Hand out cetak saring Kria Tekstil Part 2

7
HAND OUT CETAK SARING Pertemuan 3 STANDAR KOMPETENSI : MEMBUAT KRIA TEKSTIL DENGAN TEKNIK CETAK SARING KOMPETENSI DASAR : MENJELASKAN KARYA KRIA TEKSTIL CETAK SARING ZAT WARNA, OBAT BANTU DAN RESEP ZAT WARNA REAKTIF A. ZAT WARNA UNTUK PRINTING Hampir semua jenis zat warna dalam tekstil dapat digunakan dalam penyablonan. Macam-macam jenis zat warna tekstil yang tergolong zat warna sintetis antara lain: Zat warna Direk, Zat warna Asam, Zat warna Basa, Zat warna Naptol, Zat warna Belerang, Zat warna Pigmen, Zat warna Dispersi, Zat warna Bejana, Zat warna Bejana Larut (Indigosol), dan Zat warna Reaktif. Tidak semua zat warna sintetis dapat dipakai dengan mudah untuk proses printing. Tetapi zat warna pigmen paling banyak digunakan terutama pada industri T-shirt dan spanduk contohnya: sandy colorwalaupun sifatnya hanya menempel pada permukaan serat tekstil atau kain tetapi penggunaannya sangat mudah, seperti untuk warna pokok: merah, biru, kuning atau CMYK( Cian, Magenta, Yellow dan Hitam). Selain itu dalam industri besar maupun kecil banyak menggunakan zat warna reaktif seperti: (Remazol, Procian, Cibacron). Sedangkan zat warna dispersi digunakan pada industri printing untuk penyablonan pada kain sintetis. 1. Zat warna Pigmen Adalah zat warna yang tidak larut dalam segala macam pelarut. Zat warna ini sebetulnya tidak mempunyai afinitas terhadap segala macam serat. Pemakaiannya untuk bahan tekstil memerlukan suatu zat pengikat yang membantu pengikatan zat warna tersebut dengan serat.pengikat yang digunakan yaitu emulsi (campuran dari emulsifier, air dan minyak tanah) yang dicampur dengan putaran tinggi. Zat warna pigmen banyak digunakan untuk cetak saring, tidak layak digunakan sebagai pencelupan. Contoh nama dagang zat warna pigmen: Acramin (Bayer) Helizarin (BASF)

Transcript of Hand out cetak saring Kria Tekstil Part 2

Page 1: Hand out cetak saring Kria Tekstil Part 2

HAND OUT CETAK SARING

Pertemuan 3

STANDAR KOMPETENSI : MEMBUAT KRIA TEKSTIL DENGAN TEKNIK CETAK SARING

KOMPETENSI DASAR : MENJELASKAN KARYA KRIA TEKSTIL CETAK SARING

ZAT WARNA, OBAT BANTU DAN RESEP ZAT WARNA REAKTIF

A. ZAT WARNA UNTUK PRINTINGHampir semua jenis zat warna dalam tekstil dapat digunakan dalam penyablonan. Macam-macam jenis zat warna tekstil yang tergolong zat warna sintetis antara lain:Zat warna Direk, Zat warna Asam, Zat warna Basa, Zat warna Naptol, Zat warna Belerang, Zat warna Pigmen, Zat warna Dispersi, Zat warna Bejana, Zat warna Bejana Larut (Indigosol), dan Zat warna Reaktif.Tidak semua zat warna sintetis dapat dipakai dengan mudah untuk proses printing. Tetapi zat warna pigmen paling banyak digunakan terutama pada industri T-shirt dan spanduk contohnya: sandy colorwalaupun sifatnya hanya menempel pada permukaan serat tekstil atau kain tetapi penggunaannya sangat mudah, seperti untuk warna pokok: merah, biru, kuning atau CMYK( Cian, Magenta, Yellow dan Hitam). Selain itu dalam industri besar maupun kecil banyak menggunakan zat warna reaktif seperti: (Remazol, Procian, Cibacron). Sedangkan zat warna dispersi digunakan pada industri printing untuk penyablonan pada kain sintetis.1. Zat warna Pigmen

