Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi
-
Upload
ashomu-madfirok -
Category
Documents
-
view
903 -
download
0
Transcript of Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 1/28
HIPERAKTIVITAS DAN SULIT KONSENTRASI
HIPERAKTIVITAS
Jamridafrizal,S.Ag.S.S.,M.Hum1. Pengertian Hiperaktivitas
Hiperaktivitas merupakan aktivitas motorik yang tinggi dengan ciri-ciri aktivitasselalu berganti, tidak mempunyai tujuan tertentu, berulang dan tidak bermanfaat
(Hallahan & Kauffman, 1994). Anak hiperaktif lebih banyak mengalami gerakan mata
diluar tugasnya, sehingga gerakan menoleh lebih banyak dibandingkan anak yang lain.
Gejala tersebut akan berkurang sesuai denagn bertambahnya usia dan sebagian akan
menghilang pada waktu masa remaja.
2. Penyebab HiperaktivitasBeriktu ini adalah faktor-faktor penyebab hiperaktif pada anak :
a. Faktor neurologik
1. Perilaku hiperaktif yang lebih tinggi didapatkan pada bayi yang lahir dengan
masalah-masalah prenatal seperti lamanya proses persalinan, persalinan dengan
menggunakan alat bantu, dibandingkan dengan kehamilan dan persalinan normal. Di
samping itu faktor-faktor seperti bayi yang lahir dengna berat bdan rendah, ibu yang
terlalu muda, ibu yang merokok dan minum alkohol.
2.Terjadinya perkembangan otak yang lambat. Faktor etiologi dalam bidang neurologi
yang samapi
kini banyak dianut adalah terjadinya disfungsi minimal otak (DMO) dan minimalnyadopamin.
Dopamin merupakan zat aktif yang berguna untuk mmemelihara proses konsentrasi.3.Beberapa studi menunjukan terjadinya gangguan fungsi darah di daerah tertentu pada
anak hiperaktif, yaitu di daerah striatum, daerah orbital-prefrontal, daerah obrital-limbik otak,
khususnya sisi otak sebelah kanan
b. Faktor toksik
Beberapa zat makanan seperti salisilat dan bahan-bahan pengawet memiliki potensi
untuk membentuk perilaku hiperaktif pada anak. Di samping itu, kadar timah dalam
serum darah anak yang meningkat. Ibu yang merokok dan mengkonsumsi alkohol,
terkena sinar rontgen pad saat hamil juga dapat melahirkan calon hiperaktif.
c. Faktor genetik
Didapatkan hbungna yang tinggi dari hiperaktif yang terjadi pad akeluarga dengan
anak hiperaktif. Kurang lebih sekitar 25-35 % dari orang tua dan saudara yang masia
kecilnya hiperaktif akan menurun pada anak. Hal ini juga terlihat pada anak kembar.
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 2/28
d. Faktor psikososial dan lingkungan
Pada anak hiperaktif sering ditemukan hubungan yang dianggap keliru antara orang
tua dengan anaknya, misalnya anak kurang diarahkan. Kurang mengontrol diri, menurut
kehendak sendiri, sering gagal dalam pekerjaan, materi yang disampakan kurang
menarik, diterangkan tidak mengerti, ingin bebas, kurang perhatian, anak kurangdiarahkan dari di rumah, kelainan syaraf, fisik, perilaku konsultasi.
3. Gejala-gejala yang tampak
Gejala hoperaktif dapat dilihat dari perilaku anak yang tidak bisa diam. Duduk
dengna tenang merupakan suatu yang sulit dilakukan. Ia akan bangkit dan berlari-lari,
berjalan ke sana kemari, bahkan memanjat-manjat. Disamping itu, ia cenderang banyak
bicara dan menimbulkan suara berisik, kurang dapat mengontrol diri, kurang perhatian
atau konsentrasi, keinginan untuk bebas yan kuat, atau berbuat menurut kehendak sendiri.
Berikut ini gejala yang tampak pada anak hiperaktif yang dapat dilihat dari pola
tingkahnya baik
di rumah yang diamati oleh orang tua dan di sekolah yang diamati oleh para pendidik.1
a.Di Rumah
1.Anak selalu bergerak. Ibaratnya dari bangun tidur sampai tidu kembali, tidak ada waktuuntuk
“diam”.
2.Tingkah laku anak sulit diduga, khususnya emosinya: lebih seperti rewel tanpa sebab,mudah
“meledak” hanya oleh sedikit masalah, ngambek.3. Bila bermain, anak cepat sekali bosan.4.Keinginan anak harus segera dipenuhi, karena toleransinya rendah terhadap perasaan
frustasi.
5. Anak sulit berkonsentrasi sewaktu menyelesaikan tugas,
6.Sering bertingkah laku seperti digerakan oleh motor.7. Sering kesulitan melewati waktu luang dengan tengang.
b. Di Sekolah
1. Anak tidak mampu berkonsentrasi, perhatiannya mudah beralih.2. Gagal menyelesaikat tugas
3. Suka berjalan-jalan dalam kelas, lari berputar dan gerak berlebihan pada situasi yang
tidak tepat,seklaipun bukan waut istirahat.
4. Sulit duduk manis atau duduk dengan konsentrasi terhadap sesuatu. Reaksi yang sering
dilaukan
adlah suka menoleh kesana kemari, badan, tangan, atau kaki yang selalu gerak 5. Mengganggu kelas karena sering interupsi : berteriak memanggil pendidik, teman-
temannya
tanpa ada tujuan yang jelas.
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 3/28
6. Bila anak merasa lelah, maka terkadang sering melamun pada saat mengiktui program
kegiatan
belajar, sehingga apa yang dijelaskan oleh pendidik tidak mengerti.7. Sering gugup atau gelisah, menggerakan tangan atau kaki atau ribut ketika disuruh
duduk dalam
kelas.8.tidak mengikuti atau mengabaikan intruksi pendidik. Anak berperilaku semaunya.
9.Sulit untuk disiplin, kesulitan menunggu giliran seperti barisa saat masuk kelas.
4. Pengaruh Hiperaktivitas Terhadap Perkembangan Anak
Pengaruh yang konkrit pada anak hiperaktif adalah kurangnya perhatian terhadap
pelajaran, anak sering gagal pada tugas-tugas yang diberikan. Selain itu, dalam kelas
anak hiperaktif mengganggu proses belajar mengajar karena ia sering berteriak, berjalan,
berlari. Pengaruhnya pada anak lain adalah merasa terganggu atau bahkan menjadi
pemicu anak yang lain ikut berperilaku hiperaktif.
Beberapa contoh yang sering terjadi di sekolah :a. Di sekolah ia tidak dapat duduk diam, berlari, berjalan, berputar kesana-kemari, berceloteh atau
berbicara berlebihan.
b. Ketika kegiatan senam, beris berbaris atau kegiatan kelompok lainnya, ia seolah
muncul sendiridengan gerak tubuh yang berbeda dengan yang lain dan bicara terus.
c.Saat kegiatan belajar berlangsung sering memotong pembicaraan atau menyela,
menginterupsiatau memaksa orang lain.
d.ketika absen atau menunggu giliran salaman dengan pendidik ia amat sulit bersabar dan
menunggu5. Intervretasi
a. Hiperaktivitas sebagaian besar disebabkan oleh gangguan fisik, maka dalam sekolah
diharuskan punya kelas khusus, karena memerlukan pengganan yang multidisipliner yaitu
pendidik, orang tua dan ahli seperti dokter atau psikolog anak.
b.Tetapi bila ada anak yang mengalami hiperaktivitas, pihak sekolah menyediakan
neurolog,
psikolog anak, dokter anak pembimbing khusus bagi anak yang hiperaktif, pendidik bersikap sabar
dan program kegiatan yang dilakukan harus bersifat khusus.
c.Pada saat pelaksaan proses belajar, pendidik hendaknya menggunakan teknik penguatan, yaitu
menghargai setiap usaha dan keberhasilan yang dicapai oleh anak. Pendidik harus
menciptakan situasi dan kondisi yang menyebabkan anak merasa berhasil, misanya
memberikan tugas-tugas yang mungkin dapat dislesaikan anak dengan mudah. Dengan
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 4/28
cara demikian anak akan merasa senang mengerjakan tugas sehingga anak tidak cepat
mengalihkan kegiatan dengan kegiatan yang lain
Cara Menghadapi anak Hiperaktif:
Menerima dengan ikhlas. Segala sesuatunya telah ditentukan oleh Yang Mahamemberikan anak, yaitu Allah. Jika Allah menguji kita dengan hadirnya anak dengangangguan hiperaktif, itu tandanya Allah Tahu bahwa kita mampu dan dapat mengatasi
serta mendidik anak dengan sebaik-baiknya.
