Hasil Paper Jarkom Budi

68
TUGAS KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER PENERAPAN TOP - DOWN NETWORK DESIGN UNTUK PERUSAHAAN YANG BERGERAK DALAM BIDANG PENDIDIKAN DOSEN : RAHMALIA SAPUTRI OLEH 1. BUDI USMANTO 2. REZA REDO

Transcript of Hasil Paper Jarkom Budi

TUGAS

KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER

PENERAPAN TOP - DOWN NETWORK DESIGN UNTUK

PERUSAHAAN YANG BERGERAK DALAM BIDANG PENDIDIKAN

DOSEN : RAHMALIA SAPUTRI

OLEH

1. BUDI USMANTO

2. REZA REDO

PROGRAM PASCASARJANAMAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI

INFORMATICS & BUSINESS INSTITUTE DARMAJAYABANDAR LAMPUNG

2013

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberadaan lembaga pendidikan sebagai salah satu pranata sosial budaya saat

ini dihadapkan pada berbagai tantangan yang kompleks. Lembaga pendidikan kini

berhadapan dengan derasnya arus perubahan akibat globalisasi yang

memunculkan persaingan dalam pengelolaan lembaga pendidikan. Untuk

meningkatkan pelayanan dan tingkat efisiensi kinerja karyawan dalam lembaga

pendidikan tersebut, maka dibutuhkan suatu jaringan yang menghubungkan antara

departemen yang satu dengan department lainnya sehingga pertukaran informasi

maupun pertukaran data lebih mudah dan efisien. Selain itu juga digunakan untuk

berdiskusi antara karyawan sehingga pemanfaatan waktu lebih efisien mengingat

jarak antar departemen yang letaknya berjauhan 100-600 meter, serta dapat

digunakan sebagai media konsultasi konsumen dengan karyawan yang

membutuhkan informasi dari luar, sehingga konsumen bisa dilibatkan secara

proaktif dan interaktif kapan dan dimanapun guna mencapai nilai kepuasan dan

kemudahan berbagai pihak.

Selain itu peranan teknologi jaringan dalam perusahaan yang bergerak dalam

bidang pendidikan bisa menjadi suatu competitive advantage yang akan

membantu perusahaan dalam memenangkan persaingan bisnis. Sebagaimana yang

kita ketahui network design merupakan salah satu bagian yang penting dari

teknologi jaringan yang dapat membantu kelancaran bisnis.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perusahaan yang bergerak dalam

pendidikan tersebut ingin membangun suatu jaringan yang murah, aman, akses

cepat, tidak gampang down/leg dan dengan nilai avability 93%.

B. Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat ditarik suatu pokok

permasalahan yaitu :

1. Koneksi jaringan antara gedung personalia, kerjasama, keuangan dan

humas belum ada.

2. Jarak antara gedung personalia, kerjasama, keuangan dan humas yang

masih berjauhan yaitu 100-600 meter, sehingga cukup memakan waktu.

3. Perlunya suatu pelayanan pertukaran data dan informasi yang lebih cepat

dan akurat.

4. Perlunya akses antara karyawan dengan dunia luar sebagai media promosi

dan memberikan kemudahan interaksi dengan klien, dll.

5. Perlunya dibangun suatu jaringan pada setiap department yang dapat

meminimalisir gangguan pada jaringan akibat design jaringan yang kurang

baik atau yang disebabkan oleh masalah keamanan jaringan, dll

6. Perlunya dibangun suatu jaringan pada setiap department dengan biaya

yang minimal untuk hasil yang optimal.

7. Perlunya ada pengaturan pada resources jaringan yang terkoneksi.

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah :

a. Merancang sebuah jaringan untuk perusahan yang bergerak dalam bidang

pendidikan dengan menggunakan metode Top-Down Network Design

b. Mengetahui aspek Top-Down Network Design apa saja yang dapat di

terapkan pada perusahaan.

c. Merancang jaringan yang digunakan untuk e-mail dan aplikasi local,

internet, komunikasi dengan wireless dalam gedung, dan VoIP

d. Merancang dan mengkonfigurasi jaringan dalam gedung dan diluar

gedung dengan kecepatan akses yang baik, tingkat keamanan yang cukup

dengan avability 93%.

2. Manfaat

Manfaat dari penelitian yang akan dilakukan, jika diterapkan pada

perusahaan yang bergerak dalam pendidikan sesuai dalam case study antara

lain:

a. Dapat meningkatkan penghasilan dan laba

b. Dapat meningkatkan komunikasi dari organisasi

c. Dapat memotong siklus kerja dan meningkatkan produktivitas

d. Dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan/organisasi lainnya

e. Dapat melebarkan sayap ke pasar yang lebih luas

f. Dapat menawarkan costumer support yang lebih baik

g. Dapat menawarkan layanan yang baru

h. Dapat meningkatkan keamanan dan reabilitas

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup di dalam penelitian ini adalah :

1. Network design hanya dilakukan di perusahaan yang bergerak dalam bidang

pendidikan sesuai yang terdapat dalam study case.

2. Network design menggunakan top-down network design.

E. Hipotesa Penelitian

Dengan mengimplementasikan network design dengan metodologi top-down

network design diharapkan dapat meningkatkan kinerja bisnis, penghematan biaya

dan kepuasan penggunaan dalam suatu layanan.

F. Metodologi

Metodologi yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Studi literatur berkenaan dengan skala perusahaan, hardware, software,

network design dengan system top down network design.

2. Merancang dan kemudian membuat suatu network design dengan system

top down network design dengan menggunakan tool tracer.

3. Mengkonfigurasikan/setting setiap alat yang masuk dalam jaringan

4. Mengujicoba, dan menganalisa network design yang dibuat dengan

menggunakan program simulasi NS2, untuk melihat nilai kecepatan akases

dan nilai avability jaringan.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Top Down Network Design

Top-down network design adalah metodologi untuk merancang network

dimulai dari level paling atas OSI layer menuju ke level paling bawah dari OSI

layer, sedangkan bottom up dimulai dari layer paling bawah menuju layer paling

atas.

Gambar 1 OSI Layer

Top-down network design focus pada layer aplikasi dan data transport

setelah itu baru pemilihan router, switch dan media lain yang digunakan pada

physical layer. Teknik teknik untuk analisa berdasarkan top down network design :

1. Scalability

Scalability adalah seberapa besar pertumbuhan network design yang akan

dibutuhkan untuk rencana 2 tahun sampai 5 tahun ke depan dari segi penambahan

user, penambahan server, penambahan aplikasi, penambahan website,

penambahan penggunaan jaringan

2. Availability

Availability adalah jumlah waktu jaringan yang tersedia bagi user, dalam 1

tahun berapa lama suatu jaringan dapat beroperasi melayani user tanpa kegagalan.

