Hematopoiesis Adalah Proses Pembentukan Dan Perkembangan Sel

24
Hematopoiesis adalah proses pembentukan dan perkembangan sel- sel darah. Proses ini terjadi pada masa prenatal (masih dalam kandungan) dan post natal (setelah lahir). Pada prenatal, proses pembentukan terjadi di yolk sac (kantung kuning telur), kemudian fase selanjutnya pada hepar dan lien, dan pada fase lanjut di sumsum tulang. Pada post natal, pembentukan utama terjadi di sumsum tulang. Pada keadaan patologis (sumsum tulang sudah tidak berfungsi atau kebutuhan meningkat), pembentukan dapat terjadi di nodus limfatikus, lien, timus, hepar. Pembentukan darah di luar sumsum tulang ini disebut hematopoiesis ekstra meduler. Nodus limfatikus, lien dan timus dalam keadaan normal juga berfungsi dalam maturasi dan aktivasi limfosit. Hematopoiesis prenatal dapat dibagi menjadi 3 fase: 1. Fase mesoblastik - Disebut juga fase prahepar - Janin usia minggu ke-2

Transcript of Hematopoiesis Adalah Proses Pembentukan Dan Perkembangan Sel

Page 1: Hematopoiesis Adalah Proses Pembentukan Dan Perkembangan Sel

Hematopoiesis adalah proses pembentukan dan perkembangan sel-sel

darah.

Proses ini terjadi pada masa prenatal (masih dalam kandungan) dan post

natal (setelah lahir).

Pada prenatal, proses pembentukan terjadi di yolk sac (kantung kuning

telur), kemudian fase selanjutnya pada hepar dan lien, dan pada fase

lanjut di sumsum tulang.

Pada post natal, pembentukan utama terjadi di sumsum tulang. Pada

keadaan patologis (sumsum tulang sudah tidak berfungsi atau kebutuhan

meningkat), pembentukan dapat terjadi di nodus limfatikus, lien, timus,

hepar. Pembentukan darah di luar sumsum tulang ini disebut

hematopoiesis ekstra meduler.

Nodus limfatikus, lien dan timus dalam keadaan normal juga berfungsi

dalam maturasi dan aktivasi limfosit.

Hematopoiesis prenatal dapat dibagi menjadi 3 fase:

1. Fase mesoblastik

- Disebut juga fase prahepar

- Janin usia minggu ke-2

- Terjadi pada pulau-pulau darah di sakus vitelinus / yolk sac (kantung

kuning telur)

Page 2: Hematopoiesis Adalah Proses Pembentukan Dan Perkembangan Sel

- Terbentuk eritrosit primitif (sel yang masih berinti)

2. Fase hepatic

- Janin usia minggu ke-6

- Pada hepar dan lien. Juga pada timus (pembentukan limfosit)

- Terbentuk eritrosit yang sesungguhnya (sudah tidak berinti). Juga

terbentuk semi granulosit dan trombosit. Selain itu juga limfosit

(dari timus). Itulah kenapa sering disebut fase hepatosplenotimik

karena produksi oleh hepar, lien, dan timus

3. Fase myeloid

- Janin bulan ke-4

- Pembentukan terjadi pada sumsum tulang karena sudah terjadi

proses osifikasi (pembentukan tulang). Tapi ada juga yang

menyebutkan kalau terjadi di medulolimfatik (di medulla spinalis

dan limfonodi). Tapi limfonodi ini untuk maturasi.

