Hidrogeologi 01

65
Hidrogeologi Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Negeri Padang (bagian pertama) Dr. Sudarto Notosiswoyo Guru Besar Bidang Hidrogeologi Institut Teknologi Bandung 16 April - 2013 SN - Hidrogeologi => TA - UNP 1

description

materi hidrogeologi

Transcript of Hidrogeologi 01

Page 1: Hidrogeologi 01

Hidrogeologi

Program Studi Teknik Pertambangan

Universitas Negeri Padang

(bagian pertama)

Dr. Sudarto Notosiswoyo Guru Besar Bidang Hidrogeologi

Institut Teknologi Bandung

16 – April - 2013

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 1

Page 2: Hidrogeologi 01

Terminologi:

Hidrogeologi = hidrologi + geologi ilmu mengenai

airtanah (groundwater)

Geohidrologi = geologi + hidrologi

Kedua terminologi tersebut sekarang sudah tidak banyak

dibedakan karena sama pentinngnnya Hidrogeologi

(Hydrogeology)

Istilah lain: groundwater hydrology (hidrologi airtanah)

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 2

PENDAHULUAN

Page 3: Hidrogeologi 01

Ilmu dasar yang diperlukan (untuk belajar hidrogeologi):

Matematika/ kalkulus

Kimia (kimia dasar, kimia analitik, kimia fisik/termodinamika)

Geologi (litologi, stratigrafi, geologi struktur, sedimentologi)

Mekanika fluida

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 3

Page 4: Hidrogeologi 01

Buku Acuan:

Applied Hydrogeology – Fetter

Groundwater Hydrology – Todd

Field Hydrogeology – Brassington

Subsurface Hydrology – Pinder & Celia

Physical and Chemical Hydrogeology – Domenico &

Schwartz

Introduction to Hydrology – Viessman & Lewis

dll

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 4

Page 5: Hidrogeologi 01

Kenapa air penting ?

Air (tawar) adalah kebutuhan hidup manusia dan makhluk

hidup yang lain, terutama yang hidup di darat

Air (tawar) juga merupakan salah satu bagian dan

pendukung kelestarian lingkungan

Manusia memerlukan air tawar yang memenuhi syarat

kesehatan

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 5

Page 6: Hidrogeologi 01

Airtanah (= groundwater):

Airtanah sebagai sumberdaya

• Air minum

• Bahan baku pada industri minuman/makanan

• Sumber air irigasi

Airtanah sebagai faktor lingkungan

• Penunjang lingkungan (hidup)

• Penunjang aktivitas (alat kerja)

• Pengganggu aktivitas manusia => di tambang dan

konstruksi sipil

• Penyebar polutan SN - Hidrogeologi => TA - UNP 6

Page 7: Hidrogeologi 01

Apakah Air Tawar yang ada di Bumi Cukup ?

Sumberdaya air tawar di bumi cukup banyak (selama siklus

hidrologi masih berjalan, air tawar akan selalu ada)

Persediaan air bersih yang terbatas/terganggu, karena:

• jumlah manusia semakin banyak

• tingkat pencemaran semakin tinggi

• pemakaian air yang sulit dikontrol

• pengelolaan air yang belum baik

• distribusi yang tidak merata

• gangguan perubahan iklim

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 7

Page 8: Hidrogeologi 01

Air di bumi terdapat dlm bentuk:

Air laut (97 %)

Air permukaan lainnya (sungai, danau, dll.)

Es dan salju (di kutub dan puncak-puncak gunung)

Uap air/ awan

Air yang berada di dalam bumi (airtanah, air geotermal, uap,

magma, air formasi, atau terikat pada mineral

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 8

Page 9: Hidrogeologi 01

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 9

Komposisi Air di Bumi

Page 10: Hidrogeologi 01

Kenapa airtanah ?

