Hendra Januariansyah - Rpjmd Prov Sumatera Barat
description
Transcript of Hendra Januariansyah - Rpjmd Prov Sumatera Barat
Nama : HENDRA JANUARIANSYAH
NIM : 06/ 195375/ SP/ 21488
Jurusan Ilmu Pemerintahan
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2006-2010
1.Gambaran Umum
RPJMD/N merupakan kepanjangan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
atau Nasional, dimana RPJM ini merupakan acuan bagi pemerintah daerah baik kepala daerah, DPRD
dan SKPD untuk membuat Renstra akan menghasilakn RKT (Rencana Kerja Tahunan) dan pada
akhirnya keluarlah LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) dan jika pada tingkat
Pemerintah Pusat RPJMN merupakan acuan bagi Presiden, Kementrian, DPR dan Instansi di Pusat
untuk membuat Renstra dan sama-sama akan menghasilkan LAKIP.
Rencana Pembanguna Jangka Mennegah Daerah Provinsi Sumatera Barat adalah sebuah
dokumen tentang perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun, berisikan kondisi
dan permasalahan, sasaran pembangunan daerah, arah kebijakan umum, program dan rencana kerja
menurut agenda dan prioritas pembangunan daerah yang merupakan Pedoman bagi Pemerintah
Daerah Propinsi dan Kabupaten/Kota di Provins Sumatera Barat dalam merumuskan kebijakan,
program dan kegiatan pembangunan yang terpadu yang akan dituangkan di dalam dokumen
perencanaan pembangunan periode 5 tahunan dan perencanaan tahunan daerah, bagi seluruh pelaku
pembangunan1.
Gambaran dan kondisi umum daerah Propinsi Sumatera Barat adalah sebagai berikut Sumatera
Barat mempunyai luas daerah sekitar 42.297,30 Km2 terletak anatara 0* 54’ Lintang Utara sampai
degan 3* 30’ Lintang Selatan 98* 36’ sampai 101* 53’ Bujur Timur. Luas Perairan adalah 186.500
KM2 dengan panjang garis pantai 2.420.357 Km2 dengan jumlah pulau 377 Buah.
1 Penjelasan Peraturan Daerah Sumatera Barat Nomor 4 Tahun 2007 Tentang RPJMD Provisi Sumatera Barat Tahun
2006-210 hal.3
Secara administratif, Provinsi Smuatera Barat sebelah utara berbatasan langsung dengan
provinsi Sumatera Utara, sebelah Selatan dengan Provinsi Jambi dan Bengkulu, Sebelah barat dengan
Samudra Indonesia atau Lautan Hindia dan sebelah Timur dengan Provinsi Riau. Dataran Tinggi
Berupa Jejeran Bukit dan gunung adalah rantai dari pegunungan yang membentang dari utara sampai
selatan Pulau Sumatera yaitu Pegunungan Bukit Barisan. Lahan yang ada pada kawasan tersebut
mepnyai kemiringan diatas 40% dan tercatat 1.017.000 Ha sedangkan wilayah yang lebih landai akan
dijumpai dibahagian Timur Sumatera Barat.
2. Agenda Pokok RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2006-2010
AGENDA MENYELENGGARAKAN PEMERINTAHAN YANG BAIK
- Peningkatan Kemampuan Pemerintahan Daerah
A. SASARAN
Sasaran yang hendak dicapai dalam meningkatkan kemampuan penyelenggara Pemerintahan Daerah
dalam Tahun 2006-2010 adalah :
⇒ Terciptanya struktur organisasi dan tata kerja (SOTK) yang efisien, efektif, profesional,
akuntabel dan adaptif.
⇒ Terlaksananya pola rekruitmen, promosi, mutasi di lingkungan pemerintahan yang objektif
yang menjamin profesionalitas.
⇒ Terciptanya hubungan inter atau antar lembaga yang profesional dan kondusif di daerah
maupun hubungan antar daerah.
⇒ Terwujudnya pemerintahan yang sedikit mengurus (less government) dengan pengalihan
sebagian peran pemerintahan kepada sektor non pemerintah.
⇒ Meningkatnya sumber daya, kapabilitas aparatur pemerintah daerah serta rasionalisasi jumlah
aparatur daerah.
⇒ Tercipta dukungan teknologi dalam setiap aktifitas dan pelayanan yang dilakukan pemerintah
daerah.
