HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS MEMBACA MAJALAH …digilib.unila.ac.id/25576/3/SKRIPSI TANPA BAB...

94
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS MEMBACA MAJALAH INTERNAL DAN SENSE OF BELONGING ANGGOTA ORGANISASI (Studi Pada Anggota Polda Lampung Sebagai Pembaca Majalah Internal Tribrata News) (Skripsi) Oleh DWI ANGGRAENI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Transcript of HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS MEMBACA MAJALAH …digilib.unila.ac.id/25576/3/SKRIPSI TANPA BAB...

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS MEMBACA MAJALAH INTERNALDAN SENSE OF BELONGING ANGGOTA ORGANISASI

(Studi Pada Anggota Polda Lampung Sebagai Pembaca Majalah InternalTribrata News)

(Skripsi)

Oleh

DWI ANGGRAENI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS MEMBACA MAJALAH INTERNALDAN SENSE OF BELONGING ANGGOTA ORGANISASI

(Studi Pada Anggota Polda Lampung Sebagai Pembaca Majalah InternalTribrata News)

Oleh

Dwi Anggraeni

Hubungan yang harmonis dan kondusif antara organisasi dan publik internal tidakdapat tercipta dengan sendirinya, diperlukan adanya usaha-usaha khusus pihakorganisasi untuk menciptakannya melalui cara pendekatan komunikasi internalyang tepat dan efektif. Oleh karena itu, organisasi memerlukan sebuah mediakomunikasi internal yang dapat menumbuhkan perasaan positif anggotaorganisasi salah satunya sense of belonging. Sense of belonging dapatmemberikan dampak positif pada kehidupan dan kelangsungan organisasi, rasamemiliki yang ada pada diri anggota organisasi akan membuat anggota memilikietos kerja yang tinggi, profesional, dan optimal, sehingga pada akhirnyamembentuk citra positif organisasi. Dalam mewujudkan komunikasi internal yangbaik, Polda Lampung membentuk sebuah media komunikasi internal berupamajalah yakni majalah Tribrata News yang diterbitkan setiap bulannya yangselalu memuat prestasi dan pencapaian serta penghargaan yang diraih oleh PoldaLampung yang kemudian diinformasikan melalui majalah Tribrata News untukmeningkatkan rasa bangga dan rasa memiliki anggota kepada kesatuannya.

Untuk mengukur sejauh mana majalah Tribrata News telah berhasil menstimulipara pembacanya yaitu anggota Polda Lampung. Maka perlu diketahui apakahterdapat hubungan antara aktivitas membaca majalah Tribrata News dengan senseof belonging pada diri anggota Polda Lampung sebagai pembaca majalah. Adapuntujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan hubunganantara aktivitas membaca majalah Tribrata News sebagai variabel X dan sense ofbelonging anggota organisasi Polda Lampung sebagai pembaca sebagai variabelY.

Teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian ini adalah Teori JarumHipodermik. Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif,sedangkan metode yang digunakan adalah survey. Teknik pengumpulan data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner sebagai data primer dan didukungdengan studi kepustakaan yakni dokumen, majalah dan buku saku personel PoldaLampung sebagai data sekunder. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian inimenggunakan Total Sampling dengan sampel berjumlah 58 orang anggota PoldaLampung yang berdomisili Perumahan Polri Hajimena dan teknik analisa datayang digunakan adalah rumus Tata Jenjang Spearman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara variabel X dan Y sebesar0.574. Nilai korelasi tersebut berada pada kategori “sedang”. Pengujian hipotesismenunjukan bahwa Thitung>Ttabel dengan taraf signifikansi 5% yaitu6,426>2,009. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima. Besarnya hubunganantara aktivitas membaca majalah internal Tribrata News dan sense of belongingpada diri anggota organisasi Polda Lampung sebagai pembaca adalah sebesar32,94%. Hal ini berarti 67,06% sense of belonging anggota Polda Lampungberhubungan dengan faktor lain. Dari hasil data perhitungan diatas, dapatdisimpulkan bahwa“Terdapat hubungan antara aktivitas membaca majalahTribrata News dengan sense of belonging pada diri anggota organisasi PoldaLampung sebagai pembaca majalah Tribrata News”.Selain itu, terdapat faktoratau aktivitas lain yang berhubungan dengan sense of belonging anggota PoldaLampung tidak diteliti pada penelitian ini.

Kata kunci :Aktivitas Membaca, Majalah Internal, Sense Of Belonging

ABSTRACT

CORRELATION THE ACTIVITY OF READING INTERNAL MAGAZINEAND SENSE OF BELONGING MEMBER OF ORGANIZATION

(Study On Members Of The Polda Lampung As Readers Internal MagazineTribrata News)

By

Dwi Anggraeni

Harmonious relations and conducive between organizations and public internalcannot created by itself, there needs to be efforts the organization for it in amanner approach communication internal appropriate and effective. Hence ,organization need a media of communication internal which can foster positivefeelings member organizations of one of them sense of belonging. Sense ofbelonging can have a positive impact in the life of and continuity of organization ,a sense of belonging that are with them a member of organization will makes themembers having work ethic high, professional, and optimal, so in the end form animage of positive organization .In realizing communication internal good , PoldaLampung form a media of communication internal one of them in the form ofmagazine internal the magazine Tribrata News that is published every our moonis always load achievement and award was by Polda Lampung which then beinformed of through magazine Tribrata News to enhance their sense of proud anda sense of belonging members to organization.

To measure the extent to which the magazine has been successfully stimulateTribrata News readers are members of Lampung Police. It is necessary to knowwhether there is a relationship between the activity of reading magazines TribrataNews with a sense of belonging on the members of Lampung Police as magazinereaders.As for the purpose of this research is to find and described therelationship between activity read the Tribrata News as variable X and sense ofbelonging a member of a Polda Lampung as readers in variable Y.

A theory that used as a the research is theory Hypodermic Needle Theory . Typeresearch is descriptive with the quantitative approach, while methods used issurvey .Technique collecting data which used in this research was questionnairesas the primary data and supported by study the document literature, magazinesand pocketbooks personnel Polda lampung of file sekunder. Technique the samplecollection in this research using total of sampling from were 58 members PoldaLampung that dwelled Housing Polri Hajimena and techniques analysis the dataused was formula Tata Jenjang Spearman.

The result showed that the correlation between variables X and Y worth 0.574.Correlation value it is in category “medium”. The hypothesis testing showedTcount> Ttable at significance level of 5% with a ratio of 6,426>2,009 so thatHa is accepted and H0 is rejected. The relationship between activity read theinternal magazine Tribrata News and sense of belonging in a member of PoldaLampung as readers was in 32,94 %.This means 67,06 % sense of belongingmembers of the Polda Lampung associated with other factors. Results from theabove data calculation can conclude that there is the corelation between activityread Tribrata News magazine with a sense of belonging on the self members ofthe organization of Polda Lampung as readers magazine Tribrata News.Moreover, there are factors or another activity that deals with the sense ofbelonging members of Polda Lampung not be researched in this research

Keywords: Internal Magazine , Sense Of Belonging, The Activity Of Reading ,

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS MEMBACA MAJALAH INTERNAL DAN

SENSE OF BELONGING ANGGOTA ORGANISASI

(Studi Pada Anggota Polda Lampung Sebagai Pembaca Majalah Internal Tribrata

News)

Oleh

DWI ANGGRAENI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA ILMU KOMUNIKASI

Pada

Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Dwi Anggraeni. Dilahirkan di

Natar pada tanggal 25 April 1994. Penulis merupakan putri

kedua dari tiga bersaudara, buah hati dari pasangan Bapak

(Alm) A. Rasyid dan Ibu Linda Surtina S.Pd. Penulis

menempuh pendidikan di TK Kartika II-27 Bandar

Lampung pada tahun 2000, SD AL-KAUTSAR Bandar

Lampung pada tahun 2006, SMP AL-KAUTSAR Bandar

Lampung 2009, SMA AL-KAUTSAR Bandar Lampung pada tahun 2012. Pada tahun

2012 penulis terdaftar sebagai mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN Jalur

Undangan.

Semasa menjadi mahasiswa, penulis aktif sebagai anggota HMJ Ilmu Komunikasi

sebagai anggota bidang broadcasting periode kepengurusan 2013-2014 dan anggota

bidang public relations periode kepengurusan 2014-2015. Penulis melaksanakan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pagar Dewa Suka Mulya, Kec. Pagar Dewa, Kab.

Tulang Bawang Barat pada bulan Juli-Agustus 2015 dan Praktik Kerja Lapangan

(PKL) di Biro Humas dan Protokol Provinsi Lampung pada bulan Februari 2016.

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamutelah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh

(urusan) yang lain(Q.S. Al- Insyirah :6-7)

Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lahdatangnya

(Q.S. An-Nahl :53)

Dan bahwa Manusia hanya memperoleh apa yang telahdiusahakannya

(Q.S. An-Najm: 39)

Everything will be okay in the end. If it’s not okay, it’s not the end.Cheer Up and Don’t Give Up!

(@gustiaherlinda)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsiku ini kepada……

Motivasi, Semangat dan Tujuan HidupkuAyahanda (Alm) A.Rasyid dan Ibunda Linda Surtina.

Terima kasih untuk doa, kasih sayang, semua pengorbanandan kesabaran, terima kasih untuk segala-galanya

Kakak dan Adik ku tersayangAnggesti Irka Safitri S.I.P. dan Maulin Rafikki

Terima kasih atas doa dan dukungannya

Sahabat dan teman-temanku yang terbaikTerima kasih untuk semua warna dan suka duka

kebersamaannya

SANWACANA

Alhamdulillahhirobbil’alamin, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, karena bantuan, berkat, rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul“Hubungan Antara Aktivitas Membaca

Majalah Internal dan Sense Of Belonging Anggota Organisasi (Studi Pada

Anggota Polda Lampung Sebagai Pembaca Majalah Internal Tribrata

News)” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ilmu

Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas

dari berbagai hambatan dan kesulitan. Tanpa adanya bantuan, dukungan,

motivasi, dan semangat dari berbagai pihak yang terlibat dalam penyusunan

skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Oleh karena itu

pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa hormat dan ucapan terimakasih

kepada:

1. Allah SWT, atas segala berkat, rahmat, hidayah-Nya serta kesehatan dan

petunjuk yang selalu Engkau berikan kepada kami. Maafkan hamba-Mu

ini yang sering melakukan kesalahan dihadapan-Mu.

2. Bapak Dr. Syarief Makhya, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Lampung.

3. Ibu Dhanik Sulistyarini, S.Sos.,M.Comn&Media St., selaku Ketua Jurusan

Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lampung, terimakasih untuk segala keiklasannya mendidik dan membantu

mahasiswa selama ini.

4. Ibu Wulan Suciska, S.I.Kom, M.Si selaku Seketaris Jurusan Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung,

terimakasih untuk segala keiklasannya mendidik dan membantu

mahasiswa selama ini.

5. Ibu Hestin Oktiani, S.Sos., M.Si selaku Dosen Pembimbing, terimakasih

atas kesabaran dan keiklasan dalam memberikan bimbingan, masukan dan

saran, arahan, nasihat serta motivasi kepada penulis hingga dapat

menyelesaikan skripsi secara baik dan maksimal.

6. Ibu Dra.Ida Nurhaida, M.Si selaku Dosen Pembahas, terima kasih atas

masukan, pengarahan, saran dan kritik yang dapat membangun dan

menjadi penyempurna untuk skripsi ini.

7. Bapak Dr. Andy Corry Wardhani, M.Si selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah banyak membantu proses akademik Penulis selama

masa perkuliahan di jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas

Lampung.

8. Kepada seluruh Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas

Lampung yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Terima kasih

setulus-tulusnya atas segala ilmu bermanfaat yang telah diberikan kepada

penulis.

9. Bapak dan Ibu Staf Administrasi FISIP Universitas Lampung, khususnya

Bu Ria, Mas Hendro, dan Mas Andy yang telah membantu penulis dalam

persiapan seminar hingga ujian skripsi.

10. Kedua orang tuaku, Ayahanda (Alm) A.Rasyid dan Ibunda Linda Surtina

yang telah membesarkan dan mendidik dengan penuh ketulusan dan kasih

sayang. Terima kasih untuk cinta yang tak terbatas apapun, kalianlah

hidup dan tujuan hidupku dan kalianlah semangatku dalam menyelesaikan

skripsi ini.

11. Kakak dan Adikku tersayang Anggesti Irka Safitri S.I.P. dan Maulin

Rafikki terima kasih telah memberikan motivasi dan mendoakan yang

terbaik untuk penulis, semoga kelak kita bertiga bisa menjadi orang yang

sukses, bisa buat bangga papi dan mami, dan semoga kita selalu ingat dan

bisa mewujudkan semua pesan papi.

12. Ardiansyah Prima Aditya S.I.Kom, terima kasih sudah selalu ada dalam

segala situasi dan kondisi selama 3 tahun ini, terima kasih telah menjadi

penyemangat, mendukung, mendoakan dan membantu dalam

menyelesaikan skripsi ini, terima kasih buat waktu, kesabaran dan

motivasinya. Semangat cari kerja!

13. Sahabat yang sudah menjadi saudara Aulia Kartika S.I.P dan Astari Puja

Seraya, terima kasih selalu menjadi penghibur selama 11 tahun

persahabatan kita, terima kasih selalu menjadi sahabat yang siap siaga

disaat apapun selalu menguatkan dan mengingatkan. Semoga kita bisa

sama-sama terus yaa.

14. Sahabat-sahabat yang selalu ada dan menemani dari awal masa kuliah,

Selly Tri Damayanti S.I.Kom, Dini Zelviana, Cita Rahmada dan Amalia

Safitri terima kasih selalu saling mensupport, terima kasih selalu ada baik

senang maupun susah. Semoga kita bisa terus sama-sama yaa sukses buat

kita semua! Amiinnn

15. Seluruh teman-teman Ilmu Komunikasi angkatan 2012 yang tidak bisa

disebutkan namanya satu persatu, terima kasih atas segala

kebersamaannya.

16. Oloy Production, terima kasih atas semua bantuannya selama skripsian.

Semangat yang masih skripsian semoga dilancarkan dan cepet selesai!

17. Keluarga KKN Desa Pagar Dewa Suka Mulya Tutut, Mbak Els, Lita,

Kak Arlyandi, Dewi, Arya. Terima kasih untuk kebersamaannya selama

2 bulan bertahan tanpa saling meninggalkan. Semoga kita bisa terus jadi

keluarga yang tetap solid dan sukses untuk kita!

18. Terima kasih kepada Bapak Rais Yusuf selaku Kepala Desa Hajimena

Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan beserta staf, Bapak Trisna

selaku Kepala Dusun V Perum Polri, Bapak ketua RT Perumahan Polri

Hajimena dari blok A sampai blok E. Terima kasih sudah membantu dan

mendukung untuk kelancaran skripsi ini.

19. Seluruh responden Anggota Polda Lampung yang berdomisili di

Perumahan Polri Hajimena, terima kasih sudah meluangkan waktunya

untuk mengisi kuisioner penelitian ini.

Seluruh pihak-pihak lain yang telah banyak membantu dan mendoakan

dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Semoga Allah SWT membalas seluruh ketulusan dan kebaikan yang telah

diberikan kepada penulis dan semoga skripsi ini bermanfaat untuk kita

semua.

