Hse Pedoman Erp

download Hse Pedoman Erp

of 23

Transcript of Hse Pedoman Erp

  • 7/28/2019 Hse Pedoman Erp

    1/23

    EMERGENCY RESPONSE PLAN

    (KESIAPSIAGAAN DAN PENANGGULANGAN KEADAAN

    DARURAT)

    PENDAHULUAN

    Latar belakang

    a. Pada kegiatan operasi pemboran Explorasi, Exploitasi, perawatan sumur dan produksi minyak/gasbumi berpotensi menimbulkan kejadian keadaan darurat, yang dapat menimbulkan kerugian pada Perusahaan,tenaga kerja dan lingkungan sekitarnya.b. Keadaan Darurat dalam l ingkup ini meliputi Semburan Liar (blow out) termasuk emisi gas takterkendali, tumpahan minyak (oil spill), pipa pecah (pipeline break), kebakaran/ peledakan (fire/ explosion).c. Kesiap-siagaan terhadap kondisi keadaan darurat sangat diperlukan dengan maksud untukmencegah dan menanggulangi kejadian keadaan darurat secepat mungkin agar kerugian yang terjadi dapatditekan serendah mungkin.d. Keadaan darurat dapat terjadi oleh sebab-sebab internal seperti kegagalan operasi, kesalahanprosedur atau ketidaksempurnaan sistem, dapat juga oleh sebab-sebab eksternal seperti bencana alam, situasi

    politik, ekonomi dan sebagainya, yang secara langsung atau tidak langsung dampaknya dapat menganggusebagian atau keseluruhan operasi perusahaan.e. Untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan secepat mungkin diperlukan kesiap-siagaanyang tinggi, tidak saja kesiapan sumber daya manusia yang terlibat langsung dalam operasi, tetapi juga kesiapanperalatan, prosedur dan tata kerja yang memadai.

    Maksud dan Tujuan

    Pedoman ini dibuat untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya keadaan darurat yang terjadi dilingkunganUBEP Limau dengan tujuan :- Meningkatkan kesadaran seluruh unsur terkait terhadap potensi keadaan darurat dalam operasinya.

    - Membina sikap kesiagaan serta meningkatkan kemampuan penanggulangan terhadap kemungkinan

    keadaan darurat yang terjadi.-

    Agar dalam pelaksanaan penanggulangan keadaan darurat sesuai dengan tugas dan tanggung jawabmasing-masing, sehingga tidak terjadi tumpang tindih.

    Landasan Hukum

    - Undang-undang No.1 Tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja R.I

    - Undang-undang No. 22 Tahun 2001, tentang Minyak dan Gas Bumi

    - Undang-undang No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

    PEDOMAN

  • 7/28/2019 Hse Pedoman Erp

    2/23

    - Peraturan Keselamatan Kerja Tambang tahun 1930, Lembaran Negara 341.

    - SK Direktur Utama PERTAMINA nomor 074 tahun 1989 tentang Penanggulangan Keadaan Darurat

    Kebakaran.- SK Direktur Utama PERTAMINA nomor 38 tahun 1996 tentang Sistim Manajemen Lingkungan dan

    Keselamatan Kesehatan Kerja.

    Ruang Lingkup

    - Rencana Tanggap Darurat ini mencakup semua aktivitas di Wilayah Kerja PT PERTAMINA EP UBEP LIMAU

    - Keadaan Darurat didefenisikan sebagai :

    Setiap kejadian besar yang berpotensial mempengaruhi aktivitas perusahaan

    Setiap kecelakaan yang menyebabkan kematian atau cedera pada para pekerja dan

    kontraktor.

    Kejadian-kejadian yang memberikan dampak besar terhadap lingkungan atau resiko

    terhadap kesehatan manusia dan menjadi berita nasional atau internasional

    Kebakaran, ledakan atau kejadian lain yang menyebabkan kerusakan yang serius seperti

    :

    Kebakaran didaerah operasi (pemboran,sumur-sumur dan fasilitas Produksi).

    Kebakaran perkantoran dan perumahan Perusahaan.

    Kebocoran Gas

    Blow Out (Semburan Liar)

    Kebocoran pipa minyak

    Terorisme dan Sabotase

    Dan kejadian-kejadian lain yang dinilai memerlukan pengaktifan rencana tanggap

    darurat.

    Aplikasi

    Rencana Tanggap Darurat ini berlaku untuk semua personel yang dipekerjakan oleh, atau dikontrakkan oleh danbekerja di Wilayah Kerja PT PERTAMINA EP UBEP LIMAU.

    PEDOMAN

  • 7/28/2019 Hse Pedoman Erp

    3/23

    ORGANISASI TANGGAP DARURAT

    Maksud

    Anggota Rencana Tanggap Darurat terdiri dari Asisten-asisten Manager, Kepala-kepala bagian yang memilikiautorisasi langsung dan bertanggungjawab mengambil tindakan langsung dalam keadaan darurat didukung olehpengawas-pengawas fungsi yang ditetapkan Anggota Rencana Tanggap Darurat

    Anggota Rencana Tanggap Darurat

    - GM UBEP Limau/Ketua Tim Koodinasi Keadaan Darurat

    - Field Manager/Koordinator Tim Koodinasi Keadaan Darurat

    - Ast. Man. Prod. Utara/Selatan/Komandan Tim Operasi Keadaan Darurat

    - Ast. Man. Lay Operasi/Ketua Tim Investigasi Keadaan Darurat

    - Ast. Man. Teknik & PF/Ketua Tim Pemulihan Keadaan Darurat

    - Ast. Man. Logistik/Ketua Tim Penunjang Keadaan Darurat

    -

    3 orang sekretaris(Sekretaris Field Manager, Sekretaris Ast. Lay. Ops, dan Sekretaris Ka. Keuangan)- Tim Manajemen UBEP Limau di Jakarta

    Setiap anggota Rencana Tanggap Darurat harus memiliki cadangan orang yang akan menggantikannya bilaaktivitas di Pusat Komando Keadaan Darurat berlangsung lama yaitu salah seorang pengawas di fungsi yangbersangkutan.