- Di sini sudah terbentuk darah lengkap

Ini merupakan gambaran pulau- pulau darah dari kantung kuning telur

pada hematopoesis fase mesoblastik awal. Keterangan :

L : lumen dari pembuluh darah

1 : elektroblas basofilik

2&3 :eritroblas polikromatofilik

Yang bulat-bulat : eritrosit dan bakal eritrosit

Page 3: Hematopoiesis Adalah Proses Pembentukan Dan Perkembangan Sel

Yang ini gambaran pulau-pulau darah kantung kuning telur pada fase

mesoblatik lanjut. Ket :

1 : eritoblas basofilik

2&3 : eritoblas polikromatofilik

4 : eritrosit berinti

5%6: dinding pembuluh darah, dilapisi endotel. Ini intinya

Ini juga gambaran pulau-pulau darah, tapi dengan pewarnaan HE. Di sini

terlihat gerombolan eritrosit yang masih berinti.

Bulat-bulat besar : pulau-pulau darah

2

Ini gambaran hepar (fase hepatic).

1 : Ada gambaran sel hepar (gelap yang banyak),

2 : di antaranya ada gerombolan sel eritrosit yang sudah tidak beriniti

Ini gambaran sumsum tulang (fase myeloid)

1 : lempeng-lempeng tulang

Page 4: Hematopoiesis Adalah Proses Pembentukan Dan Perkembangan Sel

2 : sumsum tulang. Di situ tidak jelas mana eritrositnya karena sudah

merupakan satu kesatuan darah yang lengkap (eritrosit, trombosit,

limfosit,dll)

Sekarang, kita membahas tentang hematopoiesis post natal.

SUMSUM TULANG (ST)

- Dalam keadaan normal, hematopoiesis terjadi di sumsum tulang

merah (hematogenus).

- ST terletak di saluran medulla tulang panjang dan dalam rongga

tulang spoons.

- ST dalam keadaan makroskopis bisa dibedakan jadi ST merah

(hematogenus) dan ST kuning.

- ST merah karena memang warnanya merah (karena ada eritrosit)

- ST kuning karena memang warnanya kuning (karena lebih banyak sel

adiposity)

- Saat lahir, semua tulang mengandung hematogenus (ST merah), tapi

dengan bertambah usia, ST merah ini akan berubah jadi ST kuning.

Dan pada keadaan tertentu, ST kuning ini akan diubah jadi ST

merah lagi.

- Pada usia 18 th, biasanya yang ST merah tinggal cranium, vertebrae,

sternum, proksimal humerus & femur. Yang lainnya udah jadi ST

kuning. Tapi bisa jadi karena kebutuhan darah meningkat, ST

kuning bisa jadi ST merah. Atau malah hematopoiesisnya terjadi di

ekstra meduler (di luar ST).

ST Merah

Page 5: Hematopoiesis Adalah Proses Pembentukan Dan Perkembangan Sel

- Stroma (kerangka besar suatu jaringan / organ) tersusun dari

anyaman serabut retikuler dan sel retikuler

- Parenkim (unit fungsional dari suatu organ) yaitu berupa tali-tali

hematopoietic cord (bangunan seperti tali berisi seri-seri darah dan

prekursornya: eritrosit, trombosit, limfosit, granulosit, monosit).

- Juga ditemukan sinusoid, arteri vena kecil, makrofag, sel adiposity.

- Matriks (sunsbstansi interseluler) berupa kolagen tipe 1 dan 3,

proteoglikan, laminin, fibronektin, hemonektin.

ST kuning

- Stroma : anyaman serabut retikuler dan sel retikuler

- Parenkim : Sel adipose (dominan), makrofag, sel mesenkim yang

belum berdiferensiasi.

Dengan adanya sel mesenkim yang belum berdiferensiasi, saat

keadaan patologis, sel mesenkim ini bisa berdiferensiasi menjadi

sel-sel darah sehingga ST kuning berubah jadi ST merah

Ini gambaran ST dengan pewarnaan HE dan dikombinasi dengan

peresapan perak.

