hasil praktikum nutrisi tanaman.docx

26
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adapun latar belakang penulisan karya ilmiah ini adalah untuk melengkapi hasil penelitian kami dimana ada delapan (8) penelitian (praktikum) yang kami laksanakan, antara lain : 1. Analisis tanah 2. Analisis unsur hara dalam air 3. Analisis kebutuhan N (nitrogen) pada tanaman padi sawah 4. Analisis status N (nitrogen) dalam tanah sawah 5. Analisis status P (fosfor) dalam tanah sawah 6. Analisis status K (kalium) dalam tanah sawah 7. Analisis bobot kering tanaman 8. Pengaruh pemberian pupuk organik cair terhadap tanaman Dari kesemua penelitian ini sangatlah penting bagi mahasiswa mengetahui dan mempelajarinya, baik pada analisis tanah maupun nutrisi bagi tanaman. Sampai saat ini kemungkinan para petani di Indonesia khususnya “Aceh Tenggara” belum banyak mengetahui, bahwa kita dapat menganalisa suatu lahan/areal pertanaman sebelum kita melakukan kegiatan budidaya suatu tanaman. Dalam hal ini petani memang di haruskan memiliki alat-alat untuk menganalisanya. 1

Transcript of hasil praktikum nutrisi tanaman.docx

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangAdapun latar belakang penulisan karya ilmiah ini adalah untuk melengkapi hasil penelitian kami dimana ada delapan (8) penelitian (praktikum) yang kami laksanakan, antara lain : 1. Analisis tanah2. Analisis unsur hara dalam air3. Analisis kebutuhan N (nitrogen) pada tanaman padi sawah4. Analisis status N (nitrogen) dalam tanah sawah5. Analisis status P (fosfor) dalam tanah sawah6. Analisis status K (kalium) dalam tanah sawah7. Analisis bobot kering tanaman 8. Pengaruh pemberian pupuk organik cair terhadap tanamanDari kesemua penelitian ini sangatlah penting bagi mahasiswa mengetahui dan mempelajarinya, baik pada analisis tanah maupun nutrisi bagi tanaman. Sampai saat ini kemungkinan para petani di Indonesia khususnya Aceh Tenggara belum banyak mengetahui, bahwa kita dapat menganalisa suatu lahan/areal pertanaman sebelum kita melakukan kegiatan budidaya suatu tanaman. Dalam hal ini petani memang di haruskan memiliki alat-alat untuk menganalisanya.B. Tujuan PenelitianAdapun tujuan penelitian ini adalah :a. Menganalisa fisik tanah, baik dari struktur, tekstur dan biologis tanahb. Mengamati pengaruh pemberian pupuk dan media tanam air terhadap tanaman dengan beberapa perlakuan, serta menganalisa kebutuhan nutrisi bagi tanaman.

BAB IITIJAUAN PUSTAKAA. Biologi Tanaman Genjer (Limnocharis flava L.) BuchBerdasarkan klasifikasi tumbuhan, Tanaman genjer atau lebih dikenal dengan bahasa latin yaitu (Limnocharis flava L.) dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Genjer (Jw) KlasifikasiKingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)Sub Kelas: AlismatidaeOrdo: AlismatalesFamili: Limnocharitaceae Genus: LimnocharisSpesies: Limnocharis flava (L.) BuchB. Biologi Tanaman Sawi (Brassica Juncea)Berdasarkan klasifikasi tumbuhan, tanaman sawi tau lebih dikenal dengan bahasa latin yaitu (Brassica Juncea) dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Divisi: Spermatophyta.Subdivisi: Angiospermae.Kelas: Dicotyledonae.Ordo: Rhoeadales (Brassicales).Famili: Cruciferae (Brassicaceae).Genus: Brassica.Spesies: Brassica Juncea.Sawi bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia. Karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia ini. Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih baik di dataran tinggi. Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl. Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur. Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hawa yang sejuk. lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang menggenang. Dengan demikian, tanaman ini cocok bils di tanam pada akhir musim penghujan. Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7.C. Tanaman Sri Rezeki (Aglaonema Sp.)Berdasarkan klasifikasi tumbuhan, tanaman sri rezeki tau lebih dikenal dengan bahasa latin yaitu (Aglaonema Sp.)) dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae (tumbuhan)Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)Divisio : Magnoliophyta (berbunga)Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)Subkelas : ArecidaeOrdo : AralesFamilia : Araceae (suku talas-talasan)Genus : AglaonemaSpesies : Aglaonema Sp. Aglaonema atau sri rejeki termasuk keluarga Araceae, satu kelompok dengan tanaman keladi. Tanaman hias daun ini memiliki 40 jenis. Aglaonema ditemukan tumbuh alami di negara-negara tropis seperti di kawasan Asia Tenggara, India, dan Cina. Tanaman ini tidak membutuhkan perhatian ekstra keras dalam perawatannya, dan relatif memiliki daya tahan tinggi terhadap hama. Banyak orang percaya bahwa Aglaonema dapat mendatangkan keberuntungan dan rejeki. Terdapat beberapa jenis aglaonema, termasuk diantaranya Snow white yang memiliki ciri-ciri daun berwarna putih dengan corak-corak hijau yang tersebar rata di permukaannya.

