HIV AIDS
-
Upload
herizkaryeme -
Category
Documents
-
view
9 -
download
1
description
Transcript of HIV AIDS
Kelompok 41. Herizka Rizty Emelia2. Nana Chairunnisa3. Noor Khalwati Afdhaliya4. Reny Tri Erlyanawati5. Siti Raudah6. Syarifah Sofia Nurhuda7. Widya Lestari
HIV/AIDS
Definisi HIV
Definisi AIDS
Etiologi HIV AIDS
Patogenesa
Faktor Resiko HIV/AIDS
Transmisi HIV/AIDS
Diagnosis
Laboratorium & Pentatalaksanaan
Pencegahan HIV/AIDS
Home
DEFINISI HIV/AIDS
• HIVHIV merupakan singkatan dari 'Human Immunodeficiency Virus'. HIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun.
Home
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan kemudian menimbulkan AIDS. Virus ini menyerang organ-organ vital sistem kekebalan tubuh manusia, seperti sel T4 CD4+ makrofag, dan sel dendritik. HIV merusak sel T4 CD4+ secara langsung dan tidak langsung, sel T4 CD4+ dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi baik.
Home
Gambar 1. Anatomi HIV
Home
Gambar cara virus memasuki sel
Home
AIDS
AIDS adalah singkatan dari 'Acquired Immunodeficiency Syndrome / Acquired Immune Deficiency Syndrome'. Syndrome berarti kumpulan gejala-gejala dan tanda-tanda penyakit. Deficiency berarti kekurangan, Immune berarti kekebalan, dan Aquired berarti diperoleh atau didapat, dalam hal ini “diperoleh” mempunyai pengertian bahwa AIDS bukan penyakit keturunan. Seseorang menderita AIDS bukan karena ia keturunan dari penderita AIDS, tetapi karena ia terjangkit atau terinfeksi virus penyebab AIDS. Oleh karena itu, AIDS dapat diartikan sebagai kumpulan tanda dan gejala penyakit akibat hilangnya atau menurunnya sistem kekebalan tubuh seseorang.
Home
Etiologi HIV AIDS
Virus HIV termasuk kedalam famili Retrovirus sub famili Lentivirinae. Virus famili ini mempunyai enzim yang disebut reverse transcriptase. Virus HIV memiliki sel target utama, yaitu sel Lymfosit T yang mempunyai marker permukaan seperti sel CD4+, yaitu sel yang membantu mengaktivasi sel B, killer cell, dan makrofag saat terdapat antigen target khusus.
Home
Berdasarkan gejala yang ditunjukkan, terdapat dua kategori penderita AIDS, yaitu :• Penderita AIDS positif , yaitu orang yang
terinfeksi virus HIV dan sudah menunjukkan gejala infeksi oportunistik.
• penderita AIDS negatif , yaitu orang yang terinfeksi virus HIV tetapi belum menunjukkan gejala infeksi oportunistik.
Home
Masa Inkubasi
• Masa inkubasi virus HIV antara 5-12 tahun, tergantung pada sistem imun seseorang. Masa inkubasi merupakan periode waktu yang dibutuhkan untuk menimbulkan gejala semenjak paparan atau infeksi pertama. Selama masa inkubasi ini, penderita tidak menunjukkan gejala apapun, sehingga tidak menyadari adanya serangan virus.
• Pada fase ini, sistem kekebalan tubuh masih mampu melawan virus, sehingga gejala yang ditimbulkan tidak begitu terlihat. Namun, penderita HIV dalam masa inkubasi sudah berpotensi menjadi penular virus kepada orang lain. Penularan dapat terjadi dengan berbagai cara, tergantung pada pola transmisi virus. Tidak adanya gejala ini justru sangat membahayakan, karena penderita merasa sehat dan tidak menyadari bahwa dirinya mengidap infeksi. Hal ini tentu akan memudahkan penularan, karena tidak adanya antisipasi.
Home
Patogenesa
Menurut Kelly (2004) yang diperkuat oleh Matapalil et al (2006) fase perjalanan infeksi HIV dapat dibagi dalam tiga fase, yaitu :Fase Infeksi AkutFase Infeksi LatenFase infeksi kronik
Home
Epidomologi HIV/AIDS
• Distribusi dan Frekuensi HIV/AIDS
a) Berdasarkan Orang
Penelitian Hall, dkk tahun 2005 dalam Journal Acquired Immune Deficiency Sindrome (2009) di 33 negara bagian Amerika Serikat, diperoleh bahwa Ras Kulit hitam 9 kali berisiko menderita AIDS dibanding Ras Kulit putih dengan Resiko Relative (RR) 9,16 dan Ras Hispanik mempunyai risiko 3 kali lebih tinggi daripada Ras Kulit Putih (RR 3,05).
