Histologi Tulang

10
Histologi Tulang Tulang merupakan salah satu jaringan ikat khusus yang tersusun dari zat interseluler dengna 90% kolagen dan 10% bahan amorf berupa kondroitin sulfat dan asam hialuronat, yang mengalami kalsifikasi sebagai matriks tulang serta sel-sel : osteoblas, osteosit, osteoklas. Osteosit terletak di dalam lakuna yang mempunyai kanalikuli-kanalikuli sebagai saluran halus untuk membawa nutrisi bagi sel tulang dan sisa metabolisme. Tulang merupakan jaringan yang berbeda dengan tulang rawan, karena tulang kaya akan vaskularisasi. Tulang sendiri terdiri dari 3 unsur : sel, serat dan substansi dasar. Tulang dibedakan menjadi 2 macam : o tulang spongiosa(cancellous) : di daerah epifisis o tulang kompakta (padat) : di bagian Diafisis Tulang dibungkus oleh suatu lapisan di luar dan juga di dalam. Di bagian luar terdapat suatu lapisan yang disebut periosteum sedangkan yang didalam sebagai pembatas antara tulang dengan rongga sumsun disebut endosteum. Tulang sendiri ada yang disebut dengan lamelar (bagian yang mengalami pengapuran), matriks tulang serta lamela.

Transcript of Histologi Tulang

Page 1: Histologi Tulang

Histologi Tulang

Tulang merupakan salah satu jaringan ikat khusus yang tersusun dari zat interseluler dengna 90% kolagen dan 10% bahan amorf berupa kondroitin sulfat dan asam hialuronat, yang mengalami kalsifikasi sebagai matriks tulang serta sel-sel : osteoblas, osteosit, osteoklas. Osteosit terletak di dalam lakuna yang mempunyai kanalikuli-kanalikuli sebagai saluran halus untuk membawa nutrisi bagi sel tulang dan sisa metabolisme. Tulang merupakan jaringan yang berbeda dengan tulang rawan, karena tulang kaya akan vaskularisasi. Tulang sendiri terdiri dari 3 unsur : sel, serat dan substansi dasar.

Tulang dibedakan menjadi 2 macam :o tulang spongiosa(cancellous) : di daerah epifisis

o tulang kompakta (padat) : di bagian Diafisis

Tulang dibungkus oleh suatu lapisan di luar dan juga di dalam. Di bagian luar terdapat suatu lapisan yang disebut periosteum sedangkan yang didalam sebagai pembatas antara tulang dengan rongga sumsun disebut endosteum. Tulang sendiri ada yang disebut dengan lamelar (bagian yang mengalami pengapuran), matriks tulang serta lamela.

Bagian serta komposisi tulang padat

- rongga yang berisi sel tulang: lakuna- lacuna yang memancar keluar: kanalikuli- tulang terdiri dari 2 unsur: organik dan anorganik

Page 2: Histologi Tulang

- sel2 tulang:o osteoprogenitor (sel induk yang berkembang dari mesenkim, punya daya

mitotic, ditemukan pada periosteum, terdapat 2 jenis: preosteoblas dan preosteoklas)

o osteoblas ( mengandung enzim fosfatase alkali, berhubungan dengan

pembantukan tulang terdapat pada tempat pembentukan tulang,, di tempat matriks tulang ditambahkan)

o osteosit (osteoblas yang terpendam dalam matriks tulang

o osteoklas ( berasal dari sel2 monosit,, berfungsi untuk rearbsorbsi tulang,,

enzimnya kolagenase dan proteolitik)- matriks:

o unsur organik :35% (bersifat asidofilik,terdiri atas serat2 osteokolagen)

o unsur anorganik : 65% (mineral utama: kalsium fosfat)

- substansi dasar: sialoprotein, proteoglikan (condroitin sulfat dan hyaluronat)- system havers (osteon) : satuan structural tulang kompakta

o saluran havers:saluran2 mamanjang pada tulang

o berhubungan dengan periosteun dan endosteum dengan saluran volkmann

o 1 saluran havers dikelilingi 4-20 lamel

o Kanalikukinya akan alngsung saling berhubungan dengan saluran havers,,

sehingga setiap lacuna akan saling berhubungan.