Adalah zat warna yang tidak larut dalam segala macam pelarut. Zat warna ini sebetulnya tidak mempunyai afinitas terhadap segala macam serat. Pemakaiannya untuk bahan tekstil memerlukan suatu zat pengikat yang membantu pengikatan zat warna tersebut dengan serat.pengikat yang digunakan yaitu emulsi (campuran dari emulsifier, air dan minyak tanah) yang dicampur dengan putaran tinggi. Zat warna pigmen banyak digunakan untuk cetak saring, tidak layak digunakan sebagai pencelupan.Contoh nama dagang zat warna pigmen:

Acramin (Bayer) Helizarin (BASF) Sandye ((Sanyo)Pristofix (Sandoz) Alcilan (I.C.I)

2. Zat warna Reaktif

Zat warna Reaktif zat warna yang bentuknya serbuk, dengan variasi warna yang banyak. Digunakan untuk pewarnaan bahan tekstil untuk pencelupan dan pencapan (for dyeing

Page 2: Hand out cetak saring Kria Tekstil Part 2

and printing) semuanya sama, harus mengandung pigmen warna (kromofor) dan mempunyai daya ikat atau dapat terikat dengan serat.Zat warna reaktif bisa digunakan untuk pencelupan dan pencapan (printing). Zat warna reaktif berdasarkan cara pemakaiannya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: reaktif dingin dan reaktif panas. Untuk zat warna reaktif dingin salah satunya adalah zat warna procion, dengan nama dagang Procion MX, yaitu zat warna yang mempunyai kereaktifan tinggi dan dicelup pada suhu rendah. Zat warna reaktif termasuk zat warna yang larut dalam air dan mengadakan reaksi dengan serat selulosa, sehingga zat warna reaktif tersebut merupakan bagian dari serat. Oleh karena itu sifat-sifat tahan luntur warna dan tahan sinarnya sangat baik. Nama dagang zat warna teraktif, sebagai berikut:Procion (produk dari I.C.I) Drimarine (produk Sandoz)Cibacron (produk Ciba Geigy) Primazine (produk BASF)Remazol (produk Hoechst) Levafix (produk Bayer)Basilen (BASF) Apollo Reaktive (Taiwan)

Zat warna Reaktif dalam bentuk serbuk

B. PENGENTAL DAN OBAT BANTUDalam pembuatan larutan zat warna untuk printing memerlukan suatu bahan yang disebut pengental yang mana mempunyai sifat tidak berwarna dan tidak merusak zat warna. Seperti halnya untuk zat warna Pigmen memerlukan pengental yang disebut emulsi dalam bentuk liquid.- Fasdy yaitu pengental yang dicampur dengan sandy menghasilkan sablonan tidak timbul.- Rubber warna dicampur dengan sandy menghasilkan sablonan timbul diraba menonjol

pada hasil sablonan,- Rubber white untuk sablonan putih atau sablonan dasar untuk bahan tekstil / kaos warna

gelap.

Sedangkan untuk printing dengan zat warna Reaktif menggunakan pengental

- Manutex atau Natrium Alginat merupakan agar-agar rumput laut yang tidak berwarnadan tidak mewarnai bahan, digunakan sebagai pengental zat warna dalam bentuk serbuk seperti zat warna reaktif atau dispersi.

Page 3: Hand out cetak saring Kria Tekstil Part 2

Selain itu memerlukan obat bantu sebagai berikut: TRO (Turqis Red Oil) serbuk putih bersifat sebagai pembasah dan membuka serat agar

supaya zat warna mudah masuk kedalam serat Soda Kue (Natrium Bikarbonat) NaHCO3 sebagai alkali / membuat suasana basa Soda Abu (Natrium Karbonat) Na2CO3 sebagai alkali, mempercepat zat warna masuk

kedalam serat Waterglass ( Natrium Silikat) Na2SiO3 berfungsi sebagai bahan fiksasi untuk zat warna

reaktif Garam Dapur NaCl sebagai electrolit zat warna keserat Matextil PAL serbuk putih sebagai anti reduksi sehingga zat warna tidak mudah rusak Fixanol (Fix Oil) sebagai fiksasi /penguat/ pengunci / pengikat warna reaktif pada serat.