Bandar Lampung, Januari 2017Penulis,

Dwi Anggraeni

DAFTAR ISI

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 10C. Tujuan Penelitian......................................................................................... 10D. Kegunaan Penelitian.................................................................................... 11

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Tinjauan Penelitian Terdahulu .................................................................... 12B. Humas Dalam Organisasi Formal ............................................................... 151. Definisi Organisasi....................................................................................... 152. Definisi Humas ............................................................................................ 163. Fungsi Humas .............................................................................................. 174. Publik Humas............................................................................................... 185. Proses Komunikasi Internal Dalam Kegiatan Humas.................................. 20B. Pemanfaatan Media Kehumasan Dalam Menjalankan Fungsi Humas Sebagai

Media Komunikasi Organisasi .................................................................... 231. Manfaat Media Kehumasan Bagi Instansi ................................................... 242. Jenis-Jenis Media Kehumasan ..................................................................... 25C. Media Internal Sebagai Pembentuk Sense Of Belonging Anggota Organisasi 251. Fungsi Media Internal ................................................................................. 262. Tujuan Media Internal.................................................................................. 273. Jenis-Jenis Media Internal............................................................................ 274. Jenis-Jenis Jurnal Internal ............................................................................ 285. Majalah Internal ........................................................................................... 296. Intensitas Penerbitan Majalah Internal......................................................... 297. Isi Materi Yang Disampaikan Dalam Majalah Internal ............................... 308. Efek Penyampaian Pesan Komunikasi Dalam Bidang Kehumasan............. 319. Pengertian Sense Of Belonging .................................................................... 3210. Sense Of Belonging Dalam Organisasi Atau Kelompok........................... 35D. Landasan Teori ............................................................................................ 37E. Kerangka Pemikiran .................................................................................... 40F. Hipotesis ...................................................................................................... 43

BAB IIIMETODE PENELITIANA. Tipe Penelitian............................................................................................. 44B. Metode Penelitian........................................................................................ 44C. Variabel Penelitian ...................................................................................... 45D. Definisi Konsep........................................................................................... 46E. Definisi Operasional .................................................................................... 48F. Populasi dan Sampel .................................................................................... 50G. Sumber Data................................................................................................ 51H. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 52I. Teknik Pengelolahan Data ........................................................................... 53J. Teknik Penentuan Skor Jawaban................................................................. 53K.Analisa Data ................................................................................................. 54L. Pengujian Instrumen .................................................................................... 56

BAB IVGAMBARAN UMUMA. Gambaran Umum Majalah Tribrata News .................................................. 581. Profil Majalah Tribrata News....................................................................... 582. Struktur Organisasi dan Tim Kerja Majalah Tribrata News ........................ 603. Alamat Redaksi Majalah Tribrata News ...................................................... 604. Logo Tribrata News ..................................................................................... 61B. GambaranLokasiPenelitian ......................................................................... 611. Sejarah dan Asal Usul Desa Hajimena ........................................................ 612.Keterangan Demografi Desa Hajimena........................................................ 633. Visi Desa Hajimena...................................................................................... 644. Misi Desa Hajimena..................................................................................... 645.Struktur Organisasi Desa Hajimena.............................................................. 64

BAB VHASIL DAN PEMBAHASANA.Hasil Penelitian ............................................................................................ 661.Identitas Resonden ........................................................................................ 662.Uji Validitas .................................................................................................. 683.Uji Reliabilitas .............................................................................................. 704.Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................................. 715.Analisis Data ................................................................................................. 1226.Pengujian Hipotesis....................................................................................... 129B. Pembahasan Penelitian ................................................................................ 1301.Aktivitas Membaca Majalah Internal............................................................ 1302.Sense of belonging......................................................................................... 137

BAB VIKESIMPULAN DAN SARANA.Kesimpulan .................................................................................................. 144B.Saran ............................................................................................................. 145

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman1. Contoh artikel majalah Tribrata News yang memuat prestasi dan

pencapaian serta penghargaan-penghargaan yang diraih olehPolda Lampung ......................................................................................... 8

2. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 133. Indikator Definisi Operasional.................................................................. 484. Data anggota Polda Lampung yang berdomisili di Perumahan

Polri Hajimena .......................................................................................... 505. Daftar nama-nama pejabat kepala Kampung Desa Hajimena .................. 626. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............................. 667. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.............................................. 678. Karakteristik Responden Berdasarkan Pangkat ........................................ 679. Uji Validitas Variabel X ........................................................................... 6810. Uji Validitas Variabel Y ........................................................................... 6911. Uji Reliabilitas Variabel X........................................................................ 7012. Uji Reliabilitas Variabel Y........................................................................ 7113. Presentase Nilai/ Kategori Kontinum ....................................................... 7214. Membaca majalah Tribrata News untuk mencari berita tentang

peristiwa dan kondisi yang terjadi di dalam organisasi............................. 7315. Membaca majalah Tribrata News untuk memuaskan rasa ingin tahu ...... 7416. Membaca majalah Tribrata News untuk mendapatkan hiburan................ 7517. Membaca majalah Tribrata News untuk mendapatkan pengetahuan baru 7618. Membaca atau memilih rubrik yang disukai saja ketika membaca

majalah Tribrata News .............................................................................. 7719. Hasil Skor Kriterium Dimensi 1 Variabel X............................................. 7920. Membaca isi keseluruhan isi majalah Tribrata News ketika membaca

majalah Tribrata News .............................................................................. 8021. Membaca keseluruhan sebuah artikel ketika membaca majalah

Tribrata News............................................................................................ 8122. Banyaknya informasi (artikel) yang dibaca setiap kali membaca

majalah Tribrata News .............................................................................. 8223. Hasil Skor Kriterium Dimensi 2 Variabel X............................................. 8424. Lama waktu yang dibutuhkan dalam setiap kali membaca majalah

Tribrata News............................................................................................ 85

25. Hasil Skor Kriterium Dimensi 3 Variabel X.............................................. 8626. Tingkat keseringan membaca majalah Tribrata News ............................... 8727. Hasil Skor Kriterium Dimensi 4 Variabel X.............................................. 8928. Membaca majalah dengan seksama atau serius ......................................... 9029. Hasil Skor Kriterium Dimensi 5 Variabel X.............................................. 9130. Memahami informasi atau pesan yang dibaca dalam majalah Tribrata News 9231. Hasil Skor Kriterium Dimensi 6 Variabel X.............................................. 9332. Hasil Presentase Tiap Indikator Variabel X............................................... 9433. Hasil Presentase Tiap Dimensi Variabel X................................................ 9534. Merasa dihargai sebagai anggota Polda Lampung..................................... 9735. Merasa diperlukan/dibutuhkan sebagai anggota Polda Lampung.............. 9836. Merasa diterima atau diakui sebagai anggota Polda Lampung.................. 9937. Merasa diperlakukan dengan baik oleh organisasi Polda Lampung .......... 10038. Merasa ditanggapi dengan positif oleh organisasi Polda Lampung........... 10139. Merasa senang (enjoyment) menjadi bagian anggota Polda Lampung ...... 10240. Merasa dilibatkan oleh organisasi Polda Lampung ................................... 10341. Merasa bangga apabila organisasi meraih pencapaian atau prestasi.......... 10442. Merasa sedih apabila terjadi hal negatif/buruk pada organisasi Polda

Lampung .................................................................................................... 10543. Merasa kecewa apabila terjadi hal negatif/buruk pada organisasi Polda

Lampung .................................................................................................... 10644. Merasa bahwa dirinya merupakan bagian dari organisasi Polda Lampung 10745. Merasa bahwa memiliki andil dalam organisasi Polda Lampung.............. 10846. Hasil Skor Kriterium Dimensi Valued Involvement................................... 10947. Merasa bahwa karakter atau kepribadian sebagai anggota Polda

Lampung telah sesuai dengan prinsip dan janji Polri................................. 11048. Merasa bahwa sikap dan perilaku sebagai anggota Polda Lampung telah

sesuai dengan prinsip dan janji Polri.......................................................... 11149. Merasa bahwa dirinya memiliki kemampuan dan keterampilan yang

tinggi sebagai seorang anggota Polda Lampung........................................ 11250. Merasa bahwa dirinya memiliki wawasan yang luas sebagai seorang

anggota Polda Lampung............................................................................. 11351. Merasa sebagai seorang anggota Polda Lampung sudah melayani

masyarakat dengan baik ............................................................................. 11452. Merasa sebagai seorang anggota Polda Lampung sudah melindungi/

mengayomi masyarakat dengan baik ......................................................... 11553. Merasa tidak lelah menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai

anggota Polda Lampung............................................................................. 11654. Merasa sebagai seorang anggota Polda Lampung sudah taat dan patuh

terhadap peraturan disiplin anggota Polri .................................................. 11755. Merasa sebagai anggota Polda Lampung wajib menjaga citra dan

nama baik Polri .......................................................................................... 11856. Merasa sebagai seorang anggota Polda Lampung bersedia

mengorbankan kepentingan pribadinya untuk kepentingan organisasi ..... 11957. Hasil Skor Kriterium Dimensi Valued Involvement................................... 12058. Hasil Presentase Tiap Indikator Variabel Y............................................... 12159. Hasil Presentase Tiap Dimensi Variabel Y................................................ 12260. Hasil Uji Normalitas (One-Sample Kolmogorov Smirnov Test) .............. 124

61. Hasil Test for Linearity (ANOVA Table) .................................................. 12662. Hasil korelasi antara aktivitas membaca majalah Tribrata News dan Sense

Of belonging anggota organisasi Polda Lampung sebagai pembaca majalahTribrata News............................................................................................. 127

63. Hasil Pengujian Hipotesis .......................................................................... 129

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1. Logo Tribrata News ....................................................................... 61Gambar 2. Diagram Pie Dimensi Variabel X................................................... 95Gambar 3. Diagram Pie Dimensi Variabel Y................................................... 122Gambar 4. Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 125

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

Bagan 1.Kerangka Pikir Penelitian .................................................................. 42

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berkembangnya sebuah lembaga atau organisasi sebagian besar ditentukan oleh

keberhasilan lembaga atau organisasi tersebut dalam melakukan komunikasi.

Komunikasi merupakan unsur pokok yang sangat penting dilakukan dalam suatu

lembaga atau organisasi karena komunikasi merupakan proses linear atau proses

sebab akibat, yang mencerminkan pengirim pesan (komunikator) atau sumber atau

encoder (yang aktif) untuk mengubah pengetahuan, sikap atau penerima pesan

atau sasaran khalayak atau decoder yang pasif (Mulyana,2002:58).

Banyak cara yang bisa dilakukan oleh masing-masing lembaga atau organisasi

dalam melakukan komunikasi, baik komunikasi internal ataupun komunikasi

eksternal melalui surat, majalah, telepon, dan lainnya. Hal itu semua pada

dasarnya bertujuan untuk menciptakan hubungan yang baik dengan publik intern

ataupun publik ekstern.

Menciptakan komunikasi dua arah dan mengatur arus informasi, publikasi, serta

pesan dari organisasi kepada publiknya, atau sebaliknya, demi tercapainya citra

positif dari kedua belah pihak merupakan salah satu fungsi humas. (Cutlip

2

2007:4). Dengan kata lain, Humas berperan sebagai penghubung atau jembatan

komunikasi antara organisasi dengan publik, baik itu dengan publik internal

maupun publik eksternal serta merencanakan dan melakukan kegiatan komunikasi

dengan seefektif mungkin agar apa yang menjadi tujuan utama dari kegiatan

komunikasi tersebut dapat tercapai.

Untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut, Humas tidak hanya digunakan

untuk membina hubungan dengan pihak luar (publik eksternal). Namun, penting

pula bahwa humas berfungsi sebagai penghubung atau sebagai jembatan

komunikasi lembaga atau organisasi untuk memberikan informasi kedalam

(publik internal), antara pimpinan kepada anggotanya. Dengan keberadaan humas

sebagai jembatan komunikasi, setidaknya akan membuat hubungan antara

lembaga atau organisasi dengan anggotanya berjalan dengan baik.

Komunikasi internal merupakan hal yang penting dijaga dan dikembangkan.

Kegiatan komunikasi internal yang dilakukan humas haruslah dilakukan secara

baik dan efektif agar pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima

dengan baik pula oleh komunikan. Dalam hal ini, dalam penyampaian

informasinya sebuah lembaga atau organisasi membutuhkan suatu media

komunikasi internal yang menyediakan informasi lengkap tentang lembaga atau

organisasi dan berbagai aktifitasnya yang dibutuhkan untuk dapat diketahui oleh

publik internalnya.

3

Informasi mengenai suatu organisasi atau lembaga sangat penting bagi anggota

organisasi atau lembaga tersebut dan sekitarnya. Informasi-informasi ini berkaitan

dengan perkembangan yang terjadi di dalam organisasi atau lembaga, juga

aktivitas serta kebijakan yang ada perlu disampaikan kepada anggotanya, agar apa

yang diinginkan oleh pimpinan dapat tersampaikan dengan tepat.

Media internal merupakan sebuah produk tulisan dari Humas sekaligus identitas

organisasi atau lembaga yang dimana mampu mengirimkan nilai-nilai atau budaya

dari suatu lembaga atau organisasi sehingga pada akhirnya membentuk citra

lembaga atau organisasi khususnya bagi khalayak internal. Selain itu, media

internal juga sebagai saluran komunikasi yang efektif untuk menjangkau seluruh

khalayak internal untuk meningkatkan kualitas lembaga, dan menambah wawasan

dan pengetahuan anggota lembaga tersebut dalam segala bidang yang berkaitan

dengan organisasi tersebut. Dan salah satu tugas humas adalah menyampaikan

informasi dan kebijakan yang dikeluarkan oleh lembaga atau organisasi kepada

anggotanya, sehingga humas dituntut memiliki kreativitas tinggi dalam cara

menyampaikan informasi tersebut kepada anggotanya.

Menurut Gamble, Teri and Michael dalam bukunya Communication works tahun

1956. Tujuan atau manfaat dari media internal adalah:

1. Sebagai media penyebarluasan informasi tentang operasional perusahaan,

mensosialisasikan kebijakan perusahaan dan mengangkat isu umum

masalah-masalah perusahaan.

2. Saat dimanfaatkan dengan baik, media internal mampu mendekatkan

karyawan dan perusahaan. Pengukuran keberhasilan media internal adalah

saat karyawan merasa menjadi bagian dari organisasi melalui media

internal.

4

3. Dapat membantu saling pengertian antar karyawan.

4. Menanamkan budaya organisasi, mempertahankan dan mensosialisasikan

perubahan.

(Gamble, Teri and Michael. Communication works. Seventh edition.C.Wright Mills, The Mass Society, Chapter in the Power Elite,1956. Dalam jurnalPR dan Media Internal oleh Fakhri Fabiansyah (http://www.scribd.com). Diaksespada 15 Januari 2016, pukul 19.00 WIB)

Anggota lembaga atau organisasi adalah aset yang terpenting di dalam sebuah

organisasi atau lembaga karena mereka dapat menggerakan, melaksanakan serta

merealisasikan tujuan organisasi atau lembaga. Oleh karena itu, anggota

organisasi atau lembaga membutuhkan media komunikasi untuk memenuhi

kebutuhan mereka akan informasi dimana tempat mereka bekerja. Agar

anggotanya bisa mendapatkan informasi yang terbaru mengenai hal apa saja yang

terjadi di lembaga tempat mereka bekerja, seperti event yang akan digelar,

pemberian penghargaan, dan masih banyak lagi informasi yang dibutuhkan.

Disinilah dibutuhkan media komunikasi internal yang tepat bagi humas dalam

menyampaikan informasi seperti majalah, bulletin, majalah dinding, web portal

dan lain-lain. Menurut Wilbur Schram suatu kegiatan komunikasi dapat berjalan

dengan baik bila terjadinya keterkaitan atau pertautan antara minat dan

kepentingan dari sumber informasi dengan yang menerima informasi (Effendy,

2006:10). Dengan kata lain, adanya kesesuaian pesan yang diterima oleh penerima

dengan yang dikirimkan oleh pengirim pesan. Keberhasilan komunikasi melalui

media komunikasi tercermin dari kemampuan media tersebut untuk

mempengaruhi kelompok sasaran sesuai dengan yang diinginkan.

