Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

36
PEMERIKSAAN FISIK DAN PEMERIKSAAN FISIK DAN DIAGNOSTIK SISTEM DIAGNOSTIK SISTEM PERNAFASAN PERNAFASAN Disertai riwayat Disertai riwayat keperawatan keperawatan

description

Pemeriksaan

Transcript of Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

Page 1: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

PEMERIKSAAN FISIK DAN PEMERIKSAAN FISIK DAN DIAGNOSTIK SISTEM DIAGNOSTIK SISTEM PERNAFASANPERNAFASAN

• Disertai riwayat Disertai riwayat keperawatankeperawatan

Page 2: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

Pengkajian keperawatan Pengkajian keperawatan fungsi kardiopulmonarfungsi kardiopulmonar

• Riwayat keperawatan fungsi Riwayat keperawatan fungsi kardiopulmonal normal klien dan kardiopulmonal normal klien dan fungsi kardiopulmonal saat ini, fungsi kardiopulmonal saat ini, kerusakan fungsi sirkulasi dan fungsi kerusakan fungsi sirkulasi dan fungsi pernapasan pada masa yang lalupernapasan pada masa yang lalu

• Pemeriksaan fisik status Pemeriksaan fisik status kardiopulmonal klien, termasuk kardiopulmonal klien, termasuk inspeksi, palpasi, perkusi, dan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.auskultasi.

Page 3: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

Pengkajian keperawatan Pengkajian keperawatan fungsi kardiopulmonarfungsi kardiopulmonar

• Peninjauan kembali hasil Peninjauan kembali hasil pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan laboratorium dan hasil pemeriksaan diagnostik, hasil pemeriksaan diagnostik, termasuk hitung darah lengkap, termasuk hitung darah lengkap, EKG, dan pemeriksaan fungsi EKG, dan pemeriksaan fungsi pulmonar, sputum, dan pulmonar, sputum, dan oksigenasi, seperti arteri gas oksigenasi, seperti arteri gas darah (AGD) atau oksimetri nadi.darah (AGD) atau oksimetri nadi.

Page 4: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

RIWAYAT KEPERAWATAN RIWAYAT KEPERAWATAN

• Riwayat keperawatan harus berfokus Riwayat keperawatan harus berfokus pada kemampuan klien dalam pada kemampuan klien dalam memenuhi kebutuhan oksigen, untuk memenuhi kebutuhan oksigen, untuk mengkaji fungsi paru meliputi nyeri mengkaji fungsi paru meliputi nyeri dan karakteristik nyeri, dispnea. dan karakteristik nyeri, dispnea. keletihan. sirkulasi perifer, faktor keletihan. sirkulasi perifer, faktor risiko penyakit paru dan jantung, dan risiko penyakit paru dan jantung, dan adanya kondisi-kondisi jantung dan adanya kondisi-kondisi jantung dan paru pada masa yang lalu dan kondisi-paru pada masa yang lalu dan kondisi-kondisi yang menyertai.kondisi yang menyertai.

Page 5: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

RIWAYAT KEPERAWATANRIWAYAT KEPERAWATAN

• Riwayat keperawatan tentang fungsi paru Riwayat keperawatan tentang fungsi paru meliputi pengkajian adanya meliputi pengkajian adanya batuk, sesak batuk, sesak napas, mengi, nyeri, pemaparan napas, mengi, nyeri, pemaparan lingkungan, frekuensi infeksi saluran lingkungan, frekuensi infeksi saluran pernapasan, faktor risiko pulmonar, pernapasan, faktor risiko pulmonar, masalah pernapasan yang lalu, masalah pernapasan yang lalu, penggunaan obat-obatan saat ini, dan penggunaan obat-obatan saat ini, dan riwayat merokok atau terpapar asap riwayat merokok atau terpapar asap rokok.rokok.

Page 6: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

• Riwayat keperawatan harus berisi informasi Riwayat keperawatan harus berisi informasi tentang frekuensi dan durasi infeksi saluran tentang frekuensi dan durasi infeksi saluran pernapasan. Walaupun setiap orang kadang pernapasan. Walaupun setiap orang kadang kala mengalami flu, untuk beberapa orang, flu kala mengalami flu, untuk beberapa orang, flu dapat mengakibatkan bronkhitis dan dapat mengakibatkan bronkhitis dan pneumonia. Tetapkan apakah klien pernah pneumonia. Tetapkan apakah klien pernah mendapatkan vaksin flu atau vaksin mendapatkan vaksin flu atau vaksin pneumococcus di masa lalu.pneumococcus di masa lalu.