Anak hiperaktif cenderung memiliki kecerdasan yang luar biasa. Ini yang sering kali
dilupakan bahkan tidak diperhatikan. Para ibu cenderung bergulat dan berkutat padakesedihan dan kekecewaan terhadap putranya. Tapi tidak mau melihat, bahwa anak-anak
dengan gangguan hiperaktif ternyata memiliki kecerdasan yang luar biasa. Tugas ibulah
yang mencari dan menggali kecerdasan ini.
Ajarkan kedisiplinan. Anak-anak hiperaktif cenderung tidak disiplin. Mereka tidak mautenang, dan cenderung membangkang. Tidak patuh pada aturan. Nah, jika demikian,
maka Anda harus membuat sebuah “kontrak” perjanjian dengannya untuk berlatih
disiplin.
Tidak menghukumnya secara berlebihan. Bukan salah anak Anda jika ia hiperaktif.So, jangan menghukumnya karena gangguan hiperaktif ini. Melatihnya berdisiplin, oke.
Tapi, dengan cara yang baik dan benar.
Lebih banyak bersabar. Ini adalah tuntutan utama bagi para orangtua. Tanpa kesabaran,
maka Anda tidak akan dapat menangani anak Anda dengan baik.
Menjaga komunikasi dan biarkan ia merasakan kasih sayang Anda. Ketika anak
melihat dan merasakan perhatian yang diberikan orangtuanya, dan memang, perlu diakui,
bahwa menjalin komunikasi dengan anak-anak hiperaktif ini harus senantiasa. Ibaratnya,
harus setiap menit kita mengajaknya berkomunikasi. Dan bukannya memanjakan, perhatian terhadap anak-anak hiperaktif memang harus lebih banyak dibandingkan
saudara-saudaranya yang normal.
Bagaimana cara mengatasi anak yang bandel dan tidak bisa diam?
Mensikapi anak yang bandel, tidak bisa diam dan susah diatur ini dengan sikap
keras dan galak tidak akan membantu menyelesaikan akar permasalahan yang dihadapianak. Melainkan, perlu melakukan pendekatan khusus.
Untuk mengatasi gangguan neurobiologis atau gangguan emosi ini dibutuhkan
kesabaran dan upaya melakukan pemberian pelatihan pengembangan dan pengendalianemosi anak secara intensif. Pelatihan tersebut dimaksudkan untuk menarik minat dan
perhatian anak, agar dirinya terbiasa dapat mengendalikan perhatiannya pada satu aspek
pengalaman secara intensif dan mengendalikan atau pengarahan energi emosional anak
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 5/28
yang berlebihan pada satu aspek pengalaman yang konstruktif. Begitu juga, pelatihan ini
diharapkan untuk dapat meningkatkan kematangan emosi anak sebagai dasar
pembentukan perilakunya dalam merefleksikan (merespon) rangsangan yang adadihadapannya atau bagaimana dirinya mampu membina hubungan yang harmonis dengan
lingkungan di mana ia berada.
Pelatihan-pelatihan yang dapat Anda berikan untuk mengatasi anak yang bandel,
tidak bisa diam dan susah diatur ini, sebagai berikut:
Menggiring/menarik perhatian anak secara terarah.
Anda dapat mengajak anak untuk selalu melakukan kegiatan atau bermain bersama yang
disesuaikan dengan keinginan anak. Kegiatan atau permainan itu, tentunya sesuai dengan
taraf usianya. Kegiatan yang Anda siapkan tersebut harus benar-benar kegiatan yangdapat menarik perhatian dan minat anak. Begitu juga, kegiatan yang dipilih tersebut
adalah kegiatan yang bisa menyalurkan energi emosional anak yang selalu berlebihan itu.
Melatih respon terarah atau memberi tanggapan.
Anak perlu dilatih bagaimana dirinya harus memberi respon atau tanggapan terhadap
rangsangan yang diberikan padanya. Misalnya:
- Anak diminta untuk menangkap bola.
- Anak diminta meletakkan sesuatu pada tempatnya.
- Anak diminta menendang bola.
- Anak diminta untuk mewarnai sesuai dengan contoh.
- Anak diminta untuk meneruskan atau melempat bola yang disodorkan padanya.
Anak dilatih belajar mengamati (mempertajam pengamatan).
Untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengendalikan emosi, membangun pemusatan perhatian dan meningkatkan kemampuan konsentrasi anak dalam kegiatan
yang konstruktif, maka Anda dapat melatih anak belajar mengamati. Untuk itu, Anda
perlu menciptakan kondisi yang merangsang anak untuk mau belajar mengamati. Untuk
dapat menciptakan kondisi yang merangsang aktivitas pengamatan anak, maka Andaharus aktif ikut terlibat dalam kegiatan atau permainan bersama anak.
Modal dasar aktivitas pengamatan adalah fungsi-fungsi alat panca indera, yaitu
penglihatan, pendengaran, rabaan, pembauan (penciuman) dan pencecapan. Nah, Andadapat mengarahkan alat dria anak tersebut untuk mengamati, mempertajam perhatian dan
tindakan dengan menggiring anak untuk memfokuskan perhatian pada satu sisi kegiatan
atau permainan. Begitu juga, Anda dapat merangsang daya pikir (konsentrasi anak)
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 6/28
dengan selalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang daya tarik dan daya
nalar anak, Seperti:
• Meminta anak untuk menendang bola ke gawang atau tertuju pada kiper
• Meminta anak membuat gerakan melompat-lompat di antara susunan ban-ban
atau lingkaran• Meminta anak melempar bola ke dalam keranjang
• Meminta anak menghitung benda tertentu dari sekolompok benda-benda yang
berbeda
• Meminta anak mencicipi rasa beberapa makanan dan tanyakan rasa masing-masing makanan tersebut
• Bagaimana menyusun balok-balok ini, agar menjadi bentuk rumah, Aldi?
• Ada berapa burung di pohon itu,
• dan sebagainya.
• Melatih kecerdasan kinestetik jasmani anak.
Anak yang bandel, tidak bisa diam dan susah diatur ini memiliki energi fisik yang luar
biasa. Anak sangat aktif bergerak mengikuti impuls-impuls emosinya. Untuk dapat
mengarahkan dan menyalurkan energi yang berlebihan tersebut, maka anak
membutuhkan latihan dengan menitik beratkan pada penetralisiran atau penyaluranenergi yang luar biasa tersebut pada kegiatan yang konstruktif, seperti melatih kecerdasan
kinestetik jasmani anak.
Kecerdasan kinestetik jasmani ini adalah gabungan kemampuan berpikir dan ketangkasan
atau kepiawaian dalam melakukan suatu gerakan seluruh anggota tubuh. Untuk mengembangkan kecerdasan kinestetik anak ini memerlukan kegiatan belajar yang
bersifat kinestetik, dinamik dan berkesinambungan. Anda dapat memotivasi anak sesuaidengan minatnya, seperti bermain seni peran, improvisasi dramatis, gerakan kreatif dansemua jenis kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik (olah raga).
Anda dapat mengajak anak ke lapangan bermain, lapangan rintangan, kolam renang dan
ruang olah raga. Begitu juga, Anda dapat memberi kesempatan pada anak untuk membuat
model berbagai mainan, terlibat dalam kegiatan seni kerajinan tangan, misalnya mengukir kayu, menggambar/melukis atau membentuk tanah liat.
Anda pun dapat mengajak anak mengunjungi kegiatan atau pertandingan olah raga.
Begitu juga tak kalah pentingnya, anak dapat diajak berkemah dan melibatkan diri dalam
berbagai kegiatan di luar, seperti menjelajah alam. Kegiatan-kegiatan ini dapatmenyalurkan aktivitas fisik anak dan relaksasi anak.
Melatih kecerdasan kinestetik jasmani ini juga bermanfaat bagi anak untuk lebih mampu
mengendalikan emosinya, membantu cara untuk mengarahkan dan memfokuskan perhatian serta meningkatkan kemampuan untuk berkonsentrasi dalam melakukan
berbagai kegiatan.
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 7/28
Di samping itu, Anda perlu menyelusuri kemungkinan pengaruh keracunan
makanan yang menyebabkan atau sebagai faktor pencetus perilaku hiperaktif pada anak
ini. Jika dari hasil pengamatan Anda ditemukan adanya indikasi pengaruh dari makananyang dimakan oleh anak terhadap pola-pola perilaku agresif (hiperaktif) tersebut, maka
Anda perlu menghindarkan anak mengkonsumsi makanan yang menjadi faktor pencetus
tersebut.
