He Modi Alisa

9
  KMB III "sistem perkemihan" Kel3_2A_AKPER PEMDA GARUT  <http://akperpemdagarut2agroup3.blogspot.com/>  Kamis, 07 April 2011  makalah hemodialisa *BAB I* *PENDAHULUAN* Penderita yang menjalani dialisa memerlukan makanan dan obat khusus. Nafsu makan penderita menurun dan terjadi kehilangan protein selama dialisa peritoneal, karena itu penderita biasanya memerlukan diet tinggi protein (secara kasar sebanyak 1 gram/kg BB). Asupan natrium dan kalium harus dibatasi sampai 2 gram/hari. Asupan makanan kaya fosfat juga harus dibatasi. Asupan cairan pada penderta yang memiliki kadar natrium rendah harus dibatasi.Sangat penting untuk melakukan penimbangan berat badan setiap hari. Penambahan berat badan yang berlebihan menunjukkan terlalu banyaknya asupan cairan. Multivitamin dan tambahan zat besi perlu diberikan untuk menggantikan zat gizi yang hilang pada proses dialisa. Penderita yang menjalani dialisa dan menerima banyak transfusi darah seringkali mendapatkan terlalu banyak zat besi karena darah mengandung sejumlah besar zat besi. Karena itu penderita tidak mendapatkan tambahan zat besi. Untuk merangsang pembentukan se darah merah bisa diberikan hormon (testosteron atau eritropoietin). Pengikat fosfat (misalnya kalsium karbonat atau kalsium asetat) diberikan untuk membuang kelebihan fosfat. Kadar kalsium darah yang rendah atau penyakit tulang hiperparatiroid yang berat diobati.dengan kalsitriol (salah satu bentuk vitamin D) dan tambahan kalsium. Pada penderita gagal ginjal sering dijumpai tekanan darah tinggi. Pada 50% penderita, hal ini bisa diatasi secara sederhana dengan membuang sejumlah cairan selama dialisa. Sedangkan pada penderita lainnya perlu diberikan obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah. *BAB II* *PEMBAHASAN*  1.  *Pengertian* Hemodialisa berasal dari kata hemo=darah,dan dialisa=pemisahan atau filtrasi. Pada prinsipnya hemodialisa menempatkan darah berdampingan dengan cairan dialisat atau pencuci yang dipisahkan oleh suatu membran atau selaput semi permeabel. Membran ini dapat dilalui oleh air dan zat tertentu atau zat sampah. Proses ini disebut dialysis yaitu proses berpindahnya air atau zat, bahan melalui membran semi permeabel ( Pardede, 1996 ). Terapi hemodialisa adalah suatu teknologi tinggi sebagai terapi pengganti untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darah manusia seperti air, natrium, kalium, hidrogen, urea, kreatinin, asam urat, dan zat-zat lain melalui membran semi permeabel sebagai pemisah darah dan cairan dialisat pada ginjal buatan dimana terjadi proses difusi, osmosis dan ultra filtrasi (Setyawan, 2001). Hemodialisa adalah proses pembersihan darah oleh akumulasi sampah buangan. Hemodialisis digunakan bagi pasien dengan tahap akhir gagal

