Han Kelompok 4
-
Upload
ega-aditya-a -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
description
Transcript of Han Kelompok 4
7/18/2019 Han Kelompok 4
http://slidepdf.com/reader/full/han-kelompok-4 1/11
TUGAS HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
Disusun guna menyelesaikan tugas makalah Diskresi dan Korupsi
Disusun oleh:
Ega Aditya 14020113130133
M Iqal !udra"at 140201131400#$
Mey %rasti&i 1402011314010'
(asmine %ermata !ari 14020113140111
JURUSAN ILMU ADMINSTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2014
0
7/18/2019 Han Kelompok 4
http://slidepdf.com/reader/full/han-kelompok-4 2/11
DAFTAR ISI
I) Da*tar Isi+++++++++++++++++++++))))))))))))))))))1
II) ,a I) %endahuluan
A. -atar elakang masalah))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))2
B. .umusan masalah)))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))2
C. /u"uan)))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))2
III) ,a II) Ka"ian %ustaka
A) %engertian asas diskresi dan "enis"enis diskresi)))))))))))))))))))))))3
,) %engertian Korupsi))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))4
I) ,a III) %emahasan
3)1 Kasus yang ditimulkan dari penyimpangan diskresi di
Indonesia)))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))
3)2 Korelasi yang ter"adi antara diskresi dengan praktek korupsi di
Indonesia)))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))
) ,a I) %enutup
A) Kesimpulan)))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))'
,) !aran)))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))$
Da*tar %ustaka
1
7/18/2019 Han Kelompok 4
http://slidepdf.com/reader/full/han-kelompok-4 3/11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Bea!a"#
Dalam suatu entuk huungan: ada pihak yang memerintah dan ada pihak
yang diperintah (the ruler and the ruled), maka tidak terhindarkan keenderungan
penggunaan kekuasaan oleh pemerintah akan menyeakan dikorankannyakepentingan umum dari yang diperintah) Diskresi teragi men"adi dua yaitu diskresi
eas dan diskresi terikat)
Kekuasaan diskresi adalah "enis kekuasaan pemerintah yang memiliki
karakter tersendiri) Kekuasaan diskresi pemerintah mengandung kontro5ersi yang
ersi*at inheren) Kontro5ersi tentang kekuasaan diskresi pemerintah ini erada dalam
kondisi kurang dika"i (under studied)6 maka anyak ter"adi penyimpangan
pengamilan keputusan oleh pihak yang memerintah) ,entuk kasus penyimpangan
diskresi yang kerap ter"adi di Indonesia adalah korupsi)
Kekuasaan dan diskresi dituduh seagai penyea ter"adinya korupsi "ika tidak
diimangi dengan adanya akuntailitas pulik) ,irokrasi pemerintah pusat maupun
daerah memang dekat sekali dengan penggunaan kekuasaan dan kelonggaran
penggunaan diskresi yang luar iasa) 7al ini ter"adi "ika kekuasaan dan diskresi itu
menyalahi atau melanggar ketentuan peraturan perundangan yang merupakan akiat
dari kurangnya pemahaman dari "enis diskresi itu sendiri)
1.2 R$%$&a" Ma&aa'
1) Apa sa"a kasus yang ditimulkan dari penyimpangan diskresi di Indonesia8
2) Apa korelasi yang ter"adi antara diskresi dengan praktek korupsi8
1.( T$)$a"
2
7/18/2019 Han Kelompok 4
http://slidepdf.com/reader/full/han-kelompok-4 4/11
1) 9ntuk mengetahui kasus yang ditimulkan dari penyimpangan diskresi di
Indonesia)
2) 9ntuk mengetahui korelasi yang ter"adi antara diskresi dengan praktek korupsi di
Indonesia)
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pe"#ert*a" a&a& +*&!re&* +a" )e"*&,)e"*& +*&!re&*
!eagai akiat ketidakmampuan asas legalitas dalam memenuhi ide egara hukum
material untuk me&u"udkan kese"ahteran umum6 suatu asas aru telah lahir dalam lapangan
hukum administrasi egara) Asas terseut diseut asas diskresi atau freies ermessen, asas ini
ertu"uan untuk mengisi kekurangan atau melengkapi asas legalitas supaya itaita egara
hukum material dapat di&u"udkan karena asas freies ermessen memerikan keleluasaan
ertindak kepada pemerintah untuk melaksanakan tugastugasnya tanpa terikat kepada
undangundang)
Dalam huungan dengan perkemangan asas freies ermessen terseut6 .id&an 7).)
