Hub. Kualitas Pelayanan Dg Kepuasan
description
Transcript of Hub. Kualitas Pelayanan Dg Kepuasan
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelayanan rumah sakit menghadapi suatu masalah global akan
membawa kompetensi pelayanan kesehatan yang terdesak oleh investasi asing
atau pelayanan kesehatan pemerintah akan mendapat saingan dari pelayanan
kesehatan swasta, termasuk pelayanan preventif dan promotif.
Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan kesehatan /rumah sakit
dari tahun ke tahun semakin menjadi perhatian masyarakat. Hal ini, dapat
dilihat dari ketatnya persaingan kualitas pelayanan , harga , promosi diantara
sekian banyak pelayanan kesehatan / rumah sakit. Peranan mutu jasa
pelayanan rumah sakit menjadi semakin penting bagi masyarakat, yang secara
langsung mendukung provit/ keuntungan pada rumah sakit.
Sejalan dengan itu, pelayanan prima di rumah sakit menjadi tuntutan
masyarakat. Pemerintah mengarahkan pembangunan kesehatan bertujuan agar
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk untuk mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan
upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan melalui pendekatan-pendekatan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Paradigma baru rumah sakit tidak
hanya berorientasi pada upaya kuratif saja tetapi berorientasi juga pada nilai
positif kesehatan dengan meningkatkan kualitas hidup seoptimal mungkin
serta meningkatkan kemampuan individu untuk mandiri dengan
-
2
pengembangan pelayanan yang memperhatikan ke empat aspek upaya
tersebut. Rumah sakit harus mampu untuk mengubah bentuk dan sistem
pelayanannya agar sesuai tuntutan pelanggannya dan bukan orang yang sakit
saja tetapi orang sehat atau orang yang ingin tetap sehat di usia tua.
Rumah sakit menjadi tempat pemeliharaan kesehatan yang memuaskan
bagi orang yang sakit dan orang yang sehat baik bagi orang yang usia muda
maupun usia tua. Pelayanan kesehatan di rumah sakit yang berkaitan dengan
mutu dan berorientasi kepada kepuasan pasien dikenal dengan pelayanan
prima.
Pelayanan prima adalah pelayanan kepada pasien yang berdasarkan
standar kualitas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasien sehingga
pasien dapat memperoleh kepuasan akhirnya dapat meningkatkan kepada
rumah sakit ( sujudi,2000:1). Di samping pengembangan pelayanan yang
efisien dan efektif, pelayanan prima merupakan tuntutan dan kebutuhan yang
harus dipenuhi oleh rumah sakit agar kinerja yang diharapkan terwujud.
Sejalan dengan pengertian pelayanan prima dan untuk mewujudkan
kesejahteran rakyat dalam bidang pelayanan kesehatan , hal utama yang harus
diprioritaskan oleh instansi rumah sakit adalah tercapainya kepuasan
pelanggan / pasien sehingga pasien puas dan yang berdampak meningkatnya
kesejahteraan masyarakat yang pada akhirnya rumah sakit akan dapat
bertahan, bersaing dan menguasai pangsa pasar. Pimpinan harus tahu hal-hal
apa saja yang dianggap penting oleh para pelanggan yang selanjutnya
pimpinan rumah sakit harus menghasilkan kinerja (performance) sebaik
-
3
mungkin sehingga dapat memuaskan pelanggan. Kepuasan maupun ketidak
puasan pelanggan menjadi topik yang hangat dibicarakan pada tingkat
internasional / global, nasional, pada perusahaan atau pelayanan kesehatan /
rumah sakit. Kepuasan pelanggan atau pasien ditentukan oleh kualitas barang
atau jasa yang dikehendaki pelanggan, sehingga jaminan kualitas menjadi
prioritas utama bagi setiap perusahaan pelayanan kesehatan, yang saat ini
menjadi tolok ukur keunggulan daya saing rumah sakit.
Pada dasarnya, pengertian kepuasan dan ketidak puasan pelanggan merupakan
perbedaan antara harapan dan kinerja yang dirasakan. Jadi, pengertian
kepuasan pelanggan berarti bahwa kinerja suatu barang sekurang-kurangnya
sama yang diharapkan. Seperti seorang pasien mengharapkan pemeriksaan
dokter tepat waktu, akan tetapi kenyataannya sering terlambat, sehingga
mengecewakan dan timbul rasa tidak puas.meskipun timbul banyak kesulitan
dalam mengukur kepuasan pelanggan , namun prinsipnya, kepuasan
pelanggan dapat diukur.
Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan
kinerja/hasil yang dirasakannya dengan harapannya (Oliver, 1980). Jadi,
tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang
dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja di bawah harapan, maka pelanggan
akan kecewa. Bila kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas.
Sedangkan bila kinerja melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas.
Harapan pelanggan dapat dibentuk oleh pengalaman masa lampau, komentar
dari kerabatnya serta janji dan informasi pemasar dan saingannya. Pelanggan
-
4
yang puas akan setia lebih lama, kurang sensitif terhadap harga dan memberi
komentar yang baik tentang perusahaan.
Menciptakan kepuasan bagi pelanggan , perusahaan harus menciptakan
dan mengelola suatu sistem untuk memperoleh pelanggan yang lebih banyak
dan kemampuan untuk mempertahankan pelanggannya.
Kaitannya dengan kualitas pelayanan para peneliti ada persamaan dalam
dimensi mutu yang terdiri dari : 1) Keandalan (reliability): kemampuan untuk
melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya, 2)
Keresponsifan (responsive/less): kemauan untuk membantu pelanggan dan
memberikan jasa dengan cepat atau ketanggapan,3) Keyakinan (confidence):
pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka untuk
menimbulkan kepercayaan dan keyakinan, 4) Empati (emphaty): syarat untuk
peduli, memberi perhatian pribadi bagi pelanggan, 5) Berwujud (tangible):
penampilan fasilitas fisik , peralatan, personel dan media komunikasi.
Instalasi Geriatri merupakan instalasi program pengembangan dari
rumah sakit Dr Kariadi Semarang, yang mana merupakan Instalasi geriatri
satu-satunya yang ada di Jawa Tengah dan merupakan instalasi pelayanan
lanjut usia ( 60 tahun keatas ) yang terlengkap yang menuju pelayanan one
stop service, dan merupakan pelayanan yang masih relatif baru, dimana baru
diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI pada tanggal 12 September 2006, yang
mana pelayanannya belum banyak diketahui oleh sebagian masyarakat,
pelayanan poliklinik yang terdiri dari tempat pendaftaran, tempat pembayaran
tempat pemeriksaan pelayanan laborat, pelayanan klinik spesialis, pelayanan
-
5
klinik umum , pelayanan klinik Gizi lanjut usia, pelayanan klinik memori,
pelayanan imunisasi, Day care, pelayanan obat . Pelayanan rawat inap
berkapasitas 40 tempat tidur meliputi ruang kelas VVIP, VIP, kelas I, kelas II
dan kelas III. Keberadaan Instalasi geriatri ini sangat prospektif dikarenakan
umur harapan hidup penduduk Indonesia semakin panjang membawa dampak
peningkatan jumlah lanjut usia. Berdasarkan penelitian di tahun 2010
peningkatan jumlah lansia mencapai 8 %. Konsekuensinya peningkatan
jumlah lansia adalah meningkatnya jumlah pasien geriatri ( Dep Kes RI 2004).
Sehingga harus dimbangin kwalitas hidup yang lebih baik. Disinilah peran
pelayanan kesehatan geriatri menjadikan lansia sehat, bahagia dan mandiri dan
produktif.
Falsafah Instalasi Geriatri adalah sudah selayaknya rasa hormat dan
penghargaan diberikan pada golongan usia lanjut, dengan merawat dan
meningkatkan kesehatannya seoptimal mungkin, agar sedapat mungkin
mandiri serta produktif sesuai dengan kemampuannya, sehingga tetap berguna
dan berperan aktif didalam masyarakat. Visi Instalasi Geriatri adalah
Pelayanan paripurna pada usia lanjut yang manusiawi dan terjangkau dengan
sistem One stop Service. Misi Instalasi Geriatri menyelenggarakan upaya-
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif pada golongan usia lanjut
dengan memperhatikan segi psikologis dan sosial ekonomi. Sehingga
melahirkan tujuan umum meningkatkan derajat kesehatan serta kualitas hidup
usia lanjut yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan
masyarakat. Tujuan khususnya yaitu ,(1) Meningkatkan kesadaran pada usia
-
6
lanjut untuk memperhatikan kesehatannya; (2) Meningkatkan peran serta
keluarga dan masyarakat dalam permasalahan kesehatan usia lanjut; (3)
Meningkatkan jenis dan jangkauan pelayanan kesehatan usia lanjut: (4)
Meningkatkan kemampuan petugas kesehatan dalam mutu pelayanan serta
pembinaan kesehatan usia lanjut.
