subjek
penelitian, tidak ada yang berada pada kategori sangat rendah (0%), tiga
subjek berada pada kategori rendah (2,6%), 50 subjek pada kategori
sedang (43,5%), lalu 57 subjek berada di kategori tinggi (49,6%) dan
yang terakhir 5 subjek berada dalam kategori sangat tinggi (4,3%).
Tabel 10
Kategorisasi Skor Efikasi Diri
Kategori Norma Distribusi Jumlah Persentase
Sangat
Rendah
X ≤ M – 1,5
SD
X ≤ 73,5 0 0
Rendah M – 1,5 SD <
X ≤ M – 0,5
SD
73,5 < X ≤
94,5
3 2,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Sedang M – 0,5 SD <
X ≤ M + 0,5
SD
94,5 < X ≤
115,5
50 43,5
Tinggi M + 0,5 SD
< X ≤ M +
1,5 SD
115,5 < X ≤
136,5
57 49,6
Sangat
Tinggi
X > M + 1,5
SD
X > 136,5 5 4,3
TOTAL 115 100
Kemudian berdasarkan skor total dari skala AD ACL yang
terkait dengan dimensi aktivasi A, dari 115 subjek penelitian, tidak ada
yang termasuk dalam kategori sangat rendah (0%), empat subjek berada
pada kategori rendah (3,5%), 39 subjek termasuk dalam kategori sedang
(33,9%), lalu 61 subjek termasuk dalam kategori tinggi (53%), dan yang
terakhir 11 subjek berada pada kategori sangat tinggi (9,6%).
Tabel 11
Kategorisasi Skor Variabel Gairah Dimensi Aktivasi A
Kategori Norma Distribusi Jumlah Persentase
Sangat
Rendah
X ≤ M – 1,5
SD
X ≤ -10,01 0 0
Rendah M – 1,5 SD <
X ≤ M – 0,5
SD
-10,01 < X ≤
-3,34
4 3,5
Sedang M – 0,5 SD <
X ≤ M + 0,5
SD
-3,34 < X ≤
3,34
39 33,9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tinggi M + 0,5 SD
< X ≤ M +
1,5 SD
3,34 < X ≤
10,01
61 53
Sangat
Tinggi
X > M + 1,5
SD
X > 10,01 11 9,6
TOTAL 115 100
Kemudian menurut skor total dari skala AD ACL yang terkait
dengan dimensi aktivasi B, dari 115 subjek yang diteliti, ada 10 subjek
yang berada pada kategori sangat rendah (8,7%), lalu 76 subjek berada
dalam kategori rendah (66,1%), 28 subjek berada pada kategori sedang
(24,3%), dan satu subjek termasuk dalam kategori tinggi (0,9%),
sementara itu, tidak ada yang berada pada kategori sangat tinggi (0%).
Tabel 12
Kategorisasi Skor Variabel Gairah Dimensi Aktivasi B
Kategori Norma Distribusi Jumlah Persentase
Sangat
Rendah
X ≤ M – 1,5
SD
X ≤ -10,01 10 8,7
Rendah M – 1,5 SD <
X ≤ M – 0,5
SD
-10,01 < X ≤
-3,34
76 66,1
Sedang M – 0,5 SD <
X ≤ M + 0,5
SD
-3,34 < X ≤
3,34
28 24,3
Tinggi M + 0,5 SD <
X ≤ M + 1,5
SD
3,34 < X ≤
10,01
1 0,9
Sangat
Tinggi
X > M + 1,5
SD
X > 10,01 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
TOTAL 115 100
6. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk melihat
apakah sebaran data terdistribusi normal atau tidak. Teknik yang
digunakan adalah teknik one-sample Kolmogorov-Smirnov. Data
yang ada dikatakan terdistribusi normal jika nilai signifikansinya di
atas 0,05 (p > 0,05), dan apabila nilai signifikansinya di bawah 0,05
(p < 0,05) maka data tersebut tedistribusi secara tidak normal. Hasil
uji normalitas dalam data hubungan antara efikasi diri dan kedua
dimensi pada variabel gairah menghasilkan p = 0,180. Hal ini
menunjukkan bahwa sebaran data pada korelasi kedua variabel
terdistribusi secara normal karena p > 0,05.
Tabel 13
Hasil Uji Normalitas
K.S-Z p (p > 0,05) Keterangan
0,73 0,180 Normal
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui apakah pada variabel bebas terdapat hubungan yang
linier antara dimensi aktivasi A dan B atau tidak. Uji ini dilakukan
dengan metode collinearity diagnostic. Data yang memenuhi
persyaratan dapat dilakukannya uji korelasi, diasumsikan dengan
tidak adanya hubungan linier antara kedua dimensinya. Pada data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
dikatakan tidak terjadi multikolinearitas jika memiliki nilai
tolerance diatas 0,10 (tolerance > 0,10) dan memiliki nilai VIF
(Variance Inflation Factor) yang lebih kecil dari nilai 10,00 (VIF <
10,00). Berdasarkan data yang telah diproses dapat dilihat bahwa
nilai tolerance kedua dimensi (0,707) memiliki nilai yang lebih
besar daripada 0,10 (tolerance > 0,10). Selanjutnya nilai VIF pada
kedua dimensi (1,415) memiliki nilai yang lebih kecil daripada
angka 10,00 (VIF < 10,00). Hal ini menunjukkan tidak adanya
multikolinearitas antara dimensi aktivasi A dan dimensi aktivasi B
pada variabel gairah.
Tabel 14
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Dimensi Aktivasi A
Dimensi Aktivasi B 0,707 1,415
Tidak
Multikolinearitas
c. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah
sebaran data dari variabel terikat dan variabel bebas dapat ditarik
garis lurus yang menunjukkan hubungan linear antara keduanya
karena perlunya asumsi bahwa variabel yang diteliti harus
berhubungan secara linear untuk menggambarkan taraf hubungan
yang tepat. Uji linearitas ini menggunakan metode test for linearity.
Uji kali ini dilakukan dengan menghubungkan antara variabel
efikasi diri kepada kedua dimensi pada variabel gairah. Kesemua
data yang diuji memiliki hubungan linear jika nilai signifikansi pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
deviation from linearity adalah p > 0,05. Berdasarkan uji linearitas
ini dapat diketahui bahwa nilai deviation from linearity pada dimensi
aktivasi A (0,759) dan dimensi aktivasi B (0,236) dalam kaitannya
dengan skala efikasi diri memiliki nilai yang lebih besar daripada
nilai 0,05 (p > 0,05). Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui
bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut linear sehingga
dapat dilanjutkan ke uji multiple correlation atau korelasi berganda.
Tabel 15
Hasil Uji Linearitas
Variabel deviation from linearity (p >
0,05) Keterangan
Efikasi Diri
Dimensi Aktivasi A 0,759 Linear
Efikasi Diri
Dimensi Aktivasi B 0,236 Linear
7. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dapat dilakukan jika data telah memenuhi syarat
pada uji asumsi. Dengan kata lain, sebaran data mempunyai ditribusi
yang normal, tidak adanya korelasi antar variabel bebas, dan yang
terakhir distribusi data yang ada linear. Hipotesis pada penelitian ini
adalah adanya hubungan yang signifikan antara kedua dimensi pada
gairah fisiologis secara bersamaan dan efikasi diri. Teknik yang
digunakan dalam uji hipotesis ini menggunakan teknik korelasi
berganda untuk menguji korelasi antara efikasi diri dan gairah fisiologis
dengan kedua dimensinya secara bersamaan, serta menggunakan teknik
korelasi product moment dari Pearson untuk mengetahui korelasi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
masing-masing dimensi pada variabel gairah fisiologis terhadap efikasi
diri.
Pada uji korelasi product moment, taraf signifikansi yang
digunakan adalah p < 0,05 dimana hipotesis diterima jika p < 0,05 dan
sebaliknya, hipotesis ditolak jika p > 0,05. Sama seperti uji korelasi
product moment, pada uji korelasi berganda menggunakan taraf
signifikansi p < 0,05, dimana hipotesis diterima jika p < 0,05 dan ditolak
jika p > 0,05.
Pada korelasi product moment dari Pearson menghasilkan yang
pertama hubungan antara dimensi aktivasi A dengan efikasi diri. Pada
data hasil uji korelasi product moment Pearson didapatkan r = 0,440 dan
p < 0,001. Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif yang
signifikan (p < 0,05) antara energi sebagai puncak dari dimensi aktivasi
A dengan efikasi diri. Hal tersebut berarti semakin tinggi tingkat energi
seseorang, maka semakin tinggi efikasi dirinya.
Pada korelasi product moment kedua yang menguji hubungan
antara dimensi aktivasi B dan efikasi diri menghasilkan data dengan
nilai r = -0,250 dan nilai p = 0,007. Hal ini menunjukkan bahwa adanya
hubungan negatif yang signifikan (p < 0,05) antara ketegangan sebagai
puncak dari dimensi aktivasi B dan efikasi diri. Jadi, semakin tinggi
ketegangan seseorang maka semakin rendah rasa efikasinya, begitu pula
sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Kemudian pada korelasi berganda yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dimensi aktivasi A dan dimensi aktivasi B
pada variabel gairah fisiologis secara bersamaan, dengan variabel
efikasi diri menghasilkan nilai p < 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa
adanya hubungan yang signifikan antara gairah fisiologis dengan efikasi
diri (p < 0,05). Dengan demikian maka hipotesis pada penelitian ini
diterima yaitu adanya hubungan yang signifikan antara gairah fisiologis
dan efikasi diri.