Airtanah lebih tidak rentan terhadap perubahan iklim

Airtanah lebih tidak rentan terhadap pencemaran

Airtanah bisa terdapat pada wilayah-wilayah yang curah

hujannya kecil (jika kondisi geologinya memungkinkan)

(airtanah mengandung ion-ion (mineral) standar yang

diperlukan manusia)

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 10

Page 11: Hidrogeologi 01

Dimana terdapat airtanah ?

Berada di bawah permukaan tanah (di dalam tanah) dalam

keadaan jenuh (dalam kondisi tidak jenuh => air lembab)

Mengisi rongga atau pori-pori tanah/batuan, pada zona

jenuh air

Gerakan/alirannya (terutama) dipengaruhi oleh gravitasi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 11

Page 12: Hidrogeologi 01

Keterdapatan Airtanah di alam:

Terdapat bahan (pembentuk) air (air hujan/air meteorik),

salju/es

Ada tempat untuk menampung (wadah):

• pori-pori pada tanah/batuan

• Rekahan pada batuan

Batuan/tanah berfungsi sebagai wadah airtanah:

• Wadah akuifer

• Penyekat akuifug, akuitard, akuiklud

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 12

AIR DI BUMI KITA

Page 13: Hidrogeologi 01

Kontrol geologi yang membangun sistem (wadah)

airtanah dalam batuan:

• Tanah => sedimen lepas atau tanah hasil pela[ukan

• Litologi => jenis batuan

• Stratigrafi => susunan batuan

• Struktur geologi => rekah pada batuan (sesar, kekar)

Proses yang membantu pembentukan airtanah:

• resapan (infiltrasi)

• aliran airtanah

• penyimpanan (storage)

• reaksi kimia air (kualitas airtanah) SN - Hidrogeologi => TA - UNP 13

Page 14: Hidrogeologi 01

14

Mengenal Karakteristik Air Tanah

Daerah Resapan

Media Pembawa (Aquifer)

Fenomena Transport

Topografi / Kemiringan

Curah Hujan

Jenis Tanah / Topsoil

Vegetasi

Iklim

Sifat Fisik

Sifat Kimia

Porositas

Permeabilitas

Litologi Proses Pembentukan Tipologi Aquifer

Mineral Geokimia Umur Air Tanah & Perjalanan Air Tanah

Head, Pressure

Kontur Muka Airtanah

Sebaran Lateral Aquifer

Flow Net: Equipotential Line & Arah Aliran

Stratigrafi (perlapisan vertikal) Isotrop? Infinite?

Konduktifitas Hidraulik SN - Hidrogeologi => TA - UNP

Page 15: Hidrogeologi 01

Airtanah berasal dari air hujan:

air hujan => air permukaan => meresap ke dalam

tanah (infiltrasi/perkolasi) => airtanah (tersimpan/

mengalir di dalam akuifer)

Proses yang terjadi:

• Infiltrasi

• Perkolasi

• Storage

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 15

Page 16: Hidrogeologi 01

Siklus Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 16

Page 17: Hidrogeologi 01

Skema Neraca Air (air meteorik)

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 17

AWAN

AIR PERMUKAAN (laut, sungai, danau, rawa, es)

AIRTANAH (airtanah bebas/ airtanah tertekan)

Infiltrasi/

Perkolasi

Kondensasi/ Hujan

Mata Air

P

I

ET

R

P = R + ET + I

Page 18: Hidrogeologi 01

Neraca Air:

Neraca air menunjukkan hubungan antara komponen-2 dalam

siklus hidrgeologi, => dinyatakan sebagai persamaan:

P = R + ET + I atau P = R + ET + (BF + dS)

di mana :

P = presipitasi/ curah hujan

R = run off/ limpasan

E = evaporasi

T = transpirasi

ET = evapo-transpirasi

I = infiltrasi

BF = base flow/ aliran sungai dari mata air

dS = recharge/ imbuhan airtanah SN - Hidrogeologi => TA - UNP 18

Page 19: Hidrogeologi 01

Presipitasi (curah hujan) => Alami/ Buatan

Pengukuran curah hujan:

• Penakar curah hujan (standard); => BMKG (bisa yang lain,

tidak terstruktur)