Demikianlah cara yang dapat dipergunakan untuk mengatasi anak yang bandel,tidak bisa diam dan susah diatur. Kunci keberhasilan Anda dalam menghadapi
penyimpangan perilaku anak tersebut terletak pada kesabaran dan kesedian Anda
membantu memberi pelatihan-pelatihan yang efektif pada anak. Keberhasilan anak dalammengatasi berbagai hambatannya dalam mengontrol emosi dan membina perilaku yang
baik adalah suatu kemenangan dan kebahagiaan Anda. (Sumber: Hendra Surya, Kiat
Mengatasi Penyimpangan Perilaku Anak 2 , Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005)
Berdasarkan penelitian para ahli, makanan dengan kandungan gula atau karbohidrat
sulingan berkadar tinggi, seperti nasi putih atau berbagai produk olahan tepung, dapat
membuat kadar gula darah anjlok sehingga memengaruhi mood . Jenis makanan tersebut
memicu pelepasan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol, yang menimbulkan perasaan gelisah,
Selain itu, berdasarkan sebuah studi yang dipublikasikan dalam The Lancet , Pediatrics,dan Journal of Pediatrics, zat penambah rasa serta pewarna dan pemanis buatan dalam
makanan bisa mendorong nervous system menjadi terlampau aktif. Oleh karena itu,
sebaiknya jauhkan sang buah hati dari makanan instan atau frozen food yang banyak
mengandung senyawa tersebut.
Berikut ini adalah beberapa pilihan makanan yang sebaiknya disuguhkan untuk diet bagi
anak hiperaktif:
• Potongan sayuran segar, seperti wortel, batang seledri, brokoli, dan kembang kol
yang disajikan bersama salad dressing rendah lemak atau saus salsa.
• Yogurt rendah lemak atau keju rendah lemak tanpa perasa/pemanis, disajikan
dengan tambahan buah yang dihaluskan/jus.
•
Kacang-kacangan atau biji-bijian seperti almond, kacang mende, kenari, kacangtanah, kuaci biji bunga matahari atau labu, dan lain-lain.
• Semangkuk buah-buahan segar/beku/dikeringkan.
• Whole grain cracker, dengan peanut butter atau almond nut butter.
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 8/28
BAB VIII
SULIT KONSENTRASI
1. Pengertian Sulit Konsentrasi
Seringkali kita mendengan ada orang tua yang dipanggil oleh pendidik diakibatkan
perestasi belajar anaknya tidak mengalami pengingkatan atau perilakunya di sekolahyang membuat terganggu teman-temannya, anak yang demikian sering dianggap sebagai
pembuat maslah di sekolah. Mereka dianggap nakal, bodoh, dan tidak dapat bergaul
dengan baik. Salah satu penyebab perilaku anak seperti itu adalah anak memiliki masalah
gangguan pemusatan perhatian.
Gangguan sulit berkonsentrasi atau gangguan pemusatan perhatian (GPP) adalah
suatu gangguan pada otak yang mengakibatkan kesulitan konsentrasi dan pemusatan
perhatian. Delapan puluh persen anak yang mengalami GPP memperlihatkan kesulitan
belajar dan kelainan perilaku.
Untuk dipertimbangkan sebagai anak yang memiliki ganggaun dalam pemusatan
perhatian atau kesuitan berkonsentrasi, maka gajalanya harus tampak sebelum usia 7
tahun, dan bertahan selama paling sedikit 6 bulan dan jadi tidak konsisten dalam
pertumbuhan seorang anak. Gejala tersebut juga harus bisa diobservasi paling sedikit dua
tempat, misalnya di rumah dan di sekolah, dengan bukti kelemahan yang mencolik atau
nyata dalam fungsi pekerjaan, atau soal. Lebih lanjut, gejala tersebut tidak disebabkan
oleh ganguan mental, seprti gangggaun suasana hati atau kecemasan.
Ada tiga (3) tipe gangguan pemusatan perhatian, yaitu :
a.Tipe kombinasi. Ini mudah dilihat, sehubungan mereka kurang mampu memperhatikanaktivitas
permainan atau tugas, perhatiannya mudah pecah dan cenderung mudah kehilangan
bukan hanya miliknya yang disukai melainkan bukan atau pekerjaan (Pr)nya pun kerap
hilang atau tidak lagi diketahui dimana ia menempatkannya. Selain itu, juga mudah
berubah pendirian, impulsif dan selalku aktir, mereka juga tidak mampu asik dalam
kegatan yang menghabiskan wkatu, seperti membaca dan main puzzle
b.Tipe predominan kurang mampu memberhatikan, dianggap sebagai “kadet luar
angkasa” di kelas
maupun di tempat lain seperti laangan sepak bola, mereka kerap kali tidak mendapatkan
perhatian oleh pendidik karena pendiam dan “kecil hati”, tetapi bukan berarti mereka
“tidak ada”. Di kelas mereka tidak memperhatikan pendidik tetapi melihat langit-langit
ke atas, mereka justru mengamati rerumputan bukan bola atau terlihat terlibat bermain
dengan berbagai arena permainan dan sering tampak melamunl. Mereka tidak
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 9/28
mendengarkan bila diajak bicara, dan kelihatannya tidak dapat mengikuti instruksi atau
suatu kegiatan. Banya yang mengeluh mereka anak yang pelupa dan kacau.
c.Tipe predominan hiperaktif-impulsif, cenderung terlalu energik, lari kesna kemari, tidak
bisa diam
dan melompat seenaknya. Meskipun demikian mereka kadangmembuat heran setiap
orang karena mereka sering menaruh perhatian di kelas dan kelihatannya memang
belajar, bahkan ketika mereka seakan sedang tidak mendengankan.
Membicarakan anak mengalami gangguan pemusatan perhatian atau sulit
berkonsentrasi berkaitan dengan lemah belajar, harus diberi adanya perbedaan besar
antara keduanya. Apa yang cenderung bisa dilakukan anak-anak tersebut adalah efek
masalah mereka terhadap diri mereka sendiri dan keluarga mereka . meskipun titik bera
adanya perbedaan belajar anak yang mengalami gangguan perhatian biasanya di sekolah,
namun konsentrasinya jarang hanya terbatas di ruang kelas semata.
Banyak area kehidupan anak yang berpengaruh, termasuk perannya dalam keluarga,
hubungan dengan teman, kemampuannya untuk berprestasi dan tentunya citra diri dan
percaya dirinya dalam kemampuan menguasai situasi.
Menurut Osman (1997) ada tiga bidang umum yang meliputi beberapa gejala dari pa
yang menandai adanya suatu perbedaan belajar dari anak yang mengalami gangguan
pemusatan perhatian atau kesulitan dalam berkonsentrasi, yaitu :
a. Perkembangan Konsep dan Bahasa
Masalah dalam bidang konsep dan bahasa oleh para profesional disebut “inteligensia
linguistik” atau keterampilan bahasa adalah indikator awal dari seoranganak beresiko,
kalau bahasa tampak jelas tertunda atau tetap tidak matang samapai waktu yang
berkepanjangan, mungkin ini suatu tanda anak menglami kurang mampu memahami,
memproses, atau bahasa yang tidak memadai belum tentu menunjukkan adanya
perbedaan belajar, hal ini masih memiliki arti yang banyak, mulai dari sekedar tidak
matang sampai gangguan emosional. Namun penelitan menunjukan bahwa menanggapi
kebutuhan anak sejak dini, khusunya dibidang bahasa dapat mencegah atau paling sedikit
mengurangi maslah sekoalh. Sebagai instrumen pola asuh orangtua, hendaknya para
pendidik sebagai pengajar
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 10/28
KESULITAN BELAJAR (LEARNING DISSABILITY) DAN MASALAH EMOSI
20 Feb 2008 4 Comments
by tarmidi in PSIKOLOGI POPULER
13 VotesKesulitan belajar adalah kondisi dimana anak dengan kemampuan intelegensi rata-rata
atau di atas rata-rata, namun memiliki ketidakmampuan atau kegagalan dalam belajar yang
berkaitan dengan hambatan dalam proses persepsi, konseptualisasi, berbahasa, memori, serta
pemusatan perhatian, penguasaan diri, dan fungsi integrasi sensori motorik (Clement, dalam
Weiner, 2003). Berdasarkan pandangan Clement tersebut maka pengertian kesulitan belajar
adalah kondisi yang merupakan sindrom multidimensional yang bermanifestasi sebagai kesulitan
belajar spesifik (spesific learning disabilities), hiperaktivitas dan/atau distraktibilitas dan masalah
emosional. Kelompok anak dengan Learning Dissability (LD) dicirikan dengan adanya gangguan-
gangguan tertentu yang menyertainya. Menurut Cruickshank (1980) gangguan-gangguan
tersebut adalah gangguan latar-figure, visual-motor, visual-perceptual, pendengaran,
intersensory , berpikir konseptual dan abstrak, bahasa, sosio-emosional, body image, dan konsep
diri.
Tidak seperti cacat fisik, kesulitan belajar tidak terlihat dengan jelas dan sering disebut ”hidden
handicap”. Terkadang kesulitan ini tidak disadari oleh orangtua dan guru, akibatnya anak yang
mengalami kesulitan belajar sering diidentifikasi sebagai anak yang underachiever , pemalas,
atau aneh. Anak-anak ini mungkin mengalami perasaan frustrasi, marah, depresi, cemas, dan
merasa tidak diperlukan (Harwell, 2001).