B. Kesimpulan Analisis
Hipotesis dalam penelitian ini yang menyatakan ada korelasi yang
signifikan antara gairah fisiologis dengan efikasi diri, diterima. Hal tersebut
dapat ditunjukkan dengan hasil uji multiple correlation atau uji korelasi
berganda yang memiliki nilai signifikansi p < 0,05 (p < 0,001) atau termasuk
dalam kategori signifikan. Pada analisis di dalam hubungan tersebut,
terdapat hubungan positif yang signifikan antara dimensi aktivasi A dan
efikasi diri. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji korelasi product moment dari
Pearson yang memiliki koefisien yang positif (r = 0,440) dan nilai
signifikansi yang lebih rendah dari 0,05 (p < 0,001) atau termasuk kategori
signifikan. Kemudian juga terdapat hubungan negatif yang signifikan antara
dimensi aktivasi B dan efikasi diri. Hal ini bisa ditunjukkan dari hasil uji
korelasi product moment Pearson yang memiliki koefisien negatif (r = -
0,250) serta nilai signifikansi p < 0,05 (p = 0,007) atau dapat dikatakan
signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
C. Pembahasan
Berdasarkan pemaparan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa
mean empirik pada variabel efikasi diri memiliki nilai yang lebih tinggi
daripada mean hipotetiknya. Pada bagian kategorisasi, persebaran subjek
lebih dominan pada kategori sedang dan tinggi dimana sedang berada pada
angka 43,5% dan tinggi dengan persentase 49,6%, walaupun sebanyak 2,6%
dari seluruh subjek termasuk dalam kategori rendah. Hal ini telah
menunjukkan bahwa subjek memiliki tingkat efikasi diri yang lebih tinggi
dari yang diharapkan. Kemudian, hal ini pula menjawab suatu pertanyaan
besar dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan X, Manajer HRD
Ilufa Distribusindo bahwa tidak ada masalah terkait dengan efikasi diri
sales. Sebagai informasi, sebelumnya telah dipaparkan oleh X bahwa ada
kemungkinan terdapatnya masalah pada efikasi diri sales yang kemudian
dikaitkan dengan penurunan target penjualan perusahaan. Dengan demikian
dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa penurunan target perusahaan
bisa saja terkait hal lain, misalnya saja kondisi perekonomian nasional
maupun internasional, atau variabel-variabel lain, selain efikasi diri dan
gairah fisiologis.
Dengan tingginya efikasi diri dan penurunan target penjualan
perusahaan ini, tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Botha, Innes,
dan Swanepoel (2015), bahwa individu yang berpengharapan tinggi dan
memiliki efikasi diri yang tinggi, akan percaya pada diri mereka sendiri dan
mampu naik ke tantangan untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Kemudian jika dilihat lagi, mean empirik dimensi aktivasi A
memiliki nilai yang lebih tinggi daripada mean teoretiknya. Hal ini
menunjukkan bahwa subjek merasa lebih dalam rasa energinya daripada
sifat tidur yang termasuk di dalamnya mengantuk dan lelah. Sementara itu
mean empirik yang dimiliki dimensi aktivasi B memiliki nilai yang lebih
rendah daripada mean teoretiknya. Ini menunjukkan bahwa subjek menilai
diri mereka lebih tenang daripada merasa tegang. Kemudian hal ini menjadi
indikasi bahwa tidak ada masalah terkait dengan gairah fisiologis pada sales
counter Ilufa Distribusindo.
Peneliti mendapatkan hasil yang sejalan dengan Bandura (1997) dan
Thayer (1989), bahwa gairah fisiologis merupakan salah satu prediktor bagi
efikasi diri yang dimiliki seseorang. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji
korelasi berganda yang menghasilkan nilai signifikansi p < 0,05 (p < 0,001),
yang kemudian secara gamblang menyatakan bahwa adanya korelasi yang
signifikan antara gairah fisiologis dan efikasi diri seseorang.
Kemudian pada hasil penelitian ini, sejalan dengan Thayer (1989)
bahwa seseorang harus mengatasi kelelahan dan memiliki tingkat
ketegangan yang rendah untuk dapat melakukan aktivitas seperti latihan.
Hal ini secara tidak langsung ditunjukkan melalui hasil uji korelasi product
moment Pearson bahwa dimensi aktivasi A dengan berenergi sebagai
puncaknya memiliki korelasi positif (r = 0,440) yang signifikan dengan
efikasi diri (p < 0,05) dan dimensi aktivasi B dengan ketegangan sebagai
puncaknya memiliki korelasi negatif (r = -0,250) yang signifikan (p < 0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Hubungan positif (r = 0,440) yang signifikan (p < 0,05) antara
dimensi aktivasi A yang tingkat paling rendahnya merupakan sifat tidur dan
efikasi diri, sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Skaalvik dan
Skaalvik (2014) bahwa efikasi diri tidak memprediksi terjadinya kelelahan
emosional pada seseorang. Artinya bahwa semakin seseorang berefikasi,
maka semakin ia jauh dari kelelahan, mengantuk dll. Sejalan dengan
Llorens, Salanova, dan Ventura (2014), bahwa untuk mengatasi kelelahan
sendiri, perlu dilakukannya peningkatan efikasi diri. Tetapi hal ini tidak
sejalan dengan penelitian oleh Bruner II, Kulviwat, & Neelankavil (2014)
pada suatu studi konsumen, yang mengemukakan bahwa ketika efikasi diri
pada titik yang sangat tinggi, tugas itu tidak membangkitkan minat dan
kegembiraan.
Hubungan negatif (r = -0,250) yang signifikan (p < 0,05) antara
dimensi aktivasi B yang tingkat paling rendahnya merupakan sifat tenang
dan efikasi diri sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fong, Lin, &
Wang (2015), bahwa semakin orang mengalami kecemasan dan/atau
keputusasaan, maka efikasi dirinya semakin menurun. Gairah yang tinggi
bisa melemahkan kinerja, individu lebih cenderung mengharapkan
kesuksesan saat mereka diliputi oleh gairah yang positif, daripada saat
mereka diliputi gairah negatif seperti merasa tegang, gemetar, ataupun
merasa gelisah (Bandura, 1997). Disebutkan pula oleh Chriki, Toh, dan
Vasey (2016) bahwa, kapasitas kontrol kognitif yang tinggi dapat
melindungi terhadap kekhawatiran patologis dan berkontribusi terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
kontrol itu sendiri secara terus menerus. Namun, korelasi negatif antara
dimensi aktivasi B dan efikasi diri di atas tidak sesuai dengan penelitian
Bruner II, Kulviwat, & Neelankavil (2014) yang menemukan bahwa terjadi
kurangnya hubungan antara efikasi diri dan gairah pada studi konsumen.
Hal ini terjadi ketika konsumen meningkatkan keyakinan mereka bahwa
jika mereka mampu melakukan tugas, tingkat gairah mereka juga
meningkat.
Korelasi positif (r = 0,440) yang signifikan (p < 0,05) antara dimensi
aktivasi A dan efikasi diri ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Benight et al. (2016) bahwa kelelahan yang tinggi pada seseorang,
menyebabkan penurunan yang lebih besar pada efikasi dirinya. Kemudian,
sesuai pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Alberga et al. (2017)
bahwa motivasi yang menurun atau bisa dikatakan layaknya depresi, dapat
menurunkan efikasi dirinya. Sehingga pada ketiga penelitian ini
memaparkan bahwa semakin rendah energi pada seseorang, maka semakin
rendah pula efikasi dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan penelitian yang telah dilakukan di Ilufa Distribusindo
dapat menjawab rumusan masalah dan mencapai tujuan penelitian ini.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara
gairah fisiologis dan efikasi diri pada sales counter Ilufa Distribusindo.
Kemudian di dalamnya ada hubungan positif yang signifikan antara dimensi
aktivasi A atau energetic arousal dan efikasi diri, dimana semakin tinggi
energi yang merupakan puncak dari dimensi aktivasi A, semakin tinggi pula
efikasi dirinya. Yang kedua ada hubungan negatif yang signifikan antara
dimensi aktivasi B atau tense arousal dan efikasi diri, dimana semakin
tinggi tingkat ketegangan seseorang maka semakin rendah efikasi dirinya
dan begitu juga sebaliknya.
B. Saran
1. Bagi Ilufa Distribusindo
Dari penelitian ini, ditemukan adanya perbedaan pendapat
dengan pihak perusahaan. Pada pihak perusahaan menjelaskan bahwa
adanya kemungkinan masalah terkait dengan efikasi diri, sementara
pada penelitian ini menghasilkan bahwa tidak adanya masalah terkait
dengan efikasi diri sales. Oleh karena hal tersebut, maka persoalan
target penjualan ini dapat diteliti dengan penyebab-penyebab yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
lainnya. Misalnya saja, kondisi perekonomian nasional maupun
internasional, atau variabel-varaiabel psikologis lainnya yang sesuai
dengan laporan atasan sebagai observer.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi untuk
peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
gairah fisiologis dan efikasi diri. Dalam pelaksanaan penelitian akan
lebih baik jika menggunakan data penjualan sales sebagai acuan dalam
penelitian. Kemudian selain data penjualan, menjadi pertimbangan juga
untuk melakukan proses magang kerja dalam perusahaan agar dapat
mengobservasi serta mengetahui kejadian terkait variabel yang diteliti
pada lapangan. Di samping itu, untuk skala gairah yang digunakan lebih
baik jika menggunakan skala AD ACL dari Thayer (1989) yang sudah
diterjemahkan secara resmi ke bahasa lokal agar skala yang digunakan
dapat teruji secara resmi validitas dan reliabilitasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
DAFTAR PUSTAKA
Adejuwon, G. A. & Lawal, A. M. (2013). Perceived organisational target selling,
self-efficacy, sexual harassment and job insecurity as predictors of
psychological wellbeing of bank employees in Nigeria. Ife PsychologyIA,
21(1), 17-29.
Alberga, A. S., Goldfield, G. S., Heenan A., Kenny, G. P., Sigal, R. J., Sweet, S.,
Tulloch, H. (2017). Depressive symptoms, perceived stress, self-efficacy,
and outcome expectations: predict fitness among adolescents with obesity.
Journal of Health Psychology.
Ardhian, M. (2017, 26 September). Tak Hanya Perbankan, Pekerjaan Lain
Berpotensi Hilang di Masa Depan. Diakses dari
https://katadata.co.id/berita/2017/09/26/tak-hanya-perbankan-pekerjaan-
lain-berpotensi-hilang-di-masa-depan pada tanggal 15 November 2017
pukul 12.12 WIB.
Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan validitas. 4th ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2014). Penyusunan skala psikologi. 2nd ed. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Azwar, S (2017). Metode penelitian psikologi. 2nd ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Badrinarayanan, V., Dixon, A., West, V. L., & Zank, G. M. (2015). Professional
sales coaching: an integrative review and research agenda. European
Journal of Marketing, 49(7/8), 1087-1113.
Bandura, A. (1977). Social learning theory. United States of America: Prentice-
Hall, Inc
Bandura, A. (1997). Self-efficacy: the exercise of control. United States of America:
W. H. Freeman and Company.
Bandura, A. (2018). Toward a psychology of human agency: pathways and
reflections. Perspective on Psychological Science, 13(2), 130-136.
Batool, S. S., Jahangir, H., & Khursheed, S. (2017). Academic procrastination as a
product of low self-esteem: a mediational role of academic self-efficacy.
Pakistan Journal of Psychological Research, 32(1), 195-211.
Boshoff, A. & Nel, P. (2016). Evaluating the factor structure of the general self-
efficacy scale. South African Journal of Psychology, 46(1), 37-49.
Botha, P A., Rose-Innes, R., & Swanepoel, S. (2015). Organizational behaviour:
exploring the relationship between ethical climate, self-efficacy, and hope.
The Journal of Applied Bussiness Research, 31(4), 1409-1424.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Benight C. C., Cieslak, R, Kuna, A., Luszczynska, A., Rogala, A., Shoji, K., &
Yeager, C. (2016). From exhaustion to disengagement via self-efficacy
change: findings from two longitudinal studies among human service
workers. Frontiers in Psychology, 6(2032).
Bruner II, G. C., Kulviwat, S., & Neelankavil, J. P. (2014). Self-efficacy as an
antecedent of cognition and affect in technology acceptance. Journal of
Consumer Marketing, 31(3), 190-199.
Chriki, L., Toh, G. Y., & Vasey, M. W. (2016). Cognitive control and anxious
arousal in worry and generalized anxiety: an initial test of an integrative
model. Cogn Ther Res.
Dam, K., & Seggelen-Damen, I. (2014). Self-reflection as a mediator between self-
efficacy and well-being. Journal of Managerial Psychology, 31(1), 18-33.
Eastabrook, J. M., Flynn, J. J., Hollenstein, T., & Lanteigne, D. M. (2014).
Discordant patterns among emotional experience, arousal, and expression
in adolescence: relations with emotion regulation and internalizing
problems. Canadian Journal of Behavioural Science, 46(1), 29-39.
Edelstein, B. A., Gerolimatos, L. A., & Gould, C. E. (2015). Experimental
examination of worry among older and young adults. International
Psychogeriatrics, 27(7), 1177-1190.
Einav, M., Levi, U., Margalit, M., Raskind, I., & Ziv, O. (2014). Academic
expectations and actual achievements: the roles of hope and effort.
European Journal of Psychology of Education, 29(3), 367-386.
Eysenck M. W. (1982). Attention and arousal. Springer-Verlag Berlin Heidelberg.
New York.
Fan, X., Chang, E., & Wegener, D. T. (2015). Two- or one-dimensional view of
arousal: exploring tense and energetic arousal routes to consumer attitudes.
European Journal of Marketing, 49(9/10), 1417-1435.
Fong, C. J., Lin, S., & Wang, J. (2017). Chinese undergraduates’ sources of self-
efficacy differ by sibling status, achievement, and fear of failure along two
pathways. Soc Psychol Educ, 20, 361-386.
Ganster, D. C., Gupta, N., & Kepes, S. (2013). Assessing the validity of sales self-
efficacy: a cautionary Tale. Journal of Applied Psychology, 98(4), 690-700.
Hart, J. R. & Pollak, M. H. (2017). Physical activity increases after an effectively
arousing daily life event. Frontiers in Psychology, 8(518).
Jetten, J. & Swann, Jr., W. B. (2017). Restoring agency to the human actor.
Perspective on Psychological Science, 12(3), 382-399.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Kahneman, D. (1973). Attention and effort. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Khalid, S. & Zubair, A. (2014). Emotional intelligence, self-efficacy, and creativity
among employees of advertising agencies. Pakistan Journal of
Psychological Research, 29(2), 203-221.
Konaklı, T. (2015). Effects of self-Efficacy on social entrepreneurship in education:
a correlational research. Research in Education, (94), 30-43.
Lin, J. T., Tao, C., & Wu, D. (2018). So scary, yet so fun: the role of self-efficacy
in enjoyment of virtual reality horror game. New Media & Society, 20(9),
3223-3242.
Llorens, S., Salanova, M., & Ventura, M. (2014). Professional self-efficacy as
predictor of burnout and engagement: the role of challenge and hidrance
demands. The Journal of Psychology, 149(3-4), 277-302.
Nambudiri, R. & Totawar, A. K. (2014). Mood and self-efficacy: the moderation of
hedonic and utilitarian motivation. Human Resource Development Review,
12(3), 314-335.
Phillips, A. C. (2010). Bringing out the best: utilizing bandura’s model of self-
efficacy to expand current concepts of coaching efficacy. Psychology
Honors Projects, 21.
Ramadhan, B. & Sholikah, B. (2017, 26 September). Studi: Mayoritas Miliarder
Memulai Kariernya sebagai Sales. Diakses dari
https://republika.co.id/berita/ekonomi/bisnis-global/17/09/26/owuxfe330-
studi-mayoritas-miliarder-memulai-kariernya-sebagai-sales pada tanggal
15 November 2017 pukul 11.33 WIB.
Santrock, J. W. (2011). Life-span development. New York: McGraw-Hill.
Schwarzer, R. (1992). Self-efficacy: thought control of action. United States of
America: Hemisphere Publihing Corporation.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Supratiknya, A. (2016). Kuantifikasi validitas isi dalam asesmen psikologis.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Skaalvik, E. M. & Skaalvik, S. (2014). Teacher self-efficacy and perceived
autonomy: relations with teacher engagement, job satisfaction, and
emotional exhausation. Psychological Reports: Employment Psychology &
Marketing, 114(1), 68-77.
Thayer, R. E. (1989). The biopsychology of mood and arousal. New York: Oxford
University Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Top, M. & Yilmaz, A. (2015). Computer anxiety in nursing: an investigation from
turkish nurses. J Med Syst, 39(163).
Zajenkowski, M. (2017). Hostile and energetic: anger is predicted by low
agreeableness and high energetic arousal. PLoS ONE, 12(9).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN A
LEMBAR UJI VALIDITAS ISI SKALA EFIKASI DIRI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Skala Efikasi Diri
Menurut Bandura (1997), efikasi diri yang dirasakan mengacu pada kepercayaan seseorang pada kemampuannya untuk mengatur dan
melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk menghasilkan pencapaian yang diinginkan.
Subjek : Sales Toko PT. Ilufa (Aksesoris Gadget)
Skala Relevansi 1 = tidak relevan
2 = kurang relevan
3 = agak relevan
4 = sangat relevan
Petunjuk Konstruksi
Skala Indikator Item
Skala
Relevansi Tindakan 1 2 3 4
Dimensi Besaran
Merupakan tingkatan susahnya atau kerumitan tugas yang yang harus diselesaikan. Ini berhubungan dengan apakah seseorang
percaya bahwa ia bisa menyelesaikan tugas dengan tingkat kerumitan tertentu
Tantangan dapat dinilai
dalam hal tingkat
kecerdikan, tenaga,
produktivitas, akurasi,
Dapat melayani
pelanggan dengan
informasi produk
yang lengkap
Saya dapat menjelaskan dengan baik
semua produk kepada pelanggan
Saya hanya dapat menjelaskan produk
tertentu saja kepada pelanggan
Saya dapat menjawab dengan sangat
lengkap setiap pertanyaan mengenai
produk-produk yang dijual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
ancaman, atau pengaturan
diri yang diperlukan.
Secara individu dapat
dinilai seberapa baik
mereka bisa berolahraga
secara teratur dengan
berbagai hambatan, seperti
saat mereka mendapat
tekanan kerja, lelah, atau
depresi; dalam cuaca
buruk; atau ketika mereka
memiliki komitmen lain
untuk melakukan sesuatu
yang lebih menarik. Dalam
skala formal, peserta
menilai kemampuan
Saya kesusahan menjawab pertanyaan
yang diajukan pelanggan mengenai
produk-produk yang dijual
Saya dapat menunjukkan letak semua
produk di dalam toko
Saya kesulitan menunjukkan letak produk
di dalam toko
Dapat membuat
pelanggan
membeli banyak
produk
Saya dapat memengaruhi pelanggan
untuk membeli produk lain selain apa
yang dicari
Saya tidak dapat membuat pelanggan
membeli produk lain yang tidak mereka
inginkan
Dapat tetap
melayani
pelanggan di saat
kondisi tubuh
terasa kurang fit
Saya dapat melampaui target penjualan
harian meskipun saya sedang tidak sehat
Saya kesusahan mencapai target
penjualan harian jika sedang sakit
Saya dapat tetap menjual banyak produk
walaupun saya sudah kelelahan
Saya kesusahan menjual produk ketika
saya sudah lelah
Dapat tetap
melayani
Saat sedang stress, saya tetap dapat
melayani setiap pelanggan yang datang
dengan sopan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
mereka mengatasi
berbagai rintangan.
Hambatan dan tantangan
yang cukup harus
dibangun ke dalam item
efikasi diri untuk
menghindari efek plafon.
pelanggan di saat
masih memiliki
beban pikiran
yang berat dari
masalah-masalah
lain
Saya sulit melayani setiap pelanggan
yang datang dengan sopan saat sedang
banyak pikiran
Dimensi Kekuatan
Merupakan kekuatan harapan seseorang dalam menyelesaikan tugas yang dipengaruhi oleh pengalaman yang terjadi padanya,
terlebih pengalaman yang tidak dapat diterima. Pengalaman yang tidak diterima bisa saja memadamkan kekuatan.