- tulang hanya tumbuh dengan cara aposisional

Page 3: Histologi Tulang

Fraktur

Fraktur adalah patah yang terjadi pada tulang atau putusnya kesinambungan fungsi

suatu tulang. Gangguan tersebut dapat terjadi karena beberapa alasan seperti: terjatuh,

benturan benda keras, kecelakaan, menahan benda yang berat ( kekuatan dari tenaga

yang melawan tulang) ataupun saat terjadi gerakan yang cukup keras dengan arah

yang tidak biasanya.

Saat terjatuh atau kecelakaan lainnya, kemungkinan besar yang terjadi adalah terkilir

maupun fraktur. Saat itu, efek yang akan muncul adalah rasa nyeri terutama pada sendi yang

terkilir, memar, bengkak maupun rasa sakit saat melakukan gerakan.

Nyeri yang timbul disebabkan karena daerah dimana terjadi luka baik tulang, sendi

maupun otot yang terjadi karena terkilir maupun fraktur tersebut terdapat saraf yang

menyampaikan rangsangan ke otak sehingga timbul rasa nyeri. Sedangkan memar muncul

biasanya karena terjadi benturan. Tanda yang terlihat yaitu adanya benjolan pada bagian

tersebut yang kadang disertai dengan kebiruan. Benjol dan kebiruuan tersebut disebabkan

karena pembuluh darah pada bagian yang terkena benturan pecah dan darah masuk ke

jaringan disekitarnya.

Saat muncul efek-efek tersebut, masyarakat biasanya lebih memilih untuk menjalankan

pengobatan tradisional terlebih dahulu yaitu diurut/dipjit karena tukang urut biasanya

mengatakan kepada orang tersebut bahwa pada sendi yang terkilir terjadi salah urat sehingga

harus dikembalikan ke posisi semula. Padahal pada terkilir ringan, kecil sekali kemungkinan

terjadi pergeseran ligamen. Yang ada hanyalah memar pada ligamen. Pengurutan yang

dilakukan pada sendi yang terkilir tersebut hanyalah akan memperburuk keadaan karena

nyeri yang dirasakan akan semakin sakit dan memar juga akan bertambah parah.

Pengurutan/pemijitan yang dilakukan juga akan merusak jaringan otot pada tubuh karena

setelah dipijit maka akan terjadi kerusakan pada aktin dan miosin yang terdapat pada otot

yang menyebabkan sulitnya otot untuk melakukan kontraksi.

Page 4: Histologi Tulang

PROSES PENYEMBUHAN TULANG.

Tahapan penyembuhan tulang terdiri dari: inflamasi, proliferasi sel, pembentukan

kalus, penulangan kalus (osifikasi), dan remodeling.

Tahap Inflamasi.

Tahap inflamasi berlangsung beberapa hari dan hilang dengan berkurangnya

pembengkakan dan nyeri. Terjadi perdarahan dalam jaringan yang cidera

dan pembentukan hematoma di tempat patah tulang. Ujung fragmen tulang mengalamidevital

isasi karena terputusnya pasokan darah. Tempat cidera kemudian akan diinvasi

olehmagrofag (sel darah putih besar), yang akan membersihkan daerah tersebut. Terjadiinfla

masi, pembengkakan dan nyeri.

Tahap Proliferasi Sel

. Kira-kira 5 hari hematom akan mengalami organisasi, terbentuk  benang-benang fibrin

dalam jendalan darah, membentuk jaringan untuk revaskularisasi, daninvasi fibroblast dan

osteoblast. Fibroblast dan osteoblast (berkembang dari osteosit, selendotel, dan sel

periosteum) akan menghasilkan kolagen dan proteoglikan sebagai matrikskolagen pada

patahan tulang. Terbentuk jaringan ikat fibrus dan tulang rawan (osteoid).

Dari periosteum, tampak pertumbuhan

melingkar. Kalus tulang rawan tersebut dirangsang olehgerakan mikro minimal pada tempat

patah tulang.

Tetapi gerakan yang berlebihan

akanmerusak sruktur kalus. Tulang yang sedang aktif tumbuh menunjukkan potensialelektron

egatif.

Tahap Pembentukan Kalus.

Pertumbuhan jaringan berlanjut dan lingkaran tulang rawantumbuh mencapai sisi lain

sampai celah sudah terhubungkan. Fragmen patahan tulangdigabungkan dengan jaringan

fibrus, tulang rawan, dan tulang serat matur. Bentuk kalus danvolume dibutuhkan untuk

menghubungkan defek secara langsung berhubungan

dengan jumlah kerusakan dan pergeseran tulang. Perlu waktu tiga sampai empat minggu agar 

fragmen tulang tergabung dalam tulang rawan atau jaringan fibrus. Secara klinis

fargmentulang tidak bisa lagi digerakkan.

