Hemorrhoid
description
Transcript of Hemorrhoid
Cokorda Agung Arbi Maranggi
Hemorrhoid pelebaran dan inflamasi dari pleksus arteri-vena di saluran anus yang berfungsi sebagai katup untuk mencegah inkontinensia flatus dan cairan.
Di Indonesia 20% dari pasien kolonoskopi adalah hemorrhoid (RSCM Jakarta)
Disebabkan oleh beberapa faktor: Konsumsi makanan berserat Usia Genetik Kebiasaan duduk terlalu lama Peningkatan tekanan abdominal karena tumor Pola buang air besar yang salah Kurangnya intake cairan Kehamilan
1. Hemorrhoid eksterna pelebaran dan penonjolan vena hemorrhoidalis inferior yg timbul di sebelah luar musculus sphincter ani.
Akut Kronis
2. Hemorrhoid interna pelebaran dan penonjolan vena hemorrhoidalis superior dan media yang timbul di sebelah proksimal dari musculus sphincter ani.
Derajat I darah (+), prolaps (-) Derajat II darah (+), prolaps (+) reposisi spontan Derajat III darah (+), prolaps (+) reposisi manual Derajat IV darah (+), prolaps menetap, reposisi (-)
Medis Nonfarmakologis Farmakologis Tindakan medis minimal invasive Medis dan bedah
Bedah Hemoroidektomi
Nama : KL
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 60 tahun
Alamat : Palak, Keramas, Gianyar
Pekerjaan : Tidak bekerja
Suku : Bali
Agama : Hindu
Tgl Pemeriksaan : 9 April 2013
KU: Keluar benjolan dari dalam anus
Riwayat Penyakit Sekarang: Muncul benjolan di pinggir anus sejak 2 th yg lalu,
memberat 1 bln yg lalu. Muncul saat mengedan, dulunya hilang sendiri,
namun benjolan tidak mau masuk sejak 1 bln yg lalu, nyeri (+), sulit BAB (+)
Bertambah berat saat duduk, berkurang saat berdiri atau tidur.
Darah (+) merah segar dan menetes.
Riwayat Pengobatan: Mulai berobat ke poliklinik RSUD sekitar 1 bln yg lalu.
Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien sudah menderita keluhan benjolan ini sudah sejak
sekitar 2 th yg lalu. Riwayat penyakit asma, kencing manis, dan jantung
disangkal.
Riwayat Keluarga: Riwayat penyakit yg sama dan penyakit lain dalam keluarga
disangkal.
Riwayat Sosial:Pasien dulu bekerja sebagai pengrajin batu bata, sekarang
tidak bekerja sejak 10 th yg lalu.
Status Present
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Denyut nadi : 84 x/menit, reguler
Laju respirasi : 20 x/menit, reguler
Suhu aksila : 36,7°C
Status General
Kepala : Normocephali
Mata : An -/-, ikt -/-, RP +/+ isokor
THT : Kesan tenang
Thorax : Cor : S1S2 tgl, reg, murmur (-)
Pulmo : Ves +/+, wh -/-, rh -/-
Abdomen : Dist (-), BU (+) N, nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Hangat pada keempat ekstremitas
Status Lokalis
Regio anus
Insp : benjolan (+) di bagian proks musculus sphincter ani ø 5 cm x 5 cm, kemerahan, tampak pelebaran vena, darah (-), reposisi (-)
Palp : massa (+), keras, batas jelas, nyeri (+), darah (-)
RT : TDE
Parameter Result Unit Range Remarks
WBC 8,00 103 u/L 4,10 - 11,0 Normal
HGB 14,30 g/dL 12,00 - 16,00 Normal
HCT 44,20 % 36,00 - 46,00 Normal
PLT 319 103 u/L 140 - 440 Normal
SGOT 15,00 u/L 11,00 - 37,00 Normal
SGPT 15,00 u/L 5,00 - 40,00 Normal
Gula sewaktu 145 mg/dL 0,00 - 150 Normal
Albumin 2,97 g/L 3,80 - 4,40 Normal
BUN 15,00 mg/dL 10,00 - 40,00 Normal
Creatinin 1,06 mg/dL 0,50 - 1,20 Normal
Natrium 138 mmol/L 136 - 142 Normal
Kalium 4,70 mmol/L 3,80 - 5,00 Normal
Klorida 99,00 mmol/L 95,00 - 108 Normal
Status Present
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Denyut nadi : 84 x/menit, reguler
Laju respirasi : 20 x/menit, reguler
Suhu aksila : 36,7°C
DiagnosisHemorrhoid Interna derajat IV
Penatalaksanaan Pro hemoroidektomi EKG, foto thorax Konsul interna Konsul anestesi
Anamnesis Benjolan (+) di pinggir anus 2 th yg lalu,
memberat 1 bln yg lalu. Muncul saat mengedan, reposisi (-), nyeri
(+), sulit BAB (+) Bertambah berat saat duduk, berkurang
saat berdiri atau tidur. Darah (+) merah segar dan menetes.
Pemeriksaan Fisik
Benjolan (+) proks musculus sphincter ani ø 5 cm x 5 cm, kemerahan, pelebaran vena (+), massa (+) keras, batas jelas, nyeri (+).
Faktor Risiko Berusia lanjut Kurang aktivitas fisik Kurang konsumsi makanan berserat.
Diagnosis
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan faktor risiko, pasien ini didiagnosis hemorrhoid interna derajat IV.
Penatalaksanaan
Prinsip penatalaksanaan pasien dengan hemorrhoid ada 2: farmakologis dan bedah.
Pada pasien ini tindakan operatif (bedah) karena keluhan pasien sudah mengganggu aktivitas sehari-hari serta mencegah perdarahan.