B. Faktor penyebab Kesulitan Belajar
Ada beberapa penyebab kesulitan belajar yang terdapat pada literatur dan hasil riset (Harwell,
2001), yaitu :
1. Faktor keturunan/bawaan
2. Gangguan semasa kehamilan, saat melahirkan atau prematur
3. Kondisi janin yang tidak menerima cukup oksigen atau nutrisi dan atau ibu yang merokok,
menggunakan obat-obatan (drugs), atau meminum alkohol selama masa kehamilan.
4. Trauma pasca kelahiran, seperti demam yang sangat tinggi, trauma kepala, atau pernah
tenggelam.
5. infeksi telinga yang berulang pada masa bayi dan balita. Anak dengan kesulitan belajar
biasanya mempunyai sistem imun yang lemah.
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 11/28
6. Awal masa kanak-kanak yang sering berhubungan dengan aluminium, arsenik,
merkuri/raksa, dan neurotoksin lainnya.
Riset menunjukkan bahwa apa yang terjadi selama tahun-tahun awal kelahiran sampai
umur 4 tahun adalah masa-masa kritis yang penting terhadap pembelajaran ke depannya.
Stimulasi pada masa bayi dan kondisi budaya juga mempengaruhi belajar anak. Pada masaawal kelahiran samapi usia 3 tahun misalnya, anak mempelajari bahasa dengan cara mendengar
lagu, berbicara kepadanya, atau membacakannya cerita. Pada beberpa kondisi, interaksi ini
kurang dilakuan, yang bisa saja berkontribusi terhadap kurangnya kemampuan fonologi anak
yang dapat membuat anak sulit membaca (Harwell, 2001)
Sementara Kirk & Ghallager (1986) menyebutkan faktor penyebab kesulitan belajar
sebagai berikut:
1. Faktor Disfungsi Otak
Penelitian mengenai disfungsi otak dimulai oleh Alfred Strauss di Amerika Serikat pada
akhir tahun 1930-an, yang menjelaskan hubungan kerusakan otak dengan bahasa, hiperaktivitasdan kerusakan perceptual. Penelitian berlanjut ke area neuropsychology yang menekankan
adanya perbedaan pada hemisfer otak. Menurut Wittrock dan Gordon, hemisfer kiri otak
berhubungan dengan kemampuan sequential linguistic atau kemampuan verbal; hemisfer kanan
otak berhubungan dengan tugas-tugas yang berhubungan dengan auditori termasuk melodi,
suara yang tidak berarti, tugas visual-spasial dan aktivitas non verbal. Temuan Harness, Epstein,
dan Gordon mendukung penemuan sebelumnya bahwa anak-anak dengan kesulitan belajar
(learning difficulty ) menampilkan kinerja yang lebih baik daripada kelompoknya ketika kegiatan
yang mereka lakukan berhubungan dengan otak kanan, dan buruk ketika melakukan kegiatan
yang berhubungan dengan otak kiri. Gaddes mengatakan bahwa 15% dari anak yang termasuk
underachiever , memiliki disfungsi system syaraf pusat (dalam Kirk & Ghallager, 1986).
2. Faktor Genetik
Hallgren melakukan penelitian di Swedia dan menemukan bahwa, yang faktor herediter
menentukan ketidakmampuan dalam membaca, menulis dan mengeja diantara orang-orang yang
didiagnosa disleksia. Penelitian lain dilakukan oleh Hermann (dalam Kirk & Ghallager, 1986)
yang meneliti disleksia pada kembar identik dan kembar tidak identik yang menemukan bahwa
frekwensi disleksia pada kembar identik lebih banyak daripada kembar tidak identik sehingga ia
menyimpulkan bahwa ketidakmampuan membaca, mengeja dan menulis adalah sesuatu yang
diturunkan.
3. Faktor Lingkungan dan Malnutrisi
Kurangnya stimulasi dari lingkungan dan malnutrisi yang terjadi di usia awal kehidupan
merupakan dua hal yang saling berkaitan yang dapat menyebabkan munculnya kesulitan belajar
pada anak. Cruickshank dan Hallahan (dalam Kirk & Ghallager, 1986) menemukan bahwa
meskipun tidak ada hubungan yang jelas antara malnutrisi dan kesulitan belajar, malnutrisi berat
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 12/28
pada usia awal akan mempengaruhi sistem syaraf pusat dan kemampuan belajar serta
berkembang anak.
4. Faktor Biokimia
Pengaruh penggunaan obat atau bahan kimia lain terhadap kesulitan belajar masih
menjadi kontroversi. Penelitian yang dilakukan oleh Adelman dan Comfers (dalam Kirk &Ghallager, 1986) menemukan bahwa obat stimulan dalam jangka pendek dapat mengurangi
hiperaktivitas. Namun beberapa tahun kemudian penelitian Levy (dalam Kirk & Ghallager, 1986)
membuktikan hal yang sebaliknya. Penemuan kontroversial oleh Feingold menyebutkan bahwa
alergi, perasa dan pewarna buatan hiperkinesis pada anak yang kemudian akan menyebabkan
kesulitan belajar. Ia lalu merekomendasikan diet salisilat dan bahan makanan buatan kepada
anak-anak yang mengalami kesulitan belajar. Pada sebagian anak, diet ini berhasil namun ada
juga yang tidak cukup berhasil. Beberapa ahli kemudian menyebutkan bahwa memang ada
beberapa anak yang tidak cocok dengan bahan makanan.
C. Karakteristik Kesulitan Belajar
Menurut Valett (dalam Sukadji, 2000) terdapat tujuh karakteristik yang ditemui pada anak
dengan kesulitan belajar. Kesulitan belajar disini diartikan sebagai hambatan dalam belajar,
bukan kesulitan belajar khusus.
1. Sejarah kegagalan akademik berulang kali
Pola kegagalan dalam mencapai prestasi belajar ini terjadi berulang-ulang. Tampaknya
memantapkan harapan untuk gagal sehingga melemahkan usaha.
2. Hambatan fisik/tubuh atau lingkungan berinteraksi dengan kesulitan belajar
Adanya kelainan fisik, misalnya penglihatan yang kurang jelas atau pendengaran yang
terganggu berkembang menjadi kesulitan belajar yang jauh di luar jangkauan kesulitan fisik awal.
3. Kelainan motivasional
Kegagalan berulang, penolakan guru dan teman-teman sebaya, tidak adanya
reinforcement . Semua ini ataupun sendiri-sendiri cenderung merendahkan mutu tindakan,mengurangi minat untuk belajar, dan umumnya merendahkan motivasi atau memindahkan
motivasi ke kegiatan lain.
4. Kecemasan yang samar-samar, mirip kecemasan yang mengambang
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 13/28
Kegagalan yang berulang kali, yang mengembangkan harapan akan gagal dalam bidang
akademik dapat menular ke bidang-bidang pengalaman lain. Adanya antisipasi terhadap
kegagalan yang segera datang, yang tidak pasti dalam hal apa, menimbulkan kegelisahan,
ketidaknyamanan, dan semacam keinginan untuk mengundurkan diri. Misalnya dalam bentuk
melamun atau tidak memperhatikan.
5. Perilaku berubah-ubah, dalam arti tidak konsisten dan tidak terduga
Rapor hasil belajar anak dengan kesulitan belajar cenderung tidak konstan. Tidak jarang
perbedaan angkanya menyolok dibandingkan dengan anak lain. Ini disebabkan karena naik
turunnya minat dan perhatian mereka terhadap pelajaran. Ketidakstabilan dan perubahan yang
tidak dapat diduga ini lebih merupakan isyarat penting dari rendahnya prestasi itu sendiri.
6. Penilaian yang keliru karena data tidak lengkap
Kesulitan belajar dapat timbul karena pemberian label kepada seorang anak berdasarkan
informasi yang tidak lengkap. Misalnya tanpa data yang lengkap seorang anak digolongkan
keterbelakangan mental tetapi terlihat perilaku akademiknya tinggi, yang tidak sesuai dengan
anak yang keterbelakangan mental.
7. Pendidikan dan pola asuh yang didapat tidak memadai
Terdapat anak-anak yang tipe, mutu, penguasaan, dan urutan pengalaman belajarnya
tidak mendukung proses belajar. Kadang-kadang kesalahan tidak terdapat pada sistempendidikan itu sendiri, tetapi pada ketidakcocokan antara kegiatan kelas dengan kebutuhan
anak. Kadang-kadang pengalaman yang didapat dalam keluarga juga tidak mendukung kegiatan
belajar.
D. Klasifikasi Kesulitan Belajar
Menurut Kirk & Gallagher (1986), kesulitan belajar dapat dikelompokan menjadi dua
kelompok besar yaitu developmental learning disabilities dan kesulitan belajar akademis.