3. Network Performance

Kriteria dari network performance meliputi throughput, akurasi, efisiensi,

keterlambatan, dan waktu respon. Analisa dari network performance meliputi

bandwidth, utilization, optimum utilization, throughput, offered load, accuracy,

efficiency, delay (latency), delay variation, response time.

4. Security

Security termasuk salah satu aspek yang paling penting dalam network design.

Peningkatan ancaman baik dari luar jaringan maupun dari dalam perusahaan.

Dengan tujuan masalah security tidak boleh mengganggu jalannya bisnis. Design

security meliputi perlindungan data dari serangan virus sampai dengan

perlindungan dari pencurian data.

5. Manageability

Manageability adalah pengelolaan suatu jaringan seperti pencatatan jumlah

byte setiap router yang diterima dan yang dikirim menggunakn SNMP.

Manageability Meliputi Performance management, Faul management,

Configuration Security management, Accounting management.

6. Usability

Usability mengacu pada kemudahan penggunaan dengan pengguna jaringan

yang dapat mengakses jaringan dan layanan.

7. Adaptability

Adaptability mengacu pada network design harus menghindari penggabungan

elemen apapun yang akan membuat sulit untuk menerapkan teknologi baru di

masa depan. Network design yang baik dapat beradaptasi dengan teknologi baru

dan perubahan. Perubahan bisa datang dalam bentuk protokol baru, praktek-

praktek bisnis baru.

8. Affordability

Affordability mengacu pada biaya, network design harus memperhitungkan

biaya yang sanggup dikeluarkan oleh perusahaan termasuk biaya pembelian

peralatan dan biaya operasional jaringan per bulan.

B. Model-Model Referensi

1. Model Referensi OSI

Model Referensi OSI (Open System Interconection) merupakan salah satu

standar dalam protokol jaringan yang dikembangkan ISO (International Standard

Organization), yang hingga saat ini masih digunakan sebagai aturan resmi untuk

mengantarkan data pada network.

Model ini memberikan gambaran tentang fungsi, tujuan dan kerangka kerja

suatu struktur model referensi untuk proses yang bersifat logis dalam sistem

komunikasi. Tujuan dari model ini adalah membagi setiap aktifitas network pada

setiap lapisan tersendiri agar kemampuan operasi sistem pada setiap lapisan bisa

dilakukan dengan lancar, tanpa harus bergantung pada jenis network yang

melakukan hubungan tersebut.

Ketujuh lapisan model OSI tersebut adalah :

a. Lapisan Fisik : merupakan tingkat paling dasar atau tingkat fisik dimana data

diubah menjadi impuls-impuls listrik untuk dikirimkan sebagai bit-bit (0 dan 1)

yang sesungguhnya.

b. Lapisan data link : lapisan ini mendefinisikan aturan pertukaran data antara dua

komputer yang terhubung pada network.

c. Lapisan network : lapisan ini berfungsi mendefinisikan cara data dikirimkan

antara dua host-host tersebut terhubung.

d. Lapisan Transport : mendefinisikan bagaimana proses pada dua sistem bisa

saling berkomunikasi satu sama lain.

e. Lapisan Sesi : mengatur waktu dari satu sesi hubungan, dan menentukan

apakah data telah dikirimkan dan diterima oleh proses komunikasi tersebut.

f. Lapisan Presentase : berfungsi mempresentasikan data agar bisa dibaca atau

dikenali oleh program aplikasi.

g. Lapisan Aplikasi : lapisan ini menentukan bagaimana aplikasi yang

menggunakan network bertindak saling beroperasi.

2. Model Referensi TCP/IP

Walau model OSI memisahkan semua fungsi dan aktifitas network dengan

lengkap dan jelas didalam tujuh lapisannya, banyak pakar yang menentang dan

menganggap bahwa model OSI tersebut terlalu rumit dan berlebihan. Oleh sebab

itulah mereka menciptakan model referensi network yang baru yaitu Model

Internet. Berdasarkan eksperimen, model ini mampu memecahkan masalah

internetworking yang lebih penting serta membuang masalah-masalah yang tidak

berhubungan dengan internetworking. Model internet ini merampingkan tujuh

lapisan OSI menjadi empat buah lapisan saja. Ada lapisan yang dibuang (lapisan

fisik) dan ada pula lapisan-lapisan yang digabungkan menjadi satu (lapisan sesi,

presentasi, dan aplikasi). Model Internet inilah yang menjadi inti dari protokol

TCP/IP.

Lapisan pada protokol internet (TPC/IP) ini adalah :

a. Lapisan Data Link (Network Interface) : lapisan ini mirip dengan lapisan fisik

dan data link yang terdapat pada model OSI. Fungsinya mendefinisikan cara

memindahkan data antar komputer yang terhubung ke media network fisik

yang sama.

b. Lapisan Network : lapisan ini adalah tempat dimana internet protocol (IP)

beroperasi. Fungsinya adalah mendefinisikan cara memindahkan data antara

komputer satu ke komputer lainya tanpa harus mengkhawatirkan apakah

komputer itu terhubung pada network yang sama.

c. Lapisan Transport : lapisan ini berfungsi mendefenisikan cara pengiriman data,

yang dikirimkan antara dua proses yang sedang berlangsung. Lapisan inilah

yang mengandung Transmission Control Protocol (TCP). TCP berfungsi untuk

menjamin pertukaran data antara host-host pada network.

d. Lapisan Aplikasi : lapisan ini sebenarnya adalah penyatuan dari tiga buah

lapisan pada model OSI (lapisan sesi, presentasi, dan aplikasi). Lapisan

aplikasi pada protokol internet ini berfungsi menangani masalah representasi

data, manajemen hubungan, dan cara aplikasi-aplikasi saling berkomunikasi.

C. TCP/IP

Komputer-komputer yang terhubung ke internet berkomunikasi dengan

protokol ini. Karena menggunakan bahasa yang sama, yaitu protokol TCP/IP, jika

sebuah komputer menggunakan protokol TCP/IP dan terhubung langsung ke

internet, maka komputer tersebut dapat berhubungan dengan komputer di belahan

dunia manapun yang juga terhubung ke internet.

TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Portocol) adalah sekelompok

protokol yang mengatur komunikasi data komputer di Internet.

Ciri-ciri protokol itu sendiri yaitu :

1. Protokol TCP/IP dikembangkan menggunakan standar protokol yang terbuka.

2. TCP/IP dikembangkan dengan tidak tergantung pada sistem operasi atau

perangkat keras tertentu.

3. Pengalamatan TCP/IP bersifat unik dalam skala global. Dengan cara ini,

komputer dapat saling terhubung walaupun jaringannya seluas internet

sekarang ini.