;200'< mengemukakan6 = freies ermessen ini munul seagai alternati* untuk mengisi
kekurangan dan kelemahan di dalam penerapan asas legalitas (wetmatigheid van bestuur).>
Dalam rangka memahami pengertian asas freies ermessen atau asas diskresi seara leih
komprehensi*6 ada ara lain yang dapat ditempuh6 yaitu dengan ara menggali istilah freies
ermessen atau diskresi dengan ertitik tolak dari pengertian menurut kamus hukum)
Koent"oro %uropranoto erpendapat ah&a oleh karena diskresi merupakan
keeasan pemerintah untuk ertindak dalam suatu situasi yang konkret ;kasuistis<6 makadiskresi harus didasarkan pada asas kei"aksanaan6 yaitu dalam pengertian memperhitungkan
dampak dampak negati5e yang mungkin ter"adi di dalam kehidupan ermasyarakat)
Dalam lapangan hukum administrasi negara dikenal dua maam diskresi seagai
entuk keeasan ertindak atas inisiati* sendiri6 yaitu: ;a< diskresi bebas? dan ;< diskresi
terikat ;Atmosudir"o6 1$':'2<) Dalam diskresi terikat6 ruang pertimangan yang dierikan
kepada pemerintah diatasi oleh undangundang sehingga ruang pertimangan terseut
3
7/18/2019 Han Kelompok 4
http://slidepdf.com/reader/full/han-kelompok-4 5/11
ersi*at teratas) Dalam diskresi eas6 ruang pertimangan terseut tidak diatasi seara
khusus oleh undangundang)
Pe"#ert*a" K-r$&*
Menurut 9ndang9ndang o)31 /ahun 1$$$ tentang %emerantasan /indak %idana Korupsi6
yang masuk dalam tindak korupsi adalah:
“Setiap orang yang dikategorikan melawan hukum, melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri, menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan
kewenangan maupun kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau
kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.”
(ang dimaksud dengan =seara mela&an hokum> dalam %asal ini menakup
peruatan mela&an hokum dalam arti *ormil maupun dalam arti materiil6 yaitu meeskipun
peruatan terseut tidak diatur dalam peraturan perundangundangan6 namun apaila
peruatan terseut dianggap terela karena tidak sesuai dengan rasa keadilan atau norma
norma kehidupan soial dalam masyarakat6 maka peruatan terseut dapat dipidana)
!edangkan Klitgaard memuat teori sederhana mengenai korupsi:
C / M D A
C / C-rr$t*-"
M/ M-"-- -3 P-er
D/ D*&5ret*-" -3 -33*5*a
A/ A55-$"ta6**t
Menurut .oert Klitgaard6 monopoli kekuatan oleh pimpinan (monopoly of
power) ditamah dengan tingginya kekuasaan yang dimiliki seseorang (discretion of
official) tanpa adanya penga&asan yang memadai dari aparat penga&as (minus
accountability)6 menyeakan dorongan melakukan tindak pidana korupsi)
4
7/18/2019 Han Kelompok 4
http://slidepdf.com/reader/full/han-kelompok-4 6/11
BAB III
PEMBAHASAN
(.1 Ka&$& a"# +*t*%6$!a" +ar* e"*%a"#a" +*&!re&* +* I"+-"e&*a
Diskresi dan kekuasaan yang ditenggarai seagai iang keladinya ter"adinya korupsi
itu "ika kekuasaan dan diskresi itu menyalahi atau melanggar ketentuan peraturan
perundangan) Atau memang disaat pemerintahan orde aru peraturan perundangannya
mendorong ter"adinya diskresi yang menyimpang atau memerikan peluang untuk
menyimpang) !eperti ontoh pertanggung "a&aan administrasi dari penggunaan anggaran
iarpun kuitansinya sah ada stempel ada tandatangan6 akan tetapi kuitansi itu hasil patgulipat
antara pimpro dengan rekanannya maka sah pertanggung "a&aannya)
Inilah diskresi dan kekuasaan yang dieri keluasaan penyimpangan oleh peraturan
perundangan) @ika demikian situasinya6 maka diskresi dan kekuasaan yang menyimpang itu
ukan hakikat aslinya dari pemahaman dan pengamalan diskresi dan kekuasaan)Itulah
seanya Klitgaard menamakan sumer korupsi "ika kekuasaan dan diskresi digunakan
seluasluasnya)
ontoh kasus :
“erdasar data yang dirilis !usat "ajian #ntikorupsi (!ukat) $%&
'ogjakarta, selama triwulan pertama *, kepala daerah dan mantan kepala daerah
ditempatkan pada posisi teratas sebagai pelaku korupsi paling dominan. $rutan
berikutnya adalah direktur perseroan terbatas dan pejabat birokrasi daerah. +ata itu
berbeda dari tren korupsi pada yang dominasi teratas dipegang anggota
+!-+. !engungkapan sejumlah kasus dugaan korupsi tersebut menunjukkan
bobroknya kualitas dan kapasitas pengelolaan keuangan negara.”