Komponen utama pada developmental learning disabilities antara lain perhatian, memori,
gangguan persepsi visual dan motorik, berpikir dan gangguan bahasa. Sedangkan kesulitanbelajar akademis termasuk ketidakmampuan pada membaca, mengeja, menulis, dan aritmatik.
Pembagian tersebut dapat dilihat pada bagan berikut.
Bagan tipe kesulitan belajar (learning disabilities)
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 14/28
Sumber : Kirk, S.A, & Gallagher, J.J. (1986). Educating Exceptional Children5th ed. Boston:
Houghton Mifflin Company
D.’1. Developmental Learning Disabilities
D.1.a. Perhatian (attention disorder )
Anak dengan attention disorder akan berespon pada berbagai stimulus yang banyak.
Anak ini selalu bergerak, sering teralih perhatiannya, tidak dapat mempertahankan perhatian
yang cukup lama untuk belajar dan tidak dapat mengarahkan perhatian secara utuh pada
sesuatu hal.
D.1.b. Memory Disorder
Memory disorder adalah ketidakmampuan untuk mengingat apa yang telah dilihat atau
didengar ataupun dialami. Anak dengan masalah memori visual dapat memiliki kesulitan dalam
me-recall kata-kata yang ditampilkan secara visual. Hal serupa juga dialami oleh anak dengan
masalah pada ingatan auditorinya yang mempengaruhi perkembangan bahasa lisannya.
D.1.c. Gangguan persepsi visual dan motorik
Anak-anak dengan gangguan persepsi visual tidak dapat memahami rambu-rambu lalu
lintas, tanda panah, kata-kata yang tertulis, dan symbol visual yang lain. mereka tidak dapat
menangkap arti dari sebuah gambar atau angka atau memiliki pemahaman akan dirinya.
Contohnya seorang anak yang memiliki penglihatan normal namun tidak dapat mengenali teman
sekelasnya. Dia hanya mampu mengenal saat orang ybs berbicara atau menyebutkan namanya.
Pada anak dengan gangguan persepsi motorik, mereka tidak dapat memahami orientasi kanan-
kiri, bahasa tubuh, visual closure dan orientasi spasial serta pembelajaran secara motorik.
D.1.d. Thinking disorder Thinking disorder adalah kesulitan dalam operasi kognitif pada pemecahan masalah
pembentukan konsep dan asosiasi. Thinking disorder berhubungan dekat dengan gangguan
dalam berbahasa verbal. Dalam penelitian oleh Luick terhadap 237 siswa dengan gangguan
dalam berbahasa verbal yang parah, menemukan bahwa mereka memperlihatkan kemampuan
yang normal dalam tes visual dan motorik namun berada di bawah rata-rata pada tes persepsi
auditori, ekspresi verbal, memori auditori sekuensial dan grammatic closure.
D.1.e. Language Disorder
Merupakan kesulitan belajar yang paling umum dialami pada anak pra-sekolah. Biasanya
anak-anak ini tidak berbicara atau berespon dengan benar terhadap instruksi atau pernyataan
verbal.
D.2. Academic Learning Disabilities
Academic learning disabilities adalah kondisi yang menghambat proses belajar yaitu
dalam membaca, mengeja, menulis, atau menghitung. Ketidakmampuan ini muncul pada saat
anak menampilkan kinerja di bawah potensi akademik mereka.
E. Assesmen Formal dan Identifikasi Siswa Kesulitan Belajar
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 15/28
Harwell (2001) mengungkapkan bahwa sebaiknya assesmen dan identifikasi siswa berkesulitan
belajar dilakukan oleh team yang terdiri dari berabagi disiplin ilmu, yaitu :
1. Psikolog sekolah: memperoleh informasi tentang kondisi keluarga, sosial, dan budaya,
mengukur inteligensi dan perilaku melalui alat ukur yang terstandar, dan memperoleh
gambaran tentang kelebihan dan kekurangan siswa.2. Guru kelas dan orang tua: memberi informasi tentang perkembangan anak, keterampilan
yang telah diperoleh anak, motivasinya, rentang perhatiannya, penerimaan sosial, dan
penyesuaian emosional, yang dapat diperoleh dengan mengisi rating scale tentang
perilaku anak.
3. Ahli pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus: melakukan penilaian akademik
dengan menggunakan berbagai tes individual, mengobservasi siswa dalam situasi belajar
dan bermain, melihat hasil pekerjaan siswa, dan mendiskusikan performa siswa denga
guru dan orangtua.
4. Perawat sekolah : memperoleh data perkembangan kesehatan siswa. Perawat bisameminta siswa untuk menunjukkan aktivitas motorik sederhana, melakukan tes
pendengaran dan penglihatan siswa, dan jika ada masalah kesehatan, perawat bisa
mendiskusikannya ke dokter.
5. administrator sekolah: memfasilitasi pertemuan dengan pihak terkait dan menyediakan
dana.
Dan terkadang juga melibatkan pihak lain seperti guru olahraga, terapis wicara, terapis
okupasi, pekerja sosial, atau dokter anak.
Menurut Harwell (2001), ada beberapa aspek penilaian yang harus dilakukan dalam assesmen,
yaitu:
1. Intelectual assesment.. Penilaian kemampuan intelektual ini meliputi:
IQ yang bisa diukur dengan tes inteligensi terstandar,
Peserpsi visual untuk melihat interpretasi otak terhadap apa yang dilihatnya, dapat
diketahui dengan tes Visual Motor Integration (VMI) untuk anak usia 3-18 tahun atau The
Bender Visual Motor Gestalt Test untuk usia 4-11 tahun
Persepsi Auditori untuk melihat kemampuan proses menerima informasi melalui stimulus
auditori yang bisa dilakukan melalui observasi kelas atau tes-tes auditori.
Ingatan untuk melihat kemampuan anak dalam mengingat informasi yang diterimanya, bisa
diketahui melalui subtes digit span WISC atau tes lainnya.
2. Academic assesment .
Penilaian ini dilakukan untuk menilai kemampuan membaca/mengeja, menulis, dan berhitung
yang dapat dilihat melalui test terstandar, observasi kelas dan saat bermain atau hasil kerjanya
sehari-hari.
3. Language assesment
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 16/28
Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan bahasa anak yang meliputi
pengetahuan terhadap arti kata, pengetahuan untuk meletakkan kata dalam kalimat, dan
kemampuan memanipulasi kata sehingga memiliki arti yang bermakna. Penilaian dapat
dilakukan dengan:
Melihat hasil kerja anak dan bagaimana ia merespon huruf, kata, dan kalimat. Bahasa yang diucapkan, seberapa banyak kosa katanya, apakah kata yang dipilihnya
sesuai atau tidak.
Mendengar, apakah anak dapat mendengar dan mengikuti pembicaraan.
Observasi percakapannya dengan teman-teman sebayanya, dengan yang lebih muda,
dengan yang lebih tua. Apakah Ia bisa menyesuaikan bahasa yang tepat.
4. Health assesment. Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui riwayat kesehatan siswa.
5. Behavior assesment . Penilaian perilku ini dilakukan untuk melihat dampak perilaku anak
terhadap keberhasilannya di sekolah., yang dapat dilakukan melalui observasi, wawancara
dengan orangtua dan guru, penggunaan rating scale, penggunaan inventori keprbadian, dan
tes proyektif. Ketika menilai perilaku siswa, ada beberapa hal penting yang harus
diperhatikan, yaitu:
Kemampuan komunikasi siswa
Pengetahuan mereka akan komunitasnya
Kemampuan untuk mengarahkan diri (self directing )
Kesadaran akan kesehatan dan keselamatan
Kemampuan untuk menjaga diri sendiri
Perkembangan kemampuan sosial Kebiasaan kerja dan kesadaran akan pekerjaannnya
Penggunaan waktu luang
Pengasuhan (Parenting )
Proses parenting terdiri dari melahirkan, melindungi, merawat, dan mengarahkan
anak.Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa pengasuhan disadari
sebagai pengalaman penting kehidupan manusia yang dapat berpengaruh secara emosi, sosial,
dan intelektual. Proses ini mempengaruhi orang-orang yang ada di sekitarnya – orang tua, anak,dan masyarakat (Martin & Colbert, 1997).
Pengasuhan adalah proses yang kompleks daripada tampilannya di permukaan.
Karakteristik orang tua dan anak yang unik, dan suasana (setting ) interaksinya, akan saling
mempengaruhi (lihat bagan). Pengaruh tersebut bisa langsung, seperti respon orangtua terhadap
senyum anaknya. Di lain sisi, pengaruh tersebut juga tidak langsung, contohnya orangtua yang
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 17/28
memiliki kepuasan terhadap pekerjaan mereka lebih memiliki energi emosi yang positif terhadap
anak-anaknya.