Keyakinan efikasi diri
yang lemah mudah
ditiadakan oleh
pengalaman yang tidak
dapat diterima, sedangkan
orang yang memiliki
kepercayaan kuat terhadap
kemampuan mereka akan
Kejadian yang
buruk tidak
mengganggu
pekerjaan yang
harus dilakukan
Saya tetap dapat menjual produk dengan
baik meskipun saya baru saja
mendapatkan teguran keras dari atasan
saya
Saya tidak dapat menjual produk dengan
baik ketika saya mendapat teguran keras
dari atasan saya
Saya tetap dapat mencapai target
penjualan harian meskipun saya baru saja
dikenai sanksi
Saya kesusahan mencapai target
penjualan harian karena saya terbeban
dengan sanksi yang saya terima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
bertahan dalam usaha
mereka meskipun
mengalami kesulitan dan
hambatan yang tak
terhitung. Mereka tidak
mudah terbebani oleh
kesengsaraan. Semakin
kuat rasa efikasi diri,
bagaimanapun, semakin
besar ketekunan dan
semakin tinggi
kemungkinan bahwa
aktivitas yang dipilih akan
dilakukan dengan sukses.
Tidak menyerah
dan tetap
berusaha
walaupun
mendapatkan
feedback
bermacam-
macam dari
pelanggan atau
atasan
Saya dapat terus bekerja dengan
memuaskan meskipun mendapatkan
kritikan dari atasan saya
Saya tidak dapat bekerja dengan
memuaskan lagi setelah mendapatkan
kritikan dari atasan saya
Saya dapat terus melayani pelanggan
dengan sopan walaupun baru saja
mendapatkan kritikan dari pelanggan
sebelumnya
Saya tidak dapat melayani pelanggan
dengan baik lagi setelah mendapatkan
kritikan dari pelanggan sebelumnya
Kritikan yang saya dapat, justru membuat
saya dapat melayani dengan usaha yang
lebih maksimal
Kritikan yang saya dapat, membuat saya
enggan melayani dengan lebih baik lagi
Tetap berusaha
walaupun target
yang ditentukan
Saya tetap terus berusaha walaupun target
penjualan saya kemarin tidak tercapai
Saya merasa berat karena target yang
ditentukan atasan terlalu tinggi
Saya terus mengusahakan yang terbaik
meskipun pencapaian target penjualan
harian saya jarang tercapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
oleh atasan belum
tercapai
Usaha saya menurun jika pencapaian
target penjualan harian saya jarang
tercapai
Dimensi Generalitas
Hal ini berkaitan dengan keluasan efikasi diri seseorang. Beberapa pengalaman menciptakan efikasi diri pada suatu tugas yang
spesifik. Pengalaman yang lain menciptakan efikasi diri yang lebih umum.
Generalitas dapat
bervariasi pada jumlah
dimensi yang berbeda,
termasuk tingkat kesamaan
kegiatan, modalitas di
mana kemampuan
diekspresikan (perilaku,
kognitif, afektif), ciri
situasi kualitatif, dan
karakteristik orang-orang
yang menjadi sasaran
perilaku tersebut.
Dapat
mengerjakan
pekerjaan-
pekerjaan lain
yang diberikan
oleh atasan selain
memperjualkan
produk
perusahaan
Saya dapat mengerjakan tugas lain yang
diberikan oleh atasan selain tugas utama
saya
Saya tidak dapat melakukan pekerjaan
lain, selain menjual produk
Saya dapat menjual produk dan menjaga
keamanan barang-barang di dalam toko
Saya hanya dapat menjual produk saja
namun kesulitan dalam menjaga
keamanan produk-produk di dalam toko
Memiliki
tanggung jawab
pekerjaan lain di
rumah dan dapat
Saya dapat mencapai target penjualan
bulanan dan menyelesaikan tanggung
jawab yang saya miliki di masyarakat
Saya hanya dapat mencapai target
penjualan bulanan namun tidak dapat
menyelesaikan tanggung jawab yang saya
miliki di tempat lain atau sebaliknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
mengerjakannya
dengan baik
Saya dapat memenuhi target penjualan
harian dan menyelesaikan tanggung
jawab saya di keluarga dengan baik
Saya tidak dapat memenuhi target
penjualan harian jika harus
menyelesaikan tanggung jawab saya di
keluarga
Mampu
menghadapi
pelanggan-
pelanggan dengan
karakteristik yang
berbeda-beda
Saya dapat melayani setiap pelanggan
dengan karakter yang berbeda-beda
Saya kesulitan melayani setiap pelanggan
yang beragam
Saya dapat melayani setiap pelanggan
baik pelanggan platinum maupun
pelanggan user
Saya hanya dapat melayani pelanggan
platinum saja
Mampu
menghadapi
pelanggan-
pelanggan dengan
umur yang
berbeda-beda
Saya dapat melayani pelanggan yang
masih pelajar SMP maupun yang sudah
bekerja sebagai pegawai
Saya hanya dapat melayani pelanggan
yang sudah bekerja sebagai pegawai saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN B
SKALA PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Halaman Depan Skala
SKALA PENELITIAN
Data Pribadi
Inisial :
Jenis Kelamin : L / P (lingkari salah satu)
Salam sejahtera,
Perkenalkan saya Fransiscus Bagus Soerja Prasetyo, mahasiswa semester akhir
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saat ini saya sedang
melaksanakan penelitian guna memenuhi persayaratan kelulusan pada jenjang sarjana. Untuk
itu, saya memerlukan bantuan saudara-saudari dengan kriteria :
- Sales Counter Ilufa
Untuk mengisi skala penelitian yang telah saya buat ini. Hasil pengisian skala oleh saudara/i
akan menjadi dokumen rahasia saya, sehingga tidak akan saya beritahukan kepada siapapun.
Hasil pengisian ini pula sama sekali tidak akan memengaruhi pekerjaan saudara/i di dalam
perusahaan. Sehingga dimohonkan saudara/i untuk mengisi dengan sejujur-jujurnya dan apa
adanya. Terimakasih atas bantuannya dan semoga sukses selalu dalam pekerjaan serta aktivitas
saudara/i.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Skala AD ACL
Bacalah petunjuk terlebih dahulu sebelum mengerjakan!
Kata-kata di bawah ini menggambarkan perasaan atau suasana hati Anda saat ini. Silakan
gunakan setiap skala penilaian disamping setiap kata untuk menggambarkan perasaan atau
suasana hati Anda pada saat ini
CONTOH:
Santai ✓✓ ✓ ? tidak
1. Jika Anda melingkari tanda dua centang (✓✓) berarti Anda merasa sangat tenang
pada saat ini
2. Jika anda melingkari tanda satu centang (✓) berarti Anda merasa cukup tenang pada
saat ini
3. Jika anda melingkasi tanda tanya (?) berarti kata di samping tidak mendeskripsikan
perasaan Anda saat ini atau Anda tidak dapat menentukan apakan Anda merasa
tenang pada saat ini
4. Jika Anda melingkari tidak berarti Anda pada saat ini merasa tidak tenang
Kerjakan dengan cepat, dan jangan lupa untuk memberikan tanda pada setiap kata. Jawaban
Anda yang pertama adalah yang paling baik untuk menggambarkan perasaan Anda. Soal
ini hanya memerlukan waktu satu sampai dua menit untuk dikerjakan.
✓✓ ✓ ? tidak : Sangat merasa
✓✓ ✓ ? tidak : Cukup merasa
✓✓ ✓ ? tidak : Tidak dapat memutuskan
✓✓ ✓ ? tidak : Tidak merasa
Aktif ✓✓ ✓ ? tidak
Tenteram ✓✓ ✓ ? tidak
Mengantuk ✓✓ ✓ ? tidak
Gelisah ✓✓ ✓ ? tidak
Berenergi ✓✓ ✓ ? tidak
Penuh tenaga ✓✓ ✓ ? tidak
Tenang ✓✓ ✓ ? tidak
Lelah ✓✓ ✓ ? tidak
Penuh energi ✓✓ ✓ ? tidak
Dalam keadaan tenang ✓✓ ✓ ? tidak
Lesu ✓✓ ✓ ? tidak
Takut ✓✓ ✓ ? tidak
Merasa hidup/ cemerlang ✓✓ ✓ ? tidak
Penuh dengan ketenangan ✓✓ ✓ ? tidak
Waspada ✓✓ ✓ ? tidak
Sesak/ mencengkeram ✓✓ ✓ ? tidak
Teduh ✓✓ ✓ ? tidak
Penuh semangat ✓✓ ✓ ? tidak
Tegang ✓✓ ✓ ? tidak
Terjaga/ tidak mengantuk ✓✓ ✓ ? tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Skala Efikasi Diri
Petunjuk Pengisian
1. Isilah kolom-kolom di bawah ini dengan memberi tanda centang (✓)
sesuai dengan diri saudara apa adanya!
2. Jika saudara salah dalam menjawab, coretlah jawaban saudara yang salah
kemudian ganti dengan jawaban yang menurut saudara sesuai!