Analisa kasus :
5
7/18/2019 Han Kelompok 4
http://slidepdf.com/reader/full/han-kelompok-4 7/11
%ada kasus ini ter"adi penyimpangan diskresi6 diskresi seharusnya merupakan
keleluasaan kepala daerah untuk mengeluarkan kei"akan6 inisiati*6 serta ino5asi atau
teroosan atas sesuatu yang tidak tegas dan terperini aturannya demi kepentingan pulik)
amun pada pelaksanaannya di Indonesia kerap ter"adi diskresi yang kealasan)
Maka6 sangat dienarkan se"ak a&al ah&a diperlukan pengu"ian terhadap
pendayagunaan kekuasaan diskresi dalam penyelenggaraan pemerintahan) Dasardasar
pengu"ian yang dimaksud tentunya adalah hokum) amun tolak ukur hokum agi
pemenaran suatu tindak pemerintahan yang diseut diskresi itu elum diterapkan di
Indonesia) !alah satu dasar hokumnya saat ini ahkan masih erupa .anangan 9ndang
9ndang)
(.2 K-rea&* a"# ter)a+* a"tara +*&!re&* +e"#a" ra!te! !-r$&* +* I"+-"e&*a
Kekuasaan diskresi merupakan konsep yang kontro5ersial) !umer kontro5ersi
terseut adalah adanya inisiati* sendiri dari pemegang kekuasaan6 dalam hal ini pemerintah6
untuk menapai tu"uan negara) %enggunaan kekuasaan diskresi erpotensi menarak asas the
rule of law mengingat diskresi mempunyai si*at a&aan kekuasaan yang di"alankan tanpa
ada peraturan perundangundangan atau tidak menunggu adanya peraturan perundang
undangannya terleih dahulu) %enggunaan kekuasaan diskresi erpotensi menimulkandampak negati* merugikan &arga negara atau dapat erenturan dengan kepentingan dan hak
&arga negara)
Dalam huungan antara diskresi dengan korupsi6 se"umlah pemegang kekuasaan
dapat dengan mudah mengamil keputusan dengan menimang mengutamakan
kepentingannya sendiri6 misalnya menandatangani mega proyek dengan memuka lahan
hutan lindung dengan komisi yang esar untuk sang pemegang kekuasaan) 7al ini tentu
merugikan kepentingan umum dan menimulkan kerugian lainnya hanya demi kepentingan
sang pemegang kekuasaan itu sendiri)
ontoh kasus lain:
erdasarkan berita yang berkembang tentang korupsi yang dilakukan oleh
"etua &ahkamah "onstitusi #kil &ochtar yang tertangkap tangan atas dugaan
menerima uang sekitar -p miliar dalam bentuk dolar Singapura dari seorang
anggota +!- berinisial /0. +alam kasus ini #kil &ochtar melakukan penyimpangandiskresi yang diberikan kepadanya.