BAB IIIMETODE PENELITIANA. Analisis TanahKegunaan analisis tanah adalah untuk mengetahui mulai dari fisik tanah, kimia tanah, dan sifat biologi. Adapun alat dan bahan :Alat: Cangkul, pulpen, kertas, pH meter (jika ada)Bahan: Tanah, polybag 1 kg sebanyak 20 buahTempat dan waktu penelitian: Desa Peranginan, Kec. Badar, Tanggal 23 juni 2012Cara pengambilan sampel: Cangkul tanah dengan kedalaman 30cm dan sampel diambil secara acak dengan diagonal pada satu lahan.B. Analisis Unsur Hara Dalam Air serta PenguapanKegunaan analisis unsur hara dalam air adalah untuk melihat bagaimana air dapat menyuplai makanan pada tanaman tanpa pemberian nutrisi apa pun.Alat: Pulpen, bukuBahan: Botol plastik ukuran 600ml, tanah, air, dan tanaman genjerTempat dan waktu penelitian: di desa lawe ijo, kec. Babussalam, penelitian dilakukan pada tgl 8-22 juni 2012Cara pengambilan sampel: tanaman di hitung dari mulai tinggi, lebar daun, dan penguapan airnya dalam setiap minggunya.Metode Penelitiannya dengan mengukur tinggi tanaman dan lebar daun selama 3 minggu, penghitungan dilakukan dengan metode MST (minggu setelah tanam). C. Analisis Kebutuhan N (nitrogen) Pada Tanaman Padi SawahKegunaan analisis N terhadap tanaman padi sawah yaitu untuk mengetahui berapa kebutuhan N dengan indikasi dilihat dari warna daun padi tersebut.Alat: BWD (Bagan Warna Daun), Pulpen, BukuBahan: Daun padi yang ditelitiD. Analisis Status N (Nitrogen) Dalam Tanah SawahKegunaan analisis status N terhadap tanah sawah yaitu untuk mengetahui kebutuhan pupuk N pada tanah sawah.Alat: PUTS (perangkat uji tanah sawah), tabung reaksi, Pulpen, BukuBahan: Cairan nitrogen, air aquades, sample tanahUntuk analisis status N,P dan K tempat dan waktunya adalah di desa Lawe Pangkat, Kec. Deleng Pokhison, Selasa 29 Mei 2012 serta yang mempunyai lahan adalah Bapak Rahmat.E. Analisis Status P (Posfor) Dalam Tanah SawahKegunaan analisis status P terhadap tanah sawah yaitu untuk mengetahui kebutuhan pupuk P pada tanah sawah.Alat: PUTS (perangkat uji tanah sawah), tabung reaksi, Pulpen, BukuBahan: Cairan nitrogen, air aquades, sample tanahUntuk analisis status N,P dan K tempat dan waktunya adalah di desa Lawe Pangkat, Kec. Deleng Pokhison, Selasa 29 Mei 2012 serta yang mempunyai lahan adalah Bapak Rahmat.F. Analisis Status K (Kalium) Dalam Tanah SawahKegunaan analisis status K terhadap tanah sawah yaitu untuk mengetahui kebutuhan pupuk K pada tanah sawah.Alat: PUTS (perangkat uji tanah sawah), tabung reaksi, Pulpen, BukuBahan: Cairan nitrogen, air aquades, sample tanahUntuk analisis status N,P dan K tempat dan waktunya adalah di desa Lawe Pangkat, Kec. Deleng Pokhison, Selasa 29 Mei 2012 serta yang mempunyai lahan adalah Bapak Rahmat.G. Analisis Bobot Kering Tanah dan TanamanKegunaan analisis bobot kering tanah dan tanaman yaitu untuk mengetahui apakah tanaman dapat tumbuh tanpa perlakuan (Pemupukan) dan hanya menggunakan air saja sebagai makananya.Alat: Timbangan, Pulpen, BukuBahan: Tanah dan Tanaman yang akan ditelitiTempat Penelitian: Kel. Kota Kutacane, Kec. BabussalamH. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap TanamanKegunaan penelitian tentang pengaruh pupuk organik cair terhadap tanaman yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian POC terhadap tanaman.Alat: Pulpen, Buku, Label tanaman, PenggarisBahan: Tanah, Tanaman Sawi, POC (Atonik),Tempat Penelitian: Kel. Kota Kutacane, Kec. BabussalamMetode Penelitiannya dengan mengukur tinggi tanaman dan lebar daun selama 3 minggu, penghitungan dilakukan dengan metode MST (minggu setelah tanam).

