Hari Sabat Tidak Berubah.docx
-
Upload
faith-hope-love -
Category
Documents
-
view
238 -
download
0
Transcript of Hari Sabat Tidak Berubah.docx
Hari Sabat Tidak BerubahHari Sabat Tidak Berubah
Beberapa orang Kristen beranggapan bahwa murid-murid Yesus
telah mengubah hari Sabat, hari ketujuh (sabtu) menjadi hari pertama
(minggu) sebagai hari penyembahan bagi Kristus Yesus.
“Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat” Luk
23 : 56b
Setelah Yesus mati di kayu salib, dan dikuburkan, para perempuan
yang mengikut Dia kembali kerumah mereka dan beristirahat pada
hari ketujuh, hari sabat (hari sabtu) sesuai hukum Tuhan yang ke-
empat. Kita bisa lihat bahwa perempuan ini dan pengikut lain tetap
taat dan menjaga hukum Tuhan, meskipun hukum Taurat telah
tergenapi oleh Kristus. Lebih dari itu bahwa para pengikut Kristus
tetap menjaga hari sabat , hari ketujuh meskipun setelah Kristus mati
dan bangkit. Tidak ada dalam alkitab bahwa hari sabat, hari ketujuh
berubah menjadi hari pertama, dan juga tidak ada perintah untuk
merubah hari sabat , hari ketujuh menjadi hari pertama. Jadi kita tahu
jelas bahwa hari sabat tetap hari ketujuh seperti tertulis dalam sepuluh
hukum Tuhan yang ke-empat.
“Ketika Paulus dan Barnabas keluar, mereka di minta untuk berbicara
tentang pokok itu pula pada hari Sabat berikutnya” Kis 13 : 42
Rasul Paulus ketika itu selesai berkotbah di sinagoge(Rumah Tuhan)
pada hari sabat , hari ketujuh. Dan banyak orang meminta dia
mengajar lagi pada hari sabat berikutnya. Mereka (orang bukan
Yahudi) tahu hari sabat dan menghormatinya dan mereka tidak
meminta pengajaran pada hari setelah hari sabat (minggu). Namun
mereka meminta pengajaran pada hari sabat berikutnya.
“Pada hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu
berkumpul untuk mendengarkan firman Allah” Kis 12 : 44
“Seperti biasa Paulus masuk kerumah ibadat itu. Tiga hari Sabat
berturut ia membicarakan dengan mereka bagian-bagian dari Kitab
Suci” Kis 17 : 2
Paulus setiap hari sabat mengajar kitab suci di sinagoge.
“Dan setiap hari Sabat paulus berbicara dalam rumah ibadat dan
berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang
Yunani” Kis 18 : 4
Dalam ayat ini juga diterangkan bahwa paulus tidak hanya mengajar
orang-orang Yahudi namun juga orang-orang Yunani dan pengajaran
itu dilakukan pada hari sabat, bukan pada hari pertama. Paulus
mengajar kepada bangsa lain juga pada hari sabat.
“Pada hari Sabat kami keluar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi
sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah
kami duga ada di situ ; setelah duduk, kami berbicara kepada
perempuan-perempuan yang ada berkumpul di situ.” Kis 16 : 13
Paulus tetap menjaga hari sabat. Ketika itu dia mencari tempat ibadah
untuk berdoa dan menyembah Allah. Dia menyusur tepi sungai dan
dia menemukan tempat ibadah di situ dan tidak hanya Paulus di sana
namun ada perempuan-perempuan berkumpul di tempat itu juga pada
hari sabat untuk beribadah kepada Allah di tempat itu.
Jika Paulus tidak memelihara hari sabat, hari ketujuh, maka para ahli
Taurat dari golongan Farisi ketika berada di Mahkamah Agama pada
saat itu akan mengatakan bahwa Paulus tidak memelihara hari Sabat,
namun tidak. Justru mereka berkata :”kami tidak menemukan sesuatu
yang salah pada orang ini!” karena Paulus memelihara hari sabat
sebagai perintah keempat pada sepuluh hukum Tuhan dan Paulus
tidak mengganti hari sabat menjadi hari pertama (minggu) namun
tetap pada hari ketujuh (sabtu).
“Maka terjadilah keributan besar. Beberapa ahli Taurat dari golongan
Farisi tampil kedepan dan membantah dengan keras , katanya : “Kami
sama sekali tidak menemukan sesuatu yang salah pada orang ini!
Barangkali ada roh atau malaikat yang telah berbicara
kepadanya.” Kis 23 : 9
Ayat-ayat yang digunakan orang-orang Kristen yang mengatakan
hari minggu sebagai hari sabat
“pada hari pertama minggu itu, ketika kami berkumpul untuk
memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan saudara-saudara
di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya.
Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam. Diruang atas,
dimana kami berkumpul, dinyalakan banyak lampu” Kis 20 : 7 – 8
Kita tahu bahwa perhitungan atau menandaan pergantian hari pada
alkitab dimulai pada saat matahari terbenam, kita dapat melihatnya
pada saat awal penciptaan bumi. Kej 1 : 19 “Jadilah petang dan
jadilah pagi.” Yang terjadi dari ayat di atas bahwa pada sabtu petang
mereka berkumpul dan berlanjut sampai hari minggu pagi, kemudian
Paulus pergi. jadi selama hari minggu Paulus telah melakukan
perjalanannya.
“Setelah kembali di ruang atas, Paulus memecah-mecahkan roti lalu
makan; habis makan masih lama lagi ia berbicara, sampai fajar
menyingsing. Kemudian ia berangkat” Kis 20 : 11
Beberapa orang Kristen juga berpendapat bahwa perkumpulan pada
Kis 20 merupakan ibadah kudus, karena mereka melakukan
“pemecahan roti”, dan kemudian menganggap hari yang dimana
perkumpulan itu di adakan menjadi suatu hari istimewa atau sabat
yang baru. Namun pada ayat lain menerangkan juga kegiatan yang
sama.
“Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari
dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing
secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan
dengan tulus hati.” Kis 2 : 46
Jadi aktivitas (juga di sebut perjamuan) ini merupakan kegiatan biasa
untuk dilakukan pada hari-hari biasa. Apakah perjamuan memecah-
mecahkan roti merupakan perjamuan kudus? Mari kita lihat apa yang
Yesus lakukan pada kasus ini di dalam Matius 15 : 36
“Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap
syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-
muridNya, lalu murid-muridNya memberikannya pula kepada orang
banyak.” Mat 15 : 36
Yesus “memecah-mecahkan roti” , dan kita tahu dari ayat dia atas
bahwa “memecah-mecahkan roti” dalam alkitab bukan semuanya
merupakan perjamuan kudus. Dapat dilihat dari alasan dan tujuan dari
perjamuan memecah-mecahkan roti itu.
Jadi tidak ada alasan kuat dalam mengganti hari sabat dari hari
ketujuh menjadi hari pertama meskipun berdasarkan kitab Kisah Para
Rasul 20.
“Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah kamu masing-
masing – sesuai dengan apa yang kamu peroleh – menyisihkan
sesuatu dan menyimpannya di rumah, supaya jangan perkumpulan itu
baru diadakan, kalau aku datang.” 1 Kor 16 : 2
Pertama-tama kita lihat dari ayat diatas apakah Paulus menyebut hari
pertama sebagai hari sabat? Tidak. Paulus tidak lebih hanya meminta
orang-orang Kristen di Korintus untuk menyisihkan sesuatu dan
menyimpannya di rumah. Inti dari ayat ini bahwa Paulus meminta
mereka melakukannya pada hari pertama (minggu), karena dia
(Paulus) tidak ingin mereka malakukannya pada hari sabat (sabtu),
dan hal ini dilakukan di rumah bukan di gereja, yaitu sesuatu yang
tersimpan di rumah baik itu makanan, pakaian dll. Jadi perlu diingat
bahwa mereka pada hari ketujuh, hari sabat berada di gereja, dan
pada hari pertama segala kebutuhan mereka sudah tersedia.
“Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah di babtis
dalam Kristus, telah di babtis dalam kematianNya? Dengan demikian
kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh babtisan dalam
kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dbangkitkan dari antara
orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam
kemuliaan yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa
yang sama dengan kematianNya, kita juga akan menjadi satu dengan
apa yang sama dengan kebangkitanNya.” Roma 6 : 3 – 5
Cukup jelas bahwa perintah untuk menghormati dan mengingat
kematianNya dan kebangkitanNya adalah dengan Perjamuan Kudus
dan babtisan, dengan ibadah inilah kita dapat mengingat dan mengerti
apa yang telah Yesus lakukan bagi kita, bukannya merubah hukum
Allah.
GBU