Hasil Dan Pembahasan Percobaan 4 Lipida

download Hasil Dan Pembahasan Percobaan 4 Lipida

of 9

Transcript of Hasil Dan Pembahasan Percobaan 4 Lipida

  • 7/24/2019 Hasil Dan Pembahasan Percobaan 4 Lipida

    1/9

    V. Hasil dan Pembahasan

    5.1 Hasil

    A. Daya Kelarutan Lipida

    - Kelarutan Asam-asam Lemak, Lemak, dan Minyak

    Bahan Aseton Alkohol Air

    Butirat Larut (bening) Larut (bening) Larut

    Stearat Larut (bening) Larut (bening) Sebagian larut

    dan emulsi

    Asam oleat Larut (kuning jernih) Larut (keruh) Emulsi kuning

    Butter Tidak larut Tidak larut Tidak larut

    Olive oil Keruh, emulsi kuning Larutankeruh,emulsi

    Tidak larut

    Minyak ikan Ada butiran halus, keruh Butiran halus,bening

    Tidak larut

    Margarin Larutan keruh Tidak larut Tidak larut

    - Pengamatan Noda pada Kertas Saring

    Bahan Aseton Alkohol Air

    Butirat - -

    Stearat - -

    Asam oleat - -

    Butter - - -

    Olive oil

    Minyak ikan - - -

    Margarin - - -

    Minyak parafin -

    : Ada noda

    - : Tidak ada noda

  • 7/24/2019 Hasil Dan Pembahasan Percobaan 4 Lipida

    2/9

    - Lipida dalam Air dan Etanol

    Bahan Air + etanol

    Parafin Sedikit larut, ada butiran, keruh

    Keju Tidak larut, ada endapan, lapisan (1) kuning, (2) keruhMinyak kelapa Sedikit larut, ada emulsi kuning

    Soda Larutan bening

    Asam oleat Sedikit larut, ada butiran bening, larutan putih

    Asam butirat Larutan bening

    Asam stearat Larutan bening

    Olive oil Sedikit larut, butiran hijau cairan putih

    B. Emulsi dari Lemak

    Perlakuan + air KeteranganMinyak parafin + HCl encer Membentuk emulsi bening, gelembung halus,

    larutan bening

    Minyak kelapa + HCl encer Membentuk emulsi kuning, gelembung halus,

    larutan bening

    Minyak parafin + soda Membentuk emulsi putih, gelembung halus,larutan keruh

    Minyak kelapa + soda Membentuk emulsi kuning keruh, gelembung

    halus, larutan keruh

  • 7/24/2019 Hasil Dan Pembahasan Percobaan 4 Lipida

    3/9

    5.2 Pembahasan

    Lipid merupakan senyawa organic berminyak atau berlemak yang tidak larut

    dalam air, dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut non polar. Asam lemak

    adalah asam organic berantai panjang yang mempunyai atom karbon dari 4 sampai24. Asam lemak memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon non polar

    yang panjang. Hal ini membuat kebanyakan lipid bersifat tidak larut dalam air dan

    tampak berminyak atau berlemak.

    A. Daya Kelarutan Lipida

    Pada percobaan ini bertujuan untuk melihat daya kelarutan lipida dan asam-

    asam lemak dalam berbagai pelarut. Prinsip dari percobaan ini yaitu pada umumnya

    lemak dan minyak tidak larut dalam air, tetapi sedikit larut dalam alkohol dan larut

    sempurna dalam pelarut organik seperti eter, kloroform, aseton, benzene, atau pelarut

    non polar lainnya. Semakin panjang rantai karbon lemak semakin sukar larut dalampelarut polar.

    Pada percobaan pertama yaitu uji kelarutan lipid, digunakan bahan untuk diuji

    yaitu asam-asam lemak (asam butirat, asam stearat, dan asam oleat), lemak, dan

    minyak ( butter, olive oil, minyak ikan, margarine, keju, dan minyak parafin). Bahan-

    bahan tersebut diuji pada pelarut-pelarut yaitu aseton, alkohol, dan air.