5

Saat ini, penggunaan media internal sebagai media komunikasi antara organisasi

atau lembaga dengan publiknya sudah banyak digunakan oleh lembaga-lembaga

di Indonesia. Salah satu lembaga negara yang memanfaatkan fungsi media

internal sebagai media komunikasi dua arah antara lembaga dengan publiknya

yaitu Kepolisian Daerah Lampung (Polda Lampung)

Polda Lampung merupakan satuan pelaksana utama kewilayahan daerah Lampung

yang memiliki beberapa cabang satuan-satuan kerja dan memiliki jumlah anggota

yang banyak serta lingkup kerja yang luas. Informasi merupakan suatu kebutuhan

yang sangat penting. Hubungan yang harmonis antara lembaga dan publik internal

tidak dapat tercipta dengan sendirinya, diperlukan adanya usaha-usaha khusus

pihak lembaga untuk menciptakannya, karena itu sebagai lembaga yang besar

memerlukan sebuah media komunikasi internal yang dapat menghubungkan

kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh anggota cabang satuan kerja satu dengan

anggota cabang lain. Dalam mewujudkan komunikasi internal yang baik, Polda

Lampung membentuk sebuah media komunikasi internal yang salah satunya

berupa majalah internal yakni majalah Tribrata News.

Majalah Tribrata News merupakan media komunikasi internal yang diterbitkan

oleh Bidang Humas Polda Lampung sejak tahun 1997 dan merupakan salah satu

kegiatan yang dilakukan oleh Humas Polda Lampung. Majalah Internal Polda

Lampung ini dahulu bernama Ruwa Jurai, Namun pada September 2015 majalah

internal Ruwa Jurai ini memasuki babak baru, yakni pergantian nama dari Ruwa

Jurai menjadi Tribrata News. Bukan hanya Ruwa Jurai, pergantian nama menjadi

Tribrata News juga dilakukan terhadap seluruh majalah yang ada di lingkungan

6

Polri dan jajaran. Pergantian nama ini dilakukan dalam rangka membangun

kepercayaan masyarakat terhadap Polri

Majalah Tribrata News terbit setiap 1 bulan sekali dan memuat berbagai informasi

tentang kegiatan dan aktivitas lembaga dan informasi-informasi tentang Polda

Lampung. Berdasarkan hasil wawancara dengan Pimpinan Redaksi Majalah

Tribrata News yang juga sebagai Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Dra.Hj.

Sulistyaningsih (13 Januari 2016, pukul 13.00 WIB) Majalah ini terbit satu bulan

sekali dengan oplah sebanyak 3000 eksemplar setiap bulannya. 3000 eksemplar

ini akan didistribusikan dan disebar oleh kurir internal kepada Polda, Satuan

Kerja, Polres, Polsek, Instansi terkait yang ada di seluruh Lampung, serta Polda

seluruh Indonesia dan majalah Tribrata News ini dijual dengan harga 2.500 rupiah

per eksemplarnya.

Majalah Tribrata News terdiri dari 32 halaman dengan tema-tema yang berbeda

setiap bulannya. Tema disesuaikan dengan kabar terbaru yang sedang berkembang

di Polda Lampung. Rubrik-rubrik yang dimuat di dalam majalah Tribrata News

biasanya terdiri dari laporan utama, laporan khusus, berita, wawancara, artikel dan

lain sebagainya. Rubrik-rubrik yang ada di dalam majalah Tribrata News ini

biasanya tidak tetap tergantung dan menyesuaikan berita apa saja yang dimuat. Di

dalam majalah Tribrata News berita dan artikel yang dimuat bebas diisi oleh

anggota Polda Lampung dari berbagai kesatuan, biasanya humas masing-masing

kesatuan akan mengirimkan berita dan dokumentasi mengenai peristiwa atau

berita terbaru di kesatuannya kepada dewan redaksi untuk dimuat di dalam

7

majalah Tribrata News dan akan dipilih dan diseleksi terlebih dahulu sebelum

dimuat.

Tujuan utama dari dari adanya majalah Tribrata News ini, yaitu untuk

memberikan penerangan mengenai Polda dan Polres Lampung kepada pihak

internal maupun pihak eksternal, sebagai sarana penghubung penyedia layanan

informasi bagi anggota Kepolisian Daerah Lampung. Selain itu, majalah Tribrata

News bertujuan untuk menciptakan hubungan yang baik antara lembaga atau

organisasi dengan anggotanya maupun sesama anggota, Memberikan informasi-

informasi yang nantinya akan menambah pengetahuan anggota serta keluarga

akan kegiatan-kegiatan lembaga dan juga mengikuti segala perkembangan di

lembaga. (Sumber: Hasil Wawancara dengan AKBP Dra.Hj. Sulistyaningsih

selaku pimpinan redaksi majalah Tribrata News, 13 Januari 2016, pukul 13.00

WIB)

Pemilihan objek Sense of Belonging dalam penelitian ini didasarkan pada berita-

berita dan artikel yang diterbitkan setiap bulannya yang selalu memuat prestasi

dan pencapaian yang diraih serta penghargaan-penghargaan yang diraih oleh

Polda Lampung dan anggota perseorangan yang kemudian diinformasikan melalui

majalah Tribrata News untuk meningkatkan rasa bangga dan rasa memiliki

karyawan kepada kesatuannya, contoh diantaranya adalah:

8

Tabel 1Contoh Artikel Majalah Tribrata News Yang Memuat Prestasi Dan

Pencapaian Serta Penghargaan-Penghargaan Yang Diraih Oleh PoldaLampung

No Judul Berita Edisi/Halaman

1. Operasi Ketupat Krakatau 2015 sukses, Korban

Meninggal, turun 5%

01, September 2015/ 8

2. Peringatan HUT Polwan di Lampung Polwan Siap

Jadi Pelopor Revolusi Mental

02, Oktober 2015/ 8

3. Kabid Humas Raih Hawa Award 2015 03, November 2015/ 28

4. Kapolda Resmikan Website Tribratanews Polda

Lampung

04, Desember 2015/ 20

Sumber: Majalah TribrataNews Edisi 01-04 Desember 2015

Seorang psikolog Amerika Abraham Maslow, dalam papernya yang ditulis tahun

1943 menyatakan bahwa sense of belonging adalah “the third most important

human need”. Sense of belonging sebagai pembentuk identitas dalam diri

individu dan sebagai motivasi untuk mereka berpartisipasi dalam masyarakat atau

kelompoknya.

(https://en.wikipedia.org/wiki/Maslow's_hierarchy of_needs. Diakses pada 15Januari 2016, pukul 19.00 WIB)

Sense of belonging (rasa dimiliki) ini dapat memberikan dampak positif pada

kehidupan dan kelangsungan lembaga. Sense of belonging merupakan sikap

peranan bahwa ia termasuk didalam suatu kelompok sosial, didalamnya ia

mempunyai peranan dan tugas, sehingga diapun merasa puas bahwa dia berharga

sebagai anggota kelompok. Rasa memiliki akan membuat anggota memiliki etos

kerja yang tinggi, profesional, dan optimal.

9

Pada penelitian ini peneliti memilih lokasi atau tempat penelitian di Perumahan

Polri Hajimena. Pemilihan tempat ini dikarenakan Perumahan Polri Hajimena

merupakan perumahan dimana mayoritas warganya berprofesi sebagai Anggota

Kepolisian Daerah Lampung. Jumlah anggota Polda Lampung yang berdomisili di

Perumahan Polri Hajimena berjumlah 58 kepala keluarga (Sumber: Arsip Kepala

Dusun Perumahan Polri Hajimena tahun 2015). Selain itu, pemilihan lokasi

penelitian diadakan dirumah subyek agar penelitian yang dilakukan lebih intensif

dan tidak menggangu pekerjaan dari subyek selain itu subyek akan merasa lebih

nyaman, jujur, terbuka, tidak ada tekanan dari atasan, sehingga data yang

diperoleh lebih mendalam dan diharapkan hasil yang akan didapatkan lebih

maksimal, dibandingkan dengan melakukan penelitian di kantor, subyek mungkin

akan merasa terganggu dengan kesibukan pekerjaan, ada perasaan tidak enak dan

terbebani atau takut dengan atasan sehingga jawaban menjadi tidak jujur.

Selain itu pemilihan lokasi penelitian ini karena anggota Polda Lampung yang

berdomisili di Perumahan Polri Hajimena ini juga beragam dari berbagai kesatuan

seperti anggota Pol Air, Brimob, Polwan, Anggota Bhayangkari dan lain

sebagainya sehingga hasil data yang didapatkan nanti lebih beragam pula

dibandingkan hanya melakukan penelitian di Polda, Polres, atau kantor kesatuan

yang lain. Sehingga berdasarkan alasan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian di Perumahan Polri Hajimena sebagai lokasi penelitian.

Dengan adanya latar belakang di atas maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti

Bagaimana sense of belonging yang terbentuk pada diri anggota organisasi Polda

Lampung sebagai pembaca majalah Tribrata News. Hal ini penting untuk

10

dilakukan untuk mengukur sejauh mana majalah Tribrata News telah berhasil

menimbulkan efek sense of belonging dan menyentuh para pembacanya dalam hal

ini anggota Polda Lampung, serta untuk mengetahui sejauh mana majalah Tribrata

News ini dibaca, dinikmati serta untuk mempertahankankan kualitas atau

meningkatkan kualitasnya. Dalam melakukan penelitian ini pendekatan yang

dilakukan adalah metode kuantitatif dengan metode survey kepada 58 anggota

Polda Lampung yang berdomisili di Perumahan Polri Hajimena.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara aktivitas

membaca majalah Tribrata News dengan sense of belonging pada diri anggota

organisasi Polda Lampung sebagai pembaca majalah Tribrata News.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan hubungan antara

aktivitas membaca majalah Tribrata News dengan sense of belonging pada diri

anggota organisasi Polda Lampung sebagai pembaca majalah Tribrata News.

11

D. Kegunaan Penelitian

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk mengembangkan kajian

kehumasan di bidang ilmu komunikasi khususnya yang terkait dengan efek

media internal organisasi serta dapat bermanfaat bagi bahan referensi untuk

melakukan penelitian selanjutnya.

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pengelola

majalah dan dewan redaksi majalah untuk dijadikan bahan evaluasi terhadap

peran, isi dan juga kontribusi majalah Tribrata News.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, peneliti mengawali dengan menelaah penelitian terdahulu

yang berkaitan serta relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan. Peneliti

menggunakan penelitian terdahulu sebagai tolak ukur dan acuan untuk

menyelesaikannya. Penelitian terdahulu memudahkan penulis dalam menentukan

langkah yang sistematis untuk penyusunan penelitian. Dengan demikian, peneliti

mendapatkan rujukan pendukung, pelengkap serta pembanding dalam menyusun

skripsi ini sehingga lebih memadai. Selain itu, telaah pada penelitian terdahulu

berguna untuk memberikan gambaran awal mengenai kajian terkait dengan

masalah dalam penelitian ini.

Setelah peneliti melakukan tinjauan pustaka pada hasil penelitian terdahulu,

ditemukan beberapa penelitian tentang media humas internal perusahaan

khususnya majalah. Berikut ini adalah penelitian mengenai media humas internal

lembaga atau organisasi:

13

Tabel 2Penelitian Terdahulu

No.

1.

Nama Peneliti danJudul Penelitian

Efektivitas Majalah Internal “Warta KeluargaDjarum” Sebagai Wahana Komunikasi InternalPerusahaan (Kasus Karyawan PT Djarum) oleh NurDinna Utami (Skripsi) DepartemenSainsKomunikasi Dan Pengembangan MasyarakatFakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor2010

Hasil Secara keseluruhan efektivitas majalah internal“Warta Keluarga Djarum” sudah cukup baik.Fungsi majalah “Warta Keluarga Djarum” sebagaiwahana komunikasi internal perusahaan sudahcukup efektif. Terbukti dari 25 atribut indikatorefektivitas majalah “Warta Keluarga Djarum”,sebanyak 17 atribut memiliki kinerja yang melebihiskor rata-rata dari rata-rata skor tingkat kinerja/kenyataan.

Metode Penelitian Metode Penelitian KuantitatifPersamaan 1. Penelitian ini meneliti mengenai media internal

organisasi, khusunya majalah2. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian

kuantitatif.Perbedaan Penelitian ini hanya berfokus pada majalah internal

sebagai wahana komunikasi internal perusahaan,sedangkan penelitian yang akan diteliti berfokuspada efek dari majalah internal.

Kontribusi Penelitian ini memberikan kontibusi bagi bagipeneliti dalam tinjauan mengenai proseskomunikasi dalam kegiatan humas internal danmajalah internal

2. Nama Peneliti danJudul Penelitian

Efektivitas Majalah Internal "ANTARKITA" DiPT. Coca-Cola Amatil Indonesia Dalam PenyebaranInformasi Kepada Karyawannya Di Kota Bandungoleh Santi (Skripsi), Program Studi IlmuKomunikasi Konsentrasi HumasUniversitasKomputer IndonesiaBandung 2012

Hasil Efektivitas Majalah AntarKita bisa dikatakanefektif karena selain bisa menyebarkan informasisecara merata kepada para karyawan di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia, karyawan pun cukupmenyenangi majalah tersebut.

Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif, Metode DeskriptifPersamaan Penelitian ini meneliti mengenai majalah internal di

perusahaan atau organisasi

14

Perbedaan 1. Penelitian ini berfokus pada majalah internaldalam penyebaran informasi kepadakaryawannya, sedangkan penelitian yang akanditeliti berfokus pada salah satu efek darimajalah internal yakni Sense Of Belonging.

2. Penelitian ini menggunakan tipe penelitiankualitatif.

Kontribusi Penelitian ini memberikan kontibusi bagi bagipeneliti dalam tinjauan mengenai efektivitas,mediainternal, majalah internal

3. Nama Peneliti danJudul Penelitian

Efektivitas Majalah Internal Bagi Karyawan DalamMempengaruhi Sikap Karyawan TerhadapTransformasi Budaya TIPCE PT Bank X Tbk olehRena Bagliani (Skripsi), Program Studi HubunganMasyarakat, Universitas Indonesia 2009

Hasil Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa MajalahMandiri dapat dikatakan mencapai tahap efektifdilihat dari pengetahuan dan pendapat respondenmengenai Majalah Mandiri. Sikap karyawanterhadap budaya TIPCE telah mencapai aspekkonatif, dengan melewati tahap kognitif dan afektif.

Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif,metode eksplanatif

Persamaan 1. Penelitian ini meneliti mengenai majalahinternal di perusahaan atau organisasi

2. Penelitian ini menggunakan tipe penelitiankuantitatif.

3. Penelitian ini berfokus pada efek yangditimbulkan oleh majalah internal

Perbedaan Penelitian ini berfokus pada efek majalah internaldalam mempengaruhi sikap karyawan terhadaptransformasi budaya TIPCE, sedangkan penelitianyang akan diteliti berfokus pada efek pesan majalahinternal yakni Sense Of Belonging.

Kontribusi Penelitian ini memberikan kontibusi bagi bagipeneliti dalam tinjauan mengenai humas danmajalah internal

Sumber: (http://skpm.ipb.ac.id), (http://elib.unikom.ac.id), (http://lib.ui.ac.id)

15

B. Humas Dalam Organisasi Formal

1. Definisi Organisasi

Organisasi merupakan suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan

bersama. Banyak pemikiran dari para ahli yang membahas mengenai organisasi,

salah satunya adalah definisi yang ditulis oleh Hasibuan (2004:120) organisasi

adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur, dan terkoordinasi dari

sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi

hanya merupakan alat dan wadah saja.

Dalam kata-kata yang lebih sederhana, organisasi adalah sekelompok orang yang

bersatu padu bekerja untuk suatu tujuan bersama dibawah kepemimpinan bersama

dengan alat-alat yang tepat. Sedangkan Sutarto (2002 : 40) menyimpulkan bahwa

secara keseluruhan, organisasi adalah sistem saling mempengaruhi antar orang

dalam kelompok yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi

juga dapat dikatakan sebagai kesatuan social yang dikoordinasikan secara sadar,

dengan sebuah batasan yang relatif didefinisikan dan bekerja secara terus menerus

untuk mencapai tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

Dari definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan organisasi merupakan sebuah

wadah yang menampung orang dan obyek yang berusaha mencapai tujuan

bersama.