Dari sasaran yang akan dicapai dalam rangka peningkatan kinerja dan penelenggaraan tata
kepemerintahan yang baik di Provinsi Sumatera Barat memerlukan berbagai konsep yang mungkin
dapat dikatakan real, sebagai contoh terlaksananya pola rekrutment, promo dan mutasi di lingkungan
Pemerinthan yang objektif yang menjamin profesionalitas. Seharusnya sebelum sasaran itu dibuat
maka yang paling utama adalah peningkatan kualitas umum para Pegawai Pemerintah
termasukpeningkatan kapasitas indifidu maupun sistem yang ada, karena secara umum kualitas
indifidu dan sistem sangat mempengaruhi kinerja dan pencapaian sasaran kerja.
Rasioanalisasi akan kebutuhan jumlah aparatur yang saat ini memang sedang dikampanyekan
oleh Pemerintah melalui Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara (Men PAN) tentunya sangat
baik yang diharapkan pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi anggaran terutama gaji, akomodasi
pegawai dan meningkatkan efiktifitas kerja pegawai seperti penerapan Job Descreption sehingga
pegawai yang menganggur atau tidak kebagian pekerjaan dapat diminimalisir bahkan dihilangkan dari
budaya kerja para Pegawai Pemerintah.
Pada dasarnya Rasionalisasi tidak hanya dimaknai sebagai efisiensi dan efiktifitas kinerja
semata, yang pada akhirnya akan menjadikan peningkatan kinerja pegawai pemerintah selain itu
spesialisasi dari pegawai harus juga diterapkan sejalan dengan program rasionalisasi seperti sarjana
ilmu politik jurusan ilmu pemerintahan misalnya seharusnya bekerja pada Bagian atau Biro Tata
Pemerintahan dan bukan menjadi Kabag atau Kabiro Keuangan karena secara disiplin Ilmu tidak
mempunyai kapasitas ilmu acounting atau akuntansi pemerintahan.
- Rogram Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Kinerja Aparatur
Program ini bertujuan untuk menyelenggarakan pemerintahan daerah yang bersih dari KKN dalam
koridor “rechtmatigheid” dan “dolematigheid”. Kegiatan pokok yang dilaksanakan, meliputi :
⇒ Peningkatan otoritas badan pengawas daerah dalam hal temuan pengawasan yang dilakukan
dalam rangka menjunjung tinggi hukum
⇒ Peningkatan intensitas dan kualitas pengawasan, audit internal, eksternal dan kontrol publik;
⇒ Peningkatan tindak lanjut temuan pengawasan secara hukum
⇒ Peningkatan koordinasi aparatur pengawas/auditor dengan penegak hukum
⇒ Pengembangan dan peningkatan sistem akuntabilitas kinerja dan implementasinya di seluruh
instansi
⇒ Peningkatan tenaga auditor yang profesional dengan menjunjung tinggi budaya dan aturan
yang berlaku
⇒ Menerapkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance) disemua
tingkatan dan lini pemerintahan dan pada semua aktivitas pemerintah.
⇒ Penyempurnaan mekanisme kerja (Proptap) unit organisasi maupun antar organisas;
⇒ Peningkatan transparansi kualitas informasi hasil pengawasan, tindak track record aparatur
yang akurat
⇒ Peningkatan evaluasi berkala atas kinerja dan percepatan tindak lanjut hasil temuan
pengawasan.
Kegiatan Pokok Peningkatan Kinerja dan pengawasan aparatur pemerintah Provinsi Sumatera
Barat tentunya harus diimbangi dengan penerapan Standar Layanan Minimal (Termasuk SOP
pelayanan individu, administrasi, dsb) bagi pelayanan publik yang langsung berhubungan dengan
masyarakat, agar pokok kegiatan diatas dapat dilaksanakan. Peningakatan Pengawasan bukan hanya
dilakukan pada level Pimpinan yang mengambil keputusan akan tetapi harus menyeluruh dengan
melibatkan semua pegawai di lingkungan Badan, Kantor, Dinas, Bagian/Biro. Selain itu pengawasan
yang dilakukan dengan melibatkan pihak ketiga atau swasta (Lembaga Pengembagan dan Jaminan
SDM) harus menjadi pemikiran baru agar hasil pengawasan yang dilakukan oleh Internal baik dari
Bawasda dapat menjadi hasil pegawasan yang benar-benar objektif.
Selain itu penerapan prinsip-prinsip Good Governance ditandai dengan peningatan kinerja pa
pelaksanaan kepemerintaha yang mengedepankan Transparansi dan Akuntabilitas serta pembangunan
e-Goverment yang akan memudahkan pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan memperkecil
penyimpangan yang biasanya banyak dilakukan oleh aparatur baik di tingkat provinsi maupun
kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat. Selain itu peningkatan pelayanan kepada masyarakat di
wilayah hinterlend juga harus terus ditingkatkan