Hiv

9
H I V / A I D S A. HIV adalah virus. Virus adalah organisme kecil, dan bahkan sangat kecil sehingga tidak dapat dilihatoleh kasat mata manusia. Ada banyak jenis virus pada manusia,dan tidak semua virus tersebut menginfeksi manusia dengan cara yang sama. Misalnya, flu disebabkan oleh virus influenza yang bisa menyebar melalui udara saat kita batuk atau bersin. Ada juga virus yang menyebar melalui makanan, yang bisa menyebabkan sakit perut . HIV juga merupakan virus, yang bisa menyebabkan AIDS (penyakit) dan menyebabkan kematian. Virus ini menyebar melalui darah, semen, air susu dan cairan vagina (yang juga disebut cairan tubuh). Suatu hal yang menguntungkan adalah, penyebaran HIV tidak semudah penyebaran virus flu, dan penularan virus ini juga dapat dicegah! Human Immuno-deficiency Virus (HIV) adalah virus, yang perlahan-lahan melemahkan daya tahan tubuh manusia untuk melawan penyakit. Daya tahan tubuh untuk melawan penyakit disebut ‘respon imun’ dan diatur oleh ‘sistem imun’ tubuh. Sistem kekebalan ini mengandung ‘sel pertahanan’ dalam darah kita, yang disebut ‘sel darah putih’, dan meliputi sel CD4 (yang merupakan salah satu subgrup sel darah putih). HIV menyerang sistem kekebalan tubuh dengan cara membunuh sel CD4 ini, yang dalam keadaan normal akan melawan penyakit dan infeksi yang memasuki tubuh. Setelah beberapa lama, seiring dengan HIV yang menyerang sel darah putih secara perlahan tetapi pasti, sistem kekebalan pada akhirnya tidak lagi bisa bekerja dengan baik. Akibatnya, penyakit dan infeksi yang dalam keadaan normal hanya mempunyai sedikit kesempatan untuk menyerang tubuh, kini mempunyai kesempatan yang besar. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) akan mengalami kematian setelah sistem kekebalan benar-benar ‘menurun’, melalui berbagai penyebab. Proses penyerangan sistem kekebalan bisa menghabiskan waktu bertahun-tahun, dan selama waktu itu orang yang terinfeksi virus tidak mengalami gejala penyakit apapun, namun sebenarnya telah terinfeksi dan dapat menularkan virus ke orang lain.

description

hfjfg

Transcript of Hiv

Page 1: Hiv

H I V / A I D S

A. HIV adalah virus.

Virus adalah organisme kecil, dan bahkan sangat kecil sehingga tidak dapat dilihatoleh kasat mata manusia. Ada banyak jenis virus pada manusia,dan tidak semua virus tersebut menginfeksi manusia dengan cara yang sama. Misalnya, flu disebabkan oleh virus influenza yang bisa menyebar melalui udara saat kita batuk atau bersin. Ada juga virus yang menyebar melalui makanan, yang bisa menyebabkan sakit perut

.

HIV juga merupakan virus, yang bisa menyebabkan AIDS (penyakit) dan menyebabkan kematian. Virus ini menyebar melalui darah, semen, air susu dan cairan vagina (yang juga disebut cairan tubuh). Suatu hal yang menguntungkan adalah, penyebaran HIV tidak semudah penyebaran virus flu, dan penularan virus ini juga dapat dicegah!

Human Immuno-deficiency Virus (HIV) adalah virus, yang perlahan-lahan melemahkan daya tahan tubuh manusia untuk melawan penyakit. Daya tahan tubuh untuk melawan penyakit disebut ‘respon imun’ dan diatur oleh ‘sistem imun’ tubuh. Sistem kekebalan ini mengandung ‘sel pertahanan’ dalam darah kita, yang disebut ‘sel darah putih’, dan meliputi sel CD4 (yang merupakan salah satu subgrup sel darah putih).

HIV menyerang sistem kekebalan tubuh dengan cara membunuh sel CD4 ini, yang dalam keadaan normal akan melawan penyakit dan infeksi yang memasuki tubuh. Setelah beberapa lama, seiring dengan HIV yang menyerang sel darah putih secara perlahan tetapi pasti, sistem kekebalan pada akhirnya tidak lagi bisa bekerja dengan baik. Akibatnya, penyakit dan infeksi yang dalam keadaan normal hanya mempunyai sedikit kesempatan untuk menyerang tubuh, kini mempunyai kesempatan yang besar.

Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) akan mengalami kematian setelah sistem kekebalan benar-benar ‘menurun’, melalui berbagai penyebab. Proses penyerangan sistem kekebalan bisa menghabiskan waktu bertahun-tahun, dan selama waktu itu orang yang terinfeksi virus tidak mengalami gejala penyakit apapun, namun sebenarnya telah terinfeksi dan dapat menularkan virus ke orang lain.