• Satuan intensitas hujan: dalam mm => utk 1 mm kolom air

pada penakar = 1 m3 air hujan/ m2 (inggris: inchi)

Penyajian data:

• Tabel Curah Hujan (harian, bulanan, tahunan)

• Dalam bentuk grafik (harian, bulanan, tahunan)

• Peta kontur curah hujan (isohyet)

Presipitasi (curah hujan)

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 19

Page 20: Hidrogeologi 01

Cara rata-rata aritmatik:

P = Σ pi ; (i = 1 → n)

Titik pengukuran curah hujan dan

intensitas hujan

Isohyet curah hujan

Metode kontur:

Dibuat kontur cyrah hujan (interpolasi), dengan

jarak pengaruh = ½ jarak interval kontur

P = Σ nilai kontur-i x Ai daerah

pengaruh

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 20

Page 21: Hidrogeologi 01

Poligon Thiessen

P = Σ pi.Ai ; (i = 1 → n)

Ai = luas daerah pengaruh dapat dihitung (planimeter dll)

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 21

Page 22: Hidrogeologi 01

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 22

Perhitungan Intensitas Curah Hujan Dgn Methoda Poligon

Page 23: Hidrogeologi 01

Data Curah Hujan

Bisa didapat dari stasiun BMKG atau setasiun penakar

hujan lainnya

Dalam bentuk data mentah, lengkap dengan data

temperatur, kelembaban, arah dan kecepatan angin, dll;

atau

Bisa dalam bentuk hasil olahan: curah Hujan Rata-rata

harian, bulanan, tahunan

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 23

Page 24: Hidrogeologi 01

Evaporasi-Transpirasi dipengaruhi oleh:

Curah hujan (ketersediaan air permukaan)

Temperatur udara

Waktu penyinaran matahari (energi: panas)

Kelembaban udara relatif (+ tekanan udara dan kecepatan

angin)

Jenis vegetasi (luas permukaan daun)

Kepadatan pohon/ tumbuhan

Kemiringan lahan (waktu tinggal air)

dll. SN - Hidrogeologi => TA - UNP 24

Page 25: Hidrogeologi 01

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 25

Dari Fetter: Applied Hydrogeology

0.26”/day

Page 26: Hidrogeologi 01

Infiltrasi dan Perkolasi

Infiltrasi (mm/ inci) => banyaknya air hujan/ air permukaan

yang masuk ke dalam tanah (ke bawah permukaan tanah)

Perkolasi => infiltrasi yang (bisa) mencapai zona jenuh

membentuk airtanah

Jika air infiltrasi tidak cukup banyak => hanya akan mengisi

zona tidak jenuh air (tidak menjadi airtanah)

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 26

Page 27: Hidrogeologi 01

Infiltrasirasi (resapan) dipengaruhi oleh:

Curah hujan (ketersediaan air permukaan)

Waktu kontak air dengan tanah (dipengaruhi oleh:

evaporasi, run off, kemiringan lahan)

Karakteristik tanah (porositas & permeabilitas)

Tingkat kejenuhan tanah di permukaan

Evapo-transpirasi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 27

Page 28: Hidrogeologi 01

fp= fc + (f0-fc)e-kt

Proses infiltrasi

Infiltrasi

Runoff

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 28

Page 29: Hidrogeologi 01

Simpanan depresi (genangan?)

Depresi: permukaan tanah (topografi) umumnya tidak rata

dan mempunyai cekungan/ cerukan dengan ukuran yang

bervariasi, mulai dari skala cm sampai km

Simpanan depresi: adalah air hujan yang sudah mencapai

permukaan tanah dan terperangkap pada cekungan/

cerukan permukaan tanah, dan hanya bisa menguap atau

masuk ke dalam tanah

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 29

Page 30: Hidrogeologi 01

Run off (Aliran permukaan/ limpasan)

Run off adalah aliran air permukaan (air hujan) yang yang

berasal dari suatu wilayah tertentu (DAS)