    Setiap anggota RencanaTanggap Darurat menginformasikan ke Fire Station dan Operator Telepon untukpenggantian dirinya bila tidak bisa hadir dan menunjuk penggantinya.

    PEDOMAN

    ORGANISASI PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT

    Koordinator TKKD UBEP LimauField Manager UBEP

    Komandan TOKDAst. Man Prod

    Komandan TIKDAst. Man Layanan Operasi

    Komandan TPKDAst. Man Ren Prod

    Komandan Tim PenunjangKepala HSE

    Aewr. Xr. xr. xr. x

    BCrewMr. xMr. x

    Tim A1. IP. Aris Brihaspati (HSE)2. Herman R (Prod. Selatan)3. Iwan Pras. (Prod. Selatan)4. Abdullah (Prod. Selatan)5. Muji Harotono (Security)6. Rohadi (Security)7. Amril A. S (Ren Ops)8. Syahrial F (TPF)

    Tim B1. Budhi Sutrisno (HSE)2. Dedi S.. (Prod. Utara)3. Yudi A. (Prod. Utara)4. Sulastono (Prod. Utara)5. Muji Hartono (Security)6. Arius (Security)7. Juanda K. S (Ren Ops)8. Moch Ilyas (TPF)

    Tim A1. Ario Baroto (TPF)2. Senen (TPF)3. M. Yusuf (TPF)4. Agus. P (Prod Utara)5. Yaya S. (Prod. Utara)6.7. Zulkaisar (WO/WS)

    Tim B1. Wirawan P (TPF)2. Sambas (TPF)3. Erwan (TPF)4. Irwan N (TPF))5. Sartiman (Prod. Selatan)6. Syarkoni (Prod. Selatan)7. Suwarno (Prod. Selatan)8. Mardji (WO/WS)

    Tim A1. Muchlasin (Logistik)

    2. Rohim (Logistik)3. Indra Suhari (Logistik)4. M. Rio Tobing (Logistik)5. Sukisman (Lay. Ops)6. D. Saryono (Lay. Ops)7. A. Nawawi (Lay. Ops)8. Dedi Usamah (Lay. Ops)9. Pedy Hidayat (Lay. Ops)

    Tim B1. Serigianto (Logistik)2. Supriyono (Logistik)3. Indra Suhari (Logistik)4. Burman (Logistik)5. JUndan N (Lay. Ops)6. Prihartono (Lay. Ops)

    7. A. Nawawi (Lay Ops)8. Edi Heriyanto (Lay Ops)9. Enny R. (Lay. Ops)

    Ketua TKKD UBEP LimauGM UBEP Limau

    EKSTERNAL

    a. DITJEN MIGASb. BP MIGASc. DEPNAKERTRANS

    d. POLRIe. PEMADAM KEBAKARAN

    TIM MANAJEMENUBEP Limau

    RILLING DEPARTEMENT

  • 7/28/2019 Hse Pedoman Erp

    4/23

    PEDOMAN

  • 7/28/2019 Hse Pedoman Erp

    5/23

    TANGGUNG JAWAB POKOK

    Pada saat menerima pemberitahuan keadaan darurat dari Pusat Kontrol, seluruh Anggota Rencana TanggapDarurat harus memproses Pusat Komando Keadaaan Darurat.

    1. Ketua Tim Koordinasi Keadaan Darurat (GM UBEP Limau)- Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan operasi penanggulangan, pemulihan dan investigasi akibat dari

    kejadian keadaan darurat di lingkungan daerah operasi dan sekitarnya.- Melaporkan tentang kejadian, penanggulangan, pemulihan dan hasil investigasi keadaan darurat ke

    Kantor Pusat di Jakarta

    2. Koordinator Tim Koordinasi Keadaan Darurat (FM)- Menentukan klasifikasi keadaan darurat, bila dinilai perlu maka mengaktifkan Rencana

    Tanggap Darurat- Meminta Pusat Kontrol mengaktifkan Rencana Tanggap Darurat

    - Memberitahukan kepada GM UBEP Limau

    - Memimpin segala aktivitas di Pusat Komando Tanggap Darurat

    - Menentukan kebijakan tindakan operasi penanggulangan keadaan darurat dan

    pemegang komando tertinggi pada saat dan setelah kejadian- Meminta Lay. Ops untuk mengkoordinir pemberian informasi tentang kejadian keadaan

    darurat kepada instansi dan fungsi terkait- Mengatur kelancaran operasi dari peralatan dan unit-unit pembantu

    - Mengadakan koordinasi dengan berbagai fungsi dan instansi lain untuk bantuan

    penyediaan kelengkapan serta peralatan yang diperlukan dalam penanggulangan keadaan darurat- Mengatur langkah-langkah penyelamatan terhadap peralatan yang ada

    di lokasi keadaan darurat- Memimpin kelancaran operasi penyelamatan orang maupun peralatan

    - Memberikan laporan kepada Ketua Keadaan Darurat (GM) kondisi

    peralatan dan unit-unit pembantu serta menyampaikan masukan-masukan tentang kemungkinan adanyakegagalan dalam operasi penanggulangan- Memberikan saran kepada Ketua Keadaan Darurat (GM) mengenai

    tindakan operasi dari unit pembantu.- Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Investigasi.

    - Menyiapkan laporan akhir setelah keadaan darurat dapat diatasi.

    3. Komandan Tim Operasi Keadaan Darurat (Ast. Man .........)- Sebagai pelaksana teknis dalam operasional

    penanggulangan keadaan darurat, melaksanakan komunikasi dan konsultasi dengan FM mengenai keadaanlokasi.- Menentukan lokasi posko keadaan darurat di lapangan.

    -Bersama fungsi terkait mengatur cara dan strategi

    penanggulangan keadaan darurat- Memimpin operasi penanggulangan keadaan darurat

    dan kesiapan peralatan di lapangan- Memimpin tim inti dan tim bantuan saat operasi

    penanggulangan- Mengusahakan penanggulangan, penyelamatan dan menjaga kelancaran dari unit operasi

    - Melaksanakan penyelamatan pada korban dan

    peralatan yang masih berada di lokasi

    PEDOMAN

  • 7/28/2019 Hse Pedoman Erp

    6/23

    - Menjaga semua peralatan yang digunakan untuk penanggulangan agar selalu siap pakai.