description

kmb

Transcript of He Modi Alisa

KMB III "sistem perkemihan" Kel3_2A_AKPER PEMDA GARUT Kamis, 07 April 2011 makalah hemodialisa*BAB I**PENDAHULUAN*Penderita yang menjalani dialisa memerlukan makanan dan obat khusus.Nafsu makan penderita menurun dan terjadi kehilangan protein selamadialisa peritoneal, karena itu penderita biasanya memerlukan diet tinggiprotein (secara kasar sebanyak 1 gram/kg BB). Asupan natrium dan kaliumharus dibatasi sampai 2 gram/hari. Asupan makanan kaya fosfat juga harusdibatasi. Asupan cairan pada penderta yang memiliki kadar natrium rendahharus dibatasi.Sangat penting untuk melakukan penimbangan berat badansetiap hari. Penambahan berat badan yang berlebihan menunjukkan terlalubanyaknya asupan cairan.Multivitamin dan tambahan zat besi perlu diberikan untuk menggantikanzat gizi yang hilang pada proses dialisa.Penderita yang menjalani dialisa dan menerima banyak transfusi darahseringkali mendapatkan terlalu banyak zat besi karena darah mengandungsejumlah besar zat besi. Karena itu penderita tidak mendapatkan tambahanzat besi.Untuk merangsang pembentukan se darah merah bisa diberikan hormon(testosteron atau eritropoietin).Pengikat fosfat (misalnya kalsium karbonat atau kalsium asetat)diberikan untuk membuang kelebihan fosfat. Kadar kalsium darah yangrendah atau penyakit tulang hiperparatiroid yang berat diobati.dengankalsitriol (salah satu bentuk vitamin D) dan tambahan kalsium.Pada penderita gagal ginjal sering dijumpai tekanan darah tinggi. Pada50% penderita, hal ini bisa diatasi secara sederhana dengan membuangsejumlah cairan selama dialisa. Sedangkan pada penderita lainnya perludiberikan obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah. *BAB II**PEMBAHASAN* 1. *Pengertian*Hemodialisa berasal dari kata hemo=darah,dan dialisa=pemisahan ataufiltrasi. Pada prinsipnya hemodialisa menempatkan darah berdampingandengan cairan dialisat atau pencuci yang dipisahkan oleh suatu membranatau selaput semi permeabel. Membran ini dapat dilalui oleh air dan zattertentu atau zat sampah. Proses ini disebut dialysis yaitu prosesberpindahnya air atau zat, bahan melalui membran semi permeabel (Pardede, 1996 ).Terapi hemodialisa adalah suatu teknologi tinggi sebagai terapipengganti untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun tertentudari peredaran darah manusia seperti air, natrium, kalium, hidrogen,urea, kreatinin, asam urat, dan zat-zat lain melalui membran semipermeabel sebagai pemisah darah dan cairan dialisat pada ginjal buatandimana terjadi proses difusi, osmosis dan ultra filtrasi (Setyawan, 2001).Hemodialisa adalah proses pembersihan darah oleh akumulasi sampahbuangan. Hemodialisis digunakan bagi pasien dengan tahap akhir gagalginjal atau pasien berpenyakit akut yang membutuhkan dialysis waktusingkat (DR. Nursalam M. Nurs, 2006).Haemodialysis adalah pengeluaran zat sisa metabolisme seperti ureum danzat beracun lainnya, dengan mengalirkan darah lewat alat dializer yangberisi membrane yang selektif-permeabel dimana melalui membrane tersebutfusi zat-zat yang tidak dikehendaki terjadi. Haemodialysa dilakukan padakeadaan gagal ginjal dan beberapa bentuk keracunan (Christin Brooker,2001).Metode pencucian darah dengan mengunakan peritoneum (selaput yangmelapisi perut dan pembungkus organ perut). Selaput ini memiliki areapermukaan yang luas dan kaya akan pembuluh darah. Zat-zat dari darahdapat dengan mudah tersaring melalui peritoneum ke dalam rongga perut.Cairan dimasukkan melalui sebuah selang kecil yang menembus dindingperut ke dalam rongga perut. Cairan harus dibiarkan selama waktutertentu sehingga limbah metabolic dari aliran darah secara perlahanmasuk ke dalam cairan tersebut, kemudian cairan dikeluarkan, dibuang,dan