1 : anyaman serabut retikuler (seperti jala). Pada peresapan perak bisa

terlihat berwarna hitam. Sel-sel darah dan precursor ada di antaranya (di

mata-mata jalanya)

2 : sel adiposity ( berwarna kuning)

Page 6: Hematopoiesis Adalah Proses Pembentukan Dan Perkembangan Sel

Yang ini gambaran hanya dengan pengecatan HE

1 : Sel adiposity. Hanya berbentuk vakuola kosong Karena lemak sudah

larut dengan pewarnaan HE

2: sel eritrosit yang banyak

3:arteri

4: vena

Terlihat sel-sel mesenkim yang banyak yang bisa berubah jadi sel eritrosit

pada keadaan patologis.

NODUS LIMFATIKUS (Limfonodus/ Kelenjar limfe / Kelejar Getah Bening)

- Dibungkus oleh kapsul /simpai dari jaringan pengikat ireguler

- Kapsul itu membentuk cabang-cabang yang masuk ke kelenjar getah

bening yang disebut trabekula

- Stroma berupa jaringan pengikat retikuler (serabut dan sel retikuler)

- Parenkim dibedakan jadi kortek dan medulla

Kortek

- Terletak di tepi

- Bisa dibedakan lagi jadi kortek bagian luar dan bagian dalam atau

parakortek

- Kortek bagian luar tersusun oleh limfosit B

Page 7: Hematopoiesis Adalah Proses Pembentukan Dan Perkembangan Sel

- Kortek bagian dalam/parakortek tersusun oleh limfosit T

- Terdapat nodulus limfatikus (bangunan berbentuk bulat). Bukan

nodus limfatikus lho, tapi nodulus limfatikus. Nodulus ini bisa juga

ditemukan di pulpa putih lien.

Medulla

- Terdapat korda medullaris berisi limfosit B dan sel plasma

- Di antara korda terdapat sinus medularis

Nodulus Limfatikus

- Bagian tengah tampak lebih pucat, disebut sentrum germinativum,

tersusun oleh limfosit besar / aktif proliferasi.

- Bagian tepi tampak lebih gelap, berisi limfosit kecil

Sinus (ruangan/rongga berisi cairan limfe) pada nodus limfatikus ada 3

- Sinus subkapsularis / marginalis (berada di bawah kapsula)

- Sinus intermedia/ trabekularis (berada mengikuti trabekula)

- Sinus medularis (di antara korda medulla)

Sinus merupakan rongga yang meskipun susunannya sangat longgar tapi

masih memiliki unsur makrofag, serabut retikuler.

Pada nodus limfatikus juga ditemukan makrofag (berfungsi dalam

fagositosis) dan sel dendritik (merupakan sel APC atau sel penyaji

antigen).

Page 8: Hematopoiesis Adalah Proses Pembentukan Dan Perkembangan Sel

1: sinus subkapsularis

2: sinus intermedia

3: sinua medularis

4: nodulus limfatikus. Bagian tepi gelap (tersusun limfosit kecil), bagian

tengah pucat (limfosit besar)

1: kortek

2: bagian gelap (limfosit kecil)

3: bagian pucat (limfosit besar)

LIEN / LIMPA

- Simpai berupa jaringan pengikat padat ireguler & beberapa sel otot

polos

- Simpai ini masuk ke dalam membentuk trabekula.

- Stroma: jaringan pengikat retikuler (serabut dan sel retikuler)

- Parenkim: dibedakan jadi 2

o Pulpa putih tersusun oleh nodulus limfatikus.

o Pulpa merah tersusun oleh Billroth cord (korda limpa).

Page 9: Hematopoiesis Adalah Proses Pembentukan Dan Perkembangan Sel

- Diantara pulpa putih dan pulpa merah terdapat zona marginalis berisi

sinus-sinus, jaringan pengikat longgar, banyak makrofag, sel

dendritik dan sedikit limfosit B. Juga ditemukan antigen yang

berasal dari darah karena sinus-sinus ini banyak aliran darah.

Sehingga zona marginalis ini disebut sebagai zona imunologis

karena punya antigen, sel dendritik, makrofag, limfosit.