    - Tim Operasi Keadaan Darurat dikomandani oleh Ast. Man ...............

    - Mempersiapkan dan mengirimkan sarana/peralatan yang diperlukan ke tempat kejadian dan segera

    melaksanakan penanggulangan awal keadaan darurat

    -Melakukan penanggulangan keadaan darurat yang dipimpin Komandan Pelaksana Penanggulangan

    Keadaan Darurat bila perlu didukung oleh Tim Bantuan- Melaksanakan dan mengatur pengamanan lokasi maupun disekitar lokasi kejadian

    - Melaksanakan tindakan pencegahan (preventive) dengan melokalisir tempat kejadian

    - Mengatur kelancaran lalu lintas agar operasi penanggulangan berjalan lancar

    - Melaksanakan pengawasan evakuasi masyarakat disekitar lokasi kejadian

    - Bertanggung jawab terhadap hal-hal yang bersifat medis dan peralatan di lokasi keadaan darurat atau di

    Rumah Sakit- Menghubungi dan bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum untuk rujukan korban

    5 Tim Ivestigasi Keadaan Darurat dikomandani oleh Ast. Man- Melakukan penelitian sebab dan akibat terjadinya keadaan darurat segera setelah kejadian

    - Melakukan evaluasi kejadian serta upaya penanggulangan dan pemulihan yang telah dilakukan.

    - Melapor hasil Investigasi kepada FM untuk diteruskan ke GM UBEP

    6 Tim Pemulihan Keadaan Darurat dikomandani oleh Ast. Man- Melaksanakan operasi pemulihan keadaan darurat sesuai kebijakan Koordinator TKKD dan rekomendasi

    TIKD- Melaporkan tindak lanjut operasi pemulihan kepada FM untuk diteruskan ke GM beserta usul

    penyempurnaan- Melaporkan hasil pelaksanaan pemulihan yang telah dilakukan

    7 Tim Penunjang Dikomandani oleh Ast. Man- Menunjang pelaksanaan operasi penanggulangan keadaan darurat

    -

    Mempersiapkan dan mengirimkan sarana/peralatan yang diperlukan ke tempat kejadian dan segeramembantu melaksanakan penanggulangan awal keadaan darurat- Menjaga semua peralatan yang digunakan untuk penanggulangan agar selalu siap pakai.

    - Melaksanakan dan mengatur pengamanan lokasi maupun disekitar lokasi kejadian

    - Mengatur kelancaran lalu lintas agar operasi penanggulangan berjalan lancar

    - Melaksanakan penyelamatan pada korban dan peralatan yang masih berada di lokasi

    - Melaksanakan tindakan pencegahan (preventive) dengan melokalisir tempat kejadian

    - Melaksanakan pengawasan evakuasi masyarakat disekitar lokasi kejadian

    - Bertanggung jawab terhadap hal-hal yang bersifat medis dan peralatan di lokasi keadaan darurat atau di

    Rumah Sakit

    PEDOMAN

  • 7/28/2019 Hse Pedoman Erp

    7/23

    PENGAKTIFAN RENCANA TANGGAP DARURAT

    Pemberitahuan Keadaan Darurat

    Semua pemberitahuan keadaan darurat melalui radio harus diawali dengan kata-kata, :Darurat!, Darurat!.Setelah pemberitahuan ini, semua lalu lintas radio non darurat akan dimatikan.Pada saat menerima pemberitahuan keadaan darurat dari pelapor, (Fire Station KAS) harus :

    - Memverifikasi laporan keadaan darurat yang dimaksud dengan pelapor

    - Pelapor dapat menggunakan media komunikasi seperti telepon atau radio

    - Jika butuh tanggap darurat maka menginformasikan kepada Komandan TOKD dan menginformasikan

    kepada Radio Room untuk menghubungi TOKD agar ke lokasi yang dimaksudkan setelah menilai keadaantersebut bersifat serius dan membutuhkan penanggulangan dari TOKD dan didukung Tim Penunjang (biladiperlukan) sesegera mungkin- Pada saat bersamaan memberitahukan kepada Field Managerselaku Koordinator TKKD

    Komandan TOKD adalah Ast. Man Ren Prod

    Tim A Tim B

    Bila kejadian :- di wilayah Limau Barat, maka Tim A adalah tim utama yang dikomandani olehAst, Man ..... Timur dan Tim

    B sebagai Tim Bantuan- di wilayah Limau Timur , maka Tim B adalah tim utama yang dikomandani oleh Ast, Man ....... Barat dan

    Tim A sebagai Tim Bantuan

    Penilaian Tingkat Keadaan Darurat

    Pada saat menerima pemberitahuan keadaan darurat dari Fire Station KAS, Field Manager harus :- Menjustifikasi/mengevaluasi tingkatan dan luas keadaan darurat yang dimaksudkan

    - Mengumumkan keadaan darurat apabila penilaian menunjukkan keperluan mengaktifkan Rencana Tanggap

    Darurat- Menginstruksikan Fire Station mengaktifkan Rencana Tanggap Darurat

    Klasifikasi Keadaan Darurat

    Siaga (Kode #1)Ini adalah tingkat bahaya terendah. Tergantung dari fasilitasnya, siaga dapat berkaitan dengan suatu keadaantidak lazim yang sudah dikendalikan atau dapat dikendalikan dengan mudah oleh personal fasilitas tersebut.Kejadian-kejadian seperti kebakaran kecil, tumpahan minyak atau tumpahan kecil bahan beracun dengan dampaktidak berarti terhadap personel, fasilitas maupun penduduk, umumnya diklasifikaskan dibawah kode ini.Tergantung dari jenis kecelakaannya, pemberitahuan ke pihak luar (seperti Migas, Pemerintah Lokal dsb.)mungkin diperlukan, namun bantuan tidak diperlukan.