diganti dengan cairan yang baru.Pada hemodialisa, darah penderita mengalir melalui suatu selang yangdihubungkan ke fistula arteriovenosa dan dipompa ke dalam dialyzer.Untuk mencegah pembekuan darah selama berada dalam dialyzer makadiberikan heparin.Di dalam dialyzer, suatu selaput buatan yang memiliki pori-porimemisahkan darah dari suatu cairan (/dialisat/) yang memiliki komposisikimia yang menyerupai cairan tubuh normal.Tekanan di dalam ruang dialisat lebih rendah dibandingkan dengan tekanandi dalam darah, sehingga cairan, limbah metabolik dan zat-zat racun didalam darah disaring melalui selaput dan masuk ke dalam dialisat. Tetapisel darah dan protein yang besar tidak dapat menembus pori-pori selaputbuatan ini.Darah yang telah dicuci lalu dikembalikan ke dalam tubuh penderita.Dialyzer memiliki ukuran dan tingkat efisiensi yang berbeda-beda.Mesin yang lebih baru sangat efisien, darah mengalir lebih cepat danmasa dialisa lebih pendek (2-3 jam, sedangkan mesin yang lama memerlukanwaktu 3-5 jam).Sebagian besar penderita gagal ginjal kronis perlu menjalani dialisasebanyak 3 kali/minggu. 2. *Tujuan Hemodialisa*Sebagai terapi pengganti, kegiatan hemodialisa mempunyai tujuan : 1. Membuang produk metabolisme protein seperti urea, kreatinin dan asam urat 2. Membuang kelebihan air. 3. Mempertahankan atau mengembalikan system buffer tubuh. 4. Mempertahankan atau mengembalikan kadar elektrolit tubuh. 5. Memperbaiki status kesehatan penderita.Menurut Havens dan Terra (2005) tujuan dari pengobatan hemodialisaantara lain : 1. Menggantikan fungsi ginjal dalam fungsi ekskresi, yaitu membuang sisa-sisa metabolisme dalam tubuh, seperti ureum, kreatinin, dan sisa metabolisme yang lain. 2. Menggantikan fungsi ginjal dalam mengeluarkan cairan tubuh yang seharusnya dikeluarkan sebagai urin saat ginjal sehat. 3. Meningkatkan kualitas hidup pasien yang menderita penurunan fungsi ginjal. 4. Menggantikan fungsi ginjal sambil menunggu program pengobatan yang lain. 3. IndikasiPrice dan Wilson (1995) menerangkan bahwa tidak ada petunjuk yang jelasberdasarkan kadar kreatinin darah untuk menentukan kapan pengobatanharus dimulai. Kebanyakan ahli ginjal mengambil keputusan berdasarkankesehatan penderita yang terus diikuti dengan cermat sebagai penderitarawat jalan. Pengobatan biasanya dimulai apabila penderita sudah tidaksanggup lagi bekerja purna waktu, menderita neuropati perifer ataumemperlihatkan gejala klinis lainnya. Pengobatan biasanya juga dapatdimulai jika kadar kreatinin serum diatas 6 mg/100 ml pada pria , 4mg/100 ml pada wanita dan glomeluro filtration rate (GFR) kurang dari 4ml/menit. Penderita tidak boleh dibiarkan terus menerus berbaringditempat tidur atau sakit berat sampai kegiatan sehari-hari tidakdilakukan lagi.Menurut konsensus Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) (2003)secara ideal semua pasien dengan Laju Filtrasi Goal (LFG) kurang dari 15mL/menit, LFG kurang dari 10 mL/menit dengan gejala uremia/malnutrisidan LFG kurang dari 5 mL/menit walaupun tanpa gejala dapat menjalanidialisis. Selain indikasi tersebut juga disebutkan adanya indikasikhusus yaitu apabila terdapat komplikasi akut seperti oedem paru,hiperkalemia, asidosis metabolik berulang, dan nefropatik diabetik.Kemudian Thiser dan Wilcox (1997) menyebutkan bahwa hemodialisa biasanyadimulai ketika bersihan kreatinin menurun dibawah 10 mL/menit, inisebanding dengan kadar kreatinin serum 810 mg/dL. Pasien yang terdapatgejala-gejala uremia dan secara mental dapat membahayakan dirinya jugadianjurkan dilakukan hemodialisa. Selanjutnya Thiser dan Wilcox (1997)juga menyebutkan bahwa indikasi relatif dari hemodialisa adalah azotemiasimtomatis berupa ensefalopati, dan toksin yang dapat didialisis.Sedangkan indikasi khusus adalah perikarditis uremia, hiperkalemia,kelebihan cairan yang tidak responsif dengan diuretik (oedem pulmonum),dan asidosis yang tidak dapat diatasi. 