HASIL KUNJUNGAN RUMAH

12
HASIL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISITE) A. IDENTITAS KLIEN Inisial Klien : Tn. S Usia : 36 tahun Agama : Islam Pendidikan : SMA No. RM : 00.23.xx Tanggal MRSJ : 18 Februari 2015 Tanggal Kunjungan : 26 Maret 2015 Alamat : Jl. Penggalang Rt. 03 Kecamatan Mentaos Banjarbaru Utara Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial B. IDENTITAS KELUARGA YANG DIKUNJUNGI Nama : Tn. M Umur : 75 tahun Jenis Kelamin : Laki-Laki Pekerjaan : - Hub.dengan klien : Ayah kandung klien Alamat : Jl. Penggalang Rt. 03 Kecamatan Mentaos Banjarbaru Utara C. TUJUAN KUNJUNGAN RUMAH

description

jiwa isolasi sosial

Transcript of HASIL KUNJUNGAN RUMAH

HASIL KUNJUNGAN RUMAH

(HOME VISITE)A. IDENTITAS KLIEN

Inisial Klien: Tn. S

Usia: 36 tahun

Agama: Islam

Pendidikan: SMANo. RM: 00.23.xx

Tanggal MRSJ: 18 Februari 2015

Tanggal Kunjungan: 26 Maret 2015

Alamat

: Jl. Penggalang Rt. 03 Kecamatan Mentaos Banjarbaru Utara

Diagnosa Keperawatan: Isolasi SosialB. IDENTITAS KELUARGA YANG DIKUNJUNGINama: Tn. M

Umur: 75 tahun

Jenis Kelamin: Laki-Laki

Pekerjaan: -

Hub.dengan klien: Ayah kandung klien

Alamat: Jl. Penggalang Rt. 03 Kecamatan Mentaos Banjarbaru Utara

C. TUJUAN KUNJUNGAN RUMAH1. Tujuan Umum

Keluarga dapat menerima dan merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa dan menjadi sistem pendukung yang efektif untuk proses kesembuhan klien sertta memenuhi kebutuhan dasar.

2. Tujuan Khususa. Memberikan informasi kepada keluarga tentang perkembangan kondisi klien selama di rumah sakit.b. Memvalidasi data dan melengkapi data yang diperoleh dari klien dan data sekunder atau rekam medik mengenai :1) Alasan masuk atau dirawat di rumah sakit2) Faktor predisposisi atau presipitasi3) Genogram keluarga 4) Persepsi keluarga terhadap penyakit yang diderita klien5) Support sistem keluargac. Melakukan implementasi keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan terkait dengan Tn.S dan 5 tugas perkembangan keluarga1) Keluarga mampu mengenal masalah yang dapat menyebabkan klien mengalami gangguan jiwa Isolasi Sosial2) Keluarga mampu mengambil keputusan dalam melakukan perawatan terhadap klien3) Keluarga mampu melakukan perawatan terhadap klien yang sakit di rumah4) Keluarga dapat mengidentifikasi support sistem yang ada di keluarga dan memodifikasi lingkungan terapeutik yang ada di masyarakat5) Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakatd. Melakukan pendidikan kesehatan sesuai dengan masalah kesehatan yang ditemukane. Memotivasi pihak keluarga untuk melanjutkan perawatan ketika klien sudah pulang dari rumah sakit D. HASIL KUNJUNGAN RUMAHMahasiswa melakukan kunjungan rumah ke keluarga pasien Tn.S, hari jumat tanggal 26 Maret 2015. Hasil yang didapat dari kunjungan rumah :a. Memberikan informasi kepada keluarga tentang perkembangan pasien selama dirawat di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum. Pasien dirawat di ruang Palm. Perawat menyampaikan kepada keluarga pasien tentang kondisi pasien bahwa pasien baik-baik saja selama dirawat dan mengalami kemajuan di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum. Dirumah Sakit Jiwa pasien hanya diam dan sering menunduk, tidak berkomunikasi dengan pasien lainnya. Pasien juga tidak mau membicarakan masalahnya jika ditanya. Pasien berpakaian cukup rapi, pasien biasanya melakukan aktivitas secara mandiri walaupun harus dimotivasi dan diarahkan terlebih dahulu.b. Memvalidasi data

a) Alasan Masuk

Sebelum pasien dirujuk ke RSJ Sambang Lihum, pasien sebelumnya dibawa oleh keluarga karena sebelumnya pasien mengamuk, menghancurkan barang-barang di rumah dan memukul ayah kandungnya.

b) Faktor Predisposisi

1. Riwayat gangguan jiwa dimasa lalu

Berdasarkan data dari rekam medik, sebelumnya pasien pernah dirawat di RSJ tamban sebanyak 2 kali, pasien pernah dirawat di RSJ Sambang Lihum pada tahun 2009 dan tahun 2011, berobat jalan tetapi pasien menolak minum obat. Pada tahun 2011 pasien masuk lagi ke RSJD Sambang Lihum dengan keluhan yang serupa yaitu mengamuk dan memukul orang lain serta pasien putus obat satu minggu.2. Pengobatan sebelumnya

Pasien sebelumnya pernah dirawat di RSJ Sambang Lihum pada tahun 2009 dan 2011, berobat jalan tetapi pasien menolak minum obat. Pengobatan pasien kurang berhasil dikarenakan keluarga tidak mengambil obat sehingga pasien kambuh lagi penyakitnya.3. Perilaku kekerasan

a. Aniaya Fisik

Berdasarkan pengakuan pasien, pasien tidak pernah mengalami aniaya fisik baik sebagai korban maupun saksi, namun berdasarkan data dari rekam medik pasien memiliki riwayat mengamuk dan berdasarkan pengakuan ayah pasien, pasien merusak barang-barang dirumah dan memukul ayahnya beberapa kali.