Tahap Penulangan Kalus

(Osifikasi). Pembentukan kalus mulai mengalami penulangandalam dua sampai

tiga minggu patah tulang, melalui proses penulangan endokondral. Patahtulang panjang orang

dewasa normal, penulangan memerlukan waktu tiga sampai

Page 5: Histologi Tulang

empat bulan. Mineral terus menerus ditimbun sampai tulang benar-benar telah bersatu dengan

keras. Permukaan kalus tetap bersifat elektronegatif.

 

Tahap Menjadi Tulang Dewasa

(Remodeling). Tahap akhir perbaikan patah tulang

meliputi pengambilan jaringan mati dan reorganisasi tulang baru ke susunan strukturalsebelu

mnya. Remodeling memerlukan waktu berbulan-bulan sampai bertahun – tahuntergantung

beratnya modifikasi tulang yang dibutuhkan, fungsi tulang, dan pada kasus yangmelibatkan

tulang kompak dan kanselus – stres fungsional pada tulang. Tulang

kanselusmengalami penyembuhan dan

remodeling 

lebih cepat daripada tulang kortikal kompak,khususnya pada titik kontak

langsung.Selama pertumbuhan memanjang tulang, maka daerah metafisis mengalami

remodeling 

(pembentukan) dan pada saat yang bersamaan epifisis menjauhi batang tulang secara pr

ogresif. Remodeling tulang terjadi sebagai hasil proses antara deposisi dan resorpsiosteoblasti

k tulang secara bersamaan. Proses

remodeling 

tulang berlangsung sepanjanghidup, dimana pada anak-anak dalam masa pertumbuhan

terjadi keseimbangan (

balance

)yang positif, sedangkan pada orang dewasa terjadi keseimbangan yang negative.

 Remodeling 

juga terjadi setelah penyembuhan suatu fraktur. (Rasjad. C, 1998)

Regenerasi Fraktur Tulang secara Histologis

Tulang

Tulang dikenal paling tinggi daya penyembuhannya. Ketika terjadi patah tulang, mula-mula

darah membeku ditempat patahan(fraktur), disusul dengan hancurnya matrik tulang, dan

osteosit ditempat itupun mati. Periosteum dan endosteum sekitar patahan bereaksi, dengan

terjadinya proliferasi fibroblastnya. Hasilnya terjadi penumpukan sel-sel dicelah patahan.

Disusul dengan terbentuknya tulang rawan hialin ditempat itu. Kemudian terjadi ossifikasi

secara endochondral dan membranous. Trabeculae terbentuk dicelah patahan yang

menghubungkan kedua ujung patahan disebut callus. Ossifikasi berlangsung terus, sampai

Page 6: Histologi Tulang

celah terisi kembali semua dengan bahan tulang.

Tulang Rawan

Tulang rawan sulit beregenerasi kalau orang sudah dewasa. Biasanya hasil regenerasi itupun

tidak sesempurna seperti semula

Otot

Otot jantung pada manusia dewasa tidak dapat beregenerasi, kalau terjadi kerusakan, bekas

otot yang rusak ditempati jaringan ikat berupa parut.

Saraf

Serat saraf tepi, kalau putus dapat juga beregenerasi, asal perikaryon tidak rusak. Jika urat

saraf putus, bagian ujung yang lepas dari perikaryon akan berdegenerasi dan debrisnya

diphagocytosis makrofag. Bagian perikarion yang berhubungan dengan perikarion tetap

bertahan dan akan beregenerasi.

Regenerasi Akson Saraf Tepi.

A,B,C urutan regenerasi. Pada A ketika axon putus, muncul makrofag untuk phagocytosis

debris jaringan atau organel. Pada B sel Schwann berproliferasi membentuk batang. Pada C

regenerasi selesai sempurna

Daftar Pustaka

1. Goenawan J , Muskuloskeletal, disampaikan sebagai materi kuliah, 31 Januri 2007

2. Sumbayak E M. Tulang rawan dan tulang . dalam: Dewajanthi A M, Salim D, Husin

E, Listiawati E, Sumbayak E M, Sutardhio H, et al. muskuloskeletal. modul pegangan

blok 5. fakultas kedokteran UKRIDA 2007.

3. Husin E, Fungsi otot, disampaikan sebagai materi kuliah, 29 Januari 2007

Page 7: Histologi Tulang