6
7/18/2019 Han Kelompok 4
http://slidepdf.com/reader/full/han-kelompok-4 9/11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Ke&*%$a"
Diskresi merupakan keeasan ertindak yang diamil oleh adan atau pe"aat
administrasi pemerintahan menurut pendapatnya sendiri seagai pelengkap dari asas legalitasmanakala hukum yang erlaku tidak mampu menyelesaikan permasalahan tertentu yang
munul seara tiatia) Diskresi hanya oleh dilakukan ketika adanya persoalanpersoalan
penting yang mendesak) Adapun unsurunsurnya harus meliputi : ;1< %ersoalan terseut
menyangkut kepentingan umum ;2< Munulnya persoalan terseut seara tiatia B diluar
renana ;3< 9ntuk menyelesaikan persoalan terseut6 9ndang9ndang yang ada hanya
mengaturnya seara umum tidak spesi*ik ;4< %rosedurnya tidak dapat diselesaikan menurut
administrasi yang normal dan ;< @ika persoalan terseut tidak diselesaikan dengan epat6
maka akan menimulkan kerugian agi kepentingan umum)
Keputusan diskresi memiliki daya keerlakuan sampai ditetapkannya peraturan
perundangundangan yang sustansinya sama dengan keputusan diskresi) Artinya manakala
sudah ada peraturan perundangundangan yang mengatur mengenai sustansi tindakan
diskresi terseut6 maka keputusan diskresi harus dinyatakan tidak memiliki kekuatan hukum
lagi) Adapun %e"aat B ,adan Administrasi %emerintahan yang meneritkan keputusan
diskresi haruslah memiliki ke&enangan untuk meneritkan keputusan diskresi aik ke&enangan yang menyangkut &ilayah6 materi dan &aktu) Di Indonesia misalnya6 isa
%residen6 Menteri atau Cakil Menteri6 uernur6 ,upati B Calikota serta %impinan ,adan
serta %e"aat perasional yang memiliki ke&enangan untuk menetapkan keputusan diskresi
karena tugasnya erhuungan langsung dengan pelayanan masyarakat)
Dalam arti lain diskresi "uga merupakan keeasan pemerintah untuk ertindak dalam
suatu situasi yang konkret ;kasuistis<) Di Indonesia sendiri sering ter"adi penyalahgunaan
8
7/18/2019 Han Kelompok 4
http://slidepdf.com/reader/full/han-kelompok-4 10/11
kekuasaan yang menyeakan ter"adinya korupsi) Ini ter"adi karena tidak adanya pengu"ian
terhadap pendayagunaan kekuasaan diskresi dalam penyelenggaraan pemerintahan)
K-r$&* merupakan setiap orang yang dikategorikan mela&an hukum6 melakukan
peruatan memperkaya diri sendiri6 menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi6 menyalahgunakan ke&enangan maupun kesempatan atau sarana yang ada padanya
karena "aatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian
negara)
4.2 Sara"
1) !eagai agian dari re*ormasi irokrasi6 dan untuk menghindari penggunaan diskresi
yang tidak sesuai dengan peraturan perundangundangan dan asasasas umum
pemerintahan yang aik6 maka .anangan 9ndang9ndang Administrasi
%emerintahan yang memuat aturan pokok mengenai diskresi harus segera
diundangkan dan selan"utnya agar pengaturan mengenai diskresi yang leih rini
diatur dalam %eraturan %emerintah mengenai diskresi %a"aat Administrasi
%emerintahan)
2) -uasnya diskresi memuka peluang untuk penyalahgunaan &e&enang dan
pelanggaran) 7al ini "elas perlu diantisipasi dengan suatu pematasan mengenai
diskresi itu sendiri dan memiliki tolak ukur yang oyekti* untuk menilai agaimana
%e"aat Administrasi %emerintahan men"alankan tugas dan &e&enangnya dengan
aik)
3) Calaupun egitu6 Diskresi sendiri memang diperlukan karena lingkup aturan tidak
men"angkau seara komprehensi* dan detail agaimana setiap %e"aat dapat
men"alankan tugas6 &e&enang dan tanggung"a&anya di lapangan6 sehingga
diperlukan ada pertimangan dan kei"akan suyekti* dari %e"aat pulik
ersangkutan demi kelanaran tugastugasnya)
9