Pulpa putih

- Terdiri dari nodulus limfatikus

- Bagian tengah (centrum germinativum) tampak pucat (limfosit

besar/aktif proliferasi)

- Bagian tepi tampak lebih gelap (limfosit kecil)

- Ciri yang khas dari pulpa putih yaitu nodulus limfatikus ditembus oleh

arteri sentralis yang merupakan cabang dari arteri lienalis.

- Arteri sentralis ini akan diselubungi oleh selubung limfatik periarteri

yang berisi limfosit T

- Sedangkan bagian luar selubung arteri tersebut berisi limfosit B.

Pulpa merah

- Tersusun oleh Billroth cord (korda limpa)

- terletak diantara sinusoid - sinusoid

- Tersusun oleh sel retikuler dan serabut retikuler, makrofag, limfosit,

sel plasma, eritrosit, trombosit dan granulosit.

Page 10: Hematopoiesis Adalah Proses Pembentukan Dan Perkembangan Sel

1: trabekula

2: arteri lienalis

3: arteri sentralis

Arteri lienalis – bercabang jadi arteri trabekularis – jadi arteri sentralis

yang menembus nodulus – keluar dari nodulus bercabang-cabang menjadi

arteri penisili. Arteri penisili akan menjadi kapiler. Kapiler itu berhubungan

langsung dengan sinusoid. Sinusoid berhubungan dengan vena pulva lalu

ke vena trabekula.

Di situ terlihat zona marginalis (putih-putih mengelilingi pulpa putih).

Zona marginalis ini tersusun oleh sinus-sinus marginalis. Ternyata arteri

sentralis juga memiliki percabangan menuju sinus marginalis itu. Zona

marginalis ini merupakan zona imunologis.

Sirkulasi darah limpa, bisa terbuka bisa tertutup. Kalau yang tertutup, dari

arteri ke vena (seperti yang udah dijelaskan di atas)

Kalau untuk peredaran darah terbuka (di luar pembuluh darah) : darah

dari sinusoid akan keluar ke korda limpa, lalu baru menerobos masuk ke

sinusoid. Pendapat ini lebih diakui karena pada korda limpa ditemukan

banyak limfosit, monosit, dll, sebagai bukti bahwa darah memang keluar

dari sinusioid dan ada di korda limpa.

Korda limpa. Gambaran titik-titik seperti tali.

Page 11: Hematopoiesis Adalah Proses Pembentukan Dan Perkembangan Sel

TIMUS

- Simpai terbentuk oleh jaringan pengikat longgar

- Simpai masuk ke dalam timus membentuk trabekula. Tapi di sini

bedanya, trabekula itu tidak hanya sekedar masuk, melainkan

sampai membagi timus secara sempurna menjadi beberapa lobulus

- Stroma terbentuk oleh jaringan epitel retikuler yang tersusun oleh sel

epitel retikuler (beda sama lien dan nodus limfatikus. Timus jaringan

epitel retikuler, kalo lien dan limfa jaringan pengikat retikuler)

- Sel epitel retikuler berbentuk stelat, inti oval & pucat, hubungan antar

sel berupa desmosom (hubungannya longgar).

- Parenkimnya oleh trabekula dibentuk menjadi beberapa lobuli

- Tiap lobulus terdiri dari korteks dan medula

Korteks lobulus:

- Hanya tersusun oleh limfosit T (timosit) ukuran kecil dan sangat

banyak, tersusun padat sehingga tampak lebih gelap

- Bisa dijumpai sel epitel retikuler tapi tersebar karena timosit sangat

padat, sehingga sel epitelnya hanya dikit dan tersebar

- Tempat pembentukan dan diferensiasi limfosit T dari sumsum tulang.

limfosit T yang keluar ini belum matur dan masuk ke organ lain

untuk bisa matur dan aktivasi.