Keterangan
1. SS = Sangat Sesuai
2. S = Sesuai
3. TS = Tidak Sesuai
4. STS = Sangat Tidak Sesuai
No. Item SS S TS STS
1 Saya dapat menjelaskan dengan baik semua
produk kepada pelanggan
2
Saya tetap dapat menjual produk dengan
baik meskipun saya baru saja mendapatkan
teguran keras dari atasan saya
3
Saya dapat mengerjakan tugas lain yang
diberikan oleh atasan selain tugas utama
saya
4 Saya hanya dapat menjelaskan produk
tertentu saja kepada pelanggan
5
Saya tidak dapat menjual produk dengan
baik ketika saya mendapat teguran keras dari
atasan saya
6 Saya tidak dapat melakukan pekerjaan lain,
selain menjual produk
7
Saya dapat menjawab dengan sangat
lengkap setiap pertanyaan mengenai produk-
produk yang dijual
8
Saya tetap dapat mencapai target penjualan
harian meskipun saya baru saja dikenai
sanksi
9 Saya dapat menjual produk dan menjaga
keamanan barang-barang di dalam toko
10
Saya kesusahan menjawab pertanyaan yang
diajukan pelanggan mengenai produk-
produk yang dijual
11
Saya kesusahan mencapai target penjualan
harian karena saya terbeban dengan sanksi
yang saya terima
12
Saya hanya dapat menjual produk saja
namun kesulitan dalam menjaga keamanan
produk-produk di dalam toko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
13 Saya dapat menunjukkan letak semua
produk di dalam toko
14
Saya dapat terus bekerja dengan memuaskan
meskipun mendapatkan kritikan dari atasan
saya
15
Saya dapat mencapai target penjualan
bulanan dan menyelesaikan tanggung jawab
yang saya miliki di masyarakat
16 Saya kesulitan menunjukkan letak produk di
dalam toko
17
Saya tidak dapat bekerja dengan memuaskan
lagi setelah mendapatkan kritikan dari
atasan saya
18
Saya hanya dapat mencapai target penjualan
bulanan namun tidak dapat menyelesaikan
tanggung jawab yang saya miliki di tempat
lain atau sebaliknya
19 Saya dapat memengaruhi pelanggan untuk
membeli produk lain selain apa yang dicari
20
Saya dapat terus melayani pelanggan dengan
sopan walaupun baru saja mendapatkan
kritikan dari pelanggan sebelumnya
21
Saya dapat memenuhi target penjualan
harian dan menyelesaikan tanggung jawab
saya di keluarga dengan baik
22
Saya tidak dapat membuat pelanggan
membeli produk lain yang tidak mereka
inginkan
23
Saya tidak dapat melayani pelanggan
dengan baik lagi setelah mendapatkan
kritikan dari pelanggan sebelumnya
24
Saya tidak dapat memenuhi target penjualan
harian jika harus menyelesaikan tanggung
jawab saya di keluarga
25 Saya dapat melampaui target penjualan
harian meskipun saya sedang tidak sehat
26
Kritikan yang saya dapat, justru membuat
saya dapat melayani dengan usaha yang
lebih maksimal
27 Saya dapat melayani setiap pelanggan
dengan karakter yang berbeda-beda
28 Saya kesusahan mencapai target penjualan
harian jika sedang sakit
29 Kritikan yang saya dapat, membuat saya
enggan melayani dengan lebih baik lagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
30 Saya kesulitan melayani setiap pelanggan
yang beragam
31 Saya dapat tetap menjual banyak produk
walaupun saya sudah kelelahan
32 Saya tetap terus berusaha walaupun target
penjualan saya kemarin tidak tercapai
33 Saya dapat melayani setiap pelanggan baik
pelanggan platinum maupun pelanggan user
34 Saya kesusahan menjual produk ketika saya
sudah Lelah
35 Saya merasa berat karena target yang
ditentukan atasan terlalu tinggi
36 Saya hanya dapat melayani pelanggan
platinum saja
37
Saat sedang stress, saya tetap dapat
melayani setiap pelanggan yang datang
dengan sopan
38
Saya terus mengusahakan yang terbaik
meskipun pencapaian target penjualan
harian saya jarang tercapai
39
Saya dapat melayani pelanggan yang masih
pelajar SMP maupun yang sudah bekerja
sebagai pegawai
40
Saya sulit melayani setiap pelanggan yang
datang dengan sopan saat sedang banyak
pikiran
41 Usaha saya menurun jika pencapaian target
penjualan harian saya jarang tercapai
42 Saya hanya dapat melayani pelanggan yang
sudah bekerja sebagai pegawai saja
Terima kasih atas waktunya ☺
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN C
DATA PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Penelitian
Skala Efikasi Diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
ED
1
ED
2
ED
3
ED
4
ED
5
ED
6
ED
7
ED
8
ED
9
ED
10
ED
11
ED
12
ED
13
S1 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4
S2 2 1 3 1 1 3 2 1 2 2 2 3 3
S3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3
S5 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
S6 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
S7 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
S8 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
S9 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4
S10 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3
S11 4 4 4 2 3 3 3 2 4 3 2 2 4
S12 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3
S13 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3
S14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4
S15 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
S16 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3
S17 4 3 4 4 1 3 3 3 4 4 3 4 3
S18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S19 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4
S20 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4
S21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S22 3 2 4 4 4 4 3 2 4 3 3 4 3
S23 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 1 3 3
S24 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3
S25 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
S26 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3
S27 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2
S28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
S29 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3
S30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
S31 3 2 3 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4
S32 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2
S33 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4
S34 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4
S35 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3
S36 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4
S37 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
S38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
S39 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4
S40 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4
S41 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
S42 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
S43 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3
S44 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 1 4
S45 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3
S46 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4
S47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S49 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3
S50 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3
S51 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4
S52 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
S53 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
S54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S55 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
S56 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
S57 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
S58 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4
S59 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
S60 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4
S61 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3
S62 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4
S63 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S64 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4
S65 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3
S66 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3
S67 3 3 3 3 3 4 2 2 4 2 3 4 3
S68 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
S69 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3
S70 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
S71 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3
S72 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
S73 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4
S74 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3
S75 3 3 2 2 3 4 3 2 4 2 3 4 4
S76 3 2 3 3 2 4 3 2 4 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
S77 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3
S78 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3
S79 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2
S80 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4
S81 3 2 3 3 4 4 2 3 3 3 4 4 4
S82 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3
S83 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3
S84 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
S85 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3
S86 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3
S87 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4
S88 3 3 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 2
S89 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S90 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3
S91 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3
S92 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3
S93 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3
S94 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4
S95 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S96 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4
S97 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4
S98 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4
S99 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
S100 2 3 4 2 2 4 2 2 4 2 3 3 2
S101 3 4 3 3 1 2 3 3 4 2 3 4 3
S102 3 3 3 3 1 1 2 2 3 3 3 3 3
S103 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
S104 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3
S105 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3
S106 2 4 3 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4
S107 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
S108 3 1 4 2 2 3 2 2 3 3 3 3 4
S109 2 3 4 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3
S110 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
S111 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4
S112 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4
S113 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3
S114 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3
S115 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
ED
14
ED
15
ED
16
ED
17
ED
18
ED
19
ED
20
ED
21
ED
22
ED
23
ED
24
ED
25
S1 2 2 4 3 3 3 3 2 4 4 3 2
S2 2 2 3 3 3 3 4 2 3 4 3 2
S3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2
S5 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3
S6 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2
S7 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2
S8 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S9 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2
S10 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
S11 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 2 3
S12 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2
S13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
S14 3 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3
S15 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S16 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
S17 4 3 3 1 4 4 4 4 4 3 3 2