b. Aniaya seksual

Berdasarkan data yang didapat dari rekam medik dan keluarga pasien, pasien tidak pernah mengalami aniaya seksual baik sebagai pelaku, korban maupun sebagai saksic. PenolakanKeluarga pasien mengatakan tidak ada penolakan baik dari lingkungan keluarga maupun masyarakat ditempat tinggal asalnya.

d. Kekerasan dalam keluarga

Pasien mengatakan tidak pernah menerima, melakukan dan menjadi saksi tindak kekerasan dalam lingkungan keluarganya tetapi dari keluarga pasien mengatakan pasien pernah melakukan tindakan kekerasan terhadap ayahnya beberapa kali.e. Tindakan kriminal

Sejauh ini pasien tidak pernah menerima, melakukan dan menjadi saksi dalam tindakan kriminal.

f. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Dari data rekam medik ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa yaitu nenek buyut pasien.g. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Dari buku status pasien didapatkan data bahwa pasien pernah tinggal dengan pamannya di Plaihari selama kurang lebih 13 tahun yang lalu dengan aturan yang ketat, setelah pasien pulang dari rumah pamannya dan kembali ke orang tuanya, kondisi pasien mulai pendiam, menyendiri dan kadang-kadang tertawa sendiri.

c) Genogram

Keterangan :

: laki-laki

: pasien

: perempuan

-------- : tinggal serumah

: MeninggalPasien tinggal serumah dengan kedua orang tuanya dan dua orang saudaranya namun sekarang ibu pasien sudah meninggal hubungan pasien dengan keluarga baik.d) Psikologi dan lingkungan

Keluarga pasien mendukung kesembuhan pasien namun keluarga tidak siap untuk merawat pasien dikarenakan tempat tinggal dan lingkungan yang menurut keluarga tidak baik untuk pasien. Keluarga pasien bersedia untuk mengurus surat agar pasien dapat tetap dirawat di RSJ Sambang Lihum.e) Persepsi keluarga tentang penyakitKeluarga mengatakan setelah pasien pulang dari rumah pamannya sifat pasien mulai berubah, pasien sering menyendiri, melamun dan pendiam. Keadaan pasien bertambah parah setelah ibu pasien meninggal dan pasien sejak saat itu pasien mulai mengalami perubahan sikap seperti mengamuk, merusak barang-barang dirumah dan memukul ayahnya.f) Support system dalam keluarga

Keluarga mengatakan saat gejala gangguan jiwa muncul kembali keluarga pasien membawa pasien berobat ke dokter. Keluarga pasien mengatakan jarang menjenguk pasien dikarenakan sibuk dengan urusan masing-masing. Keluarga mengatakan akan menjenguk pasien bila tidak sibuk. Namun berdasarkan dari data kunjungan keluarga pasien tidak pernah menjenguk pasien selama di rawat di RSJ Sambang lihum.g) Usaha yang dilakukan

Semenjak terdapat tanda-tanda pasien mengalami gangguan jiwa, keluarga berusaha membawa pasien berobat di RSJD Sambang Lihum dan di rawat disana karena sering mengamuk dan memukul ayahnya dan merusak barang-barang di rumah

h) Harapan keluarga

Keluarga berharap pasien dapat pulih kembali, pasien dapat tinggal kembali bersama di rumah membantu bekerja sehingga dapat mengurangi beban keluarga.

E. IMPLEMENTASI

SP I Keluarga :

1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien2. Menjelaskan pengertian isolasi sosial, tanda dan gejala, serta proses terjadinya isolasi sosial3. menjelaskan cara merawat pasien dengan isolasi sosialSP II Keluarga :

1. Melatih keluarga mempraktekan cara merawat pasien dengan isolasi sosialSP III Keluarga:

1. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien isolasi sosialSP IV Keluarga

1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat ( discharge planning)

2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulangF. EVALUASI1. Subjektif :

a. Keluarga mengatakan mengerti apa yang disebut isolasi social, penyebab isolasi social, tanda dan gejala, dampak serta cara merawat pasien dengan isolasi social.

b. Keluarga mengatakan akan memberikan dukungan kepada pasien dengan cara memotivasi dan menjenguk pasien jika keluarga tidak sibuk.

2. Objektif :

a. Keluarga mendengarkan dengan serius penjelasan dari perawat dengan penuh perhatian dan sesekali bertanya mengenai hal-hal yang keluarga tidak mengerti

b. Keluarga kooperatif

c. Keluarga dapat mempraktekkan ulang cara merawat pasien

3. Analisa :

a. SP 1 dan II tercapai4. Planning

a. Keluaraga Pasien

Minta keluarga pasien untuk sering menjenguk Tn. S di RSJD Sambang Lihum Minta keluarga pasien untuk selalu mengingat apa yang sudah diajarkan oleh perawat mengenai penanganan isolasi social, sehingga ketika pasien sudah kembali berada di rumah, maka keluarga pasien dapat membantu dalam mengatasi tanda dan gejala isolasi social yang muncul dikemudian hari. Minta keluarga pasien untuk selalu mengingatkan, mengawasi dan memastikan pasien minum obat secara teratur.

b. Perawat Evaluasi kembali kepada keluarga pasien mengenai cara-cara yang sudah dijelaskan dan diajarkan oleh perawat saat keluarga mengunjungi pasien di RSJD Sambang Lihum.