• Perawat dapat menanyakan klien setiap Perawat dapat menanyakan klien setiap pemaparan terhadap tuberculosis dan hasil tes pemaparan terhadap tuberculosis dan hasil tes kulit tuberkulin.kulit tuberkulin.

RIWAYAT KEPERAWATANRIWAYAT KEPERAWATAN

Page 7: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

RIWAYAT KEPERAWATANRIWAYAT KEPERAWATAN

• Tetapkan risiko klien untuk terjangkit Tetapkan risiko klien untuk terjangkit infeksi HIV. Klien yang memiliki infeksi HIV. Klien yang memiliki riwayat menggunakan obat-obatan riwayat menggunakan obat-obatan intravena, berganti-ganti pasangan intravena, berganti-ganti pasangan seksual tanpa menggunakan seksual tanpa menggunakan pelindung, atau menjalani gaya hidup pelindung, atau menjalani gaya hidup homoseksual berisiko terjangkit homoseksual berisiko terjangkit infeksi HIV. Klien mungkin tidak infeksi HIV. Klien mungkin tidak memperlihatkan gejala infeksi HIV memperlihatkan gejala infeksi HIV sampai terjadi infeksi Pneumocystis sampai terjadi infeksi Pneumocystis carinii (PCP) atau infeksicarinii (PCP) atau infeksi

Page 8: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

Keletihan.Keletihan.

Keletihan merupakan sensasi subjektif, Keletihan merupakan sensasi subjektif, yaitu klien melaporkan bahwa ia yaitu klien melaporkan bahwa ia kehilangan daya tahan. Keletihan pada kehilangan daya tahan. Keletihan pada klien yang mengalami perubahan klien yang mengalami perubahan kardiopulmonal seringkali merupakan kardiopulmonal seringkali merupakan tanda awal perburukan proses kronik tanda awal perburukan proses kronik yang mendasari perubahan yang mendasari perubahan

Page 9: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

DispneaDispnea• Dispnea merupakan tanda klinis Dispnea merupakan tanda klinis

hipoksia dan termanifestasi dengan hipoksia dan termanifestasi dengan sesak napas. Dispnea merupakan sesak napas. Dispnea merupakan sensasi subjektif pada pernapasan yang sensasi subjektif pada pernapasan yang sulit dan tidak nyaman (Gift, 1990). sulit dan tidak nyaman (Gift, 1990). Dispnea dapat dikaitkan dengan tanda-Dispnea dapat dikaitkan dengan tanda-tanda klinis, seperti usaha napas yang tanda klinis, seperti usaha napas yang berlebihan, penggunaan otot bantu berlebihan, penggunaan otot bantu napas, pernapasan cuping hidung, dan napas, pernapasan cuping hidung, dan peningkatan frekuensi dan kedalaman peningkatan frekuensi dan kedalaman pernapasan yang menyolok. pernapasan yang menyolok.

Page 10: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

OrtopneaOrtopnea

• Ortopnea adalah kondisi abnormal, Ortopnea adalah kondisi abnormal, yaitu klien harus menggunakan banyak yaitu klien harus menggunakan banyak bantal saat berbaring atau harus duduk bantal saat berbaring atau harus duduk saat bernapas. Keparahan ortopnea saat bernapas. Keparahan ortopnea biasanya dinilai dengan menghitung biasanya dinilai dengan menghitung jumlah bantal yang dibutuhkan saat jumlah bantal yang dibutuhkan saat klien tidur, seperti yang terjadi pada klien tidur, seperti yang terjadi pada ortopnea-dua atau tiga bantal.ortopnea-dua atau tiga bantal.

Page 11: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

BatukBatuk• Batuk merupakan pengeluaran udara Batuk merupakan pengeluaran udara

dan paru-paru yang tiba-tiba dan dan paru-paru yang tiba-tiba dan dapat didengar. Saat individu dapat didengar. Saat individu menghirup napas, maka glotis akan menghirup napas, maka glotis akan menutup sebagian dan otot bantu menutup sebagian dan otot bantu pernapasan berkontraksi untuk pernapasan berkontraksi untuk mengeluarkan udara secara paksa. mengeluarkan udara secara paksa.