    Pada sampel lemak digunakan margarin dan butter. Margarine dan butter

    memiliki beberapa perbedaan. Mentega berasal dari lemak hewan dan biasanya

    mengandung lebih banyak lemak jenuh (66%) dibandingkan lemak tak jenuh (34%).

    Berdasarkan hasil pengamatan hampir semua jenis asam lemak, lemak, dan

    minyak larut dalam pelarut aseton. Hal ini disebabkan aseton merupakan pelarut non

    polar, asam-asam lemak, lemak, dan minyak merupakan zat non polar.

    Sementara pada pelarut alkohol, beberapa bahan tidak larut sempurna, hal ini

    disebabkan oleh sifat alkohol yaitu semi polar. Bahan-bahan yang larut dalam

    alkohol adalah asam butirat, asam oleat, dan asam stearat. Bahan-bahan yang

    membentuk emulsi adalah olive oil dan minyak ikan, sedangkan yang tidak larut

    dalam alkohol adalah butter dan margarine.

    Pada pelarut air, berdasarkan hasil pengamatan butter, olive oil, minyak ikan

    dan margarin tidak larut dalam air, yaitu memisah bila dicampur. Hal ini disebabkan

    bahan-bahan yang bersifat non polar tidak dapat larut dalam pelarut polar yaitu air.

    Air memiliki polaritas dan berat jenis yang berbeda dengan minyak. Pada saat

    pemisahan, minyak berada diatas karena berat jenis minyak lebih kecil dari pada air.

    Kelarutan dapat dilihat dari fase larutan yang terbentuk yaitu satu fase menunjukkan

    bahwa lipid larut, dan jika terdapat dua fase menunjukkan bahwa lipid tidak larut,

    dimana fase yang diatas memiliki massa jenis lebih kecil dari fase yang dibawah.

  • 7/24/2019 Hasil Dan Pembahasan Percobaan 4 Lipida

    4/9

    Pada asam butirat larut dalam air, sedangkan pada asam stearat dan asam oleat

    membentuk emulsi. Hal ini disebabkan asam-asam lemak tersebut mempunyai kepala

    polar berupa gugusOH yang dapat berikatan hydrogen dengan molekul air ataupun

    alkohol. Lemak sedikit larut dalam alkohol karena alkohol (ROH), R adalah gugus

    alkil masih memiliki kesamaan rumus kimia dengan air sehingga tidak terjadi

    kelarutan. Reaksi yang terjadi adalah :

    C3H5(COOR)3 + 3 H2O 3 RCOOH + C3H5(OH)2

    Trigliserida Air Asam Lenak Gliserol

    Reaksi kelarutan minyak dalam air :

    (C17H33COO)3 C3H5+ H2O (C17H33COO)3 C3H5 + H2O

    Reaksi kelarutan minyak dalam alkohol :

    (C17H33COO)3 C3H5 + C2H5OH (C17H33COO)3 C3H5 + C2H5OH

    Percobaan kedua yaitu pengamatan noda pada kertas saring, dengan larutan

    lipida yang sudah ada diteteskan pada kertas saring. Berdasarkan hasil pengamatan

    pada pelarut aseton bahan yang membentuk noda pada kertas saring adalah olive oil

    dan minyak parafin, sedangkan bahan yang lainnya tidak terbentuk noda. Seharusnya,

    jika pelarutnya adalah aseton, maka terdapat noda pada kertas saring. Pada pelarut

    alkohol, bahan yang terbentuk nodanya pada kertas saring adalah asam butirat, asam

    stearat, asam oleat, olive oil, dan minyak parafin, sedangkan pada air hanya olive oil

    yang membentuk noda pada kertas saring.Ditinjau dari hasil pengamatan diatas, hasilnya cenderung tidak stabil. Pada

    pelarut aseton seharusnya asam-asam lemak dapat membentuk noda. Namun, hasil

    dari yang diujikan ternyata asam-asam lemak tidak membentuk noda pada aseton.