4. Kontra IndikasiMenurut Thiser dan Wilcox (1997) kontra indikasi dari hemodialisa adalahhipotensi yang tidak responsif terhadap presor, penyakit stadiumterminal, dan sindrom otak organik. Sedangkan menurut PERNEFRI (2003)kontra indikasi dari hemodialisa adalah tidak mungkin didapatkan aksesvaskuler pada hemodialisa, akses vaskuler sulit, instabilitashemodinamik dan koagulasi. Kontra indikasi hemodialisa yang laindiantaranya adalah penyakit alzheimer, demensia multi infark, sindromhepatorenal, sirosis hati lanjut dengan ensefalopati dan keganasanlanjut (PERNEFRI, 2003). 5. *Proses Hemodialisa*Dalam kegiatan hemodialisa terjadi 3 proses utama seperti berikut : 1. Proses Difusi yaitu berpindahnya bahan terlarut karena perbedaan kadar di dalam darah dan di dalam dialisat. Semakian tinggi perbedaan kadar dalam darah maka semakin banyak bahan yang dipindahkan ke dalam dialisat. 2. Proses Ultrafiltrasi yaitu proses berpindahnya air dan bahan terlarut karena perbedaan tekanan hidrostatis dalam darah dan dialisat. 3. Proses Osmosis yaitu proses berpindahnya air karena tenaga kimia, yaitu perbedaan osmolaritas darah dan dialisat ( Lumenta, 1996 ). 6. *Alasan Dilakukan Hemodialisa*Hemodialisa dilakukan jika gagal ginjal menyebabkan : 1. Kelainan fungsi otak ( ensefalopati uremik ) 2. Perikarditis ( peradangan kantong jantung ) 3. Asidosis ( peningkatan keasaman darah ) yang tidak memberikan respon terhadap pengobatan lainnya. 4. Gagal jantung 5. Hiperkalemia ( kadar kalium yang sangat tinggi dalam darah ). 7. *Frekuensi Hemodialisa*Frekuensi, tergantung kepada banyaknya fungsi ginjal yang tersisa,tetapi sebagian besar penderita menjalani dialisa sebanyak 3kali/minggu. Program dialisa dikatakan berhasil jika : 1. Penderita kembali menjalani hidup normal. 2. Penderita kembali menjalani diet yang normal. 3. Jumlah sel darah merah dapat ditoleransi. 4. Tekanan darah normal. 5. Tidak terdapat kerusakan saraf yang progresif ( Medicastore.com, 2006 ) Dialisa bisa digunakan sebagai pengobatan jangka panjang untuk gagal ginjal kronis atau sebagai pengobatan sementara sebelum penderita menjalani pencangkokan ginjal. Pada gagal ginjal akut, dialisa dilakukan hanya selama beberapa hari atau beberapa minggu, sampai fungsi ginjal kembali normal. 8. *Komplikasi pada Hemodialisa*Komplikasi dalam pelaksanaan hemodialisa yang sering terjadi pada saatdilakukan terapi adalah :KomplikasiPenyebabDemamBakteri atau zat penyebab demam (/pirogen/) di dalam darahDialisat terlalu panasReaksi anafilaksis yg berakibat fatal(/anafilaksis/)Alergi terhadap zat di dalam mesinTekanan darah rendahTekanan darah rendahTerlalu banyak cairan yg dibuangGangguan irama jantungKadar kalium & zat lainnya yg abnormal dalam darahEmboli udaraUdara memasuki darah di dalam mesinPerdarahan usus, otak, mata atau perutPenggunaan heparin di dalam mesin untuk mencegah pembekuanMenurut Tisher dan Wilcox (1997) serta Havens dan Terra (2005) selamatindakan hemodialisa sering sekali ditemukan komplikasi yang terjadi,antara lain : 1. Kram ototKram otot pada umumnya terjadi pada separuh waktu berjalannyahemodialisa sampai mendekati waktu berakhirnya hemodialisa. Kram ototseringkali terjadi pada ultrafiltrasi (penarikan cairan) yang cepatdengan volume yang tinggi. 2. HipotensiTerjadinya hipotensi dimungkinkan karena pemakaian dialisat asetat,rendahnya dialisat natrium, penyakit jantung aterosklerotik, neuropatiotonomik, dan kelebihan tambahan berat cairan. 3. AritmiaHipoksia, hipotensi, penghentian obat antiaritmia selama dialisa,penurunan kalsium, magnesium, kalium, dan bikarbonat serum yang cepatberpengaruh terhadap aritmia pada pasien hemodialisa. 