Hotel Berbintang di Tengah Rimba Papua Timika · emas terbesar di dunia milik PT. Freeport...

8
Hotel Berbintang di Tengah Rimba Papua Timika Timika adalah Ibu kota kabupaten Mimika di Provinsi Papua, Indonesia. Kota ini tergolong sangat pesat kemajuannya, sehingga maju dan cukup ramai layaknya kota- kota Indonesia lainnya. Untuk kebutuhan sehari-hari semua tersedia, hanya dari segi harga pasti lebih mahal. Karena banyak sekali pendatang dari mancanegara dan berbagai wilayah Indonesia di kota ini seperti Menado, Jawa dan lainnya, maka restoran, hotel, pusat perbelanjaan modern juga banyak ditemui. Di Timika anda dapat menikmati bubur menado yang hangat dan pedas serta aneka makanan asal Menado lainnya, atau makanan Jawa, Padang serta lainnya. Masyarakat pendatang disini sudah terbiasa berinteraksi dengan penduduk asli Mimika yang didiami oleh suku Amungme dan Kamoro. Suku Amungme umumnya mendiami wilayah pegunungan, sedangkan suku Kamoro di wilayah pantai. Semangat bersatu mereka mungkin dibangun oleh moto kabupaten Mimika yaitu EME NEME YAUWARE yang artinya BERSATU, BERSAUDARA KITA MEMBANGUN. Wilayah Kabupaten Mimika berkembang pesat karena di daerah ini terdapat tambang emas terbesar di dunia milik PT. Freeport Indonesia. Di wilayah ini juga terdapat sebuah bandar udara Internasional bernama Bandara Mozes Kilangin. Konon nama ini diambil dari tokoh masyarakat Timika yang berjasa dalam menunjukkan keberadaan lokasi tambang emas di gunung Ertsberg. Di bandara ini suasana terasa di negeri asing, anda dapat melihat banyak orang asing berkulit putih, coklat dan legam. Orang-orang bule ini adalah tenaga ekspatriat yang bekerja di perusahaan tambang. Demikian pula orang-orang Indonesia non Papua banyak yang bekerja di sana, sedangkan yang berkulit legam adalah orang-orang Papua. Keberadaan hotel berbintang di bumi Timika, membuat saya terkagum-kagum. Betapa tidak? Di tengah carut marutnya persoalan Papua, seperti masalah ketertinggalan dalam pendidikan, ekonomi, perilaku, keamanan dan lainnya, saya menemukan suasana kemapanan yang luar biasa. Di wilayah dekat base camp PT Freeport Indonesia kita dapat menemukan Hotel Sheraton Timika yang sekarang berubah nama menjadi Hotel Rimba Papua. Hotel ini sangat asri, berada dikelilingi oleh areal hutan alami yang masih terjaga keberadaannya, serta dikelola dengan standar internasional. Hotel berbintang milik PT Freeport ini terletak di sekitar hutan alam, sehingga suasananya sunyi, hening, sangat cocok bagi tamu-tamu yang ingin mencari inspirasi. Berbagai jenis burung dan mamalia liar yang jenisnya sangat beragam dan tidak biasa, menjadi daya tarik tersendiri terutama bagi traveler yang menyukai keaslian alam tropis.Bangunan hotel ini didominasi oleh bahan kayu dengan desain interior yang dipenuhi oleh aneka hasil kerajinan asli masyarakat Papua khususya karya suku Kamoro dan suku lain di Papua. Taman-taman hotel sangat luas, penuh dengan tanaman asli Papua, terdapat kolam renang terbuka, arena bermain anak-anak, dan fasilitas lain yang membuat pengunjung merasa betah. Fasilitas internetpun dapat diperoleh tinggal meminta bantuan petugas di front office yang sangat ramah dan baik hati. Berikut ini anda dapat melihat suasana hotel Rimba Papua hasil jepretan penulis ketika mendapat kesempatan seminggu bermalam di sana. Semoga bermanfaat. (Upik Kesumawati Hadi, PS Parasitologi dan Entomologi Kesehatan Sekolah Pascasarjana IPB Bogor).

Transcript of Hotel Berbintang di Tengah Rimba Papua Timika · emas terbesar di dunia milik PT. Freeport...