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANA. Analisis TanahDalam analisis tanah yang kami teliti sebanyak 20 sampel/polybag ada beberapa parimeter antara lain :1. Sifat Fisik Tanaha) Struktur tanahBerdasarkan pengambilan sampel secara acak dan diagonal pada satu lahan persawahan yang belum diolah (belum ditanami tanaman), sekitar 70 % tanah tersebut berstruktur gumpal bersudut (Angular blocky) : berbentuk gumpal, bermuka datar, dengan pinggir bersudut tajam, lihat gambar no.5 pada (gambar.4.1)

STRUKTUR GUMPAL & GUMPAL BERSUDUT: Sangat halus:< 5 mm Halus:5 10 mm Sedang:10 20 mm Kasar:20 50 mm Sangat kasar:> 50 mmb) Tekstur TanahBerdasarkan pengambilan sampel secara acak dan diagonal pada satu lahan persawahan yang belum diolah (belum ditanami tanaman), sekitar 70 % tanah tersebut bertekstur liat berpasir.Liat: Luas permukaan paling besar Jumlah liat, menentukan kapasitas memegang air tanah Mengabsorbsi unsur hara dlm tanah Pasir: Luas permukaan kecil, peranan dlm mengatur sifat kimia tanah kecil Ukuran besar ruang pori tanah (banyak) Memperlancar gerakan udara dan airc) Sifat Kimia Tanah1. Warna TanahDilihat dari ciri-ciri kelas kemampuan tanah, tanah yang kami teliti memiliki warna hijau, biasanya warna hijau merupakan warna tanah kelas I yang dapat ditanami dengan segala jenis tanaman pertaniansehingga ancaman kerusakan hampir tidak ada, berdasarkan sejarah tanah tersebut bahwa lahan tersebut tidak pernah di tanami tanaman mana pun selain tanaman padi. Jadi kesimpulanya tanah tersebut termasuk subur.2. pH tanahUntuk penelitian pH tanah kami tidak dapat membahasnya dikarnakan alat penelitian kami yang kurang memadai. Tetapi walaupun kami tidak dapat meneliti kadar unsur hara dalam tanah, kami yakin dengan melihat warna tanah bisa kami pastikan bahwa pH tanah tesebut 6-7.d) Sifat Bioligis TanahSesuai dengan pengamatan yang kami lakukan kami hanya mendapati mikroba dalam tanah tersebut adalah cacing sedangkan mikroba-mikroba yang lainya tidak kami temukan, mungkin jika kami mengambil sampel tanah yang lebih detail dan menelitinya dengan menggunakan mikroskop, kemungkinan besar kami dapat mendeteksi mikroorganisme yang menguntungkan yang ada didalam tanah. B. Analisis Unsur Hara Dalam AirDalam analisis unsur hara dalam air tanaman yang digunakan adalah genjer dimana genjer merupakan tanaman hidroponik (yang siklus hidupnya di air). Penelitian ini menggunakan 3 perlakuan dan 3 ulangan jadi total 9 perlakuan, dimana U (ulangan) dan T (tanaman) dengan kode/pelebelan sebagai berikut :U1T1 U1T3 = Ulangan 1 adalah air murniU2T1 U2T3 = Ulangan 2 adalah air sungaiU3T1 U3T3 = Ulangan 3 adalah air tanahDisini kami akan membahas hasil penelitian yang kami lakukan dengan melihat pada tabel.4.11. Ulangan 1 (Air Murni)