S18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S19 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3
S20 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 2
S21 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
S22 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
S23 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2
S24 2 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 2
S25 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2
S26 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
S27 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2
S28 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
S29 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
S30 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4
S31 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 1
S32 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3
S33 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4
S34 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S35 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2
S36 4 2 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
S37 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 1 1
S38 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S39 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4
S40 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3
S41 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S43 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
S44 2 2 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3
S45 3 2 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3
S46 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4
S47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S48 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S49 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3
S50 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2
S51 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2
S52 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
S53 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
S54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
S55 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2
S56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
S57 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3
S58 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3
S59 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3
S60 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3
S61 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
S62 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3
S63 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S64 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3
S65 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
S66 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
S67 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3
S68 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3
S69 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S70 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2
S71 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S72 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2
S73 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2
S74 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
S75 3 2 4 1 3 3 3 3 2 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
S76 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2
S77 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
S78 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3
S79 3 2 2 3 3 4 4 2 3 3 3 3
S80 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3
S81 4 2 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2
S82 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2
S83 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2
S84 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2
S85 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
S86 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2
S87 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S88 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
S89 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3
S90 2 1 4 3 3 3 4 2 2 3 3 2
S91 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
S92 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3
S93 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
S94 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 2 1
S95 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
S96 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S97 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3
S98 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3
S99 2 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2
S100 3 2 2 2 3 2 4 3 3 4 4 2
S101 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2
S102 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
S103 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3
S104 3 2 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3
S105 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3
S106 3 3 4 3 3 4 3 2 4 2 3 2
S107 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
S108 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4
S109 3 2 3 4 3 2 3 2 2 3 2 2
S110 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
S111 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2
S112 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3
S113 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2
S114 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 4 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
S115 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2
ED
26
ED
27
ED
28
ED
29
ED
30
ED
31
ED
32
ED
33
ED
34
ED
35
ED
36
ED
37
S1 1 4 2 4 4 2 4 4 2 3 4 2
S2 3 3 1 4 3 2 4 2 2 1 3 4
S3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S4 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3
S5 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3
S6 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3
S7 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3
S8 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
S9 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4
S10 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 2
S11 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
S12 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4
S13 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3
S14 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
S15 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3
S16 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2
S17 4 4 2 4 4 3 4 4 3 3 4 4
S18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S19 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3
S20 3 3 2 3 4 3 4 4 3 2 4 3
S21 4 3 2 3 3 3 3 4 3 2 4 3
S22 3 4 3 1 3 3 4 4 3 3 3 3
S23 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2
S24 4 3 2 4 3 2 4 3 4 3 4 3
S25 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3
S26 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3
S27 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2
S28 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4
S29 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3
S30 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3
S31 3 3 1 3 3 2 3 4 3 3 4 3
S32 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3
S33 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2
S34 4 4 3 3 3 2 4 4 3 2 4 3
S35 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
S36 3 4 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4
S37 2 4 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3
S38 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3
S39 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3
S40 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 1
S41 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S42 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
S43 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S44 3 4 2 3 4 2 4 3 3 4 4 3
S45 3 3 3 2 4 3 3 1 3 3 3 1
S46 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4
S47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
S48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S49 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
S50 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S51 4 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3
S52 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S53 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3
S54 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 4 3
S55 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3
S56 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3
S57 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3
S58 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3
S59 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3
S60 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3
S61 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3
S62 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3
S63 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S64 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2
S65 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2
S66 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3
S67 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3
S68 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S69 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2
S70 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3
S71 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S72 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2
S73 3 3 2 3 3 3 4 4 2 3 4 3
S74 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
S75 3 3 3 3 2 3 4 4 2 3 4 3
S76 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 4 3
S77 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S78 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4
S79 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3
S80 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4
S81 4 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3
S82 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3
S83 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S84 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3
S85 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2
S86 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3
S87 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S88 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4
S89 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 2
S90 4 3 2 3 4 2 4 4 2 2 3 3
S91 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3
S92 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3
S93 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
S94 3 3 2 3 3 3 4 4 3 1 4 3
S95 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S96 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3
S97 4 3 2 4 3 3 4 4 2 3 4 3
S98 4 4 2 4 3 4 4 4 3 3 4 3
S99 4 4 2 4 3 3 3 4 3 2 4 3
S100 4 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4
S101 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4
S102 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
S103 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3
S104 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3
S105 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4
S106 4 4 3 4 2 3 4 4 3 2 4 3
S107 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3
S108 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 3
S109 3 3 2 4 3 2 3 2 3 3 4 3
S110 3 3 2 3 3 2 4 3 2 2 3 3
S111 3 3 3 4 4 1 4 4 4 4 4 3
