Hand Out Indikasi Perawatan (IP) 7 Maret 2013 by Maretaningtias D.A, drg., M.Kes., PhD

15
HAND OUT KULIAH PROSTODONSIA I PENGISIAN KARTU STATUS DAN RENCANA PERAWATAN PENDERITA DI KLINIK PROSTODONSIA Oleh : Maretaningtias Dwi Ariani, drg., MKes., PhD Departemen Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya 1

Transcript of Hand Out Indikasi Perawatan (IP) 7 Maret 2013 by Maretaningtias D.A, drg., M.Kes., PhD

Page 1: Hand Out Indikasi Perawatan (IP) 7 Maret 2013 by Maretaningtias D.A, drg., M.Kes., PhD

HAND OUT

KULIAH PROSTODONSIA I

PENGISIAN KARTU STATUS

DAN RENCANA PERAWATAN PENDERITA

DI KLINIK PROSTODONSIA

Oleh :Maretaningtias Dwi Ariani, drg., MKes., PhD

Departemen ProstodonsiaFakultas Kedokteran Gigi

Universitas AirlanggaSurabaya

2013

1

Page 2: Hand Out Indikasi Perawatan (IP) 7 Maret 2013 by Maretaningtias D.A, drg., M.Kes., PhD

Petunjuk Pengisian Kartu Status dan Rencana Perawatan Penderita di Klinik Prostodonsia

a. Kolom/kotak sebelah kiri atas

Diisi huruf depan dari nama penderita.

b. Kolom/kotak sebelah kanan atas

Bulatan diwarnai sesuai dengan warna menurut kode yang

tersedia.

c. No. kamar terima

Diisi sesuai nomor kamar terima yang tercantum pada map kuning

penderita.

d. No. klinik prosto

Diisi sesuai nomor registrasi penderita di klinik prostodonsia.

e. Tanggal

Sudah jelas.

f. Mahasiswa

Diisi nama mahasiswa yang melakukan pengisian kartu status,

lengkap dengan NIM dan semester berapa.

g. Nama penderita

Diisi nama penderita lengkap dengan identitas

(Tn/Ny/Bpk/Ibu/Sdr/Sdri) dan gelar bila ada.

h. Pekerjaan

Diisi pekerjaan penderita.

Bila penderita tidak bekerja, ditulis tidak bekerja dan dilengkapi

dengan pekerjaan suami atau anak atau siapa yang menanggung

biaya hidupnya/yang diikutinya.

Bila penderita pensiunan, dilengkapi keterangan pensiunan apa.

Bila penderita janda, dilengkapi keterangan pekerjaan suaminya

waktu masih bekerja.

“Jangan dikosongkan”

i. Alamat rumah/kantor

2

Page 3: Hand Out Indikasi Perawatan (IP) 7 Maret 2013 by Maretaningtias D.A, drg., M.Kes., PhD

Diisi alamat lengkap yang dapat dihubungi. Lengkapi dengan

nomor telepon atau handphone jika ada.

j. Pembimbing

Diisi nama instruktur klinik yang membimbing pengisian dan

diskusi kartu status.

1. ANAMNESIS

1.1. Keluhan/ keinginan

Berisi antara lain maksud/tujuan datang ke klinik prostodonsia,

serta atas kemauan siapa.

1.2. Riwayat geligi

Berisi antara lain sebab kehilangan gigi (karena karies, goyang,

trauma dll), pencabutan terakhir (regio sebelah mana dan kapan).

1.3. Pengalaman dengan gigitiruan (GT)

Ada 2 kemungkinan :

a. Belum pernah memakai GT

b. Sudah pernah memakai GT

Harus dilengkapi dengan :

- Macam GT

- Pada rahang mana

- Sekarang masih di pakai atau tidak

- Bila tidak dipakai, karena apa dan sejak kapan tidak di pakai

1.4. Pembiayaan

Nama yang membiayai perawatan dan pekerjaannya / bekerja dimana.