D. Sistem Jaringan Komputer

Sistem jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang dapat

berkomunikasi satu sama lain, yang menggunakan peralatan yang dapat diakses

secara bersama-sama (seperti disk dan printer) dan dapat berhubungan dengan

komputer induk sistem lain.

1. Jenis-jenis Jaringan

Berdasarkan luas daerah atau wilayah kerja yang dijangkau, maka jaringan

komputer dapat digolongkan ke dalam 3 jenis, yaitu :

a. Local Area Network (LAN)

Jarak jangkauannya sampai 10 km, Biasanya merupakan jaringan komputer

yang cakupan geografisnya tidak terlalu luas jaraknya yang digunakan untuk

koordinasi antar bagiannya yang bersifat lokal dan merupakan solusi yang tepat

untuk sistem informasi manajemen (SIM). Misalnya ruang kantor, satu bangunan

atau sekelompok bangunan.

b. Metropolitan Area Network (MAN)

Jarak jangkauannya sampai 10 – 50 km, Biasanya merupakan jaringan

komputer yang menghubungkan beberapa LAN di perusahaan atau pabrik dalam

satu wilayah kota. Misalnya jaringan komputer suatu organisasi yang memiliki

beberapa kantor cabang dalam satu kota.

c. Wide Area Network (WAN)

Jarak jangkauannya lebih dari 50 km, Jaringan komunikasi data yang

menghubungkan beberapa LAN dan MAN yang memiliki jangkauan yang sangat

jauh, sehingga dapat mencapai seluruh bagian dunia.

E. Konsep Local Area Network (LAN)

LAN (Local Area Network) merupakan sekelompok komputer yang saling

berhubungan dalam area tertentu, yang dapat saling berkomunikasi satu sama lain

untuk bertukar data dan informasi serta dikendalikan oleh suatu pusat komputer.

Jaringan LAN (Local Area Network) ini sering digunakan dalam menghubungkan

komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik

- pabrik untuk pemakaian sumber daya bersama–sama (resource sharing).

Jaringan ini digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan

workstation dalam suatu perusahaan yang menggunakan peralatan secara

bersama-sama dan saling bertukar informasi.

F. Komponen Jaringan

Komponen jaringan yang dimaksud penulis adalah komponen – komponen

yang membangun jaringan. Agar jaringan LAN atau Workgroup terbentuk selain

harus ada komputer server dan workstation juga diperlukan perangkat keras,

perangkat lunak dan media transmisi untuk mendukung suatu jaringan LAN.

1. Perangkat Keras

Untuk jaringan LAN (Local Area Network) sederhana mengandung beberapa

komponen penting dan merupakan kebutuhan utama. Perangkat keras tersebut

yaitu :

a. Komputer Desktop/Laptop

Komputer desktop atau desktop saja adalah komputer pribadi yang

ditujukan untuk penggunaan secara umum di satu lokasi yang berlawanan

dengan komputer jinjing atau komputer portabel. Periferal-periferal komputer

meja seperti tampilan komputer, CPU, dan papan ketik terpisah satu sama lain

dan relatif berukuran besar (juga berlawanan dengan periferal pada komputer

jinjing yang terintegrasi dan berukuran kecil). Komputer jenis ini dirancang

untuk diletakkan dan digunakan di atas meja di rumah atau kantor. Komputer

meja merupakan komputer yang paling terjangkau dan paling umum

digunakan.

b. NIC (Network Interface Card)

Kartu antarmuka jaringan (Network Interface Card) merupakan peralatan

utama dari jaringan yang harus ada pada setiap komputer untuk dapat

berkomunikasi. Sesuai dengan perkembangan teknologi khususnya jaringan,

saat ini banyak jenis dan merk kartu jaringan. Namun demikian ada tiga hal

pokok yang perlu diketahui dari kartu jaringan atau NIC ini, yaitu tipe kartu,

jenis protokol, tipe kabel yang didukungnya. Saat ini dikenal beberapa protokol

NIC untuk sebuah kartu jaringan, diantaranya Ethernet dan Fast Ethernet,

Token Ring, FDI, dan ATM. Namun penulis hanya menjelaskan dua protokol

saja, yaitu Ethernet dan Fast Ethernet. Ethernet adalah protokol yang

menangani data-link layer dan physical layer dari suatu jaringan. Arsitektur

jaringan Ethernet bisa dikatakan sebagai bentuk jaringan yang paling banyak

digunakan. Hal ini dimungkinkan karena jaringan ini cukup sederhana dan

mudah instalasinya. Jaringan ini juga memiliki kecepatan transfer data

mencapai 10 Mbps. Saat ini perusahaan, instansi Pemerintah dan juga warnet

sudah mulai menggunakan jenis Fast Ethernet yang telah mencapai 100 Mbps

dan telah dikembangkan pula teknologi Giga Ethernet yang memungkinkan

kecepatan transfer data mencapai 1 Gbps (Giga bytes per second).

Jaringan ini bisa dibangun dengan menggunakan topologi bus maupun

topologi star dengan menggunakan kabel Koaksial RG 58A/U. Kabel RG

58A/U digunakan untuk jaringan dengan topologi bus. Sedangkan kabel UTP

digunakan pada topologi star dengan menggunakan perangkat HUB atau

concentrator.

Ada tiga fungsi utama dari jaringan Ethernet yaitu :

a. engirim dan menerima paket data

b. Melakukan coding dan decoding pada paket data.

c. Memeriksa kesalahan yang terjadi pada paket data atau pada jaringan.

c. Wireless

Wireless atau disebut nirkabel, adalah teknologi yang menghubungkan

dua piranti untuk bertukar data tanpa media kabel. Data dipertukarkan melalui

media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote

TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer dan ponsel)

dengan frekuensi tertentu.

Kelebihan teknologi ini adalah mengeliminasi penggunaan kabel, yang

bisa cukup menganggu secara estetika, dan juga kerumitan instalasi untuk

menghubungkan lebih dari 2 piranti bersamaan. Misalnya: untuk

menghubungkan sebuah 1 komputer server dengan 100 komputer client,

dibutuhkan minimal 100 buah kabel, dengan panjang bervariasi sesuai jarak

komputer klien dari server. Jika kabel2 ini tidak melalui jalur khusus yang

ditutupi (seperti cable tray atau conduit), hal ini dapat mengganggu

pemandangan mata atau interior suatu bangunan. Pemandangan tidak sedap ini

tidak ditemui pada hubungan antar piranti berteknologi nirkabel.