    Darurat Lokal (Kode #2)

    PEDOMAN

  • 7/28/2019 Hse Pedoman Erp

    8/23

    Ini adalah tingkat bahaya menengah. Berkaitan dengan kebakaran, ledakan, tumpahan minyak atau tumpahanbahan beracun yang mungkin telah menimpa suatu fasilitas, namun belum menyebar keluar dari batas fasilitas.Penduduk diluar diharapkan tidak terkena dampak secara langsung oleh kejadian ini. Kode ini juga berarti bahwapersonel fasilitas tersebut belum atau tidak segera diharapkan untuk mampu mengendalikan kejadian tersebut,dan bahwa bantuan luar mungkin diperlukan untuk tujuan ini, seperti penanganan kebakaran, regu penyelamat,

    polisi dsb.

    Darurat Umum (Kode #3)Ini adalah tingkat bahaya paling penting dan umumnya berarti bahwa kejadian telah menyebar atau berpotensiuntuk menyebar keluar batas fasilitas. Jika terjadi kebakaran atau ledakan, kode ini menandakan petugaspemadam kebakaran dan petugas pihak lainnya diperlukan untuk mengendalikan keadaan ini, sebagaimana jugatumpahan minyak semburan liar (blow out), bahan beracun, dsb.

    Pengaktifan Rencana Tanggap Darurat

    Pada saat menerima instruksi dari Field Manageruntuk mengaktifkan Rencana Tanggap Darurat, Fire Station KASharus :

    -Menjustifikasi/mengevaluasi tingkatan dan luas keadaan darurat yang dimaksudkan

    - Meminta operator telepon untuk menghubungi semua anggota Rencana Tanggap Darurat dengan pesan :

    INI OPERATOR TELEPON, KITA DALAM KEADAAN DARURATTOLONG MEMPROSES PUSAT KOMANDO KEADAAN DARURAT

    - Memberitahukan Perusahaan Minyak yang terdekat dengan lokasi kejadian, dengan menggunakan media

    apa saja yang berfungsi pada keadaan darurat- Tetap menginformasikan kepada Field Manager berita keadaan darurat terkini ketika Field Manager

    memproses Pusat Komando Keadaan Darurat- Koordinasi aktivitas dengan radio atau telepon sampai seluruh anggota Rencana Tanggap Darurat

    memberitahu Pusat Kontrol bahwa komunikasi Komando Keadaan Darurat diambil alih Pusat Komando KeadaanDarurat.

    PEDOMAN

  • 7/28/2019 Hse Pedoman Erp

    9/23

    Tidak

    Ya

    Tidak

    Ya

    YaTidak

    Informasi

    Informasi

    KomandanTOKD

    KoordinatorTKKD

    Tidak

    Ya

    Informasi

    Informasi

    OperatorTelepon

    AnggotaKeadaan Darurat

    LAPANGAN FIRE STATION KAS TOKD CRISIS CENTER ROOM

    OperatorTelepon

    TimTOKD

    PEDOMAN

  • 7/28/2019 Hse Pedoman Erp

    10/23

    PEDOMAN

  • 7/28/2019 Hse Pedoman Erp

    11/23

    DOKUMENTASI DAN LAPORAN

    Dokumentasi keadaan darurat, dilapangan atau di Pusat Komando Keadaan Darurat, berupa laporanperkembangan dan laporan akhir

    Dokumentasi di Lapangan

    1. Selama Keadaan Darurat Berlangsung- Fungsi Humas melakukan pemotretan untuk dokumentasi. Foto-foto tersebut akan membantu dalam

    menilai penyebab dan verifikasi kerusakan dan klaim-klaim yang muncul.- Seluruh pengawas yang ada di lapangan tetap merekam waktu, kejadian dan Tindakan yang diambil

    (Lamp# 2)

    2. Setelah Keadaan Darurat

    -Fungsi Humas tetap menjaga rekaman foto-foto

    - Setiap pengawas yang terlibat langsung dalam tanggap darurat di lapangan harus membuat laporan

    lengkap semua aktivitas di wilayah kerja yang merupakan tanggung jawabnya dan melaporkan ke FM selambat-lambatnya 48 jam setelah kejadian

    Dokumentasi di Pusat Komando Keadaan Darurat

    1. Selama Keadaan Darurat Berlangsung- Setiap orang di Pusat Komando Keadaan Darurat harus mencatat semua kontak telepon dan radio dan

    gambaran pesan yang disampaikan.- FM menyiapkan The Initial Emergency Report (lamp#4),yang dilaporkan ke GM UBEP Limau

    2. Setelah Keadaan Darurat

    -Setiap anggota Rencana Tanggap Darurat harus meringkas catatan-catatan yang telah dibuat dan

    dilaporkan ke FM selambat-lambatnya 48 jam setelah kejadian- Rekomendasi yang berhubungan dengan peningkatan Rencana Tanggap Darurat (revisi) harus

    disiapkan di dokumen terpisah (menggunakan Lamp#5) kepada Komandan Pelaksana Penanggulangan KeadaanDarurat.

    Tim Penunjang

    1. Selama Keadaan Darurat Berlangsung- Fungsi keuangan memberikan jumlah biaya yang dibebankan pada semua pengeluaran yang

    berhubungan dengan tanggap darurat.- Fungsi Humas akan menghubungi instansi pemerintah untuk penyelesaian komplain dari pihak ke

    III/masyarakat, memberikan keterangan kepada pihak ke III termasuk wartawan dengan izin FM dan bekerjasama

    dengan Pemda setempat untuk penyuluhan kepada masayarakat.

    Pernyataan Awal :

    Penyataan bahwa terjadi keadaan darurat

    Jika sudah dipastikan, sebutkan jenis keadaan darurat tersebut

    Sebutkan bahwa penyelidikan terhadap keadaan darurat sedang berlangsung

    Jika sudah dipastikan, sebutkan tindakan penanggulangan /perbaikan /prosedur keselamatan sedangdilakukan

    Sebutkan keterangan tambahan akan diberikan oleh perusahaan jika ada tambahan fakta.

