HEAD ACHE

12
 HEAD AC HE KASUS

description

head ache farmakologi toksikologi...

Transcript of HEAD ACHE

HEAD ACHE

HEAD ACHEKASUSKASUSSeorang pasien bernama Tn. ST berusia 39 thn. Mengeluh tengkuk atau leher yang kaku, kepala terasa berat dan kadang-kadang nyeri sampai di dahi serta penglihatan kabur. Disamping itu, pasien merasa mual, muntah dan kadang-kadang muntah pada pagi hari pasien belum pernah mengonsumsi untuk mengatasi nyeri kepala. Sebelumnya tidak ada riwayat hipertensi, Diabetes mellitus, tidak ada kebiasaan merokok tetapi suka minum kopi biasanya 2 gelas per hari. Pasien banyak tuntutan pekerjaan (supervisor). Memiliki tekanan darah (blood pressure) 120/80 mmHg, GDA 128mg/dl, suhu badan 37C,Nadi 80, Pernafasan 24x/menit.Pertanyaan: Diagnosa dan terapi serta alasan?

1. Subjektif

Identitas Pasien:Nama: Tn. STUmur: 39 thnKeluhan: - Tengkuk dan leher kakuKepala terasa berat dan kadang nyeri hingga dahiPenglihatan kaburTerkadang mual dan muntah dipagi hariRiwayat Pengobatan: Tidak adaRiwayat Penyakit: Tidak DM dan tidak HipertensiPerilaku Hidup: Minum kopi 2 gelas per hariInformasi Tambahan: Bekerja sebagai supervisor (pasien mempunyai banyak tuntutan pekerjaan)

2. Objektif

TD: 120/80 mmHgGDA: 128 mg/dlSuhu tubuh: 37CNadi: 80Pernafasan: 24x/menit

3. Assesment

Berdasarkan kasus diatas, Pasien diduga menderita sakit kepala tegang otot (tension Type headache). Karena gejala utama dari sakit kepala tegang otot adalah nyeri tumpul yang konstan, atau perasaan menekan yang tidak enak pada leher, pelipis, dahi, atau di sekitarkepala, leher terasa kaku.(Ikawati.2009)

Stress fisik dan emosional dapat menyebabkan kontraksi pada otot-otot leher dan kulit kepala, yang menyebabkan sakit kepala karena tegang. Karakteristik dari sakit kepala ini perasaan ada tekanan pada dahi, pelipis, atau belakang leher. Berdasarkan keluhan pasien pula yang merasa banyak tuntutan pekerjaan sebagai supervisor, ini bisa menjadi pemicu terjadinya tension headache ini ditambah lagi kebiasaan si pasien yang mengonsumsi kopi 2 gelas setiap harinya.Didalam kasus ini belum dilengkapi data laboratorium si pasien sehingga sulit dilakukan anamnesis lanjutan untuk menentukan penyakit penyertanya.

4. Planning

a. Terapi non farmakolgiTerapi psikologi terapi fisik telah digunakan untuk mengontrol tension head ache. Terapi psikologis bisa didapatkan dari konseling ataupun menenangkan diri, mengontrol stres, latihan relaksasi dan biofeedback. Latihan relaksasi dan biofeedback dapat dilakukan sendiri atau kombinasi yang memberikan efek sekitar 50% dapat mengurangi sakit kepala.Fakta-fakta ini didukung oleh terapi fisik seperti pijat, akupuntur, pemanasan, mengompres bagian yang sakit dengan es batu.(Dipiro.2012:1016)

Terapi non farmakologi lainnya bisa dilakukan:melakukan latihan peregangan leher atau otot bahu sedikitnya 20sampai 30 menitperubahan posisi tidurpernafasan dengan diafragma atau metode relaksasi otot yang lainPenyesuaian lingkungan kerja maupun rumah :- Pencahayaan yang tepat untuk membaca, bekerja, menggunakan- Komputer, atau saat menonton televisi- Hindari eksposur terus-menerus pada suara keras dan bising- Hindari suhu rendah pada saat tidur pada malam hari (Ikawati.2009)

Terapi Farmakologi- Paracetamol (golongan analgesik)Paracetamol diberikan kepada passien untuk merdekan nyeri yang dialami oleh pasien. Dari semua golongan NSAID paracetamol yang cukup aman untuk dibeirkan kepada pasien.

- Kafein (Untuk meningkatkan kerja analgesik)Kafein diberikan untuk meningkatkan kerja obat analgetiknya,(Dipiro.1016) namun pemberian kafein ini tidak boleh terlalu sering karena bisa menimbulkan ketergantungan bagi si pasien. Apabila dengan pemberian paracetamol sudah reda nyeri sebaiknya tidak usah diberikan kafein-MetoklopramidBerdasarkan keluhan si pasien dia mengalami mual dan muntah. Tapi tidak diterangkan seberapa sering dia mengalami mual dan muntah. Jadi jika intensitas mual dan muntah terlalu sering bisa digunakan metoklopramid untuk mengurangi rasa mual dan muntahnya.

SEKIAN... WASSALAM