HASIL ANALISIS Disparitas Dan Ketimpapngan

2
HASIL ANALISIS Inti permasalahan pada berita tersebut yaitu : 1. Tren ketimpangan kian memburuk terutama sejak krisis ekonomi 1998, ketimpangan terjadi secara dimensi : antar wilayah, antar sektor, antar kelompok pendapatan. Tren ketimpangan kian memburuk sejak krisis ekonomi 1998 karena penerapan system demokrasi pada era reformasi yang kurang tepat. Pembangunan yang dijalankan tidak menuju kearah yang benar dengan kecepatan yang terukur karena kebijakan yang diambil tidak focus dan sarat kepentingan kelompok. 2. Setelah 12 tahun otda, sasaran untuk mendekatkan pelayanan kemasyarakat dan memperbaiki akses penduduk miskin pada kebutuhan dasar secara umum belum tercapai. karena masyarakat masih banyak yang berfikir bahwa dengan melakukan transmigrasi yaitu perpindahan penduduk dari desa kekota, taraf hidup mereka akan jauh lebih baik dari pada memiliki mata pencaharian didaerah asal mereka. Sehingga kebijakan otonomi daerah tidak berjalan efektif. . 3. Lebih dari 80% Produk Domestik Bruto (PDB) nasional saat ini masih disumbangkan jawa dan sumatera. Karena pulau jawa dan sumatera merupakan objek dari transmigrasi sehingga pertumbuhan perekonomian terpusat pada daerah tersebut. 4. Penurunan angka kemiskinan kemiskinan juga semakin lambat, kalah cepat dibandingkan dengan negara-negara asia lain.

Transcript of HASIL ANALISIS Disparitas Dan Ketimpapngan

Page 1: HASIL ANALISIS Disparitas Dan Ketimpapngan

HASIL ANALISIS

Inti permasalahan pada berita tersebut yaitu :

1. Tren ketimpangan kian memburuk terutama sejak krisis ekonomi 1998, ketimpangan

terjadi secara dimensi : antar wilayah, antar sektor, antar kelompok pendapatan.

Tren ketimpangan kian memburuk sejak krisis ekonomi 1998 karena penerapan system

demokrasi pada era reformasi yang kurang tepat. Pembangunan yang dijalankan tidak menuju

kearah yang benar dengan kecepatan yang terukur karena kebijakan yang diambil tidak focus

dan sarat kepentingan kelompok.

2. Setelah 12 tahun otda, sasaran untuk mendekatkan pelayanan kemasyarakat dan

memperbaiki akses penduduk miskin pada kebutuhan dasar secara umum belum tercapai.

karena masyarakat masih banyak yang berfikir bahwa dengan melakukan transmigrasi yaitu

perpindahan penduduk dari desa kekota, taraf hidup mereka akan jauh lebih baik dari pada

memiliki mata pencaharian didaerah asal mereka. Sehingga kebijakan otonomi daerah tidak

berjalan efektif.

.

3. Lebih dari 80% Produk Domestik Bruto (PDB) nasional saat ini masih disumbangkan

jawa dan sumatera.

Karena pulau jawa dan sumatera merupakan objek dari transmigrasi sehingga pertumbuhan

perekonomian terpusat pada daerah tersebut.

4. Penurunan angka kemiskinan kemiskinan juga semakin lambat, kalah cepat dibandingkan

dengan negara-negara asia lain.

karena pemerintah Indonesia mudah didikte pihak luar dalam agenda-agenda pembangunan

dan banyak kebijakan yang diambil kerap kali terlepas dari bingkai besar kebijakan nasional.

Contoh terakhir adalah kebijakan mobil murah.