    PEDOMAN

  • 7/28/2019 Hse Pedoman Erp

    12/23

    Pernyataan Resmi :Pernyataan resmi akan dibuat hanya setelah dikaji dan disetujui oleh Anggota Rencana Tanggap Darurat.Pernyataan akan disiapkan oleh atau dari informasi yang diberikan oleh fungsi terkait, dan mencakup hal sebagaiberikut :

    Lokasi keadaan darurat Jenis keadaan darurat

    Tingkat keparahan situasi

    Kepastian adanya yang cedera dan atau meninggal, tapi jangan sebutkan nama sampai saudara terdekattelah diberitahu

    Status dari tindakan penggulangan darurat yang tengah dilakukan

    Pengerahan personel dan peralatan untuk mengendalikannya

    Kepastian fakta-fakta yang mengakibatkan terjadinya keadaan darurat

    Perkiraan terbaik waktu pemilihan jika diketahui

    Beberapa hal penting :

    Bersikap terbuka, mau menerima dan sopan dan cegah terjadinya konflik

    Berikan komentar mengenai pernyataan yang salah atau menyesatkan yang dibuat oleh orang-orang di luar

    perusahaan.

    Pantau peliputan media tentang keadaan darurat

    Tekankan segi positif, seperti rekor keselamatan perusahaan, rencana untuk membangun kembali, tindakan

    pencegahan yang terus menerus, tindakan keberanian, kepedulian terhadap pekerja, dsb namun lakukanlah tanpamenyembunyikan segi negatif dari keadaan darurat.

    - Fungsi Logistik menyediakan sarana angkutan darat, udara dan perairan termasuk pengadaan BBM

    untuk petugas pembekalan, material, peralatan yang diperlukan dalam penanggulangan keadaan darurat.- Fungsi TPF akan mengatur kelancaran aliran air dan listrik yang diperlukan, pengerahan alat berat jika

    diperlukan dan menyiapkan tim untuk perbaikan peralatan.- Fungsi HRD akan menyiapkan sarana/penampungan untuk evakuasi orang dan barang, menyiapkan

    akomodasi, makanan dan minuman di lapangan.

    PEDOMAN

  • 7/28/2019 Hse Pedoman Erp

    13/23

    2. Setelah Keadaan Darurat- Accounting Accrual System akan mencatat persediaan material yang digunakan, material/peralatan

    yang dibeli atau disewa, dan daftar upah yang dikeluarkan harus dibuat dan diberikan kepada FM- Seluruh Tim Penunjang yang berpartisipasi dalam penanggulangan keadaan darurat harus

    mendokumentasikan tindakan-tindakan mereka dalam laporan dan dilaporkan ke FM selambat-lambatnya 48 jamsetelah kejadian

    Umum

    Seluruh dokumen dan laporan yang dihasilkan, termasuk foto-foto dan laporan keuangan harus difilekan dalamsatu file tersendiri dan disimpan di Fire Station.

    PEDOMAN

  • 7/28/2019 Hse Pedoman Erp

    14/23

    SEMBURAN LIAR (BLOW OUT) (TERMASUK EMISI GAS TAK TERKENDALI)

    Pendahuluan

    Prosedur-prosedur ini menjelaskan berbagai tanggung jawab dan alur informasi jika terjadi semburan liar danemisi gas tidak terkendali. Dalam situasi seperti ini, rangkaian kejadian akan bergerak cepat dan dapatberkembang menjadi satu atau lebih keadaan darurat misalnya : kematian/cedera, kerusakan pada peralatan inti(critical part), kebakaran /ledakan, tumpahan zat pencemar, yang dapat mengakibatkan evakuasi dari lokasi.Kegiatan penanggulangan untuk berbagai situasi darurat akan menjadi kombinasi dari semua tindakan yangdiperlukan untuk keadaan darurat tunggal. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dalam berbagai derajat,tergantung dari sifat dan luasnya kejadian.

    Pws Lapangan/Company Man

    1. Membunyikan tanda peringatan (alarm) atau siagakan seluruh personel di lokasi sumur.2. Melaporkan kejadian darurat ke Fire Station3. Bekerjasama dengan HSE dan Sekuriti lokasi, memastikan seluruh personel dicatat dan tidak berada

    dalam bahaya langsung.4. Menginstruksikan seluruh personel yang tidak diperlukan untuk menuju posisi yang aman/safe briefingarea/master point.5. Bekerjasama dengan Sekuriti mengisolir dan mengamankan lokasi sumur dari yang tidak berkepentingan6. Segera persiapkan drainase atau saluran pembuangan, kolam penampung untuk mengatasi pencemaranlingkungan akibat semburan fluida dari dalam sumur.7. Bekerjasama dengan HSE memastikan personel memakai peralatan pelindung sebagaimana mestinya :

    Alat bantu pernafasan

    Pakaian pelindung kebakaran

    Peralatan keselamatan lainnya8. Bekerjasama dengan Rig. Supt. menganalisa kebutuhan tambahan tenaga kerja, peralatan atau jasatenaga ahli untuk mengendalikan keadaan.9. Tetap pimpin kegiatan penanggulangan di lokasi sampai Tim Inti dan Tim Bantuan tiba di lokasi.

    10. Isi lembaran Catatan Tindakan Darurat sesuai Form Lamp#211. Bersiap-siap jika situasi memburuk dan terjadi kategori darurat lainnya.

    Ass. Man Produksi dan Perwakilan Drilling Departement:

    1. Memberitahukan Anggota Rencana Tanggap Darurat tentang keadaan darurat, mendatangi lokasikejadian sesegera mungkin dengan Tim Inti dan/atau Tim Bantuan, serta mengomandani kegiatanpenanggulangan di lokasi kejadian dan kesiapan peralatan di lapangan.2. Tetap berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Field Manager & Manajer Operasi Drilling Departementselama kegiatan penanggulangan.3. Melakukan koordinasi terhadap perencanaan pembuatan lokasi, sumber mata air, tata ruang, programpenanggulangan alternatif, penyiapan peralatan dan penyiapan anggaran

    4. Pengadaan jasa dan sarana5. Eksekusi pekerjaan penanggulangan, diantaranya :

    Berikan petunjuk dan instruksi kepada Company Man dan Rig. Supt. Terhadap semua aspek programpenanggulangan terutama yang dapat menyebabkan kondisi bertambah parah

    Yakinkan semua operasi pekerjaan telah menggunakan peralatan yang tepat, sehingga pelaksanaan operasidapat dikerjakan dengan aman dan efektif.