Karakteristik Orangtua
Kepribadian
Sejarah perkembangan
Kepercayaan (beliefs)
Pengetahuan
Gender Konteks
Jaringan sosial (social network )
Situasi kerja (work setting )
Hubungan perkawinan
Struktur keluarga
Status sosial ekonomi
kebudayaanKarakteristik Anak
Temperamen
Gender
Kemampuan (abilities)
UsiaPengaruh-pengaruh dalam pengasuhan (Influences on Parenting )
Sumber : Martin, C.A., Colbert, K.K.1997. Parenting A Life Span Perspective. New York : McGraw-Hill
Ketika seseorang menjadi orangtua, mereka membawa kombinasi sifat-sifat pribadi ( personal
traits) dan pengalaman-pengalamannya. Individu yang menjadi orang tua tersebut mempunyai
tingkatan kematangan, energi, kesabaran, kecerdasan, dan sikap. Karakteristik ini akan
mempengaruhi kepekaan mereka terhadap kebutuhan anak, harapan terhadap diri mereka
sendiri dan anak-anaknya, dan kemampuan mereka untuk melaksanakan tuntutan peran
pengasuhan (Dix dalam Martin & Colbert, 1997)
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 18/28
Orangtua mempunyai ide tersendiri tentang bagaimana anak berkembang, belajar, dan
perasaan terhadap proses pengasuhan. Kepercayaan ini merupakan dasar berpikir untuk
merawat anaknya. Kepercayaan tersebut meliputi tahapan perkembangan, ide akan pentingnya
pengaruh keturunan (heredity ) dan lingkungan, harapan akan hubungan orangtua – anak, dan
pikiran mengenai apa mendasari pengasuhan yang baik dan yang buruk (Goodnow & Collins,1990; McGillicuddy-DeLisi & Sigel, 1995 dalam Martin & Colbert, 1997).
Pola Asuh Orang Tua
Kompetensi sosial dan performa akademik seorang anak berhubungan dengan pola
asuh yang diterapkan orangtua (Papalia & Olds, 1995). Menurut Diane Baumrind (dalam Berns
1997), ada tiga macam pola asuh.
a. Pola asuh autoritharian
Biasanya tampak pada orangtua yang sangat menuntut kontrol perilaku dan sopan santun,
sesuai dengan aturan-aturan ketat dan harapan yang ditetapkan oleh mereka sendiri. Anak
diharapkan untuk patuh, dan standar orangtua diterapkan secara keras, memaksa, dan
melalui hukuman-hukuman. Pola asuh seperti ini dapat menghalangi anak untuk berkembang
secara maksimal sesuai dengan potensinya, dan mempengaruhi kemampuan anak untuk
dapat membuat keputusan sendiri. Anak dapat merasa frustrasi, kesal, maral, dan menjadi
tidak berani, tergantung, dan merasa tidak yakin pada dirinya sendiri.
a. Pola asuh autoritatif
Tampak di mana kontrol yang kuat dilatih dan diterapkan dengan cara yang penuh kasih
sayang dan dalam suasana yang mendukung. Tujuan orangtua adalah menghargai dan
meningkatkan kebebasan dan kemandirian anak, sekaligus memastikan bahwa perilaku
mereka sesuai dengan standar yang ada di masyarakat. Pada pola ini, ada proses memberi
dan menerima secara verbal, kontrol diberikan berdasarkan strategi yang rasional dan
berorientasi pada masalah, serta orangtua bersedia memberikan penjelasan kepada anak
tentang keputusan-keputusan yang diambil oleh orangtua.
Orang tua ini fleksibel namun tegas, memelihara kontrol dan disiplin namun memberikan
alasan yang tepat untuk disiplin tersebut. Mereka juga mengkomunikasikan harapan-harapan
mereka untuk anaknya, namun memberi kesempatan untuk berdiskusi. Disiplin yang mereka
terapkan juga menekankan tanggung jawab, kerja sama, dan pengaturan diri.
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 19/28
Pola asuh seperti ini cenderung menghasilkan anak yang kompeten, memiliki tanggung
jawab secara sosial, yakin pada dirinya, dan mandiri. Pada kondisi yang positif seperti inilah
anak dapat mengembangkan rasa percaya diri yang tinggi dan konsep diri yang positif.
b. Pola asuh permisif
Orangtua yang permisif biasanya menghargai ekspresi diri dan pengaturan terhadap diri
sendiri. Mereka tidak banyak memberi tuntutan, mengijinkan anak untuk sebanyak mungkin
memonitor aktivitas mereka sendiri. Mereka memandang dirinya sebagai sumber (resources),
menghindari diberlakukannya kontrol, dan tidak mendorong anak untuk mematuhi peraturan
yang ditentukan oleh pihak eksternal. Mereka tidak mengontrol, tidak menuntut, dan cukup
hangat. Namun demikian, anak biasanya akan tetap merasa tidak puas karena merasa tidak
nyaman tanpa adanya kontrol, sehingga ia memberikan banyak energi pada usaha untuk
mengontrol orangtua dan mencoba membuat orangtua mengontrol mereka. Hasilnya, anak
menjadi tidak mampu menghadapi rasa frustrasi, mengalami kesulitan dalam menerima
tanggung jawab, tidak dewasa secara sosial-emosional, dan kurangnya kontrol diri serta rasa
percaya diri.
Gangguan Emosi
National Dissemination Center for Children with Disabilities dalam (www.nichcy.org )
menyatakan bahwa gangguan emosi (emotional disturbance)“ adalah kondisi yang menunjukkan
adanya satu atau lebih karakteristik berikut yang terjadi pada periode yang cukup lama yang
berpengaruh terhadap performa akademis anak. Kondisi tersebut adalah:
1. Ketidakmampuan untuk belajar yang tidak berhubungan dengan kecerdasan, sensori ataupun
kesehatan.
2. Ketidakmampuan untuk membangun atau menjaga hubungan interpersonal dengan teman-
teman sebaya dan guru.
3. Perilaku atau perasaan yang tidak sesuai pada kondisi lingkungan yang normal.
4. Adanya perasaan tidak senang atau depresi yang menetap.
5. Adanya kecenderungan simptom fisik atau ketakutan.
Karakteristik anak yang mengalami gangguan emosi
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 20/28
Penyebab gangguan emosional tidak bisa ditentukan dengan pasti, meskipun beberapa
faktor seperti keturunan, kerusakan otak, diet, stress, dan keluarga mungkin menjadi
penyebabnya, penelitain tidak menunjukkan faktor-faktor tersebut menjadi penyebab utama
gangguan emosi. Karakteristik anak yang mengalami gangguan emosi dapat dilihat sebagai
berikut:
• Hyperactivity (attensi yang rendah, impulsif)
• Aggression behavior (berkelahi)
• Withdrawal (kurang dapat menginisiasi interaksi dengan orang lain, cemas)
from exchanges or social interaction, excessive fear or anxiety);
• Immaturity (Menangis yang tidak jelas, temper tantrums, poor coping skills); and
• Learning difficulties (prestasinya rendah)
Sementara itu, Cooper (dalam Farrel, 1995) menyatakan bahwa gangguan emosi adalah hasil
interaksi yang kompleks antara faktor kontekstual dan aspek yang dibawa individu pada situasi
tertentu. Konteks yang berpengaruh dalam hal ini adalah rumah, sekolah, dan kepribadian anak
sendiri. Pada lingkungan rumah, terdapat beberapa pengalaman yang mungkin terjadi pada
anak, antara lain:
- kurangnya perhatian orangtua terhadap sekolah
- penerapan disiplin yang tidak konsisten
- kurangnya atau lebihnya afeksi orangtua terhadap anak
- adanya sikap permusuhan atau penolakan di rumah
- kekerasan orangtua yang terlihat oleh anak
- hukuman yang diberikan orangtua
- penelantaran oleh orangtua
- ketidakhadiran orangtua dalam mendidik anak
Farrel (1995) sendiri menyatakan bahwa anak yang mengalami gangguan emosi dan
perilaku adalah terlihat pada gejalagejala berikut:
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 21/28
- Adanya perbedaan yang signifikan antara kemampuan kognitifnya dengan prestasi
yang dicapainya.
- Anak biasanya menarik diri, kurang percaya diri, ataupun tidak mampu menjalin persahabatan dengan teman sebaya dalam waktu yang lama.
- Sulit dalam hubungan sosial
- Jarang hadir ke sekolah
- Mempunyai kebiasaan makan yang obsesif
- Anak sulit diprediksi, bizarre, obsesif, melakukan kekerasan
- Berpartisipasi dalam perilaku bulliying
Konsep diri pada anak
Konsep diri adalah persepsi individu terhadap dirinya yang dibentuk melalui pengalaman dan bagaimana interpretasi individu tersebut terhadap ingkungannya (Shavelson dalamBracken, 1996) Konsep diri yang terbentuk tersebut dipengaruhi oleh penilaian orang-orang signifikan terhadapindividu, penguatan atas perilaku, dan atribusi individuterhadap perilakunya sendiri. Menurut Shavelson (dalamBracken, 1996), konsep diri bukanlah entitas yang terdapat
pada diri seseorang, melainkan konstruk hipotesis yang digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi bagaimanaseseorang bertindak. Konsep diri yang baik akan terlihat dari (www.virginiatech.com):
• Merasa diterima oleh orang lain
• Memiliki kompetensi
• Percaya diri
• Merasa aman
• Merasa disenangi
•
Merasa berharga• Merasa bebas
• Menerima diri sendiri
Anak yang merasa konsep dirinya baik, akan merasa puas dengan kehidupannya dan akan
berpikir bahwa dunia adalah tempat yang menarik. Konsep diri yang baik juga akan
membuat anak mampu menerima tanggung jawab untuk meraih prestasi di sekolah, dantumbuh menjadi pribadi yang produktif di lingkungannya (www.virginiatech.com).
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 22/28
Perilaku agresif pada anak
Anak yang berperilaku agresif, biasanya berlawanan dengan orang lain, melibatkan diri
dalam perkelahian atau memulai perkelahian. Anak yang bertipe ini biasanya dilihatsebagai bully dan cenderung memiliki sedikit teman. Biasanya anak yang seperti ini lebih
senang menyelesaikan permasalahan dengan berkelahi (www.about.com). Sementara itu,Renfrew (1997) lebih memfokuskan pada istilah agresi yang didefinisikan sebagai
perilaku yang diarahkan individu untuk membuat orang lain berada pada kondisi yangmembahayakan.
Menurut Bandura (dalam Renfrew, 1997), perilaku agresif diperoleh dari pengaruh
lingkungan. Modelling merupakan pemerolehan yang penting dalam munculnya perilaku
agresif, meskipun juga disebabkan oleh adanya penguatan. Efek daari medelling memangtidak otomatis, individu harus menggunakan mekanisme memori dan terjadi berulang
sehingga perilaku agresi tersebut muncul. Ada tiga sebab yang dapat membuat individu
memunculkan perilaku agresifnya melalui modelling , yaitu:
1). Keluarga. Orangtua yang melakukan hukuman misalnya, tanpa sadar sudah
menyatakan pada anak-anaknya bahwa perilaku agresif adalah salah satu cara
mengahdapi kehidupan.
2). Subkultur . Jika anak tinggal pada daerah atau lingkungan yang sering berperilakuagresif, anak juga akan berperilaku sama agar bisa mengikuti lingkungannya.
3). Model simbolik. Model ini biasanya didapatkan anak melalui media televisi dan film
yang mengandung kekerasan.
Referensi
Bracken, B.A. (1996). Handbook of Self Concept: Developmental, Social, and ClinicalConsideration. Canada: John Wiley & Sons.
Cruickshank, W.M. (1980). Psychology of Exceptional Children and Youth. New York:
Prentice Hall Inc.
Farrel, Peter. (1995). Children with Emotional and Behavioural Difficulties: Strategies
for assesment and Intervention. London : The Falmer Press.
Harwell, JM. (2001). Complete Learning Disabilities Handbook. 2nd
ed. San Fransisco:John Wiley & Sons
Kirk, S.A, & Gallagher, J.J. (1986). Educating Exceptional Children 5th ed. Boston:
Houghton Mifflin Company
Mangunsong, F. (1998). Psikologi dan Pendidikan Anak Luar Biasa. Depok: LPSP3
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 23/28
Martin, C.A., Colbert, K.K.(1997). Parenting A Life Span Perspective. New York :
McGraw-Hill
Renfrew, J.W. (1997). Agrression and Its Causes. New York: Oxford University Press
Weiner, IB. (2003). Handbook of Psychology. Vol 7 : Educational Psychology. NewJersey: John Wiley & Sons
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 24/28
Anak yang Kesulitan BelajarSubmitted by admin on Tue, 03/06/2008 - 00:00. Tags
PENGERTIAN MASALAH
Karena masalah anak yang lamban belajar berbeda-beda, maka sulit untuk menetapkan
secara akurat masalah mereka yang sebenarnya, bahkan juga belum ada data angka yang
tepat dari hasil terapi bagi anak yang lamban belajar. Sebenarnya, masalah ini sangatmenarik perhatian para ahli dari berbagai bidang, misalnya para pendidik, psikiater, ahli
saraf, dokter anak, dokter spesialis mata dan telinga, juga ahli bahasa. Mereka setelah
melihat masalah ini dari sudut pandang yang berbeda-beda, akhirnya secara umum dapatdisimpulkan ada dua faktor penyebab anak mengalami kesulitan belajar, yaitu faktor
penyakit dan faktor perilaku.
Dari sudut pandang kedokteran, kelambanan anak dalam belajar dianggap berhubungan
erat dengan ketidaknormalan dalam otak. Oleh sebab itu, mereka menjelaskan adanyaluka pada otak, kurang darah, dan ketidaknormalan dalam saraf sebagai unsur penyebab
kelambanan belajar. Dari sudut pandang ahli psikologi, mereka berusaha menyelidiki
masalah dari perilaku dan kejiwaan anak yang lamban. Mereka menjelaskan adanyagangguan dalam masalah kognitif, yaitu membaca, menghitung, dan berbahasa.
PERNYATAAN MASALAH
Departemen Pendidikan Amerika Serikat bagian anak cacat telah menjelaskan standar
penentuan bagi anak yang lamban belajar dalam hal penyampaian secara lisan, pengertian
secara lisan, penyampaian tertulis, teknik membaca, pengertian membaca, penghitunganmatematika, serta kemampuan berpikir logis. Dengan angka IQ, dibedakanlah derajat
kelambanan belajar. Bila tidak mencapai nilai standar normal, seorang anak akan
dipandang mengalami kelambanan dalam belajar. Tes IQ sendiri telah digunakan secaraluas sejak dulu. Meski akhir-akhir ini para ahli mulai meragukan apakah cara penilaian
ini dapat dipercaya, namun pada umumnya tingkat kelambanan dalam belajar seorang
anak sesuai dengan hasil tes IQ.
Dari sisi pelajaran dan pertumbuhan jasmani hambatan belajar dapat diselidiki.
1. Segi pelajaran
Dalam segi pelajaran, hambatan bagi anak dapat dilihat dari kemampuan
membaca, menulis, dan berhitung. Pada umumnya bila terdapat perbedaan yang
signifikan antara kemampuan belajar dengan hasil pelajaran, dapat disimpulkananak tersebut mengalami kelambanan belajar.
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 25/28
2. Segi pertumbuhan fisik
Hal ini meliputi beberapa hal: berbicara, berpikir, mengingat, dan hambatan
fungsi indra. Hambatan berbicara merupakan hambatan belajar yang seringterdapat pada tingkat anak prasekolah, dan umumnya mengakibatkan anak
terlambat bicara. Sedangkan masalah hambatan dalam berpikir terlihat dari anak
yang mengalami kesulitan dalam membentuk konsep, mengaitkan apa yangdipikirkan, dan memecahkan masalahnya. Seorang anak yang memiliki hambatan
dalam mengingat akan kesulitan mengingat apa yang telah ia lihat dan ia dengar,
padahal daya ingat merupakan syarat utama untuk belajar. Anak juga tidak mampu memusatkan pikiran pada sesuatu yang harus dipilihnya, ia hanya berlari
terus ke sana ke mari, dan tidak memiliki konsentrasi belajar dalam jangka waktu
yang lama. Sedangkan hambatan fungsi indra termasuk hambatan dalam
penglihatan dan pendengaran.
PENYEBAB MASALAH
1. Faktor keturunanDi Swedia, Hallgren (1950) melakukan penelitian dengan objek keluarga dan
menemukan rata-rata anggota keluarga tersebut mengalami kesulitan dalammembaca, menulis, dan mengeja. Kesimpulannya, hal tersebut dipengaruhi oleh
faktor keturunan. Ahli lainnya, Hermann (1959), mempelajari dan
membandingkan anak-anak kembar yang berasal dari satu sel telur. Iamemperoleh kesimpulan bahwa anak kembar dari satu sel itu lebih mempunyai
kesamaan dalam hal kesulitan membaca daripada anak kembar dari dua sel telur.
2. Fungsi otak kurang normal
Ada pendapat yang menyatakan bahwa anak yang lamban belajar mengalamimasalah pada saraf otaknya. Pendapat ini telah menjadi perdebatan yang cukup
sengit. Beberapa peneliti menganggap bahwa terdapat kesamaan ciri pada perilaku anak yang lamban belajar dengan anak yang abnormal. Hanya saja, anak yang lamban belajar memiliki adanya sedikit tanda cedera pada otak. Oleh sebab
itu, para ahli tidak terlalu menganggap cedera otak sebagai penyebabnya, kecuali
ahli saraf membuktikan masalah ini. Mereka menyebutnya sebagai "disfungsiotak" ketimbang "cedera otak". Sebenarnya, sangatlah sulit untuk memastikan
bahwa keadaan itu disebabkan oleh cedera otak.