- Beberapa makrofag

- Terdapat sawar darah timus. Terbentuk dari kapiler non fenestrate

(tidak bertingkap). Sawar darah timus ini memisahkan darah dari

kortek timus. Kenapa? Biar limfosit T yang belum matur tidak

Page 12: Hematopoiesis Adalah Proses Pembentukan Dan Perkembangan Sel

terpapar oleh antigen yang ada di darah. Di luar dinding kapiler

diselubungi oleh sel epitel retikuler.

- Tampak lebih gelap.

Medula lobulus:

- Limfosit T (timosit) ukuran sedang dan besar, tersusun lebih jarang

sehingga tampak lebih pucat

- Sel epitel retikuler lebih banyak

- Terdapat badan Hassal (korpuskulum Hassal)

- Tampak lebih pucat.

Badan Hassal: sel epitel retikuler gepeng, tersusun konsentris, mengalami

degenerasi, sitoplasma mengandung granula keratohialin dan filamen

sitokeratin.

Sawar darah timus:

- Dibentuk oleh dinding kapiler darah pada korteks lobulus yang

dikelilingi oleh satu lapisan sel epitel retikuler.

- Dinding kapiler itu sendiri terdiri dari sel endotel (di bagian dalam)

dan lamina basalis (di bagian luarnya). Terkadang di bagian tepi

ditemukan sel perisit.

- Di luar dinding kapiler ini disusun oleh sel epitel retikuler.

- Sel epitel retikuler itu sendiri terdiri dari sel epitel dan lamina basalis

- Jadi sawar darah timus tersusun oleh :

o sel endotel kapiler darah yg tdk bertingkap/non fenestrata,

o lamina basalis kapiler darah yang tebal,

Page 13: Hematopoiesis Adalah Proses Pembentukan Dan Perkembangan Sel

o sel perisit,

o lamina basalis dari lapisan sel epitel retikuler dan

o sel epitel retikuler.

Terlihat lobulus-lobulus yang terbentuk dari trabekula. Di dalamnya ada

bagian gelap (kortek) tersusun dari timosit kecil dan terdapat sawar darah

timus. Di bagian tengah terlihat lebih pucat (medulla) yang tersusun oleh

timosit besar, ada badan hassal.

Ini gambaran stroma timus. Di bagian tepi ada sel epitel retikuler (oval

besar). Sitoplasmanya membentuk prosesus protoplasmasis yang

memanjang dan berhubungan dengan sel epitel retikuler yang lain

dengan membentuk desmosom.

Ini juga gambaran timus. Jelas kalo di situ ada kortek trus ada trabekula

yang membagi menjadi beberapa lobules. Ada bagian pucat dari lobules

yang merupakan medulla. Di medulla yang pucat itu terlihat ada titik-titik

merah. Itulah yang disebut badan hassal. Di bagian kortek harusnya ada

sawar darah timus. Tapi di sini tidak tergambar jelas.

HEPAR

Page 14: Hematopoiesis Adalah Proses Pembentukan Dan Perkembangan Sel

- Simpai tersusun oleh jaringan pengikat padat ireguler yang kemudian

membentuk septa interlobularis (bukan trabekula lho…) sehingga

membagi menjadi lobulus-lobulus.

- Stroma berupa jalinan serabut retikuler halus (yg menunjang

hepatosit dan sel endotel sinusoid).

- Parenkim terbagi dalam lobulus-lobulus berbentuk heksagonal (0,7 x 2

mm).

- Tiap lobulus berisi hepatosit yang tersusun berderet radier menuju ke

pusat lobulus.

- Diantara deretan-deretan hepatosit dijumpai sinusoid (dilapisi endotel

& sel Kupffer). Sel Kupffer adalah sel makrofag yang ada di dinding

sinusoid hepar.

- Diantara deretan hepatosit & sinusoid terdapat celah Disse.

- Pada pusat lobulus terdpt vena sentralis / vena sentrolobular.

- Pada sudut-sudut luar lobulus terdpt kanalis porta / celah porta yang

tersusun oleh jaringan pengikat dan Triad Portal / Trigonum Kiernan

- Triad Portal / Trigonum Kiernan di dalamnya terdapat cabang v. porta,

cabang a. hepatika, cabang duktus biliaris, pembuluh limfe dan

saraf.