Page 12: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

• Batuk merupakan refleks untuk Batuk merupakan refleks untuk membersihkan trakea, bronkus, dan membersihkan trakea, bronkus, dan paru-paru untuk melindungi organ-paru-paru untuk melindungi organ-organ tersebut dan iritan dan sekresi. organ tersebut dan iritan dan sekresi. Karena, titik bifukasi pada batang Karena, titik bifukasi pada batang utama bronkus kanan dan kiri, utama bronkus kanan dan kiri, merupakan daerah yang paling peka merupakan daerah yang paling peka untuk memproduksi batuk.untuk memproduksi batuk.

• Batuk sulit untuk dievaluasi dan hampir Batuk sulit untuk dievaluasi dan hampir setiap orang pernah mengalami batuk. setiap orang pernah mengalami batuk. Klien yang menderita batuk kronik Klien yang menderita batuk kronik cenderung untuk menyangkal, cenderung untuk menyangkal, meremehkan, atau meminimalkan batuk meremehkan, atau meminimalkan batuk mereka.dikarenakan mereka sudah mereka.dikarenakan mereka sudah sangat terbiasa dengan hal tersebut.sangat terbiasa dengan hal tersebut.

Page 13: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

• Batuk diklasifikasikan menurut waktu Batuk diklasifikasikan menurut waktu saat klien paling sering batuk ,pada saat klien paling sering batuk ,pada sinusitis kronik dapat batuk hanya sinusitis kronik dapat batuk hanya pada awal pagi hari atau segera pada awal pagi hari atau segera setelah bangun tidur. Batuk ini setelah bangun tidur. Batuk ini membersihkan jalan napas dan lendir, membersihkan jalan napas dan lendir, yang berasal dan drainase sinus. yang berasal dan drainase sinus. Klien yang mengalami bronkhitis Klien yang mengalami bronkhitis knonik umumnya memproduksi knonik umumnya memproduksi sputum sepanjang hari, walaupun sputum sepanjang hari, walaupun jumlah sputum yang paling banyak jumlah sputum yang paling banyak dihasilkan setelah bangun dan posisi dihasilkan setelah bangun dan posisi semirekumben atau posisi telentang semirekumben atau posisi telentang datar. Hal ini disebabkan oleh datar. Hal ini disebabkan oleh penurunan mobilitas. penurunan mobilitas.

Page 14: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

MengiMengi• Mengi ditandai dengan bunyi musik yang Mengi ditandai dengan bunyi musik yang

bernada tinggi, yang disebabkan gerakan bernada tinggi, yang disebabkan gerakan

udara berkecepatan tinggi melalui jalan udara berkecepatan tinggi melalui jalan

napas yang sempit. Mengi dapat dikaitkan napas yang sempit. Mengi dapat dikaitkan

dengan asma,bronkhitis akut, atau dengan asma,bronkhitis akut, atau

pneumonia. Mengi dapat terjadi saat pneumonia. Mengi dapat terjadi saat

inspirasi, ekspirasi, atau keduanya. inspirasi, ekspirasi, atau keduanya.

Perawat harus menetapkan setiap faktor Perawat harus menetapkan setiap faktor

presipitasi, seperti infeksi pernapasan, presipitasi, seperti infeksi pernapasan,

alergen, latihan fisik, atau stres.alergen, latihan fisik, atau stres.

Page 15: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

Nyeri dadaNyeri dada• Nyeri dada perlu dievaluasi dengan Nyeri dada perlu dievaluasi dengan

seksama dengan memperhatikan lokasi, seksama dengan memperhatikan lokasi, durasi, radiasi, dan frekuensi nyeri. Nyeri durasi, radiasi, dan frekuensi nyeri. Nyeri jantung tidak menyertai variasi pernapasan. jantung tidak menyertai variasi pernapasan. Nyeri ini paling sering terjadi di sisi kiri Nyeri ini paling sering terjadi di sisi kiri dada dan menyebardada dan menyebar

• Nyeri muskuloskeletal dapat timbul setelah Nyeri muskuloskeletal dapat timbul setelah latihan fisik, trauma iga, dan rangkaian latihan fisik, trauma iga, dan rangkaian batuk yang berlangsung lama. Nyeri ini juga batuk yang berlangsung lama. Nyeri ini juga diperburuk oleh gerakan inspirasi dan diperburuk oleh gerakan inspirasi dan kadang-kadang dengan mudah kadang-kadang dengan mudah dipersepsikan sebagai nyeri dada pleuritik.dipersepsikan sebagai nyeri dada pleuritik.