2. Ulangan 2 (Air Sungai)

3. Ulangan 3 (Air Tanah)

C. Analisis Kebutuhan N (nitrogen) Pada Tanaman Padi SawahDalam hal ini khususnya kebutuhan N pada tanaman padi sawah setelah melalui penelitian yang kami laksanakan bahwa tanaman padi sawah milik pak rahmat di kec. Deleng Pokhison dengan nilai rekomendasi 3 sesuai dengan alat uji BWD (Bagan Warna Daun) yaitu dapat dipastikan hasil yang diperoleh hanya sebanyak 5 ton/ha dengan pengaplikasian pupuk kira-kira hanya 75 kg/ha yang dilakukan pak rahmat. (Lihat Tabel.4.2)

(Tabel.4.2.)D. Uji Status N (Nitrogen) Pada Tanah SawahUji status N pada tanah sawah sangat diperlukan dalam menentukan nutrisi bagi tanaman dalam penelitian yang kami laksanakan di persawahan pak rahmat, ternyata hasil yang kami dapati yaitu unsur N dalam tanah sawah tersebut rendah, jadi menurut PUTS adapun rekomendasi pupuk untuk meningkatkan unsur N adalah : Urea sebanyak 250 kg/ha karena tekstur tanah berliat 20 40 % dan jika berpasir, 20% liat maka aplikasi urea adalah 300 kg/ha.Adapun cara kerja pengambilan samplenya adalah : sediakan 3 tabung reaksi dengan kode N1, N2, N3 yang berdiameter 1cm lalu ambil sampel tanah dengan menggunakan spet (sendok lab) sebanyak 1ml dan masukan kedalam tabung reaksi. Setelah itu masukan cairan uji N sebanyak 3 tetes dan di ikuti dengan memasukan cairan Aquades sebanyak 3 tetes. Dan tunggu selama 10 menitSelanjutnya baru kita amati adanya perubahan pada warna tanah, maka dari situlah kita dapat mengetahui kebutuhan unsur N pada tanah sawah dengan buku panduan rekomendasi dari PUTS.E. Uji Status P (Posfor) Pada tanah sawahUji status P pada tanah sawah sangat diperlukan dalam menentukan nutrisi bagi tanaman dalam penelitian yang kami laksanakan di persawahan pak rahmat, ternyata hasil yang kami dapati yaitu unsur P dalam tanah sawah tersebut sedang, jadi menurut PUTS adapun rekomendasi pupuk untuk meningkatkan unsur P adalah : Pupuk SP36 sebanyak 75 kg/haAdapun cara kerja pengambilan samplenya adalah : sediakan 3 tabung reaksi dengan kode P1, P2, P3 yang berdiameter 1cm lalu ambil sampel tanah dengan menggunakan spet (sendok lab) sebanyak 1ml dan masukan kedalam tabung reaksi. Setelah itu masukan cairan uji P sebanyak 3 tetes dan di ikuti dengan memasukan cairan Aquades sebanyak 3 tetes. Dan tunggu selama 10 menitSelanjutnya baru kita amati adanya perubahan pada warna tanah, maka dari situlah kita dapat mengetahui kebutuhan unsur P pada tanah sawah dengan buku panduan rekomendasi dari PUTS.F. Uji Status