Apabila mahasiswa terlibat di dalam pembiayaan, harus dicantumkan

berapa biaya yang harus di tanggung oleh masing-masing.

1.5. Lain-lain

Diisi hal-hal yang belum termasuk dalam kolom-kolom diatas,

misalnya :

- Konsul/kiriman dari rumah sakit.

- Penderita masih dalam perawatan rumah sakit/dokter.

3

Page 4: Hand Out Indikasi Perawatan (IP) 7 Maret 2013 by Maretaningtias D.A, drg., M.Kes., PhD

2. PEMERIKSAAN

2.1. Extra oral

Diisi kelainan yang ada. Bila tidak ada kelainan, maka di tulis tidak

ada kelainan (ditulis lengkap, jangan disingkat t.a.k atau t.a.a)

a. TMJ

Misalnya clicking joint, mudah terjadi dislokasi, dll.

b. Bentuk wajah

Selain diisi kelainan yang ada, juga ditulis bentuk wajah penderita,

misalnya oval, bulat, tapering, square, dll.

c. Mata

Ditulis kelainan yang ada, misalnya asimetris, juling, pasca

operasi, dll.

d. Hidung

Ditulis kelainan yang ada, bukan bentuknya.

e. Bibir

Ditulis kelainan yang ada, misalnya sumbing, asimetris, dll.

2.2. Intra oral

a. Status umum

Ditulis semua keadaan yang terlihat dalam rongga mulut, tanpa

menyebutkan lokasi atau geligi mana.

Cara penulisan : gigi hilang, gigi karies, gigi goyang, gigi abrasi,

gigi supraposisi, karang gigi, sisa akar, dll.

b. Jaringan lunak

Ditulis kelainan yang ada tanpa menyebutkan lokasinya.

Cara penulisan : gingivitis, resesi gingiva, dll.

Bila tidak ada kelainan, di tulis : tidak ada kelainan

4

Page 5: Hand Out Indikasi Perawatan (IP) 7 Maret 2013 by Maretaningtias D.A, drg., M.Kes., PhD

c. Status lokalisArti kode pada gambar bagan gigi :

Karies digambarkan pada bagan gigi sesuai dengan

lokasi kariesnya

Mahkota/tumpatan logam.

Digambar sesuai dengan aspek gigi yang diberi

mahkota/tumpatan logam sesuai dengan lokasinya

Warna merah Mahkota porselen

///// Arsir hitam Mahkota/tumpatan sintetis

Karies sekunder

Titik-titik hitam staining

Digambar pada gambar bagan gigi pada aspek dimana

staining tersebut terdapat

XTanda silang warna hitam Kode untuk gigi hilang

Digambar dengan memberi tanda silang pada elemen

gigi yang hilang

VWarna hitam Kode untuk sisa akar

Digambar pada samping aspek oklusal gigi yang

bersangkutan

---°

Warna hitam Kode untuk gigi goyang

Contoh : 2° = goyang derajat dua

Ditulis di samping aspek oklusal gigi yang

bersangkutan

Sesuai arah panah Menunjukkan arah pergerakan

gigi

Ditulis di samping aspek oklusal gigi yang

bersangkutan

5

Page 6: Hand Out Indikasi Perawatan (IP) 7 Maret 2013 by Maretaningtias D.A, drg., M.Kes., PhD

← →

Kode untuk diastema bukan karena pencabutan.