Page 16: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

Nyeri dada Nyeri dada pleuritikpleuritik• Nyeri dada pleuritik hanya terjadi di Nyeri dada pleuritik hanya terjadi di

perifer dan beradiasi ke regio skapula. perifer dan beradiasi ke regio skapula. Nyeri ini diperburuk,jika klien melakukan Nyeri ini diperburuk,jika klien melakukan manuver inspirasi, seperti batuk, manuver inspirasi, seperti batuk, menguap, dan menghela napas. Nyeri menguap, dan menghela napas. Nyeri pleuritik seringkali disebabkan oleh pleuritik seringkali disebabkan oleh inflamasi atau infeksi di ruang pleura dan inflamasi atau infeksi di ruang pleura dan dideskripsikan sebagai sensasi seperti dideskripsikan sebagai sensasi seperti irisan pisau, yang berlangsung dan satu irisan pisau, yang berlangsung dan satu menit sampai beberapa jam. Nyeri ini menit sampai beberapa jam. Nyeri ini selalu dikaitkan dengan inspirasi.selalu dikaitkan dengan inspirasi.

Page 17: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

obat-obatanobat-obatan• Komponen terakhir riwayat keperawatan Komponen terakhir riwayat keperawatan

harus memuat uraian obat-obatan yang klien harus memuat uraian obat-obatan yang klien pergunakan. Komponen ini mencakup obat-pergunakan. Komponen ini mencakup obat-obatan yang diresepkan, obat-obatan yang obatan yang diresepkan, obat-obatan yang dibeli secara bebas, dan obat-obatan dan dibeli secara bebas, dan obat-obatan dan substansi yang tidak legal. Obat-obatan substansi yang tidak legal. Obat-obatan tersebut mungkin memiliki efek yang tersebut mungkin memiliki efek yang merugikan akibat kerja obat itu sendiri atau merugikan akibat kerja obat itu sendiri atau karena intreraksi obat tersebut dengan obat-karena intreraksi obat tersebut dengan obat-obatan lain. Individu yang menggunakan obat obatan lain. Individu yang menggunakan obat

Page 18: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN FISIK

• Inspeksi. Inspeksi.

Saat melakukan teknik inspeksi, perawat melakukan Saat melakukan teknik inspeksi, perawat melakukan

observasi dari kepala-sampai ke ujung kaki klien observasi dari kepala-sampai ke ujung kaki klien

untuk mengkaji kulit dan warna membran mukosa, untuk mengkaji kulit dan warna membran mukosa,

penampilan umum, tingkat kesadaran, keadekuatan, penampilan umum, tingkat kesadaran, keadekuatan,

sirkulasi sistemik, pola pernapasan, dan gerakan sirkulasi sistemik, pola pernapasan, dan gerakan

dinding dada. Setiap kelainan harus diperiksa selama dinding dada. Setiap kelainan harus diperiksa selama

palpasi, perkusi, dan auskultasi.palpasi, perkusi, dan auskultasi.

Page 19: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

PalpasiPalpasi• Palpasi dada dilakukan untuk mengkaji Palpasi dada dilakukan untuk mengkaji

berapa daerah. Dengan palpasi, jenis dan berapa daerah. Dengan palpasi, jenis dan jumlah kerja thoraks, daerah nyeri tekan jumlah kerja thoraks, daerah nyeri tekan dapat diketahui dan perawat dapat dapat diketahui dan perawat dapat mengidentifikasi taktil fremitus, getaran pada mengidentifikasi taktil fremitus, getaran pada dada (thrill), angkatan dada (heaves), dan dada (thrill), angkatan dada (heaves), dan titik impuls jantung maksimal. Palpasi juga titik impuls jantung maksimal. Palpasi juga memungkinkan perawat untuk meraba memungkinkan perawat untuk meraba adanya massa atau benjolan di aksila dan adanya massa atau benjolan di aksila dan jaringan payudara. Palpasi pada ekstremitas jaringan payudara. Palpasi pada ekstremitas menghasilkan data tentang sirkulasi perifer, menghasilkan data tentang sirkulasi perifer, adanya nadi perifer, temperatur kulit, warna, adanya nadi perifer, temperatur kulit, warna, dan pengisian kapiler dan pengisian kapiler

