Hepatitis Pemeriksaan Diagnostik

5
Pemeriksaan Diagnostik 1. Tes spesifik Hepatitis A Tes darah digunakn untuk mengidentifikasi antibodi IgM anti-HAV, substansi yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan infeksi Hepatitis A 2. Tes spesifik Hepatitis B Banyak macam tes darah yang digunakan untuk mendeteksi virus Hepatitis B. Tes standard yang digunakan antara lain : Hepatitis B surface antigen (HbsAg). Hasil positif mengindikasikan infeksi aktif, bisa akut maupun kronis. HbsAg biasanya akan muncul pada darah 6-12 minggu setelah infeksi Antibodi HbsAg (Anti-HBs). Hasil positif mengindikasikan respon imun terhadap hepatitis B, baik dari infeksi virus sebelumnya atau dari hasil vaksinasi Antibody to hepatitis B core antigen (Anti-HBc). Hasil positif mengindikasikan infeksi terakhir kali atau pernah terjadi infeksi. Hepatitis B envelope antigen (HBeAg) mengindikasikan bahwa seseorang dengan infeksi kronis yang menular secara aktif Antibody to HBeAg (Anti-HBeAg) biasanya mengindikasikan penyembuhan dari hepatitis kronis

description

ghfyu

Transcript of Hepatitis Pemeriksaan Diagnostik

Page 1: Hepatitis Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan Diagnostik

1. Tes spesifik Hepatitis A

Tes darah digunakn untuk mengidentifikasi antibodi IgM anti-HAV,

substansi yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan infeksi Hepatitis A

2. Tes spesifik Hepatitis B

Banyak macam tes darah yang digunakan untuk mendeteksi virus

Hepatitis B. Tes standard yang digunakan antara lain :

Hepatitis B surface antigen (HbsAg). Hasil positif mengindikasikan

infeksi aktif, bisa akut maupun kronis. HbsAg biasanya akan muncul

pada darah 6-12 minggu setelah infeksi

Antibodi HbsAg (Anti-HBs). Hasil positif mengindikasikan respon imun

terhadap hepatitis B, baik dari infeksi virus sebelumnya atau dari hasil

vaksinasi

Antibody to hepatitis B core antigen (Anti-HBc). Hasil positif

mengindikasikan infeksi terakhir kali atau pernah terjadi infeksi.

Hepatitis B envelope antigen (HBeAg) mengindikasikan bahwa

seseorang dengan infeksi kronis yang menular secara aktif

Antibody to HBeAg (Anti-HBeAg) biasanya mengindikasikan

penyembuhan dari hepatitis kronis

Hepatitis B DNA (HBV DNA) mendeteksi material genetik virus

Hepatitis B. Bisa digunakan untuk mendeteksi infeksi HBV aktif.

Utamanya digunakan untuk memonitor respon terhadap treatment

antiviral pada pasien dengan Hepatitis B kronis.

3. Tes spesifik Hepatitis C

Tes untuk mengidentifikasi virus. Standart dari tes pertama untuk

mendiagnosa hepatitis C adalah enzime immunoassay (EIA), yang

digunakan untuk tes antibodi Hepatitis C. Antibody biasanya bisa

dideteksi oleh EIA pada 4-10 setelah infeksi. Jika sistem imun

melemah (e.g. oleh HIV) tubuh akan butuh waktu lama untuk

memproduksi antibodi Hepatitis C, atau bahkan tidak memproduksi

sama sekali.

Page 2: Hepatitis Pemeriksaan Diagnostik

Tes untuk mengidentifikasi tipe genetik dan viral load. Hepatitis C virus

RNA assays digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis. Tes ini

menggunakan reaksi rantai polimerase (PCR) untuk mendeteksi RNA

virus. Tes ini digunakan apabila hasil EIA menunjukkan antibodi HCV

positif dan ada keraguan pada diagnosis tapi masih dicurigai bahwa

virus menginfeksi. RNA HCV bisa dideteksi dalam darah pada 2-3

minggu setelah infeksi.may be used to confirm the diagnosis.

Hepatitis C RNA assays juga menunjukkan level virus (viral

load). Level pada HCV tidak digunakan untuk menilai tingkat

keparahan pasien atau kecepatan perkembangan penyakit, tetapi level

virus yang tinggi bisa akan memberi renspon yang jelek terhadap

terapi dengan obat interferon.

