Hasil Dan Pembahasan

download Hasil Dan Pembahasan

of 5

Transcript of Hasil Dan Pembahasan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

1.

Umur Panen Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan berbagai varietas padi

lokal berpengaruh nyata terhadap umur panen, sedangkan perlakuan dosis radiasi terhadap umur panen tidak berbeda nyata (Lampiran 5). Tabel 2. Uji beda nilai tengah pengaruh berbagai varietas padi lokal terhadap umur panen (hari) Varietas (v) Umur Panen (Hari)

v1 (Harli) 157,22 a v2 (Siam unus) 157,48 a v3 (Kwatek) 163,12 ab v4 (Siam sebelas) 166,66 b v5 (Gumpal) 168,93 b Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji BNT pada taraf nyata 5% (Lampiran 6). Hasil Uji BNT taraf 5% menunjukkan bahwa umur panen tanaman paling genjah pada v1 (157,22 hari) namun tidak berbeda nyata dengan v2 dan v3. Sementara umur panen paling panjang adalah pada v5 (168,93 hari), namun tidak berbeda nyata dengan v4 dan v3 (Tabel 2).

2.

Jumlah Anakan Keseluruhan dan Jumlah Anakan Produktif per Rumpun Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan berbagai varietas padi

lokal dan dosis radiasi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan keseluruhan dan jumlah anakan produktif per rumpun (Lampiran 5). Sehingga tidak dilakukan uji lanjutan pada kedua variabel tersebut.

28

3.

Jumlah Gabah Isi per Malai Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan dosis radiasi

berpengaruh nyata terhadap jumlah gabah isi per malai, sedangkan perlakuan berbagai varietas padi lokal terhadap jumlah gabah isi per malai tidak berbeda nyata (Lampiran 5). Tabel 3. Uji beda nilai tengah pengaruh dosis radiasi terhadap jumlah gabah isi per malai (butir) Dosis Radiasi (d) Jumlah Gabah Isi per Malai (Butir)

d0 (Tetua/Tanpa perlakuan) 153 b d1 (10 Krad) 147 b d2 (20 Krad) 114 a d3 (30 Krad) 101 a Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji BNT pada taraf nyata 5% (Lampiran 7). Hasil Uji BNT taraf 5% menunjukkan bahwa jumlah gabah isi per malai paling banyak terdapat pada tetua yaitu d0 (153 butir) namun tidak berbeda nyata dengan d1, sementara jumlah gabah isi per malai paling sedikit terdapat pada d3 (101 butir) tetapi tidak berbeda nyata dengan d2 (Tabel 3).

4.

Jumlah Gabah Hampa per Malai Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan dosis radiasi

berpengaruh nyata terhadap jumlah gabah hampa per malai, sedangkan perlakuan berbagai varietas padi lokal terhadap jumlah gabah hampa per malai tidak berbeda nyata (Lampiran 5).

29

Tabel 4. Uji beda nilai tengah pengaruh dosis radiasi terhadap jumlah gabah hampa per malai (butir). Dosis Radiasi (d) Jumlah Gabah Hampa per Malai (Butir)

d0 (Tetua/Tanpa perlakuan) 30 a d1 (10 Krad) 51 b d2 (20 Krad) 66 c d3 (30 Krad) 86 d Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji BNT pada taraf nyata 5% (Lampiran 8). Hasil Uji BNT pada taraf 5% menunjukkan bahwa perlakuan dosis radiasi terhadap jumlah gabah hampa per malai sangat berbeda nyata. Hasil

menunjukkan bahwa jumlah gabah hampa per malai paling sedikit adalah pada tetua d0 (30 butir), sedangkan jumlah gabah hampa paling banyak terdapat pada d3 (86 butir) (Tabel 4).

5.

Bobot 1000 Butir Gabah Isi Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan berbagai varietas padi

lokal dan dosis radiasi tidak berpengaruh nyata terhadap bobot 1000 butir gabah isi (Lampiran 5). Perlakuan berbagai varietas padi lokal dan dosis radiasi menunjukkan interaksi terhadap bobot 1000 butir tanaman padi (Lampiran 5).

30

Tabel 5. Uji beda nilai tengah pengaruh interaksi berbagai varietas padi lokal dan dosis radiasi terhadap bobot 1000 butir gabah isi (g).Varietas Dosis Radiasi v1(Harli) v2(S.Unus) v3(Kwatek) v4(S. Sebelas) v5(Gumpal) 16,54 abc 16,98 abc 18,38 abc 17,30 abc 16,10 ab 16,82 abc 16,14 abc 15,87 a 19,19 c 18,39 abc 18,53 abc 18,26 abc 19,04 bc 18,49 abc 18,76 abc 18,90 abc

d0(Tanpa perlakuan) 18,62 abc d1 (10 Krad) d2 (20 Krad) d3 (30 Krad) 19,17 bc 18,76 abc 18,16 abc

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji BNT pada taraf nyata 5% (Lampiran 9). Hasil Uji BNT taraf 5% menunjukkan bahwa interaksi antara tetua dan varietas 4 (d0v4) menghasilkan bobot 1000 butir gabah isi paling berat (19,19 g), namun tidak berbeda nyata dengan semua perlakuan kecuali interaksi antara d0v3 dan d3v3. Hasil interaksi antara d3v3 menghasilkan bobot 1000 butir gabah isi paling rendah (15,87 g), namun tidak berbeda nyata dengan semua perlakuan kecuali interaksi antara d0v5, d1v1 dan d0v4 (Tabel 5).

6.

Hasil Gabah Kering Giling (GKG) per Rumpun Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan dosis radiasi

berpengaruh nyata terhadap hasil gabah kering giling per rumpun, sedangkan perlakuan berbagai varietas padi lokal terhadap hasil gabah kering giling per rumpun tidak berbeda nyata (Lampiran 5).

31

Tabel 6. Uji beda nilai tengah pengaruh dosis mutasi terhadap hasil gabah kering giling (GKG) per rumpun (g). Dosis Radiasi (d) Hasil GKG per Rumpun (g) d0 (Tetua/Tanpa perlakuan) 36,61 c d1 (10 Krad) 28,61 b d2 (20 Krad) 24,50 ab d3 (30 Krad) 20,93 a Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji BNT pada taraf nyata 5% (Lampiran 10). Hasil Uji BNT taraf 5% menunjukkan bahwa hasil gabah kering giling per rumpun paling berat terdapat pada tetua yaitu d0 (36,61 g) dan hasil gabah kering giling per rumpun paling ringan terdapat pada d3 (20,93 g) (Tabel 6).