Wireless adalah teknologi tanpa kabel, dalam hal ini adalah melakukan

hubungan telekomunikasi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik

sebagai pengganti kabel. Saat ini teknologi wireless berkembang dengan pesat,

secara kasat mata dapat dilihat dengan semakin banyaknya pemakaian telepon

sellular, selain itu berkembang pula teknologi wireless yang digunakan untuk

akses internet

contohnya :

a. infrared(IR)

b. wireless wide area network (bluetooth)

c. Radio Frequency (RF)

d. wireless personal area network /telepon seluler(GSM/CDMA)

e. wireless lan (802.11)

d. Repeater

Repeater adalah suatu alat yang berfungsi untuk memperkuat sinyal data

yang lemah dengan cara menerima sinyal dari suatu segmen kabel LAN lalu

memancarkannya kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada

segmen kabel LAN yang lain. Pemakaian kabel dalam jaringan dipengaruhi

oleh panjang maksimal kabel yaitu panjang maksimal kabel dapat

mentransmisikan data dengan kondisi standar atau data masih bisa diterima

dengan baik oleh komputer jaringan tersebut. Panjang maksimal kabel ini tidak

bisa dilewati karena kondisi sinyal data menjadi lemah pada jarak tersebut,

yang karena sedemikian lemahnya maka sudah tidak efektif untuk dibaca atau

diterima oleh sebuah komputer.

e. Bridge

Bridge adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan beberapa

jaringan terpisah, baik tipe jaringan yang sama maupun berbeda. Misalnya

LAN dengan Ethernet akan dihubungkan dengan LAN yang menggunakan

Token Bus. Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap node atau titik yang

ada pada masing-masing segmen jaringan dan hanya memperbolehkan lalu

lintas data yang diperlukan melintasi bridge. Ketika menerima sebuah paket,

bridge menentukan segmen tujuan dari sumber. Jika segmennya sama, paket

akan ditolak, dan jika segmennya berbeda, paket diteruskan ke segmen

tujuannya. Bridge juga bisa mencegah pesan rusak agar tidak menyebar keluar

dari satu segmen.

Dengan Netware, jembatan dapat menghubungkan suatu jaringan dengan

jaringan lainnya yang topologinya berbeda, seperti jaringan ARCnet dan IBM

Token Ring, dan dapat berjalan dengan sebaik jaringan lainnya.

f. Router

Router adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk menghubungkan dua

buah jaringan yang memiliki perbedaan pada lapisan OSI I, II dan III, misalnya

LAN dengan netware akan dihubungkan dengan jaringan yang menggunakan

UNIX.

Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi protocol

kepada anggota jaringan yang lainnya, dengan adanya router maka sebuah

protocol dapat di-sharing kepada perangkat jaringan lain. Contoh aplikasinya

adalah jika kita ingin membagi IP Adress kepada anggota jaringan maka kita

dapat menggunakan router ini, ciri-ciri router adalah adanya fasilitas DHCP

(Dynamic Host Configuration Procotol), dengan mensetting DHCP, maka kita

dapat membagi IP Address, fasilitas lain dari Router adalah adanya NAT

(Network Address Translator) yang dapat memungkinkan suatu IP Address

atau koneksi internet disharing ke IP Address lain. misalnya jika pada suatu

perangkat jaringan (komputer) memiliki IP Adress 192.168.0.1, maka agar

komputer lain dapat berkomunikasi, harus diberikan IP Address dengan

Network Identification 192.168.0 dan dengan Host Identification 2-254, contoh

192.168.0.10, 192.168.0.11 dan seterusnya.

Permasalahan akan muncul ketika perangkat jaringan yang terhubung

sangat banyak (biasanya di atas 20 perangkat), seorang administrator akan

dipaksa berkeliling untuk mensetting IP Address tiap host, Oleh karenanya kita

dapat menggunakan Router.

Jenis-jenis Router :

1) Router Aplikasi

2) Router Hardware

3) Router PC

Router aplikasi adalah aplikasi yang dapat kita instal pad sistem operasi,

sehingga sistem operasi tersebut akan memiliki kemampuan seperti router,

contoh aplikasi ini adalah Winroute, WinGate, SpyGate, WinProxy dan lain-

lain.

Router Hardware adalah merupakan hardware yang memiliki kemampuan

sepertiu router, sehingga dari hardware tersebut dapat memancarkan atau

membagi IP Address dan men-sharing IP Address, pada prakteknya Router

hardware ini digunakan untuk membagi koneksi internet pada suatu ruang atau

wilayah, contoh dari router ini adalah access point, wilayah yang dapat

mendapat Ip Address dan koneksi internet disebut Hot Spot Area.

Router PC adalah Sistem Operasi yang memiliki fasilitas untuk membagi

dan mensharing IP Address, jadi jika suatu perangkat jaringan (pc) yang

terhubung ke komputer tersebut akan dapat menikmati IP Address atau

koneksi internet yang disebarkan oleh Sistem Operasi tersebut, contoh sistem

operasi yang dapat digunakan adalah semua sistem operasi berbasis client

server, semisal Windows NT, Windows NT 4.0, Windows 2000 server,

Windows 2003 Server, MikroTik (Berbasis Linux), dan lain-lain.

g. Switch

Switch atau lebih dikenal dengan istilah LAN switch merupakan perluasan

dari konsep bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch,

yaitu cut-through dan store-and-forward.

Switch cut-through memiliki kelebihan disisi kecepatan karena ketika

sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum

diteruskan ke segmen tujuannya. Sedangkan switch store-and-forward

merupakan kebalikan dari switch cut-strough. Switch ini menerima dan

menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk

memeriksa satu paket memerlukan waktu, tetapi ini memungkinkan switch

untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak

mengganggu jaringan .

2. Perangkat Lunak

Proses yang terjadi pada peralatan hardware LAN harus dikontrol oleh

perangkat lunak atau software. Software atau perangkat lunak adalah program-

program yang diperlukan untuk menjalankan perangkat kerasnya, diantaranya

adalah language software, operating system dan application software.

Ada beberapa perangkat lunak yang biasa dipakai pada jaringan LAN :

a. Sistem Operasi

Sistem operasi adalah perangkat lunak komputer yang membantu perangkat

keras dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen proses, antara lain mengelola

seluruh sumber daya yang terdapat dalam sistem komputer dan menyediakan

layanan ke pemakai dalam memanfaatkan sumber daya komputer.

Sistem operasi jaringan mengontrol operasi dari file server dan membuat

sumber-sumber jaringan dapat diakses, mudah digunakan, mengelola keamanan

server dan memberikan administrator jaringan dengan peralatan untuk mengontrol

akses pemakai ke jaringan dan untuk mengelola susunan file pada disk jaringan.