Berdasarkan dokumen yang ada di Instalasi Geriatri setiap pasien yang akan
pulang, diminta oleh petugas ruangan untuk mengisi kritik saran yang
sediakan oleh instalasi Geriatri RSUP Dr.Kariadi. Kritik saran berisi tentang
pertanyaan yang berkaitan dengan masalah : pelayanan administrasi,
pelayanan keperawatan, pelayana dokter, dan fasilitas umum.Ada 10 item
pertanyaan yang perlu dijawab oleh pasien yaitu Ya atau Tidak
Kritik saran yang masuk selama 6 bulan dari bulan Juli Desember 2009
sebanyak 358 responden, berikut responden yang menyatakan Tidak
1 Apakah saat Anda pertama kali masuk ruang perawatan
diterima oleh perawat dengan baik?
6
2 Apakah saat Anda pertama kali masuk ruang perawatan
diberi informasi tentang hak-hak Anda sebagai pasien?
54
3 Apakah saat anda masuk pertama kali ruang perawatan,
Anda diberi informasi tentang peraturan tata tertip RS?
58
4 Apakah Anda diberi informasi beberapa fasilitas yang
bisa Anda gunakan selama perawatan? (contoh: WC,alat
panggil petugas dll)
32
5 Selama Anda tidak dapat melakukan aktifitas karena sakit
Anda, apakah [perawat membantu semua kebutuhan
Anda? (contoh: mandi, buang air kecil / besar, dll)
35
-
7
6 Apakah saat perawat akan melakukan tindakan terhadap
Anda, selalu memberi tahu dan minta persetujuan?
5
7 Apakah setiap Anda membutuhkan sesuatu dai perawat,
perawat cepat datang melayani anda?
8
8 Apakah saat perawat melayani anda, mengajak Anda
berbicara dengan ramah
7
9 Apakah perawat yang melayani Anda trampil,cekatan dan
perpenampilan rapi ?
4
10 Apakah para perawat yang merawat Anda, sebelumnya
memperkenalkan dirinya,sehingga Anda mengenal
dengan baik ?
70
Berdasarkan data dan uraian diatas, maka menjadi menarik untuk dianalisis
terutama dari segi hubungan antara kualitas pelayanan keperawatan dengan
kepuasan pasien di Instalasi Geriatri Rumah Sakit Dr Kariadi semarang.
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang dan data yang diperoleh menunjukan adanya suatu
masalah, dalam setiap bulan masih terdapat pasien yang menjawab tidak atas
pertanyaan layanan perawat rawat inap Instalasi Geriatri RSUP Dr.Kariadi
Semarang. Berdasarkan uraian diatas maka masalah-masalah penelitian dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Bagaimana kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan keperawatan
Rawat inap Instalasi Geriatri RSUP Dr.Kariadi Semarang ?
Apakah ada hubungan antara kualitas kualitas pelayanan keperawatan
terhadap kepuasan pasien rawat inap di Instalasi Geriatri RSUP Dr.Kariadi
Semarang ?
-
8
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum adalah untuk mengetahui hubungan antara kualitas
pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien rawat inap di Instalasi
Geriatri RSUP Dr Kariadi Semarang.
Tujuan khusus :
1. Mendiskripsikan kualitas pelayanan keperawatan rawat inap di Instalasi
Geriatri RSUP Dr Kariadi Semarang.
2. Mendiskripsikan kepuasan pasien rawat inap di Instalasi Geriatri RSUP Dr
Kariadi Semarang.
3. Mengalisis hubungan kualitas pelayanan keperawatan rawat inap dengan
kepuasan pasien rawat inap di Instalasi Geriatri RSUP Dr Kariadi
Semarang.
D. Manfaat Penelitian
1. Memberikan masukan dalam rangka menentukan strategi perbaikan mutu
/ kualitas pelayanan rawat inap di Instalasi Geriatri RSUP Dr.Kariadi
Semarang
2. Digunakan sebagai masukan untuk meningkatkan profesionalisme
perawat dalam pelayanan keperawatan pasien lanjut usia.
3. Digunakan untuk meningkatkan kepuasan pasien.
4. Memberikan sumbangan bahan kajian tentang faktor-faktor yang
berhubungan dengan kepuasan pasien.