Soda abu Soda Kue

C. RESEP ZAT WARNA REAKTIFZat warna reaktif selain digunakan sebagai zat warna printing banyak dipakai sebagai pencelupan baik untuk warna polos maupun dalam proses pewarnaan untuuk batik.1. Resep 1 :R/ PENCELUPAN

Berat bahan = a gramVlot = 1 : 20 (perbandingan berat kain dengan zat warna)Air = 20 x a CCZat warna = 3 gram/LMatextil PAL = 5 gram/ LGaram dapur = 30-40 gram/LSoda Abu = 10-15 gram/L untuk warna tuaSoda Kue = 10-15 gram/ L untuk warna mudaTRO = 1 gram/ LUrea = 50 gram/ LWaktu-suhu = 55 menit-27°C (suhu kamar)/ air dinginKain katun yang telah disediakan dicelup dengan resep diatas dengan dihitung perbandingan berat kain dengan zat warna yang diperlukan sesuai resep. Kemudia dicelup dengan skema dibawah ini dan dikeringkan dengan diangin anginkan.

Page 4: Hand out cetak saring Kria Tekstil Part 2

15’ 15’ 30’

NaCl NaHCO3 keringkan2. Resep 2 : FIKSASI/R-2

Ada 4 cara fiksasi setelah pewarnaan

Cara I, diangin-anginkanSetelah diwarna kain dihanger kemudian diangin-anginkan tanpa kena sinar matahari selama 24-48 jam, selanjutnya bahan dicuci air dingin, diasbun dalam larutan sabun 2 gam/L, dicuci air dingin dan dikeringkan

Cara II, menggunakan FixanolBerat bahan = a gramVlot = 1 : 10Air = 10 x a gramFixanol = 2 x zat warna (10cc/ L)Atau : air 750cc + fixanol 7,5 ccWaktu- suhu = 15 menit, 27°C, kemudian cuci dan keringkan

Cara III, menggunakan Waterglass 48° Be = 950 CCKostik Soda 38° Be = 50 CCAtau : waterglass murni 56° Be dicairkan 10%Kostik soda kristal 45 gram + air dingin 55 CC = kostik soda 38° BeDirendam dan dibiarkan 10-18 jam, cuci dingin- cuci panas + sabun, cuci dingin, keringkan

Cara IV, cara SteamKain setelah diprint warna tua dikeringkan dengan diangin anginkan kemudia bungkus/gulung menggunakan kain polos dengan cara lipat sehingga antara motif satu dengan lainnya tidak saling menempel secara langsung dan dibungkus koran atau kertas bekas. Kemudian dimasukkan ke dalam dandang yang ada uap panasnya jangan sampai menempel dinding bejana. Lama fiksasi untuk kain katun selama 12 menit penguapan, dilanjutkan pencucian dengan air dingin kemudian air panas+ sabun dan cuci air dingin sampai bersih dan keringkan.

3. Resep 3 dan 4 : Pasta print untuk penyablonanPenyablonan untuk menghendaki warna tua sebaiknya menggunakan zat warna reaktif jenis Procion atau Cibacron karena warnanya lebih kuat/ tajam

Dengan resep pasta sebagai berikut:R- 3 / Stock pasta print

Manutex 50 gram

Page 5: Hand out cetak saring Kria Tekstil Part 2

Matexil PAL 12.5 gramSoda kue 30 gram

Air ( dingin) x gram (=907,5 CC) Jumlah 1000 gram

R- 4 / Resep pasta print( untuk warna hitam/tuaStock pasta 90 garmUrea 5 gramZat warna 5 gramAir (60 ° C) 10 CC + Jumlah 100 gram

R- 5 / Resep warna colet (untuk warna muda)Stock pasta 25 gramZat warna x gram (misal : 2 gram)Air (60°C) y CC ( misal 22 CC)Soda kue 1 gram Jumlah 50 gram

4. Ada alternatif lain cara membuat campuran zat warna reaktif yang biasa digunakan untuk batik atau colet dengan cara kuas, sebagai berikut:R- 6 / Warna dengan kuas

Zat warna remasol 35 gramAir 400 CCMatexil PAL 5 gramJumlah 500 CC

Cara pewarnaannya : kain diletakan pada meja yang dilapisi perlak/ plastik, kemudian kuaskan larutan zat warna sampai rata, kemudian keringkan

5. R- 7 / Resep fiksasi sistem pad-batch:Waterglass 1 kgKostik soda 10 gramSoda abu 25 gramAir 500 CC

Caranya : larutkan kostik soda dan soda abu pada ember plastik, waterglass dilarutkan sedikit demi sedikit dan aduk sampai rata. Kuaskan pada kain yang sudah diwarna sampai rata dan pad-batch gulung dalam plastik selama 4 sampai 10 jam, kemudian cuci air dingin, air panas dan air dingin lagi sampai bersih.