Page 20: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

PerkusiPerkusi• Perkusi adalah tindakan mengetuk-ngetuk suatu Perkusi adalah tindakan mengetuk-ngetuk suatu

objek untuk menentukan adanya udara. cairan, atau objek untuk menentukan adanya udara. cairan, atau

benda padat di jaringan yang berada di bawah objek benda padat di jaringan yang berada di bawah objek

tersebut (Malasanos, Barkauskas, dan Stoltenberg-tersebut (Malasanos, Barkauskas, dan Stoltenberg-

allen, 1990). Perkusi menimbulkan getaran dan allen, 1990). Perkusi menimbulkan getaran dan

daerah di bawah area yang diketuk dengan daerah di bawah area yang diketuk dengan

kedalaman 4 sampai 6 cm (Seidel dkk, 1995). Lima kedalaman 4 sampai 6 cm (Seidel dkk, 1995). Lima

nada perkusi adalah resonansi, hiperesonansi, nada perkusi adalah resonansi, hiperesonansi,

redup, datar, dan timpani. Perkusi memungkinkan redup, datar, dan timpani. Perkusi memungkinkan

perawat untuk menentukan adanya cairan yang perawat untuk menentukan adanya cairan yang

tidak normal, udara di paru-paru, atau kerja tidak normal, udara di paru-paru, atau kerja

diafragma. diafragma.

Page 21: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

auskultasiauskultasi• Penggunaan auskultasi memampukan Penggunaan auskultasi memampukan

perawat mengidentifikasi bunyi paru perawat mengidentifikasi bunyi paru dan jantung yang normal maupun yang dan jantung yang normal maupun yang tidak normal. Auskultasi sistem tidak normal. Auskultasi sistem kardiovaskular harus meliputi kardiovaskular harus meliputi pengkajian dalam mendeteksi bunyi S pengkajian dalam mendeteksi bunyi S dan S. normal, mendeteksi adanya dan S. normal, mendeteksi adanya bunyi 53 dan 54 yang tidak normal, dan bunyi 53 dan 54 yang tidak normal, dan bunyi murmur, serta bunyi gesekan. bunyi murmur, serta bunyi gesekan. Pemeriksa harus mengidentifikasi lokasi, Pemeriksa harus mengidentifikasi lokasi, radiasi, intensitas, nada, dan kualitas radiasi, intensitas, nada, dan kualitas bunyi murmur. bunyi murmur.

Page 22: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

• Auskultasi juga digunakan untuk mengidentifikasi Auskultasi juga digunakan untuk mengidentifikasi

bunyi bruit di atas arteri karotis, aorta abdomen, bunyi bruit di atas arteri karotis, aorta abdomen,

dan arteri femoral.dan arteri femoral.

Auskultasi bunyi paru dilakukan dengan Auskultasi bunyi paru dilakukan dengan

mendengarkan gerakan udara di sepanjang mendengarkan gerakan udara di sepanjang

lapangan paru anterior, posterior, dan lateral. lapangan paru anterior, posterior, dan lateral.

Suara napas tambahan terdengar, jika suatu Suara napas tambahan terdengar, jika suatu

daerah paru mengalami kolaps terdapat cairan di daerah paru mengalami kolaps terdapat cairan di

suatu lapangan paru, atau terjadi obstruksi. suatu lapangan paru, atau terjadi obstruksi.

Auskultasi juga dilakukan untuk mengevaluasi Auskultasi juga dilakukan untuk mengevaluasi

respons klien terhadap intervensi yang dilakukan respons klien terhadap intervensi yang dilakukan

untuk meningkatkan status pernapasan.untuk meningkatkan status pernapasan.

Page 23: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

• Pemeriksaan untuk Mengukur Pemeriksaan untuk Mengukur Keadekuatan Ventilasi dan Oksigenasi. Keadekuatan Ventilasi dan Oksigenasi. Pemeriksaan fungsi paru, kecepatan Pemeriksaan fungsi paru, kecepatan aliran ekspirasi puncak, pemeriksaan aliran ekspirasi puncak, pemeriksaan gas darah arteri, oksimetri, dan hitung gas darah arteri, oksimetri, dan hitung darah lengkap digunakan untuk darah lengkap digunakan untuk mengkaji keadekuatan ventilasi dan mengkaji keadekuatan ventilasi dan oksigenasi.oksigenasi.