    Sedangkan pada pelarut air seharusnya tidak terbentuk noda pada larutan lipida dan

    asam lemak, namun olive oil masih membentuk noda. Hal ini disebabkan pada saat

    praktikum jumlah zat yang digunakan sangat sedikit sekali yaitu hanya 1 tetes,

    sehingga hasil yang didapat tidak larut sempurna dan kurang akurat. Selain itu, juga

    disebabkan oleh alat praktikum yag digunakan kurang steril sehingga didapatkan

    hasil yang berbeda daripada yang seharusnya.

    Percobaan ketiga yaitu asam-asam lemak, lemak, dan minyak dilarutkan

    didalam air terlebih dahulu kemudian ditambahkan dengan etanol. Berdasarkan hasil

    pengamatan, asam butirat dan asam stearat larut, pada minyak parafin, asam oleat,

    minyak parafin sedikit larut (terbentuk emulsi), ada butiran-butiran halus, dan pada

    keju tidak larut.

  • 7/24/2019 Hasil Dan Pembahasan Percobaan 4 Lipida

    5/9

    Hal ini sama seperti percobaan sebelumnya, perbedaannya di percobaan ini

    pelarut dicampurkan air dan etanol. Asam-asam lemak, minyak maupun lemak tidak

    larut dalam pelarut polar (air), hanya sebagian yang bisa larut, kemudian setelah

    ditambah etanol seperti yang telah disebutkan dari yang tidak larut ada yang menjadi

    sedikit larut (tidak larut sempurna). Hal ini disebabkan etanol (alkohol) merupakan

    pelarut semi polar. Namun, lipida dapat larut dengan etanol ketika dilakukan

    pemanasan. Reaksi yang terjadi adalah :

    Berikut reaksi dengan alkohol :

    Minyak atau lemak yang mengandung asam-asam lemak tidak jenuh dapat

    teroksidasi dari oksigen yang menghasilkan suatu senyawa peroksida. Apabila

    minyak mengalami oksidasi maka senyawa peroksida yang dihasilkan meningkat.

    Minyak mempunyai sifat tidak larut dalam pelarut polar dan larut dalam pelarut non

    polar. Pada mentega tidak dapat larut dengan sempurna, karena mentega mempunyai

    ikatan lemak tidak jenuh yang disebabkan rantai karbonnya dapat menyatu ketika

    dihomogenkan.

    Kelarutan suatu zat dalam suatu pelarut ditentukan oleh banyak hal, antara lain

    adalah sifat kepolaran zat dan pelarutnya. Umumnya zat dapat larut dalam pelarut non

    polar, begitu juga sebaliknya. Hal ini dikarenakan oleh adanya momen dipol pada zat

    atau pelarut sehingga dapat berikatan dan berinteraksi dengan sesamanya. Sedangkan

    pada pelarut non polar tidak memiliki momen dipole, sehingga tidak bisa berinteraksi

    dengan zat yang polar, jadi tidak dapat larut.

    B. Emulsi dari Lemak

    Prinsip dari percobaan ini adalah jika air dan lemak dikocok akan terjadiemulsi dan ternyata tidak stabil. Sehingga akan kembali kepada keadaan semula

    (campuran) setelah didiamkan sejenak. Penambahan suatu zat yang ketiga yang

    mempunyai daya aktif permukaan (misalnya sabun). Sabun sebagai emulgator

    (pencegah emulsi).

  • 7/24/2019 Hasil Dan Pembahasan Percobaan 4 Lipida

    6/9

    Pada percobaan ini direaksikan air dan minyak. Minyak yang digunakan yaitu

    minyak parafin dan minyak kelapa. HCl encer dan soda bertindak sebagai emulgator.