Ini gambaran lobules hepar dengan pengecatan HE. Bentuk lobulus

heksagonal yang terbentuk oleh septa interlobularis. Di lobulus terdapat

sel hepar yang tersusun radial (merah-merah), di antaranya (putih-putih)

dijumpai sinusoid. Antara sel hepar dan sinusoid ada cellah disse. Di sudut

Page 15: Hematopoiesis Adalah Proses Pembentukan Dan Perkembangan Sel

luar ada celah porta yang tersusun oleh trigonum Kiernan. Yang tengah

bulat adalah vena sentralis.

Yang ini, keliatan jelas sel hepar yang tersusun berderet menuju pusat

dan di antaranya terdapat sinusoid.

MIKROSKOPIS ENDOTEL

- Suatu sel yang klo dilihat dari samping bentuknya pipih,

- Fungsinya melapisi dinding pembuluh darah dan permukaan dalam

jantung.

- Bentuknya poligonal (dilihat dari atas), ukuran 10x30 m. Poligonal itu

maksudnya bersisi banyak.

- Endotel ini mirip epitel tapi bedanya dia khusus berada di pembuluh

darah dan permukaan jantung

- Bagian yang terdapat inti akan menonjol ke dalam lumen pembuluh

darah.

- Bagian tepi sel menipis (0,2 m). Makanya dari samping akan keliatan

pipih.

- Sitoplasma mengandung

o Kompleks golgi (pd ujung/kutub inti)

o Mitokondria

o Ribosom bebas

Page 16: Hematopoiesis Adalah Proses Pembentukan Dan Perkembangan Sel

o Endoplasmik retikulum

o Filamen diameter 9-11 nm terletak perinuklear. Dengan

filament ini endotel jadi bersifat kontraktil

o Granula-granula sekretorik seperti granula Weibel-Palade.

o Vesikel pinositik (vesikel yang merupakan manifestasi dari

proses transport aktif)

- Perlekatan antar sel endotel berupa zonula occludens/sabuk kedap

(utama) dan kadang-kadang taut rekah/gap junction.

- Perlekatan pada venula (vena kecil) ini paling longgar.

Susunan endotel pada kapiler

- Sel endotel tersusun sebagai satu lapisan yang tergulung membentuk

saluran silindris mengelilingi lumen kapiler (diameter 7-9 m).

- Pada potongan melintang kapiler, tampak satu atau lebih sel endotel.

- Permukaan luar lapisan sel endotel tersusun oleh lamina basal.

- Di luar lamina basalis (di sekitar kapiler) terdapat sel perisit yang

berfungsi untuk regenerasi dari kapiler.

Berdasarkan struktur sel endotel:

1. Kapiler kontinu (somatik)

2. Kapiler bertingkap (viseral)

3. Kapiler bertingkap tanpa diafragma

Page 17: Hematopoiesis Adalah Proses Pembentukan Dan Perkembangan Sel

4. Kapiler sinusoid.

Struktur histologist kapiler

1. Kapiler kontinu (somatik):

- Dinding selnya utuh, tidak ada fenestra / tingkap / pori

- Terdapat lamina basal yang utuh.

- Lokasinya di jaringan otot, jaringan ikat, jaringan saraf dan kel.

eksokrin.

- Tidak ada lubangnya karena dengan begitu akan mencegah saraf dll

dari zat-zat toksik.

2. Kapiler bertingkap (viseral):

- Dinding selnya ada lubang dan ditutupi diafragma yang tipis

(diameter 60-80 nm).

- Fenestra ditutupi oleh diafragma tipis.

- Terdapat lamina basal yang utuh.

- Lokasinya di ginjal, usus, kelenjar endokrin.

- Biasanya pada organ yang aktif melakukan pertukaran zat. Makanya

tipe dindingnya berlubang.