Page 24: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

Pemeriksaan fungsi paruPemeriksaan fungsi paru• Pemeriksaan fungsi paru menentukan Pemeriksaan fungsi paru menentukan

kemampuan paru-paru untuk melakukan kemampuan paru-paru untuk melakukan pertukaran oksigen dan karbon dioksida pertukaran oksigen dan karbon dioksida secara efisien. Pemeriksaan ventilasi dasar secara efisien. Pemeriksaan ventilasi dasar dilakukan dengan menggunakan dilakukan dengan menggunakan spirometer dan alat pencatat sernentara spirometer dan alat pencatat sernentara klien bernapas melalui masker mulut klien bernapas melalui masker mulut (mouthpiece) yang dihubungkan dengan (mouthpiece) yang dihubungkan dengan selang penghubung. Pengukuran yang selang penghubung. Pengukuran yang dilakukan mencakup volume tidal (V1), dilakukan mencakup volume tidal (V1), volume reserve inspirasi (TRy), volume volume reserve inspirasi (TRy), volume residual (VR), dan volume ckspirasi yang residual (VR), dan volume ckspirasi yang dipaksa selama 1 detik (FEV).dipaksa selama 1 detik (FEV).

Page 25: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

Pemeriksaan gas darah Pemeriksaan gas darah arteriarteri• Pemeriksaan gas darah arteri. Pengukuran gas darah Pemeriksaan gas darah arteri. Pengukuran gas darah

arteri dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan arteri dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan

fungsi paru untuk menentukan konsentrasi ion fungsi paru untuk menentukan konsentrasi ion

hidrogen, tekanan parsial oksigen dan karbon hidrogen, tekanan parsial oksigen dan karbon

dioksida, dan saturasi oksihemoglobin. Pemeriksaan dioksida, dan saturasi oksihemoglobin. Pemeriksaan

gas darah arteri memberikan informasi tentang difusi gas darah arteri memberikan informasi tentang difusi

gas melalui membran kapiler alveolar dan gas melalui membran kapiler alveolar dan

keadekuatan oksigenasi jaringan .keadekuatan oksigenasi jaringan .

Page 26: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

OksimetriOksimetri• Pengukuran saturasi oksigen kapiler yang Pengukuran saturasi oksigen kapiler yang

kontinu dapat dilakukan dengan menggunakan kontinu dapat dilakukan dengan menggunakan oksimetri kutaneus. Saturasi oksigen (O2sat) oksimetri kutaneus. Saturasi oksigen (O2sat) adalah persentase hemoglobin yang disaturasi adalah persentase hemoglobin yang disaturasi oksigen. Keuntungan pengukuran oksimetri oksigen. Keuntungan pengukuran oksimetri transkutaneus meliputi mudah dilakukan, tidak transkutaneus meliputi mudah dilakukan, tidak invasif, dan dengan mudah diperoich (Whitney, invasif, dan dengan mudah diperoich (Whitney, 1990). Oksimetri tidak menimbulkan nyeri, jika 1990). Oksimetri tidak menimbulkan nyeri, jika dibandingkan dengan pungsi arteri. Klien yang dibandingkan dengan pungsi arteri. Klien yang mengalami kelainan perfusi/ventilasi, seperti mengalami kelainan perfusi/ventilasi, seperti pneumonia,menggunakan oksmetri nadi pneumonia,menggunakan oksmetri nadi (Ahrens dan Rutherford,1993 (Ahrens dan Rutherford,1993

Page 27: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

Hitung darah lengkapHitung darah lengkap

• Hitung darah lengkap menentukan Hitung darah lengkap menentukan jumlah dan tipe sel darah merah dan jumlah dan tipe sel darah merah dan sel darah putih per mm3 darah. sel darah putih per mm3 darah. Perawat memperoleh contoh darah Perawat memperoleh contoh darah vena dengan menggunakan pungsi vena dengan menggunakan pungsi vena. Nilai normal untuk hitung darah vena. Nilai normal untuk hitung darah lengkap bervariasi menurut usia dan lengkap bervariasi menurut usia dan jenis kelamin.jenis kelamin.