    Usahakan semua data dan peralatan yang akan digunakan untuk penanggulangan telah siap pakai setiapsaat

    PEDOMAN

  • 7/28/2019 Hse Pedoman Erp

    15/23

    6. Bekerjasama dengan Pws. Lapangan/Company Man/Rig. Supt. melakukan analisa secara rinci tentangkejadian dan kerusakan, dan peralatan, tenaga kerja dan jasa tenaga ahli apa yang mungkin diperlukan7. Mengumpulkan informasi untuk tujuan pelaporan

    Ka.HSE:

    1. Mengisolir dan mengamankan daerah tersebut dan melakukan evakuasi searah angin(downwind) dari lepasnya gas (pemasangan wind sock).Catatan :Jangan coba-coba memasuki daerah beresiko tanpa SCBA (alat bantu pernafasan), jika konsentrasi H2Stidak diketahui atau melebihi 10 ppm (0,001%)2. Jika CO2 dilepas ke atmosfer :a. Mengevakuasi daerah tersebut, kecuali kandungannya diketahui kurang dari 15.000ppm (1,5%).b. Mengisolir dan mengamankan daerah tersebut, dan mengevakuasi searah angin daripelepasan.c. Memantau tingkat CO2 dan memastikan setiap pekerja memakai SCBA jika memasukisuatu daerah dengan konsentrasi CO2 lebih besar dari 15.000 ppm atau jika konsentrasi tidak diketahui.

    3. Jika ada emulsi SO2Catatan :SO2 terbentuk setelah pembakaran H2S. Merupakan gas yang menyesakkan pernafasan dan jugamempunyai dampak merugikan bagi tumbuhanTingkat SO2 dimana evakuasi harus dilaksanakan :

    1 ppm (0,001%) selama minimal 3 jam atau;

    0,3 ppm (0,0003%) rata-rata selama lebih dari 24 jam

    PerencanaanBidang perencanaan bertanggung jawab:

    Menyiapkan lokasi alternatif untuk relief well

    Mempersiapkan supply air, mulai dari penentuan sumber air, pemasangan saluran pipa air, pembuatankolam penampung dan jumlah kebutuhan air

    Perencanaan program penanggulangan dengan teknik intervensi, program relief well, killing procedure

    Mempersiapkan pengadaan peralatan yang dibutuhkan dan anggaran

    LogistikBidang Logistik bertanggung jawab:

    Sekretariat dan administrasi semua kegiatan yang berhubungan dengan operasi penanggulangan

    Transportasi

    Akomodasi

    Dokumentasi dan komunikasi data

    Pengadaan material

    Kesehatan, keamanan, lingkungan, hukum dan masyarakat

    Operasi

    Bertanggung jawab melakukan eksekusi, antara lain: Operasi intervensi permukaan mencakup antara lain :

    Clearing; yaitu pekerjaan untuk membersihkan semua sisa-sisa material (rig) yang terbakar, dari lokasikejadian untuk memudahkan pekerjaan selanjutnya.

    Capping; yaitu pekerjaaan untuk melakukan penggantian dan pemasangan wellhead termasukpemasangan capping assembly

    Killing

    Rehabilitasi

    Pelaksanaan pemboran Relief Well

    PEDOMAN

  • 7/28/2019 Hse Pedoman Erp

    16/23

    Koordinator Pelaksana Keadaan Darurat

    1. Menentukan klasifikasi keadaan darurat, bila dinilai perlu maka mengaktifkan Rencana Tanggap Darurat2. Meminta Pusat Kontrol (fire station) mengaktifkan Rencana Tanggap Darurat

    3. Memberitahukan kejadian dan situasi kepada GM UBEP Limau selaku Kepala Keadaan Darurat4. Mengatur kelancaran operasi dari peralatan, unit-unit pembantu dan menentukan tambahan personel,peralatan atau jasa tenaga ahli yang dibutuhkan di lokasi kejadian.5. Mengadakan koordinasi dengan berbagai fungsi dan instansi lain untuk bantuan penyediaankelengkapan serta peralatan yang diperlukan dalam penanggulangan keadaan darurat.6. Memulai pembahasan dengan jasa pihak ketiga yang mungkin diperlukan7. Memimpin Pusat Komando Keadaan Darurat8. Memberitahukan perubahan-perubahan situasi setelah diketahui kepada Kepala KeadaanDarurat dan Anggota Rencana Tanggap Darurat9. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Investigasi10. Menyiapkan laporan akhir setelah keadaan darurat dapat diatasi11. Meminta Humas dan Sekuriti mengkoordinir pemberian informasi tentang kejadian kepada instansipemerintah.

    12. Menentukan kebijakan tindakan operasi penanggulangan keadaan darurat dan pemegang komandotertinggi pada saat dan setelah kejadian

    Kepala Keadaan Darurat

    1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan operasi penanggulangan, pemulihan dan investigasi akibatdari kejadian keadaan darurat di lingkungan daerah operasi dan sekitarnya.2. Melaporkan tentang kejadian, penanggulangan, pemulihan dan hasil investigasi keadaan darurat keKantor Pusat di Jakarta

    PEDOMAN

  • 7/28/2019 Hse Pedoman Erp

    17/23

    PENANGGULANGAN TUMPAHAN MINYAK (OIL SPILL)

    Strategi

    PT PERTAMINA EP UBEP LIMAU akan melaksanakan tindakan penanggulangan yang efesien untuk menangani :

    Seluruh tumpahan di darat

    Seluruh tumpahan di darat yang membahayakan sumber air

    Seluruh tumpahan di sungai

    Seluruh tumpahan yang masuk ke badan air

    Tindakan Pilihan

    Tindakan pilihan akan ditentukan oleh pertimbangan keselamatan dan lindungan lingkungan. Keselamatanpersonel dan lingkungan merupakan pertimbangan utama dan dapat membatasi pilihan yang tersedia

    Tindakan-tindakan pilihan yang tersedia adalah :1. Menampung di sumbernya dan memaksimalkan perolehan zat polutan yang tumpah2. Membersihkan setiap pencemaran dengan cara mekanik dan kimiawi yang disetujui dan tersedia3. Mengumpulkan zat pencemar dengan menggunakan cara mekanik4. Membiarkan zat pencemar terurai secara alami5. Melakukan remediasi terhadap tanah yang tercemar hidrokarbon6. Membakar tumpahan minyak di badan air yang tidak bergerak sebagai upaya terakhir dan inimemerlukan persetujuan dari HSE

    Kajian Awal

    Kajian awal mengenai ukuran, jenis, lokasi tumpahan, sumber daya biologi dan ekologi yang terancam diperlukanuntuk :- Menentukan pihak-pihak yang harus diberitahu

    - Menentukan : peralatan, personel dan kendaraan yang harus dikerahkan.