    Saat ditambahkan dengan minyak kemudian dikocok terbentuk emulsi tidak stabil,

    kemudian ditambahkan dengan HCl encer pada air dan minyak (minyak parafin dan

    minyak kelapa) terbentuk emulsi bening (sedikit larut) pada minyak parafin dan

    emulsi kuning pada minyak kelapa. Adapun emulsi yang terbentuk yaitu berupa

    lapisan disekeliling minyak sebagai akibat dari menurunnya tegangan permukaan

    dan diadsorpsi melapisi butir-butir minyak segingga mengurangi kemungkinan

    bersatunya butir-butir minyak.

    Pada penambahan soda, emulsi yang dibentuk terlihat lebih jelas pada minyak

    dan air, larutan lebih keruh. Pada minyak parafin membentuk emulsi putih, dan pada

    minyak kelapa membentuk emulsi kuning keruh, emulsi ini terjadi saat tabung

    dikocok.

    Emulsi adalah dispersi atau suspense menstabilkan suatu cairan lain yang

    keduanya tidak saling melarutkan. Agar emulsi berlangsung stabil diperlukan suatu

    zat pengemulsi yang disebut emulgator berfungsi untuk menurunkan tegangan

    permukaan antara kedua fase cairan. Campuran emulsi adalah suatu peristiwa yang

    mana tetesan cairan minyak terdispersi pada cairan lainnya. Pada pembentukan

    emulsi tidak stabil karena minyak bersifat non polar dan air bersifat polar.

    Pada soda emulsi menjadi lebih stabil dibandingkan HCl encer, karena asam

    lemak yang bebas dalam larutan lemak bereaksi dengan soda membentuk sabun.

    Sabun mempunyai daya aktif permukaan, sehingga tetes minyak menjadi tersebar

    seluruhnya.

    Pada penambahan minyak, air, dan larutan soda membentuk emulsi tidakstabil karena adanya air pada campuran tersebut sehingga walaupun sebenarnya

    minyak dalam pelarut soda akan membentuk emulsi stabil karena asam lemak yang

    bebas dalam larutan lemak bereaksi dengan soda membentuk sabun, tetap terbentuk

    emulsi yang tidak stabil.

    Minyak yang dicampurkan dnegan air akan menghasilkan larutan yang tidak

    tidak stabil. Namun penambahan asam dan basa pada larutan dapat menjadi

    emulgator. Pernyataan ini berbanding terbalik dengan hasil yang didapat. Hal ini

    disebabkan mungkin kadar emulgator yang digunakan sangat sedikit sehingga tidak

    mampu mencegah emulsi. Reaksi yang terjadi dengan asam yaitu mengikat air (H+ )

  • 7/24/2019 Hasil Dan Pembahasan Percobaan 4 Lipida

    7/9

    Reaksi yang terjadi dengan basa, contohnya NaOH :

  • 7/24/2019 Hasil Dan Pembahasan Percobaan 4 Lipida

    8/9

    VI. Kesimpulan

    Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa :

    1. Kelarutan lipida ( asam-asam lemak, lemak, dan minyak) pada berbagai

    pelarut berbeda-beda. Pada percobaan lipida larut sempurna pada pelarut yang

    bersifat non polar yaitu aseton. Lipida sedikit larut pada pelarut yang bersifat

    semi polar yaitu alcohol, dan lipida tidak larut dalam pelarut yang bersifat

    polar yaitu air.

    2. Berdasarkan hasil percobaan, emulsiyang terbentuk tidak stabil. Karena pada

    campuran terkandung air. Dan yang bertindak sebagai emulgator adalah soda.

    Emulsi merupakan disperse atau suspensi menstabil suatu cairan didalam

    cairan lain dimana keduanya tidak saling melarutkan.

  • 7/24/2019 Hasil Dan Pembahasan Percobaan 4 Lipida

    9/9