Ditulis di samping daerah yang bersangkutan pada

aspek oklusal

A

Anomali

Ditulis di samping aspek oklusal gigi yang

bersangkutan

AT/AB

AT : Kode atrisi, AB : Kode abrasi

Ditulis pada aspek oklusal di samping gigi yang

bersangkutan

d. Oklusi

1. Oklusi statis

Ditulis gigi yang terkait, dengan nomenklatur WHO

Contoh : Hubungan gigi posterior (cusp to marginal ridge) :

Sisi kiri : 15, 16, 17 dengan 45, 46, 47

Sisi kanan : -

Relasi ridge / gigi transversa :

Cara memeriksa pada penderita :

a. Bila penderita masih ada oklusi dioklusikan.

b. Bila penderita edentulous menutup mulut kira-kira seperti

posisi tinggi gigit atau rest position.

c. Yang dilihat adalah sudut dalam yang terbentuk oleh garis

yang menghubungkan puncak ridge atau central fossa gigi

pada rahang atas dan rahang bawah dengan garis horizontal

(garis tegak lurus median wajah).

Keterangan gambar:

a. Garis median wajah

b. Garis yang menghubungkan puncak ridge/central

fossa gigi RA dan RB

c. Garis horizontal tegak lurus garis median wajah

Sudut yang di cari : < α

2. Oklusi dinamis : Cukup jelas.

3. Sistem oklusi : Cukup jelas.6

Page 7: Hand Out Indikasi Perawatan (IP) 7 Maret 2013 by Maretaningtias D.A, drg., M.Kes., PhD

e. Gangguan oklusi : Cukup jelas.

f. Tahanan jaringan

Diperiksa dengan menekan jaringan menggunakan burnisher hanya pada regio yang tidak bergigi.

M : Regio gigi molar.

P : Regio gigi premolar.

A : Regio gigi anterior.

TP : Torus palatinus.

g. Vestibulum

Diukur menggunakan kaca mulut No. 4 (posisi tegak) dari dasar /

batas mukosa bergerak sampai puncak ridge yang tidak bergigi.

Dalam : bila > ½ tinggi kaca mulut.

Dangkal : bila < ½ tinggi kaca mulut.

h. Bentuk insisif pertama atas

Square, Ovoid atau Tapering.

i. Frenulum

Yang dilihat adalah perlekatan frenulum terhadap puncak ridge.

Tinggi : Mendekati puncak ridge.

Rendah : Menjauhi puncak ridge.

Yang di catat adalah semua frenulum yang akan dilewati oleh basis

gigitiruan.

j. Bentuk ridge

Yang di catat hanya bentuk ridge yang tidak bergigi, tidak ada

sisa akar.

Ka : Regio gigi posterior kanan.

D : Regio gigi depan/anterior.

Ki : Regio gigi posterior kiri.

k. Bentuk dalam palatum

Bentuk penampang melintang.

l. Torus palatinus

Diukur dengan kira-kira/relatif.

Besar :7

Page 8: Hand Out Indikasi Perawatan (IP) 7 Maret 2013 by Maretaningtias D.A, drg., M.Kes., PhD

- Bila diperkirakan perlu operasi.

- Bila meluas sampai A-H line.

- Bila menonjol ber-undercut.

m. Tuber maxillae

- Dicatat bila diperkirakan basis gigitiruan akan dibuat

melewati daerah tersebut.

- Hanya bila tidak ada gigi atau sisa akar.

- Ukuran relatif/kira-kira.

n. Exostosis

Dicatat hanya pada regio yang tidak bergigi.

o. Retromylohyoid

Diukur menggunakan kaca mulut No. 4 dari perlekatan

m.mylohyoid sampai puncak ridge regio molar rahang bawah

(sebelah lingual).

3. KAJIAN RADIOLOGI GELIGI

Ditulis terlebih dahulu elemen gigi atau rahang yang di foto, kemudian

jelaskan apa yang terlihat dalam Rӧ foto tersebut.

Contoh :

46 : Pelebaran periodontal membrane sebelah distal sampai ½ panjang

akar.

36, 37 : Fracture fragmen, radiolucent diffuse, batas tidak jelas.

4. LAIN-LAIN

Semua yang perlu di catat selain yang telah ada.

Contoh : Post operasi hemi mandibulectomi, dll

5. DIAGNOSIS

Ditulis dari yang terberat.