    Tumpahan kecil di darat biasanya dapat ditangani secara efektif dengan peralatan dan personel di lokasi kejadiantanpa mengaktifkan Rencana Tanggap Darurat secara lengkap, tapi juga dukungan dari personel industri danpemerintahan dan peralatan.

    Pemantauan dan Pengawasan

    Upaya pemantauan dan pengawasan di badan air darat akan dilakukan secara terus-menerus hingga zatpencemar telah terkumpulkan atau terurai

    Pilihan yang Diinginkan

    Pilihan yang diinginkan adalah selalu menampung dan mengumpulkan minyak di sumbernya. Namun pilihantergantung pada :

    Perkiraan jumlah tumpahan

    Prakiraan aliran

    Karekteristik wilayah :- Parameter fisik

    - Parameter biologi

    - Parameter ekonomi

    PEDOMAN

  • 7/28/2019 Hse Pedoman Erp

    18/23

    Kondisi meteorologi yang berlangsung

    Prakiraan kondisi meteorologi

    Kombinasi Pilihan

    Dalam banyak kasus, kombinasi tindakan penanggulangan akan digunakan untuk menangani suatu tumpahanminyak yang mengancam keselamatan manusia, lingkungan air yang sensitif dan aspek ekologi lainnya.

    Tindakan Penanggulangan Utama

    1. Melindungi personil dari kebakaran/ledakan2. Menghentikan tumpahan di sumbernya jika mungkin3. Menampung tumpahan4. Mengupayakan untuk menjauhkan burung dan hewan mamalia dari tumpahan5. Dalam halnya :

    Tumpahan di sungai

    Tumpahan di darat- Dekat sumber air permukaan

    -Akuifer

    Akan mempertimbangkan sensitivitas untuk menentukan prioritas tindakan penanggulangan dan persyaratan6. Mengumpulkan zat pencemar secara mekanik, jika memungkinkan7. Memantau hingga zat pencemar sudah dikumpulkan atau terurai

    Pemilihan Strategi

    Pemilihan strategi penanggulangan oleh PT PERTAMINA EP, UBEP LIMAU merupakan tanggungjawab FungsiHSE bekerjasama dengan Fungsi Operasi & ProduksiI.

    Implementasi

    Implementasi dari strategi tindakan penanggulangan yang dipilih merupakan tanggung jawab Fungsi Operasi &

    Produksi bekerjasama dengan Fungsi HSE

    Tumpahan di Air

    Walaupun tumpahan yang relatif kecil terjadi di badan air, terutama di sungai yang mengalir, namun tumpahanharus ditanggulangi dengan cepat dan efektif. Prioritasnya adalah mengumpul tumpahan, diikuti denganpemulihan atau penguraian.

    Tumpahan di Darat

    Prioritas untuk menanggulangi tumpahan di darat adalah :- Penampungan

    - Melindungi sumber-sumber air

    - Mengumpulkan zat pencemar

    - Pembuangan tanah yang tercemar

    Peralatan yang Tersedia

    PT PERTAMINA EP, UBEPLIMAU memiliki peralatan penanggulangan tumpahan minyak d bawah pengawasanHSE. Peralatan ini terdiri dari sejumlah oil boom, dan bahan penyerap lainnya (Absorbent Material)

    PEDOMAN

  • 7/28/2019 Hse Pedoman Erp

    19/23

    Penggunaan peralatan penganggulangan tumpahan minyak yang utama adalah untuk menanggulangi suatutumpahan minyak di dalam saluran drainase, jaringan aliran sungai-sungai, dan air diam yang berada di dekatlokasi sumur dan jalur pipa.

    PEDOMAN

  • 7/28/2019 Hse Pedoman Erp

    20/23

    PIPA PECAH (PIPELINE BREAK)

    Ringkasan

    Prosedur-prosedur ini menggambarkan berbagai tanggungjawab dan alur informasi jika terjadi pipa pecah.Kegiatan-kegiatan dapat diterapkan dalam derajat berbeda, tergantung sifat dan bahayanya. Dalam situasi ini,kejadian bisa bergerak cepat dan memburuk yang melibatkan satu atau lebih keadaan darurat lainnya, sepertikematian/cedera, kebakaran/ledakan, tumpahan zat pencemar. Tindakan-tindakan yang diambil tidak saja yangterdapat dalam tindakan darurat elemen ini, tapi juga tindakan yang ditentukan untuk keadaan darurat lainnyayang disebabkan oleh pipa pecah.

    Pws. Lapangan

    Jika menemukan, atau mendekati pipa pecah :- Memastikan tidak ada api yang menyala

    - Dilarang merokok di daerah tersebut

    -Menggunakan hanya lampu keselamatan yang telah disetujui

    - Menyingkir dari daerah jika terdapat gas atau uap

    1. Memberitahu station pompa yang on-line2. Memanggil jasa layanan darurat, jika diperlukan (polisi, ambulance)3. Memberitahu Ass. Man. Produksi tentang situasi yang terjadi4. Memberitahukan HSE tentang situasi/kejadian5. Memberitahukan kepada Fungsi Sekuriti6. Mengisolir jalur yang pecah melalui valve terdekat di bagian hulu dan hilir 7. Mendirikan tanggul untuk menampung tumpahan8. Melindungi sumber-sumber air 9. Mengisolir dan mengamankan lokasi tumpahan10. Menerapkan tindakan apapun yang terdapat dalam prosedur operasi dan/atau keselamatan

    11. Isi lembaran Catatan Tindakan Darurat sesuai Form Lamp#212. Bersiap-siap jika situasi memburuk dan melibatkan kategori darurat lainnya. Bersama-sama HSEtetap memimpin kegiatan penanggulangan di lokasi kejadian.