Daerah tangkapan hujan (catchment area) = DAS (Daerah

Aliran Sungai): suatu wilayah yang dibatasi oleh garis puncak

topografi, sehingga air hujan yang jatuh di dalam wilayah

tersebut mengalir kedalam lembah (cekungan DAS) tertentu

Pengukuran debit: dengan memakai/ membuat weir

(penampang pengukuran aliran) yang dipasang di sungai

yang merupakan outlet air permukaan dari DAS ybs. Bisa

juga dengan alat ukur lainnya (current meter dll) SN - Hidrogeologi => TA - UNP 30

Page 31: Hidrogeologi 01

Titik pada elevasi tertinggi

Titik pada elevasi terendah pada

penampang ybs

Batas Daerah Aliran Sungai (DAS)

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 31

Page 32: Hidrogeologi 01

Pengukuran limpasan (run off) pada suatu wilayah tertentu

Run off diukur untuk suatu daerah aliran tertentu (daerah aliran

sungai tertentu = DAS)

DAS dibatasi oleh bagian topografi tertinggi, kecuali pada

outletnya

DAS dapat dibagi dalam beberapa sub-DAS

Run off dikukur pada outlet DAS atau sub-DAS yang

bersangkutan

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 32

Page 33: Hidrogeologi 01

Pengukuran bisa dilakukan secara kontinu atau periodik

(yang baik adalah pengukuran yang kontinu)

Dari hasil pengukuran di atas didapatkan data:

• Besarnya curah hujan rata-rata di suatu wilayah (DAS) tertentu (= P)

per satuan waktu

• Evapo-transpirasi rata-rata di wilayah tersebut (= ET) per satuan

waktu

• Limpasan rata-rata di wilayah tersebut (= R) per satuan waktu

• Dari rumus P = R + ET + I , maka besarnya infilltrasi di wilayah

tersebut dapat diduga

Jika luas DAS dapat diketahui, maka jumlah masing-masing

besaran pada DAS ybs dapat dihitung SN - Hidrogeologi => TA - UNP 33

Page 34: Hidrogeologi 01

Qt = Q0e-αt

α = konstanta resesi cekungan

t = waktu

Hasil pengukuran debit sungai

(hidrograf)

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 34

Page 35: Hidrogeologi 01

Perbedaan Debit Sungai di Hulu dan Hilir

Q1-Q2 = < 0 lossing stream

Q1-Q2 = > 0 gaining stream

Q2

Q2

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 35

Page 36: Hidrogeologi 01

Pengukuran Debit

Penting: dalam pengukuran tsb => aliran air harus dalam

keadaan laminer

Q = v.A (L3/ t)

di mana v = kecepatan aliran

A = luas penampang kolom air sungai

Alat ukur debit:

• Weir trapesium

• Weir ½ lingkaran

• Weir V-notch

• Current meter SN - Hidrogeologi => TA - UNP 36

Page 37: Hidrogeologi 01

Base Flow:

Dari hasil pengukuran debit => bisa didapatkan juga besaran

base flow (aliran air sungai pada saat tidak ada hujan)

hanya berasal dari mata air yang terdapat di dalam DAS ybs

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 37

Page 38: Hidrogeologi 01

Debit (sungai) Q = V.A

Untuk pengukuran per segmen qi = vi.di.wi

sehingga debit total Q = Σqi, i dari 1 sampai n

Metode pengukuran:

• Weir

• V-notch

• Segmen (tali + current meter)

Syarat: kecepatan aliran laminer !

