Hasil Mocu

5
1. Patofisiologi pembesaran tonsil dan tatalaksannya. Pembesaran tonsil terjadi akibat adanya infeki baik oleh virus ataupun bakteri. Terjadi infiltrasi bakteri pada lapisan epitel tonsil memicu reaksi radangkeluar leukosit PMNdetritus-- >merupakan kumpulan leukosit, sel-sel mati dan bakteri pathogen dalam kripte (hal ini yang menyebabkan terjadi pembengkakan pada jaringan tonsil. Tatalaksana : Viral : istirahat, minum cukup, analgetika, antivirus (bila gejala berat) Bakteri : tirah baring, antibiotic spectrum luas, antipiretik, obat kumur antiseptic. 2. Indikasi tonsilektomi Berulang >3x dalam setahun walaupun dgn pengobatan adekuat Tonsil hipertrofi yang menimbulkan maloklusi gigi Sumbatan jalan napas, sleep apnea, gangguan menelan, gangguan bicara Rhinitis dan sinusitis kronis, abses peritonsil yang tidak berhasil dengan pengobatan Napas bau yang tidak berhasil dengan pengobatan Tonsillitis berulang yg disebabkan bakteri A streptococcus β hemolitikus Dicurigai keganasan Otitis media efusa/supuratif 3. Mendengkur Hipertrofi tonsil sumbatan jalan napas saat tidur pernapasan diatur oleh saraf otonom inspirasi tidak sekuat saat sadar terjadi turbulensi udara yang masuk mendengkur

description

mocu

Transcript of Hasil Mocu

1. Patofisiologi pembesaran tonsil dan tatalaksannya.Pembesaran tonsil terjadi akibat adanya infeki baik oleh virus ataupun bakteri. Terjadi infiltrasi bakteri pada lapisan epitel tonsil memicu reaksi radangkeluar leukosit PMNdetritus-->merupakan kumpulan leukosit, sel-sel mati dan bakteri pathogen dalam kripte (hal ini yang menyebabkan terjadi pembengkakan pada jaringan tonsil. Tatalaksana : Viral : istirahat, minum cukup, analgetika, antivirus (bila gejala berat) Bakteri : tirah baring, antibiotic spectrum luas, antipiretik, obat kumur antiseptic. 2. Indikasi tonsilektomi Berulang >3x dalam setahun walaupun dgn pengobatan adekuat Tonsil hipertrofi yang menimbulkan maloklusi gigi Sumbatan jalan napas, sleep apnea, gangguan menelan, gangguan bicara Rhinitis dan sinusitis kronis, abses peritonsil yang tidak berhasil dengan pengobatan Napas bau yang tidak berhasil dengan pengobatan Tonsillitis berulang yg disebabkan bakteri A streptococcus hemolitikus Dicurigai keganasan Otitis media efusa/supuratif3. Mendengkur Hipertrofi tonsil sumbatan jalan napas saat tidur pernapasan diatur oleh saraf otonom inspirasi tidak sekuat saat sadar terjadi turbulensi udara yang masuk mendengkur

4. Komplikasi mendengkur Gangguan tidur : penampilan yang buruk dalam mengerjakan pekerjaan, menurun daya ingat jangka pendek, kecelakaan kerja dan kendaraan bermotor (pasien OSA memiliki risiko 15 kali lebih sering mendapat kecelakaan kendaraan bermotor dibandingkan pada populasi umumnya), kehilangan energi sepanjang hari, sakit kepala padapagi hari, penambahan berat badan, gangguan mood dan depresi, impotensi dan penurunan hubungan seksual. Kardiovaskular konsekuensi : hipertensi (pada 50% pasien OSA) yang jika OSA tetap tidak ditangani maka kejadian hipertensi akan meningkatkan risiko untuk terjadinya serangan jantung atau stroke), aritmia jantung, dan stres pada sistem kardiovaskular karena OSA menyebabkan jantung dan paru bekerja lebih keras. Hipertensi yang terjadi pada pasien yang tidak terdiagnosa ataupun tidak mendapat pengobatan OSA dapat menjadi sulit diatasi, dan berbagai konsekuensi yang akan terjadi. Hal ini mengharuskan pengobatan OSA yang efektif akan memperbaiki dan terkontrolnya tekanan darah pada beberapa pasien

5. Kambuh >3x setahun, apa yg dikhawatirkan? Lebih sering menimbulkan komplikasi : sepsis, endocarditis, nefritis, uveitis, dermatitis 6. Patofisiologi komplikasi tonsillitis ke telinga Infeksi dapat menyebar ke telinga tengah melalui tuba auditorius eustachius dan dapat mengakibatkan otitis media yang dapat mengarah pada ruptur spontan gendang telinga7. DD masa mengganjal di tenggorok Faringitis kronis hiperplastik, atrofi Tonsillitis kronis Benda asing tenggorok8. DD nyeri menelan Faringitis akut Tonsillitis akut Benda asing tenggorok Abses peritonsiler Abses retrofaring9. DD OSA Tonsillitis akut dan kronis Hipertrofi adenoid10. DD suara serak Infeksi : Laryngitis Tumor jinaki. Vocal nodulii. Polip pita suara iii. Kista pita suara Kongenital i. Laringomalasiaii. Stenosis subglotis iii. Selaput di laring iv. Kista kongenitalv. Hemangioma vi. Fistel laringotrakeal esofagus Trauma Paralisis pita suara11. Apakah tonsilektomi mengganggu system imun Tidak ada bukti penelitian bahwa tonsilektomi menyebabkan penurunan system imun (Boies)12. Faringitis kronis : > 2bulan Hiperplastik : rasa mengganjal, granul Atrofi : rhinitis atrofi 13. Facies adenoid Keadaan wajah yang memberikan tampakan hidung kecil, gigi incisivus kedepan atau prominen, kesan seperti orang bodoh disebabkan sumbatan koana akibat hipertrofi adenoid14. Rhinitis vasomotor Keadaan idiopatik yang didiagnosa tanpa adanya infeksi, alergi, eosinophilia, perubahan hormonal, pajanan obat Gejala dan tanda sama dengan rhinitis alergi Patofisiologi : neurogenic, neuropeptide, nitrit oksida, trauma Diagnose : menyingkirkan adanya rhinitis infeksi, alergi, okupasi, hormonal, akibat obat Penatalaksanaan : i. hindari stimulus ii. medikamentosa : dekongestan, kortikosteroid topicaliii. operasi :konkotomi 15. rhinitis alergi inflamasi hidung yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang ssebelumnya sudah pernah tersensitisasi oleh allergen yang sama serta dilepaskannya mediator kimia saat terjadi paparan ulangan oleh allergen tersebut. Diagnosanya : in vitro : cek hitung eosinophil dalam darah tepi, pemeriksaan kadar igE spesifik dengan ELISA. invivo : melakukan pemeriksaan tes cukit kulit16. Rhinitis medikamentosa Gangguan respon normal vasomotor yang diakibatkan penggunaan obat vasokonstriktor topical dalam jangka waktu lama dan berlebihan17. Mengetahui alergi pada rhinitis alergi Diagnosanya : in vitro : cek hitung eosinophil dalam darah tepi, pemeriksaan kadar igE spesifik dengan ELISA. invivo : melakukan pemeriksaan tes cukit kulit18. Rhinitis alergi berkomplikasi ke telinga Gangguan drainase secret melalui infundibulum etmoid yang bermuara dekat muara tuba eustasius19. Tipe deviasi septum,