16

2. Definisi Humas

Pada dasarnya, humas (hubungan masyarakat) merupakan bidang atau fungsi

tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat

komersial (perusahaan) maupun organisasi yang nonkomersial. Mulai dari

yayasan, perguruan tinggi, dinas militer, sampai dengan lembaga-lembaga

pemerintah, bahkan pesantren pun memerlukan humas. Kebutuhan akan

kehadirannya tidak bisa dicegah, terlepas dari kata menyukai atau tidak, karena

humas merupakan salah satu elemen yang menentukan kelangsungan suatu

organisasi secara positif. Berikut adalah beberapa definisi humas atau Public

Relations menurut para ahli:

a. Definisi J.C., Seidel, Public Relations Director, Division of Housing, State of

New York, Public Relations atau Humas adalah proses yang kontinu dari

usaha-usaha management untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari

para langganannya, pegawai-nya dan public umumnya, kedalam dengan

mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar

dengan mengadakan pernyataan-pernyataan (Abdurachman,2001 :24)

b. Definisi The British Institute of Public Relation, Public Relation merupakan

usaha terencana dan berkesinambungan untuk membina dan memelihara

itikad baik dan pengertian bersama antara sebuah korporasi dengan publiknya

(Jefkins, 2003:11)

c. Cutlip, Center dan Broom, “Public Relations adalah fungsi manajemen yang

mengidentifikasi, membangun, dan mempertahankan hubungan baik antara

organisasi dengan publik yang berkertergantungan.” (L.Willcox & Cameron,

2009:5)

17

Jadi berdasarkan pengertian humas atau Public Relations diatas bisa dilihat bahwa

seorang Public Relations atau humas menggunakan dan melakukan kegiatan

komunikasi untuk menanamkan dan meperoleh pengertian, goodwill,

kepercayaan, dan penghargaan dari publiknya.

3. Fungsi Humas

Sebagai seorang Humas yang professional, terdapat fungsi-fungsi yang harus

dijalankan dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Fungsi-fungsi dari seorang

humas diantaranya adalah sebagai berikut:

Seitel mengungkapkan 6 fungsi dari Public Relations, yaitu:

a. Writing atau yang biasa juga disebut dengan kemampuan untuk menulis

dan merupakan keahlian dasar yang harus dimiliki oleh praktisi humas,

kegiatan menulis dapat digunakan untuk membuat materi publikasi mulai

dari news release, naskah pidato, brosur, majalah dan lain sebagainya.

b. Media Relations, menjalin hubungan dengan press merupakan fungsi

humas yang terdepan

c. Planning (atau perencanaan) seperti acara khusus (events), acara media

(media events),fungsi manajemen, dan sebagainya.

d. Counseling, dalam menjalin hubungan dengan manajaemen dan

interaksinya dengan publik-publik kunci

e. Research, mengenai segala bentuk tindakan dan opini yang mempengaruhi

perilaku dan kepercayaan

f. Publicity, fungsi yang berkaitan dengan pemasaran, sering disalah artikan

sebagai fungsi tunggal dari praktisi humas, yaitu untuk menciptakan

18

publisitas yang positif bagi klien maupun pimpinan organisasi atau

perusahaan. (Seitel,2004:10-11)

(Seitel, Frasier P.2004. International Editions, The Practice Of Public Relations.New Jersey. Pretinee Hall. Dalam e-journal.uajy.ac.id/1908/2/1KOM02818.pdf.diakses pada hari sabtu 2 April 2016 pukul 20:00 WIB)

Dapat dilihat dari 6 fungsi yang di jabarkan oleh Seitel, dalam penelitian ini Divisi

Humas Polda Lampung telah menjalankan salah satu fungsi Public Relations

yakni fungsi poin satu yakni Writing. Dimana Divisi Humas Polda Lampung

memproses penulisan dan penerbitan majalah internal Tribrata News

4. Publik Humas

Pada umumnya kegiatan humas ditujukan pada kegiatan internal publik dan

eksternal publik, kedua macam publik ini dapat juga dikenal dengan istilah

stakeholder. Publik internal berada dalam organisasi sedangkan publik eksternal

merupakan publik yang berada diluar organisasi.

-Internal Public Relations

Macam-macam publik ini tergantung pada jenis, sifat, atau karakter dari

organisasinya. Berikut ini merupakan publik internal secara umum didalam

perusahaan atau organisasi :

1. Publik pegawai (employee public)

Publik pegawai merupakan sekumpulan orang yang melakukan

penghidupannya dengan bekerja dalam kesatuan organisasi, baik kesatuan

kerja pemerintah maupun kesatuan kerja swasta. Publik pegawai adalah

salah satu internal publik yang dijadikan salah satu sasaran dari kegiatan

humas di dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Mereka

19

merupapakan suatu potensi yang sangat berarti dalam organisasi, potensi

mana yang dapat dikembangkan lebih baik dari sebelumnya

2. Publik manajer (manager public)

Manager adalah orang-orang yang dapat mengabdikan dirinya bagi

kepentingan perusahaan melalui kemampuannya dalam mengelola

perusahaan agar dapat menghasilkan keuntungan sesuai dengan tujuan

perusahaan.

3. Publik pemegang saham (stockholder public)

Pemegang saham adalah seseorang atau badan hukum yang secara sah

memiliki satu atau lebih saham pada perusahaan. Publik pemegang saham

merupakan salah satu publik internal humas yang sangat penting sebab

besar kecilnya modal menentukkan besar kecilnya perusahaan atau

organisasi, sehingga hubungan dengan stockholder ini tidak boleh

dikesampingkan oleh pihak perusahaan atau organisasi.

4. Publik buruh (labour public).

Pubik buruh merupakan orang yang menggunakan tenaga dan

kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa pendapatan baik

berupa uang maupun bentuk lainya kepada pemberi kerja atau pengusaha.

(Ruslan,2012:51)

-Eksternal Public Relations

Sama halnya dengan internal PR, eksternal PR juga tergantung pada jenis, sifat,

atau karakter dari organisasinya. Berikut ini merupakan publik eksternal secara

umum didalam perusahaan atau organisasi :

20

1. Publik Pers (press public)

2. Publik Pemerintahan (government public)

3. Publik masyarakat sekitar (community public)

4. Publik rekanan atau pemasok (supplier public)

5. Publik pelanggan (customer public)

6. Publik konsumen (consumer public)

7. Publik bidang pendidikan (educational public).

8. Publik umum (general public)

Dalam penelitian ini fokus publik humas yang akan diteliti disini adalah publik

internal humas, khususnya Employee public/ publik pegawai yakni anggota Polda

Lampung, karena tujuan dari penelitian ini mengetahui dan mendeskripsikan

apakah sense of belonging anggota organisasi dapat terbentuk melalui majalah

internal, yakni majalah internal Tribrata News dalam membangun Sense Of

Belonging Anggota Polda Lampung.

5. Proses Komunikasi Internal Dalam Kegiatan Humas

Komunikasi internal merupakan faktor yang penting dalam suatu organisasi,

karena komunikasi internal adalah jantung dari sebuah perusahaan atau organisasi.

Saat komunikasi internal di dalam sebuah perusahaan terjalin dengan baik, maka

seluruh karyawan akan memiliki cara pandang yang sama. Berikut pengertian

komunikasi internal dari beberapa ahli : (Ragusa, 2010:7)

1. Bovee dan Thill (2000), “Komunikasi internal adalah perubahan dari

informasi dan ide-ide di dalam sebuah organisasi.”

21

2. Kalla (2005), “Seluruh komunikasi formal dan informal yang mengambil

tempat di dalam suatu organisasi. Komunikasi internal digunakan dalam

jumlah banyak karena ingin mencapai goal yang merupakan proses

komunikasi yang ada di dalam perusahaan.”

(Ragusa, Antonio. 2010. Internal Communication Managent. London: AntonioRagusa and Ventus Publishing ApS. Dalam jurnal http://e-journal.uajy.ac.id/8302/1/SCA0002.pdf. Diakses pada hari Rabu, 20 April 2016pukul 20.00 WIB)

Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampaian pesan antara anggota-

anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti komunikasi

antara pimpinan dengan bawahan, antara sesama bawahan, dan sebagainya. Proses

komunikasi internal ini bisa berujud komunikasi antarpribadi ataupun komunikasi

kelompok. Juga komunikasi bisa merupakan proses komunikasi primer maupun

sekunder (menggunakan media nirmassa). Komunikasi internal ini lazim

dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah

ke atas. Komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan

kepada pimpinan. Dalam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan

instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, informasi-informasi, kepada

bawahannya. Sedangkan bawahan memberikan laporan-laporan, saran-

saran, pengaduan-pengaduan, dan sebagainya kepada pimpinan.

2. Komunikasi horizontal atau lateral, yaitu komunikasi antara sesama seperti

dari karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer. Pesan dalam

komunikasi ini bisa mengalir di bagian yang sama di dalam organisasi atau

mengalir antarbagian. Komunikasi lateral ini memperlancar pertukaran

22

pengetahuan, pengalaman, metode, dan masalah. Hal ini membantu

organisasi untuk menghindari beberapa masalah dan memecahkan yang

lainnya, serta membangun semangat kerja dan kepuasan kerja (Romli,

2014: 6).

Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi. Komunikasi

membantu anggota-anggota organisasi dalam mencapai tujuan individu dan juga

organisasi, merespon dan mengimplementasikan perubahan organisasi,

mengoordinasikan aktivitas organisasi, dan ikut memainkan peran dalam hampir

semua tindakan organisasi yang relevan. Jika sebuah organisasi sampai pada titik

dimana komunikasi dalam organisasi tidak efektif yang seharusnya, organisasi itu

tidak akan berfungsi seefektif yang seharusnya.

Dalam Kegiatan Humas ada banyak cara untuk berkomunikasi dengan public

internalnya, hal ini tergantung dari bagaimana cara seorang humas untuk

menciptakan komunikasi yang efektif dengan publiknya. Komunikasi internal

dapat dilakukan dengan lisan, melalui media baik cetak maupun elektronik, visual

dan tulisan.

Pada penelitian ini komunikasi internal yang dilakukan oleh Divisi Humas Polda

Lampung yakni melalui media internal berupa majalah internal Tribrata

News.Kehadiran media internal yang dikelola oleh Humas Internal adalah untuk

menggantikan komunikasi interpersonal antara lembaga dengan anggotanya

dengan menyajikan informasi-informasi mengenai perkembangan lembaga atau

instansi.

23

B. Pemanfaatan Media Kehumasan Dalam Menjalankan Fungsi HumasSebagai Media Komunikasi Organisasi

Dalam mencapai tujuan-tujuan nya Public Relations atau humas menggunakan

media-media kehumasan untuk menunjang kinerjanya. Media merupakan saluran,

sarana penghubung, atau alat-alat komunikasi. Sementara media public relation

atau humas adalah berbagai macam sarana penghubung yang digunakan public

relations atau humas dengan publiknya untuk membantu pencapaian tujuan

perusahaan. (Siregar dan Pasaribu,2000:11).

Media Humas (PR Media) adalah segala bentuk media (sarana/saluran/channel)

yang digunakan praktisi humas dalam pekerjaannya dengan tujuan publikasi yang

luas agar produk atau jasa yang humas pasarkan lebih dikenal oleh masyarakat.

Media humas bersifat lebih kepada publikasi dan komunikasi. Media komunikasi

yang penting digunakan humas adalah dalam kemitraannya dengan media pers

(cetak atau elektronik) dikenal dengan media relations (hubungan media) atau

press relations (hubungan pers).

(https://www.scribd.com/doc/232797958/Modul-Public.Relations. Diakses pada

Minggu 13 Maret 2016, pukul 19.30 WIB)

Pemanfaatan media kehumasan sangat membantu perusahaan, lembaga atau

instansi dalam menjalankan fungsinya yakni dalam menciptakan komunikasi dua

arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik

dan menyebarkan opini public kepada organisasi. Melalui penggunaan dan

pemanfaatan media humas penyebaran informasi kepada publiknya dapat

24

dilakukan dengan cepat, efisien melalui media-media seperti surat kabar, majalah,

telepon dan lain sebagainya.

Pada penelitian ini Divisi Humas Polda Lampung juga memanfaatkan media

kehumasan dalam menjalankan fungsinya, dimana Divisi Humas Polda Lampung

membuat dan memproses penulisan majalah Tribrata News sebagai sarana

komunikasi kepada publiknya baik public internal maupun public eksternal nya.

Majalah Tribrata News ini dimanfaatkan sebagai sarana penghubung penyedia

layanan informasi bagi anggota Polda Lampung, untuk menciptakan hubungan

yang baik antara lembaga atau organisasi dengan anggotanya maupun sesama

anggota, serta memberikan informasi-informasi yang nantinya akan menambah

pengetahuan anggota serta keluarga akan kegiatan-kegiatan lembaga dan juga

mengikuti segala perkembangan di lembaga.

1. Manfaat Media Kehumasan Bagi Instansi

Bagi sebuah Instansi media memiliki manfaat dan pengaruh yang sangat besar.

Berikut manfaat media kehumasan bagi instansi atau organisasi

1. Menjalin komunikasi berkesinambungan antara public internal dan

eksternal

2. Meningkatkan kepercayaan publik

3. Meningkatkan citra baik instansi/organisasi

4. Memperoleh itikad baik dan kepercayaan dari publik dan masyarakat padaumumnya

(http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2012/03/MODUL-AJAR-D3-PUBLIC-RELATION -ONLINE.pdf. Diakses pada Minggu 13 Maret 2016,pukul 19.30 WIB)

25

2. Jenis-Jenis Media Kehumasan

Ruslan dalam bukunya yang berjudul Kampanye Public Relations, membagi

media humas kedalam 4 kelompok, yaitu:

1. Media umum, seperti surat-menyurat, telepon, fax, dan telegraf

2. Media massa, seperti media cetak yakni surat kabar, majalah, tabloid,

bulletin. Sedangkan media elektronik seperti televisi, radio dan film

3. Media khusus, seperti iklan, logo dan nama perusahaan atau produk yang

merupakan sarana atau media untuk tujuan promosi dan komersial yang

efektif

4. Media internal, yaitu media yang digunakan untuk kepentingan kalangan

terbatas dan non komersial serta lazim digunakan dalam aktifitas humas.

(Ruslan, 2008:21)

Dalam penelitian ini Divisi Humas Polda Lampung menggunakan salah satu jenis

media kehumasan yakni media internal berupa majalah internal yakni majalah

Tribrata News sebagai media yang dipakai untuk menjadi media informasi bagi

seluruh anggota Polda Lampung.

C. Media Internal Sebagai Pembentuk Sense Of Belonging AnggotaOrganisasi

Media komunikasi internal adalah media yang digunakan untuk

mengkomunikasikan suatu informasi kepada pendengar atau pembaca (audience)

baik cetak maupun elektronik (Ruslan, 2003:20). Media korporasi atau organisasi

secara lebih luwes dapat membantu pihak manajemen korporasi atau pengurus

suatu organisasi untuk menanamkan, memelihara, dan memperkenalkan

26

perubahan yang berkaitan dengan budaya korporasi atau organisasi dalam cara

yang lebih sesuai dan pada kesempatan yang lebih tepat. (Siregar dan Pasaribu,

2000:34)

1. Fungsi Media Internal

H. Frazier dalam bukunya Humas Membangun Citra dan Komunikasi (2004:291)

mengemukakan bahwa fungsi media internal yaitu melaporkan berbagai

kebijaksanaan dan program suatu perusahaan kepada khalayaknya, memelihara

dan membangun hubungan komunikasi kepada publiknya baik internal maupun

eksternal, dan mengetengahkan bagaimana perusahaan bekerja untuk kepentingan

umum sehingga timbul penghargaan dari masyarakat.

Sedangkan menurut Rosady Ruslan (2012 :187) fungsi media internal yaitu :

1. Penyampaian pesan-pesan, informasi, dan berita (bentuk tulisan atau photorelease) mengenai aktivitas perusahaan, manfaat produk barang dan jasadan publikasi lainnya.

2. Sebagai media komunikasi internal dan eksternal, yang diedarkan ataudiberikan secara gratis dalam upaya yang ditujukan kepada parakonsumen, pelanggan, distributor, supplier, relasi bisnis, dewan direksi,pemegang saham dan karyawan.