    Ass. Man. Perecanaan Produksi

    1. Memberitahu Field Manager 2. Mendatangi lokasi kejadian dan ambil alih pimpinan kegiatan pengendalian3. Mengkaji kerusakan dan tentukan :- Peralatan

    - Tenaga kerja

    - Jasa tenaga ahli

    Yang diperlukan untuk mengendalikan situasi4. Bersiap-siap jika keadaan memburuk yang melibatkan kategori darurat lainnya5. Mengadakan komunikasi dengan Field Manager mengenai perkembangan lokasi

    Ka. HSE dan Ass. Man. Produksi

    1. Menentukan tambahan personel, peralatan atau jasa tenaga ahli yang diperlukan di lokasi kejadian2. Membentuk satuan tugas darurat yang terdiri dari pekerja dan lainnya sesuai yang diperlukan3. Mengkoordinir seluruh upaya untuk memulihkan keadaan

    PEDOMAN

  • 7/28/2019 Hse Pedoman Erp

    21/23

    4. Membantu kepada petugas perusahaan/lainnya untuk membantu dalam fase pemulihan5. Membahas kebutuhan teknis dan/atau perbaikan yang diperlukan dengan pengawas yang terkait.6. Memastikan minyak yang tumpah dan tanah yang tercemar dibuang dengan benar.

    Field Manager

    1. Atas petunjuk sendiri, memberitahukan GM tentang kejadian/situasi dan perubahan-perubahnnya2. Memanggil Anggota Rencana Tanggap Darurat3. Memastikan lembaga pemerintah yang terkait dengan pipa pecah telah diberitahu4. Mempertimbangkan saran hukum

    PEDOMAN

  • 7/28/2019 Hse Pedoman Erp

    22/23

    KEBAKARAN/PELEDAKAN (FIRE/EXPLOSION)

    Ringkasan

    Petunjuk-petunjuk ini menerangkan tentang tanggung jawab dan sistem alir informasi pada peristiwa kebakarandan/atau peledakan. Pada kenyataannya suatu kebakaran bisa menimbulkan peledakan atau peledakan bisamenimbulkan kebakaran.

    Pws. Lapangan

    1. Informasi ke Fire Station terdekat untuk minta bantuan dan ke operator Radio Room2. Bunyikan sirene atau tanda bahaya (bila ada)3. Menilai situasi dan meminta bantuan :- karyawan/kontraktor setempat

    - perusahaan terdekat

    4. Pastikan seluruh personel telah diberi penjelasan dan tidak dalam bahaya langsung5. Bila kebakaran kecil, padamkan dengan pemadam api dan alat pertolongan pertama yang tersedia,kemudian berjaga-jaga untuk memastikan tidak ada penyalaan kembali6. Bila kebakaran besar terjadi atau Siaga kebakaran Besar telah diumumkan

    Minta bantuan

    Tutup Kerangan bahan bakar, bila sesuai

    Matikan dan kurangi tekanan dari seluruh peralatan proses yang utama dari seluruh peralatanproses yang utama dari bahaya langsung, tanpa membahayakan keselamatan diri

    Evakuasi ke lokasi yang aman, jauh dari kebakaran dan tunggu bantuan

    Ambil tindakan-tindakan yang diperlukan dan tepat (beralasan) untuk mengurangibahaya/resiko terhadap manusia, kerusakan peralatan, kerugian terhadap proses dan kerusakan terhadaplingkungan7. Isi lembaran Catatan Tindakan Darurat sesuai Form Lamp#2

    Komandan Pelaksana Penanggulangan Keadaan Darurat

    8. Memberitahukan Anggota Rencana Tanggap Darurat tentang kedaan darurat, mendatangi lokasi kejadiansesegera mungkin dengan Tim Inti dan/atau Tim Bantuan, serta mengomandani kegiatan penanggulangan dilokasi kejadian dan kesiapan peralatan di lapangan.9. Tetap berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Field Manager selama kegiatan penanggulangan.10. Bekerjasama dengan Pws. Lapangan mengatur cara dan strategi penanggulangan keadaan darurat.11. Memberitahu tindakan pencegahan langsung terhadap aspek kebakaran, keselamatan dan lindunganlingkungan12. Investigasi penyebab dan akibat-akibat kebakaran bersama-sama dengan Pws. Lapangan13. Mengumpulkan informasi untuk tujuan pelaporan

    Koordinator Pelaksana Keadaan Darurat

    13. Mentukan klasifikasi keadaan darurat, bila dinilai perlu maka mengaktifkan Rencana Tanggap Darurat14. Meminta Pusat Kontrol (fire station) mengaktifkan Rencana Tanggap Darurat15. Memberitahukan kejadian dan situasi kepada General Manager selaku Kepala Keadaan Darurat16. Mengatur kelancaran operasi dari peralatan, unit-unit pembantu dan menentukan tambahan personel,peralatan atau jasa tenaga ahli yang dibutuhkan di lokasi kejadian.17. Mengadakan koordinasi dengan berbagai fungsi dan instansi lain untuk bantuan penyediaankelengkapan serta peralatan yang diperlukan dalam penanggulangan keadaan darurat.18. Memulai pembahasan dengan jasa pihak ketiga yang mungkin diperlukan

    PEDOMAN

  • 7/28/2019 Hse Pedoman Erp

    23/23

    19. Memimpin Pusat Komando Keadaan Darurat20. Memberitahukan perubahan-perubahan situasi setelah diketahui kepada Kepala KeadaanDarurat dan Anggota Rencana Tanggap Darurat21. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Investigasi22. Menyiapkan laporan akhir setelah keadaan darurat dapat diatasi

    PEDOMAN