Contoh :

11, 12, 13, 36, 38, 48 : Gigi hilang

12 : Pulpitis reversible

26 : Pulpitis irreversible8

Page 9: Hand Out Indikasi Perawatan (IP) 7 Maret 2013 by Maretaningtias D.A, drg., M.Kes., PhD

27 : Goyang °3

21, 22, 23, 31, 32 : Gingivitis marginalis kronis karena karang

gigi

6. RENCANA PERAWATAN

a. Rencana perawatan pendahuluan

1. Penetapan gigit pendahuluan

Adalah penetapan gigit yang dilakukan pada kasus yang masih punya

tinggi gigit dan akan dilakukan pencabutan satu atau lebih dari gigi-

giginya sehingga tinggi gigitnya hilang.

Bila ada harus dlakukan pencetakan RA/RB, kemudian dilakukan

penetapan gigit.

2. s/d 6

Bila ada gigi yang akan di rawat di bidang tersebut, maka di tulis : pro

perawatan ….. pada gigi …..

Contoh :

Pro perawatan endodonsia pada gigi 11.

Pro pembersihan karang gigi regio 21, 22, 23, 31.

Pro pencabutan gigi 36, 37v.

7. Perawatan lain

Misalnya : Pro konsul ke bagian internis, dll.

b. Macam gigitiruan

Ditulis sesuai dengan rencana gigitiruan yang akan dibuat pada masing-

masing rahang.

c. Persiapan gigi

Ditulis tindakan apa yang perlu dilakukan sebagai persiapan sebelum

pembuatan gigitiruannya.

Misalnya :

- Pengasahan cusp mesio buccal gigi 36 ± 1 mm.

- Pengasahan occlusal rest seat pada mesial 36, 46; dan distal 37, 44.9

Page 10: Hand Out Indikasi Perawatan (IP) 7 Maret 2013 by Maretaningtias D.A, drg., M.Kes., PhD

- Pengasahan incisal rest seat pada mesial 33, 43.

- Slicing distal 45.

d. Rancangan gigitiruan tetap (GTT) atau gigitiruan lepasan

Gambar skema rahanga adalah gambar skema rahang penderita tampak

oklusal.

- Pada gambar skema rahang digambarkan disain GT yang akan dibuat.

- Gigi hilang yang akan diganti diarsir hitam.

- Gigi hilang tidak diganti disilang hitam.

- Batas basis GT warna merah.

- Klamer warna hijau.

Disamping gambar diberi penjelasan :

Contoh :

RA : Full denture (FD)

Basis akrilik

Anasis gigi akrilik

RB : GTSL

Klasifikasi Kennedy klas I modifikasi 1

Basis akrilik

Anasir gigi akrilik

Klamer 3 jari pada 47

Klamer 2 jari modifikasi pada 34

Klamer Gillet pada 43

Peninggian plat sampai diatas cingulum 33, 32, 31, 41, 42, 43,

Konstruksi GTT :

- Warna hitam : logam

- Warna merah : porselen

- Arsir hitam : sintetis

Macam GTT

Contoh :

Cantilever bridge pada 21, 2210

Page 11: Hand Out Indikasi Perawatan (IP) 7 Maret 2013 by Maretaningtias D.A, drg., M.Kes., PhD

Retainer : 21 full crown porselen

Pontik : 22 sanitari pontik

Bahan : Logam chrom-cobalt pelapis porselen.

Ciri-ciri dan warna :

Ciri : Incisal abrasi seperti dipangur

Warna : Vita lumin vacuum

no. A2 incisal

no. A3 cervical

CATATAN PELAKSANAAN PERAWATAN :

Keterangan :

Operator : Nama mahasiswa yang mengerjakan.

Tgl. Mulai : Tanggal mulai perawatan.

Tgl. Selesai : Tanggal selesai perawatan.

Pembayaran : Besar biaya dan keterangan lunas serta paraf petugas

pembayaran di klinik prostodonsia.

Pembimbing : Nama dosen yang menerima laporan.

11