S112 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4
S113 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
S114 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3
S115 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
ED
38
ED
39 ED 40 ED 41 ED 42
S1 2 1 2 3 1
S2 4 2 4 4 3
S3 3 3 2 3 3
S4 3 3 2 2 3
S5 2 3 2 3 3
S6 3 3 3 2 3
S7 3 3 2 3 3
S8 3 3 3 3 3
S9 3 3 4 3 3
S10 3 3 3 3 3
S11 3 4 2 2 4
S12 4 3 4 3 3
S13 3 3 2 3 4
S14 4 4 2 3 3
S15 3 3 3 4 3
S16 3 3 3 3 3
S17 4 4 3 4 4
S18 3 3 3 3 3
S19 3 3 2 4 4
S20 4 4 3 4 4
S21 3 3 3 3 4
S22 4 4 3 3 4
S23 3 3 3 2 3
S24 4 3 3 3 4
S25 4 3 3 3 3
S26 3 3 2 3 3
S27 3 3 2 2 3
S28 4 4 4 4 4
S29 3 3 3 3 3
S30 4 4 3 4 4
S31 4 4 2 2 4
S32 3 3 2 3 3
S33 4 4 3 3 3
S34 4 4 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
S35 3 3 4 3 4
S36 4 4 3 3 4
S37 4 4 4 4 3
S38 3 3 3 3 3
S39 4 4 3 3 4
S40 4 4 3 4 4
S41 3 3 3 3 3
S42 3 3 2 3 3
S43 3 3 3 3 3
S44 4 4 4 3 4
S45 3 3 3 4 4
S46 4 4 3 2 4
S47 3 3 3 3 4
S48 3 3 3 3 3
S49 3 3 3 3 3
S50 3 4 3 3 3
S51 3 3 3 3 3
S52 3 3 3 3 3
S53 3 3 3 3 4
S54 3 3 3 2 3
S55 3 3 4 3 4
S56 3 3 4 3 3
S57 3 3 3 3 4
S58 3 3 3 2 3
S59 4 4 3 3 3
S60 3 3 3 3 4
S61 3 3 3 4 4
S62 3 4 4 3 4
S63 3 3 4 3 3
S64 4 4 3 3 3
S65 3 3 2 2 3
S66 3 3 2 3 3
S67 3 3 3 3 3
S68 3 3 3 3 3
S69 3 3 3 3 3
S70 3 3 2 2 3
S71 3 3 3 3 3
S72 3 3 2 3 3
S73 3 3 3 2 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
S74 3 3 3 3 3
S75 4 4 2 3 4
S76 3 4 4 3 4
S77 3 3 2 3 3
S78 3 3 3 3 4
S79 3 4 3 3 4
S80 4 4 4 3 4
S81 3 4 1 3 4
S82 3 3 3 3 4
S83 3 3 3 3 3
S84 3 3 3 3 3
S85 3 3 3 3 3
S86 3 3 2 3 3
S87 3 3 3 3 3
S88 3 4 3 3 4
S89 4 4 2 4 4
S90 4 3 4 3 4
S91 3 3 3 3 3
S92 3 3 3 3 4
S93 3 3 4 4 4
S94 4 4 3 3 4
S95 3 3 3 3 3
S96 3 3 3 3 3
S97 4 4 4 3 4
S98 4 4 4 2 4
S99 3 3 3 3 4
S100 4 3 4 3 4
S101 4 4 3 4 4
S102 4 3 4 3 3
S103 4 4 1 3 3
S104 4 3 3 4 4
S105 4 4 3 3 4
S106 4 4 2 4 4
S107 3 3 3 3 3
S108 4 4 4 3 4
S109 3 4 4 4 4
S110 4 4 3 3 3
S111 4 4 1 4 4
S112 4 4 4 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
S113 3 3 3 3 3
S114 3 3 3 4 4
S115 4 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Penelitian
Skala AD ACL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14
S1 4 3 1 3 4 2 3 3 3 3 1 2 2 2
S2 3 2 3 2 3 2 1 2 2 2 3 3 2 1
S3 3 4 3 2 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3
S4 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 1 4 3
S5 2 3 2 3 2 3 4 3 2 2 2 3 2 2
S6 3 1 1 1 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3
S7 3 3 3 3 3 4 3 1 4 3 3 1 4 3
S8 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3
S9 3 4 3 1 3 4 2 3 4 3 3 1 3 2
S10 2 4 1 2 2 3 3 1 3 3 2 2 3 3
S11 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3
S12 4 4 2 1 4 4 4 3 3 4 1 3 4 4
S13 3 3 3 1 3 3 3 4 3 4 4 2 2 3
S14 3 4 2 1 3 4 4 1 3 3 1 1 3 3
S15 2 3 1 1 2 4 4 1 4 4 1 1 3 4
S16 3 3 1 1 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3
S17 3 3 1 3 3 3 3 2 4 3 1 1 4 3
S18 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3
S19 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 1 1 3 4
S20 3 3 3 1 3 2 3 2 2 4 3 1 2 3
S21 4 4 2 2 4 3 3 1 3 3 1 1 3 3
S22 3 3 3 1 3 3 3 2 3 2 1 1 3 3
S23 2 2 3 2 2 2 3 4 2 2 3 2 1 2
S24 2 3 1 1 2 2 3 3 2 3 1 1 4 2
S25 3 4 1 1 3 4 4 1 4 3 1 1 4 4
S26 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 1 1 4 4
S27 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2
S28 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
S29 4 3 3 2 4 4 4 3 4 3 2 2 4 4
S30 3 2 1 2 3 4 2 3 3 2 1 2 3 2
S31 3 4 2 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4
S32 3 2 3 1 3 2 3 4 3 2 3 2 3 2
S33 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3
S34 4 4 1 1 4 4 4 1 4 4 1 1 3 4
S35 2 2 4 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3
S36 4 4 1 1 3 3 4 3 4 4 1 1 4 4
S37 3 2 4 3 3 3 4 3 3 2 3 2 1 2
S38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
S39 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 2 1 4 4
S40 4 4 1 1 4 4 4 1 4 4 1 1 4 4
S41 3 4 1 1 3 4 3 1 3 3 1 1 3 3
S42 3 3 1 1 3 4 3 1 4 3 1 1 4 3
S43 3 3 4 2 4 3 3 2 2 3 2 1 2 2
S44 3 3 3 1 4 4 3 3 4 4 1 1 4 4
S45 4 3 1 2 4 3 3 3 3 3 3 1 3 3
S46 4 3 3 1 4 4 4 3 4 4 1 1 4 4
S47 3 3 3 1 3 3 4 3 4 4 3 1 4 4
S48 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3
S49 4 3 2 1 4 4 3 2 4 3 1 1 3 3
S50 3 4 1 1 3 4 4 1 3 4 1 1 3 3
S51 4 3 1 1 3 4 4 1 4 4 1 1 4 4
S52 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 1 2 3
S53 4 4 3 1 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
S54 3 3 2 1 3 3 4 2 3 3 2 1 3 3
S55 4 3 1 1 4 4 3 2 4 3 1 1 3 3
S56 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2 2 3 2
S57 4 4 1 1 4 4 2 3 3 2 1 1 4 2
S58 3 3 3 2 3 3 3 4 1 3 3 1 3 2
S59 4 4 2 1 4 4 4 2 4 4 1 2 3 4
S60 3 2 3 2 3 3 3 4 3 2 3 1 2 3
S61 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3
S62 3 4 3 2 3 4 3 2 4 3 1 1 3 3
S63 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3
S64 4 4 1 2 4 3 4 2 3 4 1 1 3 3
S65 3 2 4 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3
S66 2 3 4 2 2 3 2 4 3 2 3 3 3 2
S67 3 3 3 1 3 4 3 4 4 3 1 2 3 3
S68 3 3 1 1 3 3 3 1 3 3 1 1 4 4
S69 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 1 1 2 2
S70 3 3 3 2 3 4 2 3 4 2 3 1 3 3
S71 3 4 2 1 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3
S72 2 3 1 3 2 3 3 4 3 3 3 3 1 3
S73 3 2 1 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3
S74 3 4 3 1 3 4 4 1 4 4 1 1 3 3
S75 3 3 3 4 3 4 4 1 4 4 1 1 3 4
S76 2 3 1 1 2 3 3 3 4 3 3 1 3 4
S77 3 3 1 1 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
S78 4 2 4 1 4 4 1 3 4 4 1 1 3 2
S79 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2
S80 3 3 4 1 3 4 3 2 3 1 1 1 3 3
S81 3 4 2 1 3 4 3 3 3 4 1 1 3 2
S82 3 3 2 1 3 3 3 2 3 3 1 1 3 3
S83 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 1 3 2 2
S84 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3
S85 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3
S86 3 3 1 1 3 3 3 1 3 3 1 1 3 3
S87 3 3 4 4 3 3 2 4 1 2 3 2 3 2
S88 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 2 1 2 2
S89 3 3 3 1 3 3 3 3 4 2 2 1 2 1
S90 3 4 3 1 3 3 3 4 3 4 2 2 4 4
S91 3 3 1 2 3 4 3 1 4 3 1 2 3 3
S92 3 3 1 1 3 3 2 3 3 3 1 1 3 3
S93 3 2 2 2 3 3 3 4 3 2 3 1 3 2
S94 3 1 1 1 3 3 3 1 3 1 1 1 3 1
S95 4 4 2 2 4 4 3 2 4 3 2 2 3 3
S96 4 3 1 1 4 3 4 2 3 2 3 1 2 2
S97 4 3 2 1 4 3 3 3 3 3 2 1 3 3
S98 4 4 2 2 4 4 4 2 3 4 2 1 4 4
S99 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 2 1
S100 4 3 1 1 3 3 4 1 3 4 1 1 4 3
S101 4 3 2 1 4 3 3 1 3 4 1 3 3 4
S102 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3
S103 4 3 3 1 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3
S104 3 3 3 1 3 4 4 3 4 4 3 1 3 4
S105 4 3 2 2 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4
S106 3 2 4 2 3 4 2 1 4 2 3 3 4 3
S107 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
S108 3 3 3 1 3 4 3 2 4 3 2 1 3 3
S109 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 1 2 3 3
S110 4 3 2 1 4 4 3 2 4 3 2 1 4 3
S111 3 3 2 1 3 4 4 2 3 3 2 1 3 3
S112 4 3 4 2 3 3 4 4 3 4 3 2 4 3
S113 3 3 1 1 3 3 4 1 3 3 1 1 3 3
S114 3 3 1 1 3 3 3 1 3 3 1 1 3 3
S115 4 4 4 1 4 4 3 2 4 3 1 1 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
A15 A16 A17 A18 A19 A20
S1 3 2 3 4 2 2
S2 3 1 4 2 1 3
S3 3 2 4 4 2 2
S4 2 1 4 4 1 3
S5 2 2 1 3 3 3
S6 2 1 1 3 1 4
S7 2 1 3 3 1 2
S8 2 1 4 4 1 2
S9 1 3 3 4 3 2
S10 2 1 2 3 2 4
S11 1 3 3 3 4 3
S12 2 2 3 4 4 4
S13 2 2 4 3 1 1
S14 2 1 3 4 2 2
S15 4 1 3 4 3 1
S16 4 1 3 4 1 4
S17 1 1 3 4 1 1
S18 4 1 3 3 1 2
S19 1 3 1 4 1 2
S20 4 1 3 3 1 2
S21 2 1 3 4 1 2
S22 2 2 3 4 1 3
S23 2 2 2 2 3 3
S24 4 1 2 3 1 2
S25 1 1 4 4 1 2
S26 4 1 3 4 1 2
S27 3 4 3 3 2 2
S28 2 4 3 4 1 1
S29 4 2 2 4 1 3
S30 2 2 2 3 2 3
S31 4 1 4 4 1 3
S32 2 2 3 3 1 3
S33 2 3 3 3 2 3
S34 2 2 4 4 1 1
S35 3 2 3 2 1 4
S36 2 1 4 4 1 1
S37 2 3 2 2 3 3
S38 2 1 3 3 1 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
S39 2 1 3 4 1 2
S40 1 1 4 4 1 1
S41 2 1 3 4 1 2
S42 3 1 3 4 1 1
S43 3 2 3 3 1 3
S44 1 1 4 4 1 2
S45 2 1 2 4 1 1
S46 1 1 4 4 1 2
S47 2 1 3 4 1 2
S48 4 1 3 3 1 2
S49 3 2 3 4 1 3
S50 4 1 4 4 1 4
S51 1 1 4 4 1 2
S52 2 1 3 3 1 3
S53 1 3 4 4 3 1
S54 3 1 2 3 3 3
S55 2 1 3 4 1 1
S56 3 3 2 3 3 2
S57 3 1 2 3 1 1
S58 2 1 2 3 2 3
S59 2 2 4 4 1 2
S60 3 2 2 2 2 4
S61 3 2 3 3 3 2
S62 3 1 3 4 1 2
S63 4 1 3 4 1 2
S64 2 1 3 3 1 2
S65 3 2 3 3 3 3
S66 2 3 2 3 3 3
S67 1 1 4 4 3 4
S68 2 1 3 3 1 4
S69 2 1 2 3 2 2
S70 4 1 3 4 2 2
S71 2 2 3 3 1 2
S72 3 2 1 3 1 2
S73 1 1 1 4 3 2
S74 2 1 2 4 1 2
S75 1 2 4 4 1 2
S76 2 3 3 3 2 1
S77 2 1 3 3 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
S78 1 3 4 4 1 1
S79 2 2 3 3 3 3
S80 4 1 1 4 1 2
S81 3 2 3 3 2 2
S82 4 1 2 3 1 3
S83 3 2 2 2 2 1
S84 3 2 3 3 1 2
S85 2 2 3 3 2 2
S86 2 1 3 3 1 2
S87 2 2 3 3 1 4
S88 3 1 2 4 1 2
S89 2 3 3 3 3 2
S90 3 1 1 4 1 3
S91 2 1 3 4 1 1
S92 2 1 3 3 1 4
S93 4 1 2 3 1 2
S94 4 1 3 3 1 2
S95 2 2 3 4 1 2
S96 2 1 2 3 1 2
S97 2 1 3 4 2 2
S98 3 2 3 4 2 2
S99 2 1 3 4 2 4
S100 2 1 4 4 1 1
S101 1 2 3 4 1 1
S102 2 1 3 3 1 2
S103 2 1 3 4 3 2
S104 4 1 4 4 1 2
S105 1 2 4 4 3 2
S106 1 1 2 4 3 4
S107 2 3 3 3 4 2
S108 1 1 1 3 1 3
S109 2 1 4 4 1 1
S110 3 1 4 4 1 3
S111 3 1 2 4 1 2
S112 1 3 3 4 2 2
S113 3 2 3 3 1 4
S114 3 1 3 3 1 2
S115 2 2 4 4 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN D
HASIL UJI RELIABILITAS SKALA EFIKASI DIRI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Hasil Uji Reliabilitas Skala Efikasi Diri (sebelum uji validitas)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.915 42
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
V1 126.26 116.230 .505 .912
V2 126.41 117.103 .387 .913
V3 126.20 116.126 .495 .912
V4 126.35 115.211 .511 .912
V5 126.31 116.796 .345 .914
V6 126.10 117.164 .399 .913
V7 126.57 115.792 .527 .912
V8 126.83 115.110 .538 .911
V9 126.25 116.787 .484 .912
V10 126.37 118.499 .343 .914
V11 126.29 115.505 .535 .911
V12 126.27 115.602 .475 .912
V13 126.15 115.934 .475 .912
V14 126.44 116.056 .520 .912
V15 126.71 115.978 .422 .913
V16 126.04 116.603 .461 .912
V17 126.33 116.539 .398 .913
V18 126.29 116.171 .598 .911
V19 126.31 117.059 .467 .912
V20 126.21 118.202 .410 .913
V21 126.46 115.198 .529 .911
V22 126.39 117.591 .413 .913
V23 126.23 118.633 .356 .913
V24 126.46 118.952 .273 .914
V25 126.90 116.761 .369 .913
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
V26 126.23 115.089 .507 .912
V27 126.25 116.892 .493 .912
V28 126.95 114.839 .500 .912
V29 126.20 117.811 .350 .913
V30 126.36 117.968 .380 .913
V31 126.63 117.096 .409 .913
V32 126.03 115.850 .561 .911
V33 126.05 115.436 .532 .911
V34 126.54 116.479 .416 .913
V35 126.61 116.574 .371 .913
V36 126.00 116.737 .492 .912
V37 126.44 118.547 .288 .914
V38 126.10 117.421 .416 .913
V39 126.11 116.505 .473 .912
V40 126.50 119.638 .137 .917
V41 126.37 118.815 .276 .914
V42 125.98 116.386 .471 .912
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Hasil Uji Reliabilitas Skala Efikasi Diri (setelah pengguguran item)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.917 38
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
V1 114.33 103.679 .524 .914
V2 114.48 104.655 .391 .915
V3 114.27 103.742 .499 .914
V4 114.42 102.824 .519 .914
V5 114.38 104.028 .374 .916
V6 114.17 104.654 .409 .915
V7 114.63 103.409 .533 .914
V8 114.90 102.673 .551 .913
V9 114.32 104.255 .499 .914
V10 114.44 105.881 .358 .916
V11 114.36 103.179 .537 .914
V12 114.34 103.156 .485 .914
V13 114.22 103.259 .504 .914
V14 114.51 103.603 .531 .914
V15 114.78 103.365 .443 .915
V16 114.11 104.013 .482 .914
V17 114.40 104.277 .390 .916
V18 114.36 103.898 .590 .913
V19 114.38 104.712 .462 .915
V20 114.28 105.869 .396 .915
V21 114.53 102.690 .548 .913
V22 114.46 105.303 .400 .915
V23 114.30 106.315 .338 .916