Ada beberapa sistem operasi jaringan yang bisa digunakan dalam jaringan LAN

seperti sistem operasi Unix atau Linux, Novell dan Windows.

b. Program Aplikasi

Program aplikasi adalah program yang diterapkan pada suatu aplikasi tertentu,

dapat berupa package software (program paket) yaitu program yang telah jadi dan

siap digunakan atau program yang dibuat sendiri.

c. Program Internet Sharing

Program internet sharing adalah fasilitas program yang ada pada sistem operasi

yang dapat menghubungkan ke internet secara bersamaan lewat jaringan LAN.

3. Media Transmisi

Transmisi data merupakan proses pengiriman data dari satu sumber ke

penerima data. Adapun media transmisi yang penulis paparkan yang biasa

digunakan sebagai jalur transmisi, yaitu berupa kabel dan radiasi elektromagnetik.

a. Kabel Jaringan

Kabel atau media penghubung jaringan merupakan komponen pokok dalam

sebuah jaringan, karena tanpa adanya media ini sebuah jaringan tidak bisa

berjalan. Media ini paling banyak digunakan karena disamping murah dan mudah

didapat, media ini juga memiliki kemudahan dalam instalasinya. Ada bermacam-

macam jenis kabel yang bisa dipergunakan untuk menghubungkan sebuah

jaringan sesuai dengan kemampuan dan karakteristik yang berbeda-beda antara

lain yaitu :

1) Kabel Koaksial

Kabel koaksial mempunyai beberapa karakteristik, yaitu :

a) Kecepatan dan keluaran 10 - 100 MBps

b) Biaya Rata-rata per node murah

c) Media dan ukuran konektor medium

d) Panjang kabel maksimal yang di izinkan yaitu 500 meter (medium)

Jaringan dengan menggunakan kabel koaksial merupakan jaringan dengan

biaya rendah, tetapi jangkauannya sangat terbatas dan keandalannya juga sangat

terbatas. Kabel koaksial pada umumnya digunakan pada topologi bus dan ring.

2) Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)

Merupakan sepasang kabel yang di twist  dililit satu sama lain dengan tujuan

untuk mengurangi interferensi listrik yang dapat terdiri dari dua, empat atau lebih

pasangan kabel (umumnya yang dipakai dalam jaringan komputer terdiri dari 4

pasang kabel/8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 Mbps sampai

dengan 100 Mbps tetapi mempunyai jarak yang pendek yaitu maximum 100m. 

3) Kabel Shielded Twisted Pair (STP)

Secara fisik, kabel shielded sama dengan unshielded tetapi perbedaannya

sangat besar. Dimulai dari konstruksi kabel shielded mempunyai selubung

tembaga atau aluminium foil yang khusus dirancang untuk mengurangi gangguan

elektrik. Kekurangan STP adalah tidak samanya standar antar perusahaan yang

memproduksinya dan lebih mahal dan lebih tebal sehingga lebih susah dalam

penanganan fisiknya. 

4) Kabel Serat Optik (Fiber Optik)

Jenis kabel fiber optic merupakan kabel jaringan yang jarang digunakan pada

instalasi jaringan tingkat menengah ke atas. Pada umumnya, kabel jenis ini

digunakan pada instalasi jaringan yang besar dan pada perusahaan multinasional

serta digunakan untuk antar lantai atau antar gedung. Kabel  fiber optic

merupakan media networking medium yang digunakan untuk transmisi-transmisi

modulasi. Fiber Optic harganya lebih mahal di bandingkan media lain.

a) Fiber Optic mempunyai beberapa karakteristik, yaitu:

b) Kecepatan dan keluaran 100+ Mbps

c) Biaya rata-rata pernode cukup mahal

d) Media dan ukuran konektor kecil

e) Panjang kabel maksimal yang diizinkan yaitu 2 km (panjang)

b. Wireless

Saat ini sudah banyak digunakan jaringan tanpa kabel (wireless network),

transmisi data menggunakan sinar infra merah atau gelombang mikro untuk

menghantarkan data. Walaupun kedengarannya praktis, namun kendala yang

dihadapi disini adalah masalah jarak, bandwidth, dan mahalnya biaya. Namun

demikian untuk kebutuhan LAN di dalam gedung, saat ini sudah dikembangkan

teknologi wireless untuk Active Hub (Wireless Access Point) dan Wireless LAN

Card (pengganti NIC), sehingga bisa mengurangi semrawutnya kabel transmisi

data pada jaringan komputer. Wireless Access Point juga bisa digabungkan (up-

link) dengan ActiveHub dari jaringan yang sudah ada.

Media transmisi wireless menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi.

Biasanya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 2.4 Ghz dan 5 Ghz. Data-

data digital yang dikirim melalui wireless ini akan dimodulasikan ke dalam

gelombang elektromagnetik ini.

c. Gelombang mikro

Gelombang mikro (microwave) merupakan bentuk gelombang radio yang

beroperasi pada frekuensi tinggi (dalam satuan gigahertz), yang meliputi kawasan

UHF, SHF dan EHF. Gelombang mikro banyak digunakan pada sistem jaringan

MAN, warnet dan penyedia layanan internet (ISP).

Keuntungan menggunakan gelombang mikro adalah akuisisi antar menara

tidak begitu dibutuhkan, dapat membawa jumlah data yang besar, biaya murah

karena setiap tower antena tidak memerlukan lahan yang luas, frekuensi tinggi

atau gelombang pendek karena hanya membutuhkan antena yang kecil.

Kelemahan gelombang mikro adalah rentan terhadap cuaca seperti hujan dan

mudah terpengaruh pesawat terbang yang melintas di atasnya.

d. Satelit

Satelit adalah media transmisi yang fungsi utamanya menerima sinyal dari

stasiun bumi dan meneruskannya ke stasiun bumi lain. Satelit yang mengorbit

pada ketinggian 36.000 km di atas bumi memiliki angular orbital velocity yang

sama dengan orbital velocity bumi. Hal ini menyebabkan posisi satelit akan relatif

stasioner terhadap bumi (geostationary), apabila satelit tersebut mengorbit di atas

khatulistiwa. Pada prinsipnya, dengan menempatkan tiga buah satelit

geostationary pada posisi yang tepat dapat menjangkau seluruh permukaan bumi.

Keuntungan satelit adalah lebih murah dibandingkan dengan menggelar kabel

antar benua, dapat menjangkau permukaan bumi yang luas, termasuk daerah

terpencil dengan populasi rendah, meningkatnya trafik telekomunikasi antar benua

membuat sistem satelit cukup menarik secara komersial.

Kekurangannya satelit adalah keterbatasan teknologi untuk penggunaan

antena satelit dengan ukuran yang besar, biaya investasi dan asuransi satelit yang

masih mahal, atmospheric losses yang besar untuk frekuensi di atas 30 GHz

membatasi penggunaan frequency carrier.