Page 28: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

Pemeriksaan sinar-X dada Pemeriksaan sinar-X dada

• Pemeriksaan sinar-X dada terdiri dan radiografi Pemeriksaan sinar-X dada terdiri dan radiografi

thoraks, yang memungkinkan perawat dan dokter thoraks, yang memungkinkan perawat dan dokter

mengobservasi lapangan paru untuk mendeteksi mengobservasi lapangan paru untuk mendeteksi

adanya cairan (mis. seperti yang terjadi pada adanya cairan (mis. seperti yang terjadi pada

pneumonia), massa (mis. kanker paru), fraktur (mis. pneumonia), massa (mis. kanker paru), fraktur (mis.

fraktur klavikula dan tulang iga), dan proses-proses fraktur klavikula dan tulang iga), dan proses-proses

abnormal lain (mis. tuberkulosis). Biasanya suatu abnormal lain (mis. tuberkulosis). Biasanya suatu

film lateral dan PA (posterior-anterior) dilakukan film lateral dan PA (posterior-anterior) dilakukan

untuk memvisualisasi lapangan paru secara adekuat.untuk memvisualisasi lapangan paru secara adekuat.

Page 29: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira
Page 30: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

BronkoskopiBronkoskopi• Bronkoskopi adalah pemeriksaan visual Bronkoskopi adalah pemeriksaan visual

pada pohon trakeobronkial melalui pada pohon trakeobronkial melalui bronkoskop serat-optik yang fleksibel, dan bronkoskop serat-optik yang fleksibel, dan sempit. Brokoskopi dilakukan untuk sempit. Brokoskopi dilakukan untuk memperoleh sampel biopsi dan cairan atau memperoleh sampel biopsi dan cairan atau sampel sputum dan untuk mengangkat plak sampel sputum dan untuk mengangkat plak lendir atau benda asing yang menghambat lendir atau benda asing yang menghambat jalan napas.jalan napas.Klien biasanya dipuasakan sebelum Klien biasanya dipuasakan sebelum menjalani bronkoskopi. Perawat memberi menjalani bronkoskopi. Perawat memberi obat-obatan, seperti sedatif atau atropin obat-obatan, seperti sedatif atau atropin untuk mengurangi sekeresi oral. Perawat untuk mengurangi sekeresi oral. Perawat melanjutkan observasi klien setelah melanjutkan observasi klien setelah prosedur untuk melihat tanda dan gejala prosedur untuk melihat tanda dan gejala distress pernapasan atau hipoksia. Sebelum distress pernapasan atau hipoksia. Sebelum memberikan cairan per oral, kaji apakah memberikan cairan per oral, kaji apakah refleks gaglmenelan klien utuh.refleks gaglmenelan klien utuh.

Page 31: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

kultur tenggorokkultur tenggorok

• Suatu sampel kultur tenggorok diperoleh Suatu sampel kultur tenggorok diperoleh dengan mengusap daerah tonsil dan dengan mengusap daerah tonsil dan daerah orofaring dengan swab steril. daerah orofaring dengan swab steril. Kultur tenggorok menentukan adanya Kultur tenggorok menentukan adanya mikroorganisme patogenik. Apabila mikroorganisme patogenik. Apabila diprogramkan pemeriksaan sensitivitas, diprogramkan pemeriksaan sensitivitas, maka antibiotik yang paling sensitif maka antibiotik yang paling sensitif terhadap mikroorganisme tersebut juga terhadap mikroorganisme tersebut juga ditentukan ditentukan

Page 32: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira

TorasentesisTorasentesis• Torasentesis merupakan perforasi dinding Torasentesis merupakan perforasi dinding

dada dan ruang pleura dengan jarum untuk dada dan ruang pleura dengan jarum untuk mengaspirasi cairan untuk tujuan mengaspirasi cairan untuk tujuan diagnostik atau tujuan terapeutik atau diagnostik atau tujuan terapeutik atau untuk mengangkat spesimen untuk biopsi. untuk mengangkat spesimen untuk biopsi. Prosedur dilakukan dengan teknik aseptik Prosedur dilakukan dengan teknik aseptik dengan menggunakan anestesi lokal. Klien dengan menggunakan anestesi lokal. Klien biasanya duduk tegak dengan thoraks biasanya duduk tegak dengan thoraks anterior yang ditopang bantal atau dengan anterior yang ditopang bantal atau dengan di atas tempat tidur.di atas tempat tidur.Sakit tidaknya prosedur ini tergantung pada Sakit tidaknya prosedur ini tergantung pada toleransi terhadap nyeri. toleransi terhadap nyeri.

Page 33: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira
Page 34: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira
Page 35: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira
Page 36: Pemeriksaan Fisik Dan Diagnostik Sistem Pernafasan Oleh Ayu Ersya Windira