K (Kalium) Pada Tanah SawahUji status K pada tanah sawah sangat diperlukan dalam menentukan nutrisi bagi tanaman dalam penelitian yang kami laksanakan di persawahan pak rahmat, ternyata hasil yang kami dapati yaitu unsur K dalam tanah sawah tersebut tinggi, jadi menurut PUTS adapun rekomendasi pupuk untuk meningkatkan unsur K adalah : KCL sebanyak 50 kg/ha atau 5 ton jerami/ha + Kcl.Adapun cara kerja pengambilan samplenya adalah : sediakan 3 tabung reaksi dengan kode K1, K2, K3 yang berdiameter 1cm lalu ambil sampel tanah dengan menggunakan spet (sendok lab) sebanyak 1ml dan masukan kedalam tabung reaksi. Setelah itu masukan cairan uji K sebanyak 3 tetes dan di ikuti dengan memasukan cairan Aquades sebanyak 3 tetes. Dan tunggu selama 10 menitSelanjutnya baru kita amati adanya perubahan pada warna tanah, maka dari situlah kita dapat mengetahui kebutuhan unsur K pada tanah sawah dengan buku panduan rekomendasi dari PUTS.G. Analisis Bobot Kering Tanah dan TanamanPada awal penimbangan bobot kering tanah yaitu sebanyak 1 kg dan bobot kering tanaman 3gr, pada proses penelitian yaitu sediakan terlebih dahulu tanah lalu ditimbang sebanyak 1 kg begitu juga dengan tanaman ditimbang terlebih dahulu, setelah ditimbang tanah dan tanamannya, masukan tanah kedalam polybag 1 kg dan tanam tanaman tersebut. Untuk aplikasi penyiraman yaitu tanaman disiram pada jam 8/9 pagi sedangkan sore hari jam 4 sore. Untuk ukuran air yang disiram hanya dikira-kira saja (300 ml), kegiatan ini di lakukan selama 3 minggu tepatnya dari tanggal 11 juni sampai 25 juni 2012. Setelah menunggu 3 minggu ternyata bobot kering tanah 1,6 kg jadi tanah bertambah beratnya 1 ons, ini disebabkan tanah msih mengalami kelembababan yang tinggi sehingga bobot kering tanah menjadi bertambah, sedangkan pada tanaman, tanaman tersebut bertambah bbobot keringnya menjadi 7gr.H. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap tanamanDalam analisa pengaruh pemberian POC, tanaman yang digunakan adalah sawi dimana sawi merupakan termasuk tanaman yang mudah dibudidayakan. Penelitian ini menggunakan 3 perlakuan dan 3 ulangan jadi total 9 perlakuan, dimana U (ulangan) dan T (tanaman) dengan kode/pelebelan sebagai berikut :U1T1 U1T3 = Ulangan 1 adalah tanpa perlakuanU2T1 U2T3 = Ulangan 2 adalah perlakuan POC Atonik 30ml/tanaman U3T1 U3T3 = Ulangan 3 adalah perlakuan POC Atonik 40ml/tanamanDisini kami akan membahas hasil penelitian yang kami lakukan dengan melihat pada (Tabel.4.3.)1. Ulangan 1 Tanpa Perlakuan