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 38

Page 39: Hidrogeologi 01

Weir siku-siku:

Q = 3 1/3 (L-0,2H).H3/2

atau

V = (1/n).R2/3.S1/2

Persamaan Manning:

V = (1,49 R2/3 S1/2)/n V = kec aliran rata-rata

R = luas penampang aliran/ panjang dinding basah

S = gradient (slope)

atau

V = (1/n) R2/3 S1/2 SN - Hidrogeologi => TA - UNP 39

Page 40: Hidrogeologi 01

Pengukuran debit sungai (run off) dengan metoda penampang &

current meter

Jika dasar sungai tidak teratur:

T = Σ ti /n ; L = Σ li A = L x T

Q = A x v Vi = dengan current meter pada tiap segmen

ti = tinggi air dari dasar tiap segmen

li = lebar segmen SN - Hidrogeologi => TA - UNP 40

Page 41: Hidrogeologi 01

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 41

Page 42: Hidrogeologi 01

Porositas (n) : perbandingan volume rongga dalam batuan

terhadap volume totalnya (satuan: %)

• Porositas absolut: porositas, di mana antara rongga-

rongganya tidak saling berhubungan

• Porositas efektif: porositas, yang rongga-rongganya saling

berhubungan

Konduktivitas/ Permeabilitas (intrinsic, k) : kemampuan suatu

benda untuk meluluskan fluida (satuan: panjang / waktu)

Konduktivitas hidraulik/ Permeabilitas (K) : kemampuan suatu

benda (akuifer) untuk meluluskan air (satuan: panjang/waktu)

Porositas dan Konduktivitas Hidraulik

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 42

Page 43: Hidrogeologi 01

Porositas

Pada saat pembentukannya ada batuan yang padat (solid) ada

yang berongga (porous)

Padat: batuan beku, batuan metamorf, batuan sedimen tua

(intact rocks)

Batuan berongga: sedimen muda (belum terkonsolidasi),

batuan padat terkekarkan (jointed => rockmass), tanah hasil

pelapukan

• Porositas: n = Vv / Vt x 100%

• Porositas total: n = (1- ρb / ρd) x 100 %

• Porositas efektif

• Porositas absolut SN - Hidrogeologi => TA - UNP 43

Page 44: Hidrogeologi 01

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 44

Porositas batuan/tanah

n = (Vv / Vt) x 100% .

Vg

Vw

Vv

Vs

Gas

Water

Solid

Vt

Cubic packing

Rombhohedral

packing

Sorting baik

Sorting tidak baik

(beragam ukuran)

Page 45: Hidrogeologi 01

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 45

Porositas dan permeabilitas

batuan tergantung pada:

• Ukuran butir

• Pilahan (sorting)

• % semen

• Rekahan (fracturing)

Batuan => rekahan

Page 46: Hidrogeologi 01

Tanah/soil (endapan

volkanik) => ruang

antar butir (pori)

Endapan sedimen

Batuan sedimen

(terkonsolidasi =>

kompak

Endapan aluvial

sungai => lepas

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 46

Page 47: Hidrogeologi 01

Sayatan tipis batuan beku (mikroskopis)

=> kompak => impermeable

Batuan terkekarkan sangat kuat =>

massa batuan => permeabel

Pori-pori asli => K > Pori-pori mulai

tersemen => K <

Pori-pori tersemen

kuat => K << SN - Hidrogeologi => TA - UNP 47

Page 48: Hidrogeologi 01

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 48

Page 49: Hidrogeologi 01

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 49

Klasifikasi Material Lepas berdasarkan Tekstur

Kontur “Sy” sama

Page 50: Hidrogeologi 01

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 50

Konduktivitas Hidraulik (Permeabilitas)

Q ~ (hA-hB)

Q ~ 1/ L Hukum Darcy: Q = - KA {(hA-hB) / L}

Q = - KA (dh/ dL) atau

K = - Q/ A(dh/dL)

K = -(L3/T)/ (L2)(L/ L = L/ T Konduktivitas hidraulik =>

Percobaan Darcy

Page 51: Hidrogeologi 01

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 51

Debit air yang lewat tabung

sebanding dengan ukuran butir

– densitas air – dan viskositas

air:

Q ~ d2

Q ~ γ

Q ~ μ

Page 52: Hidrogeologi 01

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 52

Hukum Darcy: Q = - KA {(hA-hB) / L}

Q = - KA (dh/ dL)

Konduktivitas Hiraulik:

K = - Q/ A(dh/dL)

K = -(L3/T)/ (L2)(L/ L) = L/ T

atau

Debit (Q) alira air tergantung pada:

Diameter butiran (Ǿ)

Berat jenis (γ) dan

Viskositas (μ)

Q ~ d2

Q ~ γ

Q ~ μ

Page 53: Hidrogeologi 01

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 53

Kurva Distribusi Ukuran Butir Pasir Halus

Cu = d60-d10

Cu = uniformity coefficient

Page 54: Hidrogeologi 01

Persamaan Darcy juga dapat ditulis:

Q = - (Cd2γA)/ μ (dh/ dL)

Konduktivitas intrinsic:

Ki = Cd2 (L2)

Konduktivitas hidraulik:

K = Ki (γ/ μ)

K = Ki (ρg/ μ)

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 54

Page 55: Hidrogeologi 01

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 55

Darcy’s Law

Page 56: Hidrogeologi 01

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 56

Sebaran Harga Permeabilitas Intrinsic (k) dan

Konduktivitas Hidraulik (K)

Page 57: Hidrogeologi 01

Permeabilitas Sedimen (lepas):

Metode Hazen:

K = C(d10)2

K (cm/det)

d10 (cm)

C = koefisien : pasir sangat halus, terpilah buruk 40-80 pasir halus + material halus 40-80 pasir sedang, terpilah baik 80-120 pasir kasar, terpilah buruk 80-120 pasir kasar, terpilah baik, bersih 120-150

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 57

Page 58: Hidrogeologi 01

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 58

Page 59: Hidrogeologi 01

Nilai konduktivitas hidraulik batuan dapat diperoleh dari:

Test laboratorium:

• Contoh tergangggu => metoda Hazen => hasil tidak

akurat

• Contoh tak terganggu => permeameter => lebih akurat

Falling head

Constant head

Test lapangan (pada lubang bor):

• Slug test

Falling head

Constant head

• Pumping test SN - Hidrogeologi => TA - UNP 59

Page 60: Hidrogeologi 01

Permeameter (constant head)

Qt = - Kat(hA-hB)/ L

K = VL/ Ath

V = volume air mengalir pada saat t

L = panjang contoh

A = luas penampang contoh

h = head

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 60

Page 61: Hidrogeologi 01

Permeameter (falling head)

K = (dt2L/ dc

2t) ln (h0/ h)

L = panjang contoh

ho = tinggi kolom air awal

h = tinggi kolom air saat t

t = waktu dari h0 ke h

dt = diameter dalam tabung

dc = diameter contoh

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 61

Page 62: Hidrogeologi 01

Isotropi dan Anisotropi

Konduktivitas Hidraulik

Disebabkan oleh:

Diskontinuitas sebaran dan dimensi akuifer

(perbedaan) dimensi dan bentuk butiran

Orientasi rekahan

(perbedaan) bentuk, sebaran, dan dimensi rekahan)

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 62

Page 63: Hidrogeologi 01

Sebaran dan dimensi Brntuk dan dimensi butiran

Orientasi rekahan Bentuk, sebaran, dan dimensi rekahan

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 63

Page 64: Hidrogeologi 01

Kalau masing2 lapisan isotrop:

Kv = Σ (Ki bi) / Σ bi

Kh tetap masing-masing =

K1, K2, dan K3

Kalau masing2 lapisan an-isotrop:

Kh # Kv

ada 3 harga Kh

ada 3 harga Kv

Kh av = Σ (Khi bi) / b

Kv av = b / (Σ bi / Kvi)

Variasi harga ‘K’ jika terdapat perbedaan litologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 64

Page 65: Hidrogeologi 01

Tidak semua airtanah dapat mengalir, ada yang tertinggal (pendular

water)

Sy = Yield spesifik (mengalir)

Sr = Retensi spesifik (tertahan)

n = Sy + Sr

a) b)

a) Akuifer jenuh air

b) Akuifer tidak jenuh air

Specific Yield (Sy)

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 65