3. Sebagai ajang komunikasi khusus antar karyawan : misalnya ucapanselamat ulang tahun, informasi kelahiran bayi dari keluarga karyawan,kegiatan olahraga, wisata keagamaan, dan lain-lain.

4. Sebagai sarana media untuk pelatihan dan pendidikan dalam bidang tulis-menulis karyawan, serta staf Humas atau PR yang berbkat dan berpotensisebagai penulis ilmiah populer.

5. Terdapat nilai tambah untuk departemen Humas atau PR untukmenunjukkan segi kemampuan dalam upaya menerbitkan media khususin-house jurnal yang bermutu, continue, terbit secara berkala dan diaturdengan penampilan yang profesional baik kualitas maupun segi kuantitasberita, lay out, isi halaman, susunan redaktur, gambar (photo essay) yangditata apik dan lebih menarik segi cover atau seninya (arts) serta tatawarna dan sebagainya.

27

2. Tujuan Media Internal

Tujuan media internal menurut Rosady Ruslan (2012: 189) antara lain :

1. Membangun komunikasi atas dasar human relationship untuk

menanamkan visi, misi, falsafah, nilai-nilai, dan budaya perusahaan

(corporate culture).

2. Menanamkan semangat korps

3. Meningkatkan motivasi dan produktivitas karyawan

4. Meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan

5. Meningkatkan rasa memiliki karyawan terhadap perusahaan

6. Menyebarkan best practise diantara karyawan

7. Mendorong transparasi dan komunikasi internal

3. Jenis-Jenis Media Internal

Untuk menjangkau khalayak (public) tertentu dalam rangka mencapai tujuan-

tujuan Public Relations, adakalanya penggunaan media massa melalui pers, radio,

atau televisi tidak lagi sesuai, apalagi jika khalayak tersebut hanya terdiri dari

beberapa kelompok kecil saja. Contoh dari khalayak tersebut adalah para staf atau

anggota organisasi sendiri yang mungkin hanya dapat dijangkau melalui jurnal

internal. Wahana komunikasi internal itu sendiri memiliki beberapa bentuk, antara

lain:

1. Jurnal internal (house journals)2. Video3. Slide4. Kaset-kaset rekaman audio5. Kursus-kursus pendidikan tambahan6. Ucapan-ucapan lisan7. Seminar dan konferens8. Eksibisi khusus. (Jefkins, 2003:117)

28

Dalam hal ini, media internal yang akan peneliti uraikan adalah mengenai jurnal

internal (house journals), karena penelitian yang dilakukan ini adalah tentang

Majalah Internal yang termasuk ke dalam jenis-jenis jurnal internal.

4. Jenis-jenis Jurnal Internal

Menurut Frank Jefkins dalam bukunya yang berjudul Public Relations bahwa

istilah “jurnal” dapat diartikan secara luas yakni sebagai terbitan atau bahan

cetakan yang diterbitkan secara teratur. Adapun bentuk-bentuknya cukup

bervariasi, antara lain sebagai berikut:

1. Majalah: Jurnal internal dengan format majalah dan biasanya berukuran

A4 (297x210mm). Isinya kebanyakan adalah tulisan fitur dan ilustrasi.

Jurnal ini bisa dicetak dengan menggunakan teknik lithografi atau

photogravure.

2. Koran: Meskipun mirip dengan koran tabloid, tapi isinya terdiri dari berita

yang disisipi dengan tulisan fitur dan ilustrasi. Proses percetakannya

biasanya lebih canggih, yakni secara offset-litho.

3. Newsletter : Jumlah halamannya biasanya sedikit, yakni 2 hingga 8

halaman, dan biasanya berukuran A4. Sebagian besar isinya adalah

tulisan-tulisan singkat dengan atau tanpa gambar. Percetakannya

menggunakan teknik lithografiatau dapat diproduksi pada mesin fotokopi

kantor (office copier)

4. Majalah dinding: Bentuknya seperti poster kecil yang ditempelkan pada

dinding. Ini merupakan suatu medium yang biasa digunakan untuk

keperluan internal maupun eksternal. (Jefkins, 2003 : 147)

29

5. Majalah Internal

Jefkins dalam Bukunya “Public Relations” mengemukakan :“Untuk menjangkau

khalayak tertentu dalam rangka mencapai tujuan public relations adakalanya

penggunaan media massa, pers, radio, televisi tidak sesuai, apalagi jika

khalayaknya tersebut hanya terdiri dari beberapa kelompok kecil saja. Khalayak

seperti itu adalah para staf atau anggota organisasi sendiri yang mungkin hanya

dapat dijangkau melalui jurnal internal.”(Jefkins, 2003:127)

Majalah internal merupakan majalah yang diterbitkan untuk kalangan internal dan

idealnya dicetak secara rutin dan berkala. Dengan adanya majalah internal, maka

akan terlihat bagaimana caranya suatu organisasi dapat menciptakan dan

memanfaatkan media sendiri, bukan hanya media-media umum yang biasa

dipakai untuk menjangkau khalayak komersial. Hal tersebut hanya bisa

terimplementasi dengan baik apabila humas internal mampu menyelenggarakan

komunikasi yang bersifat persuasive dan informatif.

6. Intensitas Penerbitan Majalah Internal

Setiap penerbitan jurnal mempunyai intensitas penerbitan yang berbeda-beda, baik

itu frekuensi, kualitas maupun cakupan pembaca. Dalam suatu intensitas terdapat

intensitas tinggi dan intensitas rendah menurut Mc. Ewewn dan Greenberg yand

dikutip oleh Deddy Mulyana dalam bukunya “Human Communication Prinsip-

prinsip Dasar” mengemukakan bahwa : “Perbandingan antara pesan berintensitas

tinggi dan rendah pada subjek yang sama menunjukkan bahwa khalayak pesan

berinteraksi tinggi lebih jelas dan lebih logis.” (Mulyana, 1996:147)

30

Tinggi atau tidaknya intensitas tergantung kepada menarik atau tidaknya suatu

issue menurut pengamat dalam hal ini masyarakat, apabila menurut pengamat

suatu pesan itu menarik maka pesan akan disampaikan dalam intensitas yang

tinggi begitu juga sebaliknya.

Seorang ahli bernama Bandura mengemukakan bahwa : “Peristiwa yang menarik

perhatian ialah yang tampak menonjol dan sederhana, terjadi berulang-ulang atau

menimbulkan perasaan positif pada pengamatnya “(1999:241)

7. Isi Materi Yang Disampaikan Dalam Majalah Internal

Isi materi yang disampaikan pada jurnal internal biasanya berupa pesan yang

merupakan pernyataan dalam bentuk stimuli yang disampaikan sumber pada

penerima. Menurut Effendy dalam bukunya “Dimensi Komunikasi”

mengemukakan bahwa :“Pesan merupakan pernyataan dalam bentuk stimuli yang

disampaikan komunikator kepada sasaran dan memerlukan suatu strategi atau

perencanaan komunikasi dimana didalamnya kita harus menentukan jenis-jenis

pesan. Ini dapat berupa pesan yang mengandung informasi (information message),

pesan yang mengandung perintah (insrtuctional message) dan pesan yang

berusaha mendorong (motivational message).”(Effendy, 2001:20)

Lambang atau simbol yang disampaikan pada pesan tersebut biasanya berupa

kata-kata yang dapat menimbulkan reaksi atau emosi terhadap pendengar atau

pemerhatinya, juga dapat membangkitkan semangat atau membujuk orang lain,

sehingga kata sering kali digunakan untuk menggerakan perasaan orang lain.

31

Kemudian pesan yang akan disampaikan sebaiknya disusun sebaik mungkin

sehingga para karyawan mengetahui maksud dari pesan yang ingin disampaikan

oleh humas perusahaan atau lembaga. Menurut Schramm pesan-pesan tersebut

harus disusun, antara lain :

1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehinggamenarik perhatian komunikan.

2. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan danmenyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut

3. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadiyang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat iadigerakkan untuk memberikan yang dikehendaki. (2002:20)

Dalam proses pembentukannya, penerbit dalam hal ini humas dituntut untuk

mampu memilih dan merangkai kata-kata yang dapat mengarahkan anggotanya

untuk berfikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan harapan perusahaan atau

lembaga.

Hal ini didukung oleh pendapat Effendy dalam bukunya “DimensiKomunikasi”yang berisi :“Suatu pesan akan diterima oleh komunikan apabilapesan yang disampaikan jelas maksudnya dan mudah dimengerti, actual dalammemberikan informasi kepada komunikan sehingga dapat menimbilkan perubahansikap pada diri komunikan serta pesan harus dirancang sedemikian rupa sehinggadapat menarik perhatian komunikan.” (Effendy, 2001:39)

Jadi dalam hal ini untuk menyampaikan pesan pada khalayak atau karyawan,

suatu pesan tidak perlu berlebihan yang hanya akan membuat jenuh karyawan

atau anggota untuk melihatnya, melainkan suatu pesan yang singkat, padat dan

bermakna supaya dapat mudah dimengerti dan dipahami

8. Efek Penyampaian Pesan Komunikasi Dalam Bidang Kehumasan

Suatu komunikasi dapat dikatakan efektif apabila komunikasi yang dilakukan

tersebut menimbulkan efek atau pengaruh. Efek adalah semua pengaruh

komunikasi yang dilakukan secara terencana mempunyai tujuan, yakni

32

memengaruhi khalayak atau penerima. Pengaruh atau efek ialah perbedaan antara

apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah

menerima pesan (Stuart dalam Cangara 2008 : 11).

Dalam bidang kehumasan penyampaian pesan komunikasi melalui berbagai

saluran komunikasi internal yang dilakukan oleh humas seperti penggunaan media

internal dapat menimbulkan banyak efek-efek yang dapat menimbulkan hasil yang

positif terhadap public internalnya, diantaranya adalah:

1. Citra baik (good image)

2. Itikad Baik (Good Will),

3. Saling Pengertian (Mutual Understanding),

4. Saling Mempercayai (Mutual Confidence),

5. Saling Menghargai (Mutual Appreciations)

6. Toleransi (Tolerance)

7. Menciptakan Rasa Memiliki (Sense Of Belonging)

8. Motivasi

9. Kreativitas

10. Ingin Mencapai Prestasi Kerja Semaksimal Mungkin. (Effendy,2002: 23)

9. Pengertian Sense Of Belonging

Gozali Saydam (2006:34) mengemukakan bahwa sense of belonging adalah

kebutuhan setiap orang untuk diterima keberadaannya oleh lingkungannya.

Menurut Stan Kossler (1983:237) yang dimaksud dengan rasa ingin

memiliki/turut memiliki adalah perasaan termasuk dalam suatu kelompok adakah

pekerjaan merasa sebagai bagian dari suatu tim atau kelompok.

33

Sense of belonging didefinisikan oleh Hagerty, Lynch-Sauer, Patusky,

Bouwsema, dan Collier (dalam Choenarom, 2005) sebagai sebuah pengalaman

dari keterlibatan personal dalam sebuah sistem atau lingkungan sehingga individu

tersebut merasakan dirinya sebagai bagian yang terintegral (bagian yang

penting) dalam sebuah sistem atau lingkungan tertentu. Dapat disimpulkan

bahwa sense of belonging adalah keterlibatan seseorang dalam sebuah

kelompok atau situasi tertentu dan merasa dirinya memiliki andil dalam

kelompok atau situasi tersebut.

Anant (dalam Shlomi, 2010) mengatakan bahwa sense of belonging memiliki

penekanan pada dua aspek utama, yaitu:

(1) Memiliki pengalaman akan penghargaan dari sebuah keterlibatan,

(2) Merasakan kecocokan sebagai bagian atau anggota dari sebuah kelompok.

Hagerty, et.al. (dalam Shlomi, 2010) telah menegaskan bahwa sebuah sense of

belonging merupakan hal yang penting untuk persepsi positif pada lingkungan

sosial sama baiknya dengan persepsi terhadap diri sendiri (misalnya

pembentukan identitas).

Hagerty (dalam Walz, 2008) kemudian mendefinisikan kembali dua aspek

penyusun sense of belonging yang dijelaskan oleh Anant sebelumnya serta

kehadiran antecedent dari sense of belonging yang terdiri dari tiga penyusun

utama. Adapun kedua bentuk aspek beserta penjelasan lebih lanjut dan ketiga

aspek dari antecedent yang menjadi dasar dari pembentukan SOBI (Sense of

Belonging Instrument) adalah:

34

1. Aspek sense of belonging yaitu a) Valued Involvement merupakan

pengalaman seseorang terkait perasaan dihargai, diperlukan/dibutuhkan,

serta perasaan diterima, b) Fit, yaitu persepsi bahwa karakteristik yang

dimiliki seseorang telah sesuai dengan sistem atau lingkungan dimana

dirinya berada.

2. Antecedent atau pelopor sense of belonging merupakan keseluruhan

peristiwa yang terjadi sebelum munculnya sense of belonging. Adapun

antecedent dari sense of belonging meliputi: a) Energy for involvement

(kekuatan untuk merasakan keterikatan atau keterlibatan), b) Potential and

desire for meaningful involvement (potensi dan hasrat atau keinginan untuk

memaknai keterikatan, c) Potential for shared or complementary

characteristics (potensi untuk berbagi dan melengkapi karakter).

SOBI (sense of belonging instrument) kemudian terbagi menjadi dua yaitu SOBI-

P dan SOBI-A. SOBI-P tersusun dari kedua atribut sense of belonging, sedangkan

SOBI-A tersusun dari antecedent dari sense of belonging itu sendiri.

(Muhaeminah. 2005. Game Therapy Untuk Meningkatkan Sense Of BelongingAnak Panti Asuhan Vol.03. Dalam jurnalhttp://ejournal.umm.ac.id/index.php/jipt/article/view/2125/2275. Diakses padahari Sabtu 12 Maret 2016, pukul 20.00 WIB)

Pada penelitian ini peneliti menggunakan instrument SOBI-P sebagai indicator

penelitian. SOBI-P terdiri dari 2 aspek yaitu Valued Involvement merupakan

pengalaman seseorang terkait perasaan dihargai, diperlukan/dibutuhkan, serta

perasaan diterima, dan Fit, yaitu persepsi bahwa karakteristik yang dimiliki

seseorang telah sesuai dengan sistem atau lingkungan dimana dirinya berada.

35

Seperti yang dijelaskan sebelumnya SOBI merupakan instrumen self-report yang

terdiri dari dua skor skala yang terpisah, SOBI-P (psychological state) dan SOBI-

A (antecedents). Pada penelitian ini, peneliti hanya menggunakan SOBI-P karena

SOBI-P dan SOBI-A memang merupakan dua skor skala yang terpisah dan

mengukur dua kondisi yang berbeda pula. SOBI-P merupakan skala yang

berfungsi untuk mengukur tingkatan sense of belonging individu. Adapaun SOBI-

A hanya mengukur antecedent atau seberapa kuat keinginan seseorang untuk

memperoleh sense of belonging itu sendiri.

10. Sense Of Belonging Dalam Organisasi Atau Kelompok

Sense of belonging atau rasa memiliki yang dimaksud bersifat aktif. Diwujudkan

dalam bentuk inisiatif, keberanian mengambil tanggung jawab dan risiko, serta

keinginan berbagi. Sense of belonging juga mengubah bentuk keterikatan orang

dengan organisasi, dari sekadar yang bernuansa bisnis dan transaksional menjadi

semacam keterikatan batin.

Manusia memang memiliki perasaan ingin diterima. ini adalah suatu hal yang

wajar, kebutuhan akan penerimaan itu berlaku dimana saja termaksud didalam

organisasi atau kelompok. Organisasi selalu memiliki sistemnya sendiri sehingga

ketika pertama kali masuk kesana, seseorang akan dipaksa untuk beradaptasi,

ketika proses adaptasi ini berjalan rasa memiliki terhadap organisasi itu pun mulai

tumbuh.