V25 114.97 104.279 .376 .916
V26 114.30 102.947 .495 .914
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
V27 114.32 104.571 .487 .914
V28 115.02 102.596 .497 .914
V29 114.27 105.725 .318 .916
V30 114.43 105.685 .364 .916
V31 114.70 104.915 .390 .915
V32 114.10 103.789 .535 .914
V33 114.12 103.178 .528 .914
V34 114.61 104.153 .413 .915
V35 114.68 104.150 .375 .916
V36 114.07 104.486 .480 .914
V38 114.17 105.227 .395 .915
V39 114.18 104.045 .482 .914
V42 114.05 104.295 .446 .915
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN E
HASIL UJI RELIABILITAS SKALA GAIRAH FISIOLOGIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Hasil Uji Reliabilitas Skala Energi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.814 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
V1 13.01 3.868 .659 .764
V5 13.03 3.938 .637 .771
V9 12.96 3.867 .542 .797
V13 13.17 3.543 .571 .794
V18 12.75 3.822 .645 .767
Hasil Uji Reliabilitas Skala Tidur
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.708 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
V3 9.15 4.899 .431 .582
V8 8.97 5.104 .429 .569
V11 9.46 5.058 .449 .516
V15 9.10 7.105 .310 .664
V20 9.14 6.173 .307 .688
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Hasil Uji Reliabilitas Skala Tegang
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.725 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
V4 8.06 4.058 .349 .651
V6 8.13 4.792 .336 .677
V12 8.23 3.650 .539 .464
V16 8.23 4.054 .459 .548
V19 8.22 3.698 .487 .511
Hasil Uji Reliabilitas Skala Tenang
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.777 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
V2 12.06 5.058 .537 .741
V7 11.98 5.123 .505 .750
V10 12.09 4.308 .738 .669
V14 12.17 4.478 .636 .705
V17 12.25 5.032 .376 .801
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN F
HASIL UJI DAYA BEDA ITEM SKALA EFIKASI DIRI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Correlations
ED ED ED
V1 Pearson Correlation .560** V16 Pearson Correlation .521** V32 Pearson Correlation .569**
Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.000
N 115 N 115 N 115
V2 Pearson Correlation .437** V17 Pearson Correlation .439** V33 Pearson Correlation .566**
Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.000
N 115 N 115 N 115
V3 Pearson Correlation .538** V18 Pearson Correlation .618** V34 Pearson Correlation .460**
Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.000
N 115 N 115 N 115
V4 Pearson Correlation .561** V19 Pearson Correlation .499** V35 Pearson Correlation .428**
Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.000
N 115 N 115 N 115
V5 Pearson Correlation .428** V20 Pearson Correlation .431** V36 Pearson Correlation .516**
Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.000
N 115 N 115 N 115
V6 Pearson Correlation .453** V21 Pearson Correlation .587** V38 Pearson Correlation .436**
Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.000
N 115 N 115 N 115
V7 Pearson Correlation .569** V22 Pearson Correlation .439** V39 Pearson Correlation .521**
Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.000
N 115 N 115 N 115
V8 Pearson Correlation .590** V23 Pearson Correlation .375** V42 Pearson Correlation .488**
Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.000
N 115 N 115 N 115
V9 Pearson Correlation .535** V25 Pearson Correlation .428** ED Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed)
N 115 N 115 N 115
V10 Pearson Correlation .397** V26 Pearson Correlation .539**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.000
N 115 N 115
V11 Pearson Correlation .574** V27 Pearson Correlation .521**
Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.000
N 115 N 115
V12 Pearson Correlation .530** V28 Pearson Correlation .543**
Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.000
N 115 N 115
V13 Pearson Correlation .545** V29 Pearson Correlation .365**
Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.000
N 115 N 115
V14 Pearson Correlation .566** V30 Pearson Correlation .405**
Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.000
N 115 N 115
V15 Pearson Correlation .492** V31 Pearson Correlation .434**
Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.000
N 115 N 115
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN G
HASIL UJI DAYA BEDA ITEM SKALA GAIRAH FISIOLOGIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Hasil Uji Daya Beda Item Energi
Correlations
V1 V5 V9 V13 V18 VAR00001
V1 Pearson Correlation 1 .892** .357** .402** .436** .784**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115
V5 Pearson Correlation .892** 1 .352** .369** .416** .767**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115
V9 Pearson Correlation .357** .352** 1 .455** .543** .721**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115
V13 Pearson Correlation .402** .369** .455** 1 .568** .762**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115
V18 Pearson Correlation .436** .416** .543** .568** 1 .779**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115
VAR00001 Pearson Correlation .784** .767** .721** .762** .779** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil Uji Daya Beda Item Tidur
Correlations
V3 V8 V11 V15 V20 VAR00002
V3 Pearson Correlation 1 .414** .403** -.060 .247** .704**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .527 .008 .000
N 115 115 115 115 115 115
V8 Pearson Correlation .414** 1 .524** -.048 .095 .688**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .607 .312 .000
N 115 115 115 115 115 115
V11 Pearson Correlation .403** .524** 1 .004 .094 .700**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .970 .316 .000
N 115 115 115 115 115 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
V15 Pearson Correlation -.060 -.048 .004 1 .085 .320**
Sig. (2-tailed) .527 .607 .970 .364 .000
N 115 115 115 115 115 115
V20 Pearson Correlation .247** .095 .094 .085 1 .504**
Sig. (2-tailed) .008 .312 .316 .364 .000
N 115 115 115 115 115 115
VAR00002 Pearson Correlation .704** .688** .700** .320** .504** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil Uji Daya Beda Item Tegang
Correlations
V4 V6 V12 V16 V19 VAR00003
V4 Pearson Correlation 1 .011 .407** .310** .220* .641**
Sig. (2-tailed) .285 .000 .001 .018 .000
N 115 115 115 115 115 115
V6 Pearson Correlation .011 1 .019 .016 .025 .307**
Sig. (2-tailed) .285 .682 .865 .789 .026
N 115 115 115 115 115 115
V12 Pearson Correlation .407** .019 1 .351** .502** .756**
Sig. (2-tailed) .000 .682 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115
V16 Pearson Correlation .310** .016 .351** 1 .411** .686**
Sig. (2-tailed) .001 .865 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115
V19 Pearson Correlation .220* .025 .502** .411** 1 .730**
Sig. (2-tailed) .018 .789 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115
VAR00003 Pearson Correlation .641** .307** .756** .686** .730** 1
Sig. (2-tailed) .000 .026 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Hasil Uji Daya Beda Item Tenang
Correlations
V2 V7 V10 V14 V17 VAR00004
V2 Pearson Correlation 1 .386** .512** .440** .289** .702**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .000
N 115 115 115 115 115 115
V7 Pearson Correlation .386** 1 .499** .527** .143 .680**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .126 .000
N 115 115 115 115 115 115
V10 Pearson Correlation .512** .499** 1 .631** .458** .851**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115
V14 Pearson Correlation .440** .527** .631** 1 .288** .790**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .000
N 115 115 115 115 115 115
V17 Pearson Correlation .289** .143 .458** .288** 1 .626**
Sig. (2-tailed) .002 .126 .000 .002 .000
N 115 115 115 115 115 115
VAR00004 Pearson Correlation .702** .680** .851** .790** .626** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN H
HASIL UJI ASUMSI DAN HIPOTESIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 115
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 9.39842098
Most Extreme Differences Absolute .073
Positive .073
Negative -.050
Test Statistic .073
Asymp. Sig. (2-tailed) .180c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Uji Multikolinearitas
Uji Linearitas
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
ED * Dimensi Aktivasi A 115 100.0% 0 0.0% 115 100.0%
ED * Dimensi Aktivasi B 115 100.0% 0 0.0% 115 100.0%
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 112.233 1.590 70.569 .000
Dimensi Aktivasi A 1.051 .246 .431 4.276 .000 .707 1.415
Dimensi Aktivasi B -.046 .283 -.016 -.162 .872 .707 1.415
a. Dependent Variable: ED
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Efikasi Diri dan Dimensi Aktivasi A
Report
ED
Dimensi Aktivasi A Mean N Std. Deviation
-6.00 99.0000 2 8.48528
-4.00 117.0000 2 1.41421
-3.00 111.0000 2 12.72792
-2.00 106.2000 5 9.14877
-1.00 113.6667 3 8.14453
.00 109.1667 6 4.16733
1.00 114.0000 1 .
2.00 113.1111 9 7.59020
3.00 115.4615 13 11.60183
4.00 115.8182 11 6.38464
5.00 122.0769 13 10.78936
6.00 123.0000 7 13.67479
7.00 120.7778 9 9.84604
8.00 118.7000 10 10.68800
9.00 123.7500 8 9.83797
10.00 125.3333 3 8.50490
11.00 117.6667 3 8.96289
12.00 120.4000 5 6.87750
13.00 122.5000 2 7.77817
15.00 136.0000 1 .
Total 117.4957 115 10.46915
ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean
Square F Sig.
ED * Dimensi
Aktivasi A
Between
Groups
(Combined) 3665.580 19 192.925 2.076 .011
Linearity 2422.733 1 2422.733 26.068 .000
Deviation from
Linearity
1242.847 18 69.047 .743 .759
Within Groups 8829.168 95 92.939
Total 12494.748 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Efikasi Diri dan Dimensi Aktivasi B
Report
ED
Dimensi Aktivasi B Mean N Std. Deviation
-13.00 128.0000 1 .
-12.00 136.0000 1 .
-11.00 121.1250 8 8.23646
-10.00 121.2000 5 5.26308
-9.00 118.0000 3 2.00000
-8.00 117.5000 14 11.33918
-7.00 118.1250 16 8.89850
-6.00 121.0000 15 10.31642
-5.00 114.4167 12 8.18489
-4.00 114.2727 11 10.89120
-3.00 120.7500 8 10.64693
-2.00 123.3333 3 12.85820
-1.00 110.0000 3 16.52271
.00 103.0000 3 11.78983
1.00 106.0000 3 16.37071
2.00 121.0000 5 8.18535
3.00 107.3333 3 6.11010
4.00 119.0000 1 .
Total 117.4957 115 10.46915
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
ED * Dimensi Aktivasi A .440 .194 .542 .293
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
ED * Dimensi Aktivasi B -.250 .062 .474 .224
Uji Hipotesis
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Dimensi Aktivasi
B, Dimensi
Aktivasi Ab
. Enter
a. Dependent Variable: ED
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Mod
el R
R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .441a .194 .180 9.48196 .194 13.487 2 112 .000
a. Predictors: (Constant), Dimensi Aktivasi B, Dimensi Aktivasi A
b. Dependent Variable: ED
ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean
Square F Sig.
ED * Dimensi
Aktivasi B
Betwee
n
Groups
(Combined) 2801.891 17 164.817 1.649 .066
Linearity 780.848 1 780.848 7.814 .006
Deviation from
Linearity
2021.043 16 126.315 1.264 .236
Within Groups 9692.857 97 99.926
Total 12494.748 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Uji Pelengkap Hipotesis
Correlations
ED
Dimensi Aktivasi
A
Dimensi Aktivasi
B
ED Pearson Correlation 1 .440** -.250**
Sig. (2-tailed) .000 .007
N 115 115 115
Dimensi Aktivasi A Pearson Correlation .440** 1 -.541**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 115 115 115
Dimensi Aktivasi B Pearson Correlation -.250** -.541** 1
Sig. (2-tailed) .007 .000
N 115 115 115
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI