HiLda TabA MoDeL 03

8
MODEL TABA SEBAGAI SALAH SATU MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM Banyak model yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum. Pemilihan suatu model pengembangan kurikulum bukan saja didasarkan atas kelebihan dan kebaikan-kebaikannya serta kemungkinan pencapaian hasil yang optimal, tetapi juga perlu disesuaikan dengan sistem pendidikan dan sistem pengolahan pendidikan yang dianut serta model konsep pendidikan mana yang digunakan. Adapun model dalam pengembangan kurikulum diantaranya yaitu Model Taba. Selanjutnya akan dijelaskan lebih lanjut mengenai Model Pengembangan Kurikulum oleh Taba. 1. Sekilas Biografi Hilda Taba (Pencetus Model Pengembangan Kurikulum Taba) Hilda Taba lahir di Kooraste, sebuah desa kecil di Põlva county, di selatan-timur estonia, pada tanggal 7 Desember 1902. Dia anak pertama dari sembilan bersaudara. Ayahnya bernama Robert Taba yang pada saat itu sebagai kepala sekolah. Robert Taba, seorang kepala sekolah, Hilda mengenyam pendidikan pertama kali di sekolah dasar paroki setempat. Pada tahun 1921 setelah lulus Voru High School For Girl memutuskan untuk menjadi guru sekolah dasar. Tetapi dia tidak langsung bekerja, melainkan melanjutkan pendidikannya Model Taba Sebagai Salah Satu Model Pengembangan Kurikulum Page 1

Transcript of HiLda TabA MoDeL 03

Page 1: HiLda TabA MoDeL 03

MODEL TABA SEBAGAI SALAH SATU MODEL PENGEMBANGAN

KURIKULUM

Banyak model yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum.

Pemilihan suatu model pengembangan kurikulum bukan saja didasarkan atas

kelebihan dan kebaikan-kebaikannya serta kemungkinan pencapaian hasil yang

optimal, tetapi juga perlu disesuaikan dengan sistem pendidikan dan sistem

pengolahan pendidikan yang dianut serta model konsep pendidikan mana yang

digunakan. Adapun model dalam pengembangan kurikulum diantaranya yaitu

Model Taba. Selanjutnya akan dijelaskan lebih lanjut mengenai Model

Pengembangan Kurikulum oleh Taba.

1. Sekilas Biografi Hilda Taba (Pencetus Model Pengembangan Kurikulum

Taba)

Hilda Taba lahir di Kooraste, sebuah desa kecil di Põlva county, di

selatan-timur estonia, pada tanggal 7 Desember 1902. Dia anak pertama dari

sembilan bersaudara. Ayahnya bernama Robert Taba yang pada saat itu sebagai

kepala sekolah. Robert Taba, seorang kepala sekolah, Hilda mengenyam

pendidikan pertama kali di sekolah dasar paroki setempat. Pada tahun 1921

setelah lulus Voru High School For Girl memutuskan untuk menjadi guru sekolah

dasar. Tetapi dia tidak langsung bekerja, melainkan melanjutkan pendidikannya

ke jenjang lebih tinggi yaitu Universitas Tartu jurusan Ekonomi. Setelah lulus

pada tahun 1926 melanjutkan pendidikan pasca sarjana di Bryn Mawr College.

Pada tahun 1927 melanjutkan studi doktor di Universitas Colombia. Dan

menyelesaikan studinya pada tahun 1931 dan kembali ke Estonia.

Hilda Taba terkenal sebagai seorang pendidik dengan teori kurikulumnya

di Amerika pada abad ke-20. Tiga ide utama Hilda Taba yang sangat penting

untuk sejarah kurikulum dalam abad kedua puluh yaitu Pertama, ia berpendapat

bahwa belajar dan penelitian harus belajar meniru model dinamis yang berasal

dari fisika.

Model Taba Sebagai Salah Satu Model Pengembangan Kurikulum Page 1

Page 2: HiLda TabA MoDeL 03

Gambar 1. Hilda Taba

(1902-1967)

Kedua, ia berpendapat bahwa pendidikan bagi demokrasi adalah

komponen kritis sementara sekolah dan kurikulum, hal itu perlu pengalaman, di

mana anak-anak belajar untuk memecahkan masalah dan menyelesaikan konflik

bersama-sama. Ketiga, ia berpendapat bahwa pendidik harus memberikan konsep

kurikulum yang terorganisir dan diajarkan secara efektif, dan pemahaman murid

harus dievaluasi dengan menggunakan alat yang sesuai dan proses. Tujuan

terakhir ini menyebabkan adanya inovasi bekerja dalam mengevaluasi sikap sosial

dalam kurikulum pendidikan Progresif.

2. Ciri Khas Model Hilda Taba

            Hilda Taba mengembangkan model atas dasar data induktif sehingga

dikenal dengan model terbalik. Dikatakan model terbalik karena pengembangan

kurikulumnya tidak didahului oleh konsep-konsep yang datangnya secara

deduktif. Dalam kurikulum Hilda Taba sebelum melaksanakan langkah-langkah

lebih lanjut, terlebih dahulu mencari data dari lapangan dengan cara mengadakan

percobaan yang kemudian disusun teori atas dasar hasil nyata, baru diadakan

pelaksanaan (Dakir, 2004).