Adalah jenis dari microwave yang menggunakan satellite untuk

mengirimkan sinyal ke transmitter atau parabola. Satellite microwave

mengirimkan sinyal secara menyeluruh ke setiap transmitter.

e. Inframerah

Inframerah biasa digunakan untuk komunikasi jarak dekat, dengan kecepatan 4

Mbps. Dalam penggunaannya untuk pengendalian jarak jauh, misalnya remote

control pada televisi serta alat elektronik lainnya. Keuntungan inframerah adalah

kebal terhadap interferensi radio dan elekromagnetik, inframerah mudah dibuat

dan murah, instalasi mudah, mudah dipindah-pindah, keamanan lebih tinggi

daripada gelombang radio. Kelemahan inframerah adalah jarak terbatas, tidak

dapat menembus dinding, harus ada lintasan lurus dari pengirim dan penerima,

tidak dapat digunakan di luar ruangan karena akan terganggu oleh cahaya

matahari.

G. Tipe dan Topologi Jaringan Komputer

1. Tipe Jaringan computer

Sistem operasi jaringan sangat menentukan bentuk arsitektur jaringan yang

dibangun. ada tiga macam arsitektur jaringan, yaitu Peer to Peer, Client Server.

a. Peer to Peer

Pada bentuk konektivitas Peer to Peer, setiap terminal memiliki peran dan

bderajat yang sama, jaringan lokal dengan konektivitas peer to peer ini dibentuk

dengan cara menghubungkan setiap terminal secara langsung sehingga masing-

masing terminal dapat berbagi data, aplikasi dan peripheral lainnya.

b. Client Server

Arsitektur client server merupakan pengembangan dari arsitektur file server,

arsitektur ini merupakan model konektivitas pada jaringan yang mengenal adanya

server dan client, dimana masing-masing memiliki fungsi yang berbeda satu sama

lainnya.

2. Topologi Jaringan Komputer

Topologi jaringan adalah hal yang menjelaskan hubungan geometris antara

unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Untuk

mendevelop Local Area Network (LAN) dibutuhkan suatu perencanaan atau bisa

kita kenal sebagai topology. Topologi adalah suatu cara menghubungkan

komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara

yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer

network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan

kekurangannya sendiri.

Topologi ini mengacu dan mengadaptasi kepada keadaan jaringan yang ada

di-lapangan (memungkinkan atau tidaknya digunakan salah satu topologi). Tapi

keseluruhan grand design jaringan (pemilihan alat-alat, aksesoris, aktif / pasif

device) dan kebijakan / policy yang akan diaplikasikan setelah selesainya suatu

project, akan berdasarkan dari pemilihan bentukan Topologi Jaringan ini.

Jenis Topologi

a. Topologi BUS

b. Topologi Star

c. Topologi Ring

d. Topologi Mesh

e. Topologi Tree

f. Topologi Extended Star

Setiap jenis topologi di atas masing-masing memiliki kelebihan dan

kekurangan. Pemilihan topologi jaringan didasarkan pada skala jaringan, biaya,

tujuan, dan pengguna. Topologi-topologi ini sering kita temui di kehidupan

sehari-hari, namun kita tak menyadarinya. Topologi pertama yang digunakan

adalah topologi bus. Semua Topologi memiliki kelebihan dan kekurangan

tersendiri.

a. Topologi BUS

1) Karakteristik Topologi BUS

Node – node dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan pada kedua

ujung kabel ditutup dengan terminator.

Sangat sederhana dalam instalasi

Sangat ekonomis dalam biaya.

Paket‐paket data saling bersimpangan pada suatu kabel

Tidak diperlukan hub, yang banyak diperlukan adalah Tconnector pada

setiap ethernet card.

Problem yang sering terjadi adalah jika salah satu node rusak, maka

jaringan keseluruhan dapat down, sehingga seluruh node tidak bisa

berkomunikasi dalam jaringan tersebut.

2) Keuntungan Topologi BUS

Topologi yang sederhana

Kabel yang digunakan sedikit untuk menghubungkan komputer‐komputer

atau peralatan‐peralatan yang lain

Biayanya lebih murah dibandingkan dengan susunan pengkabelan yang lain.

Cukup mudah apabila kita ingin memperluas jaringan pada topologi bus.

3) Kerugian Topologi BUS

Traffic (lalu lintas) yang padat akan sangat memperlambat bus.

Setiap barrel connector yang digunakan sebagai penghubung memperlemah

sinyal elektrik yang dikirimkan, dan kebanyakan akan menghalangi sinyal

untuk dapat diterima dengan benar.

Sangat sulit untuk melakukan troubleshoot pada bus.

Lebih lambat dibandingkan dengan topologi yang lain.

b. Topologi STAR

1) Karakteristik Topologi STAR

Setiap node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (HUB)

Bila setiap paket data yang masuk ke consentrator (HUB) kemudian di

broadcast keseluruh node yang terhubung sangat banyak (misalnya

memakai hub 32 port), maka kinerja jaringan akan semakin turun.

Sangat mudah dikembangkan

Jika salah satu ethernet card rusak, atau salah satu kabel pada terminal

putus, maka keseluruhhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi atau

tidak terjadi down pada jaringan keseluruhan tersebut.

Tipe kabel yang digunakan biasanya jenis UTP.

2) Keuntungan Topologi STAR

Cukup mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam jaringan

yang menggunakan topologi star tanpa mengganggu aktvitas jaringan yang

sedang berlangsung.

Apabila satu komputer yang mengalami kerusakan dalam jaringan maka

computer tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan star.

Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan yang sama

dengan hub yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda.

3) Kerugian Topologi STAR

Memiliki satu titik kesalahan, terletak pada hub. Jika hub pusat mengalami

kegagalan, maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.

Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua kabel jaringan harus ditarik

ke satu central point, jadi lebih banyak membutuhkan lebih banyak kabel

daripada topologi jaringan yang lain.

Jumlah terminal terbatas, tergantung dari port yang ada pada hub.

Lalulintas data yang padat dapat menyebabkan jaringan bekerja lebih

lambat.

c. Topologi RING

1) Karaktristik Topologi RING

Node‐node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel, dengan bentuk

jaringan seperti lingkaran.

Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus.

Paket‐paket data dapat mengalir dalam satu arah (kekiri atau kekanan)

sehingga collision dapat dihindarkan.

Problem yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu: jika salah satu

node rusak maka seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan

tersebut.

Tipe kabel yang digunakan biasanya kabel UTP atau Patch Cable (IBM tipe

6).