3. Kapiler bertingkap tanpa diafragma:

- Dindingnya punya lubang, tapi tidak punya diafragma.

- Lokasinya khusus di glomerulus ginjal.

4. Kapiler sinusoid:

- Jalannya berkelok-kelok, diameter besar (30-40 m).

Page 18: Hematopoiesis Adalah Proses Pembentukan Dan Perkembangan Sel

- Susunan sel endotel tidak berkesinambungan. Antara sel endotelnya

tidak berhubungan satu sama lain

- Dinding sel endotel mempunyai banyak lubang tanpa diafragma,

sehingga relatif longgar.

- Terdapat makrofag di antara / di luar sel endotel. Kalo di hepar,

namanya sel kuppfer.

- Lamina basal yang melingkupi sel endotel tidak kontinu / tidak utuh.

- Lokasi di antara sel-sel hepar, antara korda limpa dan organ

hematopoietik.

Sel perisit

Sitoplasma

Inti sel

Yang kiri : tipe kontinu

Inti selnya yang menonjol besar ke dalam. Sitoplasmanya melingkar

membentuk cincin. Pada sitoplama tidak terdapat lubang, makanya

disebut kontinu. Di bagian tepi terlihat sel perisit.

Yang kanan : tipe berlubang

Pada sitoplasmanya terdapat lubang, sehingga disebut tipe bertingkap.

Kalau ini gambaran arteri atau vena. Endotel (lapisan paling dalam)

terlihat sangat banyak inti endotel. (Kalo di kapiler kan hanya 1 atau 2 inti

Page 19: Hematopoiesis Adalah Proses Pembentukan Dan Perkembangan Sel

selnya) Hubungan antara sel endotel yang banyak itu berupa zonula

ocludens.

Fungsi endotel

- Ikut menentukan permeabilitas pembuluh darah karena sel endotel

punya :

o Taut interseluler (hubungan sel endotel satu dengan lainnya)

o Celah antara sel endotel. Misal di sinusoid.

o Fenestra / tingkap/ lubang. Kalo ga bertingkap, permeabilitas

lebih rendah. Kalo bertingkap, jadi lebih tinggi.

o Aktivitas transpor vesikuler, lewat sitoplasma sel endotel.

- Fungsi sekresi:

o Menghasilkan faktor von Willebrand (factor 8 dari pembekuan

darah). Terdapat dlm granula Weibel-Palade, tepatnya di

endotel yang melapisi pembuluh darah yang lebih besar.

o Menghasilkan faktor vasoaktif (prostasiklin, NO & endotelin).

Prostasiklin dan NO bersifat vaso dilator, kalo endotelin

bersifat vaso kontriksor.

o Menghasilkan aktivator plasminogen yang mengubah

plasminogen menjadi plasmin. Fungsinya menghilangkan

pembekuan darah yang tidak terpakai.

o Menghasilkan enzim pengkonversi angiotensin I menjadi

angiotensin II. Efeknya pada pengeluaran aldosteron sehingga

mempengaruhi absorbs Na dan mempengaruhi tekanan darah

juga.

Page 20: Hematopoiesis Adalah Proses Pembentukan Dan Perkembangan Sel

- Fungsi antitrombogenik:

Sel endotel mencegah kontak trombosit dengan jaringan ikat

subendotel sehingga mencegah terjadinya agregasi trombosit,

sehingga mencegah terbentuknya trombus.

Pada pembuluh darah itu kan ada tunika intima, tunika media, dan

tunika edventisia. Yang tunika intima itu terdapat sel endotel,

lamina basalis, dan jaringan sub endotel yang tersusun atas

jaringan pengikat longgar.

Jika endotel ga ada, trombosit bisa berinteraksi dengan subendotel

dan menyebabkan agregasi. Jadi, endotel itu berfungsi untuk

mencegah kontak tersebut dan mencegah adanya agregasi.