Pasien dengan level virus yang bisa dideteksi harus dilakukan

tes genotip HCV. Hal ini untuk mengetahui secara spesifik genotip

virus yang bisa digunakan untuk membantu menentukan terapi yang

digunakan. Ada 6 tipe genetik dari Hepatitis C dan lebih sari 50

subtipe. Mereka tidak berpengaruh pada tingkat perkembangan dari

penyakit ini sendiri, namun bisa berbeda secaara signifikan pada

respon terapi.

Genotip spesifik mempengaruhi prevalensi di seluru dunia.

Genotip 1 merupakan yang paling sulit untuk ditangani dan

menyebabkan hampir 75% pada kasus di U.S. tipe genetik umum

lainnya adalah tipe 2 (15%) dan 3 (7%), yang lebih responsif terhadap

terapi daripada genotip 1. Orang-orang dengan Hepatitis C butuh untuk

dilakukan tes genoip sehingga bisa direkomendasikan terapi yang

efektif.

4. Biopsi liver

Biopsi liver bisa digunakan untuk mendiagnosis dan menentukan jenis

terapi yang akan diberikan. Biopsi hati dilakukan pada pasien dengan

hepatitis akut yang bera diketahui setelah mencapai stase akhir, atau

hepatitis kronis yang parah. Melalui biopsi ini dapat diketahui tingkat

Page 3: Hepatitis Pemeriksaan Diagnostik

kerusakan pada hati. Biopsi membatu melihat kemungkinan terapi, adanya

kerusakan, dan penglihatan jangka panjang.

Pada pasien dengan hepatitis C, beberapa dokter merekomendasikan

biopsi hanya digunakan pada pasien yang tidak memilihiki genotip 2 atau 3

karena tipe genotip ini diketahui berespon bagus terhadap terapi). Biopsi hati

pada pasien dengan genotip lain akan membantu menentuka resiko

perkembangan penyakit dan membantu tenaga kesehatan menentukan terapi

pasien berdasarkan tingkat keparahan fibrosis hati. Bahkan pada pasien

dengan level enzim hati alanine aminotransferase (ALT) normal, biopsi hati

bisa menunjukkan kerusakan yang signifikan.

5. Tes untuk fungsi liver

Pada orang-orang yang di suspect memiliki atau membawa virus

hepatitis, tenaga kesehatan akan melihat beberapa substansi pada darah :

Bilirubin. Bilirubin merupakan salah satu faktor paling penting untuk

mengindikasikan hepatitis. Bilirubin merupakan pigmen merah-kuning

yang secara normal dimetabolisme oleh hati dan diekskresikan melalui

urin. Pada pasien dengan hepatitis, hati tidak bisa memproses bilirubin,

dan terjadi peningkatan substansi ini pada level darah. (bilirubin

dengan kadar tinggi menyebabkan kulit berwarna kekuningan, disebut

juga jaundice)

Liver Enzymes (Aminotransferases). Enzim yang diketahui sebagai

aminotransferase, antara lain aspartate (AST) dan alanine (ALT), akan

dilepaskan ketika hati mengalami kerusakan. Penghitungan jumlah

enzim-enzim ini, utamanya ALT, merupakan tes yang paling penting

untuk mendeteksi hepatitis dan memonitor keefektifan terapi. Jumlah

enzim berubah-ubah, akan tetapi selalu akurat sebagai indikator

aktivitas penyakit.

Alkaline Phosphatase (ALP). Tingkat ALP yang tinggi dapat

menunjukkan penyumbatan saluran empedu.

Serum Albumin Concentration. Serum albumin mengukur tingkat

protein dalam darah (kadar rendah menunjukkan fungsi hati yang

buruk).

Page 4: Hepatitis Pemeriksaan Diagnostik

Prothrombin Time (PT). Tes PT mengukur digunakan untuk berapa detik

waktu yang dibutuhkan darah untuk membeku. (semakin lama, semakin

tinggi resiko perdarahan)

Simon, Harvey. 2012. Hepatitis. University of Maryland Medical Center. Baltimore,

Maryland. Available at

http://umm.edu/health/medical/reports/articles/hepatitis#ixzz3SCl7GQCo 

World hepatitis alliance Prevention, Diagnosis & Treatment

Titik dyah selvia 125070201111019