2) Keuntungan Topologi RING

Data mengalir dalam satu arah sehingga terjadinya collision dapat

dihindarkan.

Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau

kanan dari server.

Dapat melayani aliran lalulintas data yang padat, karena data dapat bergerak

kekiri atau kekanan.

Waktu untuk mengakses data lebih optimal.

3) Kerugian Topologi RING

Apabila ada satu komputer dalam ring yang gagal berfungsi, maka akan

mempengaruhi keseluruhan jaringan.

Menambah atau mengurangi computer akan mengacaukan jaringan.

Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.

d. Topologi MESH

 

1) Karakteristik Topologi MESH

Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan‐peralatan yang ada.

Susunannya pada setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling

terhubung satu sama lain.

Jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan

sangat sulit sekali untuk dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan

saja yang terhubung.

2) Keuntungan Topologi MESH

Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tolerance.

Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan

yang berlebih.

Relatif lebih mudah untuk dilakukan troubleshoot.

3) Kerugian Topologi MESH

Sulitnya pada saat melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang

saat jumlah komputer dan peralatan‐peralatan yang terhubung semakin

meningkat jumlahnya.

Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.

e. Topologi Tree

1) Kelebihan Topologi Tree

Seperti topologi star perangkat terhubung pada pusat pengendali /HUB.

Tetapi HUB dibagi menjadi dua,central HUB,dan secondary HUB

Topologi tree ini memiliki keunggulan lebih mampu menjangkau jarak yang

lebih jauh dengan mengaktifkan fungsi Repeater yang dimiliki oleh HUB.

2) Kelemahan Topologi Tree

Kabel yang digunakan menjadi lebih banyak sehingga diperlukan perencanaan

yang matang dalam pengaturannya , termasuk di dalamnya adalah tata letak

ruangan.

f. Topologi Extended Star 

Topologi Extended Star merupakan perkembangan lanjutan dari topologi star,

karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan topologi star.

1) Kelebihan Topologi Extended Star

Jika satu kabel sub node terputus maka sub node yang lainnya tidak

terganggu, tetapi apabila central node terputus maka semua node disetiap sub

node akan terputus

2) Kekurangan Topologi Extended Star

Tidak dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel

satu traffic node, karena untuk berkomunikasi antara satu node ke node

lainnya membutuhkan beberapa kali hops.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Theoritical Framework

Penjabaran dari Theoritical Framework di atas adalah :

1. Studi literatur, mencari bahan-bahan yang akan digunakan sebagai landasan

teori atau literatur dalam melakukan penelitian.

2. Analisa kebutuhan, analisa kebutuhan perusahaan menggunakan metode

top-down network design yang meliputi analisa business goal, analisa

technical goal dan analisa karakteristik existing network.

3. Network design, network design menggunakan metode top-down network

design dari hasil analisa kebutuhan, yang meliputi metode scalability,

availability, network performance, security, manageability, usability,

adaptability, affordability.

4. Analisa, analisa hasil simulasi program opnet pada network awal dengan

network design yang di design menggunakan metode top-down network

design.

5. Hasil Pengujian, suatu hasil akhir yang akan menjadi kesimpulan dari

penelitian yang dilakukan.

B. Topologi Jaringan

Setiap departemen di gedung A, B, C dan de terkoneksi dengan router dan

kemudian dari masing-masing router ke wireless yang pada setiap gedung, dari wireless

kemudian diteruskan ke setiap PC. Koneksi internet, email server terhubung melalui

gedung A.

C. Langkah-Langkah Penelitian

1. Identifikasi kebutuhan layanan jaringan dari masing-masing computer

server dan client (scalability, availability, network performance, security,

manageability, usability, adaptability, affordability)

2. Merancang network design menggunakan metode top-down network

design

3. Identifikasi kebutuhan perusahaan

a. Identifikasi segi bisnis

b. Identifikasi segi teknikal

c. Identifikasi segi keadaan network sekarang

d. Identifikasi segi network traffic

4. Logical network design

a. Design topology

b. Design addressing and naming

c. Selecting switching and routing protocol

d. Develop network security

e. Develop network management

5. Physical network design

Selecting technologies and devices

D. Hasil Penelitian

Hasil penelitian dari analisa yang akan dilakukan dengan mengikuti langkah di

atas yaitu:

1. Topologi network design meliputi

a. Logical network design

1) Design topology

2) Design addressing and naming

3) Selecting switching and routing protocol

4) Develop network security

5) Develop network management

b. Physical network design

Selecting technologies and devices.

BAB IV

PERANCANGAN DAN SIMULASI

Network design menggunakan metode top down network design terdapat 4 tahap

utama :

1. Analisa kebutuhan

2. Perancangan logical design

3. Perancangan physical design

4. Simulasi

A. Analisa Kebutuhan

Analisa kebutuhan dibagi dalam 4 tahap antara lain :

1. Analisa business goal

Hasil survey dari management penulis menyimpulkan bahwa kebutuhan

business goal dari pihak management adalah :

a. Dapat meningkatkan penghasilan dan laba

b. Dapat meningkatkan komunikasi dari organisasi

c. Dapat memotong siklus kerja dan meningkatkan produktivitas

d. Dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan/organisasi lainnya

e. Dapat melebarkan sayap ke pasar yang lebih luas

f. Dapat menawarkan costumer support yang lebih baik

g. Dapat menawarkan layanan yang baru

h. Dapat meningkatkan keamanan dan reabilitas

2. Analisa aplikasi network

Berikut hasil analisa dari aplikasi yang menggunakan network:

Nama Aplikasi Tipe AplikasiAplikasi

BaruKritikal

Sales Order Database access Tidak Agak kritis

Driver Database access Tidak Sangat penting

Rent A Car Database access, Remote Dekstop Tidak Sangat penting

Dynamix AX Database access, Remote Dekstop Ya Sangat penting

Sharing Server File transfer, sharing, and access Tidak Agak kritis

Internet Explorer Web browsing Tidak Tidak

Outlook Email Tidak Agak kritis

3. Analisa technical goal

a. Scalability

Karena adanya rencana untuk meningkatkan dan mengefisienkan kinerja

karyawan yang ada dalam lembaga pendidikan, maka dibutuhkan suatu perangkat

untuk membangun suatu jaringan. Berikut adalah perangkat network, server dan

client yang terdapat di setiap departmen:

1) Gedung A

Perangkat Jumlah

Computer client 10

Wireless Linksys 1

Router 1

Email Server 1

ViOP Telephone 1

Line Telephone Speedy 1

2) Gedung B

Perangkat Jumlah

Computer client 10

Wireless Linksys 1

Router 1

Email Server 1

ViOP Telephone 1

3) Gedung C

Perangkat Jumlah

Computer client 10

Wireless Linksys 1

Router 1

Email Server 1

ViOP Telephone 1

4) Gedung D

Perangkat Jumlah

Computer client 10

Wireless Linksys 1

Router 1

Email Server 1

ViOP Telephone 1

b. Availability

Kebutuhan pelayanan jaringan adalah 24 jam, tetapi diperlukan waktu

perbaikan, maka ditetapkan dalam 1 bulan diperbolehkan mati maksimal 1 hari.