4. Sindrom ketidakseimbangan dialisaSindrom ketidakseimbangan dialisa dipercaya secara primer dapatdiakibatkan dari osmol-osmol lain dari otak dan bersihan urea yangkurang cepat dibandingkan dari darah, yang mengakibatkan suatu gradienosmotik diantara kompartemen-kompartemen ini. Gradien osmotik inimenyebabkan perpindahan air ke dalam otak yang menyebabkan oedemserebri. Sindrom ini tidak lazim dan biasanya terjadi pada pasien yangmenjalani hemodialisa pertama dengan azotemia berat. 5. HipoksemiaHipoksemia selama hemodialisa merupakan hal penting yang perlu dimonitorpada pasien yang mengalami gangguan fungsi kardiopulmonar. 6. PerdarahanUremia menyebabkan ganguan fungsi trombosit. Fungsi trombosit dapatdinilai dengan mengukur waktu perdarahan. Penggunaan heparin selamahemodialisa juga merupakan faktor risiko terjadinya perdarahan. 7. Ganguan pencernaanGangguan pencernaan yang sering terjadi adalah mual dan muntah yangdisebabkan karena hipoglikemia. Gangguan pencernaan sering disertaidengan sakit kepala.Infeksi atau peradangan bisa terjadi pada akses vaskuler. 8. Pembekuan darah bisa disebabkan karena dosis pemberian heparin yang tidakadekuat ataupun kecepatan putaran darah yang lambat.*BAB III**KESIMPULAN DAN SARAN* 1. KesimpulanSuatu mesin hemodialisa yang digunakan untuk tindakan hemodialisaberfungsi mempersiapkan cairan dialisa (dialisat), mengalirkan dialisatdan aliran darah melewati suatu membran semipermeabel, dan memantaufungsinya termasuk dialisat dan sirkuit darah korporeal. Pemberianheparin melengkapi antikoagulasi sistemik. Darah dan dialisat dialirkanpada sisi yang berlawanan untuk memperoleh efisiensi maksimal daripemindahan larutan. Komposisi dialisat, karakteristik dan ukuran membrandalam alat dialisa, dan kecepatan aliran darah dan larutan mempengaruhipemindahan larutan (Tisher & Wilcox, 1997).Dalam proses hemodialisa diperlukan suatu mesin hemodialisa dan suatusaringan sebagai ginjal tiruan yang disebut dializer, yang digunakanuntuk menyaring dan membersihkan darah dari ureum, kreatinin dan zat-zatsisa metabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh. Untuk melaksanakanhemodialisa diperlukan akses vaskuler sebagai tempat suplai dari darahyang akan masuk ke dalam mesin hemodialisa (NKF, 2006). 2. SaranKami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangandan jauh dari sempurna maka dari itu penulis minta kritik dan saran yangmembangun untuk kelancaran pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalahini dapat bermanfaat untuk penulis khususnya dan untuk pembaca umumnya.*DAFTAR PUSTAKA*http://www.suryahusadha.com/index.php?option=com_content&view=article&id=71&Itemid=104http://annurhospital.com/web/index.php?option=com_content&view=article&id=55&Itemid=84http://b11nk.wordpress.com/hemodialisa/*Posting By**Tri Astuti Sundari**2A**AKPER PEMDA GARUT*Diposkan oleh KMB III " system perkemihan " di 22.05

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagike TwitterBerbagike Facebook

Tidak ada komentar: Poskan Komentar

Posting Lebih Baru

Posting Lama

Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Pengikut

Arsip Blog * 2011 (16) o April (12) + makalah Peritoneal Dialysis pada sistem perkemiha... + makalah tumor pada sistem perkemihan (tumor ginjal... + makalah trauma pada sistem perkemihan + makalah gagal ginjal akut + Makalah GGK + makalah cangkok ginjal + makalah hemodialisa + makalah anomali ginjal + tugas KMB III ke 8 + tugas KMB III ke 7 + tugas KMB III ke 6 + tugas KMB III ke 5 o Maret (4)

Mengenai SayaKMB III " system perkemihan "

Lihat profil lengkapku

Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger .