Handout Pelatihan Penyusunan Proposal PTK

5
MGMP IPA 02 November 11-maret 12 1 Penyusunan Proposal PTK by Esti W Mulyanto Bagaimanakah Membuat Proposal PTK? PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS) merupakan penelitian yang dilakukan di dalam kelas guna memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan proses belajar mengajar siswa pada kelas tertentu. Namun tidak semua kelas dilakukan PTK, hanya kelas kelas tertentu, misal kelas yang dianggap bermasalah, atau poses belajar mengajar kelas tersebut tidak optimal atau yang lainnya. Dalam Penelitian Tindakan Kelas ada beberapa unsur yang terkandung di dalamnya yang sangat khas yaitu : 1. PTK di laksanakan oleh pendidik yaitu guru/pengajar, apabila dalam kelas tersebut terdapat masalah 2. PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dilakukan bahwa memang benar masalah yang di hadapi oleh guru pada kelas tersebut 3. PTK memang harus diadakan karena masih banyak proses pembelajaran yang harus dimaksimalkan oleh pendidik/guru. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran di kelas apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan baik di sini berarti pihak yang terlibat (guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat keberhasilannya sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan. Identifikasi masalah merupakan langkah awal dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hal ini karena PTK bertolak dari adanya permasalahan dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Tanpa adanya permasalahan, langkah-langkah berikutrnya tidak akan bisa direncanakan dan PTK tidak dapat dilakukan. Setelah menyadari adanya masalah, guru memikirkan cara untuk memecahkannya dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran yang dikelolanya.Berdasarkan hal tersebut ,tahapan ini sangat penting dilakukan sebagai modal dasar untuk perbaikan kinerja guru dalam pembelajaran. Ketrampilan mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama PTK yang akan dilakukan. Hal ini dapat dilakukan pada saat merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam refleksi diingat kembali kejadian atau hal-hal yang membuat guru tidak puas. Masalah yang merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dan kenyataan, jadi dapat berupa situasi yang tidak memuaskan. Contoh daftar masalah dalam pembelajaran: 1. Masalah Praktik Pembelajaran 2. Kesulitan guru dalam menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan KD yang akan dipelajari 3. Kesulitan guru dalam mengoptimalkan kerja kelompok siswa. 4. Kesulitan siswa dalam membangun atau menemukan konsep sendiri 5. Kesulitan guru dalam mengembangkan LKS untuk mengembangkan ketrampilan berpikir siswa. 6. Kesulitan guru dalam mengembangkan materi menjadi bahan ajar. 7. Kesulitan guru dalam memilih metode yang sesuai dengan KD 8. Guru kurang memberdayakan media pembelajaran yang ada . 9. Siswa kurang berani mengungkapkan pendapat 10. Siswa tidak mau tampil di depan kelas.

Transcript of Handout Pelatihan Penyusunan Proposal PTK

Page 1: Handout Pelatihan Penyusunan Proposal PTK

MGMP IPA 02 November 11-maret 12

1

Penyusunan Proposal PTK by Esti W Mulyanto

Bagaimanakah Membuat Proposal PTK?

PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS) merupakan penelitian yang dilakukan di dalam

kelas guna memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan proses belajar mengajar siswa pada kelas

tertentu. Namun tidak semua kelas dilakukan PTK, hanya kelas kelas tertentu, misal kelas yang

dianggap bermasalah, atau poses belajar mengajar kelas tersebut tidak optimal atau yang lainnya.

Dalam Penelitian Tindakan Kelas ada beberapa unsur yang terkandung di dalamnya yang sangat

khas yaitu :

1. PTK di laksanakan oleh pendidik yaitu guru/pengajar, apabila dalam kelas tersebut terdapat

masalah

2. PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dilakukan bahwa memang benar masalah yang di hadapi

oleh guru pada kelas tersebut

3. PTK memang harus diadakan karena masih banyak proses pembelajaran yang harus

dimaksimalkan oleh pendidik/guru.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan

pembelajaran di kelas apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan

baik di sini berarti pihak yang terlibat (guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan

dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran melalui tindakan

bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian

secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat keberhasilannya sesuai dengan

kaidah-kaidah penelitian tindakan.

Identifikasi masalah merupakan langkah awal dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Hal ini karena PTK bertolak dari adanya permasalahan dalam kegiatan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru. Tanpa adanya permasalahan, langkah-langkah berikutrnya tidak akan bisa

direncanakan dan PTK tidak dapat dilakukan. Setelah menyadari adanya masalah, guru memikirkan

cara untuk memecahkannya dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran yang

dikelolanya.Berdasarkan hal tersebut ,tahapan ini sangat penting dilakukan sebagai modal dasar

untuk perbaikan kinerja guru dalam pembelajaran.

Ketrampilan mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama PTK yang akan dilakukan.

Hal ini dapat dilakukan pada saat merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam refleksi

diingat kembali kejadian atau hal-hal yang membuat guru tidak puas. Masalah yang merupakan

kesenjangan antara yang diharapkan dan kenyataan, jadi dapat berupa situasi yang tidak memuaskan.

Contoh daftar masalah dalam pembelajaran:

1. Masalah Praktik Pembelajaran

2. Kesulitan guru dalam menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan KD yang akan

dipelajari

3. Kesulitan guru dalam mengoptimalkan kerja kelompok siswa.

4. Kesulitan siswa dalam membangun atau menemukan konsep sendiri

5. Kesulitan guru dalam mengembangkan LKS untuk mengembangkan ketrampilan berpikir

siswa.

6. Kesulitan guru dalam mengembangkan materi menjadi bahan ajar.

7. Kesulitan guru dalam memilih metode yang sesuai dengan KD

8. Guru kurang memberdayakan media pembelajaran yang ada .

9. Siswa kurang berani mengungkapkan pendapat

10. Siswa tidak mau tampil di depan kelas.

Page 2: Handout Pelatihan Penyusunan Proposal PTK

MGMP IPA 02 November 11-maret 12

2

Penyusunan Proposal PTK by Esti W Mulyanto

11. Motivasi siswa untuk belajar IPA rendah

12. Siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

13. Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru.

Banyak sekali masalah yang ditemukan dalam proses pembelajaran di sekolah. Tentu para guru

diminta untuk mencari solusi dari masalah-masalah itu. Untuk mencari solusi dari masalah itu

diperlukan sebuah penelitian. Dari sinilah dimulai sebuah penelitian yang dimulai dari melihat,

membaca, menulis, meneliti dan melaporkannya dalam bentuk laporan PTK. Karena itu guru dituntut

untuk mampu membuat proposal PTK-nya sendiri guna memecahkan masalah yang ada dalam proses

pembelajarannya. Dalam membuat proposal PTK biasanya para guru mengacu kepada format PTK

dari Depdiknas yang terdiri dari :

A. JUDUL PENELITIAN

Setelah kita membahas bagaimana cara menemukan masalah, langkah selanjutnya adalah

membuat Judul Penelitian. Dalam membuat judul penelitian, beberapa hal yang harus diketahui

adalah judul itu harus:

1. Komunikatif, mudah dipahami maksudnya oleh pembaca

2. Memuat variabel penelitian

3. Menjawab apa yang ingin ditingkatkan

4. Cara/upaya apa untuk meningkatkannya.

5. Sasaran dan Lokasi tercermin dalam judul

6. Banyak kata sekitar 15-20 kata

Judul penelitian hendaknya singkat dan spesifik tetapi cukup jelas mewakili gambaran tentang

masalah yang akan diteliti dan tindakan yang dipilih untuk menyelesaikan atau sebagai solusi

terhadap masalah yang dihadapi. Alasan pemilihan judul juga harus:

Menarik minat

Layak diteliti

Bermanfaat bagi masyarakat, dll.

Contoh judul penelitian Tindakan kelas antara lain :

1. Inovasi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sekitar (IPAS) Pokok Bahasan Kimia

Lingkungan Melalui Pembuatan Film tentang Pencemaran Lingkungan Sekitar Untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Rekayasa Perangkat Lunak 1 SMK Negeri 8

Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007 (Oleh : Ardan Sirodjuddin, S.Pd.)

2. Pembelajaran Berbasis Project Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Geografi Kelas XII IPS SMA Muhammadiyah Wonosari Tahun Pelajaran 2007/2008

(Oleh : Dra. Sri Wahyuni Dwiyanti M.Pd).

3. Penggunaan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Siswa

Kelas III IPS SMA Negeri 1 Randublatung Pada Semester I Tahun Pelajaran 2004/2005. (Oleh

: Juremi)

4. Penggunaan “Dakon Elektron” Dalam meningkatkan Keefektifan Proses Pembelajaran IPA

Kelas I Kecantikan Kulit Pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2004/2005 SMK Negeri 1

Tegal (Oleh : Ibnu Hajar Dewantoro).

B. PENDAHULUAN

Penelitian dilakukan untuk memecahkan permasalahan pendidikan dan pembelajaran. Dalam

pendahuluan harus dikemukakan:

1. Latar belakang masalah secara jelas dan sistematis, yang meliputi:

Page 3: Handout Pelatihan Penyusunan Proposal PTK

MGMP IPA 02 November 11-maret 12

3

Penyusunan Proposal PTK by Esti W Mulyanto

a) Uraian tentang kedudukan mata pelajaran dalam kurikulum (semester, mata pelajaran yang

ditunjang dan mata pelajaran penunjang);

b) Gambaran umum isi mata pelajaran tsb termasuk pembagian waktunya (lampirkan Analisis

Instruksional, RPP, Silabus dari mata pelajaran yang bersangkutan);

c) Metode pembelajaran yang digunakan saat ini.

2. Masalah yang dihadapi guru ditinjau dari hasil belajar yang dicapai siswa selama proses

pembelajaran.

Kriteria masalah yang dapat dibuat PTK adalah :

Masalah di sekolah/di kelas

Layak diteliti dan terjangkau PTK

Perlu ada: identifikasi masalah; analisis masalah.

Rumusan masalah: singkat; jelas; operasional.

Bukan permasalahan individual siswa, tetapi masalah kelas;

C. PERUMUSAN MASALAH

Rumuskan masalah penelitian dalam bentuk suatu rumusan penelitian tindakan kelas. Dalam

perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian.

Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat tanya dengan mengajukan alternatif tindakan

yang akan diambil dan hasil positif yang diantisipasi.

Kemukakan secara jelas bahwa masalah yang diteliti merupakan sebuah masalah yang nyata

terjadi di kelas, penting dan mendesak untuk dipecahkan. Setelah didiagnosis (diidentifikasi) masalah

penelitiannya, selanjutnya perlu diidentifikasi dan dideskripsikan akar penyebab dari masalah

tersebut.

Pada perumusan masalah perlu diperhatikan :

Substansi:

Perlu mempertimbangkan bobot dan manfaat tindakan yang dipilih untuk meningkatkan dan/atau

memperbaiki pembelajaran

Orisinalitas (tindakan):

Perlu mempertimbangkan belum pernah tidaknya tindakan dilakukan guru sebelumnya

Formulasi: dirumuskan dalam kalimat tanya, tidak bermakna ganda, lugas menyatakan secara

eksplisit dan spesifik apa yang dipermasalahkannya, dan tindakan yang diharapkan dapat mengatasi

masalah tersebut

Teknis:

Mempertimbangkan kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian, seperti kemampuan

metodologi penelitian, penguasan materi ajar, teori, strategi dan metodologi pembelajaran,

kemampuan menyediakan fasilitas (dana, waktu, dan tenaga).

Contoh perumusan masalah :

1. Apakah pembelajaran berbasis project dapat meningkatkan prestasi belajar geografi

khusus kompetensi dasar keterampilan dasar peta dan pemetaan pada siswa kelas XII IPS

SMA Muhammadiyah Wonosari tahun 2007/2008 ?

2. Apakah pembelajaran berbasis project dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam

mengikuti pembelajaran pada kompetensi dasar keterampilan dasar peta dan pemetaan

kelas XII IPS SMA Muhammadiyah Wonosari tahun 2007/2008 ?

3. Apakah pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kualitas proses belajar

matematika siswa SMPN 5 Jepara?

4. Apakah pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar matematika

siswa SMPN 5 Jepara?

Page 4: Handout Pelatihan Penyusunan Proposal PTK

MGMP IPA 02 November 11-maret 12

4

Penyusunan Proposal PTK by Esti W Mulyanto

D. TUJUAN PENELITIAN

Kemukakan secara singkat tujuan penelitian yang ingin dicapai dengan mendasarkan pada

permasalahan yang dikemukakan. Tujuan umum dan khusus diuraikan dengan jelas, sehingga tampak

keberhasilannya.

E. KONTRIBUSI/MANFAAT PENELITIAN

Uraikan kontribusi hasil penelitian terhadap kualitas pendidikan dan/atau pembelajaran,

sehingga tampak manfaatnya bagi siswa, guru, maupun komponen pendidikan lainnya. Kemukakan

inovasi yang akan dihasilkan dari penelitian ini.

F. KAJIAN/TINJAUAN PUSTAKA

Uraikan dengan jelas kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasari

penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan teori, temuan dan bahan penelitian lain yang dipahami

sebagai acuan, yang dijadikan landasan untuk menunjukkan ketepatan tentang tindakan yang akan

dilakukan dalam mengatasi permasalahan penelitian tersebut. Uraian ini digunakan untuk menyusun

kerangka berpikir atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Pada bagian akhir

dikemukakan hipotesis tindakan yang menggambarkan tingkat keberhasilan tindakan yang

diharapkan/diantisipasi.

Tata cara perujukan pustaka/artikel dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun

diantara tanda kurung. Jika ada dua penulis, perujukan dilakukan dengan cara menyebut nama akhir

kedua penulis tersebut. Jika penulisnya lebih dari dua orang, penulisan rujukan dilakukan dengan

cara menulis nama pertama dari penulis tersebut diikuti dengan dkk. Jika nama penulis tidak

disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama

dokumen yang diterbitkan atau nama koran.

Contoh:

Soebronto (1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan

kemajuan belajar”.

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi

dengan kemajuan belajar” (Soebronto, 1990:123)

Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal („…..‟).

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak „campur

tangan‟ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan”

(Soewignyo, 1991:101).

G. PROSEDUR PENELITIAN

Uraikan secara jelas prosedur penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan obyek, latar waktu

dan lokasi penelitian secara jelas. Prosedur hendaknya dirinci dari perencanaan-tindakan-

observasi/evaluasi-refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklis. Tunjukkan siklus-siklus kegiatan

penelitian dengan menguraikan tingkat keberhasilan yang dicapai dalam satu siklus sebelum pindah

ke siklus lainnya. Jumlah siklus disyaratkan lebih dari dua siklus.

H. JADWAL PENELITIAN

Buatlah jadwal kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan

penyusunan laporan hasil penelitian dalam bentuk bar chart. Contohnya, jadwal kegiatan penelitian

disusun selama 10 bulan.

Page 5: Handout Pelatihan Penyusunan Proposal PTK

MGMP IPA 02 November 11-maret 12

5

Penyusunan Proposal PTK by Esti W Mulyanto

I. PERSONALIA PENELITIAN

Jumlah personalia penelitian maksimal 3 orang. Uraikan peran dan jumlah waktu yang

digunakan dalam setiap bentuk kegiatan penelitian yang dilakukan. Rincilah nama peneliti, golongan,

pangkat, jabatan, dan lembaga tempat tugas, sama seperti pada Lembar Pengesahan. Tuliskan bidang

ilmu (Jurusan) dari Ketua Peneliti dan kajian masalah yang diteliti. Bidang penelitian yang diteliti

sebaiknya relevan dengan disiplin ilmu guru, misalnya guru matematika tidak membahas

pembelajaran yang ada di pelajaran Biologi. Begitupun sebaliknya. Terkecuali penelitian yang

ditekuninya masih ada hubungannya dengan disiplin ilmu yang dimiliki. Contohnya pembuatan

media pembelajaran.

J. DAFTAR PUSTAKA (SEMENTARA)

a) Rujukan Dari Buku

Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis, diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis

dengan huruf miring, dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata hubungan.

Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:)

Contoh:

Strunk, W. Jr. & White, E.B. 1979. The Element of Style (3rd ed.). New York: Macmillan.

b) Rujukan dari buku yang berisi kumpulan artikel (ada editornya)

Contoh:

Amunuddin (Ed.). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang:

HISKI Komisariat Malang dan YA3.

c) Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit Tanpa

Penulis dan Tanpa Lembaga.

Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring, diikuti tahun

penerbitan dokumen, kota penerbit dan nama penerbit.

Contoh:

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasioanl, 1990.

Jakarta: PT. Armas Duta Jaya.

d) Rujukan Dari Internet Berupa Karya Individual

Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh

tahun, judul karya tersebut (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (on

line), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan

diakses, diantara tanda kurung.

Contoh:

Hitchcoeck, S., Carr, L. & Hall, W. 1996. A Survey of STM Online Journals, 1990-95: The Calm

Before the Storm, (Online), (http://journal.ecs.saton.ac.uk/survey/ Survey.html, diakses 12

Juni 1996).

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2095524-identifikasi-masalah-dalam-

penelitian-tindakan/#ixzz1cN9I2x7Q