Availability = total uptime / (total uptime + total downtime) = 353/365 =

96,71%

c. Network Performance

Kapasitas bandwidth

- Gedung A (Personalia) 1024 Kbps rasio 1:1

- Gedung B (Kerjasama) 1024 Kbps rasio 1:1

- Gedung C (Keuangan) 1024 Kbps rasio 1:1

- Gedung D (Humas) 1024 Kbps rasio 1:1

d. Security

Kendala dengan update virus definition dari symantec endpoint.

e. Manageability

Kebutuhan pengelolaan data suatu jaringan

f. Usability

Kebutuhan management untuk mengakses program sewaktu waktu dari mana

saja.

g. Adaptability

Kebutuhan kemudahan dalam penambahan jaringan baru

h. Affordability

Biaya yang sanggup dikeluarkan untuk biaya pembelian alat, membangun

jaringan dan software dengan nilai total tidak lebih dari 250 Juta dan operasional

jaringan perbulan tidak lebih dari 10 juta.

B. Topologi dan Karakteristik Jaringan

1. Gedung A

- Lokasi server

- DSL Modem

- Wifi

- VOIP

- Clien Wireless

Gedung A mempunyai Koneksi Direct ke semua gedung dengan

mengunakan media kabel Fiber Optic dan perantara router di dalam gedung A

terdapat Server mail yang terhubung dengan router Wifi dan dapat di akses oleh

seluruh gedung . gedung A juga terhubung ke Internet langsung sehingga proses

routing di lakukan di gedung ini dengan mengunakan Router A membagi koneksi

ke semua gedung lainnya

2. Gedung B

Gedung B

- Wifi

- VOIP

- Clien Wireless

Gedung B, terkoneksi langsung dengan gedung C dan A dengan mengunakan

media kable fiber optic dengan perantara router. Untuk konfigurasi klien gedung

B mengunakan router Wifi sebagai akses point sebagai media komunikasi antar

clien di dalam gedung

3. Gedung C

Gedung C dan Gedung D

Gedung C

- Wifi

- VOIP

- Clien Wireless

Gedung C, terkoneksi langsung dengan gedung B dan A dengan mengunakan

media kable fiber optic dan router. Untuk konfigurasi klien gedung C

mengunakan router Wifi sebagai akses point sebagai media komunikasi antar

clien di dalam gedung

4. Gedung D

- Wifi

- VOIP

- Clien Wireless

Gedung hanya terhubung dengan gedung A dengan media kable fiber optic

dan router. Untuk konfigurasi klien gedung D mengunakan router Wifi sebagai

akses point sebagai media komunikasi antar clien di dalam gedung

C. Perancangan Addressing

A. Gedung A (Departmen Personalia)

Perangkat Computer Name IP Adress SubnetComputer client PSN-01 192.168.1.2

255.255.255.0

PSN-02 192.168.1.3PSN-03 192.168.1.4PSN-04 192.168.1.5PSN-05 192.168.1.6PSN-06 192.168.1.7PSN-07 192.168.1.8PSN-08 192.168.1.9PSN-09 192.168.1.10PSN-10 192.168.1.11

Wireless Linksys Wireless A 192.168.1.12Router Router A 192.168.1.13Email Server Email Server A 192.168.1.14ViOP Telephone Viop A 192.168.1.15Line Telephone Speedy LPendidikan 120.135.124.6

B. Gedung B (Departmen Kerjasama)

Perangkat Computer Name IP Adress SubnetComputer client KRJ-01 192.168.2.2

255.255.255.0

KRJ -02 192.168.2.3KRJ -03 192.168.2.4KRJ -04 192.168.2.5KRJ -05 192.168.2.6KRJ -06 192.168.2.7KRJ -07 192.168.2.8KRJ -08 192.168.2.9KRJ -09 192.168.2.10KRJ -10 192.168.2.11

Wireless Linksys Wireless C 192.168.2.12Router Router C 192.168.2.13Email Server Email Server C 192.168.2.14ViOP Telephone Viop C 192.168.2.15

C. Gedung C (Departmen Keuangan)

Perangkat Computer Name IP Adress SubnetComputer client KEU-01 192.168.3.2 255.255.255.0

KEU -02 192.168.3.3KEU -03 192.168.3.4

KEU -04 192.168.3.5KEU -05 192.168.3.6KEU -06 192.168.3.7KEU -07 192.168.3.8KEU -08 192.168.3.9KEU -09 192.168.3.10KEU -10 192.168.3.11

Wireless Linksys Wireless A 192.168.3.12Router Router A 192.168.3.13Email Server Email Server A 192.168.3.14ViOP Telephone Viop A 192.168.3.15

D. Gedung D (Departmen HUMAS)

Perangkat Computer Name IP Adress SubnetComputer client HUM-01 192.168.4.2

255.255.255.0

HUM -02 192.168.4.3HUM -03 192.168.4.4HUM -04 192.168.4.5HUM -05 192.168.4.6HUM -06 192.168.4.7HUM -07 192.168.4.8HUM -08 192.168.4.9HUM -09 192.168.4.10HUM -10 192.168.4.11

Wireless Linksys Wireless D 192.168.4.12Router Router D 192.168.4.13Email Server Email Server D 192.168.4.14ViOP Telephone Viop D 192.168.4.15

D. Simulasi Jaringan

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. Dengan menggunakan metodologi top down network design kita dapat

menentukan secara tepat topologi dan perangkat network yang dibutuhkan

oleh aplikasi yang digunakan.

2. Topdown network dapat diterapkan pada hampir setiam semua perusahaan

besar.

B. Saran

1. Untuk memudahkan dalam maintenance suatu jaringan dibutuhkan

network monitoring system, yang dapat melakukan monitoring terhadap

lalu-lintas data dalam jaringan.

2. Peningkatan pengguna jaringan harus disertai dengan peningkatan jumlah

bandwith agar pelayanan terhadap pengguna jaringan dapat maksimal.

LAMPIRAN

Pembagian Tugas Mata Kuliah Manajemen Jaringan Komputer

1. Budi Usmanto NPM 1221211003 Mengerjakan Pendahuluan, Kajian

Teori, Analisa Kebutuhan, Merancang Addressing.

2. Reza Redo Mengerjakan Topologi dan Karakteristik Jaringan.