Tumbuhnya rasa memiliki tersebut tidak dapat berdiri sendiri, organisasi juga

harus memfasilitasi tumbuhnya sense of belonging atau rasa memiliki. Ketika

36

seseorang mulai mempelajari dan memahami kode etik dan peraturan dalam

organisasi tersebut, secara tidak langsung ia mulai merasa mempelajari dan

memahami kode etik dan peraturan dalam organisasi tersebut, secara tidak

langsung ia mulai menjadi bagian didalamnya. lalu ia akan melihat kondisi sekitar

dan mencari cara untuk bisa diterima disana.

Usaha yang dilakukan ini, apabila dihargai akan menimbukan rasa terimakasih

dan empati pada organisasi. sehingga terbentuklah sense of belonging didalam

dirinya. Sense of belonging atau rasa memiliki dapat terjadi di beberapa aspek dari

yang skala kecil sampai skala besar, misalanya rasa memiliki terhadap keluarga,

organisasi bahkan didalam kehidupan berbangsa.

Sense of belonging atau rasa memiliki memberikan dampak positif pada

kehidupan seseorang atau organisasi, sebagai motor untuk kreativitas dan

profesionalitas kerja, rasa memiliki akan membuat seseorang memiliki etos kerja

yang tinggi, professional dan optimal.

37

D. Landasan Teori

Teori Hypodemic Needle Theory (Teori Jarum Hipodermik)

Hypodemic Needle Theory (Teori Jarum Hipodermik) atau yang sering disebut

dengan Teori Peluru dikemukakan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1950-an.

Teori peluru merupakan teori pertama tentang pengaruh atau efek komunikasi

massa terhadap khalayaknya. Teori peluru ini diperkenalkan setelah peristiwa

penyiaran kaleideskop stasiun radio CBS di Amerika yang berjudul “The Invasion

From Mars”. Isi teori ini mengatakan bahwa rakyat benar-benar rentan terhadap

pesan-pesan komunikasi massa. Ia menyebutkan pula bahwa apabila pesan ”tepat

sasaran”, ia akan mendapatkan efek yang diinginkan.

Model jarum suntik pada dasarnya adalah aliran satu tahap (one step flow), yaitu

media massa langsung kepada khalayak sebagai mass audience. Model ini

mengasumsi media massa secara langsung, cepat, dan mempunyai efek yang amat

kuat atas mass audience. Media massa ini sepadan dengan teori Stimulus-

Response (S-R) yang mekanistis dan sering digunakan pada penelitian psikologi.

(Wiryanto, 2006:20)

Menurut Melvin DeFleur berpendapat bahwa pada teori ini, media menyajikan

stimuli perkasa yang secara seragam diperhatikan oleh massa. Stimuli yang

membangkitkan desakan, emosi, atau proses lain yang hampir tidak terkontrol

oleh individu. Setiap anggota massa memberikan respons yang sama pada stimuli

yang datang dari media massa. Teori ini mengasumsikan massa yang tidak

berdaya ditembakki oleh stimuli media massa maka disebut dengan “teori peluru”

(bullet theory) atau “model hipodermik” yang menganalogikan pesan komunikasi

38

seperti obat yang disuntikkan dengan jarum ke bawah kulit pasien (Rakhmat,

1998: 197). Selain itu, dalam teori ini mencoba menjelaskan bagaimana proses

berjalannya pesan dari sumber (source) kepada pihak yang menerima pesan atau

komunikan (receiver). Secara singkat, media massa dalam teori ini bersifat sangat

kuat dalam mempengaruhi penerima pesan. (Morissan, 2013: 505)

Adapun menurut Elihu Katz dalam bukunya, “The Diffusion Of New Ideas and

Practise” menunjukkan aspek-aspek yang menarik dari model hypodermic needle

ini, yaitu :

Media massa memiliki kekuatan yang luar biasa, sanggup menginjeksi

secara mendalam ide-ide kedalam benak orang yang tidak berdaya

Mass audience dianggap seperti atom-atom yang terpisah satu sama lain,

tidak saling berhubungan dan hanya berhubungan dengan media massa.

Apabila individu-individu mass audiance berpendapat sama tentang

suatu persoalan, hal ini bukan karena mereka berhubungan atau

berkomunikasi satu dengan yang lain, melainkan karena mereka

karena memperoleh pesan-pesan yang sama dari satu media.

Pada konteks penelitian ini media yang dimaksud bukan merupakan media massa

melainkan media internal organisasi yaitu majalah internal. Meskipun bukan

merupakan media massa, hal lain yang menjadi pertimbangan peneliti

menggunakan teori peluru atau jarum hipodermik ini adalah meskipun majalah

Tribrata News hanya majalah internal, tetapi media internal ini cukup besar dan

luas penyebarannya seperti media massa. Majalah ini dicetak sebanyak 3000

39

eksemplar setiap bulannya dan selain didistribusikan kepada anggota Polda

Lampung, majalah ini juga didistribusikan ke instansi terkait yang ada di seluruh

Lampung serta Polda seluruh Indonesia.

Beberapa penelitian terdahulu juga menggunakan teori ini dalam penelitiannya

yang membahas mengenai media internal diantaranya adalah skripsi Indah

Hardiani yang berjudul Pengaruh Intensitas Membaca Newsletter “Intermezo

SCTV” Terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan SCTV Tentang Aktivitas

Perusahaan (Studi Kasus Newsletter “Intermezo Sctv” Periode Februari-Juli 2013)

Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2013. Newsletter Intermezo pada penelitian

ini merupakan media internal berupa in house jurnal yang berisikan tentang berita

dan pengumuman seputar SCTV yang diterbitkan setiap bulan dan dibagikan

untuk karyawan dan staff SCTV.

Penelitian ini menggunakan teori yang dimiliki oleh komunikasi massa yaitu

model Jarum Hipodermik. Melalui model Jarum Hipodermik yang diterapkan

pada penelitian ini maka yang menjadi stimulus dalam penelitian ini adalah

aktivitas membaca majalah internal Tribrata News yang diterbitkan setiap

bulannya oleh Divisi Humas Polda Lampung dan dibagikan kepada anggotanya

sebagai media informasi. Sedangkan yang menjadi audience atau massa yang

disuntikkan atau diterpa media internal ini adalah anggota Polda Lampung yang

berdomisili di Perumahan Polri Hajimena. Dan efek atau respons yang ingin

diketahui dari adanya suntikan atau terpaan dari majalah internal Tribrata News

ini adalah sense of belonging.

40

E. Kerangka Pemikiran

Komunikasi merupakan unsur pokok yang sangat penting dilakukan dalam suatu

lembaga atau organisasi, terutama komunikasi internal. Kegiatan komunikasi

internal yang dilakukan humas haruslah dilakukan secara baik dan efektif agar

pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh publik internalnya.

Banyak cara yang bisa dilakukan oleh masing-masing lembaga atau organisasi

dalam melakukan komunikasi internal salah satunya melalui media internal yakni

majalah internal.

Penggunaan majalah internal dapat memberikan respon dan dampak postif bagi

publik internalnya salah satunya yakni sense of belonging atau rasa memiliki.

Rasa memiliki akan membuat anggota memiliki etos kerja yang tinggi,

profesional, dan optimal. Semakin sering khalayak melakukan aktivitas membaca

majalah internal maka semakin besar kemungkinan efek sense of belonging yang

muncul atau yang ada pada diri khalayak berhubungan dengan aktivitas membaca

majalah internal yang dilakukan.

Pendekatan teori yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Hypodemic

Needle Theory atau Teori Jarum Hipodermik. Dimana di dalam penelitian

ini,melalui model Jarum Hipodermik peneliti ingin melihat efek dari aktivitas

membaca majalah internal Tribrata News sebagai media internal terhadap sense of

belonging yang ada pada diri anggota Polda Lampung sebagai pembaca majalah

Tribrata News. Secara umum, media massa memiliki persamaan dan perbedaan.

Melalui persamaan ini, maka peneliti ingin melihat apakah terdapat hubungan

41

antara aktivitas membaca majalah Tribrata News dan sense of belonging anggota

Polda Lampung sebagai pembaca majalah.

Indikator yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 variabel yang yaitu pada

variabel X (Stimulus) yaitu aktivitas membaca media internal Tribrata News

berupa, informasi, intensitas membaca,durasi membaca, tingkat perhatian dan

tingkat pemahaman. Sedangkan pada variabel Y (Respon) peneliti menggunakan

indikator SOBI (Sense Of Belonging Instrument)-P yang tersusun dari kedua

atribut sense of belonging yakni 1) Valued Involvement yaitu merupakan

pengalaman seseorang terkait perasaan dihargai, diperlukan/ dibutuhkan, serta

perasaan diterima, dan 2) Fit yaitu persepsi bahwa karakteristik yang dimiliki

seseorang telah sesuai dengan sistem atau lingkungan dimana dirinya berada.

42

Kerangka Pemikiran dari penelitian ini secara garis besar digambarkan melalui

skema berikut ini:

Bagan 1 Kerangka Pikir Penelitian

Sense Of Belonging (SOBI-P)(Y)

1.Valued Involvement-Merasa dihargai,-Merasa diperlukan/dibutuhkan-Merasa diterima

2.Fit-persepsi bahwa karakteristik yangdimiliki seseorang telah sesuaidengan sistem atau lingkungandimana dirinya berada

Aktivitas Membaca MajalahTribrata News (X)

1. Informasi2. Intensitas Membaca3. Durasi Membaca4. Frekuensi membaca5.Tingkat Perhatian6. Tingkat Pemahaman

POLRI

Polda Lampung

Divisi Humas Polda Lampung

Majalah Internal TribrataNews

Anggota Polda Lampungyang berdomisili diPerumahan PolriHajimena

Teori Jarum Hipodermik

43

F. Hipotesis

Hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima

untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta maupun kondisi yang

sedang diamati sebagai petunjuk dan langkah penelitian selanjutnya.

Pertama, hipotesis harus menggambarkan hubungan antara variabel-variabel.

Kedua, hipotesis harus memberi petunjuk bagaimana pengujian hubungan

tersebut. Dalam penelitian ini penulis menyusun hipotesis sebagai berikut :

H0 : Tidak terdapat hubungan antara aktivitas membaca majalah Tribrata News

dengan sense of belonging anggota organisasi Polda Lampung sebagai

pembaca majalah Tribrata News.

Ha : Terdapat hubungan antara aktivitas membaca majalah Tribrata News dengan

sense of belonging anggota organisasi Polda Lampung sebagai pembaca

majalah Tribrata News.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode Penelitian Kuantitatif,

sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2012: 8) yaitu :“Metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu,pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan”.

Menurut Sugiyono (2012: 13) penelitian deskriptif yaitu, penelitian yang

dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih

(independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel

yang lain.

B. Metode Penelitian

Metode Penelitian ini adalah metode survey. Metode penelitian survey adalah

penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner

45

sebagai alat untuk pengumpulan data yang pokok (Singarimbun, dan

Effendi,2001:3)

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek

ataukegiatan yang mempunyai variasi tertentu ditetapkan oleh peneliti

untukdipelajari dan ditarik kesimpulan. Adapun variabel pada penelitian ini

adalahsebagai berikut :

1. Variabel bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang

dipengaruhi atas ketentuan adanya variabel bebas.Variabel bebas adalah

variabel yang diduga sebagai penyebabatau pendahulu dari variabel yang lain

(Sugiyono, 2012:30).Biasanya variabel bebas ini ditandai dengan simbol X.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah aktivitas membaca majalah

internal Tribrata News.

2. Variabel terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang

menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor atau

unsur yang kedua itu disebut sebagai variabel terikat.Variabel terkait sering

juga disebut dengan variabel tak bebas.Variabel tak bebas adalah variabel

yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang

mendahuluinya (Sugiyono, 2012:30). Variabel terikat biasanya ditandai

dengan simbol Y. Variabel terikat dalampenelitian ini adalah Sense Of

Belonging anggota polda lampung.

46

D. Definisi Konsep

Definisi konsep adalah definisi yang dipakai oleh peneliti untuk menggambarkan

secara abstrak suatu fenomena sosial atau alami, sehingga memudahkan peneliti

untuk mengoperasikan konsep tersebut dilapangan (Singarimbun dan

Effendy,2006:121). Studi pada penelitian ini berisi kajian terhadap beberapa

variabel yang secara konseptual dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Aktivitas membaca Majalah Tribrata News

Aktivitas membaca adalah kegiatan meresepsi, menganalisis, dan

menginterpretasi yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan

yang hendak disampaikan oleh penulis dalam media tulisan.

Dalam penelitian ini aktivitas membaca ditujukan untuk melihat ada tidaknya

hubungan antara aktivitas membaca majalah Tribrata News dengan sense of

belonging pada diri anggota organisasi Polda Lampung sebagai pembaca

majalah Tribrata News. Aktivitas membaca yang berkaitan pada penelitian ini

terdiri dari:

a. Informasi adalah tingkat kebutuhan anggota organisasi dengan informasi

tentang peristiwa yang terjadi disekitarnya,informasi apa saja yang

dibaca, dorongan akan mendapatkan pengetahuan, rasa ingin tahu,

dorongan untuk belajar, dan dorongan untuk memperoleh perasaan

amanmelalui pengetahuan yang didapat dari majalah internal Tribrata

News

b. Intensitas Membaca adalah tingkat kedalaman anggota organisasi dalam

membaca majalah Tribrata News. Indikator ini untuk mengukur tingkat

47

kedalaman atau keseriusan responden dalam membaca keseluruhan isi

majalah

c. Durasi Membaca adalah curahan waktuanggota organisasi dalam setiap

membaca majalah Tribrata News

d. Frekuensi Membaca adalah tingkat keseringan anggota organisasi dalam

melakukan aktivitas membaca majalah internal Tribrata News

e. Perhatian adalah tingkat keseksamaan anggota organisasi dalam

membaca majalah Tribrata News. Indikator ini untuk mengukur tingkat

fokus anggota organisasi dalam membaca majalah Tribrata News, apakah

responden membaca dengan seksama, sambil melakukan kegiatan lain,

atau hanya sambil lalu.

f. Pemahaman adalah tingkat anggota organisasi memahami informasi atau

pesan yang dibaca dalam majalah Tribrata News.

2. Sense Of Belonging

Sense Of Belonging anggota organisasi adalah sejumlah fakta yang

memungkinkan timbul atau efek dari aktivitas membaca majalah internal

Tribrata News. Pada penelitian ini peneliti menggunakan SOBI-P sebagai

indikator penelitian dimana SOBI-P merupakan skala yang berfungsi untuk

mengukur tingkatan sense of belonging individu yang terdiri dari 2 aspek

yakni :

a. Valued Involvemen tadalah pengalaman seseorang terkait perasaan

dihargai, diperlukan atau dibutuhkan ,serta perasaan diterima. Indikator

Valued Involvementdalam penelitian ini yaitu:

48

a. Merasa Dihargaib. Merasa Diperlukan/Dibutuhkanc. Merasa Diterima

b. Fit adalah persepsi bahwa karakteristik yang dimiliki seseorang telah

sesuai dengan sistem atau lingkungan dimana dirinya berada.Indikator

Fit dalam penelitian ini yaitu:

a. Persepsi bahwa karakteristik yang dimiliki telah sesuai dengan sistemdan lingkungan dimana dirinya berada

E. Definisi Operasional

Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (2006:123), definisi operasional

adalah petunjuk bagaimana suatu variabel diukur dengan membaca definisi

operasional dalam penelitian, maka kita akan mengetahui baik buruknya variabel

tersebut. Definisi operasional dalam penelitian ini antara lain:

Tabel 3. Indikator Definisi OperasionalVariabel Dimensi Indikator

Variabel XAktivitasanggotaorganisasimembacamajalah internalTribrata News

Informasi 1. Mencari informasi tentang peristiwayang terjadi di dalam organisasi

2. Memuaskan rasa ingin tahu3. Mendapatkan hiburan4. Mendapatkan pengetahuan baru5. Memilih atau membaca rubrik yang

disukaiIntensitas Membaca 1. Tingkat kedalaman anggota

organisasi dalam membaca majalahTribrata News

2. Membaca keseluruhan isi artikel3. Banyaknya artikel atau informasi

yang dibacaDurasi Membaca Curahan waktu anggota organisasi dalam

setiap membaca majalah Tribrata News

Frekuensi Tingkat keseringan anggota organisasidalam melakukan aktivitas membacaamajalah internal Tribrata News

Tingkat Perhatian Tingkat keseksamaan anggota organisasidalam membaca majalah Tribrata News.