3. Masalah organisasi berpikir
Anak yang lamban belajar akan mengalami kesulitan dalam menerima penjelasantentang dunia luas. Mereka tidak mampu berpikir secara normal. Misalnya, anak
yang sulit membaca akan sulit pula merasakan atau menyimpulkan apa yang
dilihatnya. Para ahli berpendapat bahwa mereka perlu dilatih berulang-ulang,dengan tujuan meningkatkan daya belajarnya.
4. Kekurangan gizi
Berdasarkan penelitian terhadap anak dan binatang, ditarik suatu kesimpulan bahwa ada kaitan yang erat antara kelambanan belajar dengan kekurangan gizi.
Walau pendapat tersebut tidak seluruhnya benar, tetapi banyak bukti menyatakan
bila pada awal pertumbuhan seorang anak sangat kekurangan gizi, keadaan itu
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 26/28
akan memengaruhi perkembangan saraf utamanya, dan tentunya membawa
dampak yang kurang baik dalam proses belajar.
5. Faktor lingkungan
Pengaruh lingkungan, gangguan nalar, dan emosi, ketiganya mempunyai ciri khas
yang sama, yaitu dapat mengakibatkan kesulitan belajar. Yang dimaksud dengan
faktor lingkungan ialah hal-hal yang tidak menguntungkan yang dapatmengganggu perkembangan mental anak, misalnya keluarga, sekolah,
masyarakat, dan lain-lain. Gangguan tersebut mungkin berupa kepedihan hati,
tekanan keluarga, dan kesalahan dalam menangani anak. Meskipun faktor inidapat memengaruhi, tetapi bukan merupakan satu-satunya faktor penyebab
terjadinya hambatan. Yang pasti, faktor tersebut bisa mengganggu ingatan dan
daya konsentrasinya. Dan dari pengalaman dapat dipetik pelajaran bahwa
lingkungan yang tidak menguntungkan sedikit banyak bisa memengaruhikecepatan belajar.
PENYELESAIAN MASALAH
1. Pemeliharaan sejak dini
Bila faktor lingkungan merupakan penyebab utama mundurnya daya ingat dalam berpikir, pencegahan awalnya mungkin dengan mengubah lingkungan masyarakat
dan lingkungan belajarnya. Perawatan sejak dini juga akan bermanfaat untuk
pencegahan. Dalam suatu penelitian, setiap anak tinggal di dalam kamar yang berbeda dan hidup bersama dengan orang dewasa. Mereka mendapat perawatan
yang khusus serta cermat dari para perawat wanita yang berpendidikan rendah.
Dari hasil tes IQ terlihat adanya kemajuan. Dari sini dapat disimpulkan perawatan
dini dan pemeliharaan secara khusus dapat menolong mengurangi tingkatkelambanan belajar.
2. Pengembangan secara keseluruhanUsahakan agar anak mau mengembangkan bakatnya sebagai upaya mengalihkan perhatiannya dari kelemahan pribadi yang telah membuat mereka kecewa dan
apatis. Pengalaman dalam pelbagai hal akan membuat anak mengembangkan
kemampuannya, dan pengalaman yang sukses akan membangun konsep harga diriyang sehat.
3. Lembaga pendidikan khusus atau umum
Suatu penelitian dilakukan untuk membuktikan apakah dalam upaya untuk
menolong, anak yang lamban belajar sebaiknya bergabung dalam lembaga pendidikan khusus atau lembaga pendidikan umum. Hasilnya, tidak diperoleh
suatu kepastian karena adanya perbedaan pendapat. Kesimpulannya, dari segi
nalar tidak ditemukan adanya peningkatan ketika anak berada di lembaga pendidikan khusus. Hasil belajarnya pun tidak lebih baik dibandingkan dengan
mereka yang bergabung di lembaga pendidikan umum. Dalam hal pergaulan,
mereka yang ada di lembaga pendidikan umum mungkin mengalami perasaanseperti diasingkan oleh teman-temannya, tetapi di sana mereka dapat memiliki
harga diri yang lebih tinggi daripada yang mengikuti pendidikan di lembaga
khusus. Bagi anak yang lamban belajar, yang terpenting bukanlah di mana mereka
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 27/28
disekolahkan, tetapi bagaimana mereka mendapatkan pengaturan lingkungan
belajar yang ideal.
4. Memberikan pelajaran tambahan
Sekolah dapat mengatur atau menambah guru khusus untuk menolong kebutuhan
belajar anak. Dapat juga dengan menyediakan program belajar melalui komputer.
Dengan demikian, mereka dapat belajar tanpa tekanan dan memperoleh kemajuanyang sesuai dengan kemampuan diri sendiri. B.F. Skinner mengatakan bahwa
penggunaan mesin mengajar akan sangat bermanfaat bagi mereka. Dewasa ini
komputer telah menjadi alat pendidikan yang populer. Gereja atau sekolah dapatmenggunakannya untuk mendidik anak yang lamban belajar.
5. Latihan indra
Kesulitan belajar bagi anak yang lamban berhubungan erat dengan
intelektualitasnya. Jadi, penting juga untuk memberikan beberapa teknik latihanindra kepada mereka.
a. Latihan indra
Dengan latihan ini anak dilatih untuk mengenal lingkungan melalui
penglihatan, pendengaran, atau perabaan. Misalnya, mengenal bendamelalui perbedaan bentuk atau suara. Dengan mata tertutup anak diajak
untuk mengenal bentuk, kasar, atau halus suatu benda. Semua latihantersebut dapat mempertajam indra anak.
b. Latihan koordinasi
Hal-hal yang termasuk dalam latihan koordinasi ialah menggunting,
mewarnai, meronce, mengikat, melakukan estafet, atau gerakan lainnya.Latihan tersebut kemudian disatukan dengan gerakan dalam kehidupan
sehari-hari seperti: memakai atau menanggalkan sepatu, menyikat gigi,
menyisir rambut, menuang air, dan sebagainya.c. Latihan konsentrasi
Melalui latihan ini anak dilatih untuk memerhatikan rangsangan-rangsangan yang ada di luar, melalui permainan, nyanyian, menirugerakan guru, bermain kartu, atau berkejar-kejaran untuk melatih
konsentrasinya.
d. Latihan keseimbangan
Rasa keseimbangan akan menenteramkan emosi anak dan menolong
melatih gerak-gerik tubuh mereka. Misalnya, belajar berbaris, menari,
menaiki papan titian, senam irama, dan sebagainya.
6. Prinsip belajar
Semua usaha yang melatih anak untuk meningkatkan daya belajarnya, sebaiknya
memerhatikan prinsip dan keterampilan belajar.
a. Usahakan agar anak lebih banyak mengalami sukacita karenakeberhasilannya. Hindarkan kegagalan yang berulang-ulang.
b. Dorong anak untuk mencari tahu jawaban yang benar atau salah dengan
usahanya sendiri. Dengan demikian, anak dapat dipacu semangatnya untuk belajar.
c. Beri dukungan moril atas setiap perubahan sikap anak agar mereka puas.
Kadang-kadang berilah hadiah kepada anak.
5/7/2018 Hiperaktivitas Dan Sulit Konsentrasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiperaktivitas-dan-sulit-konsentrasi 28/28
d. d. Perhatikan taraf kemajuan belajar anak, jangan sampai kurang
tantangan dan terlalu banyak mengalami kegagalan.
e. Lakukan latihan secara sistematis dan bertahap sehingga mencapaikemajuan belajar.
f. Boleh memberikan pengalaman berulang yang cukup, tetapi jangan
diberikan dalam jangka pendek.g. Jangan merencanakan pelajaran yang terlampau banyak bagi murid.
h. h. Gunakan teknik bahasa yang melibatkan lebih banyak penggunaan
indra.i. Lingkungan belajar yang sederhana akan mengurangi rangsangan yang
tidak diinginkan. Aturlah tempat duduk sedemikian rupa agar mereka
tidak merasa terganggu.
7. Dukungan orang tua
Dorongan dan bantuan orang tua erat hubungannya dengan hasil belajar anak
yang lamban. Bila dalam mengulangi apa yang dipelajari di sekolah, orang tua
bekerja sama dengan guru dalam memberikan metode dan pengarahan yang sama,
tentu akan diperoleh hasil yang lebih baik. Bila memungkinkan, ibu bolehmeminta izin untuk mengamati proses belajar mengajar di sekolah. Ikutilah
seminar-seminar mengenai anak yang lamban belajar untuk menambah wawasanAnda.