2. Ulangan 2 Dengan Perlakuan Atonik 30 ml/Tanaman

3. Ulangan 3 Dengan Perlakuan Atonik 40 ml/tanaman

Dapat kita lihat pada tabel penelitian bahwa pengaruh POC yang diberikan kepada tanaman sawi menunjukan berbeda nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman dan lebar daun baik menggunakan dosis 30ml/tanaman maupun 40ml/tanaman. Jadi untuk menambah hasil pertanian perlunya melakukan perlakuan-perlakuan terhadap tanaman.

BAB VPENUTUPA. KesimpulanDari hasil penelitian yang kami laksanakan, dapat kami simpulkan :1. Dari analisis tanah, kami dapat menganalisa bahwa tanah yang kami teliti memiliki tingkat kesuburan yang bagus dengan fisik tanah yang bagus.2. Analisis unsur hara dalam air Dari ketiga analisis air yang kami teliti yang memiliki tingkat hara yang baik adalah air tanah dengan parimeter : Lebar daun: 7,26 (Rataan) Tinggi T.: 29,01 (Rataan) Penguapan: 4,23. Analisis Kebutuhan N (nitrogen) Pada Tanaman Padi SawahDari hasil analisis menggunakan BWD persawahan pak rahmat masih harus menambahkan pemupukan urea sebanyak 75kg/ha untuk meningkatkan nutrisi bagi tanaman padi.4. Uji Status N Pada Tanah SawahDari hasil uji status N kami dapati unsur N dalam tanah rendah, maka rekomendasi pupuk untuk meningkatkan unsur N adalah : Urea sebanyak 250 kg/ha karena tekstur tanah berliat 20 40 % dan jika berpasir, 20% liat maka aplikasi urea adalah 300 kg/ha.5. Uji Status P (Posfor) Pada Tanah SawahDapat kami simpulkan bahwa tanah sawah tersebut masih sedang jadi menurut PUTS adapun rekomendasi pupuk untuk meningkatkan unsur P adalah : Pupuk SP36 sebanyak 75 kg/ha6. Uji Status K (Kalium) Pada Tanah sawahDapat kami simpulkan bahwa tanah sawah tersebut tinggi jadi menurut PUTS adapun rekomendasi pupuk untuk meningkatkan unsur K adalah : KCL sebanyak 50 kg/ha atau 5 ton jerami/ha + Kcl.7. Analisis Bobot KeringJadi kesimpulannya bahwa dengan perlakuan hanya menggunakan air saja tanaman masih bisa tumbuh dan mendapatkan cukup nutrisi.8. Pengaruh pemberian pupuk organik cair terhadap tanaman Jadi kesimpulannya bahwa POC mampu mempengaruhi tumbuh kembang tanaman dengan perbedaan yang sangat signifikan terhadap tanaman yang tanpa perlakuan.B. SaranDalam penelitian sebaiknya kita harus memperhatikan tutor (pembimbing/dosen) yang bersangkutan dalam memberi pengarahan. Selain itu alat dan bahan haruslah dipersiapkan dengan benar.

DAFTAR PUSTAKAAnonimous, 2012. Hasil penelitian diDesa Lawe Pangkat, Kec. Deleng Pokhison, Uji Status N, P dan K, Analisi Kebutuhan N (nitrogen) Pada Tanaaman Padi Sawah.Anonimous, 2012. Hasil Penelitian diDesa Lawe ijo, Kec. Bambel, Analisis Unsur Hara Dalam Air.Anonimous, 2012. Hasil Penelitian diDesa Peranginan, Kec. Badar, Analisis tanah.Anonimous, 2012. Hasil Penelitian Di Kel. Kota Kutacane, Kec. Babussalam, Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair (POC) Terhadap Tanaman.

20

Sheet1Parimeter : Lebar daun (cm)ulangan 1 ( Air murni) dengan penghitungan MST (minggu setelah tanam)TANGGALULANGANJumlahRataanU1TIU1T2U1T36/8/126.74.54.615.87.96/15/124.644.4134.33333333336/22/124.84.74.213.74.5666666667Jumlah16.113.213.242.5Rataan5.36666666674.44.45.6

Sheet1Parimeter : Tinggi tanaman (cm)ulangan 1 ( Air murni) dengan penghitungan MST (minggu setelah tanam)TANGGALULANGANJumlahRataanU1TIU1T2U1T36/8/122119.518.55929.56/15/1221.520.21960.720.23333333336/22/122221.219.562.720.9Jumlah64.560.957182.4Rataan21.520.31923.5444444444

Sheet1Parimeter : Penguapan (cm)dengan penghitungan MST (minggu setelah tanam)TANGGALULANGANJumlahRataanU1TIU1T2U1T36/8/12644.514.57.256/15/122.71.51.45.61.86666666676/22/123.33.13.810.23.4Jumlah128.69.730.3Rataan42.86666666673.23333333334.1722222222

Sheet1Parimeter : Lebar daun (cm)Ulangan 2 ( Air sungai) dengan penghitungan MST (minggu setelah tanam)TANGGALULANGANJumlahRataanU2TIU2T2U2T36/8/124.15.54.514.17.056/15/124.35.84.714.84.93333333336/22/124.66.1515.75.2333333333Jumlah1317.414.244.6Rataan4.33333333335.84.73333333335.7388888889

Sheet1Parimeter : Tinggi tanaman (cm)Ulangan 2 ( Air sungai) dengan penghitungan MST (minggu setelah tanam)TANGGALULANGANJumlahRataanU2TIU2T2U2T36/8/1213201548246/15/121921.816.557.319.16/22/122423.417.364.721.5666666667Jumlah5665.248.8170Rataan18.666666666721.733333333316.266666666721.5555555556

Sheet1Parimeter : Penguapan (cm)Dengan penghitungan MST (minggu setelah tanam)TANGGALULANGANJumlahRataanU2TIU2T2U2T36/8/1257.8517.88.96/15/120.91.72.55.11.76/22/1212.13.76.82.2666666667Jumlah6.911.611.229.7Rataan2.33.86666666673.73333333334.2888888889