49

Tingkat Pemahaman Tingkat pemahaman anggota organisasimemahami informasi atau pesan yangdibaca dalam majalah Tribrata News.

Variabel YSense OfBelonging

Valued Involvement Responden merasa dihargai sebagai

anggota organisasi Responden merasa diperlukan

/dibutuhkan sebagai anggotaorganisasi

Responden merasa diterima ataudiakui sebagai anggota organisasi

Responden merasa diperlakukandengan baik oleh organisasi

Responden merasa ditanggapi denganpositif oleh organisasi

Responden merasa senang(enjoyment) menjadi bagian atauanggota organisasi

Responden merasa dilibatkan olehorganisasi

Responden merasa bangga menjadianggota organisasi apabila organisasimeraih pencapaian dan prestasi

Responden merasa sedih apabilaterjadi hal negatif atau buruk padaorganisasinya

Responden merasa kecewa apabilaterjadi hal negatif atau buruk padaorganisasinya

Responden merasa bahwa dirinyamerupakan bagian dari organisasi

Responden merasakan perasaanmemiliki andil dalam organisasi

Fit Responden merasa bahwakarakteristik atau kepribadian telahsesuai dengan organisasinya

Responden merasa bahwa sikap danperilakunya sebagai anggota organisasitelah sesuai dengan organisasi

Responden merasa bahwa dirinyamemiliki kemampuan danketerampilan yang tinggi sebagaianggota organisasi

Responden merasa bahwa dirinyamemiliki wawasan yang luas sebagaianggota organisasi

Responden merasa sebagai anggotaorganisasi dirinya sudah melayanimasyarakat dengan baik

Responden merasa sebagai anggota

50

organisasi dirinya sudah melindungi/mengayomi masyarakat dengan baik

Responden tidak merasa lelahmenjalankan tugas dan kewajibannyasebagai anggota organisasi

Responden merasa bahwa sebagaianggota organisasi sudah taat danpatuh terhadap peraturan disiplinyang berlaku di organisasi

Responden merasa bahwa sebagaianggota organisasi wajib menjagacitra dan nama baik organisasi

Responden merasa bahwa sebagaianggota organisasi bersediamengorbankan kepentingan pribadiuntuk kepentingan organisasi

Responden merasa bahwa sebagaianggota organisasi ingin/perlu untukberprestasi

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam metode penelitian digunakan untuk menyebutkan serumpun

atau sekelompok obyek yang menjadi sasaran penelitian.Populasi dalam

penelitian ini yaitu Anggota Polda Lampung yang berdomisili atau tinggal di

Perumahan Polri Hajimena yang berjumlah 58 orang

Tabel 4.Data Anggota Polda Lampung yang Berdomisili diPerumahan Polri Hajimena

Blok Perumahan Polri Hajimena Jumlah Anggota Polda LampungABCDE

15 orang10 orang9 orang18 orang6 orang

Jumlah Seluruh 58 orangSumber :Arsip Kepala Dusun Perumahan Polri Hajimena bulan Novembertahun 2015

51

2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil anggota populasi yang diambil

menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling.Sampel

dalam penelitian ini adalah Anggota Polda Lampung yang berdomisili atau

tinggal di Perumahan Polri Hajimena.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik total sampling, teknik ini digunakan dengan mengikutsertakan seluruh

populasi sebagai sampel penelitian atau teknik yang menggunakan sampel

dari keseluruhan populasi penelitian (Ruslan,2004:142). Berdasarkan

pendapat tersebut, karena populasi dalam penelitian ini berjumlah kurang dari

100 orang, maka seluruh populasi yang berjumlah 58 orang ditetapkan

sebagai sampel penelitian.

G. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ialah:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung oleh

peneliti dari responden di lokasi penelitian atau obyek penelitian. Dalam

hal ini, data primer diperoleh dari survey menggunakan instrument

pengumpulan data berupa kuesioner.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang

yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data

sekunder merupakan data tambahan dari berbagai sumber, seperti buku

52

literatur, majalah, dan sumber lain yang berhubungan dan dianggap

relevan dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini data sekunder yang

peneliti gunakan yakni buku saku personel Polda Lampung, majalah

Tribrata News, dan dokumen Kelurahan Hajimena.

H. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka dalam penelitian ini peneliti

menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Observasi

Hal ini merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui

pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian untuk mengamati

secara cermat berbagai kegiatan dan peristiwa terjadi.

2. Kuisioner

Kuisioner ditujukan untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan

penelitian (Singarimbun, dan Effendi, 2006:175). Data diperoleh dengan cara

menyebarkan kuisioner kepada responden. Responden akan diberi kuisioner

yang berisi pertanyaan-pertanyaan berkenaan dengan masalah penelitian dan

menyediakan alternative jawaban.

3. Studi Kepustakaan

Pengumpulan data dari berbagai literature pendukung seperti buku, jurnal

penelitian atau laporan penelitian, dan internet, yang berkaitan dengan obejk

yang diteliti.

53

I. Teknik Pengelolahan Data

Setelah mengumpulkan data dari lapangan, maka tahap selanjutnya adalah

mengadakan pengelolahan data Teknik pengolahan data yang dilakukan dalam

penelitian ini sebagai berikut :

1. Tahapan editing, merupakan tahapan dalam menentukan kembali datayang

berhasil diperoleh dalam rangka menjamin validitas nya serta dapat segera

diproses lebih lanjut.

2. Tabulasi, yaitu memasukkan data kedalam tabel-tabel agar lebih mudah

diinterprestasikan.

3. Koding, yaitu tahap pemberian kode-kode tertentu terhadap data/jawaban

yang kitaperoleh dari responden.

4. Tahapan interprestasi data, data-data yang telah dideskripsikan baik melalui

narasimaupun tabel, selanjutnya diinterprestasikan sehingga dapat ditarik

kesimpulan sebagai hasil penelitian.

J. Teknik Penentuan Skor Jawaban

Dalam Penelitian ini peneliti memilih mengunakan Skala pengukuran Likert.Skala

Likert dipergunakan untuk mengukur persepsi, pendapat, sikap, serta penilaian

seseorang terhadap fenomena sosial (Sugiyono, 2012:23).Teknik ini berdasarkan

pada data yang diperoleh darihasil penyebaran kuisioner serta dokumentasi yang

diinterprestasikan dankemudian ditarik kesimpulan sebagai hasil penelitian.

Penskoran menggunakan penilaian sebagai berikut :

54

1. Untuk alternatif jawaban a diberi skor 5

2. Untuk alternatif jawaban b diberi skor 4

3. Untuk alternatif jawaban c diberi skor 3

4. Untuk alternatif jawaban d diberi skor 2

5. Untuk alternatif jawaban e diberi skor 1

K. Analisa Data

Seluruh data yang terkumpul, khususnya data dari variabel-variabel penelitian ini

akandianalisa secara kuantitatif, yaitu memberikan skor atau nilai dengan kategori

yang sudah ditentukan sebelumnya. Dengan analisa data seperti ini, maka akan

didapatkan data kuantitatif dari hasil kuisioner yang dibagikan kepada responden.

Data ini kemudian diterapkan pada rumus statistik untuk uji hipotesis yang

diajukan peneliti.

Untuk menentukan terbukti atau tidaknya hipotesis penelitian dengan dua

variabel, akan digunakan rumus Tata Jenjang Spearman, yaitu untuk mencari

korelasi dimana kedua data yang dikorelasikan mempunyai gejala ordinal. Oleh

karena sampel penelitian ini jumlahnya cukup besar (lebih dari 30), dapat

dipastikan menemui jenjang-jenjang kembar, maka digunakan rumus ”Tata

Jenjang Spearman” (Siegel:1986, 250):

= ∑ + ∑ −∑d∑ .∑Dimana

2 = 3 −12 −

55

2 = 3 −12 −Dan untuk menenrukan jenjang kembar digunakan rumus

= −12= −12

Keterangan :

Rs = Koefisien korelasi variabel xy (Tata Jenjang Spearman)N = Jumlah sampelΣdi2 = Jumlah kuadrat selisih antara jenjangTx = Jenjang kembar pada variabel xTy = Jenjang kembar pada variabel yΣx2 = Jumlah jenjang pada variabel xΣy2 = Jumlah jenjang pada variabel y2, 3, 12 = Nilai konstan

Setelah rs diketahui, maka langkah selanjutnya adalah menghitung besarnya

nilait.Signifikansi hubungan antara dua variabel ditentukan oleh perbandingan

antara thitung dan ttabel (tStudent’s). Untuk itu diperlukan tingkat kepercayaan

misalnya 95% atau 0,5. Dimana derajat kebebasan (df) dihitung dengan rumus :

df=n–2.

1. Apabila harga thitung > ttabel, maka hipotesis dapat diterima (H0

ditolak,Haditerima). Artinya ada hubungan yang signifikan antara

variabelyang satu dengan variabel yang lain.

2. Apabila harga thitung < ttabel, maka hipotesis akan ditolak (H0 diterima,Ha

ditolak). Artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara variabelyang satu

dengan variabel yang lain.

56

Penelitian ini mengunakan analisis korelasi. Analisis korelasi bertujuan untuk

menyelidiki apakah antara dua buah variabel berhubungan satu sama lain dan

mengukur derajat keeratannya. Hubungan yang terjadi antara variabel-variabel

dinyatakan dalam angka yang disebut sebagai koefisien korelasi.Koefisien

korelasi mempunyai nilai paling kecil -1 dan paling besar +1.Hubungan negatif

berarti berlawanan arah, sedangkan hubungan positif menunjukkan searah

perubahannya.

Nilai hubungan dinyatakan dengan r (koefisien korelasi) yang dapat dinyatakan

korelasi rendah atau tinggi dan dalam penelitian ini nilai hubungan antar variabel

berpedoman pada ketentuan dari Sugiyono(2010:231)yang menyatakan bahwa:

0,00 –0,199 korelasi sangat rendah, hubungan rendah atau lemah sekali.

0,20 –0,399 korelasi rendah, hubungan rendah atau lemah tetapi pasti.

0,40 – 0,599 korelasi sedang, hubungan yang cukup berarti

0,60 – 0,799 korelasi tinggi, hubungan yang kuat atau tinggi

0,80 – 1,000 korelasi sangat tinggi, hubungan sangat kuat/ tinggi sekali

L. Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas Kuisioner

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Sedangkan menurut Singarimbun (2006:120)

validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang

ingin diukur. Untuk mengukur tingkat validitas instrument, penulis menggunakan

rumus PearsonProduct Moment sebagai berikut :

57

= (∑ ) − (∑ ∑ ){ ∑ − (∑ ) } { { ∑ − (∑ ) }Keterangan :

rXY = koofisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y (Nilai Validitas)X = Hasil Skor angket variabel XY = Hasil Skor angket variabel YX2 = Hasil perkalian kuadrat dari hasil angket variabel XY2 = Hasil perkalian kuadrat dari hasil angket variabel YN = jumlah sampel penelitianXY = Hasil perkalian antara variabel X dan Y

Apabila nilai rXY (r hitung) > r tabel, maka item pertanyaan dari kuisioner

tersebut dinyatakan alat tes yang valid. Sebaliknya apabila nilai rxy (r hitung <

rtabel, maka item pertanyaan dari kuisioner tersebut dinyatakan tidak valid.

2. Uji Realibilitas

Uji realibilitas adalah ukuran yang menunjukan bahwa instrument yang digunakan

dapat dipercaya sebagai alat ukur data karena instrument tersebut sudah baik.

Untuk mengukur tingkat realibilitas instrument digunakan teknik Koefisien Alpha

(CronBach) yaitu :

= − 1 1∑∑Keterangan :α : nilai realibilitas (alpha)K : jumlah item pertanyaan∑α1

2 : nilai varians masing-masing item∑α t

2 : nilai varians total

Dalam metode pengujian reliabilitas, standar yang digunakan dalam menentukan

reliabel dan tidaknya suatu instrumen adalah nilai Alpha Cronbach harus lebih

besar dari 0.6 (Sekaran, 2006:182).

BAB IVGAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Majalah Tribrata News

1. Profil Majalah Tribrata News

Majalah Tribrata News merupakan media komunikasi internal yang diterbitkan

oleh Divisi Humas Polda Lampung sejak tahun 1997 dan merupakan salah satu

kegiatan yang dilakukan oleh Humas Polda Lampung. Majalah Internal Polda

Lampung ini dahulu bernama Ruwa Jurai, Namun pada September 2015 majalah

internal Ruwa Jurai ini memasuki babak baru, yakni pergantian nama dari Ruwa

Jurai menjadi Tribrata News. Bukan hanya Ruwa Jurai, pergantian nama menjadi

Tribrata News juga dilakukan terhadap seluruh majalah yang ada di lingkungan

Polri dan jajaran. Pergantian nama ini dilakukan dalam rangka membangun

kepercayaan masyarakat terhadap Polri.

Majalah Tribrata News terbit setiap 1 bulan sekali dan memuat berbagai informasi

tentang kegiatan dan aktivitas lembaga dan informasi-informasi tentang Polda

Lampung. Majalah ini terbit satu bulan sekali dengan oplah sebanyak 3000

eksemplar setiap bulannya. 3000 eksemplar ini akan didistribusikan dan disebar

oleh kurir internal kepada Polda, Satuan Kerja, Polres, Polsek, Instansi terkait

yang ada di seluruh Lampung, serta Polda seluruh Indonesia.

59

Majalah Tribrata News ini dijual dengan harga 2.500 rupiah per eksemplarnya.

Majalah Tribrata News terdiri dari 32 halaman dengan tema-tema yang berbeda

setiap bulannya. Tema disesuaikan dengan kabar terbaru yang sedang berkembang

di Polda Lampung. Rubrik-rubrik yang dimuat di dalam Majalah Tribrata News

biasanya terdiri dari laporan utama, laporan khusus, berita, wawancara, artikel dan

lain sebagainya. Rubrik-rubrik yang ada di dalam Majalah Tribrata News ini

biasanya tidak tetap tergantung dan menyesuaikan berita apa saja yang akan

dimuat. Di dalam Majalah Tribrata News berita dan artikel yang dimuat bebas

diisi oleh anggota Polda Lampung dari berbagai kesatuan, biasanya humas

masing-masing kesatuan akan mengirimkan berita dan dokumentasi mengenai

peristiwa atau berita terbaru di kesatuannya kepada dewan redaksi untuk dimuat

di dalam majalah Tribrata News dan akan dipilih dan diseleksi terlebih dahulu

sebelum dimuat.

Tujuan utama dari dari adanya majalah Tribrata News ini, yaitu untuk

memberikan penerangan mengenai Polda dan Polres Lampung kepada pihak

internal maupun pihak eksternal, sebagai sarana penghubung penyedia layanan

informasi bagi anggota Kepolisian Daerah Lampung. Selain itu, Majalah Tribrata

News bertujuan untuk menciptakan hubungan yang baik antara lembaga atau

organisasi dengan anggotanya maupun sesama anggota, Memberikan informasi-

informasi yang nantinya akan menambah pengetahuan anggota serta keluarga

akan kegiatan-kegiatan lembaga dan juga mengikuti segala perkembangan di

lembaga.