Diagram sebuah partikel virus HIV

Page 2: Hiv

B. AIDS

AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Sindrom adalah kumpulan berbagai gejala penyakit yang seringkali terjadi bersamaan, dan dalam kasus AIDS gejala ini merupakan akibat dari kerusakan parah yang terjadi pada sistem kekebalan. Saat sistem kekebalan telah mengalami kerusakan serius oleh HIV (yaitu saat tak ada cukup sel CD4 yang tersisa), maka sistem kekebalan ini menjadi tak lagi bisa mempertahankan tubuh guna melawan infeksi dan tumor ‘oportunistik’ spesifik tertentu. Infeksi dan tumor ini juga dikenal dengan nama penyakit-penyakit terkait HIV.

Orang yang terinfeksi kini menjadi lebih rentan terhadap berbagai jenis penyakit, yang meliputi tuberculosis, pneumonia dan berbagai jenis kanker. Tidak seperti penyakit lainnya, penderita AIDS bisa mengalami masalah klinis yang berbeda, bergantung pada infeksi oportunistik apa yang diderita oleh penderita ini. Karena alasan ini, AIDS tidak bisa didiagnosis hanya berdasarkan suatu gejala atau tanda tunggal, melainkan hanya dapat dipastikan oleh seorang dokter.

Perbedaan antara HIV dan AIDS?

Saat seseorang terinfeksi HIV, maka orang tersebut akan terlihat baik-baik saja dan merasa sehat sepeprti orang lainnya. Tanpa perawatan dan setelah terus menerus diserang oleh HIV pada sistem kekebalannya, orang tersebut bisa mengalami penyakit dan gejala lain, dan akan semakin melemah. Infeksi HIV kemudian terus berlanjut ke tahap ‘AIDS’.

Anda tidak bisa melihat atau ‘merasakan’ dari luar apakah seseorang terinfeksi HIV. ODHA bisa saja tidak memperlihatkan gejala fisik apapun atau tidak memperlihatkan adanya penyakit untuk waktu yang lama. Tahap infeksi ini disebut ‘tidak bergejala’. Seiring HIV secara perlahan-lahan terus berlanjut merusak sistem kekebalan, orang bisa mengalami penyakit yang berhubungan dengan infeksi HIV. Mengalami sejumlah penyakit spesifik secara bersamaan berarti bahwa infeksi HIV telah menjadi ‘bergejala’ dan dapat terlihat sebagai AIDS. Jika orang dengan HIV ‘bergejala’, atau AIDS, tidak mendapatkan terapi, perawatan dan dukungan, maka orang tersebut pada akhirnya akan meninggal akibat penyakitnya.

Orang seringkali menjalani kehidupan normal tanpa tahu bahwa ia telah terinfeksi HIV. Oleh karena itu, mudah dipahami bagaimana orang itu dapat, tanpa sepengetahuannya, menularkan HIV ke orang lain. HIV juga membuat orang menjadi lebih rentan terkena infeksi menular seksual lainnya.

Berapa lama waktu yang diperlukan bagi HIV hingga berkembang menjadi AIDS?

Bergantung pada kesehatan fisik dan mental seseorang serta faktor-faktor lain, yang mencakup tingkat dukungan yang didapat oleh ODHA dan gaya hidup sehat dengan cukup istirahat, olahraga, nutrisi yang cukup, dan ketenangan pikiran, waktu perkembangan HIV menjadi AIDS bisa bertahun-tahun, antara 3 – 10 tahun setelah terinfeksi HIV. Yang paling sering terjadi adalah 9-10 tahun. Meskipun demikian, dengan tersedianya terapi HIV yang semakin berkembang, jika seseorang penderita HIV ada dibawah pengawasan medis dan mulai mendapatkan terapi dengan obat-obatan retrovirus, orang yang hidup dengan HIV bisa hidup sehat selama 20 tahun atau lebih.

Page 3: Hiv

Perkembangan penyakit HIV tanpa terapi

Data-data tentang HIV / AIDS di Insonesia

Kasus HIV/AIDS di Indonesia makin mengkhawatirkan. Di Indonesia secara kumulatif kasus pengidap HIV dan AIDS mulai Januari 1987 hingga 31 Maret 2009 terdiri dari HIV 6.668 kasus, AIDS 16.964 kasus. Proporsi kumulatif untuk kasus AIDS menurut golongan usia, antara lain di bawah usia satu tahun mencapai 135, usia satu hingga empat tahun mencapai 175, usia lima hingga empat belas tahun mencapai 88.

Usia lima belas hingga sembilan belas tahun mencapai 522, usia dua puluh hingga dua puluh sembilan tahun mencapai 8.567 kasus. Sedangkan usia 30 hingga 39 tahun mencapai 4.997, usia 40 hingga 49 tahun mencapai 1.427, usia 50 hingga 59 tahun mencapai 404, usia di atas 60 tahun mencapai 91, dan tak diketahui usia penderita mencapai 558 kasus.

Berapa lama waktu bagi penderita AIDS hingga mengalami kematian?

Saat orang yang telah memasuki tahap AIDS tidak mendapatkan terapi dan perawatan medis dengan kualitas yang baik, maka ia biasanya akan mengalami kematian dalam waktu 1 tahun. Jika penderita ini mendapatkan perawatan medis dan terapi anti-retrovirus, maka hidup dan kesehatannya bisa diperpanjang hingga beberapa tahun. Dengan akses terapi antiretrovirus yang terus berkembang, lebih banyak penderita AIDS yang berhasil dalam menurunkan tingkat HIV dan menyembuhkan sistem kekebalan mereka, sehingga bisa kembali ke tahap tidak bergejala dari infeksi HIV.

Dapatkah Anda melihat apakah seseorang terinfeksi HIV?

Anda tidak akan pernah bisa melihat dari luar karakteristik atau gejala apakah seseorang terinfeksi HIV. Hanya pemeriksaan klinis (yaitu tes darah HIV) yang dapat digunakan untuk mencari tahu apakah seseorang terinfeksi HIV.

Page 4: Hiv

Siapa yang terinfeksi HIV ?

Setiap orang yang terlibat dalam perilaku berisiko dan telah terpajan oleh virus bisa saja terinfeksi! Banyak orang yakin bahwa orang yang terlihat gemuk, sehat atau berasal dari kelas sosial atas tidak akan terinfeksi HIV, dan hanya orang miskin, pekerja seks atau pemakai narkoba saja yang terinfeksi HIV. Pendapat ini tidak benar. Virus tidak tahu apakah seseorang berasal dari kelas atas atau tidak, atau apakah orang tersebut gemuk atau kurus. HIV ditularkan melalui perilaku, dan orang yang terlibat dalam perilaku ini dapat terpajan oleh HIV dan menjadi terinfeksi. Penularan ini tidak terkait dengan kelas, penampilan, usia, tingkat pendidikan, profesi, etnik atau yang lainnya. Satu-satunya pengecualian adalah bayi, yang bisa terinfeksi dari ibu positif HIV, meskipun bayi tersebut tidak terlibat dalam perilaku apapun.

Cairan tubuh yang bisa menularkan HIV dari satu orang ke orang lainnya

Cairan tubuh yang dapat mengandung virus dan dapat menularkan virus tersebut adalah:

1. Darah

2. Semen / sperma

3. Cairan yang terdapat pada vagina

4. Air susu ibu

Gejala-gejalanya

Perjalanan infeksi HIV dalam tubuh manusia sangatlah panjang melalui beberapa fase sebagai berikut:

1. Periode Jendela, yaitu masa antara masuknya HIV ke dalam tubuh hingga terbentuknya antibodi (zat tubuh untuk menangkal penyakit) terhadap HIV. Fase ini bisa menularkan HIV kepada orang lain walau hasil tesnya masih negatif. Fase ini antara 2 minggu – 6 bulan (3 bulan pada 95% kasus).2. HIV Positip, yaitu fase tanpa gejala meski sudah terinfeksi HIV, tampak sehat dan dapat beraktivitas seperti biasa. Periode jendela adalah bagian dari fase ini, karena meski antibodi HIV belum terdeteksi tapi virus HIV sudah masuk ke dalam tubuh. Fase ini berlangsung rata-rata 3 – 10 tahun, masing-masing orang berbeda tergantung dari ketahanan tubuhnya.3. AIDS, yaitu fase munculnya berbagai macam gejala-gejala karena semakin menurunnya kekebalan tubuh manusia.

Pada fase AIDS timbul Infeksi Opportunistik yaitu penyakit-penyakit lain yang muncul karena sistem kekebalan tubuh menurun. Gejala-gejala yang ditimbulkan adalah sesuai dengan Infeksi Opportunistik tersebut. Beberapa gejala yang umumnya muncul pada fase AIDS adalah:

1. Demam berkepanjangan lebih dari 3 bulan.2. Diare kronis lebih dari 1 bulan (berulang atau terus-menerus).3. Penurunan berat badan lebih dari 1/10 dalam waktu 3 bulan.4. Batuk kronis selama lebih dari 1 bulan.5. Infeksi jamur pada mulut dan tenggorokan (Candida Albicans).6. Pembengkakan kelenjar getah bening yang menetap di seluruh badan.7. Munculnya Herpes Zoster (herpes kelamin) berulang-ulang.8 Bercak-bercak gatal di seluruh badan.Namun apabila melihat orang dengan

Page 5: Hiv

gejala-gejala tersebut bukan berarti orang tersebut pasti AIDS, perlu dibuktikan dulu kebenarannya.