Model Taba Sebagai Salah Satu Model Pengembangan Kurikulum Page 2

Page 3: HiLda TabA MoDeL 03

Model Taba sebagai model pembelajaran secara induktif yang terdiri atas

langkah-langkah terstruktur yang dibagi menjadi tujuh fase. Guru menjadi motor

penggerak untuk menjangkau fase demi fase melalui pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan kepada siswa secara sambung-menyambung. Tujuan utama model ini

adalah pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa di samping penguasaan

secara tuntas topik yang dibicarakan. Model Taba berorientasi pada pendekatan

proses.

3. Langkah-langkah Pengembangan Kurikulum Model Terbalik oleh Hilda

Taba

Model Taba bersifat induktif dimana model ini sering disebut juga

dengan model terbalik karena bersifat mengelompokkan dari khusus ke umum

yaitu mengumpulkan unit terlebih dahulu selanjutnya baru membuat kerangka

kurikulum. Terdapat lima langkah pengembangan kurikulum dalam model Taba,

yaitu :

1. Mengadakan unit-unit eksperimen kerjasama guru-guru. Didalam unit

eksperimen ini diadakan studi yang seksama tentang hubungan antara

teori dan praktek. Ada delapan langkah kegiatan dalam unit eksperimen

ini :

a. Mendiagnosis kebutuhan

Pada langkah ini dimulai dengan menentukan kebutuhan siswa, baik

berupa diagnosis tentang berbagai kekurangan dan perbedaan latar

belakang siswa.

b. Merumuskan tujuan khusus

Setelah dilakukannya diagnosis kebutuhan siswa selanjutnya para

pengembang kurikulum mermuskan masalah.

c. Memilih isi

Pada langkah ini dilakukan pemilihan isi bukan saja didasarkan atas

langkah kedua (merumuskan tujuan khusus) tapi dipertimbangkan juga

dari segi validitas dan kebermaknaannya untuk siswa.

Model Taba Sebagai Salah Satu Model Pengembangan Kurikulum Page 3

Page 4: HiLda TabA MoDeL 03

d. Mengorganisasi isi

Pada langkah ini, isi kurikulum disusun urutannya sehingga terlihat

kelas berapa sebaiknya kurikulum itu diberikan.

e. Memilih pengalaman belajar

Pada tahap ini ditentukan pengalaman-pengalaman belajar yang

harus dimiliki siswa untuk mencapai tujuan.

f. Mengorganisasi pengalaman belajar

Selanjutnya seorang guru menentukan bagaimana mengemas

pengalaman belajar yang telah ditentukan ke dalam paket kegiatan.

Dimana dalam menentukan paket kegiatan dilibatkan siswa agar mereka

memilki tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan belajar.

g. Mengevaluasi

Pada tahap ini dilakukan penentuan alat evaluasi yang dapat

dilakukan dengan berbagai teknik sehingga mampu menilai prestasi

siswa.

h. Menguji keseimbangan isi kurikulum.

Menguji unit eksperimen. Langkah ini dimaksudkan untuk

mengetahui validitas dan kepraktisannya untuk kelas-kelas atau tempat

lain. Serta melihat kesesuaian antara isi, pengalaman belajar, dan tipe-

tipe belajar siswa.

2. Menguji coba unit eksperimen untuk memperoleh data dalam rangka

menemukan validitas dan kelayakan penggunaannya.

3. Mengadakan revisi dan konsolidasi terhadap hasil unit eksperimen

berdasarkan data yang diperoleh dalam uji coba.

4. Mengembangkan keseluruhan kerangka kurikulum. Perkembangan yang

dipergunakan untuk melakukan kegiatan yang berdasarkan pada

pertanyaan-pertanyaan apa isi unit-unit yang disusun secara berurutan

itu telah berimbang ke dalamnya dan keluasannya, dan apakah

pengalaman belajar telah memungkinkan belajarnya kemampuan

intelektual dan emosional.

5. Menyusun kurikulum, yang dikembangkan secara menyeluruh dan

mendiseminasikan (menerapkan kurikulum pada daerah atau sekolah

Model Taba Sebagai Salah Satu Model Pengembangan Kurikulum Page 4

Page 5: HiLda TabA MoDeL 03

yang lebih luas). Pada tahap akhir ini perlu dipersiapkan guru – guru

melalui penataran- penataran, lokakarya, dan lain sebagainya serta

mempersiapkan fasilitas dan alat – alat sesuai dengan tuntutan

kurikulum.

Gambar 2. Bagan Langkah-langkah Pengembangan Kurikulum Taba

Model Taba Sebagai Salah Satu Model Pengembangan Kurikulum Page 5

Page 6: HiLda TabA MoDeL 03

Daftar Pustaka

Dakir, H. 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka

Cipta

Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media

Group

Chandrawati, Rahayu Sri. 2009. Model-model Pengembangan Kurikulum dan

Fungsinya Bagi Guru http://chandrawati.wordpress.com/2009/04/20/model-

model-pengembangan-kurikulum-dan-fungsinya-bagi-guru/ [ diakses: Selasa,

23 Maret 2010]

Hilda Taba http://en.wikipedia.org/wiki/Hilda_Taba [diakses: Selasa, 23Maret

2010]

Model Taba Sebagai Salah Satu Model Pengembangan Kurikulum Page 6