Sheet1Parimeter : Lebar daun (cm)Ulangan 3 ( Air Tanah) dengan penghitungan MST (minggu setelah tanam)TANGGALULANGANJumlahRataanU3TIU3T2U3T36/8/125.65.8617.48.76/15/126.16.36.418.86.26666666676/22/126.66.77.220.56.8333333333Jumlah18.318.819.656.7Rataan6.16.26666666676.53333333337.2666666667

Sheet1Parimeter : Tinggi tanaman (cm)Ulangan 3 ( Air Tanah) dengan penghitungan MST (minggu setelah tanam)TANGGALULANGANJumlahRataanU3TIU3T2U3T36/8/1223.5262473.536.756/15/1224.126.424.374.824.93333333336/22/1224.426.824.976.125.3666666667Jumlah7279.273.2224.4Rataan2426.424.429.0166666667

Sheet1Parimeter : Penguapan (cm)Dengan penghitungan MST (minggu setelah tanam)TANGGALULANGANJumlahRataanU3TIU3T2U3T36/8/125.95.5516.48.26/15/122.32.51.96.72.23333333336/22/121.92.32.36.52.1666666667Jumlah10.110.39.229.6Rataan3.36666666673.43333333333.06666666674.2

Sheet1ANALISIS KEBUTUHAN N (nitrogen) PADA TANAMAN PADI SAWAHDENGAN ALAT UJI BWD (bagan warna daun)TANAMANULANGANJumlahRataan123I33393II32382.6666666667III343103.3333333333Jumlah99927Rataan3333

Sheet1Parimeter : Lebar daun (cm)Ulangan 1 ( Tanpa perlakuan) dengan penghitungan MST (minggu setelah tanam)TANGGALULANGANJumlahRataanU1TIU1T2U1T36/11/1221.21.44.61.53333333336/18/122.31.91.8626/25/122.72.12.272.3333333333Jumlah75.25.417.6Rataan2.33333333331.73333333331.81.9555555556

Sheet1Parimeter : Tinggi tanaman (cm)Ulangan 1 ( Tanpa perlakuan) dengan penghitungan MST (minggu setelah tanam)TANGGALULANGANJumlahRataanU1TIU1T2U1T36/11/124.43.7513.16.556/18/12556165.33333333336/25/125.66.27.2196.3333333333Jumlah1514.918.248.1Rataan54.96666666676.06666666676.0722222222

Sheet1Parimeter : Lebar daun (cm)Ulangan 2 ( perlakuan Atonok 30 ml/ tanaman) dengan penghitungan MST (minggu setelah tanam)TANGGALULANGANJumlahRataanU2TIU2T2U2T36/11/1211.51.33.81.26666666676/18/1221.81.85.61.86666666676/25/122.82.12.27.12.3666666667Jumlah5.85.45.316.5Rataan1.93333333331.81.76666666671.8333333333

Sheet1Parimeter : Tinggi tanaman (cm)Ulangan 2 ( perlakuan Atonik 30ml/tanaman) dengan penghitungan MST (minggu setelah tanam)TANGGALULANGANJumlahRataanU2TIU2T2U2T36/11/123.54.23.210.95.456/18/1274.5516.55.56/25/129.55.36.721.57.1666666667Jumlah201414.948.9Rataan6.66666666674.66666666674.96666666676.0388888889

Sheet1Parimeter : Lebar daun (cm)Ulangan 3 ( perlakuan Atonok 40 ml/ tanaman) dengan penghitungan MST (minggu setelah tanam)TANGGALULANGANJumlahRataanU3TIU3T2U3T36/11/1221.71.65.31.76666666676/18/122.32.22.36.82.26666666676/25/122.72.63.48.72.9Jumlah76.57.320.8Rataan2.33333333332.16666666672.43333333332.3111111111

Sheet1Parimeter : Tinggi tanaman (cm)Ulangan 3 ( perlakuan Atonik 40ml/tanaman) dengan penghitungan MST (minggu setelah tanam)TANGGALULANGANJumlahRataanU3TIU3T2U3T36/11/125.544.213.76.856/18/126.15.46.51866/25/126.96.28.321.47.1333333333Jumlah18.515.61953.1Rataan6.16666666675.26.33333333336.6611111111