Home
b) Berdasarkan Tempat Menurut Chin (2000), dari sekitar 33,4 juta penderita HIV/AIDS di dunia tahun 1999, 22,5 juta diantaranya terdapat di negara-negara Sub-Sahara Afrika, dan 6,7 juta ada di Asia Selatan dan Asia Tenggara, 1,4 juta terdapat di Amerika Latin dan 665.000 di AS.c) Berdasarkan WaktuAIDS atau SIDA (Sindrom Imuno Defisiensi Akuisita) adalah suatu penyakit yang dengan cepat telah menyebar ke seluruh dunia (pandemik).Sejak ditemukan kasus AIDS pertama di Indonesia tahun 1987, perkembangan jumlah kasus HIV/AIDS yang dilaporkan di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
Home
Determinan HIV/AIDS
a. Faktor Host
Kelompok masyarakat yang mempunyai risiko tinggi adalah pengguna narkoba suntik (Injecting Drug Use), kelompok masyarakat yang melakukan promiskuitas (hubungan seksual dengan banyak mitraseksual) misalnya WPS (wanita penjaja seks).
b. Faktor Agent
Virus HIV secara langsung maupun tidak langsung akan menyerang sel CD4+. Infeksi HIV akan menghancurkan sel-sel T, sehingga menggangu sel-sel efektor imun yang lainnya, daya tahan tubuh menurun sehingga orang yang terinfeksi HIV akan jatuh kedalam stadium yang lebih lanjut.
Home
c. Faktor Environment
Menurut data UNAIDS (2009), dalam survei yang dilakukan di negara bagian Sub-Sahara Afrika antara tahun 2001 dan 2005, prevalensi HIV lebih tinggi di daerah perkotaan daripada di daerah pedesaan, dengan rasio prevalensi HIV di kota : pedesaan yaitu 1,7:1.
Home
Faktor Resiko HIV
Transmisi Faktor yang meningkatkan resiko
Umum pada setiap orang Viral load tinggiAdanya AIDSSerokonversiHitung CD4 rendah
Ibu ke anak Pecah ketuban lamaPersalinan pervaginamMenyusuiTidak ada profilaksis HIV
Seksual Terjadi bersamaan dengan PMS lainAnal seks yang reseptif vs insertifTidak disirkumsisiPeningkatan jumlah pasangan seksual
Penggunaan obat suntik Menggunakan peralatan secara bersama-sama dan berulangSuntikan IV vs subkutan
Pekerjaan Trauma dalamDarah yang terlihat dalam peralatanPenempatan alat arteri atau vena sebelumnya
Home
Transmisi HIV/AIDS• Transmisi Seksual Transmisi HIV secara seksual terjadi ketika ada kontak antara sekresi cairan vagina atau cairan preseminal seseorang dengan rektum, alat kelamin, atau membran mukosa mulut pasangannya. • Transmisi Non SeksualHIV dapat menular melalui transmisi parenteral yaitu akibat penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya seperti alat tindik yang terkontaminasi HIV
Home
Diagnosis• Tes Diagnostik
a. ELISA (enzyme-linked immunoabsorbent assay)
Tes ELISA sangat sensitif, tapi tidak selalu spesifik, karena penyakit lain juga bisa menunjukkan hasil positif sehingga menyebabkan false positif, diantaranya penyakit autoimun ataupun karena infeksi.
b. Western Blot
Pemeriksaannya cukup sulit, mahal dan membutuhkan waktu sekitar 24 jam. tes harus diulangi setelah dua minggu dengan sampel yang sama.
c. PCR (Polymerase chain reaction)
PCR untuk DNA dan RNA virus HIV sangat sensitif dan spesifik untuk infeksi HIV. Tes ini sering digunakan bila hasil tes yang lain tidak jelas. Home
Laboratorium dan Penatalaksanaan
• DIAGNOSIS Laboratorium HIV• Diagnosis Laboratorium : • Serologis / deteksi antibodi : rapid tes, ELISA, Western Blot
( untuk konfirmasi ) • Deteksi virus : RT- PCR, antigen p24 • • Indikasi : • Pasien secara klinis curiga AIDS • Orang dengan risiko tinggi• Pasien infeksi menular seksual • Ibu hamil di antenatal care ( PMTCT ) • Pasangan seks atau anak dari pasien positip HIV
Home
Pencegahan HIV/AIDS
• Pencegahan Primera) Pencegahan dilakukan dengan tindakan seks yang
aman b) Berhenti menjadi pengguna NAPZA terutama
narkotika suntikanc) kewaspadaan universal (universal precaution) untuk
mengurangi risiko penularan HIV melalui darahd) Pencegahan penyebaran melalui darah dan donor
darah
Home
• Pencegahan Sekunder
a) Pengobatan suportif yaitu pengobatan untuk meningkatkan keadaan umum penderita.
b) Pengobatan infeksi opurtunistik merupakan pengobatan untuk mengatasi berbagai penyakit infeksi dan kanker yang menyertai infeksi HIV/AIDS
c) Pengobatan antiretroviral (ARV)
Home
• Pencegahan Tersier
a. Memperbolehkannya untuk membicarakan hal-hal tertentu dan mengungkapkan perasaannya
b. Membangkitkan harga dirinya dengan melihat keberhasilan hidupnya atau mengenang masa lalu yang indah
c. Menerima perasaan marah, sedih, atau emosi dan reaksi lainnya
d. Mengajarkan pada keluarga untuk mengambil hikmah, dapat mengendalikan diri dan tidak menyalahkan diri atau orang lain
e. Selain itu perlu diberikan perawatan paliatif (bagi pasien yang tidak dapat disembuhkan atau sedang dalam tahap terminal)
Home
THANK YOU
Home