60

2. Struktur Organisasi dan Tim Kerja Majalah Tribrata News

a. Pelindung : Kapolda Lampung

b. Dewan Penasehat : Wakapolda, Irwasda, Para Karo, ParaDirektur, Para Kabid

c. Pemimpin Umum/PemimpinRedaksi/ Penanggung Jawab : AKBP Dra Sulistyaningsih

d. Wakil Pemimpin Umum : Kompol Hidayat Hutasuhut

e. Wakil Pemimpin Redaksi : H. Ismetri Rajab

f. Sekertaris Redaksi : Herlina, S.H.

g. Redaktur Pelaksana : Yasmon Putera. S.H.

h. Staf Redaksi : AKP Chairul Ansori, Yusrizal, BriptuFerry, Hengki, S.H.

i. Bendahara : Agustin Kadarwati S.E.

j. Sirkulasi : Suparno

3. Alamat Redaksi Majalah Tribrata News

Ruang Bid Humas Mapolda Lampung, Jalan WR Supratman No.1 Bandar

Lampung.

Website :www.tribratanewspoldalampung.info

Telp :(0721) 474182

Fax :(0721) 474182

61

4. Logo Tribrata News

Dibawah ini merupakan gambar logo majalah Tribrata News yang menjadi

identitas dan ciri khas dari majalah internal Tribrata News Polda Lampung

Gambar 1. Logo Tribrata News

Sumber: website tribrata news (www.tribratanewspoldalampung.info), diaksespada hari selasa tanggal 1 November 2016

B. Gambaran Lokasi Penelitian

1. Sejarah Dan Asal-Usul Desa Hajimena

Secara etimologis, Hajimena sebenarnya berasal dari kata Aji, yang berarti ini dan

Mena yang berarti duluan (dalam Bahasa Lampung). Kalau diartikan secara

harfiah berarti penduduk yang bermukim diwilayah ini pertama kali (terlebih

dahulu dari pendatang lain), yaitu Buay Sebiay yang asal mulanya berasal dari

daerah Pagaruyung.

Pada abad ke 17, nenek moyang masyarakat Ajimena ini mengadakan migrasi

kembali ke daerah Lampung Tengah tepatnya dikampung Gunung Haji, tidak

lama kemudian mereka pindah kembali ke daerah Tegineneng yang sekarang

masuk wilayah Kabupaten Pesawaran. Tepatnya yaitu di Kampung Ruluk Helok

yang dibuktikan dengan bukti sejarah berupa tempat pemandian para leluhur

62

masyarakat Ajimena yang disebut Way Hilian, yang sampai akhirnya masyarakat

Ajimena menempati wilayah sekarang, pada abad ke 18 dikarenakan penyusuran

mereka kehulu sungai menyusuri Way Kandis.

Adapun perubahan nama kampung dari Ajimena menjadi Hajimena tidak

diketahui kepastian waktu (diperkirakan abad ke 19) serta alasan perubahan nama

terssebut. Ada juga panggilan Buay Sebiay sebagai masyarakat asli Hajimena

pada awalnya terdiri dari enam punyimbang (kerabat/saudara) yaitu Minak

Bandar /M.Yusuf, Batin Dulu, Minak Raja Niti, Sultan Ratu / Hi. Abdur Rahman,

Pesiwa Batin / Abdul Karim, dan Raja Usuh

(Sumber dari Dokumen Desa Hajimena tentang Sekelumit Asal-Usul DesaHajimena)

Sejak tahun 1862, Kampung Ajimena telah memiliki Kepala Kampung yaitu

Hambung Purba sebagai Kepala Kampung pertama. Hal ini dibuktikan dengan

sebuah peninggalan sejarah berupa stempel kuningan yang bertuliskan Kampung

Ajimena tahun 1862 dengan tulisan Aksara Lampung, dan semenjak tahun 1979

Kepala Kampung berubah menjadi Kepala Desa.

Daftar nama-nama pejabat kepala kampung / kepala Desa Hajimena Kecamatan

Natar Kabupaten Lampung Selatan dari tahun 1862 sampai dengan sekarang yaitu

sebagai berikut:

Tabel 5. Daftar nama-nama pejabat kepala kampung Desa Hajimena:

NO NAMA PEJABAT JABATAN PERIODE/TAHUN

1. Ambung Purba Kepala Kampung 1862-18802. Tihang Ratu (Poyang Th. Ratu) Kepala Kampung 1981-19073. Hi. Matnuh Kepala Kampung 1908-19254. Hi. Rahman Mularatu Kepala Kampung 1926-19305. Pr. Bandar Kepala Kampung 1930-19376. Raja Niti Kepala Kampung 1938-1941

63

7. Minak Pengaturan Kepala Kampung 1941-19448. Raja Usuh Kepala Kampung 1944-19479. Hi. Tihang Ratu Kepala Kampung 1948-195710. Sutan Turunan Kepala Kampung 1958-196611. Hi. Abdur Rahman Kepala Kampung 1966-196812. Mukhsin Kepala Kampung 1968-197913. P.Simanjuntak Kepala Desa 1979-198814. Anwar Anoem Sebiay Kepala Desa 1988-199515. Hi. Natalia Anoem. S Kepala Desa 1995-199916. Rais Yusuf Kepala Desa 1999-200817. Bahti Idris Kepala Desa 2008-201218 Rais Yusuf Kepala Desa 2012-SekarangSumber: Monografi Desa Hajimena Tahun 2012

2.Keterangan Demografi Desa Hajimena

Letak geografi Desa Hajimena, terletak diantara:

Sebelah Utara : Desa Pemanggilan

Sebelah Selatan : Kelurahan Rajabasa – Bandar Lampung

Sebelah Barat : Desa Kurungan Nyawa – Pesawaran

Sebelah Timur : Desa Sidosari

Luas wilayah Desa Hajimena adalah 750 Ha, letak geografis Desa Hajimena

ada pada dataran rendah sedangkan kondisi topografi adalah datar dan ketinggian

desa dari permukaan laut adalah 85 Meter. Klasifikasi Desa Hajimena merupakan

Desa Swakarya. Sumber penghasilan utama sebagian besar penduduk adalah jasa.

Di Desa Hajimena terdapat Badan Perwakilan Desa (BPD) dan terdapat Lembaga

Pemasyarakatan Desa (LPM). Desa Hajimena terdiri dari Rukun Warga sebanyak

14 RW dan Rukun Tetangga sebanyak 53 RT dan jumlah Dusun Di dalam Desa

Hajimena sebanyak 7 Dusun, yang terdiri dari Dusun I Induk Kampung, Dusun II

Way Layap, Dusun III Sinar Jati, Dusun IV Bataranila, Dusun V Perum Polri,

Dusun VI Puri Sejahtera dan Dusun VII Sidorejo

64

3.Visi Desa Hajimena

“Santun dan Iklas dalam Pelayanan Masyarakat dang dengan Semangat Gotong

Royong Membangun Desa yang Kondusif dan Sejahtera di Landasi dengan

Ketakwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa”

4.Misi Desa Hajimena

Misi Desa Hajimena :

1. Melaksanakan kinerja dengan penuh amanah dalam menciptakan sumber

daya manusia (SDM) yang bersih dan mandiri.

2. Menciptakan sikap santun dan ikhlas pada masyarakat dalam memberikan

pelayanan.

3. Menciptakan kerukunan kerja antar perangkat desa dalam melaksanakan

tugas dengan disertai tanggung jawab.

4. Membangun ekonomi, sosial budaya dan lingkungan yang efisien dan efektif.

5. Merencanakan pemekaran desa untuk meningkatkan pelayanan terhadap

masyarakat dan pemerataan pembangunan.

5.Struktur Organisasi Desa Hajimena

Susunan Organisasi Pemerintahan Desa Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten

Lampung Selatan :

Kepala Desa : Rais YusufSekretaris Desa : Abdul RoniKepala Urusan Pemerintahan : Endang IskandarKepala Urusan Pembangunan : Abdul RoniKepala Urusan Kesejahteraan Rakyat : M.MunazarKepala Urusan Umum : Indah Ratna MaritaKepala Urusan Keuangan : SaripahKepala Dusun I Induk Kampung : Drs. M. Syahnuri

65

Kepala Dusun II Way Layap : Hi. Hazairin, S.KMKepala Dusun III Sinar Jati : Drs. MansahidKepala Dusun IV Perum Bataranila : Saiful IbrahimKepala Dusun V Perum Polri : TrisnaKepala Dusun VI Puri Sejahtera : Abdul Halim, S.KMKepala Dusun VII Sidorejo : Budi Prasetyo

Pada penelitian ini lokasi penelitian hanya dilakukan di Dusun V Desa Hajimena

yakni Perumahan Polri. Perumahan Polri Hajimena berlokasi di jalan Raya

Hajimena, Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.

Perumahan Polri terdiri dari kurang lebih 105 Kepala Keluarga, yang mayoritas

warganya berprofesi sebagai anggota Polri. Maka dari itu, peneliti hanya

melakukan penelitian di perumahan polri saja karena populasi yang digunakan

pada penelitian ini adalah anggota Polda Lampung yang berdomisili di perumahan

Polri Hajimena yang berjumlah 58 orang.

Perum Polri Hajimena terdiri dari 5 blok yakni blok A sampai blok E. Perum polri

dikoordinir oleh kepala dusun dan RT. Berikut nama-nama pengurus perumahan

polri hajimena yaitu Kepala Dusun : Trisna, RT blok A: H. Cik Raden, RT blok

B: Darmawan, RT blok C: Zaelani, RT blok D: Saferi, RT blok E: Zaini.

144

BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang telah dilakukan pada

penelitian ini mengenai hubungan antara aktivitas membaca majalah internal

Tribarata News dan sense of belonging anggota organisasi, maka peneliti

menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Korelasi antar variabel menunjukkan hasil 0.574 dengan kategori

“sedang”. Pengujian hipotesis menunjukan bahwa thitung > ttabel

dengan taraf signifikansi 5% yaitu 6,426 > 2,009. Dengan demikian

H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi kedua variabel tersebut mempunyai

hubungan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa “Terdapat hubungan

antara aktivitas membaca majalah Tribrata News dengan sense of

belonging pada diri anggota organisasi Polda Lampung sebagai pembaca

majalah Tribrata News

2. Besarnya hubungan antara aktivitas membaca majalah internal Tribrata

News (X) dan sense of belonging pada diri anggota organisasi Polda

Lampung sebagai pembaca majalah Tribrata News (Y) adalah sebesar

32,94%. Sisanya 67,06% sense of belonging anggota Polda Lampung

berhubungan dengan faktor atau aktivitas lain yang tidak diteliti pada

penelitian ini.

145

B. Saran

Saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat menindak lanjuti hasil

penelitian dengan mencermati hal-hal yang tidak diteliti dalam

penelitian ini, seperti faktor lain yang berhubungan dengan sense of

belonging, serta bagaimana pengaruh faktor-faktor tersebut pada sense

of belonging.

2. Diharapkan kepada humas Polda Lampung sebagai pengelola majalah

Tribrata News untuk dapat meningkatkan kualitas majalah internal

Tribrata News, terutama dari sisi jumlah halaman, tampilan, variasi isi,

dan menambah informasi yang lebih banyak dan beragam serta

informasi-informasi yang bersifat human touch, sehingga dapat

meningkatkan sense of belonging dan perasaan positif lainnya pada diri

anggota Polda Lampung.

3. Diharapkan kepada anggota Polda Lampung sebagai pembaca majalah

Tribrata News untuk terus meningkatkan aktivitas membaca majalah

Tribrata News, memanfaatkan majalah Tribrata News sebagai sumber

informasi, serta turut berpartisipasi dan berkontribusi aktif dalam

memberikan tulisan, gagasan, dan ide-ide kreatif untuk majalah internal

Tribrata News.

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Abdurrahman, Oemi. 2001. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung : PT Citra AdityaBakti

Bunging, Burhan. 2006. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta: Kencana

Cangara, Hafied. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Effendy, Onong Uchjana. 2001. Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung :Rosdakarya

____________________.2002.Humas Suatu Studi Komunikasi. Bandung: PT. RemajaRosdakarya.

Hasibuan, Malayu, S.P. 2004. Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas.Cetakan Keempat: PT. Bumi Aksara. Jakarta

Jefkins, Frank. 2003, Public Relations. Jakarta: Penerbit Erlangga.

M.Cutlip, Scott.,H.Center, Allen., dan M.Broom, Glen. Effective Public Relations. Jakarta:Kencana, 2007

Moore, H, Frazier. 2004. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung:RemajaRosda Karya.

Morissan. 2013. Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana Prenada MediaGroup

Mulyana, Deddy.2002. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Romli, K. 2014. Komunikasi Organisasi Lengkap. Jakarta: PT Grasindo.

Ruslan, Rosady. 2012. Cetakan ke 11.Manajemen Public Relations & Media komunikasi.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

________________. 2008. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta :Raja GrafindoPersada.

________________. 2004. Metode Penelitian Public Relation, Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2006. Metode Penelitian Survei. Jakarta: PustakaLP3ES.

Siregar&Pasaribu. 2000. Bagaimana Mengelola Media Korporasi-Organisasi. Yogyakarta :Kanisius

Sugiyono.2012.Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D.Alfabeta: Bandung.

Uma, Sekaran. 2006. Research Methods For Business. Salemba Empat. Jakarta

Wiryanto.2006. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Grasindo

Jurnal:

Bagliani,Rena.2009. Efektivitas Majalah Internal Bagi Karyawan Dalam Mempengaruhi SikapKaryawan Terhadap Transformasi Budaya TIPCE PT Bank X Tbk. Program StudiHubungan Masyarakat, Universitas Indonesia. (Skrispi)

Muhaeminah. 2005. Game Therapy Untuk Meningkatkan Sense Of Belonging Anak PantiAsuhan.Vol.03.Dalam Jurnal http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jipt/article/view/2125/2275 .Diakses pada hari Sabtu 12 Maret 2016, pukul 20.00 WIB (Skrispi)

Ragusa, Antonio. 2010. Internal Communication Managent. London: Antonio Ragusa andVentus Publishing ApS. Dalam jurnal http://e-journal.uajy.ac.id/8302/1/SCA0002.pdf.Diakses pada hari Rabu, 20 April 2016 pukul 20.00 WIB (Skrispi)

Santi. 2012. EfektivitasMajalah Internal "ANTARKITA" Di PT. Coca-Cola Amatil IndonesiaDalam Penyebaran Informasi Kepada Karyawannya Di Kota Bandung. Program StudiIlmu Komunikasi Konsentrasi Humas Universitas Komputer Indonesia Bandung (Skrispi)

Utami, Dinna. 2010.Efektivitas Majalah Internal “Warta KeluargaDjarum” SebagaiWahanaKomunikasi Internal Perusahaan (Kasus Karyawan PT Djarum). Departemen SainsKomunikasi Dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut PertanianBogor (Skrispi)

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jipt/article/view/2125/2275. Diakses pada hari Minggu 13Maret 2016, pukul 20.30 WIB

Gamble, Teri and Michael. Communication works. Seventh edition.C.Wright Mills, The MassSociety, Chapter in the Power Elite,1956. Dalam Jurnalhttp://www.scribd.com/doc/88681413/PR-Dan-Media-Internal#scribd.Diakses pada 15Januari 2016, pukul 19.00 WIB

Seitel, Frasier P.2004. International Editions, The Practice Of Public Relations. New JerseyPretinee Hall. Dalam e-journal.uajy.ac.id/1908/2/1KOM02818.pdf. Diakses pada hariSabtu 2 April 2016 pukul 20:00 WIB

Internet:

https://www.scribd.com/doc/232797958/Modul-Public.Relations. Diakses pada Minggu 13Maret 2016, pukul 19.30 WIB

http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2012/03/MODUL-AJAR-D3-PUBLIC-RELATION -ONLINE.pdf.

Diakses pada Minggu 13 Maret 2016, pukul 19.30 WIB

https://en.wikipedia.org/wiki/Maslow's_hierarchy of_needs.Diaksespada 15 Januari 2016, pukul19.00 WIB

Wawancara:

Wawancara dengan AKBP Dra.Hj.Sulistyaningsih selaku pimpinan redaksi Majalah TribrataNews, 13 Januari 2016, pukul 13.00 WIB

Dokumen:

Arsip Kepala Dusun Perumahan Polri Hajimena tahun 2015

Arsip Kelurahan Desa Hajimena Tahun 2012

Buku Saku Personel Polda Lampung