Bagaimana cara mengetahui atau membuktikan seseorang ber-HIV atau tidak?

Status HIV seseorang hanya dapat diketahui melalui Konseling & Testing HIV Sukarela (KTS) atau yang lebih dikenal dengan istilah Voluntary Counselling & Testing (VCT). Pengambilan darah untuk mengetahui status HIV ini disertai konseling pra dan pasca testing HIV. VCT dilakukan dengan prinsip tanpa paksaan, rahasia, tidak membeda-bedakan serta terjamin kualitasnya. Manfaat dari VCT sendiri selain untuk mengetahui status HIV, juga untuk mendapatkan informasi, pelayanan dan perawatan sesuai kebutuhan masing-masing sedini mungkin. Juga untuk mendukung perubahan perilaku yang lebih sehat dan aman dari penularan HIV.

Untuk orang yang sudah terinfeksi HIV, apakah sudah ada obatnya?

Ada obat untuk HIV yaitu Anti Retro Viral (ARV), namun obat ini hanya untuk mengendalikan pertumbuhan jumlah HIV dan meningkatkan daya tahan tubuh untuk memperpanjang kemungkinan usia hidup seseorang yang terinfeksi HIV. Jadi ARV belum bisa untuk membunuh atau menghilangkan HIV dari tubuh seseorang. Orang yang minum obat ARV akan melakukannya seumur hidup secara rutin setiap harinya pada jam-jam tertentu sesuai dengan petunjuk tenaga medis yang mendampinginya.

HIV dapat dicegah dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak berisiko terhadap penularan HIV, yaitu:

1. Tidak melakukan hubungan seks sama sekali.2. Bersikap saling setia untuk pasangan yang mempunyai riwayat hidup ‘bersih’ dari HIV.3. Melakukan hubungan seksual yang tidak berisiko terhadap penularan HIV, misalnya onani/masturbasi, jepit paha, seks anal/seks vaginal/seks oral menggunakan kondom dan pelicin berbahan dasar air dll.4. Tidak menggunakan jarum suntik/alat tindik/alat tatto/pisau cukur/silet yang tercemar HIV secara bergantian.5. Tidak melakukan transfusi dari yang tercemar HIV.6. Ibu yang ber-HIV dapat mengikuti program PMTCT (Prevention Mother To Child Transmition) untuk menghindari penularan pada bayinya.7 Memberikan edukasi tentang informasi HIV & AIDS kepada sesama.

Pendapat saya tentang HIV / AIDSBanyak di antara kita tahu bahwa setiap hari ada satu orang yang tertular AIDS

atau meninggal karena penyakit ini. Akan tetapi kendati statistik juga menunjukkan bahwa lebih dari sejuta orang Amerika menderita penyakit virus yang fatal ini, harapan untuk penanggulangannya tetap ada meskipun samar.

“Pada awalnya, penderitanya akan meninggal dalam beberapa bulan setelah terdiagnosis. Tetapi, semakin banyak yang telah berhasil kita pelajari tentang penyakit ini, sehingga sekarang ada banyak orang yang tetap dapat hidup dengan sangat sehat selama jangka

Page 6: Hiv

waktu yang lama,” kata Peggy Clarke, ketua American Social Health Association di Research Triangle Park, North Carolina.

Obat-obat antivirus seperti zidovudine (AZT), didanosine (Videx), dan zalcitabine (Hivid) dapat memperlambat perkembangan penyakit ini, yang secara pelan-pelan merusak sistem kekebalan, sehingga infeksi-infeksi fatal dan kanker mudah sekali menyerang tubuh.Akan tetapi obat untuk penyakit mematikan ini belum ada. Maka cara terbaik untuk memerangi AIDS adalah menghindarinya. sejak awal. Artinya, gunakan kondom bila anda suka berganti pasangan, atau berhubungan hanya dengan satu orang yang sama-sama telah terbukti bebas dari virus perusak kekebalan tubuh (HIV) yang menyebabkan AIDS. Apabila anda harus disuntik, jangan mau menggunakan jarum bekas orang lain, karena HIV dapat ditularkan melalui cairan tubuh yang tertinggal dalam jarum.

TUGAS BIOLOGITENTANG

Page 7: Hiv

H I V / A I D S

KRESHNA DESRYANSYAH EKA PUTRAKELAS X 2