Hotel Berbintang di Tengah Rimba Papua Timika

Timika adalah Ibu kota kabupaten Mimika di Provinsi Papua, Indonesia. Kota ini tergolong sangat pesat kemajuannya, sehingga maju dan cukup ramai layaknya kota-kota Indonesia lainnya. Untuk kebutuhan sehari-hari semua tersedia, hanya dari segi harga pasti lebih mahal. Karena banyak sekali pendatang dari mancanegara dan berbagai wilayah Indonesia di kota ini seperti Menado, Jawa dan lainnya, maka restoran, hotel, pusat perbelanjaan modern juga banyak ditemui. Di Timika anda dapat menikmati bubur menado yang hangat dan pedas serta aneka makanan asal Menado lainnya, atau makanan Jawa, Padang serta lainnya.

Masyarakat pendatang disini sudah terbiasa berinteraksi dengan penduduk asli Mimika yang didiami oleh suku Amungme dan Kamoro. Suku Amungme umumnya mendiami wilayah pegunungan, sedangkan suku Kamoro di wilayah pantai. Semangat bersatu mereka mungkin dibangun oleh moto kabupaten Mimika yaitu EME NEME YAUWARE yang artinya BERSATU, BERSAUDARA KITA MEMBANGUN.

Wilayah Kabupaten Mimika berkembang pesat karena di daerah ini terdapat tambang emas terbesar di dunia milik PT. Freeport Indonesia. Di wilayah ini juga terdapat sebuah bandar udara Internasional bernama Bandara Mozes Kilangin. Konon nama ini diambil dari tokoh masyarakat Timika yang berjasa dalam menunjukkan keberadaan lokasi tambang emas di gunung Ertsberg. Di bandara ini suasana terasa di negeri asing, anda dapat melihat banyak orang asing berkulit putih, coklat dan legam. Orang-orang bule ini adalah tenaga ekspatriat yang bekerja di perusahaan tambang. Demikian pula orang-orang Indonesia non Papua banyak yang bekerja di sana, sedangkan yang berkulit legam adalah orang-orang Papua.

Keberadaan hotel berbintang di bumi Timika, membuat saya terkagum-kagum. Betapa tidak? Di tengah carut marutnya persoalan Papua, seperti masalah ketertinggalan dalam pendidikan, ekonomi, perilaku, keamanan dan lainnya, saya menemukan suasana kemapanan yang luar biasa. Di wilayah dekat base camp PT Freeport Indonesia kita dapat menemukan Hotel Sheraton Timika yang sekarang berubah nama menjadi Hotel Rimba Papua. Hotel ini sangat asri, berada dikelilingi oleh areal hutan alami yang masih terjaga keberadaannya, serta dikelola dengan standar internasional.

Hotel berbintang milik PT Freeport ini terletak di sekitar hutan alam, sehingga suasananya sunyi, hening, sangat cocok bagi tamu-tamu yang ingin mencari inspirasi. Berbagai jenis burung dan mamalia liar yang jenisnya sangat beragam dan tidak biasa, menjadi daya tarik tersendiri terutama bagi traveler yang menyukai keaslian alam tropis.Bangunan hotel ini didominasi oleh bahan kayu dengan desain interior yang dipenuhi oleh aneka hasil kerajinan asli masyarakat Papua khususya karya suku Kamoro dan suku lain di Papua. Taman-taman hotel sangat luas, penuh dengan tanaman asli Papua, terdapat kolam renang terbuka, arena bermain anak-anak, dan fasilitas lain yang membuat pengunjung merasa betah. Fasilitas internetpun dapat diperoleh tinggal meminta bantuan petugas di front office yang sangat ramah dan baik hati. Berikut ini anda dapat melihat suasana hotel Rimba Papua hasil jepretan penulis ketika mendapat kesempatan seminggu bermalam di sana. Semoga bermanfaat. (Upik Kesumawati Hadi, PS Parasitologi dan Entomologi Kesehatan Sekolah Pascasarjana IPB Bogor).

Suasana di front office

Sejenak menunggu check in

Lobi hotel

Karya seni masyarakat Papua memenuhi sudut-sudut hotel

Mejeng di depan hiasan kayu Papua

Tangga tepat di atas lobi hotel

Lukisan besar suasana budaya masyarakat Papua

Dinding ruang restoran hotel

Suasana restoran di pagi hari

Suasana bagian dinding luar hotel

Dinding batu-batua asal Papua

Satu sudut hotel Rimba Papua

Kolam renang terbuka di areal taman

Bangunan hotel didominasi oleh bahan kayu